Hitman 3 Janjikan Beragam Lokasi, Alur Cerita, dan Mode Gameplay Baru di Tahun 2022

Dalam waktu kurang dari dua bulan, Hitman 3 bakal merayakan ulang tahunnya yang pertama, dan IO Interactive selaku pengembangnya sudah punya rencana besar untuk game tersebut di tahun keduanya.

Lewat sebuah posting blog, IO mengonfirmasi bahwa Hitman 3 bakal kedatangan sejumlah lokasi baru, alur cerita baru, sekaligus mode baru di tahun 2022. IO sejauh ini belum punya detail soal konten-konten baru yang sudah mereka persiapkan, akan tetapi mereka sudah menjadwalkan update besar untuk Hitman 3 di musim semi tahun depan.

Untuk sekarang, IO baru memberikan teaser lokasi anyarnya dalam bentuk gambar di bawah ini.

Sementara itu, salah satu mode baru yang sudah dikonfirmasi adalah Elusive Target Arcade. Tidak diketahui apa saja perubahan formula yang diterapkan jika dibandingkan dengan mode Elusive Target di Hitman dan Hitman 2, namun yang pasti semua konten Elusive Target Arcade di Hitman 3 bersifat permanen. Di kedua game sebelumnya, konten Elusive Target akan hilang dengan sendirinya beberapa saat setelah dirilis.

Dari sisi teknis, Hitman 3 versi PC bakal kedatangan dukungan ray tracing mulai tahun depan, plus mode virtual reality (VR) di bulan Januari 2022. Detail mengenai platform VR yang didukung baru akan disingkap pada tanggal 20 Januari 2022.

Kemungkinan besar salah satunya adalah SteamVR — cuplikan singkat pada video di atas (menit 1:20) dengan jelas menunjukkan headset Valve Index beserta sepasang controller-nya — terutama mengingat hak distribusi eksklusif Hitman 3 yang dipegang Epic Games akan berakhir tepat setahun setelah peluncurannya.

Terakhir, IO tidak lupa mengumumkan bahwa ketiga game Hitman bikinannya (trilogi World of Assassination) telah berhasil menggaet 50 juta pemain secara total, dan Hitman 3 sendiri disebut sebagai game Hitman yang paling sukses sepanjang masa — sekaligus yang terbukti mampu meningkatkan laba perusahaan hingga 136% dibanding tahun sebelumnya.

Via: Game Informer.

Investasi untuk Developer Game, Seberapa Penting?

Sebanyak 67,8% developer game di Indonesia menggunakan dana pribadi sebagai dana operasi, menurut survei yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Asosiasi Game Indonesia (AGI) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Hal ini menunjukkan, pendanaan masih menjadi salah satu masalah bagi developer lokal.

Kabar baiknya, skema pendanaan untuk developer game lokal saat ini sudah jauh lebih baik dari 10 tahun lalu. Ada beberapa program pendanaan yang bisa developer incar jika mereka memang membutuhkan kucuran dana segar. Beberapa program tersebut antara lain:

Toge Game Fund Initiative (TGFI), hingga US$10 ribu (sekitar Rp143 juta)
Bantuan Insentif Pemerintah, hingga Rp200 juta
Indigo Game Startup Incubation (IGSI), hingga Rp2 miliar
Agate Skylab Fund, hingga US$1 juta (sekitar Rp14,3 miliar)

BIP merupakan program dana untuk 9 subsektor industri kreatif. | Sumber: Kemenparekraf

Seberapa Penting Modal untuk Developer Game?

Dalam Indonesia Game Developer Exchange (IGDX), Kris Antoni Hadiputra, CEO dan pendiri Toge Productions, mengatakan bahwa bagi developer game, pendanaan itu memang punya peran penting, tapi bukan yang paling penting. Dia bercerita, hanya dengan modal sebesar Rp5 juta dan 1 komputer, dia sudah bisa memulai studio game-nya sendiri. Menurutnya, bagi pendiri studio, memiliki mindset yang tepat justru lebih penting. Sementara modal uang akan berfungsi layaknya safety net.

“Di Indonesia, kita tidak punya mentor. Jadi, semua harus belajar sendiri,” kata Kris. “Kalau punya dana, kita punya waktu lebih lama untuk gagal sebelum membuat produk yang memang sesuai dengan market.” Sementara setelah perusahaan berjalan, dana investasi akan dibutuhkan untuk memperbesar skala perusahaan. Pada dasarnya, semakin besar sebuah perusahaan, semakin besar pula modal yang dibutuhkan.

Sementara itu, CEO Agate International, Arief Widhiyasa bercerita, pada awal berdiri, Agate juga tidak langsung mencari dana investasi. Mereka justru melakukan bootstrapping, yaitu membangun bisnis dengan modal milik sang pemilik, tanpa harus meminjam uang dari bank. Ketiadaan modal memang bukan jaminan kegagalan. Namun, Arief merasa, tanpa modal, kemungkinan perusahaan game gagal juga menjadi lebih besar.

“Analoginya, tanpa modal itu seperti kalau kita main suit, tapi kita cuma punya dua jurus,” ujar Arief. “Kalau batu itu mental fortitude, gunting itu capability, kita nggak pernah punya kertas, yaitu modal. Jadi, kita tidak bisa menampar pasar dengan marketing besar-besaran.”

TGFI tawarkan dana hingga US$10 ribu. | Sumber: Toge Productions

Sementara ketika ditanya kapan waktu yang tepat bagi developer untuk mencari dana investasi, Arif mengatakan bahwa waktu yang tepat adalah ketika developer sudah bisa memperkirakan besar dana yang diperlukan untuk membuat sebuah game. “Ketika tim sudah punya kemampuan untuk deliver game, ketika tim sudah tahu betul funding yang didapat akan digunakan untuk apa dan bisa mempertanggungjawabkan investasi yang didapatkan,” ujar Arif.

Kris menambahkan, jika developer mencari dana tanpa punya rencana yang matang akan penggunaan investasi tersebut, hal ini justru berpotensi membuat uang terbuang sia-sia. “Kadang-kadang, banyak startup yang baru mulai yang mengira kalau mendapatkan funding adalah tujuan akhir,” kata Kris. Padahal, bagi developer game, tujuan akhir mereka tetaplah mendapatkan untung dengan menjual game yang mereka buat. Dan keuntungan yang didapat dari penjualan game itu, idealnya, lebih besar dari dana investasi yang didapatkan perusahaan.

Model Bisnis Apa yang Ideal untuk Developer Game?

Secara garis besar, ada empat model bisnis yang biasa digunakan developer game Indonesia. Setiap model bisnis punya kelebihan dan kelemahan masing-masing. Kris mengatakan, karena setiap developer game punya situasi yang berbeda — dengan kemampuan dan minat yang juga berbeda-beda — maka tidak ada model bisnis ideal yang bisa digunakan oleh semua developer game untuk sukses. Namun, dia tetap memberikan saran dalam memilih model bisnis yang tepat untuk sebuah developer game.

“Pertama, know your limit. Saya ini kemampuannya bagaimana, lebih suka game apa, apakah mobile atau PC,” jelas Kris. “Lalu, start small. Mulai aja dulu, membuat game kecil-kecilan. Jangan langsung mau membuat game seperti Mobile Legends. Terlalu mengawang-awang. Kemungkinan gagalnya sangat besar.”

Lebih lanjut Kris menjelaskan, setelah mencoba untuk membuat game, developer bisa mencoba menggunakan model bisnis yang dianggap sesuai. Kemudian, developer bisa mengamati apakah model bisnis yang dipilih memang bisa menghasilkan uang atau tidak. Karena developer harus melakukan trial-and-error, penting bagi mereka untuk tidak membuat game terlalu besar yang membutuhkan waktu pengembangan yang lama. Dengan menekan waktu pembuatan game, diharapkan, sekalipun game gagal, developer akan bisa menyesuaikan diri dengan cepat dan mengubah model bisnis yang mereka gunakan.

Epic Games Akuisisi Harmonix, Musik Bakal Punya Peran Lebih Besar Lagi di Fortnite

Epic Games mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi Harmonix. Buat yang tidak tahu, Harmonix merupakan developer di balik seri rhythm game populer Rock Band dan Dance Central. Mereka juga bertanggung jawab atas pengembangan Guitar Hero orisinal yang dirilis di tahun 2005 untuk PlayStation 2.

Nilai akuisisinya tidak disebutkan, dan baik Harmonix maupun Epic juga belum mau menyingkap rencana ke depan mereka secara spesifik. Satu hal yang pasti, Harmonix akan berkolaborasi dengan Epic untuk mengembangkan “musical journeys and gameplay” buat Fortnite. Menurut Epic sendiri, ini merupakan bagian dari langkah awal mereka dalam membangun metaverse.

Co-Founder and Chairman Harmonix, Alex Rigopulos, mengatakan: “Bersama-sama kami akan mendorong batasan kreatif dari apa yang mungkin dan menemukan cara baru bagi pemain kami untuk membuat, membawakan, dan membagikan musik.”

Musik di Fortnite bukanlah suatu hal baru. Sejak tahun lalu, Fortnite sudah beberapa kali dijadikan venue untuk konser virtual dari musisi-musisi ternama macam Marshmello, Travis Scott, dan Ariana Grande. Oktober kemarin, Fortnite juga menggelar festival musik bertajuk Soundwave Series yang melibatkan musisi-musisi dari berbagai belahan negara.

“Musik telah menyatukan jutaan orang di Fortnite, dari emote sampai konser dan event global kami,” ucap Alain Tascan, Vice President of Game Development at Epic Games, dalam sebuah siaran pers. “Bersama dengan tim Harmonix kami akan mengubah cara pemain menikmati musik, dari yang tadinya pendengar pasif menjadi partisipan aktif,” imbuhnya.

Buat Harmonix sendiri, mereka memastikan bahwa akuisisi ini tidak akan mempengaruhi komitmen mereka terhadap game-game bikinan mereka sendiri. Konten DLC untuk Rock Band 4 masih akan tetap digarap, dan event di Fuser pun masih akan terus berlanjut. Semua game besutan Harmonix juga masih akan tetap tersedia di Steam maupun console.

Sumber: Epic Games dan Harmonix via Games Industry.

vivo V23e Ramaikan Pasar Smartphone Rp4 Jutaan, Unggulkan Kamera Depan 50MP AF dan Desain Apik

vivo telah meluncurkan smartphone kelas menengah seri V terbarunya di Indonesia, yakni vivo V23e. Perangkat dengan tagline ‘Inspire Every Portrait’ ini masih menawarkan kemampuan mengabadikan selfie yang apik, ia punya kamera depan 50MP yang dilengkapi autofocus dan mode night portrait.

Keberadaan autofocus ini memang sangat membantu dalam proses menghasilkan foto portrait yang tajam. Ditambah fitur eye autofocus yang dapat mengunci mata secara presisi dan membuat subjek di dalam frame mendapatkan perhatian penuh.

Pengguna dapat mengambil foto dalam kondisi yang minim cahaya dengan AI Extreme Night. Sementara, fitur Multi-Style Portrait dan Double Exposure akan mendorong pengguna untuk bebas berekspresi menunjukan sisi artistiknya.

Selain itu, fitur Dual-View Video memungkinkan pengguna merekam video secara bersamaan dari kamera depan dan belakang. Lebih lagi, kamera depan vivo V23e terdapat fitur Steadiface Selfie Video untuk hasil video kamera depan yang stabil.

Beralih ke desain, penampilan premium dengan opsi warna menawan sudah menjadi tipikal smartphone vivo. Ia pun mengusung ultra slim design dengan berat 172 gram dan punya flat frame design pada sisi bodinya.

Ketebalannya hanya 7,36 mm pada varian warna klasik moonlight shadow dengan sentuhan ceramic coating. Sementara, varian sunshine coast punya ketebalan 7,41 mm. Sedikit lebih tebal karena mengusung teknik dual-layer coating dan tekstur satin AG Glass yang halus dan fashionable dengan spektrum warna berbeda jika dilihat dari berbagai sudut.

Pada bagian belakang, tersemat tiga unit kamera dengan kamera utama 64MP f/1.8, kamera sekunder 8MP f/2.2 dengan lensa ultrawide 16mm 120 derajat, dan 2MP f/2.4, untuk bidikan macro. vivo V23e juga hadirkan fitur multi-style portrait pada kamera belakang dan ultra stable video untuk hasil video yang tetap stabil. Perekam videonya sanggup menghasilkan footage 4K 30 fps lewat kamera belakang maupun depannya.

Ke bagian muka, terpampang panel AMOLED 6,44 inci FHD+ dalam rasio 20:9, sayangnya vivo tidak membekalinya dengan refresh rate yang tinggi. Perangkat ini menjalankan Funtouch OS 12 berbasis Android 11 dan disuplai baterai 4.050 mAh dengan fitur 44W FlashCharge yang dapat mengisi daya dari 1% hingga 69% hanya dalam waktu 30 menit saja.

Soal performa, vivo V23e ditenagai oleh chipset 4G Mediatek Helio G96 (12 nm). Didukung RAM 8GB dan penyimpanan internal 128GB, lewat fitur extended RAM, 4GB dari penyimpanan internal dapat diubah menjadi RAM virtual untuk menghadirkan pengalaman multitasking atau aktivitas bermain game grafis berat yang tetap lancar.

Harga dan Paket Penawaran vivo V23e

vivo V23e dibanderol dengan harga Rp4.399.000. Untuk mendapatkan berbagai keuntungan, Anda dapat mengikuti program pre-order vivo V23e yang berlangsung dari tanggal 23 November hingga 26 November 2021.

Pre-order vivo V23e tersedia secara eksklusif di Shopee. Setiap pemesanan vivo V23e, konsumen bisa mendapatkan hadiah gratis senilai hingga Rp400.000 dan cashback bank hingga Rp300.000. Juga dapat dipesan secara offline pada vivo Official Store dan retail partner vivo di berbagai daerah di Indonesia.

Bersamaan dengan peluncuran perdana vivo V23e, vivo Indonesia menghadirkan vivo V23e Unveiling: Product Experience mulai dari 23-28 November 2021 pada Food Society, Kota Kasablanka, Jakarta. Pada kesempatan kali ini, konsumen dapat memiliki pengalaman mencoba langsung vivo V23e dan mengeksplor keunggulan-keunggulan yang dihadirkan oleh smartphone ini.

Serba-serbi Pengenalan OPPO A95, A Series Baru dengan Performa yang Dapat Diandalkan

Salah satu strategi jitu OPPO dalam memasarkan produknya di Indonesia adalah mereka memperkenalkan perangkat terbarunya dalam beberapa acara. Termasuk saat meresmikan kehadiran OPPO A95 pada 18 November lalu.

Dimulai dari acara sneak peek eksklusif atau pengenalan awal yang bertajuk ‘design to perform‘ pada 28 Oktober. Di acara ini OPPO Indonesia lewat Aryo Meidianto selaku PR Manager OPPO Indonesia for OPPO Reno 4G & A Series, membeberkan sejumlah bocoran fitur unggulan yang akan disematkan pada perangkat terbarunya, namun tidak dijelaskan secara rinci.

Bocoran OPPO A95

Bocoran yang sengaja diungkap antara lain mengenai sertifikasi ketahanan cipratan air IPX4, layar jenis AMOLED, finishing back cover, bakal ditenagai chipset baru, dan baterai jumbo dengan pengisian cepat. Seminggu kemudian, OPPO mengkonfirmasi bahwa perangkat misterius yang dimaksud ialah OPPO A95.

Rangkaian OPPO A95 Performance Event

Selanjutnya dalam rangkaian acara tentang performa perangkat, pada 18 November OPPO mengungkap kemampuan kamera dan pemanfaatannya dalam mendukung pelaku UMKM. OPPO mengajak Reza Rahman, selaku founder dari Gentanala untuk berbagi mengenai pengalaman. Setelah mengenal OPPO A95, ia menggunakannya untuk keperluan foto yang nantinya akan dibagikan di media sosial.

Secara lengkap, spesifikasi kamera yang ada di OPPO A95 meliputi kamera utama 48MP, kamera depth 2MP dan kamera macro 2MP, serta kamera depan 16MP. Fitur kamera yang dibawa antara lain algoritma pemrosesan gambar yang bisa menangkap foto kualitas tinggi, dilengkapi 15 preset filter pilihan, AI Scene Enhancement untuk optimalisasi warna/saturasi/kecerahan pada foto, dan Night Mode.

Terkait fitur videografi, OPPO mengadakan acara khusus pada tanggal 11 November dan kali ini mengajak Rainer Abraham, selaku founder dari Sekat Home. Beberapa fitur vide yang disorot adalah Steady Video dan Electronic Image Stabilization (EIS) pada kamera belakang yang memungkinkan menghasilkan pergerakan di dalam video yang lebih stabil dan nyaman ditonton.

Perekam videonya sendiri mendukung hingga resolusi 1080p pada 30 fps untuk kamera depan dan belakang, serta mendukung video slow-mo 720p pada 120 fps untuk kamera belakang. Tentu saja, OPPO A95 sudah menyediakan aplikasi edit video bawaan SoLoop yang memudahkan mengemas video dengan lebih menarik.

Acara selanjutnya pada 15 November, OPPO mengajak Caroline Samosir selaku owner dari Paris di Jakarta. Sekali lagi, OPPO menekankan bahwa A95 ialah perangkat yang dapat diandalkan bagi para pelaku UMKM dalam membantu mereka bekerja sehari-hari.

Untuk dapat membantu para pelaku UMKM di Indonesia, OPPO A95 memang dibuat dengan kualitas build setara flagship. Pengujian performa kualitas tersebut mencakup 10.000 tes plug-in dan plug-out untuk 3.5mm earphone jack, 500.000 tes tekan untuk tombol Power on/off, dan 20.000 tes USB plug-in dan plug-out yang bisa bertahan sekitar 13,6 tahun.

OPPO A95 juga mampu melewati 150.000 kali uji tekan tombol Volume, sehingga dapat digunakan hingga 8,2 tahun. Dua tes skala ekstrim lainnya untuk OPPO A95 adalah 28.000 kali uji jatuh setinggi 10 cm dan pengujian 14 hari di bawah suhu tinggi 65℃ dan kelembapan 90% RH.

Harga OPPO A95 dan Spesifikasi Lainnya

Acara puncaknya adalah pada tanggal 18 November, OPPO A95 akhirnya dirilis secara resmi di Indonesia dan dijual seharga Rp3.999.000. Tersedia dalam dua pilihan warna, glowing rainbow silver dan glowing starry black. Kedua warna mengadopsi desain OPPO Glow, yang memberikan tampilan kilauan halus pada penutup belakang serta lapisan matte ganda yang bebas sidik jari dan tahan gores.

Spesifikasi smartphone yang menjalankan ColorOS 11.1 berbasis Android 11 ini meliputi layar AMOLED 6,43 inci FHD+ dengan All-day AI Eye Care. Bodinya tahan cipratan air dengan sertifikasi IPX4, dan punya baterai besar 5.000 mAh dengan charger 33 watt yang bisa penuh dalam waktu 72 menit saja.

Terakhir namun tak kalah penting, ia ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 662 yang menghadirkan pengalaman pengguna yang lancar dan efisien setiap saat. Apalagi dikombinasikan dengan System Booster, rangkaian optimasi tingkat sistem yang memastikan smartphone dapat berjalan semakin mulus. Didukung RAM 8GB dan penyimpanan internal 128GB, lengkap dengan teknologi RAM Expansion yang memungkinkan untuk mengubah penyimpanan menjadi RAM virtual jika dibutuhkan.

8 Smartphone di Bawah 10 Juta dengan Penyimpanan Internal 64 GB

Seiring bertambah besarnya ukuran game mobile dan resolusi kamera smartphone, kapasitas penyimpanan terus menjadi salah satu faktor penentu utama saat membeli smartphone baru. Ekspansi via kartu microSD merupakan nilai plus, tapi itu tetap tidak bisa menyamai pengalaman seamless yang ditawarkan storage internal.

Belum lagi melihat tren virtual RAM expansion yang sedang marak belakangan ini, semuanya kian menambah alasan betapa esensialnya penyimpanan internal yang besar di smartphone. Kalau diharuskan menyebut angka yang spesifik, saya mungkin akan memilih 64 GB sebagai standar paling minimum.

Kabar baiknya, opsi smartphone dengan kapasitas penyimpanan internal yang besar kini kian melimpah di semua segmen harga. Di artikel ini, saya telah merangkum 8 smartphone di bawah 10 juta rupiah dengan penyimpanan internal 64 GB atau lebih.

1. Samsung Galaxy A52s 5G

Ponsel yang dirilis pada bulan September kemarin ini menawarkan banyak keunggulan di harga Rp6.499.000. Ia dibekali layar Super AMOLED 6,5 inci dengan resolusi FHD+ (1080p) dan refresh rate 120 Hz, tidak ketinggalan pula chipset Qualcomm Snapdragon 778G, RAM 8 GB, penyimpanan internal sebesar 256 GB.

Storage sebesar itu penting mengingat ponsel ini bahkan dapat merekam video 4K menggunakan kamera depannya. Kamera belakangnya sendiri mencakup kamera utama 64 megapiksel, kamera ultra-wide 12 megapiksel, kamera makro 5 megapiksel, dan kamera depth 5 megapiksel. Soal baterai, A52s mengandalkan kapasitas 4.500 mAh dan dukungan fast charging 25 W.

Link pembelian: Samsung Galaxy A52s 5G

2. OPPO Reno6 5G

Dibanderol Rp7.999.000, Reno6 5G mengusung desain yang tak kalah premium dari smartphone flagship. Seperti yang sudah menjadi tradisi seri Reno, kamera kembali menjadi aspek andalan, dengan kamera utama 64 megapiksel, kamera ultra-wide 8 megapiksel, kamera makro 2 megapiksel, dan kamera depan 32 megapiksel.

Perangkat mengusung layar AMOLED 6,4 inci dengan resolusi FHD+ dan refresh rate 90 Hz, sementara performanya ditunjang oleh chipset MediaTek Dimensity 900, RAM 8 GB, dan penyimpanan internal sebesar 128 GB. Baterainya tercatat memiliki kapasitas 4.310 mAh, lengkap dengan dukungan fast charging 65 W.

Link pembelian: OPPO Reno6 5G

3. Xiaomi 11T

Harga mid-range, performa high-end; kira-kira begitulah cara banyak orang mendeskripsikan Xiaomi 11T. Harganya tidak lebih dari Rp5.999.000, akan tetapi spesifikasinya mencakup chipset MediaTek Dimensity 1200-Ultra, RAM 8 GB, dan memori internal sebesar 256 GB. Layarnya sendiri merupakan panel AMOLED 6,67 inci dengan resolusi FHD+ dan refresh rate 120 Hz.

Xiaomi 11T dibekali baterai 5.000 mAh dan mendukung fast charging 67 W. Untuk kameranya, perangkat mengandalkan kamera utama 108 megapiksel, kamera ultra-wide 8 megapiksel, kamera makro 5 megapiksel, dan kamera depan 16 megapiksel.

Link pembelian: Xiaomi 11T

4. Realme GT Neo2

Realme menutup tahun 2021 dengan ponsel yang cukup bombastis. Dijual seharga Rp6.499.000, Realme GT Neo2 menawarkan spesifikasi yang amat menggiurkan: Snapdragon 870, RAM 12 GB, storage internal 256 GB, dan baterai 5.000 mAh yang mendukung fast charging 65 W.

Melengkapi spesifikasinya adalah layar AMOLED 6,62 inci beresolusi FHD+ dan refresh rate 120 Hz, tidak ketinggalan juga kamera utama 64 megapiksel, kamera ultra-wide 8 megapiksel, kamera makro 2 megapiksel, dan kamera depan 16 megapiksel.

Link pembelian: Realme GT Neo2

5. Vivo X60

X60 memang bukan flagship terbaru Vivo, akan tetapi ia masih pantas direkomendasikan kalau melihat harganya, dan lagi selisih umurnya pun tidak terlalu jauh dari X70. Seperti suksesonya, X70 juga mengemas kamera yang sangat mumpuni hasil kerja sama Vivo dan Zeiss.

Spesifikasinya pun masih sangat relevan di akhir 2021 ini: Snapdragon 870, RAM 8 GB, penyimpanan 128 GB, dan baterai 4.300 mAh dengan dukungan fast charging 33 W. Layarnya merupakan panel AMOLED 6,56 inci dengan resolusi FHD+ dan refresh rate 120 Hz.

Link pembelian: Vivo X60

6. Asus ROG Phone 5

Bagi yang lebih mementingkan gaming ketimbang kamera, ROG Phone 5 tentu merupakan opsi yang lebih ideal. Sebagai sebuah ponsel gaming, tentu saja spesifikasinya tidak mengecewakan: Snapdragon 888, RAM 8 GB, penyimpanan internal 128 GB, dan baterai 6.000 mAh yang mendukung fast charging 65 W.

Ponsel seharga Rp8.999.000 ini dibekali layar AMOLED 6,78 inci dengan resolusi FHD+ dan refresh rate 144 Hz. Meski bukan prioritas, Asus setidaknya masih membekali ponsel ini dengan kamera utama 64 megapiksel, kamera ultra-wide 8 megapiksel, kamera makro 2 megapiksel, dan kamera depan 24 megapiksel.

Link pembelian: Asus ROG Phone 5

7. Xiaomi Redmi Note 10S

Buat yang memiliki bujet tidak lebih dari Rp2.699.000, sulit mencari ponsel lain dengan spesifikasi yang lebih baik ketimbang Redmi Note 10S. Ia mengemas layar Super AMOLED 6,43 inci dengan resolusi FHD+, sementara performanya mengunggulkan chipset MediaTek Helio G95, RAM 6 GB, dan storage internal sebesar 64 GB.

Meski murah, perangkat masih dilengkapi NFC. Baterainya pun besar di angka 5.000 mAh, dan dukungan fast charging-nya cukup lumayan di 33 W. Soal kamera, Redmi Note 10S dibekali kamera utama 64 megapiksel, kamera ultra-wide 8 megapiksel, kamera makro 2 megapiksel, kamera depth 2 megapiksel, dan kamera depan 13 megapiksel.

Link pembelian: Xiaomi Redmi 10

8. Apple iPhone SE

Rp9.499.000 untuk sebuah iPhone keluaran tahun 2020 dengan penyimpanan internal sebesar 256 GB; ini menurut saya merupakan opsi yang cukup menarik terutama bagi kreator konten yang rutin membuat video. Sudah bukan rahasia kalau kualitas video yang dihasilkan iPhone sangat baik, dan model ini pun juga termasuk walau kamera belakangnya cuma satu.

Desain dan layarnya memang jauh lebih inferior ketimbang standar 2021, tapi setidaknya performanya setara dengan iPhone 11 (yang masih sangat kencang untuk ukuran sekarang). Buat videografer yang butuh kamera cadangan untuk mengunggah story atau TikTok, iPhone SE bisa jadi pertimbangan.

Link pembelian: Apple iPhone SE

Gambar header: Malte Helmhold via Unsplash.

Kojima Productions Buat Divisi Baru Khusus untuk Menggeluti Bidang Film, TV dan Musik

Developer Death Stranding, Kojima Productions, mengumumkan pembukaan divisi baru yang didedikasikan untuk berkarya di bidang film, TV, dan musik. Studio baru yang bermarkas di kota Los Angeles ini nantinya akan berfokus untuk mengembangkan IP (intellectual property) milik perusahaan ke luar ranah video game.

Sebagai studio yang masih relatif baru, Kojima Productions sejauh ini memang baru punya satu IP orisinal saja, yaitu Death Stranding, akan tetapi sudah bukan rahasia kalau Hideo Kojima sendiri sangat terobsesi dengan film, terbukti dari elemen-elemen sinematik yang begitu kental pada deretan game bikinannya, bahkan sejak ia masih di Konami.

Death Stranding sendiri merupakan game yang amat sarat adegan sinematik, dan sejumlah karakternya pun diperankan oleh aktor dan aktris Hollywood ternama, mulai dari Norman Reedus, Mads Mikkelsen, Guillermo Del Toro, sampai Léa Seydoux. Singkat cerita, penggemar loyal Kojima tidak akan terkejut mendengar kabar ini.

Studio baru ini akan dipimpin oleh Riley Russell, seorang veteran yang sebelum ini mengabdi di tim PlayStation selama hampir 28 tahun. Menurut Riley, ekspansi ke ranah film, TV, dan musik ini penting untuk menjadikan karya-karya Kojima Productions sebagai bagian yang lebih integral lagi dari pop culture.

Sejauh ini belum ada kejelasan mengenai proyek yang akan digarap oleh studio kedua Kojima Productions ini, apakah berdasar pada Death Stranding atau IP lain yang belum diumumkan. Perilisan game baru kemudian disusul oleh film atau serial TV-nya tentu bisa membangun hype yang lebih besar. Di saat yang sama, serial TV Death Stranding pun juga terdengar tak kalah menarik, dan itu semestinya bisa memberi kita kesempatan untuk mendalami lore uniknya lebih jauh lagi.

Keputusan Kojima Productions menjajaki segmen media hiburan lain ini langsung mengingatkan saya pada Riot Games. Seperti yang kita tahu, franchise League of Legends kini tak hanya mencakup game MOBA semata, melainkan juga musik dan film. Baru-baru ini, Riot juga merilis serial animasi Arcane di Netflix yang pada dasarnya berhasil mematahkan stigma buruk video game yang diadaptasikan ke film.

Sumber: The Verge dan Games Industry.

MediaTek Pentonic 2000 Adalah Chipset Flagship untuk Smart TV Premium 8K 120Hz Tahun Depan

Sebelumnya MediaTek telah memperkenalkan chipset mobile Dimensity 9000 yang akan menenagai smartphone flagship dan smartphone gaming yang dirilis tahun depan. Salah satu hal yang paling istimewa adalah SoC tersebut dibuat menggunakan proses pabrikasi 4nm milik TSMC, singkatnya performanya lebih kencang dan tetap efisien.

Kini MediaTek juga telah mengumumkan chipset flagship untuk smart TV premium yang dijuluki Pentonic 2000. Ia dibangun di atas inovasi teknologi seperti layar, audio, AI, penyiaran, dan konektivitas.

Pengenalan merek Pentonic ini melanjutkan warisan kami dalam hal terus mendorong batasan-batasan inovasi di pasar smart TV. Chipset Pentonic 2000 baru dirancang dengan semua fitur unggulan yang dinginkan konsumen – mulai dari tampilan dan teknologi audio terbaru hingga kecepatan refresh super cepat, kemampuan AI yang kuat, fitur picture-in-picture streaming, dan masih banyak lagi,” jelas Dr. Mike Chang, Corporate Vice President dan General Manager Divisi Smart Home Business Group di MediaTek.

Pentonic 2000 pun diklaim menjadi chipset smart TV komersial pertama di dunia dalam beberapa aspek. Yang pertama, ia menjadi chipset smart TV pertama yang dibuat menggunakan proses teknologi 7nm TSMC.

Kekuatannya pun dibuktikan dengan dukungan resolusi yang mencapai 8K dengan refresh rate 120Hz. Bahkan dapat mendukung TV 4K 144Hz untuk perangkat keras PC gaming dan konsol generasi kesembilan seperti Sony PlayStation 5 (PS5) dan Microsoft Xbox Series X.

Kedua chipset Pentonic 2000 ini telah mendukung Versatile Video Coding (VVC) untuk konten H.266 yang menawarkan peningkatan efisiensi kompresi. Mendukung AV1 untuk layanan streaming dan semua standar siaran TV global termasuk ATSC 3.0 terbaru.

Pentonic 2000 juga mendukung teknologi pencitraan dan audio terbaru dari Dolby untuk memberikan sinematik terbaik pengalaman dalam Dolby Vision dan Dolby Atmos. Serta, codec seperti HEVC, VP9, dan VS3 juga ada dalam daftar encoding yang didukung secara native.

Fitur lainnya, ia dilengkapi teknologi MEMC (Motion Estimation, Motion Compensation) berbasis AI. Serta, teknologi 8K AI-Super Resolution baru dari MediaTek yang secara cerdas meningkatkan konten beresolusi lebih rendah ke resolusi asli layar dan sekaligus melakukan peningkatan kualitas gambar secara real-time.

Kemudian dengan teknologi Intelligent View, chipset ini mendukung fitur picture-in-picture (PiP) atau picture-by-picture (PbP) yang memungkinkan layar resolusi 8K yang besar menampilkan dinding layar dari sumber media berbeda dalam satu panel. Artinya pengguna dapat membuka beberapa aplikasi dan streaming dari sumber yang berbeda secara bersamaan.

Selain CPU dan GPU yang powerful, chipset ini didukung oleh memory bus yang lebar dan penyimpanan cepat UFS 3.1. MediaTek Wi-Fi 6E dan modem seluler 5G juga dapat ditambahkan oleh produsen perangkat untuk menyediakan konektivitas internet nirkabel tercepat untuk media streaming 8K.

Genshin Impact Umumkan Shenhe dan Yun Jin sebagai Karakter Terbaru

Beberapa hari sebelum memasuki versi 2.3, Genshin Impact mengumumkan dua karakter terbaru mereka, yaitu Shenhe dan Yun Jin. Pengumuman ini mereka sampaikan lewat akun Twitter dan Facebook resmi mereka.

Pengumuman ini menarik perhatian yang besar, terutama bagi komunitas Genshin Impact. Dalam dua jam setelah pengumuman ini saja, tagar Shenhe Genshin Impact sempat trending di Twitter, dengan lebih dari 70 ribu retweet.

Belum banyak detail yang diberikan oleh miHoYo mengenai kedua karakter baru ini. Detail yang diberikan hanyalah elemen, senjata, dan sedikit cerita latar dari karakter-karakter tersebut. Keduanya diperkirakan bakal rilis pada versi 2.4. Bila Anda tertarik dengan isi versi 2.3 yang akan rilis pada 24 November, Anda bisa cek di sini.

Shenhe merupakan sebuah karakter berelemen Cryo, dengan senjata polearm. Ia merupakan murid dari Cloud Retainer, seekor makhluk Adeptus yang pemain temui saat menjalankan cerita Archon di Liyue. Berikut ini cerita latar yang diberikan oleh miHoYo:

“Shenhe lahir di dalam klan pengusir roh jahat. Karena satu dan lain hal, dia dirawat dan dibesarkan oleh Cloud Retainer. Bagi Shenhe, Cloud Retainer adalah seorang guru yang banyak pengetahuan dan pandai bertutur kata. Bagi Cloud Retainer, Shenhe adalah manusia fana paling spesial yang pernah dibimbingnya.
Hidup bersama Adeptus bukanlah perkara yang mudah bagi seorang manusia biasa. Tapi, Shenhe berbeda. Tubuhnya yang unik, kehendaknya yang kuat, dan bakatnya dalam mempelajari ilmu mereka, membuatnya mendapat pengakuan dari para Adeptus.

Namun, tahun-tahun yang ia habiskan untuk mengembangkan dan melatih ilmunya, ditambah dengan kebiasaan makan tumbuhan dewa dan minum embun pegunungan, membuat Shenhe semakin asing dengan kehidupan manusia fana, sampai dirinya sering dikira sebagai Adeptus misterius berambut putih.

Ketegasan yang terkadang terlihat dalam karakternya, dan tali merah yang diikatkan ke tubuhnya, semakin menambah “misteri” yang meliputi dirinya. Jika masa lalunya dirangkai menjadi sebuah cerita, maka akan ada banyak sekali versinya.

Baik makhluk kayangan atau pun penyihir berambut putih, bagaimanakah pandangan orang-orang terhadap perempuan penuh misteri ini? Menyibak rahasia dan perasaannya, sama sulitnya seperti menangkap awan-awan yang melingkupi pegunungan.”

Karakter selanjutnya yang diperkenalkan adalah Yun Jin. Ia berelemen Geo dan juga bersenjatakan polearm. Ia merupakan pimpinan dari Grup Opera Yun-Han sekaligus aktris paling terkenal di Liyue. Berikut ini cerita latar yang disampaikan oleh miHoYo:

“Pemimpin Grup Opera Yun-Han sekaligus aktris paling terkenal seantero Pelabuhan Liyue. Yun Jin terkenal karena suaranya yang merdu dan kostumnya yang menarik, juga karena pertunjukannya yang dinamis dan menjiwai. Baik peran sebagai nona muda yang rapuh dan anggun, maupun pahlawan wanita yang agung dan perkasa, peran apa pun pasti bisa dilakoninya dengan baik.

Yang lebih langkanya lagi, aktris muda ini juga menguasai cara menulis naskah. Selain “Kemurkaan Adeptus”, Grup Opera Yun-Han juga mempertunjukkan berbagai sandiwara baru dalam beberapa tahun terakhir, yang semuanya adalah karya tulisan Yun Jin.”

8 Gamepad Pilihan untuk PC Gaming yang Dapat Dibeli di Indonesia

Salah satu kelebihan utama PC gaming adalah terkait fleksibilitas yang ditawarkannya. Anda lebih suka bermain menggunakan gamepad ketimbang mouse dan keyboard? Silakan saja, dan lebih enaknya lagi, opsi gamepad yang tersedia bukan cuma terbatas pada satu platform tertentu saja.

Selain masalah selera, masih ada banyak alasan untuk memakai gamepad ketimbang mouse dan keyboard di PC, semisal untuk memainkan fighting game atau racing game, macam Forza Horizon 5 misalnya. Nyatanya, beberapa game memang akan terasa lebih ideal jika dimainkan menggunakan gamepad. Kalau berdasarkan pengalaman pribadi, saya baru bisa menamatkan Hades setelah menggunakan gamepad.

Di artikel ini, saya telah merangkum rekomendasi 8 gamepad pilihan untuk PC gaming yang dapat dibeli di Indonesia. Berikut daftarnya.

1. Xbox Wireless Controller

Controller bawaan Xbox Series X dan Series S ini sepintas kelihatan sangat mirip seperti controller milik Xbox One, dan itu berarti kenyamanannya pun sudah sangat terbukti. Layout tombol-tombolnya tidak berubah, akan tetapi bentuk D-pad-nya kini dibuat menyambung sehingga bakal lebih memudahkan di fighting game atau platformer.

Anda bebas menyambungkannya ke PC via kabel atau Bluetooth, atau bisa juga via sambungan wireless 2,4 GHz menggunakan dongle USB yang dibundel. Kekurangan terbesarnya cuma satu: ia mengandalkan baterai AA ketimbang baterai yang rechargeable. Harganya? Rp1.179.000.

Link pembelian: Xbox Wireless Controller Bundle

2. Xbox Elite Wireless Controller Series 2

Kalau bujet bukan masalah, maka gamepad seharga Rp2.975.000 ini bisa jadi pilihan, terutama jika Anda mengutamakan aspek kustomisasi. Pasalnya, kustomisasi pada gamepad ini tak hanya bisa dilakukan dari sisi software saja, melainkan juga hardware. Anda bahkan bisa mengatur seberapa tegang stik analognya jika perlu.

Seperti saudaranya yang non-elit, controller ini juga menawarkan tiga jenis koneksi: kabel, Bluetooth, dan wireless 2,4 GHz. Yang berbeda, versi elit ini menggunakan baterai yang dapat diisi ulang dengan daya tahan sekitar 40 jam per charge.

Link pembelian: Xbox Elite Wireless Controller Series 2

3. Sony DualSense Wireless Controller

Controller ini merupakan salah satu alasan di balik kesuksesan PlayStation 5, terutama berkat fitur-fitur seperti advanced haptics dan adaptive trigger. Sayang kecanggihan yang ditawarkan belum sepenuhnya bisa dinikmati di PC, sebab kalangan developer harus memperbarui game-nya masing-masing terlebih dulu. Sejauh ini, jumlah game yang mendukung kedua fitur tersebut di PC belum banyak.

Jumlahnya seiring waktu dipastikan bakal terus bertambah, apalagi mengingat Steam sepenuhnya mendukung controller ini secara resmi. Di Indonesia, gamepad ini bisa dibeli secara resmi seharga Rp1.149.000.

Link pembelian: Sony DualSense Wireless Controller

4. Sony DualShock 4 Wireless Controller

Alternatif yang lebih terjangkau tentu adalah DualShock 4, yang dijual dengan garansi resmi seharga Rp799.000. Ia memang tidak secanggih dan seergonomis saudaranya tadi, tapi setidaknya build quality-nya tetap sangat baik, dan tetap terasa nyaman terutama untuk pengguna yang bertangan kecil.

Kekurangan terbesar DualShock 4 adalah, Anda perlu menginstal software tambahan agar ia bisa bekerja di PC. Untungnya ada software DS4Windows yang gratis dan cukup mudah digunakan.

Link pembelian: Sony DualShock 4 Wireless Controller

5. Razer Wolverine V2 Chroma

Sebagai sebuah perangkat dengan banyak tombol yang dapat diklik, gamepad perlu menawarkan sensasi taktil yang mantap agar penggunanya bisa betah memakainya. Kalau itu yang dicari, maka Wolverine V2 Chroma bisa jadi pilihan berkat mechanical switch yang bernaung di balik tombol action dan D-pad-nya.

Kustomisasi lengkap via software juga merupakan salah satu nilai jual utama dari controller ini. Sayangnya, di angka Rp2.499.000, harganya tidak bisa dibilang murah, apalagi mengingat ia tak dibekali koneksi nirkabel sama sekali. Well, setidaknya pengguna gamepad ini tidak akan dibuat frustrasi karena kehabisan daya baterai.

Link pembelian: Razer Wolverine V2 Chroma

6. Nintendo Switch Pro Controller

Pilihan paling bijak bagi gamer PC yang juga punya Nintendo Switch, controller ini sepenuhnya didukung oleh Steam, dan bakal langsung dikenali sebagai controller Xbox. Namun tidak seperti controller Xbox, ia dibekali baterai rechargeable yang mampu bertahan hingga 40 jam pemakaian dalam sekali pengisian.

Selain menggunakan kabel USB, controller dengan banderol Rp849.000 ini juga dapat dihubungkan via Bluetooth. PC Anda tidak punya Bluetooth? Tambahkan saja adaptor bikinan 8Bitdo yang bisa dibeli seharga Rp175.000.

Link pembelian: Nintendo Switch Pro Controller

7. Logitech F310

Bagi yang memerlukan opsi terjangkau, Anda bisa mempertimbangkan Logitech F310. Dengan banderol cuma Rp285.000, gamepad ini sudah bisa memenuhi kebutuhan gamer PC dalam beberapa judul game yang kurang ideal dimainkan menggunakan mouse dan keyboard. Perangkat ini juga bersifat plug-and-play, yang berarti ia dapat langsung digunakan tanpa perlu menginstal driver atau software ekstra.

Link pembelian: Logitech F310

8. Razer Raion

Khusus penggemar fighting game, Anda bisa melirik Razer Raion. Layout-nya tampak unik dan banyak terinspirasi arcade stick tradisional, dengan enam buah tombol di sebelah kanan dan D-pad 8 arah di kiri. Seperti Razer Wolverine tadi, Raion juga dibekali mechanical switch agar setiap klik tombolnya selalu terasa mantap.

Kebetulan Razer dulunya merancang controller ini buat PlayStation 4, sehingga ia turut dibekali touchpad kecil yang bakal sangat membantu ketika dibutuhkan. Stok perangkat ini di Indonesia sudah cukup langka sekarang, akan tetapi masih ada yang menjualnya seharga Rp690.000 saja (tanpa garansi).

Link pembelian: Razer Raion

Gambar header: Sam Pak via Unsplash.