Strategi PicMix dan e-mas Sinergikan Pengguna

PicMix mengumumkan kerja samanya dengan pengembang aplikasi e-mas –merupakan sister company dari layanan e-commerce produk perhiasan Orori—untuk mengadakan sebuah program promosi berbasis gamifikasi di aplikasinya. Program tersebut diberi nama “Main PicMix Dapat Emas”, dapat diikuti oleh seluruh pengguna aplikasi PicMix.

Program ini memungkinkan pengguna PicMix mendapatkan emas gratis melalui menu referral ke aplikasi e-mas yang terdapat di PicMix. Pengguna akan diminta untuk mendaftar ke aplikasi e-mas, setiap pendaftaran yang berhasil akan memberikan 0,1 gram emas secara gratis. Selain melalui pendaftaran, pengguna juga bisa mendapatkan tambahan emas gratis lagi 0,1 gram dengan memasang frame e-mas di PicMix.

Program ini dijalin lantaran menurut masing-masing pihak dapat menghadirkan sebuah simbiosis mutualisme. Bagi PicMix, mereka ingin menawarkan benefit lebih kepada pengguna loyalnya. Sedangkan bagi e-mas, mereka ingin mendatangkan pengguna baru dari aplikasi PicMix. Dari informasi yang diberikan, saat ini pengguna PicMix di seluruh dunia sudah mencapai lebih dari 30 juta dan hampir 10 juta di antaranya berasal dari Indonesia.

“Kami selalu mencoba berinovasi untuk berbagai business model yang sesuai dan menarik serta mutual benefit dengan partner. PicMix pernah mengadakan kerja sama yang serupa seperti ini dengan Mandiri E-Cash. Beberapa bentuk kerja sama mutualisme lainnya, misalnya dengan Telkomsel dan beberapa [layanan] e-commerce lainnya,” ujar Co-Founder PicMix Roberto Thamrin.

Aplikasi e-mas sendiri dikembangkan untuk membantu pengguna dalam melakukan transaksi jual beli emas tanpa perlu menyimpan emas dalam bentuk fisik. Sedangkan PicMix menjadi aplikasi pengolah foto berbasis media sosial yang telah diluncurkan sejak tahun 2012.

Tentang rencana pengembangan produk PicMix ke depan, Roberto mengatakan:

“Awal tahun ini, kami mengembangkan fitur baru bernama PicMix YOYO yang juga dikemas menjadi sebuah photo booth portable yang bisa digunakan oleh brand dalam kegiatan below the line seperti events atau roadshow.”

“Keunggulannya, YOYO photo booth dapat melakukan print gambar animasi ke kertas 3D. Sepanjang tahun 2017 ini sendiri sudah ada beberapa brand yang menggunakan YOYO untuk event mereka,” pungkas Roberto.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

SyarQ Tawarkan Layanan Kredit Berbasis Syariah untuk Pembelian Barang Secara Online

Tingginya peminat layanan belanja online memberikan kesempatan bagi berbagai elemen industri untuk turut meraup untung dari konsumen yang terus meningkat. Salah satunya bagi SyarQ, sebuah startup fintech yang mencoba menyuguhkan layanan kredit dengan mekanisme ekonomi syariah. SyarQ sudah diluncurkan sejak Maret 2017 dan saat ini layanan sudah bisa digunakan secara umum.

Proses bisnis yang dijalankan bukan dengan sistem kredit bunga, melainkan mengacu pada fatwa Dewan Syariah MUI tentang Murabahah, yakni perjanjian jual-beli antara penjual dengan pembeli. SyarQ mendapatkan keuntungan dengan mengambil margin profit, oleh karena itu harga cicilannya lebih mahal daripada harga pasar. Setiap penawaran SyarQ akan ditambah dengan profit terlebih dulu, baru dibagi berdasarkan jangka cicilan yang dipilih.

Proses transaksi di SyarQ tidak meminjamkan uang untuk membeli barang, namun membeli barang kemudian menjual kepada pembeli dengan cicilan. SyarQ membeli barang dari supplier, setelah pembayaran lunas dan secara prinsip menjadi milik SyarQ, barang tersebut kemudian dijual kepada pembeli. SyarQ tidak menjual barang yang belum menjadi kepemilikan SyarQ. Berbasis syariah, SyarQ tidak akan menerima pembayaran melalui kartu kredit.

“Dengan semangat anti riba dan menjunjung tinggi konsep ekonomi syariah, SyarQ lahir di tengah masyarakat yang membutuhkan solusi bagi mereka yang butuh cicilan barang-barang kebutuhan mereka namun ingin terhindar dari riba. Visi terdepan SyarQ adalah untuk menyediakan solusi keuangan syariah bagi masyarakat yang membutuhkan,” ujar Chief Marketing Officer SyarQ Corina Indrianti.

Saat ini SyarQ telah menjalin kemitraan dengan BMT/Koperasi untuk penyediaan dana pembelian dan bekerja sama dengan beberapa pemain e-commerce di Indonesia untuk penyediaan barang. Cara menggunakan cukup simpel, ketika pengguna sudah terdaftar dan terverifikasi, cari barang di layanan e-commerce terkait, lalu masukkan tautan barang tersebut ke sistem SyarQ. Dari sana akan ditampilkan penyesuaian harga dan jangka waktu kredit yang diberikan.

Sistem pengajuan kredit di SyarQ

SyarQ didirikan oleh M. Salman Alfarisy (CEO), Wisnu Manupraba (CTO), Raden Nanda Teguh Perkasa (COO), dan Corina Indrianti (CMO). Saat ini SyarQ dijalankan dengan pendanaan sendiri atau bootstrapping. Untuk roadmap dalam waktu dekat, SyarQ akan segera meluncurkan aplikasi mobile. Selain itu pihaknya juga menginginkan layanan SyarQ dapat menjadi payment channel marketplace, dan menjangkau masyarakat umum, karena saat ini sebagian besar pengguna adalah dari kalangan pegawai.

“Pertumbuhan startup di bidang fintech sangat cepat setahun ke belakang, dari informasi yang kami dapat sudah lebih dari 100 fintech dengan berbagai jenis layanan. Khusus untuk ekonomi syariah juga, peluang untuk tumbuhnya masih sangat besar karena market share-nya kurang lebih 5%-an, harapannya dengan munculnya fintech dapat memberikan kemudahan bagi para pengguna sehingga gap antara potential market share dengan actual market share-nya bisa menipis,” pungkas Corina.

Haris Izmee Ditunjuk Menjadi Presiden Direktur Microsoft Indonesia

Microsoft hari ini resmi mengumumkan penunjukan Haris Izmee sebagai Presiden Direktur baru untuk Indonesia. Sebelumnya posisi tersebut dijabat oleh Andreas Diantoro selama kurang lebih lima tahun. Andreas dikabarkan mungundurkan diri dari jabatannya tersebut, namun belum diketahui informasinya tentang ke mana selanjutnya Andreas akan berkarier.

Haris Izmee diketahui sudah berpengalaman di bisnis profesional selama hampir 20 tahun. Sebelumnya, Haris bekerja di General Electric Healthcare (GEHC) Indonesia sebagai Country Manager dan Direktur. Dalam masa jabatannya, Haris sukses memperluas usaha dalam bidang kesehatan, yang menjadi bidang usaha terbesar GE pada saat ini.

Sebelum GEHC, Haris merupakan Senior Sales Director di GE Aviation, ia bertanggung jawab memimpin seluruh penjualan mesin pesawat komersial. Untuk latar belakang pendidikannya sendiri, Haris adalah lulusan dari Queen Mary University di London dengan gelar Sarjana Teknik Penerbangan.

Presiden Microsoft Asia Pasifik, Andrea Della Mattea dalam sambutannya mengatakan, “Haris memiliki rekam jejak kesuksesan bisnis yang mengesankan. Kami sadar bahwa Indonesia sedang berada di posisi yang luar biasa untuk dapat meraih kesempatan pertumbuhan bisnis baru, dan saya sangat senang untuk menyambut Haris yang akan memimpin pelanggan dan mitra kami menuju transformasi digital.”

Di Microsoft, Haris akan bertanggung jawab terhadap pemasaran produk, layanan dan dukungan pelanggan di Indonesia, serta yang lebih penting yakni mempercepat transformasi yang tengah dilakukan Microsoft saat ini, untuk menjadi perusahaan produktivitas dan platform terkemuka.

“Saya sangat senang dapat bergabung bersama Microsoft, di saat yang sangat tepat. Aspirasi Indonesia untuk menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020 menunjukkan kesempatan yang sangat besar bagi mitra dan pelanggan kami untuk memanfaatkan model bisnis dan solusi baru dalam mempercepat pertumbuhan bisnis mereka. Visi Microsoft untuk memberdayakan masyarakat dan komunitas, menggarisbawahi komitmen kami untuk mendukung perjalanan transformasi digital mereka,” sambut Haris dalam rilis yang kami terima.

NDRA, Aplikasi On-Demand Pertama yang Beroperasi di Papua

NDRA (New Delivery Ride Auto) merupakan layanan on-demand baru asli dan berbasis di Jayapura, Papua. Dikembangkan Ignatius Hendra, NDRA menjadi satu-satunya layanan on-demand yang telah beroperasi di sana. Sebelumnya pada 4 Oktober 2017 lalu Grab juga sudah memulai ekspansi ke Jayapura, hanya saja disebutkan sampai saat ini operasionalnya belum berjalan.

“Masyarakat di Papua sudah lama menginginkan layanan on-demand, tapi belum ada yang melihat pangsa ini, oleh karena itu saya mencoba masuk ke layanan ini,” ujar Hendra.

Tentu pertanyaan yang muncul ketika mendengar layanan on-demand baru yakni tentang persaingan. Bagaimana nanti ketika para “unicorn” masuk ke wilayah bisnis tersebut? Hendra pun mengakui bahwa kemungkinan bisnisnya pasti akan terganggu dan ini sudah ditempatkan dalam tantangan operasi bisnisnya mulai dari sekarang.

Untuk mengantisipasinya, salah satu yang dilakukan NDRA ialah memberikan opsi layanan selengkap mungkin dan secepat mungkin penetrasinya. Selain jasa transportasi ojek dan taksi online, NDRA juga sudah mampu mengakomodasi pemesanan kebutuhan pembelian barang di toko, bahkan sayur mayur di pasar. Untuk layanan pembelian tiket bioskop, pembayaran listrik, dan lainnya kini telah diakomodasi dalam fitur N-SHOP.

Fitur N-RENT juga telah dihadirkan untuk membantu pengguna dalam mendapatkan jasa tenaga tertentu. Termasuk N-EXPRESS untuk layanan pengiriman barang.

“Di fase awal ini, operasional NDRA tidak ada kantor fisik, hanya melalui online dan media sosial. Begitupun juga dengan driver ojek, taksi, dan kurir, belum menggunakan atribut. Untuk pengguna yang mengunduh aplikasi kami di Google Play sudah sekitar 300 orang. Saat ini kami belum melakukan soft opening, masih dalam tahap percobaan dan sosialisasi. Oleh karena itu untuk driver pun masih beberapa orang saja,” ujar Hendra.

Proses bisnis sewa aplikasi, bukan bagi hasil

Berbeda dengan model bisnis layanan on-demand yang selama ini ada, NDRA tidak menggunakan skema bagi hasil, melainkan sewa aplikasi. Sehingga ada biaya bulanan yang dikenakan untuk mitra, dan untuk hasil dari order yang didapat sepenuhnya menjadi hak pengemudi. Adapun biaya yang dikenakan saat ini sebagai berikut:

  • Untuk ojek dan kurir yang bergabung membayar biaya sewa aplikasi Rp250.000/bulan.
  • Untuk taksi dan mobil yang bergabung membayar biaya sewa aplikasi Rp350.000/bulan.
  • Untuk merchant resto yang bergabung membayar biaya sewa aplikasi Rp350.000/bulan.
  • Untuk merchant rumah makan, lapak online, dan PKL yang bergabung membayar biaya sewa aplikasi Rp150.000/bulan.
  • Untuk pengusaha lokal dan usaha rumahan yang punya produk maupun olahan lokal tidak ada biaya sewa.

Saat ini NDRA baru beroperasi di Kota Jayapura, namun dalam waktu dekat, jika pengembangan aplikasi iOS rampung (targetnya awal tahun), akan melakukan ekspansi ke kota lain, seperti Sorong, Manokwari, Biak, Fak-fak, dan Merauke. Pengembangan NDRA masih sepenuhnya dengan dana pribadi dan membuka kesempatan kerja sama untuk investor guna mengembangkan bisnis lebih luas. Selain itu pasca masa percobaan, NDRA ingin merekrut pemuda-pemudi Papua untuk bisa bergabung ke startup tersebut, mengembangkan layanan on-demand lokal di sana.

“Karena visi dan misi NDRA adalah menjadi aplikasi yang dapat memberikan layanan kebutuhan masyarakat secara online dan sekaligus sebagai penyedia lapangan pekerjaan kepada siapa saja dan di mana saja khususnya di tanah Papua,” pungkas Hendra.

Application Information Will Show Up Here

Matakota Sajikan Layanan Pelaporan Warga Berbasis Media Sosial

Matakota merupakan platform berbasis media sosial yang difungsikan untuk menampung informasi pelaporan warga. Konsepnya secara umum tidak jauh beda dengan solusi perkotaan pintar yang sudah ada sejauh ini. Pengguna dideteksi berdasarkan lokasi akses, kemudian dapat memberikan informasi pelaporan berdasarkan kategori yang sudah disediakan. Berbasis media sosial, Matakota diharapkan dapat menampung laporan warga secara instan dan mendapatkan follow up lebih lanjut dari pihak terkait.

“Setiap user Matakota bisa melaporkan kejadian dengan enam kategori, yaitu laporan lalu lintas, kebakaran, kriminal, bencana alam, kegiatan sosial, dan perlindungan anak. Dalam menangani perlindungan anak, kami juga sudah bekerja sama dengan Kak Seto, Ketua Umum LPAI (Lembaga Perlindungan Anak Indonesia),” terang Co-Founder & CEO Matakota Henry Karya Nugraha.

Mengingat informasi tersebut bisa disampaikan oleh siapa saja, Matakota dibekali dengan fitur “Fake Report” di setiap posting yang dibuat penggunanya. Ini untuk meminimalkan adanya informasi hoax. Dalam sebuah laporan, jika ada yang menekan tombol Fake Report lebih dari lima kali, maka akan otomatis terhapus. Jadi informasi berasal dari warga, dan validasi informasi pun dari partisipasi warga.

Matakota juga dilengkapi dengan fitur Panic Button. Fitur tersebut hanya bisa digunakan untuk pengguna yang sudah memvalidasi profilnya dengan data e-KTP. Selain itu, Matakota juga dilengkapi dengan fitur News yang menyuguhkan berita lokal, nasional, maupun internasional untuk memberikan wawasan lebih luas kepada smart citizen.

Terintegrasi dengan layanan berbasis perangkat

Selain sebagai wadah untuk menampung dan memvalidasi informasi dari masyarakat, layanan Matakota didesain untuk bisa diintegrasikan dengan perangkat keras seperti Beacon, CCTV/IPTV, TMC, ATCS, dan sensor bencana. Sehingga harapannya pihak terkait dengan mudah bisa memantau kondisi kota dan memberikan peringatan dini ketika akan terjadi bencana.

“Jika saya lihat, saat ini beberapa instansi pemerintah seperti kepolisian, PMI, BPBD, dan PMK masih berjalan sendiri-sendiri. Belum terintegrasi menjadi satu. Jadi masyarakat harus menghafalkan nomor telepon penting itu masing-masing. Sedangkan jika dalam kondisi darurat bisa jadi masyarakat kesulitan mengingatnya. Jadi kami ingin mengintegrasikannya dan meningkatkan durasi quick response pemerintah dalam menangani laporan. Saat ini quick response instansi berwenang dalam menangani laporan yang membutuhkan respons cepat masih belum maksimal, rata-rata kasus ditangani setelah 30 menit kejadian berlangsung,” terang Henry.

Matakota didirikan oleh Henry (CEO) dan rekannya Gita Hanandika (CEO). Diawali dengan bootstrapping, saat ini Matakota sedang dalam tahap fundraising. Matakota belum lama ini juga menjadi pemenang pertama pada kompetisi ID.Connect di Surabaya yang diselenggarakan oleh D~NET bekerja sama dengan Express Wi-Fi by Facebook.

“Untuk pengembangan produk satu tahun ke depan Matakota akan mengembangkan fitur Lost & Found, pengembangan IoT Beacon private dan business, serta Early Warning System. Sedangkan dari segi bisnis kami ingin bekerja sama dengan lebih banyak kota di Indonesia,” lanjut Henry.

Di akhir perbincangan tim Matakota juga menyampaikan pendapatnya tentang sebuah kota pintar yang ideal. Menurutnya, kota pintar ideal adalah sebuah kota yang memiliki unsur smart government, smart economy, smart environment, smart mobility, dan smart living. Terdapat integrasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sehingga menghasilkan sebuah kinerja yang efektif dan efisien baik itu untuk pemerintah, swasta, dan masyarakat.

Application Information Will Show Up Here

Coworking Space Avenue8 Tawarkan Layanan Concierge dan Akses Loop.Space

Makin meningkatnya popularitas dan penggunaan layanan coworking space oleh startup dan kalangan pekerja lainnya, membuat para penyedia layanan berusaha menyuguhkan berbagai pilihan. Berbagai model pelayanan dan produk dibungkus, sehingga tidak saja menjadikan coworking space hanya sebagai tempat bekerja, tapi lebih dari itu. Rata-rata coworking space yang ada saat ini menawarkan ruang kerja plus kesempatan untuk pengembangan diri, dari ekosistem startup yang disediakan hingga acara-acara seputar kewirausahaan. Di luar itu masih ada yang coba menyajikan konsep lain, salah satunya Avenue8.

Terletak di kawasan Menteng, Avenue8 menyuguhkan ruang kerja dengan level kenyamanan sebanding dengan hotel bintang lima (concierge). Walaupun sebenarnya layanan seperti ini tidak substansial dibutuhkan oleh kalangan pekerja yang membutuhkan coworking space, namun diklaim menjadi yang pertama di Indonesia. Hal ini bisa jadi akan menjadi tren atau standar baru seputar pelayanan ruang kerja virtual tersebut. Fokus pelayanan yang “tidak biasa” ini dikatakan pihak Avenue8 sebagai upaya memberikan opsi privasi dan keamanan lebih bagi para penggunanya.

Pelayanan concierge inilah ingin dijadikan pembeda antara Avenue8 dan coworking space lainnya, para pengguna Avenue8 akan mendapatkan pelayanan khusus, seperti penyeduhan kopi di pagi hari, pemesanan makanan, pemesanan kendaraan jika ingin ke bandara, bahkan reservasi restoran.

Co-founder Avenue8 Catrin Marcellina mengatakan, “Adanya pertumbuhan startup tersebut membuat Avenue8 hadir untuk menjawab apa yang menjadi kebutuhan para startup di Indonesia. Concierge hotel memegang peranan penting pada pelayanan tamu atau customer dalam keseharian sebuah operasional hotel. Sistem inilah yang kami terapkan di dalam Avenue8 dengan tujuan untuk membantu para pengguna mengatasi hal-hal kecil sehingga mereka dapat sepenuhnya fokus pada pekerjaannya. Kami ingin memberikan yang terbaik dan yang berbeda dari coworking space lainnya.”

Avenue8 saat ini juga telah menjadi bagian dari Loop.Space, memungkinkan para anggotanya mengakses lebih dari 160 coworking space di seluruh dunia. Loop.Space sendiri memang menjadi sebuah portal yang menghubungkan coworking space di seluruh dunia untuk memiliki layanan akses di satu pintu. Sehingga bagi para pekerja traveller bisa memanfaatkan ID sama yang sudah dimiliki di coworking space terdaftar untuk mengakses layanan coworking lainnya.

Peran coworking space dalam membangun ekosistem startup

Di balik hingar-bingar model pelayanan coworking space yang ada, sejatinya ada hal fundamental yang dapat dioptimalkan dari situ, sejalan dengan proses bisnis yang coba dikembangkan. Yakni untuk membangun ekosistem startup di Indonesia. Selain fasilitas, aksesibilitas merupakan hal yang penting menjadi bagian dari layanan coworking space, terkait akses dengan sumber daya dan komponen pendukung bisnis lainnya. Hal ini penting, startup digital memiliki mode bisnis yang unik sehingga perlu adanya penyampaian informasi dan pemahaman yang maksimal kepada pemainnya.

Lantas apakah yang ada saat ini sudah sesuai dengan kriteria tersebut? Sebagian sudah memainkan perannya dengan baik. Mampu menghubungkan antara penggiat startup dan pelaku usaha lain dengan berbagai komponen penting seperti investor. Seiring meluasnya cakupan coworking space sangat diharapkan perannya untuk membangun ekosistem dioptimalkan dengan baik. Saat ekosistem tersebut berdiri kokoh, sebenarnya para pemain coworking sendiri yang juga akan mendapatkan dampak positif.

Printyuk Jadi Pengejawantahan Digital Perusahaan Percetakan

Printyuk merupakan layanan berbasis web dan mobile yang diperuntukkan untuk menyederhanakan proses pencetakan. Layanan ini dikembangkan PT Ikrar Mandiriabadi, yang telah berpengalaman sekurangnya 30 tahun di bisnis percetakan. Platform Printyuk memungkinkan pengguna untuk memilih jenis cetakan yang akan dibuat, dan mengunggah desain sesuai dengan kebutuhannya.

Pengembangan Printyuk merupakan bagian dari transformasi digital yang dilakukan perusahaan, dengan harapan mampu membawa perusahaan bisa menjangkau pangsa pasar yang lebih luas. Selama ini Mandiriabadi baru bisa menjangkau konsumen di seputar Jabodetabek, harapannya Printyuk dapat menjangkau konsumen di seluruh Indonesia. Hal ini direalisasikan dengan menggandeng perusahaan logistik.

“Printyuk menyediakan layanan digital printing customized sesuai keinginan pembeli. Kami adalah satu-satunya di Indonesia yang menyajikan feature customized yang bisa di-view di apps dan web secara real-time. Layanan same-day services juga kami bubuhkan untuk memfasilitasi pengguna dengan kebutuhan cetak cepat,” ujar Rudy Swandana, Head of Sales Printyuk.

Selain mencetak, Printyuk juga menyediakan layanan desain. Sehingga pengguna yang dapat belum membawa desain, bisa melakukan permintaan langsung ke sistem aplikasi. Saat ini sudah ada setidaknya 300 varian produk yang dapat dicetak, mulai dari T-Shirt, Mug, Kartu Ucapan, Kartu Nama, Payung, Tas, Package, dan sebagainya.

Selain ditangani sendiri oleh Mandiriabadi, Printyuk juga menggandeng mitra bisnis pemilik percetakan untuk mengakomodasi pesanan yang masuk. Kemitraan yang telah dibangun masih di seputar Jabodetabek.

Beberapa tipe produk yang dapat dicetak di Printyuk
Beberapa tipe produk yang dapat dicetak di Printyuk

Memberikan keleluasaan desain oleh pengguna

Berdasarkan survei yang dilakukan Mindspace Research Agency, di tahun 2017 ini masih banyak kalangan yang butuh layanan percetakan, menepis pangsa pasar yang mulai meredup karena digitalisasi dan kepedulian terhadap hijaunya lingkungan. Mayoritas perkantoran masih membutuhkan produk cetak, ini menjadi pangsa pasar utama. Pasar kedua ialah kalangan di bidang pendidikan, seperti mahasiswa atau pelajar.

“Perbedaan kami dengan yang lain adalah dari segi service customized. Jika di tempat lain untuk desain dan penyesuaian harus mengandalkan komunikasi seperti email, telepon dan lain-lain. Sedangkan di Printyuk cukup dengan klik dan ikuti petunjuknya maka detail dan spesifikasi pemesanan dikelola. Dan satu lagi hanya kita yang bisa menyediakan layanan selesai dalam 3 jam,” ujar Rudy.

Printyuk didirikan Iwan Mulyana (CEO Ikrar Mandiriabadi), Bobby Gandasaputra, dan Irawan Kardarman selaku angel investor. Terkait fundraising, Printyuk sudah mendapatkan pendanaan awal dari angel investor, namun saat ini pihaknya tengah mencari pendanaan lanjutan untuk pengembangan dan ekspansi Printyuk di kota-kota besar lainnya di Indonesia.

Application Information Will Show Up Here

Indonesia Entrepreneur Center Hadir Fasilitasi Pengusaha di Jakarta

Dalam rangka mendukung wirausahawan di Indonesia, khususnya yang bergerak di bidang startup, Indonesia Entrepreneur Center (IDEC) dihadirkan. IDEC merupakan organisasi inisiatif pemerintah setempat untuk menciptakan komunitas wirausahawan yang inklusif, bermakna dan dinamis untuk mendukung pertumbuhan kewirausahaan di Jakarta.

IDEC memberikan program kewirausahaan mingguan secara cuma-cuma dengan mengundang pakar-pakar di bidang startup yang berpengalaman dan menginsipirasi. Para pakar ini yang akan membantu wirausahawan dan calon wirausahawan dalam mengembangkan kemampuan dan pengetahuan utama dalam berbisnis. IDEC percaya bahwa melalui kewirausahaan, lapangan pekerjaan dapat diciptakan, ide-ide cemerlang dapat dicanangkan untuk memecahkan masalah, membantu memperbaiki perekonomian negara, dan pada akhirnya menghapus kemiskinan.

Tim IDEC terdiri dari orang-orang yang ingin meningkatkan kualitas masyarakat dengan program yang bermanfaat. IDEC percaya bahwa program-program yang diadakan dapat menguntungkan semua pihak dalam hal pengetahuan, skill, dan kesempatan berbisnis.

Sejak pertama kali beroperasi, IDEC telah mengadakan delapan seminar di Jakarta. Seluruh seminar yang diadakan mengusung tema bisnis dan start-up seperti How to Get Your Startup Funded, How to Get Your Startup Acquired dan How to Validate Your Startup Ideas. Dan yang paling anyar, IDEC akan segera menyelenggarakan acara talkshow bertemakan “Strategi Efektif Perizinan Usaha di DKI Jakarta” pada 29 November mendatang.

STRATEGI EFEKTIF PERIJINAN USAHA_square

Hingga saat ini, IDEC memiliki lebih dari 600 anggota aktif yang selalu menghadiri seminar IDEC dan nantinya akan mengikuti program bimbingan yang akan diadakan oleh IDEC. Program bimbingan ini akan diadakan selama periode waktu tertentu di mana para anggota akan mendapatkan bimbingan dalam mengambangkan perusahaan dan bisnisnya.

Ke depannya, IDEC berharap seluruh anggota IDEC dapat membawa bisnis mereka menuju keberhasilan dan memperbaiki perekonomian Indonesia. Dengan kewirausahaan, perekonomian Indonesia dapat berkembang; dan bersama IDEC, kualitas kewirausahaan di Indonesia akan lebih meningkat.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner Indonesia Entrepreneur Center

SIKAD, Produk SaaS untuk Administrasi Sekolah

SIKAD (Sistem Akademik) merupakan sebuah produk berbasis SaaS yang dikembangkan untuk membantu manajemen pendidikan di sekolah. Layanan ini disuguhkan melalui paltform web, dengan harapan bisa diakses di mana pun dan melalui perangkat apa pun. Fungsi utama SIKAD ialah membantu proses administrasi di berbagai lini divisi di sekolah, mulai dari membantu guru dalam mengelola nilai, hingga membantu staf tata usaha untuk mengelola arus kas.

Saat ini sudah ada banyak fitur yang diakomodasi oleh SIKAD, di antaranya fitur rapor digital, sistem pendaftaran siswa baru, layanan bimbingan konseling, administrasi tata usaha, sistem perpustakaan, hingga yang terbaru sistem penilaian kinerja guru. Salah satu komitmen yang ditekankan SIKAD bahwa sistemnya akan selalu diperbarui dengan peraturan yang ada. Hal ini mengingat aturan dalam dunia pendidikan — misalnya kurikulum — sangat dinamis.

SIKAD dikembangkan dua orang kakak beradik, Zainal Abidin dan Hasan Al Rasyid. Zainal sebelumnya merupakan seorang guru TIK di salah satu sekolah di Bogor. Sedangkan adiknya adalah seorang lulusan ITB yang tengah menyelesaikan studi doktoralnya di University of Kanazawa Japan. Saat ini SIKAD sedang dalam fundraising tahap seed stage. Selama tiga bulan terakhir, SIKAD baru saja mengikuti program GnB Accelerator.

Di dunia edukasi Indonesia tantangannya unik, mulai dari kepemilikan perangkat, akses internet, hingga SDM yang tersedia. Zainal menyadari betul tantangan tersebut.

“SIKAD memahami hambatan yang disebutkan. Apalagi SIKAD langsung digunakan oleh guru dan tenaga kependidikan yang dari segi latar belakang usia saja sudah sangat bervariasi. Itu pula yang menjadi dasar SIKAD dalam mengembangkan aplikasi, kami berusaha membuat aplikasi yang intuitif dengan proses penggunaan yang tidak terlalu sulit, menunjukkan bahwa teknologi tidak seharusnya mempersulit, dan menghasilkan keluaran yang akurat dan cepat dengan usaha minimal.”

Strategi pemasaran SIKAD tidak dijajakan langsung ke sekolah-sekolah, melainkan melalui Dinas Pendidikan di Kabupaten dan Kota. Apa yang ditawarkan SIKAD kepada target pasarnya ialah efektivitas. Harapannya dengan implementasi sistem digital ini, dinas dan sekolah di area tersebut akan lebih mudah menjalankan administrasi pendidikan. Pemerintah daerah dapat mengambil kebijakan apa pun dengan lebih akurat dan cepat.

“Kami memiliki bermacam jenis modul dan fitur, mulai dari PPDB Online, Sertifikasi, hingga sarana-prasarana yang akan sangat membantu Dinas Pendidikan dalam fungsi pengawasan dan pembinaannya,” lanjut Zainal.

Targetnya untuk waktu mendatang SIKAD ingin memfokuskan pada membangun kemitraan dengan jajaran dinas pemerintahan terkait di area yang lebih luas. Terutama untuk mendukung inisiatif kota pintar di bidang pendidikan.

Memahami Dasar-dasar “Data Science” untuk Bisnis (Bagian 4)

Machine Learning (ML) menjadi salah satu teknologi yang akhir-akhir ini banyak diperbincangkan. Perannya bisa bermacam-macam, salah satu yang sudah mulai banyak realisasinya ialah untuk membangun sebuah sistem dengan kecerdasan buatan, misalnya layanan chatbot. Dalam praktik Data Science, konsep ML turut diberlakukan. Pengertian ML di sini adalah penerapan model algoritmik terhadap data, dengan cara yang iteratif, sehingga komputer dapat menemukan pola tersembunyi atau tren yang dapat digunakan untuk membuat prediksi.

Beberapa contoh pemanfaatan ML dalam kebutuhan proyeksi data yang saat ini ada misalnya untuk kebutuhan real-time internet advertising, spam filtering, search egine, recommendation engine, dan sebagainya. Pada dasarnya gambaran untuk proses sederhana ML dalam data ada tiga tahapan, yakni penyiapan data, pembelajaran data, dan aplikasi data. Sistem bergerak secara berkelanjutan mempelajari setiap masukan data, dengan memvalidasi dan menguji hingga menghasilkan akurasi data untuk proyeksi.

Konsep ilmu dasar dalam implementasi ML adalah statistik dan ilmu komputer. Lalu kedua konsep tersebut disusun dengan berbagai model, ada tiga tepatnya yang populer saat ini, yaitu Supervised Algorithms, Unsupervised Algorithms, dan Semi-Supervised/Reinforcement Algorithms. Perbedaan antara ketiganya ialah pada pelabelan masukan data, karena ini menjadi salah satu kunci pada pemrosesan berikutnya. Komputer harus mampu memahami dan memilah tipikal data tersebut dan mengelompokkan sesuai kategori yang ditunjuk.

Model Roinforcement menjadi yang paling relasional, sistem mempelajari tingkah laku secara komprehensif. Model ini mencoba mengadopsi cara berpikirnya manusia untuk belajar yang saat ini masih terus dieksplorasi untuk penerapan dan studi kasusnya.

Apa yang bisa dilakukan dengan data dan Machine Learning?

Peruntukan konsep ML sangat bergantung dengan pendekatan algortima yang digunakan. Saat ini ada banyak sekali temuan algoritma untuk pembelajaran mesin tersebut. Masing-masing dapat diterapkan pada fungsionalitas khusus. Sehingga sebelum menerapkan suatu konsep ML, pastika untuk terlebih dulu memahami tentang masing-masing pendekatan algoritma yang tersedia, agar mendapati proses yang lebih optimal.

Algoritma Machine Learning / Jixta
Algoritma Machine Learning / Jixta

Sebagai contoh untuk pengguna aplikasi Gmail di ponsel, ada yang namanya fitur Smart Reply. Sebuah opsi tombol yang berisi balasan muncul ketika ada email masuk di aplikasi. Misalnya emailnya seputar ajakan untuk melakukan sesuatu, sistem akan melihat kalender yang terintegrasi lalu mengusulkan waktu yang tepat. Apa yang dilakukan oleh sistem ialah mempelajari secara mendalam susunan kata dan maknanya yang ada di dalam badan email tersebut, sehingga dapat disimpulkan tipikal email tersebut apakah sebuah informasi, undangan, atau lain sebagainya.

Fitur Smart Reply di Gmail Apps / Google
Fitur Smart Reply di Gmail Apps / Google

Contoh lain penerapan fitur ini adalah pada layanan Facebook. Ketika mengunggah sebuah foto bersama teman-teman, biasanya secara otomatis Facebook sudah memberikan rekomendasi orang-orang yang di-tag di foto tersebut. Fitur ini bernama DeepFace. Sama, menggunakan metode Deep Learning untuk menemukan sebuah keluaran prediktif. Deep Learning ini merupakan model ML yang menggunakan hierarchical neural network untuk mempelajari data pada cara yang iteratif dan adaptif. Cara ini efektif untuk mempelajari pola data yang tidak memiliki label atau tidak terstruktur.

Masih banyak algoritma lain yang dapat diterapkan untuk pemecahan kasus berbeda. Namun pada dasarnya semua akan bergantung pada satu masukan yang disebut dengan data. Semakin detail dan banyak data yang diberikan, sistem akan mempelajari lebih banyak hal.

Pada penerapannya Machine Learning tidak akan berjalan secara standalone. Berbagai konsep lain dalam Data Science seperti Big Data masih akan terlibat, misalnya untuk membuat analisis real-time dalam pembelajaran data –salah satunya menggunakan Apache Spark. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tentang Data Science sangatlah luas. Data sendiri masih banyak potensi untuk dieksplorasi. Ke depan diyakini masih akan banyak konsep baru yang lahir terkait dengan pengelolaan data, khususnya guna menunjang kebutuhan bisnis.


Baca juga seri tulisan sebelumnya: