Lenovo Luncurkan Lebih dari Selusin Gaming PC Plus Periferal Baru

Terlepas dari penundaan serta pembatalan beragam perhelatan bertema teknologi, banyak perusahaan berupaya agar agenda mereka tidak terlalu terpengaruh pandemi virus corona. Mendekati pertengahan tahun, sejumlah produsen PC tetap mengenalkan dan meluncurkan produk baru, meski daya beli konsumen boleh dikatakan sedang menurun. Langkah ini tentu saja didorong oleh ketersediaan komponen-komponen anyar.

Minggu ini, Lenovo memperkenalkan deretan produk gaming baru lewat rilis pers super-panjang. Jumlahnya sangat banyak – ada lebih dari selusin – terdiri dari varian desktop, laptop serta aksesori-aksesori menarik. Beberapa dari mereka adalah versi refresh, tapi ada pula yang merupakan produk baru. Satu perangkat yang mencuri perhatian saya ialah external GPU dock/enclosure buat mendongkrak performa grafis notebook ultra-thin.

Lenovo membekali PC-PC tersebut dengan prosesor mobile Intel anyar (Comet Lake-H) dan AMD Ryzen 4000, namun sepertinya Intel jadi prioritas. Beberapa unit disediakan secara global, tetapi ada pula yang dihadirkan di kawasan tertentu saja. Mayoritas dari produk ini akan mulai dipasarkan di bulan Mei 2020 dan sisanya akan menyusul nanti.

Berikut adalah daftar model PC dan harganya (huruf ‘i menandai pemakaian prosesor Intel):

  • Legion Y740Si – mulai US$ 2.000, Mei 2020
  • Legion 7i 15-inci – mulai US$ 1.600, Mei 2020
  • Legion 5Pi 15-inci – tidak dijual di AS
  • Legion 5Pi 17-inci – tidak dijual di AS
  • Legion 5i 15-inci – mulai US$ 830, Mei 2020
  • Legion 5i 17-inci – mulai US$ 1.130, Mei 2020
  • Legion 5 (AMD) 15-inci – mulai US$ 850, Mei 2020
  • Legion Tower 5i – mulai US$ 800, Mei 2020
  • Legion Tower 5 (AMD) – tiba tahun ini
  • IdeaPad Gaming 3i 15-inci – mulai US$ 730, Mei 2020
  • IdeaPad Gaming 3 (AMD) 15-inci – tiba tahun ini
  • IdeaCentre Gaming 5i – tidak dijual di AS
  • IdeaCentre Gaming 5 (AMD) – tidak dijual di AS

Sempat disinggung sebelumnya, Lenovo juga merilis rentetan periferal pendukung gaming:

  • Legion Y25-25 Gaming Monitor – mulai US$ 320, Juni 2020
  • Legion M600 Gaming Mouse (wireless) – mulai US$ 80, April 2020
  • Legion M300 Gaming Mouse (RGB) – mulai US$ 30, April 2020
  • Legion K300 Gaming Keyboard (RGB) – mulai US$ 50, Mei 2020
  • Lenovo Legion BoostStation eGPU – untuk Legion Y740Si, mulai US$ 250, tersedia opsi GeForce RTX 2060 6GB atau Radeon RX 5700 XT 8GB

Lewat perangkat-perangkat ini, Lenovo menghadirkan sejumlah teknologi mutakhir semisal keyboard Legion TrueStrike, sistem termal Coldfront 2.0, Hybrid Mode, Nvidia Advanced Optimus dan Rapid Charge Pro buat memperpanjang daya tahan baterai, serta pernak-pernik seperti Dolby Vision, OverDrive dan opsi panel 240Hz serta waktu respons 1-milidetik. Untuk kartu grafis, Lenovo menyediakan pilihan GPU GeForce GTX 1650 Ti hingga RTX 2080 Super dengan desain Max-Q.

Corsair Akuisisi Origin PC Demi Menghidangkan ‘Pengalaman Gaming Kelas Dunia’

Begitu lengkapnya deretan produk yang Corsair tawarkan, sebuah lelucon sering dilontarkan konsumen: jika perusahaan asal Fremont itu juga memproduksi kartu grafis dan motherboard-nya sendiri, mereka tak butuh brand lain dalam menghidangkan satu set PC. Sejak beberapa tahun silam, Corsair pelan-pelan bertransformasi menjadi salah satu pemain besar di ranah PC gaming setelah mengeksekusi sejumlah pengambilalihan strategis.

Tepat di tanggal 24 Juli kemarin, Corsair Components mengumumkan bahwa mereka resmi mengakuisisi Origin PC. Lewat langkah ini, Corsair berharap dapat ‘memperluas potensi kedua perusahaan’, salah satu contoh konkretnya yaitu dengan mengintegrasikan ekosistem iCUE ke produk-produk racikan Origin PC sehingga pengguna bisa lebih mudah melakukan pengawasan sistem serta kustomisasi.

Origin PC ialah perusahaan komputer personal kustom asal Miami, Florida yang didirikan oleh sejumlah mantan staf Alienware di tahun 2009. Sejak saat itu, Origin PC memfokuskan bisnisnya pada pembuatan perangkat desktop dan laptop gaming, berbekal komponen-komponen pihak ketiga. Agar lebih personal, perusahaan juga menyediakan layanan pembuatan logo serta ilustrasi atau cat kustom pada bagian luar produk.

Di rilis pers, CEO Corsair Andy Paul menjelaskan alasan mereka mengakusisi Origin PC. Melihat begitu banyaknya konsumen yang beralih dari home console ke PC, Corsair ingin menjangkau para gamer yang lebih memilih untuk membeli dibanding merakit sistem gaming-nya sendiri – terutama pengguna di kawasan Amerika Utara. Ia yakin, perpaduan anatara spesialisasi Origin PC di ranah komputer kustom dan ekosistem iCUE milik Corsair dapat menghadirkan ‘pengalaman gaming kelas dunia’.

Kevin Wasielewski selaku CEO Origin PC punya pandangan senada. Menurutnya, baik Origin PC dan Corsair punya visi yang sama, yaitu menciptakan sistem istimewa dan terpersonalisasi berbekal produk-produk berperforma tinggi yang memastikan pengalaman bermain jadi lebih baik.

Sebelum akuisisi, sebetulnya kedua perusahaan sudah pernah melangsungkan kemitraan. Software iCUE serta sistem pendingin Hydro X Series sempat diusung di beberapa model desktop Origin PC. Ke depannya, integrasi itu akan dibuat lebih ekspansif lagi, disajikan lewat perangkat-perangkat anyar yang hadir sebentar lagi.

Origin PC dipersilakan untuk terus berbisnis seperti biasa serta tetap menjajakan produk di bawah brand mereka sendiri. Arahan serupa diterapkan Corsair saat mereka mengambil alih Elgato. Semntara itu, Corsair akan terus menawarkan Vengeance PC, Corsair One dan One Pro. Hingga artikel ini ditulis, belum diketahui seberapa besar nilai dari akuisisi tersebut.

Sumber: Corsair.

Orion X2 Ialah Dua PC Desktop Monster Jadi Satu Seharga Pajero Sport Dakar 4×4

Mengetahui apa yang Anda butuhkan dan merakit PC desktop sendiri merupakan cara untuk mendapatkan aspek ‘price versus performance‘ terbaik. Para produsen sangat memahami hal ini, dan mereka menyediakan banyak sekali pilihan komponen di rentang harga berbeda. Meski demikian, kondisi itu tidak mengurangi semangat perusahaan dalam menghadirkan produk-produk premium.

Biasanya, notebook gaming dijajakan di harga tinggi karena ada faktor portabilitas yang harus dibayar, namun kreasi baru dari overclocker Ian ‘8PACK’ Parry ini membuat kita semua menganga. 8Pack menawarkan Orion X2, sebuah PC desktop senilai satu unit mobil Mitsubishi Pajero Sport Dakar 4×4. Sang overclocker membanderolnya di harga £ 33.000, atau kisaran Rp 600 jutaan. Angka ini jauh mengalahkan satu set Acer Predator Thronos – tanpa monitor maupun periferal lain.

8Pack Orion X2 4

Menggunakan istilah ‘satu buah’ PC desktop sebetulnya kurang tepat. Sejatinya, Orion X2 merupakan perpaduan antara konfigurasi E-ATX (sistem utama) dan mini-ITX sebagai pelengkap. Meski demikian, 8Pack tidak mau berkompromi. Performa sistem sekunder tersebut tetap bisa mengalahkan komputer built-up branded dengan harga puluhan juta rupiah.

 

8Pack Orion X2 5

Seperti inilah spesifikasi sistem primer Orion X2:

  • Prosesor Intel Core i9-7890XE (18-core, 36-thread), di-overclock dan dibekali pendingin berbasis cairan
  • Memori RAM DDR4-3200 128GB
  • Kartu grafis dua buah Nvidia Titan RTX, juga di-overclock dan dipersenjatai liquid cooling
  • Penyimpanan dua unit SSD M.2 Samsung 970 Evo 2-terabyte dan hard disk Seagate Iron Wolf 14-terabyte
  • Power supply 2000W

Dan ini dia komposisi hardware dari sistem mini-ITX-nya:

  • Prosesor Intel Core i9-9700K, bukan punya 8Pack namanya jika bagian ini tidak di-overclock dan ditopang sistem pendingin ‘cair’
  • Memori RAM-4000
  • Kartu grafis kali ini satu unit Titan RTX, turut mendapatkan sentuhan overclock serta liquid cooling
  • Penyimpanan dua SSD M.2 Samsung 970 Evo 2TB RAID 0, plus HDD Seagate Iron Wolf 14TB

8Pack Orion X2 2

8Pack menjelaskan bahwa Orion X2 diprioritaskan sebagai workstation, namun ditunjang pula oleh sistem gaming ITX. Kehadirannya ideal buat multi-tasking ataupun menjalankan permainan di resolusi 4K tanpa memengaruhi kondisi sistem utama. Konfigurasi ganda ini dapat tercapai berkat dukungan case Phanteks Elite Full-Tower yang dimodifikasi besar-besaran agar mampu menjadi rumah bagi hardware-hardware high-end tersebut.

8Pack Orion X2 3

8Pack juga tak melupakan aspek estetika. Orion X2 turut dihias pencahayaan LED, kabel-kabelnya disusun rapi, bahkan sistem pendinginnya punya warna cairan berbeda. Anda bisa melihat semua itu dari jendela kaca lebar di side panel, dan sang modder tak lupa membubuhkan branding ‘8Pack’ di sisi depannya. Berbicara soal pendingin, Orion X2 dilengkapi ‘triple water cooling loop‘, dengan tujuh ruang penampungan, lima pompa, dan piping sepanjang 5m; mampu menyimpan 8-liter cairan.

8Pack Orion X2 sudah bisa dipesan via situs Overclockers UK, tapi saya belum bisa memastikan apakah ia siap dikirimkan ke Indonesia…

Via PC Gamer.

Lenovo Ungkap Arahan Serta Strategi yang Diterapkan di Lini Legion Buat Bermanuver di 2019

CES 2019 merupakan babak baru bagi para produsen hardware gaming. Di pameran teknologi terbesar dunia itu, kita menyaksikan kelahiran laptop-laptop berteknologi real-time ray tracing dan berlayar HDR. 2019 sendiri ialah tahun krusial bagi Lenovo. Brand Legion mereka terbilang masih sangat muda, dan sang perusahaan harus menyusul ketinggalannya dari kompetitor yang telah lebih dulu berkecimpung.

Meski Legion baru berusia dua tahun, lincahnya manuver Lenovo membuat namanya pelan-pelan terdengar akrab di telinga para gamer. Momentumnya dipercepat dengan pelaksanaan turnamen Legion of Champions, yang dikelola Lenovo secara kolaboratif bersama Intel. Legion of Champions Series III 2019 berakhir minggu lalu, dan sebelum acara dimulai, Lenovo terlebih dulu mempresentasikan perangkat-perangkat yang jadi andalan di tahun ini.

Ada sepasang varian PC laptop serta dua desktop yang jadi formasi utama lini Legion di 2019, namun sang produsen tampaknya mencoba memasarkan perangkat gaming portable secara lebih agresif. Model notebook terdiri atas tipe Y740 dan Y540, masing-masing menyajikan opsi layar 15- dan 17-inci. Lalu di kelas desktop tersedia PC mid-tower T730 dan T530, serta tipe small form C530 dan C730 – yang meluncur di Indonesia pada bulan Desember lalu.

Laptop gamin Lenovo Legion Y740.

 

 

Proses pencarian desain ideal

Legion bukanlah produk gaming pertama buatan Lenovo. Dahulu, perangkat-perangkat tersebut dipasarkan di bawah nama Y series. Dan ketika brand Legion diumumkan di CES 2017, desain Y series masih melekat erat di sana. Identitas Legion baru mulai matang setahun sesudahnya, bisa kita lihat dari transformasi pada wujud produk anyar mereka. Tentu saja, Lenovo tetap mempertahankan logo Y ala visor Clone Trooper di Star Wars.

LOC 1 15

Mengusung konsep ‘stylish on the outside, savage on the inside‘, deretan laptop anyar Legion lebih menyerupai ThinkPad ketimbang perangkat gaming portable standar. Wujudnya tak lagi mencolok, tapi lebih minimalis dan elegan. Arahan baru tersebut diambil karena produsen meyakini bahwa hobi gaming bisa muncul dari semua kalangan – misalnya pekerja kantoran, kalangan pengajar atau pelajar, desainer, arsitek dan lain-lain.

LOC 1 5

Banyak di antara para profesional menginginkan perangkat berperforma tinggi tanpa perlu menonjolkan identitasnya sebagai gamer. Terlebih lagi, data terakhir menunjukkan populasi gamer perempuan yang terus meningkat secara stabil, dan kini proporsinya telah mencapai 41 persen. Itulah hal yang mendorong Lenovo buat meracik laptop-laptop seperti Y740 dan Y540 agar penampilannya tetap netral dan siap menjadi solusi menyeluruh untuk bekerja maupun bermain.

LOC 1 11

Dijelaskan oleh senior product manager Teddy Lee dalam wawancara di Bangkok minggu lalu, proses perancangan produk Legion baru ternyata cukup kompleks. Pertama, mereka melakukan diskusi secara internal dan memberikan kesempatan bagi tim untuk mengajukan segala macam ide, dari mulai penempatan touchpad, sampai pemilihan warna LED yang aman bagi mata. Pencahayaan RGB memang menarik dilihat, tetapi beberapa warna tertentu ternyata bisa membahayakan penglihatan.

LOC 1 7

Setelah itu, barulah Lenovo mengajak gamer buat berpartisipasi dalam pengembangannya. Ada lebih dari 700 gamer turut serta dalam program riset untuk membantu produsen menentukan aspek-aspek penting di PC, misalnya implementasi sistem pendingin, pengelolaan kabel, penempatan port fisik hingga mempelajari kebiasaan gamer saat membersihkan PC. Selain itu, Lenovo turut melakukan survei ke gaming room sejumlah partisipan – sebuah lokasi yang dianggap sangat pribadi dan ‘keramat’.

LOC 1 14

 

GeForce RTX mobile dan fleksibilitas untuk konsumen

Laptop Legion merupakan salah satu perangkat gaming portable yang sudah dibekali teknologi real-rime ray tracing Nvidia lewat dukungan kartu grafis GeForce RTX versi mobile. Legion Y740 17-inci punya ruang cukup besar untuk menjadi rumah bagi GeForce RTX 2080 Max-Q; lalu varian berpanel 15-incinya menyajikan dua pilihan GPU, yakni RTX 2070 Max-Q dan RTX 2060. Sedangkan kedua tipe Legion Y540 sendiri ditopang oleh kartu grafis RTX 2060.

LOC 1 13

 

Awalnya, variasi model notebook Legion sedikit membingungkan. Saya sempat bingung membedakan antara Y740 15-inci dan Y540 (yang ternyata tidak dipamerkan). Tapi beragamnya pilihan notebook sebetulnya merupakan realisasi dari komitmen Lenovo buat mengedepankan fleksibilitas, yaitu dengan mempersilakan konsumen memilih perangkat yang sesuai kebutuhan dan modal. Kedua model dipasarkan di kisaran US$ 1.100 sampai US$ 2.700. Saya pribadi berharap agar harganya di Indonesia tidak terlalu berada jauh di atas angka ini.

LOC 1 10

 

Soal populernya mobile gaming…

Meledaknya kepopuleran aktivitas gaming di mobile direspons secara berbeda oleh produsen PC. Tentu saja, naik daunnya segmen itu memengaruhi permintaan konsumen akan ‘produk niche‘ seperti laptop gaming. Sebagai efeknya, Asus mengikuti jejak Razer dalam menyediakan smartphone gaming, sedangkan MSI menawarkan alternatif lewat software MSI Gaming App. Namun Lenovo sendiri tidak ambil pusing soal ini.

LOC 1 6

Chief marketing officer Lenovo Asia Pasifik Bhaskar Choudhuri menyampaikan pada saya bahwa sejatinya, smartphone punya peran besar di gaming: sebagai pintu gerbang ke jagat video game yang begitu luas. Ia mempertemukan pemain dengan komunitas serta memudahkan gamer menemukan minatnya. Begitu mereka mulai serius bermain, standar terhadap perangkat pendukung pun pelan-pelan meningkat. Pada akhirnya, sang gamer sadar ia membutuhkan hardware ideal serta bertenaga demi menunjang hobinya.

LOC 1 12

Dan sekali lagi, laptop Legion bukan hanya diramu untuk ber-gaming, tapi juga buat menangani proses-proses komputasi berat. Hardware-nya dikemas dalam desain minimalis yang dapat mudah beradaptasi dengan kepribadian Anda, sehingga ia cocok pula jadi rekan kerja sehari-hari.

LOC 1 8

Lenovo Luncurkan PC Desktop Monster Berteknologi Real-Time Ray Tracing di Indonesia

Sedang terjadi transisi menarik dalam perancangan perangkat gaming. Produsen mulai memahami bahwa siapa saja bisa jadi gamer, dan mereka tak perlu mensegmentasi produk lewat desain. PC laptop dan desktop gaming terbaru kini mempunyai penampilan yang lebih sederhana dari pendahulunya. Arahan tersebut membuatnya lebih fleksibel dan tidak terlalu mencuri perhatian seperti pohon Natal di bulan Juli.

Kita dapat melihat sendiri bagaimana pendekatan simpel dan elegan ini diadopsi beragam produsen, misalnya MSI dengan GS65 Stealth Thin-nya atau Asus melalui ROG Strix Hero dan Scar. Selain merek-merek Taiwan itu, satu perusahaan IT Tiongkok juga mengusung taktik serupa di lini gaming mereka. Lenovo Legion ‘generasi baru’ melakukan debutnya di Indonesia lewat Y530 pada bulan September silam, dan baru saja meluncurkan varian desktop-nya.

C730 13

Lenovo Legion C730 Cube diramu sebagai penerus IdeaCentre Y720 Cube. Ia merupakan PC desktop yang disiapkan agar mudah dibawa serta cukup ringkas untuk digunakan di acara-acara LAN party. Namun meski perangkat tetap mengedepankan konsep sang pendahulu, C730 memperoleh perombakan cukup signifikan di aspek desain. Dan menariknya lagi, ia adalah salah satu desktop built-up pertama yang mengusung kartu grafis baru Nvidia.

C730 11

 

Transformasi desain

Hilang sudah sudut-sudut tajam dan tema visor ala ‘helm legiun’ yang melekat pada IdeaCentre Y720 Cube. Wujud C730 jauh lebih rendah hati. Konstruksinya terbuat dari kombinasi logam dan plastik, kali ini penampilannya lebih menyerupai kubus, memiliki dimensi 231x332x242mm, berbobot 9kg, dengan tubuh berwarna abu-abu ala besi. Ia memang bukanlah desktop small-form factor yang gampang ditenteng, namun handle di bagian atas memang sengaja dibuat agar C730 Cube mudah diangkat.

C730 7

Simpel tidak berarti C730 tidak stylish. Sebaliknya, ia tampak lebih elegan dan serius dibanding Y720. Di bagian depan, Lenovo membubuhkan susunan lubang grille bundar. Selanjutnya, Anda dapat mengintip kartu grafis lewat jendela transparan di atas. Produsen tidak lupa menghias jendela tersebut dengan pencahayaan LED RGB yang bisa dikonfigurasi. Lalu untuk mengakses hardware, Anda tinggal membuka panel di sebelah kanan.

C730 8

C730 3

Jika mengomparasinya secara teliti, mungkin Anda penasaran mengapa Legion C730 punya volume lebih besar dari Y720 ketika perusahaan lain berlomba-lomba untuk menyusutkan ukuran produk. Produsen menjelaskan bahwa banyak pengguna Y720 yang meminta Lenovo memberikan lebih banyak keleluasaan bongkar-pasang komponen. Menurut Lenovo, bertambahnya volume demi memudahkan proses upgrade dapat dimaklumi.

C730 2

Lenovo memposisikan tombol power secara unik di pojok kanan atas. Kemudian, di area bawah, tersedia sepasang port audio 3,5mm dan USB 3.0. Anda dapat menemukan konektivitas fisik lebih lengkap di belakang. Di sana ada HDMI dan DVI (bergantung dari jenis kartu grafisnya), LAN, sebuah port audio lagi, dua buah USB 2.0 dan empat slot USB 3.1. Untuk sebuah desktop bergelar ‘VR Ready’, Lenovo tidak mencantumkan HDMI di bagian depan buat menyederhanakan koneksi.

C730 6

 

Hardware terbaru di dalam

Mendaratnya Legion C730 menandai dimulainya kiprah Lenovo dalam menyediakan mesin berteknologi real-time ray tracing di tanah air yang dihadirkan oleh kartu grafis Nvidia GeForce RTX. Ada langkah unik yang dilakukan produsen dalam melepas C730 di nusantara: mereka meluncurkan varian berspesifikasi paling canggih, namun malah tidak menyertakan model dengan GPU GTX 1060.

C730 4

Ada dua ‘SKU’ Legion C730 Cube yang Lenovo tawarkan di Indonesia, yaitu model bersenjata GeForce RTX 2070 dan prosesor Core i7-9700K, serta opsi spesifikasi monster berkartu grafis GeForce RTX 2080 dengan prosesor Core i9-9900K. C730 versi RTX 2070 dibekali RAM DDR4 16GB, SSD M.2 256GB dan hard drive 2TB; sedangkan tipe RTX 2080 dilengkapi RAM DDR4 32GB, SSD M.2 512GB serta hard disk 2TB.

C730 1

Satu hal yang saya sayangkan di peluncuran Legion C730 kemarin ialah absennya sesi demo. Media hanya bisa menyaksikan bagaimana sistem pencayahaan RGB-nya bekerja serta membuka panel samping untuk melihat susunan komponen di dalam. Padahal, GeForce RTX menyimpan banyak potensi. Selain spesialisasi pada fitur grafis real-time ray tracing, ia juga menyajikan Deep Learning Super-Sampling, yaitu kemampuan ala anti-aliasing buat melatih ‘GPU’ menghasilkan visual tajam dan mampu bekerja dua kali lebih cepat dibanding kartu grafis generasi sebelumnya.

C730 9

Lewat diskusi singkat bersama Lenovo Indonesia, tim mengungkap rencana buat menyertakan paket penjualan Legion C730 bersama keyboard, mouse dan bundel game dari Intel – tapi Lenovo belum memberikan detail penyajiannya lebih spesifik. Buat produk premium dengan harga yang tidak murah seperti ini, sangat mungkin konsumen mengharapkan adanya bonus.

C730 5

 

Harga, ketersediaan dan alternatif

Berdasarkan keterangan Lenovo, Legion C730 Cube telah mulai dipasarkan di Indonesia, saat dilangsungkannya final tingkat nasional acara League of Champions Series III tanggal 15 Desember kemarin (grand final diadakan di Bangkok bulan Januari nanti). Model dengan GeForce RTX 2070 dibanderol Rp 32 juta, dan versi ber-GPU RTX 2080 dipatok di harga Rp 50 juta ‘saja’.

Jika Anda penasaran mengapa Lenovo tidak memasukkan varian GTX seri 10, alasannya adalah mereka masih terus menyediakan IdeaCentre Y720 Cube.

C730 12

Selain itu, produsen turut memperluas konfigurasi laptop gaming Y530, mempersilakan konsumen memilih tipe berprosesor i5-8300H dengan kartu grafis GeForce GTX 1050 Ti. Desainnya serupa Y530 standar, dan juga ditopang oleh hard disk 1TB dan memori Intel Opane 16GB. Anda bisa memilikinya dengan mengeluarkan uang Rp 14,7 juta.

MSI Sabet 12 Penghargaan CES 2019, Produk-Produk Andalannya Akan Dipamerkan di The Venetian Las Vegas

Sebagai acara yang dilangsungkan di kampung halamannya, produsen hardware awal Taiwan seperti MSI biasanya menyingkap produk-produk terbaru di Computex. Namun baru di CES mereka memamerkan perangkat-perangkat tercanggih, dan menjadi kebanggaan tersendiri ketika barang-barang tersebut memperoleh pengakuan dan mendapatkan penghargaan.

Sebelum pameran teknologi terbesar di dunia itu berlangsung, Consumer Technology Association biasanya mengumumkan produk-produk CES Innovation Awards Honoree. Dan ada berita gembira bagi Micro-Star International: perangkat-perangkat racikan mereka yang terdiri dari PC laptop, desktop, komponen dan monitor berhasil merebut tidak kurang dari 12 gelar bergengsi itu.

Beberapa waktu lalu, MSI mengumumkan rencana untuk memamerkan beberapa kreasi mereka tersebut di CES 2019. Seperti di ajang yang sama sebelumnya, produsen memilih hotel The Venetian sebagai lokasi konferensi pers sekaligus tempat buat menampilkan perangkat-perangkat andalannya, dan mempersilakan para tamu untuk menjajal secara langsung. Ada tujuh produk yang di-highlight:

 

Laptop gaming GS65 Stealth Thin

MSI CES 2019 1

Memperoleh gelar di kategori ‘Hardware & Components’, laptop gaming ultra-thin ini menjanjikan keseimbangan terbaik antara performa dan mobilitas. Desainnya premium, lalu ia juga dibekali teknologi audio Hi-Res, serta GPU dan CPU terbaru.

 

Desktop gaming Infinite S

MSI CES 2019 6

Memperoleh gelar di kategori yang sama seperti sepupu laptopnya, Infinite S adalah PC desktop small form padat dengan spesifikasi hardware yang tak kalah dari varian PC mid– atau full-tower. Ukuran dan kemudahan akses port membuatnya ideal untuk mendukung LAN party.

 

Desktop gaming Trident X

MSI CES 2019 23
Trident X merupakan penjelmaan terkini dari keluarga Trident yang MSI siapkan sebagai ‘PC rasa console‘. Modelnya tak jauh berbeda dari Trident A yang disingkap di Computex 2018, tapi model ini sudah mengusung kartu grafis GeForce RTX dan ditunjang PSU SFX.

 

Kartu grafis GeForce RTX 2080 Ti Gaming X Trio

MSI CES 2019 2

Ada tiga aspek yang dibanggakan oleh hardware grafis dengan nama yang panjang ini: performa tinggi, dingin berkat pemanfaatan tiga kipas, dan mampu bekerja dengan hening.

 

Monitor Prestige PS341WU

MSI CES 2019 3

Sejauh ini, lini monitor MSI dipenuhi oleh varian gaming, namun layaknya keluarga laptop Prestige, PS341WU disiapkan sebagai alat penunjang kerja. Monitor ini menyajikan layar 34-inci, resolusi 5120x2160p ultra-wide dengan rasio 21:9 untuk memudahkan penyuntingan gambar serta video 2D atau 3D di 4K.

 

Monitor gaming pintar Optix MPG341CQ

MSI CES 2019 4

Kabarnya, Optix MPG341CQ merupakan monitor gaming berpanel curved dengan kecerdasan buatan pertama di dunia. Anda bisa mengendalikan fungsinya via suara ataupun tombol, memanfaatkan kehadiran webcam pintarnya; selanjutnya, pencahayaan LED RGB di sana dapat menampilkan notifikasi in-game.

 

Monitor gaming Optix MAG271CQR

MSI CES 2019 5

Jika Anda membutuhkan monitor gaming yang lebih konvensional, maka MAG271CQR bisa jadi pertimbangan. Optix MAG271CQR menyuguhkan layar melengkung, resolusi 2560x1440p dan waktu respons 1-milidetik demi memberikan Anda keunggulan dalam permainan.

Sumber: MSI.

Desktop dan Monitor Gaming Baru MSI Siap jadi Pasangan Ideal Buat Menikmati Game Blockbuster

Selain memproduksi komponen PC dan laptop, MSi juga sudah lama menyediakan desktop gaming built-up untuk konsumen yang menginginkan kemudahaan pemakaian tanpa keterbatasan upgrade. Ada banyak pilihan desktop racikan sang produsen asal Taiwan itu, dari mulai model tower tradisional hingga varian small-form factor berkonsep ‘PC rasa console‘.

Sejak akhir tahun lalu, Micro-Star International juga tak lagi malu-malu dalam memperkenalkan monitor gaming-nya. Debut mereka di sana dimulai oleh tiga monitor berlayar melengkung Optix MAG. Tak lama, produsen memperluas lineup-nya dengan Optix MPG – monitor gaming terintegrasi sistem pencahayaan RGB Mystic Light untuk menyampaikan informasi terkait status dalam permainan.

MSI3 14

MSI3 10

Ada sejumlah monitor dan PC desktop unik baru yang MSI singkap di Computex 2018. Kedua produk berbeda ini mereka ramu agar menjadi pasangan serasi untuk menikmati permainan-permaian blockbuster. Di segmen desktop, selain me-refresh seluruh produk dengan prosesor Intel Core generasi kedelepan (termasuk Vortex, Aegis, Infinite, dan Nightblade), MSI mengungkap versi baru Trident. Lalu di ranah monitor, mereka memamerkan panel G-Sync 240Hz buat para gamer pro serta layar ‘monster’ 49-inci.

MSI3 15

 

Trident A series

Trident adalah salah satu opsi PC mungil berperforma tinggi dari MSI selain Vortex. Dan di varian anyar ini, produsen mencoba mengombinasikan desain mungil dengan kesederhanaan akses hardware layaknya desktop mid-tower. Hasilnya cukup menarik: Trident A memiliki desain asimetris yang stylish (termasuk pada penempatan pencahayaan RGB-nya), dapat berdiri manis tanpa menghabiskan banyak ruang di atas meja.

MSI3 17

MSI3 6

Hal paling menakjubkan mengenai Trident A adalah kesanggupannya menjadi rumah bagi prosesor Intel Core i7-8700, kartu grafis GeForce GTX 1080 Ti, RAM 2666MHz hingga 32GB, dua buah SSD M.2 serta Intel Optane, dan power supply SFX 450W dalam tubuh bervolume hanya 12-liter. Aspek menarik selanjutnya dari rancangan Trident A ialah pemanfaatan panel samping transparan berbahan tempered glass. Selain menjadi jendela buat memperlihatkan komponen-komponen di dalam, panel ini juga bisa dibuka seperti pintu.

MSI3 7

Untuk mendinginkan hardware-hardware yang diposisikan berdempetan, MSI mengandalkan teknologi Silent Storm Cooling. Sistem memanfaatkan tiga aliran udara terpisah buat menangani komponen-komponen utama penghasil panas ketika Trident A sedang menjalankan game.

MSI3 8

MSI3 9

 

Oculux NXG251

Jika desktop gaming sudah siap, Oculux NXG251 bisa jadi pertimbangan jika Anda membutuhkan monitor spesialis game-game kompetitif. Ia merupakan panel G-Sync pertama MSI, menyuguhkan refresh rate 240Hz serta waktu respons 0,5-milidetik, dan memiliki luas layar 24,5-inci 1920×1080. Susunan teknologi tersebut memastikan konten permainan tersaji detail dan tajam, meskipun adegan-adegan di sana berlangsung di kecepatan tinggi. Karakteristik ini sangat ideal bagi permainan eSport.

MSI3 1

MSI3 13

Oculux NXG251 memang bukanlah monitor bertubuh ramping, namun MSI tidak lupa menghiasnya dengan RGB Mystic Light dan emblem LED ‘Nvidia G-Sync’ di sisi belakang – mempersilakan Anda buat mengustomisasinya agar tampil berbeda di arena turnamen.

MSI3 2

 

Optix MAG491C

Merupakan salah satu kejutan terbesar di Computex 2018. Optix MAG491C adalah monitor gaming paling high-end MSI, menyajikan panel curved seluas 49-inci, resolusi 3840x1080p, dan tingkat kelengkungan 1800R. Fitur-fitur di sana hadir demi memberikan Anda pengalaman gaming terbaik: HDR, refresh rate 144Hz, waktu respons 4-milidetik, rasio kontras 3000 banding 1 dengan tingkat kecerahan 400cd/meter persegi, serta didukung teknologi AMD Freesync sehingga output-nya bebas dari efek screen tearing.

MSI3 4

MSI3 5

 

Optix MAG271CR dan MAG241CR

Kedua model ini ialah upgrade dari monitor Optix MAG, kali ini mereka dibekali fungsi Gaming Echo: zona RGB di belakang dapat tersinkronisasi dengan pencahayaan dan audio dalam game. Optix MAG271CR/ MAG241CR juga menyimpan fitur Gaming OSD (on screen display), mempersilakan Anda langsung mengutak-atik setting monitor (kontras, kecerahan, equalizer hitam) tanpa mengganggu jalannya permainan.

MSI3 11

MSI3 12

Spesifikasi teknisnya juga tidak kalah canggih: kedua monitor Optix MAG anyar ini ditunjang oleh refresh rate 144Hz dan waktu respons 1-milidetik.

MSI3 16

 

Ketersediaan

Seperti produk baru MSI lain yang melangsungkan debut perdananya di Computex 2018, perangkat-perangkat di atas belum mempunyai harga retail. Beberapa dari mereka kemungkinan akan mulai dipasarkan pada triwulan ketiga tahun ini, ditandai dengan acara peluncuran di masing-masing negara.

MSI Luncurkan Online Store Resmi

Dalam menawarkan produknya, MSI memahami bahwa memberikan kesempatan menjajal langsung perangkat-perangkat gaming ke calon pembeli merupakan hal krusial. Itu alasannya sejak beberapa tahun lalu sang produsen hardware Taiwan itu membuka sejumlah gerai di Indonesia dan meresmikan concept store terbesar di dunia, berlokasi di Kuala Lumpur.

Namun perusahaan juga tahu, tak semua orang punya kesempatan untuk berkunjung ke sana dan tidak sedikit konsumen memanfaatkan metode online buat bertransasksi. Tapi mungkin banyak di antara mereka merasa ragu dengan kualitas barang dan status garansinya. Itulah alasan yang memotivasi Micro-Star International meluncurkan situs online store lokal di tanggal 1 Februari kemarin.

MSI Official Online Store’ disiapan agar para peminat notebook gaming dari berbagai daerah di Indonesia bisa mudah memilih produk dan berbelanja. Caranya sangat sederhana, mereka hanya tinggal mengunjungi website dan bertransaksi. Selanjutnya, barang akan dikirim ke alamat Anda menggunakan jasa ekspedisi. MSI menjamin keaslian tiap produk di sana, lalu masa garansi juga berlaku seperti ketika Anda membeli di gerai retail.

Toko online resmi ini sebetulnya sudah bisa diakses sebelum tanggal 1 Februari 2018. Di masa soft launch itu, MSI membagi-bagikan sejumlah merchandise bagi mereka yang telah melakukan registrasi. Dan khusus di periode peluncuran ini, produsen menyiapkan headphone gaming MSI khusus buat 20 pembeli pertama, lalu 30 pelanggan berikutnya akan mendapatkan MSI Cable Tie.

Navigasi di situs ini cukup sederhana. Di beberapa window, Anda bisa mengakses model-model notebook terlaris, terbaru atau produk yang sedang didiskon. Saat masuk ke salah satu page tersebut, Anda dapat melakukan pencarian laptop dengan kisaran harga tertentu – misalnya di bawah Rp 10 juta atau antara Rp 25 sampai 35 juta. Alternatifnya, kita bisa memilih laptop berdasarkan serinya, seperti GL, GP, GE, GS atau GT.

Selain laptop gaming, MSI Official Online Store juga menawarkan seri profesional contohnya Prestige dan Workstation, PC desktop Aegis dan Vortex, serta komputer tas ransel VR One.

Di sana, MSI turut menyediakan informasi mengenai lokasi, jam buka, dan nomor telepon service center di Indonesia. Seluruh produk yang Anda beli memperoleh garansi selama dua tahun, satu tahun pertama ialah masa ‘global warranty‘. Kemudian Anda juga tak perlu repot dalam mencari driver. Segala macam jenis software dan panduan dapat ditemukan di official store.

Penyediaan situs ini merupakan langkah tepat dalam menghilangkan kekhawatiran konsumen yang harus membeli secara online. Agar lebih nyaman, MSI mungkin perlu menambah metode transaksinya – saat ini hanya tersedia via transfer bank BCA atau Mandiri, serta online payment Midtrans.

MSI Infinite X Ialah Desktop Gaming Built-Up Pertama Bersenjata Intel Core Generasi ke-8

MSI adalah salah satu perusahaan hardware yang menawarkan variasi model PC paling banyak. Ada laptop dengan beragam desain, bermacam-macam gaming PC small-form factor, komputer berbentuk ransel untuk mendukung konten virtual reality, hingga desktop tower tradisional yang memungkinkan pengguna memodifikasi hardware bernama Infinite Series.

Penyingkapan Infinite Series sangat menarik karena beberapa alasan: Micro-Star International memupuk reputasinya melalui berbagai eksperimen demi menciptakan terobosan dan jarang mengambil langkah ‘konservatif’. Lalu, generasi pertama PC desktop Infinite Series baru diperkenalkan tahun ini, di Computex 2017. Beberapa bulan setelah momen itu, sang produsen menyingkap varian tercanggihnya, dan resmi mengamankan gelar sebagai PC desktop gaming built-up dengan prosesor Intel Core generasi kedelapan pertama di dunia.

MSI Infinite X 2

Dinamai Infinite X, MSI menyiapkannya untuk memenuhi tuntutan gamer terhadap keleluasaan kustomisasi. Rancangan familier memastikan konsumen memperoleh segela aspek yang mereka harapkan dari sebuah PC mid-tower, yaitu performa hardware superior serta kemudahan mengakses dan meng-upgrade komponen. Tentu saja MSI juga tak lupa melengkapinya dengan fitur-fitur krusial seperti solusi pendingin eksklusif serta sistem pencahayaan RGB.

MSI Infinite X 1

Infinite X mempunyai penampilan yang identik seperti Infinite A, dengan dimensi 210x450x488-milimeter dan bobot 15-kilogram. PC mengusung desain asimetris, dan di sisi depannya, Anda disuguhkan area LED RGB serta rangkaian konektivitas fisik krusial (sepasang port audio 3,5mm, USB 3.1, USB 2.0 dan satu USB 3.1 type-C). Selanjutnya, Anda bisa memilih varian dengan jendela transparan atau panel samping tradisional.

MSI Infinite X 3

PC desktop monster ini diotaki oleh prosesor Intel Core i7-8700K, dibekali RAM DDR4 2400MHz hingga 64GB, penyimpanan berbasis dua buah SSD M.2 (mendukung Intel Optane) plus satu SSD/HDD 2,4-inci dan dua hard disk 3,5-inci, serta ditenagai unit power supply 550W 80 Plus Bronze. Untuk kartu grafisnya, Anda diberi opsi Nvidia GeForce GTX 1070 8GB, GTX 1080 8GB, atau GTX 1080 Ti 11GB.

MSI Infinite X 4

Kemudian buat menjaga hardware-hardware di dalam tetap sejuk, MSI mengandalkan teknologi Silent Storm Cooling 3. Solusi pendingin ini menangani panas yang dihasilkan komponen dengan memisahkannya ke ruang berbeda. Jadi selain lebih efektif, sistem pendingin juga mengeluarkan suara lebih hening sehingga tidak mengganggu sesi gaming Anda.

Infintie X sepertinya sudah mulai MSI pasarkan, meski produsen tidak menyebutkan harga dan wilayah ketersediaannya di press release. Di Amazon sendiri, MSI menjajakan produk ini seharga US$ 2.200 (GTX 1080 Ti).

Sumber: MSI.

MSI Mendaratkan 3 Perangkat Gaming Unik di Indocomtech 2017

2017 ialah tahun terpenting buat MSI. Di momen ini, sang produsen hardware Taiwan itu mulai terang-terangan memperlihatkan keseriusannya menyelami ranah gaming gear, memperkuat pengaruhnya di segmen hiburan VR, serta tak melupakan upaya merevolusi perangkat gaming ‘atas meja standar’ dengan penawaran yang lebih ringkas namun berperforma tinggi.

MSI Indocomtech 2017 9

Setelah menjadi bagian dari suguhan spesial MSI pada para pengunjung Computex 2017, mereka akhirnya berkesempatan menghadirkan tiga perangkat gaming baru ke Indonesia bertepatan dengan dimulainya Indocomtech 2017 hari Rabu kemarin. Tiga produk tersebut meliputi penjelmaan terkini laptop gaming best-selling MSI, notebook gaming top-end bersenjata keyboard mekanis low-profile, dan PC super-ramping VR ready.

MSI Indocomtech 2017 8

Ini dia detailnya:

 

GE63VR Raider

MSI pernah menyampaikan bahwa keluarga GE merupakan seri notebook terfavorit konsumen karena menawarkan keseimbangan terbaik antara performa, fitur dan harga. Status best-selling tersebut sepertinya mendorong produsen buat melakukan sedikit eksperimen di varian terbarunya: mereka menyodorkan Nvidia GeForce GTX 1070, memanfaatkan desain tipis ala GS, serta membubuhkan sistem RGB Per-Key di keyboard.

MSI Indocomtech 2017 3

Lima bulan sesudah penyingkapan perdananya di Taiwan, MSI membawa GE63VR Raider ke Indonesia. Kode 63 di nama menunjukkan penggunaan layar 15,6-inci, dan versi anyar ini menyajikan refresh rate sebesar 120Hz dan waktu respons 3-milidetik. Hardware-hardware canggih di sana dibenamkan dalam chassis aluminium hitam dengan finishing brushed.

MSI Indocomtech 2017 14

Keyboard SteelSeries di sana mempunyai key travel sejauh 1,9mm, font dengan print silver lining, dan ditunjang fitur anti-ghosting sampai 45 tombol. Keunikan sistem RGB Per-Key sendiri adalah masing-masing tombol bisa menampilkan warna berbeda di palet red-green-blue; dan hebatnya lagi, RGB dapat dimanfaatkan untuk menampilkan status in-game, misalnya tingkat health, jumlah amunisi hingga waktu cool-down skill.

MSI Indocomtech 2017 12

MSI Indocomtech 2017 6

MSI memilih Intel Core i7 generasi ketujuh sebagai otaknya, juga mencantumkan RAM DDR4 dual-channel maksimal 32GB, penyimpanan berbasis SSD M.2 dan hard drive 1TB, baterai 6-cell 51WHr, juga membubuhkan sepasang speaker Dynaudio 2W dan dua buah subwoofer 3W. Konektivitas fisiknya lengkap, dan kita bisa mudah menemukan port USB karena diterangi LED merah. Selain itu, Anda bisa menemukan banyak fitur eksklusif di dalam seperti Nahimic 2, SteelSeries Engine 3, Dragon Center hingga sistem pendingin Cooler Boost 5.

MSI Indocomtech 2017 19

 

GT75VR Titan

GT75VR Titan merupakan jalan tengah bagi Anda yang menginginkan perangkat berkinerja tinggi serta kenyamanan maksimal, dan tidak keberatan jika aspek portabilitas jadi berkurang. Dengan layar 17,3-inci 120Hz True Color-nya, GT75VR Titan lebih cocok disebut sebagai desktop replacement. Yang membedakan perangkat ini dari seri GT7x sebelumnya ialah kehadiran keyboard mekanis SteelSeries RGB Per-Key ber-profile slim.

MSI Indocomtech 2017 2

Dinamai Rapid Mechanical RGB Keyboard, papan ketik ini menghidangkan key travel berjarak hanya 3mm dan titik actuation di 1,5mm. Keakuratannya dalam game tak kalah dari Cherry MX RGB Speed Silver (dengan key travel di 3,4mm), tapi sensasi clicky di sana membuatnya juga sempurna untuk mengetik. Dibanding laptop ber-keyboard mekanis lain, switch Rapid Mechanical dijanjikan merespons 25 persen lebih cepat.

MSI Indocomtech 2017 13

Ketika dahulu notebook gaming MSI mengadopsi desain mobil sport, kali ini wujud GT75VR Titan terinspirasi dari tema sci-fi. Laptop menggunakan rancangan ‘tajam’ untuk menonjolkan kesan agresif, tanpa melupakan faktor ergonomis. Contohnya: bagian palm rest ditinggikan agar tangan Anda lebih nyaman saat ber-gaming di waktu lama. Lalu tentu saja, sistem lighting RGB Per-Key memungkinkan kita mengustomisasi warna dan efek cahaya buat masing-masing tuts.

MSI Indocomtech 2017 11

MSI Indocomtech 2017 5

GT75VR Titan dipersenjatai prosesor Intel Core i7 gen-7, RAM sampai 64GB, storage SSD M.2 SATA ditambah 2x SSD M.2 Combo, serta menawarkan pilihan kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1070, GTX 1070 SLI, dan GTX 1080. Dan kabarnya, GT75VR Titan merupakan notebook gaming pertama yang dilengkapi teknologi Killer Multi GIG, siap mendukung bandwidth maksimal di 10Gbps.

MSI Indocomtech 2017 10

 

Vortex G25

MSI Indocomtech 2017 1

Kurang dari sebulan selepas peluncuran perdananya di Malaysia, Vortex G25 mendarat di Indonesia. Vortex G25 adalah high-end PC rasa console, mempunyai perbandingan antara dimensi dan performa yang sangat mengagumkan. Tubuhnya didesain seperti lempengan futuristis, memiliki volume hanya 2,5-liter dan bobot 2,5kg (alasan MSI menamainya G25) sehingga mudah dipindahkan dan dibawa saat ber-LAN party. Namun, perangkat ini siap menangani konten VR tanpa kesulitan berkat dukungan prosesor Intel Core i7 generasi kedelapan dan GPU GeForce GTX 1070.

MSI Indocomtech 2017 16

Vortex G25 bisa digunakan dalam mode berbeda: berbaring horisontal di atas meja, berdiri dengan stand, disembunyikan di belakang monitor/TV atau ditambatkan di tembok (memakai mount VESA standar). Upgrade RAM dan storage bisa mudah dilakukan karena panelnya dapat dibuka tanpa memerlukan obeng. Selanjutnya, pencayahayaan LED RGB Vortex G25 bisa dikonfigurasi lewat app Gaming Center, lalu perangkat ini juga dapat disambungkan ke tiga monitor sekaligus.

MSI Indocomtech 2017 17

Buat solusi pendingin, Vortex G25 menyimpan dua kipas Whirlwind Blade, delapan heat pipe, serta lima celah masuk udara dan tiga lubang pembuangan panas. Udara dingin dialirkan dari bawah, lalu udara panas keluar dari zona atas.

MSI Indocomtech 2017 18

 

Harga?

Untuk sekarang, MSI baru menyingkap harga dari Vortex G25, berkisar antara Rp 35 juta (model dengan GTX 1060) sampai Rp 40 juta (varian paling high-end).