Jalan Panjang Waste4Change Perangi Sampah Sekali Pakai

Sebagai salah satu negara berpenduduk terpadat di dunia, Indonesia berada dalam posisi darurat sampah. Negara ini masih berjuang melawan polusi plastik dan sampah laut akibat sistem pengelolaan sampah yang tidak tepat. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia hanya mampu mengelola 14,58% sampahnya, sedangkan sebagian besar sampah yang dihasilkan tidak terkumpul atau dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) di 2019.

Bank Dunia (2021) menyatakan Indonesia menghasilkan sekitar 7,8 juta ton sampah plastik setiap tahun dan sebagian besar sampah yang dihasilkan salah kelola. Alias masih bertumpu pada pengelolaan sampah kumpul, angkut, buang, yang akhirnya membebani kondisi TPA, padahal banyak material yang seharusnya dapat diolah kembali.

Sebagai contoh, 70% sampah di perkotaan langsung dibuang ke TPA, yang mengakibatkan kelebihan kapasitas. TPA/TPST Bantar Gebang, Bekasi, misalnya yang seluas 110,3 hektar dengan ketinggian gundukan sampah sampai 30 meter hanya mampu menampung masuknya 7.000-7.500 ton sampah penduduk DKI Jakarta hingga maksimal tiga tahun lagi. TPA lainnya juga bernasib sama, seperti TPA Suwung di Bali dan TPA Piyugan di Yogyakarta.

Kecilnya jumlah sampah yang didaur ulang dan tingginya jumlah sampah yang menumpuk di TPA menimbulkan banyak masalah sosial maupun lingkungan. Dengan latar belakang masalah yang kompleks ini, mendorong Mohammad Bijaksana Junerosano untuk mendirikan Waste4Change pada 2014.

“Dengan mengadopsi pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan dan bertanggung jawab, Waste4Change berupaya meningkatkan tingkat daur ulang dengan menetapkan standardisasi dalam pengumpulan dan prosedur daur ulang sampah, serta meningkatkan kesejahteraan dan keselamatan operator,” kata dia saat dihubungi DailySocial.id.

Sano, panggilan akrabnya, merupakan pribadi yang peduli dengan pengelolaan sampah di Indonesia. Menurutnya, masalah pengelolaan sampah di negara ini merupakan masalah kompleks yang perlu ditangani dengan pendekatan holistik, tidak bisa hanya pada aspek teknis saja. Tak hanya sistem daur ulang dan pengumpulan sampah yang perlu diperbaiki, tapi mengubah perilaku dan pola pikir masyarakat tentang sampah juga sangat penting.

“Fasilitas pengelolaan sampah yang tidak memadai juga menyebabkan masalah keamanan dan buruknya kesejahteraan pemulung. Oleh karena itu, diperlukan komitmen dan kerja sama yang kuat untuk mengatasi permasalahan tersebut.”

Banyak masyarakat yang masih mengelola sampahnya tanpa berpikir panjang. Mereka mengumpulkan sampah mereka dan kemudian memindahkannya ke TPA atau tempat pembuangan sampah terdekat. Minimal atau hampir tidak ada pemilahan sampah, atau upaya daur ulang. Paradigma lama pengelolaan sampah ini menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat, lingkungan, dan ekonomi.

Untuk mengatasi permasalahan pengelolaan sampah di Indonesia, banyak pemangku kepentingan dari pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat telah memperkenalkan Circular Economy dan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Dengan menerapkan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, diharapkan masyarakat Indonesia dapat mengubah perilaku dan pola pikir pengelolaan sampah.

Di sisi lain, sektor informal memiliki peran penting dalam mendukung pengelolaan sampah yang bertanggung jawab di Indonesia. Namun mereka cenderung sangat selektif dalam mengumpulkan sampah dari lingkungan. Mereka biasanya hanya mengumpulkan bahan daur ulang yang paling berharga seperti Botol PET, Karton, dan Kaca. Sementara itu, material lain yang kurang menguntungkan seperti plastik PP, kemasan multilayer, dan styrofoam masih menjadi tantangan untuk didaur ulang dan mencemari lingkungan.

Didukung oleh teknologi dan kemitraan masyarakat, Waste4Change fokus untuk menawarkan solusi pengelolaan sampah yang bertanggung jawab secara holistik untuk rumah tangga dan perusahaan domestik. Dalam mempercepat pelaksanaan pengelolaan sampah, pihaknya melibatkan sektor informal dalam banyak hal, seperti platform perdagangan sampah.

“Hingga tahun 2021, Waste4Change telah mengumpulkan 9.237 ton sampah dan mengurangi 53% sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir.”

Model bisnis dan proses memperkenalkan teknologi

Pada hakikatnya, teknologi berguna untuk meningkatkan efisiensi, namun tidak semua orang dapat dengan cepat beradaptasi dengan teknologi. Sano pun menyadari betul kondisi tersebut, apalagi ini diterapkan untuk pengelolaan sampah. Oleh karenanya, pihaknya cenderung mengintegrasikan teknologi secara bertahap, terutama untuk sektor informal dan operator sampah.

Dicontohkan, integrasi teknologi juga tergantung pada kondisi lokasi dan jenis sampah yang ditangani. Sebagai contoh, salah satu proyek Waste4Change, BRIC (Bekasi River Cleanup Project) pada November 2021, bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah di Kali Bekasi dengan menggunakan See Hamster, sebuah produk buatan Jerman, yakni PreZero/Schwarz Group dan One Earth One Ocean (OEOO).

Tiga perahu See Hamster memiliki mekanisme yang berbeda. Perahu pertama memiliki ramp yang berfungsi untuk menarik sampah dari badan air dan batas sungai. Perahu kedua dilengkapi dengan keranjang yang dapat naik-turun dan berfungsi untuk menahan dan mengumpulkan sampah saat perahu berjalan. Perahu terakhir memiliki conveyor belt yang dapat menarik sampah secara otomatis dari badan air.

Ketiganya bekerja secara sinergi dan saling melengkapi. Perahu ini ditenagai dengan daya panel surya, sehingga sistem yang ramah lingkungan dan bebas emisi karbon. See Hamster ini memiliki kapasitas pengumpulan 50-300 kg sampah per hari dan dapat mengurangi jumlah timbunan sampah di sungai. Untuk fasilitas pengelolaan sampah dilengkapi dengan tempat pemilahan dan penyimpanan sampah sementara, serta charging station untuk mengisi daya.

“Pada tahap awal implementasi BRIC, kami menemukan bahwa diperlukan beberapa penyesuaian dengan teknologi See Hamster karena jenis limbah yang unik dan kondisi terkini di Kali Bekasi. Keterlibatan merupakan kunci utama keberhasilan implementasi teknologi.”

Dari sisi hilir, untuk pengumpulan sampah, perusahaan menyediakan situs bernama Send Your Waste untuk permudah individu mendaur ulang sampah anorganik secara bertanggung jawab. Seluruh sampah yang sudah dibersihkan ini dikirim melalui kurir ke titik drop terdekat lokasi. Perusahaan bekerja sama dengan sejumlah mitra, yang kini lokasinya tersebar, di Jakarta, Bogor, Bekasi, Semarang, dan Sidoarjo.

Di luar itu, perusahaan juga menggiatkan kerja sama dengan pihak swasta dan pemerintah demi menciptakan efek domino yang lebih besar agar pengelolaan sampah yang lebih bertanggung jawab.

Sano melanjutkan, Waste4Change memperkenalkan konsep 4C yang merepresentasikan Consult, Campaign, Collection, dan Create, dalam menawarkan solusi pengelolaan sampah secara end-to-end. 4C adalah komitmen Waste4Change untuk menyediakan solusi pengelolaan sampah yang berkelanjutan kepada klien kami. Komitmen tersebut selaras dengan visi yang dicanangkan perusahaan.

Consult, untuk penelitian dan kajian terkait persampahan; Campaign, berbentuk peningkatan kapasitas, pendidikan, dan pendampingan; Collect, mengangkut dan pengolahan sampah setiap hari untuk zero waste ke TPA; Create, program daur ulang sampah dan EPR (Extended Producer Responsibility).

Untuk layanan ketiga ini, Waste4Change menjadi pengelola manajemen sampah untuk gedung, perusahaan, dan pelaku bisnis. Solusinya dinamai Reduce Waste to Landfill dengan model berlangganan. Penggunanya mencapai 70 institusi, yakni Sekolah Seniman Pangan, Wisma Barito, Institute Francais Indonesia, Binus School Bekasi, Javara, Mang Kabayan, dan Vide Bekasi.

Solusinya tersebut sudah bisa tersebar di 17 kota, yakni Jabodetabek, Bandung, Solo, Medan, Palembang, Makassar, Manado, hingga Denpasar. Sebanyak lebih dari 7,4 juta kg sampah telah terdaur ulang.

“Semua layanan Waste4Change dirancang dengan pendekatan ekonomi sirkular dan menargetkan bisnis dan rumah tangga untuk mengadopsi pengelolaan sampah yang bertanggung jawab dalam operasi sehari-hari mereka. Kami bermitra dengan sektor informal, pemasok sampah, pemerintah, dan sektor swasta serta mewujudkan visi zero waste di Indonesia.”

Perusahaan sudah mengantongi pendanaan tahap awal dari Agaeti Ventures, East Ventures, dan SMDV pada Maret 2022. Dana dialokasikan untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah di Rumah Pemulihan Material (Material Recovery Facility) Waste4Change menuju kapasitas 2 ribu ton per hari di 2024 dan pengembangan solusi tata kelola sampah kota menggunakan teknologi IT berupa platform smart city.

Menurut sumber DailySocial.id, perusahaan kembali mengantongi investasi baru sebesar $570 ribu dari ecoBali Recycling, AC Ventures, SMDV, Paloma Capital, Urban Gateway Fund, dan lainnya. Sehingga, total yang terkumpul untuk putaran terakhir sejauh ini menjadi $1,4 juta. Saat dikonfirmasi lebih lanjut, Sano belum bersedia mengungkapnya lebih lanjut.

Ramai pemain

Sano turut senang sekarang makin banyak pemain sejenisnya yang mulai menaruh perhatian pada pengelolaan sampah di Indonesia. Selain Waste4Change, ada Rekosistem, Gurita, OCTOPUS,  Pusat Daur Ulang Kertabumi, Xaviera, Mall Sampah, Universal Eco, dan masih banyak lagi. “Kami berharap dapat melihat lebih banyak perusahaan dan inisiatif bekerja sama dalam memecahkan masalah kompleks pengelolaan sampah di Indonesia.”

Pasalnya, menurut dia, semua pemangku kepentingan memiliki tanggung jawab yang sama dalam mengimplementasikan solusi yang tepat untuk masalah sampah di Indonesia. Untuk berkontribusi secara aktif, produsen dan perusahaan dapat menerapkan Extended Producer Responsibility dengan mengumpulkan kembali sampahnya, terutama kemasan PP, kemasan multilayer, dan styrofoam, yang dikategorikan sebagai Bahan daur ulang bernilai rendah.

Di samping itu, kemitraan dengan masyarakat adalah salah satu strategi bisnis utama karena pihaknya memahami bahwa masyarakat dan sektor informal berperan penting dalam pengelolaan sampah di Indonesia. “Di masa depan, kami ingin memiliki kemitraan yang lebih kuat dan lebih banyak inisiatif untuk membantu masyarakat memiliki akses yang lebih baik ke fasilitas pengelolaan sampah yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan.”

Waste4Change akan melanjutkan visinya sebagai perusahaan pengelolaan sampah terbesar di Indonesia yang mengumpulkan sampah dengan cara yang paling bertanggung jawab. Pada tahun depan rencananya ingin perluas kemitraan dengan sektor informal dan meningkatkan pengumpulan sampah harian di semua fasilitas daur ulang Waste4Change.

“Kami telah mencapai pertumbuhan yang luar biasa setiap tahun. Namun saat ini, kami sedang mengupayakan pembenahan pelaku pengelolaan sampah informal. Beberapa proyek kami dengan klien kami berfokus pada masalah ini. Kami percaya bahwa dengan meningkatkan jumlah sampah yang didaur ulang, kami dapat membantu membangun sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan di Indonesia.”

Proyek lain yang sedang dikerjakan adalah untuk mendukung kesadaran dan realisasi program pengelolaan sampah pemerintah Indonesia. Sano memastikan, seluruh layanannya selalu menaati peraturan pemerintah, di antaranya Indonesia Bersih Sampah 2025 dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 75/2019 yang mewajibkan produsen untuk menyediakan peta jalan pengurangan sampah.

“Kami senang melihat pasar yang lebih matang pada tahun 2022. Orang-orang mulai lebih peduli dengan limbah mereka dan pendekatan holistik kami masih diminati akhir-akhir ini. Menyambut hari jadi kami yang ke-8 di November 2022, kami bertujuan untuk menjadi penyedia, mitra, dan penasihat layanan pengelolaan sampah yang lebih baik bagi semua pemangku kepentingan,” pungkasnya.

Rencana Seekmi Tambah Layanan Baru dan Fokus Sasar Segmen B2B [UPDATED]

Seekmi, platform yang menawarkan layanan dan jasa untuk pembersihan dan pemasangan AC, pipa ledeng, alat rumah tangga, kebersihan, dan laundry, saat ini terus memperluas kolaborasi strategis dan mulai fokus menyasar sektor B2B.

Kepada DailySocial.id, CEO Seekmi Clarissa Leung menceritakan perkembangan bisnisnya saat ini. Diceritakan ketika pandemi berlangsung, memang banyak orang yang segan untuk melakukan pemesanan pembersihan AC di rumah mereka, berakibat pada turunnya jumlah pemesanan dan traksi pengguna.

Untuk bisa terus menjalankan bisnis, Seekmi menghadirkan layanan jasa disinfeksi. Namun sayangnya hanya beberapa bulan saja pengguna yang kemudian melakukan pesanan. Ketika kondisi sudah mulai pulih dan banyak orang kemudian terbiasa untuk hidup berdampingan dengan pandemi, layanan jasa disinfeksi tersebut juga mengalami penurunan pemesanan.

“Namun saat ini kami sudah mulai melihat kondisi sudah mulai pulih dan permintaan dari pengguna juga makin banyak dengan mulai terbiasanya banyak orang dengan kondisi saat ini. Untuk pencegahan kami selalu menyiapkan tim sebelum memberikan layanan kepada pengguna,” kata Clarissa.

Dalam 18 bulan terakhir, kendati ekosistem tengah bergejolak, Clarissa mendapati minat investor yang tetap tinggi untuk berinvestasi di ruang layanan on-demand. Namun demikian, memang ada sinyal kehati-hatian dalam mereka melakukan analisis dan seleksi calon portofolio, khususnya di sektor bisnis yang terdampak operasionalnya akibat Covid-19.

Dari kalangan target pengguna juga saat pandemi kemudian menjadi waktu yang tepat bagi mereka untuk lebih fokus kepada kebutuhan sehari-hari hingga pengobatan. Sehingga layanan jasa seperti Seekmi tidak menjadi prioritas.

Kantongi pendanaan tahun 2019

Tahun 2019 lalu perusahaan telah mengantongi pendanaan dari sejumlah venture capital dan angel investor. Di antaranya adalah GDP Ventures, AddVentures, hingga Prasetia Dwidharma. Investor sebelumnya seperti Ventek Ventures, Convergence Ventures (sekarang AC Ventures), dan CyberAgent Capital juga terlibat dalam putaran pendanaan ini.

Tidak disebutkan lebih lanjut oleh Clarissa tahapan pendanaan yang diterima oleh perusahaan tahun 2019 lalu. Namun demikian dirinya menegaskan runway perusahaan saat ini masih sangat cukup dan perusahaan akan terus fokus untuk menghadirkan layanan dan produk yang menguntungkan. Sebelumnya Seekmi telah mendapatkan pendanaan awal dari sejumlah angel investor dan melanjutkan pendanaan putaran seri A.

Didukung oleh tim yang loyal, Seekmi mengklaim mampu bertahan saat pandemi meskipun harus mengurangi pengeluaran. Di sisi lain mereka juga kemudian menghadirkan inovasi baru dengan menjalin kerja sama strategis dengan perusahaan besar dan ternama seperti IKEA, Panasonic, Coca Cola, dan Orang Tua Group. Mulai dari bantuan untuk pengiriman dan pemasangan hingga perbaikan dan pemeliharaan, dilancarkan oleh Seekmi kepada segmen B2B.

“Kami memilih untuk merahasiakan semua aktivitas kami terutama dari kompetitor. Saat ini kami sudah menjadi pemain B2B yang kuat dan kami memiliki hubungan baik dengan perusahaan besar tersebut,” kata Clarissa.

Ke depannya perusahaan juga sedang menyiapkan inovasi baru. Salah satunya adalah layanan pijat atau massage. Masih dalam persiapan, jika sesuai dengan target layanan ini akan segera diluncurkan oleh Seekmi dalam waktu dekat untuk kawasan terbatas. Inovasi lainnya juga akan di luncurkan oleh Seekmi.

Ketika sebelum pandemi dulu Seekmi fokus untuk melakukan ekspansi dan telah hadir di 8 kota, namun saat ini fokus Seekmi adalah hanya di Jabodetabek, Bandung dan Surabaya.

Kolaborasi dengan Tokopedia

Untuk memperluas layanan mereka, Seekmi juga telah menjalin kerja sama strategis dengan Tokopedia dalam bentuk layanan Tokopedia Clean. Kerja sama ini menurut Clarissa menjadi sangat strategis, karena bisa digunakan oleh pengguna Tokopedia yang jumlahnya sudah sangat masif saat ini.

Sebelumnya tahun 2020 lalu kerja sama dengan e-commerce seperti ini juga telah dilangsungkan. Selain Tokopedia, waktu itu juga menggandeng Lazada. Hanya saja bentuknya masih berupa Official Store Seekmi di masing-masing e-commerce, belum menjadi fitur khusus yang terintegrasi.

Di sisi lain dirinya melihat, Tokopedia sebagai perusahaan teknologi juga menyadari bukan hanya layanan fintech saja yang kemudian bisa diberikan, namun juga layanan lain seperti yang ditawarkan oleh Seekmi.

“Kami sudah bekerja dengan Tokopedia dalam beberapa tahun terakhir dan kami telah menjadi mitra terdepan mereka untuk layanan kebersihan. Mereka cukup puas dengan hasilnya yang kemudian banyak dimanfaatkan oleh pengguna untuk melakukan pemesanan layanan yang kami tawarkan,” kata Clarissa.

Selain pembersihan AC layanan yang juga banyak dipesan di Tokopedia adalah jasa untuk kebersihan rumah dan properti lainnya hingga layanan untuk laundry. Selain dengan Seekmi, Tokopedia Clean juga menggandeng platform serupa di antaranya adalah Klik N Clean.

Disclosure: Senin (19/9) kami melakukan pembaruan atas koreksi yang diberikan narasumber terkait beberapa informasi yang disampaikan

Application Information Will Show Up Here

Tokoscore Perluas Produk Alternatif Skoring Demi Permudah Industri Keuangan Analisis Kredit

Tokoscore, perusahaan penyedia innovative credit scoring (ICS) yang terafiliasi dengan Tokopedia, meluncurkan produk terbaru bernama “Income Prediction” dan “Fraud Flags”. Kehadiran dua produk ini diharapkan dapat mempermudah lembaga jasa keuangan dalam menganalisis risiko kredit untuk calon nasabah yang selama ini unbanked dengan memanfaatkan data alternatif.

CEO Tokoscore Herman Widjaja mengatakan, berbagai produk atau layanan ICS diharapkan bisa mempermudah para mitra strategis di industri keuangan menilai kapasitas dan karakter calon peminjam guna menyediakan layanan keuangan ke lebih banyak masyarakat Indonesia, khususnya yang belum mendapatkan akses ke layanan keuangan.

Dia menjelaskan, dengan Income Prediction, Tokoscore dapat memberikan prediksi nilai pendapatan dari calon peminjam untuk membantu para mitra strategis di industri keuangan, seperti bank atau fintech, dengan menilai kapasitas dari para calon peminjam. Sedangkan Fraud Flags bisa memberikan informasi jika calon peminjam memiliki aktivitas atau perilaku mencurigakan di platform e-commerce.

“Produk atau layanan Tokoscore dinilai berdasarkan aktivitas transaksi dan pola perilaku calon peminjam di platform Tokopedia, mengedepankan prinsip keamanan dan perlindungan data pribadi peraturan yang berlaku,” ucapnya, kemarin (15/9).

Kedua produk di atas, sambungnya, melengkapi tiga produk yang sudah dirilis sejak awal kehadirannya di tahun lalu, yakni Alternative Credit Scoring, untuk memberikan penilaian berdasarkan data alternatif dari calon peminjam kepada mitra strategis dengan menganalisis profil risiko calon peminjam. Berikutnya, Address Validation dan Phone Validation, untuk memberikan validasi data alamat dan nomor telepon dari calon peminjam untuk membantu proses verifikasi mitra strategis.

Ditegaskan oleh Herman, bahwa seluruh produk dari Tokoscore ini hanya memberikan hasil scoring kepada mitra strategis, tidak pernah dalam bentuk data spesifik demi menjaga kerahasiaan calon peminjam. Mitra strategis dapat memilih produk mana sesuai yang dibutuhkan, diakses secara real time, sehingga bisa membantu membuat keputusan kredit yang cepat dan akurat.

Buka akses permodalan ke UMKM

Direktur Tokoscore Evita Soetjoadi berharap kehadiran layanan tersebut dapat membantu UMKM lokal agar bisa mendapatkan akses modal pengembangan usaha lebih mudah. Pun bagi masyarakat umum bisa lebih mudah mengakses layanan keuangan dari mitra strategis untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Data Bank Dunia mengonfirmasi bahwa Indonesia merupakan satu dari lima negara yang penduduknya paling banyak dikategorikan sebagai unbanked population. Ini menjadi peluang bagi Tokoscore untuk menjalankan misinya, yaitu pemerataan akses finansial kepada semua orang melalui teknologi,” kata Evita.

Tidak disebutkan ada berapa banyak perusahaan yang telah menggunakan jasa alternatif skoring kredit yang disediakan oleh Tokoscore. Evita hanya menyampaikan, dari awal hingga sekarang, semakin banyak perusahaan, terutama di jasa keuangan, seperti BPR dan BPD, yang menyadari diperlukannya alternatif data untuk menilai kelayakan calon nasabah.

“Dari data internal kami, terjadi peningkatan data yang di-assess oleh perusahaan keuangan hingga 40 kali lipat sepanjang 2021. Adapun jumlah klien, meningkat hingga tiga kali lipat pada kuartal tiga tahun ini.”

Perusahaan akan terus mensosialisasikan alternatif skoring kredit ini ke berbagai perusahaan keuangan, termasuk mikro, agar mereka punya daya saing di tengah pesatnya digitalisasi ini.

Tokopedia sendiri merupakan salah satu pemimpin di industri e-commerce di Indonesia. Menurut data iPrice, rata-rata pengunjung bulanan laman Tokopedia mencapai 157,2 juta pada kuartal I 2022. Angka tersebut naik 5,1% dari kuartal IV 2021 yang tercatat 149,6 juta kunjungan.

Data yang besar ini dapat diolah untuk fungsi yang baik, salah satunya untuk permudah perusahaan keuangan dalam menilai kelayakan seseorang sebelum menerima kredit. Data-data alternatif yang digunakan Tokoscore untuk membentuk penilaian, di antaranya nilai jual-beli barang di Tokopedia, relevansi wishlist & kategori produk yang dibeli dengan kebutuhan pinjaman, perbincangan dengan toko, jumlah device, dan banyak lagi.

Data tersebut dianalisis dengan teknologi AI dan algoritma machine learning untuk memperoleh analisa profil risiko calon peminjam.

Skemanya, apabila ada sebuah lembaga jasa keuangan sulit menemukan riwayat peminjam di biro kredit, Toko Score bisa langsung diakses oleh tim credit risk di perusahaan tersebut. Berbagai data points yang dihimpun Toko Score, diharapkan dapat membantu para mitra strategis mendapatkan hasil analisis kredit yang lebih komprehensif. Kelebihan inilah yang menjadi kekuatan Tokoscore dibandingkan pemain sejenisnya.

Layanan skoring kredit terus berkembang

Tidak hanya Tokopedia, sejumlah perusahaan juga terus kembangkan layanan skoring kredit alternatif. Baru-baru ini Amartha meluncurkan Ascore.ai, layanan serupa yang ditargetkan untuk pengguna Individu dan Institusi. Platform skoring Amartha dibangun di atas lebih dari 1 juta database mitra pengusaha ultra mikro yang ada di ekosistemnya selama tujuh tahun terakhir.

Sebelumnya startup SkorLife juga baru debut, setelah mendapatkan pendanaan pra-awal sekitar 32 miliar Rupiah. Startup yang didirikan veteran industri Ongki Kurniawan dan Karan Khetan ini menawarkan aplikasi untuk mengakses dan memantau nilai kredit, laporan kredit, dan data relevan lainnya dari biro kredit nasional. Selain itu sejumlah perusahaan juga tawarkan solusi serupa, misalnya Finantier, Pefindo Biro Kredit, CredoLab, Fineoz, Advance.ai, dan lain-lain.

Layanan skoring kredit alternatif ini dibutuhkan, agar lembaga pembiayaan bisa memperluas cakupan calon nasabahnya, khususnya bagi kalangan undeserved -dan unbankable. Di sisi regulasi, model ini juga sudah memiliki payung hukum dalam Inovasi Keuangan Digital di Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.

Cara Menambahkan Produk Anda di Sirclo Store

Sirclo dapat membantu Anda untuk menjangkau lebih banyak pembeli dengan website toko Anda yang dapat dibuat dengan mudah. Di website tersebut Anda bisa menampilkan etalase produk yang Anda miliki secara rapi dan memudahkan pembeli.

Anda dapat memunculkan produk ke website Sirclo Store Anda dengan mengunggahnya. Berikut cara lengkap untuk menambahkan produk di Sirclo Store yang Anda miliki.

  • Login ke Akun Sirclo Anda dan masuk ke website admin
  • Klik Katalog

  • Klik ‘Tambah Produk’

  • Anda bisa memilih akan menambahkan produk dari Instagram atau tambah secara manual.

  • Jika Anda memilih Instagram Anda harus menautkan akun Instagram Anda ke  website Sirclo Anda. Sirclo akan mengambil beberapa data akun Anda terutama untuk postingan dan caption. Jadi pastikan akun yang ditautkan merupakan akun bisnis Anda yang sebelumnya telah aktif memposting sesuatu.

  • Jika Anda memilih menambahkan produk secara manual, Anda akan dibawa ke halaman untuk unggah produk. Anda akan dimintai dua data yaitu Master Produk dan Chanel Produk.
  • Master Produk terdiri dari Informasi Produk (Nama Produk, Deskripsi Produk, dan Foto Produk), Varian Produk, Stok Produk, Pengiriman (Berat dan Ukuran Paket).

    • Channel Produk, Anda bisa meintegrasikan dengan e-commerce yang sudah pernah Anda miliki.

    • Jika belum ada, Anda bisa mengintegrasikan dengan web Sirclo saja. Anda harus mengisi kolom SEO (Deskripsi, Kata Kunci, dan Slug), dan Produk Terkait (Produk Croess-Sell dan Produk Up-Sell).

  • Jika sudah diisi semua bisa klik tombol ‘Simpan

Amartha Luncurkan “Ascore.ai”, Layanan Skoring Kredit Alternatif untuk Individu dan Institusi

Layanan marketplace microfinance Amartha meluncurkan inisiatif terbarunya Ascore.ai. Memanfaatkan teknologi machine learning, platform tersebut didesain untuk menyediakan solusi pengukuran profil risiko (credit scoring) secara akurat dan holistik. Melalui layanan ini, perusahaan berharap bisa membuka peluang bagi berbagai sektor usaha untuk menjangkau pangsa pasar yang lebih masif.

Ascore.ai dikembangkan sebagai alternatif skoring kredit yang dibangun di atas lebih dari 1 juta database mitra pengusaha ultra mikro Amartha selama tujuh tahun terakhir. Perusahaan telah menggunakan teknologi ini untuk pengukuran risiko dalam menyalurkan pinjaman bagi segmen yang belum terlayani atau underserved.

Model alternatif skoring kredit telah diregulasi OJK melalui beleid Inovasi Keuangan Digital (regulatory sandbox).

Founder & CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra menyampaikan bahwa pihaknya melihat peluang yang sangat besar untuk mengkatalisis sektor ekonomi informal melalui teknologi. Terdapat sekitar 20 juta UMKM di Indonesia yang masih belum terlayani oleh layanan keuangan formal, karena profiling risikonya sulit diukur.

“Melalui teknologi Ascore.ai, berbagai sektor usaha maupun institusi diharapkan dapat menggunakan layanan ini, dan berpeluang untuk memperluas jangkauan pasarnya ke pangsa pasar yang lebih masif, salah satunya sektor ekonomi informal,” ungkapnya.

Solusi ini diharapkan dapat menghasilkan output berupa nilai risiko, perhitungan bunga pinjaman, pengolahan data, serta keputusan-keputusan yang berpengaruh pada bisnis. Dengan begitu, bisa mendorong lebih banyak bisnis untuk memahami pangsa pasarnya, serta memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih bijak.

Targetkan pangsa pasar institusi dan individu

Solusi Ascore.ai dapat digunakan baik oleh institusi maupun individu. Bagi segmen institusi, tersedia layanan berupa verifikasi risiko, credit underwriting, advance credit analysis, dan pengecekan kredit nasabah. Layanan dapat menjangkau sektor fintech, microfinance/lembaga pembiayaan, perbankan seperti BPR dan BPD, koperasi, agrikultur, hingga marketplace dengan opsi produk paylater dan pinjaman.

Taufan turut mengungkapkan bahwa Amartha telah bekerja sama dengan berbagai stakeholder mulai dari perbankan maupun sektor fintech untuk mendigitalisasi UMKM di Indonesia. Amartha membantu institusi keuangan agar dapat merambah segmen akar rumput, tanpa perlu mengembangkan teknologi credit decisioning solution sendiri.

“Diharapkan, dengan solusi ini, akan semakin banyak institusi yang dapat memperluas jangkauannya ke pangsa pasar masif seperti UMKM. Ini sekaligus dapat membantu peningkatan inklusi keuangan”, lanjut Taufan.

Pada segmen individu, Ascore.ai menyediakan layanan berupa penghitungan profil risiko serta simulator skor kredit. Nantinya, pengguna dapat mengakses situs Ascore.ai untuk mempertimbangkan hasil perhitungan profil risiko untuk mengenali profilnya sebelum memutuskan untuk mengajukan pinjaman ke lembaga keuangan formal.

“Dengan layanan yang holistik, Ascore.ai diharapkan dapat menjangkau segmen pasar yang lebih masif, tidak terbatas pada institusi saja tetapi juga setiap individu yang membutuhkan layanan keuangan. Amartha optimis, Ascore.ai dapat mendorong inklusi keuangan serta menjadi katalisator bagi UMKM untuk bertransformasi menjadi usaha digital dan bersaing di pasar global”, tutup Taufan.

Masih besarnya ketimpangan kredit masyarakat unbanked dan underbanked, membutuhkan metode penilaian kredit atau credit scoring yang menyesuaikan profil calon nasabah. Selain Ascore.ai, mulai banyak bermunculan aplikasi khusus yang dikembangkan untuk penilaian kredit di Indonesia seperti SkorLife, MyIdScore, dan Fineoz.

Sejak awal berdiri di 2010, Amartha memantapkan komitmennya untuk memberikan akses permodalan, khusus untuk pengusaha perempuan yang selama ini masuk ke dalam golongan unbanked dan underbanked.

Pada bulan Maret lalu, Amartha merayakan kesuksesannya menjangkau satu juta pengusaha mikro perempuan. Selama 12 tahun berdiri, perusahaan telah menyalurkan modal kerja sebesar lebih dari 7,5 triliun rupiah kepada lebih dari satu juta perempuan pengusaha mikro di 35.000 desa di Indonesia. Di samping itu, perusahaan berhasil menjaga kualitas NPL yang stabil di bawah 0,5 persen.

Application Information Will Show Up Here

Digitalisasi Toko Anda dengan Mudah Menggunakan Sirclo Store

Sirclo Store adalah website yang bisa membantu Anda yang memiliki usaha online untuk memiliki website sendiri dan memiliki fitur menarik lain. Sirclo Store akan mempermudah toko online untuk menggaet banyak pengunjung dengan membuat toko Anda lebih terlihat profesional.

Untuk bisa mendapatkan fitur lengkapnya Anda harus memiliki akun terlebih dahulu di Sirclo Store. Berikut adalah cara untuk mendaftar akun Sirclo.

  • Masukkan nomor handphone atau email aktif Anda

  • Isi formulir pendaftaran yang berisi nama, nomor telepon, email, dan kata sandi. Jika sudah yakin dengan data yang ditulis klik ‘Lanjutkan’

  • Masukkan Nama Toko, Lokasi Toko, dan Kode Refferal (jika ada). Setelah selesai klik ‘Lanjutkan

  • Pilih tujuan Anda membuat akun Sirclo dan klik ‘Buat Akun Sirclo Store

  • Tunggu loading

  • Akun ada sudah siap digunakan

Cara Lain Buka Toko di Sirclo

Untuk Anda yang kesulitan untuk membuka toko di Sirclo karena terkendala tidak memiliki laptop untuk membuka website Sirclo Store. Anda tidak perlu khawatir karena pembuatan akun Sirclo Store bisa dibuat melalui ponsel pintar Anda.

Untuk memudahkan proses pembuatan toko Anda bisa mengunduh aplikasi Sirclo Store terlebih dahulu, aplikasinya bisa diunduh melalui play store ataupun appstore. Setelah selesai diunduh Anda bisa untuk membuka aplikasi dan klik daftar.

Ketika mengklik daftar Anda akan diarahkan ke browser ponsel pintar Anda, baik chorme ataupun browser bawaan untuk melanjutkan proses pendaftaraan. Melalui website Sirclo Store inilah Anda bisa melakukan pendaftaran toko Anda. Untuk cara daftar Sirclo Store melalui ponsel pintar, Anda bisa melihat bagian atas artikel ini yang menjelaskan cara daftar melalui desktop. Karena caranya akan sama persis, yang membedakan adalah tampilan website di mobile lebih kecil dan minimalis.

[Video] Berkunjung ke Kantor Eratani | DSTOUR 2022

DailySocial mendapat kesempatan mengunjungi kantor Eratani di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.

Mengedepankan skema work from anywhere untuk (WFA) kepada para pegawainya, kantor Eratani sengaja didesain memfasilitasi pegawai yang ingin bekerja di kantor atau di mana saja.

Dihiasi dengan pemandangan outdoor yang menyegarkan, simak liputan lengkap jalan-jalan DailySocial bersama CEO Eratani Andrew Soeherman dalam video di bawah ini.

Untuk video menarik lainnya seputar program jalan-jalan ke kantor startup di Indonesia, kunjungi kanal YouTube DailySocialTV di sesi DStour.

Startup Pedagang Aset Kripto “Reku” Terima Pendanaan Seri A 163 Miliar Rupiah Dipimpin AC Ventures

Startup pedagang aset kripto Reku, rebrand dari Rekeningku, mengumumkan pendanaan seri A senilai $11 juta (lebih dari 163 miliar Rupiah) yang dipimpin oleh AC Ventures, dengan partisipasi dari Coinbase Ventures dan Skystar Capital.

Reku akan memanfaatkan dana segar untuk menambah tim hingga menjadi 80 orang, meluncurkan inovasi baru untuk mengatasi masalah terbesar para investor kripto, baik trader berpengalaman dan pemula.

Dalam keterangan resmi, Co-founder & CEO Sumardi Fung menyampaikan, di tengah crypto winter ini permintaan lokal tetap tangguh. Masih banyak masalah yang dihadapi para pengguna, bahkan mata uang kripto ini adalah kelas aset yang rumit untuk dipahami. Untuk masuk ke dalamnya, orang Indonesia harus memiliki panduan dan kepercayaan yang cukup pada platform yang mereka gunakan pada tingkat dasar.

“Kami bertujuan untuk membantu mereka mencapai hal tersebut dengan Reku dan menawarkan mereka perlindungan semaksimal mungkin sebelum membiarkan mereka membeli dan menjual dengan murah dan aman di platform. Kepatuhan terhadap BAPPEBTI dan keamanan pengguna dimasukkan ke dalam setiap fitur dan pengalaman pengguna di Reku,” kata Sumardi, Kamis (15/9).

Pendiri dan Managing Partner AC Ventures Michael Soerijadji turut memberikan komentarnya. Dia bilang, “Kami sangat antusias untuk memimpin investasi ini ke Reku. Dengan pengalaman pengguna yang intuitif, biaya terendah di pasar, dan tim kepemimpinan yang hebat, kami yakin Reku akan memperkuat kepemimpinannya dalam industri mata uang kripto yang dinamis di Indonesia.”

Perjalanan Reku

Pada saat yang bersamaan, perusahaan juga mengumumkan bergabungnya Jesse Choi sebagai COO. Choi merupakan lulusan Universitas Columbia dengan jajaran pengalaman di perusahaan teknologi, seperti Bain & Company, Thumbtack, Playground Capital, Payfazz, AC Ventures (Entrepreneur-in-Residence), dan memperoleh gelar MBA dari Standford Graduate School of Business, sebelum resmi bergabung di Reku.

Choi menyampaikan, “Reku adalah perusahaan yang sangat menarik di ruang yang ia minati dan ketahui. Menurutnya, Sumardi dan tim benar-benar memahami semua mekanisme dalam menjalankan pertukaran — mereka telah melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam menyiapkan teknologi dan membangun produk tercepat, paling efisien, dan paling fleksibel di pasar hingga saat ini. Seraya kami memperluas tim, membangun produk baru, meningkatkan pemasaran, dan membawa perusahaan ke tingkat berikutnya, di situlah saya masuk.”

Reku sendiri sejatinya sudah berdiri sejak lima tahun lalu, tim mengaku telah diuntungkan dengan pengalaman seputar ekspansi dan resesi ekonomi. Kemudian, mendapatkan gambaran seperti apa perilaku investor kripto di Indonesia, baik selama masa bullish dan bearish. Pengalaman tersebut memungkinkan Sumardi dan timnya untuk membangun platform yang telah teruji hingga dapat dengan cepat meningkatkan dan menanggung sentimen pasar apapun.

Tim Reku sendiri berasal dari industri perdagangan berjangka dan memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun menangani instrumen keuangan yang kompleks. Sebelum merintis Reku, Sumardi, bersama CCO Robby bekerja di bidang perdagangan berjangka sejak 2005 hingga 2017.

Sumardi menyampaikan platform Reku dibangun sepenuhnya secara in-house dan terus disempurnakan dari waktu ke waktu dengan mempertimbangkan keamanan dan ketentuan maksimum. Menurutnya, filosofi Reku adalah keamanan dan keramahan pengguna yang maksimal dengan mempertahankan pasar yang sepenuhnya adil dan transparan, yang tidak selalu terjadi di platform lain.

“Karena sektor mata uang kripto masih berlangsung di sini, kami percaya bahwa penting bagi konsumen untuk mendapat perlindungan pada tingkat yang sama seperti mereka berada di sektor dan pasar yang lebih maju.”

Reku menawarkan biaya terendah untuk pengguna. Diklaim, perusahaan telah mencetak nilai transaksi bruto senilai $3 miliar pada 2021.

Lanskap crypto exchange di Indonesia

Dengan volatilitas yang tinggi, aset kripto nyatanya memiliki minat yang besar di Indonesia. Data Bappebti menunjukkan, per Juni 2022 jumlah investor kirpto mencapai 15,1 juta orang dengan nilai transaksi mencapai Rp212 triliun.

Namun demikian, di tengah perkembangan pesat industri investasi kripto, bulan lalu Bappebti mengumumkan penghentian penerbitan izin pendaftaran calon pedagang fisik aset kripto, tertuang dalam Surat Edaran Nomor 208/BAPPEBTI/SE/08/2022. Alasannya, terkait efektivitas pengawasan.

Sejauh ini, telah memberikan izin kepada 24 perusahaan, termasuk Reku. Berikut daftarnya:

1 PT Tumbuh Bersama Nano Nanovest
2 PT Kagum Teknologi Indonesia Ajaib
3 PT Aset Digital Berkat Tokocrypto
4 PT Aset Digital Indonesia Incrypto
5 PT Bumi Santosa Cemerlang Pluang
6 PT Cipta Koin Digital Koinku.id
7 PT Coinbit Digital Indonesia Coinbit.id
8 PT Galad Koin Indonesia Galad.id
9 PT Gudang Kripto Indonesia GudangKripto.id
10 PT Indodax Nasional Indonesia Indodax
11 PT Indonesia Digital Exchange Digital Exchange
12 PT Kripto Maksima Koin Kripto Maksima
13 PT Luno Indonesia LTD Luno
14 PT Mitra Kripto Sukses Kripto Sukses
15 PT Pantheras Teknologi Internasional Pantheras
16 PT Pedagang Aset Kripto Pedagang Aset Kripto
17 PT Pintu Kemana Saja Pintu
18 PT Rekeningku Dotcom Indonesia Reku
19 PT Tiga Inti Utama Triv
20 PT Triniti Investama Berkat Bitocto
21 PT Upbit Exchange Indonesia Upbit
22 PT Utama Aset Digital Indonesia Bittime
23 PT Ventura Koin Nusantara Vonix
24 PT Zipmex Exchange Indonesia Zipmex
Application Information Will Show Up Here

8 Tips Ini Akan Membantu Anda untuk Mengoptimalkan Kampanye Iklan di Facebook Ads

Iklan banyak digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan awareness ataupun penjualan. Saat ini iklan tidak hanya bisa menggunakan reklame atau televisi yang memakan biaya besar. Perkembangan teknologi memungkinkan kita menggunakan media sosial untuk membuat iklan yang efektif.

Ada banyak media sosial yang bisa digunakan untuk mempromosikan bisnis, tetapi dari banyak pilihan yang ada, Facebook menjadi salah satu pilihan yang tepat dan populer. Ditambah dengan Facebook menyediakan layanan iklan yang biasa kita kenal Facebook Ads.

Berdasarkan data yang dirilis oleh KataData pada tahun 2020, 82% penduduk Indonesia aktif menggunakan Facebook setiap harinya. Dari data tersebut Anda bisa memanfaatkan Facebook untuk mempromosikan bisnis Anda. Melakukan iklan di Facebook Ads memang memiliki banyak keuntungan, dan banyak bisnis telah sukses melakukannya, tetapi banyak juga yang gagal.

Tentu Anda tidak ingin kegagalan yang terjadi pada bisnis Anda kan? Maka dari itu Anda perlu mengetahui Tips Sukses Beriklan di Facebook Ads.

  1.   Gunakan Target dalam Facebook

Ketika kita membicarakan penjualan secara online atau daring, pasti pernah tergoda untuk menulis seperti dalam konferensi. Namun, jika Anda ingin lebih menjual lebih banyak barang. Anda harus melakukan bujuk rayu yang memusatkan perhatian terhadap kebutuhan audiens.

Di situs web Anda, Anda harus menulis iklan yang berbicara kepada semua calon pelanggan, yang bisa saya memiliki persona yang berbeda-beda. Di Facebook, Anda dapat menargetkan audiens yang akan menerima iklan Anda. Sehingga Anda perlu menunjukkan persona pembeli Anda terlebih dahulu

  1.  Penulisan Iklan akan Berbeda untuk Setiap Orang

Pelanggan akan mudah berpaling kepada Anda karena berbagai alasan, jadi mengapa menggunakan satu iklan secara menyeluruh? Kekuatan Facebook adalah kemampuannya untuk menargetkan jadi jangan perlakukan iklan Anda seperti papan reklame.

Bayangkan Anda seorang penjual pakaian pria dan wanita, sepatu dan aksesoris. Banyak pelanggan akan tertarik tetapi pasti ada satu area yang paling disukai. Sehingga iklan perlu ditulis sesuai dengan persona pelanggan yang diharapkan akan menjadi pembeli produk terbesar Anda, agar iklannya bisa tepat untuk menjangkau audiens

  1.  Pastikan Tulisan Iklan Facebook Sesuai dengan Visual yang Ada

Banyak bisnis kecil bahkan bisnis yang lebih besar tidak memiliki banyak visual. Ketika akan menaikan gambar mana yang akan dilampirkan untuk iklan. Kebingungan tersebut dapat memungkinkan gambar yang tidak sesuai dengan teks iklan. Dimana, hal tersebut akan menghadirkan pengalaman kurang menyenangkan bagi pengguna Facebook.

Jika teks iklan dan gambar kurang berkaitan, target audiens akan bertanya-tanya apa yang sebenarnya diiklankan oleh iklan tersebut. Mereka tidak akan melakukan apa-apa dan iklan Anda akan sia-sia.

  1.  Fokus Kepada Call to Action

Iklan Facebook yang baik adalah yang memiliki tujuan yang jelas. Apakah Anda meningkatkan kesadaran brand ataupun menjual produk? Apapun itu, Anda harus memiliki call to action yang jelas.

Tanpa itu, target audiens Anda hanya akan melihat iklan, tanpa melakukan apa-apa karena bingung di mana mereka mendapatkan hal yang diiklankan atau apa yang harus dilakukan.

  1.  Tetap Singkat dan Utamakan Nilai

Banyak orang yang terlena ketika menggunakan iklan karena tergoda untuk memasukan sebanyak mungkin iklan, karena tidak mau rugi telah membayar. Namun, yang Anda hadapi adalah orang yang memerlukan penjelasan produk Anda dan memutuskan dengan cepat yang dilakukan setelah melihat iklan Anda. Sehingga dalam iklan Facebook Anda disarankan untuk membuat iklan secara singkat dan mengutamakan nilai produk.

Apa yang didapat seseorang dari menggunakan produk Anda? Bagaimana itu akan membantu mereka? Ini adalah area yang harus Anda fokuskan dalam teks iklan Anda, dan Anda harus menyampaikan poin-poin ini dengan jelas dan ringkas.

  1.  Gunakan Bahasa Sederhana yang Mudah Dimengerti

Copywriting bukanlah sastra tinggi. Mungkin Anda seorang penyair, tetapi bahasa yang yang berbunga-bunga akan mengacaukan pesan Anda. Saatnya memotong verbositas.

Prioritas nomor satu Anda adalah menulis iklan Facebook yang sangat mudah dipahami bagi siapa saja, bahkan siswa kelas 5 SD. Saat seseorang melihat iklan Anda mereka harus segera mengetahui:

  • Apa yang Anda tawarkan?
  • Bagaimana itu menguntungkan mereka?
  • Apa yang harus dilakukan selanjutnya?
  1.  Jujur tentang Angka

Jika Anda menjual produk fisik, orang ingin tahu berapa harganya. Jika Anda ingin cepat menjalankan penjualan, orang ingin tahu berapa persentase yang akan mereka dapatkan.

Strategi copywriting yang berhasil? Giring opini audiens Anda dengan angka. Karena banyak audiens di sana tidak cukup dengan kata-kata penawaran melainkan membutuhkan data angka.

  1. Dapatkan Beberapa Perspektif

Anda bekerja untuk memasarkan merek Anda setiap hari, jadi mungkin sulit untuk mundur dan memastikan teks iklan untuk iklan Facebook Anda beresonansi. Anda bisa scroll postingan Facebook Anda sendiri dan melihat iklannya. Mana yang membuat Anda ingin mengklik? Yang mana yang Anda lewatkan dengan mudah?

Ide bagus untuk mendapatkan beberapa perspektif dari seseorang selain diri Anda sendiri. Anda bisa berdiskusi dengan rekan kerja, terutama yang berada di luar departemen pemasaran untuk melihat apakah menurut mereka itu efektif. Teman dan keluarga dapat membantu juga.

3 Cara Mudah Download Video TikTok Tanpa Watermark

TikTok merupakan salah satu media sosial yang cukup populer di Indonesia. Biasanya, aplikasi TikTok berisi konten berupa video singkat, mulai dari konten edukasi, hiburan, dan lain sebagainya tersedia pada aplikasi ini. Selain bisa digunakan untuk scrolling konten, kamu juga bisa menggunakan TikTok untuk mengedit video dan membuat kontenmu sendiri. Bahkan, kamu bisa langsung mengunggahnya melalui aplikasi TikTok ini.

Nah, tidak jarang bagi yang senang akan kontennya akan download video TikTok untuk dibagikan kembali di akun media sosial pribadi. Namun, TikTok akan memberi watermark berupa nama akun pengunggah konten. Berikut artikel cara download video TikTok tanpa watermark.

Cara Download Video TikTok Tanpa Watermark

Jangan khawatir, kamu tetap bisa download video TikTok tanpa watermark, lho. Berikut caranya.

Menggunakan Website Igtik.com

Cara Download Video TikTok Tanpa Watermark
Website – Igtik.com
  1. Buka aplikasi TikTok.
  2. Cari video yang ingin kamu unduh, kemudian klik Bagikan lalu klik Copy Link untuk mendapatkan tautan video.
  3. Buka browser, kemudian kunjungi tautan igtik.com.
  4. Tempel tautan yang telah disalin tadi pada laman Paste TikTok video URL here.
  5. Klik Download.
  6. Pilih folder yang kamu inginkan, selesai. Video otomatis akan tersimpan.

Menggunakan Website SaveTik.net

Cara Download Video TikTok Tanpa Watermark
Website – Savetik.net
  1. Buka aplikasi TikTok.
  2. Pilih video yang ingin kamu unduh, klik Bagikan lalu klik Copy Link untuk mendapatkan tautan video.
  3. Buka browser, kemudian kunjungi tautan SaveTik.net. Tempel tautan yang sudah disalin.
  4. Klik Download.

Menggunakan Website TTDownloader.com

Cara Download Video TikTok Tanpa Watermark
Website – ttdownloader.com
  1. Buka aplikasi TikTok.
  2. Pilih video yang ingin kamu unduh, klik Bagikan lalu klik Copy Link untuk mendapatkan tautan video.
  3. Buka browser, kemudian kunjungi tautan ttdownloader.com. Tempel tautan yang sudah disalin.
  4. Klik Get Video untuk memulai unduhan.

Nah, berikut cara mendownload video TikTok dengan mudah tanpa watermark. Kamu bisa memanfaatkan beberapa website yang tersedia untuk mengunduh video dari aplikasi TikTok tanpa watermark. Semoga informasi di atas bermanfaat, ya!

Dapatkan Berita dan Artikel lain di Google News