10 Tahun eFishery, Masuk ke Bisnis D2C dan Perbesar Porsi Ekspor

Startup aquatech eFishery membeberkan sejumlah rencana besar pada 10 tahun mendatang, bertepatan pada hari jadinya yang ke-10 pada hari ini (11/10). Hilirisasi, ekspansi negara, dan ekspor panen adalah beberapa rencana besarnya.

“10 tahun kemarin kita sudah dibantu banyak pihak, 10 tahun ke depan butuh lebih banyak bantuan. Kita akan masuk ke bisnis consumer (D2C) jadi akan banyak berinteraksi [dengan konsumen akhir], selama ini kita sudah masuk di hulu,” ucap Co-founder dan CEO eFishery Gibran Huzaifah.

Terkait hilirisasi, perusahaan akan masuk ke lebih banyak gerai modern dan tradisional untuk mendistribusikan langsung produk hasil panen udang dan ikan dari para pembudidaya ke konsumen akhir, di bawah brand baru milik eFishery. Pengurusan nama merek sedang diurus perizinannya. Nantinya merek tersebut akan digunakan untuk menjual di pasar domestik maupun global.

Baru-baru ini perusahaan bekerja sama dengan AEON Store untuk menyuplai produk udang beku berkualitas premium ke gerai supermarket mereka di Alam Sutera. Udang beku eFishery sudah dikupas dan dibersihkan sehingga dapat langsung diolah. Kesegarannya juga terjamin karena diproses secara bertanggung jawab dan dibekukan langsung sesaat setelah dipanen dari tambah bersertifikat, tanpa bahan pengawet, dan pewarna tambahan.

Sebelum masuk ke konsumen akhir, perusahaan sebenarnya sudah bekerja sama dengan bisnis horeca dan menjadi supplier untuk menu-menu seafood yang mereka jual melalui solusi eFresh. Platform tersebut menghubungkan langsung calon pembeli dengan pembudidaya terdekat dari lokasi mereka. Informasi stok dijamin akurat dan selalu diperbarui.

“Udang yang ada di Indonesia itu kualitasnya enggak baik karena sisaan, yang bagus-bagus sudah buat ekspor. Strategi kami lebih B2B dengan model horeca karena kita sudah kuasai supply, tapi butuh penyerapan dalam volume yang cukup besar juga,” tambah Co-founder dan CPO eFishery Chrisna Aditya.

Untuk membesarkan bisnis ekspor, perusahaan akan membidik pasar Tiongkok dengan menjual hasil panen udang, setelah sukses ekspor di Amerika Serikat. Kemudian, berencana menambah ekspor ikan nila ke kedua negara tersebut, bersamaan juga menambah incaran negara lainnya, seperti Singapura, Malaysia, kawasan Eropa dan Timur Tengah.

“Alasannya jelas karena [konsumsi ikan] domestic market di Indonesia itu low value added, jadi harus ke luar [negeri] karena kesempatannya lebih besar. Kita ingin ikan nila dan ikan lele seperti salmon yang bisa meng-global dan bersaing di pasar global.”

Masuk ke India

Co-founder dan CPO eFishery Chrisna Aditya dan Co-founder dan CEO eFishery Gibran Hufaizah / DailySocial

Gibran melanjutkan, terkait perkembangan rencana ke India akan segera diresmikan pada awal tahun depan. Perusahaan tersebut akan menjadi anak perusahaan dari eFishery yang dijalankan oleh tim lokal dan didukung orang Indonesia yang ditugaskan untuk bekerja di sana.

“Sudah komersial pilot selama 12 bulan dari September 2021. Kuartal I akan diresmikan.”

Setelah India, perusahaan akan mencari kandidat berikutnya. Namun pihaknya tidak ingin terburu-buru saat ekspansi. “Konsepnya one country at the time biar fokus, mau lihat impact-nya bagaimana, karena kita pengennya sustainable. Enggak banyak negara sekaligus, lalu tutup ketika gagal.”

Alasan pihaknya memilih India karena industri akuakultur di sana punya banyak kesamaan dengan Indonesia. Di antaranya, petani ikannya sama-sama dimulai dari skala kecil dan pangsa pasarnya juga mirip sekitar $9 miliar-$10 miliar per tahunnya. Di sisi lain, lokasi petani di sana terpusat di satu lokasi yang luasnya mirip dengan Pulau Jawa. Sekitar 85% produksi nasional berasal dari lokasi tersebut.

Juga, produktivitas pembudidaya India baru setara 1/5 dari Indonesia. Artinya, pembudidaya Indonesia lebih piawai menggunakan teknologi baru. “Jika kita bawa teknologi [eFishery] untuk menaikkan produktivitasnya, dampak yang diberikan akan lebih besar. Belum lagi dampak ke sektor lainnya, seperti konsumsi ritel.”

Kondisi di atas berbanding jauh dengan negara tetangga Indonesia, seperti Thailand dan Vietnam. Di kedua negara tersebut, industri akuakulturnya didominasi oleh pemain besar yang pada akhirnya membuat para pembudidayanya untuk menempel ke magnet tersebut.

Koperasi bertenaga blockchain

Di saat yang bersamaan, perusahaan memperkenalkan resmi beroperasinya Koperasi Multi Pihak Tumbuh Bersama Pembudidaya, yang menggandeng Kementerian Koperasi dan UKM. Disebutkan ini adalah koperasi digital pertama di Indonesia yang memberikan kemudahan dan manfaat yang lebih besar bagi para pembudidaya ikan dan petambak udang dari hulu hingga hilir.

Turut hadir pula, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. Dia mengapresiasi terkait pendirian koperasi ini. Menurutnya, dari suatu kegiatan ekonomi produksi yang melibatkan banyak pihak itu memang paling cocok dengan koperasi multipihak.

“Artinya sirkular ekonominya jadi lebih optimum dimanfaatkan untuk memperbesar seluruh pihak yang terlibat di dalamnya. Jadi ini sangat bagus dan saya kira akan lebih memperkuat ekosistem bisnis di Fishery dan oleh karena itu kami juga mendorong dan men-support ekosistem ini karena ini melibatkan para peternak peternak kecil dan ini menyebar di berbagai digital,” ujar Teten.

Koperasi ini ditenagai dengan teknologi blockchain yang mengintegrasikan ekosistem eFishery untuk permudah proses hilirisasi pembudidaya yang telah tergabung sebagai anggota koperasi. Pada praktiknya nanti, berbagai aktivitas koperasi dapat diakses langsung oleh para anggota melalui smartphone.

Chrisna menjelaskan, secara semangat dan desain eFishery itu sama seperti koperasi, yang ingin tumbuh bersama dengan para anggotanya. Makanya, sedari awal perusahaan tidak menyebut para pembudidaya ini sebagai pengguna eFishery melainkan anggota. Dengan ekosistem close-loop yang sudah dibangun, diharapkan dampak yang dihasilkan dari koperasi ini jauh lebih besar ketimbang koperasi pada umumnya yang skalanya masih mini-mini.

Gibran menambahkan, blockchain dan koperasi itu ibarat seperti Web0 dan Web3 karena keduanya sama-sama menganut konsep desentralisasi (close loop). “Tapi Koperasi ini di-leverage dengan blockchain agar para anggotanya bisa naik kelas, saling bertransaksi di dalamnya, bangun data untuk market global karena kan ada traceability yang bisa terlihat dan tidak bisa terganti.”

Selain meresmikan koperasi, perusahaan juga meluncurkan yayasan bernama eFishery Foundation. Perusahaan menegaskan komitmennya untuk memberikan kontribusi dan dampak positif yang lebih besar serta berkelanjutan terhadap aspek sosial, edukasi, budaya, dan lingkungan, khususnya pada industri akuakultur.

Perusahaan juga akan terus memanfaatkan teknologi untuk terus mengoptimalkan kolaborasi multi-pihak, sehingga dapat mempermudah pembudidaya untuk memperkuat ketahanan pangan melalui produk akuakultur, serta mengurangi emisi karbon.

Kinerja perusahaan

Sejak 2013, perusahaan telah menjaring lebih dari 200 ribu pembudidaya ikan dan petambak udang dengan 1,1 juta kolam aktif yang tersebar di 280 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia. Disebutkan, valuasi perusahaan mencapai $1,3 miliar menjadikannya sebagai startup aquatech dengan valuasi terbesar sedunia.

Hingga 2022, perusahaan telah memfasilitasi 1,1 triliun transaksi penjualan ikan air tawar dan 1,12 triliun transaksi penjualan udang. Bila dinominalkan, setara dengan Rp8 triliun total transaksi penjualan ikan dan udang, serta Rp4 triliun total transaksi penjualan pakan ikan dan udang. Kontribusi terbesar disumbangkan dari Jawa Barat dengan persentase hampir 40%.

Sementara untuk ekspor, disebutkan angkanya mencapai 20 juta kilo per bulannya untuk 10 komoditas di eFishery ke Amerika Serikat dan Tiongkok.

Solusi finansialnya, Kabayan, telah didukung oleh belasan perusahaan finansial, seperti Bank OCBC NISP, Amartha, Investree, dan Kredivo. Total dana yang disalurkan mencapai Rp1,07 triliun untuk 24 ribu pembudidaya ikan dan petambak udang.

Produk pertamanya, eFeeder, alat pemberi pakan ikan otomatis, mampu mempercepat siklus panen hingga 74 hari dan meningkatkan efisiensi pakan hingga 30%. Di sisi lain, realisasi program Kabayan meningkat 2,5 kali tiap tahunnya, yang memungkinkan pembudidaya bisa mendapat akses ke dukungan finansial sampai dengan Rp45 juta per orang.

Hasil riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia pada tahun 2022 juga menemukan bahwa ekosistem eFishery berkontribusi sebesar Rp3,4 triliun atau setara 1,55% terhadap PDB sektor akuakultur Indonesia.

Perusahaan berencana untuk mengembangkan berbagai inisiatif baru ke depannya, yakni Digital Ancho, Vibrio Counter, dan ShrimptGPT. Sedangkan untuk solusi finansial, bakal ada Kabayan Aset, Simpanen (Simpanan Hasil Panen), dan Asuransi.

Application Information Will Show Up Here

51% UMKM di Indonesia Menggunakan Uang Tunai untuk Bertransaksi

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan digitalisasi yang merambah berbagai aspek kehidupan, sebuah riset dari Modalku menunjukkan bahwa tradisi lama belum sepenuhnya ditinggalkan. Meskipun berbagai metode pembayaran modern bermunculan, transaksi uang tunai dan transfer bank tetap menjadi pilihan dominan bagi UMKM Indonesia.

Untuk mendalami perspektif pelaku UMKM, Grup Modalku, yang merupakan platform pendanaan digital di Asia Tenggara, mengadakan survei pada 2023 yang melibatkan 977 UMKM dari lima negara: Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Dari total responden, sebagian besar adalah pelaku usaha mikro (74%) dan pemilik bisnis (63%). Dari mereka, 59% adalah penerima dana dari Grup Modalku sementara 41% lainnya bukan.

Dalam lanskap bisnis UMKM di wilayah operasional Grup Modalku, terdapat sebuah fenomena menarik terkait metode pembayaran yang digunakan. Meskipun era digitalisasi semakin menguat, transfer bank tetap menjadi pilihan utama bagi mayoritas UMKM.

Data menunjukkan bahwa hampir 90% dari responden memilih untuk membayar supplier mereka melalui transfer bank. Bahkan, 88% dari UMKM tersebut mengkonfirmasi bahwa mereka menerima pembayaran dari pelanggan dengan cara yang sama.

Namun, tidak dapat diabaikan bahwa transaksi tunai masih memiliki tempat di hati banyak UMKM, terutama di Indonesia. Sebanyak 51% responden di tanah air mengungkapkan ketergantungannya pada uang tunai, baik untuk membayar supplier maupun menerima pembayaran dari pelanggan.

Namun, tren pembayaran tidak berhenti di sini. Dengan perkembangan teknologi, metode pembayaran alternatif mulai mendapatkan tempat di kalangan UMKM.

Sebagai contoh, 27% responden menyatakan bahwa mereka menerima pembayaran dari pelanggan melalui e-wallet. Sementara itu, cek masih relevan dengan 14% UMKM menerima pembayaran melalui metode ini.

Virtual account juga mulai mendapatkan traksi dengan 12% UMKM mengadopsinya untuk menerima pembayaran. Dari sisi pembayaran ke supplier, cek masih menjadi pilihan bagi 17% responden, diikuti oleh virtual account (8%), dan e-wallet (4%).

Ini menunjukkan bahwa UMKM terus beradaptasi dengan berbagai opsi pembayaran yang tersedia, mencerminkan fleksibilitas dan ketahanan mereka dalam menghadapi dinamika pasar yang berubah-ubah.

51% UMKM Indonesia Memulai Bisnis dengan Modal Sendiri, Teman atau Keluarga

Laporan terkini dari Grup Modalku ini juga memberikan pandangan mendalam tentang realitas di balik pendirian UMKM di beberapa negara utama kawasan ini, seperti Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Di tanah air, sebagian besar UMKM memperoleh modal awal dari tabungan pribadi, bantuan dari keluarga dan sahabat (51%), disusul oleh bank konvensional (31%), pendanaan alternatif seperti fintech (10%), dan selebihnya dari investor (3%).

Country Head Modalku, Arthur Adisusanto, mengatakan, “Survei ini menegaskan dan memperluas pemahaman kami tentang UMKM untuk melayani mereka lebih baik, dengan mempermudah akses pendanaan yang dihadirkan dan mulai masuk ke dalam manajemen arus kas, yang akan diterapkan pada produk kami.”

Dalam survei ini terungkap pula, Business Term Loan mendominasi pilihan responden di Asia Tenggara dengan porsi sebesar 49%. Produk ini juga memberikan dampak signifikan dalam pendanaan bisnis di tanah air dengan kontribusi mencapai 74%. Produk lain yang mendapat perhatian adalah account payable financing (25%) dan invoice financing (22%). Tidak hanya itu, produk manajemen biaya juga diminati oleh 21% responden, sementara 13% memilih transaksi lintas-negara dan 8% memanfaatkan fasilitas pembayaran dengan kartu.

Pengertian dan Tips Efektif Mengelola Stock Opname

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan stock opname? Mengapa penting terutama bagi mereka yang berada di industri retail, untuk memastikan bahwa persediaan dicatat secara bersih dan akurat? Mengapa manajemen stock opname itu penting? Apa manfaatnya?

Untuk menjawab pertanyaan ini, penting untuk terlebih dahulu memahami pengertian dan pentingnya stock opname.

Pengertian Stock Opname

Stock opname merupakan rangkaian kegiatan untuk menghitung tingkat persediaan barang yang masih tersimpan di gudang untuk kemudian dipasarkan. Kegiatan Ini mencakup banyak aktivitas, mulai dari menghitung jumlah item, melakukan inspeksi langsung, hingga mengatur untuk memfasilitasi operasi saat produk tertentu diperlukan.

Pemahaman tentang stock opname di atas memungkinkan para pelaku usaha untuk memastikan kelancaran semua proses bisnis, terutama yang berkaitan dengan pengiriman produk yang ditawarkan.

Kegiatan di atas dapat dibagi lagi untuk memastikan bahwa semua kelancaran kegiatan tetap terjaga. Misalnya, menentukan lokasi produk di gudang atau memperkirakan produk mana yang paling sering keluar masuk dan kapan harus disimpan. Menghapus dari penyimpanan memudahkan karyawan untuk menghapusnya.

Orang yang bertanggung jawab atas stock opname adalah manajemen perusahaan yang bukan personel pencatat persediaan dari internal perusahaan.

Alasan Melakukan Stock Opname

Kegiatan stock opname dilakukan untuk memastikan dan mengetahui secara akurat persediaan barang dalam catatan keuangan dan barang di gudang, terlepas dari apakah jumlahnya sama atau berbeda.

Jika Anda menemukan lebih banyak item daripada yang tercantum dalam stockopname, Anda dapat memeriksa ulang apakah itu transaksi yang tidak tercatat atau hanya masalah kesalahan pencatatan.

Jika terjadi kekurangan barang, biasanya dapat dilakukan dengan dua cara. Yaitu membuat jurnal rekonsiliasi kekurangan produk.

Perusahaan juga dapat mengarahkan petugas persediaan untuk mengganti barang yang rusak. Kegiatan ini juga dapat dilakukan untuk akun seperti Kas, Piutang, Hutang, dan Aset Lainnya.

Langkah-langkah dalam Melakukan Stock Opname

Anda tidak bisa sembarangan saat melakukan stock opname. Mengingat kegiatan ini sangat penting untuk kelancaran operasional bisnis hingga operasional sehari-hari, maka stock opname juga harus diterapkan dengan benar.

Manajemen stock opname yang teratur dan akurat membutuhkan beberapa langkah-langkah, yakni:

Tahap Awal

Tahap pertama stock opname adalah memberitahu pekerja gudang untuk mengatur produk dan mengklasifikasikannya sesuai dengan kategori yang ditetapkan oleh perusahaan. Selain itu, Anda juga harus memiliki label atau stiker untuk memisahkan barang-barang yang dihitung selama persediaan.

Selain itu, pekerja gudang biasanya diharuskan melampirkan barcode untuk memudahkan perhitungan.

Tahap Persiapan

Persiapan stock opname merupakan langkah yang menentukan keberhasilan kegiatan ini. Pekerjaan persiapan diawali dengan mengarahkan karyawan pada tugasnya masing-masing, dan karyawan gudang diberi tugas menginput variasi produk sehari sebelum persediaan, menentukan waktu hingga waktu tutup bertambah. Artinya, tidak boleh ada mutasi produk yang perlu ditambahkan antara akhir bisnis dan akhir stok.

Tahap Stock Opname

Fase inti ini terdiri dari beberapa langkah. Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan stock opname:

  1. Pastikan semua transaksi komoditas sudah masuk ke dalam sistem sebelum mencetaknya dan membaginya hanya dengan staf akuntansi perusahaan.
  2. Stock opname diperiksa dan dikumpulkan berdasarkan kategori, dan kemudian diberi tag serta stiker yang dilampirkan pada produk yang diperiksa.
  3. Mengirimkan hasil inventaris tiap kategori ke tim entry agar data dapat ditransfer ke Microsoft Excel untuk perbandingan hasil inventaris dan inventaris di sistem.
  4. Jika ada perbedaan antara keduanya, harap periksa kembali apakah ada kesalahan perhitungan atau ketidaksesuaian jumlah.

Tahap Penyelesaian

Setelah semua langkah stock opname dilakukan, hasil dari kegiatan ini diserahkan ke bagian accounting untuk proses penyesuaian kuantitas di sistem. Selain itu, perusahaan diwajibkan untuk menyimpan catatan persediaan sebagai tanda selesainya stock opname.

Tips Mengelola Stock Opname

Agar lebih efektif dalam melakukan stock opname pada bisnis, simak dan terapkan beberapa tips ini:

Perhatikan Penataan Gudang

Penataan stok produk di gudang ternyata berpengaruh terhadap keefektifan stock opname. Gudang di sini bukan hanya berbentuk ruangan, melainkan apapun yang digunakan untuk menyimpan produk, termasuk rak penyimpanan pada bisnis kecil dan menengah.

Penataan gudang yang rapi akan mempermudah proses stock opname karena Anda akan lebih mudah menemukan barang-barang sejenis. Sebaliknya, stock opname akan memakan waktu yang lama jika penataan gudang kurang baik.

Bentuk Tim untuk Stock Opname

Selanjutnya, agar stock opname lebih mudah dilakukan, Anda dapat membuat tim khusus untuk melakukan stock opname. Anda dapat membuat tim yang terdiri dari setidaknya dua orang atau lebih, disesuaikan dengan skala bisnis dan jumlah persediaan yang dimiliki bisnis Anda.

Gunakan Aplikasi Manajamen Stok

Saat ini sudah banyak sekali platform digital berbasis aplikasi yang memudahkan banyak kegiatan bisnis, salah satunya dalam mengelola stok dengan stock opname. Anda dapat menggunakan aplikasi atau program seperti Jurnal.id, MokaPOS, Kledo, GudangAda, dan masih banyak lagi.

Buat Jadwal Rutin Stock Opname

Tips selanjutnya adalah membuat jadwal rutin untuk stock opname. Anda bisa menentukan jadwal stock opname sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda. Anda dapat membuatnya sekali dalam dua minggu, satu bulan sekali, atau tiga bulan sekali

Gunakan Kode Barang

Ketika Anda memiliki banyak jenis barang, maka waktu yang Anda habiskan untuk stock opname pun lebih banyak. Menggunakan kode pada setiap jenis barang akan memudahkan Anda dalam melakukan stock opname pada setiap jenis barang tersebut.

Demikian 5 tips mengelola stock opname yang efektif untuk Anda yang baru ingin menerapkannya pada bisnis Anda. Selain dengan stock opname, pelajari juga kiat-kiat lainnya dalam mengelola persediaan bisnis Anda. Selamat mencoba!

Cara Mengatasi Kesalahan Input Nomor Resi Pengiriman di Akulaku

Sebagai seorang penjual yang menggunakan layanan Akulaku untuk mengirimkan barang kepada pelanggan, memastikan nomor resi pengiriman yang valid dan akurat adalah hal yang sangat penting.

Nomor resi adalah bukti pengiriman yang diperlukan oleh penjual dan juga digunakan oleh pembeli untuk melacak status pengiriman. Namun, terkadang kesalahan penginputan nomor resi bisa terjadi.

Resi Pengiriman

Nomor resi pengiriman adalah kode unik yang akan Anda dapatkan dari jasa ekspedisi setelah proses pengiriman barang. Nomor ini berfungsi sebagai bukti pengiriman yang sah dan memungkinkan penjual dan pembeli untuk melacak perjalanan paket.

Dengan nomor resi ini, penjual dapat membuktikan bahwa barang telah dikirim, sementara pembeli dapat memantau status pengiriman.

Kendala Penginputan Nomor Resi

Kendala terbesar yang sering dihadapi oleh penjual adalah kesalahan penginputan nomor resi. Kesalahan ini bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti kesalahan saat memasukkan nomor resi atau masalah teknis. Jika hal itu terjadi, maka nomor resi akan terdeteksi tidak valid.

Kesalahan penginputan nomor resi dapat menyebabkan kebingungan dan kekhawatiran bagi pembeli, karena mereka tidak dapat melacak pesanan mereka dengan benar. Karenanya Anda perlu mengatasi hal tersebut.

Akulaku memudahkan Anda untuk mengatasi kendala penginputan nomor resi. Anda dapat dengan mudah menggantinya atau mengubah nomor resi yang salah. Bagaimana caranya? Simak panduan berikut!

Cara Mengubah Nomor Resi di Akulaku

Akulaku memahami bahwa kesalahan penginputan nomor resi bisa terjadi. Karenanya, Akulaku menyediakan cara untuk mengatasinya. Berikut adalah langkah-langkah untuk mengubah nomor resi yang salah di Akulaku:

  • Pertama-tama, Anda perlu masuk ke akun Akulaku Anda.
  • Setelah masuk, lihatlah pada menu Kelola Pesanan di dashboard Akulaku dan klik menu Pesanan Terkirim. Temukan pesanan yang ingin Anda perbarui nomor resinya lalu klik Details untuk melihat informasi detail dari pesanan tersebut.

Credit picture by Akulaku

  • Klik opsi Pengiriman Gagal dan pilih Invalid Shipping Address sebagai alasan. Kemudian klik Ok.

Credit picture by Akulaku

  • Pesanan akan secara otomatis masuk ke daftar Pesanan Terbatalkan. Pilih pesanan tersebut dan klik Kelola.

Credit picture by Akulaku

  • Pilih opsi Prepared the re-shipment sebagai metode penyelesaian, lalu klik Handle.

Credit picture by Akulaku

  • Pesanan sekarang akan masuk ke menu Proses Pesanan. Silakan masuk ke menu tersebut, pilih pesanan yang akan diubah nomor resinya, dan klik Details.

Credit picture by Akulaku

  • Terakhir, klik opsi Call the Logistics untuk membenarkan nomor resi.

Credit picture by Akulaku

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat mengatasi kesalahan penginputan nomor resi dengan mudah dan memastikan pelanggan Anda dapat melacak pengiriman mereka tanpa masalah.

Demikianlah cara mengatasi kesalahan input nomor resi pengiriman di Akulaku. Penting untuk selalu memeriksa dan memastikan nomor resi yang valid agar pengiriman berjalan lancar dan pembeli dapat memantau status pesanannya dengan baik. Dengan tindakan yang tepat, Anda dapat menjaga kepercayaan pelanggan Anda dan memastikan pengalaman berbelanja yang positif.

Refleksi Upbit Indonesia di Tengah Musim Dingin Kripto

Tak cuma industri teknologi, pasar kripto global ikutan ambruk tahun lalu—dan trennya masih berlanjut sampai sekarang. Tekanan makroekonomi global disebut sebagai salah satu faktor di balik merosotnya pasar kripto global, termasuk di Indonesia.

Kolapsnya kripto di Indonesia terlihat dari penurunan nilai transaksi di 2022 yang jeblok ke angka Rp306,4 triliun dari Rp859,4 triliun—pertumbuhan tertingginya sejak 2020 hingga saat ini. Data Bappebti mencatat nilai transaksi kripto pada Januari-Agustus 2023 turun 65% (YoY) menjadi Rp86,45 triliun.

Sumber: Bappebti / Diolah kembali oleh DailySocial

Bagaimana platform pertukaran aset kripto Upbit Indonesia merefleksi situasi tersebut?

Kelola risiko, fokus di satu produk

Upbit adalah platform pertukaran aset kripto milik Dunamu, startup teknologi keuangan asal Korea Selatan yang berdiri pada 2012. Selain Korea Selatan dan Indonesia, Upbit beroperasi di Thailand dan Singapura. Dunamu juga mengoperasikan platform investasi Stockplus dan U-Stockplus.

Upbit masuk ke Indonesia pada 2018 dan telah terdaftar di Bappebti. Pihaknya masih menanti lisensi perdagangan aset kripto. Sama seperti negara operasi lainnya di Asia, Upbit baru menyediakan layanan spot market untuk aset kripto di Indonesia. Ada 177 aset yang diperdagangkan.

DailySocial.id berbincang dengan VP of Operations Upbit Indonesia Resna Raniadi terkait krisis kripto yang masih berlanjut terlepas adanya tren kenaikan jumlah investor. Ia menyebut situasi ini justru menjadi momentum ‘seleksi alam’ untuk mengeliminasi pengguna-pengguna yang berkualitas.

Alih-alih fokus pada jumlah, menurutnya Upbit kini mengutamakan kualitas pengguna yang akan tercermin dari peningkatan volume transaksi. “Pengguna lama kami sudah lebih aware dan paham mengenai cara kerja kripto, bagaimana fluktuasi pasar. Industri [kripto] memang turun, tetapi akan meningkat kembali dalam jangka panjang,” tutur Resna.

Upbit mengoreksi target bisnis mengingat situasi pasar sudah jauh berbeda dengan lima tahun lalu. Resna membandingkan, jika target 100 ribu pengguna bisa diperoleh di 2018, angka ini tidak mungkin tercapai sekarang. Menurutnya, mengejar target pengguna di kisaran 20.000-50.000 lebih masuk akal.

Resna mengungkap, sejak beroperasi hingga sekarang, layanan Upbit disambut cukup baik oleh pasar Indonesia. Pihaknya mengaku mengantongi pertumbuhan signifikan pada saat pandemi di 2020. Kendati begitu, belum ada rencana untuk menambah layanan/produk baru untuk memperluas skala bisnisnya.

“Platform lain memang punya ragam fitur, seperti staking atau NFT. Namun, kami memilih untuk fokus di spot market. Bagi kami, bermain di produk baru akan menambah risiko—meski itu terukur. Jadi, kalau ada sesuatu terjadi, kami tidak ikut terseret dari risiko itu,” ungkap Resna.

“Di Upbit, kami memiliki proses KYC yang ketat dari pusat. Ini yang menjadi salah satu diferensiasi kami di pasar. Sejauh ini, belum ada rencana untuk menambah produk baru. Namun, kami menawarkan beberapa fitur, misalnya trading fee 0%, program referral code, dan trading competition untuk pengguna.”

Di Indonesia, sejumlah platform sejenis mulai menambahkan fitur staking alias fitur yang memungkinkan investor untuk menyimpan asetnya, layaknya deposito, dan mengucinya pada periode waktu tertentu. Fitur ini sudah ada di platform, seperti Pintu dan Reku.

Kepercayaan publik masih sulit

Terlepas dengan penurunan pasar kripto di Tanah Air, Resna meyakini appetite masyarakat untuk berinvestasi masih besar. Apalagi generasi muda kini semakin melek berinvestasi dan punya keinginan untuk mencoba.

Sumber: Bappebti / Diolah kembali oleh DailySocial

“Justru public trust menjadi tantangan yang sulit bagi kami selama lima tahun terakhir. Apalagi, beberapa tahun belakangan banyak kasus di industri kripto, seperti robo trading. Ini menjatuhkan kepercayaan yang telah kami bangun dalam tiga tahun ini,” ujarnya.

Secara umum ia mengaku optimistis masih ada peluang pertumbuhan bagi proyek blockchain lain di masa depan, misalnya DeFi atau NFT. Produk non-fungible token (NFT) memang dilaporkan kini tidak ada lagi harganya. Namun, ia menilai NFT dan proyek berbasis blockchain lainnya dapat bertahan selama dapat diolah sesuai kebutuhan yang relevan dengan pengguna. 

Saat ini, pihaknya tengah aktif berkomunikasi dengan regulator untuk mendorong agar ekosistem dan legalitas industri kripto dapat tetap terjaga. Apalagi, pengawasan perdagangan kripto kini sedang dalam proses transisi dari Bappebti ke OJK. Targetnya dapat rampung pada 2025.

Application Information Will Show Up Here

Bursa Karbon Indonesia: Apa yang Kurang dan yang Sudah Terlaksana dengan Baik?

Indonesia telah resmi memiliki bursa karbonnya sendiri sejak 26 September lalu. Diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan dioperasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) mengindikasikan langkah awal yang positif terkait pertumbuhan ekonomi hijau di negara ini.

Berhubung statusnya masih baru, tentunya masih ada yang bisa disempurnakan lagi dari penyelenggaraan bursa karbon nasional ini.

Untuk membahas topik ini, kami kembali menghubungi tim envmission, yang sebelumnya sempat memberikan gambaran luas mengenai kondisi ekosistem pasar karbon Indonesia saat ini.

Berikut adalah hasil perbincangan singkat tim Solum.id dengan envmission mengenai Bursa Karbon Indonesia. Sebagian besar teksnya sudah disunting agar lebih mudah dibaca.

Apa saja hal yang sudah terlaksana dengan baik di Bursa Karbon Indonesia?

Kami bersyukur bahwa perdagangan karbon sudah mulai dilakukan di Indonesia. Hal ini dapat diartikan sebagai langkah maju bagi pihak-pihak yang selama ini berjuang untuk mengatasi perubahan iklim.

Selain itu, kami juga mengapresiasi penggunaan teknologi blockchain untuk mendeteksi asal muasal unit karbon yang diperdagangkan sehingga tidak terjadi double accounting.

Selengkapnya kunjungi Solum.id, portal media yang membahas tentang teknologi dan bisnis berkelanjutan di Indonesia.

Disclosure: Solum.id adalah bagian dari grup DailySocial.id

Tekad Ghufron Mustaqim Besarkan Belanja Ritel di Daerah Melalui Evermos

Perkenalan Ghufron Mustaqim dengan Lingga Madu yang merintis Salestock pada akhir 2014, berhasil ‘menjerumuskan’ dirinya lebih jauh ke dalam dunia startup. Tertarik dengan e-commerce dan berbagai tantangan di dalamnya, Ghufron bersama tiga kawannya (Arip Tirta, Iqbal Muslimin, dan Ilham Taufiq) merintis Evermos (Everyday Need for Every Moslem) pada 2018.

Evermos adalah startup pertama yang ia pimpin sebagai CEO sejak 2020, menggantikan Iqbal Muslimin. Ia tertantang untuk berkarier sebagai wirausaha karena proses jatuh bangunnya yang ‘seru’. Membuat suatu produk yang bernilai dan bermanfaat bagi hajat hidup orang banyak menurutnya adalah puncak kenikmatan yang ia rasakan.

“Walau perjalanan sebagai entrepreneur itu enggak mudah, sangat banyak tantangan, tapi kalau kita dengar feedback positif dari user seperti puncaknya [kebahagiaan]. Saya pilih path ini karena seru,” ujarnya saat dihubungi DailySocial.id.

Selama terjun langsung di dunia ini, menurutnya ada dua aspek penting yang harus dimiliki oleh wirausaha. Pertama, buat produk yang bernilai tinggi. Pengguna dapat langsung merasakan masalahnya yang dialami dapat terselesaikan secara tuntas dan efisien, setelah menggunakan produk yang dibuat oleh tim.

“Kita buat produk bukan karena [punya keahlian] technical skill tertentu, lebih dari itu. Harus karena mengerti masalah di market, siapa target potensial penggunanya, pekerjaan mereka apa, dan apa solusi yang dibutuhkan agar pekerjaan pengguna cepat selesai.”

Kedua, membangun nilai bisnis secara berkelanjutan. Ini tak kalah penting, tapi seringnya banyak founder yang sadar belakangan. Banyak founder yang tahu bagaimana mencetak pendapatan dan monetisasi dari produknya. Tapi tidak banyak yang paham bahwa tak kalah perlu juga memiliki unit economics yang masuk akal dan mampu membuat sebuah produk bertahan lama.

“Ini sesuatu yang common sense, tapi enggak banyak dipraktikkan. Founder harus mengerti struktur suatu produk, lalu breakdown setiap detilnya, hingga mereka yakin bisa tetap deliver value dengan unit economics yang makes sense dan bakal long lasting.”

Para co-founder Evermos / Evermos

Semangatnya menggeluti dunia e-commerce sebenarnya dimulai dari pengalaman pribadi Ghufron di kampung halamannya di Sleman, Yogyakarta yang lebih banyak sawahnya daripada jumlah manusianya. Di sana mereka pintar dan pekerja keras, tapi karena pendidikannya terbatas, alternatif untuk lebih produktif menghasilkan pendapatan dari biasanya juga ikut terbatas.

Di sisi lain, ada banyak merek dari UMKM yang skala bisnisnya tidak berkembang pesat. Alasan utamanya karena kemampuan penetrasi pasarnya kurang bagus yang dipengaruhi oleh minimnya alokasi modal untuk memasarkannya. “Harus bangun distributor, kerja sama dengan toko, buat inventory di banyak tempat, jadinya modalnya besar. Banyak merek lokal yang akhirnya gitu-gitu aja.”

“Apa yang kita bantu adalah brand dapat melebarkan sayap dengan pasokan jaringan agen reseller yang bergabung di Evermos. Kita damping dan latih mereka agar jadi micro-entrepreneur yang berhasil.”

Ekonomi daerah

Seperti diketahui, industri e-commerce telah berdampak besar dan menarik perhatian dalam satu dekade terakhir. Namun, industri ini tetap menjadi bagian yang relatif kecil dari ekonomi Indonesia.

Mengutip dari laporan “Beyond the Digital Frontier” yang dirilis Evermos, dilihat dari “Survei Literasi Digital Indonesia”, dilakukan bersama Katadata Insight Center (KIC) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), dan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Evermos memperkirakan bahwa 49,6% dari penduduk Indonesia adalah non-user e-commerce pada 2022.

“Jika Occasional User (mereka yang menggunakan e-commerce sekali dalam beberapa bulan) ikut dihitung, maka sebanyak 66,6% dari penduduk Indonesia sebenarnya pengguna e-commerce nonaktif,” tulis laporan tersebut.

Lebih lanjut, laporan tersebut menyampaikan untuk setiap satu pengguna e-commerce aktif, ada dua orang yang belum menggunakan e-commerce secara aktif. Disparitas ini terlihat lebih mencolok di kota-kota tier bawah. Di Jawa, diprediksi sebanyak 58,9% penduduk merupakan pengguna e-commerce nonaktif, sementara di kota-kota tier 2 dan 3 angkanya lebih tinggi, yaitu 61,1%.

Tidak hanya penetrasi internet yang lebih rendah di kota tier 2 dan 3, tercatat juga kesenjangan dalam tingkat familiaritas dengan e-commerce, ketersediaan aplikasi e-commerce di smartphone, dan frekuensi penggunaan e-commerce. Akibatnya, jumlah pengguna nonaktif meningkat seiring dengan penurunan tier kota.

“Estimasi ini sejalan dengan studi KIC lainnya yang mengungkapkan bahwa Sebagian besar penjualan e-commerce berasal dari kota-kota tier 1 (56,8% pada 2022), meskipun populasi kota tier 1 hanya 11,5% dari total populasi Indonesia.”

Evermos menerbitkan laporan ini untuk mematahkan dua mitos: (a) saluran online yang telah mendominasi pasar dan menjadikan saluran offline tidak lagi relevan serta; (b) perilaku belanja konsumen dan bias yang kuat terhadap belanja online.

“Pertumbuhan e-commerce ini cepat tapi enggak cukup untuk majority consumer di Indonesia. Brand yang fokus online saja akan missing out [kesempatan ini]. Cita-cita kita bantu brand untuk capture 80%-90% konsumer di lower tier cities,” tambah Ghufron.

Perusahaan memberdayakan merek lokal untuk menjangkau potensi permintaan konsumen di kota-kota kecil melalui jaringan reseller Evermos dan membantu meningkatkan bisnis secara berkelanjutan dengan memanfaatkan platform. Melalui kemitraan ini, reseller Evermos akan memiliki akses terhadap produk-produk yang menawarkan lebih banyak keuntungan bagi konsumen, seperti harga diskon yang hanya tersedia di Evermos.

Evermos

Dengan jumlah pulau lebih dari 17.000 yang tersebar sepanjang 5.100 km dari barat ke timur, keunikan geografis pasar Indonesia membuat ekspansi nasional menjadi mahal dan memakan waktu, terutama di kota-kota kecil.

Sejak didirikan, Evermos berkomitmen mengurangi tantangan logistik tersebut untuk memastikan pemerataan pada seluruh rakyat Indonesia, terlepas dari letak geografisnya, tingkat pendapatan atau gender. Termasuk, membina hubungan langsung dengan brand lokal agar lebih dikenal konsumen dan menawarkan solusi komprehensif untuk kebutuhan commerce setiap brand lokal.

Dengan bergabung ke dalam ekosistem Evermos, pelaku usaha lokal dapat menjangkau 500 kota di mana 165.000 reseller beroperasi tanpa modal besar.

“Kami ingin brand UMKM bisa scale up dari sisi marketing secara lebih baik. Ini long term journey, bukan sesuatu yang mudah untuk dicapai karenanya butuh komitmen dari semua pihak.”

Dia juga memaklumi kondisi tersebut. Di satu sisi, semangat kewirausahaan reseller masih naik turun karena mindset-nya yang belum mampu tahan banting terhadap risiko gagal sebelum capai titik suksesnya. Pun dari sisi pemilik merek, mereka sendiri belum memikirkan standar operasionalnya yang efisien dan scalable. “Ada juga yang stoknya sering habis karena belum punya record stock yang baik.”

Sadar dengan tantangan tersebut, perusahaan menyiapkan tim terdedikasi penuh untuk mendampingi reseller dan merek. Disebutkan timnya telah menghabiskan ribuan jam per bulan untuk program pendampingannya.

Dari progres yang terlihat sejauh ini, ada brand yang sebelumnya mulai dari nol sekarang bisa terbantu, omzetnya naik lumayan. Ada juga reseller yang berkembang dari order dalam jumlah banyak, akhirnya bisa punya brand sendiri. “Milestone pengusaha mikro itu mulainya dari reseller. Ketika sudah yakin skala bisnisnya besar, kemudian jadi stockist, sampai akhirnya buat brand sendiri. Itu sesuatu yang bisa kita bantu.”

Kinerja perusahaan

Menurutnya, banyak yang menganggap Evermos seperti startup kebanyakan yang rajin bakar duit, mengingat mereka juga merupakan startup. Anggapan tersebut langsung dibantah. Berbagai data yang ia kutip menyebutkan bahwa faktanya unit economics di daerah tumbuh jauh lebih tinggi daripada kota utama. Banyak orang yang tidak menyadari hal tersebut.

Alasannya, tak lain karena mayoritas transaksi ritel di daerah masih terjadi secara offline. Semakin pelosok maka semakin tinggi transaksi offline-nya. Diklaim selama pandemi, Evermos catatkan pertumbuhan 17 kali lipat dari top-line. Dari sisi bottom-line juga disampaikan semakin dekat dengan laba. Berdasarkan data terakhir yang diungkap perusahaan, pertumbuhan GMV mencapai 17 kali lipat dari 2020 sampai 2022.

Ghufron menuturkan, sedari awal perusahaan selalu memantapkan prinsipnya untuk menjaga pertumbuhan berkelanjutan. Jadi perbandingan antar bulan, maupun tahunan harus selalu dijaga sisi top-line-nya. Di saat yang bersamaan juga harus menjaga dampak yang senantiasa tersalurkan.

“Kita ini balance antara growth dan profit, jadi agak fleksibel tergantung timing-nya, enggak harus sekarang. Mau lama atau tidak kita capai profit, itu sudah dalam setting-an kita, bukan karena model bisnis ini enggak sukses berjalan,” pungkasnya.

Total reseller evermos disebutkan saat ini mencapai 165 ribu orang, sekitar 70% di dalamnya adalah ibu rumah tangga. Kategori produk yang paling banyak terjual di Evermos adalah perabotan rumah tangga, kecantikan, obat herbal, dan sebagainya.

Application Information Will Show Up Here

KakaoBank akan Caplok 10% Saham Superbank

Bank digital asal Korea Selatan, KakaoBank akan mengakuisisi 10% saham PT Super Bank Indonesia (Superbank) melalui penerbitan saham baru. Aksi strategis ini juga akan melengkapi kemitraan Superbank usai “diinvestasi” oleh Grab, Singtel, dan Grup Emtek pada awal 2023.

Dalam keterangan resminya, aksi korporasi ini mencakup kolaborasi aktif pada pengembangan produk dan layanan Superbank. Adapun, aplikasi Superbank ditargetkan dapat meluncur pada tahun ini.

Superbank akan memanfaatkan kemampuan dan pengalaman milik KakaoBank yang telah terbukti dan menduduki peringkat pertama pada jumlah pengguna aktif bulanan di antara aplikasi perbankan terkemuka di Korea Selatan. Sementara, KakaoBank akan memperdalam pemahamannya kepada pelanggan dan mendorong kemajuan industri keuangan digital di pasar Asia Tenggara.

“Investasi strategis dan kolaborasi bersama Superbank menjadi langkah awal dari bisnis global KakaoBank. Kami akan menciptakan masa depan keuangan bersama mitra terkemuka di Asia Tenggara untuk membangun platform teknologi finansial digital yang dimulai di Indonesia dengan Superbank,” tutur CEO KakaoBank Corp Ho Young Yun.

Kemitraan strategis ini juga menjadi upaya KakaoBank memperkuat posisinya di global. Yun menambahkan akan berkomitmen jangka panjang melalui sinerginya dengan ekosistem bisnis Grab di Asia Tenggara.

Lebih lanjut Direktur Utama Superbank Tigor M. Siahaan mengatakan, “kemitraan ini memadukan keahlian internasional dengan potensi besar di Indonesia. Dengan komitmen yang sama terhadap inklusi keuangan dan kemajuan berbasis teknologi, kemitraan ini tidak hanya memperkuat kemampuan Superbank, tetapi juga membawa kami lebih dekat dengan misi kami melayani masyarakat underbanked, khususnya UMKM dan ritel.”

Sekadar informasi, Superbank (sebelumnya bernama Bank Fama) diakuisisi oleh konsorsium Grab, Singtel, dan Grup Emtek. Superbank telah bermitra dengan Amartha dan Genesis Alternative Ventures (Genesis) untuk kerja sama penyaluran pembiayaan, yakni UMKM dan industri startup.

Baik Grab, Singtel, dan Emtek memiliki penetrasi pasar yang luas di
berbagai sektor, termasuk penonton media multi-platform dan penjual all-commerce online serta jutaan pengguna platform Grab. Sementara, Singtel melayani jutaan pelanggan seluler dan perusahaan. Dengan ekosistem ini, Superbank diyakini berada dalam posisi terbaik untuk terhubung dengan nasabah UMKM dan ritel di Indonesia.

Sementara, KakaoBank merupakan salah satu bank digital yang sukses di dunia. Pada awal peluncurannya, jumlah pengguna KakaoBank tembus 300 ribu dalam kurun waktu 24 jam. Dalam dua minggu, KakaoBank mencapai 2 juta pengguna, total tabungan sebesar ₩1 trillion ($930 million) dan pinjaman ₩770 billion ($701 million).

Kesuksesan ini terjadi berkat upaya Kakao memanfaatkan karakteristik aplikasi Kakao Talk–yang juga populer di masyarakat Korea Selatan–didukung dengan layanan/produk bersifat mobile dan on-demand, memungkinkan Kakao untuk mentransformasikan layanan perbankan yang berpusat pada pelanggan.

Di Indonesia, akuisisi bank digital oleh perusahaan teknologi telah terjadi selama beberapa tahun terakhir. Salah satu akuisisi strategis dilakukan oleh Gojek (sebelum IPO) terhadap Bank Jago. Kini Bank Jago dapat memanfaatkan ekosistem layanan GoTo. Selain itu, Bank Jago juga berkolaborasi dengan Bibit yang memudahkan investasi melalui aplikasi.

Mengelola Refund dan Retur dengan Bijak di Platform Akulaku

Bagi penjual di platform Akulaku, pengalaman pelanggan adalah hal yang sangat penting. Terkadang, pembeli mungkin merasa kecewa dengan produk yang mereka beli dan ingin mengajukan retur atau refund.

Dalam situasi seperti ini, sebagai penjual, Anda perlu memahami bagaimana melakukan retur dan refund dengan benar untuk memastikan kepuasan pelanggan dan menjaga reputasi bisnis Anda. Berikut adalah panduan tentang bagaimana Anda dapat mengelola proses retur dan refund di Akulaku.

Retur dan Refund

Credit picture by Akulaku

Retur adalah proses pengembalian produk yang telah dibeli oleh pelanggan kepada penjual. Biasanya, retur dilakukan ketika pelanggan menganggap produk tersebut tidak sesuai dengan ekspektasinya, rusak, atau mengalami masalah lainnya.

Refund adalah proses pengembalian dana kepada pelanggan setelah mereka mengajukan permintaan pengembalian. Refund dapat terjadi dalam beberapa situasi, termasuk ketika pelanggan membatalkan pesanan sebelum pengiriman, ketika retur produk telah disetujui, atau ketika terjadi masalah dalam pengiriman atau produk.

Proses Retur dan Refund di Akulaku

  • Masuk ke Seller Center (Pusat Penjual). Anda dapat mengakses Seller Center di Akulaku dan memilih opsi Daftar Refund dari modul Pesanan untuk melihat semua pesanan yang meminta retur atau refund.
  • Filter dan pilih pesanan. Anda dapat menggunakan berbagai filter seperti waktu, nomor pesanan refund, nama produk, status refund, dan lainnya untuk menemukan pesanan yang ingin di-refund. Setelah menemukan pesanan yang sesuai, Anda dapat memilihnya.
  • Setujui retur dan refund. Jika Anda telah mencapai kesepakatan dengan pembeli, Anda dapat mengklik Setujui Refund atau Setujui Retur. Untuk proses refund, setelah tombol tersebut diklik, dana akan langsung dikembalikan kepada pengguna. Sedangkan untuk proses retur, setelah Anda mengklik tombol setuju, alamat retur akan dikirimkan kepada pembeli. Anda perlu memperhatikan dan memastikan untuk menerima produknya.

Credit picture by Akulaku

  • Tolak retur dan refund. Jika Anda tidak menyetujui pengajuan retur dan refund atau diperlukan untuk mengembalikan produk, Anda dapat memilih Tolak Refund atau Tolak Retur.

Credit picture by Akulaku

Hal- hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Proses Retur dan Refund

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika mengelola pengajuan refund dan retur di Akulaku:

Perhatikan Pengajuan Pembeli dengan Seksama

Ketika Anda menerima pengajuan refund atau retur dari pembeli, langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah memeriksa dengan seksama apa yang diminta oleh pembeli. Perhatikan apakah mereka hanya meminta refund atau meminta refund dan retur produk.

Perhatikan Status Pembayaran

Saat menyetujui refund, perhatikan apakah situasinya refund dalam-penjualan atau refund setelah-penjualan. Refund dalam-penjualan akan berhasil secara otomatis, sedangkan refund setelah-penjualan akan memotong dana dari saldo Anda. Pastikan saldo Anda mencukupi untuk melakukan refund, karena refund tidak dapat dilakukan jika saldo tidak mencukupi.

Batas Waktu Pengolahan Refund

Anda memiliki waktu 3 hari kerja untuk memproses pengajuan refund dari pembeli. Jika Anda tidak memprosesnya dalam waktu yang ditentukan, sistem Akulaku akan secara otomatis menyetujui pengajuan pembeli.

Lengkapi Bukti Pembelian

Jika terjadi perselisihan dalam pengajuan refund atau retur, Anda akan diberikan 3 kesempatan untuk memberikan bukti pembelian yang lengkap. Pastikan Anda mengunggah semua lampiran yang diperlukan untuk melindungi kepentingan Anda dalam proses ini.

Hubungi Tim Akulaku Jika Diperlukan

Jika Anda dan pembeli tidak dapat mencapai kesepakatan atau terdapat masalah dalam proses refund dan retur, jangan ragu untuk menghubungi Tim Akulaku. Sediakan nomor kontak yang dapat dihubungi agar pihak platform dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut.

Penting untuk selalu berkomunikasi dengan baik dengan pembeli, mengikuti aturan dan batas waktu yang ditetapkan, serta mencari bantuan dari Tim Akulaku jika diperlukan. Dengan demikian, pengalaman belanja di Akulaku dapat tetap positif bagi semua pihak yang terlibat.

EdenFarm Bidik Profitabilitas pada Akhir 2023

Menyusul upaya restrukturisasi perusahaan, startup agritech EdenFarm mengambil sejumlah langkah untuk mencapai profitabilitas yang ditargetkan dapat terealisasi pada akhir 2023.

Pada September lalu, EdenFarm merumahkan 300 karyawan buntut menurunnya permintaan distribusi sayur di luar Jabodetabek–terutama dari segmen restoran dan pasar. Ditelusuri, Co-Founder EdenFarm David Setyadi Gunawan berujar pelemahan permintaan ini terjadi sejak awal tahun, ikut dipicu juga oleh faktor cuaca yang mengakibatkan harga komoditas turun.

“Kami tidak tahu pelemahan permintaan ini bakal terjadi sampai kapan. Maka itu, kami memutuskan untuk menghentikan distribusi di luar Jabodetabek dan kami tukar dengan produk bumbu [TuangTuang] saja, ini lebih banyak dibutuhkan. Ini keputusan sulit karena kami memotong 300 orang lebih,” tuturnya saat dihubungi DailySocial.id.

Namun, David mengungkap bahwa perusahaan sebetulnya telah menyiapkan langkah antisipasi sejak akhir 2022 mengingat tech-winter dan pelemahan ekonomi terus berlanjut di Indonesia. Pihaknya mulai meriset pasar untuk mengembangkan produk bumbu TuangTuang sebagai strategi menuju profitabilitas dan keluar dari lingkaran fluktuasi harga komoditas.

“Kami lihat sulit untuk dapat funding tahun ini dibanding tahun lalu. Dulu, kalau belum break even, masih ada pendanaan. Sekarang, kami harus hati-hati sekali dengan uang yang ada karena fluktuasi ini sangat berpengaruh terhadap upaya kami menuju profitabilitas tahun ini. Langkah menuju profit sudah ditargetkan di akhir 2022 begitu kami memperoleh pra-seri B. Kami berupaya memperkuat sisi suplai. Ketika venture funding berkurang, tidak ada lagi banting-banting harga, sehingga [pasar] tidak perlu berkompetisi dengan ketat,” jelas David.

TuangTuang telah meluncur secara resmi sejak awal September yang diklaim menuai traksi positif dari pasar. Produk Tuang-Tuang kini sudah tersedia di 10 kota, dalam dua bulan ke depan akan masuk ke gerai supermarket.

David menambahkan, bahwa pengembangan dan pemasaran TuangTuang tidak memakan biaya besar. Jika dibandingkan dengan bisnis intinya, distribusi sayur membutuhkan sekitar 600 orang, sedangkan TuangTuang butuh satu orang untuk memegang satu kota/provinsi.

Produk aneka bumbu dapur di bawah brand TuangTuang / Eden Farm
Produk aneka bumbu dapur di bawah brand TuangTuang / EdenFarm

Saat ini, pendapatan utama EdenFarm masih disumbang oleh distribusi sayur di kawasan Jabodetabek. “TuangTuang baru meluncur jadi porsi [penjualannya] masih kecil, sekitar Rp1,5 miliar. Kami target tahun depan TuangTuang bisa berkontribusi sebesar 30% terhadap total pendapatan EdenFarm.”

Pendanaan EdenFarm

Terakhir kali, EdenFarm menerima pendanaan pra-seri B pada akhir 2022 yang dipimpin oleh Telkomsel Mitra Inovasi (TMI). Beberapa investor terdahulu yang pernah berpartisipasi pada pendanaan EdenFarm adalah AC Ventures, AppWorks, Y Combinator, hingga Investible.

David mengungkap fokusnya saat ini adalah mencapai profitabilitas sebelum membuka opsi penggalangan dana baru. Hal ini juga dikarenakan tahun depan memasuki tahun Pemilu. Investor berpotensi menahan diri untuk berinvestasi sehingga kemungkinannya kecil untuk menggalang dana pada kuartal I 2024.

Dengan tren penurunan pendanaan startup, ia mengakui bahwa situasinya memang sudah berbeda sekarang dibandingkan dulu. Jika pada 2019-2020, kesepakatan pendanaan bernilai jutaan dolar misalnya, dapat diteken dalam 1-2 bulan saja, kini sudah tidak bisa lagi.

“Dulu fundraising dilakukan dari [metrik] pendapatan saja karena VC berinvestasi dari high growth company. Sekarang tidak bisa begitu. Kami pun [terakhir penggalangan dana pra-seri B] butuh proses sekitar delapan bulan, dan itupun kita memakai metrik data dari apa yang sudah kami lakukan beberapa tahun–dan terbukti hasilnya,” tuturnya.

Pihaknya tetap membuka opsi penggalangan dana baru mengingat EdenFarm berencana untuk meluncurkan beberapa brand F&B baru yang berpotensi untuk diekspor. Adapun, saat ini pihaknya masih berupaya mendongkrak pertumbuhan distribusi sayur di segmen kuliner, menambah contract farming, dan mendorong pemasaran TuangTuang.

Application Information Will Show Up Here