Strategi Menguatkan Branding untuk Startup

Branding merupakan usaha yang perlu dilakukan secara terus-menerus. Keberlanjutan dan konsistensi akan mengantarkan menuju tujuan. Dalam perjalanannya strategi branding butuh penguatan, kadang butuh diubah sesuai dengan kebutuhan (rebranding). Banyak aspek yang mengharuskan hal itu terjadi.

Berikut beberapa hal yang sekiranya bisa dilakukan untuk menguatkan strategi branding dalam perjalanan membangun startup.

Pengalaman sempurna saat mengakses web

Branding tidak hanya soal bagaimana pengguna mengenal produk atau layanan Anda, tetapi juga pengalaman terhadap apa yang Anda berikan. Salah satu yang merusak dari usaha branding adalah ketidakmampuan pengguna mendapatkan ekspektasi mereka terhadap produk atau layanan Anda. Sesederhana soal akses terhadap web.

Dalam hal menjaga kualitas, jika bisnis Anda menghadirkan solusi berbasis teknologi pastikan mereka dengan mudah menjangkau melalui akses web. Tidak hanya soal nama yang mudah dieja, tetap juga situs yang mudah diakses dan informasi yang cukup untuk mereka. Cukup untuk mengidentifikasi apa sebenarnya produk Anda dan apa yang bisa Anda tawarkan untuk membantu permasalahan mereka.

Pengalaman dalam mengakses web inilah yang seharusnya diberikan untuk pengguna Anda. Dengan pengalaman terbaik ini Anda bisa mengantarkan nilai-nilai yang ingin Anda perkenalkan ke pengguna Anda. Untuk hal satu ini memperhatikan UI / UX sebagai salah satu poin, di samping pemilihan infrastruktur server.

[Baca juga : Branding Autentik Dibangun Secara Perlahan]

Riset dan strategi

Di era sekarang kanal pemasaran semakin banyak, salah satunya melalui peran media sosial. Ada tiga platform besar yang ada sekarang yakni Facebook, Instagram dan Twitter. Ketiganya adalah sumber yang bisa dipelajari dalam membangun strategi branding yang berkelanjutan. Bisa untuk mempelajari kemauan pengguna, respons pengguna atau bahkan sentimen pengguna terhadap sesuatu hal. Ini berarti media sosial adalah “ladang” data yang bisa dimanfaatkan dalam proses membangun strategi selanjutnya.

Kebiasaan meneliti kanal-kanal pemasaran ini sangat bermanfaat bagi perkembangan branding di startup. Tidak hanya media sosial, studi di kanal lain seperti SEO, email marketing, dan lain sebagainya bisa jadi bahan dasar untuk penyusunan strategi.

Data-data yang didapatkan dapat membantu untuk menentukan arah dan peluang potensi pengguna. Sekaligus bisa digunakan untuk menguatkan pesan atau nilai yang coba dibawa. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan momen yang sedang ramai dibicarakan. Kuncinya ada di analisis.

[Baca juga : Pentingnya Branding Bagi Startup]

Copywriting dan cara berkomunikasi yang baik

Hal selanjutnya yang bisa membantu strategi branding Anda adalah komunikasi. Karena kebanyakan media sekarang didominasi media online salah satu kemampuan yang harus dimiliki adalah copywriting yang bagus dan kemampuan memilih image atau gambar pelengkap yang sesuai. Cara terbaik berkomunikasi di era digital.

Pemilihan kata, maksud dan kalimat harus disusun rapi dan sesuai. Hindari kata-kata yang bertolak belakangan dengan penggambaran bisnis Anda. Hindari juga memuat gambar yang memiliki kesan negatif di masyarakat. Jika memungkinkan hire mereka yang berpengalaman di bidang media sosial untuk mengelola akun Anda. Dan selalu ingat, konsistensi. Apa yang coba Anda gambarkan di akun Facebook haruslah senada dengan apa yang coba Anda gambarkan di Twitter. Demikian sebaliknya dan untuk kanal media sosial lainnya.

Cari keunggulan dan kelemahan

Proses membangun branding tidak bisa lepas dari bagaimana Anda melihat persaingan di sekitar. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan mempelajari pesaing atau kompetitor Anda. Bagaimana mereka mencoba membangun branding dan melihat strategi mereka.

Kemudian Anda bisa mengamati apa yang sedang coba mereka gambarkan. Tulis itu dan kemudian bandingkan dengan rencana-rencana Anda. Jika Anda baru memulai dan merasa kesulitan dalam bersaing Anda bisa mencari perbedaan. Temukan sesuatu yang unik dari produk atau layanan Anda, ubah itu menjadi sesuatu kekuatan dan tonjolkan itu sebagai identitas.

Sumber : Forbes, Entreprenuer, Inc

Bhinneka’s Marketing Strategy in 2018

Welcoming 2018, Bhinneka e-commerce has prepared several programs related to their strategic vision. The programs are based on their performance review
back in 2017. The current strategy emphasizes on the shifting needs of
Indonesians as e-commerce’s consumers. Bhinneka will multiply product
choices of lifestyle devices and household needs next year.

“We are confident that 2018 will be a dynamic year for Bhinneka. Prepared
with business review internal in 2017, we already arranged some focuses
supposedly with maximum potential. We are wary of Indonesia’s retail
shifting, as well as the evolution of millennials’ lifestyles. In addition,
to other necessary factors by all means,” Brand Marketing Manager of
Bhinneka, Irina Marwan, said.

Further explained, the shifting affecting changes on spending patterns in
the country, will continue to expand. According to Bhinneka’s data
throughout 2017, it is projected that there will be first purchaser (the
first-time online shopper) growth around 10-20% next year. It shows the
growing number of people aware of electronic transactions.

“This trend is inseparable from millennials’ existence who has been exposed
as a potential new consumer having varied characteristics from their
previous generations, including in spending pattern,” said Marwan.

In consumer retail or individual consumption, Bhinneka still concentrates on
computer, communication, and electronic devices. Primarily on gadget and
household needs, in lifestyles category.

Irina states, the market absorption rate of gadget products is strongly
influenced by trends and producers’ acts. For instance, smartphone took its
high rate of market absorption in 2017 in various price ranges, from an
affordable one to a super-premium; started from a senior brand that
reappeared such as Motorola and Blackberry, to a smartphone brand with
special series features.

The names above with a number of premium flagship such as iPhone 7 and
iPhone 7 Plus which were just officially marketed in Indonesia in the first
quarter of 2017. There were also Samsung Galaxy S8, followed by Samsung
Galaxy Note 8. Thereon iPhone 8, iPhone 8 Plus, and iPhone X towards the end
of the year. All of them came with an improved camera technology, including
the front camera.

“It is most likely that the trend and enthusiasm in smartphone products will
continue next year, and it will not only happen in young consumer groups.
Thus, Bhinneka will further explore gadgets and consumer electronics in
lifestyles category. There are also household needs included in this
category such as food processor, mixer, coffee maker, to vacuum cleaner,”
she said.

Bhinneka also has the latest research results of GfK (Society for Consumer
Research, Germany) Indonesia about its market prediction in 2018. The
absorption growth in telecommunications occupies the second highest position
of 7.8% this year. Meanwhile, in small domestic appliances, it is predicted
to increase nearly 5%.

“Small domestic appliances are identical with efficiency and is categorized
as lifestyles. It is different from home appliances in general categorized
as household needs,” She continued.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Strategi Penjualan Bhinneka di Tahun 2018

Menyongsong tahun 2018, layanan e-commerce Bhinneka telah menyiapkan beberapa rencana berkaitan dengan visi strategisnya. Rencana tersebut didasarkan pada peninjauan kembali hasil kinerja yang telah ditorehkan pada tahun 2017. Strategi yang digulirkan saat ini juga menitikberatkan pada pergeseran kebutuhan masyarakat Indonesia sebagai konsumen layanan e-commerce. Tahun depan, Bhinneka akan memperbanyak pilihan produk perangkat berkaitan dengan gaya hidup dan kebutuhan rumah tangga.

“Kami yakin 2018 akan menjadi tahun yang dinamis bagi Bhinneka. Berbekal internal business review pada 2017 ini, kami telah menyusun sejumlah fokus yang diharapkan berpotensi maksimal. Kami mewaspadai gejala shifting pada ritel Indonesia, serta perkembangan gaya hidup kelompok millennials. Tentunya di samping faktor-faktor penting lainnya,” ungkap Irina Marwan selaku Brand Marketing Manager Bhinneka.

Dijelaskan lebih lanjut, pengaruh pergeseran pada perubahan pola belanja di tanah air akan bergulir dan terus meluas. Melihat data sepanjang 2017 yang dimiliki Bhinneka, diproyeksikan akan terjadi pertumbuhan first purchaser (orang yang belanja online untuk pertama kali) antara 10-20 persen di tahun depan. Menunjukkan makin banyaknya masyarakat yang melek bertransaksi elektronik.

“Tren ini tidak lepas dari keberadaan para millennials, yang sejak beberapa tahun terakhir disorot sebagai kelompok konsumen baru yang potensial dengan karakteristik berbeda dibanding generasi sebelum mereka. Termasuk dalam pola berbelanja,” singgung Irina.

Di ranah consumer retail atau konsumsi perorangan, Bhinneka tetap berkonsentrasi pada kategori perangkat komputer, komunikasi, dan elektronik. Utamanya pada gadget dan perangkat rumah tangga, yang lebih mengarah kepada gaya hidup.

Disampaikan Iriana, untuk produk gadget tingkat penyerapan pasarnya sangat dipengaruhi tren dan geliat para produsen. Salah satu contohnya, 2017 merupakan tahunnya smartphone dengan beragam rentang harga, dari yang terjangkau hingga yang super premium. Dimulai dari brand senior yang muncul kembali seperti Motorola dan Blackberry. Juga brand smartphone yang mengunggulkan seri khusus.

Nama-nama di atas ditambah sejumlah flagship premium, seperti iPhone 7 dan iPhone 7 Plus yang baru resmi dipasarkan di Indonesia pada kuartal pertama 2017. Ada pula Samsung Galaxy S8, disusul Samsung Galaxy Note 8. Belum lagi iPhone 8, iPhone 8 Plus, dan iPhone X menjelang akhir tahun. Semuanya hadir dengan teknologi kamera yang telah ditingkatkan, termasuk kamera depan.

“Kemungkinan besar tren dan antusiasme pada produk-produk smartphone akan berlanjut di tahun depan, dan tidak hanya dari kelompok konsumen muda saja. Jadi di 2018 mendatang, Bhinneka akan lebih dalam mengeksplorasi gadget dan consumer electronic pada ranah gaya hidup. Adapun peralatan rumah tangga yang masuk ke dalam kategori ini seperti blender atau food processor, mixer, coffee maker, sampai robot penyedot debu,” tuturnya.

Bhinneka juga berpegang hasil riset terakhir GfK (Society for Consumer Research, Jerman) Indonesia tentang prediksi pasar Indonesia 2018, yang dirilis secara terbatas pada Oktober lalu. Pertumbuhan serapan di telekomunikasi, menempati posisi dua teratas sebesar 7,8 persen pada tahun ini. Sedangkan prediksi pertumbuhan serapan small domestic appliances meningkat hampir 5 persen.

Small domestic appliances identik dengan efisiensi, portabel, lebih menitikberatkan pada gaya hidup. Persepsinya berbeda dengan home appliances pada umumnya yang dikaitkan dengan pekerjaan rumah tangga,” lanjut Irina.

Application Information Will Show Up Here

Strategi Startup Menjaga Loyalitas Pasar

Sebagai pemilik bisnis startup, mengamati perkembangan pasar rupanya menjadi perihal yang krusial demi melakukan peningkatan bisnisnya. Berkaitan dengan dinamika dan gejolak bisnis, sampai saat ini tren yang paling sering terjadi oleh startup adalah soal akuisisi, meskipun ada yang memandang positif dan negatif. Tujuan perusahaan besar mengakuisisi startup umumnya untuk mengelaborasikan bisnis yang ada, membeli untuk mematikan, hingga melihat potensi yang besar dari bisnis tersebut.

Bicara soal founder yang memikirkan kelangsungan hidup startup, maka ia mengetahui atau melihat masa depan bila diakuisisi. Sebab bisa saja proses tersebut mempertaruhkan visi misi yang sudah dijalankan sebelumnya. Apalagi bisnisnya sudah menemukan kepercayaan dari banyak investor.

Tetap berjalan, berakselerasi dan bertumbuh adalah mimpi setiap founder dalam menjalankan startupnya. Untuk itu perlu berbagai siasat agar bisnis tetap berjalan lancar.

Selalu memahami keinginan pengguna

Bicara bisnis, tentunya tidak terlepas dari pangsa pasar atau mengikuti kebutuhan pengguna. Semakin besar pengetahuan yang diperoleh, semakin baik pula startup membuat produk atau layanan. Jika sudah mendapatkan target pengguna dalam skala besar, startup akan sukses memasuki pasar untuk mendominasi pelanggan.

Melakukan inovasi secara berkelanjutan

Terdapat beberapa cara startup bisnis dalam melalukan pembaruan produk atau jasa demi mendominasi pasar. Seperti branding, kultur perusahaan dan inovasi wajib bagi startup jika mempertahankan eksistensi terhadap pangsa pasar.

Melihat kondisi pasar saat ini, rupanya tidak akan ada habisnya mengenal inovasi bisnis. Tentunya untuk menggaet loyalitas pengguna terhadap pelayanan startup.

Meningkatnya pengguna terhadap inovasi startup ini sangat menarik perhatian perusahaan besar untuk menjalin kerja sama dengan startup.

Jalin relasi dengan konsumen

Konsumen adalah aset tak ternilai untuk startup bisnis. Sehingga dapat dipastikan loyalitas pengguna adalah cermin bisnis yang berkualitas.

Adanya kedekatan antara pelaku bisnis dengan pengguna menjadi nilai plus untuk sebuah loyalitas. Dengan begitu, pengguna akan memilih produk atau jasa startup dengan pelayanan yang maksimal.

Bangun strategi pemasaran yang tepat

Maraknya startup bisnis saat ini dalam membuat produk sejenis, memungkinkan pengguna telah survive dari produk sebelumnya.

Maka wajib bagi startup baru menata kembali produk yang sudah ada dengan teknik marketing yang baik, untuk memenangi pangsa pasar. Jika produk sudah dikenal luas, kemungkinan besar bisnis tersebut menjadi penguasa di bidang tersebut.

Mempertahankan Bisnis Startup Saat Tiga Tahun Pertama Berdiri

Statistik menunjukkan bahwa sekitar sembilan dari setiap 10 bisnis startup baru gagal berdiri. Seringkali, hal ini bukan dikarenakan kurangnya kerja keras atau ide bagus. Melainkan karena kurangnya menerapkan sikap disiplin. Hanya mengetahui ilmu dasar seperti tahu kondisi pasar, punya cukup uang, dan membangun budaya perusahaan yang sehat, pada akhirnya akan jatuh ke tempat pembuangan akhir.

Seorang ahli strategi pemasaran biasanya paham dengan konsep format matematika: P(s)=1-P(f).

Untuk memahami format ini, probabilitas keberhasilan sama dengan satu minus probabilitas kegagalan. Semakin kecil Anda membuat sisi kanan persamaan, semakin Anda mengurangi probabilitas kegagalan, dan semakin besar kemungkinan untuk sukses.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut strategi seperti apa yang perlu Anda terapkan saat tiga tahun pertama berdiri, berikut rangkumannya:

1. Mendirikan fondasi bisnis yang kuat

Ide produk atau bisnis Anda pasti butuh fondasi seperti kaki pancang untuk menjadi daya tarik agar dapat bertahan lebih dari tahun ketiga. Alasannya mengapa demikian? Sebab pasar itu selalu berubah dan semua produk pada akhirnya dapat kehilangan dukungan. Bila produk perdana Anda sangat bergairah, Anda perlu merancang produk berikutnya. Jika produk kedua belum siap diterima pasar karena kondisi yang belum berubah, yang terjadi adalah terpotongnya anggaran R&D.

2. Paham kondisi pasar

Pengetahuan adalah kekuatan, sedangkan pasar adalah mesin uang. Jika tidak mengetahui pasar, Anda akan rugi. Karena keberadaan R&D, pemasaran dan penjualan mahal, membuat setiap pengetahuan tentang pasar butuh kucuran investasi yang perlu dikerjakan.

3. Buat strategi bertahan

Buatlah rencana bisnis Anda secara sekaligus, mulai dari masuk ke pasar, menyerang kompetitor, hingga bertahan. Dengan demikian, perusahaan dapat tahan dari setiap skenario yang kemungkinan terjadi di masa depan. Salah satu faktor untuk meminimalisir kemungkinan gagal adalah mengawasi kompetitor dan mempersiapkan pertahanan Anda.

4. Percaya diri

Semakin baik Anda mempersiapkan diri, semakin percaya dirilah Anda. Kepercayaan diri adalah kunci kepemimpinan. Tidak ada yang mengikuti jenderal penakut dalam memasuki pertempuran dan tidak ada karyawan yang ingin mengikuti jejak pemimpin tanpa keberanian. Persiapan Anda akan mengarah pada praktik bisnis yang lebih baik, berdampak dapat memberi semangat pada karyawan.

5. Cari arahan mentor

Bahkan perusahaan besar pun sangat memerhatikan perlunya merekrut ahli untuk memberi saran kepada mereka. Sebab kehadiran mentor diperlukan untuk membantu mereka dalam membuat pilihan cerdas di saat kemampuan Anda yang terbatas. Jangan pernah takut untuk meminta bantuan. Kebanyakan mentor bermurah hati dengan waktu mereka untuk membimbing para pemimpin perusahaan. Arahan mentor dapat menyelamatkan Anda dari kesalahan, entah itu kecil maupun kritis.

6. Lakukan apapun yang diperlukan

Kegigihan dan optimisme memiliki kaitan yang erat. Keduanya mengarah pada usaha konstan dan energi positif mendasari bisnis yang sukses. Anda akan menghadapi gundukan dan penghalang jalan, tapi Anda harus tekun dan mampu menghadapinya. Banyak bisnis gagal karena pemimpin berhenti saat menemui kesulitan, tanpa menyelesaikannya.

Empat Cara Menanamkan Mindset Membangun Bisnis

Saat ini semua orang ingin menjadi the next Mark Zuckerberg, Brian Chesky, Steve Jobs dan entrepreneur sukses lainnya. Dari sekian banyak startup yang hadir, hanya sedikit jumlahnya yang mendapatkan profit dan bertahan hingga kini.

Ketika semua ide mengedepankan inovasi yang baru, nilai valuasi yang tinggi hingga sukses dengan IPO dan menjadi unicorn, idealnya agar startup bisa bertahan dan sukses fokuskan ide lebih kepada bisnis yang sehat. Hindari rencana awal dengan memanfaatkan uang dari investor dalam jumlah besar, namun bangunlah bisnis sejak awal yang mampu mendatangkan profit dari pelanggan.

Artikel berikut ini akan membahas mindset berbeda yang wajib dicermati oleh calon pemilik startup yaitu jangan bangun sebuah startup namun bangunlah bisnis yang menguntungkan.

Bangun bisnis yang sehat

Langkah awal yang bisa dilakukan untuk membangun bisnis yang sukses adalah sejak awal bangunlah bisnis dalam skala yang kecil namun tetap fokus kepada pertumbuhan. Gunakan uang pribadi untuk memulai usaha atau yang dikenal dengan bootstrap, atau gunakan uang yang didapatkan dari pelanggan untuk menjalankan bisnis. Jangan terlalu bergantung dengan investor atau venture capital.

Jika Anda masih kesulitan untuk memperkerjakan orang, lakukan kegiatan bisnis sambil Anda bekerja sebagai karyawan di perusahaan saat ini. Ketika Anda sudah berhasil mengumpulkan uang dari pendapatan yang ada, serta tabungan dari gaji setiap bulan, Anda pun siap untuk berhenti dari pekerjaan dan fokus dengan bisnis baru.

Temukan ide bisnis yang tepat

Semua entrepreneur sepertinya memiliki impian untuk menjadikan dunia lebih baik lagi. Apa pun ide serta inovasi yang nantinya Anda temukan, pastikan ide tersebut tepat dan tentunya dibutuhkan oleh orang. Salah satu cara untuk menemukan ide yang tepat adalah dengan mencari informasi secara online. Cobalah untuk bergabung dan mencermati secara detil situs seperti Quora atau Reddit, platform ini memungkinkan Anda bertemu dengan orang-orang yang memiliki minat serupa. Gali lebih mendalam kesulitan dan kebutuhan yang mereka inginkan. Ketika ide yang tepat sudah Anda temukan, ciptakan produk dan layanan yang berfungsi dengan baik dan tentunya disukai oleh pengguna.

Luncurkan produk dan segera berjualan

Setelah produk atau layanan telah siap untuk diluncurkan, langkah selanjutnya adalah mempromosikan diri. Salah satu cara mudah yang bisa dilakukan adalah dengan menuliskan produk atau layanan tersebut dalam blog, tuliskan konten yang menarik dan cobalah untuk melakukan interaksi langsung dengan target pasar Anda. Produk atau layanan yang dimiliki akan berakhir sukses, jika sejak awal Anda telah mendapatkan feedback dari pengguna.

Tujuan akhir adalah profit

Pada akhirnya tujuan akhir dan realisasi yang utama adalah profit atau pendapatan yang pasti. Hindari kebiasaan untuk memberikan promosi, penawaran harga yang rendah serta kegiatan burning money lainnya. Fokuskan kepada pendapatan dan pastikan bisnis yang Anda jalankan, disukai oleh pengguna dan mereka bersedia untuk mengeluarkan uang untuk menikmati produk atau layanan yang Anda tawarkan.

Tips Memantau Bisnis Kompetitor Lewat Internet

Apakah Anda pernah berharap bisa secara terus-menerus memantau pergerakan kompetitor? Tentu saja bisa, Anda bisa melakukan ini dengan cara yang legal. Berkat bantuan teknologi internet, memberi banyak kesempatan untuk para pengusaha kecil belajar bagaimana mendorong pertumbuhan bisnis dari kompetitor.

Artikel ini akan membahas lebih dalam apa saja tips yang perlu Anda terapkan dalam memantau bisnis kompetitor. Berikut rangkumannya:

1. Pasang notifikasi email Google

Cari tahu informasi terbaru tentang bisnis kompetitor hingga karyawan dan produknya dengan memasang notifikasi di Google Alerts. Dengan demikian, Anda akan selalu terinformasi secara real time ketika ada siaran pers, artikel atau situs yang menyebut nama perusahaan, notifikasi bisa Anda atur sesuai keinginan. Untuk menjaga kotak masuk email Google Anda tidak membludak, pastikan membaca instruksi dan tips yang berada di sisi kanan laman Google Alerts.

2. Follow semua akun di media sosial

Cari tahu tentang produk baru kompetitor, kapan akan dirilis, dengan memantau mereka lewat akun media sosial, seperti Twitter, Facebook, LinkedIn, Google+, dan Instagram. Jika Anda tahu beberapa karyawan dari perusahaan kompetitor, cari tahu akun mereka di media sosial dan jangan lupa klik tombol “follow.”

Kemudian, pelajari apa yang bisa perusahaan Anda lakukan untuk persaingannya, perhatikan siapa saja orang-orang yang mem-follow akun terebut, percakapan apa yang sering disebut mereka, dan lain sebagainya. Lalu cari tahu apakah Anda bisa membangun koneksi dengan para pengikutnya.

3. Mencari nama perusahaan lewat mesin pencari online

Gunakan Google, Facebook, YouTube, Bing dan Yahoo untuk mencari nama-nama perusahaan yang ingin Anda pantau, jenis produk atau jasa apa saja yang mereka jual. Lihat di mana perusahaan tersebut muncul didalam daftar pencarian dan deskripsi yang muncul.

Deskripsi tersebut memberikan Anda gambaran siapa target pasar mereka, atau apa yang mesin pencari anggap penting tentang halaman mereka. Ketika Anda ingin melakukan tip ini, lebih baik pakai akun anonim. Hal ini akan membantu mencegah mesin pencari untuk menebak-nebak apa yang Anda pikirkan berdasarkan pencarian sebelumnya.

Jika Anda ingin mengawasi kompetitor lokal, pastikan untuk memasukkan lokasi dalam pencarian, mulai dari nama kota, kabupaten atau informasi geografis lainnya yang diikuti produk dan jasa yang mereka jual. Apabila hasil pencarian menunjukkan kompetitor berada di posisi teratas, sementara Anda tidak, perhatikan mesin pencari apa yang digunakan kompetitor untuk situs mereka.

Lihat apa fokus di laman situs mereka, kata-kata yang digunakan, apakah nama, nomor telepon dan alamat ada di sana. Bagaimana komposisinya antara teks dengan gambar, lalu samakan dengan situs Anda. Jika mereka menggunakan YouTube, pantau kontennya, apa saja yang mereka gunakan untuk promosi dan siapa target pasarnya.

4. Cari informasi karyawan terpenting secara online

Apabila Anda tahu prinsip yang dianut kompetitor dan siapa karyawan terpenting mereka, pantau pergerakan mereka secara online. Ini akan membantu Anda mengetahui hal-hal apa yang mereka perbincangkan saat ini dan di masa lalu, hubungannya dengan rekan bisnis dari perusahaan lain, atau detil lainnya yang dapat membantu Anda memahami bagaimana mereka mendapatkan publikasi.

5. Temui vendor dan pelanggan

Perlahan-lahan membangun jaringan dengan para vendor dan pelanggan dari kompetitor bisa membawa informasi yang bernilai bagi Anda, dengan catatan Anda memanfaatkan informasi tersebut secara bijaksana. Kuncinya adalah Anda harus sedikit cerewet dan sering mengajukan pertanyaan.

Ketika Anda berbicara dengan vendor, lihat apakah mereka bisa memberi saran kepada perusahaan lain saat mempromosikan produk kompetitor. Jika seorang pelanggan menghubungi Anda dan menyebut nama kompetitor, tanyakan apa yang mereka pikirkan tentang kompetitor. Apakah pernah membeli barang mereka? Apakah mereka puas? dan bagaimana komparasinya dengan kualitas perusahaan Anda?.

5. Hadiri pameran dan seminar

Mendengarkan presentasi dari kompetitor, berbincang dengan peserta lain dan vendor akan memmbantu Anda dalam mendapatkan informasi yang tidak akan bisa didapatkan dari tempat lain. Ini bisa jadi strategi yang baik sekaligus buruk, jadi simpan baik waktu Anda, pilih pameran lokal yang tidak begitu makan kocek dan pasti bakal Anda datangi.

6. Mengandalkan otomasi dan alat web scraping

Alat seperti SpyFu merupakan tools berbayar yang erat hubungannya dengan Google Adwords. Alat ini cukup berguna untuk mengungkap informasi lebih lanjut tentang fokus kompetitor Anda karena alat ini mengungkapkan kata kunci yang “dibeli” oleh kompetitor, mana yang kata-kata organik untuk mesin pencari.

Informasi seperti ini akan memberi Anda pemahaman yang lebih baik dari istilah dan produk untuk persaingan bisnis ke depannya. Dari sini Anda bisa memutuskan apakah perusahaan perlu merubah situs, iklan, literatur produk yang bisa membuat perusahaan Anda jadi lebih kompetitif.

7. Bergabung dengan komunitas bisnis lokal

Jika ranah bisnis Anda bermain di sektor lokal, sebaiknya bergabung dengan salah satu atau beberapa komunitas bisnis dan rutin mengikuti pertemuan. Strategi ini akan membantu Anda dengan mudah melihat perkembangan bisnis kompetitor dan pemain bisnis baru di lingkungan Anda. Serta membuat bisnis Anda jadi lebih kompetitif dan mampu bertahan hidup.

Strategi “Growth Hacking” di 5 Startup Dunia

Kita sering mendengar tentang istilah growth hacking pada startup yang dilakukan untuk mendapatkan akuisisi users atau visitor. Banyak startup yang berhasil mendapatkan growth yang dahsyat dengan melakukan strategi growth hacking ini. Growth hack bukanlah sulap atau sihir, tetapi sebuah strategi untuk mengakuisisi pengguna.

Nothing magical about it, just creativity.

Berikut strategi akuisisi pengguna yang dilakukan oleh 5 startup besar di masa-masa awal mereka. Semoga ada sesuatu yang bisa dipelajari dari strategi mereka.

Dropbox

Dropbox berkembang hingga lebih dari 200 juta pengguna dan baru-baru ini Drew Houston, CEO dan co-founder Dropbox mengumumkan bahwa revenue mereka telah melampaui lebih dari $1 miliar dengan rekor lebih cepat dari perusahaan SaaS (software as a service) manapun di dunia. Data terakhir menyebutkan Dropbox memiliki lebih dari 500 juta pengguna di seluruh dunia sejak diluncurkan pada tahun 2007.

Strategi yang digunakan di masa-masa awal berdirinya adalah dengan memberikan kapasitas storage ekstra untuk para customer yang memberikan referensi kepada pengguna lain, memberikan nilai tambah kepada pengguna sementara penggunaan Dropbox makin meningkat.

Pelajaran yang bisa diambil dari strategi Dropbox ini adalah dengan memberikan insentif kepada pengguna akan membuat mereka semakin bergantung kepada produk Anda, di saat yang sama mereka juga akan dengan sendirinya menyebarkan service atau produk Anda. Good one Dropbox!

Pinterest

Sejak diluncurkan pada tahun 2010, hingga kini Pinterest telah mempunyai lebih dari 150 juta pengguna aktif dan 176 juta pengguna yang terdaftar. Pinterest yang 85% penggunanya adalah perempuan ini melakukan strategi growth hack dengan merekrut para design bloggers dan orang-orang yang telah diseleksi dengan ketat untuk tetap menjaga konten yang terdapat di dalam tetap bersih dan berkelas.

Pinterest secara otomatis melakukan konfigurasi account kita berdasarkan interest kita dan memberikan rekomendasi untuk mem-follow high quality users. Hal ini memberikan user experience yang bagus terutama dalam hal konten.

Selain strategi ini, CEO dan co-founder Ben Silberman pernah mengirimkan email berisi ucapan terima kasih kepada 7000 pengguna Pinterest secara personal!

Pelajaran yang bisa diambil dari strategi Pinterest ini adalah bahwa pada dasarnya setiap startup dimulai dengan nol pengguna. Memikirkan untuk mendapatkan pengguna potensial dengan melakukan networking dan grouping berhasil mendapatkan respek dan menciptakan komunitas di mana setiap orang ingin menjadi bagian dari komunitas ini. Jangan lupakan kegigihan founder di masa awal berdiri, sesuatu yang harus dimiliki oleh setiap startup founder.

Hotmail

Hotmail berhasil berkembang mencapai 30 juta pengguna di masa-masa awal mereka hanya dalam waktu 30 bulan sejak diluncurkan pada tahun 1996. Di tahun 2011 pada waktu ulang tahun mereka yang ke 15 Hotmail mengklaim jumlah pengguna mereka adalah 360 juta users.

Strategi yang mereka lakukan adalah membuat para pengguna menjadi pengiklan berjalan dengan menambahkan footer “Get your free email at Hotmail” pada setiap email yang dikirimkan.

Pelajaran yang bisa diambil dari strategi Hotmail ini adalah menaruh perhatian serius terhadap setiap pesan yang ingin kita sampaikan kepada pengguna, yang menggugah rasa penasaran setiap orang yang melihat tagline dari perusahaan kita. Setiap pebisnis pasti senang apabila pesan yang ingin disampaikan tersebar secara viral yang hebatnya bahkan para pengguna tidak sadar bahwa mereka sedang mengiklankannya dengan gratis.

Reddit

Reddit, sebuah layanan media sosial di mana orang bisa berbagi link dan konten-konten online. Setelah membagikan link tersebut, orang lain bisa memberikan vote pada tautan tersebut. Link dengan vote terbanyak akan ditampilkan lebih dominan dibandingkan yang lain.

Didirikan di bulan Juni tahun 2005 dan sampai sekarang telah memiliki lebih dari 234 juta pengguna. Sewaktu masa awal berdiri dan mendapatkan funding perdana senilai $12,000 mereka hanya menghabiskan $500 untuk beriklan dan bahkan sudah termasuk stiker.

Strategi growth hack yang dilakukan oleh Reddit adalah melakukan posting konten dari berbagai website populer dan mempunyai traffic besar yang di-posting oleh akun-akun buatan tim. Hal ini menjadikan Reddit sebagai tempat dengan banyak konten dan menambah traffic. Content is king folks.. Akan tetapi, baru-baru ini taktik ini terbongkar oleh dan dimuat di Forbes. (baca di sini).

Pelajaran yang bisa diambil dari strategi Reddit ini adalah fake it till you make it. Mintalah kepada orang- orang untuk membicarakan Anda. Minta tolong kepada relasi, teman, keluarga, dan lainnya untuk mengenal apa yang Anda lakukan. Jika itupun masih gagal, lakukan sendiri sampai orang mengenal Anda. Selanjutnya adalah, integritas dalam berbisnis amat sangat penting.

Atlassian

Bagi para developer nama Atlassian tidaklah asing lagi. Hampir semua developer menggunakan produk Atlassian sebagai productivity tools untuk teamwork. Dengan harga yang tidak terlalu mahal dan user interface sederhana menjadikan ini sebagai satu-satunya pilihan untuk productivity tools. Team developer kami di MailTarget juga menggunakan produk Atlassian yaitu Jira dan BitBucket.

Yang mencengangkan adalah fakta bahwa Atlassian (sekarang sudah IPO) berhasil mencapai revenue sebesar $320 juta tanpa team sales! Dahsyat. Tomasz Tungus, seorang pakar SaaS mengatakan rata-rata perusahaan SaaS menghabiskan 50-100% dari annual revenue untuk sales dan marketing. Namun Atlassian hanya menghabiskan 12–21% untuk marketing. Apa rahasianya?

Yes, produk yang bagus.

Atlassian terkenal dengan user interface-nya dan user experience-nya yang simpel dan mudah digunakan. Mereka menghabiskan 40% dari keuntungannya untuk research & development. Sesuatu yang mungkin tidak begitu dipikirkan oleh para startup karena R&D mungkin akan menjadi cost center di mana finansial masih ketat. Atlassian membuktikan hal ini ternyata berguna. Kami membiasakan kultur research & development walaupun masih dalam skala kecil. Atlassian begitu memperhatikan detail mulai dari onboarding proccess hingga ke loading page dengan ilustrasi aneh.

Pelajaran yang bisa diambil dari strategi Atlassian ini adalah product simplicity. Tidak mudah untuk bisa membuat sebuah produk menjadi simpel dan mudah digunakan, banyak proses rumit di belakang yang perlu dilakukan tetapi hasilnya sepadan.

Masih banyak startup yang menggunakan strategi yang unik yang tidak saya bahas di sini, seperti Kaskus, BukaLapak, Tokopedia, dan lain sebagainya. Tidak ada strategi growth hacking yang generik. Dalam artian satu strategi bisa diterapkan untuk semua. Kenali produk atau service Anda, cari tahu detail tentang target market Anda, tentukan channel apa yang akan digunakan. Lalu campur dengan kreativitas. Saya percaya kita akan sama-sama bisa mendapatkan exponential growth.

Seperti kata COO BukaLapak Willix Halim “fail fast, execute fast..”. Jangan berhenti bereksperimen.


Artikel tamu ini dibuat oleh Yopie Suryadi, Founder MailTarget.co.

Cara Memulai Bisnis Startup Untuk Para Introvert

Dunia bisnis itu terlihat hanya untuk orang-orang ekstrovert saja. Hal ini cukup masuk akal saat melihat sikap yang harus dimiliki para founder haruslah mereka yang memiliki kharisma dalam memimpin sebuah tim, mampu bernegosiasi dengan mitra dan menjalin hubungan baik. Founder juga harus mengembangkan jaringan dengan orang-orang baru.

Sikap-sikap yang seperti ini, bagi orang introvert sangatlah menakutkan bahkan luar biasa untuk mereka tangani sendiri. Sebab introvert itu cenderung lebih suka dunia yang tenang dan lingkungan yang kondusif. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah apakah introvert tidak bisa merintis sebuah bisnis startup?

Jawabannya tentu saja tidak. Jika Anda seorang introvert, Anda memiliki kekuatan dan kelemahan yang tentunya bila tahu cara memanfaatkannya, bakal membantu Anda merintis usaha. Artikel ini akan lebih dalam membahas bagaimana caranya, berikut ringkasannya:

1. Pilih segmen bisnis dengan bijaksana

Langkah pertama Anda adalah memilih segmen bisnis dengan hati-hati. Sebelum menulis rencana bisnis, sebaiknya Anda berikir hati-hati mengenai ide dan bagaimana ide tersebut akan berhubungan dengan kepribadian, kebutuhan mental, dan emosional Anda.

Bermainlah dengan kekuatan Anda. Orang introvert tidak selalu mengurung diri dalam hal spesifik. Ibarat hidup bersosial, ada beberapa segmen keahlian yang membutuhkan partisipasi dari Anda, sedangkan ekstrovert tidak bisa melakukannya. Tonjolkan kemampuan tersebut agar jadi manfaat buat Anda sendiri.

Anda juga harus pikirkan segmen bisnis seperti apa yang tidak membutuhkan banyak interaksi dengan orang lain. Misalnya, Anda mungkin ingin menghindari konsultasi atau pelatihan jika Anda tidak menikmati sosialisasi.

Solusinya, mulailah dari bisnis meski skalanya masih kecil. Pekerjakan orang-orang yang hanya Anda butuhkan, dengan cara itu Anda bisa dapat secara perlahan-lahan mulai terbiasa dengan situasi baru.

2. Cari mitra yang melengkapi pekerjaan Anda

Jika Anda sangat introvert, sebaiknya cari mitra bisnis dan karyawan yang dapat melengkapi kepribadian Anda. Misalnya, jika Anda benci ide membuat promosi penjualan dengan orang asing dan tidak suka berbicara dengan orang, cari orang yang sangat ekstrovert, gemar memulai percakapan.

3. Buat lingkungan yang Anda inginkan

Ini adalah perusahaan dan brand Anda. Anda bisa mendefinisikan dan merintis bisnis dengan cara apapun yang Anda pilih. Untuk itu, Anda harus mempertimbangkan batas-batas kepraktisan dan jenis bisnis yang terbaik sesuai dengan sifat Anda yang introvert. Misalnya, jika Anda lebih suka komunikasi tertulis daripada secara lisan, sebaiknya pilih bisnis yang dilakukan secara remote, semua karyawan bekerja dari rumah.

4. Gunakan jaringan online untuk berinteraksi

Apabila Anda tidak suka terlibat dengan orang-orang di dunia nyata, mungkin Anda dapat memilih interaksi lewat online. Alih-alih pergi ke acara networking, Anda dapat menjaring hubungan dengan media sosial, mengandalkan email dan pesan instan untuk interaksi Anda. Tak lupa, mengagendakan pertemuan personal bila Anda benar-benar membutuhkannya.

5. Mempraktekkan hidup sosial

Menjadi pengusaha solo itu memang memungkinkan, tapi sebaiknya Anda tidak melakukan itu. Sebab, cepat atau lambat Anda harus bersosialisasi dengan orang lain. Apakah itu mitra, klien, karyawan, atau mentor. Jika Anda tidak pandai bersosialisasi atau memilih untuk menghindar, sebaiknya Anda perlu ubah kebiasaan tersebut.

Berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah salah satu keterampilan yang perlu Anda latih secara rutin. Mulai dengan menghadiri acara networking, memulai percakapan dengan peserta lain. Tak hanya itu mengembangkan taktik baru bagaimana cara memulai komunikasi. Saat pertama kali mungkin akan sulit dan menakutkan, tetapi bila biasa dilatih Anda akan dapat menguasainya.

6. Belajar nyaman dari ketidaknyamanan

Ada beberapa hal penting yang perlu Anda ingat. Pertama, introvert bukanlah kutukan, tapi suatu kekuatan jika Anda tahu bagaimana menggunakannya. Kedua, pada akhirnya Anda pasti akan merasakan pengalaman yang tidak nyaman sebagai seorang introvert. Jika Anda ingin jadi pengusaha sukses, Anda perlu merasa nyaman dari sesuatu yang tidak nyaman.

Empat Alasan Memperlakukan Venture Capital sebagai “Frenemies”

Sebelum Anda berencana untuk melakukan penggalangan dana tahap awal atau tahap lanjutan, baiknya cermati terlebih dahulu relasi atau hubungan yang bakal tercipta antara Anda dengan Venture Capital (VC) yang akan memberikan investasi kepada startup. Jika di awal Anda menilai hubungan baik yang telah tercipta adalah atas dasar pertemanan, ternyata tidak demikian.

Artikel berikut ini akan mengupas hubungan yang bersifat frenemies antara Anda dengan VC.

Siapkan agenda pertemuan

Hubungan baik dengan VC terkadang membuat Anda pemilik startup dengan mudah menerima tawaran makan siang bersama atau pertemuan mendadak dengan VC. Cara tersebut dinilai salah, karena ketika Anda sudah merasa nyaman dan memperlakukan VC layaknya teman baik, akan mempengaruhi hubungan jangka panjang. Idealnya tanyakan dengan jelas pertemuan apa yang telah ditawarkan oleh VC baik secara formal atau informal, pastikan pertemuan tersebut memiliki agenda yang jelas.

Startup Anda harus berkompetisi dengan startup lainnya

Faktanya setiap VC biasanya telah mengantongi beberapa startup yang telah di danai, hal tersebut tentunya wajib Anda ketahui terutama jika startup Anda saat ini mengalami pertumbuhan yang lambat dan masih mencoba mencari formula yang tepat untuk mendapatkan profit. Pada dasarnya VC akan mendukung bisnis dari startup yang ternyata mengalami pertumbuhan yang positif dan cepat. Untuk startup yang terbilang berjalan lambat dan tidak mengalami pertumbuhan yang positif, bisa dipastikan bakal ditinggalkan oleh VC, dengan kata lain pendanaan lanjutan tidak diberikan dan kerja sama akan segera dihentikan.

Jangan samakan bisnis Anda dengan bisnis dari VC

Idealnya adalah Anda bisa menemukan VC yang memiliki latar belakang yang sama dengan produk yang Anda miliki, dengan demikian kesepakatan hingga visi dan misi yang sama bisa diwujudkan dengan lancar. Namun ketika bisnis sudah berjalan dan produk sudah siap untuk diluncurkan, fokuslah kepada ide produk, rencana yang telah Anda miliki, dan jangan menjadi “bias” dengan keinginan atau gangguan dari VC.

Tujuan akhir dari VC adalah keuntungan atau jalan menuju likuiditas

Pada umumnya kerja sama yang terjalin antara startup dengan VC bisa mempercepat pertumbuhan, dengan bantuan berupa mentoring, strategi perekrutan, koneksi dan lainnya. Jika startup memiliki produk yang baik dan mampu menunjukkan peluang untuk melakukan monetisasi yang cepat dan lancar, VC pun akan terus mendukung pertumbuhan startup, sesuai dengan tujuan akhir dari VC yaitu likuiditas.

Untuk itu pelaku startup wajib untuk mencermati bahwa VC adalah investor finansial yang juga dituntut untuk memberikan hasil terbaik kepada investor mereka. Jika startup Anda sukses, VC yang tepat akan membantu startup lebih sukses lagi.