Login ke Website di Microsoft Edge Bakal Tidak Membutuhkan Password

Mayoritas laptop terkini, khususnya yang berspesifikasi high-end, telah dilengkapi dukungan Windows Hello, baik dalam bentuk sensor pemindai sidik jari atau kamera pengenal wajah. Sayangnya teknologi secanggih itu sementara baru berfungsi untuk memudahkan proses login ke Windows, dan sehari-harinya kita tentu masih perlu login di tempat lain, semisal di sejumlah website.

Kabar baiknya, Microsoft baru saja mengumumkan pembaruan browser Edge yang kini mendukung standar Web Authentication. Sederhananya, Web Authentication memungkinkan pengguna untuk login ke website tanpa password. Dalam konteks Windows Hello, yang dibutuhkan hanyalah sidik jari atau wajah pengguna.

Fitur ini sedang diuji pada versi preview Windows 10, namun rencananya bakal tersedia untuk publik pada Windows 10 versi 1809 nanti. Dari sisi sebaliknya, pemilik website juga harus memberikan dukungan yang sama, sehingga mungkin masih agak lama sebelum skenario passwordless internet ini dapat terealisasi secara luas.

Microsoft Edge Web Authentication

Jadi nantinya pengguna hanya perlu melihat ke arah webcam atau meletakkan jarinya di atas fingerprint sensor untuk masuk ke akunnya masing-masing di berbagai website. Untuk transaksi online misalnya, metode yang sama juga dapat diterapkan ketika pengguna diminta untuk memverifikasi akunnya saat hendak menyelesaikan pembayaran.

Di samping itu, dukungan Web Authentication juga berarti Microsoft Edge kini kompatibel dengan security key eksternal bersertifikasi FIDO2, macam yang diluncurkan Google belum lama ini. Microsoft sudah cukup lama mengutarakan visinya tentang dunia tanpa password, dan langkah-langkah seperti ini adalah bentuk dari usaha mereka.

Sumber: Microsoft dan Windows.

Google Luncurkan Chrome untuk VR Headset Daydream

Google merancang Chrome supaya dapat digunakan di semua perangkat dan platform. Namun sampai kemarin masih ada yang terlewatkan, yakni Daydream VR bikinan Google sendiri. Beruntung Google sudah menyadarinya sejak lama, dan baru saja merilis Chrome untuk Daydream.

Bukan cuma headset Google Daydream View yang kebagian jatah, tapi juga yang bertipe standalone seperti Lenovo Mirage Solo. Pada prakteknya, Chrome edisi VR ini justru lebih berguna di VR headset tipe standalone macam Mirage Solo, sebab kalau dengan Daydream View asumsinya Anda bisa membuka browser lewat smartphone.

Google memastikan bahwa semua fitur Chrome versi desktop maupun mobile juga tersedia di sini, mulai dari bookmark, incognito mode sampai voice search. Tidak ketinggalan juga fitur yang diracik khusus untuk Chrome versi Daydream, yakni Cinema Mode, yang akan mengoptimalkan tampilan video dalam medium VR.

Kehadiran Chrome di Daydream ini juga berarti konsumen dapat menikmati konten VR lebih banyak lagi. Pasalnya, sejak tahun lalu Chrome sudah mengemas dukungan standar WebVR. Jadi seandainya ada konten VR yang tidak dikemas menjadi aplikasi oleh pengembangnya, pengguna headset Daydream masih bisa menikmatinya secara immersive lewat Chrome.

Sumber: Google.

[Panduan Pemula] Cara Menggunakan Scanner Malware pada Google Chrome

Zaman sekarang, melakukan penjelajahan di dunia maya memang sudah menjadi kegiatan utama. Setiap orang pasti membutuhkan sesuatu yang terdapat di internet. Tapi apakah situs yang dikunjungi tersebut aman?

Saat ini ribuan situs terindikasi menyebarkan malware, baik yang merusak PC maupun yang hanya menjangkiti browser internet saja. Bahkan, Ransomware pun juga sering kali tidur di dalam PC kita tanpa kita sadari karena diunduh secara diam-diam oleh sebuah situs.

Jika Anda menggunakan Windows 10, kemungkinan besar Anda dalam posisi aman karena Windows Defender bakal melindungi komputer dari malware. Akan tetapi, pada Windows 8 ke bawah, Windows Defender kemungkinan tidak aktif secara otomatis. Dan sampai saat ini masih banyak orang yang kurang menyadari pentingnya software anti virus.

Jika saat ini Anda menggunakan Google Chrome versi terbaru, hal tersebut mungkin dapat menyelamatkan komputer Anda. Saat ini, Google Chrome sudah dilengkapi dengan proteksi terhadap malware. Bahkan Google Chrome mampu mendeteksi malware pada komputer secara keseluruhan, bukan hanya pada browser itu sendiri.

Untuk mendeteksi malware, Google ternyata bekerja sama dengan ESET. ESET sendiri terkenal dengan software anti malware-nya yang bernama NOD32. Oleh karenanya, jika Anda menggunakan Google Chrome sebagai browser, mulai sekarang dapat menggunakan anti malware.

Chrome Clean up

Yang perlu diingat adalah bahwa anti malware pada Google Chrome hanya akan melakukan deteksi pada saat dijalankan secara manual atau on demand. Jadi, lakukan saja setiap kali Anda ingin membersihkan malware dari komputer jika tidak memiliki anti virus.

Caranya sangat mudah. Jalankan browser Chrome seperti biasa, lalu ketik pada bar alamat URL:

chrome://settings/cleanup

Deteksi malware akan berjalan beberapa saat. Lama atau tidaknya deteksi sangat tergantung dengan media penyimpanan yang Anda gunakan (SSD atau hard disk) dan banyaknya file di dalam komputer tersebut. Layanan ini juga akan mendeteksi pada saat Google Chrome dibajak oleh pihak ketiga.

Sekali lagi, yang perlu diingat adalah bahwa Chrome tidak menawarkan fasilitas anti malware secara otomatis. Untuk hal tersebut, Anda harus mempercayakan kepada software-software anti virus.

Gambar header: Pixabay.

Susul Chrome, Firefox Godok Fitur Pemblokir Audio dan Video AutoPlay

Internet menghadirkan banyak hiburan berupa bacaan dan tontonan. Tapi, kesenangan itu agak terganggu jika web dengan sengaja memasang konten video atau audio yang berputar secara otomatis (autoplay). Sialnya, tak jarang video yang diputar mengeluarkan suara yang tak enak didengar, tak senonoh atau mengagetkan.

Untuk meminimalisir gangguan seperti di atas, pengembang Mozilla dilaporkan sedang menggodok fitur yang memungkinkan pengguna membungkam (mute) audio atau video yang berputar secara otomatis. Dale Harvey, seorang pengembang di Mozilla memposting cuitan yang mengonfirmasi bahwa fitur ini sudah diluncurkan di versi nightly build. Artinya, kita bisa berharap ia akan digulirkan ke versi publik dalam waktu dekat.

Fitur baru ini mencakup berbagai opsi untuk mengonfigurasi video yang diputar secara otomatis di web, termasuk kemampuan untuk memilih situs mana yang dapat memutar audio secara otomatis dan kapan harus mengizinkan sumber untuk memicu pemutaran otomatis.

Di versi awalnya, pengguna dapat melakukan satu dari tiga opsi di atas dengan mengakses menu Option – Permission – Privacy and Security. Selanjutnya, dengan memilih opsi ” Don’t Autoplay” dapat menghindarkan pengguna dari kejadian memalukan ketika menonton film horor atau animasi di perpustakaan.

Firefox terbilang lelet memperhatikan kebutuhan pengguna akan fitur ini. Karena tahun lalu, fitur serupa sudah ditambahkan ke Google Chrome 64 yang disebut dengan Unified Autoplay dan secara khusus menyasar iklan audio. Fitur itu berfungsi untuk memblokir pemutaran video yang disertai audio secara otomatis, dengan beberapa pengecualian berdasarkan kriteria tertentu.

Sumber berita Ubergizmo dan gambar header Pixabay.

Microsoft Sematkan AdBlock Plus di Peramban Edge Beta untuk Android

Microsoft pertama kali menggulirkan browser Edge untuk Android pada bulan Oktober tahun lalu. Dan setelah lepas dari fase beta, Edge melesat dan mencatatkan rekor 1 juta unduhan hanya dalam beberapa hari di Play Store. Sejak itu, aplikasi terus mendapatkan pembaruan secara berkala. Sekarang, setelah berjalan beberapa bulan ini, versi beta Microsoft Edge mendapatkan tambahan fitur baru berupa integrasi AdBlock Plus.

Seperti dilaporkan oleh MSPowerUser, versi terbaru Microsoft Edge beta untuk Android memiliki integrasi Adblock Plus yang mempermudah pengguna memblokir iklan. Pengguna dapat mencicipi fitur ini dengan mengaktifkannya terlebih dahulu melalui menu Settings – Block Content. Iklan yang diblokir mencakup iklan di situs web termasuk iklan popup dan juga layanan video seperti YouTube.

edge-for-android-screenshot

Vishnu Nath, Head of Program Management di Microsoft Mobility Experiences mengonfirmasi fitur ini melalui kicauan Twitter. Namun, tampaknya integrasi baru ini belum bisa dicicipi oleh semua pengguna Microsoft Edge. Untuk mengantisipasi peluncuran versi finalnya, Anda sebaiknya melakukan update ke versi terbaru secara berkala.

Selain integrasi AdBlock Plus, Microsoft juga menguji fitur pencarian visual cerdas yang pada dasarnya merupakan teknologi serupa dengan Google Lens yang terintegrasi ke dalam peramban. Fitur ini diaktifkan secara default, jadi tidak diperlukan tindakan lanjutan. Artinya, begitu dirilis dan diupdate, fitur akan secara otomatis aktif. Pembaruan juga membawa beberapa hal penting, seperti peningkatan kinerja dan peningkatan pengalaman membaca buku digital, mengganti jarak teks, bookmark dan lain sebagainya.

Application Information Will Show Up Here

Browser Opera Touch Tawarkan Kemudahan Mengoperasikan dengan Satu Tangan

Setahun yang lalu, Opera mewujudkan visi browser desktop masa depannya lewat Opera Neon. Tahun ini, mereka ingin kembali menerapkan pendekatan yang sama, tapi untuk segmen mobile. Dari situ lahirlah browser anyar bernama Opera Touch.

Prinsip yang dianut Touch adalah memberikan kita kemudahan selagi menggunakan ponsel dengan satu tangan. Mengapa hanya satu tangan? Karena pada prakteknya kita memang lebih sering browsing menggunakan smartphone selagi berada di luar rumah, dan selagi satu tangan lainnya disibukkan oleh berbagai hal, entah itu membawa barang belanjaan atau malah sedang menikmati es krim.

Opera Touch

Guna mewujudkan visi tersebut, Opera mendesain satu elemen interface yang sangat inovatif bernama FAB, singkatan dari Fast Action Button. Tombol ini selalu ada di bagian bawah layar, sangat dekat dengan posisi jangkauan ibu jari pengguna. Tap satu kali, maka keyboard akan muncul dan kita siap mengetikkan alamat situs atau kata kunci pencarian.

Tap lalu tahan, maka akan muncul sejumlah icon. Ada icon untuk me-refresh halaman, untuk menutup halaman, atau untuk berpindah ke tab lainnya. Semuanya menggunakan satu jari saja dan dalam satu gerakan yang menyambung: sentuh, tahan, geser, lalu lepas.

Saat browser baru dibuka pun yang langsung muncul adalah tampilan keyboard, sehingga kita tinggal mengetikkan alamat situs yang ingin dikunjungi atau kata kunci pencarian. Pencarian menggunakan perintah suara turut didukung, demikian pula untuk fitur pemindaian QR code.

Selain kemudahan pengoperasian dengan satu tangan, keunggulan lain Touch adalah fitur sinkronisasi dengan Opera versi desktop. Opera menjuluki sistem ini dengan istilah Flow, dan untuk mengaktifkannya, pengguna hanya perlu memindai QR code yang tampil di browser desktop menggunakan ponsel satu kali. Dari situ browser desktop dan Opera Touch akan langsung terhubung, lengkap dengan bumbu enkripsi yang aman.

Opera Touch

Entah itu link, gambar ataupun video – bahkan tab yang sedang dibuka sekalipun – semuanya bisa disimpan dalam Flow dan bakal tersinkronisasi antar perangkat. Untuk mengaksesnya, tinggal buka saja tab Flow, baik di desktop maupun mobile menggunakan Opera Touch.

Opera Touch saat ini sudah bisa diunduh secara cuma-cuma di Android, sedangkan versi iOS-nya dijadwalkan menyusul dalam waktu dekat. Untuk bisa menggunakan fitur Flow, pastikan browser Opera di desktop sudah di-update ke versi yang terbaru.

Sumber: Opera.

Application Information Will Show Up Here

Amazon Luncurkan Peramban Super Ringan, Hanya Berukuran 2MB

Tanpa tanda-tanda sebelumnya, toko retail terbesar di dunia Amazon tiba-tiba secara mengejutkan merilis sebuah aplikasi peramban bernama Internet. Dikutip dari GSMArena, bahwa aplikasi Internet ini dirancang untuk perangkat murah entry level yang mempunyai spesifikasi minimalis. Ketersediaan peramban ini juga terbatas baru di kawasan India yang memang merupakan salah satu pasar dengan perangkat entry level terbesar saat ini.

Berbanding lurus dengan perangkat yang disasar, peramban Internet juga memiliki fitur dan interface yang minimalis namun dengan fitur yang memang paling dibutuhkan oleh pengguna. Di bagian depan, peramban mengikuti apa yang dilakukan oleh sebagian besar peramban di mana tampak sederet berita-berita terbaru dari berbagai topik dan media. Di bawah address bar tampak pula beberapa ikon shortcut yang mestinya bisa dimodifikasi sesuai preferensi penggunanya.

amazon internet_1

Besaran file yang dibebankan oleh Internet ke perangkat Android pengunduhnya hanya sebesar 2MB. Pun demikian, Amazon tetap menyertai perambannya dengan fitur private browsing dan juga dukungan multiple tab meskipun untuk saat ini kemampuan multi-tasking perangkat bakal memegang peranan lebih penting. Bahkan Internet juga menyediakan fitur pratinjau tab yang memudahkan pengguna untuk melihat sekilas isi web di setiap tab yang terbuka. Kemudian ada juga fitur automatic full screen yang akan sangat berguna di perangkat dengan layar berukuran mungil.

Ketersediaan saat ini tampaknya masih jadi penghalang bagi pengguna Android untuk mengunduh peramban Internet, bahkan mereka yang berdomisili di India. Pasalnya, meski dipastikan kebagian jatah lebih dulu, tidak semua perangkat Android di sana bisa menjalankan peramban. Sayangnya, belum ada kejelasan apakah situasi ini hanya sementara sampai versi yang lebih sempurna tiba atau selamanya.

Sumber berita GSMArena.

Application Information Will Show Up Here

Avast Rilis Browser dengan Fokus pada Aspek Keamanan dan Privasi

Anda yang menggunakan software antivirus di komputer pasti setidaknya pernah mendengar nama Avast. Kalau Anda suka dengan antivirus-nya, kemungkinan Anda juga bakal tertarik dengan browser besutannya, yang baru-baru ini telah dirombak besar-besaran sekaligus berganti nama menjadi Avast Secure Browser.

Sesuai dugaan, yang menjadi prioritas utama dari browser ini adalah yang menyangkut aspek keamanan dan privasi. Avast memanfaatkan pengalaman panjangnya di bidang antivirus dengan menyematkan teknologi seperti anti-phising dan anti-malware, plus ada juga fitur unik seperti Bank Mode, yang memastikan semua transaksi perbankan online pengguna berlangsung secara aman.

Avast Secure Browser

Semua fitur keamanan dan privasi ini ditempatkan secara terpusat guna memudahkan akses. Andai diperlukan, tiap-tiap fiturnya bisa kita matikan dengan mudah, semisal fitur adblocking, yang terkadang wajib dimatikan ketika membuka situs-situs tertentu. Bagi pengguna layanan password manager Last Pass, integrasinya sudah tersedia secara default di sini.

Soal performa, browser ini pastinya bisa membuka situs dengan cukup cepat, mengingat basisnya adalah browser Chromium yang open-source, yang juga merupakan basis browser Google Chrome. Avast bahkan mengklaim kecepatan loading situsnya bisa mencapai 4x lebih cepat dibanding browser populer lain. Namun bagi saya pribadi, yang lebih penting adalah fakta bahwa basisnya menggunakan Chromium, bukan klaim lebih cepat ini.

Komparasi fitur-fitur Avast Secure Browser dengan browser lain yang populer / Avast
Komparasi fitur-fitur Avast Secure Browser dengan browser lain yang populer / Avast

Fitur lain yang tidak kalah menarik adalah Video Downloader, di mana pengguna dapat mengunduh file video atau audio dari sejumlah situs streaming. Saya yakin Netflix tidak termasuk, tapi yang umum seperti YouTube semestinya bisa.

Avast Secure Browser saat ini sudah bisa diunduh secara cuma-cuma, dan kompatibel dengan Windows 7 sampai Windows 10. Ke depannya, Avast berencana merilis browser yang sama untuk Android dan iOS.

Sumber: Avast.

[App Review] Ace Browser, Performa Oke Tapi Masih Kurang Komplet

Saat ini ada banyak sekali pilihan browser yang tersedia di Google Play Store untuk smartphone Anda. Begitu banyaknya, mungkin sebagian dari Anda cukup kesulitan untuk menentukan pilihan. Opera Mobile saja misalnya menawarkan empat versi berbeda, antara lain Opera mini, Opera Browser dan dua versi beta untuk keduanya. Mozilla juga punya beberapa versi, meliputi Firefox browser, Firefox Rocket dan Firefox Focus. Kemudian ada satu nama yang mungkin belum familiar di telinga Anda, yaitu Ace Browser. Review aplikasi kali ini akan mengulas soal browser yang satu ini, agar Anda makin mengenal seperti apa fitur-fitur dan apa saja kelebihannya.

Deskripsi

Tak sulit rasanya mengenali apa sebenarnya Ace Browser. Dari namanya Anda bisa dengan mudah menyimpulkan sendiri kegunaannya. Yap, tak salah lagi. Ace Browser adalah aplikasi peramban yang menawarkan alat untuk menjelajah dunia maya seperti halnya Chrome, Firefox, dan Opera yang tadi sudah kita singgung di awal.

Ace Browser diluncurkan oleh pengembang bernama Ace App Studio. Di Google Play mereka menggunakan nama RadiumDev dan Ace Browser ini merupakan satu-satunya aplikasi yang mereka luncurkan di toko aplikasi milik Google itu. Sejak pertama diluncurkan, angka unduhan Ace Browser terus bertumbuh dengan rentang unduhan di angka 10 juta sampai dengan 50 juta.

Interface

Kesan pertama yang saya tangkap ketika menggunakan Ace Browser pertama kali adalah bersih dan simple, hampir terlihat mirip dengan UC Browser namun dengan penempatan iklan dan potongan tile yang berbeda. Di Ace Browser sayangnya, iklan diposisikan di bagian terdepan. Jadi, ketika pertama kali menjalankan peramban, Anda akan langsung disambut oleh iklan. Cukup mengganggu, sementara suguhan berita yang sebenarnya cukup mempersingkat waktu pengguna diletakkan di bagian tengah sampai ke dasar.

interface Ace Browser

Daftar berita dari situs-situs pilihan ditampilkan real-time dan diperbarui dalam waktu tertentu. Jumlah berita yang disuguhkan juga sangat banyak dan tanpa ujung. Jadi sepanjang Anda sanggup men-swipe layar ke bawah, sepanjang itu pula konten berita yang disajikan. Terus bermunculan tanpa henti.

Kembali ke halaman utama Ace Browser. Di bagian atas browser terpampang cuaca di lokasi saya berada dan toogle dengan pemicu berbentuk gambar yang terus berubah-ubah sesuai tema. Jika gambar tersebut disentuh, maka akan muncul daftar pencarian populer yang terdiri dari lima kata kunci dan enam buah halaman yang bisa digeser dengan jari.

Kemudian terdapat pula address bar yang secara otomatis menampilkan kata kunci pilihan didampingi oleh ikon mikrofon dan tentu tombol kaca pembesar untuk memulai pencarian. Anda tentu bisa dengan mudah mengetikkan kata kunci atau alamat situs di dalamnya. Saat menggunakannya, saya dengan mudah menemukan situs yang pernah saya kunjungi atau kata kunci yang pernah saya ketikkan. Sayangnya, lagi-lagi di bagian ini saya menemukan iklan di bagian teratas pula. Secara visual kehadiran iklan cukup mengganggu dan membingungkan.

Screenshot_2018-03-26-10-13-28-352_com.superapps.browser

Yang cukup unik, saat saya mengetikkan alamat situs atau kata kunci tertentu, di bagian teratas muncul beberapa opsi seperti All, Images, Video dan News. Rupanya, keempat label ini mewakili jenis pencarian dari mesin pencari default yang digunakan. Dengan opsi ini, saya dapat dengan mudah dan cepat menyesuaikan sendiri jenis konten yang ingin saya temukan, apakah berita, gambar atau video.

Screenshot_2018-03-25-12-16-26-337_com.superapps.browser

Di sisi paling kiri address bar terdapat logo mesin pencari default yang saya gunakan, dalam hal ini saya menggunakan Google. Opsi mesin pencarinya sendiri terdiri dari delapan opsi, antara lain Google, Bing, Yahoo, Ask, Aol, DuckDuckGo, Yandex dan Baidu.

Fitur

Nah, sekarang tiba waktunya membahas fitur-fitur di Ace Browser. Cukup lengkap menurut saya, tapi menurut saya masih kalah lengkapi dari UC Browser. Tapi secara umum, fitur-fitur penting sebagai sebuah peramban sudah dimiliki oleh Ace Browser. Dari sisi kesederhanaan, Ace Browser sangat memenuhi syarat itu, dan bagi sebagian orang, elemen itu lebih memberi rasa nyaman ketimbang browser yang kompleks dan banyak fitur.

Berikut adalah beberapa fitur yang bisa Anda jumpai di Ace Browser. Semua fitur-fitur ini dapat Anda jumpai dengan men-tap tombol paling tengah yang ditandai dengan tiga buah strip.

Speed Mode

Fitur speed mode ini berfungsi untuk meningkatkan kecepatan loading aplikasi saat mengunjungi sebuah halaman. Ace Browser mengklaim dorongan kecepatan yang dihadirkan sebesar 60% dari kecepatan standarnya tetapi tanpa menurunkan kualitas visual halaman bersangkutan. Berdasarkan pengalaman saya menggunakan fitur ini untuk mengakses situs Dailysocial.id, saya mendapatkan dorongan kecepatan hingga 2 detik (hitungan manual) lebih cepat dibandingkan tanpa menggunakan fitur Speed Mode. Tetapi, kecepatan ini tetap dipengaruhi oleh kecepatan jaringan Anda. Anda mungkin tidak akan memperoleh perbedaan kecepatan seperti yang saya rasakan peroleh.

Screenshot_2018-03-25-12-11-13-657_com.superapps.browser

 

Full Screen

Fitur ini jika diaktifkan akan menghilangkan menu address bar dan toolbar bagian bawah. Keduanya akan kembali tampil ketika Anda menggerakkan layar atau mencapai bagian teratas halaman.

No Image

Fitur ini untuk menghilangkan elemen gambar di halaman yang diakses. Jika dalam posisi non-aktif, gambar akan kembali tampil.

Night Mode

Night Mode membantu pengguna mengurangi tingkat cahaya ketika sedang membaca berita di malam hari. Fitur ini bekerja dengan cara mengubah latar belakang halaman dan bahkan teks menjadi serba gelap.

Screenshot_2018-03-26-10-18-28-373_com.superapps.browser

 

Bookmark/History

Panel ini jika ditap akan menghantarkan Anda ke halaman bookmark atau riwayat penelurusan. Keduanya dipisahkan oleh tab dan item-tem di dalamnya dapat dihapus sesuai kebutuhan.

Offline Page

Untuk konten-konten yang Anda anggap penting tapi tidak memungkinkan untuk membaca seluruh isinya, Anda bisa menyimpan halaman tersebut dan menemukannya kembali di panel Offline Page ini.

Screenshot_2018-03-26-10-20-43-456_com.superapps.browser

Downloads

Berbeda dengan offline page, panel Downloads ini berisi berkas baik foto, video atau musik yang diunduh oleh Ace Browser.

Privacy Sites

Privacy Sites adalah tempat rahasia untuk menyimpan situs-situs favorit tapi bersifat pribadi. Jadi, panel ini akan dilindungi oleh pola yang bisa Anda tentukan sendiri. Di dalamnya terdapat tombol untuk menambahkan situs-situs pribadi versi Anda. Karena bersifat pribadi, hanya Anda dan orang yang mengetahui pola rahasialah yang bisa melihat daftar lengkapnya.

Screenshot_2018-03-25-12-14-28-497_com.superapps.browser

 

Desktop Site

Meski merupakan peramban mobile, Ace Browser memberikan keleluasaan bagi pengguna untuk mengakses situs dengan orientasi yang diinginkan. Fitur Desktop Site akan menampilkan situs dalam ukuran dan visual desktop, dan jika dinon-aktifkan, situs akan kembali tampil dalam mode mobile.

Clear Data

Fitur ini terbilang unik karena diletakkan di panel yang mudah dijumpai. Peramban lain juga mempunyai fitur serupa, tapi kebanyakan dari mereka meletakkan tombolnya di posisi yang terbenam dalam sehingga sulit ditemukan. Fitur Clear Data di Ace Browser membantu saya untuk menghapus beberapa data, seperti cache, riwayat, cookies, formulir dan kata sandi serta akses lokasi. Anda bisa menghapus salah satu atau menandai semuanya.

Screenshot_2018-03-25-12-14-10-231_com.superapps.browser

 

Tell Friends

Ini merupakan fitur terakhir di panel menu utama, di mana ia bertujuan agar pengguna Ace Browser yang puas dengan performanya bisa mengajak orang lain untuk mencobanya.

Pengaturan

Di luar dari fitur-fitur yang sudah saya ceritakan di atas, Ace Browser juga punya panel pengaturan yang tombolnya terletak bersebalahan dengan menu utama tadi.

Seperti kebanyakan peramban, menu pengaturan berisikan alat-alat bantu untuk menyesuaikan mulai dari tampilan, mesin pencari default hingga akses untuk mengunduh versi terbarunya. Menu Pengaturan terbagi atas empat kategori besar, yaitu Basic, Privacy & Security, Advance dan About.

Screenshot_2018-03-26-08-16-56-923_com.superapps.browser

 

Basic

Pengaturan kategori Basic memuat beberapa jenis alat, misalnya untuk menjadikan Ace Browser sebagai browser default, mengganti mesin pencari default, ukuran huruf, kecerahan layar, konten di halaman home, zoom dan desktop site.

Privacy & Security

Kemudian di kategori Privacy & Security berjejer beberapa pengaturan, antara lain tool untuk menghapus data mirip dengan fitur Clear Data di atas, tool menghapus riwayat dan juga confirm to exit untuk konfirmasi jika menutup penuh peramban.

Advanced

Selanjutnya, kategori Advanced mengatur beberapa hal antara lain pengaturan pencarian cepat, saran pencarian, input, bagaimana browser tampil pertama kali, notifikasi unduhan dan lokasi unduhan.

Screenshot_2018-03-26-08-17-07-733_com.superapps.browser

 

About

Terakhir, kategori About memuat alat bantu opsional misalnya Tell friends, pemberian rating, umpan balik, pertanyaan yang sering diajukan, update dan kebijakan penggunaan peramban.

Multiple Tab

Selain fitur-fitur yang sudah kita bahas di atas, Ace Browser juga mendukung fungsi multiple tab maksimal 32 tab. Angka ini lebih dari cukup untuk kebutuhan pemakaian normal. Saya bahkan tidak yakin Anda pernah membuka lebih dari 15 tab saat menjelajah internet menggunakan smartphone.

Incognito Mode

Ace Browser juga mendukung Incognito Mode yang bisa Anda aktifkan dengan men-tap tombol tab – Incognito Tab.

Screenshot_2018-03-26-05-26-48-445_com.superapps.browser

 

Kesimpulan

Selama beberapa hari menggunakan Ace Browser, saya cukup puas dengan fitur Speed Mode yang ditawarkan. Menurut saya, janji dorongan kecepatan hingga 60% memang tidak sepenuhnya akurat tapi harus saya akui ada lonjakan kecepatan saat fitur ini diaktifkan. Kecepatan loading halaman semakin optimal jika dipadukan dengan modus No Image, meskipun sisu visualnya menjadi tidak sempurna akibat ketiadaan gambar.

Ace Browser juga kaya akan pilihan berita, sehingga cocok untuk mereka yang memang haus akan perkembangan dari berbagai kategori mulai berita politik, teknologi, gaya hidup dan dunia.

Bagian interface juga menjadi keunggulan Ace Browser, sayangnya kehadiran iklan di bagian terdepan dan di address bar membuat saya merasa terganggu. Akan lebih baik jika iklan diletakkan di bagian tengah saja, di antara suguhan berita.

Sedangkan kelemahan Ace Browser terletak pada absennya beberapa fitur yang menurut saya sangat berguna, antara lain pemblokir iklan, penangkap layar, pencarian teks di halaman dan dukungan media sosial.

Application Information Will Show Up Here

Cara Mengaktifkan Fitur Penerjemah di Mozilla Firefox

Di peramban Chrome, ada fitur penerjemah yang kerap disuguhkan ketika kita mengunjungi web atau blog berbahasa asing. Alat ini sejatinya adalah alat bantu yang dirancang untuk memudahkan pembaca memahami isi dari halaman web tersebut. Walaupun pada praktiknya beberapa pengguna memutuskan untuk tidak menggunakannya.

Berbeda dengan Chrome, Firefox tidak “terbiasa” menawarkan bantuan semacam itu. Bukan karena tak punya. Tapi karena alasan lain, Firefox memutuskan untuk secara default, menyembunyikannya. Jika Anda bersikeras ingin mempunyai fitur penerjemah seperi halnya Google Chrome, tak jadi soal. Anda bisa mengikuti tutorial ini untuk mengaktifkannya.

  • Buka browser Mozilla Firefox, kemudian ketikan about:config dan enter.
  • Ketika muncul halaman ini, klik I Accept the risk!

Cara Mengaktifkan Fitur Penerjemah di Mozilla Firefox

  • Di kolom search, ketikkan atau copy-paste kode berikut: browser.translation.ui.show
  • Jika ketemu, klik kanan dan klik Toggle.

Cara Mengaktifkan Fitur Penerjemah di Mozilla Firefox

  • Apabila sudah berubah seperti ini isian status, type dan value-nya, berarti tugas Anda sudah selesai.

Cara Mengaktifkan Fitur Penerjemah di Mozilla Firefox

  • Sekarang, tutup Firefox dan buka kembali.
  • Setelah berjalan kembali, klik tombol Settings – Options.

Cara Mengaktifkan Fitur Penerjemah di Mozilla Firefox

  • Di menu General, cari dan temukan opsi Language dan beri tanda centang pada opsi Translate web content.

Cara Mengaktifkan Fitur Penerjemah di Mozilla Firefox

Selesai. Sekarang coba buka satu situs berbahasa asing, kemudian lihat popup pesan di bagian atas browser Anda. Sistem akan menawarkan alat penerjemah ke bahasa pilihan Anda.

Catatan Penting

  • Fitur ini tidak serta merta bekerja di browser Anda setelah semua langkah dilakukan. Jika Anda mendapati masalah serupa, coba tutup browser dan jalankan kembali.
  • Firefox menggunakan tool dari Microsoft Translate, kualitas terjemahannya berbeda dengan Google Translate. Jadi, jika Anda terbiasa dengan layanan Google tersebut, jangan kaget dengan perbedaan hasilnya.
  • Fitur ini hanya akan muncul di situs berbahasa asing selain dari bahasa dasar yang Anda tentukan di pengaturan bahasa. Jika pemilihan bahasa dasar yang Anda pilih adalah bahasa Inggris, maka tool tidak akan muncul kecuali Anda membuka situs selain bahasa Inggris.