Keluarga Baru Moto Mods, Bisa Cetak Foto Langsung dari Smartphone

Salah satu keunikan smartphone seri Moto Z dari Motorola adalah desain semi modular dan dukungan aksesori bernama Moto Mods. Kombinasi Moto Z dan Moto Mods ini memungkinkan Anda untuk meningkatkan fungsi smartphone secara signifikan.

Dari pantauan saya, saat ini sudah ada 16 aksesori Moto Mods. Mulai dari Moto Gamepad, Hasselblad True Zoom, Moto 360 Camera, Moto Insta-Share Projector (proyektor), Moto Turbopower Pack (power bank), hingga yang terbaru adalah Polaroid Insta-Share Printer (kamera instan).

moto-mods-kamera-polaroid

Dengan Polaroid Insta-Share Printer ini, Anda dapat memproses foto sendiri langsung di dalam badan smartphone setelah melakukan pemotretan. Jadi, tidak perlu lagi datang ke studio cetak foto dan menunggu.

Aksesori Moto Mods ini dapat mencetak foto secara instan dan foto bisa langsung dinikmati dalam waktu semenit saja. Aktivitas berfoto tentunya bakal lebih menyenangkan dan hasil foto yang dihasilkan jauh lebih berkesan dan berharga.

kamera polaroid

Printer pada Polaroid Insta-Share Printer ini menggunakan teknologi ZINK dan dapat mencetak foto ukuran 2×3. Anda juga dapat menemukan efek-efek khusus a la kamera Polaroid, dan Anda juga bisa mencetak foto-foto dari Facebook, Instagram, dan Google Photos.

Anda pengguna smartphone Motorola Moto Z? Untuk mendapatkan Polaroid Insta-Share Printer ini Anda harus mengeluarkan dana sebesar US$ 200 atau sekitar Rp 2,7 jutaan. Seperti aksesori lainnya, inovasi Moto Mods Motorola ini memang dibanderol cukup mahal.

Sumber: GSMArena.

Lewat Moto Gamepad, Motorola Menunjukkan Keseriusannya Menyelami Ranah Mobile Gaming

Konsep modular yang menjadi arahan keluarga Moto Z Play diambil karena Motorola percaya kebutuhan pengguna smartphone berbeda-beda. Dan di momen pengenalan handset Moto Z2 Play di Asia Tenggara minggu ini, sang produsen memperkenalkan deretan Moto Mods anyar yang bisa menyempurnakan pengalaman pemakaian perangkat bergerak.

Di antara pengumuman varian baru modul-modul tersebut, Moto Gamepad muncul sebagai kejutan menyenangkan bagi penggemar permainan mobile. Fungsi dasarnya sama seperti controller game buat smartphone lain, yaitu ‘mengembalikan’ sistem kendali berbasis gyro ke penyajian tradisional, sehingga jadi lebih familier serta presisi. Namun Moto Gamepad sendiri menyajikan beberapa fitur menarik, membuatnya lebih unggul dibanding aksesori sejenis dari produsen third-party.

Moto Gamepad 3

Seperti Moto Mods lain, Moto Gamepad tersambung secara fisik via connector di belakang smartphone. Koneksi non-wireless tersebut memastikan keterlambatan input-nya bisa ditekan ke tingkat minimal. Moto Gamepad juga menyimpan baterai build-in, dan ketika Anda menyambungkannya ke Moto Z/Z Play/Z2 Play, sistem secara otomatis akan mengalihkan konsumsi daya dari baterai di aksesori.

Moto Gamepad 4

Lewat cara ini, baterai di unit smartphone hampir tidak tersentuh; dan untuk jangka panjang, membuatnya jadi lebih awet. Moto Gamepad ditenagai unit baterai 1.035mAh, diklaim bisa menemani Anda menikmati permainan selama delapan jam sebelum Moto Mods tersebut mulai menggunakan tenaga di handset.

Moto Gamepad 5

Desain merupakan salah satu faktor paling atraktif dari Moto Gamepad. Aksesori controller itu menyuguhkan layout yang akrab: ada sepasang thumb stick analog, D-pad dan action button diposisikan di area kiri dan kanan, kemudian terdapat pula rangkaian tombol di punggung buat menyederhanakan input – semuanya dirancang agar responsif dan empuk di jari Anda.

Moto Gamepad 2

Moto Gamepad memiliki dimensi 226×75,9×24,4-milimeter dengan bobot 140g. Di sesi hands-on kemarin, saya merasa ukuran ini memang cukup panjang karena gamepad merangkul semua bagian Moto Z2 Play. Saat terpasang, Moto Gamepad menutup port-port fisik di handset. Jadi sebagai solusinya, produsen turut membubuhkan port di sana: ada USB type-C untuk charging serta port audio 3,5mm, sangat berguna jika Anda ingin menikmati game dengan ditemani headset/earphone.

Moto Gamepad 1

Di bagian punggungnya, Moto Gamepad mengusung branding Lenovo Legion, dilengkapi logo visor khas dengan lampu LED merah. Dalam sesi tanya jawab, senior director Danny Adamopoulos menjelaskan pada saya bahwa tidak tertutup kemungkinan aksesori dengan branding Legion lain akan hadir buat keluarga Motorola Moto Z.

Moto Gamepad dirancang agar kompatibel dengan Moto Z, Moto Z Play dan Moto Z2 Play. Moto Mods ini dibanderol di harga US$ 80, hadir di ‘musim panas’ 2017. Kabarnya, sudah ada lebih dari 100 game siap mendukung Moto Gamepad.

Pengembangnya Bangkrut, Casing Berlayar E-ink Popslate Batal Diproduksi

Tidak selamanya proyek crowdfunding dapat terealisasikan menjadi sebuah produk final untuk dipasarkan langsung ke konsumen. Fakta ini juga yang menjadi dasar keputusan Indiegogo untuk menambah perannya tak hanya sebagai platform crowdfunding saja, tapi juga sebagai fasilitator.

Kegagalan ini tidak hanya berlaku untuk pengembang kelas amatir, bahkan yang sudah punya pengalaman pun juga bisa jadi korban, seperti yang dibuktikan oleh Popslate baru-baru ini. Kalau Anda masih ingat, pada bulan Maret tahun lalu Popslate mengumumkan sebuah casing iPhone yang dibekali layar e-ink di belakangnya, dengan estimasi perilisan pada bulan Juli 2016.

Akibat sejumlah kendala teknis, Popslate mau tidak mau harus menunda jadwal perilisannya ke bulan Oktober. Namun sampai sekarang di bulan Maret 2017 (sekitar setahun sejak pengumumannya di Indiegogo), casing bernama Popslate 2 itu tak kunjung tiba di tangan konsumen.

Usut punya usut, Popslate sedang dalam proses menyatakan bangkrut. Mereka mengaku sudah kehabisan dana untuk meneruskan tahap pengembangan dimana sejumlah prototipe yang dibuatnya tidak lulus uji sertifikasi Made for iPhone yang diwajibkan Apple.

Alasannya, casing buatan mereka membuat iPhone jadi tidak bisa mengirim atau menerima transmisi frekuensi radio, ditambah lagi fungsi charging-nya tidak konsisten. Kesalahan yang dilakukan Popslate sebenarnya cukup mendasar: mereka salah memilih bahan casing, yaitu plastik dan serat kaca, yang pada akhirnya menjadi penyebab masalah sinyal itu tadi.

Meski selama melangsungkan kampanye di Indiegogo mereka berhasil mengumpulkan dana lebih dari $1,1 juta, rupanya itu masih belum cukup untuk menyelesaikan masalah yang dialaminya. Alhasil, tidak ada satu pun pesanan backer yang bisa dipenuhi, dan lebih parah lagi, tidak ada backer yang bakal menerima refund.

Kegagalan Popslate 2 bisa menjadi pelajaran bagi konsumen untuk lebih teliti lagi dalam memilih proyek crowdfunding / Popslate
Kegagalan Popslate 2 bisa menjadi pelajaran bagi konsumen untuk lebih teliti lagi dalam memilih proyek crowdfunding / Popslate

Jujur saya sedih campur kecewa mendengar kabar semacam ini. Pasalnya, Popslate bukanlah perusahaan atau startup baru yang belum punya pengalaman sama sekali. Produk gagal ini merupakan produk kedua mereka, dimana produk pertamanya berhasil diwujudkan juga melalui Indiegogo.

Kegagalan Popslate ini memang bukan yang paling fatal. Kasus Skully AR-1 bisa dibilang jauh lebih parah, dimana selama kampanye di Indiegogo pengembangnya berhasil mengumpulkan hampir $2,5 juta, tapi pada akhirnya menyatakan bangkrut dan tidak bisa memberikan refund kepada para backer yang sudah terlanjur membayar masing-masing sebesar $1.500.

Terlepas dari itu, kegagalan Popslate ini bisa menjadi pelajaran bukan hanya untuk developer saja, tapi juga bagi kita sebagai konsumen. Tanpa ada maksud menakut-nakuti, kita harus lebih teliti lagi dalam memilih produk yang dipasarkan lewat situs crowdfunding – pengalaman dan jam terbang pengembangnya kini terbukti tidak bisa dijadikan acuan.

Semoga saja solusi yang telah disiapkan oleh Indiegogo bisa mengatasi masalah-masalah semacam ini. Karena kalau tidak, nama Indiegogo sendiri yang ikut menjadi jelek.

Sumber: The Verge.

Nurugo SmartUV Ialah Kamera Ultraviolet Untuk Smartphone Anda

Biasanya kita tidak terlalu peduli pada kesehatan kulit hingga melihat efek buruknya secara langsung: jadi merah akibat terbakar matahari, muncul banyak jerawat, serta menunjukkan tanda-tanda penuaan dini. Padahal hanya dengan memanfaatkan spektrum cahaya ultraviolet, kita bisa mengetahui keadaan kulit dan mengatasi masalahnya lebih cepat.

Inilah alasan yang mendorong developer asal Korea Selatan bernama Nurugo menciptakan SmartUV. Device ini adalah kamera tambahan untuk smartphone yang bisa mengambil foto atau merekam video dalam cahaya UV dan menampilkannya di layar handset Anda via app. SmartUV disiapkan sebagai metode sederhana dan terjangkau buat memeriksa kebugaran kulit serta diharapkan dapat mengajari banyak orang soal bahaya dari sinar matahari.

Nurugo SmartUV dirancang untuk tersambung ke port fisik di smartphone Anda – yakni microUSB, connector Lightning, serta tersedia pula USB type-C. Keunikan SmartUV membuatnya sukses merebut gelar honoree CES 2017 Innovation Awards, dan developer punya rencana buat menyempurnakan lagi desainnya. Di model akhirnya nanti, penampilan SmartUV lebih ramping dan terpasang lebih mantap ke handset. Ia mempunyai satu tombol fisik di sisi punggung, dan berbobot kurang dari 20-gram.

Nurugo SmartUV 1

Lewat aplikasi mobile, kita bisa melihat tampilan normal serta gambar/video berbasis ultraviolet. Di sana, kita dapat mengetahui apa yang sedang terjadi di bawah lapisan epidermis, misalnya mengetahui kemunculan sunspot, mengawasi kerusakan kulit karena penuaan, hingga mendeteksi melanoma ataupun jenis kanker kulit berbahaya lainnya – sehingga membuat kita tak lagi malas untuk memakai tabir surya.

Cahaya ultraviolet tidak memiliki warna dan berada di luar spektrum cahaya yang bisa dilihat oleh mata. Itu alasannya gambar yang dihasilkan oleh SmartUV hanya berwarna hitam putih. Putih menunjukkan area-area tempat UV terpantul, sedangkan hitam adalah zona di mana ultraviolet diserap atau dihalangi. Via SmartUV, Anda dapat mengecek apakah sudah mengenakan sunblock secara merata atau belum.

Nurugo SmartUV 2

Nurugo berencana menyiapkan dua varian SmartUV, untuk Android dan iDevice, masing-masing tersedia dalam dua pilihan warna, yaitu hitam dan perak. Pengoperasiannya dijanjikan sederhana, dan aksesori ini juga tidak memerlukan proses charging agar bisa digunakan – langsung dicolokkan saja ke port di smartphone.

SmartUV kabarnya akan dijajakan di harga retail US$ 195, namun selama periode crowdfunding-nya masih berlangsung di Kickstarter, Anda dapat memesannya seharga mulai dari US$ 105 (dengan memilih opsi Earlier Bird).

PhotoFast iType-C Permudah Ekspansi Penyimpanan dan Transfer Data Perangkat Apple Anda

Pengguna iDevice tahu, besarnya kapasitas penyimpanan berbanding lurus dengan harga. Alhasil, banyak orang terpaksa memilih varian ber-storage kecil, dan efeknya adalah mereka segera kehabisan ruang penyimpanan dalam waktu singkat. Cloud memang bisa jadi solusi, tapi belakangan banyak bermunculan alternatif berupa flash storage, salah satunya ialah kreasi unik dari PhotoFast ini.

Namanya mungkin belum sering kita dengar, namun PhotoFast adalah perusahaan OEM di belakang banyak produk USB on-the-go. Dan bukan cuma hardware, sang produsen asal Taiwan itu juga telah membangun platform andal buat Android dan iOS. Dan di antara portfolio produk mereka, PhotoFast iType-C merupakan produk yang paling fleksibel, dengan fitur terlengkap.

PhotoFast iType-C 5

Pada dasarnya, iType-C adalah medium backup untuk file-file pribadi, sebuah drive eksternal yang dapat mudah Anda sambungkan ke banyak perangkat. iType-C sangat istimewa karena ia merupakan aksesori PhotoFast pertama dengan empat tipe connector: ada USB type-C, USB 3.0 standar, Lighting, serta microUSB. Segala kelengkapan ini dikemas dalam tubuh berwarna putih super-mungil, dimensinya hanya 7,8×2,6×0,9-milimeter dan mempunyai bobot 17-gram saja.

PhotoFast iType-C 1

PhotoFast iType-C disajikan secara modular. Port Lightning berada di ujung, bertolak belakang dari posisi USB type-C, yang dapat tersambung ke adaptor microUSB sekaligus USB (type-A). Strukturnya sangat unik: connector USB bisa Anda tarik ke bawah buat mengekspos micro USB. Bagian port Lightning-nya sendiri sudah memperoleh sertifikasi Apple MFi, artinya aksesori ini dijamin kompatibel ke segala iDevice dan versi iOS. Lalu PhotoFast juga menyediakan tutup transparan berstruktur tangguh demi menjaga ujung connector dari kerusakan.

PhotoFast iType-C 2

Skenario penggunaannya seperti ini: colokkan iType-C ke port USB type-C Macbook, dan Anda dipersilakan memindahkan data-data seperti foto, koleksi musik, video, serta detail kontak ke penyimpanan internal di sana. Selanjutnya, pengguna bisa mengakses file-file tersebut baik dari iPad, iPhone bahkan perangkat Android. File dapat dikelola melalui aplikasi – di sana Anda bisa mengganti nama, memunculkan data-data yang di-locked, dan ada pula integrasi ke Dropbox, OneDrive, Google Drive dan iCloud.

PhotoFast iType-C 3

iType-C memungkinkan Anda menikmati film dan musik tanpa perlu membuka iTunes. Aksesori ini menunjang format audio-visual populer, bahkan sanggup menghidangkan video UHD tanpa masalah. Via app companion PhotoFast One di iDevice, Anda hanya perlu menekan satu tombol untuk mem-backup seluruh konten, termasuk jadwal di kalender dan info-info di contact. Lalu untuk menyempurnakan keamanannya, pengguna juga dapat membubuhkan password.

PhotoFast iType-C 4

Lalu apakah pemilik perangkat Apple saja yang bisa memperoleh manfaat maksimal dari iType-C? Inilah yang membuatnya sangat menarik: iType-C juga mendukung PC berbasis Windows, Linux, device Android sampai smart TV (dengan penyajian yang disederhanakan).

Tersedia tiga pilihan kapasitas penyimpanan PhotoFast iType-C, masing-masing ditawarkan di harga yang berbeda: 64GB (US$ 145), 128GB (US$ 225) dan 200GB (US$ 300); bisa Anda pesan di situs PhotoFast.

HandEnergy Manfaatkan Gerakan Tubuh Untuk Isi Ulang Baterai Smartphone

Ada dua hal umum yang dilakukan oleh konsumen demi memastikan mereka bisa selalu terkoneksi: memilih perangkat bergerak dengan baterai berkapasitas besar, atau membawa aksesori portable charger. Metode kedua merupakan pilihan favorit karena power bank mudah diperoleh. Kendalanya, semakin besar daya tampung portable charger, kian besar pula bobotnya.

Para inventor asal Irlandia punya jalan keluar unik untuk mengatasi masalah kecil ini. Mereka memperkenalkan HandEnergy, sebuah portable charger berkonsep generator yang memungkinkan Anda mengisi kembali baterai tablet atau smartphone dengan gerakan tangan. Berkat kemampuan ini, HandEnergy juga tidak memerlukan sumber listrik karena ia dapat menghasilkan daya secara mandiri.

HandEnergy mempunyai desain bulat sebesar genggaman tangan (ukuran spesifiknya adalah 70,7×72,8mm) dengan bobot 380-gram. Bentuk ini bukan sekedar dipilih agar device tampil menarik, tapi dimaksudkan buat memuat komponen rotor di dalam. Selain mobile device, HandEnergy dapat mentenagai senter, perangkat wearable dan fitness tracker, sampai speaker portable berkat output 5V satu-ampere via port USB.

Cara pemakaiannya cukup sederhana. Pertama, Anda perlu memutar starter ring lalu melepasnya, gunanya ialah untuk memicu gerakan ke rotor. Selanjutnya, Anda hanya tinggal menggerakkan tangan atau menentengnya sembari berlari. Komponen rotor magnetis tersebut berputar di kecepatan 5.000rpm, lalu mengirimkan dayanya ke stator dan di sana ia akan memproduksi arus listrik buat men-charge rangkaian baterai build-in 1.000mAh di dalam.

Developer menyampaikan sejumlah keunggulan HandEnergy dibanding solusi portable charger lainnya: tak seperti device berbasis panel surya, ia tidak membutuhkan sinar matahari dan bisa dimanfaatkan kapanpun; HandEnergy juga efisien, praktis, menghasilkan energi murni bebas emisi, dan merangsang pengguna untuk menggerakkan tubuh. Perangkat ini menghasilkan arus listrik yang sama seperti saat smartphone tersambung ke charger standar.

HandEnergy turut dibekali aplikasi companion, fungsinya adalah untuk melacak seberapa banyak energi yang telah Anda hasilkan, dan dengannya kita bisa share info tersebut di komunitas user. Tim pengembang bilang bahwa app tersebut juga dapat dijadikan basis dari permainan mobile.

HandEnergy

Saat ini tim HandEnergy sedang melangsungkan kampanye pengumpulan dana lewat situs crowdfunding Kickstarter, memasang target di angka € 50.000, dan Anda bisa membantu mereka mencapai sasaran dengan menjadi backer. Di sana, versi early bird HandEnergy dijajakan seharga € 70 atau kisaran US$ 74 (harga retail-nya ialah € 100 atau US$ 105), kabarnya akan mulai didistribusikan di bulan Mei 2017.

Butuh Aksesoris Murah untuk Kamera Anda? Penawaran Ini Mungkin Cocok

Bagi penggemar fotografi level mahir, kamera saja tidaklah cukup. Mereka butuh alat bantu untuk mengoptimalkan hasil bidikan atau mempermudah Anda memperoleh bidikan yang ideal. Seperti tambahan tripod, baterai, lensa, charger portable dan lain-lain.

Berikut ini kami punya beberapa aksesoris penting untuk penggemar fotografi yang sedang diskon.

Excell MN 37 Black Mini Tripod

toko-camzone_excell-mn-37-black-mini-tripod_full02

Tripod mungil yang satu ini berukuran standar 14cm dan dapat diperpanjang hingga 22 meter. Pegangan kameranya cocok untuk jenis kamera pocket yang kokoh dengan material keseluruhan terbuat dari aluminium.

Harga diskon: Rp 73.000 – Blibli
Harga normal: Rp 150.000

Ketai KT-3110A Tripod

ketai_ketai-kt-3310a-tripod_full04

Untuk yang membutuhkan tripod yang lebih tinggi, aksesoris ini bisa jadi pilihan karena dapat diperpanjang hingga 42cm. Material utamanya terbuat dari aluminium alloy yang kokoh, dirakit dengan empat kaki plus tambahan kunci di kolom kaki membuat bidikan Anda semakin stabil.

Harga diskon: Rp 90.000 – Blibli
Harga normal: Rp 150.000

Kartu Memori Sandisk Ultra SDHC 32GB

sandisk_sandisk-ultra-sdhc-sdsdunb-032-sd-card--32-gb-48-mbps-_full03

Memperluas daya simpan kamera bukanlah hal yang baru dilakukan seorang fotografer. Kartu memori buatan Sandisk ini menawarkan kapasitas seluas 32GB dengan kecepatan transfer 48Mbps Class 10 dan tahan di kondisi ekstrim serta guncangan.

Harga diskon: Rp 133.000 – Blibli
Harga normal: Rp 499.000

Charger Baterai Canon LC-E6E

canon_canon-lc-e6e-charger-for-baterai-lp-e6_full03

Charger baterai kamera merk Canon ini dikhususkan untuk baterai tipe LP-E6, mudah dibawa dan dilengkapi indikator agar baterai tak dicas berlebihan. Charger menggunakan Input voltage AC 100V~240V, dan kompatible untuk beberapa merk antara lain Canon EOS 5D Mark II, Canon EOS 5D Mark III, Canon EOS 6D, Canon 6D, Canon EOS 7D, Canon EOS 60D, Canon EOS 60Da.

Harga diskon: Rp 149.000 – Blibli
Harga normal: Rp 550.000

Casing Anti air untuk Xiaomi Yi Action Cam

xiaomi_xiaomi-yi-waterproof-housing-underwater-casing-for-xiaomi-yi_full06

Casing untuk kamera action Xiaomi Yi ini dirancang untuk aktivitas di bawah air hingga kedalaman 40m, terbuat dari bahan transparan dan melindungi kamera dari benturan dan goresan.

Harga diskon: Rp 84.500 – Blibli
Harga normal: Rp 299.000

Pembersih Lensa Kamera Universal

third-party_lenspen-2-in-1-universal-black_full02

Membersihkan lensa butuh cara dan alat khusus agar tak merusak permukaan lensa. Alat pembersih ini mempunyai permukaan yang lembut dan dapat menjangkau celah-celah sempit. Ukurannya yang mungil membuatnya mudah dibawa ke manapun.

Harga diskon: Rp 35.000 – Blibli
Harga normal: Rp 100.000

Sumber gambar header Pixabay.

 

Samsung Luncurkan Enam Aksesori Perangkat Mobile Berdesain Stylish

Sebagai salah satu produsen perangkat elektronik terbesar di dunia, Samsung punya segudang aksesori yang ditujukan untuk menunjang gaya hidup canggih dan stylish konsumennya. Sebelum ini, aksesori-aksesori ini hanya tersedia di Korea Selatan saja, namun mulai November ini Samsung siap memasarkannya ke pasar global eksklusif secara online.

Total ada enam aksesori perangkat mobile yang ditawarkan Samsung, mulai dari wireless speaker, earphone, wireless charger sampai battery pack alias power bank. Berikut rinciannya satu per satu.

Wireless Speaker Bottle Design

Wireless Speaker Bottle Design dan Wireless Charger Tray Design / Samsung
Wireless Speaker Bottle Design dan Wireless Charger Tray Design / Samsung

Bentuknya unik dan sedikit menipu, tapi Anda akan segera mengetahui bahwa ia merupakan sebuah speaker lewat grille yang mengitari bagian bawah bodinya, yang menawarkan cakupan suara 360 derajat. Bagian atasnya merupakan lampu LED yang bisa berpenjar dalam 16 juta warna.

Untuk mengganti warnanya, pengguna cukup mengocok speaker ini, sedangkan untuk mengatur tingkat kecerahannya, pengguna bisa menggenggam speaker dan menerapkan gesture seperti menuangkan air dari botol. Pengaturan lebih merinci bisa dilakukan via Lux Manager App yang bisa diunduh dari Google Play.

Wireless Charger Tray Design

Perangkat dengan ketebalan 17,8 mm ini merupakan pendamping yang pas untuk speaker di atas. Ia bisa mengisi ulang baterai speaker, plus sebuah smartphone di sebelahnya secara nirkabel – syaratnya tentu saja handset harus mendukung teknologi Qi wireless charging.

Battery Pack Kettle Design

Battery Pack Kettle Design dan USB LED Light / Samsung
Battery Pack Kettle Design dan USB LED Light / Samsung

Masih seputar solusi charging, power bank berkapasitas 5.100 mAh atau 10.200 mAh ini punya desain menyerupai teko yang unik, didukung oleh pilihan warna coral pink atau mint blue. Yang menarik, ia datang bersama sebuah kabel yang dilengkapi penjepit supaya smartphone bisa diberdirikan di atas meja ketika sedang di-charge.

USB LED Light

Kalau yang ini dirancang untuk menemani power bank di atas, dimana ia merupakan lampu LED yang bisa menancap ke port USB. Ia hadir dalam dua ukuran yang berbeda, menyesuaikan dengan kapasitas milik Battery Pack Kettle Design.

Wireless Speaker Scoop Design

Wireless Speaker Scoop Design / Samsung
Wireless Speaker Scoop Design / Samsung

Sama-sama merupakan speaker Bluetooth, tapi yang ini berbentuk bulat pipih dan jauh lebih ringkas. Ukurannya yang mungil dimaksudkan untuk dibawa-bawa menemani penggunanya bepergian, itulah mengapa Samsung mendesain bodinya agar tahan terhadap cipratan air.

Fitur pelengkapnya mencakup mikrofon terintegrasi, serta teknologi noise-reduction dan echo-cancellation supaya panggilan telepon bisa dilangsungkan di mana saja.

In-Ear Headphones Rectangle Design

In-Ear Headphones Rectangle Design / Samsung
In-Ear Headphones Rectangle Design / Samsung

Bukan termasuk lini Level dari Samsung, tapi perangkat ini masih menjanjikan kualitas suara yang mumpuni, ditemani konstruksi premium perpaduan bahan logam dan kain. Terdapat sebuah remote control pada kabel berwujud pipihnya.

Sejauh ini Samsung belum mengungkap banderol harga dari masing-masing aksesori. Meski belum ada kepastian, sepertinya sebagian dari produk di atas akan tersedia melalui outlet fisik Samsung maupun retailer online lainnya.

Sumber: Samsung.

Apa Itu Surface Dial dan App Apa Saja yang Didukungnya?

Dalam acara Windows 10 Devices Event di Oktober silam, Microsoft memperkenalkan Surface Studio, PC all-in-one pertama di keluarga Surface. Bersamanya, raksasa teknologi Redmond itu juga menyingkap aksesori unik bernama Surface Dial. Device ini dideskripsikan sebagai alat baru penunjang proses kreatif, memberikan ‘cara inovatif buat berinteraksi dengan teknologi’.

Tapi apa sebenarnya Surface Dial itu? Pada dasarnya, ia adalah sebuah kenop digital, berwujud mirip bola hoki. Dial didesain untuk menemani Surface Pen, berperan jadi salah satu metode input Surface Studio. Cara kerjanya begini: Pen digunakan untuk menggambar dan menavigasi konten Windows di tangan kanan, lalu dengan Dial, Anda bisa segera mengubah setting dan membuka menu tanpa perlu mengangkat Pen dari layar sentuh Studio.

Surface Dial bekerja secara seamless dengan Surface Studio. Menu radial akan segera terbuka begitu Anda meletakkan aksesori ini di atas panel. Fungsinya? Dial dapat memudahkan akses di aplikasi dan menyederhanakan proses utak-utik setting multimedia (sebagai shortcut, scroll, zoom, undo hingga mengubah tingkat brightness). Uniknya lagi, Microsoft turut membenamkan fitur haptic feedback, di mana vibrasi tersaji optimal berkat tubuh aluminium Dial.

Surface Dial 1

Membahas hardware secara lebih detail, aksesori ini memiliki diameter 59mm, berketebalan 30mm dan berbobot 145g (sudah termasuk dua baterai AAA); tersambung ke PC lewat Bluetooth. Dial mempunyai sebuah tombol buat membuka menu dan kenop dapat diputar bebas ke arah kiri dan kanan dengan resistensi 0,3N-cm. Tombol kliknya menyajikan ketahanan 300g, kemudian fitur tactile feedback di sana bisa di-setting via software. Lalu ketika Dial ditaruh di layar Studio, PC all-in-one tersebut segera mengatahui di mana lokasinya.

Surface Dial 2

Dukungan software tentu saja sangat penting. Lewat situs mereka, Microsoft tak lupa menyebutkan sejumlah app yang kompatibel dengan Surface Dial, antara lain:

  • Sketchable
  • Mental Canvas
  • Drawboard PDF
  • Moho 12
  • StaffPad
  • Bluebeam Revu
  • Microsoft Office Win32
  • Semua aplikasi Windows

Via MS PowerUser, Microsoft turut mengungkap software-software lain yang bisa segara memanfaatkan kapabilitas Dial di hari perilisannya nanti:

  • Sportify
  • OneNote
  • Windows Maps
  • Plumbago
  • Sketchpad
  • Groove Music
  • PewPew Shooter
  • Microsoft Photos
  • Paint

Selain Surface Studio, Dial juga dapat bekerja bersama perangkat Surface Pro 4 dan Surface Book, yang penting mereka  telah memperoleh Windows 10 Anniversary Update. Aksesori ini sudah bisa di-pre-order lewat Microsoft Store; dijual seharga US$ 100, dan akan tersedia di tanggal 17 November besok.

Surface Dial 3

Sumber: Microsoft.

iPhone 7 Tak Punya Port Audio? Jangan Dibor, Cukup Pasangkan Fuze

Apple memang tidak menyingkap jumlahnya secara rinci, tapi kabarnya permintaan terhadap iPhone 7 dan 7 Plus begitu besar, konsumen yang tidak melakukan pemesanan sebelumnya tidak bisa membeli device di hari pertama penjualan. Meski demikian, keputusan Apple menghilangkan jack headphone memang jadi kritik dan bahan candaan di kalangan pengguna maupun kompetitor.

Arahan baru Apple tersebut menunjukkan rasa percaya diri mereka terhadap teknologi audio wireless via Bluetooth dan Lightning. Tentu tak semua orang siap merangkul konsep ini. Belum lama mungkin Anda sudah mendengar atau menyaksikan sendiri video cara ‘membuka’ port audio dengan membor bagian bawah iPhone 7. Faktanya, hal ini bukanlah jalan keluar, malah menghancurkan handset mahal. Pemecahan sesungguhnya datang dari tim inventor asal Austin, Amerika Serikat.

Fuze 1

Solusi mereka adalah menyediakan case bernama Fuze, disiapkan baik untuk iPhone 7 serta 7 Plus. Fungsinya tidak jauh berbeda dari aksesori sejenis, Fuze bertugas melindungi smartphone Anda dari baret dan benturan. Selain itu, casing juga dilengkapi baterai tambahan yang mampu menggandakan durasi pemakaian standar sekaligus menyempurnakan iPhone 7 dengan port audio 3.5mm. Berkatnya, Anda tidak perlu buru-buru mengucapkan selamat tinggal pada headphone/earphone kesayangan.

Fuze 2

Menariknya lagi, Fuze tidak menyebabkan volume iPhone 7 terlalu membengkak. Mengusung desain ‘ultra-slim‘, case tersebut cuma membuat iPhone lebih tebal 5mm dengan bobot tambahan 28-gram. Konstruksinya tangguh, memanfaatkan jenis plastik TPU dan ABS, material serupa casing baterai orisinil ciptaan Apple. Pengembang menyediakan lima pilihan warna, yakni putih, hitam, emas, rose gold dan biru.

Fuze 3

Fuze dijanjikan akan menyederhanakan konektivitas iPhone 7, sehingga Anda tidak perlu berkutat dengan dongle dan adaptor, memastikan kemudahan menikmati musik di manapun dan kapanpun. Aksesori itu juga memungkinkan device menyuguhkan lagu meski harus sambil di-charge. Berkat Fuze, Anda tidak perlu mengeluarkan ratusan dolar buat membeli AirPods karena headphone lama masih dapat digunakan.

Untuk baterai buld-in-nya, Fuze versi iPhone 7 menyimpan unit 2.400maH dan ada baterai 3.600mAh di dalam model 7 Plus. Aksesori tersebut tersambung ke smartphone melalui port Lightning.

Case Fuze sudah bisa Anda pesan di situs Indie Gogo. Selama masa kampanye crowdfunding berlangsung, produk dapat dibeli seharga US$ 60 khusus backerearly bird‘. Setelah periode tersebut usai, Fuze dijajakan di harga retail US$ 70. Distribusi diperkirakan akan berlangsung di bulan Desember 2016.

Sumber: FuzeCases.