V-MODA Luncurkan Headphone Noise-Cancelling Pertamanya, M-200 ANC

V-MODA, produsen headphone asal Amerika Serikat yang diakuisisi oleh Roland di tahun 2016, punya logo baru guna menyambut tahun 2021 ini. Bersamaan dengan itu, mereka turut menyingkap headphone wireless anyar yang cukup memikat, yakni V-MODA M-200 ANC.

Ya, dari namanya saja sudah bisa langsung ditebak bahwa headphone ini mengunggulkan fitur active noise cancellation (ANC) untuk mengeliminasi suara-suara di sekitar penggunanya. Di saat pabrikan lain seperti Bose dan Sony sudah mematangkan teknologi ANC-nya selama beberapa tahun, V-MODA justru baru merambah kategori ini sekarang. Namun seperti biasa, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.

Intensitas ANC di headphone ini bisa diatur dalam 10 tingkatan yang berbeda menggunakan aplikasi pendampingnya di smartphone. V-MODA pun tidak lupa menyematkan mode ambient yang akan mengecilkan volume secara otomatis sekaligus menonaktifkan fitur ANC setiap kali pengguna menutupi earcup sebelah kiri menggunakan tangannya.

Untuk urusan estetika, M-200 ANC rupanya masih mempertahankan gaya desain yang sudah V-MODA terapkan sejak sepuluh tahun lalu, dengan konstruksi serba logam dan earcup berbentuk segi enam yang sudah sangat khas. Juga sudah menjadi tradisi V-MODA selama ini adalah lapisan penutup earcup-nya yang dapat dilepas-pasang dan dikustomisasi sesuka hati.

Saat sedang tidak digunakan, kedua earcup-nya dapat dilipat ke dalam sehingga menempel dengan headband dan mudah disimpan di dalam hard case. Satu sentuhan desain manis pada M-200 ANC adalah bantalan telinga yang dapat dilepas dan dipasang secara magnetis, sangat memudahkan ketika perlu dibersihkan atau diganti dengan yang baru.

Dalam sekali pengisian, baterai M-200 ANC disebut dapat bertahan selama 20 jam nonstop meski fitur ANC-nya menyala terus. Charging-nya sudah mengandalkan kabel USB-C, dan pengisian selama 10 menit saja sudah bisa menyuplai daya yang cukup untuk sekitar 1,5 jam pemakaian. Lalu kalau memang dibutuhkan, M-200 ANC juga masih bisa digunakan dengan kabel audio 3,5 mm standar.

Yang cukup mengejutkan dari V-MODA M-200 ANC adalah harganya: $500. Kalau soal kualitas suara, V-MODA sebenarnya sudah tidak perlu diragukan, terutama bagi konsumen yang menyukai karakter suara yang warm dengan bass yang empuk. Yang masih perlu pembuktian adalah kinerja fitur ANC-nya, dan di sinilah headphone ini harus mampu bersaing dengan dua raja di kategori ini, yaitu Sony WH-1000XM4 dan Bose Noise Cancelling Headphones 700, yang keduanya sama-sama dibanderol lebih terjangkau.

Sumber: Engadget.

[Review] 1MORE Dual Driver ANC Pro: Suara Bagus dengan ANC melalui Bluetooth dan Kabel

Mendengarkan musik sambil berolah raga maupun bekerja mungkin sudah menjadi kebiasaan setiap orang saat ini. Apalagi saat sedang melakukan perjalanan ke kantor cukup membosankan sehingga hiburan seperti musik cukup dibutuhkan. Namun mencari sebuah in-ear monitor (IEM) yang nyaman memang tidak mudah, apalagi memiliki Active Noise Cancelling. Nah, produsen asal Tiongkok yang benama 1More sepertinya memiliki solusinya saat ini.

1More sendiri didirikan oleh tiga orang mantan orang besar di Foxconn. Nama besar Xiaomi disebut sebagai salah satu investor dari 1More. 1More memiliki tujuan untuk mengubah persepsi bahwa produk buatan Tiongkok itu murah dan berkualitas rendah.

1More Dual Driver ANC Pro

Saat ini, saya kedatangan sebuah wireless earphone dengan nama 1More Dual Driver ANC Pro. Wireless earphone ini sendiri menggunakan model neckband dan bisa menggunakan dua buah koneksi, yaitu bluetooth dan kabel serta memiliki earpiece dengan model in ear. IEM ini juga memiliki dua buah speaker pada setiap earpiece yang akan memisahkan antara kanal low dengan mid dan high.

1More Dual Driver ANC Pro memiliki spesifikasi sebagai berikut

Berat 44.6 gram
Impendansi 32 Ω
Versi Bluetooth / Codec 5.0 / SBC, AAC, LDAC
Ukuran Driver ø13.6mm
Rating IPX5
Kapasitas Baterai 160 mAh

Kata Pro pada nama IEM ini menandakan adanya dukungan LDAC dan sertifikasi audio resolusi tinggi. LDAC dari Sony sendiri mampu mentransfer data musik hingga 990 Kbps, sehingga kualitas lagu yang didengar (seharusnya) akan lebih baik jika dibandingkan dengan menggunakan SBC atau AAC. Untuk non Pro sendiri sepertinya tidak dijual di Indonesia oleh EraSpace.

Unboxing

Inilah isi dari paket penjualan 1More Dual Driver ANC Pro

1More Dual Driver ANC Pro - Unbox

Desain

1More Dual Driver ANC Pro menggunakan bahan berjenis karet pada kabelnya dan neckband-nya. Karet yang digunakan juga memiliki finishing yang cukup lembut sehingga membuatnya cukup nyaman saat tersentuh dengan kulit bagian belakang leher yang biasanya sensitif. Karet kalungnya sendiri juga lentur dan lembut serta tahan terhadap kerusakan akibat terkena keringat.

1More Dual Driver ANC Pro - Tombol

Panel kontrol yang ada pada 1More Dual Driver ANC Pro ada pada sisi sebelah kiri. Pada panel tersebut di sisi sebelah dalam terdapat beberapa tombol seperti volume naik dan turun, Play/Pause, dan microphone. Di sisi atasnya bisa ditemukan power dan dua tombol ANC. Pada panel yang sama juga bisa ditemukan port USB-C yang tertutup oleh cover yang terbuat dari plastik polikarbonat.

Pada bagian belakang kedua earpiece terdapat magnet yang dapat menarik cukup kuat. Pada saat kedua earpiece tertempel, akan membuat musik yang sedang dimainkan akan terhenti serta memutuskan hubungan bluetooth-nya. Hal ini tentu saja sangat membantu jika kita tidak ingin repot mematikan musik dengan mengeluarkan smartphone dari kantung.

1More Dual Driver ANC Pro - USB-C

1More juga sudah memiliki aplikasi pendukung. Pada saat pengujian, saya langsung ditawari untuk melakukan update firmware. Hal ini tentu saja membuat penggunaan earphone bluetooth ini menjadi lebih nyaman. Pengguna juga bisa mendapatkan fitur baru atau bug fix langsung dari produsen.

Pengalaman Menggunakan: LDAC Memang Berbeda

Saat membuka paket penjualannya pertama kali, saya cukup terkesan dengan packaging dari 1More. Sangat terlihat sekali bahwa mereka mendesain semuanya dengan premium. Saat mengangkat tempat earphone-nya, 1More juga memberikan tiga pasang earbuds dengan ukuran yang berbeda dan ditempatkan dengan cukup premium.

Saat pertama kali saya melakukan pairing, bluetooth pada smartphone saya langsung mendeteksi dengan baik. Setelah kedua perangkat tersambung, ternyata secara default, keduanya terkoneksi dengan codec LDAC. Biasanya, saya harus menyalakan dari SBC ke AAC terlebih dahulu.

1More Dual Driver ANC Pro - Buds

Sebagai informasi saja, LDAC bisa mentransfer data hingga 990 kbps. Namun untuk mendapatkan bitrate tersebut, pada perangkat Android harus terlebih dahulu ditingkatkan pada mode developer. Jika tidak, biasanya Android akan terpasang pada bitrate 660 kbps. Codec lainnya akan melakukan transfer data sekitar 320 kbps.

Saya pun langsung berinisiatif untuk melakukan burn-in pada earphone ini. Setelah memainkan beberapa file, saya melakukan instalasi aplikasi 1More Music dari Google Play. Ternyata, aplikasi ini memiliki fitur Burn-In otomatis tersendiri sehingga memudahkan penggunanya untuk membuat driver-nya lebih lentur. Tentu saja saya menggunakan fitur ini untuk melakukan burn-in dalam beberapa jam.

1More Dual Driver ANC Pro - Burn In

Saya menggunakan file FLAC untuk menguji 1More Dual Driver ANC Pro. Selain itu, saya juga menggunakan Spotify agar bisa membedakan antara FLAC dan OGG dengan baik dengan menggunakan codec LDAC. Dan ternyata, saya bisa mendengar perbedaannya dengan cukup jelas.

Terus terang, ini adalah perangkat LDAC pertama yang saya uji. Sebelumnya, saya hanya bisa merasakan codec SBC dan AAC pada sebuah wireless headphone/earphone. Setiap lagu yang saya dengarkan pada 1More Dual Driver ANC Pro memberikan detail suara yang sangat baik. Bahkan ada detail suara yang baru saya ketahui pada beberapa lagu yang hampir tiap hari saya dengarkan dengan menggunakan 1More Dual Driver ANC Pro.

1More Dual Driver ANC Pro - in ear

Untuk bassnya sendiri, pada volume yang tidak penuh juga terasa “nendang” dan mendalam. Untuk frekuensi mid, suara vokal dari penyanyi juga terasa lebih tajam dan jelas. Frekuensi tingginya juga terdengar dengan baik dan jelas. Saya juga merasa nyaman saat mendengarkan musik-musik akustik 1More Dual Driver ANC Pro.

Suara saat mendengarkan melalui bluetooth dan kabel USB-C ke audio ternyata cukup berbeda. Suara yang dikeluarkan melalui kabelnya tidak setajam melalui LDAC. Jelek? Tidak! Semua itu tergantung masing-masing orang yang mendengarkannya. Hanya saja, tingkat bass dan treble yang ada sedikit menurun dan akan menghilangkan delay.

1More Dual Driver ANC Pro - USB Audio 3.5mm

Berbicara mengenai delay, tentu tidak terlepas dengan penggunaannya untuk bermain game. Saat menggunakan bluetooth, jeda antara aksi dan suara memang cukup terasa. Hal tersebut memang dapat ditanggulangi dengan menggunakan kabel USB-C ke audio. Detail suara yang ada memang membuatnya menjadi IEM gaming yang sangat baik.

Fungsi tombol yang ada pada 1More Dual Driver ANC Pro cukup responsif saat ditekan. Pengguna nantinya akan kerap tertukar antara tombol untuk volume dan ANC. Perlu diperhatikan bahwa tombol Play/Pause tidak akan bekerja saat 1More Dual Driver ANC Pro terkoneksi melalui kabel. Tombol ini sendiri bisa berfungsi sebagai pemanggil Google Assistant pada perangkat Android.

1More Dual Driver ANC Pro - Settings

Active Noise Cancelling juga menarik pada 1More Dual Driver ANC Pro. Ada tiga mode ANC pada IEM ini, yaitu mild, strong, dan wind. Mode terakhir khusus digunakan pada saat lingkungan sekitar sedang berhembus angin yang cukup kencang dan sedang menggunakan microphone. Dua mode untuk speaker-nya, yaitu mild dan strong, dapat menghalau suara dari luar dengan lumayan baik. Namun, jangan berharap bahwa semua suara tidak akan terdengar sama sekali.

Baterai pada 1More Dual Driver ANC Pro memiliki kapasitas 160 mAh. Pengujian kali ini hanya menggunakan mode bluetooth secara panjang dengan codec LDAC. Saya mendapatkan total penggunaan sekitar kurang dari 8 jam. Angka ini tentu saja cukup baik untuk digunakan dalam satu hari.

Verdict

Pasar AIoT saat ini sedang gencar-gencarnya diperlihatkan oleh para produsen. Hal tersebut tentu saja termasuk dalam perangkat suara seperti wireless headphone. Hal tersebut dikarenakan kita bisa mengendalikan perangkat lain melalui perintah suara sekaligus mendengarkan musik. Hal tersebut termasuk 1More Dual Driver ANC Pro.

1More Dual Driver ANC Pro sendiri merupakan sebuah wireless in ear monitor yang memiliki fungsi lengkap. Mendukung LDAC untuk menghantarkan suara dengan lebih baik dan juga memiliki kemampuan untuk terkoneksi melalui kabel. Dengan menggunakan interface USB-C, membuatnya mudah untuk diisi ulang karena kabelnya sudah umum digunakan saat ini.

Suara yang dihasilkan terdengar sangat baik di telinga saya. Semua frekuensi terdengar dengan baik dan jelas hampir tanpa kekurangan. Saya juga bisa mendapatkan sedikit ketengangan dengan menggunakan Active Noise Cancelling yang ada pada 1More Dual Driver ANC Pro.

1More Dual Driver ANC Pro dijual dengan harga Rp. 1.499.000 dan saat ini sudah tersedia untuk pasar Indonesia. Dengan harga tersebut, Anda akan mendapatkan berbagai fitur yang lengkap, sekali lagi termasuk LDAC, ANC, WNC, dan koneksi kabel serta suara yang bagus. Jadi, harga tersebut masih bisa dibilang terjangkau.

Sparks

  • LDAC dengan suara yang sangat baik di segala sisi
  • Bisa terkoneksi melalui kabel
  • WNC yang membuat microphone tidak berisik
  • Daya tahan baterai yang cukup panjang
  • IPX5 tahan terhadap air dan keringat

Slacks

  • ANC tidak 100% menghalau suara
  • Tombol cukup membingungkan

 

Apple Singkap AirPods Max, Headphone Wireless ANC Seharga $549

Saat pertama kali diumumkan di bulan September 2016, AirPods tidak lebih dari sebatas earphone wireless berwujud aneh yang merupakan justifikasi Apple atas keputusannya mengeliminasi headphone jack dari iPhone 7. Tiga tahun berselang, Apple menyingkap AirPods Pro yang dibekali active noise cancellation (ANC), dan sekarang, Apple sudah punya model baru lagi yang paling berbeda, yakni AirPods Max.

Seperti yang bisa Anda lihat, perangkat ini punya wujud seperti headphone wireless standar ketimbang true wireless earphone. Desainnya minimalis khas Apple, dengan rangka headband yang terbuat dari stainless steel, serta kain bermotif jaring-jaring yang breathable yang membalut bantalan telinga sekaligus kepalanya. Pilihan warnanya ada lima: putih, hitam, biru, pink, dan hijau.

Pada earcup sebelah kanannya, Anda akan menjumpai dua buah tombol. Satu untuk berganti antara mode ANC atau mode transparan (untuk membiarkan suara dari sekitar masuk), satu lagi berupa digital crown yang dipinjam langsung dari Apple Watch. Sesuai dugaan, digital crown ini berfungsi untuk menyesuaikan volume, mengatur playback, menerima panggilan telepon, sekaligus memanggil Siri.

Di balik masing-masing earcup-nya, bernaung unit driver bertipe dynamic dengan diameter 40 mm yang dirancang oleh Apple sendiri. Ditandemkan dengan chip Apple H1, kualitas suara yang dihasilkan akan selalu konsisten di mana pun pengguna berada. Apple juga tidak lupa menanamkan gyroscope dan accelerometer pada AirPods Max sehingga perangkat dapat mendeteksi pergerakan kepala pengguna, lalu menerapkan efek spatial audio secara dinamis.

Sebagai bagian dari keluarga AirPods, tentu saja perangkat ini masih menjanjikan proses pairing yang seamless bagi para pengguna iPhone, iPad maupun Mac. Saat perangkat dilepas, audio akan otomatis di-pause, dan sebaliknya saat perangkat kembali dikenakan, audio pun juga akan kembali diputar.

Berhubung ini bukan TWS, tentunya tidak ada charging case yang menemani. Dalam sekali pengisian, AirPods Max diklaim bisa beroperasi sampai 20 jam nonstop, dan ini dengan fitur ANC sekaligus spatial audio aktif. Tanpa harus terkejut, charging-nya mengandalkan konektor Lightning, dan 5 menit charging diyakini cukup untuk menenagai perangkat selama 1,5 jam pemakaian.

Yang mungkin bakal membuat terkejut adalah harganya: $549, alias jauh lebih mahal daripada headphone wireless terbaik besutan Bose maupun Sony yang berada di kisaran harga $349, yang sejauh ini kerap menjadi pilihan terbaik bagi konsumen yang mencari headphone premium. Kendati demikian, AirPods Max tetap bukan headphone wireless ANC yang paling mahal, sebab predikat tersebut sejauh ini masih dipegang oleh Bang & Olufsen Beoplay H95 dengan banderol $800.

Sumber: Apple.

RHA TrueControl ANC Hadir Membawa Active Noise Cancellation dan Dukungan Wireless Charging

Pabrikan perangkat audio asal Skotlandia, RHA Audio, kembali memperkenalkan TWS terbaru sekaligus produk ketiganya di segmen ini. Dijuluki RHA TrueControl ANC, perangkat ini menghadirkan fitur yang absen pada TWS besutan RHA sebelumnya, yakni active noise cancellation (ANC).

Seperti halnya banyak TWS premium lain (dan seperti yang tersirat dari namanya), TrueControl menawarkan kebebasan bagi pengguna untuk mengatur intensitas fitur ANC-nya. Bahkan mode ambient-nya pun bisa disesuaikan, sehingga pengguna dapat mengatur seberapa banyak suara dari sekitar yang ingin ia dengarkan.

Mode ambient ini pun juga dapat diaktifkan secara cepat, cukup dengan menyentuh dan menahan earpiece sebelah kiri. Jadi ketika ada seseorang yang mengajak bicara, pengguna hanya perlu menerapkan gesture tersebut, lalu melepaskan jarinya untuk kembali mendengarkan lagu yang tengah diputar sebelumnya.

Secara teknis, TrueControl mengemas driver tipe dynamic berdiameter 6 mm. Ukurannya memang sama seperti milik TrueConnect, akan tetapi kinerjanya semestinya agak berbeda mengingat respon frekuensinya pun juga berbeda. Faktor lain yang juga bakal berpengaruh terhadap kualitas suaranya adalah dukungan codec AAC dan aptX, yang keduanya tidak bisa kita jumpai pada TrueConnect.

Di balik rangkanya yang tahan air dengan sertifikasi IPX4, tertanam baterai yang mampu bertahan selama 5 jam pemakaian (dengan ANC menyala), sedangkan charging case-nya bisa menyuplai sekitar 15 jam daya baterai ekstra (total 20 jam pemakaian). Berbeda dari sebelumnya, case milik TrueControl ini dapat diisi ulang secara wireless di samping mengandalkan kabel USB-C.

Secara keseluruhan, TrueControl tidak dirancang untuk menggantikan TrueConnect, apalagi mengingat versi baru TrueConnect baru dirilis bulan Juli lalu. TrueControl merupakan alternatif bagi konsumen yang tidak suka dengan desain bertangkai ala AirPods, serta yang membutuhkan lebih dari sebatas isolasi suara secara pasif.

Tentu saja, TrueControl juga ditujukan buat yang memiliki budget ekstra. Pasalnya, harga TWS ini cukup tinggi di angka $300. Di rentang harga tersebut, TrueControl bakal bersaing langsung dengan Sennheiser Momentum True Wireless 2 maupun Devialet Gemini yang sama-sama datang dari brand yang dekat dengan kalangan audiophile.

Sumber: SlashGear.

Jabra Elite 85t Ialah True Wireless Earbuds Terbaru dengan Fitur Advanced ANC

Jabra telah mengumumkan true wireless earbuds seri Elite terbarunya, bernama Jabra Elite 85t. Dengan fitur utama Jabra Advanced Active Noise Cancellation (ANC) dan memiliki chipset ganda untuk menghadirkan kemampuan tingkat noise-cancelling selangkah lebih maju dari yang ditawarkan ANC standar Jabra, tanpa kompromi pada desain dan kenyamanan penggunaan.

Jabra mengklaim Elite 85t ialah earbuds terkecil yang menawarkan ANC premium yang dapat menciptakan ruang pribadi Anda dengan tenang. Lengkap dengan fitur HearThrough agar Anda tetap dapat mendengar sekeliling, kedua fitur ini dapat disesuaikan sepenuhnya dengan fokus ekstra pada kinerja suara alami dan limited occlusion (penyumbatan/penutupan) melalui desain semi-terbuka dan beberapa mikrofon ANC.

Untuk meningkatkan kualitas panggilan telepon, Elite 85t dilengkapi 6 mikrofon. Perlindungan terhadap suara bising angin telah ditingkatkan sehingga memungkinkan pengguna untuk melakukan panggilan dengan baik di mana saja. Mikrofon di bagian dalam dan luar earbuds digunakan untuk melengkapi Jabra Advanced ANC, yang mampu meredam bising dengan lebih baik, menyaring lebih banyak kebisingan di semua frekuensi.

Fleksibilitas Jabra Advanced ANC lebih dari sekedar solusi on/off karena dapat disesuaikan lebih jauh, mulai dari full ANC hingga full transparency dengan mode HearThrough. Artinya Elite 85t ini menawarkan pengalaman yang lebih dipersonalisasi sehingga pengguna dapat memegang kendali terhadap lingkungan sekitar mereka.

Jabra Elite 85 Angle 9 Titanium Black1

Di Jabra, kami menciptakan produk dengan tujuan tertentu dan hari ini kami bangga dapat menunjukkan bahwa komitmen kami terhadap ANC adalah tanpa pengecualian. Pengguna headset saat ini menantikan hal-hal hebat dalam suatu kemasan kecil, kami senang sekali dapat menghadirkan ANC terbaik di kelasnya, melalui desain yang sangat compact dan ramping,” Louis Sudarso, Country Sales Manager, Consumer, Jabra Indonesia.

Kami bangga dapat membawa pengguna ke dalam perjalanan ANC bersama kami dengan memberikan peningkatan secara gratis pada Elite 75t yang telah mereka miliki – kami memimpin inisiatif ini sebagai merek global pertama yang menjalankan pembaruan over-the-air. Bagi kami, ANC saat ini sama artinya dengan ‘Accept No Compromise’,” tambahnya.

Jabra Elite 85 Exploded View1

Elite 85t dibekali speaker 12mm yang memungkinkan menghasilkan suara yang besar dengan bass yang kuat, sekaligus meningkatkan kenyamanan dan mengurangi tekanan telinga dengan desain semi-terbuka. Jabra telah mengadaptasi gel telinga (ear gel) menjadi bentuk oval supaya lekat dengan lebih baik di telinga. Ini berarti posisi tower earbuds tidak terlalu masuk di dalam di telinga, sehingga lebih nyaman tetapi tidak mudah lepas.

Bodinya tahan terhadap air dan debu dengan peringkat IPX4 dan bergaransi 2 tahun. Bersertifikasi Qi untuk pengisian daya nirkabel (wireless charging) dan kompatibel dengan semua pengisi daya bersertifikasi Qi. Ketahanan baterainya mencapai 5,5 jam dengan ANC aktif dan bisa diperpanjang hingga 25 jam melalui casing pengisi daya dengan ANC aktif dan 31 jam dengan ANC non-aktif.

Untuk harga dan ketersediaannya, Jabra Elite 85t akan tersedia di mitra retail mulai Desember 2020 dengan harga retail yang disarankan Rp3.290.000. Informasi lebih lanjut kunjungi webiste resmi Jabra.

LG Tambahkan Active Noise Cancellation ke TWS Anti-Bakterinya

Pada bulan Juni kemarin, LG mengungkap Tone Free HBS-FN6, pesaing AirPods yang cukup unik karena dibekali dengan teknologi anti-bakteri. Idenya adalah, setiap kali TWS disimpan di dalam charging case-nya, cahaya ultraviolet akan membunuh 99,9% bakteri E. coli maupun S. aureus yang bersarang di eartip silikonnya.

Tahun belum berganti, LG sudah merilis versi yang lebih sempurna lagi, yakni Tone Free HBS-FN7. Dilihat sepintas, fisiknya nyaris identik dengan yang LG luncurkan di bulan Juni, sebab memang yang baru adalah penambahan active noise cancellation (ANC) supaya perangkat mampu mengeliminasi suara dari luar secara lebih baik lagi.

Fitur ANC ini diwujudkan dengan memanfaatkan tiga mikrofon di masing-masing earpiece – dua di luar dan satu di dalam – yang secara aktif akan memonitor gelombang suara dari segala arah. Dikombinasikan dengan isolasi suara pasif yang berasal dari eartip silikonnya, semestinya tidak akan ada lagi suara dari sekitar yang tembus sampai ke dalam.

Untuk kualitas suaranya sendiri LG masih memercayakan tuning dari Meridian Audio. Kalau kurang sreg dengan karakter suara aslinya, tentu saja pengguna dapat melakukan pengaturan equalizer pada aplikasi pendampingnya di smartphone, atau memilih satu dari empat preset yang tersedia.

Teknologi sanitasi berbasis cahaya ultraviolet tadi masih menjadi andalan di sini. Satu hal yang baru adalah keberadaan indikator LED pada charging case milik Tone Free FN7, sehingga pengguna dapat memantau sisa baterai maupun status sterilisasinya dengan lebih mudah.

Bicara soal baterai, Tone Free FN7 diyakini sanggup beroperasi hingga 5 jam nonstop, atau 15 jam jika dipadukan bersama charging case-nya. Kalau fitur ANC-nya dimatikan, daya tahan baterainya bisa diperpanjang menjadi 7 jam, atau 21 jam bersama charging case. Dukungan fast charging pun turut tersedia; pengisian selama 5 menit sudah bisa menenagai perangkat selama 1 jam.

Berbeda dari sebelumnya, LG Tone Free FN7 kabarnya akan dijual di sejumlah negara di Amerika, Eropa dan Asia mulai kuartal keempat tahun ini juga. Harganya belum ditentukan, akan tetapi di Korea Selatan ia dihargai 219.000 won, atau kurang lebih setara Rp2,85 juta.

Sumber: What Hi-Fi dan LG.

Buka Pendaftaran Acara Reno4 Virtual Run, OPPO Juga Luncurkan TWS Baru, Enco W51

OPPO Indonesia baru saja meluncurkan sebuah produk audio anyar, yakni true wireless stereo (TWS) bernama OPPO Enco W51. Timing peluncurannya bisa dibilang menarik, sebab OPPO memang sengaja memperkenalkannya bersamaan dengan pembukaan pendaftaran acara Reno4 Virtual Run.

Sebelum kita membahas lebih dalam mengenai acaranya, mari menilik perangkatnya terlebih dulu. Dijual seharga Rp1.299.000, Enco W51 merupakan TWS ke-5 OPPO sejauh ini, dan ia membawa setidaknya dua keunggulan yang belum pernah ada pada saudara-saudaranya, yakni active noise cancellation (ANC) dan dukungan Qi wireless charging.

Sistem ANC pada Enco W51 ditunjang oleh keberadaan tiga buah mikrofon pada masing-masing earpiece: satu di dalam eartip, satu di sisi luar, dan satu lagi di bagian bawah tangkainya, paling dekat dengan mulut. Dipadukan dengan prosesor dual-core, OPPO mengklaim kinerja noise cancellation-nya bisa lebih baik daripada perangkat serupa yang hanya menggunakan prosesor single-core untuk keperluan ini.

Secara teknis, Enco W51 tercatat mampu mengurangi tingkat kebisingan di sekitar pengguna hingga sebesar 35 desibel. Lalu saat dipakai untuk menelepon, Enco W51 diyakini juga mampu menyajikan suara yang jernih meski angin sedang bertiup sekencang 25 km/jam.

Ketika saya tanya mengenai perbedaan antara Enco W51 dengan Enco W31, Aryo Meidianto selaku PR Manager OPPO Indonesia mengatakan bahwa Enco W51 memiliki karakter suara yang lebih jernih dan tidak kelewat nge-bass. Unit driver yang digunakan sebenarnya sama-sama berdiameter 7 mm, akan tetapi sepertinya OPPO telah menerapkan tuning yang berbeda pada Enco W51.

Kalau dari segi fitting, Aryo mengaku fitting-nya hampir mirip seperti Enco W31, yang memang hampir identik bentuknya. Buat sebagian besar orang, keberadaan eartip silikon semestinya bisa membantu menstabilkan posisi perangkat selagi di dalam telinga – setidaknya lebih stabil daripada yang berbentuk earbud seperti Enco Free.

Terkait baterai, Enco W51 diklaim sanggup beroperasi hingga 3,5 jam nonstop, atau 20 jam jika digabungkan dengan charging case-nya. Lalu kalau fitur ANC-nya dimatikan, daya tahan baterainya akan naik sedikit menjadi 4 jam, atau 24 jam bersama charging case. Seperti yang saya bilang tadi, charging case milik Enco W51 ini bisa diisi ulang secara nirkabel menggunakan Qi wireless charger.

3,5 jam merupakan waktu yang sangat lama untuk berlari, apalagi kalau pengguna hanya berlari di sekitaran komplek rumahnya. Ditambah lagi, fisik Enco W51 tercatat tahan air dan debu dengan sertifikasi IP54, sehingga keringat pengguna sama sekali bukan masalah baginya.

OPPO Reno4 Virtual Run

OPPO Reno4 Virtual Run

Selagi masih tidak jauh dari topik berlari dan berkeringat, saatnya membahas lebih lanjut tentang acara OPPO Reno4 Virtual Run tadi. Secara mendasar, event ini tidak ubahnya lomba lari seperti yang kita kenal. Hanya saja ketimbang berlari beramai-ramai dan membahayakan diri sendiri sekaligus orang lain di masa pandemi seperti sekarang, lombanya pun diadakan secara virtual.

Jadi mulai 12 – 31 Oktober, para peserta lomba akan diminta untuk mengunggah data pengukuran sesi berlarinya – menggunakan aplikasi Strava – satu kali setiap harinya. Selama periode lomba, siapa yang lebih dulu mengakumulasikan jarak tempuh 50 kilometer, dialah yang menjadi pemenang lomba.

OPPO menyediakan hadiah dengan total nilai 80 juta rupiah. Hadiahnya berupa produk-produk terbaru OPPO seperti Enco W51 itu tadi, OPPO Watch, Reno4, Reno4 Pro, maupun Reno4 F yang akan segera diungkap dalam waktu dekat. Lomba ini dapat diikuti siapapun yang berusia 17 – 45 tahun secara cuma-cuma.

Buat yang tertarik, Anda bisa mendaftar dengan mengunjungi situs Reno4 Virtual Run, paling lambat sampai tanggal 12 Oktober. Dalam kesempatan yang sama, OPPO juga bakal mengadakan Social Media Competition yang akan dilangsungkan dalam dua tahap (12 – 31 Oktober dan 9 – 15 November).

Kenapa harus lari? Kenapa tidak olahraga lainnya, gowes misalnya? Well, OPPO melihat lari sebagai jenis olahraga yang paling merakyat dan bisa diikuti oleh semua kalangan. Meski tidak menutup kemungkinan mereka bisa saja mengeksplorasi cabang olahraga lain seandainya event ini terbukti sukses.

Dibanderol $229, TWS Jabra Elite 85t Hadir Membawa Chip ANC Khusus

Sesuai namanya, Jabra Elite 75t duduk di jajaran TWS elit yang ada di pasaran berkat sederet keunggulannya. Namun terlepas dari desainya yang benar-benar fit dan kemampuannya mengisolasi suara dengan baik, Elite 75t masih punya satu kekurangan dibanding produk sekelas: ia tidak dilengkapi fitur active noise cancellation (ANC).

Kabar baiknya, Jabra sudah punya solusinya. Tidak, Anda tidak harus membeli TWS baru, sebab Jabra bakal merilis firmware update untuk semua unit Elite 75t dan Elite Active 75t, dan setelah diperbarui, Anda bisa langsung menikmati fitur ANC di kedua TWS tersebut tanpa mengeluarkan biaya satu sen pun.

Namun kalau Anda tidak keberatan mengeluarkan uang, Jabra juga punya TWS baru yang lebih menarik, yaitu Elite 85t. Model anyar ini datang membawa chip ANC khusus sehingga kemampuannya mengeliminasi suara-suara yang mengganggu di sekitar bisa lebih baik lagi daripada yang ditawarkan oleh Elite 75t pasca update.

Total ada enam mikrofon yang tertanam pada Elite 85t – tiga di kiri dan tiga di kanan – dan empat di antaranya dipakai khusus untuk mewujudkan fitur ANC-nya. Hal lain yang membedakan fitur ANC milik Elite 85t adalah, pengguna bisa mengatur intensitasnya dari 11 tingkatan yang berbeda – dari yang paling kuat sampai yang paling transparan, sehingga suara dari luar bisa terdengar semua ketika diperlukan.

Terkait kualitas suara, Elite 85t mengemas driver berdiameter 12 mm, dua kali lebih besar daripada yang tertanam pada pendahulunya. Elite 85t turut mengadopsi desain semi-open dan eartip berbentuk oval yang dipercaya dapat meningkatkan kenyamanan. Tebakan saya, desain semi-open ini juga bisa berujung pada soundstage yang lebih baik daripada sebelumnya.

Dalam sekali pengisian, Elite 85t mampu bertahan sampai 5,5 jam pemakaian, atau sampai 25 jam kalau dipadukan dengan charging case-nya. Itu dengan ANC menyala terus. Kalau dimatikan, baterainya diestimasikan bisa tahan sampai 7 jam, atau 31 jam bersama charging case-nya. Kebetulan charging case-nya juga sudah mendukung Qi wireless charging.

Rencananya, Jabra Elite 85t akan dijual mulai bulan November dengan harga $229. Kombinasi warna yang tersedia ada lima, namun yang akan hadir lebih dulu cuma warna Titanium/Black, sedangkan sisanya baru akan menyusul pada awal tahun 2021.

Sumber: Jabra via The Verge.

JBL Luncurkan Dua TWS Baru, Club Pro+ dan Endurance Peak II

JBL punya dua true wireless earphone baru, yakni JBL Club Pro+ TWS dan JBL Endurance Peak II. Club Pro+ menyusul jejak seri headphone JBL Club yang diperkenalkan pada ajang CES bulan Januari lalu, dan ia duduk di kelas premium dengan mengusung fitur active noise cancellation (ANC).

Tentu saja fitur ANC ini juga dilengkapi dengan mode ambient untuk mempersilakan suara dari luar masuk, sehingga pengguna tetap bisa awas terhadap kondisi di sekitarnya. Selain saat dipakai mendengarkan musik, Club Pro+ juga siap mengeliminasi suara seperti suara angin saat pengguna sedang melakukan panggilan telepon.

Sepasang driver 6,8 mm menjanjikan kualitas suara yang sekelas dengan headphone lain dari seri JBL Club. Secara spesifik, Club Pro+ bakal sangat cocok buat mereka yang menggemari genre EDM, sebab di aplikasi pendampingnya, terdapat sejumlah preset profil suara hasil racikan beberapa DJ kelas dunia. Bahkan desain perangkatnya pun terinspirasi in-ear monitor yang kerap dipakai para DJ kata JBL.

JBL Club Pro+

Dalam satu kali pengisian, baterai Club Pro+ diyakini dapat bertahan sampai 6 jam pemakaian (8 jam kalau fitur ANC-nya dimatikan), sedangkan charging case-nya sanggup menyuplai hingga 24 jam daya ekstra. Charging case-nya ini mendukung pengisian secara wireless, satu fitur yang hingga kini masih belum menjadi standar TWS kelas premium.

Secara fisik, Club Pro+ tahan cipratan air dengan sertifikasi IPX4. Kalau itu dirasa kurang, atau Anda lebih membutuhkan TWS untuk mendampingi kegiatan olahraga, maka Endurance Peak II bisa jadi alternatif yang lebih ideal, terutama berkat sertifikasi ketahanan air IPX7 yang lebih tinggi.

JBL Endurance Peak II

Seperti versi pertamanya, Endurance Peak II dilengkapi pengait telinga supaya perangkat tetap stabil dan tidak mudah terlepas saat dipakai selagi aktif bergerak. Pengaitnya ini fleksibel, yang berarti posisinya benar-benar bisa dipaskan dengan bentuk telinga pengguna yang berbeda-beda.

Satu hal yang perlu dicatat adalah, Endurance Peak II tidak punya ANC, akan tetapi karakter suaranya tetap lebih condong ke bass. Pengoperasiannya juga mengandalkan panel sentuh seperti Club Pro+, dan konektivitas Bluetooth 5.0-nya juga terpisah antara unit sebelah kiri dan kanan.

Dalam sekali charge, Endurance Peak II siap dipakai selama 6 jam nonstop, atau total 24 jam kalau digabungkan dengan daya milik charging case-nya.

Di Amerika Serikat, kedua perangkat akan dipasarkan mulai akhir Oktober mendatang. JBL Club Pro+ dibanderol $200, sedangkan Endurance Peak dihargai $100. Harga jual Endurance Peak II ini malah lebih murah daripada versi pertamanya.

Sumber: Engadget dan JBL.

Bang & Olufsen Ungkap Beoplay H95, Headphone Wireless Noise Cancelling Seharga $800

Bang & Olufsen punya headphone wireless baru, dan mengingat ini tahun 2020, active noise cancellation (ANC) tentu menjadi salah satu suguhan utama perangkat bernama Beoplay H95 ini. Bukan sembarang ANC, melainkan yang bersifat adaptif dan dapat menyesuaikan sendiri intensitasnya berdasarkan tingkat kebisingan di sekitar.

Alternatifnya, intensitas ANC-nya juga bisa disesuaikan secara manual, dan cara mengaturnya pun juga menjadi daya tarik tersendiri, sebab sisi luar kedua earcup-nya dikitari oleh kenop yang dapat diputar; kiri untuk membesar-kecilkan volume, kanan untuk mengontrol seberapa agresif perangkat mengeliminasi suara-suara dari sekitar.

B&O bilang inspirasinya berasal dari focus ring pada lensa kamera, dan kita bisa lihat itu dari tekstur bergerigi pada kenopnya. Meski demikian, kalau Anda rutin mengikuti perkembangan produk-produk audio, Anda pasti tahu bahwa B&O bukan yang pertama menerapkannya. Sebelum ini, Microsoft sudah lebih dulu mengimplementasikan mekanisme yang sama persis pada dua generasi Surface Headphones.

Nama Beoplay H95 sendiri dipilih dalam rangka merayakan hari jadi B&O yang ke-95, dan dari situ kita tidak perlu terkejut kalau desainnya benar-benar dibuat sepremium mungkin. Material mewah macam kulit domba asli dipercaya membalut bantalan telinganya, dan bantalan yang gemuk ini bisa dilepas/dipasang secara magnetis.

Di balik masing-masing earcup-nya, bernaung driver titanium berdiameter 40 mm dengan respon frekuensi 20 – 22.000 Hz. Kualitas suaranya semestinya tidak perlu diragukan lagi jika melihat pengalaman panjang B&O di industri audio, apalagi saat dipadukan dengan noise cancelling yang efektif.

Perangkat mengandalkan konektivitas Bluetooth 5.1, dan baterainya diklaim bisa tahan sampai 38 jam pemakaian nonstop. Kalau sedang sendirian di rumah dan tidak perlu menyalakan ANC, baterainya malah bisa terus bertahan sampai 50 jam.

Terlepas dari semua kelebihannya, Beoplay H95 bukan untuk semua orang. Pasalnya, harganya kelewat mahal di angka $800. Bandingkan dengan Sony WH-1000XM4 – yang sendirinya sudah termasuk cukup premium – yang dibanderol $350 (Rp 5 juta di Indonesia). Jadi kalau Anda punya modal $800, Anda pilih satu unit Beoplay H95, atau dua unit Sony WH-1000XM4 plus mungkin satu TWS kelas menengah?

Sumber: The Verge.