Mengatasi Tantangan dalam Migrasi Cloud bagi Perusahaan

Pemanfaatan komputasi awan (cloud computing) semakin diminati oleh perusahaan dalam menjalankan operasional bisnisnya. Melalui pemanfaatan cloud, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional, manajemen data yang lebih optimal, dan penghematan anggaran. Adaptasi digital yang dilakukan melalui penggunaan cloud juga membuat perusahaan dapat membuka ruang untuk inovasi baru melalui bantuan teknologi. Untuk itu, migrasi menuju pemanfaatan cloud dapat menjadi salah satu cara perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya di era digital ini.

Akan tetapi, proses migrasi tersebut tidaklah mudah. Banyak hal yang harus dipersiapkan perusahaan sebelum melakukan migrasi ke cloud. Mulai dari penyusunan strategi yang tepat hingga kebutuhan terhadap sumber daya manusia yang mumpuni. Untuk memahami lebih lanjut, berikut kami hadirkan hal-hal yang harus dicermati dalam persiapan migrasi cloud bagi perusahaan.

Menyiapkan Strategi Migrasi

Hal yang harus dilakukan pada tahap awal dalam proses migrasi operasional perusahaan Anda adalah menyusun strategi untuk keseluruhan rangkaian migrasi. Langsung melakukan migrasi operasional secara besar-besaran dalam satu waktu mungkin bukanlah hal yang bijak. Selain itu, proses adaptasi sistem kerja yang membutuhkan waktu juga harus dipertimbangkan. Anda juga dapat membagi proses migrasi ini ke dalam beberapa tahap sehingga tiap tahap dapat dievaluasi pelaksanaannya.

Di tahap awal ini, Anda mungkin dapat terlebih dahulu mencari tahu fitur-fitur cloud apa yang akan dimanfaatkan perusahaan, serta data apa saja yang akan perlu diintegrasikan dengan sistem cloud. Setelah itu, Anda dapat mulai melakukan pencarian penyedia layanan cloud yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, pelatihan karyawan, dan penentuan lama migrasi hingga sistem dapat dimanfaatkan sepenuhnya.

Atur Anggaran dan Kebutuhan Lainnya

Pemanfaatan cloud yang tepat akan memberikan efisiensi anggaran operasional saat telah dioptimalkan. Akan tetapi, proses migrasi ke sistem tersebut memerlukan strategi yang cermat agar dapat mencapai penghematan biaya yang diinginkan. Setelah melakukan penyusunan strategi, Anda dapat mengatur anggaran untuk menyesuaikan pelaksanaan strategi migrasi tersebut. Banyak hal yang dapat mempengaruhi besaran anggaran yang dibutuhkan. Mulai dari perencanaan arsitektur teknis, besarnya data yang dipindahkan, kegiatan operasional pemindahan, hingga biaya pelatihan karyawan yang dibutuhkan adaptasi sistem baru tersebut.

Kegiatan pelatihan karyawan penting untuk dilakukan dalam mengenalkan teknologi baru yang diadopsi perusahaan dalam kegiatan operasionalnya. Pelatihan yang dilakukan secara bertahap akan membuat karyawan yang akan menggunakan sistem cloud secara langsung akan lebih mudah memahami operasional sistem baru tersebut. Selain itu, melalui pelatihan tersebut karyawan dapat lebih mengerti tata kelola data baru, sehingga pekerjaan akan lebih efektif dari awal pemanfaatan cloud.

Mulai dengan Migrasi ke Hybrid Cloud

Ada banyak cara bila perusahaan Anda ingin melakukan migrasi pengolahan data menggunakan sistem cloud, salah satunya adalah bertahap dengan menggunakan sistem hybrid cloud terlebih dahulu. Cara ini cukup bermanfaat apabila saat penyusunan strategi sebelumnya, Anda melihat belum semua aspek olah data perusahaan membutuhkan komputasi awan. Hal ini juga dapat membantu Anda untuk melakukan penghematan biaya dalam proses migrasi cloud.

Melalui pemanfaatan hybrid cloud, perusahaan dapat menciptakan kombinasi proses olah data melalui cloud dengan olah data on-premises secara langsung di dalam server atau data center perusahaan. Proses tersebut juga dilakukan secara terintegrasi sehingga manfaat cloud tersebut juga tetap dapat dirasakan meski melakukan olah data lokal. Hal ini juga bermanfaat untuk menjaga keamanan data penting dan sensitif karena dapat disimpan dan diproses langsung di server internal perusahaan. Hal ini juga dapat bermanfaat untuk mengatasi kebijakan yang mengharuskan perusahaan melakukan pengolahan data secara lokal di negara-negara tertentu. Pemrosesan data secara lokal juga membantu perusahaan menciptakan low latency sehingga data dapat diproses mendekati real-time.

Pilihan strategi migrasi cloud melalui proses olah data secara hybrid tersebut juga dapat meningkatkan efisiensi operasional perusahaan, dengan tetap dapat memanfaatkan fitur-fitur cloud yang dibutuhkan. Salah satu produk yang dapat menyediakan layanan pemrosesan data secara hybrid yang saling terintegrasi adalah AWS Outposts. Dengan penggunaan layanan hybrid cloud yang tepat, perusahaan Anda dapat mengatasi tantangan-tantangan dalam melakukan proses migrasi ke sistem cloud secara bertahap dan lebih efisien.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh AWS Outposts

Pentingnya Data dalam Transformasi Bisnis Digital

Dalam era digital ini, hampir semua dokumen dapat disimpan dalam bentuk data digital untuk melakukan penghematan operasional dan akses data yang lebih mudah. Selain itu, penyimpanan data secara digital juga dapat mengoptimalkan analisis data secara berkala untuk membantu perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya. Akan tetapi, semakin berkembangnya sebuah usaha, data yang terkumpul dan perlu disimpan pun juga semakin banyak. Sehingga, aktivitas backup atau pencadangan data pun semakin penting untuk dilakukan. Sebagai sebuah perusahaan, rusaknya data yang telah dikumpulkan dengan susah payah dalam jangka waktu yang lama tentu menjadi mimpi buruk yang menyakitkan. Oleh karena itu, disiplin dalam melakukan backup data secara berkala harus menjadi perhatian pelaku usaha.

Solusi Backup Data Otomatis dari Synology

Dengan banyaknya jumlah data dan ukuran data yang semakin besar, maka setiap aktivitas backup pun membutuhkan perhatian khusus. Apabila backup dilakukan secara manual secara berkala, maka dibutuhkan seorang staf khusus yang bertugas melakukan hal ini (biasanya System Administrator/Sysadmin). Namun dalam transformasi bisnis digital, otomatisasi adalah salah satu hal yang penting untuk membuat kinerja perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien.

Saat ini di pasaran tersedia berbagai vendor untuk backup. Namun, biaya yang dikeluarkan cukup besar karena mereka menarik biaya untuk setiap CPU socket/ VM host (system) atau untuk license fee. Salah satu solusi yang lebih hemat biaya untuk backup data otomatis adalah Active Backup for Business (ABB) dari Synology. Layanan ini merupakan solusi software yang terintegrasi dengan produk hardware berupa NAS (Network Attached Storage) yang juga ditawarkan oleh Synology, sehingga IT admin tidak perlu menggunakan banyak software untuk mengelola backup data.

Banyak keuntungan yang ditawarkan oleh Synology dengan penggunaan ABB bagi perusahaan, baik yang berskala kecil dan mikro, hingga perusahaan besar. Dengan lisensi gratis dan tanpa subscription fee, biaya yang dikeluarkan hanya untuk hardware saja. Fitur-fitur yang tersedia lewat berbagai penggunaan teknologi dalam Active Backup for Business juga menjadikan layanan ini sangat menguntungkan untuk pengguna. Berikut kami hadirkan beberapa keunggulan penggunaan ABB dari Synology.

1. Menghemat Ruang Penyimpanan dengan Global Deduplication

help_03

Bila perusahaan Anda memproses data yang banyak dan berukuran sangat besar, fitur ini dapat sangat bermanfaat karena memungkinkan Anda untuk memperkecil ukuran data yang disimpan pada perangkat penyimpanan. Fitur ini sangat bermanfaat untuk menghemat kapasitas data karena apabila ada blok data yang identik, sistem secara pintar hanya akan menyimpan satu blok data saja. Fitur ini berjalan secara otomatis sehingga Anda dapat dengan mudah membackup semua perangkat tanpa perlu pusing akan file yang identik.

2. Instant Restore to Synology Virtual Machine Manager

screenshot-mk2demo.synology.me-5101-2020-03-06-15-08-59-542

Integrasi antara Active Backup for Business dengan Synology Virtual Machine Manager (VMM) merupakan salah satu solusi bagi pengguna dalam pemulihan bencana (disaster recovery) ketika mengalami kehilangan/kerusakan data akibat berbagai hal. Bukan hanya dokumen, sistem juga dapat memulihkan data aplikasi yang dicadangkan sebelumnya secara instan dalam waktu singkat.

3. Menghemat Waktu Backup dengan CBT Incremental Backup

help_01

Pemanfaatan teknologi CBT (Change Block Tracking) sangat bermanfaat untuk Anda yang membutuhkan backup dengan cepat dan tanpa memakan storage terlalu banyak. Cara kerjanya adalah dengan tidak melakukan pencadangan keseluruhan data ketika pengguna melakukan backup secara berkala. Sistem secara pintar akan menganalisis mencari blok data yang identik antara data yang dicadangkan dengan blok data yang sebelumnya sudah ada di dalam perangkat penyimpanan. Sehingga sistem hanya akan menambahkan data tambahan saja, tanpa harus menimpa data lama dengan data baru yang identik.

4. Centralized Management Dashboard

screenshot-mk2demo.synology.me-5101-2020-03-06-15-30-55-641

Untuk melakukan pengelolaan data lebih mudah, Active Backup for Business juga dilengkapi dengan dashboard untuk memantau aktivitas backup yang dapat diakses lintas platform dan perangkat. Fitur ini sangat bermanfaat bagi perusahaan yang menjalankan operasionalnya di berbagai wilayah berbeda, namun dengan pengelolaan data yang terpusat. Fitur ini juga memudahkan tim IT perusahaan Anda untuk secara cepat mengetahui sumber suatu problem agar dapat diatasi dengan lebih cepat.

Layanan Active Backup for Business telah digunakan oleh perusahaan besar untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi perusahaannya dengan beberapa produk yang direkomendasikan seperti RS1219+ (8 bay), RS2818RP+ (12 bay), atau SA3400 (16 bay).

1589176488439

Produk-produk ini juga didukung dengan prosesor Intel serta memiliki kapasitas maksimum mulai dari 192 TB hingga 1536 TB. Masing-masing produk tersebut pun juga memiliki keunggulannya masing-masing sehingga dapat memenuhi berbagai jenis kebutuhan perusahaan. Berikut tabel perbandingan spesifikasi masing-masing produk unggulan tersebut:

RS1219+ RS2818RP+ SA3400
Drive Bays 8 16 12
Maximum Drive Bays with Expansion Unit 12 28 96 (RX1217sas) / 180 (RX2417sas)

CPU

Intel Atom C2538

Quad Core 2.4 GHz

Intel Atom C3538

Quad Core 2.1 GHz

Intel Xeon D-1541

8-Core 2.1 (base) / 2.7 (turbo) GHz

System Memory 2 GB DDR3 4 GB DDR4 16 FB DDR4 ECC RDIMM
Memory Expandable up to 16 GB (8 GB x 2) 64 GB (16 GB x 4) 128 GB (32 GB x 4)
Warranty 3-year, extendable to 5-year 5-year

Manfaat layanan ini dirasakan oleh SHISEIDO Taiwan, sebuah perusahaan perawatan pribadi multinasional. Sejak tahun 2018, mereka mampu mempersingkat waktu proses backup secara signifikan dan mereduksi ukuran data mereka yang tadinya sebesar 58TB menjadi hanya 28TB saja, sehingga penggunaan kapasitas server pun menjadi lebih efisien.

Layanan ini juga digunakan oleh UNESCO, salah satu badan khusus PBB yang bergerak dalam bidang pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan. Dengan menggunakan layanan ini, mereka dapat melakukan backup secara terpusat dari 50 PC dan server, serta dapat dipantau melalui dasbor yang sederhana. Di Indonesia sendiri, layanan ini juga telah digunakan oleh TEKIRO Indonesia. Melalui Active Backup for Business, mereka mampu menghemat sekitar 60% total storage dan ratusan juta biaya license fee.

logo tekiro

Data merupakan hal yang sangat berharga. Sebab, data merupakan inti dari bisnis yang telah bertransformasi secara digital. Keamanan dan keutuhan data menjadi sangat penting dan perlu menjadi perhatian khusus bagi pelaku bisnis secara umum. Maka, solusi backup data otomatis juga perlu menjadi pertimbangan agar kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien. Apabila Anda membutuhkan rekomendasi atau pertanyaan lebih lanjut mengenai produk Synology, silahkan langsung mengisi form melalui link berikut ini.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh Synology

Menjaga Produktivitas Bisnis selama WFH melalui Bantuan Teknologi

Masa pandemi yang telah berlangsung sejak awal bulan Maret lalu membuat perusahaan harus terus beradaptasi dalam melakukan sistem kerja work from home (WFH). Sistem kerja ini menuntut setiap perusahaan untuk tetap dapat menjalankan operasionalnya dengan baik meski harus saling berkoordinasi secara jarak jauh. Tak ayal hal ini membuat adaptasi terhadap solusi teknologi terus digencarkan untuk membantu efektivitas dan efisiensi operasional perusahaan serta sekaligus membantu penekanan laju penyebaran virus COVID-19.

Hal tersebut juga dibahas melalui webinar “Behind The Wheel” seri kedua pada Rabu (6/5) lalu. Pada seri sebelumnya, webinar ini telah membahas tentang peluang kontribusi startup selama masa pandemi. Di seri keduanya, webinar yang juga diselenggarakan oleh MDI Ventures dan Telkom Group ini mengambil tema “How Technology can Support WFH (Work from Home)”. Seri ini juga turut menghadirkan empat orang pembicara antara lain Evan Purnama (CTO Qiscus), Marshall Pribadi (CEO PrivyID), Edmon Makarim (Pakar Hukum Telematika), Kuncoro Wastuwibowo (AVP Synergy Telkom Group), dan dimoderatori oleh Aditia Henri Narendra (GM Corporate Secretary & Legal Counsel MDI Ventures). Melalui tema ini, tiap pembicara membahas tentang bagaimana startup dapat menyediakan produk teknologi yang dapat mendukung produktivitas selama WFH serta turut melihat aspek legalitas dan keamanan data dari penggunaannya.

Memudahkan Koordinasi Internal Perusahaan

Bila berbicara mengenai produktivitas operasional perusahaan, salah satu hal yang mengalami hambatan selama masa pandemi ini adalah koordinasi internal. Koordinasi fisik yang biasanya dilakukan saat ini telah berubah menjadi koordinasi virtual agar operasional perusahaan tetap berjalan di tengah pandemi. Hal ini membuat kebutuhan terhadap platform penyedia layanan koordinasi virtual baik dalam bentuk video, audio, maupun pesan singkat meningkat pesat. Platform-platform yang sebelumnya mungkin tidak terpikirkan untuk sering digunakan, justru saat ini sedang mengalami peningkatan penggunaan. Hal ini juga diamini oleh CTO Qiscus, Evan Purnama yang mengatakan adanya peningkatan penggunaan platform mereka belakangan ini.

“Bila di quantify, ada sekitar 60-70% kenaikan traffic dari sebelum ada trend work from home ini.” terang Evan.

Meski begitu, kenaikan penggunaan tersebut juga masih diikuti oleh keterbatasan aplikasi yang dapat menghambat seperti pembatasan penggunaan, kualitas sinyal, hingga isu keamanan data saat menggunakannya.

Proses Pengesahan Dokumen yang Lebih Efisien

Selain koordinasi internal, salah satu kebutuhan bisnis yang juga terhalang dan terhambat saat WFH adalah pengesahan dokumen. Di satu sisi, perusahaan mau tidak mau tetap membutuhkan pengesahan dokumen melalui tanda tangan agar operasional bisnis tetap dapat terus berjalan selama masa pandemi. Di sisi lain, interaksi fisik yang dibutuhkan pada proses tersebut justru harus dihindari untuk menekan laju penyebaran virus. Hal ini yang membuat akhirnya banyak kegiatan usaha mulai beralih menggunakan layanan tanda tangan digital.

Layanan tanda tangan digital ini dapat membantu masyarakat yang membutuhkan pengesahan dokumen seperti pembukaan rekening atau dokumen kerja sama perusahaan, namun tetap ingin meminimalisir terjadinya kontak fisik selama pandemi. Dengan begitu, proses pengesahan dokumen dapat tetap berjalan dengan efisien. Akan tetapi, hal yang juga harus diperhatikan dalam penggunaan layanan tersebut adalah aspek legalitas dan keamanannya. Penting bagi pengguna layanan untuk memastikan penyedia layanan tersebut memiliki sertifikasi resmi dan bukan hanya sekadar membuat tanda tangan melalui smartphone.

“Bukan hanya sekadar menggoreskan lewat layar gadget, orang harus mendaftarkan diri dulu ke lembaga yang sudah memiliki sertifikasi dari Kominfo.” tambah CEO PrivyID, Marshall Pribadi.

Meninjau Tantangan Aspek Keamanan Data dan Legalitas

Meski mendatangkan keuntungan terhadap terjaganya produktivitas perusahaan, tentunya tetap akan muncul kekhawatiran tentang kelemahan dari produk-produk tersebut. Sehingga, penyedia jasa juga harus memikirkan bagaimana produknya tidak membawa kerugian besar bagi penggunanya di masa depan, contohnya dari segi keamanan data dan legalitas. Penyedia jasa harus mampu menyediakan solusi dari keamanan data internal sehingga platform dapat digunakan secara aman.

Dari segi legalitas hukum penggunaan tanda tangan digital, Pakar Hukum Telematika, Edmon Makarim juga menambahkan bahwa di Undang-Undang sendiri sudah ada dasar dalam penggunaan tanda tangan elektronik serta bila tanda tangan elektronik tersebut telah terdaftar dan berinduk di Indonesia, maka penggunaannya juga dapat setara dengan akta otentik.

“Kalau ditanya hukumnya, sudah, sejak 2008 sudah ada” tambah Edmon.

Adaptasi solusi teknologi dalam operasional memang dapat membantu menjaga produktivitas bisnis. Akan tetapi, sebagai pelaku usaha wajib bagi kita untuk selalu melihat reliabilitas platform produk tersebut agar terhindar dari kebocoran keamanan data dan lemahnya legalitas hukum. Di sisi lain, solusi teknologi untuk membantu pelaksanaan WFH ini juga harus dilihat sebagai peluang startup untuk bekerja lebih cepat dan adaptif. Menurut AVP Synergy Telkom Group, Kuncoro Wastuwibowo, startup harus bisa melihat kebutuhan selama masa pandemi serta harus bisa bekerja secara kreatif dan adaptif.

“Harus bisa menunjukan kalo kita perusahan yang kreatif dan adaptif, serta harus visioner” terang Kuncoro.

Selain pembahasan mengenai manfaat-manfaat produk teknologi tersebut, masih banyak lagi pembahasan mengenai peran startup selama masa pandemi ini melalui rangkaian seri webinar Behind The Wheel yang masih memiliki dua seri lagi.

Pada pembahasan minggu depan, tema yang diangkat adalah “Tech Startups Role During COVID-19 Pandemic”. Melalui tema ini akan dibahas bagaimana startup dapat berperan dalam menekan laju penyebaran virus. Pembicara yang akan hadir pada seri ketiga nanti adalah Suci Arumsari (Co Founder & Director Alodokter), Edward Jusuf (CEO Opsigo), dr. Alni Magdalena (Head of Medical Community-Operations), dan Tomy Hendrajati (President of Human Initiative). Bagi kalian yang tertarik untuk mengikuti seri webinar minggu depan, silahkan mendaftarkan diri secara gratis melalui link berikut ini.

Disclosure: Artikel ini merupakan bagian dari publikasi seri webinar Behind The Wheel yang diselenggarakan oleh MDI Ventures.

Mengenal Multi-Touch Attribution dalam Mobile Marketing

Banyaknya informasi yang diterima oleh khalayak pada saat yang bersamaan membuat brand saat ini sulit untuk langsung mendapatkan perhatian pada percobaan kontak pertama. Beragam pilihan media yang dikonsumsi juga membuat brand kini tidak lagi dapat mengandalkan satu jenis media untuk menjadi alat pemasarannya. Brand, kini harus mencoba untuk dapat memiliki interaksi melalui berbagai media yang dimiliki dan dimanfaatkan secara gratis maupun berbayar untuk memenuhi tujuan pemasarannya.

Berinteraksi melalui berbagai media juga dapat membantu brand untuk dapat memahami bagaimana customer journey mereka. Dengan memahami hal tersebut, dapat membantu para pemasar untuk dapat mengetahui contact point yang dapat dimaksimalkan dan juga dapat lebih memahami segmentasi yang dapat dikembangkan dalam strategi pemasarannya. Untuk itu, dibutuhkan strategi pemasaran yang efektif oleh brand untuk dapat menjangkau pelanggan melalui berbagai platform dan channel yang mereka gunakan, salah satunya dengan menggunakan Multi-Touch Attribution (MTA). Lewat artikel ini, kami akan membahas seputar pemanfaatan MTA dalam mobile marketing yang dirangkum dari The Adjust Multi-Touch Guide.

Touchpoints Bagi Pelanggan Potensial

Menurut Online Marketing Institute, pelanggan yang paling potensial membutuhkan minimal tujuh touchpoints sampai benar-benar mereka melakukan konversi yang diharapkan. Untuk menyusun sebuah strategi pemasaran yang efektif, selain membutuhkan interaksi melalui berbagai platform, brand juga harus memastikan bahwa mereka dapat melacak efektivitas dari masing-masing platform tersebut dalam upaya berinteraksi dengan calon pelanggan mereka. Salah satu cara mengukur dan mengidentifikasi upaya tersebut adalah menggunakan Multi-Touch Attribution (MTA).

Berbeda dengan attribution model lain yang lebih dulu dikenal seperti first-touch dan last-touch yang menitikberatkan efektivitas channel yang digunakan pada touchpoint pertama dan terakhir, MTA mengukur seluruh rangkaian perjalanan dan interaksi calon pelanggan pada tiap touchpoint yang dilalui. Dengan menggunakan attribution model ini, masing-masing platform yang digunakan sebagai touchpoint pada calon pelanggan dapat diukur sesuai dengan pengaruhnya terhadap konversi yang didapatkan.

Keunggulan Multi-Touch Attribution

Dalam The Adjust Multi-Touch Guide yang dibuat oleh Adjust, MTA dapat membuat kita lebih memahami data calon pelanggan secara real-time, rinci, dan personal. Kita juga dapat menggunakan data-data tersebut sebagai insight untuk memaksimalkan upaya marketing yang sedang berjalan. Calon pelanggan mungkin berinteraksi dengan brand melalui artikel, iklan berbayar di media sosial, keyword yang dioptimalisasi melalui pencarian google, dan berbagai channel lainnya yang dimanfaatkan brand untuk berinteraksi dengan calon pelanggan. Dengan menggunakan MTA, kita dapat lebih memahami efektivitas setiap touchpoint yang berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan konversi yang diharapkan.

Apabila Anda adalah seorang pemasar yang memanfaatkan banyak channel dalam campaign yang dibuat, MTA dapat menjadi salah satu cara untuk dapat mengukur efektivitas masing-masing channel serta membantu agar lebih mengerti customer journey untuk brand. Dengan mengetahui channel marketing mana yang paling efektif, Anda juga dapat lebih bijak dalam menentukan bobot budget yang disusun untuk strategi pemasaran Anda. Sehingga budget yang dimiliki bisa dititikberatkan kepada channel yang paling efektif dalam membantu calon pelanggan mencapai titik konversi. Anda juga dapat mempelajari lebih lanjut mengenai strategi dalam penggunaan MTA ini melalui The Adjust Multi-Touch Guide dari Adjust yang dapat diunduh lewat tautan berikut ini.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh Adjust

DSLaunchpad: Meet the Startups

Setelah melalui rangkaian seleksi dan meloloskan 107 startup terbaik di Indonesia, kini program inkubasi startup terbesar di Indonesia, DSLaunchpad telah memasuki minggu kedua. Startup yang berhasil lolos juga telah dipertemukan dengan mentor-mentor terbaik yang akan membantu mereka selama program inkubasi ini.

Pada minggu pertama, para peserta telah diberikan tugas untuk menyelesaikan Idea and Validation startup masing-masing dan mulai menyusun dan menyelesaikan business model canvas mereka. Tugas-tugas yang diberikan ini dapat membantu peserta belajar serta memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam mengembangkan startup dengan bimbingan mentor-mentor terbaik.

Terbantu Pengalaman Mentor

Seperti yang kita ketahui, salah satu keuntungan mengikuti program DSLaunchpad adalah peserta yang berhasil lolos dapat dipertemukan dengan mentor-mentor yang sarat dengan pengalaman. Hal ini juga dirasakan oleh startup penyedia aplikasi pencarian teman bermain sepak bola asal Bandung, Sportigo. Melalui co-founder mereka, Bimo Priambudi, Sportigo merasa mentor-mentor yang dihadirkan oleh DSLaunchpad adalah mentor-mentor yang sangat capable dan penuh dengan pengalaman. Mereka juga merasa sangat terbantu karena mulai diberi arahan mengenai business model yang tepat karena pada tahap awal ini mereka masih merasa memiliki terlalu banyak jenis business model yang ingin diterapkan. Selain itu para pengalaman para mentor juga membantu mereka dalam penyusunan strategi scale-up untuk startup.

Menemukan Cara Validasi ke User

Jawaban senada juga kami temukan dari startup penyedia platform berbagi cerita dan informasi untuk pecinta kopi, coffespace. Menurut sang founder, Rizky Beny, sebelum mengikuti program DSLaunchpad Ia mengalami cukup banyak kendala dan tidak tahu harus konsultasi ke siapa mengenai kendala tersebut. Namun, setelah mengikuti program inkubasi online ini, Ia merasa mendapatkan banyak bantuan dari mentor dalam mengatasi kendala yang ditemui sebagai seorang founder, terutama tentang bagaimana cara melakukan validasi ke user. Selain itu, Ia juga merasa penjelasan dari mentor sangat mudah untuk dipahami.

Mendapat Kesempatan Networking

Bagi startup pemula, keuntungan lain yang dapat dimaksimalkan selama mengikuti rangkaian program ini adalah kesempatan untuk berkenalan dengan para mentor dan perusahaan modal ventura ternama yang bekerja sama dengan DSLaunchpad. Hal ini juga diutarakan oleh co-founder gonigoni, Firza Maulana Nasution. Menurutnya, program DSLaunchpad juga dapat  membantu startup pemula yang membutuhkan banyak networking dalam mengembangkan bisnisnya. Selain dengan para mentor dan ventura, kesempatan networking ini juga dapat dimanfaatkan untuk berkenalan dengan sesama founder startup lainnya. Hal ini sendiri juga membuka kesempatan mereka untuk saling berkolaborasi dalam menciptakan inovasi baru setelah mengikuti program ini.

Selain pengalaman-pengalaman yang telah diceritakan di atas, tentunya masih banyak lagi keseruan dan pengalaman yang didapatkan oleh para peserta untuk memenuhi motivasi mereka dalam mengikuti program ini. Bagi Firza sendiri, motivasi dalam mengikuti program DSLaunchpad ini adalah keinginan untuk belajar lebih dalam tentang startup dan mendapat bimbingan terkait validasi sekaligus bagaimana mewujudkan ide-ide yang dimiliki. Masa pandemi yang membuat para peserta tidak bisa melakukan mentoring secara face to face pun dirasa tidak terlalu berpengaruh karena para mentor dapat membimbing dan cukup friendly dalam menjelaskan sehingga mereka merasa lebih leluasa untuk bercerita dan bertanya kepada mentor.

Memilih Business Model yang Tepat

Selain mendapatkan bimbingan dari mentor masing-masing, para peserta DSLaunchpad juga mendapatkan kesempatan untuk menimba ilmu dari super mentor tiap minggunya. Minggu ini, Super Mentor Session yang diselenggarakan oleh DSLaunchpad mendatangkan CEO JAS Kapital, Izak Jenie, untuk membahas topik business model secara lebih lanjut.

Tentunya sebagai seorang founder kita harus hati-hati dalam memilih business model yang tepat dan sesuai dengan bisnis yang dijalani. Menurut Izak, ada empat hal yang harus diketahui oleh founder sebelum menentukan business model untuk startupnya. Pertama, berapa besar market size yang dimiliki. Bila setelah dikerucutkan secara spesifik market size tetap besar, maka kemungkinan business model tersebut worthed. Kedua, apakah bisnis kita susah ditiru oleh orang lain. Kita harus dapat membayangkan apakah dalam waktu satu bulan akan ada bisnis yang sama muncul di permukaan. Semakin susah ditiru, maka business model semakin bagus. Ketiga, apakah produk bisnis ini dapat digunakan berulang-ulang. Bila konsumen memang membutuhkan produk sehingga melakukan penggunaan berulang, maka business model tersebut dapat bertahan dan berkembang. Yang terakhir, seorang founder juga harus dapat mengukur apakah unit economy-nya profitable atau tidakBila hal-hal tersebut dapat dijawab dengan baik, maka dapat dikatakan startup tersebut memiliki business model yang baik.

Pengalaman-pengalaman dan keseruan lain dalam mengembangkan startup melalui DSLaunchpad ini sendiri akan terus bertambah seiring dengan masa mentoring yang dilakukan oleh para peserta. DSLaunchpad sendiri akan berlangsung selama empat minggu hingga tanggal 15 Mei 2020 nanti. Saat ini, program inkubasi online terbesar di Indonesia ini telah memasuki minggu keduanya.  Rangkaian program DSLaunchpad ini juga diharapkan dapat terus membantu para peserta dalam mengembangkan startupnya dengan dibantu oleh mentor-mentor yang siap membagikan pengalaman dan pengetahuan mereka seputar dunia startup.

Peluang Kontribusi dan Pengembangan Produk bagi Startup selama Pandemi

Masa pandemi membuat beberapa startup kesulitan karena harus mengadaptasikan produknya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan baru bagi masyarakat. Mulai dari penyesuaian operasional hingga menciptakan produk baru harus dilakukan untuk tetap bertahan.

Hal ini juga dilihat oleh MDI Ventures dan Telkom Group yang mengadakan webinar berseri bertajuk “Behind The Wheel”. Webinar ini akan membahas banyak topik seputar bagaimana startup-startup di Indonesia dapat berkontribusi dan beradaptasi selama masa pandemi ini. Sehingga mungkin dapat membantu menambah pemahaman tentang adaptasi yang dibutuhkan selama situasi sulit ini.

Webinar ini sendiri akan memiliki empat rangkaian selama bulan Ramadan. Pada seri Behind The Wheel minggu pertama yang telah dilaksanakan Rabu (29/4) kemarin, tema yang diangkat adalah “IndonesiaBergerak Initiatives to Fight COVID-19“ Seri ini juga turut menghadirkan tiga orang pembicara antara lain Sandhy Widyasthana (COO & Portofolio Director MDI Ventures), Dika Maheswara (CEO Paket.ID), Rama Raditya (CEO dari Qlue), dan dimoderatori oleh Alvin Evander (Head of Synergy & Accelerator MDI Ventures). Melalui tema ini, masing-masing pembicara menjabarkan pendapatnya tentang bagaimana sebaiknya startup berperan dalam menghadapi masa pandemi.

Berkontribusi Kepada Masyarakat

Masa pandemi ini bisa menjadi momen startup untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui platform-nya. Kontribusi tersebut, diharapkan dapat meringankan beban pemerintah sekaligus memaksimalkan produk atau layanan yang dimiliki startup selama pandemi. Hal ini juga yang menggerakkan MDI Ventures untuk menciptakan program IndonesiaBergerak. COO & Portofolio Director MDI Ventures, Sandhy Widyasthana, menjelaskan bahwa melalui program ini startup-startup yang bergabung dapat memanfaatkan platform-nya untuk secara sukarela membantu memenuhi kebutuhan masyarakat selama masa pandemi di jalur independen.

“Melihat kondisi covid ini, kami tergerak untuk melakukan aktivitas nirlaba untuk berkontribusi kepada masyarakat.” ujar Sandhy

IndonesiaBergerak sendiri sejauh ini terdiri dari delapan startup yang berada di portofolio MDI Ventures yaitu Kata.ai, Alodokter, Paket.ID, Qlue, Opsigo, Qiscus, Privy.ID, dan Volantis.  Startup-startup ini saling mengintegrasikan platform-nya dengan bekerja sama juga dengan pemerintah dalam menekan angka penyebaran virus corona.

Melihat New Normal sebagai Peluang

Hal yang juga menjadi pusat pembahasan dari webinar ini adalah bagaimana startup dapat beradaptasi dengan kondisi baru atau new normal setelah masa pandemi ini berakhir. Salah satu cara untuk melakukan hal tersebut adalah dengan melihat kondisi new normal sebagai peluang mengembangkan produk.

Hal ini juga dilakukan oleh startup Paket.ID yang memanfaatkan situasi ini dengan melakukan pengembangan produk baru setelah melihat adanya peningkatan kebutuhan distribusi kebutuhan medis.

“Kita sedang menyiapkan modul-modul yang bisa dipakai untuk segmen rumah sakit dan farmasi, itu salah satu inisiatif kita untuk adaptasi dengan Covid-19 ini” ucap CEO Paket.ID, Dika Maheswara.

Hal senada juga disampaikan oleh CEO Qlue, Rama Raditya. Ia menambahkan bahwa kondisi new normal harus dilihat sebagai peluang menciptakan produk baru yang mungkin sebelumnya belum terpikirkan.

“Contohnya sekarang semua orang harus pake masker, awalnya kita kan mengolah data dari cctv itu tidak mendeteksi orang pake masker, tapi sekarang kita jadi punya modul baru untuk mendeteksi berapa persen orang yang keluar rumah nggak pake masker” ucapnya.

Ajang Pembuktian Para Startup

Dari sudut pandang venture capital, kondisi pandemi ini juga dapat membuktikan apakah suatu startup memiliki agility untuk beradaptasi dan bisa survive dalam berbagai situasi sehingga dapat lebih meyakinkan untuk didanai. Selain itu, masa pandemi ini juga tidak diharapkan malah menurunkan produktivitas startup. Startup yang terkena dampak atau penurunan performa harus dapat melihat peluang-peluang untuk melakukan pivoting agar bisnisnya tetap dapat berjalan dengan baik.

“Startup juga harus lebih semangat lagi dalam mencari peluang dan di satu sisi nggak boleh terlalu kaku, pivoting itu sangat penting” tambah Sandhy

Bagi MDI Ventures, mereka sendiri tetap akan melanjutkan investasi, namun tetap melihat juga startup yang memiliki impact positif sekaligus berencana untuk menolong startup bagus yang sedang mengalami kesulitan di situasi ini.

Selain ketiga hal di atas, tentunya masih banyak lagi pembahasan mengenai peran startup dalam masa pandemi yang bisa kita ikuti melalui rangkaian seri webinar Behind The Wheel yang juga mengusung tema Empowering People to Fight COVID-19 During Ramadan ini.

Pada seri kedua minggu depan, tema yang akan diangkat adalah “How Technology can Support Work From Home”. Melalui tema ini akan dibahas mengenai bagaimana startup dapat menyediakan produk teknologi yang dapat mendukung produktivitas kita selama work from home. Pembicara yang akan hadir pada seri ini adalah Edmon Makarim (Pakar hukum Telematika), Marshall Pribadi (CEO PrivyID), Evan Purnama (CTO Qiscus), dan Kuncoro Wastuwibowo (AVP Synergy Telkom Group). Bagi kalian yang tertarik untuk mengikuti seri webinar minggu depan, silahkan mendaftarkan diri secara gratis melalui link berikut ini.

Disclosure: Artikel ini merupakan bagian dari publikasi seri webinar Behind The Wheel yang diselenggarakan oleh MDI Ventures.

Transformasi Digital Dorong Kolaborasi Startup dan Korporasi

Perkembangan teknologi memiliki banyak pengaruh terhadap dunia bisnis. Mulai dari usaha kecil dan menengah (UKM) hingga korporasi besar terus terdorong untuk melakukan transformasi digital dalam menjalankan usaha. Transformasi digital menjadi sesuatu yang tak terhindarkan apabila perusahaan ingin terus bertahan dalam era ekonomi digital. Kompetisi untuk memenangkan masing-masing pasar juga dapat menjadi semakin ketat dengan pemanfaatan teknologi yang dilakukan.

Adaptasi terhadap perkembangan teknologi tersebut dapat dilakukan dalam bentuk digitalisasi operasional internal perusahaan ataupun produk akhir yang bersentuhan langsung dengan konsumen. Transformasi digital yang dilakukan juga dapat membuat perusahaan menemukan inovasi-inovasi baru yang dapat memberikan dampak terhadap keberhasilan usahanya.

Perubahan Korporasi di Era Digital

Dorongan untuk melakukan transformasi digital ini juga terus diterima oleh korporasi bila tidak ingin kehilangan daya saing dan ingin mempertahankan relevansinya. Hal ini juga didukung oleh perubahan perilaku konsumen yang semakin beralih untuk melakukan transaksi digital. Sehingga, korporasi yang masih mengutamakan pelayanan dan produk secara konvensional akan mengalami kesulitan untuk terus bertahan.

Transformasi digital juga dapat memberi banyak keuntungan lain untuk korporasi selain dalam persaingan pasar. Melalui adaptasi teknologi tersebut, korporasi juga dapat meningkatkan efisiensi operasional perusahaan, penghematan biaya, dan pelayanan terhadap konsumen yang lebih baik. Selain itu, korporasi juga dapat menemukan peluang untuk menciptakan produk atau layanan baru untuk terus menjaga kelangsungan bisnisnya

Meningkatnya Pertumbuhan Startup Baru

Transformasi digital juga tidak hanya mendorong korporasi untuk mengubah operasional perusahaannya, tetapi juga ikut berperan dalam meningkatnya pertumbuhan startup-startup baru di Indonesia. Startup-startup ini muncul dengan kategori bisnis yang bervariasi seperti agrotech, edutech, healthtech, fintech, dan lain-lain. Hal ini juga membuktikan bahwa dengan adaptasi teknologi, kita bisa melihat banyak peluang untuk menciptakan produk-produk baru sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Peningkatan pertumbuhan ini juga dapat dilihat dari adanya peningkatan jumlah investasi terhadap startup-startup baru. Menurut DailySocial Startup Report 2019, ada peningkatan jumlah investasi yang dilakukan terhadap startup early stage dan pre-series A dari tahun sebelumnya. Hal ini juga dapat memperlihatkan kepercayaan investor terhadap produk atau layanan baru yang terus dihadirkan oleh startup-startup baru yang menghadirkan inovasi dari pemanfaatan kemajuan teknologi untuk masing-masing industrinya.

Peluang Kolaborasi Startup dan Korporasi

Pertumbuhan startup yang terus meningkat serta transformasi digital yang dilakukan oleh korporasi juga dapat mempertemukan keduanya untuk mencari peluang kolaborasi dalam menciptakan inovasi-inovasi baru yang saling menguntungkan. Bagi korporasi, berkolaborasi dengan startup membuat mereka dapat melihat potensi-potensi ruang bisnis baru bagi perusahaan. Selain itu, mereka juga dapat melakukan penghematan biaya bila dapat mengintegrasikan produk-produk startup tersebut untuk memenuhi kebutuhan internal maupun eksternal perusahaan.

Bagi startup sendiri, berkolaborasi dengan perusahaan juga dapat mendatangkan keuntungan dalam operasional perusahaan. Kolaborasi ini dapat membantu startup mendapatkan modal untuk mengembangkan bisnisnya serta bantuan dalam memasuki pasar yang sesuai dengan keduanya. Dengan begitu, integrasi produk melalui kolaborasi ini dapat menjadi sarana untuk saling mengatasi kebutuhan masing-masing dan menemukan peluang-peluang bisnis baru bagi startup dan korporasi.

Salah satu korporasi yang telah melihat pentingnya kolaborasi dengan startup dalam menciptakan inovasi produk baru adalah Pegadaian. Melalui kolaborasinya dengan Tokopedia, mereka dapat memberikan kemudahan bagi calon konsumen yang ingin melakukan investasi emas melalui platform online. Bagi Pegadaian sendiri, hal ini juga dapat membantu mereka memperluas segmen baru sebagai upaya menjangkau masyarakat dalam melakukan investasi emas melalui Pegadaian. Sedangkan bagi Tokopedia, kolaborasi ini juga membantu mereka meningkatkan kualitas fitur dan peningkatan jumlah pengguna.

Upaya Pegadaian dalam melakukan transformasi dengan kolaborasi ini juga diakui oleh VP of Digital Business Partnership & Development Pegadaian, Herdi Sularko. Menurutnya, saat ini sudah ada beberapa produk Pegadaian yang dapat diintegrasikan dengan startup seperti tabungan emas, pembiayaan kendaraan bermotor, dan produk cash-in cash-out yang memudahkan top-up serta penarikan uang dari dan ke e-wallet.

Saat ini Pegadaian sedang melakukan transformasi bisnis, terutama dari sisi digital capacity untuk bisa berkolaborasi dengan para startup” ujar Herdi dalam sesi Super Mentor DSLaunchpad DailySocial.

Selain itu, salah satu upaya Pegadaian dalam berkolaborasi untuk mendukung ekosistem startup teknologi juga dapat dilihat dari dukungan mereka terhadap program inkubasi startup secara online terbesar di Indonesia, DSLaunchpad. Melalui dukungan ini, Pegadaian membuka kesempatan bagi startup yang mengikuti program inkubasi tersebut untuk berkolaborasi dengan platform mereka. Hal ini juga dapat memperlihatkan bahwa pemanfaatan integrasi produk korporasi dan startup sangat terbuka luas dan dapat saling menguntungkan.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh Pegadaian

Application Information Will Show Up Here

Maksimalkan Hobi dengan Teknologi Saat #DiRumahAja

Untuk membantu penekanan laju penyebaran virus COVID-19, kita harus mengikuti anjuran pemerintah agar selalu berada di rumah. Akan tetapi, terlalu lama berada di rumah dengan rutinitas yang itu-itu saja membuat kita kadang merasa bosan. Salah satu cara untuk mengusir kebosanan tersebut adalah dengan melakukan hobi. Tujuannya adalah untuk menghadirkan kegiatan yang berbeda selama kamu di rumah.

Kamu bisa mulai dengan kembali melakukan hobi yang sudah lama tidak dilakukan atau mulai menggeluti hobi baru yang selama ini mungkin masih jadi angan-angan untuk dilakukan. Agar lebih seru, kamu bisa memanfaatkan bantuan teknologi untuk memaksimalkan dan memberi pengalaman yang berbeda untuk hobi-hobimu tanpa perlu khawatir karena keterbatasan yang dimiliki selama masa pandemi ini.

Belajar dan Produksi Musik dari Rumah

Bila kamu selama ini memendam asa untuk menjadi musisi ternama tanah air, mungkin inilah saatnya menghabiskan waktu kosongmu untuk belajar bermain dan memproduksi musikmu sendiri dari rumah. Saat ini sudah banyak aplikasi yang dapat membantumu untuk melakukan hal tersebut. Bahkan, kamu juga bisa memulai dengan belajar menggunakan alat musik virtual dari smartphone.

Kamu juga bisa belajar dengan bantuan aplikasi tutorial yang menghadirkan banyak video pembelajaran, mission and challenge yang membuatmu makin terasah. Belajar dengan aplikasi juga membuatmu bisa belajar kapanpun dan dimanapun tanpa harus keluar rumah untuk les musik. Selain belajar, kamu juga bisa mulai memproduksi musik sendiri dengan digital music production melalui software pada laptopmu.

Explore Resep Masakan Baru Tiap Harinya

Khawatir bila makanan yang dibeli kurang higienis adalah sesuatu yang mungkin sering kita rasakan,  terutama saat masa pandemi ini. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan memasak sendiri makanan yang ingin dikonsumsi. Jangan khawatir kalau  masih baru belajar memasak, kamu bisa explore banyak resep yang tersedia di internet.

Agar tidak ragu, kamu juga bisa mempelajari langkah-langkahnya dengan melihat video tutorial yang juga banyak beredar di media sosial. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan aplikasi untuk mencari secara spesifik resep yang berbeda tiap harinya dan saling membagikan resep yang kamu temukan selama belajar masak dari rumah ini.

Explore Sekitarmu untuk Jadi Objek Foto dan Video

Salah satu hobi yang juga bisa dilakukan dari rumah adalah fotografi dan videografi. Kamu bisa memanfaatkan kamera atau smartphone-mu untuk mengambil objek gambar dan video di sekitar rumah atau saat melakukan kegiatan hobi lainnya. Karena sedang tidak bisa kemana-kemana, ini waktunya kamu belajar untuk mengubah objek yang ada disekitarmu menjadi terlihat lebih profesional di dalam tangkapan lensa. Membuat vlog selama masa pandemi juga bisa jadi cara untuk mengatasi kebosanan. Kamu juga bisa memanfaatkan aplikasi editing untuk mengoles fotomu menjadi lebih baik dan membuat video dengan transisi yang lebih halus serta efek yang mendukung. Kamu juga bisa belajar melalui kelas-kelas online tentang fotografi dan videografi atau melihat tutorial tentang pengambilan gambar serta proses editing-nya melalui youtube.

Workout From Home dan Kesempatan Mengembangkan Skill Esports

Workout di rumah juga bisa membantumu menjaga kesehatan selama masa pandemi ini. Kamu bisa mencari tutorial workout di youtube atau menggunakan aplikasi untuk memiliki menu latihan yang lebih personal sesuai dengan keinginanmu. Aplikasi-aplikasi ini juga biasanya menyediakan milestone dan challenge sehingga kita bisa mengukur sudah sejauh mana upaya kita serta membuat kita tertantang untuk terus meningkatkan kebugaran selama masa pandemi ini. Bisa jadi, setelah masa pandemi ini kamu yang malas olahraga justru menjadikan olahraga rutin menjadi hobi barumu.

Selain melakukan olahraga fisik, kamu juga bisa mencampurkan hobi bermain game dengan olahraga melalui esports. Berbekal laptop atau smartphone, kamu bisa perlahan belajar untuk menjadi pro di suatu game yang kamu senangi sambil mengisi waktu luang. Industri esports yang sedang berkembang juga membuatmu memiliki kesempatan untuk jadi atlet esports bila kamu serius menggeluti hobi yang satu ini.

Masih banyak hobi lainnya yang bisa kamu explore dan maksimalkan dari rumah dengan bantuan teknologi seperti ilustrasi atau menulis. Selain untuk mengisi waktu, hobi juga bisa jadi media pengembangan diri yang bisa menghasilkan bila kamu geluti dengan serius. Namun ada kalanya terdapat berbagai kendala yang dihadapi dalam menekuni hobi tersebut, salah satunya perlengkapan dan peralatan yang kurang memadai.

Misalnya jika kamu ingin bereksplorasi dalam fotografi dan videografi, tentu kamu membutuhkan berbagai perangkat seperti kamera, lensa, serta berbagai tools lainnya untuk menunjang hasil karyamu agar lebih maksimal. Atau buat kamu yang sedang ingin menggeluti dunia esports, tentu butuh PC monster atau laptop gaming yang mumpuni untuk menjalankan berbagai game dengan kinerja maksimal, lengkap dengan berbagai peripherals-nya. Memang sih semua barang tersebut harganya nggak murah.

Tapi jangan khawatir, bila kamu sedang tidak ada tabungan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan produk pinjaman online seperti digibank KTA by DBS. Untuk kamu yang masih belum menjadi nasabah digibank KTA by DBS, kamu bisa mengajukan dengan:

  • Akses go.dbs.com/kta dan apply sesuai identitas diri. Kamu bisa mengajukan pinjaman tanpa agunan ini kapanpun walaupun saat dini hari.
  • Kamu bisa tunggu persetujuan hanya dalam 60 detik.
  • Unduh Aplikasi digibank by DBS di smartphone kamu.
  • Verifikasi biometrik akan dilakukan oleh agen digibank by DBS
  • Dana akan langsung cair ke rekening digibank by DBS milikmu.
  • Kamu bisa mendapatkan pinjaman cepat ini hingga Rp 80 juta.

Untuk kamu yang sudah menjadi nasabah digibank by DBS dan sudah mengunduh Aplikasi digibank by DBS, maka proses proses pengajuan digibank KTA menjadi lebih simpel, yaitu dengan tahap-tahap berikut ini:

  • Klik tombol ‘Personal Loan’ di menu utama Aplikasi digibank by DBS
  • Lengkapi data diri singkat
  • Hanya dalam 60 detik kamu bisa langsung mendapatkan konfirmasi persetujuan kredit
  • Pilih limit pinjaman dan tenor yang diinginkan
  • Lalu dana akan cair secara real-time hingga Rp 80 juta.

Ada banyak pinjaman online di luar sana namun banyak keuntungan yang ditawarkan digibank by DBS yang tidak dapat ditemukan di kompetitor lain. Untuk kamu yang masih khawatir untuk apply pinjaman digibank KTA by DBS, cek keuntungan berikut:

  • Kamu bisa apply pinjaman online dimana saja dan kapan saja melalui aplikasi digibank by DBS atau melalui website go.dbs.com/kta di smartphone atau laptop kamu. Untuk masa physical distancing seperti sekarang ini, kamu tidak perlu ribet ke cabang lagi.
  • Tidak perlu terlalu lama menunggu karena approval dalam 60 detik saja.
  • Dana langsung cair ke rekening digibank by DBS kamu hingga Rp 80 juta
  • Bunga yang ditawarkan sangat kompetitif mulai dari 0.95%
  • digibank KTA juga sangat aman dan terpercaya karena sudah terdaftar dan diawasi langsung di OJK

Dengan memiliki alat yang mendukung melalui pembelian dengan pinjaman online cepat seperti digibank by DBS, kamu bisa lebih cepat juga untuk menggeluti hobimu dengan lebih maksimal. Untuk tahu lebih lanjut, kamu bisa download aplikasi digibank by DBS atau kunjungi tautan berikut ini.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh digibank by DBS

Tiga Hal yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Pemanfaatan Hybrid Cloud

Kemajuan perkembangan teknologi seperti pemanfaatan komputasi awan (cloud computing) membuat perusahaan dapat beroperasi dengan lebih efisien dan menghasilkan inovasi baru dengan bantuan teknologi. Dengan menggunakan cloud, perusahaan dapat melakukan pengolahan dan komputasi data secara cepat melalui internet. Akan tetapi, meski telah mengoptimalkan pemrosesan data dengan menggunakan cloud, terkadang perusahaan tetap membutuhkan pemrosesan data yang dilakukan di tempat untuk memiliki low latency yang membuat proses pengolahan data tidak memiliki delay berlebih. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan memanfaatkan hybrid cloud.

Melalui pemanfaatan hybrid cloud, perusahaan dapat mengombinasikan proses pengolahan data dengan pemanfaatan komputasi awan dan olah data secara langsung di data center perusahaan. Dengan begitu, perusahaan akan memiliki sistem pengolahan data yang mendekati real-time, penghematan anggaran, serta dapat meningkatkan kontrol terhadap proses pengolahan data yang terintegrasi pada masing-masing cabang perusahaan. Berikut kami hadirkan tiga hal yang harus dipertimbangkan bila Anda ingin memanfaatkan hybrid cloud untuk operasional perusahaan.

Fitur yang Sama dan Terintegrasi dengan Cloud

Mengintegrasikan sistem cloud dengan pengolahan data secara langsung di tempat bukan berarti menghilangkan pemanfaatan fitur-fitur cloud yang Anda miliki sebelumnya. Dengan hybrid cloud, Anda justru akan dapat memanfaatkan layanan atau fitur-fitur seperti API yang sama dengan sistem cloud sehingga dapat memperluas fungsi serta mempercepat proses pengolahan data secara lokal tanpa adanya delay berlebih. Salah satu contoh penerapan yang bisa dilihat ada pada pelayanan kesehatan, fitur tersebut dapat membantu pengambilan informasi medis secara cepat dengan proses melalui cloud yang didukung oleh penyimpanan data secara lokal.

Selain itu, karena dapat memanfaatkan fitur yang sama secara lengkap, penggunaan hybrid cloud juga membantu Anda untuk memiliki penyimpanan data secara lokal tanpa harus memiliki proses data yang berat. Untuk itu, pastikan juga layanan hybrid cloud yang Anda gunakan memiliki sistem dan fitur yang sama serta terintegrasi agar dapat lebih efisien dan responsif dalam memenuhi kebutuhan pelayanan bisnis dan akselerasi dalam inovasi pelayanan perusahaan Anda terhadap konsumen.

Mendukung Integrasi Cabang

Untuk Anda yang memiliki kantor cabang yang tersebar luas, pemanfaatan hybrid cloud dapat membantu perusahaan tetap memiliki sistem proses dan penyimpanan data yang terintegrasi meski dioperasikan di tempat yang berbeda-beda. Kemampuan yang dimiliki cloud dapat dimanfaatkan untuk melakukan proses pengolahan data terpusat melalui konektivitas internet dengan tetap dapat menjalankan operasi data yang berbeda-beda di masing-masing tempat. Pastikan layanan tersebut didukung oleh hybrid cloud yang dimiliki karena hal ini juga dapat berguna apabila perusahaan Anda beroperasi di negara dengan regulasi pengolahan data yang ketat sehingga harus melakukan proses pengolahan data secara lokal namun tetap dapat memanfaatkan kecepatan dan kecanggihan cloud karena proses pengolahan data yang telah terintegrasi.

Pilih Layanan yang Menghemat Biaya Operasional

Melalui pemanfaatan hybrid cloud, Anda juga dapat memiliki biaya operasional yang efektif dan efisien. Selain itu, dengan pelayanan penuh terhadap kebutuhan infrastruktur dan fitur dalam pengolahan data yang terintegrasi, Anda juga bisa terhindar dari risiko-risiko kesalahan operasional, biaya dan waktu untuk pemeliharaan, serta tidak lagi perlu mengeluarkan anggaran untuk membeli hardware tambahan lainnya dari pihak ketiga. Dengan menggunakan layanan hybrid cloud yang terpercaya, perusahaan Anda akan dimudahkan terhadap proses pemantauan dan pemeliharaan infrastruktur teknologi yang digunakan untuk melakukan pemrosesan data karena telah disediakan dan didukung penuh oleh penyedia layanan tersebut.

Memiliki layanan hybrid cloud dengan fitur dan layanan yang maksimal dapat mendukung peningkatan produktivitas serta efisiensi operasional karena didukung pengembangan dan pelayanan fitur cloud dengan proses olah data secara lokal yang saling terintegrasi. Salah satu produk yang menyediakan kebutuhan Anda untuk memiliki pengalaman penuh dalam pemrosesan data secara hybrid adalah AWS Outposts. Dengan memiliki fitur-fitur yang tersedia pada layanan hybrid cloud tersebut, Anda juga dapat terhindar dari penggunaan API yang berbeda dan terlalu kompleks, pembaruan software manual, dan pengeluaran biaya tambahan lainnya yang dapat memperlambat laju produktivitas perusahaan Anda.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh AWS Outposts.

Kemudahan Digital Banking untuk Bertransaksi Selama Work From Home

Masa pandemi yang mengharuskan kita lebih berdiam diri di rumah membuat  banyak kegiatan kita dibatasi, salah satunya adalah kegiatan transaksi keuangan secara langsung. Berbagai kegiatan transaksi seperti jual beli barang, pembayaran tagihan, dan sebagainya harus dapat dialihkan dari pembayaran langsung menjadi cashless dan online untuk mencegah kita dari penularan virus COVID-19.

Salah satu cara untuk tetap bertransaksi dengan aman pada masa pandemi ini adalah dengan memanfaatkan fitur-fitur dan fasilitas yang dimiliki oleh digital banking. Dengan layanan digital banking, kita tidak perlu melakukan kontak fisik secara langsung tetapi tetap dapat melakukan berbagai kegiatan transaksi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Berikut kami hadirkan berbagai keunggulan digital banking yang dapat dimanfaatkan selama harus #DiRumahAja.

Pendaftaran Langsung dari Smartphone

Selama masa pandemi ini, banyak cabang bank yang terpaksa mengurangi jam pelayanan sehingga menyulitkan kita untuk melakukan pendaftaran rekening baru. Akan tetapi, hal ini tidak lagi menjadi kekhawatiran bila kita ingin menggunakan digital banking. Sebab, kita cukup melakukan pendaftaran secara online dengan menggunakan smartphone, tanpa harus mengisi formulir secara langsung.

Anda juga akan mendapatkan kemudahan untuk bertanya atau saat mengalami kesulitan dalam pendaftaran dengan bertanya kepada virtual assistant yang dapat menggantikan peran teller atau customer service bank sehingga Anda tidak lagi perlu mengunjungi kantor cabang terdekat bila memiliki masalah saat bertransaksi atau melakukan pendaftaran.

Transaksi Cepat dan Cashless

Meski kegiatan sehari-hari kita terbatas, kegiatan seperti membeli kebutuhan hidup tetap harus dilakukan dengan aman. Fitur keamanan yang terjamin dengan kode OTP atau pin untuk transaksi juga bisa menjadi salah satu alasan kita mulai menggunakan produk digital banking selama masa pandemi ini. Dengan menggunakan digital banking, proses top-up untuk e-wallet dan e-money yang kita miliki dapat dilakukan dengan lebih cepat dan aman. Sehingga kita dapat membeli kebutuhan seperti lauk dan bahan makanan secara online.

Selain itu, transaksi lain seperti membayar tagihan listrik, membeli voucher game, hingga membeli barang-barang yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan work from home melalui e-commerce dapat dilakukan dengan mudah dalam satu aplikasi. Aktivasi kartu kredit digital banking juga dapat dilakukan secara langsung sehingga Anda dapat melakukan pembuatan kartu kredit di mana pun dan kapan pun. Fitur-fitur digital banking dapat membantu Anda untuk melakukan berbagai transaksi dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari hanya melalui smartphone, mulai dari berinvestasi, melacak pengeluaran, hingga transfer ke luar negeri secara gratis langsung dari rumah aja.

Investasi dan Lacak Pengeluaran Melalui Aplikasi

Salah satu fitur digital banking yang harus dimanfaatkan selama WFH ini adalah fitur spending tracker. Fitur ini membuat kita dapat melacak dan mengkategorikan pengeluaran kita sehingga kita dapat lebih baik dalam menyusun pengeluaran yang dibutuhkan. Fitur ini juga bermanfaat untuk Anda yang memiliki kecenderungan untuk melakukan panic buying dan membeli barang yang tidak perlu selama masa pandemi, agar pemasukan Anda yang tersisa dapat dimanfaatkan untuk ditabung atau diinvestasikan.

Anda juga bisa melakukan investasi seperti pembelian deposito dan obligasi secara langsung dari smartphone tanpa harus ke teller bila menggunakan fitur yang dimiliki oleh digital banking sehingga selama masa pandemi ini Anda juga bisa menginvestasikan pemasukan untuk kebutuhan di masa depan setelah situasi mulai membaik.

Kebutuhan hidup yang mengharuskan kita untuk melakukan transaksi saat diharuskan melakukan physcial distancing seperti ini membuat fitur-fitur digital banking tersebut setidaknya membantu kita untuk meminimalisir kemungkinan adanya penularan virus COVID-19 saat melakukan transaksi perbankan. Salah satu produk digital banking yang memiliki fitur-fitur tersebut adalah aplikasi digibank by DBS. Dengan memanfaatkan fitur-fitur tersebut, kita bisa dapat lebih mudah, aman, dan nyaman dalam bertransaksi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama work from home ini.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh digibank by DBS

Application Information Will Show Up Here