Redkendi: Kegunaan dan Cara Daftarnya

Apakah Anda ingin membuka bisnis kuliner, tepatnya usaha catering? Kalau begitu coba gunakan Redkendi, sebuah catering marketplace yang terpercaya. Jika Anda tertarik, cari tahu cara daftar Redkendi di sini.

Apa itu Redkendi?

Redkendi adalah B2B catering marketplace yang mempertemukan pelanggan dengan usaha catering. Perusahan yang berdiri sejak 2016 ini berfokus pada gizi, kualitas makanan dan peningkatan produktivitas.

Sebagai pelaku usaha, catering akan berkembang dengan pesat karena Redkendi membantu mereka untuk mendapatkan lebih banyak pesanan yang sesuai dengan lokasi mereka dan jumlah pesanan yang sesuai dengan kapasitas catering.

Redkendi meluncurkan dua aplikasi, yaitu Redkendi yang dikhususkan untuk pelanggan dan Redkendi Caterer yang dibuat untuk catering. Kedua aplikasi tersebut dapat diunduh di Play Store. 

Kegunaan Redkendi Caterer bagi Pelaku Usaha

Mendapatkan Penawaran Tender (Konsumen)

Redkendi membantu catering untuk mendapatkan pelanggan dengan jutaan pekerja yang membutuhkan makanan tiap harinya.  

Mengelola Pesanan 

Anda dapat melihat jadwal pelayanan, jadwal kontrak, dan semua pesanan dari pelanggan di aplikasi Redkendi Caterer. Selain itu, Anda akan mendapatkan notifikasi bila ada perubahan atau pesanan dari pelanggan.

Mencetak Surat Jalan

Aplikasi ini dapat membuat dan dapat mencetak surat jalan langsung tanpa perlu merasa ribet tiap mau ke pelanggan. Anda juga bisa melihat surat jalan sebelumnya, lho.

Mencetak Invoice dan Kwitansi

Semua informasi invoice dan kwitansi yang belum hingga sudah dibayar oleh pelanggan tersimpan di aplikasi. 

Melihat Laporan

Pada aplikasi ini, Anda dapat melihat laporan berapa banyak omset yang telah didapatkan, jumlah pelanggan dan porsi yang sudah Anda layani, dan sebagainya.

Chat dengan Konsumen

Terakhir, Anda bisa berhubungan dengan pelanggan atau menanyakan satu hal yang berkaitan pesanan karena aplikasi ini menyediakan fitur chat

Cara Daftar Redkendi Caterer

Berikut langkah-langkah untuk melakukan registrasi : 

  • Unduh aplikasi Redkendi Caterer di Google Play Store.
  • Jika sudah, buka aplikasinya. Setelah muncul tampilan seperti gambar di bawah ini, geser ke kiri.

  • Klik Login.

  • Pilih Daftar di sini untuk membuat akun.

  • Selanjutnya, masukkan nama, nomor telepon dan kata sandi. Lalu, klik Lanjutkan.

  • Masukkan informasi dasar usaha catering Anda, seperti jenis perusahaan, nama usaha, kontak, dan alamat. Lalu, centang “saya setuju dengan syarat dan ketentuan” dan klik Kirim.

  • Terakhir, kode OTP akan dikirim ke SMS Anda. Sekarang Anda bisa mulai mengakses aplikasi ini.

Aplikasi ini dapat membantu Anda jika memiliki usaha katering. Dan cara daftar Redkendi Caterer juga mudah, bukan? Jika Anda masih belum yakin, bisa coba marketplace katering lainnya seperti Dofood dan Wakuliner. Semoga membantu, ya!

Bank Neo Commerce Hadirkan Neo Business, Layanan Keuangan Digital UMKM

PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC), kini memperkenalkan layanan keuangan digital terbaru, yaitu Neo Business. Layanan ini diperuntukkan bagi pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mengatur transaksi keuangan dan transaksi bisnis sehari-hari.

Layanan Neo Business tersedia di aplikasi Neobank, dengan satu aplikasi, nasabah mendapatkan dua layanan, yaitu layanan nasabah umum dan nasabah pemilik usaha kecil dan menengah.

Berdasarkan data dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia pada Oktober 2022, UMKM mampu menyerap 97% dari total angkatan kerja dan mampu menghimpun hingga 60,4% dari total investasi di Indonesia. UMKM masih dapat berkembang lebih jauh lagi

Data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) melansir sebanyak 3,79% UMKM sudah memanfaatkan platform online dalam memasarkan produknya, atau 8% dari total pelaku UMKM yang ada di Indonesia, yakni 59,2 juta.

Dari data tersebut, BNC melihat peluang bahwa UMKM memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia, dan untuk dapat lebih berkembang lagi dalam memenuhi potensinya, BNC ingin turut serta berkontribusi dengan mempermudah UMKM dalam mendapatkan akses terhadap layanan keuangan dan perbankan digital yang berkualitas.

Direktur Bisnis PT Bank Neo Commerce Tbk, Aditya Windarwo (kiri)

“Mengingat pentingnya peran UMKM bagi perekonomian Indonesia, BNC sebagai bank digital terdepan memiliki tanggung jawab untuk dapat memberikan layanan perbankan yang inklusif, mudah, cepat, dan menguntungkan bagi para nasabah kami khususnya bagi yang memiliki usaha kecil dan menengah. Dengan hadirnya Neo Business, BNC berharap mereka mendapatkan kemudahan transaksi, layanan perbankan yang aman dengan dukungan teknologi yang mumpuni, bebas biaya administrasi dan transfer antar bank. Ke depannya, BNC juga akan menyediakan pinjaman (merchant loan) bagi para pemilik UMKM pengguna Neo Business sehingga dapat membantu mereka dalam mengembangkan usahanya.” Ungkap Direktur Bisnis Bank Neo Commerce, Aditya Windarwo dalam keterangan resminya yang dikutip pada Rabu, 5 April 2023.

Layanan Neo Business bagi UMKM dapat digunakan untuk memisahkan keuangan pribadi dan bisnis, menerima, dan mengelola pembayaran hasil usaha platform e-commerce, food delivery, atau platform digital lainnya. Layanan ini juga dilengkapi dengan fitur pembukuan dan analisa bisnis. 

Selain itu, layanan Neo Business juga dapat mengirimkan payment collection kepada mitra bisnis atau pelanggan, serta dapat menerima pembayaran melalui QRIS yang proses transaksinya akan diterima pada hari yang sama. 

Pada fitur QRIS  layanan Neo Business, UMKM dapat mendaftarkannya secara mandiri. Pengguna dapat membuat QRIS dinamis atau statis melalui Neo Business sesuai dengan kebutuhan transaksional pengguna, serta dapat mengunduh image QRIS dan menerima settlement sameday. 

Fitur Qris Neo Business ke depannya akan dapat diintegrasikan melalui Application Programming Interface (API) kepada merchant sesuai dengan
kebutuhan dan preferensi mereka.

“BNC selalu berupaya untuk memberikan layanan keuangan yang inovatif dan solutif. Kami harap layanan Neo Business ini mampu menjadi solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh nasabah, khususnya bagi para pemilik UMKM dan dapat menjadi layanan yang membantu usaha mereka menjadi lebih berkembang,” tutup Aditya.

Tren Digitalisasi UMKM di Indonesia 2023: Tantangan dan Peluang

Bukan menjadi rahasia lagi jika sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memegang peranan penting dalam memajukan perekonomian negara. UMKM telah menjadi tulang punggung perekonomian negara karena telah memberikan kontribusi PDB atau Produk Domestik Bruto dan juga menambah lapangan kerja untuk masyarakat.

Hal ini terlihat dari data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Saat ini terdapat 65,4 juta UMKM di Indonesia yang mana telah mempekerjakan 114,7 juta orang atau sekitar 56% dari tenaga kerja di Indonesia. Selain itu, UMKM juga memberikan kontribusi lebih dari 60% terhadap PDB negara. (MSME Empowerment Report, 2022:5).

Data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah juga menunjukkan bahwa kontribusi UMKM ke PDB terus meningkat sebelum pandemi. Tetapi, kontribusi tersebut menurun menjadi 37,3% saat pandemi. (MSME Empowerment Report, 2022:13). 

 

Sumber: MSME Empowerment Report 2022 (halaman 13)

Agar bertahan di tengah persaingan yang ketat, terutama semenjak pandemi, berdasarkan data MSME Empowerment Report (2022:38), terdapat 83,8% pelaku UMKM yang melakukan digitalisasi atau memanfaatkan teknologi untuk mendukung operasional bisnis mereka. Menurut jurnal dariPlakoyiannaki et al. dalam Indriastuti dan Kartika, digitalisasi menjadi peluang bagi UMKM untuk beralih dari perdagangan tradisional ke tren baru yang menerapkan teknologi.

Digitalisasi menyebabkan banyak UMKM mulai mempromosikan produk dan layanan mereka melalui platform digital, baik dalam bentuk gambar dan video. Lalu, mereka juga membuat toko online di marketplace untuk memudahkan pelanggan menemukan produk mereka.

Kepala Bidang Kemudahan Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Berry Fauzi, mengatakan, UMKM banyak memanfaatkan jaringan marketplace untuk memasarkan produknya di masa pandemi (MSME Empowerment Report, 2022, halaman 12).

“Sebanyak 40% UMKM menggunakan social media, 38% menggunakan instant messaging, menggunakan e-commerce 13%, dan ride hailing 5%,” ucap Berry.

Hal ini menunjukkan bahwa hanya sebagian UMKM yang sudah beradaptasi dengan digitalisasi. Sebab, pemilik UMKM masih menemui beberapa kendala dalam mengembangkan usahanya menuju ke era digital.

Tantangan Yang Dialami oleh UMKM Indonesia

Ketika bertransformasi ke digitalisasi, tentunya UMKM akan menghadapi beberapa tantangan. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh DSInnovate ke 1.500 pemilik UMKM, ditemukan beberapa kendala yang dialami oleh UMKM. 

Sumber: MSME Empowerment Report 2022 (halaman 20)

Umumnya, 70,2% pemilik UMKM bermasalah saat melakukan pemasaran produk. Permasalahan berikutnya ialah berkaitan dengan akses permodalan (51,2%), pemenuhan atau persediaan bahan baku (46,3%), dan adopsi digital (30,9%).

Tantangan pertama berkaitan dengan pemasaran produk. UMKM harus membangun brand image yang kuat agar dapat bersaing dengan yang lain, dan sumber daya keuangan mereka pun terbatas sehingga sulit bagi mereka untuk mengalokasikan dana untuk kegiatan pemasaran.

Kedua ialah tantangan keuangan. Menurut survei Bank Indonesia terbaru pada MSME Empowerment Report 2022, halaman 23), 69,5% UMKM belum menerima pinjaman. Tantangan ini bersumber dari rendahnya literasi keuangan peminjam atau UMKM. Pada saat yang sama, peminjam (bank dan multifinance) juga menghadapi beberapa tantangan untuk memenuhi kebutuhan UMKM.

Selain itu, transaksi manual seringkali tidak memiliki pencatatan yang intensif, membuat laporan keuangan tidak lengkap. Padahal laporan pembukuan yang tertata membantu pengusaha untuk mendapatkan layanan keuangan yang lebih komprehensif lagi, misalnya untuk mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Tantangan berikutnya berkaitan dengan adopsi digital. Terdapat empat tantangan bagi UMKM dalam adopsi digital.

Pertama, kurangnya infrastruktur digital yang andal. Melansir dariDataboks Katadata, Indonesia mendominasi jumlah penduduk di Asia Tenggara sebesar 40,9%. Meskipun memiliki kepadatan penduduk yang tinggi, banyak wilayah terpencil atau pedesaan di Indonesia belum memiliki akses konektivitas internet.

Hal ini akan mempersulit UMKM di area ini untuk memanfaatkan teknologi digital, seperti e-commerce dan pemasaran online. Selain sulit mendapatkan koneksi internet, mereka juga tidak memiliki perangkat keras yang andal untuk menggunakan teknologi digital, seperti HP dan laptop.

Tantangan lainnya adalah kurangnya keterampilan dan pengetahuan digital di kalangan pemilik UMKM dan karyawan, terutama di daerah pedesaan. Hal ini mempersulit mereka dalam memanfaatkan teknologi dengan efisien.

Tantangan berikutnya ialah akses sumber keuangan dengan meminjam dana usaha pada bank agar pemilik UMKM dapat berinvestasi dalam teknologi dan infrastruktur digital. International Finance Corporation melaporkan bahwa kurangnya akses ke keuangan merupakan hambatan utama bagi digitalisasi UMKM di negara berkembang. Data tersebut menunjukkan sekitar 60% UMKM di negara berkembang kekurangan kredit formal, sehingga sulit bagi mereka untuk berinvestasi dalam teknologi digital.(MSME Empowerment Report 2022, halaman 24)

Tantangan adopsi digital terakhir adalah keamanan. Setiap UMKM perlu memiliki keahlian atau anggaran untuk mengimplementasikan protokol keamanan yang dapat melindungi aset digital mereka. Sebab, ditemukan bahwa 44 % serangan dunia maya terjadi pada usaha kecil (MSME Empowerment Report 2022, halaman 25).

Mengapa Digitalisasi Penting untuk UMKM

Hadirnya digitalisasi pada UMKM membawa banyak peluang bagi UMKM agar mereka dapat mendominasi pasar domestik. Pertama, karena digitalisasi mampu menolong UMKM untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas mereka. Dengan menerapkan teknologi digital seperti marketplace, dompet digital (Ovo, Gopay, dll), maupun aplikasi digital lainnya pelaku UMKM dapat mempermudah prosesnya serta menghemat waktu dan sumber daya atau biaya yang dibutuhkan untuk tugas-tugas manual.

Kedua, digitalisasi dapat membantu UMKM membuka pasar dan pelanggan baru. Menurut laporan dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai lebih dari 210 juta pada tahun 2022 (MSME Empowerment Report 2022, halaman 52). Dengan pengguna internet yang banyak, UMKM dapat menjangkau audiens lebih luas lagi dan menjual produk atau layanan mereka di luar wilayah mereka.

Selanjutnya, digitalisasi dapat membuat UMKM bisa bersaing lebih baik dengan perusahaan besar. Dari sini, UMKM dapat menawarkan layanan dan produk yang setara dengan kompetitor mereka yang lebih besar karena terbantu dengan alat dan teknologi digital yang digunakan mereka.

Terakhir, digitalisasi dapat membantu UMKM untuk meningkatkan financial stability dan sustainability mereka. UMKM dapat menggunakan alat digital untuk mengelola keuangan sehingga dapat membantu pemilik UMKM mengelola arus kas mereka dengan lebih baik dan mengurangi risiko ketidakstabilan ekonomi.

Manfaat Digitalisasi Bagi UMKM

Digitalisasi membawa banyak manfaat bagi UMKM di Indonesia. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh DSInnovate, terdapat empat manfaat yang paling dirasakan oleh pemilik UMKM.

Sumber: MSME Empowerment Report 2022 (halaman 54)

Manfaat pertama adalah meningkatnya penjualan. Semakin luasnya jangkauan pemasaran, semakin banyak orang yang bisa membeli produk tersebut.

Digitalisasi juga memudahkan UMKM berkomunikasi dengan pelanggan maupun sebaliknya. Hal ini juga dapat merubah mereka menjadi pelanggan loyal yang melakukan pembelian berulang-ulang.

Kedua, peningkatan efektivitas operasional. Digitalisasi dapat menggunakan banyak tools dan software untuk mempermudah pekerjaan yang tidak memakan banyak waktu dan tenaga. Misalnya tools CRM yang sangat berguna untuk memudahkan proses penjualan dan customer relationship management

Selanjutnya, perluasan pasar. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, digitalisasi membuat UMKM dapat menjangkau pasar yang lebih luas. 

Jika sebelumnya hanya bisa menarik konsumen lokal, sekarang UMKM dapat menarik konsumen di berbagai daerah hingga luar negeri.

Manfaat terakhir adalah menurunnya biaya operasional. Menerapkan strategi pemasaran kampanye yang tepat dapat mengurangi biaya operasional. Ketika UMKM menerapkan strategi promosi secara online, itu jauh lebih hemat daripada promosi tradisional.

Peran Platform Digital untuk UMKM Indonesia 

Penggunaan platform digital menghadirkan beberapa manfaat untuk UMKM. Selain manfaat yang sudah disebutkan sebelumnya, UMKM dapat mengakses berbagai data tentang pelanggan dan analitik yang dapat membantu mereka dalam pengambilan keputusan.

Platform e-commerce, misalnya, dapat memberikan informasi tentang produk yang laris manis dan tidak. Data tersebut dapat digunakan untuk membuat keputusan tentang manajemen inventaris, pemasaran, dan sebagainya.

Jadi, platform digital memang berperan penting dalam meningkatkan produktivitas usaha. Hal ini bisa terlihat dari survei yang dilakukan oleh DSInnovate. Pada MSME Empowerment 2022 menyebutkan bahwa terdapat 99,1% pelaku UMKM yang berhasil meningkatkan produktivitas usahanya setelah menggunakan layanan digital.

Masih dari survei yang sama, berikut adalah kategori aplikasi yang banyak digunakan UMKM untuk membantu operasional bisnis mereka: 

Sumber: MSME Empowerment Report 2022 (halaman 39)

Salah satu platform digital yang digunakan UMKM ialah marketplace. Marketplace menawarkan cara yang mudah dan hemat bagi UMKM untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan meningkatkan penghasilan mereka.

Dengan marketplace, UMKM dapat mendaftarkan produk mereka di pasar dan mengukur minat pelanggan sebelum memulai produksi skala besar. Selain itu, platform ini memiliki dasbor analitik yang berisi tentang penjualan dan perilaku pelanggan yang dapat membantu UMKM lebih memahami tentang target audiens mereka.

Selain marketplace, terdapat social commerce model, gabungan dari media sosial dan e-commerce. Model ini menawarkan pengalaman yang mulus dengan mengadopsi proses jual-beli online seperti di marketplace.

Menurut data pada MSME Empowerment Report 2022 (halaman 46), aplikasi atau situs web marketplace yang telah digunakan dalam 6 bulan terakhir untuk tujuan bisnis adalah Shopee (87,1%), Tokopedia (58,2%), TikTok Shop (44,8%), Bukalapak (37,8%), Blibli.com (22,6%), lainnya (7,9%), dan tidak menggunakannya (1,2%).

Selanjutnya, UMKM juga menggunakan media sosial karena media sosial bagian dari alat pemasaran digital. Menurut survei yang dilakukan oleh We Are Social dan Hootsuite, pada tahun 2021 terdapat lebih dari 132 juta pengguna media sosial yang aktif di Indonesia (MSME Empowerment Report (halaman 47). Hal ini menunjukkan peluang yang cukup besar bagi UMKM untuk menjangkau pelanggan baru. 

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh DSInnovate ke 1.500 pemilik UMKM, ditemukan sebagian besar UMKM menggunakan media sosial dengan fokus tujuan mereka yaitu 91,3% pemasaran, 81,9% penjualan, dan 72,5% untuk interaksi dengan pelanggan (MSME Empowerment Report 2022, halaman 49-50). 

Adapun platform media sosial yang digunakan UMKM untuk sarana pemasaran, penjualan, dan interaksi dengan pelanggan adalah Instagram, Facebook, TikTok, YouTube, Twitter, dan LinkedIn (MSME Empowerment Report 2022, halaman 49-50).

Peran TikTok Dalam Membantu Digitalisasi UMKM Indonesia 

TikTok merupakan platform hiburan digital yang sudah ada di Indonesia. Meskipun TikTok memiliki fitur media sosial, tetapi cara kerja platform ini menjadikan TikTok sebagai alat pemasaran digital yang efektif.

Hal ini menunjukkan bahwa TikTok dapat membantu UMKM dalam mengembangkan usaha mereka. Menurut survei yang dilakukan oleh DSInnovate, terdapat 22,4% yang menggunakan TikTok dan TikTok Shop sebagai sarana penjualan (MSME Empowerment Report 2022, halaman 52).

Terdapat beberapa keuntungan yang diperoleh pemilik UMKM yang menggunakan TikTok untuk usahanya, seperti meningkatkan penjualan, sebagai media promosi, mendapatkan pelanggan baru, dan sebagainya. Berikut ialah sepuluh keuntungannya: 

Sumber: MSME Empowerment Report 2022 (halaman 52)

Selain di atas, adapun kegunaan TikTok untuk UMKM ialah: 

  • Kemampuan untuk menjangkau pelanggan baru melalui pembuatan video pendek yang kreatif, seperti menggunakan konten challenge. Lalu, penggunaan hashtags yang relevan pada tiap konten dapat meningkatkan visibilitas dan engagement.
  • UMKM dapat berinteraksi langsung dengan penonton melalui streaming langsung dengan TikTok LIVE.
  • Kemampuan untuk memasarkan produk, berbelanja, dan menjual langsung dari satu aplikasi yaitu TikTok Shop.
  • UMKM dapat melihat kinerja bisnis, baik dalam aplikasi melalui alat analitik, atau melalui bantuan nyata melalui Manajer Akun.

TikTok Indonesia juga menyediakan beberapa program khusus untuk UMKM. Program pertama adalah #MajuBarengTikTok. Program ini memberikan workshop mengenai digital marketing dan pemanfaatan aplikasi TikTok untuk bisnis.

Lalu ada “Follow Me”, sebuah program di mana pemilik UMKM dapat belajar dari pemilik UMKM lainnya yang telah mengalami kesuksesan setelah berjualan di TikTok. Terdapat juga berbagai event untuk UMKM seperti TikTok Shop Summit dan TikTok Shop Seller Conference, yang menyediakan wawasan dan kesempatan networking untuk brand, penjual, mitra, dan creators.

Nah, sekarang Anda mengetahui bahwa digitalisasi dapat membantu dan memperkuat pertumbuhan bisnis UMKM meski mereka masih menghadapi beberapa tantangan untuk mewujudkannya. Jika Anda penasaran dengan digitalisasi UMKM, unduh MSME Empowerment Report 2022 di sini.

Photo credit by Rawpixel.com on Freepik

Platform Investasi Properti Briix Resmikan Kehadiran [UPDATED]

Investasi properti merupakan salah satu kelas aset yang memiliki banyak peminat sejak dulu, tapi prosesnya belum terdigitalisasi sepenuhnya, belum lagi ini berkaitan dengan priviledge. Melihat masalah tersebut, Briix meresmikan kehadirannya dengan menawarkan solusi menyeluruh lewat satu aplikasi.

Sebelum menjelma jadi perusahaan teknologi, orang-orang di belakang Briix memiliki pengalaman lebih dari satu dekade di industri properti real estat dan hospitality. Keputusan untuk masuk ke dunia digital, tak lain dikarenakan ingin mendemokritasi akses investasi properti untuk ke lebih banyak orang.

Briix didirikan pada 2020 oleh Conrad Warren (CEO) dan David Anderson (Chairman) di Bali. Proses mempersiapkan seluruh lisensi yang dibutuhkan sebagai fondasi perusahaan, menjadi alasan mengapa startup ini baru diluncurkan. Salah satu lisensi yang sudah dikantongi adalah penyelenggara IKD di OJK.

“Briix terdiri dari tiga unit bisnis, properti (Briix Property Management), finansial (Briix Financial Services), dan teknologi (Briix Financial Technology). Kami mengintegrasikan ketiganya sebagai pilar bisnis dengan tujuan utama membuat investasi properti jadi lebih efisien. Selama ini akses tersebut hanya bisa diakses oleh sebagian orang saja dan kami ingin mendemokratisasi tersebut ke lebih banyak orang,” ujar Warren saat peresmian Briix di Jakarta, Rabu (5/4).

Sebagai catatan, investasi properti yang ditawarkan Briix sejauh ini untuk vila dan condo dengan total 26 vila yang dikelola sendiri di Bali dan Lombok. Kedua lokasi ini dipilih karena menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi wisata domestik dan internasional, sekaligus lokasi yang banyak diminati oleh ekspat dan lokal untuk berinvestasi properti.

Model bisnis Briix

Melalui aplikasi Briix, calon investor dapat mengisi informasi mereka untuk mendapatkan akses ke pinjaman dan memilih properti vila yang saat ini tersedia. Briix fokus menilai aset yang calon investor inginkan, bukan untuk melihat kemampuan finansial investor tersebut.

Jika disetujui, nantinya tim screening akan menghubungi calon investor. Karena Briix memiliki lisensi sebagai perusahaan multifinance, nantinya calon investor berkesempatan untuk mendapatkan hingga 70% pinjaman terhadap nilai (loan-to-value) dengan tenor 12 tahun dan tersedia opsi pembayaran tagihan yang fleksibel.

Pada tahap awal ini, Briix baru menyediakan aset vila yang perusahaan kelola sendiri untuk permudah saat penilaian aset sebelum dibuka untuk calon investor. Meskipun demikian, Warren memastikan ke depannya mulai membuka aset properti non-perusahaan dapat dikelola dan menjadi lahan investasi bagi para investor.

Demo aplikasi Briix

Bahkan membuka kemungkinan untuk menyediakan fractional ownership. Adapun saat ini di Briix, satu aset properti hanya bisa dimiliki oleh satu investor saja. “Kami juga sedang mempertimbangkan untuk masuk ke fractional ownership ke dalam pipeline.”

Fractional ownership dalam real estat adalah membagi biaya pembelian dengan beberapa beberapa orang, masing-masing memiliki persentase kepemilikan dan berbagi hak pakai.

Briix juga menyediakan solusi manajemen properti. Nantinya setiap aset yang sudah didanai para investor akan dikelola operasionalnya, mulai dari pemesanan ke berbagai platform OTA, jasa perawatan, dan sebagainya.

“Investor dapat melihat day-to-day bisnis secara berkala lewat aplikasi, termasuk lihat komisi dari booking di OTA, harga kamar, pajak, dan lain-lain, semuanya melalui aplikasi. Sebelumnya dalam bisnis manajemen properti belum ada yang seperti itu.”

Satu hal yang diunggulkan dari solusi Briix adalah membuka kesempatan bagi para ekspat untuk berinvestasi properti dengan cara yang legal di Indonesia. Meski tidak dirinci seperti apa prosesnya, namun dari tim Briix akan membantu mereka membangun PT PMA sebelum membeli properti dan memiliki status Hak Pakai atau Hak Guna Bangunan (HGB).

“Kita sudah teregulasi untuk dapat memberikan solusi mortgage untuk WNA.”

Warren menyebut Briix masih bootstrap dalam menjalankan operasional hariannya. Menurutnya dengan model bisnis seperti, ditargetkan perusahaan dapat mencapai product-market-fit sebelum melaju cari pendanaan tambahan dari VC.

*) Kami menambahkan informasi terbaru seputar Briix yang memiliki lisensi sebagai perusahaan multifinance

Application Information Will Show Up Here

Skalabilitas Jadi Kunci Pertumbuhan Startup D2C

Ada sejumlah alasan venture capital (VC) banyak berinvestasi di bisnis direct-to-consumer (D2C) Indonesia. Dua faktor di antaranya adalah dukungan ekosistem digital dan efisiensi biaya untuk memaksimalkan keuntungan dengan memangkas sekian lapis rantai pasok.

D2C memungkinkan penjualan produk tanpa perantara dibandingkan rantai proses tradisional yang memakai jaringan reseller, minimarket, dan supermarket. Model bisnis D2C menjangkau konsumen dan memasarkan produknya lewat kanal digital, seperti media sosial, marketplace, dan website.

Beberapa merek lokal besar yang telah mengantongi investasi dari VC adalah Kopi Kenangan dengan perolehan $109 juta pada 2020, dan Hypefast yang mendapat kucuran $14 juta di 2021.

Tercatat ada lebih dari 40 merek D2C Indonesia dengan mayoritas dari segmen F&B, fashion, dan beauty. Beberapa di antaranya sudah memiliki basis komunitas pembeli yang kuat dan bahkan sudah masuk ke ranah mass retail.

Tesis VC

Menurut VP of Investment East Ventures Stacy Oentoro, startup D2C lebih adaptif dalam mempercepat masuk ke pasar dan membangun hubungan dengan konsumen dibandingkan merek besar yang harus melalui rantai proses berlapis. Untuk mendorong keberlanjutan, startup D2C juga perlu mengenal konsumen dan perjalanan pembeliannya sehingga memahami apa yang mereka cari.

“Semakin melekatnya penggunaan digital akan berdampak signifikan pada nilai brand dari barang tersebut. Populasi Indonesia cenderung muda sehingga segmen digital native juga lebih mudah menerima layanan online, inovasi, dan potensi-potensi D2C,” tuturnya.

Rata-rata pemain D2C memanfaatkan online presence untuk memperkenalkan dan mempromosikan produknya ke khalayak. Selain dapat berinteraksi langsung dengan komunitas pembeli, startup D2C dapat memotong komponen biaya dengan memasarkan produk di kanal digital, seperti di Tokopedia dan Shopee yang merupakan marketplace dengan ekosistem pembayaran dan logistik lengkap.

Meski bermain di sektor retail, pelaku D2C tetap dapat memanfaatkan teknologi yang memungkinkan mereka memahami perilaku konsumen dan mengembangkan produk berdasarkan preferensi konsumen yang lebih terpersonalisasi.

Startup D2C Indonesia / Sumber: Startup Report 2021 & Q1’22 oleh DSInnovate

Kejayaan D2C di Indonesia tak lepas dari tren perilaku konsumen Gen Z dan milenial. Riset Capgemini menyebut, Gen Z (68%) dan milenial (58%) suka memesan produk langsung dari si pemilik merek dalam enam bulan terakhir. Sementara, hampir dua pertiganya (60%) lebih memilih membeli langsung daripada beli di gerai ritel tradisional.

Diperkuat lagi, banyak orang Indonesia senang berbelanja online. Di sepanjang 2022, sebanyak 178,9 juta orang Indonesia tercatat bertransaksi online. Mengacu riset We Are Social, total nilai belanja online Indonesia di 2022 diestimasi menembus Rp851 triliun.

Skalabilitas, kunci sekaligus tantangan

Sementara, Creative Gorilla Capital (CGC) yang berfokus pada consumer juga menilai sektor e-commerce Indonesia sudah memasuki fase matang sehingga rantai pasok menjadi lebih efisien. Kendati begitu, sektor D2C tetap membutuhkan pendekatan berbasis omnichannel agar tidak terlalu mengandalkan pemasaran lewat e-commerce dan mengombinasikannya dengan kanal tradisional/modern.

Tampaknya, hal ini sudah dilakukan oleh sejumlah startup D2C di sejumlah wilayah operasionalnya. Saturdays, misalnya, bahkan sejak awal memperkuat konsep omnichannel untuk memberikan seamless experience dengan membangun gerai berkonsep lifestyle. Lainnya sudah merambah ke jaringan ritel besar. Kopi Kenangan memasarkan produk kopi botolan di gerai Alfamart dan Indomaret, sedangkan Somethinc masuk lewat in-store di sejumlah pusat perbelanjaan.

Chief Investment Officer BRI Ventures Markus Liman menambahkan, investasi di D2C tak sekadar hanya mengacu pada aspek pertumbuhan pendapatan. Seiring berjalannya waktu, investor perlu memahami aspek lain, seperti perubahan perilaku pasar dan skalabilitas.

Sumber: Diolah oleh DailySocial

Ketika sudah mengantongi product-market fit, di titik mana startup D2C harus meningkatkan skalanya? Apakah ekspansi vertikal atau masuk ke supply chain? Ia menilai ada risiko operasional yang lebih tinggi yang perlu dipahami startup D2C dibandingkan startup yang operasionalnya dikelola penuh oleh pihak ketiga.

“Tantangan D2C ini hari ini adalah scalability karena scaling D2C and scaling platform are two different things. Di D2C, misalnya scaling di kebutuhan inventori, artinya harus memikirkan biaya logistik. Nah, jika sudah masuk supply chain, seperti supermarket dan general trade, apa yang perlu disiapkan?Ini sesuatu yang mungkin tidak dipikirkan tech startup.  Kunci scalability D2C adalah bagaimana bisa masuk ke mass retail. Kalau tidak, bagaimana bisa coba potensi spend yang lebih besar?” jelasnya.

Ia menambahkan, investor juga perlu memahami bahwa mematok valuasi startup teknologi dan D2C akan berbeda. Metrik startup D2C dilihat dari EBITDA atau net profit margin, bukan dengan GMV. Startup D2C atau retail yang dapat menghasilkan real revenue bisa mendapatkan investasi yang lebih baik di masa sekarang.

Unicorn Bukan Fokus Utama, Startup Perlu Lebih Perhatikan Fundamental

Menurut APJII, penetrasi internet di Indonesia di tahun 2023 telah mencapai 78,19% atau menembus 215.626.156 jiwa dari total populasi yang sebesar 275.773.901 jiwa. Angka ini meningkat hampir 200% dari satu dekade lalu sebesar 71,9 juta, sekitar 34,9% dari total populasi saat itu.

Sejalan dengan itu, pertumbuhan perusahaan teknologi juga semakin pesat. Hingga saat ini terdapat setidaknya 14 unicorn atau startup bervaluasi lebih dari $1 miliar di Indonesia. Angka ini meningkat pesat dibanding periode 2016-2020 yang mencetak 5 perusahaan unicorn.

Melihat potensi perkembangan industri teknologi Indonesia, bank OCBC NISP menggelar “OCBC NISP Business Forum 2023” dengan salah satu tema utamanya bertajuk “Finding the Next Unicorn”. OCBC NISP sendiri turut mendukung pertumbuhan industri teknologi melalui perpanjangan tangan dalam bentuk investasi OCBC NISP Ventura.

Beberapa figur kenamaan di ekosistem investasi Indonesia hadir sebagai panelis, termasuk Willson Cuaca (East Ventures), Alexander Rusli (Digiasia), serta Darryl Ratulangi (OCBC NISP Ventura). Ketiganya berbagi pandangan tentang unicorn dalam industri teknologi, serta rekomendasi dan strategi perusahaan rintisan di tengah isu tech winter dan resesi.

Utamakan fundamental

Adalah mutlak bagi sebuah perusahaan rintisan untuk menciptakan solusi bagi permasalahan yang ada di pasar. Membangun produk yang baik membutuhkan proposisi nilai yang dapat dipertahankan. Untuk mencapai hal ini, startup perlu menetapkan posisi produk yang kuat, menemukan kecocokan pasar produk, dan memanfaatkan teknologi untuk mendobrak model bisnis tradisional.

Co-Founder & Managing Partner East Ventures Willson Cuaca menegaskan, “Kami berinvestasi berdasarkan keyakinan, alih-alih mencari valuasi atau unicorn. Kami tidak pernah mencari unicorn, karena unicorn adalah produk sampingan saat Anda mampu menciptakan nilai. Apa yang kami cari adalah problem statement yang ingin diselesaikan, yang akan menentukan apakah solusinya adalah ‘penghilang rasa sakit’ atau hanya ‘vitamin’,”

Co-Founder & Co-CEO Digiasia Alexander Rusli mengamini hal ini. Menurutnya, perusahaan tidak seharusnya fokus pada misi untuk mencapai unicorn, melainkan mencurahkan pikiran sepenuhnya pada usaha untuk membangun bisnis yang baik. “Jika memang berjalan, valuasi akan mengikuti,” tegasnya.

Alex menilai bahwa banyak para pendiri yang memiliki mindset bahwa valuasi adalah segalanya dan berangkat dengan mimpi menjadi unicorn. Pandemi dan tech winter ini disebut sebagai pengingat serta proses pembentukan mental para pendiri. “Kita butuh orang-orang yang mengerti cara berjuang dan tidak menyerah ketika dihadapkan pada tantangan,” ujarnya.

Di samping itu, Darryl Ratulangi selaku Direktur OCBC NISP Ventura juga mengungkapkan pengaruh sentimen pasar terhadap keberlangsungan sebuah industri. “Perusahaan teknologi dengan fundamental yang baik tetapi memiliki sentimen buruk di masyarakat akan mengakibatkan valuasi tertekan,” ujarnya.

Maka dari itu dibutuhkan kerja sama dari seluruh ekosistem untuk bisa menciptakan pasar yang memiliki sentimen baik, sehingga ke depannya juga bisa membangun kepercayaan investor untuk bisa menanamkan modal di perusahaan.

Kejar profitabilitas

Dalam industri digital, atribut dari startup digital yang baik adalah disrupsi, menciptakan sesuatu yang sama sekali baru, yang membutuhkan waktu dan sumber daya. Jadi, tujuan utama sebuah startup pada awalnya bukanlah untuk menghasilkan uang, tetapi untuk membangun produk yang kuat.

“Melihat ke belakang, tidak ada yang mengira bahwa ride-hailing atau OTA (online travel agent)menjadi solusi yang tepat bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Terminologi ‘burning money’ dapat diartikan sebagai upaya membeli waktu dan membangun kepercayaan. Proses masyarakat dari tidak tahu menjadi tahu, lalu mulai menggunakan, hingga semakin bergantung pada layanan-layanan tersebut,” papar Darryl.

Dengan tingkat pertumbuhan yang pesat, ada beberapa model bisnis yang tidak bisa scale up sehingga pertumbuhannya akan mandek di satu titik. Dalam ranah aplikasi, sering disebut skalabilitas, yaitu kemampuan sistem untuk terus tumbuh menyesuaikan dengan volume data. “Di sinilah teknologi berperan dalam mengakselerasi sebuah bisnis dan meningkatkan skalabilitasnya,”ujar Alex.

Ketika sudah sampai pada tahap ini, Willson mengungkapkan, “Kami tidak mendorong startup kami untuk ‘membakar uang’ untuk mendapatkan pelanggan, sebaliknya perusahaan perlu fokus untuk mencapai profitabilitasnya; karena akuisisi pelanggan lebih murah, dan pelanggan lebih cenderung mempertahankan produk.”

Terkait profitabilitas, Alex turut menambahkan,”Saya percaya setiap transaksi, unit economics-nya harus positif, hingga sampai pada skala tertentu di mana angka tersebut bisa menutupi biaya produksi, sehingga pada akhirnya menciptakan profit.”

Pasar yang potensial

Tahun 2022 sendiri menjadi tahun yang cukup berat bagi industri teknologi maupun investasi. Mulai dari tantangan yang ditimbulkan oleh resesi global, tech winter yang terjadi di industri teknologi, dan runtuhnya Silicon Valley Bank di Amerika Serikat, semua telah memengaruhi penilaian terhadap startup.

Meskipun begitu, East Ventures mengaku tetap berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia – pasar terbesar di Asia Tenggara. Di tahun 2022, East Ventures telah mencatat total 105 kesepakatan, 85 di antaranya merupakan portofolio baru, dengan total dana sekitar US$211 juta yang disalurkan kepada startup di tahap awal dan lanjut.

Sementara itu OCBC NISP Ventura sebagai modal ventura yang didukung oleh bank akan tetap fokus berinvestasi di sektor yang berkaitan dengan perbankan. Namun, melihat perkembangan teknologi di industri perbangkan serta banyaknya inovasi digital yang bermunculan, Darryl memiliki keyakinan bahwa “Semua perusahaan rintisan pada akhirnya akan menjadi perusahaan fintech!”

Sebagai seorang investor dan juga pemimpin perusahaan fintech as a service pertama di Indonesia, Alex percaya bahwa investasi mengalir ketika kepercayaan sudah terbentuk. Hal ini juga berlaku pada East Ventures yang dinakhodai Willson Cuaca.

“Di East Ventures, kami biasa menilai dengan rumus “3P” – People, Product, and Potential Market. Namun, produk bagus dibangun oleh orang baik yang menangani pasar besar. Jadi yang kami fokuskan sekarang adalah “2P”: People and Potential Market. Kami tidak menganggap diri kami sebagai investor digital, melainkan investor biasa yang berinvestasi pada pendiri yang memanfaatkan teknologi digital untuk mendisrupsi industri tradisional,” ungkap Willson.

Honest Resmi Luncurkan Kartu Kredit Tanpa Nomor

Usai mengantongi persetujuan regulator pada Februari 2023, PT Honest Financial Technologies resmi memperkenalkan produk Honest Card yang diklaim sebagai kartu kredit tanpa nomor (numberless) pertama di Indonesia.

Saat ini, Honest memiliki lisensi penyelenggara jasa pembayaran dari Bank Indonesia (BI). Selain itu, Honest juga terdaftar sebagai perusahaan pembiayaan yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Direktur Utama Honest Dharu Estiningrum mengungkap konsep kartu kredit numberless memberikan proposisi nilai berbeda dibandingkan kartu kredit pada umumnya karena faktor keamanan. Di samping itu, produk ini diharapkan dapat mendorong inklusi keuangan di Indonesia.

“Honest berupaya memberikan kendali penuh dan customer journey yang berbeda kepada pengguna. Dengan kartu tanpa nomor, mereka dapat menekan risiko data (nomor kartu dan CCV) miliknya tersebar ke pihak lain,” tuturnya ditemui di acara peluncuran Honest Card di Jakarta, Rabu (5/4).

Honest Card memungkinkan pengguna bertransaksi lewat aplikasi dan kartu fisik. Nomor kartu dapat dilihat di aplikasi dan hanya dapat diakses oleh pengguna. Honest Card juga diklaim sebagai kartu pertama di Indonesia yang dapat dipakai bertransaksi dengan fitur “Tap for Pay” berbasis teknologi NFC.

Adapun, e-KYC diproses secara instan dalam 10 menit. Sementara, limit yang tersedia minimal Rp1 juta dan maksimal Rp100 juta. “Kami tidak ada kantor cabang, tidak ada sales yang menawarkan kartu, semua prosesnya full digital. Kartu fisik juga dikirimkan langsung ke pengguna,” tambahnya.

Saat ini, aplikasi Honest baru tersedia untuk pengguna Android. Berdasarkan pantauan DailySocial.id, aplikasi Honest sudah diunduh lebih dari 5.000 kali di Google Play Store dengan rating 3.9. Honest Card dapat digunakan untuk bertransaksi di seluruh negara yang menerima jaringan Mastercard.

Dharu bilang, tidak ada fee lain yang dibebankan kepada pengguna, hanya bunga (kisaran 1,75% per bulan) dan biaya administrasi (bergantung penggunaan, maksimum Rp150.000). Sambil melihat traksi pasar, pihaknya menyebut tengah menyiapkan produk pembiayaan lain ke depannya.

Sekadar informasi, PT Honest Financial Technologies merupakan hasil rebranding dari PT Sahabat Finansial Keluarga (SFK), perusahaan pembiayaan milik PermataBank. Perubahan nama tersebut menyusul akuisisi mayoritas sahamnya oleh perusahaan asal Singapura, yakni Honest Financial Technologies International Pte Ltd (Honest Bank).

Didirikan oleh Peter Panas dan Will Ongkowidjaja di 2019, Honest Bank diketahui telah mendapat kucuran investasi dari sejumlah investor, termasuk Insignia, Global Founder Capital, dan Alpha JWC Ventures.

Menurut data BI per Juni 2022, jumlah kartu kredit yang beredar di Indonesia mencapai 16,58 juta unit, atau meningkat 0,84% dari periode sama tahun lalu yang sebesar 16,56 juta kartu. Tercatat saat itu terdapat sebanyak 27 perusahaan penyelenggara kartu kredit di Indonesia, terdiri dari 22 bank umum, satu bank syariah, dan empat lembaga non-bank.

3 Kondisi Mental yang Paling Sering Dialami di Tempat Kerja dan Cara Mengatasinya

Saat bekerja, kesehatan jasmani ternyata bukan hanya satu-satunya aspek yang harus kita jaga. Kesehatan mental juga harus dilindungi, karena berpengaruh besar terhadap kemampuan kita untuk berkonsentrasi dan melakukan pekerjaan secara maksimal.

Menjaga kesehatan mental di lingkungan kerja sangat penting untuk dilakukan, karena pikiran yang sehat pasti akan membantu kita menciptakan lingkungan kerja positif, membangun hubungan lebih sehat dengan rekan kerja, dan tentunya bisa menciptakan hasil kerja yang memuaskan.

Namun demikian, ada beberapa kejadian di mana karyawan tak mampu menjaga kondisi kesehatan mental di tempat mereka bekerja. Alasannya bisa banyak, seperti load pekerjaan yang semakin meningkat, lingkungan kerja yang tidak mendukung perkembangan individu, masalah pribadi, dan masih banyak lagi. Beberapa di antara kondisi ini bisa berisiko terhadap produktivitas kerja mereka. Merangkum berbagai sumber, ada tiga jenis kondisi kesehatan mental yang paling sering dialami karyawan saat bekerja. Berikut beberapa di antaranya.

Burnout

Burnout adalah kondisi emosional yang disebabkan oleh stress berkepanjangan akibat beban kerja yang menggunung. Biasanya, burnout berlangsung ketika karyawan memiliki load dan deadline pekerjaan dalam jumlah besar, atau bahkan mengerjakan pekerjaan yang mana seharusnya bukan tanggung jawab dia di tengah load yang semakin banyak.

Jika tidak ditanggulangi, burnout bisa berpengaruh pada kesehatan jasmani serta memperburuk kondisi emosional, sehingga orang yang mengalami burnout bisa tidak semangat untuk bekerja karena produktivitas dan semangat yang menurun drastis.

Anxiety

Anxiety atau kecemasan adalah respons emosional yang dialami akibat stress yang berlangsung di tempat bekerja. Biasanya, perasaan ini terjadi ketika sesuatu yang buruk telah terjadi atau bisa menjadi sebuah ketakutan akan kejadian yang sama bisa terulang kembali.

Di lingkungan kerja, anxiety menjadi salah satu kondisi yang paling sering dialami banyak karyawan. Biasanya, perasaan ini terjadi akibat stress yang berkaitan dengan pekerjaan, pikiran-pikiran insecurity di mana mereka ketakutan bisa kehilangan pekerjaan tersebut, tekanan dari atasan, tindakan bullying serta tidak adanya work life balance.

Demotivation

Demotivation atau kita sering dengar dengan istilah “demot” adalah perasaan emosional di mana semakin kurangnya motivasi dan antusiasme saat bekerja. Kejadian ini bisa berlangsung ketika karyawan mengalami burnout berkepanjangan, atau juga diikuti dengan beberapa penyebab lain.

Biasanya, demot terjadi ketika karyawan kekurangan tujuan dari pekerjaannya, atau bisa juga mengalami kebosanan berkelanjutan, kurangnya apresiasi dari atasan, adanya konflik internal yang berlangsung di dalam perusahaan, atau juga tidak adanya kontrol dari atasan terhadap pekerjaan karyawan tersebut.

Bagaimana Cara Jaga Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja?

Ada banyak cara untuk menjaga dan mengatasi kondisi kesehatan mental seperti burnout, anxiety, atau demotivation saat kita berada di lingkungan kerja.

Lakukan aktivitas positif seperti berolahraga, bersosialisasi dengan teman dekat, atau juga melakukan hobi yang paling kita gemari. Namun jika itu dirasa belum cukup, kamu juga bisa bercerita dalam sesi konseling bersama psikolog lewat Riliv, platform kesehatan mental di Indonesia.

Tak cuma meditasi, kamu juga bisa melakukan kegiatan self care lainnya seperti meditasi, olahraga, istirahat, dan membaca untuk mencapai state of mindfulness yang maksimal.

Demikianlah penjelasan lengkap mengenai jenis-jenis kondisi kesehatan mental yang bisa berdampak negatif pada pekerjaan. Semoga bermanfaat dan bisa memberikan pencerahan untuk jawaban dari kuis #NgabubureaDS hari Rabu, tanggal 05 April 2023 di akun Instagram DailySocial.id pada postingan ini: https://www.instagram.com/p/CqpljxyKbhO/

Hadiah:

Voucher membership self care GRATIS dari Riliv untuk 7 orang pemenang!

Syarat dan Ketentuan: 

  1. Periode Quiz #2: 05 April 2023-10 April 2023
  2. Follow akun @dailysocial.id
  3. Tulis jawaban yang tepat di kolom komentar pada postingan ini:
    https://www.instagram.com/p/CqpljxyKbhO/
  4. Mention teman kamu di kolom komentar
  5. Sertakan hashtag #ngabubureaDS
  6. Pastikan akun tidak di-private ya 🙂
  7. Jawab sebanyak-banyaknya!
  8. Pemenang akan diumumkan pada hari Senin, 10 April 2023 melalui akun Instagram @dailysocial.id saat Live Instagram bersama Riliv.

Tentang #NgabubureaDS:

Merayakan bulan Ramadan ini, DailySocial.id hadir dengan kampanye #NgabubureaDS yang akan menemani kamu selama bulan Ramadan. Akan ada beragam aktivitas yang kita lakukan, yaitu kuis berhadiah setiap minggunya dan dapatkan hadiah voucher dari berbagai partner kami setiap hari Rabu secara GRATIS.

AdaKami Pertimbangkan Seriusi Pembiayaan Produktif, Potensi Masih Besar

Masih besarnya kesenjangan UMKM yang belum layak mendapat pinjaman dari perbankan, membutuhkan dukungan dari ekosistem bisnis keuangan untuk turut serta mengatasi isu tersebut. Besarnya potensi dari pembiayaan produktif ini turut membuat startup p2p lending AdaKami mulai mempertimbangkan untuk menyeriusi sektor yang belum menjadi fokus utamanya pada saat ini.

Dalam wawancara singkat bersama DailySocial.id, Business Development Manager AdaKami Jonathan Krissantosa menyampaikan sejak perusahaan berdiri hingga kini, mereka hanya bergerak di bisnis pinjaman konsumtif dengan jenis cash loan. Namun tidak menutup kemungkinan, penggunaan pinjaman di AdaKami bisa bergeser ke pinjaman produktif.

“Hal ini dikarenakan dari data internal perusahaan sepanjang tahun lalu, terdapat kenaikan penggunaan pinjaman untuk modal usaha sebesar di atas 40% meskipun pinjamannya terkategori konsumtif,” terangnya.

Strategi ini sejalan dengan rencana perusahaan dalam jangka panjang. Secara terpisah, Direkur Utama AdaKami Bernardino Moningka Vega menyampaikan, sejak awal beroperasi, perusahaan membawa visi besar dalam mendukung ekonomi Indonesia semakin inklusif. Karena itu, diperlukan rencana strategis jangka panjang untuk mewujudkan hal tersebut.

“AdaKami terus berupaya untuk mempersempit gap literasi dengan ragam inovasi teknologi serta langkah strategis untuk membuka akses keuangan digital yang semakin mudah, aman, dan dekat dengan masyarakat,” kata dia dalam keterangan resmi yang disampaikan baru-baru ini.

OJK menyebutkan hingga Oktober 2022, lebih dari 130 juta individu masih tergolong dalam kelompok unbanked. Untuk itu, diperlukan dukungan dari para pemangku kepentingan untuk mengkomunikasikan peran strategis p2p lending dalam menjangkau ratusan juta individu unbanked di Indonesia yang sekaligus akan membantu menjawab stigma masyarakat.

“Membahas mengenai penetrasi pasar p2p lending di Indonesia, sejauh ini AdaKami melihat bisnis ini masih dalam proses mengusahakan sesuai dengan target regulator dan pemain industri. Target AdaKami sendiri sebagai salah satu fintech p2p lending di Indonesia ialah inklusi keuangan yang bisa diakses oleh seluruh masyarakat underserved dan unbanked,” tambah Jonathan.

Fintech Report 2021: Penetrasi pemain lending cash loan di Indonesia pada 2021 / DSInnovate

Disebutkan, hingga Februari 2023, perusahaan menyalurkan lebih dari Rp21,1 triliun kepada lebih dari 3,1 juta peminjam. Adapun berdasarkan total akumulasi pinjaman sepanjang tahun berjalan sebesar Rp3,24 triliun dengan total outstanding Rp2,29 triliun.

Perusahaan tidak membuka lender dari kalangan ritel untuk bergabung di AdaKami, sejauh ini sepenuhnya diisi dari kalangan institusi perbankan sebagai super lender. Salah satunya adalah Bank OCBC NISP dengan nilai kerja sama awal Rp100 miliar pada Oktober 2022.

“Saat ini, AdaKami masih berfokus funding dari sisi operasional. Funding dari sisi operasional ini nantinya akan disalurkan kepada user-user AdaKami yang underserved dan unbanked sehingga mereka dapat mengakses keuangan secara inklusif.”

Mengenai komitmen perihal menjaga kualitas pinjaman, Jonathan menjelaskan kunci awalnya terletak dari proses KYC yang memegang peranan penting untuk menentukan kualitas konsumen yang mengajukan di AdaKami.

Menurutnya, AdaKami sendiri baru melakukan optimisasi scoring sejak tahun lalu. Optimasi scoring ini diharapkan Adakami mampu mendukung lebih banyak konsumer yang berkualitas tinggi. Tak hanya itu, tim collection juga memegang peranan penting dalam menjaga TKB90.

“Memang salah satu tantangan di industri ini adalah literasi keuangan di kalangan masyarat termasuk kesadaran untuk membayar pinjaman.”

Data regulator juga menyebutkan terdapat lebih dari 100 pelaku fintech P2P lending yang secara resmi beroperasi di Indonesia, yang mana Tingkat Keberhasilan Bayar 90 hari (TKB90) p2p lending telah meningkat hingga 97,25% per Januari 2023. Di AdaKami sendiri, TKB90 berada di angka 99,88%.

Jumlah para pelaku p2p lending dengan skala TKB90 sebagai dasar operasionalnya juga diyakini akan terus bertumbuh, sehingga diperlukan dukungan dari para pemangku kepentingan untuk mengkomunikasikan peran strategis P2P Lending. Sekaligus akan membantu menjawab stigma masyarakat dalam menjangkau ratusan juta individu unbanked di Indonesia.

Pertumbuhan industri p2p Lending ini juga terlihat dari total penyaluran pinjaman yang terus mengalami kenaikan sepanjang tahun lalu. Pada November 2022, tercatat penyaluran pinjaman hingga Rp18,97 triliun, naik 1,30% dari bulan sebelumnya. Nilai tersebut juga lebih tinggi dibandingkan November 2021, yang hanya mencapai Rp12,98 triliun dan Rp8,59 triliun pada November 2020.

Application Information Will Show Up Here

[Video] Berkunjung ke Noice Space | DSTOUR 2023

DailySocial berkesempatan mengunjungi Noice Space di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

Mengedepankan konsep kerja hibrida, Noice Space diciptakan untuk memenuhi kebutuhan bekerja dan kolaborasi antar pegawai.

Bersama Head of People Noice Ezra Wulaningrum, berikut liputan DStour di Noice Space, Jakarta.

Untuk video menarik lainnya seputar program jalan-jalan ke kantor startup Indonesia, kunjungi kanal YouTube DailySocialTV di sesi DStour.