DStour #29: Nuansa Kayu di Coworking Space Freeware Suites

Startup coworking space semakin menjamur di Jakarta. Satu di antaranya adalah Freeware Spaces yang memiliki beberapa lokasi di Jakarta. Memulainya dengan Freeware Labs yang fokus untuk startup dan freelancer, Freeware Suites adalah versi premium yang terletak di kawasan SCBD. Selain startup di tahap lanjutan, Freeware Suites ditujukan untuk korporasi yang menginginkan nuansa tempat kerja yang dinamis.

Freeware Suites yang menjadi lokasi DStour kali ini dibangun dengan nuansa kayu yang kental. Seperti apa filosofi dan siapa mitra pembangunan coworking space Freeware Spaces? Simak liputan DStour kali ini bersama CEO Freeware Spaces Aryo Ariotedjo.

Tiga Perusahaan Coworking Space Jakarta Bergabung!

Menjamurnya usaha coworking space di Indonesia ini menandakan ketartarikan akan masyarakat terhadap tren untuk membuat perusahaan startup dan juga munculnya freelancer-freelancer. Itulah manfaat dari coworking space adalah untuk menopang wirausaha-wirausaha yang ada di negeri ini dengan menyediakan alternatif berkantor yang lebih flexibel untuk perusahaan-perusahaan baru dan juga memberikan komunitas entrepreneurship dan support-support bisnis lainnya guna memberikan semangat dan bantuan terhadap perintis-perintis tersebut.

Berita yang menarik hari ini adalah diumumkannya penggabungan dari tiga coworking space Jakarta favorit, yaitu Conclave, Cre8, dan Freeware Spaces. Ketiga perusahaan ini merupakan beberapa pemain coworking space pertama di Indonesia. Conclave berdiri pada tahun 2015, Cre8 baru pada tahun 2016 (Tetapi brand VOffice sudah ada sejak 2013), dan Freeware Spaces sejak tahun 2013. Masing-masing mempunyai karakter yang berbeda-beda sehingga membuat proses merger ini terlihat menarik dan patut diikuti.

Apa sebenarnya alasan di balik ini semua? CEO & Founder dari Freeware Spaces, Aryo Ariotedjo menyebutkan bahwa dengan adanya isu WeWork (perusahaan coworking space terbesar dari Amerika Serikat), akan memasuki pasar Indonesia. Oleh sebab itu, ketiga perusahaan ini merasa bahwa ini merupakan kesempatan yang baik untuk menggabungkan menjadi kerajaan yang lebih besar lagi.

WhatsApp Image 2017-03-31 at 7.19.12 PM

Pada saat ini, merger ini menghasilkan suatu perusahaan coworking space baru yang memiliki 8 cabang yang berada di daerah2 strategis di Jakarta. Conclave mempunyai 2 cabang di daerah Wijaya & Gatot Subroto, Cre8 di Cilandak & Pantai Indah Kapuk dan juga ada 2 di Malaysia dan Filipina, dan Freeware Spaces ada 4 cabang di Ampera, Kemang, dan Sudirman Commercial & Business District atau SCBD (Energy Building & Equity Tower). Mereka berniat untuk membuka setidaknya 4-5 lokasi dalam tahun ini selama merger.

Aditya Hadiputra (Conclave), Albert Goh (Cre8 & Voffice), dan Aryo Ariotedjo (Freeware Spaces) mengungkapkan bahwa merger ini akan menghasilkan nama baru, USWORK, yang artinya “Kita Bekerja”.

“Pokoknya harus ada kata Work biar bagus untuk SEO mungkin,” ungkap mereka bertiga sambil tersenyum seru.

Mereka juga mengabarkan bahwa setelah merger ini ingin melakukan fund raising besar-besaran untuk mengalahkan WeWork di kawasan Asia Tenggara.

Grupara Pimpin Pendanaan Pre-Seed Konsaato, Layanan Crowdfunding Konser Musik

Hari ini (30/5) startup asal Indonesia Konsaato mengumumkan telah mendapatkan pendanaan pre-seed. Putaran pendanaan pre-seed Konsaato ini dipimpin oleh Grupara Inc yang didukung oleh Andy Zain dari Kejora dan pasangan selebriti Asraf Sinclair dengan Bunga Citra Lestari. Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk pengembangan platform Konsaato ke tingkat selanjutnya.

Konsaato mendefinisikan diri sebagai platform on-demand forecast online dengan metode patungan atau crowdfunding pertama di Indonesia. Layanan ini bertujuan untuk membawakan musisi favorit para penggemar musik ke kota mereka dan menggelar konser.

Konsaato didirikan oleh lima orang anak muda dalam acara Startup Weekend yang digelar di co-working space Freeware, Jakarta pada Desember 2015 silam. Mereka adalah Danny Widodo, Wilson Nugraha Citra, Afi Integritya, Vicky Hardiman dan Handoko Tjung. Sebagian besar dari mereka baru bertemu pada saat acara Startup Weekend.

Berangkat dari kompetisi tersebut, lima orang co-founder Konsaato ini memutuskan untuk tetap melanjutkan proyek selama tiga bulan ke depan. Hasilnya, dari prototipe situs yang dibangun dan kampanye yang dijalankan, mereka sukses membawa penyanyi dan penulis lagu Jepang d-Ize. Ini berujung pada perolehan pendanaan pre-seed Konsaato dari empat investor yang dipimpin oleh Grupara.

Founder Grupara Inc Aryo Ariotedjo mengatakan, “Konsaato akan menjadi generasi baru di segmen event organizing dan akan menjadi pendukung utama bagi semua event organizer di seluruh Asia Tenggara.”

[Baca juga: Menerapkan Konsep Lean Startup ala Agensi Turisme Musik Konserama]

“Memberikan artis sebuah kesempatan untuk mendengar suara penggemar mereka, mendengar permintaan mereka, dan kesempatan solid untuk mempromosikan tindakan dan artis secara langsung pada telinga dan hati yang berdedikasi adalah hal yang masuk akal bagi saya untuk berinvestasi di Konsaato,” ujar Asraf menambahkan.

Kemitraan strategis dengan empat investor lewat pendanaan pre-seed Konsaato ini diharapkan bisa membantu platform Konsaato ke tingkat lebih tinggi. Langkah awalnya bisa dilihat dari wajah baru Konsaato yang direncanakan meluncur awal Juni 2016 nanti.

Bersamaan dengan itu sistem kampanye Tangan Tampilkan baru yang akan memilah data yang diperlukan untuk membuat konser terjadi juga akan diperkenalkan.

Saat ini Konstantoo mengklaim sudah ada lebih dari 20.000 permintaan yang dibuat pada prototipe situsnya. Mayoritas permintaan konser tersebut berasal dari Jakarta.

Konsaato juga akan fokus membangun komunitas. Dalam jangka panjang, tujuannya adalah membangun hubungan bagi para penggemar musik lokal dalam rangka membawa seniman internasional lebih banyak ke Indonesia dan kota-kota lain di Asia Tenggara.

Kebangkitan Program Akselerasi dan Inkubasi Startup di Indonesia

Sesi Diskusi Kebangkitan Program Akselerasi dan Inkubasi Startup di Indonesia  / DailySocial

Beberapa tahun yang lalu, terdapat banyak program akselerator dan inkubasi untuk startup di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, gaung mereka seolah-olah menghilang hingga pada titik di mana hanya beberapa saja yang dirasa masih aktif. Padahal kedua program ini memiliki peran penting di masa-masa awal pertumbuhan startup. Ajang Echelon Indonesia 2015 pun memberikan sesi diskusi khusus terkait dengan problem ini.

Continue reading Kebangkitan Program Akselerasi dan Inkubasi Startup di Indonesia

Ketika Era Inkubator dan Akselerator Startup Mungkin Hidup Kembali di Indonesia

Kesempatan Hidupnya Kembali Akselerator dan Inkubator Startup / Shutterstock

Inkubator dan akselerator startup adalah bagian yang tak terpisahkan dari ekosistem perkembangan startup itu sendiri. Peran keduanya bisa sangat membantu di masa-masa awal pertumbuhan startup dalam mengembangkan bisnisnya. Namun kini di Indonesia gaung keduanya seolah-olah redup. Apa yang menjadi penyebabnya? Akankah era inkubator dan akselerator startup hidup kembali di Indonesia?

Continue reading Ketika Era Inkubator dan Akselerator Startup Mungkin Hidup Kembali di Indonesia

Aryo Ariotedjo: Demi Startup, Sibuk Bolak-Balik Dua Benua

Pendiri perusahaan investasi dan inkubator Grupara, co-working space Freeware, dan startup Project Shoe. Aryo Prakoso Ariotedjo menjalani dua sisi dalam kehidupan startup, sebagai investor sekaligus entrepreneur digital. Dua sektor ini merupakan dua hal yang berbeda meski saling berkaitan. Yang satu memberi modal dan yang lain merupakan proyek kerja yang diberi modal. Sebenarnya mana yang lebih dia sukai?

Continue reading Aryo Ariotedjo: Demi Startup, Sibuk Bolak-Balik Dua Benua

Aryo Ariotedjo Strengthen Grupara from the U.S.

After being absent for a while in the scene, Aryo Ariotedjo, Grupara Inc’s Founder, hits the Indonesia’s startup scene in style. He is reportedly developing Project Shoe to strengthen the foundation of his own Grupara in New York, the U.S. Continue reading Aryo Ariotedjo Strengthen Grupara from the U.S.

Aryo Ariotedjo Perkuat Pondasi Grupara di Amerika Serikat

Lama tidak terdengar kabarnya, Founder Grupara Inc Aryo Ariotedjo ternyata tidak sepenuhnya meninggalkan dunia startup di Indonesia. Saat ini ia justru sedang sibuk mengembangkan relasi, salah satunya memperkuat pondasi Grupara di New York, Amerika Serikat (AS). Saat ini Aryo sedang mengembangkan startup Project Shoe di sana.

Continue reading Aryo Ariotedjo Perkuat Pondasi Grupara di Amerika Serikat

Penggiat E-Commerce Indonesia dan Polandia Saling Berbagi di E-Commerce Partnership Gathering

Pertumbuhan positif industri e-commerce di Indonesia yang sangat menjanjikan merupakan berita baik bagi para pelaku dan calon pelakunya. Tak cuma pemain lokal, pengusaha mancanegara seperti Polandia pun tertarik mengetahui lebih banyak tentang aspek kunci industri Teknologi Informasi di Indonesia. Para penggiat dan pemerhati industri e-commerce dari Polandia dan Indonesia mengadakan acara E-Commerce Partnership Gathering untuk mendorong pengertian yang lebih baik tentang kondisi e-commerce di Indonesia.

Continue reading Penggiat E-Commerce Indonesia dan Polandia Saling Berbagi di E-Commerce Partnership Gathering

Eight Venture Capital Firms Form an Alliance in Indonesia

Eight venture capital firms in Indonesia have just formalized an alliance today in Jakarta. Called Alliance of Venture Capitals in Indonesia (AVCII), the organization aims to share, collaborate, and act on issues regarding the technology and internet-based business landscape in Indonesia. Immediately, the first order of business is to deal with the uncertainty surrounding foreign investment regulations in the country.

Continue reading Eight Venture Capital Firms Form an Alliance in Indonesia