Belajar Social Media Marketing untuk Startup

Pada era teknologi seperti sekarang, media sosial tidak hanya digunakan untuk berbagi pengalaman dan cerita, tetapi juga menjadi tren yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan pemasaran. Tidak sedikit strategi social media marketing yang diterapkan untuk bisnis atau startup dan berhasil.

Strategi marketing seperti social media punya beragam kelebihan, mulai dari jangkauan yang lebih luas, memberikan efisiensi dari segi biaya dan waktu, serta yang paling penting adalah bersifat ‘kekinian’. Lalu, apa saja yang harus kamu lakukan untuk bisa menerapkan social media marketing pada bisnis startup? Simak pembahasannya di bawah ini!

Memilih media sosial yang tepat untuk bisnismu

Hal pertama yang harus dilakukan adalah memahami media sosial mana yang tepat untuk diterapkan pada produk startup Anda. Karena beda media sosial, beda pula strateginya. Tentukan target yang akan disasar lalu pilihlah media sosial untuk menyusun strategi social media marketing yang akan diterapkan.

Facebook memang terkenal punya jangkauan yang lebih luas karena banyak segmen yang bisa disasar. Sedangkan Instagram mayoritas lebih menyasar pada kaum milenial. Lalu Twitter dengan informasinya yang cepat dan ringkas. Dengan berbagai pilihan social media, saatnya Anda sesuaikan dengan kebutuhan.

Menentukan social media yang tepat untuk marketing bisnis
Memilih social media yang tepat untuk bisnis

Secara umum, kebanyakan orang hanya aktif di dua hingga tiga jenis social media yang paling umum adalah Facebook, Instagram, dan Twitter. Ketika memutuskan jenis social media apa yang paling tepat untuk marketing, jangan lupa bahwa Anda juga harus mengetahui bahwa jenis social media yang nyaman bagi Anda belum tentu merupakan kanal yang lebih disukai oleh audiens atau target market. Dari banyaknya pilihan social media, tentukan mana yang paling sesuai dengan produk/layanan bisnis Anda.

Konten yang Bervariasi

Setelah menentukan social media apa saja yang akan digunakan, isilah dengan konten-konten mengenai startup Anda. Agar lebih menarik untuk audiens, gunakan jenis konten yang berbeda. Seperti foto atau video, tentunya disertai copywriting yang baik. Lalu, Anda dapat membuat caption semenarik mungkin. Dengan teknik copywriting yang tepat, Anda bisa meningkatkan brand awareness produk startup Anda.

Selain itu, Anda harus bisa memastikan bahwa setiap bagian konten yang Anda buat telah memiliki pesan yang berharga bagi target market, sehingga mereka akan mengulang untuk mengunjungi website atau aplikasi dari startup Anda. Tidak hanya bervariasi, ciri konten yang valuable juga setidaknya dapat menjawab pertanyaan juga kebutuhan dari target market.

Pelajari tentang Social Media Management

Cara selanjutnya dalam strategi untuk social media marketing ini bermanfaat dalam proses posting setiap konten produk dari startup Anda. Dengan mempelajari Social Media Management, Anda akan tahu waktu dan konten apa saja yang ‘pas’ untuk dibagikan. Mempelajari bagaimana konten kompetitor Anda, sampai melihat insights menarik tentang konten yang sesuai. Tidak hanya itu, dengan berbagai tools yang tersedia, Anda tidak perlu repot ketika akan update konten secara satu per satu.

Dengan memahami Social Media Management, Anda bisa menghemat waktu lebih banyak dengan baik. Perihal jadwal posting tetap dan teratur, juga lebih siap dalam menyediakan konten. Begitu pula dengan aktif di media sosial akan membuat bisnis Anda memperluas pasar dan bisa menjangkau berbagai kalangan.

Membangun engagement dengan audiens

membangun engagement sebagai cara meningkatkan social media marketing
Membangun engagement dengan audiens

Imbas dari luasnya jangkauan social media marketing membuat media pemasaran ini berhubungan dengan banyak orang. Anda perlu menjalin hubungan dengan mereka lewat media sosial khususnya untuk meningkatkan engagement. Manfaatkan fitur yang tersedia seperti chat, direct message, comment, dan masih banyak lainnya dalam berkomunikasi via digital. Hubungan yang baik dengan audiens akan membentuk brand image dan brand loyalty akan produk startup Anda ke depannya. Oleh karena itu, bangunlah komunikasi dua arah yang baik dari sekarang.

Penting untuk menjaga dan mempertahankan hubungan serta komunikasi dengan audiens. Salah satu caranya adalah dengan membiarkan audiens Anda menyuarakan pendapat mereka dengan mengomentari posting di social media.  Ada baiknya pula bila Anda menanggapi komentar audiens agar tercipta komunikasi dua arah. Untuk itu, pastikan fitur komentar dalam akun social media dalam keadaan aktif. Anda juga bisa memperoleh gagasan atau ide topik yang menarik dari komentar atau pendapat audiens Anda.

Lakukan evaluasi dan jangan berhenti berinovasi

Kegiatan paling akhir dari social media marketing adalah melakukan evaluasi. Pahami dari berbagai sisi seperti melihat jumlah reach, impression, engagement, followers, juga feedback dari audiens, dan lainnya. Optimalnya, evaluasi dilakukan seminggu sampai sebulan sampai Anda bisa mendapatkan hasilnya. Jika yang Anda dapatkan adalah perkembangan positif, maka pertahankan dan berusaha kembangkan. Namun, jika belum tercapai, Anda perlu evaluasi dan melihat di mana kekurangannya.

Melakukan perbandingan dengan kompetitor juga bisa dijadikan acuan dalam evaluasi kegiatan social media marketing untuk startup. Jangan berhenti bereksperimen dengan ide baru agar Anda tahu rancangan yang sesuai untuk diterapkan.

Esports Indonesia Sepekan Terakhir: Hades bergabung ke Aura Esports, Tim Xorgee Menangkan Kualifikasi VALORANT Pacific Open, dan Lainnya.

PUBG World League Season Zero segera dimulai 

Sumber: Tencent Games
via: Tencent Games

Gelaran turnamen PUBG Mobile World League Season Zero dimulai hari Jumat 10 Juli 2020 pukul 19.00 WIB. Selama 1 bulan mendatang deretan tim terbaik dunia dari 2 divisi yaitu East dan West akan berlaga dan menentukan siapa yang pantas untuk duduk di takhta juara dunia. Indonesia mengutus Bigetron Red Aliens dan MORPH Team untuk berlaga di gelaran PMWL Season Zero divis East. Babak final nanti akan digelar di tanggal 7 sampai 10 Agustus mendatang. Mari kita dukung perwakilan Indonesia di PMWL Season Zero. #INDOPRIDE

Tim Xorgee mewakili indonesia di VALORANT IGNITION SERIES Pacific Open 2020

Sumber: Instagram @mineskiesports.id
via: Instagram mineskiesports.id

Selama pekan berjalan, sudah berlangsung gelaran tahap kualifikasi turnamen VALORANT Pacific Open Indonesia. Turnamen yang menjadi bagian dari IGNITION SERIES akan mempertemukan tim VALORANT dari Thailand, Hongkong, Filipina, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan tentu saja Indonesia. Indonesia akan diwakilkan oleh tim Xorgee lewat kemenangannya atas tim Buwungpuyuh di babak final. Kita nantikan laga tim Xorgee di babak final VALORANT Pacific Open yang akan dilaksanakan 21 Agustus 2020 mendatang.

RRQ Kembali Menghentak dan Menjadi Raja di MPL Invitational 4 Nations Cup

Sumber: Instagram MPL ID
via: Instagram MPL ID

Sekali lagi RRQ Hoshi menjadi tim terbaik dengan memenangkan gelaran turnamen Mobile Legends Professional League Invitational 4 Nations Cup. Turnamen yang dilangsungkan karena adanya penundaan gelaran MSC mempertemukan tim-tim region Asia Tenggara, juara dari liga profesional masing-masing negara. Di babak final RRQ Hoshi menggempur lawannya, tim Resurgence asal Singapura. Di turnamen yang sama mereka sudah betemu di babak final upper bracket dan sekali lagi tim Resurgence bisa bangkit dari lower bracket dan menantang tim RRQ Hoshi di babak grand final. RRQ Hoshi memenangkan gelaran MPL Invitational 4 Nations Cup dengan skor telak 3-0 setelah bisa menekan tim Resurgence sejak sejak fase drafting.

Grand Final MAX Alpha Series akan digelar akhir pekan ini

Bekerja sama dengan game publisher Garena, Metaco menyelenggarakan turnamen game Free Fire MAX Alpha Series 2020. Gelaran turnamen MAX Alpha Series sekarang sudah memasuki babak grand final. Dari banyaknya tim yang mendaftar, sekarang sudah tersisa 12 tim yang siap berlaga di babak grand final 10-12 Juli 2020 mendatang. Sekalipun di daftar finalis masih terlihat nama-nama tim profesional, datang juga kejutan saat tim amatir bisa menyisihkan beberapa tim profesional yang ikut berlaga di turnamen Max Alpha Series 2020.

MORPH Team Jalin Kerja Sama dengan Smartfren

via: Smartfren
via: Smartfren

Reza Oktovian baru saja mengumumkna kerja samanya dengan telecommunication provider Smartfren. Melalui kerja sama yang dijalin Smartfren berkomitmen untuk mendukung perkembangan mobile games dan mobile esports di skena lokal dengan memberikan layanan internet yang bisa diandalkan. MORPH Team menyambut baik dukungan dari Smartfren dalam mengembangkan talenta esports berbakat di Indonesia. Tidak lupa juga MORPH Team juga baru saja meraih juara di gelaran turnamen Lokapala.

Sean “Hades” Goh menjadi coach terbaru tim Mobile Legends Aura Esports

Baru-baru ini Aura Esports mendatangkan coach baru yaitu Sean “Hades” Goh. Hades yang sudaha mengantongi banyak pengalaman di skena esports Dota 2 di region Asia Tenggara didaulat menjadi pelatih tim Mobile Legends Aura Esports Indonesia. Terlepas dari performa tim Aura Esports di gelaran MPL season 5 yang lalu, dengan formasi yang baru Aura Esports akan menargetkan diri menjadi juara dari gelaran MPL season mendatang. Hades percaya roster Mobile Legends Aura Esports terkini dapat bersaing dan sepadan dengan tim-tim elit lainnya.

Jala Bersiap Ekspansi ke Thailand Tahun Depan

Jala Tech, startup aquatech untuk petambak udang, mengungkapkan bersiap untuk ekspansi kantor cabang ke Thailand pada tahun depan. Negara itu termasuk satu dari enam negara penghasil udang terbesar di dunia.

CEO Jala Liris Maduningtyas menjelaskan, sebenarnya sejak tahun lalu perusahaan sudah ekspansi bisnis ke Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Ekuador. Tapi itu masih sebatas ada kesepakatan bisnis antara perusahaan dengan klien B2B maupun B2C di negara tersebut.

Untuk negara di Asia Tenggara, solusi dari Jala berbasis IoT digunakan oleh petambak udang di sana; sementara di Ekuador memanfaatkan solusi aplikasi analitik dari Jala.

Keempat negara ini, bersama Indonesia, Tiongkok dan India, termasuk enam negara di dunia penghasil udang terbesar di dunia. Oleh karenanya, ekspansi ke negara-negara tersebut adalah bagian dari rencana bisnis perusahaan sekaligus menjelaskan kenapa melirik ke sana.

“Belum ada kantor representative di negara tersebut. Ke depannya ekspansi pertama ke Thailand tahun 2021 dengan buka cabang, juga hiring local talent untuk market penetration,” kata Liris kepada DailySocial, Jumat (10/7).

Di tengah pandemi ini, lanjutnya, perusahaan berinovasi dengan mengembangkan layanan penjualan hasil panen kepada konsumen. Solusi ini termasuk bagian dari perhatian perusahaan dalam membantu petani udang yang terdampak agar tetap mengembangkan usahanya.

Kendati, dari sisi bisnis keseluruhan, dia mengaku bahwa sebenarnya pandemi juga turut memengaruhi kinerja perusahaan.

Liris menuturkan layanan trading ini akan terus dikembangkan, tidak hanya ada selama pandemi saja. Rencananya akan ditambahkan dengan intervensi solusi digital. Selama ini bisnis utama Jala masih bergerak di analisis data berbasis aplikasi dan IoT.

Tim Jala / Jala
Tim Jala / Jala

“Tentunya ada banyak isu di lapangan yang memengaruhi industri udang secara keseluruhan. Kami terus berinovasi untuk memitigasi dampak pandemi ini. Meskipun berdampak dari sisi bisnis, kami tetap bertahan dengan mempertahankan target bulanan, meskipun growth tidak seperti diharapkan,” tutupnya.

Dia mengaku, pengguna solusi Jala kini sudah mencapai lebih dari 6 ribu petani dan lebih dari 100 perangkat hardware IoT dipakai.

Pada September 2019, perusahaan mengumumkan perolehan pendanaan tahap awal sebesar Rp8 miliar dari 500 Startups.

InMobi: 59 Persen Gamer Indonesia Perempuan

Bermain game tak lagi menjadi hobi bagi segelintir orang. Saat ini, semakin banyak orang yang bermain game. Newzoo memperkirakan, jumlah gamer pada akhir 2020 akan mencapai 2,7 miliar orang. Dan angka itu masih akan terus naik. Jumlah gamer pada 2023 diduga akan mencapai 3 miliar orang. Semakin bertambahnya gamer berarti industri game juga semakin besar. Pada tahun ini, industri game diperkirakan akan bernilai US$159,3 miliar. Dan mobile game memberikan kontribusi yang besar.

Sementara itu, industri game di kawasan Asia Tenggara juga akan tumbuh. Menurut laporan Niko Partners, indutri game di Greater Southeast Asia — yang mencakup Asia Tenggara dan Taiwan — akan naik dari US$5 miliar menjadi US$8,3 miliar. Tentu saja, Indonesia menjadi bagian dari itu. Berdasarkan laporan dari InMobi, sebanyak 59 persen gamer di Indonesia merupakan perempuan, dan 41 persen sisanya adalah laki-laki. Sementara genre game yang paling populer di kalangan gamer Indonesia adalah kasual, diikuti oleh action, arcade, dan simulasi.

inmobi game indonesia
Kebanyakan gamer di Indonesia adalah perempuan, menurut InMobi. | Sumber: InMobi

Sama seperti yang terjadi di seluruh dunia, pandemi virus corona membuat orang Indonesia semakin aktif bermain game. Diperkirakan, kegiatan bermain game di seluruh Indonesia naik setidaknya 75 persen selama bulan April dan Mei 2020. Memang, pemerintah Indonesia mulai menyarankan masyarakat untuk tidak keluar dari rumah pada Maret 2020.

Genre game dengan pertumbuhan durasi penggunaan tertinggi, menurut InMobi, adalah arcade, board game, simulasi, dan puzzle game. Selama pandemi, jumlah gamer yang aktif di seluruh dunia memang bertambah. Salah satu indikasinya adalah jumlah concurrent gamer di Steam. Pada akhir Maret 2020, jumlah pengguna Steam capai 22 juta orang, yang merupakan rekor.

Mengingat para gamer menghabiskan waktu lebih banyak untuk bermain game selama pandemi, tidak heran jika tingkat spending mereka juga naik. Memang, total belanja gamer di Amerika Serikat pada Q2 2020 mengalami kenaikan. Tak hanya itu, industri game di Tiongkok juga mengalami pertumbuhan selama pandemi virus corona.

Menurut data dari InMobi, game dengan spending terbesar di Indonesia pada Q1 2020 adalah word game, disusul oleh simulasi, puzzle, kasual, dan card game. Sementara genre yang mengalami pertumbuhan spending terbesar sepanjang periode Januari-Maret 2020 adalah board game, puzzle game, arcade, dan simulasi.

Menemani EOS R5, Canon Juga Umumkan Empat Lensa RF

Selain mengumumkan kamera mirrorless full frame EOS R5 dan R6, Canon juga menghadirkan empat lensa RF baru. Adalah RF 85mm F2 Macro IS STM, RF 100-500mm F4.5-7.1L IS USM, Canon RF 800mm F11 IS STM, dan RF 600mm F11 IS STM. Dengan ini, total lensa native untuk RF-mount berjumlah 14. Mari bahas satu per satu:

Canon RF 85mm F2 Macro IS STM

Lensa prime atau fix telephoto menengah ini harganya cukup terjangkau yaitu US$599 atau sekitar Rp8,6 jutaan. Tidak berbeda jauh dengan lensa RF 35mm F1.8 IS STM Macro yang dibanderol Rp8,8 juta di Indonesia.

Selain asyik buat foto portrait, lensa RF 85mm F2 Macro IS STM ini juga ideal untuk mengambil detail secara close-up. Jarak fokus minimumnya hanya 35mm dengan rasio pembesaran maksimum 0.5X. Artinya, subjek dapat direproduksi hanya setengah dari ukuran sebenarnya. Jadi, masih belum cukup untuk foto macro serangga atau yang berukuran kecil lainnya.

Secara optik, lensa ini terdiri dari 12 elemen dalam 11 grup, termasuk satu elemen UD (ultra low dispersion) untuk membantu mengurangi penyimpangan kromatik. Dimensinya relatif ringkas, dengan ukuran filter 67mm dan bobot 500 gram.

Lensa RF 85mm F2 Macro IS STM punya image stabilizer yang bisa mengurangi guncangan hingga lima stop dan hingga delapan stop bila dikenakan pada EOS R5 dan R6 yang punya IBIS.

Canon RF 100-500mm F4.5-7.1L IS USM

Ini adalah lensa super-zoom pertama Canon untuk RF-mount, yang ideal untuk memotret kegiatan olahraga dan wildlife photography. Sistem image stabilizer pada lensa dapat mengurangi guncangan hingga lima stop dan enam stop bila menggunakan EOS R5 dan R6.

Secara optik, lensa ini terdiri dari 20 elemen dalam 14 grup. Termasuk enam elemen UD (ultra low dispersion) dan satu ‘Super UD‘ yang membantu mengurangi penyimpanan kromatik. Kedua grup fokus digerakkan oleh Nano USM motor untuk memberikan autofocus yang cepat dan tenang.

Lensa RF 100-500mm F4.5-7.1L IS USM memiliki rasio perbesaran maksimum 0.12X dan 0.33X pada ujung lebar dan telefoto. Ukuran diameter filternya 77mm dan bobotnya 1.365 gram. Berapa harganya? Canon RF 100-500mm F4.5-7.1L IS USM dibanderol US$2.699 atau sekitar Rp39 jutaan.

Canon RF 600mm F11 IS STM dan RF 800mm F11 IS STM

Selanjutnya adalah sepasang lensa super-telephoto 600mm dan 800mm dengan fixed-aperture. Ya, Anda tidak salah baca, minimum dan maksimum aperture yang bisa digunakan hanya F11.

Canon menggunakan optik difraksi dual-layer tanpa celah (gapless dual-layer diffractive optics) dan aperture fix F11 sehingga memungkinkan Canon mengurangi ukuran dan panjang lensa. Canon juga mengatakan bahwa desain elemen DO tersebut memungkinkan harganya menjadi lebih terjangkau.

Keduanya dilengkapi image stabilization yang dapat mengurangi guncangan sebanyak lima stop pada lensa 600mm dan empat stop pada lensa 800mm. Saat terpasang pada EOS R5 dan R6, area jangkauan AF adalah 60×40 persen.

Canon juga memperkenalkan sepasang teleconverter RF 1.4x dan 2x. Misalkan kita menggunakan teleconverter 2x, artinya lensa 800mm dengan aperture F11 menjadi 1.600mm F22. Teleconverter tersebut juga kompatibel dengan lensa RF 100-500mm F4.5-7.1L IS USM.

Soal harga, Canon RF 600mm F11 IS STM dibanderol dengan harga US$699 (Rp10 jutaan), sedangkan Canon RF 800mm F11 IS STM US$899 (Rp13 jutaan). Sementara, teleconverter 1.4x dan 2x masing-masing akan dijual seharga US$499 (Rp7,2 jutaan) dan US$599 (Rp8,6 jutaan).

Sumber: DPreview

Cerita Pengembangan Lokapala, MOBA Pertama Dari Indonesia

Beberapa waktu lalu, penggemar game lokal dihebohkan dengan kehadiran Lokapala, game MOBA pertama besutan pengembang lokal. Game ini dibuat oleh tim developer yang berbasis di Jakarta bernama Anantarupa Studios. Pada saat pertama kali rilis, Lokapala memancing banyak keraguan, termasuk oleh saya sendiri.

Ulasan saya soal Lokapala terbit pada saat game tersebut pertama kali muncul di Google Play Store pada Februari 2020. Ketika itu game ini masih dalam status Beta dengan segala macam keterbatasannya. 20 Mei 2020 kemarin, Lokapala dengan resmi diluncurkan lewat sebuah acara konferensi pers yang diselenggarakan secara online.

Seiring dengan peluncuran tersebut, sedikit demi sedikit perbaikan dilakukan untuk Lokapala. Bahkan, game Lokapala berada di titik siap untuk dipertandingkan, yang hadir dalam gelaran turnamen bertajuk Melon Minor Tournament. Untuk menuju dari titik awal pengembangan hingga sekarang, tentu butuh proses dan kerja keras. Penasaran dengan perjalanan tersebut, saya berbincang dengan Diana Paskarina, COO serta Co-Founder Anantarupa Studios. Dalam perbincangan tersebut, Diana menceritakan soal alasan Anantarupa Studios membuat MOBA, juga rencana masa depannya untuk game ini

Berawal dari 2017

Saat ditanyakan soal awal mula dicetuskannya Lokapala, Diana menceritakan bahwa itu semua dimulai pada 3 tahun yang lalu, sekitar tahun 2017. “Ketika itu MOBA di mobile kan memang sudah mulai terdengar gaungnya, namun belum sebesar seperti sekarang. Melihat bagaimana potensi MOBA ketika itu membuat kami sebagai developer game lokal tergerak untuk membuat game MOBA kami sendiri.” Cerita Diana.

Memang pada saat berbincang dengan saya, Diana tidak menyatakan secara langsung soal MOBA yang menjadi inspirasinya. Namun jika ia mengatakan inspirasinya datang dari 3 tahun yang lalu, bisa jadi apa yang dimaksud adalah Mobile Legends. Tahun itu menjadi tahun pertama kompetisi Mobile Legends Southeast Asia Cup diselenggarakan di Indonesia. Gelaran tersebut menjadi satu momen fenomenal, yang juga bisa dibilang menjadi titik balik bagi perkembangan esports di Indonesia.

Sumber: Sindonews - Yorri Farli
Sumber: Sindonews – Yorri Farli

Lebih lanjut, Diana juga menceritakan bahwa dirinya dan tim Anantarupa juga sudah mengenal kehadiran Dota sebelumnya, bahkan memainkannya ketika sedang populer di skena lokal di sekitar 4 sampai 5 tahun yang lalu.

Namun demikian, bersaing di pasar MOBA tentu bukan perkara yang mudah. Apalagi, genre game ini tergolong genre game yang sudah tua. Walaupun masih cukup belia di pasar mobile, namun game ini sudah ada sejak dari lama sekali di platform PC. League of Legends sudah 11 tahun beredar di pasaran. Dota 2 sudah 7 tahun ada di pasaran. Juga jangan tanya kapan pertama kali genre ini muncul. Mungkin sudah sekitar 18 tahun lalu, ketika custom game bernama Aeon of Strife muncul di StarCraft, dan menjadi awal kemunculan genre MOBA.

Apalagi untuk saat ini, sudah ada beberapa perusahaan besar bergumul di pasar genre game ini. Mulai dari Moonton sampai Tencent lewat game Arena of Valor. “Kalau bicara persaingan, sebenarnya bisa dibilang persaingan di game Casual justru lebih berat lagi dibandingkan dengan game esports seperti MOBA. Terlebih kalau kita terus-terusan menunggu tidak ada saingan, tentu nggak bakal ada habisnya. Nanti yang ada kami malah nggak jadi-jadi bikin game, gara-gara menunggu tidak ada persaingan… Haha.” Ucap Diana menanggapi hal ini.

“Namun satu hal adalah, lagi-lagi kami melihat dari segi potensi pasarnya. Kami lihat sendiri bagaimana potensi game esports dengan genre MOBA sudah terbukti di Indonesia hingga saat ini. Selain itu, kami dari tim Anantarupa Studios ketika itu merasa percaya diri dan punya kapabilitas untuk membuat ini. Bermodalkan dua hal tersebut, akhirnya tim kami pun yakin dan mencoba untuk mulai saja membuat Lokapala.” Diana menceritakan lebih lanjut.

Ternyata benar saja. Pada saat rilis, Lokapala mendapat sambutan yang cukup hangat dari komunitas gamers. Memang tidak semua sambutannya positif. Ada juga yang memberikan tanggapan negatif (termasuk saya) pada saat game ini rilis. Namun tanggapan itu sendiri disampaikan demi membuat Lokapala menjadi game yang lebih baik lagi.

Sumber: Lokapala
Sumber: Lokapala

“Sejauh ini memang respon dan feedback dari user cukup banyak, dan tidak semuanya positif. Namun menurut saya itu tidak masalah. Bisa jadi mungkin karena rata-rata gamers terbiasa menerima produk luar negeri, yang sudah langsung bagus pada saat pertama rilis. Namun satu yang juga perlu diketahui oleh para pengguna adalah, ada perbedaan yang cukup terasa dalam hal kapasitas pengembangan developer, antara lokal dengan luar negeri. Terlepas dari semua itu, saya merasa penerimaan Lokapala sampai titik ini sudah sangat impresif, tentunya dengan tanpa membandingkan dengan pengembang luar negeri.”

Menurut catatan Google Play, Lokapala sudah diunduh sebanyak 500.000+ kali, dengan skor rata-rata sebesar 3.4 poin. Angka ratingnya mungkin terbilang cukup rendah, tetapi ini mungkin tidak terlalu jadi masalah. Toh, orang-orang yang memberi rating kecil juga menyertakan memberikan kritik, yang bisa membantu mengarahkan Lokapala agar berkembang lebih baik lagi. Apalagi mengingat posisinya sebagai game multiplayer, tentu akan terus ada perbaikan secara terus menerus, yang bisa membuat Lokapala jadi lebih baik di masa depan.

Lokapala Sebagai Sarana Pengembangan Kekayaan Intelektual Indonesia

Pada saat mengulas Lokapala untuk pertama kalinya di bulan Februari 2020 lalu, saya sempat mengomentari soal Lokapala yang cenderung kurang Indonesia. Sebetulnya, komentar itu datang untuk menyoroti ketidakhadiran bahasa Indonesia pada saat Lokapala rilis versi beta. Namun, komentar tersebut juga terlontar setelah saya melihat beberapa Ksatriya (sebutan untuk Hero) di Lokapala.

Ketika itu saya berasumsi, walaupun Ksatriya datang dari sejarah dan mitologi Indonesia, namun alasan kenapa saya tidak mengenal beberapa mungkin karena beberapa karakter bersifat orisinil buatan Anantarupa Studio sendiri. Masih penasaran, saya pun menanyakan hal ini kepada Diana. Benar adanya bahwa basis cerita Lokapala ini datang dari sejarah dan mitologi Indonesia. Namun para Ksatriya disajikan setelah melalui proses reinterpretasi, agar karakter tersebut bisa menjadi IP original Lokapala.

Ilya, yang sebenarnya adalah reinterpretasi dari Gatot Kaca. Sumber: Lokapala
Ilya, yang sebenarnya adalah reinterpretasi dari Gatot Kaca. Sumber: Lokapala

“Salah satu contohnya itu Gatot Kaca. Kalau di Lokapala, namanya adalah Ilya. Ini karena ketika tim kami melihat kisah Gatot Kaca, ternyata ceritanya adalah dia menjadi kuat karena kekuatan yang diberikan oleh para dewa. Maka dari itu, untuk Lokapala, kami melakukan proses reinterpretasi. Kami gambarkan Gatot Kaca itu sebagai anak kecil perempuan, namun dia diberikan sebuah robot bersenjatakan penuh yang membuatnya jadi siap bertempur.” Diana menceritakan soal proses reinterpretasi Gatot Kaca menjadi Ksatriya bernama Ilya di dalam Lokapala.

“Jadi, walaupun berdasarkan dari sejarah serta mitologi lokal, namun tidak selalu karakter akan muncul dengan nama dan rupa yang sama. Seperti Gatot Kaca, tidak selamanya harus selalu berpenampilan sebagai laki-laki yang punya logo bintang di dadanya bukan? Terlebih tujuan lain kami dalam pembuatan game ini adalah, untuk pengembangan Intelectual Property (IP) atau Kekayaan Intelektual. Jadi Lokapala nantinya menjadi platform atas IP lokal yang berasal dari sejarah dan budaya Indonesia. Maka dari itu untuk beberapa Ksatriya, walau berasal dari sejarah dan budaya lokal, namun kami buat ulang, ceritakan ulang, dan dibungkus menjadi Ksatriya di Lokapala.” Diana menjelaskan soal Lokapala dan tujuannya untuk mengembangkan IP lokal.

Game online memang bisa dibilang menjadi ladang untuk menciptakan IP baru. Ini mungkin paling terlihat dari metode Blizzard dalam membesarkan Overwatch. Tidak sekadar menjadi game kompetitif saja, Overwatch berkembang menjadi sebuah cerita dengan dunianya sendiri, yang disajikan lewat serial Overwatch Animated Shorts.

Jadi, jika pengembangan IP menjadi tujuan lain dari Lokapala, akankah kita bisa menikmati konten seperti cerita latar belakang dari masing-masing Ksatriya dalam bentuk lain? Diana memberi tahu, bahwa semua itu sudah berada dalam rencana pengembangan mereka. “Tentu nggak bisa sekaligus, namun jika bicara karakter Lokapala dalam bentuk media lain, semua itu sudah dalam rencana dan masuk dalam linimasa pengembangan kami.” ucapnya.

Terlebih, pada saat proses pengembangannya, Lokapala sendiri memang sudah berkolaborasi dengan beberapa insan kreatif lokal. Ilustrasi karakter misalnya, dilakukan berkolaborasi dengan Caravan Studio. Musik untuk Lokapala disajikan berkolaborasi dengan InHarmonics. “Kami punya keinginan agar industri kreatif Indonesia bisa maju bersama-sama menjadi lebih baik.” Lanjut Diana membahas Lokapala sebagai sarana pengembangan kekayaan intelektual.

Esports dan Masa Depan Lokapala

Ketika membahas soal Lokapala, satu yang menarik adalah bagaimana Anantarupa Studios dan OOLEAN GAMES begitu ambisius soal esports. Hal ini salah satunya terlihat ketika Lokapala pertama kali diluncurkan pada 20 Mei 2020 Silam. Lewat gelaran konferensi persi, Lokapala ketika itu langsung mengumumkan beberapa inisiatif esports, dengan jumlah hadiah yang tidak main-main.

Pada saat peluncurannya, dikatakan bahwa setidaknya akan ada 5 turnamen untuk game Lokapala, yang punya total hadiah keseluruhan mencapai 1 miliar Rupiah. Lima turnamen yang direncanakan tersebut adalah: Piala Menpora 2020 dengan perkiraan total hadiah sebesar Rp550 juta, Weekly Online Amateur Championship dengan perkiraan total hadiah sebesar Rp56 juta, Melon Mini Tournament dengan perkiraan total hadiah sebesar Rp70 juta, Melon Minor Tournament dengan perkiraan total hadiah sebesar Rp150 juta, dan Melon Major Tournament dengan perkiraan total hadiah sebesar Rp250 juta.

Sumber: Lokapala Official
Sumber: Lokapala Official

Turnamen-turnamen tersebut direncanakan akan berjalan satu per satu mulai dari bulan Mei hingga Desember 2020, dengan Melon Minor Tournament yang kini sedang bersiap-siap menuju Season 2. Rencana ini tentu sangat positif karena game kompetitif seperti Lokapala memang butuh turnamen untuk menjadi wadah pembuktian para pemainnya. Tapi pertanyaannya, setelah jorjoran melimpahkan dana untuk hadiah turnamen di tahun ini, apakah inisiatif esports ini bisa terus berkelanjutan di masa depan?

Terkait soal ini, sayangnya Diana tidak bisa memberikan pandangannya secara lebih detil. Namun satu yang pasti tim Anantarupa Studios membagikan beban tugas ini dengan sang publisher, OOLEAN GAMES. “Pemain sebetulnya tidak perlu khawatir kalau bicara soal masa depan game Lokapala karena sudah ada pembagian tugas antara pengembangan game dengan pengembangan esports. Fokus tim Anantarupa adalah mengembangkan Lokapala agar game ini jadi lebih baik, lebih menarik, lebih bagus secara visual, dan lebih teroptimasi agar dapat dimainkan oleh lebih banyak orang lagi. Sementara itu, esports dan turnamen diurus oleh rekan publisher kami, yaitu OOLEAN GAMES.” jawab Diana.

Kekhawatiran ini sendiri sebenarnya muncul dari pengalaman saya pribadi, karena melihat salah satu MOBA di mobile favorit saya, Vainglory, semakin meredup seiring waktu. Terlalu fokus pada pengembangan esports, bisa dibilang jadi salah satu alasan. Vainglory pada awal masa kejayaannya memiliki turnamen esports dengan hadiah yang cukup besar.

Namun seiring waktu Super Evil Megacorp (SEMC) selaku developer/publisher mulai terlihat seperti kehabisan dana. Pasca Vainglory World Championship 2017, Vainglory mulai meredup, ternyata dampak dari mengeluarkan dana besar untuk esports tidak sebegitu positif. Sampai akhirnya SEMC melepas Vainglory dan memberikannya kepada komunitas pada 2 April 2020. Jadi, semoga saja sustainabilitas serta hype Lokapala bisa terjaga sampai bertahun-tahun ke depan, dan tidak mengulang kesalahan yang sama seperti Vainglory.

Masih soal esports, hal kedua yang juga menjadi pertanyaan adalah soal Lokapala untuk pasar luar Indonesia. Hingga saat ini, Lokapala cuma memiliki server lokal Indonesia saja. Tetapi kembali lagi, sebagai game kompetitif, para pemainnya tentu berharap bisa membuktikan kemampuan dirinya di tingkat yang setinggi mungkin, sampai tingkat internasional.

“Memang tujuan akhir Lokapala bukan hanya untuk publish di Indonesia saja. Membuat game yang bisa dinikmati masyarakat global juga menjadi mimpi kami dari Anantarupa Studios. Namun, untuk saat ini fokus kami adalah untuk Indonesia terlebih dahulu. Kami lihat terlebih dahulu bagaimana perkembangan di Indonesia, sambil juga melihat negara mana lagi yang menarik untuk menjadi target pasar selanjutnya bagi Lokapala.” Diana menjelaskan soal ini.

Sumber: Tangkapan Layar Pribadi
Penampilan Lokapala waktu rilis pertama kali di bulan Februari 2020 lalu. Sumber: Tangkapan Layar Pribadi

Terakhir yang mungkin juga jadi pertanyaan bagi para pemain adalah soal konten. Sebagai game multiplayer, sudah pasti update konten, dan berbagai perbaikan menjadi hal yang diharapkan. Tiara Evalda (Ravalda) juga menyatakan harapan ini pada saat saya tanyakan pendapatnya soal Lokapala dan Melon Minor Tournament beberapa waktu lalu.

Diana lalu sedikit menjelaskan, bagaimana rencana masa depan Anantarupa Studios dalam mengambangkan Lokapala. “Untuk ke depan, setiap bulannya kita pasti akan ada update terkait karakter atau skin baru. Untuk soal fitur, sayangnya saya belum bisa bicara pasti soal apa saja yang akan rilis nantinya. Tapi yang pasti kami sudah memiliki timeline yang mengatur kapan konten baru rilis, baik itu fitur ataupun karakter baru.”

Setelah beberapa bulan pengembangan saya merasa bahwa Lokapala mendapat penerimaan yang cukup hangat dari komunitas gamers Indonesia. Beberapa pemain merasa memiliki kepentingan mendukung perkembangan game ini, sebagai bentuk rasa bangganya atas produk buatan lokal. Semoga saja Lokapala bisa menjadi lebih baik dan semakin besar di masa depan.

Siapa yang tahu, mungkin beberapa tahun ke depan Lokapala akan mendunia, dan memiliki turnamen internasionalnya tersendiri? Mari kita doakan yang terbaik bagi Anantarupa Studio dan game Lokapala!

Platform Digital PURA Mudahkan Masyarakat Dapatkan Bahan Makanan Alami

Gaya hidup sehat terus tumbuh dalam benak masyarakat saat ini. Olahraga dan asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh merupakan dua variabel utama dalam menjalankan gaya hidup sehat. Variabel terakhir relatif lebih sulit karena bahan makanan alami berkualitas belum cukup aksesibel.

Hal ini mendasari keputusan Monica Liando dan Johan S. Hermawan mendirikan Pura pada 2017, sebuah startup new retail yang menyediakan produk garam dan bumbu masak alami. Beberapa tahun sebelumnya, Monica sendiri sempat mendera penyakit yang mengharuskannya mengonsumsi bahan pangan alami. Namun saat itu ketersediaan bahan pangan seperti itu di Indonesia masih terbilang langka.

“Melalui PURA kami ingin menjadi jawaban untuk membantu masyarakat yang mengedepankan gaya hidup sehat dalam mencari merek natural yang trustable dan berkualitas,” ucap Monica yang juga memegang peran Marketing Strategist PURA.

Alasan memilih garam dan bumbu

PURA diambil dari kata “pure” yang berarti murni. Monica beralasan, garam dan bumbu adalah dua benda yang keberadaannya tak tergantikan dalam setiap masakan. Tak terkecuali untuk produk makanan sehat. Masalahnya stigma bahwa produk makanan sehat tak pernah cukup sedap cukup santer di kuping masyarakat.

PURA ingin membalikkan stigma itu tanpa mengorbankan kualitas kandungan bahan makanannya. Selain itu produk ini ditujukan untuk membantu orang-orang membuat masakan sehat mereka sendiri dengan mudah. Sebab tak jarang makanan sehat sekaligus nikmat hanya bisa disantap di rumah-rumah makan.

Adapun produk yang dijual meliput food powder, food seasoning, hingga garam Himalaya. Komposisi dari produk itu disebut tak mengandung karbohidrat, lemak, kalori, ataupun gula.

Mengikuti tren gaya hidup sehat

about-photo

PURA menjalankan bisnisnya secara direct to consumer dengan memanfaatkan kanal penjualan e-commerce dan distribusi di sejumlah pasar swalayan di kota-kota besar Indonesia. Mereka yang menjadi target PURA adalah masyarakat yang sudah sadar akan gaya hidup sehat.

Monica percaya PURA kian relevan dengan situasi sekarang karena mereka trennya memang berkembang demikian. Tren ini tidak hanya terjadi di negara-negara besar, tapi juga Indonesia. Ini cocok dengan data yang dicatat sejumlah lembaga.

Salah satu indikator tren gaya hidup sehat itu adalah bertambahnya petani yang mengelola pertanian organik dan gerai produk organik di pasar swalayan serta rumah makan. Hal itu diucapkan langsung oleh Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Kementerian Perdagangan, Marolop Nainggolan.

Tentang kompetisi dan tantangan

Tren ini juga berarti ada pertumbuhan pemain bahan makan alami seperti PURA. Menghadapi hal itu mereka yakin bisa keluar sebagai pemenang karena produk mereka mengikuti standar keamanan pangan dan rutin diuji ke laboratorium.

Monica menambahkan yang membedakan mereka dengan pemain serupa adalah edukasi yang kuat kepada konsumen tentang pentingnya hidup sehat khususnya melalui asupan makanan. “Sehingga kami juga mengkampanyekan bahwa menjadi pembeli juga harus kritis agar mereka bisa mengetahui sendiri apakah suatu produk benar-benar sehat dan berkualitas,” imbuhnya.

Sebagai peserta angkatan teranyar Gojek Xcelerate, PURA punya pekerjaan rumah untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi. Monica mengatakan hal itu akan diatasi dengan digital marketing yang kuat. “Karena melalui digital marketing kami dapat memasarkan kepada target market kami di mana dan kapan saja.”

Monica mengakui bahwa setelah program akselerasi dengan Gojek kemarin mereka jadi lebih terbuka dengan opsi pendanaan. Menurut dia selama ini PURA beroperasi dengan dana mereka sendiri. Mereka berancang-ancang melakukan kerja sama strategis dan pengumpulan dana di tahun ini.

“Oleh karena itu, selain fokus pada pemasaran digital kami juga akan memperbesar area distribusi agar lebih mudah dijangkau oleh target market kami,” pungkas Monica.

Developer Game Kini Hanya Perlu iPhone untuk Menerapkan Teknik Facial Motion Capture

Epic Games punya mainan baru untuk para developer maupun sineas yang menggunakan Unreal Engine dalam berkarya. Mereka baru saja merilis Live Link Face, sebuah aplikasi iPhone yang dirancang untuk kebutuhan motion capture, spesifiknya pergerakan wajah seorang aktor atau aktris (facial motion capture).

Aplikasi ini memanfaatkan teknologi ARKit bawaan iOS serta sistem kamera TrueDepth milik iPhone. Cara kerjanya pada dasarnya tidak jauh berbeda dari fitur Animoji maupun Memoji, hanya saja pada Live Link Face data animasi wajahnya itu akan diteruskan secara real-time ke sebuah komputer yang sedang menjalankan software Unreal Engine.

Persis seperti teknologi facial motion capture pada umumnya, semua pergerakan wajah yang tertangkap kamera depan iPhone bakal diterjemahkan oleh aplikasi menjadi ekspresi wajah yang sama pada suatu karakter CGI. Hasilnya tentu tidak akan seakurat metode facial motion capture tradisional yang melibatkan banyak sensor yang ditempelkan pada wajah aktor, tapi setidaknya Live Link Face bisa sangat berguna untuk produksi yang berskala kecil.

Developer game indie misalnya, mereka dapat memanfaatkan aplikasi ini untuk menyempurnakan animasi wajah pada karakter-karakter dalam game buatannya. Kalau sebelumnya mereka membutuhkan perlengkapan facial motion capture yang cukup mahal sekaligus kompleks, berkat Live Link Face mereka cuma membutuhkan sebuah iPhone yang dilengkapi fitur Face ID (iPhone X, iPhone XS, iPhone 11, iPhone 11 Pro) saja.

Ini penting mengingat Unreal Engine sudah digratiskan sejak tahun 2015 lalu, dan belakangan Epic juga sudah mengubah sistem royaltinya supaya developer tak perlu membayar sepeser pun sebelum game buatannya menghasilkan pemasukan sebesar $1 juta, membuatnya lebih terjangkau lagi oleh developer dari berbagai kalangan.

Live Link Face juga dapat dilihat sebagai langkah awal Epic dalam misinya memudahkan sejumlah aspek game development melalui Unreal Engine 5. Berkat aplikasi ini, setidaknya satu area pengembangan yang sulit – facial motion capture – sudah berhasil mereka jegal menggunakan solusi yang simpel sekaligus terjangkau.

Ketertarikan Epic Games untuk berinovasi di bidang facial motion capture sejatinya tidak terlalu mengejutkan, sebab sebelum ini mereka memang sudah mengakuisisi dua perusahaan yang memang punya spesialisasi di bidang facial animation dan facial rigging.

Sumber: Epic Games.

5 Game Gratis di LINE POD yang Layak Dimainkan dan Ditunggu

29 Mei 2020 lalu, LINE POD resmi dirilis. LINE POD (Play on Desktop), seperti namanya, adalah usaha dari LINE mengembangkan sayap mereka ke PC gaming. Tak tanggung-tanggung, mereka langsung merilis LINE POD di beberapa negara sekaligus, seperti Taiwan, Thailand, Indonesia, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Untuk menarik pengguna baru, LINE pun menawarkan beberapa game gratis yang asyik dan keren untuk dimainkan lewat LINE POD. Kali ini, kita akan bahas satu per satu game-game tersebut dari sisi keunikan dan kelebihannya.

ArcheAge

ArcheAge adalah MMORPG gratis yang epik. Ia memiliki banyak sekali kelebihan dibanding game-game sejenisnya. Dari pertama kali Anda memulai permainan, Anda memang hanya bisa memilih 2 faksi yang bermusuhan. Namun demikian, opsi dari character creation-nya sungguh masif. Anda bisa menciptakan karakter yang rupawan dan cantik jelita ataupun yang super aneh mirip alien dengan character creation yang ditawarkannya.

Sumber: LINE POD
Sumber: LINE POD

Kedua, saat Anda memulai permainan, Anda juga akan mendapatkan pilihan Skillset; seperti Archery, Sorcery, dan kawan-kawannnya. Penting dicatat, Skillset ini bukan Class Anda. Class Anda nanti baru terbentuk dari gabungan tiga Skillset yang Anda pilih. Dengan sistem kombinasi tadi, ArcheAge berarti memiliki 220 Class yang bisa Anda pilih.

Skill Crafting juga biasanya ditemukan di MMORPG yang cukup epik. Namun ArcheAge membawa fitur Crafting ini satu tingkat lebih kompleks lagi dengan menawarkan 22 opsi Skill Crafting yang bisa dipilih.

Namun demikian, sebanyak apapun pilihan yang Anda miliki, semuanya tidak akan ada gunanya jika inti gameplay — sistem pertempurannya — tidak  solid. Untungnya, sistem pertempuran yang ditawarkan oleh ArcheAge sangat menyenangkan dan terasa begitu mantap.

Mengingat ArcheAge juga merupakan open-world MMORPG, dunia dan visualisasi grafis yang ditawarkannya juga tidak akan membuat Anda bosan bertualang di sini. Dari semua yang ditawarkannya, jika Anda memang penggemar MMORPG, tidak ada alasan bagi Anda untuk tidak mencoba ArcheAge.

 

FreeStyle

Dari semua game-game yang sudah ada ataupun sudah diumumkan saat LINE POD dirilis, mungkin FreeStyle adalah yang paling unik dari sisi genre game-nya. Pasalnya FreeStyle adalah game olahraga basket jalanan. Layaknya bermain bola basket di jalanan, tentunya gaya permainan jadi lebih lincah dan liar ketimbang bermain basket yang resmi. Hal tersebut juga dapat terlihat dari FreeStyle.

Sumber: LINE POD
Sumber: LINE POD

Sebenarnya, dari namanya saja, harusnya Anda sudah bisa menebak bahwa gaya dan animasi permainan bola basket yang ditawarkan di sini memang lebih fantastis ketimbang game basket biasanya. Ada lebih dari 30 skill shooting dan passing yang bisa Anda gunakan untuk mengalahkan musuh sembari terlihat keren.

Menariknya juga, di sini, Anda juga bisa memilih ‘class’ yang sebenarnya adalah posisi-posisi bermain di bola basket seperti Center, Power Forward, Small Forward, Point Guard, dan Shooting Guard.

Jika Anda memang bosan dengan game-game kompetitif yang biasanya melibatkan pedang, senapan, ataupun magic, FreeStyle akan menyuguhkan warna baru yang untuk dimainkan.

 

Games of Thrones Winter is Coming

Siapakah yang tidak mengenal serial TV dari HBO yang satu ini? Sayangnya, perjalanan epik selama 8 season harus terhenti dengan ending yang… (isi sendiri ya wkwkwk).

Jika Anda adalah salah satu penggemar Games of Thrones (GoT) yang gemas dengan akhir ceritanya, Anda bisa memainkan game ini untuk mengubah nasib John Snow.

Sumber: LINE POD
Sumber: LINE POD

Game GoT yang satu ini adalah game strategi yang mendapatkan lisensi resmi dari Warner Bros. Interactive Entertainment dan dikembangkan (sekaligus dirilis) oleh YOOZOO Games. Di sini, Anda akan berperan sebagai salah satu Lord yang turut memperebutkan singgasana Iron Throne. Anda bisa memilih menjadi penguasa yang adil dan bijaksana, murah senyum, serta bersahaja atau menjadi diktator bertangan besi yang menghukum semua orang yang menghalangi langkah Anda menguasai tahta tertinggi.

Anda juga bisa membangun kastil dan memperluas daerah kekuasaan di dunia Westeros yang memang dibuat seakurat mungkin mengikuti versi serial TV nya. Tentu saja, Anda juga akan berjumpa dengan karakter-karakter favorit Anda ataupun yang paling menyebalkan dari serial GoT.

 

Hunter’s Arena: Legends

Jika Anda menebak bahwa Hunter’s Arena: Legends (HAL) ini adalah MMORPG biasanya, Anda salah besar. Pasalnya, HAL adalah game yang sangat unik karena menggabungkan banyak elemen gameplay genre populer selama beberapa tahun belakangan.

Sumber: LINE POD
Sumber: LINE POD

HAL menggabungkan elemen MOBA, RPG, dan Battle Royale dalam satu game. Kombinasi ini diimplementasikan dengan sangat baik dalam HAL. Ada 3 Mode permainan yang bisa Anda pilih di game yang satu ini. Mode pertama adalah Battle Royale. Kombinasi antara PvE dan PvP di mode ini membuatnya sangat menyenangkan sekaligus menantang untuk dimainkan.

Di sisi lain, jika Anda ingin lebih frontal dan langsung bunuh-bunuhan, ada mode Tag Match (1vs1) untuk menyelesaikan pertarungan lebih jantan dan ada FFA Mode (4 pemain dalam satu arena) buat Anda yang lebih chaos.

Dengan menggunakan Unreal Engine 4, HAL juga terlihat begitu cantik. Feel pertempurannya juga begitu terasa solid. Baik Anda penggemar Battle Royale, RPG, ataupun MOBA, kombinasi ketiga hal yang ditawarkan HAL membuat game ini sangat layak untuk dijajal.

 

Rebirth Online

Game terakhir yang ada di daftar kita kali ini adalah yang paling minim informasinya. Tidak banyak informasi yang bisa kami temukan soal Rebirth Online. Namun demikian, beberapa fitur yang disuguhkan dari game besutan CaretGames ini adalah real-time action, high fidelity graphics, dunia yang begitu masif dengan begitu banyak konten, dan fitur-fitur yang mendukung perkembangan komunitas.

Jika Anda melihat trailer video di atas, Rebirth Online memang terlihat sangat menjanjikan.

Sebenarnya, CaretGames juga sudah merilis RebirthM di platform mobile. RebirthM adalah sebuah open-world MMORPG. Dari beberapa fitur yang disuguhkan RebirthM, Rebirth Online sepertinya juga tidak akan jauh berbeda — setidaknya dari sisi genre permainan dan konsep dasarnya.

Meski begitu, jika kita melihat beberapa game lainnya yang punya versi PC dan mobile, versi PC tentu saja memiliki visualisasi grafis yang lebih ciamik. Ditambah lagi, ada banyak fitur-fitur gameplay yang bisa dijejalkan lebih banyak ke dalam versi PC-nya.

 

Disclosure: Artikel ini disponsori oleh LINE POD.

Tetris Mobile Jadi Kompetitif dan Berhadiah Uang Setiap Harinya

Esports atau kompetisi game, memang memiliki daya tariknya tersendiri, apalagi selama pandemi ini. IDC dan Esports Charts melaporkan, bahwa total durasi video ditonton (hours watched) turnamen esports mengalami peningkatan sebanyak 2 kali lipat selama pandemi COVID-19 terjadi. Melihat hal ini tak heran jika para pengembang game jadi membuat aktivitas yang melibatkan kompetisi di dalamnya.

Kemarin kita melihat The Sims yang dibuatkan kompetisi lewat sajian Reality Show yang diberi nama The Sims Spark’d. Kini seakan tak mau kalah, Tetris mobile juga menyajikan sajian kompetisi yang bisa dibilang mirip-mirip. Sajian kompetisi di dalam aplikasi Tetris mobile ini diberi nama Tetris Primetime. Dalam Tetris Primetime, para pemain akan berkompetisi setiap malamnya untuk memperebutkan total hadiah sebesar 5000 dollar AS (sekitar 72 juta Rupiah).

Sumber: The Verge
Sumber: The Verge

“Tujuan kami sejak awal adalah untuk membuat Tetris game bisa bertahan selamanya. Membuat tetris menjadi game yang bertahan selama bertahun-tahun, dengan ragam mode untuk siapapun yang ingin bermain.” ucap Ethan Levy, Executive Producer Tetris mobile kepada The Verge.

Tetris Primetime akan mengudara selama tujuh hari dalam sepekan, dan akan hadir pukul 19:30 dalam waktu lokal. Nantinya waktu tersebut akan mengikuti zona waktu beberapa kota besar di berbagai belahan dunia, seperti Auckland, Perth, Moscow, Berlin, London, New York City, dan Los Angeles. Untuk sementara waktu Tetris Primetime hanya tersedia untuk 16 negara saja pada peluncuran pertama ini, yaitu Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Jerman, Irlandia, Spanyol, Swiss, Belgia, Swedia, Norwegia, Afrika Selatan, Rusia, Chili, Australia, dan Selandia Baru.

Kompetisi tersebut akan diselenggarakan langsung secara daring, dan dipandu oleh aktor asal Selandia bernama Millen Baird. Nantinya ketika Anda membuka aplikasi, Millen Baird akan hadir dan menjelaskan apa yang sedang terjadi di dalam Tetris Primetime. “Bukan cuma sekadar game dan kompetisi, namun Tetris Primetime akan jadi seperti saluran televisi yang meliput kompetisi tersebut.” Ethan Levy memperjelas.

Terkait masa depan Tetris Primetime, Levy mengatakan bahwa nantinya aktivitas ini akan bisa dinikmati oleh pemain di negara lainnya secara bertahap. Ditambah, nantinya Tetris mobile juga akan menawarkan avatar serta kosmetik unik, yang hadir secara musiman layaknya Fortnite. Juga, akan ada mode tim ke dalam pengalaman kompetitif Tetris mobile di masa depan.

Bagaimana? Apakah Anda sudah siap untuk menjadi seorang atlet esports Tetris?