Microsoft: Kami Tidak Mencoba Mengubah Gamer PC Jadi Gamer Console

Microsoft mempunyai rencana besar terkait divisi game mereka. Sang console maker asal Redmond itu sedang menggodok Project Scorpio untuk menjawab tantangan 4K gaming, dan kabarnya bermaksud melebur dua platform game andalannya: Windows dan Xbox. Meski terdengar sebagai rencana yang solid, terdapat pula banyak pertanyaan dan rasa cemas dari berbagai pihak.

Melalui program Xbox Play Anywhere, Anda bisa membeli permainan yang didukung fitur tersebut kemudian dipersilakan menikmatinya di Windows 10 maupun console Xbox One tanpa tambahan biaya. Seluruh data progres, file save, add-on serta achievement juga tersaji lengkap. Namun melalui metode ini, apakah Microsoft berkeinginan untuk mengubah gamer PC jadi gamer console, ataupun sebaliknya?

Dalam bincang-bincang bersama The Guardian, bos Xbox Phil Spencer mengungkap bahwa ia tidak setuju terhadap anggapan tersebut. Menurut Spencer, memainkan game di PC dan di console sangat berbeda, dan masing-masing segmentasi konsumen mempunyai kemampuan dan ekspektasi unik terhadap platform yang mereka gunakan, walaupun memang terdapat kesamaan di beberapa aspek.

Meski demikian, bagi Microsoft menyatukan kedua platform bukanlah hal negatif. Spencer menegaskan timnya tidak berupaya ‘mendoktrin’ satu kalangan konsumen agar minat mereka berubah. Microsoft mengakui saat ini PC gaming sedang berada di momen terbaiknya, bahkan beberapa pengguna Xbox paling aktif merupakan gamer PC. Di sana mereka melihat kesempatan buat memberikan layanan baru, contohnya mempermudah akses ke permainan yang mereka miliki dan memudahkan pelanggan berhubungan dengan kawan-kawannya.

Fitur Xbox Play Anywhere sendiri hadir untuk menyuguhkan keleluasaan bagi pemain. Spencer mencontohkan satu skenario sederhana: seorang user bermain game sejenak di sekolah bersama kawan-kawannya, lalu saat ingin meneruskan permainan itu, ia tinggal melanjutkannya di rumah – layaknya media hiburan (musik, film) lain.

Menariknya, dalam wawancana ini Microsoft juga sedikit membahas produk sang kompetitor. Sang bos Xbox berkomentar bahwa Sony melakukan pekerjaan yang sangat baik terhadap PlayStation 4, namun secara fundamental, Sony dan Microsoft memiliki arahan berbeda. “Strategi kami bukanlah respons terhadap kesuksesan Sony, melainkan tanggapan kami atas permintaan konsumen dan gamer,” tutur Spencer.

Di belakang segala pembahasan mengenai hardware dan teknologi, satu hal tetap menjadi fokus Microsoft: konektivitas. Saat diperkenalkan, Xbox Live diakui sebagai layanan revolusioner, dan kini mereka bermaksud membuat terobosan di sisi social play.

Gambar: WeGotThisCovered.

Di Bulan Agustus Nanti, Anda Bisa Nikmati Game Xbox One di Windows 10

Microsoft menjelaskan bahwa Anniversary Update merupakan bentuk apresiasi mereka karena Windows 10 telah terinstal di lebih dari 350 juta perangkat. Pembaruan ini membawa bermacam-macam inovasi baru untuk Cortana, Edge, menghadirkan Microsoft Ink, sampai fitur yang ditunggu-tunggu gamer – bagian dari upaya sang produsen ‘menyatukan‘ dua platform gaming-nya.

Microsoft bermaksud untuk memperluas pengalaman bermain melewati batasan platform, sehingga gamer bisa menikmati lebih banyak permainan di device mereka. Melalui blog resmi, raksasa dari Redmond itu mengungkap program Xbox Play Anywhere, di mana game yang sudah Anda beli dapat dimainkan baik dari PC ber-Windows 10 ataupun console Xbox One.

Game tidak hanya dapat dimainkan dari platform berbeda: data progres, save, serta achievement turut dibawa ke seluruh sistem tersebut. Microsoft berjanji, tiap judul yang dipublikasi oleh Microsoft Studios akan mendukung Xbox Play Anywhere dan bisa diakses lewat versi baru Windows Store. Di sana, akan lebih mudah bagi kita untuk berbelanja game serta bundel app, melakukan pre-order dan pre-load permainan, serta berlangganan Xbox Live Gold.

Jika informasi yang Microsoft umumkan di E3 2016 benar adanya, maka melalui cara inilah PC akan kedatangan judul-judul ‘eksklusif’ Xbox, misalnya Forza Horizon 3, Scalebound, Sea of Thieves, Gears of War 4, dan lain-lain.

Di Xbox One, update memungkinkan user menggunakan Cortana buat menemukan permainan-permainan baru, mencari tahu apa yang sedang dilakukan kawan-kawan, serta menyederhanakan proses pembuatan party dan hal-hal lainnya. Oh, Anda juga bisa menyalakan console tanpa perlu menyentuhnya. Cukup katakan, “Hey Cortana, Xbox on.”

Via Anniversary Update, Microsoft turut mendatangkan fitur yang banyak diminta oleh pengguna, satu contohnya ialah Language Region Independence. Dengannya, gamer memilih bahasa permainan terlepas dari di mana lokasi mereka tinggal, serta mendukung musik background – artinya kita bisa mendengarkan lagu pilihan sendiri sambil bermain game.

Seperti yang sudah disebutkan di atas, Xbox Play Anywhere akan ditemani oleh upgrade pada Edge dan Cortana. Di browser anyar Microsoft itu, update mengedepankan efisiensi penggunaan CPU dan memori; serta menyajikan Extensions. Kemudian Cortana dapat diakses dari lock screen, sehingga kita bisa bertanya atau menyuruh sang asisten digital pribadi memutar musik tanpa perlu membuka device. Lalu dengan Windows Ink, Anda dapat membuat dan menempel catatan digital di desktop.

Windows 10 Anniversary Update akan tiba pada tanggal 2 Agustus 2016 nanti.

Via PC Gamer.

Microsoft Jelaskan Alasan Mereka Garap Project Scorpio

Meski rumor mengenai PlayStation Neo lebih sampai di telinga kita, ternyata Microsoft-lah yang melakukan pengumuman lebih dulu terkait console baru. Dengan agenda peluncuran Xbox One S di penghujung 2016, Project Scorpio secepat-cepatnya baru hadir tahun depan. Tapi tetap saja penyingkapan resmi ini membuat fans bersemangat, apalagi mendengar kabar soal kemampuan gaming di 4K.

Namun apa sebetulnya sistem yang disebut-sebut sebagai ‘super console‘ itu dan apa bedanya ia dengan platform current-gen? Di E3 2016, bos Xbox Phil Spencer akhirnya memberi penjelasan lebih rinci soal Project Scorpio lewat wawancara bersama Eurogamer, Gamespot dan PCGamesN. Melalui hardware anyar ini, Microsoft berupaya ‘menghilangkan upgrade serta meruntuhkan sekat antar generasi console‘.

Microsoft mengawali proses pengembangan Scorpio dengan berdiskusi bersama para kreator mengenai hal apa yang akan segera hadir dan aspek-aspek apa yang ingin mereka manfaatkan, dan alhasil, diliriklah tema 4K gaming. Sejauh ini, menikmati permainan di empat kali resolusi full-HD adalah kemewahan. Spencer bilang, itulah alasan mengapa kartu grafis GTX 980 jadi populer di kalangan gamer PC. Dan dari sana, Microsoft termotivasi menciptakan console pendukung 4K.

Menariknya, walaupun nantinya ada beberapa tingkatan Xbox One (standar, S, dan Scorpio), pemilik hardware lawas tidak perlu khawatir akan tertinggal karena kontennya tetap sama. Performa enam teraflop di Scorpio sengaja ditujukan buat mengangkat konten 4K, dan kita bisa melihat arahan pengembangan Scorpio. Pelepasan hardware baru tersebut sengaja dijadwalkan saat sudah lebih banyak konsumen mempunyai TV 4K.

Phil Spencer menekankan, tanpa memiliki TV 4K, Scorpio tidak memberi banyak manfaat untuk kita. Itu mengapa Microsoft turut menyediakan Xbox One S (alternatif lebih kecil plus sejumlah tambahan fitur), dan menurunkan harga Xbox One biasa, karena harga ialah aspek sensitif. Pertanyaannya, bukankah developer akan tergoda pada prospek enam teraflop dan terdorong menciptakan kreasi yang lebih ambisius?

Sang bos Xbox mengkomparasinya dengan PC. Di platform ini, UHD bukan lagi hal baru. Microsoft telah menyiapkan fitur 4K di Forza Motorsport Apex dan bahkan tidak sedikit orang mulai bermain-main di 6K. Scorpio dibuat sebagai ‘sweet spot‘, sebuah standar 4K buat console. Microsoft yakin, puluhan juta gamer Xbox One akan meyakinkan developer untuk menghadirkan konten di seluruh hardware – bukan di satu tipe saja.

Untuk sekarang, Microsoft belum mau menyingkap seperti apa wujud dan harga Scorpio. Yang jelas, console baru tersedia di ‘musim liburan’ 2017.

Microsoft Serbu E3 2016 Dengan Xbox Baru dan Game-Game Andalan

Di arena duel console, Microsoft memperoleh kesempatan pertama untuk mempresentasikan segala hal yang sudah mereka siapkan. Meskipun kejutan sempat bocor, pengumuman mengenai hardware sudah dinanti para fans. Dan buat melengkapi konferensi mereka, tim Xbox turut mengungkap detail dari belasan game plus rencana update konten judul-judul yang telah ada.

Xbox One S

Sesuai info yang beredar di forum NeoGAF, Xbox One S memiliki volume 40 persen lebih kecil dibanding model standar, turut didukung kemampuan video 4K, fitur HDR serta dibekali penyimpanan hard drive hingga 2TB. Controller mendapatkan sedikit modifikasi, kini lebih ramping dan dengan bagian grip bertekstur, lalu jangkauan wireless-nya diperluas dan ditambah konektivitas Bluetooth.

Xbox One S akan tiba pada bulan Agustus 2016, tersedia dalam beberapa varian hard disk: versi 500GB dijual seharga US$ 300, 1TB dibanderol US$ 350, dan 2TB dijajakan di harga US$ 400. Anda juga bisa membeli vertical stand (US$ 20), lalu controller anyar bisa dimiliki seharga US$ 60.

Project Scorpio

Mengonfirmasi rumor yang beterbangan selama beberapa bulan ke belakang, Microsoft membenarkan upaya penggarapan console baru, mereka namai Project Scorpio. Ditargetkan untuk dilepas tahun 2017, sistem ditenagai prosesor delapan-core, bandwith memori 320GB, tingkat performa enam teraflop, memungkinkannya menopang game di resolusi 4K tanpa kompresi – bukan sekedar upscale ke 2160p.

Menariknya lagi, Project Scorpio juga memiliki kemampuan backward compatibility, baik ke Xbox One standar maupun Xbox One S, dan ia kompatibel ke periferal yang sudah ada.

Gears of War 4

Microsoft memamerkan game keempat di seri Gears of Wars di atas panggung konferensi E3 2016. Mode singleplayer tradisional kembali – dengan aksi baku tembak berbasis sistem cover dan pertempuran jarak dekat berbekal gergaji mesin. Di sisi multiplayer, developer The Coalition menyingkap mode co-op baru, Horde 3.0 – meski mereka tidak memberikan penjelasan terlalu banyak.

Gears of War disiapkan ‘eksklusif’ buat platform Microsoft, akan hadir di Xbox One dan Windows 10 pada tanggal 11 Oktober 2016.

Scalebound

Di event Microsoft, Hideki Kamiya dari Platinum Games naik ke panggung buat mendemonstrasikan porsi gameplay Scalebound secara lebih lengkap, game action role-playing yang diramu untuk Xbox One dan Windows 10. Dalam menghadapi boss berukuran super-besar, developer turut memperlihatkan mode co-op empat player, masing-masing pemain diberikan seekor naga.

Scalebound menghidangkan aksi pertempuran hack’and’slash, dan untuk menghadapi boss, pertarungan akan dipadu dengan serangan jarak jauh saat Drew terbang bersama naganya.

Game dijadwalkan untuk meluncur tahun depan, sayangnya belum ada tanggal spesifik.

Recore

Recore, permainan terbaru kreasi Keiji Inafune, akhirnya memperoleh detail lebih lanjut. Ia mengisahkan petualangan gadis bernama Joule dan robot anjing peliharaannya, Mack; kabarnya terinspirasi dari seri Metroid dan The Legend of Zelda. Selain sang pencipta Mega Man, tim pengembang diperkuat co-creator Halo dan Destiny, Joseph Staten, serta berpartner dengan para mantan developer Metroid.

Recore rencananya dirilis 13 September 2016 nanti.

Dead Rising 4

Frank West kemungkinan besar akan kembali di judul terbaru Dead Rising. Lagi-lagi Anda disuguhkan bermacam-macam perangkat aneh buat melumat gerombolan zombi. Dari trailer E3-nya, formula dasar permainan tidak banyak berubah, kini diberi tema Natal. Jika tidak ada penundaan, Dead Rising 4 segera tiba di ‘musim liburan’ 2016.

Forza Horizon 3

Keberadaan Forza Horizon 3 akhirnya dipastikan oleh Microsoft, segera ‘mengaspal’ di Xbox One dan PC tanggal 27 September tahun ini. Permainan balap tersebut di-setting di wilayah Australia, menyajikan lintasan balap di atas gurun pasir, dataran banjir, dan area perkotaan. Forza Horizon 3 menyimpan koleksi kendaraan paling banyak dibanding game-game Forza terdahulu.

Selain judul-judul di atas, Microsoft turut mengumumkan tanggal rilis Halo Wars 2 (21 Februari 2017), State of Decay 2, Gwent: The Witcher Card Game, Tekken 7, menyingkap video gameplay Sea of Thieves, mendemokan Final Fantasy XV, serta menginformasikan update terkait The Division dan Minecraft ‘Mobile PC Cross Play’.

Via Gamespot.

Xbox One ‘S’ Bocor Sebelum Konferensi Microsoft di E3 2016?

Jika mengikuti terus kabar mengenai perkembangan console, khususnya menjelang E3 2016, Anda pasti sudah mendengar rumor soal hardware baru besutan Sony dan Microsoft. Buat tim Xbox sendiri, konferensi mereka baru dimulai beberapa jam lagi, namun kejutan yang sudah dipersiapkan boleh jadi buyar karena bocoran informasi dari pengguna forum NeoGAF.

Di sana, para anggota forum menggunggah gambar-gambar sebuah console yang mereka yakini bernama Xbox One S. S boleh jadi merupakan kependekan dari kata slim, diperkuat oleh penampilannya. Di sana, perangkat ini dideskripsikan sebagai versi ‘lebih ramping, lebih langsing dan lebih tajam’. Tapi tak hanya desain, Microsoft kabarnya turut meng-upgrade komponen demi menghadirkan fitur-fitur baru.

Di sisi desain, Xbox One S mempunyai volume 40 persen lebih kecil dari Xbox One versi standar. Ia dapat digunakan berdiri ataupun horisontal. Terlihat ada lubang-lubang grille memenuhi separuh tubuh console berwarna putih tersebut (saya hanya penasaran, apakah tersedia Xbox One S warna hitam?). Lalu unit power brick disajikan di dalam. Melihat wujudnya secara keseluruhan, tentu saja One S jauh lebih atraktif dibanding Xbox One biasa.

Xbox One S 1
Xbox One S ‘lebih langsing, lerbih amping dan lebih tajam’.

Tak hanya dari penampakan console, informasi tertulis yang menyertai foto juga tak kalah menarik. Xbox One S kini dibekali penyimpanan hard drive 2TB, resolusi 4K, fitur High Dynamic Range, serta memperoleh controller baru. Seperti unit console, controller sama-sama berwarna putih, dipadu sedikit modifikasi pada bentuknya. Gamepad Xbox One S lebih ramping, mempunyai sudut lebih sedikit meskipun layout-nya masih sama.

Mengulik area hardware, kemampuan menyajikan 4K mengindikasikan adanya update pada prosesor integrated AMD buat fungsi decoding video 2160p. Sebagai perbandingannya, bahkan kartu grafis untuk PC seharga US$ 600 saja masih belum sanggup menghidangkan gaming di resolusi empat kali full-HD itu. Jadi kita boleh berasumsi, 4K yang dimaksud hanya buat playback video dan bukan rendering game di native 4K.

HDR sendiri mungkin maksudnya adalah kemampuan Xbox One S menyuguhkan output warna dua kali kapabilitas mata manusia, syaratnya, display harus bisa mendukung. Berkat High Dynamic Range, kontras jadi lebih besar dan gambar lebih karya warna. Menganggap informasi tersebut benar adanya, kompatibilitas 4K mengisyaratkan ketersediaan port HDMI 2.0a/b atau mungkin DisplayPort.

Supaya lebih jelas, pastikan Anda tidak melewatkan presentasi Microsoft di E3 2016, dilaksanakan pada hari Senin pukul 9:30 PST atau jam 23:30 tanggal 13 Juni WIB.

Saat diminta konfirmasi, juru bicara Microsoft hanya berkomentar ‘¯\_(ツ)_/¯’.

Via The Verge.

Update Xbox One Baru Kian Dekatkan Console dan PC, Hadirkan Cortana ke Xbox

Meski mayoritas gamer PC menikmati hobi mereka di Windows, Valve dan Steam-nya malah menjadi ikon PC gaming. Tentu saja pencipta Windows tidak tinggal diam, sudah cukup lama mereka berupaya merebut perhatian khalayak dari penyedia layanan distribusi digital terbesar di dunia itu, termasuk mencoba membuat Xbox One jadi lebih menyerupai PC.

Via Xbox Wire, Microsoft mengungkap konten update Xbox One yang akan tiba sebentar lagi. Pertama-tama permainan-permainan PC diperkenalkan ke Xbox Live, lalu Xbox serta Windows Store digabungkan, dan yang jadi berita terbesarnya: Cortana turut dibawa ke console current-gen tersebut. Fitur-fitur ini dapat dijajal oleh peserta program Xbox One Preview, dapat diakses beberapa minggu lagi.

Di Xbox One, Cortana akan datang di kawasan Amerika, Inggris, Itali, Jerman dan Spanyol terlebih dulu; dan bekerja layaknya di device Windows 10 lain. Headset dan Kinect jadi mendukung perintah suara (‘hey Cortana!’), dan Anda bisa memanfaatkan Cortana untuk mencari judul-judul permainan baru dan kawan-kawan seperjuangan, serta buat mengaktifkan console.

Interface Game Collection juga di-update sehingga lebih mudah menemukan serta masuk ke game. Microsoft tak lupa membubuhkan fitur friend finder, di mana proses add friend Facebook bisa dilakukan lewat akun Xbox Live. Kemudian prosedur sharing screenshot, video, serta achievement turut disederhanakan, dapat dilakukan dalam beberapa langkah saja.

Melalui update tersebut, Microsoft bermaksud ‘membawa’ judul-judul populer di PC seperti League of Legends dan XCOM 2 ke komunitas Xbox Live. Artinya, game-game itu akan mempunyai Game Hubs sendiri di Xbox Live. Anda bisa melihat permainan apa yang sedang dimainkan kawan-kawan, sembari chatting dan sharing gambar melalui PC, Xbox ataupun smartphone.

Untuk penggabungan Store Xbox dan Windows, Microsoft mengadopsi elemen-elemen terbaik dari kedua platform. Di Xbox One, interface jadi lebih simpel, sehingga gampang bagi kita buat mencari tahu harga serta membaca review dari sesama gamer. Di Windows Store, Microsoft menambahkan dukungan untuk browsing, membeli permainan bundel, game episodik, season pass, dan add-on lain, serta menukarkan uang virtual.

Microsoft juga menghadirkan fitur Activity Feed (banyak diminta oleh user). Melalui menu setting baru, Anda dipersilakan memutuskan informasi yang diinginkan.

Update akan hadir di musim panas tahun ini, dan Microsoft mengusung pendekatan serupa yang mereka gunakan di New Xbox One Experience – menawarkan opsi dan membiarkan pengguna memilih sendiri cara mereka berpartisipasi.

Xbox One Baru Dengan Codename ‘Scorpio’ Akan Hadir Tahun Depan?

Rasanya masih terngiang ucapan head of Xbox Phil Spencer ketika bilang bahwa ia ‘bukanlah penggemar angka 1.5‘. Namun tak lama, beredar rumor yang menyatakan Microsoft berencana mengungkap versi anyar Xbox di E3. Apakah perangkat tersebut betul-betul penerus console mereka, atau hanya sekedar versi slim Xbox One? Info terbaru ini membuat semuanya jadi lebih jelas.

Berdasarkan laporan Kotaku dan diperkuat lagi oleh Polygon, Microsoft diketahui sedang mempersiapkan peluncuran setidaknya dua tipe Xbox One baru: satu merupakan varian langsing dari yang ada sekarang, dan satu lagi adalah model high-end ber-codename Scorpio. Xbox One ‘slim‘ kabarnya segera tersedia di akhir tahun, dan Scorpio baru akan menyusul di 2017.

Membahas Scorpio, informan menyatakan, console menyimpan performa empat kali lebih kuat dibanding Xbox One, dan boleh jadi lebih canggih dari PlayStation ‘Neo‘. Aspek tenaga menjadi perhatian utama Microsoft, dan bisa kita terka, sistem tersebut mampu menyuguhkan game di resolusi serta tingkat frame rate yang lebih tinggi. Device diprediksi sanggup angkat permainan di 4K dan secara teknis mendukung headset Oculus Rift, tapi belum diketahui soal update untuk aspek lainnya.

Gaming di 4K harus didukung kecepatan transfer I/O yang tinggi – kemampuan console memindahkan aset dari disc ke hard drive, menyebabkan waktu load jadi lebih lama karena permainan beresolusi UHD mempunyai aset berukuran lebih besar. Menariknya lagi, Scorpio mengusung prinsip ‘universal compatibility‘, maksudnya adalah didesain supaya mendukung semua software Xbox One – mirip pendekatan Neo.

Ada peluang, Scorpio akan disingkap bulan depan, meskipun awalnya Microsoft tidak berniat menyingkap sistem mutakhir itu sebelum 2016 berakhir. Langkah tersebut ialah strategi Microsoft ‘menyambut’ momen pengumuman resmi Neo yang akan segera tiba. Tetapi setelah GDC, muncul semakin banyak bukti yang memperlihatkan niat Sony mengungkap Neo lebih cepat.

Untuk versi compact-nya sendiri, seorang informan menyampaikan bahwa console akan disertai hard drive 2TB, dua kali lebih lapang dari model paling canggih sekarang. Namun kemungkinan besar, susunan hardware lainnya tetap sama.

Dua console anyar tersebut merupakan bagian dari strategi Microsoft yang lebih luas, mereka namai Project Helix. Proyek ini adalah upaya ambisius sang raksasa dari Redmond untuk menyatukan Xbox dan Windows. Sebelumnya, Microsoft telah memberi tahu agenda peluncuran Halo Wars 2 dan Sea of Thieves secara bersama-sama di Xbox One dan PC.

Microsoft Akan Umumkan Hardware dan Controller Xbox One Baru di E3 2016?

Siapa sangka kompetisi dua console maker raksasa kembali menajam? Jika kabar tentang PlayStation ‘Neo‘ terbukti benar, artinya Sony mencoba mempersiapkan hardware yang lebih mumpuni buat melengkapi PSVR. Microsoft juga dilaporkan sedang menggodok console baru, namun selain itu, mereka mempunyai amunisi lain: strategi mengombinasi PC dan Xbox.

Beberapa minggu menjelang Electronic Entertainment Expo 2016, informasi kembali terdengar dari kubu Xbox. Via blog Thurrott, blogger bernama Brad Sams mengungkapkan bahwa Microsoft berencana mengumumkan hardware Xbox One teranyar saat pameran video game terbesar di dunia itu berlangsung, berdasarkan bocoran dari tim internal. Produk tersebut meliputi controller, dan ada kemungkinan, console baru.

Unit controller ini katanya mempunyai desain mirip gamepad yang tersedia sekarang, dengan warna berbeda – boleh jadi putih. Xbox One Controller putih sendiri bukanlah berita baru, konsumen bisa memilikinya via bundel Xbox One Special Edition Quantum Break. Namun siapa tahu, gamepad putih disajikan dalam paket standar Xbox One. Sams bilang, langkah itu bisa membantu Microsoft meningkatkan penjualan.

Tapi topik paling menarik dari info ini adalah mengenai ‘hardware lain’. Sams menyampaikan, Microsoft tengah mengambil ancang-ancang untuk memberi kejutan, meskipun narasumber belum mau berbagi detailnya. Pastinya, ia lebih signifikan dari sekedar penyingkapan periferal. Pertanyaannya kini: apakah produk tersebut adalah Xbox One Elite Bundle (bisa dipesan seharga US$ 450) atau device yang benar-benar baru?

Sebagai tambahan, Microsoft diketahui sedang mengeksplorasi metode interaksi mutakhir antara PC dan Xbox One untuk memperluas kapabilitas yang telah ada (game streaming). Mereka ingin menjadikan Windows 10 di PC desktop dan Xbox One ‘sebagai kombinasi mematikan’.

Sams menuturkan, “Microsoft berupaya memperkaya ekosistem, demi menciptakan pengalaman unik dalam permainan yang juga tersedia di platform lain.”

Menarik bukan? Tunggu dulu, kabar soal Xbox One belum berakhir, kali ini kembali datang dari NeoGAF. Pengguna bernama ekim menggunggah sebuah foto catatan produksi, bertuliskan karakter China. Setelah diterjemahkan, muncul kalimat ‘Xbox One Second Generation’. Catatan itu juga menyebutkan bahwa proyeknya sudah dimulai tahun 2014, dengan angka produksi sebanyak 1,2 juta unit per bulan.

Xbox One 1
Foto dari catatan produksi yang bocor.

Tentu saja ada peluang besar laporan tersebut merupakan rekayasa, tapi tampaknya serasi dengan informasi pengajuan di FCC serta Anatel…

 

Benarkah Microsoft Sedang Garap Versi Baru Xbox One?

Terkait Sony yang dirumorkan sedang sibuk menggodok versi baru PlayStation 4, ingatkah Anda saat Phil Spencer bilang bahwa ia bukanlah ‘penggemar angka satu setengah’? Pernyataan ini boleh jadi benar, namun tak ada halangan bagi Microsoft untuk berusaha menandingi rival besarnya itu dengan segala cara, dan khalayak memang ingin mengetahui apa strategi mereka selanjutnya.

Setelah muncul bocoran informasi komprehensif mengenai PlayStation ‘4.5’, ber-codename Neo, kali ini Microsoft dikabarkan akan turut meng-upgrade Xbox One mereka. Sumber berita tersebut adalah anggota forum NeoGAF. Belum lama seorang user menemukan sejumlah pengajuan di Federal Communications Commission yang menunjukkan bahwa Microsoft sedang menguji coba chip wireless baru Xbox One dengan nomor model baru pula.

Persetujuan FCC dibutuhkan sebelum produsen memasarkan perangkat elektronik yang memiliki kemampuan komunikasi. Dalam skenario ini, badan independen AS itu berupaya menjaga kerahasiaan melalui non-disclosure agreement, tapi periodenya tak begitu lama, NDA antara Microsoft dan FCC akan berakhir pada tanggal 25 Juni – tepatnya 12 hari selepas jadwal konferensi pers E3 2016 Microsoft.

Menariknya lagi, info serupa juga muncul di Anatel, yaitu badan telekomunikasi nasional setara FCC dari Brazil. Dan Anatel ternyata tidak seketat FCC dalam menjaga NDA. Di sana muncul sebuah foto chipset wireless Xbox One, lengkap dengan nomor model, serta tulisan unit ‘prototype‘ milik ‘Microsoft Corp.’ Data tersebut perkuat lagi oleh The Verge. Informan mereka menyampaikan, memang benar Microsoft sedang melakukan tes terhadap sejumlah varian purwarupa Xbox, di antaranya mengusung hardware anyar.

Di artikelnya, Tweak Town sendiri cukup yakin bahwa apa yang kita lihat ini merupakan tipe refresh Xbox One, kemungkinan Xbox One ‘slim‘. Nomor model 1682 yang tertera cocok dengan pengajuan FCC, diidentifikasi sebagai wireless LAN dual-band 802.11a/b/g/n/ac Xbox One.

Gosip tentang versi mungil console current-gen Microsoft sebetulnya sudah beredar sejak tahun lalu. Saat itu dikatakan bahwa Xbox One ‘mini’ dedesain agar berukuran hanya sepertiga model standar. Lalu optical disk drive drive dihilangkan, sehingga unit sepenuhnya bersandar pada sistem distribusi digital, dan tentu saja ada potongan pada harganya. Terlepas dari ketiadaan ODD, ia tetap mendukung fitur backward compatibility.

Selain varian slim, probabilitas lain ialah Microsoft sedang meramu versi Xbox buat menangani headset virtual reality. Tak seperti Sony, mereka tidak mempunyai device VR sendiri. Untuk menyajikan konten, console harus kompatibel dengan Rift atau Vive.

Memang banyak tanda tanya. Semoga semuanya terjawab di E3 2016.

Via Forbes.

Microsoft ‘Siap’ Sajikan Cross-Network Play Antara Xbox One dan PlayStation 4

Beberapa faktor menjadi pertimbangan saat memilih console: harga, judul-judul eksklusif, dan platform apa yang paling banyak dimiliki teman-teman. Namun kabar dari Microsoft di pertengahan Maret silam memperlihatkan sebuah potensi di mana hal ini tak lagi penting. Melalui prakrasa cross-platform, terbukalah kemungkinan integrasi antara Xbox Live, PC dan ‘jaringan console lain’.

Sony sebagai ‘network console‘ yang Microsoft maksudkan tak lama memberi respons, tetapi jawaban mereka kurang tegas: “PlayStation telah mendukung cross-platform ke PC dalam sejumlah software, dimulai dari Final Fantasy 11 di tahun 2002. Kami akan sangat senang buat melakukan diskusi bersama publisher maupun developer yang tertarik dengan cross-platform play.”

Tapi apakah klaim dan ajakan Microsoft itu bisa dipertanggungjawabkan? Dalam wawancara bersama Eurogamer di event EGX Rezzed minggu lalu, boss ID@Xbox Eropa Agostino Simonetta mengungkapkan kesiapan mereka. Pengumuman Microsoft memang membuahkan tanggapan positif, dan gamer menanti implementasinya. Eurogamer menanyakan, butuh berapa lama sampai cross-platform benar-benar sampai ke tangan kita?

Simonetta menjelaskan bahwa Rocket League – salah satu game berkemampuan cross-play – sudah tersedia. Sebagai penyedia platform, Microsoft tidak memaksa developer untuk meluncurkannya dalam tenggat waktu tertentu. Game akan dilepas saat pengembang menginginkannya. Sayang, belum ada jadwal pasti kapan kita dapat menyaksikan duel Rocket Legue antara gamer Xbox One dan PS4, karena Microsoft sekali lagi menenakankan, itu merupakan keputusan developer.

Tapi dari sisi teknologi, Microsoft menyatakan mereka sudah siap, khususnya bagi judul-judul yang menitikberatkan network. Semua developer diperbolehkan meng-update permainan mereka agar mendukung cross-network play, atau segara meluncurkannya dan mengambil manfaat dari fitur ini.

Ketika ditanya apakah ada berita tambahan terkait hal ini, Simonetta hanya menjawab, “Saya cuma bisa bilang bahwa Microsoft sudah siap. Kami telah mengerjakan bagian kami, selanjutnya Microsoft menyabut gembira siapapun yang ingin berpartisipasi.”

Untuk ID@Xbox sendiri, program self-publish bagi developer independen, Microsoft telah mengekspansinya ke Windows 10 – sesuai janji mereka. Sejumlah judul sudah dapat dinikmati via Xbox Live di platform tersebut, meliputi Oxenfree, Pinball FX 2, Fire: Ungh’s Quest serta Stealth Inc 2. Microsoft dengan gembira juga menyampaikan, terhitung ada ratusan pengembang yang turut bergabung di ID@Xbox.

Via CNET. Tambahan: Xbox Wire & Gamespot.