Bang & Olufsen Ungkap Beoplay H95, Headphone Wireless Noise Cancelling Seharga $800

Bang & Olufsen punya headphone wireless baru, dan mengingat ini tahun 2020, active noise cancellation (ANC) tentu menjadi salah satu suguhan utama perangkat bernama Beoplay H95 ini. Bukan sembarang ANC, melainkan yang bersifat adaptif dan dapat menyesuaikan sendiri intensitasnya berdasarkan tingkat kebisingan di sekitar.

Alternatifnya, intensitas ANC-nya juga bisa disesuaikan secara manual, dan cara mengaturnya pun juga menjadi daya tarik tersendiri, sebab sisi luar kedua earcup-nya dikitari oleh kenop yang dapat diputar; kiri untuk membesar-kecilkan volume, kanan untuk mengontrol seberapa agresif perangkat mengeliminasi suara-suara dari sekitar.

B&O bilang inspirasinya berasal dari focus ring pada lensa kamera, dan kita bisa lihat itu dari tekstur bergerigi pada kenopnya. Meski demikian, kalau Anda rutin mengikuti perkembangan produk-produk audio, Anda pasti tahu bahwa B&O bukan yang pertama menerapkannya. Sebelum ini, Microsoft sudah lebih dulu mengimplementasikan mekanisme yang sama persis pada dua generasi Surface Headphones.

Nama Beoplay H95 sendiri dipilih dalam rangka merayakan hari jadi B&O yang ke-95, dan dari situ kita tidak perlu terkejut kalau desainnya benar-benar dibuat sepremium mungkin. Material mewah macam kulit domba asli dipercaya membalut bantalan telinganya, dan bantalan yang gemuk ini bisa dilepas/dipasang secara magnetis.

Di balik masing-masing earcup-nya, bernaung driver titanium berdiameter 40 mm dengan respon frekuensi 20 – 22.000 Hz. Kualitas suaranya semestinya tidak perlu diragukan lagi jika melihat pengalaman panjang B&O di industri audio, apalagi saat dipadukan dengan noise cancelling yang efektif.

Perangkat mengandalkan konektivitas Bluetooth 5.1, dan baterainya diklaim bisa tahan sampai 38 jam pemakaian nonstop. Kalau sedang sendirian di rumah dan tidak perlu menyalakan ANC, baterainya malah bisa terus bertahan sampai 50 jam.

Terlepas dari semua kelebihannya, Beoplay H95 bukan untuk semua orang. Pasalnya, harganya kelewat mahal di angka $800. Bandingkan dengan Sony WH-1000XM4 – yang sendirinya sudah termasuk cukup premium – yang dibanderol $350 (Rp 5 juta di Indonesia). Jadi kalau Anda punya modal $800, Anda pilih satu unit Beoplay H95, atau dua unit Sony WH-1000XM4 plus mungkin satu TWS kelas menengah?

Sumber: The Verge.

Lenovo Perkenalkan Headphone Active Noise Cancelling ThinkPad dan Yoga

Hal yang terbersit di pikiran kita ketika mendengar kata Lenovo adalah komputer personal dengan beragam wujud: desktop, laptop, produk kelas enterprise hingga gaming. Namun seperti perusahaan teknologi lain, Lenovo tidak berhenti memperluas portfolio produk. Dan dalam waktu ke depan, besar peluang bagi kita untuk menemukan lebih banyak brand mereka di toko-toko periferal hingga audio.

Di perhelatan Mobile World Congress 2019 Barcelona, produsen komputer multinasional asal Beijing itu memperkenalkan dua buah headphone baru yang pada dasarnya merupakan anggota dari lini PC Yoga dan ThinkPad. Keduanya mengedepankan teknologi noise cancellation serta koneksi nirkabel berbasis Bluetooth 5. Namun sesuai namanya, satu model ditujukan pada user biasa lalu rekannya ditargetkan pada konsumen bisnis.

Headset Lenovo ThinkPad X1 ANC maupun Yoga ANC sejatinya memiliki arahan desain serupa, meski begitu mereka mendapatkan sentuhan khas berbeda sesuai namanya. Headphone menyajikan sepasang housing dan earcup empuk bundar. Diameternya tidak besar sehingga terpasang secara ‘on-ear‘, disambung oleh sebuah headband simpel yang dibekali bantalan tebal di sisi bawahnya. Di area cup, Lenovo menyediakan rangkaian tombol untuk pengaturan fungsi.

Headphone Lenovo X1 2

ThinkPad X1 ANC dan Yoga ANC adalah headset berstruktur foldable, terbuat dari bahan aluminiun dengan finishing brushed. Masing-masing housing bisa terlipat 90 derajat ke arah dalam sehingga lebih ringkas saat dibawa-bawa. Ketika keduanya ditaruh bersebelahan, pengguna PC Lenovo tidak akan kesulitan untuk membedakan varian Yoga dan ThinkPad. Selain dilengkapi label, model Yoga mengusung tubuh perak cerah plus headband berwarna biege, sedangkan headset ThinkPad memiliki warna abu-abu gelap serta padding hitam.

Headphone Lenovo Yoga ANC 2

ANC di nama mereka merujuk pada fitur active (electronic) noise cancellation. Lenovo menyiapkan keduanya sebagai alat untuk menikmati musik sekaligus pendukung kegiatan produktif. Headphone dibekali driver yang mampu menghidangkan audio ‘highfidelity‘, serta ideal buat digunakan dalam conference call atau Skype berkat dukungan fitur Smart Voice Pickup. Selain itu, produsen juga membubuhkan kemampuan voice control standar.

Headphone Lenovo X1

Satu aspek unik dalam penyajian ThinkPad X1 ANC dan Yoga ANC ialah ketiadaan connector audio 3,5mm. Lenovo memutuskan untuk menggantinya dengan konektivitas USB type-C dan Bluetooth. Ini boleh dikatakan sebagai dampak dari upaya produsen menyuguhkan kendali audio yang lebih komprehensif ke tangan konsumen.

Headphone Lenovo Yoga ANC 1

Lenovo ThinkPad X1 ANC dan Yoga ANC rencananya akan mulai dipasarkan pada bulan Juni dan Juli 2019, masing-masing dijajakan seharga US$ 150 serta US$ 170.

Via The Verge.

Razer Luncurkan 2 Aksesori Untuk Menyempurnakan Pengalaman Ber-gaming di Razer Phone 2

Suka atau tidak, PC dan console merupakan platform terbaik untuk menikmati video game, namun tren belakangan ini membuktikan bahwa ada banyak konsumen rela bercengkerama dengan mungilnya layar smartphone demi bermain secara ringkas di mana pun mereka berbeda. Sebagai pemain besar di ranah itu, Razer meresponsnya melalui penyediaan ponsel pintar khusus gaming.

Tepat di hari Kamis kemarin, perusahaan gaming gear Singapura-Amerika tersebut resmi meluncurkan Razer Phone generasi kedua. Perangkat ini mewariskan banyak fitur sang pendahulu, juga membawa sejumlah kekurangan serta kelebihannya. Bermaksud buat mengoptimalkan pengalaman bermain game mobile via Razer Phone 2, Razer turut meluncurkan dua asesori baru.

 

Raiju Mobile

Disiapkan sebagai alternatif lebih canggih dari DualShock 4 untu sistem PlayStation 4, Raiju menawarkan keleluasaan kustomisasi serta mengedepankan desain ergonomis. Segala aspek tersebut diadopsi oleh versi mobile-nya. Raizu Mobile mempersilakan kita mencantumkan smartphone secara horisontal via mount, menawarkan tombol-tombol empuk dan responsif, serta menyajikan keleluasaan konfigurasi fungsi tombol.

Razer 2

Berbeda dari varian Raiju standar, Raizu Mobile mempunyai layout menyerupai controller Xbox, di mana dua set tombol D-Pad dan action button, serta kedua stik analognya diposisikan secara asimetris. Gamepad juga dilengkapi dua pasang trigger button serta sepasang sensitivity clutch di bawah – sangat berguna ketika Anda sedang bermain game shooter. Raizu Mobile menunjang dua tipe koneksi, yaitu wireless dan wired.

Razer 3

Tentu saja kompatibilitas menjadi perhatian utama Razer, dan judul-judul mobile populer kabarnya siap ditangani oleh Raiju Mobile, di antaranya Vainglory, Lineage 2, Dead Trigger 2 dan Gear-Club.

 

Hammerhead USB-C ANC

Hammerhead USB-C diperkenalkan tak lama setelah Razer Phone meluncur sebagai jawaban produsen terhadap absennya port audio 3,5mm. Dan di versi anyar ini, Razer menyempurnakan desain Hammerhead serta membubuhkan satu fitur andalan berupa active noise cancellation (kepanjangan dari ANC di namanya), sehingga sesi gaming Anda tak lagi terganggu meskipun keadaan di sekitar sedang ramai dan berisik.

Razer 4

Hammerhead USB-C ANC mengusung teknologi Dual Driver, menjanjikan output dengan treble yang detail serta bass bertenaga. Earphone turut dibekali oleh unit digital-to-analog converter built-in untuk menghidangkan audio beresolusi tinggi 24-bit/96kHz. Selanjutnya, bagian eartip dibuat lebih nyaman, lentur dan tidak mudah terlepas. Bahan Comply t-500 yang digunakan di sana berperan pula sebagai sistem noise cancelling pasif.

Razer 5

Baik Raiju Mobile maupun Hammerhead USB-C ANC rencananya akan mulai dipasarkan secara global di kuartal keempat tahun ini juga. Masing-masing produk dibanderol seharga US$ 150 (Raiju Mobile) dan US$ 100 (Hammerhead USB-C ANC).

Sumber: Razer.

[Review] Headphone Jabra Evolve 80

Nama Jabra mungkin tidak sebesar dan setua Harman Kardon atau Sennheiser dalam bidang pembuatan produk audio, namun mereka berhasil memupuk reputasi sebagai penyedia solusi komunikasi terutama di wilayah mobile, perkantoran, serta contact center. Mendarat di Indonesia November lalu, seri Jabra Evolve ialah upaya sang produsen membuat terobosan baru. Continue reading [Review] Headphone Jabra Evolve 80