Skalabilitas Jadi Kunci Pertumbuhan Startup D2C

Ada sejumlah alasan venture capital (VC) banyak berinvestasi di bisnis direct-to-consumer (D2C) Indonesia. Dua faktor di antaranya adalah dukungan ekosistem digital dan efisiensi biaya untuk memaksimalkan keuntungan dengan memangkas sekian lapis rantai pasok.

D2C memungkinkan penjualan produk tanpa perantara dibandingkan rantai proses tradisional yang memakai jaringan reseller, minimarket, dan supermarket. Model bisnis D2C menjangkau konsumen dan memasarkan produknya lewat kanal digital, seperti media sosial, marketplace, dan website.

Beberapa merek lokal besar yang telah mengantongi investasi dari VC adalah Kopi Kenangan dengan perolehan $109 juta pada 2020, dan Hypefast yang mendapat kucuran $14 juta di 2021.

Tercatat ada lebih dari 40 merek D2C Indonesia dengan mayoritas dari segmen F&B, fashion, dan beauty. Beberapa di antaranya sudah memiliki basis komunitas pembeli yang kuat dan bahkan sudah masuk ke ranah mass retail.

Tesis VC

Menurut VP of Investment East Ventures Stacy Oentoro, startup D2C lebih adaptif dalam mempercepat masuk ke pasar dan membangun hubungan dengan konsumen dibandingkan merek besar yang harus melalui rantai proses berlapis. Untuk mendorong keberlanjutan, startup D2C juga perlu mengenal konsumen dan perjalanan pembeliannya sehingga memahami apa yang mereka cari.

“Semakin melekatnya penggunaan digital akan berdampak signifikan pada nilai brand dari barang tersebut. Populasi Indonesia cenderung muda sehingga segmen digital native juga lebih mudah menerima layanan online, inovasi, dan potensi-potensi D2C,” tuturnya.

Rata-rata pemain D2C memanfaatkan online presence untuk memperkenalkan dan mempromosikan produknya ke khalayak. Selain dapat berinteraksi langsung dengan komunitas pembeli, startup D2C dapat memotong komponen biaya dengan memasarkan produk di kanal digital, seperti di Tokopedia dan Shopee yang merupakan marketplace dengan ekosistem pembayaran dan logistik lengkap.

Meski bermain di sektor retail, pelaku D2C tetap dapat memanfaatkan teknologi yang memungkinkan mereka memahami perilaku konsumen dan mengembangkan produk berdasarkan preferensi konsumen yang lebih terpersonalisasi.

Startup D2C Indonesia / Sumber: Startup Report 2021 & Q1’22 oleh DSInnovate

Kejayaan D2C di Indonesia tak lepas dari tren perilaku konsumen Gen Z dan milenial. Riset Capgemini menyebut, Gen Z (68%) dan milenial (58%) suka memesan produk langsung dari si pemilik merek dalam enam bulan terakhir. Sementara, hampir dua pertiganya (60%) lebih memilih membeli langsung daripada beli di gerai ritel tradisional.

Diperkuat lagi, banyak orang Indonesia senang berbelanja online. Di sepanjang 2022, sebanyak 178,9 juta orang Indonesia tercatat bertransaksi online. Mengacu riset We Are Social, total nilai belanja online Indonesia di 2022 diestimasi menembus Rp851 triliun.

Skalabilitas, kunci sekaligus tantangan

Sementara, Creative Gorilla Capital (CGC) yang berfokus pada consumer juga menilai sektor e-commerce Indonesia sudah memasuki fase matang sehingga rantai pasok menjadi lebih efisien. Kendati begitu, sektor D2C tetap membutuhkan pendekatan berbasis omnichannel agar tidak terlalu mengandalkan pemasaran lewat e-commerce dan mengombinasikannya dengan kanal tradisional/modern.

Tampaknya, hal ini sudah dilakukan oleh sejumlah startup D2C di sejumlah wilayah operasionalnya. Saturdays, misalnya, bahkan sejak awal memperkuat konsep omnichannel untuk memberikan seamless experience dengan membangun gerai berkonsep lifestyle. Lainnya sudah merambah ke jaringan ritel besar. Kopi Kenangan memasarkan produk kopi botolan di gerai Alfamart dan Indomaret, sedangkan Somethinc masuk lewat in-store di sejumlah pusat perbelanjaan.

Chief Investment Officer BRI Ventures Markus Liman menambahkan, investasi di D2C tak sekadar hanya mengacu pada aspek pertumbuhan pendapatan. Seiring berjalannya waktu, investor perlu memahami aspek lain, seperti perubahan perilaku pasar dan skalabilitas.

Sumber: Diolah oleh DailySocial

Ketika sudah mengantongi product-market fit, di titik mana startup D2C harus meningkatkan skalanya? Apakah ekspansi vertikal atau masuk ke supply chain? Ia menilai ada risiko operasional yang lebih tinggi yang perlu dipahami startup D2C dibandingkan startup yang operasionalnya dikelola penuh oleh pihak ketiga.

“Tantangan D2C ini hari ini adalah scalability karena scaling D2C and scaling platform are two different things. Di D2C, misalnya scaling di kebutuhan inventori, artinya harus memikirkan biaya logistik. Nah, jika sudah masuk supply chain, seperti supermarket dan general trade, apa yang perlu disiapkan?Ini sesuatu yang mungkin tidak dipikirkan tech startup.  Kunci scalability D2C adalah bagaimana bisa masuk ke mass retail. Kalau tidak, bagaimana bisa coba potensi spend yang lebih besar?” jelasnya.

Ia menambahkan, investor juga perlu memahami bahwa mematok valuasi startup teknologi dan D2C akan berbeda. Metrik startup D2C dilihat dari EBITDA atau net profit margin, bukan dengan GMV. Startup D2C atau retail yang dapat menghasilkan real revenue bisa mendapatkan investasi yang lebih baik di masa sekarang.

Bukalapak Akuisisi Situs Pembanding Harga iPrice [UPDATED]

Bukalapak mengumumkan telah mengakuisisi seluruh saham situs pembanding harga asal Malaysia iPrice. Melalui akuisisi ini, iPrice berpeluang untuk mempercepat pertumbuhannya dengan memanfaatkan sinergi antar kedua grup.

Menurut informasi di keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), kesepakatan ini dilakukan melalui anak usaha Bukalapak, PT Recommerce Internasional Indonesia (RII). Transaksi ini bernilai $130 ribu (Rp1,97 triliun).

Direktur Bukalapak Teddy Oetomo menyampaikan ada dua poin yang menjadi tujuan perseroan mengakuisisi iPrice:

● Untuk memperkuat usaha penjualan barang elektronik milik RII (dengan merek GOATS) agar dapat meningkatkan manfaat dan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan, terutama pada peningkatan layanan yang dapat ditawarkan kepada pelanggan. Hal ini dikarenakan iPrice memiliki kapabilitas yang terbukti kuat dalam menghadirkan komparasi produk dan harga serta potongan diskon maupun voucher, sehingga konsumen dapat memperoleh penawaran terbaik.
● Untuk memperkuat ekosistem induk usaha RII, yakni Perseroan, sebagai perusahaan platform digital dengan tujuan komersil yang berfokus pada pemberdayaan dan dukungan untuk UMKM di Indonesia.

Secara terpisah, sebelumnya dalam keterangan resmi pada Selasa (4/4), CEO Bukalapak Willix Halim menyampaikan bahwa ia telah mengenal Co-Founder iPrice David Chmelar bersama timnya selama bertahun-tahun. Akuisisi ini dinilai memunculkan kesempatan untuk bekerja sama lebih erat lagi.

“Dengan keahlian Bukalapak yang luas dalam e-commerce dan basis pengguna setia iPrice serta teknologi eksklusif, kami yakin dapat membuka potensi penuh platform ini,” ujarnya.

Menurut Willix, akuisisi iPrice dilandasi perkembangan pesat industri e-commerce di Asia Tenggara selama satu dekade terakhir. Secara vertikal, pertumbuhannya cukup besar untuk menjadi sektor spesifik. Mencermati tren ini, Bukalapak memutuskan mengalihkan fokusnya dari bersaing langsung dengan kompetitor menjadi membangun/mengakuisisi ceruk pasar untuk mempercepat pertumbuhannya. Terlebih, selama delapan tahun terakhir, iPrice telah membangun ceruk ini untuk melayani industri e-commerce.

Co-Founder iPrice Heinrich Wendel memastikan iPrice akan terus beroperasi sebagai entitas independen dengan mempertahankan posisi netralnya terhadap pengguna, dan bekerja sama dengan berbagai pedagang dan penjual.

“Kami sangat senang dapat bergabung dengan Bukalapak dan memanfaatkan sinergi grup. Kemitraan ini memungkinkan kami memperluas layanan untuk membantu lebih banyak pengguna menghemat uang di vertikal baru, seperti gaming, dan masuk ke negara baru, seperti Australia.”

Itochu dan Naver selaku investor iPrice juga menyambut baik kesepakatan tersebut. Stagnansi pada fundraising pada tahun lalu memaksa iPrice untuk mengurangi beberapa aspek bisnisnya dan mengurangi jumlah tim secara substansial. iPrice mulai mengeksplorasi cara-cara baru untuk menumbuhkan bisnis dengan biaya yang efektif. Transisinya kini dipercepat dengan dukungan grup Bukalapak di berbagai vertikal yang membuka banyak peluang baru.

Pada tahun lalu, iPrice mengklaim telah membantu lebih dari 100 juta konsumen di tujuh negara di Asia Tenggara untuk menghemat uang. Teknologi miliknya menampilkan penawaran dan diskon terbaik dari lebih dari delapan miliar penawaran di pasar yang menampilkan beragam acara penjualan dan mekanisme diskon yang sulit dinavigasi.

Bukalapak akuisisi lainnya

Aksi akuisisi startup sudah menjadi bagian dari strategi Bukalapak dalam memperbesar bisnisnya. Sebelumnya terdapat sejumlah startup yang resmi diakuisisi dan diumumkan ke publik, di antaranya:

  1. Crewdible
    Online fulfillment service
    yang memanfaatkan gudang atau ruko kosong di berbagai wilayah untuk bekerja sama sebagai mitra perusahaan.
  2. Kingkong Meats
    Platform online grocery yang menyediakan produk daging ayam, telur, makanan beku, dan bumbu dapur untuk kebutuhan masak keluarga.
  3. Bolu (Belajar Online Yuk)
    Platform edtech yang berfokus pada komunitas dan tempat belajar online untuk pengembangan bisnis rumahan.
  4. PT Onstock Solusi Indonesia
    Startup SaaS yang berfokus pada pengembangan sistem manajemen stok berbasis komputasi awan untuk membantu UMKM berbisnis lebih rapi dan serba otomatis.
  5. PT Ayo Tech Indonesia
  6. PT Kokatto Teknologi Global
  7. Five Jack Co. Ltd (induk usaha PT Five Jack yang menaungi itemku)
  8. PT Cloud Hosting Indonesia.

*) Kami menambahkan informasi terbaru dari keterbukaan di BEI

Luncurkan Aplikasi, Tinkerlust Ingin Perluas Area Layanan ke Sumatera dan Sulawesi

Indonesia memiliki pasar yang berkembang untuk preloved luxury brand. Ada sejumlah alasan, pertama seringkali harganya lebih terjangkau daripada membeli produk fesyen desainer baru. Alasan kedua, karena lebih ramah lingkungan. Dengan memilih untuk membeli barang bekas, pembeli mengurangi permintaan akan produk baru dan memperpanjang umur barang yang sudah ada, yang secara langsung membantu mengurangi limbah dan carbon footprint.

Tinkerlust, sebagai salah satu platform yang hingga saat ini masih konsisten menghadirkan pilihan preloved luxury brand dengan mengusung fashion sustainability dan circular economy, mengklaim terus mengalami pertumbuhan yang positif.

Kepada DailySocial.id, Co-founder & CEO Tinkerlust Samira Shihab mengungkapkan rencana perusahaan tahun ini setelah meluncurkan aplikasi untuk pelanggan mereka.

Perluas area layanan

Didirikan sejak 2016, Tinkerlust bercita-cita untuk memperkenalkan cara berbelanja yang lebih ramah lingkungan. Di tahun 2020 Tinkerlust telah mengubah posisi mereka menjadi online marketplace yang mendukung gerakan sustainable fashion dengan mengajak brand lokal yang memiliki nilai yang sama  menjual produknya di platform mereka.

Tinkerlust melihat topik mengenai fashion sustainability dan circular economy di Indonesia memiliki kesempatan untuk berkembang ke depannya. Dengan semakin banyak hadirnya brand atau pelaku bisnis yang memiliki misi untuk menerapkan sustainability termasuk bisnis-bisnis yang bergerak di bidang preloved luxury, tentu secara tidak langsung juga akan mempengaruhi dan mengubah gaya berbelanja pelanggan.

Jika di awal mereka lebih memilih untuk berbelanja pakaian fast fashion dan brand new, kini perlahan-lahan mereka mulai beralih dan mempertimbangkan untuk berbelanja preloved fashion berkualitas baik yang bisa mereka gunakan dalam jangka waktu yang lebih panjang.

“Kami pun yakin akan memiliki peluang yang lebih besar dalam membangun sebuah ekosistem bersama dengan pelaku bisnis lain maupun masyarakat luas agar pada akhirnya, kita bisa bersama-sama mempercepat perkembangan pemahaman mengenai sustainability dan circular economy ke semua kalangan di seluruh Indonesia,” kata Samira.

Indonesia telah memiliki kelas menengah yang besar dan terus berkembang, banyak dari mereka yang tertarik dengan barang-barang mewah tetapi mungkin tidak mampu membelinya dengan harga penuh. Hal ini telah menciptakan permintaan akan barang-barang mewah bekas, yang menawarkan cara yang lebih terjangkau untuk mengakses barang-barang bermerek.

Saat pandemi perusahaan sempat mengalami kendala menjalankan bisnis mereka. Tinkerlust pun sempat berada dalam situasi untuk lebih berhati-hati dalam melakukan kegiatan promosi, sehingga berdampak pada pertumbuhan  bisnis. Namun, di tahun 2022 Tinkerlust mengklaim telah berhasil pulih kembali dari dampak pandemi. Tercatat pada Q4 perusahaan bisa mencapai GMV terbesar sepanjang bisnis Tinkerlust.

Hingga saat ini jumlah pengguna terbesar dari Tinkerlust masih berasal dari pulau Jawa dan Bali. Namun, salah satu misi perusahaan tahun ini ingin melakukan ekspansi yang lebih luas ke pulau-pulau utama lainnya seperti Sumatera dan Sulawesi. Usaha untuk ekspansi ini sudah dimulai dengan membentuk hub di Palembang, agar memudahkan seller melakukan drop-off barang yang ingin mereka jual.

“Ke depannya, dengan melakukan pendekatan secara langsung serta menjalankan kampanye marketing yang memang ditujukan khusus untuk audience di daerah-daerah lainnya, harapannya ekspansi ini dapat sedikit demi sedikit terealisasi,” kata Samira.

Terkait dengan opsi pembayaran, saat ini Tinkerlust sudah menyediakan berbagai macam opsi pembayaran. Termasuk di dalamnya cicilan 0% dari bank partner serta platform cicilan online. Sedangkan untuk logistik, mereka bermitra dengan perusahaan penyedia logistik yang salah satunya sudah dilengkapi dengan add-on asuransi yang dikhususkan untuk pengiriman barang luxury.

Luncurkan aplikasi mobile

Aplikasi mobile Tinkerlust / Tinkerlust

Untuk memudahkan pengguna mengakses produk, baru-baru ini telah diluncurkan aplikasi mobile Tinkerlust. Aplikasi tersebut dilengkapi dengan berbagai fitur, mulai dari fast access, fast filtering, dan chat with seller. Bahkan penjual bisa langsung melakukan penjualan barang mereka lewat fitur snap, upload & sell.

Dengan adanya aplikasi mobile tersebut, salah satu target utama Tinkerlust tahun ini adalah menggaet lebih banyak pengguna, baik penjual dan pelanggan baru di marketplace. Berbagai kemudahan berjualan di aplikasi, harapannya bisa meningkatkan minat pengguna dari seluruh Indonesia untuk berjualan di Tinkerlust. Selain itu, perusahaan juga berkeinginan untuk menyediakan layanan yang lebih personal bagi pasar luxury.

“Kami memutuskan untuk meluncurkan aplikasi tahun ini, karena kami merasa konsumen sekarang lebih ‘melek teknologi’ dan telah terbentuk motivasi untuk menjual barang-barang mereka yang sudah tidak terpakai lagi karena konsep preloved sudah lebih umum di kalangan masyarakat. Dengan adanya aplikasi mobile, para seller akan lebih mudah lagi untuk menjual produknya di marketplace kami dan turut menjadi bagian penting untuk fashion berkelanjutan,” kata Samira.

Disinggung apakah tahun ini perusahaan memiliki rencana untuk melakukan penggalangan dana, Samira menegaskan mereka tidak menutup kemungkinan jika ada investor lain yang ingin bermitra dengan Tinkerlust. Namun tentu hal tersebut perlu dibicarakan terlebih dahulu dengan investor mereka saat ini, yaitu GDP.

“Bagi Tinkerlust yang terpenting adalah bagaimana kita bisa bermitra dengan pihak yang memiliki visi dan misi yang sama dalam membangun Tinkerlust,” kata Samira.

Sebelumnya Tinkerlust telah menerima pendanaan awal tahun 2017 lalu dari dari Merah Putih Inc dan angel investor Danny Oei Wirianto dengan nilai yang tidak disebutkan. Awal tahun 2020 lalu Tinkerlust juga telah membukukan pendanaan. Tidak disebutkan lebih jauh berapa nilai pendanaan tersebut dan siapa saja investor yang terlibat, namun Samira menyebutkan cukup bersyukur pendanaan tersebut rampung sebelum pandemi.

Application Information Will Show Up Here

6 Aplikasi Belanja Online yang Populer dan Banyak Digunakan Terbaik 2023

Kegiatan berbelanja saat ini sangat familiar bahkan bisa dilakukan secara online melalui berbagai toko yang ada di pasar. Melalui aplikasi e-commerce, seseorang dapat membeli berbagai barang yang berhubungan dengan makanan, barang rumah tangga, fashion, transportasi, dll. Apalagi di Indonesia, belanja online bukan lagi kata yang asing, mengingat belanja online terus berkembang.

Kehadiran aplikasi belanja online semakin memudahkan pemenuhan kebutuhan masyarakat karena sangat mudah digunakan. Hanya dengan koneksi internet, semua produk yang ada di pasaran cepat tersedia dimanapun dan kapanpun. Banyak orang yang memilih belanja online biasanya karena lebih murah dan banyak cash reward yang menanti, terutama diskon gratis, diskon menarik, bundle dan masih banyak jenis lainnya.

Lalu apa saja sih aplikasi belanja online terbaik dan terpercaya hingga hari ini yang masih diminati oleh banyak pengguna?

1. Shoope

Google Play Store

E-commerce atau aplikasi belanja online yang pertama kali diperkenalkan di Singapura sudah sangat dikenal masyarakat Indonesia, khususnya yang menyukai belanja online murah. Selain itu toko online ini merupakan brand ambassador dari girl group asal Korea Selatan yaitu Blackpink.

Selain popularitas para brand ambassador yang bekerja sama dengan Shopee, Shopee juga dikenal dengan beberapa promo menarik yang sering dipublikasikan, mulai dari flash sale, Shopee 12.12 hingga gratis ongkos kirim yang kami terima dengan syarat tertentu.

Selain itu, program ini juga menawarkan pengalaman bertransaksi online yang aman dengan adanya “Garansi Toko”. Berkat jaminan ini, Anda tidak perlu khawatir jika barang yang Anda beli tidak sampai atau melebihi batas waktu yang ditentukan oleh sistem, karena uang yang dibayarkan akan langsung dikembalikan ke rekening kamu.

2. Tokopedia

Google Play Store

Tokopedia adalah platform belanja online terbesar di Indonesia dan perusahaan teknologi pertama di Asia Tenggara yang dikenal dengan warna hijau dengan simbol burung hantu khasnya. Pendiri Tokopedia adalah William Tanuwijaya. Ia mendirikan platform pemasaran ini pada 17 Agustus 2009 dengan misi pemerataan ekonomi digital untuk membantu perusahaan, khususnya UKM, meningkatkan penjualan mereka di platform online. Saat ini, aplikasi elektronik tersebut menjadi unicorn paling berpengaruh di Indonesia dan Asia Tenggara.

Tak mau kalah, Tokopedia menggandeng boyband terpopuler Korea Selatan BTS sebagai brand ambassador. Tokopedia menawarkan berbagai kemudahan dalam berbelanja online, terutama dengan slogan “Waktu Belanja Indonesia”, dengan berbagai penawaran menarik dan diskon untuk membantu kamu dalam berbelanja menjadi lebih hemat.

Tokopedia adalah salah satu marketplace terpercaya. Pada tahun 2021, unicorn e-commerce ini bekerja sama dengan GoJek kemudian bergabung dengan GoTo, nama gabungan GoJek dan Tokopedia, dan bisa juga dikatakan bahwa GoTo berarti gotong royong. Pasca merger, perusahaan ini melantai sahamnya di bursa saham (IPO) pada April 2021.

3. Lazada

Google Play Store

Lazada adalah salah satu toko online B2C terbaik dan termurah, yang merupakan anak dari Grup Alibaba China. Didirikan di Jerman pada tahun 2012 oleh Rocket Internet dan Pierre Poignant, namun diakuisisi oleh Alibaba pada tahun 2016. Hingga saat ini, Lazada telah memperluas cakupannya ke hampir semua negara di Asia, termasuk Indonesia, Filipina, Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Thailand.

Tak mau kalah dengan pesaing aplikasi e-commerce lainnya, Lazada memperkenalkan beberapa fitur menarik untuk dinikmati para penggunanya. Mendukung diskon harian, penawaran di acara tertentu, bahkan LazMall yang menawarkan berbagai produk dari brand ternama menjadikan Lazada sebagai salah satu aplikasi belanja online terbaik dan termurah.

Beragam produk dari Lazada bisa kamu dapatkan mulai dari harga termurah. Oleh karena itu, program elektronik ini cocok bagi pedagang maupun konsumen biasa untuk mendapatkan berbagai barang. Lazada menjual berbagai kebutuhan pokok seperti peralatan rumah tangga, alat masak, elektronik, pernak pernik, aksesoris dan lainnya, dengan diskon menarik untuk membantu kamu berhemat saat berbelanja.

4. Bukalapak

Google Play Store

Toko online atau toko online yang identik dengan warna merah tua itu didirikan pada 10 Januari 2010 oleh Achmad Zaky. Bukalapak juga cukup terkenal dengan iklannya yang unik dan menarik. Bukalapak yang sedikit berbeda dengan toko online lainnya juga kerap memberikan penawaran menarik, seperti flash sale dan program diskon lainnya.

Toko online ini juga memiliki kategori khusus yaitu BukaMall yang menawarkan barang-barang yang dijamin asli dari berbagai merek, dan BukaMart yang menawarkan berbagai kebutuhan rumah tangga dan sehari-hari seperti berbelanja di mini market virtual. Dengan demikian, Bukalapak merupakan aplikasi belanja online murah dan terpercaya.

5. Bibli

Google Play Store

Dengan lebih dari 3,2 juta produk yang terbagi dalam 15 kategori, toko online atau toko online beridentitas biru ini tidak diragukan lagi merupakan salah satu toko online terbesar di Indonesia. Blibli.com menawarkan banyak fitur seperti kemungkinan untuk membayar dengan cicilan 0% untuk membeli produk yang diinginkan.

Selain itu, Blibli.com juga memiliki kategori khusus BlibliMart yang menawarkan berbagai kebutuhan sehari-hari seperti minimarket virtual dengan pilihan grosir untuk produk tertentu. Selain aman, kamu juga bisa membeli dalam jumlah banyak untuk berbagai kebutuhan sehari-hari dengan harga lebih murah.

6. Sociolla

Google Play Store

Sebagian besar wanita Indonesia biasanya mengetahui platform belanja online yang satu ini yaitu Sociolla. Karena sebagian besar Sociollas menjual berbagai kebutuhan dari ujung rambut hingga ujung kaki, parfum, kosmetik, dan produk kecantikan menjadi basis produk yang dijual di platform tersebut. Toko kecantikan online ini banyak diminati kalangan wanita karena menjamin keaslian produknya.

Sociolla, toko kecantikan online, didirikan pada tahun 2015 dengan situs webnya. Kemudian di tahun 2019 berkembang menjadi toko O2O (Online To Offline) yang menawarkan pengalaman berbelanja terbaik di toko offline yaitu Sociolla Store. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak orang Indonesia yang mengenali marketplace ini karena kemampuannya meyakinkan konsumen bahwa produk yang dijual 100% asli.

Nah, itulah aplikasi belanja online terbaik yang paling banyak dipakai hingga sekarang.

Lagi, Hampir 500 Karyawan Shopee Indonesia Kena PHK

Sebanyak hampir 500 karyawan platfrom marketplace Shopee Indonesia kena PHK, sebagian besar berasal dari customer service. Menurut laporan Bloomberg, perusahaan kini fokus lebih menggenjot profitabilitas dibandingkan pertumbuhan bisnis.

Karyawan terdampak akan menerima uang pesangon sesuai regulasi berlaku, termasuk bonus gaji satu bulan, dan akses ke asuransi kesehatan hingga tiga bulan setelah hari kerja terakhir. Karyawan yang merayakan Lebaran juga akan menerima Tunjangan Hari Raya (THR).

Sebelumnya pada September 2022, perkiraan sebanyak 180 orang karyawan Shopee Indonesia terkena PHK. Mereka yang terdampak di antaranya mulai dari staf junior hingga posisi head. Langkah efisiensi ini diambil sebagai antisipasi terhadap ketidakpastian ekonomi global.

Dalam laporan lain Bloomberg, Sea Ltd selaku induk usaha Shopee, terungkap telah memangkas sebanyak 7.000 orang atau sekitar 10% dari total seluruh karyawan grup perusahaan dalam enam bulan terakhir. Adapun, bulan Juni 2022 menjadi gelombang pertama PHK di Sea Group. Saat itu, karyawan dari divisi shopping dan food paling banyak terdampak PHK.

Kinerja keuangan Sea

Beberapa hari sebelumnya, raksasa internet dengan kode saham NYSE: SE) ini juga merilis laporan kinerja keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2022. Sea Group membukukan total pendapatan sebesar $12,4 miliar, naik 25,1% dibandingkan 2021.

Selanjutnya, EBITDA disesuaikan tercatat minus $878,1 juta, membengkak dari sebelumnya $593,6 juta. Adapun, perusahaan juga merugi $1,7 miliar, tetapi membaik sekitar 18,9% dari tahun sebelumnya.

Jika dirinci berdasarkan kategori bisnis, e-commerce menyumbang pendapatan sebesar $7,3 miliar atau tumbuh 42,3% (YoY). Kemudian, GMV tercatat naik 17,6% menjadi $73,5 miliar. Meski minus $1,7 miliar, EBITDA disesuaikan membaik 33,8% dari minus $2,6 miliar di 2021.

Di kategori digital entertainment, pendapatan dan EBITDA disesuaikan turun masing-masing menjadi $3,9 miliar dan $1,3 miliar. Sementara, kategori financial services mengantongi pertumbuhan pendapatan sebesar 160% menjadi $1,2 miliar di sepanjang 2022. EBITDA disesuaikan pada kategori ini membaik dari minus $616,9 juta menjadi $228,6 juta.

Dalam pernyataannya, Chairman and Group Chief Executive Officer Sea Forrest Li menyebut perusahaan memulai tahun 2023 dengan pijakan yang lebih kuat. Menurutnya, pencapaian laba bersih di kuartal IV 2022 sebesar $422,8 juta dari sebelumnya minus $616,3 juta, menunjukkan model bisnis yang resilien dengan kemampuan eksekusi perusahaan.

“Upaya pivot kami untuk fokus pada efisiensi dan profitabilitas sejak akhir tahun lalu telah mendorong peningkatan laba. Dengan melanjutkan transisi dan mempertahankan fokus ke pertumbuhan berkelanjutan, pendekatan kami adalah to do less, tetapi melakukannya dengan lebih baik untuk melayani pengguna di seluruh ekosistem digital kami.

Dengan melihat ketidakpastian makro dan manuver pivot Sea baru-baru ini, pihaknya akan terus memantau kondisi pasar sambil menyesuaikan kecepatan dan memperbaiki operasional perusahaan. “Meski mungkin ada fluktuasi jangka pendek pada kinerja keuangan, kami tetap yakin dengan potensi pertumbuhan jangka panjang pasar dan sepenuhnya fokus menangkap peluang tersebut.”

Application Information Will Show Up Here

GOTO Optimistis Capai EBITDA Positif di Akhir 2023

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) optimistis dapat mencetak hasil positif untuk EBITDA yang disesuaikan pada kuartal IV 2023 dalam rangka mempercepat target profitabilitas. Target ini diestimasi terealisasi lebih cepat dari proyeksi sebelumnya, yakni 18 bulan atau kuartal II 2025.

Direktur Utama Grup GoTo Andre Soelistyo menyampaikan target ini akan membawa perseroan semakin mendekati arus kas operasional positif. Hal ini merupakan hasil dari rencana strategis GoTo, meliputi optimisasi pendapatan (revenue optimization), pengelolaan beban usaha (cost management), serta pengembangan produk dan layanan berbasis ekosistem terintegrasi (ecosystem product growth).

“Perseroan harus menempuh langkah baru yang memprioritaskan profitabilitas secara berkesinambungan di atas pertumbuhan pesat. Hal ini dicapai dengan terus melakukan inovasi produk yang memastikan terciptanya nilai jangka panjang bagi GoTo dan para pemangku kepentingan,” katanya dalam keterangan pers, kemarin (16/2).

Menurutnya, secara struktur EBITDA yang disesuaikan (adjusted EBITDA) merupakan proxy indikator untuk menunjukkan arus kas yang dapat digunakan untuk mengembangkan bisnis secara mandiri, tanpa pendanaan eksternal.

EBITDA yang disesuaikan merupakan ukuran keuangan non-PSAK yang dimulai dengan rugi sebelum pajak penghasilan dan menyesuaikan untuk beban penyusunan dan amortisasi, penghasilan keuangan, biaya bunga, hingga perhitungan kerugian atas penurunan nilai investasi pada entitas asosiasi.

Andre melanjutkan, sepanjang tahun lalu perseroan telah menerapkan rencana matang untuk mempercepat langkah menuju profitabilitas, berfokus pada optimisasi pendapatan, pengelolaan beban usaha secara disiplin, serta pengembangan berbagai produk dan layanan berbasis ekosistem terintegrasi.

“Perseroan memiliki sumber daya manusia yang tepat, didukung oleh likuiditas yang mencukupi untuk melaksanakan rencana kami, sejalan dengan misi kami untuk membangun ekosistem teknologi paling berdampak di Indonesia, dan mampu memberi nilai positif bagi masyarakat.”

Direktur Keuangan Grup GoTo Jacky Lo menambahkan, margin kontribusi untuk kuartal IV 2022 telah melampaui pedoman kinerja perseroan, sementara nilai transaksi bruto (GTV) dan pendapatan bruto berada dalam pedoman kinerja perseroan.

“Hal ini menunjukkan perseroan dapat terus tumbuh secara sehat sambil terus melaju cepat menuju profitabilitas. Perseroan melakukan kajian secara berkala untuk memastikan implementasi optimal dari strategi bisnsi yang berfokus pada bisnis intinya,” kata Lo.

Ia juga menuturkan bahwa perseroan sedang mempertimbangkan opsi untuk melakukan divestasi aset non-core (non-inti), seiring dengan fokus mencapai target profitabilitas di akhir tahun ini.

Berikut tiga langkah strategis GoTo yang sudah diterapkan sejak 2022:

    • Optimisasi Pendapatan

Mencakup eksplorasi peluang untuk optimalisasi struktur komisi di unit bisnis On-Demand Services dan E-Commerce, termasuk yang telah diumumkan pada bulan Desember 2022 dan Januari 2023 lalu. Strategi ini juga meliputi pengembangan bisnis dengan margin pendapatan lebih tinggi, seperti iklan, layanan transportasi premium, serta produk pinjaman yang terus dikembangkan.

    • Pengelolaan Beban Usaha

Mencakup analisis menyeluruh yang dilakukan secara rutin terhadap tiap komponen beban usaha, untuk memastikan setiap biaya yang dikeluarkan memberikan imbal hasil yang optimal yang mendukung pencapaian target profitabilitas perseroan. Hal ini meliputi optimisasi biaya insentif dan marketing yang lebih tepat sasaran, unifikasi poin penghargaan, serta inisiatif rasionalisasi biaya lain, termasuk pengembangan infrastruktur engineering bersama, piranti dan aplikasi middle layer, optimisasi beban operasional, serta peningkatan efisiensi dan efektivitas organisasi

    • Pengembangan Produk berbasis Ekosistem Terintegrasi

Keunggulan kompetitif GoTo berada pada ekosistem produk yang meliputi layanan On-Demand Services, E-Commerce, dan Financial Technology. Perseroan akan terus mengembangkan produk-produk yang memanfaatkan keunggulan tersebut, sehingga mampu memberikan lebih banyak solusi bagi pelanggan dan mendukung pertumbuhan berkualitas secara jangka panjang.

Saat ini perseroan belum memaparkan kinerja keuangannya secara penuh untuk periode kuartal IV dan full year. Rencananya akan disampaikan pada Maret mendatang.

Kinerja keuangan

  1. Di kuartal IV 2022, nilai GTV Grup GoTo tumbuh 18% (YoY) mencapai Rp162 triliun. Di Sepanjang 2022, GTV tahunan naik 33% mencapai Rp613 triliun.
  2. Pendapatan bruto di kuartal IV 2022 dan kinerja full year hanya disampaikan berada pada batas atas pedoman kinerja.
  3. Margin kontribusi di kuartal IV 2022 dan kinerja full year, hanya disampaikan berada pada batas atas pedoman kinerja.

Penguatan Strategi Omnichannel, Sociolla Kini Miliki 50 Toko di 30 Kota

Startup retailer kecantikan Sociolla meresmikan toko omnichannel yang ke-50 di Bengkulu. Pencapaian ini diraih dalam waktu tiga tahun sejak toko pertama diresmikan pada 2020, demi mewujudkan ambisinya sebagai pemain omnichannel kecantikan terdepan di Indonesia.

50 toko tersebar di 30 kota yang berada di provinsi Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Jawa. Di Sumatera saja, Sociolla telah meresmikan tokonya di tujuh dari 10 kota terbesarnya.

Dalam keterangan resmi, Co-founder & CMO Sociolla Chrisanti Indiana menyampaikan perusahaan mendapat banyak tanggapan yang positif dari pengguna dan pelanggan di setiap toko omnichannel yang dibuka. Tanggapan ini mendorong perusahaan untuk memberikan pengalaman terbaik sesuai dengan misinya ‘liberating self-care for everyone’, menjangkau semakin banyak beauty enthusiast di seluruh Indonesia.

“Sekarang kami telah membuat kehadiran Sociolla jauh lebih luas melalui 50 toko di 30 kota, kami siap meningkatkan layanan  untuk memastikan penggemar kecantikan di seluruh Indonesia dapat memiliki pengalaman belanja kecantikan terbaik, baik secara online, offline, ataupun keduanya,” kata Chrisanti.

Dia melanjutkan, pembukaan toko ke-50 ini merupakan pencapaian besar bagi perjalanan perusahaan. Seiring dengan kondisi yang terus membaik dan aktivitas kembali normal di masa pasca-pandemi, Sociolla akan hadir secara bertahap ke kota lapis dua dan tiga, seperti Karawang, Sidoarjo, dan Purwokerto. “Ke depan, kami berencana untuk terus memperluas cakupan kehadiran toko fisik Sociolla di banyak kota.”

Di dalam toko omnichannel, perusahaan menyediakan sejumlah fitur khusus, seperti Makeup Wall, fitur toko tempat pelanggan dapat menemukan semua jenis produk makeup untuk riasan wajah mereka; Makeup Bar, fitur toko tempat pelanggan dapat mencoba tester produk makeup; dan Wall of Mask, fitur toko tempat mereka dapat menemukan berbagai macam masker wajah untuk dipilih.

Di samping itu, tersedia fitur lainnya bagi pelanggan agar mereka dapat berbelanja sesuai dengan keinginan, seperti Click & Collect, pelanggan dapat memilih barang secara online melalui situs web Sociolla atau aplikasi SOCO dan mengambilnya di toko Sociolla pilihan mereka dan Shop & Deliver, pelanggan dapat berbelanja di toko Sociolla pilihan mereka dan barang-barangnya akan diantarkan ke alamat pilihan mereka.

Pelanggan juga dapat memanfaatkan opsi pengiriman gratis dan mengecek halaman toko pada aplikasi SOCO untuk melihat promo-promo yang bisa mereka temukan saat berbelanja di toko Sociolla pilihan mereka.

Melalui pendekatan unik dengan menggabungkan pengalaman online dan offline yang seamless, Sociolla dapat menghilangkan semua hambatan dan batasan bagi pelanggan untuk berbelanja sesuai keinginan mereka, di mana saja dan kapan saja.

Model omnichannel juga dikembangkan oleh startup lain yang memiliki pangsa pasar utama kalangan perempuan. Termasuk beberapa peritel fesyen, misalnya Hijup, iStyle, dan Pomelo. Terakhir, Female Daily juga masuk ke ranah ini menjajakan produk perempuan yang mereka kurasi.

Tren omnichannel

Perusahaan mengamati terjadinya peningkatan pengunjung toko yang signifikan dari tahun ke tahun, yang mana sebagian besar didorong oleh perilaku masyarakat yang secara bertahap kembali beraktivitas normal saat memasuki era pasca-pandemi. Berdasarkan laporan dari NielsenIQ, 6 dari 10 konsumen memiliki keinginan untuk mengunjungi toko fisik hanya untuk menelusuri pilihan produk kecantikan.

Sociolla juga melihat beberapa tren belanja yang menghadirkan kemudahan bagi pelanggan sejak era pandemi diprediksi akan tetap ada. Selain itu, strategi omnichannel menjadi lebih relevan dengan perilaku pelanggan saat ini. Bertahannya preferensi digital dan omnichannel di antara konsumen Indonesia adalah salah satu dari lima tema konsumen baru yang diperkirakan akan terus berlanjut pasca-COVID 19.

Selama bertahun-tahun, akses yang dapat diandalkan untuk mendapatkan produk otentik dan berkualitas hanya terbatas di kota-kota besar seperti Jakarta. Melalui peluncuran Sociolla.com pada 2015, Sociolla ingin menghilangkan batasan tersebut. Data Sociolla menunjukkan bahwa konsumen masih sangat bergantung pada belanja online dengan peningkatan pengguna Aplikasi SOCO meningkat hingga tiga kali lipat pada 2023 sejak pandemi.

Namun, di satu sisi Sociolla memahami pentingnya kehadiran toko fisik dalam hal produk kecantikan, pelanggan membutuhkan wujud fisik untuk melihat dan menemukan produk sesuai dengan kebutuhan mereka. Ini juga yang menjadi salah satu alasan perusahaan membawa konsep toko omnichannel di 2019.

Application Information Will Show Up Here

Momentum Bisnis E-commerce Indonesia di Tahun 2023

Dalam 15 tahun terakhir, sekitar 15 layanan e-commerce kelas menengah dan besar di Indonesia terpaksa tutup karena tidak bisa bertahan di kerasnya persaingan bisnis. Elevenia gulung tikar awal Desember 2022 lalu, sedangkan JD.ID akan menghentikan seluruh operasional bisnisnya di Indonesia per Maret mendatang.

Memasuki tahun 2023, perusahaan besar yang mendominasi tinggal Shopee dan Tokopedia yang menyasar segmen C2C, sedangkan Blibli dan Lazada di segmen B2C. Memasuki tahun 2023, bagaimana momentum bisnis untuk layanan marketplace?

Kategori unggulan

Platform teknologi automasi yang pengumpulan data di layanan e-commerce, Compas, memberikan sedikit gambaran dominasi Shopee dan Tokopedia di Indonesia.

“Keunggulan dari dua marketplace tersebut dari awal sudah fokus dengan target pasar yang mereka sasar. Shopee dengan ibu-ibu dan Tokopedia yang fokus menjual gadget. Image tersebut sudah melekat kepada masing-masing pelanggan dari kedua marketplace tersebut,” kata CEO Compas Hanindia Narendrata.

Berdasarkan Indonesia FMCG E-Commerce Report 2022 yang dirilis Compas, Shopee dan Tokopedia menjadi dua marketplace teratas favorit masyarakat Indonesia. Per November 2022, market share Shopee untuk kategori FMCG lebih unggul dari Tokopedia. Selain itu, distribusi share kategori FMCG di Shopee dan Tokopedia cukup berbeda.

Beauty & Care mendominasi Shopee, sedangkan kategori Health dikuasai Tokopedia. Perbedaan ini menunjukkan fokus yang dipilih oleh kedua marketplace. Memanfaatkan tren belanja masyarakat, terutama perempuan, menjadi rahasia Shopee untuk keberhasilan ini.

Laporan Compas soal kategori produk e-commerce / Compas

Terkait Blibli, menurut Hanindia, perusahaan ini memiliki roadmap yang solid dengan mengintegrasikan pengalaman online dan offline melalui layanan e-commerce dan toko fisik untuk beberapa mitra merek terkemuka. Blibli saat ini telah memiliki unified omnichannel ecosystem yang disebut sebagai Blibli Tiket terdiri dari entitas Blibli, tiket.com, dan Ranch Market. Perusahaan telah melakukan IPO tahun 2022 lalu.

“Menurut saya Blibli mainnya secara long term game. Perusahaan dengan level mereka cara berpikirnya sudah kepada profitabilitas. Didukung dengan Grup Djarum, saat ini fokus mereka bukan hanya ke produk gadget saja namun juga sudah mulai merambah ke Home & Living,” kata Hanindia.

Terkait potensi Lazada tahun ini, Hanindia menyebut dirinya masih kesulitan melihat peluang layanan ini. Salah satu alasannya adalah kultur yang berbeda dan perubahan yang terus terjadi secara internal.

Sebagai salah satu portofolio layanan e-commerce raksasa Alibaba, Lazada memiliki rencana melakukan berbagai kerja sama dengan anak-anak usaha Alibaba lainnya di Indonesia, termasuk mengembangkan layanan logistik dan mengembangkan gudang yang dikelola secara mandiri.

Inovasi teknologi

LazBeauty salah satu kanal terbaru Lazada / Lazada

Executive Director Lazada Indonesia Ferry Kusnowo mengungkapkan, sebagai salah satu perusahaan e-commerce terdepan di Asia Tenggara, Lazada terus melakukan inovasi berbasis teknologi untuk mengembangkan bisnisnya.

Saat ini perusahaan menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk mempercepat proses pengiriman barang serta memanfaatkan teknologi chatbot untuk menjawab berbagai pertanyaan konsumen. Kecerdasan data perusahaan diklaim membantu mitra penjual menargetkan audiens dengan lebih akurat dan meningkatkan konversi.

Penggunaan Augmented Reality (AR) juga meningkatkan pengalaman bagi pembeli. Teknologi AR Lazada memungkinkan pengguna mencoba produk kecantikan secara real-time dengan hasil nyata.

Perusahaan juga berupaya meningkatkan pengalaman omnichannel dengan berbagai fitur terintegrasi, termasuk fitur live commerce LazLive dan toko offline.

Ketika disinggung tentang strategi Lazada dengan makin masifnya layanan Direct to Consumer (D2C) saat ini, perusahaan menyambut baik tren D2C dan terus mendorong kolaborasi dengan para seller.

“Kami berharap tren pertumbuhan ini akan terus berlanjut. Kami berkeinginan untuk terus tumbuh dan menjalankan operasional bisnis yang berkelanjutan melalui kekuatan utama kami: e-commerce, teknologi, dan logistik,” kata Ferry.

Laporan yang dirilis Lazada Sponsored Solutions (LSS) bertajuk Transforming Southeast Asia: From Discovery to Delivery menemukan 57% konsumen di Asia Tenggara mencari produk secara langsung lewat platform e-commerce. Hal ini menjadikan platform e-commerce sebagai mesin pencari baru. Meski ada prediksi melambat dan pelanggan akan cenderung untuk lebih berhati-hati dalam berbelanja, daya beli konsumen Indonesia diperkirakan tetap stabil dan berpotensi memiliki tren pertumbuhan.

Sementara menurut VP Marketplace Tokopedia Yudhiaji Cahya Kusuma, Tokopedia terus bertransformasi menjadi super ecosystem. Mereka mengklaim  jumlah penjual di Tokopedia telah bertambah dari 7,3 juta (Februari 2020) menjadi sekitar 12 juta saat ini.

Di sisi lain, Tokopedia menggencarkan inisiatif hyperlocal yang menerapkan teknologi geotagging untuk mendekatkan pembeli dengan penjual di mana pun mereka berada. Program ini bertujuan agar pembeli bisa mendapatkan produk kebutuhan dengan lebih cepat dan efisien dan UMKM punya kesempatan yang sama untuk bertumbuh dan berkembang tanpa harus pindah ke kota besar.

“Kami percaya kolaborasi dan inovasi menjadi kunci beradaptasi di tengah era digitalisasi sekaligus menjadikan UMKM lebih berdaya dan berjaya untuk menjawab tantangan perubahan zaman.”

Lengkap! Begini Cara Menggunakan Shopify untuk Bikin E-Commerce Bisnis

Shopify merupakan salah satu platform pembuatan e-commerce untuk para bisnis dapat membuat toko online secara mandiri tanpa perlu mempelajari coding ataupun programming. Cara menggunakan Shopify yang mudah dan praktis membuat aplikasi ini sangat cocok untuk bisnis dari berbagai skala, baik itu bisnis skala kecil, menengah, maupun besar.

Melalui artikel ini, Anda akan dituntun untuk melihat dan mempelajari langkah demi langkah cara menggunakan Shopify untuk membuat situs e-commerce bisnis Anda. Penasaran? Pastikan Anda membaca artikel ini hingga selesai, ya!

Cara Menggunakan Shopify

Berikut ini adalah panduan cara menggunakan Shopify, mulai dari membuat akun Shopify hingga toko online Shopify Anda siap pakai.

Membuat Akun Shopify

Untuk membuat akun Shopify, Anda dapat memulainya dengan mengunduh aplikasi Shopify melalui App Store (untuk pengguna iOS) atau Play Store (untuk pengguna Android). Kemudian, ikuti langkah-langkah berikut ini:

  • Buka aplikasi Shopify.
  • Kemudian, pada halaman pembuka, klik Get Started.

  • Setelah itu, akan ada beberapa pertanyaan yang muncul terkait bagaimana bisnis Anda melakukan pemasaran dan penjualan seperti pada gambar di bawah ini. Anda dapat memilih satu pilihan yang paling sesuai dengan kondisi bisnis Anda dan klik Next.

  • Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, pilih metode registrasi yang Anda inginkan. Shopify menyediakan beberapa pilihan metode, antara lain via Email, akun Apple, akun Facebook, dan akun Google. Sebagai informasi, tutorial ini akan memberikan Anda gambaran untuk mendaftar via Email. Klik Continue with Email.

  • Selanjutnya, masukkan email dan password yang ingin didaftarkan. Klik Create Shopify ID.

  • Kemudian, masukkan nama toko Anda dan klik Next.

  • Terakhir, pilih lokasi bisnis Anda dan klik Enter My Store.

  • Selesai. Anda telah berhasil membuat akun Shopify.

Menambahkan Produk ke Shopify

Setelah membuat akun Shopify, langkah selanjutnya adalah menambahkan produk ke Shopify. Bagaimana caranya? Simak langkah-langkah berikut ini:

  • Buka aplikasi Shopify.
  • Kemudian, masuk ke menu Products melalui daftar menu di bagian bawah dan klik Add your products.

  • Setelah itu, Anda akan masuk ke halaman form produk. Pada halaman ini, Anda akan diminta untuk melengkapi informasi produk yang akan ditambahkan. Pertama, Anda dapat melengkapi nama produk, deskripsi produk, dan harga produk.

  • Kedua, tambahkan gambar produk dengan klik Camera untuk mengambil gambar produk secara langsung atau Upload Media untuk mengunggah gambar produk dari galeri.

  • Ketiga, lengkapi jumlah stok produk.

  • Keempat, lengkapi informasi tambahan terkait produk, seperti ukuran, warna, bahan, dan style produk yang tersedia dengan klik Add Options.

  • Setelah semua informasi dilengkapi, klik tanda centang di pojok kanan atas.
  • Selesai. Produk Anda berhasil ditambahkan. Untuk kembali menambahkan produk lainnya, Anda dapat kembali masuk ke halaman produk dan klik ikon tanda tambah di pojok kanan atas dan ulangi cara di atas.

Mengatur Tema Toko Online Shopify

Langkah ketiga dalam membuat e-commerce bisnis Anda di Shopify adalah mengatur tema tampilan toko online Anda agar terlihat menarik di mata pelanggan yang berkunjung. Anda dapat mengaturnya melalui menu Store dan pilih opsi Online Store.

Kemudian, klik Manage all themes untuk mengubah tema toko online Anda atau klik Edit untuk mengubah beberapa bagian pada tema yang Anda gunakan saat ini.

Mengatur Custom Domain

Tahap terakhir dalam setting up e-commerce di Shopify adalah mengatur custom domain. Custom domain pada toko online adalah satu aspek yang dibutuhkan untuk membuat bisnis Anda terlihat profesional di mata pelanggan.

Untuk bisa menggunakan custom domain di Shopify, Anda harus mengaturnya melalui menu Store > Settings. Kemudian, pada halaman Settings, pilih Domains.

Jika sebelumnya Anda pernah membeli domain dan ingin menggunakannya di Shopify, Anda dapat klik Connect existing domain. Namun, jika Anda belum memiliki domain yang dapat digunakan, klik Buy new domain.

Demikian langkah demi langkah cara menggunakan Shopify hingga toko online Shopify Anda siap digunakan. Membangun toko online atau website bisnis adalah salah satu cara yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan branding bisnis yang kuat. Dengan adanya toko online, pelanggan akan melihat profesionalitas dan keseriusan bisnis Anda.

Selain Shopify, masih banyak pilihan aplikasi untuk membuat toko online yang dapat Anda coba sebelum memutuskan untuk menggunakan salah satunya. Selamat mencoba!

Bio Farma Luncurkan “Medbiz”, Platform Marketplace B2B Farmasi

Bio Farma, perusahaan pelat merah farmasi, meresmikan kehadiran marketplace B2B khusus farmasi Medbiz (Medicine Distribution Business Zone). Solusi ini berkat kolaborasi perseroan dengan SIRCLO sebagai penyedia solusi omnichannel commerce.

Medbiz merupakan strategi Bio Farma untuk mendigitalisasi distribusi produk obat-obatan dan alat kesehatan secara menyeluruh. Tak hanya itu, dalam rangka menciptakan inovasi bersama dalam penyediaan produk farmasi yang terintegrasi, cepat, dan efisien guna mendorong terciptanya ekosistem kesehatan berbasis digital di Indonesia.

“Hari ini kita launching beberapa produk yang luar biasa dan revolusioner, yang kita harapkan menjadi new revenue stream bagi Bio Farma. Tapi yang terpenting adalah produk yang kita launching hari ini dapat menjadi solusi kesehatan bagi masyarakat Indonesia dan global,” ucap Direktur Transformasi dan Digital Bio Farma Soleh Ayubi dalam keterangan resmi, Kamis (2/2).

Menurut dia, Medbiz bukan sekadar digitalisasi tapi merevolusi cara Bio Farma berjualan di ranah farmasi. Oleh karenanya, pihaknya mendorong industri farmasi, mulai dari klinik, apotek, dan rumah sakit untuk bertransaksi melalui Medbiz dalam memenuhi pengadaan mereka.

Diklaim solusinya dapat menghemat waktu hingga 20% dari yang biasanya dipakai untuk menangani penjualan. “Di mana nantinya waktu tersebut dapat digunakan untuk mencari pelanggan baru. Tapi kita tidak akan berhenti di sini, we are going to continue, we will not stop here.”

Sebelumnya Medbiz sudah melakukan soft-launching pada 31 Agustus 2022 dan memiliki distributor resmi, yakni Bio Farma, Kimia Farma, dan Indofarma. Pada tahap awal, Medbiz menggandeng 11 distributor yang tersebar di Bandung, Jabodetabek, dan Purwokerto. Disampaikan Medbiz telah menjangkau 100 pembeli terdaftar di aplikasinya.

Selama empat bulan, dari September hingga Desember 2022, diklaim Medbiz telah mencatatkan 3.807 transaksi dengan 3.309 pengguna terdaftar, dan 56 distributor yang tersebar di seluruh Indonesia. Soleh menerangkan, dengan kekuatan ekosistem healthcare yang dimiliki Holding BUMN Farmasi dan komitmen seluruh pihak, diharapkan Medbiz dapat menjadi solusi untuk memudahkan proses pengadaan obat, alat kesehatan, dan produk kesehatan lainnya.

Kemitraan dengan SIRCLO

Medbiz memosisikan dirinya sebagai one-stop medical supplies, yang menghadirkan fitur di aplikasi maupun situs, untuk membantu para penyedia jasa farmasi dalam menjelajah lebih banyak kategori produk dan pilihan distributor resmi. Kehadiran fitur-fitur tersebut merupakan hasil dari konsultasi yang dilakukan dengan ICUBE by SIRCLO, serta personalized solutions yang ditawarkan oleh SWIFT by SIRCLO.

ICUBE by SIRCLO menghadirkan layanan konsultansi strategi dan implementasi teknologi omnichannel berbasis Magento. Seiring dengan meningkatnya permintaan dari pemilik merek untuk memperkuat pengelolaan laman penjualannya, Swift by SIRCLO hadir sebagai penyedia solusi pengembangan teknologi omnichannel. Kedua produk dan solusi di bawah naungan SIRCLO Group inilah yang turut berperan dalam pengembangan Medbiz.

Chief Technology Officer Enterprise Solutions SIRCLO Muliadi Jeo menuturkan, perusahaan terus berupaya membantu berbagai lini bisnis dalam bertransformasi secara digital. Hal ini diwujudkan dengan mendukung upaya bisnis, termasuk di skala BUMN, untuk dapat terus bertransformasi.

“Melalui produk yang ditawarkan seperti ICUBE by SIRCLO dan Swift by SIRCLO, kami menghadirkan kemudahan bagi para pelaku bisnis melalui ekosistem teknologi yang terintegrasi dan dengan solusi yang berbasis custom,” ujarnya.

Kerja sama SIRCLO dengan korporasi bukanlah yang pertama. Sebelumnya, perusahaan bekerja sama dengan MNC Group, melalui unit bisnis e-commerce AladinMall. Solusi yang dimanfaatkan adalah SIRCLO Commerce, yakni solusi end-to-end channel management dari SIRCLO untuk brand berskala besar yang ingin memperluas pasarnya secara online.

SIRCLO Commerce menawarkan opsi bagi brand untuk memperluas jangkauannya melalui AladinMall. Tak hanya itu, brand yang bergabung di AladinMall lewat SIRCLO Commerce dapat melakukan penambahan produk atau product assortment ke platform AladinMall.