Squline Changes Product Name Into “Cakap by Squline”

Squline officially changing its name and logo into “Cakap by Squline”. It applies to the language online service. Cakap was chosen because in Bahasa it means “competency” or “having ability”.

In the official release, besides logo and product name, Squline also plans to improve the quality of its solutions and seek places in many platforms, such as website, Android and iOS apps, and available on instant messaging, for example, Line as an effort to get closer to public.

Squline, as a company, brings out an important vision to provide access to knowledge providing high-quality online learning solution.

In 2019, Squline has reached its 6th year as a business. Closing 2018 with series A funding worth “seven digit US dollar”, Squline works hard to acquire users this year.

In the previous release, Squline focus after getting funded is technology development and talent acquisition. Tomy Yunus, Squline’s CEO said in the previous interview that they’re trying to enter a bigger market or segment by offering the current solution for simple and affordable online language learning.

“We’ll develop more affordable but effective solution to learn language online. It’ll also boost market expansion to level B and C user in Indonesia and escalate their competitive level. Due to our main objective, to create learning ecosystem without limit,” Yunus said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Platform P2P TokoModal Salurkan Pinjaman ke Outlet Binaan Alfamart

Industri P2P (peer-to -peer) lending menjadi salah satu sektor yang bertumbuh pesat untuk kategori teknologi finansial. Beberapa pemain muncul dengan niche dan keunikan masing-masing. TokoModal adalah platform p2p lending yang spesifik memiliki target menyalurkan pinjaman ke warung dan UKM yang menjalin kerja sama strategis dengan Alfamart.

TokoModal efektif beroperasi sejak kuartal ke 4 tahun 2018. Sejak awal mereka menyediakan solusi untuk membantu UKM yang telah menjadi binaan Alfamart (Outlet Binaan Alfamart / OBA) yang membutuhkan pemodalan untuk belanja barang dagangan.

Sebagai layanan P2P lending, TokoModal optimis bisa terus bertahan dan mendapatkan banyak pengguna karena memiliki keunggulan dalam penanggulangan risiko. Seluruh peminjam yang ada di TokoModal sudah terdaftar sebagai OBA dan berbelanja di Alfamikro. TokoModal juga tidak memberikan uang tunai kepada peminjam namun memberikan pinjaman dalam bentuk barang.

Tokomodal menawarkan pinjaman yang aman, efisien, mudah, dan cepat. Outlet Binaan Alfamart dapat memesan barang terlebih dahulu dan bayar belakangan setelah terjual. Bayar tagihan juga mudah, bila peminjam bisa melunasi pinjaman dalam waktu jangka 7 hari akan bebas bunga atau apapun selama masa promosi saat ini, sehingga sangat cocok untuk membantu usaha mikro agar bisa tumbuh dan berkembang,” jelas Co-Founder TokoModal Chris Antonius.

Sejak pertama kali beroperasi, TokoModal dianggap berhasil memenuhi kebutuhan modal OBA. Saat ini TokoModal berhasil menyalurkan pinjaman ke lebih dari 8.000 OBA yang tersebar di 22 Provinsi dan 50 kota di Indonesia.

Rata-rata transaksinya mencapai Rp1.500.000 dengan total pinjaman disalurkan selama Q4 2018 mencapai lebih dari Rp130 miliar. TokoModal sendiri membuka pilihan pinjaman modal kerja mulai dari Rp300.000 hingga Rp4.500.000. Saat ini di sistem TokoModal tercatat sudah ada lebih dari 600 pemodal terdaftar.

“Dengan tren yang terus naik, kami targetkan tahun ini minimal kita bisa salurkan pinjaman hingga mencapai Rp1 triliun,” terang Chris.

Kini mengarungi tahun 2019 TokoModal berencana untuk terus meningkatkan jumlah OBA yang bisa dilayani sebagai peminjam, karena secara total ada 44.000 OBA yang telah terdaftar sebagai anggota Alfamikro.

Termasuk dalam rencana TokoModal adalah menambah beragam fitur pada aplikasinya agar pelaku usaha bisa memberikan pelayanan tambahan untuk konsumen, seperti pembelian pulsa, pembayaran listrik, hingga pembelian tiket moda transportasi.

Application Information Will Show Up Here

Layanan Squline Ganti Nama Produk Jadi “Cakap by Squline”

Produk Squline resmi mengganti nama dan logo mereka menjadi “Cakap by Squline”. Perubahan nama ini berlaku pada layanan pembayaran bahasa Squline secara online. Nama Cakap sendiri dipilih karena dalam Bahasa Indonesia merupakan kata yang memiliki arti “kompeten” atau “memiliki kemampuan”.

Dalam keterangan resmi yang kami terima, selain perubahan logo dan nama produk, pihak Squline mengklaim berencana meningatkan kualitas solusi yang mereka tawarkan sekaligus mencoba hadir di banyak platform, seperti web, aplikasi Android dan iOS, dan hadir di aplikasi pesan instan, seperti Line, sebagai bagian dari upaya lebih dekat dengan masyarakat.

Squline, sebagai perusahaan, masih membawa visi penting untuk membantu memudahkan akses ke pembelajaran dengan menghadirkan solusi pembelajaran online berkualitas.

Tahun 2019 ini merupakan tahun keenam Squline hadir sebagai sebuah bisnis. Menutup tahun 2018 dengan pendanaan Seri A dengan kisaran nilai “tujuh digit dolar AS” Squline berusaha menggenjot pertumbuhan pengguna tahun ini.

Dalam pemberitaan sebelumnya disebutkan fokus Squline setelah mendapatkan pendanaan adalah pengembangan teknologi dan akuisisi talenta. CEO Squline Tomy Yunus dalam wawancara terdahulu menyebutkan mereka tengah berusaha masuk ke pasar atau segmen yang lebih luas dengan tetap menawarkan solusi belajar bahasa secara online yang mudah dan terjangkau.

“Kami akan mengembangkan solusi yang lebih terjangkau namun tetap mengedepankan cara efektif untuk belajar bahasa secara online. Ini juga akan mendorong ekspansi pasar ke level B dan C pengguna di Indonesia dan meningkatkan tingkat daya saing mereka. Karena misi utama kami adalah menciptakan lingkungan belajar tanpa batas,” ujar Tomy.

Application Information Will Show Up Here

Peran Tim Lokal untuk Penetrasi Layanan Line

Beberapa dari kita mungkin mengenal Line sebagai aplikasi pesan instan. Meskipun demikian, pada dasarnya Line lebih dari sekedar aplikasi pesan instan karena sebagai perusahaan teknologi mereka mulai mengembangkan beberapa fitur dan layanan. Baik yang tergabung dalam aplikasi Line maupun yang terpisah. Mulai dari fitur baca berita hingga fitur fintech.

Salah satu hal yang menarik adalah bagaimana Line masuk ke pasar-pasar lokal. Mereka menempatkan tim produk dan engineer di beberapa negara untuk bisa mengetahui kondisi dan minat pasar lokal terhadap produk-produk yang sedang mereka kembangkan.

Di Indonesia, sejumlah anggota tim produk dan engineer Line merupakan anggota tim TemanJalan yang diakusisi Line Indonesia pada November 2017. Termasuk di dalamnya adalah Product Manager Line Indonesia Fauzan Helmi Sudaryanto yang membantu Line merangkul lebih banyak pengguna di Indonesia.

Kepada DailySocial, Fauzan membeberkan bahwa tim produk dan engineer di setiap negara memiliki tugas untuk memberikan wawasan kepada Line tentang kondisi pasar lokal. Tentang bagaimana kemungkinan penerimaan masyarakat terhadap produk baru, termasuk rekam jejak layanan serupa yang pernah hadir sebelumnya.

Berdasarkan insight tersebut, tim lokal memiliki peluang untuk meluncurkan produknya sendiri.

Meski tidak bisa menentukan layanan apa yang akan diluncurkan oleh Line global, tim lokal Line memiliki peran penting untuk memberikan masukan mengenai layanan apa yang cocok untuk pasar tersebut. Jika cocok, layanan tersebut bisa diaplikasikan juga di negara-negara lain.

Fauzan menambahkan, tak jarang mereka berdiskusi dengan tim lokal lainnya untuk mengembangkan produk yang sama. Salah satu contohnya adalah keputusan memisahkan Line Today menjadi sebuah aplikasi terpisah.

Line sudah memperkenalkan layanan-layanan baru di Indonesia, seperti aplikasi Line Today (yang terpisah dari aplikasi utama Line), T-GO! (sebuah layanan kuis), Line Today Buzz, dan beberapa lainnya. Mereka juga memudahkan pengembang bereksplorasi dengan chatbot di dalam layanan pesan instan Line.

Cara Line membangun tim lokal

Sebagai perusahaan teknologi, Line saat ini bisa dikategorikan sebagai perusahaan global. Aplikasi dan layanannya sudah digunakan banyak orang di banyak negara di dunia. Pun dengan tim-tim lokal mereka.

Fauzan bercerita, Line memiliki banyak tim lokal yang tersebar di beberapa negara, tidak hanya di pasar-pasar potensial. Nantinya talenta lokal tersebut akan dimanfaatkan Line untuk mengembangkan proyek-proyek yang ada, baik proyek global maupun lokal.

Untuk di Indonesia sendiri Line tercatat memiliki beberapa cara untuk membangun tim. Salah satunya dengan akuisisi, seperti yang dilakukan terhadap TemanJalan tahun 2017 silam. Fauzan menambahkan bahwa sebenarnya mereka memiliki banyak cara untuk membangun tim lokal, termasuk menyoroti mereka yang memiliki potensi atau mereka yang menjuarai kompetisi. Seleksinya pun tidak hanya dilakukan oleh tim lokal, tetapi juga tim global.

we are opening our ears, our eyes, [..] untuk how to get the best talent di Indonesia,” imbuh Fauzan.

Gojek Jalin Kemitraan dengan Carousell, Strategi Pendekatan Lokal Berlanjut di Singapura

Gojek saat ini sudah memulai kiprahnya di pasar Singapura. Strategi pendekatan lokal pun perlahan mulai dijalankan. Terbaru adalah kerja sama mereka dengan Carrousell yang mengadirkan potongan harga bagi pengguna keduanya.

Pengguna Carousell yang mengunduh aplikasi Gojek dengan mengklik iklan Gojek di aplikasi atau web Carousell akan menerima voucher diskon. Promo kerja sama keduanya akan berlaku mulai Kamis (24/1) hingga (6/3).

Head of Transport Global Gojek Raditya Wibowo mengatakan pihaknya cukup senang menyambut kerja sama ini, dan bersiap tumbuh bersama Carousell sebagai mitra lokal di Singapura.

“Di Gojek, kami ingin bermitra dengan merek lokal yang sejalan dengan misi kami untuk menjadikan kehidupan sehari-hari menjadi lebih baik. Sebagai marketplace consumer to consumer yang ternama di Singapura, Carousell memecahkan masalah bagi konsumen dengan menjadikan pertukaran barang dan jasa lebih mudah diakses. Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan Carousell dan tumbuh bersama dengan mitra lokal yang inovatif,” jelas Raditya dalam rilisnya.

Dengan kerja sama ini Gojek telah memiliki dua mitra lokal Singapura. Sebelumnya, pada November tahun 2018 Gojek mengumumkan kerja sama dengan Bank DBS dan berencana bersama-sama membangun ekosistem digital di Singapura.

Application Information Will Show Up Here

Pemerintah Ingin Kehadiran 20 Startup Unicorn Baru Hingga Tahun 2025

Ekonomi digital saat ini menjadi salah satu fokus pemerintah. Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Menkominfo) Rudiantara memasang target ada 20 unicorn tambahan per tahun 2025 mendatang.

Pernyataan ini muncul dalam wawancara dengan Nikkei Asian Review. “Kami ingin memosisikan Indonesia sebagai digital energy ASEAN,” tutur Rudiantara.

Lebih lanjut Rudiantara menjelaskan bahwa ia akan mendukung cita-cita memiliki lebih banyak unicorn. Beberapa contohnya adalah menggunakan deregulasi dan dukungan keuangan sebagai alat untuk mendorong lebih banyak orang untuk memulai bisnis mereka sendiri.

Pemerintah saat ini juga disebut tidak akan lagi akan meminta pengusaha untuk mengajukan izin. Yang dibutuhkan adalah pendaftaran online yang salah satunya diperuntukkan keperluan perpajakan.

“Kita akan bertindak lebih sedikit sebagai regulator dan lebih sebagai fasilitator dan akselerator,” jelas Rudiantara masih dari sumber yang sama.

Salah satu upaya terbaru yang dilakukan pemerintah untuk mendorong hadirnya unicorn baru adalah dengan memberikan dukungan roadshow ke luar negeri, seperti Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, dan Amerika Serikat untuk mempertemukan bisnis dengan modal ventura.

Sejauh ini Indonesia memiliki empat perusahaan teknologi dengan status unicorn. Mereka adalah Traveloka, Bukalapak, Tokopedia, dan Go-Jek. Satu nama lagi disebut sedang menunggu putaran pendanaan tambahan untuk bergabung dengan unicorn yang sudah ada.

Beberapa sektor baru yang dinilai berpotensi menghasilkan unicorn adalah sektor pendidikan, kesehatan, dan fintech.

Startup Pendidikan PrivatQ Rilis Versi Baru Aplikasi

Menyambut tahun 2019, startup pendidikan PrivatQ merilis versi baru dari aplikasinya. Di PrivatQ 2.0, terdapat beberapa fitur tambahan yang memudahkan siswa dalam berinteraksi dalam aplikasi.

Di sisi siswa, PrivatQ membubuhkan menu pembaruan status, integrasi blog, dan dukungan fitur belajar kelompok yang dapat dilakukan hingga 5 siswa. Sementara di sisi tentor, ada fitur reward yang diberikan untuk mengapresiasi guru terbaik.

Selain itu ditambah pula dukungan bank soal dan materi. Untuk memudahkan pengguna baru, kini proses pendaftaran bisa dilakukan melalui web ataupun aplikasi.

Menurut penuturan CEO PrivatQ Ikhwan Catur Rahmawan, pembaruan didasarkan pada umpan balik yang didapat dari pengguna dan riset yang dilakukan oleh tim internal. Bertambahnya kompleksitas aplikasi turut menjadi faktor penting dirilisnya PrivatQ 2.0.

“PrivatQ 2.0 hadir sebagai jawaban dalam menanggapi kompleksitas aplikasi yang terus meningkat seiring dengan perkembangan pengguna. Kami mengupayakan aplikasi yang lebih praktis dan inovatif,” ujar Ikhwan.

Ikhwan turut menceritakan, dari sisi bisnis PrivatQ turut berkembang baik. Sejauh ini pihaknya sudah dapat mengakomodasi kebutuhan pencarian guru les privat di 100 kota di Indonesia. Berbagai kerja sama strategis turut dijalin dengan para mitra.

“PrivatQ menitikberatkan inklusivitas dalam layanan, sehingga kami mengakomodasi kedua skema layanan online maupun offline. Menurut kami, ada urgensi untuk dapat melakukan penyelarasan media pembelajaran sesuai dengan kondisi setiap wilayah, khususnya dilihat dari kondisi geografis, sosio-ekonomi, serta keadaan infrastruktur dan teknologi penunjang,” terang Ikhwan.

Lebih jauh COO PrivatQ Asep Suryana menuturkan, saat ini pihaknya tengah mengembangkan dua model bisnis baru. Pertama ditujukan untuk recurring revenue, realisasinya berupa layanan paket belajar dan grup belajar privat. Kemudian yang kedua adalah pengembangan kelas online dengan fitur chatting dan multimedia, diharapkan bisa mendukung terciptanya pembelajaran jarak jauh yang interaktif.

“Kondisi dan tuntutan di tiap wilayah akan berbeda. Dengan penyelarasan, kami mampu tap-in dan menjangkau lebih banyak potensi pasar,” ujar Asep

Tahun ini PrivatQ akan fokus pada pemberdayaan masyarakat, secara spesifik merangkul guru honorer dan kelompok masyarakat tertentu untuk bergabung ke dalam platformnya.

Application Information Will Show Up Here

Go-Jek Berharap Bisa Segera Mengaspal di Filipina

Go-Jek dikabarkan tengah dalam pembicaraan dengan pemerintah Filipina untuk bisa beroperasi di sana. Sebelumnya langkah ekspansi Go-Jek tersandung moratorium transportasi online di wilayah setempat.

“Kami sedang berbicara dengan semua lembaga pemerintah dan optimis kami akan segera berada (beroperasi) di pasar (Filipina),” terang Co-Founder & CIO Go-Jek Kevin Aluwi seperti dikutip oleh Reuters.

Sejak tahun 2018 Go-Jek mulai melaksanakan operasi ekspansinya ke pasar Asia Tenggara. Tercatat saat ini Go-Jek sudah hadir di Vietnam, Thailand, dan Singapura.

Belum lama ini Go-Jek mengabarkan telah melakukan akuisisi saham mayoritas startup fintech di Filipina, bernama Coins.ph. Akan ada sinergi strategis antara kedua perusahaan, termasuk membawa keunggulan Go-Pay di pasar Filipina.

Banyak yang berpendapat bahwa akuisisi ini bagian dari upaya memperlancar ekspansi Go-Jek. Coins.ph sendiri menawarkan aplikasi e-money, serupa dengan Go-Pay. Kemungkinan besar nantinya akan diintegrasikan saat layanan ride-hailing Go-Jek debut di Filipina.

Salah satu strategi ekspansi yang dilakukan Go-Jek ialah melakukan pelokalan. Termasuk dengan membangun tim lokal di negara ekspansi. Sebagai contoh di wilayah Thailand, mereka beroperasi melalui tim lokal di bawah kendali Co-founder & CEO Get Pinya Nittayakasetwat.

Bahkan selain di Singapura, ekspansi Go-Jek sejauh ini juga membawa brand baru — ada GET di Thailand dan Go-Viet di Vitnam. Harapannya dapat mempercepat penetrasi di pangsa pasar setempat.

Application Information Will Show Up Here

Mengenal MetaPos dan Mobey, Produk Fintech dari VisioNet (UPDATED)

PT VisioNet Data Internasional (VDI) memiliki dua layanan fintech yang siap dikembangkan di tahun 2019. Mereka adalah MetaPos dan Mobey. Aplikasi point of sales dan kanal pembayaran berbasis mobile.

MetaPos merupakan solusi point of sales berbasis mobile. Dikembangkan dengan tujuan untuk membantu merchant dalam manajemen opersional bisnis sehari-hari. Selain itu juga didesain agar memudahkan pemilik bisnis untuk memonitor seluruh aktivitas (finansial) secara mudah.

Business Development VisioNet Adrianus Ryan menjelaskan, MetaPos menghadirkan beragam fitur seperti pencatatan transaksi, manajemen inventory, hingga sistem loyalitas dan promosi. Sebagai pembeda dan nilai tambah, Metapos juga menghadirkan fitur split bill dan split payment yang dikombinasikan dengan berbagai macam pembayaran.

Produk fintech lainnya dari VisioNet adalah Mobey, yakni sebuah kanal pembayaran berbasis mobile yang sudah tersertifikasi NSICCS, Visa, Master, dan JCB. Mobey mampu menerima transaksi dengan kartu debit dan kartu kredit.

Mobey sendiri hadir guna memenuhi kebutuhan akan pembayaran non-tunai yang lebih luas. Ditujukan untuk pembayaran di tempat, seperti untuk kebutuhan cash on delivery dalam pengiriman barang belanja online dan lain sebagainya. Dengan kata lain solusi Mobey merupakan solusi on-the-spot payment.

Layanan MetaPos dan Mobey sendiri saat ini sudah terdaftar di Bank Indonesia di kategori ​Sistem Pembayaran per ​5 Desember 2018.

Integrasi MetaPos dan Mobey

Kedua produk tersebut juga didesain untuk dapat saling terintegrasi. Mobey hadir sebagai salah satu pilihan pembayaran di MetaPos. Dengan harapan lebih memudahkan penggunaan.

“Mobey merupakan salah satu channel pembayaran yang tersedia di MetaPos. Dengan adanya Mobey, proses pembayaran dilakukan secara terintegrasi, tanpa harus melakukan input ulang nominal pembayaran. Merchant dapat menerima pembayaran dari berbagai jenis kartu hanya dengan menggunakan satu device saja,” jelas Andrianus.

Saat ini MetaPos dan Mobey sama-sama mencoba untuk terus dikembangkan dan dibawa ke pangsa pasar yang lebih luas. MetaPos sendiri sebenarnya sudah mulai dikenalkan pada tahun 2017. Sementara Mobey baru satu tahun setelahnya.

“Tahun ini akan ada perombakan desain yang cukup signifikan agar semakin mempermudah pengoperasian MetaPos. Tidak lupa kami juga akan merilis versi iOS untuk memenuhi permintaan merchant. Kami punya tujuan besar untuk mengintegrasikan MetaPos dengan inovasi-inovasi digital lain dari VisioNet, seperti City Application dan Mall Application,” tutup Andrianus.

Update :  VisioNet merupakan perusahaan terpisah dengan PT Visionet Internasional (pengembang Ovo) dan berada di bawah naungan PT Visionet Data Internasional.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Ovo Bermitra dengan Polres Mojokerto, Bayar SIM dan SKCK Bisa Non-Tunai

Sebagai e-money yang tengah naik daun, Ovo berusaha terus meningkatkan jangkauan layanan. Teranyar mereka baru saja menjalin kerja sama dengan Polres Mojokerto untuk menghadirkan kemudahan pembayaran SIM dan SKCK secara non-tunai.

Namun inisiatif ini bukan yang pertama atau satu-satunya, sebelumnya platform lain seperti Go-Pay juga telah menjalin kemitraan dengan instansi publik untuk menghadirkan layanan serupa. Standardisasi QR code untuk transaksi pembayaran membuat penetrasi layanan e-money lebih terbuka.

Ovo sendiri saat ini mengklaim telah hadir di 303 kota di Indonesia dan terpasang di 115 juta perangkat pengguna. Kerja samanya dengan Polres Mojokerto diharapkan memberikan pilihan yang lebih praktis, aman dan efisien untuk keperluan terkait.

“Kerja sama ini mempertegas komitmen Ovo untuk berperan aktif dalam mendukung terwujudnya ekosistem non-tunai yang inklusif, terutama di Mojokerto. Dengan hadirnya Ovo untuk pembayaran layanan pubik, ada semakin banyak tempat yang menerima Ovo dan pada akhirnya mengajak masyarakat untuk menjadi bagian dari gerakan non-tunai,” jelas Direktur Ovo Johnny Widodo.

Mengutip dari Fintech Report 2018 yang diterbitkan oleh DailySocial, layanan Ovo termasuk e-money yang paling populer di Indonesia. Bersaing ketat dengan Go-Pay, Dana dan Tcash. Selain promo diskon, memang cara yang tepat untuk meningkatkan pengguna layanan e-money ialah dengan memperluas ekosistem pembayarannya itu sendiri.

 

Application Information Will Show Up Here