Bellabeat Shell Adalah Aksesori iPhone untuk Mendengarkan Detak Jantung Bayi dalam Kandungan

Bellabeat, startup di balik smart jewelry khusus perempuan, kembali menelurkan inovasinya yang dirancang secara eksklusif untuk kaum hawa. Bernama Shell, perangkat ini merupakan sebuah aksesori iPhone untuk mendengarkan detak jantung bayi di dalam kandungan.

Desainnya yang tidak melibatkan kabel sangat praktis untuk digunakan. Ibu hamil cukup menancapkannya ke bagian bawah iPhone, lalu tempelkan ke perutnya. Algoritma rancangan Bellabeat diklaim mampu mengeliminasi suara-suara lain dan mengamplifikasi suara detak jantung sang janin.

Menggunakan aplikasinya, pengguna dapat merekam suara detak jantung tersebut dan membagikannya ke orang-orang terdekatnya. Aplikasi ini tidak lupa memberikan panduan terkait titik-titik yang bisa menggambarkan posisi bayi dalam rahim.

Bellabeat Shell dipastikan aman untuk digunakan karena hanya melibatkan amplifikasi suara / Bellabeat
Bellabeat Shell dipastikan aman untuk digunakan karena hanya melibatkan amplifikasi suara / Bellabeat

Terkait keamanan, Bellabeat memastikan pengguna tidak perlu khawatir karena sama sekali tidak ada gelombang yang diteruskan dari perangkat ke perut. Fungsinya murni untuk merekam suara di dalam perut. Itulah mengapa Bellabeat lebih sreg menyebutnya sebagai perangkat untuk meningkatkan bond antara ibu dan calon bayinya ketimbang perangkat medis.

Tentu saja perangkat ini tidak bisa menggantikan peran USG yang sangat komprehensif. Ia hanya sekadar bisa mengobati rasa penasaran calon ibu dan ayah akan kondisi buah hatinya yang masih bersarang di dalam rahim.

Bellabeat Shell akan dipasarkan mulai pertengahan Desember seharga $69. Kalau Anda ingin alternatif gratisnya, silakan unduh aplikasi Shell dari App Store yang berfungsi sama, tapi tanpa fitur amplifikasi suara.

Sumber: Wareable.

Olloclip Luncurkan Tiga Set Lensa Baru untuk iPhone 7 dan 7 Plus

Pelopor lensa clip-on untuk iPhone, Olloclip, memperkenalkan tiga set lensa baru yang dirancang secara khusus untuk iPhone 7 dan 7 Plus. Seperti yang kita tahu, duo smartphone terbaru Apple tersebut memang tidak berubah desainnya terkecuali kameranya yang bertambah besar dan tebal. Maka dari itu, lensa Olloclip lawas pun jadi tidak kompatibel.

Selain membuat tiga set lensa barunya kompatibel dengan iPhone 7 dan 7 Plus, Olloclip juga menyempurnakan desain optiknya dengan lensa multi-elemen dan lapisan khusus guna meningkatkan ketajaman hasil tangkapannya. Di saat yang sama, mekanisme pemasangannya juga sedikit berubah.

Tidak seperti sebelumnya, ‘rumah’ lensa dan frame yang menjepit ponsel kini merupakan dua komponen yang terpisah. Olloclip menyebutnya dengan istilah “Connect”, yang pada dasarnya terinspirasi oleh kamera dengan lensa interchangeable. Mekanisme seperti ini memungkinkan pengguna untuk memasang dan menyesuaikan posisi lensa dengan mudah, bahkan ketika iPhone terpasangi screen protector.

Olloclip Core Lens Set paling fleksibel dengan tiga lensa / Olloclip
Olloclip Core Lens Set paling fleksibel dengan tiga lensa / Olloclip

Ketiga set lensa baru tersebut adalah Core Lens Set, Active Lens Set dan Macro Pro Lens Set. Core Lens Set merupakan yang paling fleksibel, meliputi lensa fisheye, super-wide 120 derajat dan macro 15x – dari yang paling lebar nyaris 180 derajat sampai close-up dengan tingkat perbesaran 15x.

Active Lens Set di sisi lain mencakup lensa telephoto 2x dan ultra-wide 155 derajat. Terakhir, Macro Pro Lens Set terdiri dari lensa macro 7x, macro 14x dan macro 21x dengan enam elemen untuk menciptakan gambar close-up yang mendetail.

Masing-masing set lensa datang bersama aksesori Pendant Stand untuk menyimpan dan memberikan akses yang mudah pada semua lensanya. Core Lens Set dijajakan seharga $100 (atau $120 bersama casing), Active Lens Set $120 dan Macro Pro Lens Set $80. Ketiganya bisa dibeli mulai November mendatang.

Sumber: PR Newswire.

Astell & Kern XB10 Ubah Headphone Apapun Menjadi Wireless

Salah satu kalangan pengguna yang paling terpukul dengan hilangnya jack headphone pada iPhone 7 mungkin adalah para audiophile. Bagaimana tidak, headphone kesayangan mereka yang umumnya berharga mahal tak lagi bisa digunakan dengan smartphone terbaru Apple tersebut.

Tentunya mereka akan merasa keberatan kalau diminta untuk membeli headphone baru yang berkonektor Lightning. Mungkin bukan masalah dana, tetapi mereka sudah terlanjur jatuh cinta dengan kualitas suara dan kenyamanan yang ditawarkan headphone andalannya. Lalu apa solusinya?

Salah satunya datang dari Astell & Kern, nama yang sudah tidak asing lagi di telinga para audiophile. Produsen perangkat pemutar musik kelas atas tersebut belum lama ini mengumumkan perangkat unik bernama XB10 yang merupakan perpaduan dari DAC, headphone amp dan Bluetooth transmitter.

Tancapkan headphone pada XB10, seketika juga headphone menjadi wireless / Astell & Kern
Tancapkan headphone pada XB10, seketika juga headphone menjadi wireless / Astell & Kern

Premis yang ditawarkan cukup sederhana, dimana Anda nantinya bisa mengubah headphone apa saja menjadi headphone Bluetooth. Cukup sambungkan kabel headphone ke XB10, lalu perangkat tersebut akan menyambung ke smartphone lewat Bluetooth 4.2. XB10 memanfaatkan codec aptX HD dan DAC berkualitas yang akan memastikan kualitas suara terbaik dari konektivitas nirkabel serta sanggup mengolah file audio beresolusi 24-bit/128kHz.

Kehadiran sebuah amplifier dalam XB10 menjadikannya sebagai perantara headphone dan smartphone yang bisa diandalkan. Sederhananya, pengguna tetap bisa menggunakan headphone yang mempunyai impedansi tinggi dan membutuhkan amplifier terpisah untuk bisa mereproduksi suara dalam volume yang optimal.

XB10 mengemas dua macam jack headphone: 3,5 mm dan 2,5 mm. Kontrol volume dan playback bisa diakses lewat tombol-tombol fisik di sekujur permukaan atas XB10. Menariknya, XB10 akan menghentikan musik secara otomatis ketika ada panggilan telepon masuk, dan pengguna bisa berbicara melalui mikrofon terintegrasinya.

Kontrol volume dan playback bisa diakses lewat XB10 / Astell & Kern
Kontrol volume dan playback bisa diakses lewat XB10 / Astell & Kern

XB10 datang bersama sebuah klip yang bisa dijepitkan di celana atau di mana pun pengguna mau demi memudahkan akses. Soal kompatibilitas, XB10 sejatinya bisa digunakan bersama perangkat apapun yang mendukung codec aptX. Masalahnya, banyak orang tidak tahu kalau iPhone tak pernah mendukung codec ini, dan Apple juga tidak mengungkap detail untuk iPhone 7 terkait hal ini.

Mungkin saja iPhone 7 akhirnya membawa dukungan aptX, mengingat Apple juga baru saja mengumumkan AirPods. Terlepas dari itu, Astell & Kern sendiri mencantumkan label iPhone pada artikel blog mengenai XB10, dan smartphone lain seperti Moto Z yang juga tidak memiliki jack headphone masih kompatibel.

Astell & Kern XB10 saat ini sudah mulai dipasarkan dengan banderol $189 – seharga sebuah headphone kelas menengah ke atas, tapi masih jauh lebih murah dibanding produk-produk super-premium besutan Astell & Kern lainnya.

Sumber: Digital Trends dan Astell & Kern.

Apple Perkenalkan AirPods, Earphone Tanpa Kabel Perdananya

Apa yang dirumorkan tidak meleset, iPhone 7 benar-benar hadir tanpa jack headphone. Sebagai gantinya, Apple akan membundel EarPods dengan konektor Lightning dalam paket penjualan, lengkap beserta sebuah adapter Lightning ke 3,5 mm untuk digunakan bersama headphone lain.

Absennya jack headphone ini dilihat Apple sebagai peluang untuk memperkenalkan produk baru. Dijuluki AirPods, ia merupakan sepasang earphone wireless dengan desain terpisah, alias tanpa kabel seperti yang sudah kita jumpai sebelumnya lewat Samsung Gear IconX maupun Bragi Headphone.

Desainnya kelihatan seperti EarPods yang dipotong kabelnya. Pun demikian, Apple telah menyematkan sejumlah komponen canggih di dalamnya, termasuk halnya chip Apple W1 yang bertugas untuk mengendalikan bermacam sensor di dalam AirPods serta menyajikan konektivitas nirkabel yang irit daya.

Tidak mengejutkan dari Apple, mereka benar-benar bungkam terkait konektivitas yang dipakai oleh AirPods. iMore menyebutkan bahwa AirPods juga tetap memanfaatkan koneksi Bluetooth LE di samping yang disuguhkan chip Apple W1 tadi. Singkat cerita, kalau perangkat Anda menjalankan iOS 10, watchOS 3 atau macOS Sierra, AirPods bisa digunakan bersamanya.

Selipkan AirPods ke dalam case-nya selama 15 menit, Anda pun bisa memakainya hingga tiga jam / Apple
Selipkan AirPods ke dalam case-nya selama 15 menit, Anda pun bisa memakainya hingga tiga jam / Apple

AirPods datang bersama sebuah case yang bertindak sebagai charger. Baterainya sendiri bisa bertahan selama 5 jam, dan case ini akan memberikan suplai daya yang cukup hingga lebih dari 24 jam. Menariknya, Apple mengklaim waktu charging selama 15 menit saja sudah bisa memberikan daya yang cukup untuk pemakaian selama 3 jam.

Untuk menggunakan AirPods, pengguna tinggal membuka case-nya di dekat iPhone lalu perangkat akan otomatis terdeteksi dan siap disambungkan. Kendalinya mengandalkan Siri, yang bisa dipanggil dengan menyentuh AirPods dua kali. Saat AirPods Anda lepas dari telinga, musik pun akan dihentikan secara otomatis.

AirPods rencananya akan mulai dipasarkan pada akhir bulan Oktober seharga $159.

Sumber: Apple.

Pasangkan Insta360 Nano, iPhone Otomatis Jadi Kamera 360 Derajat

Semakin banyaknya jumlah video 360 derajat atau VR di YouTube bukan berarti Anda harus diam-diam dan menjadi penikmat begitu saja. Anda sendiri bisa membuat video 360 derajat dengan bermodalkan iPhone dan aksesori unik bernama Insta360 Nano berikut ini.

Insta360 Nano pada dasarnya merupakan sebuah perangkat yang menancap di port Lightning milik iPhone. Ia dibekali sepasang lensa fisheye dengan sudut pandang masing-masing 210 derajat di kedua sisinya, sanggup merekam video 360 derajat dalam resolusi 3K (3040 x 1520 pixel) 30 fps, serta tentu saja memotret foto panorama 360 derajat.

Saat ia disambungkan ke iPhone, aplikasi pendampingnya akan dibuka secara otomatis. Aplikasi inilah yang bertugas menyambungkan gambar dari kedua lensa Insta360 Nano menjadi satu gambar 360 derajat. Proses ini dilakukan secara real-time, yang berarti Anda juga bisa melakukan live broadcast.

Insta360 Nano juga bisa digunakan tanpa perlu menancap pada iPhone, menjadi sebuah action cam 360 derajat / Insta360
Insta360 Nano juga bisa digunakan tanpa perlu menancap pada iPhone, menjadi sebuah action cam 360 derajat / Insta360

Karena menancap ke port Lightning, berarti posisi iPhone akan terbalik saat Anda menggunakannya. Ya mungkin sedikit aneh di mata orang-orang sekitar, tapi yang penting Anda bisa menghasilkan video 360 derajat dari sebuah iPhone.

Pengguna juga tidak perlu khawatir aksesori ini bakal menyedot baterai milik iPhone mengingat ia telah dibekali dengan baterainya sendiri yang berkapasitas 800 mAh. Sebuah slot microSD juga tersedia sehingga pengguna tak perlu khawatir storage milik iPhone-nya kritis akibat koleksi video 360 derajat yang diambil.

Insta360 Nano saat ini telah dipasarkan seharga $199. Model iPhone yang kompatibel adalah iPhone 6, 6 Plus, 6S dan 6S Plus. Ia pun juga bisa digunakan secara langsung tanpa harus ditancapkan ke iPhone terlebih dahulu, dan kotak kemasannya bisa dijadikan sebagai VR Cardboard.

Sumber: TechRadar.

Mophie Juice Pack Wireless Hadirkan Wireless Charging Plus Daya Baterai Ekstra untuk iPhone

Di tahun 2016 ini, wireless charging sepertinya sudah menjadi fitur standar kebanyakan smartphone flagship. Namun sayang Apple hingga kini masih bersikukuh tidak menyediakannya pada iPhone 6S dan 6S Plus, sampai akhirnya pabrikan aksesori pihak ketiga pun merasa harus turun tangan.

Mophie, yang terkenal akan produk battery case untuk iPhone, baru-baru ini meluncurkan Juice Pack Wireless untuk iPhone 6S dan 6S Plus. Casing ini menarik karena tidak cuma memberikan proteksi sekaligus menambah daya tahan baterai hingga 50 persen lebih, tapi juga menghadirkan fitur wireless charging pada kedua model iPhone terbaru tersebut.

Juice Pack Wireless kompatibel dengan hampir semua Qi wireless charger yang ada di pasaran. Akan tetapi Mophie turut menyediakan Charge Force Wireless Charging Base pada paket penjualan. Kelebihan dari aksesori pelengkap ini adalah integrasi magnet, dimana iPhone yang dibalut Juice Pack Wireless bisa menempel dan wireless charging dapat berlangsung secara sempurna – tidak ada lagi resiko salah meletakkan perangkat.

Selain itu, Charging Base ini juga kompatibel dengan aksesori opsional berupa mount untuk meja maupun dashboard mobil. Idenya adalah, pengguna bisa meletakkan iPhone dalam posisi portrait atau landscape serta dalam sudut yang diinginkan selagi charging berlangsung.

Mophie Juice Pack Wireless untuk iPhone 6/6S sekarang sudah dipasarkan seharga $100, sedangkan untuk iPhone 6 Plus/6S Plus seharga $130. Kita lihat saja nanti apakah langkah yang diambil Mophie ini berhasil ‘memaksa’ Apple untuk menghadirkan wireless charging pada iPhone 7.

Sumber: Engadget dan Mophie.

SanDisk iXpand Ingin Menjadi Solusi Atas Keterbatasan Storage Perangkat iOS

Di tahun 2016 ini, jangankan 16 GB, storage 64 GB saja terkadang bisa terasa kurang, apalagi kalau perangkat bisa merekam video 4K. Pengguna Android bisa sedikit lega karena mayoritas handset dilengkapi slot microSD untuk ekspansi storage, namun tidak demikian untuk pengguna iPhone.

Solusi yang paling umum adalah layanan cloud storage, akan tetapi sejumlah pengguna mungkin tidak mau harus selalu mengandalkan koneksi internet setiap saat dirinya hendak mengakses konten multimedia. Untuk itulah perangkat seperti SanDisk iXpand ini eksis.

iXpand pada dasarnya merupakan sebuah flash drive yang kompatibel dengan iPhone, memungkinkan para pengguna untuk menyimpan dan mengambil data dengan mudah. Versi baru iXpand kini punya dimensi yang jauh lebih ringkas ketimbang pendahulunya; ukurannya hampir sama dengan USB flash drive pada umumnya.

Versi baru SanDisk iXpand (atas) dan versi lamanya (bawah) / SanDisk
Versi baru SanDisk iXpand (atas) dan versi lamanya (bawah) / SanDisk

Ia dapat ditancapkan ke PC atau Mac dengan mudah lewat sambungan USB 3.0 miliknya. Di ujung lainnya, terdapat konektor Lightning yang fleksibel untuk disambungkan ke perangkat iOS, baik iPhone maupun iPad.

Pengguna perlu meng-install aplikasi pendamping iXpand terlebih dulu. Aplikasi ini menyimpan sejumlah fitur menarik. Salah satunya, foto dan video baru yang diambil menggunakan iPhone bisa langsung dikirim ke iXpand sesaat setelah disambungkan.

Lebih lanjut, pengguna juga bisa langsung mengakses konten multimedia tanpa harus memindah file dari iXpand ke iPhone terlebih dulu. Asalkan formatnya kompatibel, aplikasi siap memutar file audio maupun video yang tersimpan dalam iXpand.

SanDisk iXpand ditawarkan dalam empat varian kapasitas: 16 GB, 32 GB, 64 GB dan 128 GB. Harganya berkisar antara $50 – $130. Sayang sejauh ini belum ada informasi terkait kapan ia bakal tersedia di tanah air.

Sumber: BGR.

Dengan Pictar, iPhone Jadi Serasa Kamera DSLR

Memang benar kalau hasil foto kamera iPhone 6S yang terbaru sekalipun masih belum bisa disandingkan dengan kamera DSLR. Namun kalau sekadar untuk dipajang di media sosial, iPhone saja sudah lebih dari cukup. Yang kurang hanyalah keterbatasan kontrolnya saja, plus desain bodi yang kurang ideal untuk dipakai memotret dengan satu tangan.

Maka dari itu, tidak sedikit pabrikan aksesori yang muncul dengan ide-ide kreatif guna mengubah iPhone jadi senyaman menggunakan kamera DSLR. Salah satunya adalah Miggo, yang belum lama ini memperkenalkan sebuah grip kamera iPhone inovatif melalui Kickstarter.

Bernama Pictar, premisnya amat sederhana. Pengguna tinggal menyelipkan iPhone, lalu genggam grip-nya layaknya sebuah kamera DSLR. Di bagian atasnya, tertanam tombol shutter beserta sederet kenop putar yang bisa dikustomisasi, mulai dari menyesuaikan exposure compensation, mengatur zoom, hingga mengaktifkan kamera depan.

Sisi bawah Pictar dilengkapi mount untuk tripod / Miggo
Sisi bawah Pictar dilengkapi mount untuk tripod / Miggo

Namun yang lebih menarik lagi dari Pictar adalah bagaimana perangkat ini bisa berkomunikasi dengan iPhone tanpa Bluetooth maupun colokan Lightning. Pictar memanfaatkan teknologi ultrasonik, dimana setiap kenop atau tombol yang ditekan akan memancarkan suara berfrekuensi tinggi yang tak bisa didengar telinga manusia, tapi bisa didengar oleh mikrofon milik iPhone.

Selanjutnya, aplikasi pendamping Pictar akan mengaktifkan fungsi-fungsi tertentu sesuai dengan kenop atau tombol yang ditekan. Keuntungan dari teknologi semacam ini adalah, baterai iPhone tak akan cepat terkuras akibat terus terhubung ke Pictar.

Hasil fotonya tentu saja sama persis dengan tidak menggunakan Pictar, mengingat aksesori ini sama sekali tak mengemas komponen optik yang mengintervensi kamera iPhone. Fokusnya hanya pada memberikan kenyamanan dalam mengoperasikan iPhone sebagai kamera andalan, dengan satu tangan ataupun dua tangan, tanpa menguras baterai perangkat.

Dimensi Pictar bisa disesuaikan dengan beragam model iPhone / Miggo
Dimensi Pictar bisa disesuaikan dengan beragam model iPhone / Miggo

Lebih istimewa lagi, dimensi Pictar bisa disesuaikan dengan berbagai model iPhone, mulai dari 4S sampai 6S, dengan pengecualian untuk varian 6 Plus dan 6S Plus. Sisi bawahnya dilengkapi mount untuk tripod, dan pengguna juga bisa menyambungkan aksesori tambahan seperti LED flash atau mikrofon.

Di Kickstarter, Pictar dijajakan seharga $75 untuk para backer. Bundelnya mencakup unit Pictar itu sendiri, sebuah pouch dan sebuah strap yang bisa diikatkan ke pergelangan tangan.

Sumber: DPReview.

The Connected Sleeve Hadirkan Fitur Wireless Charging pada iPhone dalam Wujud yang Sangat Elegan

Dalam mencari aksesori smartphone, terutama casing, sulit menemukan keseimbangan antara fungsi dan estetika. Ambil contoh iPhone Smart Battery Case. Desainnya jauh dari kata cantik, akan tetapi fungsinya amat bermanfaat, sanggup menggandakan daya tahan baterai iPhone 6 yang memang terkenal agak loyo.

Namun bukan berarti keseimbangan fungsi dan estetika ini mustahil dicapai. Buktinya adalah produk bernama The Connected Sleve ini. Didesain secara handmade di Perancis, ia merupakan sebuah pouch untuk smartphone yang terlihat begitu mewah. Di saat yang sama, ia juga merangkap peran sebagai powerbank dengan kemampuan wireless charging.

Connected Sleeve kompatibel dengan sejumlah perangkat sekaligus, yakni iPhone 5, 5S, 6 dan 6s, Samsung Galaxy S6 dan S6 Edge, Sony Xperia Z5, Microsoft Lumia 950, dan LG Nexus 5. Khusus untuk iPhone dan Xperia Z5 yang tak dibekali fitur wireless charging, telah disertakan sebuah adapter khusus yang bisa ditancapkan ke port Lightning atau micro USB.

The Connected Sleeve

Cara kerjanya simpel sekali. Setiap kali smartphone dijejalkan ke dalam pouch, charging akan segera berlangsung. Hal ini tentu saja juga berlaku ketika smartphone diletakkan di atas pouch berbahan kulit asli tersebut. Pouch ini mengemas baterai berdaya 4.500 mAh; cukup untuk mengisi ulang baterai smartphone kira-kira hampir dua kali.

Untuk mengecek sisa baterai milik pouch-nya, pengguna bisa melihat warna pada indikator LED-nya: hijau berarti di atas 90 persen, merah berarti di bawah 90 persen, dan merah berkedip berarti sudah kurang dari 20 persen – atau bisa juga melalui aplikasi pendampingnya di smartphone. Untuk mengisi ulangnya kembali, pengguna tinggal menancapkan tali pengaitnya yang merupakan konektor USB, atau bisa juga dengan menempatkannya di atas Qi wireless charger.

Ide di balik The Connected Sleeve ini memang terbilang sederhana, tapi eksekusinya benar-benar dijalani dengan baik. Buat yang tertarik, ia bisa dipesan melalui Kickstarter seharga $140, belum termasuk biaya pengiriman internasional. Harga retail-nya akan melonjak menjadi $270.

Carl Zeiss Ungkap Aksesori Lensa Smartphone Perdananya

Perusahaan pembuat aksesori lensa smartphone macam Olloclip harus berhati-hati. Pasalnya, tidak cuma persaingan di ranah ini semakin panas, tetapi nama-nama besar seperti Carl Zeiss kini juga ikut turun tangan dan memberikan penawarannya sendiri.

Di depan pengunjung CES 2016, Zeiss mengumumkan kemitraannya bersama Fellowes Brands. Fellowes sendiri merupakan otak di balik ExoLens, dan pengumuman ini berarti mereka bakal mendesain dan mengembangkan lensa smartphone secara langsung bersama dedengkot lensa kamera yang sudah berkiprah sejak tahun 1890 tersebut.

Sebanyak tiga lensa sekaligus sudah direncanakan, yakni lensa wide-angle, telephoto dan macro. Ketiganya tentu saja akan mengemas optik berkualitas rancangan Zeiss, termasuk halnya lapisan anti-reflektif T* yang sudah menjadi senjata andalan lini lensa kamera Zeiss selama beberapa tahun.

Khusus untuk model macro, lensa ini punya satu fitur yang tak dimiliki lensa dari brand lain yang sejenis, yaitu fungsi zoom. Zeiss mengklaim mereka adalah yang pertama kali berhasil menyematkan fungsi zoom ke dalam sebuah aksesori lensa untuk smartphone. Hal ini jelas akan meningkatkan fleksibilitasnya dalam berbagai kondisi.

ExoLens with Zeiss Optics

Ketiga lensa ini kompatibel dengan iPhone 6S maupun 6S Plus, dengan bantuan sebuah mount khusus yang dijepitkan ke smartphone. Mount ini juga dilengkapi lubang tripod standar, sekaligus dapat dipasangi aksesori lain yang kompatibel.

Tiga lensa ExoLens dengan optik rancangan Zeiss ini rencananya baru akan dipasarkan pada kuartal kedua tahun 2016. Banderol harganya masih belum dirincikan, tetapi sudah ada rencana untuk merilis model yang kompatibel dengan perangkat lain selain iPhone.

Untuk sementara, Anda bisa melihat sampel-sampel foto yang bisa dihasilkan oleh lensa smartphone buatan Zeiss ini. Lebih lengkapnya bisa Anda lihat langsung di situs resmi Zeiss.

ExoLens with Zeiss Optics sample photo

ExoLens with Zeiss Optics sample photo

ExoLens with Zeiss Optics sample photo

Sumber: PetaPixel dan Zeiss.