Rengkuh Pendanaan 4,6 Triliun Rupiah dari Expedia, Traveloka Pastikan Status Unicorn

Di dunia industri travel online, ada dua raksasa yang menguasai pasar ini. Pertama adalah Priceline, kedua Expedia. Priceline sudah memiliki Agoda di Asia dan hari ini Expedia mengumumkan investasinya di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, dengan mengambil saham minoritas di Traveloka senilai $350 juta (lebih dari 4,6 triliun Rupiah) untuk menyainginya. Selain dari Expedia, dalam setahun terakhir Traveloka secara total sudah mendapatkan dana $500 juta (lebih dari 6,6 triliun Rupiah) dari East Ventures, Hillhouse Capital Group, JD.com, and Sequoia Capital.

Menurut The Information, yang pertama kali memberitakan informasi ini, Traveloka kini bervaluasi lebih dari $2 miliar dan menjadikannya startup unicorn pertama di industri travel online Indonesia. Nilai valuasinya di Indonesia hanya kalah dari Go-Jek yang disebutkan mencapai $3 miliar pasca perolehan pendanaan dari Tencent.

Dua tahun yang lalu kami memprediksi keduanya bakal menjadi unicorn bersama Tokopedia. Tokopedia sendiri kabarnya memang sudah menjadi unicorn, tapi belum mengumumkan valuasi terbaru pasca pendanaan terakhir dari Softbank dan Sequoia di tahun 2014.

Pasca perolehan pendanaan ini, SVP Expedia Greg Schulze akan masuk ke jajaran board of director Traveloka.

Agresif mengejar pertumbuhan

Sebagai startup yang agresif mencari pertumbuhan, Traveloka aktif mengeluarkan dana untuk periklanan, termasuk baru-baru ini menjadi sponsor utama liga sepakbola utama Indonesia (bersama Go-Jek) dan acara televisi Asia’s Got Talent 2017. Di tahun 2015, menurut data Adstensity, budget periklanan Traveloka mencapai lebih dari 550 miliar Rupiah.

Traveloka bisa dibilang termasuk startup yang cukup tertutup soal pendanaan. Perolehan pendanaan terakhir yang diumumkannya adalah pendanaan Seri A di bulan September 2013 dari perusahaan investasi Rocket Internet, Global Founders Capital. Setelah itu Traveloka tidak mau berkomentar soal rumor pendanaan.

Pendanaan kali ini adalah milestone bagi Traveloka karena menjadi bagian keluarga jaringan pemain travel besar global dan mendukung rencana Traveloka menguasai pasar regional. Traveloka, yang didirikan oleh 3 orang yang pernah berkarier di Silicon Valley, kini telah hadir di 6 negara Asia Tenggara.

Co-Founder dan CEO Traveloka Ferry Unardi dalam pernyataan resminya mengatakan, “Bermitra dengan perusahaan travel global terdepan akan membantu kami fokus ke pertumbuhan berkelanjutan di dunia travel online untuk memenuhi tujuan kami menyediakan opsi travel terbaik dan pengalaman reservasi yang berkualitas.”

“Traveloka adalah pemimpin di pasar travel Indonesia dan berekspansi secara agresif di Asia Tenggara. Kemitraan kami akan memberikan keuntungan dengan keunggulan dan pengetahuan lokal masing-masing untuk mengakselerasi perkembangan bersama,” ujar President dan CEO Expedia Inc Dara Khosrowshahi.

Persaingan industri travel yang makin memanas

Kemitraan Traveloka dan Expedia adalah jawaban dari akuisisi Blibli terhadap Tiket.com. Untuk menjadi pemimpin di industri ini mereka harus bergerak agresif. Data Google dan Temasek menyebutkan di tahun 2025 nilai pasar di industri travel Asia Tenggara akan mencapai $76 miliar, dengan konsumsi di sektor travel akan mencapai 38% dari total konsumsi masyarakat Asia Tenggara di tahun tersebut.

Selain Traveloka dan Tiket.com, dua pemain travel online di Indonesia yang cukup relevan adalah Pegipegi dan Nusatrip. Meskipun demikian, Traveloka tidak lagi sekedar ingin menguasai Indonesia dan Asia Tenggara. Tersirat bahwa Traveloka bakal menggunakan jaringan Expedia untuk ekspansi Traveloka yang lebih luas.

“Kami menantikan kolaborasi dengan Expedia untuk memperluas layanan kami ke Asia dan negara-negara selanjutnya,” ujar Ferry.

Application Information Will Show Up Here

Inovasi Kaskus Kini Fokus ke Pengembangan Produk

Sebagai seorang pengguna Kaskus yang pernah menggunakan Kaskus di awal tahun 2000-an, tampilan Kaskus saat ini sudah jauh berbeda. Dia tidak lagi terlihat sebagai forum biasa, tapi sudah seperti portal berita. Bedanya konten-kontennya diisi oleh pengguna juga. Sebagai platform social commerce, Kaskus yang hampir berusia 18 tahun mencoba tetap relevan dengan sejumlah inovasi yang fokus pada produk. Disebutkan kini Kaskus memiliki 300 juta pageviews per bulan di situsnya, tidak termasuk impression melalui aplikasi mobile.

Dalam jumpa media beberapa waktu yang lalu, CMO Kaskus Ronny Sugiadha dan Chief Product Officer Ardy Alam menjelaskan bagaimana Kaskus mengadopsi teknologi-teknologi baru dalam inovasinya.

Pertama Kaskus menerapkan skema machine learning untuk sistem rekomendasi topik-topik yang dianggap sesuai dengan minat penggunanya. Mempelajari kebiasaan pengguna adalah kuncinya.

Berikutnya Kaskus meningkatkan kemampuan konten. Tak hanya fokus pada konten berbasis teks, kini mereka juga fokus untuk konten berbasis gambar dan video. Khusus untuk konten video, video tak perlu lagi diunggah di platform lain. Pengguna bisa langsung mengunggah konten video di Kaskus, awalnya dengan durasi maksimal sekitar 1 menit dan bakal terus dikembangkan. Juga tersedia platform live streaming seperti halnya di media sosial populer lainnya.

Ronny mengatakan, “Kami berusaha untuk menyesuaikan tren dan teknologi terbaru ke dalam produk Kaskus agar tetap relevan dengan kebutuhan dan keinginan Kaskuser. [..] Kalau dilihat sekarang, target audience kami mayoritas lebih suka dengan tampilan image atau video streaming.”

Masih soal konten, Kaskus disebutkan bakal memperkenalkan platform Kaskus Creator, platform UGC yang dikemas menggunakan insentif program revenue sharing, seperti halnya yang mulai populer di platform media lain.

Evolusi Kaskus Chat

Kaskus Chat tak luput dari perubahan. Untuk mendorong penggunaan aplikasi mobile ini, nantinya fitur Private Message yang populer di dalam forum akan dilebur dalam Kaskus Chat. Konsep yang sama dilakukan Facebook soal fitur Message dan Messenger-nya.

“Kami juga menghadirkan Kaskus Chat yang berintegrasi dengan Kaskus Jual Beli dengan harapan bisa mempermudah proses transaksi antara seller dan buyer,” ujar Ronny.

Selain sebagai alat komunikasi, Kaskus Chat diposisikan mendukung konsep conversational commerce dengan kemudahan transfer antar pengguna menggunakan KasPay, dompet elektronik Kaskus.

Pengembangan skema monetisasi

Sebagai layanan yang menggantungkan pendapatan dari iklan, Kaskus mencoba meningkatkan utilisasi KasAds agar bisa bersaing dengan platform iklan digital lainnya. Disebutkan kini KasAds membidik UKM dan seller yang bisa berpromosi mulai dari Rp 10 ribu dengan spot iklan dan waktu tayang bisa disesuaikan. Kaskus juga menggandeng platform iklan bergerak Ubiklan, sebagai mitra pertama, sehingga Kaskus dapat memperluas jasa periklanan ke kanal offline.

“Prioritas kami adalah terus menerus menumbuhkan inovasi dan update dengan teknologi terbaru yang bisa diaplikasikan di setiap produk Kaskus,” tutup Ardy.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

kumparan Peroleh Pendanaan dari Grup GDP Venture

Startup media hybrid kumparan mengumumkan perolehan dana dengan jumlah yang tidak disebutkan dari Global Digital International (GDI), unit investasi GDP Venture. Investor sebelumnya juga ikut berpartisipasi dalam putaran kali ini. Dana yang diperoleh disebutkan bakal digunakan untuk rekrutmen dan memperkuat tim teknologi dan tim pengembangan bisnis.

kumparan, sebagai layanan media berbasis platform media sosial, hadir secara beta sejak bulan Januari 2017, didukung tokoh-tokoh yang ikut mendirikan Detikcom. Dengan konsep sosial, pembaca kumparan dapat memilih topik-topik konten yang disukainya.

kumparan juga memudahkan masyarakat untuk memasukkan tulisannya secara UGC. On-board dalam konsep ini adalah media-media online lain, seperti Swa dan beberapa media yang berbasis di Jawa Timur.

Tentang investasi ini, CEO kumparan Hugo Diba berkomentar, “GDI merupakan mitra yang sangat cocok untuk kumparan berkat pengalaman berharga mereka dalam bidang teknologi dan internet. Di samping itu, GDI juga memiliki keahlian dan jaringan yang mampu mempercepat pertumbuhan kumparan.”

Perwakilan GDI Jerry Kasung mengatakan, “Kami berinvestasi di kumparan bukan semata karena para co-foundernya yang merupakan tokoh media ternama dengan kumpulan pengalaman lebih dari 30 tahun. Namun, konsep penyedia berita hybrid kumparan menghembuskan nafas baru dalam industri media Indonesia. Kami menyukai ide dimana pembaca juga bisa berpartisipasi dan berinteraksi dengan orang lain tentang berbagai topik berita.”


Disclosure: kumparan, DailySocial, dan GDP Venture berada di bawah naungan investor yang sama

Application Information Will Show Up Here

Grab Umumkan Perolehan Dana Baru 26 Triliun Rupiah dari Didi Chuxing dan Softbank

Grab akhirnya memastikan pihaknya mendapatkan dana segar baru senilai 2 miliar dollar (lebih dari 26 triliun Rupiah) dari layanan on-demand Tiongkok Didi Chuxing (DiDi) dan raksasa teknologi Jepang. Grab sendiri belum menutup putaran pendanaan kali ini dan berharap masih bisa menambah $500 juta lagi (lebih dari 6,6 triliun Rupiah) agar putaran kali ini menjadi putaran pendanaan tunggal terbesar di Asia Tenggara.

Tidak disebutkan valuasi perusahaan pasca pendanaan, tapi perusahaan yang baru saja merayakan ulang tahun kelimanya ini diperkirakan kini bervaluasi di atas $5 miliar (65 triliun Rupiah). Nilai ini membuatnya menjadi startup unicorn paling bernilai di Asia Tenggara.

Pendanaan kali ini tidaklah mengherankan karena kesepakatan ini sudah dirumorkan sejak bulan Maret lalu. DiDi, yang memiliki core business serupa dengan Grab, memperkuat kemitraannya untuk memastikan aliansi melawan Uber yang saat ini kehilangan pemimpinnya. Sementara Softbank adalah pendukung Grab sejak lama dan percaya bahwa layanan ini akan mendominasi kawasan ini.

Di Indonesia sendiri Grab telah berkomitmen untuk membangun R&D di Indonesia dengan nilai investasi total $700 juta (mendekati 10 triliun Rupiah), termasuk baru-baru ini mengakuisisi Kudo.

Co-Founder dan CEO Grab Anthony Tan dalam pernyataannya menyebutkan,  “Dengan dukungan mereka [DiDi dan Softbank], Grab akan menjadi pemimpin pasar yang tak terbantahkan di industri ride sharing, dan membangun GrabPay sebagai solusi pembayaran pilihan utama bagi masyarakat Asia Tenggara. Kami berharap untuk melanjutkan kerja sama yang telah terjalin dengan mitra-mitra yang kami hargai di masa depan.”

Sementara Chairman dan CEO Softbank Masayoshi Son berkomentar, “Grab menggunakan teknologi untuk menjawab tantangan transportasi dan pembayaran, yang merupakan tantangan terbesar di Asia Tenggara, dan kami percaya Grab adalah perusahaan yang sangat menarik yang berada di wilayah yang dinamis dan menjanjikan.”

Application Information Will Show Up Here

“The Road to GECommunity 2017” Digelar Besok di Jakarta

“Global Entrepreneurship Community Summit 2017”, sebuah konferensi dua hari yang menghubungkan pemimpin industri, komunitas kewirausahaan, dan para influencer bakal diadakan akhir tahun ini di Kuala Lumpur, Malaysia. Mendukung acara tersebut, MaGIC, Kejora, dan Bekraf bakal mengadakan acara Roadshow “The Road to GECommunity 2017” yang bertempat di Jakarta.

Acara Roadshow tersebut bakal digelar besok, 22 Juli 2017 di Hotel Mandarin Oriental mulai pukul 2 siang. Di dalam acara ini akan dibahas bagaimana korporasi dan startup memaksimalkan manfaat “gangguan” karena masuknya teknologi dan bagaimana startup berinovasi untuk mendorong terbentuknya ekosistem yang berkelanjutan.

Akan hadir perwakilan dari Pemerintah Malaysia, Mandiri Kapital, Ideosource, Kejora, MaGIC, dan pihak-pihak lain sebagai bagian pendukung ekosistem startup di Asia Tenggara, khususnya Indonesia.

Kami tunggu peran serta Anda, termasuk partisipasi di acara puncak GECommunity Desember mendatang.


Disclosure: DailySocial adalah media partner “Global Entrepreneurship Community Summit 2017”

Modalku Kini Sediakan Aplikasi Mobile untuk Investor

Layanan peer-to-peer lending Modalku mengumumkan ketersediaan aplikasi mobile yang bisa memudahkan investor mengalokasikan dananya. Aplikasi mobile ini sudah tersedia untuk platform iOS dan Android dan merupakan aplikasi kedua Modalku yang tersedia untuk publik. Sebelumnya Modalku memiliki aplikasi Modalku Dana Usaha yang ditujukan untuk kebutuhan peminjam.

Modalku mengklaim telah menyalurkan dana 215 miliar Rupiah ke 400 pinjaman UKM di Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Dalam bentuk Funding Societies, layanan p2p lending ini juga tersedia di Malaysia dan Singapura dan secara total telah menyalurkan dana sebesar lebih dari 500 miliar Rupiah.

Co-Founder dan CEO Modalku Reynold Wijaya menyebutkan saat ini risiko default melalui platform-nya di Indonesia hanya sekitar 0,1%, jauh lebih rendah ketimbang di Singapura yang mencapai 2%. Modalku sendiri resmi terdaftar di OJK per bulan Juni lalu.

Direktur Pengaturan, Perizinan, dan Pengawasan Fintech OJK Hendrikus Passagi menyebutkan saat ini ada 165 layanan p2p lending yang sudah mendaftarkan diri ke OJK dan di Indonesia sendiri diharapkan ada 800 layanan agar bisa memenuhi tujuan inklusi finansial di seluruh pelosok Indonesia.

“Ketersediaan aplikasi mobile Modalku bagi pemberi pinjaman akan memperluas akses masyarakat untuk memberikan pinjaman atau peer-to-peer lending ke Pelaku Usaha Berkebutuhan Khusus (PUBERKU), antara lain seperti pelaku UKM di Indonesia,” ujar Hendrikus.

Tidak ada target khusus yang dicanangkan Modalku terkait ketersediaan aplikasi ini, meskipin demikian OJK disebutkan berharap dalam jangka waktu setahun sebuah layanan p2p lending bisa menyalurkan dana hingga 1 triliun Rupiah.

Untuk aplikasi mobile-nya sendiri, Reynold mengatakan ada beberapa fitur yang menjadi unggulan yang diharapkan bisa meningkatkan pengalaman pengguna. Selain faktor keamanan, seperti penggunaan sistem enkripsi dan akses login menggunakan sidik jari, pihaknya memberikan fitur “Pendanaan Otomatis” yang memungkinkan peminjam mendanai pinjaman UKM berdasarkan preferensi yang sudah ditentukan. Begitu ada pinjaman yang memenuhi kriteria, aplikasi bisa langsung memasukkan dana tanpa harus secara manual mengalokasikan dana tersebut.

“Modalku menawarkan win-win relationship bagi para pelanggan kami, baik UKM di Indonesia maupun pencari alternatif investasi. P2P lending, bila didukung dengan diversifikasi merupakan instrumen alternatif investasi yang menguntungkan. Melalui platform kami, pemberi pinjaman dapat mendanai UKM dengan jumlah Rp 1 juta per pinjaman. Mereka akan mendapatkan return menarik setiap bulan dengan risiko yang relatif terkontrol sebagai pengembalian. Aplikasi terbaru kami memudahkan dan memperbesar akses ke P2P lending bagi pencari alternatif investasi di Indonesia,” tutup Reynold.

Application Information Will Show Up Here

Layanan KTA Online JULO Peroleh Pendanaan Awal

JULO bukan Jualo atau Jualio. JULO, layanan peminjaman online yang bisa memberikan dana cepat tanpa agunan atau mudahnya KTA online, hari ini mengumumkan perolehan pendanaan awal, yang tak disebutkan jumlahnya, dari East Ventures, Skystar Capital, Convergence Ventures, dan sejumlah angel investor. Dana yang diperoleh akan digunakan untuk mengakselerasi misi JULO memberikan layanan finansial untuk seluruh masyarakat, khususnya yang tidak terjangkau perbankan.

JULO didirikan Adrianus Hitijahubessy, Hans Sebastian, dan Victor Darmadi yang bertemu saat sama-sama berkarier di Silicon Valley. Berdasarkan informasi yang kami peroleh, JULO memiliki dua produk, yaitu JULO Cicil (pinjaman KTA Rp2-8 juta dengan jangka waktu 3 – 6 bulan) dan JULO Mini (pinjaman KTA Rp 1 juta dengan jangka waktu 1 bulan). Yang dibutuhkan hanya KTP dan slip gaji. Secara umum tampak kemiripan bisnis antara JULO dan UangTeman.

Proses permintaan peminjaman dan penyertaan dokumen bisa dilakukan melalui aplikasi Android dengan verifikasi dalam jangka waktu maksimal 24 jam.

Co-Founder dan CEO JULO Adrianus Hitijahubessy dalam rilisnya menyebutkan:

“Ide JULO bermula ketika saya membangun solusi penilaian kredit berbasis AI untuk sebuah negara berkembang di perusahaan tempat kerja saya sebelumnya. Saya menyadari ketimbang membantu konsumen negara-negara Amerika Latin dan Afrika untuk memperoleh akses kredit, saya lebih baik membantu orang-orang di negara saya sendiri.”

“Setelah tinggal di luar negeri selama 20 tahun, saya memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan membangun JULO bersama co-founder saya,” lanjutnya.

JULO berusaha mengatasi permasalahan kurangnya akses ke peminjaman yang selama ini menjadi momok bagi 100 juta orang Indonesia. Selama ini pasar dikuasai oleh lintah darat, tetapi layanan berbasis online seperti JULO mencoba memberikan solusi yang lebih mudah dan bunga yang relatif lebih terjangkau.

Para investor memberikan pendanaan bagi JULO karena mereka percaya dengan latar belakang para pendiri yang memiliki pengalaman panjang di bidang teknis dan finansial.

Partner Skystar Capital Edward Gunawan menyebutkan pihaknya percaya bahwa memiliki algoritma penilaian kredit yang kuat merupakan kunci pembeda [JULO] dibanding startup p2p lending lainnya.

Sementara Managing Partner East Ventures Willson Cuaca dengan optimis mengatakan, “JULO dapat menawarkan bunga yang secara signifikan jauh lebih rendah dibanding kompetitor (online dan offline) karena penilaian risiko kredit yang jauh lebih baik, dibantu oleh algoritma proses underwriting yang berbasis machine learning.”

Application Information Will Show Up Here

Pemerintah Blokir Situs Telegram (UPDATED)

Sore ini pengguna internet Indonesia dikejutkan oleh diblokirnya situs layanan messaging Telegram oleh berbagai ISP atas perintah Kementerian Komunikasi dan Informatika. Sejauh ini belum ada penjelasan resmi di balik pemblokiran situs Telegram, tetapi disinyalir dikaitkan dengan konten ilegal. Komunikasi menggunakan aplikasi Telegram, baik di mobile maupun desktop, belum mengalami masalah.

Telegram didirikan oleh Nikolai dan Pavel Durov di tahun 2013 dan diklaim menggunakan teknologi yang lebih aman untuk kebutuhan percakapan online, meskipun tidak semua pihak sependapat. Di tahun 2016 Telegram telah memiliki lebih dari 100 juta pengguna.

Di Indonesia penggunaan Telegram belum seluas WhatsApp, LINE, atau BBM, tetapi jumlah penggunanya cenderung bertambah karena sejumlah fitur menarik, seperti secret chat, koleksi stiker yang lebih bervariasi, dan penggunaan memori ponsel yang lebih efisien dibanding layanan serupa.

Tampilan situs Telegram yang diblokir ketika diakses melalui jaringan internet First Media / DailySocial
Tampilan situs Telegram yang diblokir ketika diakses melalui jaringan internet First Media / DailySocial

Menurut informasi yang kami terima, secara total ada 11 situs terkait Telegram yang diblokir Kominfo yang dianggap melanggar UU ITE. Mereka adalah:

t.me
telegram.me
telegram.org
core.telegram.org
desktop.telegram.org
macos.telegram.org
web.telegram.org
venus.web.telegram.org
pluto.web.telegram.org
flora.web.telegram.org
flora-1.web.telegram.org

Bulan April lalu, Pavel Durov membuat tulisan tentang mengapa layanan voice call Telegram diblokir di sejumlah negara, khususnya di Tiongkok dan negara-negara Timur Tengah. Ia mengklaim Telegram dipersulit di banyak negara karena tidak mau bekerja sama dengan pemerintah demi menjaga privasi penggunanya.

Telegram has historically had problems with regulators in some parts of the world because, unlike other services, we consistently defended our users’ privacy and have never made any deals with governments. In three and a half years of existence to date, Telegram disclosed exactly zero bytes of users’ data to any third-party.

Pemblokiran situs Telegram mengikuti jejak Reddit dan Vimeo yang diblokir karena alasan memiliki konten pornografi (meskipun sebenarnya tidak semua isinya berbau pornografi). Sebelumnya Tumblr juga pernah diblokir sesaat di bulan Februari 2016 karena alasan konten pornografi, meskipun akhirnya dicabut kembali.

Update: Pemerintah akan mengumumkan secara resmi alasan pemblokiran Telegram pada Senin (17/7) mendatang. Di sisi lain, pemerintah mendukung penggunaan layanan LINE yang merupakan kompetitornya.

Application Information Will Show Up Here

BlackGarlic Konfirmasi Penutupan Layanan

Layanan on-demand bahan siap masak BlackGarlic mengumumkan penutupan layanannya per 15 Juli mendatang. Pasca tanggal tersebut, layanan BlackGarlic Express, yang menjual bumbu masak dan bahan makanan siap saji, bakal diambil alih tim William Wongso Kuliner sebagai pengembang produk ini. Tim BlackGarlic akan beroperasi hingga 19 Juli mendatang.

Informasi ini ironisnya muncul ketika role model layanan ini di Amerika Serikat, Blue Apron, justru sedang mempersiapkan diri untuk go public di bursa saham. Secara implisit, model bisnis seperti ini belum mampu untuk menopang kelangsungan hidup startup yang umurnya hampir mencapai dua tahun ini, meskipun mereka telah melayani 80 ribu porsi makanan dengan hampir 1000 menu dan 10 ribu konsumen yang berbeda.

BlackGarlic didirikan oleh tim yang sukses mengembangkan layanan pengantaran makanan on-demand Klik-Eat, yang kemudian diakuisisi layanan Jepang Yume no Machi. Mereka bekerja sama dengan tim William Wongso Kuliner, dengan Olivia Wongso menjadi Chief Product Officer BlackGarlic.

Dalam pernyataannya, Co-Founder dan CEO BlackGarlic Michael Saputra menyebutkan, ” Keberhasilan saya di startup sebelumnya ternyata tidak menjamin perjalanan ini akan sukses. Walaupun kita semua tahu bahwa tidak semua bisnis akan berhasil, tetapi pengalaman saya menutup bisnis yang sudah 2 tahun saya rintis bersama co-founders saya, dengan semua jatuh bangun, air mata dan jerih payah tetap sangat menyakitkan.”

Meskipun demikian Michael memastikan bahwa kegagalan ini membawa pengalaman yang sangat banyak dibandingkan kesuksesan dia sebelumnya.

Tidak ada informasi terbuka soal jumlah investasi yang dihimpun BlackGarlic selama beroperasi, tetapi Skystar Capital dan Convergence Ventures adalah jajaran investor yang telah menginvestasikan dananya ke layanan ini.

Dalam wawancara dengan DailySocial sekitar 4 bulan yang lalu, Michael mengatakan fokusnya tahun ini adalah loyalitas konsumen dan mereka menghadirkan paket berlangganan mingguan dan memperbarui situs. Sayang cita-cita tersebut kandas dan layanan ini harus ditutup.

Semoga penutupan ini bukan menjadi akhir kiprah Michael dan tim pengembang BlackGarlic dalam mewarnai ekosistem startup teknologi Indonesia.

Deals@DS Minggu Ini (23 – 29 Juni 2017)

Sesuai komitmen kami, Deals@DS terus diperbarui tiap minggunya. Kami memberikan diskon-diskon menarik dari berbagai layanan e-commerce, SaaS, cloud hosting, atau co-working space yang produk-produknya menjadi kebutuhan pembaca kami.

Untuk dapat menikmati penawaran ini, pembaca diwajibkan melakukan login, yang bisa dilakukan dengan menautkan akun Facebook atau LinkedIn. Tenang, kami menjaga privasi data-data Anda.

Berikut ini adalah promo yang sedang berjalan:

Tunggu apalagi, daftar sekarang dan nikmati privilege menjadi member dengan penambahan deals sepanjang waktu. Tentu saja syarat dan ketentuan berlaku.