Cara Memanfaatkan Media Sosial untuk Pemasaran Startup

Melanjutkan dari ulasan sebelumnya tentang pemasaran digital untuk startup, kali ini DailySocial akan membahas tentang optimasi platform media sosial. Kendati banyak dianggap sebagai kanal tempat berkumpulnya calon konsumen potensial, ternyata memenangkan pasar di media sosial bukan hal yang mudah. Tanpa adanya strategi yang sesuai, sangat sulit bagi startup untuk mendapatkan konversi dari reach menjadi goal yang diinginkan, misalnya klik ke tautan yang dibagikan. Alih-alih mendapatkan traksi besar, bisa saja pemasaran media sosial hanya akan menguras biaya dan waktu.

Perhatikan beberapa hal berikut sebelum memulai

Saat ini media sosial tidak hanya digunakan oleh kalangan konsumen muda saja, tetapi sudah menjadi platform yang digunakan secara umum. Jika melihat di sekeliling kita, saat ini mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua telah memanfaatkan media sosial, namun masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda dalam berinteraksi di dalamnya. Karena kondisinya yang sangat beragam, dibutuhkan pendekatan yang pas melalui upaya pemasaran. Salah satunya berbasis digital analytics, seperti yang dijelaskan Co-Founder GDILab Jefri Dinomo.

Pendekatan digital analytics dilakukan untuk memastikan pelaku usaha mendapatkan manfaat yang maksimal dari investasinya di media sosial, dengan menargetkan brand pada sasaran yang tepat. Dibutuhkan strategi yang detail sebelum memulai, diharapkan menjadi sebuah acuan bagi pemasar dalam merumuskan berbagai kebutuhan ke depannya, termasuk unsur teknis yang akan mendukung. Dalam perumusan strategi komponen utama yang dapat dijadikan sebagai modal dasar adalah pemahaman yang matang tentang produk –tahu keunggulan produknya dan segmentasi pangsa pasar yang dituju secara spesifik.

Di fase perumusan strategi salah satu hasil yang harus diperoleh adalah sebuah catatan tentang detail produk dan konsumen yang dituju. Bermodal hasil tersebut, selanjutnya dapat dipilih platform media sosial yang sesuai untuk memasarkan produk. Bisa saja menggunakan semua media sosial, namun ingat, habit pengguna sosial itu beragam, kita harus jeli dalam menemukan segmentasi pasar yang dituju. Termasuk mempertimbangkan tipe konten, apakah dengan kata-kata saja orang akan tahu maksud dan tujuan produk, atau harus ditambah gambar dan juga video. Pertimbangan konten juga akan menjadi salah satu faktor penentu dalam pemilihan platform.

Kemudian hal yang perlu menjadi perhatian, untuk startup penting di fase awal pemasaran memfokuskan pada pengenalan brand secara luas. Tujuannya agar orang semakin familier dengan startup, baik dari sisi namanya, logonya, produk atau layanannya, hingga keunggulan yang dimiliki. Fokus pada tujuan meningkatkan nilai brand nantinya akan berimplikasi pada taste konten yang dihadirkan, sebagai contoh dengan cara mencoba memahami permasalahan pengguna dan mengarahkan solusinya pada produk atau layanan yang diusung startup.

Pemasaran di media sosial menurut Jefri Dinomo
Pemasaran di media sosial menurut Jefri Dinomo

Dengan demikian, checklist yang harus dipenuhi oleh startup ketika hendak mempersiapkan pemasaran digital melalui media sosial, yakni:

  1. Susun strategi secara mendetail: pelajari keunggulan produk, petakan segmentasi konsumen.
  2. Identifikasi platform yang sesuai didasarkan pada beberapa hal: karakteristik konsumen yang dituju lebih sering menggunakan layanan apa, tipe konten yang akan diunggah seperti apa –menyesuaikan pada kompleksitas layanan.
  3. Di fase awal fokus startup adalah memperkenalkan brand dan solusi yang ditawarkan seluas mungkin kepada masyarakat.

Lakukan beberapa hal berikut saat memulai

Menurut CEO Bangwin Consulting Abang Edwin, ada beberapa kiat yang dapat diikuti oleh startup ketika ingin memanfaatkan media sosial sebagai kanal pemasaran. Pertama, untuk memperkenalkan produk ada beberapa cara sehingga dapat menarik perhatian audience yang dituju. Salah satunya dengan melempar isu, kemudian menawarkan solusi dengan produk atau layanan yang dikembangkan. Hasil akhir yang dijadikan tolok ukur ialah tentang hubungan yang dibangun dengan calon konsumen. Semakin banyak respon yang didapat (terutama positif) maka strategi tersebut berjalan dengan baik.

Konten menjadi bagian penting untuk menjadi trigger dalam menggiring konsumen untuk merespon. Yang perlu diperhatikan, konten pemasaran tidak melulu kaku melakukan hard-selling secara terus-menerus, akan tetapi dapat diselingi dengan konten umum yang relevan. Misalnya kutipan, konten visual, kuis dan sebagainya. Perhatikan segmentasi konsumen yang dituju dalam memilah unsur kreatif dalam konten. Dan yang terakhir adalah melakukan konsistensi. Konsistensi dengan kreativitas konten dan strategi menjangkau konsumen sendiri dapat dikelompokkan menjadi dua aksi, yakni One Time Set-up dan Daily Engagement.

One Time Set-up berkaitan dengan cara startup mematangkan identitas berkaitan dengan brand atau merek produknya.  Daily Engagement berkaitan dengan bagaimana media sosial dapat menjadi medium berkomunikasi antara startup dengan konsumennya. Semakin banyak perbincangan yang terjadi, maka skor untuk Daily Engagement semakin bagus. Bagian terpenting di sini ialah konteks, tentang konsistensi konten dan strategi media sosial dalam memberikan pesan yang sesuai dan bermanfaat bagi para pengikut di media sosial. Setiap posting di media sosial akan memiliki nilai yang disebut Rate Impressions.

Pemasaran di media sosial menurut Abang Edwin
Pemasaran di media sosial menurut Abang Edwin

Di fase memulai ini ada beberapa hal yang harus menjadi checklist:

  1. Pikirkan cara terbaik dalam mendefinisikan atau memperkenalkan produk. Lakukan riset dengan orang di sekeliling. Misalnya coba buat satu dua kalimat atau gambar, kirim ke rekan yang sebelumnya tidak mengetahui tentang maksud konten tersebut. Lalu lakukan penilaian, apakah mereka paham? Jika belum, maka rumuskan kembali sehingga lebih mudah dimengerti. Lakukan secara giat sebelum di-posting di media sosial.
  2. Buat konten semenarik mungkin, termasuk untuk konten yang tidak berkaitan langsung dengan misi penjualan produk. Gunakan aset-aset digital yang interaktif untuk menarik minat responden.
  3. Lakukan secara konsisten, dan pastikan semua terukur dengan baik sesuai dengan aspek One Time Set-up dan Daily Engagement.

Lebih lanjut tentang media sosial untuk pemasaran

Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam penyusunan strategi media sosial, yakni startup harus paham betul tujuan yang diinginkan dan cara-cara dalam melakukan pengukuran. Penentuan dua hal tersebut bertujuan untuk memastikan kegiatan dapat terarah dan diukur capaiannya. Adapun beberapa hal yang dapat dicapai melalui pemasaran media sosial di antaranya:

  • Meningkatkan nilai brand produk atau layanan.
  • Meningkatkan kualitas dan transaksi penjualan dengan membuka peluang baru.
  • Meningkatkan return of investment (ROI).
  • Meningkatkan komunitas pelanggan loyal.
  • Meningkatkan visibilitas startup dalam lanskap persaingan industri.

Sementara pengukuran dapat menggunakan beberapa kriteria hasil yang dimiliki media sosial, di antaranya:

  • Reach – seberapa besar jangkauan dari konten yang dipublikasi.
  • Click – seberapa banyak klik pada tautan yang dibagikan.
  • Engagement – seberapa banyak interaksi yang dilakukan dalam setiap publikasi.
  • Hashtag Performance – seberapa besar performa tren yang coba dibangun.
  • Sentiment – penilaian positif atau negatif masyarakat terhadap konten yang dipublikasi.
  • Organic and Paid Likes – perbandingan antara interaksi yang didapat dari iklan dan organik.

Lalu jika disimpulkan secara garis besar, hal-hal yang perlu diperhatikan oleh startup saat akan melakukan pemasaran digital digambarkan dalam infografik di bawah ini.

 

Infografik Pemasaran Media Sosial DailySocial
Infografik Pemasaran Media Sosial DailySocial

OWOX Business Intelligence akan Selenggarakan Diskusi Bahas Analisis Data untuk Iklan Digital

Ketika startup melakukan pemasaran digital, perlu ada sebuah model pengukuran yang pas, agar dapat menyelaraskan investasi yang digelontorkan dengan tujuan akhir yang diharapkan. Performace Marketing, Analytics, dan Business Intelligence menjadi beberapa pendekatan dalam pemasaran digital yang dapat dimanfaatkan untuk memantau dan mengevaluasi kinerja sebuah pemasaran digital. Terlebih saat ini brand tidak cukup hanya dengan berkreasi dan mempublikasikannya secara cuma-cuma, perlu adanya pertumbuhan engagement yang didukung dengan iklan, sehingga Return on Advertising Spend (ROAS) harus menjadi pertimbangan utama.

Melihat kebutuhan tersebut, OWOX BI sebuah perusahaan teknologi Eropa yang memiliki spesialisasi di Business Intelligence akan mengadakan sebuah sharing session bertajuk “Online Analytics Meetup Vol. 1”. Dalam kesempatan pertama ini diskusi akan mengangkat topik “How to Maximize The ROI of Your Ad Campaigns Using Analytics Data”. Acara akan diselenggarakan pada hari Rabu, 28 Februari 2018 pukul 18.00 WIB di Kaffeine SCBD, Jakarta.

Beberapa pemateri yang akan hadir di antaranya Gerald Logor (Marketing Intelligence Lead Shopee), Fanie Fikri (VP Marketing Fabelio), Arvy Este (Head of Marketing aCommerce), dan Dimas Kurniantoro Aji (Customer Success Manager OWOX BI).

Selain strategi mencapai ROAS, beberapa tips yang akan dipresentasikan termasuk seputar menurunkan biaya akuisisi konsumen baru atau menghitung conversion funnel melalui pendekatan Business Intelligence. Diharapkan diskusi ini dapat menjawab beberapa pertanyaan yang masih membingungkan banyak pemasar di kalangan startup, seperti:

  • Bagaimana cara memulai performance marketing?
  • Bagaimana menghadapi banyak data points?
  • Bagaimana cara mengukur marketing campaign?
  • Apa itu attribution?
  • Apa direct & non-direct impact dari attribution yang digunakan kepada revenue perusahaan?
  • Bagaimana mengelola marketing channel dan budget iklan?

Acara ini diharapkan dapat mengedukasi dan memperdalam pengetahuan analytics dalam bisnis. Informasi lebih lanjut dan pendaftaran bisa melalui tautan berikut ini klik di sini.

How to Maximize the ROI of Ad Campaigns using Analytics Data
How to Maximize the ROI of Ad Campaigns using Analytics Data


Disclosure: DailySocial merupakan media partner untuk Online Analytics Meetup Vol. 1

Kolega Co-Working Space Ajak Pelaku Bisnis Digital Diskusikan Permasalahan Talenta IT

Pemenuhan talenta di bidang teknologi menjadi salah satu permasalahan yang masih sering dikeluhkan oleh pengusaha saat ini, khususnya yang bergerak di bidang digital. Faktor pendidikan sering dijadikan sebagai ujung dari permasalahan ini.

Menurut riset yang dilakukan A.T. Kearney, sektor pendidikan di Indonesia hanya mampu menghasilkan 278 insinyur teknik informasi dari setiap 1 juta penduduk. Porsi lulusan teknik di Indonesia jauh lebih sedikit jika dibandingkan negara tentang, misalnya Malaysia yang mencetak 1.834 orang insinyur teknologi dan India yang mencetak 1.159 insinyur insinyur teknologi setiap 1 juta orang penduduk.

Sementara itu, beberapa perusahaan mengatakan jumlah talenta teknologi dalam konteks supply sebenarnya banyak. Ini tampak jika dibandingkan antara kebutuhan dengan jumlah program studi teknologi informasi di universitas yang mencapai ratusan. Menurut beberapa perusahaan tadi materi teknologi informasi yang disediakan juga belum memenuhi kebutuhan perusahaan yang ada pada saat ini. Permasalahan utama soal talenta teknologi ini juga dari kesempatan yang tidak merata karena industri yang terpusat di kota-kota besar seperti Jakarta.

Untuk membicarakan permasalahan tersebut, Kolega Co-Working Space berencana menyelenggarakan sebuah acara diskusi bertajuk “Kolega Dev2 (Develop the Developers): Ada apa dengan talenta IT di Indonesia?”. Di sesi ini akan dihadirkan beberapa pemateri dari startup dan komunitas untuk mengupas sebenarnya seperti apa kebutuhan talenta teknologi yang dibutuhkan industri saat ini. Menjadi sebuah urgensi tersendiri, karena di era millenium seperti saat ini pergerakan inovasi berbasis teknologi mutlak dibutuhkan oleh berbagai lini sektor untuk menghadapi berbagai tantangan dan disrupsi.

Acara Kolega Dev2 akan diselenggarakan Rabu, 28 Februari 2018 mulai pukul 12.00 – 15.00 WIB, bertempat di Kolega Co-working Space X MarkPlus Inc, Kuningan, Jakarta Selatan. Pemateri yang akan hadir di antaranya Aldi Adrian (Head of Investment Mandiri Capital), Natalia Sulistya (Partner Lead for Tech & Infrastructure GO-JEK), Dheta Aisyah (Chief of Business Development Binar Academy), dan Tommy Herdiansyah (Founder Code Margonda).

Kolega Develop the Developers
Kolega Develop the Developers

Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, silakan kunjungi laman resminya di sini.


Disclosure: DailySocial merupakan media partner untuk acara Kolega Dev2

Uber Tegaskan Terus Agresif Menjangkau Pasar Asia Tenggara

CEO Uber Dara Khosrowshahi merencanakan langkah agresif untuk memenangkan pasar Asia Tenggara. Sempat tercetus kabar bahwa operasional Uber di Asia Tenggara akan diakuisisi oleh Grab, pasalnya kedua perusahaan kini sama-sama diinvestasi oleh SoftBank. Kepemilikan saham SoftBank di Uber sendiri mencapai 15%. Kabar pencaplokan tersebut ditepis Dara saat ia berkunjung ke India, salah satu pasar besar untuk Uber.

Dara menegaskan Uber akan tetap berjalan mandiri di pasar Asia Tenggara. Langkah yang akan dilakukan Uber di Asia Tenggara dalam waktu dekat termasuk menggelontorkan investasi lebih besar di bidang pemasaran dan subsidi promo layanan.

Pertumbuhan pasar untuk layanan on-demand di Asia Tenggara menjadi landasan kuat bagi Uber untuk tetap berinvestasi di pasar ini. Dara yakin langkahnya di Asia Tenggara akan membawa pada perkembangan bisnis Uber. Dikutip dari Reuters, Dara menglaim prakiraan pertumbuhan pengguna Uber satu dekade ke depan mencapai 80 persen secara organik.

Selain di Asia Tenggara, Uber juga akan tetap melakukan pergerakan agresif di India. Di pasar ini Uber bersaing ketat dengan Ola, keduanya sama-sama diinvestasi oleh SoftBank. Dara kembali menekankan, walaupun SoftBank adalah investornya Uber akan tetap berpaku pada keputusan akhir yang diambil oleh eksekutif perusahaan. Dipastikan operasional Uber pun tidak akan terganggu di India, walaupun harus bersaing dengan portofolio SoftBank lainnya.

Saat ini valuasi Uber sendiri sudah mencapai sekitar $68 miliar, namun tidak semua basis bisnisnya sudah menghasilkan. Sebagai contoh di India, menurut pemaparan Dara, pasar tersebut sudah menyumbangkan 10 persen dari perjalanan Uber secara global, tetapi belum menghasilkan uang untuk perusahaan. Dara menegaskan, saat ini nilai terbesar yang bisa diciptakan ialah terus berinvestasi dan mengembangkan bisnis seluas-luasnya.

Penyesuaian terhadap regulasi di masing-masing negara juga tengah menjadi konsentrasi utama Uber setelah banyaknya penolakan dan pembatasan karena dianggap “mengganggu” tatanan transportasi yang sudah ada. Upaya normatif ini pun terus dilakukan para pemain on-demand, termasuk di Indonesia.

Application Information Will Show Up Here

KoinWorks’ RoboLending Automates Profit Estimation and Investment Process

P2P lending provider KoinWorks announces new features in its platform. It’s a feature designed for giving comprehensive information related to potential benefit for lenders that already being estimated within a certain period.

The feature automates every investment process and funding allocation of specified investment. RoboLending is developed using machine learning, studying the existing transaction model for the whole year (in 2017).

For KoinWorks, having an autorun service becomes a necessity in the midst of increasing number of enthusiasts. Currently, there are more than 40 thousand lenders in KoinWorks. There are 600 investors participate for all loan applications in average. Using RoboLending, KoinWorks side mission is to facilitate newcomer investors, especially those expecting quick results.

“RoboLending is a machine learning-based feature we create from our investment activities during 2017. We hope this feature can help to increase financial inclusion, for young investors wanting to invest, can allocate funds using this feature. RoboLending is one of KoinWorks innovation in technology because we believe that innovation is the base of economic development,” KoinWorks’ CEO & Co-Founder Benedicto Haryono responded.

He explains with lumpsum return method, all lenders using RoboLending feature will get a refund according to the interest of the terms approved. This feature also considered being a breakthrough in Indonesia’s p2p lending network, complementing KoinWorks commitment to present innovations within the framework of p2p lending service it provides.

Previously, KoinWorks has launched Dana Proteksi to minimize lender’s loss everytime the borrower fails to pay back. Other services such as KoinBisnis, KoinPintar, KoinSehat, and KoinInvoice are presented to cover a variety of loan needs. In 2017, KoinWorks has launched Multi Auto Purchase that allows autorun funding distribution to all existing investment products based on investor’s preference.

So far, KoinWorks has managed to distribute funding to over 824 borrowers. This feature is expected to increase the amount of investment and recruit more lenders with the easy investment.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Program Edukasi “SIAP” Kembali Inkubasi Startup di Bidang Sosial

Di antara banyak lanskap yang digeluti oleh startup Indonesia, social enterprise atau kewirausahaan berbasis sosial menjadi salah satu yang cukup diminati. Startup yang fokus pada social enterprise umumnya menekankan pada dua aspek sekaligus, yakni bagaimana mereka memberikan dampak kepada masyarakat secara umum dan bagaimana mereka dapat bertahan dengan model bisnis berkelanjutan. Dalam realisasinya, ternyata masih banyak tantangan untuk mencapai dua tujuan utama tadi.

Beberapa faktor yang masih menjadi PR bagi para pelaku kewirausahaan sosial di antaranya kurangnya jejaring, sumber pendanaan, akses pengetahuan, mentorship, dan belum terbentuknya sebuah ekosistem wirausaha sosial yang memadai. Untuk itu William Hendradjaja (Co-Founder Impact Hub Jakarta), Agustian Hermanto (Co-Founder Collective.id), Aldi Ulaan (General Manager Kolaborasi.co), dan Aghnia Banat (Project Director LocalStartupFest) menginisiasi sebuah program bernama Social Innovation Acceleration Program (SIAP).

SIAP adalah sebuah program edukasi yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas founder social enterprise melalui 4 program utama, yaitu: Social Enterprise Development (SED) Bootcamps, Project Matchmaking, Product Development Week dan Demo Day. Para founder yang bergabung dalam SIAP berkesempatan untuk mendapatkan mentorship, networking dan akses pendanaan yang tepat. Pada program bootcamp pertama di tahun 2017, SIAP telah menginkubasi 6 social enterprise dari berbagai bidang, mulai dari kesehatan, lingkungan, pariwisata, hingga edukasi.

“Dengan mengikuti program Social Enterprise Development Bootcamp, para founder dapat belajar berbagai kurikulum seperti Change Theory, Product Validation Method, Growth Hacking, Impact Assessment & Metrics, sampai Sustainability Strategy dalam 2 bulan. Setelah menyelesaikan program tersebut, terdapat Advancement Program untuk pengembangan produk dan sesi mentoring personal agar para founder bisa mendapatkan feedback mendalam mengenai social enterprise-nya dari para mentor,” ujar Aghnia sebagai salah satu inisiator SIAP.

Di tahun 2018 ini SIAP akan fokus menginkubasi social enterprise pada bidang agrikultur, edukasi, dan kesehatan. Mentor-mentor yang telah tergabung dan akan berpartisipasi pada bootcamp tahun ini antara lain Vikra Ijas (Co-founder dan CMO Kitabisa.com), Sofian Hadiwijaya (Co-Founder Warung Pintar), Yohanes Sugihtononugroho (Co-Founder dan CEO Crowde), Fajar Anugerah (Partner Patamar Capital), dan Stephanie Arrowsmith (Co-founder ImpactHub).

Tahun ini SIAP membuka kesempatan bagi 30 peserta untuk mengikuti program bootcamp. Acara akan diselenggarakan pada tanggal 31 Maret – 19 Mei 2018 mendatang.  Peminat dapat memperoleh informasi lebih lanjut dan melakukan pendaftaran dengan mengunjung laman resmi SIAP www.socialinnovation.id.


Disclosure: DailySocial merupakan media partner Social Innovation Acceleration Program 2018

RoboLending dari KoinWorks Otomasi Proses Investasi dan Estimasi Keuntungan

Penyedia layanan p2p lending KoinWorks mengumumkan kehadiran fitur baru di platformnya. Bernama RoboLending, fitur tersebut didesain untuk mampu memberikan informasi komprehensif bagi pemberi dana seputar potensi keuntungan yang sudah diestimasi dalam jangka waktu tertentu.

Fitur ini membuat otomatis seluruh proses investasi dan alokasi dana investasi yang ditentukan.  RoboLending dikembangkan dengan memanfaatkan kapabilitas machine learning, mempelajari model transaksi yang telah berjalan sepanjang tahun 2017.

Bagi KoinWorks, memiliki layanan yang dapat berjalan secara otomatis menjadi kebutuhan tersendiri di tengah peminat layanan yang makin banyak. Diinformasikan saat ini sudah ada lebih dari 40 ribu pendana di KoinWorks. Rata-rata untuk setiap pengajuan pinjaman yang dilakukan pengguna, ada 600 pendana yang turut andil meminjamkan investasinya. Melalui fitur RoboLending, misi lain KoinWorks ialah untuk memudahkan pendana pemula, khususnya bagi mereka yang ingin cepat mengetahui hasil yang didapat.

“RoboLending ini sebagai fitur yang kami ciptakan berdasarkan machine learning yang belajar dari aktivitas pendana kami selama 2017. Kami berharap fitur ini dapat membantu meningkatkan inklusi finansial, jadi bagi para investor muda yang ingin mencoba berinvestasi, dapat mengalokasikan dananya menggunakan fitur ini. RoboLending merupakan salah satu inovasi KoinWorks dalam sisi teknologi, karena kami yakin bahwa inovasi merupakan landasan dari perkembangan ekonomi,” sambut Co-Founder & CEO KoinWorks Benedicto Haryono.

Benedicto turut menerangkan, dengan menggunakan metode pengembalian lumpsum, setiap pendana yang menggunakan fitur RoboLending akan mendapatkan pengembalian sesuai bunga yang tertera pada akhir jangka waktunya. Hadirnya fitur ini juga dinilai menjadi terobosan baru dalam dunia p2p lending tanah air juga melengkapi komitmen KoinWorks dalam menghadirkan inovasi demi inovasi dalam kerangka layanan p2p lending yang disediakannya.

[Baca juga: Penerapan Teknologi Kecerdasan Buatan untuk Startup Fintech]

Sebelumnya KoinWorks juga menghadirkan layanan Dana Proteksi untuk meminimalkan kerugian modal lender setiap kali peminjam gagal bayar. Layanan lain, seperti KoinBisnis, KoinPintar, KoinSehat, hingga KoinInvoice, dihadirkan demi mencakup beragam kebutuhan pinjaman. Terakhir di tahun 2017 KoinWorks meluncurkan Multi Auto Purchase, memungkinkan pendana untuk mengotomasi pendistribusian dana investasinya ke berbagai produk investasi yang tersedia sesuai preferensi.

Sejauh ini KoinWorks sudah berhasil menyalurkan dana ke lebih dari 824 peminjam. Hadirnya fitur ini diharapkan akan menambah jumlah penyaluran dana investasi dan merekrut lebih banyak pendana dengan kemudahan berinvestasi yang dimilikinya.

Application Information Will Show Up Here

Strategi Pemasaran Digital untuk Startup dan Penerapannya

Jika melihat karakteristik konsumen modern yang ada saat ini, tidak diragukan lagi bahwa pendekatan strategi pemasaran digital menjadi sesuatu yang sangat layak dipertimbangkan, terlebih untuk startup digital. Strategi pemasaran digital dapat didefinisikan sebagai serangkaian tindakan yang didesain untuk membantu bisnis mencapai tujuan menggunakan medium internet (online).

Jika dilihat secara kasat mata mungkin akan tampak mudah, bahkan sebagian berpikiran bahwa pemasaran digital sama dengan mempublikasi konten melalui media sosial, lalu mempercepat dengan iklan. Namun kenyataannya tidak sesederhana itu, perlu berbagai perencanaan untuk menghasilkan kampanye pemasaran yang efektif.

Tahapan penyiapan pemasaran digital
Tahapan penyiapan pemasaran digital

Memulai dengan penyusunan strategi

Untuk memulai, startup perlu untuk memikirkan strategi. Strategi sendiri berupa rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, dan disarankan tujuan tersebut harus dapat diukur dengan baik. Sebagai contoh: melalui kampanye pemasaran digital yang dijalankan selama 2 bulan, startup ingin menghasilkan peningkatan percobaan trial dari produk sebesar 15%.

Namun strategi terebut juga akan sangat bergantung dengan skala bisnis. Di tingkat startup, memiliki tujuan yang fokus dan sederhana sangat disarankan. Cara paling mudah ialah dengan membuat schedule plan berisi aktivitas apa saja yang akan dilakukan secara online.

Hal yang harus dilakukan dalam menyusun strategi pemasaran:

  1. Pastikan target sudah didapat, sehingga ada angka yang bisa digunakan untuk mengukur hasil akhir.
  2. Tentukan kerangka waktu pelaksanaan kegiatan pemasaran digital dan aktivitas yang akan dilakukan.
  3. Identifikasi untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan acara di waktu yang telah ditentukan tersebut. Misalnya jangan sampai melakukan promo hard-selling untuk konversi penjualan ketika tanggal tua dll.
  4. Tentukan kanal online yang akan digunakan untuk promosi.
Contoh rancangan aktivitas pemasaran digital / Smartsheet
Contoh rancangan aktivitas pemasaran digital / Smartsheet

Memahami konsumen

Memahami konsumen meliputi beberapa hal, selain harus tahu konsumen ada di segmentasi mana dari sisi daya beli, juga harus mengetahui betul latar belakang mereka. Misalnya aplikasi untuk pencarian tutor belajar, maka startup dapat fokus menargetkan kalangan orang tua atau murid di tingkat atas (SMA/K). Dengan mengenali audiens, startup akan mengerti cara seperti apa yang efektif untuk menyampaikan pesan promosi yang digencarkan.

Contoh tabel pengelompokan segmentasi konsumen / Parse.ly
Contoh tabel pengelompokan segmentasi konsumen / Parse.ly

Untuk mengidentifikasi segmentasi pelanggan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan:

  • Pikirkan siapa saja yang memiliki kemungkinan menggunakan produk atau layanan startup, kelompokkan menjadi empat bagian.
  • Pilah jenis audiens berdasarkan karakteristik tertentu, tabel di atas bisa menjadi rujukan.
  • Validasi dapat dilakukan dengan cara melihat data histori pada sistem analisis web atau aplikasi, untuk memastikan hasil pemilihan tersebut sudah tepat.

Memahami brand yang diusung

Mengetahui tentang brand produk yang diusung adalah memahami kekuatan yang dimiliki. Ini penting diketahui, untuk menjelaskan kepada pelanggan mengapa mereka harus memilih produk yang diusung tersebut, ketimbang menggunakan produk pesaing. Keunggulan-keunggulan tersebut harus didefinisikan dengan jelas.

Jika sulit untuk mendefinisikan brand produk dengan baik, coba jawab beberapa pertanyaan berikut ini:

  • Siapa konsumen produk Anda?
  • Apa permasalahan yang ingin dipecahkan dengan produk tersebut?
  • Apa hal unik yang berikan oleh produk Anda? (Sebutkan tiga saja.)
  • Hal apa yang dapat Anda janjikan jika konsumen menggunakan produk tersebut?

Susun jawaban dari empat pertanyaan menjadi sebuah paragraf, lalu buat menjadi singkat. Maka itulah keunggulan yang ingin disampaikan ke pelanggan terkait brand produk startup yang tengah diperjuangkan.

Template untuk mengetahui persona calon pengguna produk / Hubspot
Template untuk mengetahui persona calon pengguna produk / Hubspot

Menyiasati kompetisi bisnis

Anda ingin tahu apa yang melawan Anda, dan Anda dapat belajar dengan baik dari kedua kemenangan dan kesalahan. Terinspirasi oleh kemenangan pesaing Anda, dan gunakan perbedaan Anda untuk menyoroti apa yang unik dari apa yang Anda tawarkan. Untuk mengidentifikasi persaingan, perlu memahami tiga jenis pesaing yang harus disiasati dengan baik dalam bisnis, berikut:

  • Pesaing Langsung; startup atau perusahaan yang menawarkan produk yang sama.
  • Pesaing Tidak Langsung; startup atau merek yang menawarkan produk berbeda, namun bersaing di ruang atau segmentasi pengguna yang sama.
  • Komparator; produk yang sebelumnya sudah dipakai oleh pelanggan.

Lalu cara paling mudah untuk menemukan kompetitor bisnis –dari tiga jenis di atas–bisa melakukan beberapa hal berikut:

  • Gunakan Google, lalu ketikkan kata kunci berkaitan dengan produk atau layanan yang dibuat oleh startup.
  • Jika menemukan, coba layanan tersebut, bandingkan dengan yang dimiliki startup. Jelajahi websitenya dan pelajari newsletter yang biasa dikirimkan.
  • Tanyakan kepada pelanggan yang pernah menggunakan produk lain sebagai testimoni dan masukan pengembangan.

Mengukur target capaian

Setelah mendefinisikan dengan baik upaya yang akan dilakukan, maka sekarang mulai melakukan kampanye tersebut. Di fase awal, pengukuran secara intensif dibutuhkan untuk memastikan target yang sudah dicanangkan tercapai. Beberapa hal yang bisa dijadikan bahan analisis untuk mengukur progres pemasaran digital di antaranya:

  • Jumlah kunjungan website
  • Jumlah unduh aplikasi
  • Jumlah pemutaran video
  • Klik ke website atau tulisan
  • Pendaftaran layanan trial, dan sebagainya.

Itu baru langkah awal, karena semua harus dihitung berdasarkan konversinya terhadap target capaian yang diinginkan. Lantas akan muncul pertanyaan-pertanyaan seperti: apakah jika pengunjung website bertambah maka jumlah unduhan meningkat? Apakah jika jumlah unduhan meningkat maka jumlah pelanggan permium akan naik? Jadi definisikan dengan baik target pengukuran dan perhitungannya terhadap dampak yang diinginkan.

Demikian beberapa hal yang perlu disiapkan di fase awal penyiapan strategi pemasaran digital untuk startup. Dalam tulisan selanjutnya, akan dibahas bagaimana mengoptimalkan pemanfaatan tools dan media sosial untuk mendongkrak kegiatan kampanye digital. Karena untuk melakukan pemasaran digital prosesnya tidak instan, sehingga dapat menghasilkan dampak yang baik bagi pelanggan.

05


Referensi: Hubspot, DigialMarketer, Jeff Bullas

Tim Peneliti ITS Kembangkan Invisimos, Alat Terintegrasi untuk Bantu Perawat Pantau Kondisi Pasien

Kelompok peneliti dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) baru-baru ini meluncurkan inovasi terbarunya bernama Invisimos. Ini merupakan teknologi di bidang kesehatan yang memungkinkan tenaga medis di rumah sakit memantau kondisi vital pasien setiap waktu dengan sistem pemantauan terintegrasi.

I Ketut Eddy Purnama, salah satu anggota tim peneliti, menceritakan bahwa pengembangan produk Invisimos didasari pada kondisi di rumah sakit saat ini, perawat harus mengunjungi satu per satu kamar pasien untuk mengetahui kondisi vital melalui Vital Sign Monitor (VSM).

Ketut mengungkapkan cara yang selama ini dilakukan memiliki banyak kekurangan. Misalnya banyaknya pasien dan ruang rawat inap menyebabkan kondisi darurat pada pasien tidak bisa diketahui dengan segera.

Invisimos didesain untuk memastikan kondisi pasien selalu terawasi, sehingga perkembangan kondisinya bisa diketahui setiap saat. Alat ini memungkinkan tenaga medis di ruang jaga agar terus bisa memantau kondisi vital tiap pasien tanpa harus keliling terlebih dahulu.

Invisimos memiliki port luaran yang dapat mengirimkan data Vital Sign pasien secara real-time, sehingga dokter jaga dan perawat jaga dapat mengevaluasi kondisi pasien lebih cepat dari ruang jaga. Jika terdapat kondisi darurat, tenaga medis juga bisa langsung tahu dan segera bertindak tanpa dipanggil.

Saat ini Invisimos juga belum masuk ke tahap pemasaran, karena masih akan disempurnakan menjadi perangkat nirkabel. Ketut menyampaikan bahwa saat ini juga sedang tahap pendaftaran hak paten, sebelum nantinya diproduksi secara masal. Selain Ketut, pengembangan Invisimos juga didukung tiga peneliti lainnya dari ITS, yakni Eko Setijadi (Teknik Elektro), Arief Kurniawan (Teknik Komputer), dan Arman Hakim Nasution (Manajemen Bisnis).

Bekraf Umumkan Lima Startup Lokal yang Diberangkatkan ke SXSW 2018

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) hari ini mengumumkan lima startup lokal yang ditunjuk untuk mengikuti ajang South By Southwest (SXSW) 2018. Kelima startup tersebut adalah Kata.ai, Mycotech, Saft7robotics, Seruniaudio, dan Squline. SXSW 2018 sendiri akan berlangsung 9-10 Maret 2018 di Texas, Amerika Serikat.

Lima startup yang dipilih memang menjangkau lanskap yang berbeda. Kata.ai dikenal sebagai salah satu startup pionir pengembang layanan berbasis Artificial Intelligence. Beberapa produk berbasis chatbot telah berhasil diaplikasikan bersama beberapa perusahaan besar untuk menangani otomasi layanan pelanggan. Kemudian ada Mycotech, yakni pengembang bahan material ramah lingkungan dari limbah pertanian.

Saft7robotics adalah pengembang produk robot edukasi. Ada juga Seruniaudio, yakni pengembang perangkat clip-on khusus untuk alat musik akustik. Dan terakhir ada Squline, yakni platform online untuk membantu belajar bahasa asing dengan tutor dari seluruh dunia. Tahun ini Vestifarm dari TheNextDev Academy juga akan turut mengikuti acara tersebut, didukung oleh Telkomsel.

“Squline sangat bangga dapat terpilih untuk mewakili industri kreatif Indonesia tampil di SXSW 2018. Squline akan mempromosikan layanan kami yang sudah ada dan juga program terbaru kami yaitu bahasa Indonesia. Sehingga nantinya orang-orang Amerika dapat belajar bahasa Indonesia langsung dengan pengajar native dari Indonesia,” sambut CEO Squline Tomy Yunus.

Dalam sambutannya Wakil Kepala Bekraf Ricky Pesik menyampaikan bahwa keberangkatan perwakilan Indonesia ke SXSW 2018 didedikasikan untuk mendukung insan industri kreatif mencapai tujuan mereka. Ini menjadi momentum yang juga dapat dimanfaatkan oleh startup Indonesia guna memperkenalkan produk mereka di kancah internasional.

“Mengikuti kesuksesan partisipasi Indonesia dan sambutan hangat dunia terhadap perusahaan teknologi dan rintisan dari Pavilion Archipelageek tahun lalu, dalam kesempatan ini BEKRAF kembali membawa sederet talenta terbaik tanah air untuk unjuk gigi memperkenalkan karya kreatifnya ke ajang bergengsi dunia,” ujar Ricky.

Menurut pemaparan Bekraf, tahun ini sekurangnya ada 75 startup yang mendaftar untuk diikutsertakan ke dalam SXSW 2018. Tahun lalu Bekraf memberangkatkan beberapa startup termasuk Qlue, PicMix, GO-JEK, Blibli, Kaskus, Slingshot dan beberapa lainnya.