iPrice Group Bermitra dengan Line Indonesia Hadirkan Fitur Baru di Line Shopping

Line Indonesia dan iPrice Group resmi berkolaborasi menghadirkan dua fitur baru untuk Line Shopping, berupa fitur pembanding harga dan kurasi produk. Fitur baru tersebut memungkinkan pengguna platform yang berasal dari Jepang-Korea ini mendapatkan pengalaman berbelanja yang berbeda.

“Kami berkomitmen untuk meningkatkan pengalaman berbelanja para pengguna setia Line Shopping. Lanskap e-commerce di Indonesia selalu berkembang dan kami menemukan bahwa format pembanding harga makin digemari dan memiliki potensi besar. Format ini memberikan ragam kemudahan untuk para pengguna sehingga sejalan dengan komitmen utama kami,” terang Managing Director Line Indonesia Dale Kim.

Dengan fitur ini pengguna Line mendapatkan proses lebih sederhana ketika mencari penawaran untuk produk-produk yang dinginkan. Sejauh ini ada tiga kategori yang diberdayakan iPrice Group dalam fitur terbaru Line Shopping, antara lain penawaran paling murah untuk produk elektronik, fashion, health, dan beauty. Ada juga kategori hasil kurasi para ahli untuk momen spesial dan produk terpopuler.

“iPrice merupakan pemain utama di bidang pembanding harga dan memiliki jaringan luas dalam industri e-commerce. Kami percaya dengan basis pengguna pengguna Line Shopping serta keahlian pembanding harga iPrice, kami bisa memberikan pengalaman berbelanja yang mudah dan memuaskan untuk para pengguna kami,” Strategy Director Line Indonesia Fanny Verona.

iPrice sendiri selama ini dikenal sebagai platform yang mengumpulkan jutaan daftar produk di berbagai merchant e-commerce dan marketplace. iPrice Group sejauh ini beroperasi di beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Hongkong. Kerja sama iPrice Group dan Line ini merupakan lanjutan kerja sama yang sudah terjalin sejak tahun lalu.

“Penawaran produk yang semakin banyak dalam dunia belanja online belakangan ini malah membuat pengguna bingung. iPrice berusaha menjadikan aktivitas belanja online lebih mudah dengan cara membantu pengguna menemukan penawaran terbaik melalui platform pembanding harga dan kurasi produk yang kami miliki. Dari Line Shopping, pengguna kini lebih mudah menemukan penawaran terbaik dari produk-produk yang sesuai kebutuhan pribadi mereka,” jelas CEO iPrice Group David Chmelaf.

Application Information Will Show Up Here

Bank Indonesia Resmikan Standarisasi QR Code Indonesia

Bank Indonesia meresmikan QR Code Indonesia Standard (QRIS) sebagai langkah awal transformasi digital di Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) dalam membantu percepatan pengembangan ekonomi dan keuangan digital.

“Hadirnya QRIS memungkinkan pembayaran melalui QR akan terkoneksi dan terinteropabilitas dengan menggunakan satu standar QR Code,” ucap Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Senin (27/5).

Pada tahap awal, BI akan memperkenalkan QRIS untuk merchant presented model (MPM) yang bakal diimplementasikan pada semester II 2019. Sebelumnya, inisiasi ini dilakukan BI sejak setahun lalu dengan uji coba (proyek percontohan) tahap pertama yang berlangsung dari September hingga November 2018.

Selain merilis QRIS, BI juga memperkenalkan lima visi SPI 2025 yang dibuat guna memastikan arus digitalisasi berkembang dalam ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang kondusif. Hal tersebut, sambung Perry, adalah respons atas perkembangan digitalisasi yang merubah lanskap risiko secara signifikan.

Seperti meningkatnya ancaman siber, persaingan monopolistik, shadow banking yang dapat mengurangi efektivitas pengendalian moneter, stabilitas sistem keuangan, dan kelancaran sistem pembayaran.

Dalam penjabaran visi tersebut akan diwujudkan melalui lima inisiatif yang akan diimplementasikan secara langsung oleh BI, melalui kolaborasi dan koordinasi yang produktif bersama kementerian dan lembaga terkait beserta industri.

Inisiatif pertama adalah digital open banking dan interlink bank-fintech. Perry menjelaskan BI akan merilis standarisasi Open API sebab memungkinkan keterbukaan informasi keuangan bank dan fintech kepada pihak ketiga secara aman untuk memberikan variasi dan kemudahan masyarakat dalam melakukan transaksi dan memungkinkan interlink antara pelaku.

Cakupan kegiatan ini akan diwujudkan dalam tiga hal, standarisasi API Teknis, API Security, dan standarisasi kontraktual.

“BI sudah melakukan survei bagaimana bank bisa engaging dengan fintech melalui API.”

Kedua, pengembangan retail payment. Desain pengembangan SP Ritel secara keseluruhan mengarah pada penyelenggaraan secara real time, seamless, tersedia 24/7 dengan tingkat keamanan dan efisiensi lebih tinggi. Cakupan kegiatan dalam inisiatif ini adalah pengembangan sistem pembayaran berbasis API, pengembangan fast payment, serta perluasan layanan GPN.

Ketiga, pengembangan wholesale payment dan financial market infrastructure. Mengembangkan sistem pembayaran nilai besar dan infrastruktur pasar keuangan yang mampu mendukung kebijakan moneter, SSK, dan mendukung interlink infrastruktur pasar keuangan.

Keempat, data. BI akan melakukan pengembangan data nasional, termasuk infrastrukturnya, yang kolaboratif dan terintegrasi sehingga dapat dioptimalkan pemanfaatannya. Sebagai bagian dari inisiatif ini adalah pengembangan trusted Digital ID, pembangunan Data Hub, pengaturan Data Protection termasuk consumen consent dan cloud policy.

Terakhir, pengaturan, pengawasan, perizinan, dan pelaporan. Percepatan ekonomi keuangan digital butuh penguatan kerangka pengaturan, perizinan, pengawasan, dan pelaporan, termasuk penguatan teknologi (regtech & suptech).

Kedai Sayur Terima Pendanaan Senilai 18,7 Miliar Rupiah, Dipimpin oleh East Ventures

Kedai Sayur pengembang platform teknologi untuk memberdayakan tukang sayur keliling hari ini (27/5) mengumumkan telah mendapatkan pendanaan awal sebesar $1,3 juta atau setara 18,7 miliar Rupiah. Pendanaan ini dipimpin oleh East Ventures. Modal tambahan ini akan difokuskan untuk mempercepat perekrutan pedagang sayur sebagai mitra, sehingga layanan dapat mencakup wilayah yang lebih luas.

“Pedagang sayur keliling kemungkinan sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Menariknya mereka masih bertahan hingga sekarang di lingkungan modern ini, bersanding dengan supermarket dan toko kelontong lainnya yang bertumbuh cepat. Meski demikian pedagang keliling merupakan cara ternyaman bagi konsumennya untuk mendapatkan kebutuhan harian,” ujar Managing Partner East Ventures Willson Cuaca.

Willson juga menambahkan bahwa keputusannya untuk berinvestasi di Kedai Sayur didasarkan pada dua hipotesis. Pertama adalah inklusi teknologi untuk pedagang. Dan yang kedua untuk meningkatkan rantai pasokan di Indonesia. Melalui pendekatan teknologi, East Ventures yakin dapat mengakselerasi dua tujuan besar tersebut.

Kedai Sayur didirikan pada tahun 2018 oleh Adrian Hernanto, Ahmad Supriyadi dan Rizki Novian. Misinya adalah untuk memberikan pedagang sayur produk dagangan berkualitas dengan harga terbaik di pasaran. Salah satunya dengan mengefisiensikan proses distribusi bahan sayuran tersebut dari petani ke pedagang.

Caranya Kedai Sayur bekerja sama dengan petani untuk pemilihan produk segar dan distribusi. Tukang sayur yang bergabung sebagai mitra dapat mengakses produk tersebut melalui aplikasi. Selanjutnya produk yang dipesan dapat diambil di Mitra Sayur pada titik drop-off terdekat. Mitra Sayur juga menawarkan kendaraan distribusi baru yang disebut “Si Komo”, pembiayaan dapat dibantu dengan pengajuan ke Kedai Sayur.

“Melalui jaringan kami yang luas dan penggunaan teknologi, kami percaya dapat memberdayakan pasar produk segar dan membuktikan bahwa penduduk ekonomi tingkat mana pun, termasuk tukang sayur, dapat merasakan manfaat dari inklusi teknologi. Kami percaya bahwa misi kami mampu meningkatkan kehidupan para tukang sayur dan membebaskan mereka dari jam kerja yang tidak teratur dan berbagai kesempatan mendapatkan penghasilan tambahan,” ujar Co-Founder & CEO Kedai Sayur Adrian Hernanto.

Saat ini Kedai Sayur sudah memiliki sekitar 2 ribu mitra yang bergabung di area Jakarta. Perusahaan mengklaim pertumbuhan mitra tiap bulan mencapai 60 persen. Adapun produk yang diakomodasi Kedai Sayur meliputi sayuran, lauk-pauk, bumbu, hingga buah-buahan.

Application Information Will Show Up Here

Priceprice Targetkan Milenial, Hadirkan Perbandingan Harga Investasi Emas

Platform penjualan emas sedang ramai diminati, terutama bagi para milenial yang kian sadar akan pentingnya investasi. Layanan pembanding harga Priceprice mencoba menawarkan solusi untuk mendapatkan deal terbaik dengan menghadirkan kategori perbandingan harga investasi emas.

Untuk mengeksekusi fitur ini, Priceprice berafiliasi dengan Interspace sebagai third party dalam pembaruan harga di platform. Pihaknya juga memberikan garansi bahwa harga yang tertera di platform mengalami pembaruan secara real time.

Bersaing ketat dengan layanan sejenis, Account Manager Priceprice Indonesia Laras mengakui timnya sedang berusaha meningkatkan kualitas pengalaman pelanggan pada situs mereka.

“Tampilan website kita memang masih cenderung classified dan tidak terlalu milenial, tapi bulan depan kita akan mulai proses reframe,” tambahnya.

Mulai beroperasi di awal tahun 2018, Priceprice mengklaim telah mengalami peningkatan signifikan. Hal ini terlihat dari rata-rata unique user sebanyak 10 juta, naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya, dan sudah dilihat sebanyak 55 juta kali, meningkat hampir delapan kali lipat selama kurang lebih satu tahun.

Priceprice telah membandingkan total tiga juta produk dari dua ribu toko dalam 50 kategori. Dari segi monetisasi, pihaknya mengaku selama ini mendapatkan penghasilan dari brand yang memasang native ads serta afiliasi dengan platform e-commerce.

Application Information Will Show Up Here

Upaya Alodokter Jadi Solusi Kesehatan Menyeluruh

Alodokter, salah satu startup kesehatan di Indonesia, terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Sejauh ini mereka sudah memiliki 20 juta pengguna aktif yang tersebar di seluruh Indonesia. Tak hanya itu mereka juga aktif berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait untuk meningkatkan dan melengkapi layanan mereka.

Alodokter saat ini memiliki berapa fitur yang dimanfaatkan pengguna, antara lain fitur “Chat Bersama Dokter”, suatu fitur yang memungkinkan pasien berkonsultasi dengan dokter melalu chat. Pengguna bisa dengan leluasa memilih dokter, mulai dari dokter umum hingga spesialis sehingga bisa mendapatkan jawaban yang akurat mengenai permasalahan yang dikonsultasikan.

Di Alodokter saat ini juga ada fitur “Artikel dan Video”. Konten ini ditujukan untuk memberikan informasi yang akurat dan mudah dimengerti terkait dengan cara pencegahan suatu penyakit.

Jika pengguna menginginkan bertemu langsung dengan dokter yang diinginkan Alodokter juga meyediakan fitur “Booking”. Fitur ini memugnkinkan pengguna memesan/membuat janji dengan 20.000 dokter dan 500 rumah sakit yang sudah terdata di dalam sistem. Alodokter juga bekerja sama dengan AXA insurance untuk menawarkan asuransi berpremi rendah bagi pengguna yang membutuhkan solusi terkait ongkos pengobatan.

Salah satu kolaborasi terbaru Alodokter adalah menjalin kerja sama dengan Century untuk memudahkan pengguna mendapatkan obat yang dibutuhkan.

“Sebagai platform kesehatan yang diakses lebih dari 20 juta pengguna aktif setiap bulannya, sudah menjadi visi Alodokter untuk menjadi platform yang memberikan solusi dan dukungan kesehatan terlengkap kepada keluarga muda modern Indonesia. Untuk memenuhi visi tersebut, kami bekerja sama dengan brand-brand terpercaya guna menyempurnakan layanan Alodokter, salah satunya dengan Century,” jelas Co-Founder Alodokter Suci Arumsari.

Ia juga berharap dengan kerja sama ini Alodokter dapat memberikan banyak kemudahan dan keuntungan bagi pengguna yang ingin membeli obat-obatan dan kebutuhan daily care.

“Century yakin dengan menjalin kolaborasi bersama Alodokter Inovasi kami dapat memberikan pelayanan terbaik demi kesehatan pelanggan seutuhnya. Dengan kolaborasi ini, sekarang kartu membership kami dapat diakses melalui Alodokter, sehingga pelanggan kami juga dapat menikmati fitur-fitur unggulan yang ada di aplikasi Alodokter,” ujar Group Head Business Development Century Oki Iqbal.

Application Information Will Show Up Here

Bekraf Kembali Buka Pendaftaran Bantuan Insentif Pemerintah

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) kembali menyalurkan insentif dalam bentuk penambahan modal kerja dan/atau investasi aktiva tetap kepada pelaku usaha ekonomi kreatif (ekraf) atau yang disebut dengan Bantuan Insentif Pemerintah (BIP).

Kegiatan yang sebelumnya sudah dilakukan sejak tahun 2017 ini secara khusus diberikan Bekraf untuk pelaku usaha ekraf subsektor aplikasi digital dan pengembang game, fesyen, kriya, kuliner, dan film.

Persoalan modal usaha merupakan kendala yang kerap ditemui pemilik usaha kreatif saat ini. Setelah proses kurasi yang ketat, Bekraf akan memberikan modal tambahan yang bisa dimanfaatkan pemilik usaha untuk mempercepat pertumbuhan bisnis mereka. Lembaga yang dipimpin Triawan Munaf ini juga mencatat saat ini banyak dari mereka yang tidak memiliki jaminan kolateral untuk mendapatkan pengembangan akses permodalannya seperti dana dari perbankan (unbankable) dan juga masih bersifat informal.

Bekraf memfasilitasi agar pelaku usaha dapat berpindah dari usaha informal menjadi formal dan meningkatkan skala usahanya. Namun, mengingat jumlah dana yang terbatas dan besarnya minat jumlah pelaku ekraf yang mendaftar, bantuan insentif pemerintah ini bersifat kompetisi yang diseleksi kurator dari luar lembaga.

“Bekraf memberikan insentif berupa dana kepada pelaku usaha ekraf yang lolos kurasi. Tiap penerima BIP berkesempatan mendapatkan maksimal Rp100 juta untuk meningkatkan kapasitas usaha dan produksi mereka,” kata Deputi Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo.

Pemilik usaha bisa langsung mendaftarkan diri di situs Bisma. Pendaftaran dibuka tanggal 23 Mei hingga 12 Juni 2019. Beberapa tahap seleksi yang dilalui pelaku usaha yaitu seleksi administrasi, seleksi presentasi substansi dan wawancara, verifikasi lapangan, dan verifikasi rencana anggaran belanja.

Fokus ke pengembang game dan aplikasi digital

Pada tahun 2017, penerima BIP dari sektor digital adalah 15 aplikasi digital dan pengembangan game di 18 kota di Indonesia. Sementara tahun lalu, penerima BIP dari sektor digital adalah 12 aplikasi digital dan pengembang game.

Kesempatan ini sangat ideal bagi pengembang game lokal atau startup yang sedang mencari tambahan modal untuk berkesempatan menjadi penerima BIP tahun 2019.

Insentif dana yang diberikan Bekraf bisa digunakan untuk meningkatkan kapasitas usaha atau produksi pelaku usaha ekraf, antara lain sewa ruang kerja dan software, pembelian bahan baku, peralatan, dan mesin penunjang.

Nantinya penerima BIP 2019 yang beruntung,wajib memberikan laporan pertanggungjawaban kepada Bekraf paling lambat 30 hari setelah pencairan insentif. Tim Monitoring-Pengendalian-Evaluasi (MPE) Bekraf akan menjalankan monitoring penggunaan dana BIP untuk memastikan pelaksanaannya sesuai dengan RAB yang sudah disetujui kurator penilai yang ditunjuk.

Ada beberapa persyaratan yang wajib diperhatikan pengembang game, yaitu dana yang ada tidak boleh digunakan untuk membayarkan gaji atau upah dan penambahan karyawan tetap baru, kecuali untuk subsektor aplikasi digital dan pengembang game. Dana yang diberikan sepenuhnya hanya untuk penggunaan ruang kerja, sewa ruang kerja, infrastruktur di ruangan kerja, dan hal terkait lainnya.

Application Information Will Show Up Here

Kemkominfo Umumkan “The Next 1001 Startup Digital”

Kementerian Kominfo bersama para penggerak ekosistem digital meluncurkan “The Next 1001 Startup Digital”. Program ini merupakan pembaruan dari Gerakan Nasional 1000 Startup yang sebelumnya sudah dijalankan sejak 2016. Nantinya berbagai lembaga, seperti BUMN dan perusahaan swasta, akan lebih banyak disinergikan dalam suksesi program tersebut.

“Gerakan ini disinergikan dengan program dari lembaga lain seperti BUMN dan perusahaan lainnya. Di masing-masing kota (ada 10 kota yang sudah disinggahi program sebelumnya) rencananya akan didirikan pusat inovasi, pelaku dan kreator lokal dapat berkolaborasi menciptakan solusi bagi kebutuhan masyarakat setempat,” ujar Dirjen Aptika Kemkominfo Semuel Abrijani Pangerapan.

Jika gerakan sebelumnya menargetkan kuantitas melahirkan 1000 startup, dengan pembaruan visi kegiatan ini lebih ditargetkan untuk menjaga dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Menurut Samuel, semua pihak –baik itu telko, komunitas, akademisi, pemerintahan, hingga coworking space—akan diajak berbaur untuk melangsungkan The Next 1001 Startup.

“1001 itu dari angka biner, digital. Kita ada moto, mari kita bangun dengan 1000 mimpi, 1000 karya dan 1000 solusi untuk 1 Indonesia Raya,” ujar Samuel.

Sementara itu Staf Khusus Menkominfo Lis Sutjiati menekankan, bahwa keluaran dari program ini nantinya berupa startup yang mampu menyelesaikan isu-isu terkait kebutuhan industri digital. Dengan kualitas lebih baik dan sesuai keinginan investor.

“Program lanjutan 1000 Startup Digital ini akan terus mempertahankan kualitas terbaik, dengan memperbarui mentor, membuat modul pembelajaran secara online, memaksimalkan ide dan bakat yang dimiliki. Dengan harapan dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia,” ujar Lis.

Untuk pengembangan startup sendiri, Kemkominfo menaungi beberapa program. Di tahapan early stage ada program ini. Sementara untuk scaling stage, Kemkominfo juga punya program The Nexicorn, dengan target membawa startup ke pendanaan tingkat lanjut dan menjadi unicorn.

Belum Tersedia di Indonesia, Oyo Luncurkan Aplikasi Oyo Lite

Bertujuan untuk memberikan pengalaman pengguna yang baik saat mengakses aplikasi, Oyo merilis Oyo Lite–versi ringan aplikasi konsumennya. Aplikasi Lite yang baru ini memiliki semua fitur dan fungsi aplikasi standar dan didesain untuk berfungsi di area dengan konektivitas rendah agar memaksimalkan pengalaman pengguna.

Dengan ukuran aplikasi kurang dari 800 KB, Oyo Lite menggunakan ruang memori lebih sedikit namun tetap memungkinkan interaksi pengguna yang optimal bagaimanapun kondisi konektivitasnya. Dari sisi teknologi, aplikasi Lite lebih ringan dengan ukuran lebih kecil, namun tetap memiliki semua fitur dan fungsi aplikasi standar.

Berbarengan dengan peluncuran versi Lite, Oyo menghadirkan penggunaan in-app tombol SOS–yang pertama diterapkan dalam industri ini. Ketika situasi darurat terjadi, fitur tersebut memungkinkan tamu hotel mengakses bantuan dari staf hotel dan Safety Response Team (SRT) Oyo yang terlatih dan berpengalaman dalam waktu 1×24 jam, termasuk dapat menghubungi pihak berwenang.

“Oyo Lite juga dirancang sebagai solusi permasalahan yang acap kali dihadapi pengguna, yaitu konektivitas internet dan terbatasnya ruang penyimpanan data pada ponsel. Kami percaya bahwa produk ini merupakan solusi tepat bagi wisatawan yang berada di area dengan koneksi internet terbatas, serta mereka yang memiliki ponsel dengan spesifikasi minimum,” kata CTO Oyo Hotels & Homes Anil Goel.

Belum tersedia di Indonesia

Meskipun sudah tersedia di beberapa negara dalam versi Android, namun aplikasi Lite ini belum tersedia di Indonesia. Menurut tim Oyo, setelah roadmap peluncuran fitur ini di Indonesia jelas, mereka akan membagikan detail lebih lanjut.

Indonesia seringkali menjadi pilot project implementasi aplikasi lite, misalnya mobile browser Firefox Lite (awalnya bernama Firefox Rocket), karena konektivitasnya tidak merata dan di beberapa area masih cukup rendah kecepatannya.

Di Indonesia jaringan Oyo Hotels & Homes telah resmi beroperasi sejak Oktober 2018. Kini, mereka telah bermitra dengan lebih dari 500 pemilik properti dan mengelola lebih dari 530 hotel dan 12.250 kamar eksklusif di 52 kota di Indonesia. Perusahaan menargetkan menjangkau 100 kota pada akhir 2019.

Application Information Will Show Up Here

GrabBajay Resmi Beroperasi, Coba Gaet Wisatawan Asing dengan Moda Transportasi Ikonik

Grab meresmikan layanan terbaru mereka, GrabBajay. Bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, perusahaan on-demand yang berpusat di Singapura ingin memberikan pengalaman berkendara dengan kearifan lokal menggunakan bajaj, kendaraan roda tiga yang menjadi ikon di ibukota. Hal ini juga bertujuan untuk menggaet para wisatawan asing yang kerap berlalu-lalang di area Jakarta Pusat.

Dalam menjalankan GrabBajay, Grab bekerja sama dengan 12 operator penyelenggara angkutan lingkungan untuk perekrutan dan perizinan. Sekitar 60 armada sudah terdaftar dan siap melayani di 5 titik utama yang tersebar di Jakarta Pusat, yaitu Stasiun Jakarta Kota, ITC Mangga Dua, Stasiun Mangga Besar, Stasiun Sawah Besar, dan Pasar Baru. Kelima daerah yang disebut merupakan kawasan ramai turis dan kendaraan.

Untuk menikmati layanan ini, pengguna hanya perlu memasukkan titik penjemputan yang masih berada dalam lima kawasan yang telah disebut. GrabBajay akan muncul di pilihannya. Tarif dasar yang dikenakan untuk sekali perjalanan adalah sekitar 9 ribu rupiah untuk jarak 4-5 kilometer, selanjutnya akan dikenakan Rp3,000 per km. GrabNow juga berlaku untuk GrabBajay dengan ketentuan yang sama ketika memesan GrabBike dan GrabCar.

Populasi bajaj yang dikenal sebagai angkutan lingkungan atau angli kini semakin berkurang, seiring kehadiran transportasi online yang semakin marak. Saat ini, terdapat sekitar sepuluh ribu armada yang masih beroperasi. Data terkini BPS menunjukkan dari jumlah tersebut, terdapat kurang dari 7 ribu bajaj yang terdaftar.

Dalam acara ini, Kepala Bidang Angkutan Jalan Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Massdes Aroufy menghimbau para pengemudi, melalui operator yang bekerja sama dengan Grab, untuk meningkatkan pembinaan serta kesadaran perizinan.

“Kami mengapresiasi inovasi Grab yang mau merangkul para pengemudi bajaj dan mengenalkan teknologi dalam transportasi. Kami harap ini bisa jadi momentum untuk kita bisa menata lebih baik registrasi dan pendataannya,” tambahnya.

Saat ini, bajaj yang terdaftar merupakan bajaj dengan bahan bakar gas yang ramah lingkungan, sehingga diklaim mendukung program Langit Biru dari pemerintah untuk mengurangi pencemaran udara dari kendaraan bermotor.

Selain GrabBajay, aplikasi Tron juga berupaya mendigitalkan angkutan umum seputar Jakarta, termasuk bajaj.

Application Information Will Show Up Here

Grab for Business Hadir untuk Akomodasi Kebutuhan Transportasi Perusahaan

Besarnya permintaan dari kalangan bisnis, menjadi alasan Grab for Business diluncurkan. Bukan hanya layanan GrabBike dan GrabCar saja, Grab for Business juga menyediakan fitur-fitur lainnya seperti GrabGifts, GrabExpress, Concierge dan Profil Bisnis membantu pelanggan korporasi dalam memantau dan mengendalikan anggaran mereka.

Menurut Executive Director Grab Indonesia Ongki Kurniawan, Grab for Business merupakan solusi inovatif yang menjawab kebutuhan kalangan pebisnis dalam mengelola pengeluaran perusahaan dengan lebih efisien melalui platform teknologi.

Grab mengklaim saat ini mulai dari startup hingga perusahaan telah memanfaatkan Grab for Business dan berhasil meningkatkan efisiensi sebesar 30% dan produktivitas karyawannya 50%. Mulai dari perjalanan, bukti pembayaran, hingga proses klaim dapat dengan mudah dilakukan baik oleh perusahaan maupun pekerja profesional melalui Grab for Business.

“Jutaan profesional mengandalkan layanan Grab yang aman dan terjangkau untuk melakukan perjalanan bisnis. Kami harap terobosan solusi korporasi ini dapat mendorong kemajuan bisnis para pengguna.”

Grab for Business juga telah terintegrasi dengan berbagai platform pengelolaan pengeluaran. Di antaranya adalah SAP Concur, River Chrome, dan Expensify. Pengguna SAP Concur yang melakukan perjalanan dengan Grab dapat menikmati proses klaim pengeluaran yang lebih cepat, struk elektronik Grab secara otomatis akan disinkronisasi dengan SAP Concur, River Chrome, dan Expensify sehingga pengguna tidak perlu lagi memindai dan mengunggah struk.

Kontribusi untuk Indonesia

Sebagai platform yang ingin dikenal bukan sekedar layanan ride-hailing saja, Grab konsisten dengan misi mereka menjadi Super App. Di Indonesia sendiri posisi Grab diklaim paling dominan, terutama setelah kerja sama strategis dengan OVO hingga proses akuisisi dengan pemain lokal seperti Kudo.

Dalam presentasinya disebutkan, saat ini Grab telah memberikan kontribusi kepada perekonomian di Indonesia sebesar Rp 48,9 triliun. Secara umum Grab juga telah meningkatkan rata-rata penghasilan mitra pengemudi untuk GrabCar hingga 114% yaitu sekitar Rp7 juta/bulan. Sementara untuk GrabBike meningkat hingga 113% yaitu Rp4 juta/bulan.

Untuk GrabFood sendiri saat ini merchant yang bergabung disebutkan turut merasakan peningkatan pendapatan tersebut sebesar 60%. Penjualan produk makanan milik merchant yang memanfaatkan GrabFood juga mengalami peningkatan yang positif secara rata-rata di 5 kota hingga 25%.

Dalam wawancara terpisah, Co-founder Grab Tan Hooi Ling menyebutkan, peningkatan GrabFood mulai dirasakan sejak Grab menjalin kolaborasi strategis dengan layanan digital wallet Lippo Group OVO.

Application Information Will Show Up Here