Bagaimana Penggunaan Email Marketing Saat Pandemi

Selama pandemi Covid-19 mewabah, email marketing mengalami lonjakan yang cukup signifikan, karena berbagai bisnis mengirimkan pembaruan terkait bisnis mereka menanggapi pandemi, apakah tetap buka, atau tutup sementara, dan sebagainya. Namun, apakah berbagai bisnis tersebut memanfaatkan channel ini dengan baik? Bagaimana mereka dapat memastikan bahwa email marketing ini merupakan channel terbaik bahkan saat krisis pandemi? Berikut ini beberapa statistik email marketing terbaru selama pandemi.

Penggunaan email marketing meningkat

Saat pandemi mulai mewabah, tidak sedikit bisnis yang melakukan pivot marketing, salah satunya dengan menyeleksi channel marketing mana yang tetap efektif dilakukan saat situasi krisis seperti sekarang ini. Seperti channel social media, search engine, email marketing, dan sebagainya.

Jika Anda sedang mencari channel digital marketing mana yang terjangkau dan efektif digunakan, maka menurut sebuah riset dari Campaign Monitor, email sudah tidak diragukan lagi tingkat keefisienannya daripada media sosial. Hal itu diperjelas oleh data dari Forrester Research yang melaporkan bahwa 90% email yang terkirim masuk ke dalam kotak masuk pelanggan secara langsung.

Hal ini menunjukan bahwa email marketing membuktikan dirinya sebagai channel marketing yang tidak pernah mati, bahkan saat krisis pandemi saat ini. Hal ini juga dibuktikan dengan data internal MTARGET yang menunjukkan adanya lonjakan penggunaan email marketing sejak Maret saat dimulainya PSBB jilid 1, dan terus meningkat hingga saat ini, ketika PSBB jilid 2 mulai diberlakukan.

Dari data di atas, terhitung dari Agustus 2019-Juli 2020 terjadi peningkatan dalam penggunaan tools email marketing MTARGET, terutama usage ini meningkat ketika memasuki masa PSBB jilid pertama pada Maret 2020-Hingga saat ini masih terus meningkat.

Pengiriman email marketing meningkat

Menurut data terbaru dari HubSpot, 44% lebih banyak email yang dikirim saat pandemi ini dibandingkan sebelum pandemi dan sebelum lockdown/PSBB mulai diberlakukan. Dikutip dari HubSpot, Inken Kuhlmann-Rhinow, Marketing Director EMEA di HubSpot, mengomentari lonjakan tersebut: “Dengan 44% email yang dikirim daripada sebelum wabah Covid-19, terlihat strategi marketing baru, yaitu marketing harus memiliki segmentasi, mengirimkan email educational dan pesan empati kepada pelanggan. Karena saat ini adalah waktu yang sulit, dan Anda harus mencoba untuk tetap mempertahankan perhatian pelanggan Anda untuk jangka panjang.”

Pengiriman email yang melonjak juga dirasakan oleh MTARGET, yang mana saat pandemi ini pengiriman email marketing dengan menggunakan tools MTARGET meningkat lebih dari 61% sejak Maret saat dimulainya PSBB jilid 1, dan terus meningkat hingga saat ini, ketika PSBB jilid 2 mulai diberlakukan.

Open rate email meningkat

Seperti yang kita semua rasakan, saat pandemi ini, kita menerima banyak email pembaruan dan promosi dari berbagai brand. Nah, menurut BounceX, selain pengiriman email yang meningkat, open rate email marketing juga meningkat lebih dari rata-rata 25% setiap minggunya sejak awal April 2020. Selain itu, email marketing juga telah mengalami peningkatan konversi sebesar 1,5% dan peningkatan revenue sebesar 0,4%, yang tidak terlalu signifikan mengingat open rate yang tinggi.

Faktor penentu open rate tinggi ketika pandemi ini adalah karena saat ini pembaca cenderung tertarik dengan informasi terkait dengan Covid-19. Saat pandemi pertama kali mulai menyebar, berbagai bisnis mayoritas menggunakan subjek email “Pesan dari tim…”, “We’re all in this together”, dan sebagainya. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak brand bisnis mulai beralih dengan memberikan promosi diskon pada subjek email.

Namun, perlu diperhatikan juga pesan dalam subjek dan email tidak menggunakan bahasa yang memicu kecemasan untuk pembaca. Karena dalam kondisi saat ini, orang-orang cenderung sensitif akan suatu informasi. Jadi, penting untuk memperhatikan gaya berkomunikasi yang Anda gunakan dalam email.

4 Alasan Mengapa Harus Menggunakan Email Marketing untuk Bisnis Anda

Email marketing merupakan salah satu strategi digital marketing yang bisa Anda coba untuk membangun bisnis. Selain social media marketing, email marketing ini menjadi salah satu strategi jitu untuk membantu mengembangkan bisnis Anda. Email marketing memiliki sifat yang lebih personal dibandingkan dengan social media marketing. Selain itu, apalagi keuntungan dengan menggunakan email marketing sebagai sarana pemasaran? Berikut ini kami akan membahas beberapa alasan mengapa Anda harus menggunakan email marketing sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan engagement bisnis Anda.

1. Biaya yang rendah

Jika dilihat dari segi biaya, memasarkan produk atau bisnis dengan menggunakan email marketing memang cukup menjanjikan karena biayanya sangat terjangkau dibandingkan dengan pemasaran menggunakan iklan berbayar di televisi, radio, dan lainnya. Menjalankan email marketing campaign adalah salah satu opsi termurah yang bisa Anda coba.

2. Jangkauan Lebih Besar dan Lead yang Tersegmen

Menggunakan email marketing sebagai strategi bisnis tentunya memiliki banyak keuntungan, salah satunya adalah dapat menjangkau lead dalam jumlah besar dan tersegmentasi hanya dengan menekan tombol “kirim” pada email Anda. Hal ini tentunya akan memudahkan Anda ketika harus mengirimkan email dalam jumlah banyak secara bersamaann.

3. Mudah diimplementasikan

Ada banyak tools dan platform yang dapat membantu Anda untuk mengembangkan, membangun, dan meluncurkan email marketing campaign tanpa keahlian coding. Hal ini tentunya memudahkan dalam segi teknis, karena Anda akan langsung mendapatkan kemudahan berupa template yang bisa dikreasikan semenarik mungkin agar audiens menaruh perhatian pada email marketing yang Anda kirimkan.

4. Mudah diukur

Jika Anda menggunakan fungsi tracking dan pengukuran, Anda bisa tahu persis bagaimana kinerja setiap email. Banyak tools dan platform email marketing campaign yang memiliki fitur ini, salah satunya di MTARGET. MTARGET memiliki berbagai fitur menarik untuk membantu Anda melakukan digital marketing campaign salah satunya adalah email marketing. Pada email marketing MTARGET ini Anda bisa menggunakan fitur tracking dan pengukuran email yang telah dikirimkan kepada pelanggan. Selain itu, Anda juga bisa melihat report email marketing. Pada report ini bisa dilihat sejauh mana email marketing Anda berjalan, berapa tingkat deliverability email Anda, open rates, CTR dan lainnya.

Alasan Email Marketing Menjadi Channel Digital Marketing yang Efektif

Rekan marketer, Anda pasti sering mendengar bahwa social media merupakan channel digital marketing terbaik saat ini, selain itu juga ada social media ads yang bisa membantu memaksimalkan campaign dalam social media tersebut.

Namun, menurut The American Jenius, 0,59% pengunjung media sosial Anda akan melakukan transaksi dengan Anda, dan 4,24% orang yang menerima promosi di email akan melakukan pembelian. Selain itu, Anda memiliki peluang enam kali lebih baik untuk mendapatkan klik dari email daripada klik yang Anda dapatkan dari postingan di Twitter. Selain itu, berikut ini beberapa alasan mengapa email marketing menjadi channel marketing terbaik.

1. Campaign Email Relatif Terjangkau dan Menghasilkan ROI tinggi

Selain menjadi channel marketing yang efisien dari segi harga, email marketing merupakan channel marketing yang menghasilkan ROI tertinggi dibandingkan dengan channel lainnya seperti social media. ROI email rata-rata adalah 3.800% yaitu $38 untuk setiap $1 yang dihabiskan untuk email marketing. Gabungkan strategi seperti segmentasi dan personalisasi untuk membantu memberikan hasil yang lebih baik.

Selain menjadi channel marketing yang efisien dari segi harga, email marketing merupakan channel marketing yang menghasilkan ROI tertinggi dibandingkan dengan channel lainnya seperti social media. ROI email rata-rata adalah 3.800% yaitu $38 untuk setiap $1 yang dihabiskan untuk email marketing. Gabungkan strategi seperti segmentasi dan personalisasi untuk membantu memberikan hasil yang lebih baik.

2. Campaign Email Membantu Anda Memelihara Leads Sampai Mereka Siap untuk Membeli

Tingkat konversi rata-rata email hanya 1-2%. Jadi, jika leads Anda belum siap untuk membeli sekarang, Anda perlu memeliharanya, caranya adalah dengan memberikan serangkaian email automation yang telah Anda personalisasi untuk mereka. Berikut ini contoh flow untuk melakukan nurture kepada leads yang belum siap melakukan pembelian pada produk Anda.

3. Mudah untuk Meningkatkan Engagement dengan Konten yang Dipersonalisasi

Konsumen digital lebih memilih penawaran yang dipersonalisasi daripada hanya ditawari iklan untuk produk yang sama seperti orang lain. Personalisasi email diharapkan menjadi kebutuhan. Orang-orang kemungkinan besar akan menanggapi email yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.

Email marketing adalah channel yang tepat dalam hal menjadi personal dengan audiens Anda. Gunakan data yang telah Anda kumpulkan dari perilaku online pelanggan, minat, atau pembelian sebelumnya untuk membuat email yang disesuaikan dan relevan yang sulit untuk diabaikan. Melakukan personalisasi melalui email pasti akan meningkatkan open rate dan CTR email marketing Anda.

4. Email Tetap Efektif untuk Menjangkau Konsumen secara Mobile

Sekitar 70% email dibuka dari smartphone atau tablet. Artinya, jika Anda mencoba untuk mengikuti persaingan, maka mengirimkan email dengan versi mobile responsif akan membantu Anda untuk tetap terhubung dengan pelanggan Anda. Ini juga merupakan aset yang bagus untuk mendorong konversi, mengingat audiens target Anda sangat mudah dijangkau.

Meskipun demikian, masih ada perusahaan yang gagal mengoptimalkan konten mereka untuk penggunaan mobile yang efisien. Pastikan email Anda menyediakan fitur responsif penuh di semua platform selain desktop. Tidak semua strategi marketing cocok untuk mobile, jadi pertimbangkan email sebagai pilihan utama untuk menjangkau pelanggan Anda.

5. Konten Interaktif akan dapat Menjangkau Pelanggan Anda

Konten marketing yang interaktif akan memiliki tingkat respons yang lebih tinggi di dari pelanggan Anda. Email marketing menawarkan peluang untuk menyampaikan konten interaktif dengan biaya yang jauh lebih rendah daripada channel marketing lainnya. Alih-alih mengarahkan pelanggan Anda ke halaman landing secara langsung, Anda dapat menerapkan berbagai jenis interaktivitas untuk memikat perhatian penonton dalam berinteraksi pada email Anda. Seperti carousel email, video, GIF, dan banyak hal lainnya. Hal ini akan membantu engagement Anda meningkat, sehingga pembaca tertarik untuk melakukan action pada email Anda, yang nantinya akan membantu meningkatkan CTR Anda lebih tinggi.

Rekomendasi Tools Digital Marketing 2021

Bukan rahasia umum lagi jika saat ini, setiap bisnis kian gencar memaksimalkan tools digital marketing untuk menunjang kegiatan dan strategi marketing mereka. Dengan menggunakan tools digital marketing, suatu bisnis akan sangat terbantu dari segi tenaga dan waktu karena setiap kegiatan marketing yang mereka lakukan dapat dipantau dan diukur dengan jelas, cepat, dan efektif.

Tools digital marketing seperti Hootsuite, Google Analytics, Ahrefs, Trello, Hubspot Marketing, dan sebagainya menjadi tools digital marketing andalan para digital marketer di tahun 2020. Selain itu, berikut ini kami merangkum beberapa tools digital marketing yang akan menjadi tren di tahun 2021. Simak selengkapnya di sini.

1. HubSpot Marketing

HubSpot merupakan perusahaan penyedia jasa manajemen konten untuk website, , media sosial, web analytics, landing pages dan form yang dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan seperti untuk capture leads, SEO, CRM, dan masih banyak lagi yang lainnya. Anda bisa menggunakan HubSpot secara gratis dan juga berbayar.

Jika Anda menggunakan tools ini secara gratis, terdapat beberapa fitur yang sudah dapat mengakomodasi kebutuhan aktivitas pemasaran digital seperti email tracking & notifications, leads tracking, meeting scheduling, live chat, dan lainnya. Namun, jika Anda menggunakan tools berbayar dari HubSpot, Anda bisa dengan mudah memaksimalkan tools marketing automation untuk mengelola konten blog, social media, dan email yang terhubung dengan leads Anda.

2. Ahrefs

Ahrefs merupakan salah satu digital marketing analysis tools yang biasa digunakan untuk menyiapkan beberapa laporan seperti site audit, analisa kompetisi, URL ranking, backlink analysis, dan masih banyak yang lainnya.

Ahrefs menjadi salah satu tools yang diandalkan oleh para praktisi SEO dikarenakan cukup banyak fitur yang bisa digunakan di Ahrefs diantaranya Site Explorer, Keyword Explorer, Backlink Data, Content Explorer, dan Rank Tracker. Dengan Ahrefs, Anda dapat memaksimalkan SEO web Anda dengan lebih efektif dan Anda juga dapat melihat jumlah traffic yang menuju ke situs web kompetitor Anda.

3. MTARGET

MTARGET adalah perusahaan Software As A Service yang berasal dari Indonesia. MTARGET adalah email marketing tools yang dilengkapi dengan berbagai fitur yang dapat memberikan hasil maksimal dari investasi marketing di channel email ini. Melalui fitur Automation Anda bisa membangun sebuah rangkaian email marketing campaign yang terintegrasi sehingga dapat berjalan dengan efektif. Dan pada tahun 2020 MTARGET telah melakukan ekspansi dengan menambah channel komunikasi baru yaitu WhatsApp, sehingga campaign yang Anda lakukan bisa terintegrasi dalam satu platform antara email marketing dengan WhatsApp marketing.

Selain itu seluruh pengguna MTARGET akan mendapatkan dedicated support yang online selama 24/7 yang siap membantu jika Anda menghadapi kendala dalam menggunakan toolsnya. Dengan harga berlangganan perbulan dimulai dari Rp 200.000 Anda sudah mendapatkan kuota sebanyak 7.500 email yang dapat dikirimkan. Menariknya, MTARGET tidak membatasi jumlah kontak atau database yang dimiliki, dikarenakan paket berlangganan yang tersedia menyesuaikan aktivitas dan frekuensi pengiriman email. MTARGET memberikan 7 hari masa free trial yang dapat Anda gunakan untuk mengirimkan 1000 email secara gratis.

4. Survey Anyplace

Jika Anda mencari tools yang akan membantu Anda untuk menghasilkan leads dengan lebih banyak dan bagus, Survey Anyplace adalah software yang harus dipertimbangkan oleh tim marketing Anda.

Dengan paket ReportR mereka, responden dapat mendapatkan report PDF hasil personalisasi berdasarkan jawaban mereka segera setelah selesai. Survey Anyplace ini juga bisa diintegrasikan dengan berbagai software lain dengan menggunakan webhook, Zapier, atau Integromat. Jadi, Anda dapat dengan mudah memindahkan leads melalui tools CRM atau email marketing dan mulai membangun campaign untuk nurture leads Anda.

5. Yoast

Yoast adalah tools yang dapat membantu Anda mengoptimalkan konten Anda untuk keperluan search engine. Yoast dapat membantu Anda untuk memilih topik konten, riset keyword agar website Anda tampil di peringkat pertama search engine, internal link untuk mendorong traffic, dan masih banyak lagi yang lainnya. Plugin ini juga dapat membantu Anda mengevaluasi readability page Anda dan memberinya skor Flesch Reading Ease. Plugin Yoast ini gratis untuk WordPress, tetapi Anda juga dapat menggunakan paket premium untuk mendapatkan tools yang lebih powerful, harga untuk paket premium berbayar berkisar berdasarkan jumlah situs yang Anda pantau.

6. Slack

Slack merupakan salah satu tools yang biasanya digunakan untuk berkomunikasi di sebuah perusahaan atau suatu tim. Di mana, Anda dapat mengirimkan pesan, file, dan lainnya ke dalam satu tempat. Hampir sama dengan channel komunikasi lainnya, di Slack Anda dapat membuat channel sendiri sesuai dengan divisi masing-masing.

7. Trello

Trello adalah aplikasi yang biasa digunakan untuk project manager dalam suatu bisnis, atau siapa pun yang membutuhkan manajemen tugas yang sangat banyak agar lebih efektif. Selain itu, dengan menggunakan Trello, Anda dengan mudah dapat bekerja sama dengan teman satu tim, atau dengan tim lain. Pasalnya, di Trello akan memperlihatkan apa saja pekerjaan yang sedang dilakukan, siapa yang melakukannya, hingga sudah sampai mana proses pengerjaan suatu pekerjaan dalam sebuah card.

Pengguna Trello dapat membuat card dan memasukkan catatan pada topik card, serta membuat tenggat waktu dan menetapkan topik untuk tim tertentu. Trello memfasilitasi kolaborasi dan memberikan kejelasan tentang proyek yang sedang dikerjakan.

8. Canva Business

Canva adalah platform desain yang memungkinkan penggunanya untuk membuat gambar, menggunakan gambar, ikon, dan font khusus dari katalog Canva. Ada berbagai template gratis hingga berbayar yang bisa digunakan oleh pengguna untuk membuat logo, presentasi, gambar, grafik, brosur, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Selain gambar dan teks, Canva juga menyediakan fitur animasi yang bisa digunakan agar desain pengguna lebih menarik. Cara penggunaannya pun semudah drag & drop gambar atau konten yang Anda butuhkan. Hal ini tentunya mempermudah para marketer untuk membuat desain secara instan namun tetap menarik.

9. Google Analytics

Google Analytics adalah layanan analisa website atau platform apapun yang terhubung secara online dari Google yang bisa digunakan gratis. Pada tingkat yang paling dasar, Google Analytics dapat menunjukkan kepada Anda siapa yang datang ke situs web Anda, dari mana, dan di page mana mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka. Selain itu, Anda juga dapat menyiapkan target audiens untuk melacak konversi, melacak audiens untuk mempelajari lebih lanjut tentang engagement mereka dengan sebuah website.

10. Hootsuite

HootSuite adalah tools social media content management yang memungkinkan pengguna untuk menjadwalkan dan memposting pembaruan ke halaman atau profil apapun, seperti Facebook, Twitter, LinkedIn, Instagram, WordPress, dan platform lainnya melalui dashboard HootSuite.

Ketika pertama kali Anda mendaftar, Anda akan diarahkan ke dashboard dengan tab yang mengatur integrasi HootSuite ke berbagai channel social media Anda. Dengan menggunakan HootSuite Anda dapat melacak kinerja content social media Anda, mulai dari konversi, topik yang sedang hangat diperbincangkan, selain itu Anda juga dapat menghitung ROI dari konten yang ditayangkan, dan masih banyak lagi yang lainnya.

 

Alternatif Mailchimp untuk Membuat Campaign Email Marketing

Rekan Marketer, dikutip dari report Statista 2021, saat ini jumlah pengguna email di dunia mencapai lebih dari 4.1 miliar pengguna, dan diprediksikan pada tahun 2022 pengguna email akan meningkat ke angka 4.5 miliar pengguna. Angka ini beriringan dengan jumlah pengguna social media di 2021 yang mencapai 4.2 miliar pengguna secara keseluruhan channel.

Seperti yang kita ketahui bersama, seorang pengguna social media setidaknya memiliki satu akun email untuk melakukan registrasi, dan setiap orang minimal memiliki 3 akun social media dengan channel yang berbeda. Hal ini tentunya membuat email menjadi channel penting, terutama untuk pengguna smartphone, karena setiap pengguna smartphone pastinya membutuhkan minimal satu email untuk registrasi ke berbagai akun. Jadi, bisa dibayangkan setiap pengguna smartphone menggunakan email, dan hampir semua pengguna social media pun menggunakan email untuk registrasi.

Dikutip dari Salesforce, email menjadi channel dengan ROI tertinggi yaitu 4400% dibandingkan dengan channel lainnya. Dari fakta-fakta ini, kita bisa melihat peluang untuk memanfaatkan dan memaksimalkan email marketing sebagai channel pemasaran bisnis.

Jika biasanya kamu mendengar Mailchimp sebagai penyedia layanan email marketing, dan kamu ingin mencoba menggunakan Mailchimp. Tahan dulu!

Karena selain Mailchimp, berikut ini beberapa penyedia layanan email marketing alternatif Mailchimp yang service dan toolsnya tidak kalah canggih dari Mailchimp yang bisa kamu coba.

SendinBlue Alternatif Mailchimp

SendinBlue telah ada sejak 2012, dimulai sebagai software email blast sederhana seperti yang dapat kamu bandingkan dengan MailChimp. Saat ini SendinBlue adalah penyedia layanan email marketing yang sangat lengkap. SendinBlue memiliki desainer email drag-and-drop, statistik, email automation, template email gratis, dan juga landing page builder yang bisa kamu gunakan dengan mudah.

Selain itu, seluruh sistem SendinBlue telah didesain ulang pada tahun 2020, yang membuatnya kini lebih dan mudah digunakan untuk tahun 2021. Drag-and-drop email editor sangat responsif. Kamu juga dapat mulai membuat email dari awal atau menggunakan salah satu kategori template untuk memulai campaign dengan lebih mudah.

Apa yang banyak disukai dari SendinBlue?

SendinBlue memiliki lebih banyak fitur dibandingkan dengan MailChimp. Dengan tools email marketing yang lengkap, marketing automation, SMS marketing, dan CRM. SendinBlue lebih mudah untuk dicoba.

Fitur Favorit Pengguna SendinBlue:

  • Template newsletter gratis dan template email builder yang responsif;
  • Membuat landing page dengan mudah menggunakan landing page maker;
  • Email automation dengan workflow termudah;
  • Integrasikan dengan tools lain melalui API;
  • CRM untuk bisnis kecil diberikan secara gratis.

Berapa biaya SendinBlue?

SendinBlue adalah email marketing software yang lebih murah daripada MailChimp. Biaya SendinBlue didasarkan pada jumlah email yang kamu kirim. Paket email gratis SendInBlue memiliki batas harian 300 email.

Tapi, jika kamu ingin mengirimkan “email blasts”, SendinBlue juga memiliki harga yang cukup terjangkau. Mulai dari $25 per bulan untuk pengiriman 10,000 email.

GetResponse Alternatif MailChimp

GetResponse didirikan pada tahun 1997 dan memiliki lebih dari 350.000 pelanggan email marketing. Mereka sibuk menambahkan fitur baru selama beberapa tahun terakhir, seperti automated funnels. Ini adalah satu-satunya tools email marketing yang yang juga menyertakan tools webinar.

Apa yang banyak disukai dari GetResponse?

GetResponse memiliki beberapa fitur tambahan dibandingkan dengan MailChimp. Seperti tools webinar, paket CRM pro, dan lainnya. Tools ini bisa kamu coba gratis selama 30 hari.

Fitur Favorit Pengguna GetResponse:

  • Membuat dan mengirimkan email dengan mudah dengan berbagai template yang sudah tersedia;
  • Full email marketing automation dan fitur drag & drop untuk email yang sudah di trigger;
  • Fitur webinar;
  • Akses Gratis ke galeri gambar seperti iStock.

Berapa biaya GetResponse

Jika kamu ingin mengirimkan email marketing menggunakan GetResponse, kamu bisa mencoba paket dasar dengan harga $15 per bulan dengan pengiriman 1000 kuota email, dan $65 per bulan untuk pengiriman 10.000 kuota email. Namun, jika kamu ingin mencoba tools ini terlebih dahulu, kamu bisa mencoba free trial selama 30 hari.

ActiveCampaign Alternatif MailChimp

ActiveCampaign adalah software yang berfokus pada marketing automation, email yang di trigger, dan channel marketing lainnya. Sebagai alternatif Mailchimp, kamu bisa memilih ActiveCampaign jika kebutuhan kamu adalah tools Marketing Automation, karena tidak hanya menyediakan tools email marketing, tapi juga menyediakan tools marketing automation lainnya. Selain itu, biasanya automation system lain seperti HubSpot, Pardot atau Marketo bisa sangat mahal. Harga ActiveCampaign menjadikannya solusi terbaik untuk bisnis kecil.

Apa yang banyak disukai dari ActiveCampaign?

ActiveCampaign jauh lebih canggih dan lebih baik daripada MailChimp. Dengan fitur email marketing yang lengkap, email marketing automation, dan bahkan ada fitur SMS marketing. ActiveCampaign relatif mudah digunakan untuk pemula.

Fitur segmentasi, tagging, dan conditional content membuat targeting email kamu mudah digunakan. Selain itu, fitur editor email yang bersifat drag and drop juga memudahkan pengguna dalam membuat email.

Fitur Favorit Pengguna ActiveCampaign:

  • Konten dinamis, tagging dan segmentasi membuat email lebih efektif;
  • Website tracking, yang memudahkan kamu untuk membuat trigger email berdasarkan kunjungan ke web/blog kamu;
  • Komunitas yang sangat membantu dalam pembuatan funnel;
  • Pembaruan fitur yang cukup sering dan menarik;
  • Email automation yang mudah digunakan.

Berapa biaya ActiveCampaign?

Jika kamu membandingkan Mailchimp vs ActiveCampaign pada harga, itu seperti apel vs jeruk. Tetapi paket ActiveCampaign Lite paling mendekati fitur MailChimp, yaitu $25 per bulan untuk pengiriman email ke 1000 kontak.

MTARGET Alternatif Mailchimp

MTARGET adalah marketing automation tools # 1 di Indonesia yang membantu bisnis menjadi lebih personal dengan pelanggan. Mulai dari gathering lead generation hingga customer retention, yang dapat dilakukan dengan satu tools dengan mudah.

Fitur MTARGET dirancang untuk mengoptimalkan kegiatan marketing dengan lebih mudah, efektif, dan terjangkau. Saat ini MTARGET digunakan dan dipercaya oleh banyak perusahaan dari berbagai industri dan skala di seluruh Indonesia dan Asia Tenggara.

Fitur Favorit Pengguna MTARGET

  • Email marketing automation yang mudah digunakan;
  • Interaktif form;
  • Landing page builder;
  • Transactional email;
  • Advance segmentation;
  • Integrasi dengan berbagai platform lain seperti, Zapier, WIX, Google Analytic, dsb.

Berapa biaya MTARGET?

Jika dibandingkan dengan Mailchimp, dari segi harga dan service MTARGET jauh lebih terjangkau dan service jauh lebih baik, karena customer service MTARGET aktif 24/7. Sehingga ketika pengguna MTARGET mengalami kendala terkait dengan service maupun fitur, bisa langsung menghubungi tim melalui live chat di MTARGET. Untuk bisa menggunakan fitur berbayar MTARGET, kamu bisa mulai dengan paket Lite dengan harga IDR 200.000 per bulan dengan kuota pengiriman 7.500 email. Atau jika kamu belum siap menggunakan paket berbayar, kamu bisa mencoba free trial selama 7 hari dengan kuota pengiriman 1000 email.

Omnisend Alternatif MailChimp

Omnisend adalah pesaing Mailchimp yang dibangun dengan mempertimbangkan segmen e-commerce. Layanan email Omnisend menawarkan banyak workflow untuk toko online seperti browse abandonment, cart recovery, order confirmations, dan lainnya. Menjadikannya sangat menarik bagi pengguna Shopify, BigCommerce, WooCommerce, Magento, dll.

Kamu dapat menyegmentasikan dan mempersonalisasi pesan kamu hingga ke detail terakhir berdasarkan profil pelanggan, campaign klik, dan e-shop behavior. Misalnya mengirim follow up kupon, kunjungan situs terakhir, dll.

Apa yang banyak disukai dari Omnisend:

  • Email marketing terbaik untuk e-commerce;
  • Fitur kupon, card, dan dan pembuatan pilihan roda putar;
  • Rekomendasi produk otomatis;
  • Pemilih produk dan template pembuatan email sangat sederhana;
  • Semua channel dalam satu alur kerja termasuk SMS, Sosial, Push, Retargeting Iklan, dan Email.

Special highlight:

Fitur product picker Omnisend sangat diminati oleh penggunanya, karena dengan cepat menyusun newsletter based on produk kamu. Ketika kamu memilih produk dari salah satu toko online, Omnisend akan langsung menampilkan semua gambar, detail, dan harga terkait produk yang kamu cari di toko online melalui email. Dengan produk rekomendasi yang di setting secara otomatis menaikkan conversion rates email kamu.

Berapa biaya Omnisend?

Omnisend adalah alternatif Mailchimp yang sangat terjangkau. Omnisend menawarkan paket gratis hingga 2000 email per hari, dan paket berbayar mulai dari $16 per bulan dengan kuota pengiriman 15.000 email.

Sekarang, apa alternatif Mailchimp terbaik untuk kebutuhan campaign kamu?

MailChimp adalah email marketing solutions yang populer karena suatu alasan, tetapi seperti yang telah kita lihat, ada tools dan perusahaan serupa seperti MailChimp yang merupakan opsi yang lebih baik untuk berbagai kasus penggunaan. Dengan adanya tools alternatif Mailchimp ini, kamu dapat mempertimbangkan tools mana yang paling cocok untuk kebutuhan campaign marketing kamu.

Selain itu, buat kamu yang ingin mendapatkan tips dan trik menarik seputar email marketing dan digital marketing? Kunjungi blog kami di blog.mtarget.co. atau ingin memulai campaign email marketing dengan MTARGET, segera daftarkan diri kamu melalui mtarget.co kamu juga bisa subscribe newsletter kami di sini dan jangan lupa bergabung di channel Telegram MTARGET untuk informasi lainnya seputar MTARGET dan berita-berita terbaru.

Memahami Cara Pemodal Ventura Menilai Startup

Perkembangan pesat ekosistem startup Indonesia berimplikasi pada terbukanya peluang investasi oleh perusahaan modal ventura. Agar mendapatkan potensi terbaik, teknik penilai yang cermat menjadi strategi investor dalam memilih tujuan investasi. Bagi founder, pengetahuan tentang cara investor menilai juga menjadi penting untuk dipahami, karena pada dasarnya startup dan investor akan membentuk hubungkan mutual-strategis.

Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (AMVESINDO) dalam sebuah sesi webinar secara spesifik membahas tentang tema tersebut. Hadir sebagai pemateri Wasekjen AMVESINDO Andreas Surya, yang juga merupakan partner dari Kejora Ventures. Ia menyampaikan, “Tidak semua bisnis yang tergolong investable pasti menjadi tujuan investasi pemodal ventura. Investor cenderung sudah punya target yang spesifik, dan kini semakin mencari inovasi yang mampu berdampak bahkan mengubah selera dan perilaku masyarakat.”

Pandemi yang tengah melanda jelas menjadi pembelajaran apik bagi para investor, tentang bagaimana melihat model bisnis startup dapat gesit beradaptasi dengan pangsa pasar. Untuk itu menurut Andreas ada beberapa aspek yang menjadi patokan pemodal ventura ketika mencari startup. Pertama, model bisnis harus scalable, startup dapat meningkatkan cakupan bisnis dengan baik tanpa disertai peningkatan biaya yang tinggi. Kemudian repeatable, bisnis tidak hanya berjalan dalam satu siklus tertentu saja. Dan yang ketiga hyper-growth, yaitu mampu menunjukkan pertumbuhan yang super cepat.

Untuk mendapatkan penilaian terhadap tiga hal tersebut, biasanya ada empat variabel utama yang akan dilihat dan diuji secara komprehensif oleh tim pemodal ventura, meliputi pendiri, pasar, produk, dan performa. Dalam menilai pendiri, investor melihat kapabilitas dan passion yang dimiliki dalam menjalankan startupnya. Hal-hal yang dilakukan seperti background check terkait kinerja dan pengalaman mereka. Untuk startup tahap awal, penilaian ini menjadi sangat krusial — karena investor berinvestasi pada founder.

“Karena tahap ini sangat subjektif, setidaknya ada tiga tahapan riset yang bisa dilakukan investor untuk aspek ini. Pertama, lakukan studi internal seperti desk study tentang lanskap industri dan market untuk mengukur apakah founders mampu bersaing di battlefield ini. Lalu, perbanyak interaksi langsung dengan founders, klarifikasi dari informasi yang kita terima, lihat produknya, lihat customer journey-nya, prosedur internalnya. Lalu terakhir, sempatkan untuk reference check ke rekan bisnis, investor terdahulu, dan karyawan sebelumnya dari founders tersebut. Selalu ada celah untuk ditelusuri,” terang Andreas.

Setelah pendiri, variabel berikutnya adalah pasar. Investor akan menilai seberapa besar potensi pasar yang digarap startup terkait, termasuk memproyeksi apakah pangsa pasar tersebut akan berkembang dan startup hadir pada timing yang tepat. Cara mengukurnya lebih objektif dibandingkan sebelumnya, karena bisa dilakukan melalui riset dengan menanyakan persepsi, tingkat kepuasan, dan minat konsumen di segmen tersebut.

Variabel berikutnya adalah unique value proposition produk yang dikembangkan oleh startup. Di sini, investor akan melihat tentang peta persaingan yang ada di pasar dan nilai lebih apa yang coba dihadirkan. Saat menilai startup tahap awal, biasanya investor tidak punya cukup data terkait biaya dan profitabilitas. Penilaian akan mengandalkan aspek-aspek kualitatif, atau hanya bisa membandingkan dengan proxy data (jumlah unduhan, trafik situs dll) dan benchmark dengan bisnis serupa.

Performa operasional dan finansial menjadi variabel terakhir yang juga akan dilihat. Kemampuan founder dalam melakukan eksekusi terhadap rencana-rencananya akan terlihat di sini. Pemodal ventura akan meminta laporan keuangan historis, proyeksi, unit ekonomi atau struktur biaya, dan potensi profitabilitas. Potensi startup untuk exit juga menjadi faktor pertimbangan investasi.

Selain aspek teknis, juga ada hal-hal yang lebih prinsipil seperti kesamaan visi antara founder dengan investor. Seperti disampaikan Ketua III AMVESINDO Chrismanto Saragih yang juga merupakan CRO Mitra Bisnis Keluarga Ventura, “Misalnya, ada tipe impact investor yang tidak hanya menilai aspek profitabilitas saja namun juga melihat dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkan dari sebuah bisnis bagi masyarakat.”

Ia melanjutkan, dalam menilai kelayakan bisnis pemodal ventura kadang juga melakukan penilaian langsung ke lapangan. “Kami punya pengalaman dengan calon investee di Jawa Tengah dari sektor pertanian, yang melakukan produksi dan pemasaran beras organik secara terintegrasi. Kita lakukan penilaian langsung secara end-to-end mulai dari lihat proses pembuatan dan pabrik pupuknya, pengelolaan sawah, berdialog dengan petani dan pengelola pabrik pupuk, kita juga cek lahannya, karena kalau melalui paper saja tidak bisa kita yakini 100%,” ungkap Chrismanto.

Gambar Header: Depositphotos.com

4 Catatan Menarik Seputar Menentukan Strategi untuk Penetrasi Pasar

Ada banyak inovasi yang dapat dikembangkan untuk mendigitalisasi UMKM atau pemilik usaha kecil di Indonesia. Dengan inovasi ini, mereka punya kesempatan untuk mengembangkan bisnisnya. Jalan masuknya bisa melalui layanan keuangan hingga pembukuan.

Hal ini juga seperti yang dilakukan BukuWarung melalui inovasi layanan SaaS pembukuan untuk kalangan UMKM. Apa saja pengalaman BukuWarung dalam melakukan penetrasi ke pasar hingga menetapkan strategi yang tepat?

Simak paparan menarik yang dibagikan Head of Growth/Funding Team of BukuWarung Mario Nicolas selengkapnya di sesi #SelasaStartup.

Cari masalah dan validasi di lapangan

Berkaca pada pengalamannya di BukuWarung, Mario menegaskan pentingnya menemukan masalah dan memvalidasinya di lapangan. Pada konteks ini, ia menilai pelaku usaha warung di Indonesia terbiasa menggunakan cara konvensional dalam mencatat pembukuan usahanya, misalnya buku dan kertas.

Terlebih lagi, masih banyak pemilik warung yang belum sepenuhnya dapat membedakan konsep keuangan pribadi, keluarga dalam mengelola bisnis. Menurutnya, kebanyakan dari mereka masih mencampur-campur keuangan ini menjadi satu.

“Ketika kami memulai BukuWarung di pertengahan 2019, saat itu belum banyak yang fokus ke segmen warung. Kalaupun ada, kebanyakan [membidik segmen] di kota-kota. Nah, kami validasi ke Jawa dan menemukan masih banyak yang pakai kertas dan buku,” ungkap Mario.

Malahan, lanjutnya, banyak pemilik warung melakukan pembukuan hanya untuk mencatat utang, itupun hanya nominalnya saja. Bahkan, sebanyak 90% dari yang disurvei BukuWarung, tidak mencatat data pengutang, seperti nama dan nomor telepon.

“Dari sini, kami dapat beberapa problem, lalu kami buat aplikasi dan minta ke orang sama yang kami survei untuk mencobanya. Kami pun dapat banyak feedback. Jadi, always come with a problem dan validasi ke lapangan. Pelaku usaha ini jadi punya outlet terhadap masalah yang mereka hadapi,” tuturnya.

Kenali user untuk tentukan strategi

Ketika bicara fase awal startup berdiri, segala macam strategi pasti dicoba untuk mencapai target bisnis. Ada yang berhasil dan ada yang gagal. Kendati begitu, ia menggarisbawahi bahwa semua strategi yang sukses, tidak berarti berlaku untuk semua kategori bisnis.

Ambil contoh, banyak startup yang menggunakan influencer untuk memperkenalkan produk atau layanan, tetapi tidak berarti strategi ini fits untuk vertikal bisnis lain. Startup dapat melakukan eksperimen untuk mencari tahu growth channel yang tepat.

“Maka itu, kenali dulu siapa user kita dan coba memahami sampai ke core level. Biasanya, any kind of tech, [strategi] yang paling laku itu word of mouth. Jadi, coba saja strategi satu-satu, lihat result-nya, then move on,” tambahnya.

Mengambil pelajaran dari upaya akuisisi pelanggan

Sekali lagi, Mario menekankan pentingnya melakukan validasi atas teori yang dibangun dan coba bereksperimen untuk mencari tahu. Ini merupakan salah satu pelajaran penting yang dialami Mario dalam menentukan strategi akuisisi pelanggan.

“Apapun yang kita pernah pelajari itu semuanya salah. Kami pernah berasumsi bahwa [target pengguna] kami tidak paham aplikasi, ternyata kami salah. Makanya, kami selalu validasi dan mencari cara kecil-kecilan untuk membuktikannya, seperti survei yang bisa menghasilkan data berharga,” kata Mario.

Tak kalah penting adalah membangun koneksi dengan pengguna untuk memahami apa yang sebetulnya diinginkan. Dari feedback yang diterima, startup dapat mengembangkan user experience terbaik kepada pengguna. Menurutnya, ini jauh lebih penting dibandingkan membangun basis pengguna dengan memberikan promo terus-menerus.

Kompetisi mendorong edukasi lebih cepat

Strategi diperlukan untuk membangun basis pengguna, meningkatkan bisnis, dan mempertahankan posisinya di persaingan pasar. Bagi Mario, kompetisi merupakan aspek yang baik untuk membantu edukasi pasar lebih cepat. Semakin banyak pemain, semakin bagus untuk mendorong penetrasi produk atau layanan.

“Jika hanya ada satu pemain, mungkin butuh bertahun-tahun untuk mengedukasi layanan kami. Lagipula, banyaknya pemain akan mendorong lebih banyak inovasi. Contoh, kami hadirkan inovasi pembayaran digital. Kalau sekadar aplikasi pembukuan saja, impact-nya kurang. Dengan inovasi ini, kami bisa kasih impact besar,” tuturnya.

BukuWarung sejak akhir tahun lalu menghadirkan pembayaran digital dan mengklaim telah menguasai 95% pangsa pasar pembayaran digital di aplikasi pembukuan di Indonesia.

Tips dari VC untuk Mereka yang Ingin dan Sedang Menjalankan Startup

Bagi mereka yang punya mental kewirausahaan, mendirikan startup digital adalah salah satu jalan yang menarik untuk dicoba. Terlebih ketika penetrasi internet dan ekonomi digital di negeri ini melaju cukup cepat.

Namun mendirikan dan menjalankan perusahaan rintisan bukan perkara mudah. Memilih vertikal yang tepat, membentuk visi yang kuat, menentukan model bisnis yang cocok dengan target pasar, hingga menghimpun pendanaan merupakan tahapan yang harus mereka lalui dengan seksama guna mencapai kesuksesan.

Di mata Jefrey Joe selaku Co-founder & Managing Partner Alpha JWC Ventures, figur pendiri startup adalah salah satu faktor terpenting dalam bisnis startup. Ia menilai tugas founder sebuah startup sangat berat. Jefrey paham sulitnya peran founder sehingga ia tak pernah merekomendasikan mendirikan startup sebagai penghidupan.

Dalam #SelasaStartup kali ini Jefrey berbagi pandangan dan saran dari perspektif investor agar para founder startup dapat bersiap menjalani bisnisnya.

Tidak ada jaminan

Jefrey mengaku ada anggapan pihak pemodal ventura memiliki bias terhadap latar pendidikan. Eks COO Groupon itu menjelaskan faktor pendidikan penting bisa dipakai untuk mengukur seorang founder dapat menciptakan dan memimpin sebuah perusahaan besar. Namun ia menolak latar pendidikan founder akan jadi alasan utama sebuah startup dilirik oleh VC.

Secara keseluruhan faktor pendidikan, jaringan, rekam jejak, dan reputasi adalah kombinasi yang paling dilihat oleh investor. Jefrey menyebut akan selalu ada founder yang mendapat suntikan modal ketika mereka bahkan belum memiliki produk.

Founder jago teknis, enggak jamin sukses. Founder sekolahnya bagus, enggak jamin sukses. Pernah bikin startup, enggak jamin sukses. Semua itu digabung pun ga jamin juga. Makanya memang tidak gampang, tapi setidaknya semua kotak itu semakin banyak diceklis semakin besar kemungkinannya,” ucap Jefrey.

Dilema growth vs profit

Ada semacam pilihan yang cukup dilematis yang perlu dihadapi pendiri startup sebelum memulai perjalanannya: memilih pasar yang sudah besar atau masuk ke model bisnis yang unik? Tanpa ragu Jefrey menjawab akan memilih yang pertama.

Jefrey mencontohkan aplikasi telekonferensi Zoom yang kian populer sejak pandemi melanda dunia. Perusahaan itu mampu membuat teknologinya menjadi pilihan pasar setelah bersaing dengan banyak perusahaan di vertikal serupa. Situasi pandemi yang otomatis membesarkan jumlah pengguna keseluruhan aplikasi telekonferensi berhasil mereka manfaatkan dengan baik sehingga penggunanya terus tumbuh seiring waktu.

Itu sebabnya ia menilai memilih vertikal dengan pasar yang besar lebih penting ketimbang model bisnis yang unik. “Makanya penting market yang besar dulu karena dengan itu bisa kasih kesempatan lebih besar agar perusahaan jadi besar juga,” imbuhnya.

Namun jika ditarik lebih jauh antara prioritas mengejar pertumbuhan bisnis dahulu atau mengejar profit cepat, Jefrey tidak memilih keduanya. Menemukan unit economics yang tepat menurutnya lebih penting.

Jefrey menyarankan sebuah startup tidak perlu mengejar pertumbuhan besar terlebih dahulu jika belum ada unit economics, dan masih lama memperoleh laba, karena akan sangat berisiko.

“Ada skenario lain mungkin dengan model bisnis pertama enggak akan bisa making money tapi kalau sudah ada user yang banyak kita bisa monetisasi dari model bisnis kedua dan seterusnya. Kita harus mengerti kenapa harus tumbuh sambil bakar uang,” lengkap Jefrey.

Membuka komunikasi

Dalam situasi sulit ini ada banyak keputusan-keputusan sulit yang harus dibuat founder. Jefrey sebagai bagian dari VC pun maklum dengan situasi mereka. Itu sebabnya ia merasa founder bisa lebih aktif merangkul para investor untuk berdiskusi.

Jefrey mengaku timnya di Alpha JWC Ventures selalu terbuka untuk membantu mencarikan solusi atas masalah-masalah yang dihadapi founder. Ia menilai investor bukan sekadar pihak yang memberikan uang dan menuntut laporan saja. “Kita sangat welcome founder yang proaktif mengajak kita diskusi untuk cari solusi.”

Mati dengan cepat

Startup adalah bisnis penuh duri. Tak heran tingkat kegagalan startup mencapai 90%. Maka dari itu gagal menjalankan startup bukan sesuatu yang langka.

Jefrey pun mengamini hal itu. Ia menilai startup yang gagal bukanlah skenario terburuk. Namun kegagalan yang terjadi dalam waktu yang panjang dan perlahan merupakan mimpi buruk bagi founder mana pun.

Menurut Jefrey sebuah bisnis mati dalam waktu cepat dan ketika skala bisnis belum terlalu besar jauh dari kata buruk. Dari sana seorang founder justru bisa belajar lebih cepat dan melangkah ke depan dengan pivot atau bahkan dengan membuat startup baru.

“Tidak masalah gagal, tapi gagal yang benar,” pungkasnya.

Perjalanan Panjang Proses Validasi Pasar

Tantangan mendirikan startup sudah ada sejak awal, bahkan sebelum sebuah produk diciptakan. Ada tahapan bernama market validation yang harus dilewati. Tahapan ini memberikan kesempatan startup untuk mengevaluasi produk mereka, sekaligus menjadi tahapan apakah sebuah produk bisa lanjut atau tidak.

Pastikan konsumen mau membayar

Kami sempat menanyai Co-Founder Paxel, Zaldy Ilham Masita, tentang bagaimana Paxel memvalidasi pasarnya. Zaldy bercerita bahwa ide awal Paxel dimulai pada tahun 2017 untuk mencari model yang cocok untuk delivery last mile di Indonesia, terutama untuk memenuhi perkembangan industri e-commerce yang pesat.

Paxel sejak awal mencoba untuk membuat model baru untuk last mile delivery dengan model relay atau estafet dengan memanfaatkan smart locker sebagai mini sorting center pada akhir 2017, dan dengan memberikan service pick up dan flat rate. Fokus Paxel ada pada bagaimana memberikan layanan same day delivery dalam kota dan antar kota–pasar yang selama ini masih sepi pemain sehingga Paxel bisa langsung memimpin pasar tanpa ada perang harga.

“Selama dua tahun, Paxel mencoba model baru ini, ternyata memberikan SLA yang tinggi untuk same day delivery dengan biaya yang terjangkau. Bahkan same day delivery bisa ditawarkan sampai ke semua kota besar di Jawa dan Bali. Model last mile delivery dengan sistem relay, menggunakan smart locker, dan berbasis aplikasi untuk customer membutuhkan sistem dan teknologi yang sangat besar. [..] Sebagian besar investasi dilakukan di [sektor] teknologi dengan 4 IT center yang dibangun di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Chennai dengan [sebanyak] 60+ engineer,” terang Zaldy.

Zaldy melanjutkan, selama tiga tahun terakhir banyak hal yang ia dan tim pelajari. Salah satunya same day delivery service antar kota membuka pasar baru untuk market last mile delivery yang sebelumnya belum pernah ada, yakni pengiriman makanan, produk perisable antar kota, dan juga frozen food. Market baru ini ternyata bisa mendorong UMKM di daerah untuk meluaskan pasarnya ke kota-kota lain.

Bagi Zaldy dan tim Paxel, melakukan market validation perlu mempertimbangkan banyak hal, termasuk inovasi model bisnis untuk tidak mudah ditiru pemain yang sudah besar atau pemain baru.

“[Memastikan] konsumen memang butuh service tersebut dan bersedia untuk membayar. Kadang-kadang model bisnis sangat innovative dan sangat bagus tapi konsumen masih tidak mau memakai kalau bayar. Roadmap yang jelas untuk masuk ke segmen pasar yg lain yg lebih besar dengan tetap fokus pada core competency sehingga bisa memberikan service all-in pada konsumen,” imbuh Zaldy.

Sejauh ini layanan same day delivery Paxel diklaim meroket hingga 250 persen. Dengan jumlah pengguna mencapai 1 juta, Paxel sudah memiliki lebih dari 50 mitra untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

Ciptakan kesan

Perjalanan panjang menemukan pasar dan produk yang sesuai juga dialami  Flip. Salah satu perusahaan teknologi finansial yang inovasinya cukup penting bagi banyak orang dengan memangkas biaya transfer antar bank.

Flip berawal dari keresahan Rafi Putra Arriyan (Ari), Ginanjar Ibnu Solikhin, dan Luqman Sungkar tentang biaya transfer bank yang cukup besar. Untuk sekali transfer antar bank biayanya setara dengan sepiring nasi dan telur.

Layanan pertama Flip dibuat menggunakan formulir Google Form dan domain sendiri. Pengguna yang ingin melakukan transfer bank harus mengisi formulir tersebut lalu para founder akan melakukan transfer manual melalui internet banking. Tak disangka, Flip mendapatkan popularitas di kalangan mahasiswa Universitas Indonesia. Kala itu ada 30 permintaan transfer per harinya. Kewalahan, akhirnya mereka merekrut tim operasional sendiri. Kisah tersebut adalah validasi pertama market dan produk dari Flip.

Ada beberapa hal yang kemudian dipelajari Flip pada tahap tersebut. Salah satunya, banyak ragu menggunakan Flip saat pertama kali mencoba, tapi setelah mendapatkan pengalaman pertama mereka pengguna tersebut kembali menggunakannya. First impression.

“Pertama-tama sebaiknya mulai memvalidasi market dari sesuatu yang benar-benar kita rasakan permasalahannya. Setelah melakukan validasi masalah, baru masuk lagi ke tahap validasi solusi. Setiap validasi yang dilakukan sebaiknya dengan effort yang sedikit dan waktu yang cepat. Semakin cepat kita melakukan validasi, semakin cepat juga kita mendapatkan wawasan untuk membangun solusi yang kita inginkan,” jelas CEO Flip Rafi Putra Arriyan.

Saat ini Flip sudah memiliki aplikasi sendiri. Jumlah bank yang bekerja sama dengan Flip juga terus bertambah. Demikian pula fiturnya. Sekarang mereka juga menghadirkan solusi transfer hemat biaya untuk korporasi melalui BigFlip.

Sesuaikan dengan kebutuhan pasar

Cerita perjuangan menemukan market validation yang tepat juga dialami oleh Netflix, perusahaan teknologi yang sekarang menjadi fenomena. Sebelum menemukan bentuk terbaik sebagai layanan streaming video on demand Netflix memiliki sejarah yang panjang. Salah satunya sebagai layanan penjualan CD/DVD secara online.

Permasalahan kemudian mulai muncul, seperti risiko kerusakan ketika pengiriman CD/DVD dan semacamnya. Dari sana Netflix mulai melakukan penyewaan film berbasis online. Cerita lainnya mengenai bagaimana Netflix dimulai disampaikan Reed Hastings, salah satu pendiri Netfilix pada gelaran MWC Barcelona 2017 silam.

Dalam sebuah sesi presentasi Hastings menjelaskan, mereka memulai bisnis pengiriman DVD ke pelanggan pada tahun 1997, kemudian memperkenalkan layanan streaming pada 2007. Tiga tahun berselang, jumlah pengguna layanan streaming melebihi jumlah pelanggan DVD mereka.

Perubahan model bisnis yang dilakukan Netflix sejalan dengan adopsi kebiasaan pengguna dan teknologi yang semakin maju saat itu. Dengan mempertahankan budaya terus beradaptasi, Netflix saat ini tak hanya sebagai perusahaan penyedia layanan streaming film tetapi juga memproduksi film dan serialnya sendiri. Netflix adalah bukti bahwa bisnis harus dinamis dan tetap rajin untuk melihat peluang-peluang yang ada di pasar.

Di Indonesia misalnya, Netflix melakukan kolaborasi kreatif dengan insan film di Indonesia dengan memproduksi dan mempublikasikan film karya dalam negeri.

Bukan pekerjaan instan

Berdasarkan pengalaman Paxel, Flip, dan Netflix, ide harus divalidasi dulu berdasarkan keresahan atau permasalahan yang nyata. Kemudian mereka terjun ke lapangan untuk mengukur seberapa besar masalah tersebut dan solusi apa yang dibutuhkan.

Memvalidasi pasar juga bukan pekerjaan yang bisa selesai dengan segera. Dalam keberlangsungan bisnis, proses validasi pasar harus terus dilakukan–menggali potensi inovasi baru dan, yang paling penting, mencari sumber pendapatan baru.

Optimasi Keamanan Data di Aplikasi Fintech

Keamanan data untuk sebuah startup digital adalah keharusan. Selain melindungi aset perusahaan, keamanan data juga berfungsi sebagai jaminan kepercayaan untuk pelanggan mereka.

Faktor tersebut jadi kian relevan bagi startup fintech. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa perusahaan yang bergerak di sektor keuangan. Maka dari itu keamanan data di fintech sama sekali bukan hal yang bisa ditawar.

Andre Pratama selaku Acting CTO UangTeman menjelaskan, langkah-langkah preventif terhadap kebocoran data sebagai syarat yang begitu penting. Andre membagi pengetahuan dan pengalamannya di keamanan data dalam edisi #SelasaStartup terbaru.

Pada umumnya isu di keamanan data berasal dari faktor internal dan eksternal. Andre mengatakan kerentanan dari dalam justru bisa menjadi masalah paling besar dalam bidangnya. Tanpa sistem pengawasan yang ketat, lubang kerentanan bisa muncul di sana-sini. Selain butuh alat yang mumpuni, integritas internal perusahaan perlu dipupuk sejak awal.

“Saya pikir banyak sekali tools di luar sana, tapi kalau integritasnya tidak dijaga pasti akan kebobolan juga,” tegas Andre.

Menjaga dari dalam

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan suatu perusahaan untuk mencegah kerentanan keamanan muncul. Salah satu langkah pertamanya adalah memastikan seluruh tim karyawan aman dari kemungkinan terburuk.

Menurut Andre langkah-langkah itu bisa dimulai dari membuat non-disclosure agreement (NDA) atau perjanjian kerahasiaan dengan pegawai. Langkah berikutnya adalah menciptakan sistem yang mencegah masalah yang bisa timbul secara tidak disengaja.

Contoh dari langkah itu adalah tidak memperbolehkan laptop yang dipakai pegawai tersambung ke WiFi. Kalaupun perlu akses ke WiFi, hanya bisa digunakan oleh orang-orang tertentu dengan tujuan yang jelas. Contoh lainnya adalah menghapus isi papan tulis selepas rapat dan mewajibkan minutes of meeting (MoM) hanya beredar di internal perusahaan.

Dari aspek infrastruktur pun ada langkah-langkah yang diperlukan. Sebagai fintech, Andre bercerita pihaknya telah membuat sistem keamanan berlapis untuk setiap transaksi yang terjadi. Begitu pula di datanya sendiri, semua sudah dienkripsi dan sudah diacak (hashed).

Saat berkolaborasi dengan pihak ketiga

Kerentanan juga sangat mungkin terjadi ketika sebuah startup ingin berkolaborasi dengan pihak ketiga. Pertemuan metode dan teknologi dua pihak memungkinkan adanya celah yang bisa dimasuki penyusup. Oleh karena itu perlu langkah-langkah pencegahan juga.

Andre menekankan sebelum memulai kerja sama NDA wajib hadir terlebih dulu. Kemudian ia menilai perusahaan harus melihat apakah API yang masing-masing pakai terbuka atau terenkripsi, apakah API-nya langsung bisa dipasang atau harus registrasi dulu, apakah API-nya sudah menggunakan https atau belum. Meski terkesan rumit tapi langkah-langkah itu perlu diambil.

“Biasanya intruder akan ngambil API yang masih bolong atau masih http saja. Lebih baik strict dibanding gampang tapi rawan,” ia menambahkan.

Keamanan data untuk dan oleh semua

Platform tentu punya tanggung jawab dalam menyimpan dan menggunakan data pribadi yang sudah diberikan oleh para penggunanya. Mereka pun terikat dengan sejumlah peraturan yang dibuat oleh pemerintah maupun asosiasi.

Kendati begitu dalam hal pencegahan kesadaran pengguna pun turut diharapkan. Karena pada faktanya sejumlah modus operandi kebocoran data dapat terjadi memanfaatkan minimnya pengetahuan pengguna akan keamanan data pribadi.

Di UangTeman, menurut Andre edukasi akan keamanan data berlaku untuk borrower dan lender. Edukasi pun mereka berikan kepada kedua pihak tadi. Contoh paling dasar adalah nama pengguna dan kata sandi sekali pakai (OTP) tak boleh diketahui oleh siapa pun. Selain edukasi seperti tadi, pihak UangTeman pun memakai sistem paksa guna melindungi keamanan data pengguna.

“Kami juga lakukan soft force buat nasabah. Jadi kita mendeteksi dari mobile app kami apabila terlalu lama login dan diam saja, kami akan force quit,” pungkas Andre.

Application Information Will Show Up Here