Pendaftaran Astranauts 2023 Resmi Dibuka, Bidik Startup dan Mahasiswa Berinovasi Digital

Astranauts kembali membuka pendaftarannya pada tahun ini, tepatnya mulai dari 8 Maret hingga 30 April 2023. Seperti diketahui, ini merupakan tahun kedua Astranauts diadakan, dengan fokus untuk  mengembangkan ekosistem digital dan teknologi di Indonesia. Fokus ini selaras dengan cita-cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa dan mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia. 

Astranauts 2023 mengusung tema “Building A Sustainable  Future Through Technology”, yang membidik inovasi dan teknologi di bidang sustainability, edu-tech, emerging tech, kesehatan, agribusiness, mobility, fintech, logistik, serta media & entertainment.

Chief of Group Digital Strategy Astra Paul Soegianto mengatakan, Astranauts diinisiasi Astra sebagai bentuk dukungan perkembangan inovasi digital untuk startup dan mahasiswa di Indonesia, serta menjadi jawaban bagi tantangan bisnis dan teknologi yang bisa berkontribusi pada isu sustainability.

“Hal ini sejalan dengan tujuan Astra untuk membangun keberlanjutan bisnis untuk hari ini dan masa depan Indonesia,” ujar Paul.

Adapun rangkaian seleksi awal akan dimulai dari sesi preliminary round, yang akan mengambil 10 finalis dari jalur startup dan mahasiswa. Semua finalis ini akan memperoleh sesi mentorship dari para ahli di bidangnya.

Nantinya, finalis terpilih akan memperlihatkan presentasi ide bisnis mereka di dalam Demo Day. Sesi ini akan diakhiri dengan Awarding Astranauts 2023 pada 7 Juni 2023. Pada 8 Juni 2023, akan diadakan Astranauts Conference yang menawarkan berbagai topik menarik dengan pembicara ahli dari bidangnya.

Astranauts sendiri menargetkan peserta dari kalangan startup dan mahasiswa aktif dengan jenjang diploma, sarjana, atau magister di Indonesia. Sebagai catatan, peserta di kategori startup sudah harus punya Minimum Viable Product (MVP) dan product traction. Sementara peserta dari kalangan mahasiswa bisa mengajukan ide yang belum diterapkan serta dikomersialisasikan.

Pada tahun keduanya, Astranauts juga menggandeng berbagai perusahaan teknologi dan instansi besar, mulai dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Biofarma, Blue Bird Group, GDP Labs, Sime Darby, MD Entertainment, Google Cloud Indonesia, Meta Indonesia, Microsoft Indonesia, Halodoc, Mapan, Dagangan, eFishery, Rekosistem, Kerry Express Indonesia, Paxel, Waresix, Ayoconnect, Kejora Capital, Plug and  Play Indonesia, Arkblu, Kumpul ID, Astra Startup Community, dan Indonesia LPDP Entrepreneurs Club (ILEC). Seluruh mitra tersebut akan terlibat sebagai mentor, juri dalam Demo Day, serta menjadi pembicara dalam Astranauts Conference.  

Baik para pemenang Astranauts 2023 dari kategori startup dan mahasiswa akan memperoleh hadiah uang tunai dengan total ratusan juta rupiah. Tak cuma itu, para pemenang juga akan meraih kesempatan berkolaborasi dan bergabung sebagai bagian Astra Startup Community.

Untuk informasi lengkap tentang pendaftaran Astranauts 2023, Anda dapat mengaksesnya melalui situs: https://bit.ly/Astranauts2023xDailySocial

 

Startup Web3 Gaspack Dapat Pendanaan Pra-Awal Dipimpin eMerge

Startup Web3 Gaspack mengumumkan pendanaan pra-awal yang dipimpin oleh eMerge, jaringan angel investor di bawah naungan MDI Ventures dan Arise. 500 Global dan Tokoin juga ikut berpartisipasi dalam pendanaan ini.

CEO Gaspack Novrizal Pratama mengatakan ingin mendobrak batasan tradisional antara industri kreatif dengan para kreator.

“Gaspack punya komitmen tinggi untuk memberdayakan dan memaksimalkan potensi para kreator. Dengan menempatkan mereka sebagai pusat dari segala inovasi, kami membuka akses mereka untuk berkarya dan memberikan peluang monetisasi karya lewat jaringan dan teknologi Web3,” tuturnya dalam keterangan resmi.

Pada kesempatan ini, Gaspack sekaligus meluncurkan platform penerbitan komik digital berbasis Web3 Kometh sebagai wadah untuk memberdayakan para kreator dan brand dalam ekonomi berbasis Web3. Kometh dibangun di atas blockchain yang memungkinkan pengguna untuk jual-beli, mengoleksi, hingga menghadiahkan komik digital.

Selain itu, Kometh memungkinkan pemanfaatan NFT untuk mengakses komik yang bersifat token-gated. Pemilik NFT juga dapat mengakses komik yang merupakan turunan dari proyek NFT yang didukung untuk mendapat berbagai benefit, dari potongan harga, informasi rilisan terbaru, dan berlangganan. Adapun, Komik digital dapat dibeli melalui dompet penyimpanan aset kripto non-custodial dalam mata uang Ethereum (ETH).

Gaspack mengklaim telah mendukung proyek NFT dari delapan kreator dengan total Gross Transaction Volume (GTV) sebesar $12 juta dalam kurun satu tahun. Salah satu komik perdana berjudul “Garden Point” yang dirilis eksklusif di Kometh disebut terjual sebanyak 17.000 salinan dalam 1,5 jam. Pengguna Gaspack berasal dari Singapura, Jepang, Korea Selatan, hingga Amerika Serikat (AS).

Melalui platform Kometh, pihaknya menargetkan dapat mengakuisisi kreator-kreator kelas dunia sehingga dapat memperkuat pengembangan kekayaan intelektual secara terdesentralisasi.

Pengusaha sekaligus angel investor di eMerge Reino Barack mengatakan, Kometh membuka banyak pintu bagi kreator, seperti penulis yang baru merintis dan belum pernah meluncurkan karya mereka sendiri, atau penulis berpengalaman yang ingin bereksperimen dengan ide-ide baru.

“Platform ini menguntungkan kolektor komik dengan digitalisasi karena mereka tidak perlu memikirkan perawatan kondisi komik yang biasanya diperlukan untuk komik fisik.”

Kometh memanfaatkan NFT untuk melindungi kekayaan intelektual, mengedepankan kepemilikan karya, dan membangun komunitas penggemar yang lebih erat dengan cara baru bagi komunitas Web3 untuk berkarya.

Web3 dan kesempatan kreator

Mengacu laporan Antler “The New Creator Economy Report” bersama Speedinvest, teknologi Web3 memungkinkan kreator untuk memonetisasi karyanya sendiri dengan memanfaatkan basis komunitas. Teknologi ini membentuk cara baru lewat hubungan interaktif antara kreator dan penggemar. Siapapun kini dapat menjadi kreator di masa depan

Ruang eksplorasi konten juga semakin berkembang dengan kemunculan kripto, NFT, dan metaverse. Saat ini bahkan banyak kreator bermigrasi ke metaverse di mana mereka dapat memonetisasi karyanya, seperti digital art dan game.

Founder dan CEO Antler Magnus Grimeland mengatakan, kreator menjadi lebih menarik secara finansial karena platform yang ada saat ini memungkinkan mereka untuk memonetisasi karya berbasis komunitas. “Creator economy tidak hanya akan mengubah cara produksi konten, tetapi juga membuka dunia teknologi baru dan peluang monetisasi yang tidak mungkin dilakukan dengan di era Web2,” tambahnya.

Indonesia telah memiliki sejumlah platform NFT yang bermain di berbagai kategori, mulai dari platform penggalangan dana sosial, konten sepak bola, hingga karya seni. Beberapa di antaranya adalah Trinvi, Bolafy, Artpedia, dan BeKind.

GetPlus Gaet Mil.k Hadirkan Fitur Penukaran Poin Reward dengan Koin Kripto

Startup penyedia platfrom loyalitas GetPlus mengumumkan kemitraan dengan startup sejenis asal Korea Selatan Mil.k. Realisasi dari kemitraan tersebut adalah menghadirkan fitur penukaran poin GetPlus menjadi koin token kripto Milk (MLK).

“Misi kita adalah bantu industri ritel dengan coalition loyalty. User dapat earn point dari banyak kategori everyday shopping yang sudah bermitra dengan kami. Hadirnya Mil.k tentunya memberikan tambahan value proposition bagi konsumer dalam menikmati poin rewards,” ucap COO GetPlus Adrian Hoon dalam konferensi pers, Senin (13/3).

Kehadiran inovasi ini diharapkan membuka peluang baru dan manfaat yang lebih besar bagi pengguna GetPlus, lantaran platform Mil.k bermitra dengan berbagai perusahaan internasional untuk menyediakan penukaran dari berbagai penyedia layanan gaya hidup.

Di antaranya, AirAsia global, pusat perbelanjaan Megabox Shinsegae Duty Free, OTA Yanolja, convenience store CU, e-commerce INTERPARK dan lainnya. Tak hanya itu, koin MLK dapat diperdagangkan di bursa kripto internasional, seperti Gate.io, Kucoin, Huobi Global, Upbit, Bithumb, dan Coinone.

CEO Mil.k Cho Jung Min menyampaikan kemitraan dengan GetPlus sekaligus menandai ekspansi ke Indonesia, diikuti tiga negara lainnya di Asia Tenggara yang sudah diincar sepanjang tahun ini, yakni Thailand, Malaysia, dan Singapura.

“Saya sangat percaya bahwa layanan penukaran poin dengan GetPlus akan menghasilkan sinergi yang baik untuk memberikan manfaat dan nilai eksklusif kepada pengguna global. Tim Mil.k akan berusaha untuk memberikan pengalaman penukaran poin yang terbaik kepada pengguna di Indonesia,” ucap Cho.

Sebagai catatan, Mil.k adalah startup sejenis GetPlus yang memanfaatkan teknologi blockchain dan mengintegrasikan dengan berbagai perusahaan jasa, seperti industri perjalanan, rekreasi, mode, budaya, dan gaya hidup lainnya.

Proposisi yang ditawarkan berbeda dengan kebanyakan karena dalam ekosistem Mil.k memungkinkan pengguna mengonversi poin loyalitas menjadi token MLK, yang kemudian dapat ditebus dengan membeli dari mitra mana pun (atau menjual dengan imbalan uang tunai). Tak hanya kemudahan saat redeem token MLK, dalam pertukaran menjadi mileage dapat dibeli dengan harga lebih rendah dari nilai sebenarnya menggunakan token MLK.

Menurut Cho, meski di negara asalnya solusi Mil.k sudah lengkap, namun untuk tahap awal kehadirannya di Indonesia akan memfokuskan pada solusi penukaran poin rewards. Tak menutup kemungkinan untuk memperluas ke solusi lainnya, seperti token MLK yang bisa diperjual-belikan di bursa kripto lokal.

Meskipun kemitraan GetPlus dan Mil.k diumumkan hari ini, namun fiturnya sendiri rencananya baru bisa dinikmati pada Juni 2023 mendatang. Cho juga memastikan perusahaan akan berupaya perbanyak kemitraan dengan perusahaan global lainnya demi meningkatkan benefit bagi pengguna terlepas di mana pun mereka berada. Disebutkan pengguna Mil.k tembus di angka 1,3 juta orang.

Perkembangan GetPlus

Hoon menambahkan, “GetPlus akan terus menambahkan lebih banyak partner seperti bank digital, fintech, asuransi, dan mata uang kripto lainnya untuk memberikan kesempatan lebih besar dan luas untuk pengguna mendapatkan dan menukarkan poin GetPlus.”

Hoon menargetkan sepanjang tahun ini perusahaan dapat tumbuh 50% dari jumlah transaksi dan 80% untuk jumlah pengguna. Adapun untuk jumlah pengguna diklaim telah mencapai lebih dari 600 ribu orang dan 250 merchant online dan offline yang tersebar di Jakarta dan Surabaya.

GetPlus sendiri merupakan program loyalitas dari berbagai brand yang difokuskan untuk memberikan keuntungan bagi pengguna dari aktivitas belanja sehari-hari. Pengguna dapat memperoleh poin reward setiap hari hanya dengan memindai struk belanja ke aplikasi GetPlus dan setelah itu dapat menukar poin ke berbagai opsi, seperti produk, jasa layanan, dan e-voucher.

Pengguna dapat menukarkan poin mereka menjadi miles AirAsia, miles Singapore Airlines atau menjadi saldo e-wallet DANA untuk berbelanja sehari-hari.

GetPlus menggunakan model coalition yang berbeda dengan program loyalitas yang ada sejauh ini, misalnya model single-brand (contoh: Starbucks Card) atau close-loop (contoh: MAP Club).

“Coalition dirancang untuk memberikan value berkelanjutan untuk merchant, konsumen, dan operator. Program ini membantu pedagang memperoleh pelanggan baru, mendorong retensi, dan meningkatkan pengeluaran belanja. Dengan catatan itu, kami percaya GetPlus memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi di Indonesia,” terang Hoon dalam wawancara bersama DailySocial.id beberapa waktu lalu.

Application Information Will Show Up Here

East Ventures Pimpin Pendanaan Seri A Medigo, Startup Telehealth Vietnam

East Ventures memimpin pendanaan seri A ke Medigo, startup telehealth asal Vietnam, dengan total nilai sebesar $2 juta (sekitar 30,7 miliar Rupiah). Pavilion Capital dan Touchstone Partners turut berpartisipasi pada putaran pendanaan ini.

Managing Partner East Ventures Koh Wai Kit mengatakan, “teknologi digital dapat meningkatkan aksesibilitas dan keterjangkauan layanan kesehatan berkualitas. Kami senang dengan misi Medigo untuk merevolusi apotek dan layanan kesehatan di Vietnam. Kami menyambut Medigo ke dalam ekosistem East Ventures dan berharap bisa terus berkolaborasi untuk mendorong inovasi layanan kesehatan.”

Co-Founder & CEO Medigo Ha Le menyebutkan akan memperkuat dan mengembangkan ekosistem layanan kesehatan di Vietnam dengan pendanaan ini. Ini mencakup layanan konsultasi dokter jarak jauh, pengiriman obat secara instan, dan layanan pengujian di rumah (home testing).

“East Ventures merupakan perusahaan modal ventura terkemuka di Asia Tenggara dan dunia dengan total 250 portofolio. Investasi ini menjadi bukti kepercayaan kuat terhadap visi, model bisnis, dan arah tujuan Medigo. Kami bersemangat untuk dapat terus bekerja sama dengan mereka dalam meningkatkan bisnis kami.” tuturnya dalam keterangan resmi.

Didirikan di 2019, Medigo menawarkan layanan pembuatan resep dan pengiriman obat secara on-demand ke apotek berlisensi terdekat. Medigo menawarkan layanan kesehatan yang cepat dan hemat biaya bagi masyarakat. Saat ini, layanan tersebut sudah memiliki 500 ribu pengguna aktif dan 1.000 mitra farmasi di seluruh Vietnam.

Platform Medigo mengklaim dapat mengirimkan obat dalam waktu 20 menit. Sementara, layanan home testing kesehatan yang ditawarkan antara lain tes darah, tes urine (urinalisis), dan tes kehamilan.

Medigo memiliki visi untuk mengembangkan ekosistem layanan kesehatan yang kuat di Vietnam dengan meningkatkan operasional, mengoptimalkan pengalaman pengguna, dan menjembatani akses ke masyarakat dengan aman, cepat, dan efisien.

Selain Medigo, East Ventures sebelumnya juga berpartisipasi ke pendanaan seri A startup healthtech Vietnam, Med247. Platform ini menawarkan layanan kesehatan dari poliklinik hingga telemedis berbasis aplikasi.

Lanskap kesehatan Vietnam

Mengutip paparan American Chamber of Commerce (AmCham) Vietnam, industri kesehatan di sana dihadapkan pada sejumlah tantangan, seperti kurangnya fasilitas kesehatan yang memadai. Saat ini, fasilitas kesehatan Vietnam didominasi 86% oleh rumah sakit umum yang di mana kurang didukung peralatan medis yang memadai dan sudah terlalu padat pasien.

Rumah sakit (RS) di Hanoi dan Ho Chi Minh mengakomodasi 60% dari total pasien di negara ini. Namun, peralatan medis di sebagian besar RS umum sudah usang sehingga kurang memungkinkan untuk melakukan operasi dan perawatan intensif.

Selain itu, RS umum di Vietnam bergantung pada anggaran negara untuk memperbarui fasilitas dan peralatan medis. Meski anggaran di bidang kesehatan sudah ditingkatan, nilainya dinilai masih terlalu kecil. Saat ini, biaya pengeluaran kesehatan per kapita di Vietnam tercatat tumbuh 9,2% per tahun dan diprediksi mencapai $262 di 2025.

Di Indonesia, terdapat startup healthtech dengan nama serupa “Medigo” yang awalnya memiliki misi mendigitalisasi ekosistem kesehatan di Indonesia dari pasien, petugas medis, klinik, RS, hingga laboratorium. Namun, dalam perjalanannya, pihaknya menilai digitalisasi rumah sakit sulit diakselerasi.

Medigo akhirnya pivot menjadi penyedia rantai suplai klinik (clinic chain) dan berganti nama menjadi Klinik Pintar. Pivot ini dilakukan karena dianggap lebih banyak menyentuh segmen grassroots. Hal ini karena jumlah klinik lebih banyak dibandingkan RS. Berdasarkan data Statistik Indonesia, terdapat 8.905 klinik dan 2.617 rumah sakit per 2021.

GOTO Kembali PHK 600 Karyawan Demi Rampingkan Bisnis

GOTO kembali melakukan PHK 600 karyawan di sejumlah unit bisnis. Langkah efisiensi ini diharapkan dapat mengoptimalkan kinerja bisnis yang dijalankan perusahaan jadi lebih efisien dan keberlanjutan.

Mengutip edaran dari Direktur Utama GOTO Group Andre Soelistyo untuk karyawan pada hari ini (10/3) yang diterima DailySocial.id, disampaikan sebelum mengambil keputusan tersebut, perseroan telah mengkaji secara menyeluruh bagaimana meningkatkan kontribusi dari setiap kegiatan bisnis.

Kesimpulannya adalah:

Prioritas ulang dengan fokus pada bisnis inti.

“Kita harus mengambil keputusan sulit untuk menjauh dari area non-inti hingga tiba waktunya untuk berinvestasi lagi dalam masa pertumbuhannya,” kata Andre.

Untuk menjadi berkelanjutan, perseroan berhenti melakukan hal-hal yang tidak harus dilakukan jika tidak memberikan dampak yang tinggi untuk jangka panjang. Contohnya, perseroan akan menutup bagian tertentu dari bisnis Mitra agar sumber daya perusahaan dapat difokuskan pada kegiatan yang akan mendorong dampak lebih besar. Juga dalam kondisi di mana kebutuhan perekrutan menurun karena ada restrukturisasi di tim rekrutmen.

Penyederhanaan

Ada beberapa area di seluruh bisnis yang di mana beberapa tim melakukan hal yang sama. Mungkin mereka menggunakan alat yang berbeda untuk hal yang sama atau mungkin dibuuthkan karena beberapa di antaranya diperlukan karena keberagaman konsumen yang dilayani. Manajemen pun mengidentifikasi duplikasi yang tidak diperlukan, kemudian mengonsolidasikan dan memusatkan tim demi memastikan hasil yang konsisten.

Dampaknya, perseroan akan menggabungkan beberapa unit dalam bisnis merchant GOTO Financial menjadi satu tim layanan merchant yang terdiri dari online, offline, dan pinjaman, dengan dua bisnis merchant offline digabungkan menjadi satu unit.

“Dengan melakukan ini, kami membuat satu unit kohesif yang memungkinkan kami memberikan proposisi nilai holistik untuk pedagang kami, sambil menghilangkan tim dan proses yang tumpang tindih.”

“Kami juga merampingkan grup fungsi perusahaan induk GOTO karena berbagai bagian digabungkan dan redundansi, serta duplikasi dikurangi untuk memastikan dukungan kualitas yang lebih tinggi untuk bisnis yang lebih akurat,” lanjut Andre.

Teknologi

Sebagai perusahaan yang bekerja dengan data dalam jumlah besar, ada banyak peluang untuk menyempurnakan teknologi untuk meningkatkan cara perseroan bekerja dengan data tersebut. Dengan memanfaatkan teknologi lebih dalam, ada proses rekonsiliasi manual yang sulit sedang dilakukan, percepatan eksekusi, mengurangi proses manual dan margin of error, serta meningkatkan layanan. Proses dan alat baru yang telah diperkenalkan dalam tim di seluruh bisnis akan memastikan pengoperasian yang lebih lancar, layanan yang lebih baik, dan penanganan data yang lebih cepat.

“Meski perubahan ini diperlukan untuk GOTO, dengan berhati-hati saya sampakan bahwa akibatnya, sekitar 600 posisi dalam ekositem GOTO akan terpengaruh,” kata Andre.

Karyawan yang terdampak akan memperoleh dukungan lebih dari diwajibkan oleh peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku selama masa transisi, mulai dari dukungan finansial, karier, dan kesejahteraan.

Seluruh informasi di atas juga telah disampaikan secara resmi oleh manajemen GOTO melalui media rilis.

“Setiap karyawan telah berperan penting dalam perjalanan GoTo, dan kami sangat mengapresiasi kontribusi mereka dalam membangun bisnis dan bersama-sama mendukung GoTo untuk mencapai misi perusahaan,” tulis juru bicara GOTO.

Ini merupakan efisiensi gelombang kedua yang dilakukan GOTO setelah terakhir pada November 2022. Saat itu GOTO merumahkan 1.300 karyawan.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 30 Desember 2022, jumlah karyawan GOTO tercatat sebanyak 10.541 karyawan tetap.

Application Information Will Show Up Here

GOERS Ungkap Pertumbuhan Positif Seiring Geliat Bisnis Pariwisata

Startup penyedia platform ticketing GOERS mengungkapkan pencapaian positif sepanjang tahun 2022. Meski perusahaan hanya membeberkan angka berdasarkan pertumbuhan saja, diungkapkan peningkatan pendapatan hingga 1,5x lipat, total nilai transaksi naik 2x lipat.

Kemudian, tercatat ada tiga juta pengguna yang terhubung ke aplikasi, dengan satu juta di antaranya adalah pengguna aktif.  Basis pengguna tersebut juga berhasil  memproses hingga 5 juta tiket.

“Targetnya di tahun 2023, kami akan mempertahankan pendapatan bersih positif selama tiga tahun berturut-turut dan menaikkan laba bersih sebanyak dua kali lipat,” ungkap Co-founder dan CEO GOERS Sammy Ramadhan dalam keterangan resmi, Jumat (10/3).

Menurutnya, dorongan dari Presiden Joko Widodo yang mengajak masyarakat untuk kembali menonton konser dan menghadiri event, adalah stimulus dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Dorongan tersebut tentunya berdampak positif bagi GOERS, didukung dengan ragam kemudahan, seperti cicilan, cashback, hingga diskon untuk pembelian tiket melalui aplikasi dan situs.

Sejak didirikan di 2015, GOERS memfokuskan diri sebagai marketplace tiket event, destinasi, dan aktivitas; sistem pemesanan dan reservasi, dan manajemen kunjungan di lokasi. Diklaim GOERS telah menjadi mitra digitalisasi dari sekitar 1.000 event organizers dan venue atraksi, seperti Taman Impian Jaya Ancol, The Lodge Maribaya, Solo Safari by Taman Safari Indonesia, dan Formula E 2022.

Perusahaan akan terus perbanyak kemitraan dengan sejumlah partner agar penjualan tiket event dan venue atraksi menjadi lebih mudah, terautomasi, dan praktis. Kabar teranyar, perusahaan menggaet Dewan Pimpinan Pusat Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (DPP PUTRI) agar dapat mendigitalisasi taman rekreasi yang berada di bawah naungan perhimpunan ini.

DPP PUTRI saat ini menjadi rumah bagi sejumlah destinasi wisata unggulan Indonesia, seperti The Lodge Maribaya, Lombok Wildlife Park, Taman Impian Jaya Ancol, Jawa Timur Park, Merapi Park, dan Solo Safari. Disebutkan saat ini GOERS kembali dipercaya sebagai official ticketing partner bagi sejumlah konser dan festival, di antaranya Pasar Malem by Narasi TV, Donasi Slankers X Millenial Gamelan, dan Ungu Disini Untukmu 26th Anniversary.

Di Indonesia, Goers bersaing langsung dengan Loket sebagai sesama perusahaan lokal. Di samping itu, irisan bisnis (khususnya bisnis penjualan tiket) juga digarap oleh pemain OTA dan e-commerce, di antaranya Traveloka, Tiket.com, dan Tokopedia.

Angkat Arya Setiadharma

Sammy melanjutkan, bergabungnya terkait kehadira Arya Setiadharma sebagai komisaris diharapkan dapat meningkatkan kapabilitas GOERS dalam mendorong inovasi di industri hiburan hingga pariwisata.

Tak hanya Arya, sebelumnya jajaran Komisaris juga diisi oleh Kenneth Li (MDI Ventures Singapura) dan Rudi Laksmana (Mahaka Media). Sebagai catatan, Prasetia Dwidharma merupakan jajaran investor di GOERS, bersama MDI Ventures dan Mahaka Media.

Mengenai tanggapannya menjadi komisaris, Arya mengatakan bahwa teknologi ticketing yang dikembangkan GOERS terbukti memberikan sumbangsih dalam mendigialkan lanskap pariwisata Indonesia, terutama di venue wisata dan event.

“Sektor pariwisata menjadi indikator kuat perkembangan ekonomi suatu bangsa. Apalagi Indonesia tengah digadang-gadang sebagai destinasi yang mulai diperhitungkan oleh pasar wisata internasional dengan diadakannyaevent berskala dunia di negara kita. Maka dari itu, pemanfaatkan teknologi dalam venue wisata dan event sangat penting,” kata Arya.

Arya memiliki lebih dari satu dekade sebagai entrepreneur dan investor. Melalui PT Prasetia Dwidharma, ia disebut-sebut berhasil membangun portofolio dan mendanai 100 startup tahap awal di Asia Tengara, India, dan Amerika, seperti Cakap, Mekari, dan Lummo. Kemudian pada 2021 masuk ke dalam daftar salah satu orang yang paling berpengaruh di Asia oleh Majalah Tatler.

Application Information Will Show Up Here

Lagi, Hampir 500 Karyawan Shopee Indonesia Kena PHK

Sebanyak hampir 500 karyawan platfrom marketplace Shopee Indonesia kena PHK, sebagian besar berasal dari customer service. Menurut laporan Bloomberg, perusahaan kini fokus lebih menggenjot profitabilitas dibandingkan pertumbuhan bisnis.

Karyawan terdampak akan menerima uang pesangon sesuai regulasi berlaku, termasuk bonus gaji satu bulan, dan akses ke asuransi kesehatan hingga tiga bulan setelah hari kerja terakhir. Karyawan yang merayakan Lebaran juga akan menerima Tunjangan Hari Raya (THR).

Sebelumnya pada September 2022, perkiraan sebanyak 180 orang karyawan Shopee Indonesia terkena PHK. Mereka yang terdampak di antaranya mulai dari staf junior hingga posisi head. Langkah efisiensi ini diambil sebagai antisipasi terhadap ketidakpastian ekonomi global.

Dalam laporan lain Bloomberg, Sea Ltd selaku induk usaha Shopee, terungkap telah memangkas sebanyak 7.000 orang atau sekitar 10% dari total seluruh karyawan grup perusahaan dalam enam bulan terakhir. Adapun, bulan Juni 2022 menjadi gelombang pertama PHK di Sea Group. Saat itu, karyawan dari divisi shopping dan food paling banyak terdampak PHK.

Kinerja keuangan Sea

Beberapa hari sebelumnya, raksasa internet dengan kode saham NYSE: SE) ini juga merilis laporan kinerja keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2022. Sea Group membukukan total pendapatan sebesar $12,4 miliar, naik 25,1% dibandingkan 2021.

Selanjutnya, EBITDA disesuaikan tercatat minus $878,1 juta, membengkak dari sebelumnya $593,6 juta. Adapun, perusahaan juga merugi $1,7 miliar, tetapi membaik sekitar 18,9% dari tahun sebelumnya.

Jika dirinci berdasarkan kategori bisnis, e-commerce menyumbang pendapatan sebesar $7,3 miliar atau tumbuh 42,3% (YoY). Kemudian, GMV tercatat naik 17,6% menjadi $73,5 miliar. Meski minus $1,7 miliar, EBITDA disesuaikan membaik 33,8% dari minus $2,6 miliar di 2021.

Di kategori digital entertainment, pendapatan dan EBITDA disesuaikan turun masing-masing menjadi $3,9 miliar dan $1,3 miliar. Sementara, kategori financial services mengantongi pertumbuhan pendapatan sebesar 160% menjadi $1,2 miliar di sepanjang 2022. EBITDA disesuaikan pada kategori ini membaik dari minus $616,9 juta menjadi $228,6 juta.

Dalam pernyataannya, Chairman and Group Chief Executive Officer Sea Forrest Li menyebut perusahaan memulai tahun 2023 dengan pijakan yang lebih kuat. Menurutnya, pencapaian laba bersih di kuartal IV 2022 sebesar $422,8 juta dari sebelumnya minus $616,3 juta, menunjukkan model bisnis yang resilien dengan kemampuan eksekusi perusahaan.

“Upaya pivot kami untuk fokus pada efisiensi dan profitabilitas sejak akhir tahun lalu telah mendorong peningkatan laba. Dengan melanjutkan transisi dan mempertahankan fokus ke pertumbuhan berkelanjutan, pendekatan kami adalah to do less, tetapi melakukannya dengan lebih baik untuk melayani pengguna di seluruh ekosistem digital kami.

Dengan melihat ketidakpastian makro dan manuver pivot Sea baru-baru ini, pihaknya akan terus memantau kondisi pasar sambil menyesuaikan kecepatan dan memperbaiki operasional perusahaan. “Meski mungkin ada fluktuasi jangka pendek pada kinerja keuangan, kami tetap yakin dengan potensi pertumbuhan jangka panjang pasar dan sepenuhnya fokus menangkap peluang tersebut.”

Application Information Will Show Up Here

DSLauncHER: Mendorong Women Empowerment dalam Industri Teknologi di Indonesia

Industri teknologi adalah salah satu bidang yang semakin berkembang di Indonesia. Namun, sayangnya, masih ada ketimpangan gender yang terjadi dalam industri ini. Berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, hanya sekitar 23% dari total tenaga kerja di bidang teknologi informasi yang merupakan perempuan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mendorong lebih banyak perempuan untuk berpartisipasi dan mendapatkan kesempatan yang sama di bidang ini.

Sebagai entitas yang berpegang teguh pada inovasi teknologi masa depan, DS/X Ventures dan DailySocial.id menginisiasi program intensif inkubasi startup selama 4 minggu untuk para founder perempuan di Indonesia yang diberi nama DSLauncHER. DSLauncHER bertujuan untuk memberikan dukungan kepada para perempuan yang ingin memulai startup di bidang teknologi dengan memberikan akses mentorship, koneksi, hingga kesempatan pendanaan. Di DSLauncHER, para founder juga dapat mempelajari ilmu-ilmu yang berharga seperti bagaimana memvalidasi masalah, menelurkan ide, hingga persiapan peluncuran bisnis dan juga tips dan trik untuk meningkatkan skala bisnis.

Melalui program DSLauncHER, DS/X Ventures dan DailySocial.id berharap dapat membuka pintu bagi lebih banyak perempuan untuk terjun ke dalam industri teknologi dan mempromosikan kesetaraan gender dalam bidang ini. Program ini juga bertujuan untuk membangun komunitas yang beragam dan inklusif, di mana para perempuan dapat saling mendukung dan memperkuat satu sama lain.

DSLauncHER terbuka untuk para pendiri perempuan yang memiliki ide inovatif dalam bidang teknologi. Para peserta yang berhasil terpilih akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti serangkaian workshop, mentoring, dan presentasi dengan para kaliber di industri teknologi tanah air. Tak hanya itu, di rangkaian akhir, startup teratas yang terpilih akan berkesempatan mengikuti event Demo Day secara eksklusif. Para startup terpilih akan melangsungkan pitch di hadapan VC, angel investor, dan juga para mitra di ekosistem dengan kesempatan meraih pendanaan.

Per Anda membaca artikel ini, pendaftaran DSLauncHER telah dibuka. Silakan kunjungi halaman ini untuk informasi selengkapnya terkait program, kriteria, dan lain sebagainya.

Kesempatan untuk memulai bisnis startup di bidang teknologi biasanya terbuka luas bagi para pendiri perempuan. Namun, dengan program DSLauncHER, DS/X Ventures dan DailySocial.id ingin membuktikan bahwa kesempatan ini juga dapat terbuka bagi para pendiri perempuan. DSLauncHER merupakan langkah awal yang penting dalam mendorong kesetaraan gender dalam industri teknologi di Indonesia.

Jadi, bagi para pendiri perempuan yang memiliki ide inovatif dan ambisius di bidang teknologi, jangan lewatkan kesempatan ini! Segera daftar di DSLauncHER sebelum tanggal 20 April 2023 dan jadilah bagian dari komunitas DSLauncHER untuk memulai perjalanan bisnis Anda!

Waste4Change Teken Proyek Pengelolaan Sampah Senilai Rp250 miliar

Startup waste management Waste4Change menggencarkan kerja sama investasi dengan berbagai pihak untuk mendorong proyek pengelolaan sampah berbasis teknologi. Maka itu, Waste4Change mengumumkan kerja sama pengelolaan sampah dengan tujuh perusahaan dengan estimasi nilai proyek sebesar Rp250 miliar.

Kerja sama ini diteken melalui penandatangan MoU dengan PT Samudera Indonesia Tbk, PT Alam Bersih Indonesia, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Sinar Mas Land, Basra Corporation, rePurpose Global, dan Freepoint Commodities.

“Dana ini akan berguna untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pengelolaan sampah di berbagai area. Harapan saya, Waste4Change bisa terus bertumbuh dan menjadi partner yang tepat untuk mengembangkan investasi hijau di bidang persampahan,” ujar Founder dan CEO Waste4Change Mohamad Bijaksana Junerosano dalam peresmian RPM Waste4Change Bekasi 2.0, Rabu (8/3).

Sano, sapaan akrab dari Junerosano, menuturkan penanganan masalah sampah perlu kolaborasi dan kontribusi dari semua pihak. Stakeholder yang hadir di sini adalah bagian dari solusi untuk bekerja sama menangani sampah dari hulu ke hilir. Oleh karenanya, perlu membuka diri sebesar-besarnya untuk investasi yang lebih hijau demi mereformasi bidang persampahan di Indonesia.

Ia menuturkan, perusahaan telah membuat rencana sepuluh tahun untuk mengeksplorasi opsi potensial lainnya di masa depan. Di usia yang ke-8 ini, Waste4Change akan memantau gelombang baru e-waste, yang bersumber dari limbah kendaraan elektrik, seperti baterai yang adopsinya sudah mulai terasa.

“Tiap sepuluh tahun, kami membuat diferensiasi opsi. Selain e-waste, kami lihat pengelolaan sampah yang spesifik, misalnya furnitur yang sebenarnya ada aturannya. Pengelolaan limbah biodiesel mulai kami riset bersama SinarMas. Sekarang kami masih matangkan sampah rumah tangga di tahun ke-8 ini.”

Seremonial Peresmian RPM Waste4Change Bekasi oleh Perwakilan AC Ventures, Pemerintahan kota Bekasi, dan Deputi Kementerian Investasi / Waste4Change

Tak mengumumkan MoU, dalam kesempatan yang sama, Waste4Change juga meresmikan Rumah Pemulihan Material (RPM) Waste4Change 2.0 yang sudah disertai dengan teknologi terbaru: mesin pemilahan sampah dan pengintegrasian teknologi digital untuk memantau dan merekam aliran pengolahan sampah. Saat ini Waste4Change memiliki lima RPM yang tersebar di Bogor, Bekasi, Sidoarjo, Bali, dan Bandung.

Inovasi ini merupakan salah satu realisasi usai merampungkan pendanaan Seri A dari AC Ventures, PT Barito Mitra Investama, dan sederet investor lainnya pada akhir tahun lalu. Dengan inovasi baru, di lokasi RPM ini diklaim mampu mengurangi residu sampah dari 65% menjadi 10%. Kapasitas pengelolaan sampah pun juga naik dari 18 ton menjadi 22 ton per harinya.

Berikut daftar mesin pemilahan sampah otomatis milik Waste4Change:

  1. Conveyor untuk memindahkan material agar lebih mudah dipilah (anorganik dan residu benda keras dan berserat)
  2. Gibrig untuk memisahkan material plastik daunan dan bubur organik (untuk bsf)
  3. Centris untuk plastik daunan dari gibrig masuk ke centris. Fungsinya sebagai pengering (output kering dan organik yang masih menempel)
  4. Blower untuk menyedot material plastik output dari sentris ke stage
  5. Mesin cacah plastik dari stage menjadi fluff

“Kami akan terus tambah lokasi dan kerja sama dengan berbagai titik, di antaranya ke Cilegon, Tangerang, dan perluas Sidoarjo. Walau kecil-kecil titiknya ini sesuai dengan target kami Waste4Change untuk mengolah 5% sampah di Indonesia, atau 10 ribu ton per hari. Angka itu sama saja dengan total sampah di lima kota besar.”

Investasi hijau

Pengelolaan sampah termasuk ke dalam daftar prioritas investasi hijau yang ditetapkan Kementerian Keuangan, dengan target penerapan blended finance menyasar pembangunan infrastruktur sektor-sektor dengan angka multiplier effect terbesar. Diharapkan target ini mampu meningkatkan kualitas hidup dan adopsi teknologi hijau.

Sayangnya, sebesar 40%-50% pembangunan TPST dan TPS3R tidak terawat dan sanitary landfill kembali menjadi tempat pembuangan sampah akibat skema pembiayaan yang tidak berkelanjutan. Oleh karenanya, dibutuhkan reformasi dalam retribusi persampahan yang memungkinkan penanaman modal secara berkelanjutan dan juga regulasi yang memastikan investasi di infrastruktur pengelolaan sampah menjadi lebih optimal.

Direktur Perencanaan Infrastruktur, Kedeputian Bidang Perencanaan Penanaman Modal Moris Nuaimi menuturkan Kementerian investasi masih menyempurnakan regulasi mengenai investasi persampahan dan ini butuh pertimbangan yang matang. Di satu sisi kesempatan investasi hijau dan kesiapan pihak penerima menjalankan kepercayaan tersebut sudah terbentuk dengan baik. Inisiasi mandiri dan upaya dari pihak swasta, salah satunya Waste4Change, dapat menguatkan sumber pendanaan dari banyak aliran.

“Terlebih, jika kita ketahui, pemerintah daerah dan investor sudah bersedia memfasilitasi. Ini adalah contoh yang bisa ditiru oleh pihak pemerintah daerah lain dan penyedia layanan pengelolaan sampah lainnya untuk bergerak lebih gesit dalam menggali lebih banyak investasi hijau untuk dapat mewujudkan lingkungan Indonesia yang lebih berkelanjutan,” katanya.

Investasi hijau untuk sektor persampahan dapat dilakukan untuk membantu penanganan sampah. Caranya, melalui peningkatan infrastruktur atau fasilitas dan peralihan sumber daya serta mewujudkan penyelenggaraan ekonomi melingkar yang difokuskan untuk mengurangi timbulan sampah sedari awal.

Survei Global Sustainable Investment Alliance (GSIA) pada 2021 menyebut, aset investasi hijau di negara berkembang memiliki potensi pertumbuhan hingga $30,7 triliun. Dibutuhkan total investasi sebesar $18 miliar di bidang teknologi, dan $22 miliar di bidang jasa pada rentang tahun 2017 hingga 2040 untuk mengatasi tantangan dalam mengubah praktik business-as-usual menuju Skenario Perubahan Sistem pada pengelolaan sampah dan daur ulang yang efektif berdasarkan laporan NPAP.

Angka tersebut memungkinkan harapan untuk dapat menangani masalah sampah yang ada. Peran aktif investor dan pemilik modal sangat penting dalam mengarahkan pelaku bisnis untuk lebih tanggap dalam melihat peluang bisnis hijau yang selaras dengan alam, salah satunya persampahan.

Tur RPM 2.0 bersama bersama perwakilan Kementerian Investasi / Waste4Change

Faktanya, menurut data Systemiq & Delterra di tahun 2022, 97% pendanaan sampah di Indonesia masih mengandalkan iuran sampah dari rumah ke rumah (door-to-door fee collection). Sedangkan negara yang lebih maju sudah meninggalkan metode tersebut dan beralih pada iuran sampah sebagai pajak dan iuran sampah yang termasuk pada biaya langganan utilitas.

Beberapa hal terkait dukungan pengelolaan sampah tentu perlu ditingkatkan, baik dari segi teknis maupun pembiayaan. Mengurangi aktivitas membakar dan mengubur sampah, menjalankan TPS 3R dan fasilitas pengelolaan sampah lainnya secara cermat dan berkelanjutan, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya retribusi sampah, adalah hal yang bisa mulai ditingkatkan. Dalam hal ini pemerataan fasilitas bukan lagi masalah utama, tapi bagaimana memastikan fasilitas pengelolaan sampah berjalan optimal.

“Iuran sampah di area perumahan itu baru bisa comply di harga Rp60 ribu per bulan, tapi karena regulasinya enggak ketemu, biasanya ditawar hingga Rp25 ribu. Perumahan elit di Jakarta Selatan dengan harga Rp3 miliar saya rasa sanggup bayar iuran segitu. Tapi ini tidak masuk karena jadi sulit bagi kami untuk menyejahterakan para pekerja informal.”

Untuk mengimbangkan dari sisi sosial dengan bisnis, Waste4Change kini mengimplementasikan strategi inovative waste credit dan blended financing. Waste credit adalah upaya mendukuung usaha produsen dalam mendaur lebih banyak sampah di Indonesia. Konsepnya persis sama dengan carbon credit, yang mana karbon dioksida yang dihasilkan dari suatu kegiatan harus dibayar dengan menyerap kembali karbon tersebut.

Untuk sampah, bisa diproses menjadi RDF yang berguna sebagai energi pada pabrik pembuatan semen. Salah satu material sampah yang diolah adalah multilayer plastic (MPL) packaging atau sering disebut saset.

Adapun untuk blended finance merupakan penggunaan strategis keuangan pembangunan untuk mobilisasi keuangan tambahan terhadap pembangunan berkelanjutan di negara-negara berkembang. Blended finance menarik modal komersial ke arah proyek-proyek yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan, sambil memberikan pengembalian hasil kepada investor.

Lengkapi Solusi Bisnis, Youtap BOS Hadir untuk Pemilik Usaha

Startup penyedia solusi bisnis Youtap memperkenalkan Youtap BOS, platform bisnis satu pintu khusus pemilik usaha. Produk yang diluncurkan bertepatan dengan hari jadi perusahaan yang ketiga ini menandai kelengkapan solusi yang sebelumnya telah ada, yakni Youtap POS untuk kasir atau karyawan di toko.

Dalam peluncurannya, Rabu (8/3), CEO Youtap Indonesia Herman Suharto menyampaikan solusi Youtap BOS dan POS memiliki peran yang berbeda, tetapi saling terkait satu sama lain. Youtap POS digunakan sebagai aplikasi kasir digital untuk keperluan operasional sehari-hari. Aplikasinya dapat dipakai dari smartphone dan tablet. Sementara, Youtap BOS diperuntukkan buat pemilik usaha sebagai alat untuk memulai, mengatur, memonitor, dan mengelola usaha.

“Proses registrasi Youtap BOS tidak membutuhkan waktu yang lama. Jika belum memiliki akun Youtap sebelumnya, para bos bisa mengakses lewat situs dan langsung daftar. Dengan hadirnya Youtap BOS membuat seluruh proses pengelolaan usaha menjadi terintegrasi dan menjadikan seluruh aktivitas toko bisa terpantau dengan baik,” kata Herman.

Dia melanjutkan, Youtap memiliki layanan lengkap yang terangkum dalam tiga pilar utama, antara lain solusi cashless payment, solusi POS (aplikasi kasir online) dan loyalty, hingga solusi supply chain: Belanja Stok. Ketiganya akan hadir di dalam Youtap BOS agar para pemilik usaha dapat mengambil keputusan dan menjalankan usahanya lebih maju lagi.

Untuk Belanja Stok, perusahaan bekerja sama dengan berbagai pihak, misalnya untuk belanja stok bermitra dengan supplier, seperti Indomarco, Indofood Beverage, Best Meat, Sosro, DIMA, Dagangan, Nutrifood, API, Diamond Fair, Otto, Campina dan Sari Roti. Adapun untuk pengiriman logistiknya dilakukan oleh Shipper dan Sicepat.

Sejak diperkenalkan di tahun lalu, Youtap BOS diklaim layanan Belanja Stok menjadi fitur favorit pelanggan dengan lebih dari 15 ribu transaksi dan 100 ribu barang. Terdapat 100 solusi di Youtap BOS, mulai dari mengetahui untung-rugi penjualan, analisis produk, status transaksi terbaru, terima semua jenis pembayaran baik tunai hingga nontunai, belanja stok, hingga penawaran paket usaha terlengkap, seperti paket Extra Mantap dan Paket Extra Untung.

Selain menghadirkan insight mendalam terkait penjualan, salah satu keunggulan Youtap BOS, yaitu Youtap ADS yang memungkinkan pemilik usaha bisa mendapat dukungan branding karena adanya penyediaan layanan visual konten hingga beriklan di media sosial. Hal ini tentu sangat cocok digunakan bagi pemilik usaha sebagai pemegang keputusan.

Masuk kota lapis dua dan tiga

Tak hanya itu, di ekosistem digital Youtap para pemilik usaha juga bisa terkoneksi dengan dengan banyak mitra strategis Youtap seperti perbankan, penyedia jasa keuangan, serta pemasok stok-stok barang dagangan dan bahan baku untuk usaha. Langkah ini diharapkan bisa melahirkan lebih banyak pemilik usaha yang unggul dari berbagai wilayah dan tercipta hubungan yang saling memberdayakan antara pelaku UMKM, mitra pemasok dan enterprise.

Herman menjelaskan perusahaan akan mendorong perluasan basis penggunanya ke lebih banyak kota lapis dua dan tiga. Menurutnya, meskipun digitalisasi bisa menjangkau seluruh Indonesia, nyatanya upaya membuka potensi di kota-kota ini memiliki tantangan berbeda dalam adopsi perilaku digital

Pertumbuhan ekonomi di kota-kota tersebut, meski slow adopter, tetapi nyatanya diprediksi menyumbang PDB lebih besar dalam beberapa tahun ke depan. Berdasarkan laporan Alpha JWC Ventures dan Kearney, kontribusi kota-kota tersebut akan meningkat sebesar 3%-5% pada 2030.

Untuk menjangkaunya, terdapat tim lapangan yang terus mengedukasi pedagang di kota besar dan kecil sambil terus mengembangkan ekosistem digital terbesar dan terlengkap bagi para pelaku usaha.

“Upaya ini tercermin dengan pertumbuhan Youtap di kota tier 2 dan tier 3 yang lebih tinggi, yakni mencapai double growth transaksi. Bahkan, transaksi Youtap di Sulawesi tumbuh mencapai 3x lipat. Dengan adanya pertumbuhan positif di berbagai lini, Youtap menunjukkan profitabilitas pada bisnisnya lewat keunggulan kami di tiga layanan utama,” tutup Herman.

Saat ini, ada lebih dari 500 ribu pelaku usaha tergabung di ekosistem Youtap yang tersebar di 510 kota, termasuk Dumai, Tebing Tinggi, Payakumbuh, Pematang Siantar, Ciamis, Kuningan, Banjar, Salatiga, Tegal, Karanganyar, Mojokerto, Tulungagung, Maricaya, Pettarani, dan Rappocini, Mangasa. Digitalisasi tercepat ada di kota Riau dan Batam dengan pertumbuhan 196%.