BCA Tawarkan Solusi Pembayaran Baru untuk Layanan E-Commerce, “OneKlik”

BCA menghadirkan solusi pembayaran online untuk situs e-commerce OneKlik, memanfaatkan kartu debit BCA sebagai sumber dana dalam satu kali klik. OneKlik memungkinkan nasabah melakukan pembayaran digital tanpa repot melakukan transfer atau konfirmasi manual. Status pembayaran langsung dikonfirmasi secara real time. Untuk tahap awal, BCA menggandeng Blibli sebagai mitra pertama menggunakan solusi ini.

“Kita mau buat kemudahan saja, supaya [nasabah] enggak ribet, tapi tetap aman. Saat ini baru Blibli, namun tentunya akan ke [layanan e-commerce] yang lain,” terang Direktur BCA Santoso Liem kepada DailySocial, Senin (5/2).

Untuk menggunakan OneKlik, terang Santoso, nasabah harus mendaftarkan nomor ponsel e-banking di ATM BCA dan memverifikasi nomor ponsel di aplikasi e-commerce rekanan. Setelah registrasi berhasil, OneKlik dapat langsung digunakan untuk bayar belanja.

Dibandingkan Klikpay yang membutuhkan verifikasi OTP, OneKlik tidak memiliki lapisan lain untuk mengonfirmasi pembayaran. Sekali klik dan dana berpindah. Nasabah bisa memilih limit transaksi harian agar dapat membatasi dari penyalahgunaan pihak yang tidak bertanggung jawab.

Dalam menjamin keamanan transaksi, layanan e-commerce yang mengimplementasi OneKlik tidak menyimpan data kartu debit nasabah BCA. Mereka hanya menyimpan token yang telah terenkripsi dan hanya bisa dikonversi sistem BCA.

Menurut Santoso, layanan ini tidak menggantikan variasi produk BCA yang sebelumnya sudah ada untuk pembayaran digital, seperti KlikPay, KlikBCA, atau layanan e-money Sakuku.

“Kita tidak ada rencana untuk geser produk lainnya. Biarkan nasabah yang pilih saja.”

Solusi pembayaran digital semakin menjadi perhatian perbankan. Sebelumnya, BNI juga meluncurkan aplikasi Yap untuk pembayaran belanja dengan memanfaatkan tiga sumber dana yang bisa dipakai nasabah, yaitu kartu kredit, debit, dan uang elektronik UnikQu. Untuk cara pembayarannya, Yap memanfaatkan pemindaian kode QR.

Blibli Partners with Pos Indonesia, Targeting Consumers in Rural Areas

Blibli is getting intensive for business in rural areas by partnering with Pos Indonesia. Blibli expects the strategic partners can provide access for unbankable society to start online transaction.

One of its realizations is putting the Blibli InStore kiosk in post office. Therefore, its customers can do direct transaction via the kiosk and pay with cash using Pospay. Delivery service will be using Pos Kilat Khusus (special service), with free return.

“We see the strong network of Pos Indonesia has reached tier two and tier three. This is a great prospect to expand Blibli’s market, and help customers getting selected product online,” Kusumo Martanto, Blibli’s CEO, explained on Thu (2/1).

Pos Indonesia’s President Director Gilarsi W. Setijono added to this partnership that it is company’s breakthrough to keep up with e-commerce’s rapid growth. For him, there are 3 elements needed to win the digital economy era, those are people, network, and technology.

Pos Indonesia has two out of those three, but the technology is up to its expectation. Therefore, the company seeks to take advantage of the technology provided by partners.

The partnership between Pos Indonesia and Blibli is expected to push people in rural areas includes post office’s customer, employees, and other inhabitants to do online transaction.

“E-commerce presence in post office is expected to add new segment of customers, and increase our offering services,” Setijono mentioned.

For starters, Blibli InStore kiosks are available in Jabodetabek, Bandung, Pandeglang, Rangkasbitung, Serang and Cilegon areas. The kiosk has reached 32 points in total. Furthermore, it will be available in Central and East Java areas.

“We’ll focus and invest more in this. Online or offline is just the media, customer is our number one priority. We want them to be more connected with us.”

Additional warehouse

In shortening delivery time, Martanto mentioned adding eight more warehouses this year. Blibli targets to have 15 warehouses scattered around Indonesia.

“By having many warehouses, we can work with many logistic companies. The point is that delivery will be faster, instead of centralized in Jakarta.”

Blibli’s website and mobile app, in total, have 40 to 50 million unique visitors per month. It is targeted to have increased five times by the end of this year.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Gandeng Pos Indonesia, Blibli Incar Konsumen dari Area Rural

Blibli mulai gencar meningkatkan penetrasi bisnis ke area rural dengan menggandeng Pos Indonesia sebagai mitra strategis. Diharapkan strategi ini dapat membuka akses masyarakat yang unbankable untuk mulai transaksi secara online.

Salah satu realisasinya Blibli menempatkan kiosk Blibli InStore dalam Kantorpos. Di sana konsumen Pos Indonesia dapat secara langsung bertransaksi lewat perangkat yang disediakan dan membayarnya secara tunai menggunakan Pospay. Pengiriman barang akan memanfaatkan layanan Pos Kilat Khusus, terdapat pula fasilitas return barang secara gratis.

“Kami melihat kekuatan jaringan yang dimiliki Pos Indonesia hingga ke wilayah tier dua dan tier tiga seluruh Indonesia. Ini merupakan prospek besar untuk memperluas jangkauan pasar Blibli, sekaligus membantu masyarakat untuk mendapatkan produk yang diinginkan secara online,” terang CEO Blibli Kusumo Martanto, Kamis (1/2).

Direktur Utama Pos Indonesia Gilarsi W Setijono menambahkan kemitraan ini menjadi salah satu terobosan perseroan agar tetap relevan dengan perkembangan industri e-commerce. Menurutnya untuk menjadi pemenang di ekonomi digital, ada tiga unsur yang dibutuhkan yakni people, network, dan technology.

Pos Indonesia baru memiliki dua kekuatan dari ketiga unsur tersebut, hanya teknologi yang belum ada. Maka dari itu, perseroan berusaha memanfaatkan teknologi yang dihadirkan mitra.

Dengan menggabungkan kekuatan Pos Indonesia dan Blibli, diharapkan bisa dorong masyarakat di area rural termasuk di antaranya pengguna Kantorpos, karyawan Kantorpos, dan penduduk sekitar Kantorpos untuk bertransaksi online.

“Kehadiran e-commerce di Kantorpos juga diharapkan dapat menambah segmen pelanggan baru bagi kami, juga meningkatkan offering layanan yang bisa kami berikan,” kata Gilarsi.

Untuk tahap awal, penempatan kiosk Blibli InStore telah tersedia di Jabodetabek, Bandung, Pandeglang, Rangkasbitung, Serang, Cilegon, dan sekitarnya. Bila ditotal, jumlah kiosk telah mencapai di 32 titik. Ke depannya, kiosk ini akan tersedia di sekitar Jawa Tengah dan Jawa Timur.

“Kami mau serius bermain, akan terus berinvestasi lagi. Sebab online atau offline itu hanya sekadar media saja, yang terpenting adalah konsumennya. Kami ingin konsumen bisa lebih mudah menemui kita.”

Tambahan gudang

Untuk mempersingkat waktu pengiriman paket, Kusumo menuturkan akan menambah delapan gudang baru sepanjang tahun ini. Sehingga ditargetkan total gudang yang dimiliki Blibli dapat mencapai 15 gudang yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Kalau ada warehouse, kita bisa bekerja sama dengan semakin banyak perusahaan logistik. Intinya pengiriman akan lebih cepat, daripada semua pengiriman terpusat di Jakarta saja.”

Sejauh ini baik situs maupun aplikasi Blibli telah memiliki 40 juta sampai 50 juta unique visitor per bulannya. Ditargetkan sampai akhir tahun ini bisnis Blibli secara keseluruhan dapat meningkat tiga sampai lima kali lipat.

Application Information Will Show Up Here

Blibli Provides New Service with Apartment Rental

Blibli has officially announced new service to help customers rent apartments. In this early stage, Blibli focus on providing yearly apartment rental in Jabodetabek area targeting citizens around 25-45 years old. It is now accessible in “Home & Living” menu via website and mobile app.

In developing this category, Blibli partners with property agents. One of which is Jendela360, a property agent providing 360° virtual image for apartments to rent.

The transaction flow works as customers browse for apartment on Blibli, contact agents for appointment and making direct transaction using Blibli InStore app. Blibli InStore is an Offline to Online (O2O) app from Blibli to support transaction on the spot and for customers to enjoy its facilities.

“Millennial are currently looking for an apartment to fufill their needs of a simple residence, close to work, city-centered with full facility and safe privacy,” Wenny Yuniar, Blibli’s VP of Home Living & Culinary Category, said.

“The 0% interest facility also affects customer’s decision. Instead of having to pay rental fee at once, customer can pay periodically for 3-24 months,” she continued.

After the soft launching three months ago, this service has gained good feedback. A studio type with 1 bedroom becomes the most rented apartment. There are several options for studio types with 1 bedroom, 2 bedrooms or 3 bedrooms with a value of Rp19 million to Rp500 million.

For further development, Blibli claims currently working to add more apartments and more partners.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Blibli Hadirkan Layanan Sewa Apartemen

Platform e-commerce Blibli meresmikan layanan baru untuk membantu konsumennya dalam menyewa apartemen. Di fase awal ini, Blibli fokus pada penyediaan sewa apartemen secara tahunan di wilayah Jabodetabek dengan target market umur 25-45 tahun. Layanan tersebut kini sudah dapat diakses melalui menu “Home & Living” di situs dan aplikasi Blibli.

Untuk menghadirkan daftar apartemen yang bisa disewa, Blibli bekerja sama dengan agen properti. Salah satunya ada Jendela360, yakni sebuah agen properti yang mencoba menyajikan gambaran virtual 360 derajat untuk produk apartemen yang disewakan.

Sedangkan untuk proses transaksinya, calon penyewa dapat browsing di Blibli untuk mencari apartemen yang diminati, kemudian kontak agen untuk janji temu, dan bisa langsung transaksi di lokasi apartemen dengan menggunakan aplikasi Blibli InStore. Blibli InStore adalah aplikasi Offline to Online (O2O) dari Blibli yang memudahkan pelanggan bertransaksi di lokasi dan menikmati fasilitas yang dimiliki Blibli.

“Saat ini banyak kaum urban milenial memilih apartemen sebagai jawaban kebutuhan mereka akan hunian yang simpel, dekat dengan tempat kerja, berada di tengah kota, fasilitas lengkap dan privasi terjaga,” ujar Wenny Yuniar, VP Home Living & Culinary Category Blibli.

“Adanya fasilitas Cicilan 0% yang kami berikan juga sangat berpengaruh pada keputusan mereka untuk menyewa apartemen. Biasanya untuk menyewa kita harus bayar di muka 1 tahun, kalau di Blibli uang sewa bisa dicicil 3-24 bulan,” lanjut Wenny.

Sejak soft-launching tiga bulan lalu, layanan sewa apartemen ini diklaim mendapat animo baik. Adapun tipe studio dan 1 bedroom menjadi tipe unit yang paling laris disewa. Tipe apartemen yang disewakan mulai dari tipe studio, 1 bedroom, 2 bedroom, dan 3 bedroom dengan rentang harga sewa per tahun mulai dari Rp19 juta sampai Rp500 juta.

Untuk pengembangan layanan apartemen, pada tahun ini Blibli menyatakan akan terus menambah jumlah apartemen yang disewa dan menambah mitra kerja sama penyewaan apartemen.

Application Information Will Show Up Here

Dinamika yang Terjadi di Sektor Travel Selama Tahun 2017

Sepanjang tahun 2018 banyak perkembangan menarik di sektor pariwisata, terutama yang menyasar kepada Online Travel Agent (OTA). Sebagai salah satu industri yang menunjukkan peningkatan, bahkan mengalahkan layanan e-commerce berdasarkan laporan dari Bain & Company, disebutkan penjualan tiket pesawat, hotel, penyewaan tempat tinggal sementara hingga tiket untuk acara dan atraksi wisata menjadi pilihan orang banyak dan paling populer.

Memasuki tahun 2018 diperkirakan industri OTA dan terkaitnya makin menunjukkan kompetisi yang sengit, dengan diakuisisinya Tiket oleh Blibli, hingga status unicorn dari Traveloka. Berikut adalah rangkuman peristiwa sepanjang tahun 2017 di sektor OTA Indonesia.

Januari 2017

Awal tahun belum banyak aktivitas yang berarti di sektor pariwisata dan OTA di tanah air. Namun demikian mulai banyak bermunculan beberapa startup baru yang mencoba untuk menghadirkan layanan penyediaan travel dan hotel. Di antaranya adalah peluncuran Tinggal, startup yang menjajakan hotel-hotel independen dengan harga bersaing saat ini telah menawarkan lebih dari 400 hotel sejak pertama kali beroperasi awal tahun lalu. Tinggal ingin terus berbenah untuk bisa menjembatani kesenjangan antara banyaknya hotel budget dengan konsumen melalui teknologi yang inovatif.

Februari 2017

Di bulan kedua tahun 2017, layanan penyedia kamar hotel ekonomis NIDA Rooms mendapatkan pendanaan seri A senilai $5,6 juta dari Shanda Group dan beberapa investor Asia Tenggara lainnya. Dengan pendanaan ini, artinya NIDA Rooms telah membukukan total pendanaan senilai $11 juta. Investasi ini akan difokuskan untuk memperluas kerja sama dan jaringan hotel serta meningkatkan kapabilitas teknologi NIDA Rooms.

Sementara itu kerja sama strategis juga mulai marak hadir, dengan diumumkannya kemitraan antara ZEN Rooms dan Tokopedia memberikan harga istimewa untuk pengguna di Indonesia yang membeli tiket kereta api melalui desktop atau aplikasi mobile Tokopedia, kemudian secara otomatis akan mendapatkan diskon hingga 30% untuk pemesanan hotel di ZEN Rooms.

Maret 2017

Sebagai pemain yang cukup dominan di sektor travel dan pariwisata, awal bulan Maret 2017 lalu, Traveloka mengumumkan kerja sama strategisnya dengan PT KAI. Layanan yang sudah hadir sejak akhir tahun 2016 ini, diklaim mendapatkan sambutan baik dari pengguna Traveloka, yang ingin mendapatkan tiket kereta api langsung melalui aplikasi.

Di bulan yang sama Bukalapak juga tidak mau ketinggalan, dan mengumumkan kerja sama strategisnya dengan PT KAI dalam hal pembelian tiket kereta api melalui Bukalapak. Sebelumnya Tokopedia telah terlebih dulu memiliki kanal pembelian tiket kereta api.

Bulan Maret 2017 juga diramaikan dengan kehadiran HelloWings yang menyediakan perbandingan harga tiket maskapai di level pasar LCC (Low Cost Carrier).

April 2017

Memasuki bulan April 2017 penyedia akomodasi budget hotel di Indonesia RedDoorz mengumumkan keberhasilannya dalam meraih pendanaan sebesar $1 juta (atau senilai Rp13,3 miliar) dari InnoVen Capital yang merupakan joint venture dari Temasek Holding Singapura dan Bank UOB. Ini menjadi pendanaan lanjutan setelah sebelumnya RedDoorz membukukan pendanaan seri A tahun 2016 yang dipimpin oleh Asia Investment Fund, World Bank Group dan Jungle Ventures.

Sementara itu di bulan yang sama, ZEN Rooms mengumumkan perolehan pendanaan seri A. Pendanaan tersebut diperoleh dari investor Redbadge Pacific dan SBI Investment Korea, turut berpartisipasi juga Asia Pacific Internet Group (APACIG). Nilai yang digelontorkan mencapai $4,1 juta atau setara dengan Rp54,4 miliar. Pendanaan tersebut melambungkan nilai ekuitas perusahaan menjadi $8 juta.

Di akhir bulan April 2017 StubHub, marketplace jual beli tiket asal Amerika Serikat, mengumumkan ekspansinya ke Indonesia dengan menggandeng Kaskus sebagai mitra eksklusif untuk pengadaan konten. Lewat kerja sama ini, Kaskus akan memberikan konten terkait event terkini yang dapat diakses melalui widget StubHub di Kaskus, untuk mendorong transaksi jual beli tiket.

Mei 2017

Di pertengahan bulan Mei 2017, DailySocial secara eksklusif memberitakan tentang adanya rencana akuisisi dari GDP Venture terhadap lebih dari 50% saham startup travel Tiket. Tiket adalah startup yang dibangun Wenas Agusetiawan, Gaery Undarsa, Dimas Surya, dan Natali Ardianto. Sejak awal dibangun di tahun 2011, Tiket termasuk startup yang tidak pernah mencari pendanaan lanjutan dari investor. Dana awalnya diperoleh dari angel investor tunggal yang kabarnya termasuk keluarga pemilik EMTEK.

Sementara itu layanan OTA Pegipegi merayakan HUT mereka yang ke 5. Selain melakukan transformasi Pegipegi juga berniat untuk meningkatkan layanan dan teknologi mereka agar bisa bersaing dengan Traveloka dan Tiket.

Juni 2017

Setelah sempat diberitakan sebelumnya oleh DailySocial, pada bulan Juni akhirnya diumumkan akuisisi 100% Blibli terhadap layanan OTA Tiket. Hal tersebut akhirnya dikonfirmasi melalui acara pengumuman akuisisi 100% saham Tiket oleh Blibli, salah satu perusahaan di bawah naungan Global Digital Prima (GDP) Venture. Fokus dari Tiket selanjutnya adalah lebih kepada penjualan, teknologi dan akuisisi pelanggan.

Di bulan yang sama, Traveloka mengumumkan penjualan tiket masuk tempat rekreasi. Layanan yang dinamai Aktivitas & Rekreasi ini memberikan kesempatan pengguna Traveloka membeli tiket tempat wisata di genggaman mereka, baik melalui web maupun melalui aplikasi. Selain tempat wisata domestik, Traveloka juga menawarkan untuk kawasan internasional seperti Universal Studios Singapore, Hong Kong Disneyland, Legoland Malaysia, hingga tiket F1 Singapore Grand Prix 2017.

Sementara itu Pegipegi juga mengumumkan kehadiran CEO baru, Takeo Kojima, yang masih dari kalangan eksekutif Recruit Holdings. Takeo menggantikan Hideki Yamada yang baru menjabat selama satu tahun. Kendati kerap berubah, Deputy CEO PegiPegi Ryan Kartawidjaja memastikan kepemimpinan Takeo bakal mendukung ambisi perusahaan untuk menjadi pemain OTA terbaik di Indonesia.

Untuk menambah wawasan pembaca terkait dengan aplikasi budget hotel di Indonesia, DailySocial juga meluncurkan laporan terkait dengan hal tersebut, yang bisa diunduh secara gratis.

Juli 2017

Setelah menguasai pasar OTA di Indonesia, sekitar akhir bulan Juli 2017 lalu, Traveloka mendapatkan pendanaan sebesar $350 juta (lebih dari 4,6 triliun Rupiah) dari Expedia. Selain dari Expedia, dalam setahun terakhir Traveloka secara total sudah mendapatkan dana $500 juta (lebih dari 6,6 triliun Rupiah) dari East Ventures, Hillhouse Capital Group, JD.com, and Sequoia Capital.

Menurut The Information, yang pertama kali memberitakan informasi ini, Traveloka kini bervaluasi lebih dari $2 miliar dan menjadikannya startup unicorn pertama di industri travel online Indonesia. Nilai valuasinya di Indonesia hanya kalah dari Go-Jek yang disebutkan mencapai $3 miliar pasca perolehan pendanaan dari Tencent.

Di bulan yang sama Triprockets salah satu layanan marketplace yang mencoba untuk menghadirkan marketplace aktivitas, kegiatan, dan tempat wisata yang unik resmi meluncur di tanah air. Startup yang didirikan Raymond Iskandar selaku CMO ini menerapkan cara yang sama dilakukan oleh Airbnb, yaitu sharing economy antar pengguna. Triprockets disebutkan didirikan demi memberikan alternatif pilihan kegiatan wisata yang unik baik di Indonesia maupun negara lainnya.

Agustus 2017

Sementara itu di bulan Agustus 2017, Tiket pasca Blibli masuk sebagai pemegang saham baru, Tiket mulai kebut mengakselerasi pertumbuhan bisnisnya dimulai dari merekrut developer berkualitas. Talenta tersebut nantinya akan diarahkan menyempurnakan aplikasi Tiket, sehingga dapat menggenjot transaksi baru dari sana. Tiket menargetkan tahun ini secara bisnis keseluruhan dapat tumbuh 250 persen dibandingkan sebelumnya.

September 2017

Setelah resmi meluncur awal tahun 2017 lalu, layanan Pemesanan Hotel Budget Tinggal dikabarkan Tutup Layanan. Tinggal didirikan di awal tahun 2016 dengan dukungan pendanaan $1 juta dari sejumlah investor, termasuk CEO Wudstay Prafulla Mathur. Wudstay adalah layanan serupa yang beroperasi di India.

Oktober 2017

Memasuki bulan Oktober 2017, ZuzuHOTELS setelah sempat meluncurkan layanan online hospitality di Indonesia bulan November 2016 lalu, memutuskan menghentikan layanan hotel budget mereka di Indonesia dan kemudian hanya fokus kepada hotel budget di Taiwan. Keputusan ini diambil co-founder Vikram Malhi dan rekannya yang sama-sama memiliki pengalaman bekerja di Expedia, Dan Lynn, setelah menjalankan bisnis dan mendapatkan pendanaan awal dari angel investor beberapa waktu yang lalu.

Situs penyedia paket wisata Tripvisto dikabarkan menutup layanannya. Didirikan Bernardus Sumartok, yang sebelumnya juga sempat menutup bisnis serupa, Flamingo, Tripvisto sendiri sempat mengalami pertumbuhan bisnis yang positif dengan merekrut anggota tim yang cukup banyak, pindah ke kantor yang lebih besar, hingga menghadirkan ribuan perjalanan wisata lokal hingga mancanegara.

Sementara itu Traventure merupakan sebuah marketplace yang mencoba menemukan para kreator wisata dengan para pencari kreasi wisata baru di Indonesia resmi hadir di Indonesia. Traventure ini tak ubahnya tempat transaksi dan berbagi pengalaman berwisata, bedanya mereka mengemasnya dalam paket bisnis wisata.

November 2017

Setelah diakuisisi bulan Juni 2017, secara resmi manajemen baru dari Tiket mengumumkan rencana rebranding aplikasi dengan mengubah tampilan dan logo jadi lebih fresh dan modern, serta menambah fitur baru untuk kenyamanan transaksi. Perusahaan ingin fokus menyasar pada dua hal yakni meningkatkan brand awareness dan perbaikan produk.

Selain itu, Tiket akan lebih serius menggarap dua produknya, yakni rental mobil dan booking hotel. Untuk produk rental mobil, perusahaan telah bermitra dengan penyedia jasa rental yang tersebar di 50 kota di seluruh Indonesia. Dibandingkan produk lainnya, bisnis rental mobil tumbuh tertinggi hingga 3 ribu persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara itu layanan e-commerce yang menyajikan barang-barang dengan jaminan orisinal, JD.id, merilis fitur teranyarnya. Seakan tak mau ketinggalan dengan pemain e-commerce lain di Indonesia, JD.id menghadirkan kanal pembelian tiket pesawat. Berjuluk JD Flight, fitur ini hadir dengan dukungan penuh dari Traveloka. Induk perusahaan JD.id, JD.com, merupakan investor di Traveloka.

Masih di bulan November, RedDoorz, platform pemesanan online hotel budget, mengungkapkan telah mendapat investasi lanjutan untuk mengembangkan pasarnya di Indonesia. Hanya saja, pengumuman ini tidak diungkap secara langsung, baik dari siapa VC yang mendanainya dan nilai investasi yang didapat perusahaan.

Desember 2017

Menjelang akhir tahun, pengumuman tentang akuisisi kembali mencuat. Kali ini giliran Indonesia Flight yang sebelumnya dikenal sebagai “sister company” dari Tiket. Akuisisi tersebut juga dilakukan oleh Blibli. Dengan kepemilikan Tiket dan Indonesia Flight di dalam lini bisnis Blibli, disampaikan akan banyak aktivitas strategis yang akan digaungkan pada tahun 2018 mendatang untuk lanskap travel di Indonesia.

Indonesia Flight Selepas Diakusisi oleh Blibli

Indonesia Flight resmi menjadi keluarga baru Blibli dengan akuisisi penuh. Menurut keterangan dari Marcella Einstein selaku Co-Founder & CEO, pasca akuisisi tersebut Indonesia Flight tetap meneruskan operasinya seperti biasa. Tiket dan Indonesia Flight yang memiliki pelanggan dengan segmen berbeda menjadi salah satu alasan keduanya akan bisa bersinergi dengan “keluarga” yang baru. Peran Blibli juga dirasa bisa memberikan manfaat bagi Indonesia Flight untuk terus tumbuh di kemudian hari.

Diceritakan oleh Marcella, proses akuisisi berjalan cukup cepat, memakan waktu dua bulan. Marcella menilai dengan bergabung kembali bersama Tiket di bawah Blibli membuka peluang sangat besar bagi Indonesia Flight dan Tiket untuk bertumbuh baik dari rencana sinergi yang ada dan dari segi penetrasi pasar.

“Kami melihat ini akan membuka peluang sangat besar bagi Indonesia Flight bersama Tiket untuk bertumbuh secara eksponensial, baik dari rencana sinergi yang ada dan dari segi penetrasi pasar. Melihat potensi ke depan dan banyaknya kesamaan dalam culture dan visi bisnis, kami sangat bersemangat untuk bergabung dalam keluarga Blibli,” terang Marcella.

Sayangnya Marcella tidak mau membeberkan mengenai apa yang akan dilakukan Indonesia Flight selepas akuisisi ini.

“Mohon maaf kami belum bisa share mengenai hal ini,” ungkap Marcella ketika disinggung mengenai rencana Indonesia Flight ke depannya.

Hanya saja Marcella optimis menatap masa depan Indonesia Flight mengingat pertumbuhan GMV yang naik 100% dari tahun sebelumnya. Dengan diakuisisinya Tiket dan Indonesia Flight menandakan bahwa Blibli menatap serius industri OTA (Online Travel Agency).

Setelah akuisisi oleh Blibli, kini Tiket  telah melakukan rebranding dengan mengganti logo mereka. Saat ini selain tiket perjalanan dan hotel, Tiket juga menyediakan fitur untuk menyewa mobil di kota-kota besar dan fitur untuk membeli tiket pertunjukan masuk ke acara-acara hiburan. Sementara untuk Indonesia Flight terlihat menyiapkan fitur pemesanan kamar hotel di laman mereka. Tampaknya tahun 2018 akan menjadi tahun yang cukup sibuk bagi Indonesia Flight.

Application Information Will Show Up Here

Tiket is Rebranding, Emphasize On Product’s Sales and Improvement

Tiket, a leading OTA service in Indonesia, announces application rebranding by changing its display and logo into a (more) modern look, also adding new features transaction convenience. The company wants to focus on two things: improving brand awareness and product improvement.

“I traveled around six cities in Indonesia for FGD, but many are still unaware of Tiket. Our brand is popular only among cities with a high-level of internet penetration such as Jakarta and Surabaya. Therefore, we start the marketing campaign to increase awareness. For product quality, will improve continuously for transaction convenience,” said Gaery Undarsa, Tiket’s Chief Communication, Tue (11/21).

For Undarsa, Tiket’s penetration is slightly limited outside Jakarta and Surabaya due to absence of big-scale marketing.

In early November 2017, Tiket starts aggressive campaign in television. Since then, Undarsa claimed to have new user improvement and significant transaction coming outside those cities. However, Undarsa is unwilling to reveal the details.

For Tiket’s logo changing, first (t) character turns into lowercase. It stands for friendly personality. There is no gap mentioned between Tiket and traveler. The dot (.) color turns into light yellow which represents a happy feeling in traveling.

Along with the effort to increase brand awareness, Tiket attaches several new features. The first one is Smart Refund for easier cancellation refund process. For interface look, there is Smart Roundtrip for consumer to arrange a round trip flight easily.

Lastly, Smart Traveller allows travelers to simply put the ID member instead of repeating form-filling. Data can be saved to favorite order, claimed to be more practical and efficient.

In addition, Tiket will be seriously working on two products, car rental and hotel booking. For car rental, the company has partnered with rental service around 50 cities in Indonesia. Compared to other products, car rental business grows 3000% compared to last year.

Tiket has been downloaded by 4.3 million users, and targeted to have 10 million users by the end of next year. The increasing number is expected to come from user and traffic. Tiket also targets 100% growth from previous year.

“We will invest more on hotel booking due to the domination of foreign OTA. We want to help hotel business to expand with what Tiket has,” Undarsa said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Tiket Lakukan Rebranding, Tekankan Pemasaran dan Peningkatan Produk

Perusahaan online travel agent (OTA) Tiket mengumumkan rebranding aplikasi dengan mengubah tampilan dan logo jadi lebih fresh dan modern, serta menambah fitur baru untuk kenyamanan transaksi. Perusahaan ingin fokus menyasar pada dua hal yakni meningkatkan brand awareness dan perbaikan produk.

“Saya keliling enam kota di Indonesia untuk FGD rupanya masih banyak yang belum tahu Tiket. Brand kami hanya terkenal di kota-kota dengan tingkat penetrasi internetnya yang sudah baik, seperti Jakarta dan Surabaya. Maka dari itu kami mulai lakukan marketing campaign untuk meningkatkan awareness. Dari sisi produk juga terus kami tingkatkan agar makin nyaman dalam bertransaksi,” terang Chief Communication Tiket Gaery Undarsa, Selasa (21/11).

Menurut Gaery, penetrasi Tiket di luar Jakarta dan Surabaya masih minim lantaran perusahaan belum pernah melakukan aktivitas pemasaran dalam skala besar.

Sejak awal November 2017 Tiket mulai agresif beriklan di televisi. Sejak saat itu, Gaery mengklaim terjadi peningkatan pengguna baru dan transaksi yang cukup signifikan datang dari luar dua kota tersebut. Hanya saja Gaery enggan membeberkan detilnya.

Dari segi perubahan logo Tiket, hurut (t) di awal berubah menjadi huruf kecil. Ini diartikan sebagai kepribadian yang bersahabat. Disebutkan tidak ada jarak antara Tiket dengan pelancong (traveller). Sedangkan (dot) berubah menjadi warna kuning cerah yang mengartikan kesenangan yang dirasakan saat melancong.

Seiring upaya meningkatkan brand awareness, Tiket menyematkan fitur baru. Smart Refund memungkinkan konsumen mendapatkan refund dari pembatalan tiket dengan lebih mudah dan tidak merepotkan. Dari tampilan antarmuka, ada fitur Smart Roundtrip yang memudahkan kosnumen memilih penerbangan pulang pergi dengan lebih mudah.

Terakhir, Smart Traveller memungkinkan pelancong tidak perlu lagi mengulang sejak awal untuk membeli tiket return, cukup masukan ID member. Data dapat disimpan menjadi pesanan favorit, jadi lebih praktis dan tidak memakan waktu.

Selain itu, Tiket akan lebih serius menggarap dua produknya, yakni rental mobil dan booking hotel. Untuk produk rental mobil, perusahaan telah bermitra dengan penyedia jasa rental yang tersebar di 50 kota di seluruh Indonesia. Dibandingkan produk lainnya, bisnis rental mobil tumbuh tertinggi hingga 3 ribu persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Saat ini Tiket telah diunduh oleh 4,3 juta pengguna, sampai akhir tahun depan ditargetkan mencapai 10 juta unduhan. Peningkatan tersebut diharapkan berasal dari sisi user dan traffic. Tiket juga menargetkan pertumbuhan sebesar 100% dari tahun sebelumnya.

“Untuk booking hotel, kami akan banyak investasi ke sana sebab saat ini booking hotel masih dikuasai oleh OTA asing. Kami ingin bantu pemain hotel bisa ekspansi dengan apa yang Tiket punya,” pungkas Gaery.

Application Information Will Show Up Here

Bantu Pengiriman Logistik di Jawa Tengah dan Jawa Timur, Blibli Resmikan Gudang di Surabaya

Untuk mengatasi kesulitan logistik dan pengiriman barang ke pelosok daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur, Blibli meresmikan gudang ke tujuh mereka di kota Surabaya. Gudang yang dibangun di lahan seluas 7 hektar ini, diklaim sebagai salah satu warehouse e-commerce terbesar di Asia Tenggara.

Kepada DailySocial, Senior Vice President of Operations & Product Management Blibli Lisa Widodo mengungkapkan, pendirian gudang ini diharapkan bisa menjembatani pengiriman logistik di Indonesia yang dikenal memiliki letak geografis yang sangat luas dan sulit di jangkau.

“Kami mengambil langkah strategis dengan membuka satu warehouse baru di Surabaya dan satu mother hub (Pusat Gudang Transit) di Jakarta pada awal November lalu. Pembukaan dinilai sebagai langkah yang tepat dan dilaksanakan di waktu yang tepat untuk menghadapi promo akhir tahun dan bisnis tahun 2018.”

Konsep sharing warehouse Blibli

Gudang yang di bangun di lahan seluas 7 hektar dan dengan luas bangunan sekitar 5 hektar diharapkan mampu untuk menampung pesanan untuk pelanggan di wilayah Jawa, Indonesia Tengah dan Timur.

Sedangkan mother hub seluas 2,300 m2 di saat bersamaan juga telah dibuka di wilayah Angke, Jakarta yang letaknya cukup dekat dengan Bandar Udara Soekarno Hatta agar memudahkan pengiriman ke luar kota. Jadi total sekarang Blibli memiliki 7 warehouse yang tersebar di Medan, Jakarta, Tangerang, dan Surabaya serta memiliki 14 hub yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia.

“Dengan membuka warehouse di berbagai kota dan wilayah, dapat mempercepat waktu pengiriman sehingga barang lebih cepat sampai ke customer. Dari sisi merchant, gudang kami selain digunakan untuk menyimpan barang trading (stok barang Blibli.com) juga diperuntukkan untuk menyimpan barang-barang consignment dari para merchant sehingga mereka dapat fokus dalam pengadaan barang tanpa kuatir dimana harus menyimpan stok,” kata Lisa.

Untuk memudahkan merchant menyimpan barang dan mepercepat proses pengiriman, Blibli juga menyediakan penitipan barang kepada merchant khusus Blibli di gudang tersebut. Konsep yang dinamakan “Sharing Warehouse”.

“Kami menyebutnya dengan sistem consignment. Jadi barang consignment adalah barang milik supplier yang dititipkan di gudang Blibli, untuk dibantu proses fulfillment hingga pengiriman ke customer. Adanya konsep ini untuk membantu para merchant yang tidak memiliki tempat penyimpanan barang, sehingga merchant partner kami tidak perlu pusing untuk proses fulfillment dan dapat fokus dalam pengadaan barang.

Target Blibli untuk gudang selanjutnya

Setelah Surabaya, Blibli masih memiliki rencana untuk mendirikan beberapa gudang lagi di wilayah Indonesia, sesuai dengan roadmap yang dimiliki. Namun demikian karena proses pendirian ini gudang dinilai memakan waktu dan biaya yang besar, prosesnya pun akan berjalan secara perlahan.

“Ke depan, sasaran lokasinya diutamakan di kota-kota besar dengan mempertimbangkan jumlah penduduk serta traffic internet di kota tersebut. Ada 23 kota besar yang masuk dalam observasi kami, namun berikutnya akan buka di kota mana, hal ini belum dapat dipastikan dalam waktu dekat,” tutup Lisa.

Application Information Will Show Up Here