East Ventures and Its Portfolios Initiated Indonesia Pasti Bisa Project

Amidst the Covid-19 pandemic outbreak throughout Indonesia, East Ventures along with some of its portfolios have collaborated to make a contribution. They’ve launched the crowdfunding platform named Indonesia Pasti Bisa to collect funds and channel it for Nusantics to produce its own Covid-19 test kit.

There are three of East Ventures’ portfolios took part in this initiative. First and the main player is Nusantics. The deep-tech genomic startup has just announced the funding last week and currently developing a test kit for Covid-19. The project is part of Nusantics’ job as a member of the Research Force and Technology Innovation Task Force for Handling Covid-19 (TFRIC19) formed by BPPT.

This is another initiation from venture capital to take part in the effort against the pandemic. Prior to this, MDI and its portfolios have created the Indonesia Bergerak dashboard.

The test kit development

In the next three weeks, Nusantics will develop qPCR test kit specifically designed for Indonesian people based on Covid-19 research from all around the globe. The company is to produce 100 sets of qPCR as prototypes and massive production for 100,000 test kits.

In time, Nusantics will be launching the whole-genome sequencing to map the virus causing Covid-19 in Indonesia. The genomic mapping of various kinds of the virus becomes important due to the virus mostly mutating to different kind of form based on the environment.

Nusantics’ CEO, Sharlini Eriza Putri said, “The technology Nusantics uses in microbiome skin analysis is almost the same as the technology needed to detect Covid-19. Nusantics team has experience in designing our medical tests and bioinformatics analysis in similar projects. The urge to be of service to the nation and an appropriate background encourages us to contribute.”

The second startup that took part in the initiative is KoinWorks. In Indonesia, KoinWorks can certainly play a role in providing and managing the fund-collecting platform.

“It is a privilege for us to contribute to Indonesia by engaging and playing an active role in this activity against Covid-19. KoinWorks will use its expertise and technology in crowdfunding activities to provide a clear and transparent accountability platform. The technology we use is the same with the one we use to gather thousands of lenders to set funds on our platform,” Co-Founder and Executive Chairman of KoinWorks Willy Arifin said.

Next, the IDN Media. IDN Media CEO Winston Utomo admitted that he had never hesitated to take part in presenting relevant and useful content for readers, including with positive initiatives amid the Covid-19 pandemic.

IDN Media feels some kind of social responsibility to take part in efforts to suppress the spread of Covid-19. We believe Indonesia Pasti Bisa initiated by East Ventures and several other partners can be the right platform to contribute to the suppression of the spread of Covid-19 in Indonesia. Through the platform “IDN Times news (part of IDN Media), which reaches more than 45 million readers throughout Indonesia, we are ready to maintain transparency of this initiative and periodically convey its developments to the wider community,” he explained.

Crowdfunding

For the initial stage, East Ventures is targeting to raise IDR 10 billion funding. The Rp9 billion will be allocated to support Nusantics in providing 100,000 test kits, while Rp1 billion will be used for whole-genome sequencing projects. East Ventures’ Co-Founder and Managing Partner, Wilson hopes Indonesia Pasti Bisa can definitely be non-profit funds to be channeled properly through the East Ventures network.

“By running the platform based on a result-oriented, accountability and transparent foundation, we hope that everyone can participate confidently through donations and move together for our beloved Indonesia, against the Covid-19 virus. Indonesia Can Definitely Make Covid Test Kits -19 alone, “added Willson.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Berbagai Layanan yang Bisa Menemani di Rumah Saat Covid-19

Untuk membantu pemerintah menekan angka penyebaran Covid-19 di Indonesia, banyak orang tetap berada di rumah, termasuk untuk bekerja. Ikut mendorong kampanye untuk tetap di rumah (work from home), sejumlah layanan mencoba membantu menemani mereka.

Tak hanya soal produktivitas, banyak startup di segmen hiburan dan belanja juga memberikan penawaran di masa pandemi untuk mengurangi kebosanan di rumah.

Produktivitas

Tiga layanan HR, yakni Mekari, Gadjian, dan Catapa sama-sama memberikan penawaran menarik untuk layanannya. Mekari meluncurkan Attendance by Talenta untuk solusi absensi selama bekerja dari rumah.

Gadjian menawarkan paket berlangganan gratis 30 hari untuk platform absensi yang mereka kembangkan sendiri, Hadirr, sedangkan Catapa menawarkan akses gratis untuk fitur Time Tracking di sistem mereka.

Makanan

Kumpulan resep Yummy dari IDN Media
Program Yummy yang sebelumnya ditayangkan di media sosial IDN Media, kini bisa diakses melalui aplikasi. Mereka menayangkan kumpulan resep dan proses masak cepat yang dikemas dalam konten menarik untuk para pengguna yang  melakukan kegiatan work from home.

Gratis 30 Hari Cookpad Premium
Fitur resep (Cookpad Premium) diberikan secara gratis selama 30 hari sejak mendaftar sebagai pelanggan. Cookpad Premium adalah layanan berbayar dari Cookpad Indonesia dengan keuntungan mengurutkan resep berdasarkan tingkat popularitas resep-resep yang sudah teruji oleh anggota komunitas Cookpad.

Saat ini Cookpad memiliki lebih dari 1,5 juta resep yang ditulis anggota hanya dari Indonesia saja. Seluruh resep ini dapat diakses secara gratis, baik oleh pengguna fitur premium maupun pengguna yang tidak berlangganan.

Kumpulan layanan pengantaran restoran di Zomato
Melalui kampanye #MakanDiRumah, perusahaan menyediakan daftar restoran atau cafe yang memiliki layanan pesan antar atau take away. Pengguna aplikasi juga bisa langsung mengontak restoran langsung dari aplikasi Zomato.

Diskon paket makanan siap saji dan akses gratis “Gorrywell”
Sebagai penyedia makanan siap santap, selama masa work from home Gorry Gourment menyediakan diskon dan layanan pengantaran gratis bagi pelanggannya. Gorry Gourmet juga menghadirkan GorryWell sebagai aplikasi monitoring wellness.

Fitur yang disediakan aplikasi ini termasuk pilihan menu makanan, kegiatan olah raga, kebiasaan tidur, tingkat stres dan masih banyak lagi. Selama masa pandemi, perusahaan memberikan akses gratis kepada semua pengguna.

E-commerce

Bebas Ongkir dan potongan biaya layanan 100% Tokopedia
Untuk memudahkan pelanggan melakukan transaksi, Tokopedia memberikan bebas ongkos kirim kepada pelanggan dan memotong biaya layanan 100% untuk penjual di kategori produk kesehatan dan kebutuhan pokok lain.

Menurut VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak, selain edukasi, langkah ini dinilai dapat mendorong penjual menjaga ketersediaan produk dan membuat harga tetap stabil. Belanja online bisa dibilang menjadi alternatif mengurangi risiko penyebaran virus dan mendorong bisnis lokal terus beroperasi.

“Kami mendorong seluruh masyarakat ikut berkontribusi dalam menekan laju penyebaran COVID-19 lewat gerakan #DiRumahAjaDulu, hal sederhana namun paling penting dilakukan untuk menjaga keselamatan bersama,” kata Nuraini.

Ekstra 100 Voucher dan Gratis Ongkir Shopee
Sebagai salah satu layanan e-commerce populer di Indonesia, Shopee memiliki kampanye menarik untuk pelanggan mereka yang saat ini bekerja di rumah dan masih melakukan karantina. Melalui kampanye #BelanjaDariRumah, perusahaan memberikan gratis ongkos kirim dan 100 voucher selama bulan Maret.

“Shopee berkomitmen untuk berusaha semaksimal mungkin agar para pengguna selalu bisa mendapatkan akses ke kebutuhan-kebutuhan esensial dengan turut berupaya memantau produk tersebut agar tetap berada di harga yang layak,” kata Public Relations Lead Shopee Aditya Maulana Noverdi.

remote-control-4891936_1280

Hiburan

Nonton film Indonesia gratis di Vidio
Sebagai platform streaming video dan penyedia konten lokal, Vidio memberikan akses gratis kepada pengguna selama kegiatan bekerja di rumah berlangsung. Mengusung kampanye #betahdiRumah, Vidio memberikan akses gratis semua film Indonesia hingga akhir Maret 2020. Semua pilihan tersebut bisa diakses di aplikasi Vidio.

Akses gratis GoPlay

GoPlay, layanan video on demand dari Gojek, menawarkan akses gratis ke platformnya. Hingga 29 Maret 2020, pengguna bisa menikmati seluruh konten, baik film atau serial, yang ada di GoPlay.

Akses penuh podcast Inspigo

Platform penyedia podcast on-demand Inspigo memberikan akses penuh untuk semua konten di platform. Platform ini menyajikan konten yang dikemas dalam bentuk talkshow berdurasi sekitar 6-7 menit berisi narasumber dari berbagai latar belakang.

Travel

Layanan refund dan reschedule Traveloka
Sejak Februari 2020 lalu, Traveloka mengalami peningkatan drastis, dengan volume yang mencapai 10 kali lipat dibandingkan situasi normal, untuk permintaan bantuan dari para pengguna, terutama refund dan reschedule tiket pesawat dan hotel, sebagai dampak pandemi.

Selain memperkuat layanan konsumen, Traveloka meningkatkan sistem back-end guna memudahkan pengguna dalam mengajukan permintaan refund atau reschedule yang dapat dilakukan melalui ‘My Booking’ (Pesanan) di aplikasi.


Yenny Yusra terlibat dalam penulisan artikel ini

East Ventures dan Portofolionya Luncurkan Inisiatif “Indonesia Pasti Bisa”

Di tengah pandemi Covid-19 yang terus menyebar di Indonesia East Ventures dan jajaran portofolionya berupaya menggabungkan keahlian untuk mengambil peran. Mereka meluncurkan platform urun dana “Indonesia Pasti Bisa” untuk mengumpulkan dana dan membiayai Nusantics untuk memproduksi test kit Covid-19 sendiri.

Ada tiga startup portofolio East Ventures yang mengambil peran di sini. Yang pertama dan  menjadi ujung tombak adalah Nusantics. Startup deep-tech bidang genomic iniyang baru mengumumkan perolehan pendanaannya minggu lalu, tengah mengembangkan test kit untuk pengujian infeksi Covid-19. Proyek ini adalah bagian tugas Nusantics sebagai anggota Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan Covid-19 (TFRIC19) yang dibentuk BPPT.

Ini adalah inisiatif lain perusahaan modal ventura untuk ambil peran dalam menghadapi pandemi ini. Sebelumnya MDI Ventures dan portofolionya telah membangun dasbor Indonesia Bergerak.

Pengembangan test kit

Selama 3 pekan ke depan, Nusantics akan mengembangkan test kit aPCR yang didesain spesifik untuk populasi Indonesia berdasarkan hasil riset tentang Covid-19 dari seluruh dunia. Perusahaan berkomitmen untuk memproduksi 100 set test kit qPCR sebagai prototipe, kemudian melakukan produksi masal dengan target 100.000 test kit.

Secara bersamaan Nusantics juga akan melaksanakan proyek whole genome sequencing  untuk memetakan mutasi virus penyebab Covid-19 yang menyebar di Indonesia. Pemetaan genomika berabgai varian virus ini penting karena virus cenderung untuk bermutasi dengan cepat ke beragam bentuk yang unik sesuai wilayah penyebarannya.

CEO Nusantics Sharlini Eriza Putri mengatakan, “Teknologi yang Nusantics gunakan dalam analisa skin microblome hampir sama dengan teknologi yang dibutuhkan untuk mendeteksi Covid-19. Personel Nusantics memiliki pengalaman dalam mendesain medical test kita dan analisis bioinformatics di proyek sejenis. Keinginan untuk berbakti kepada bangsa dan latar belakang yang sesuai mendorong kam iuntuk ikut berkontribusi.”

Startup kedua yang turut mengambil peran adalah KoinWorks. Di Indonesia Pasti Bisa KoinWorks berperan dalam menyediakan dan mengelola platform urun dana.

“Merupakan sebuah kebanggan tersendiri bagi kami untuk berkontribusi untuk Indonesia dengan terlibat dan berperan aktif dalam kegiatan melawan Covid-19 ini. KoinWorks akan menggunakan keahlian dan teknologi kami dalam aktivitas crowdfunding untuk menyediakan platform akuntabilitas yang jelas dan transparan. Teknologi yang kami gunakan adalah teknologi yang sama saat kami mengumpulkan ribuan pendana untuk mendanai sebuah pinjaman di platform kami,” terang Co-Founder dan Executive Chairman KoinWorks Willy Arifin.

Kemudian yang ketiga adalah IDN Media. CEO IDN Media Winston Utomo mengaku pihaknya tak pernah ragu untuk turut mengambil peran dalam menyuguhkan konten-konten yang relevan dan berguna bagi pembaca, termasuk dengan inisiatif positif di tengah pandemi Covid-19.

IDN Media merasa memiliki tanggung jawab sosial untuk ambil bagian dalam upaya menekan penyebaran Covid-19. Kami meyakini Indonesia Pasti Bisa yang diinisiasi East Ventures dan beberapa partnert lainnya dapat menjadi platform yang tepat untuk berkontribusi bagi penekanan penyebaran Covid-19 di Indonesia. Melalui platform berita IDN Times (bagian dari IDN Media) yang menjangkau lebih dari 45 juta pembaca di seluruh Indonesia, kami siap menjaga transparansi dari inisiatif ini dan secara berkala menyampaikan perkembangannya kepada masyarakat luas,” terangnya.

Urun dana

Untuk tahap awal, East Ventures menargetkan bisa menghimpun pendanaan Rp10 miliar. Dana senilai Rp9 miliar akan digunakan untuk mendukung Nusantics dalam menyediakan 100.000 test kit, sedangkan dana Rp1 miliar digunakan untuk proyek whole gnome sequencing. Co-Founder dan Managing Partner East Ventures Willson berharap dengan adanya Indonesia Pasti Bisa ada dana non-profit yang bisa tersalurkan dengan baik melalui network East Ventures.

“Dengan meletakkan fondasi platform berasaskan result-oriented, accountability dan transparancy, kami berharap agar semua orang bisa berpartipasi dengan yakin lewat donasi dan bersama-sama bergerak untuk Indonesia yang kita cintai, melawan virus Covid-19. Indonesia Pasti Bisa membuat test-kit covid-19 sendiri,” imbuh Willson.

Di Masa Covid-19, Penggunaan Layanan Agritech Alami Lonjakan

Demi mencegah penyebaran wabah Covid-19 pemerintah menghimbau untuk masyarakat tetap di rumah. Ini berdampak bagi beberapa layanan digital, salah satunya adalah layanan pembelian hasil pertanian. Kepada DailySocial, Etanee, TaniHub, dan Kedai Sayur mengaku mengalami lonjakan, baik dari sisi transaksi maupun pengguna.

Pihak Etanee, melalui Co-Founder & COO Herry Nugraha, menceritakan bahwa peningkatan penggunaan aplikasi dan layanan mereka naik tajam. Terlebih sejak pemerintah menghimbau untuk masyarakat tetap di rumah. Gerak yang dibatasi ini mengubah pola masyarakat di beberapa wilayah cenderung berbelanja online. Kenaikan yang diterima Etanee hingga 3 kali lipat dibandingkan dengan kondisi normal, khususnya untuk produk buah, sayuran, daging ayam, dan beras.

“Ini efek pembatasan gerak dan aktivitas masyarakat yg menyebabkan konsumen beralih ke channel pembelian online. Bahan pangan dalam kondisi apapun akan dibutuhkan. Dalam kondisi wabah seperti saat ini, konsumen lebih memilih memasak sendiri di rumah dibanding membeli makanan siap santap (ready to eat),” jelas Herry.

Hal yang senada disampaikan VP of Corporate Services TaniHub Astri Purnamasari. Tidak hanya hasil pertanian, tanaman herbal dan produk-produk yang dipercaya bisa meningkatkan imun tubuh juga mengalami lonjakan sekitar 20%. Pengguna TaniHub juga tercatat mengalami pertumbuhan. Ada lebih dari 20.000 pengguna baru di masa Covid-19 ini.

Kedai Sayur juga mengalami hal serupa. Hanya saja bagi Kedai Sayur saat ini yang banyak terjadi adalah perubahan pola konsumen. Kebutuhan konsumen B2B, seperti hotel dan restoran mengalami penurunan. Di sisi lain permintaan konsumen rumahan atau individu melonjak.

“Barang-barang yang demand-nya tinggi seperti bawang, cabe, tomat, dan buncis. Tapi di antara itu semua paling tinggi adalah bawang bombay dan jahe, selalu out of stock. Untuk menanggapi permintaan customer yang tinggi untuk barang tersebut kami selalu stock barang lebih banyak dari biasanya. Kami ingin tetap bisa memenuhi kebutuhan pelanggan, apalagi dengan wabah Covid-19, kami harap bisa memberikan peran penting untuk pelanggan,” ujar CEO Kedai Sayur Adrian Hernanto.

Etanee, TaniHub, Kedai Sayur dan layanan sejenis yang beroperasi saat ini menjadi tumpuan masyarkat tempat mereka beroperasi untuk mendapatkan kebutuhan pangan mereka. Sebagian besar karena menghindari kerumunan di pasar. Bagi para petani dan peternak, platform ini adalah salah satu kanal penjualan yang bisa dimanfaatkan untuk mengoptimalkan penjualan barang.

Kebijakan dan antisipasi

Lonjakan pengguna sekaligus penyebaran virus yang semakin luas membuat perusahaan mengambil beberapa sikap dan kebijakan. TaniHub misalnya, selain memberlakukan kebijakan work from home bagi karyawan di kantor pusat dan sistem shift untuk karyawan yang berada di cabang dan distribution center karyawan juga diperiksa suhu tubuh dan meliburkan mereka yang sakit. Termasuk melakukan disinfeksi dan pembersihan di kantor pusat dan DC.

Selain itu Astri juga menambahkan, “Kami juga meniadakan same day delivery untuk sementara waktu. Hal ini kami lakukan untuk mengurangi adanya interaksi langsung antara orang per orang. Meski begitu, kami tetap melakukan proses pengantaran sesegera mungkin. Kami juga menambahkan pilihan pengantaran tanpa kontak langsung. Pesanan akan diletakkan di depan pintu dengan konfirmasi terlebih dahulu kepada pembeli, sehingga pembeli bisa mengambil pesanan setelah kurir kami meninggalkan rumah.”

Untuk Etanee, Herry menjelaskan, efek langsung yang dirasakan petani dan peternak adalah turunnya demand dari segmen hotel, restoran, dan swalayan. Sebaliknya, order dari marketplace digital mengalami lonjakan yang signifikan.

Semua transaksi konsumen via aplikasi akan langsung diantarkan melalui armada dan tim Etanee Delivery. Untuk memastikan kualitas layanannya terjaga Etanee merekrut armada dan kurir tambahan dari driver ojek online. Ini dilakukan untuk tetap membuat pelanggan Etanee bisa dilayani sekaligus memberikan tambahan penghasilan bagi driver yang lesu orderan.

Sementara itu, untuk Kedai Sayur, di tengah meningkatnya permintaan dari pengguna rumahan atau end user, mereka saat ini tengah berusaha mengembangkan aplikasi khusus. Mengingat selama ini pesanan selalu diambil ke Mitra (tukang sayur) yang bekerja sama dengan Kedai Sayur.

“Kita juga secepatnya akan launching aplikasi untuk end customer, sehingga para customer seperti ibu rumah tangga, para pekerja yang WFH dapat memenuhi kebutuhan pangan mereka dari rumah dengan mudah dan cepat. Sehingga kita mengikuti shifting demand yang terjadi karena wabah ini,” terang Adrian.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

The Story of Educational Loan Providers in Indonesia

There are many problems in Indonesia related to education. It is not only about curriculum and effective learning, but also access to education itself. The required capital or costs to get knowledge from courses or higher education is not cheap. For some people, it is quite burdensome. The government has issued several programs and incentives to help this access, one of which is KIP-Lecture.

Another alternative that could be an option is an education loan platform. The concept is like a loan service for capital funds, the difference is that the funds lent must be earmarked for education. Indeed, with different agreements and responsibilities on each lending platform. Some startups that have loaning products or services for education funds include Pintek, KoinPintar from KoinWorks, and DanaDidik.

Pintek’s co-founder & Managing Director Tommy Yuwono explained, in Indonesia 1 out of 4 children of high school graduates did not go to college, because the cost of education was expensive.

“In fact, the cost of education in Indonesia compared to the income per capita was 150% of GDP, whereas in America the cost of education compared to income per capita was only 51% of GDP,” Tommy said.

KoinWorks Co-Founder & CEO Benedicto Haryono said the same thing. Given the relatively high number of middle-class Indonesia and the limited number of scholarships each year, education loan services can be a solution to the inaccessibility of higher education costs in Indonesia.

“In addition, the Government also [should] provide full support so that the education loan program in Indonesia can be truly implemented. Moreover, the government development is currently focused on improving the quality of human resources towards “Advanced Indonesia”, where improvements in the quality of human resources can be pursued through good quality education,” Benedicto continued.

Education that is covered by educational loan platforms is not only limited to formal education such as tertiary institutions or vocational schools but also courses in various fields, such as programming, data science, business, to language courses.

The rise of loans for education funds are also subject to monthly installments or agreed upon, as well as the amount. There is also an ISA (Income Share Agreement) mechanism out there, a mechanism that allows loan payments by deducting salary. The amount and other things depend on the agreement in force.

Illegal fintech cases and the challenges ahead

The financial technology industry in Indonesia was hit by bad news, thanks to the actions of a number of unlicensed fintech companies entering the Indonesian market. This negative sentiment more or less has affected the whole industry, including the niche of educational loans.

Benedicto said that the rise of illegal fintech has an impact on the KoinWorks brand as a fintech company. However, he said as time passed by and the industry continues to grow, public understanding of fintech services is getting better. It was proven by the number of KoinWorks users in 2019 which increased 178% compared to the previous period.

Meanwhile, DanaDidik CEO Dipo Satria assessed that the rise of illegal fintech cases had an influence on people’s stigma on the fintech industry in Indonesia. To fight the negative stigma, Danadidik conducted a series of socialization in front of students and the campus.

“Fintech student loans such as DanaDidik which have been registered and supervised by the OJK may actually be an answer for students who want to study independently but somehow prohibited by expensive tuition fees. Campus and students stigma on loans (online loans) because illegal loans make potential borrowers worried,” Dipo said.

He also added that education funding is a new niche loan that many people do not know about, therefore, introducing products and industry to the general public is an important part of DanaDidik’s journey.

Public trust in the financial technology industry in Indonesia is also a special concern for Tommy. He said, all the owners of legal lending services, AFPI, and also the FSA are trying together to fight the illegal fintech case by educating the wider community. That became one of the main challenges to be fought together.

“In addition, there are negative perceptions of ‘loans’. In fact, not all loans are negative. For example, the loan service that Pintek provides is loans for investment. We make it easier for people to invest through education, which will be very useful for themselves in looking for work, help them meet the family, needs, also contribute to the country’s economy. So, not all loans are negative,” Tommy said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Startup Healthtech Turut Andil Melawan Covid-19

Pemerintah Indonesia tengah aktif berupaya meredam penyebaran wabah Covid-19. Berbagai cara dilakukan, termasuk dengan merangkul startup kesehatan (healthtech) untuk bersama-sama menyediakan informasi resmi dan melakukan sosialisasi.

Salah satu bentuk sinergi yang dilakukan ialah dengan  menghadirkan layanan chatbot. Dua nama yang terpantau menyediakannya adalah Alodokter dan Halodoc. Keduanya sama-sama menghadirkan laman resmi untuk fitur khusus ini. Terbaru Prixa, layanan dari Kata.ai turut menghadirkan kanal terautomasi membantu masyarakat melakukan deteksi dini.

Jika dilihat dari pertanyaan yang diajukan, chatbot ini khusus dihadirkan untuk membantu masyarakat umum mendiagnosis secara mandiri gejala-gejala Covid-19 seperti demam, sejarah perjalanan, sejarah bersentuhan dengan pasien positif, dan semacamnya. Di akhir percakapan. chatbot juga akan menyampaikan informasi untuk selalu waspada dan mematuhi protokol-protokol kesehatan yang ada.

Co-founder & Director Alodokter Suci Arumsari menjelaskan bahwa pihaknya telah mengambil beberapa langkah untuk membantu masyarkat Indonesia dalam penanganan virus Corona. Pihaknya juga mendukung program Kemenkes dalam mengembangkan teknologi sistem interaksi digital guna membantu masyarkaat Indonesia mendapatkan gambaran yang jelas mengenai gejala dasar virus Corona.

“Sejak diaktifkan minggu lalu, layanan digital Alodokter ini sudah diakses lebih dari 900 ribu masyarakat Indonesia. Alodokter juga terus melakukan pelatihan yang komprehensif terhadap seluruh tim dokter di Alodokter, untuk bersama-sama menghadapi krisis ini,” jelas Suci.

Teknologi chatbot untuk bantu sebarkan informasi

Chatbot sejatinya adalah sebuah teknologi yang mampu membaca dan menjawab pertanyaan pengguna secara otomatis, berdasarkan data-data yang telah ditanamkan ke dalam mesin tersebut. Untuk saat ini, di tengah upaya untuk mengedukasi sebanyak-banyak masyarakat, menyebarluaskan informasi resmi, dan meminimalisir kepanikan pemilihan teknologi chatbot sangatlah tepat. Selain mudah diakses masyarakat chatbot juga relatif lebih cepat dalam memberikan sebuah informasi.

Kendati menggunakan meluncurkan layanan chatbot baik Halodoc maupun Alodokter juga tetap membuka layanan konsultasi dokter mereka, yang juga sama-sama bisa digunakan untuk berkonsultasi mengenai wabah Covid-19 dan gejala-gejala yang ada. Hanya saja chatbot dikembangkan untuk pengecekan mandiri dan informasi dasar yang bersifatnya berulang.

Selain melalui dua startup kesehatan ini pemerintah juga memiliki chatbot melalui akun resmi bernama “COVID19.GO.ID” di platform WhatsApp. Sedikit berbeda, chatbot resmi dari pemerintah ini lebih banyak memberikan informasi. Tidak hanya soal gejala dan informasi dasar lainnya tetapi juga informasi terkini. Kehadirannya melengkapi chatbot seputar Covid-19 yang sudah ada.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Bagaimana Sebaiknya Pembelajaran Jarak Jauh (UPDATED)

Wabah virus corona memaksa sejumlah pemangku kepentingan mengambil kebijakan untuk mengurangi penyebarannya. Salah satu yang diambil adalah meliburkan seluruh sekolah dan “memaksa” berlangsungnya kegiatan belajar online atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). Sesuatu yang kini bukan hal yang mustahil tapi masih banyak yang harus dibenahi, yang paling utama adalah bagaimana memaknai pembelajaran jarak jauh itu sendiri.

Pertama kita harus angkat topi atas apa yang dilakukan startup pendidikan di Indonesia. Seperti Ruangguru misalnya, menggratiskan layanannya dan bekerja sama dengan operator seluler untuk memberikan subsidi kuota sehingga berdampak pada banyaknya murid yang mengakses dan belajar menggunakan dulu.

Ada juga Zenius, dengan komitmen membantu pendidikan Indonesia, Zenius juga melakukan hal yang kurang lebih sama. Bahkan yang terbaru mereka memperkenalkan Zenius Live, sebuah fitur yang bisa dimanfaatkan oleh para siswa belajar secara mandiri.

Sederhannya Zenius live ini merupakan kelas online yang di dalamnya ada pengajar dari Zenius mengajar secara langsung. Kelas ini dijadwalkan dari Senin sampai Jum’at dengan dua kali sesi sehari. Sesi pertama ada materi yang disampaikan oleh pengajar dari Zenius, dan sesi kedua adalah sesi membahas pertanyaan yang paling banyak ditanyakan.

Kemudian ada juga Kelase, solusinya pada akhirnya bisa jadi jalan keluar bagi mereka yang melaksanakan pembelajaran jarak jauh.

Tentunya dengan banyak provinsi di Indonesia yang mengeluarkan kebijakan belajar dari rumah pengguna dan trafik kunjungan di banyak startup pendidikan membeludak, ini bisa jadi momen yang tepat bagi startup pendidikan untuk mengevaluasi kualitas layanan mereka, sambil terus memberikan yang terbaik bagi pendidikan Indonesia.

Selanjutnya, berbicara mengenai pendidikan jarak jauh, infrastruktur Indonesia sebenarnya sudah cukup siap. Terlebih provinsi yang memberlakukan kebijakan belajar jarak jauh sudah hampir seluruhnya dijangkau oleh konektivitas yang memadai. Permasalahan kuota, sinyal, dan keberadaan perangkat teknologi tentu jadi permasalahan yang cukup minor. Ibarat kata bagi siapa pun yang mau berusaha selalu ada jalan.

Masalah besar yang timbul dari kebijakan belajar dari rumah justru lahir dari pemahaman mengenai konsep “belajar jarak jauh” itu sendiri. Karena banyak yang memahami bahwa belajar jarak jauh sama dengan distribusi tugas. Kondisi yang sudah dikeluhkan oleh banyak murid dan orang tua.

Belajar jarak jauh bisa dilakukan dengan banyak bentuk. Pertama pembelajaran langsung atau live menggunakan teknologi livestream. Bisa menggunakan layanan conference call seperti Hangout, Zoom, Skype, atau YouTube Live. Cara ini bisa ditempuh untuk menjaga murid tetap terjaga di dalam rumah, sekaligus tetap memiliki waktu khusus untuk belajar. Namun sayangnya tantangan untuk penerapan pembelajaran ini cukup banyak. Yang cukup jamak adalah kuota dan kualitas sinyal, juga penguasaan teknologi.

Alternatifnya pembelajaran on demand. Jadi sekolah dan guru menyusun silabus dan materi yang diunggah online lengkap dengan sumber daya pendukungnya. Kemudian bisa ditentukan apakah materi dibuka berdasarkan jadwal atau langsung dibuka semuanya atau menerapkan model self-paced learning. Metode ini bisa jadi solusi cukup efektif jika guru dan orang tua aktif melakukan kontrol terhadap perkembangan belajar anak.

Solusi lainnya, yang paling gampang dari semua, adalah memanfaatkan teknologi media sosial. Semacam WhatsaApp, Telegram, atau Facebook. Guru bisa menjelaskan materi melalui pesan teks yang dilengkapi dengan voice note, video, tangkapan layar, dan sebagainya. Solusi ini relatif cukup mudah dilakukan dalam kondisi susah belajar teknologi baru.

Teknologi adalah alat, sistem jadi penggerak

Pendidikan Indonesia saat ini sangat tergantung pada teknologi untuk keberlangsungan proses belajar mengajar. Kebijakan dua minggu (untuk sementara dan kemungkinan bisa diperpanjang) belajar di rumah memaksa menjadikan teknologi sebagai tulang punggung. Tapi, teknologi pada dasarnya adalah alat, yang lebih penting dari semua itu tetaplah sistem dan konten pembelajaran.

Untuk itu semua agar proses belajar tetap berjalan semestinya dan tidak terganggu karena prosesnya dipindahkan di rumah, yang perlu diperhatikan tidak hanya teknologi, tetapi sistem dan konten di dalamnya. Termasuk dalam bagian sistem adalah sekolah, guru, orang tua, dan siswa itu sendiri. Menumbuhkan kesadaran itu tetap belajar meski tidak diawasi langsung oleh guru, meski melalui jarak jauh.

Saya pribadi percaya bahwa jika kondisi saat ini digunakan untuk sekaligus mengevaluasi dan menguji teknologi, sistem, dan konten pendidikan yang ada. Setelah ini selesai pendidikan Indonesia tidak hanya kembali sedia kala, tetapi juga mengalami perbaikan dan evolusi, menjadi lebih matang, menjadi lebih siap dengan perubahan.

update: penambahan informasi mengenai Zenius Live

Lists of Services for SME Empowerment

The SME business has entered a new chapter of competition. Many are using digital services through their business process. A simple one is the use of social media as a promotion channel. Aside from offering a cheaper cost, the campaign is also effective to reach more people in a short period. However, what SME players need to know, there are many other digital services to help them grow business. Here are the list of some products/services to empower the SMEs.

E-Commerce platform

Nowadays, who has never shopped through e-commerce? E-commerce industry and services have quite rapid development for the past 10 years. Many useful features are launched, many beneficial integrations are performed. For business players or SMEs, e-commerce is one option to connect with buyers, wherever they are. In addition, the complaint mechanism has its own marginal advantage, because basically e-commerce puts the safety of sellers and buyers in their ecosystem. Here is the list of some e-commerce platforms:

Transaction system or POS

The POS (Point of Sales) system or service is an important part of a business. It can be very useful for stalls, cafes, restaurants, or in any form related to transaction recording. Today, SMEs or businesses do not need to develop their own software because there are many have provided for them. In the form of SaaS, or simply put, users only have to subscribe to an account. Some providers are even integrated with payment systems and other systems. Users can also manage some lines through one account, monitoring one sale through one dashboard. The following are POS providers that can be used by businesses or SMEs.

Employee Management

One of the challenges of SME business is developing a system to manage employees. There must be a system to record neatly and easy to manage. Since the digital startup industry began to flourish, services offering employee management have risen. Not only the employee profile records, but the offered system can also handle the term of attendance, leave, salary, to managerial forms of other employees. Here are some digital services SME can use to manage their employees.

Logistics

Are you starting an SME business that requires a logistics or warehouse management system? Difficulties in developing a shipping and warehousing system? Having trouble finding the simplest way of shipping goods? All these problems are questions all logistics startups trying to solve. The developed and offered system is the answer, integration and delivery management system are provided to help businesses and SMEs despite the difficulty in the logistics sector. The following is a list of startups that provide digital solutions in logistics.

Financial Management

One of the reasons for businesses or SMEs’ failure is poor financial management. Starting from recording transactions to the whole financing. When paper records are no longer effective and special software is required for an easier and cheaper process, many startups begin to see this opportunity. The following names are found as an integrated financial recording solution, the same goal, helping businesses and SMEs in financial management, therefore, they can focus more on business management and future plans. The following is a list of startups that present financial management solutions for SMEs.

Capital Funding

Capital is an important part of business or SMEs. Not only to start but also to develop. Usually, the bank is one way out for this capital issue. Luckily, there are many options to raise capital with a variety of amounts. Two of them are P2P lending and equity crowdfunding models. One is given a loan, one gets capital by “selling shares” to several investors through a platform. The following is a list to support businesses and SMEs for capital funding.

E-commerce enabler

One of the advantages of digital solutions is integration. When you’ve been given a list of e-commerce platforms that can help SMEs develop their business before, here is a list of services that provide a dashboard or a page to manage sales on various platforms. Complete with data management and features designed to manage massive sales in one place. Often referred to as E-commerce enabler. Here’s the list:

Tax

Everything will eventually go digital. Currently, there is a solution for the tax management process, because there happens to be a startup offering its management services. Once again, this could be one solution for SMEs to pay taxes regularly. Here’s the list:

Chatbot

As an SME business that connects with buyers through online channels, of course, a fast response is mandatory. In addition, informative act and polite language is a must. In the business phase that develops one or two employees will certainly feel difficult, and chatbot turns into a solution. Chatbot is a technology, where there is a system that is able to answer buyers’ chat automatically. Standard questions such as availability, price, and the how-to-purchase issue can be answered in just seconds. This is certainly important for SMEs who need an effective system. Here are some startups that offer easy chatbot development solutions.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Daftar Layanan-Layanan Pendukung Pengembangan Bisnis UKM

Bisnis UKM saat ini memasukin babak baru persaingan. Banyak yang mulai memanfaatkan layanan digital dalam proses bisnisnya. Yang paling gampang terlihat adalah pemanfaatan media sosial sebagai kanal promosi. Selain lebih murah, kampanye juga efektif menjangkau lebih banyak orang di waktu yang relatif lebih singkat. Namun, yang perlu diketahui para pebisnis UKM, ada banyak layanan digital lain yang bisa membantu bisnis berkembang. Berikut kami kurasikan beberapa produk/layanan yang bisa dimanfaatkan oleh UKM.

E-commerce platform

Saat ini siapa orang yang tidak pernah berbelanja melalui e-commerce. Industri dan layanan e-commerce selama 10 tahun terakhir telah berkembang cukup pesat. Banyak fitur bermanfaat diluncurkan, banyak integerasi menguntungkan dilakukan. Bagi para pebisnis atau UKM e-commerce adalah salah satu pilihan untuk bisa terhubung dengan pembeli, di manapun berada. Selain itu, adanya mekanisme aduan atau komplain juga menjadi keunggulan tersendir, karena pada dasarnya e-commerce mengedepankan keamanan penjual dan pembeli di dalam ekosistemnya. Berikut beberapa daftar e-commerce platform :

Sistem Transaksi atau POS

Sistem atau layanan POS (Point of Sales) merupakan salah satu bagian penting dalam bisnis. Bisa untuk warung biasa, cafe, restauran, atau dalam bentuk apa pun yang berkaitan dengan pencatatan transaksi. Sekarang ini UKM atau bisnis tidak perlu melakukan pengembangan software sendiri karena sudah banyak yang menyediakan. Bentuk SaaS, atau sederhananya pengguna tinggal berlangganan akun. Beberapa penyedia bahkan terintegerasi dengan sistem pembayaran dan sistem-sitem lainnya. Pengguna juga bisa mengelola banyak cabang melalui satu akun, memonitor satu penjualan melalui satu dashboard. Berikut pilihan penyedia POS yang bisa digunakan oleh bisnis atau UKM.

Manajemen Karyawan

Salah satu tantangan kesulitan bisnis UKM berkembang adalah mengembangkan sebuah sistem untuk mengelola karyawan yang dimiliki. Sebuah sistem harus dipersiapkan agar tercatat rapi dan tentunya gampang dikelola. Sejak industri startup digital mulai moncer, layanan yang menawarkan pengelolaan karyawan bermunculan. Tidak hanya mencatat profil karyawan, sistem yang ditawarkan juga mampu menangani masalah kehadiran, cuti, gaji, hingga bentuk manajerial karyawan lain. Berikut beberapa layanan digital yang bisa dimanfaatkan oleh UKM untuk mengelola karyawannya.

Logistik

Sedang merintis binis UKM yang butuh sistem manajemen logistik atau gudang?, kesulitan mengembangkan sistem pengiriman dan pergudangan?, masih kesulitan mencari cara paling sederhana proses pengiriman barang?, semua masalah ini adalah pertanyaan yang coba diselesaikan semua startup yang bergerak di bidang logistik. Sistem yang dibangun dan ditawarkan merupakan jawabannya, integerasi dan sistem pengelolaan pengiriman disediakan untuk membantu bisnis dan UKM terlepas dari permasalahan yang melelahkan di sektor logistik. Berikut daftar startup yang menyediakan solusi digital di bidang logistik.

Pengelolaan Keuangan

Salah satu alasan bisnis atau UKM gagal adalah pengelolaan keuangan yang buruk. Mulai dari pencatatan transaksi hingga keuangan secara menyeluruh. Ketika pencatatan kertas tak lagi efektif, dan butuh software khusus yang lebih mudah dan murah banyak startup mulai melihat peluang ini. Hadirlah nama-nama di bawah ini sebagai solusi pencatatan keuangan yang terintegerasi, tujuannya sama, membantu bisnis dan UKM dalam mengelola keuangannya, sehingga mereka bisa lebih fokus pada pengelolaan bisnis dan rencana-rencana ke depannya. Berikut daftar startup yang menghadirkan solusi pengelolaan keuangan bagi UKM.

Pemodalan

Modal adalah bagian penting dari bisnis atau UKM. Tak hanya digunakan untuk memulai tetapi juga digunakan untuk mengembangkan. Biasanya bank menjadi salah satu jalan keluar untuk permasalahan modal ini. Beruntungnya, sekarang banyak sekali pilihan untuk mendapatkan modal dengan berbagai modal. Dua di antaranya adalah model P2P lending dan equity crowdfunding. Yang satu diberi pinjaman, yang satu mendapatkan modal dengan cara “menjual saham” ke beberapa investor melalui platform. Berikut daftar startup yang membantu kesulitan pemodalam bagi bisnis dan UKM.

E-commerce enabler

Salah keuntungan dari solusi digital yang tak bisa dipungkiri adalah integerasi. Jika di awal tadi sudah diberikan daftar platform e-commerce yang bisa membantu UKM mengembangkan bisnisnya, berikut adalah daftar layanan yang meyediakan dashboard atau sebuah halaman yang bisa mengelola penjualan di berbagai macam platform. Lengkap dengan fitur dan manajemen data yang dirancang untuk mengelola banyak kanal penjualan di dalam satu tempat. Sering disebut sebagai E-coommerce enabler. Berikut daftarnya:

Pajak

Semua akan digital pada waktunya. Saat ini proses pengelolaan pajak pun ada solusinya, karena ada startup yang menawarkan jasa pengelolaannya. Sekali lagi, ini bisa jadi salah satu solusi bagi UKM agar tetap tertib membayar pajak. Berikut daftarnya:

Chatbot

Sebagai bisnis UKM yang terhubung dengan pembeli melalui kanal online sudah tentu wajib fast response. Tak hanya itu, informatif dengan bahasa yang sopan adalah suatu keharusan. Dalam fase bisnis yang berkembang satu atau dua pegawai tentu dirasa kesulitan, nah di sini chatbot adalah solusi. Chatbot adalah sebuah teknologi, di mana ada sebuah sistem yang mampu menjawab percakapan pembeli secara otomatis. Pertanyaan standar seperti stock, harga, dan cara pembelian bisa dijawab hanya dalam hitungan detik. Ini tentu penting bagi UKM yang membutuhkan sistem yang efektif. Berikut beberapa startup yang menawarkan solusi pengembangan chatbot dengan mudah.