Platform Analitik Sonar Berencana Ekspansi ke Beberapa Negara Tetangga

Platform analitik dan monitoring media sosial asli Indonesia Sonar baru saja mengumumkan rencana untuk mengembangkan layanan mereka di Filipina dan segera memulai ekspansi ke pasar baru termasuk Singapura, Malaysia, dan Australia pada tahun 2017 mendatang. Sonar akan berusaha meraih lebih banyak pengguna di negara-negara tersebut terutama bagi bisnis atau perusahaan yang ingin memformulasikan strategi pemasaran mereka dan menjangkau publik yang lebih luas.

Pendiri dan CEO Sonar Amien Krisna mengungkapkan bahwa pihaknya cukup beruntung telah mendapatkan adopsi di awal oleh pemain-pemain besar seperti XL Axiata, Heineken, dan beberapa perusahaan lainnya sejak pertama kali diluncurkan Januari 2016 silam.

Dengan platform yang dikembangkan, Sonar berusaha membantu perusahaan-perusahaan untuk menemukan wawasan yang lebih lengkap dari media sosial, termasuk melakukan riset pasar secara langsung dan menemukan apa yang sedang menjadi tren untuk berbagai macam industri. Dengan data yang cukup besar mustahil untuk dikerjakan secara manual, Sonar hadir dengan menjanjikan kemudahan dan otomatisasi.

“Semakin banyak perusahaan yang aktif secara digital membuat industrinya semakin ‘digital’. Hal ini meningkatkan kebutuhan untuk melakukan monitoring, analisis, dan mengumpulkan informasi penting. Bagian yang paling menarik dari Sonar adalah kemampuannya untuk menjelaskan apa yang sedang hangat atau viral dalam sebuah industri. Para marketer bisa memanfaatkan informasi ini untuk menggapai perhatian pasar yang lebih luas dalam dunia digital. Pada awal tahun 2016, Sonar masuk ke dalam program akselerator Indigo milik Telkom Indonesia,” ujar Krisna.

Untuk pasar internasional Sonar memiliki pesaing seperti Brandtology, Radian6 milik Salesforce, dan Sysomos. Sonar, menurut Krisna, memiliki sejumlah kemampuan yang membuatnya bisa lebih unggul dari yang lain seperti kemampuan adaptasi dan memahami pasar lokal dengan lebih cepat dan efisien.

“Kami ingin menjadi ‘orang lokal’ dalam setiap pasar yang kami hadiri. Secara lokal, kami percaya bahwa kami merupakan platform yang paling maju, karena berbasis teknologi, memiliki algoritma yang lebih cepat dan akurat, serta siap untuk berkembang. Kebanyakan pemain lokal merupakan bisnis berbasis konsultasi dan prosesnya manual,” ungkap Krisna.

Sonar mengadopsi sistem bisnis dengan mengandalkan subscription, yang memungkinkan pengguna mendapatkan akses tak terbatas untuk laman dashboard dan analitik namun terbatas dari segi topik, Merck, dan data yang dikerjakan.

Untuk rencana ekspansi ini Krisna menjelaskan, “Kami tengah berencana membangun pasar di Filipina, dan kemudian dikembangkan ke Malaysia, Singapura, dan Australia pada tahun 2017.”

Tapp Commerce Dapat Kucuran Dana, Targetkan Perkuatan Pasar Indonesia dan Ekspansi

Tapp Commerce, perusahaan di balik mobile commerce Tapp Market dikabarkan telah membukukan pendanaan tak kurang dari Rp 117 miliar dari sumber yang masih dirahasiakan. Pendanaan kali ini disinyalir akan dimanfaatkan untuk memperkuat operasinya di kawasan Asia Tenggara, termasuk ekspansi ke beberapa negara lainnya.

Perusahaan yang bermarkas di Finlandia ini hadir di Asia Tenggara dan Indonesia untuk menyasar segmen mobile commerce dan unbanked people atau orang-orang yang belum terjangkau perbankan. Di Asia Tenggara negara-negara seperti Filipina, Thailand, dan Vietnam menjadi tujuan selanjutnya dari Tapp Commerce.

“Tapp akan menggunakan dana untuk percepatan perluasan ke Filipina, Thailand dan Vietnam, termasuk juga membuka peluang untuk ke Myanmar pada akhir 2016. Dana juga akan digunakan dalam upaya akuisisi konsumen dan terus membangun platform yang terus memberikan penghargaan untuk partisipasi dan membuat erat rantai pengguna kami, ” ujar CEO Tapp Commerce Warren Sample.

Tapp Commerce yang mulai kiprahnya di Indonesia sejak tahun lalu ini memandang masyarakat unbanked adalah potensi pasar yang besar. Alasan tersebut dikemukakan pihak Tapp Commerce ada peluncuran Tapp Market beberapa bulan lalu. Tapp Commerce juga mencoba memberikan akses finansial yang lebih baik dan mendorong perorangan atau kelompok untuk menjadi agen dari Tapp.

Selain memperluas pasarnya di Indonesia Tapp Commerce juga dikabarkan untuk memperkuat posisinya di Indonesia. Mungkin hal ini bisa diartikan sebagai inovasi baru atau mungkin penambahan di beberapa layanan di Indonesia.

Seperti diketahui Indonesia disebut-sebut pasar yang potensial untuk pengguna perangkat mobile, dan tentu dengan layanan-layanan mobile. Ini yang coba dieksplorasi oleh Tapp Commerce. Negara-negara seperti Indonesia dan Filipina dipandang Tapp Commerce sebagai negara yang membutuhkan solusi pembayaran yang tidak membutuhkan kartu kredit atau akun bank, peer to peer (P2P) mobile payment.

Di Indonesia sendiri P2P mobile payment industrinya masih terus tumbuh. Memang saat ini bisa dikatakan belum banyak yang menggunakan layanan ini. Tapi sektor ini, bersama sektor fintech yang lain merupakan industri yang diprediksikan akan terus tumbuh di beberapa tahun terakhir. Jadi menarik untuk menunggu inovasi selanjutnya dari Tapp Commerce setelah tiga bulan lalu meluncurkan layanan asuransi mikro.

ApotikAntar Kian Agresif Lakukan Ekspansi

Setelah tiga tahun memantapkan diri di segmen startup healthcare Indonesia, ApotikAntar kian bersemangat memperluas jangkauan pasarnya dengan giat melakukan ekspansi ke berbagai kota di Indonesia. Setelah beberapa waktu lalu memantapkan dirinya di Surabaya, belum lama ini melalui siaran persnya ApotikAntar juga baru saja memantapkan operasinya di Kota Medan. Tak tanggung-tanggung menurut Vice President ApotikAntar Tjan Gito saat ini di Medan pihaknya sudah bekerja sama dengan lebih dari 200 apotek.

Seperti diketahui, bahwa ApotikAntar merupakan sebuah layanan pesan obat secara online melalui paltform web dan aplikasi mobile. Sebagai pengusung layanan on-demand ApotikAntar tidak bekerja sendiri, pihaknya juga menggandeng pemain ride-sharing Go-Jek untuk menjanjikan pengantaran obat dari toko tak lebih dari satu jam. ApotikAntar sendiri merupakan satu dari sekian banyak layanan digital di bidang kesehatan yang saat ini ada. Bedanya, bila kebanyakan layanan merupakan media untuk bantu berkonsultasi dengan dokter, ApotikAntar lebih memilih untuk memberikan jasa pesan antar obat secara online.

Target ApotikAntar sendiri adalah mampu menjadi penyedia jasa pembelian obat online di berbagai kota, termasuk Jakarta, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Palembang, Makassar, Balikpapan dan Denpasar. Startup di bawah naungan M-Health Tech ini meyakini, dengan berfokus pada jasa layanan pesan obat on-demand, dengan ketekunan tim dalam memberikan layanan, maka akan bisa membantu lebih banyak masyarakat di Indonesia.

Tak hanya memberikan kemudahan dan kecepatan saja, sebagai jaminan rasa aman, ApotikAntar menggandeng apotek-apotek yang memiliki Surat Izin Apotek (SIA) dan Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) dari Kementerian Kesehatan. Traksi yang menggairahkan cukup terbukti dengan prestasi 10.000 unduhan aplikasi mobile ApotikAntar oleh masyarakat.

Application Information Will Show Up Here

Qraved Resmi Hadir untuk Kota Bandung

Layanan reservasi dan direktori restoran di Indonesia, Qraved, Sabtu (28/5) kemarin secara resmi mengumumkan ekspansinya ke kota Bandung. Langkah ekspansi Qraved ke Bandung ini merupakan tindak lanjut dari pendanaan seri B sebesar $ 8 juta yang diterima pada Oktober 2015 silam. Saat ini Qraved mengklaim telah memiliki lebih dari 3.500 direktori tempat makan di kota Bandung.

Sebagai salah satu kota besar di Indonesia, Bandung adalah kota metropolitan dengan jumlah populasi mencapai delapan juta jiwa. Dari total populasi tersebut, berdasarkan laporan pemerintah kota Bandung tahun 2015, ada 68,4 persen penduduk yang berusia di bawah 40 tahun dan 80 persennya adalah pengguna ponsel pintar. Ini yang menjadi salah satu alasan ekspansi Qraved ke Bandung.

Di samping itu, pesatnya perkembangan industri kreatif adalah alasan lain Qraved melebarkan sayapnya ke kota Bandung. Bandung sendiri saat ini masuk dalam daftar kota kreatif dunia versi UNESCO bersama dengan 47 kota lain dari 33 negara di dunia dan Industri kreatif adalah menjadi penyumbang 11 persen pertumbuhan ekonomi kota di Bandung. Dengan eskpansi ini Qraved berharap dapat turut membantu pertumbuhan ekonomi kota di bidang kuliner.

CEO Qraved Steven Kim mengatakan, “Hingga saat ini Qraved telah memiliki lebih dari 3,500 direktori tempat makan di Bandung. Setelah meluncurkan Qraved di Bandung, kami yakin akan memiliki direktori restoran lebih banyak lagi. Kami juga akan melakukan berbagai macam aktivitas di kota Bandung agar lebih memahami kebutuhan masyarakat Bandung akan kuliner dengan mengandeng restoran dan komunitas.”

Sebelum melakukan perluasan wilayah ke Bandung, Qraved telah membukukan pendanaan seri B sebesar $ 8 juta pada Oktober 2015 silam. Sejak pendanaan tersebut Qraved mengklaim telah mengalami peningkatan signifikan dari berbagai aspek.

Qraved mengklaim sejak Oktober 2015 hingga April 2016 tercatat ada peningkatan jumlah pengunjung sebesar 66 persen. Jumlah pengguna baru juga diklaim meningkat sebesar 100 persen dan jumlah pengunduh aplikasi tercatat meningkat hingga 50 persen. Kini, sebanyak 1,5 juta pengguna aktif dan 4 juta pengunjung diklaim terhubung dengan Qraved setiap bulannya.

Qraved adalah startup Indonesia yang memberikan layanan reservasi dan direktori restoran. Startup ini didirikan pada tahun 2013 oleh tiga mantan petinggi Roket Internet. Setelah hampir tiga tahun beroperasi, Qraved mengklaim telah memiliki lebih dari 35 ribu direktori restoran untuk wilayah Jabodetabek, Bandung, dan Bali.

Application Information Will Show Up Here

Tawarkan Konten Serial Televisi dan Film Asia, Portal Video-On-Demand Viu Hadir di Indonesia

Penyedia layanan video-on-demand premium Viu hari ini secara resmi meluncurkan layanannya di Indonesia. Aplikasi yang dimiliki oleh Vuclip dari PCW Media Company yang berbasis di Hongkong ini telah memiliki jumlah pelanggan sebanyak 9 juta orang di 4 negara di Asia.

Indonesia merupakan negara ke-5 yang disambangi oleh Viu setelah sebelumnya diluncurkan di Malaysia, India, Hong Kong dan Singapura. Sebagai layanan over-the-top (OTT), Viu mengklaim memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh kompetitor lainnya. Viu menawarkan pilihan konten fim dan serial televisi terbaik dari Korea, India dan Taiwan dengan lebih dari 15 ribu jam tayang. Saat ini Viu juga telah memiliki konten lokal serial televisi Indonesia.

“Viu memiliki konten lokal yang lengkap serta pilihan bahasa Indonesia untuk semua serial televisi asal India, Korea, Taiwan hingga Indonesia untuk semua pengguna. Selain itu pengguna Viu Premium Viu juga bisa menikmati serial televisi Korea terkini setelah tayang dalam waktu 24 jam,” kata CEO dan Founder Vuclip Nickhil Jakatdar saat temu media hari ini di Jakarta.

Pilihan Freemium dan Premium

Selain bisa dinikmati di dekstop saat ini Viu juga bisa diunduh di aplikasi mobile, baik itu di platform Android dan iOS. Untuk pengguna yang telah mendaftar bisa langsung menikmati semua konten pilihan dari Viu secara gratis. Layanan freemium ini merupakan pilihan yang memudahkan pengguna untuk menikmati semua konten dengan kualitas terbaik.

Pilihan lain yang ada di Viu yaitu premium, dengan layanan ini pengguna yang ingin menikmati serial televisi terkini dalam waku 24 jam dan tanpa iklan, bisa berlangganan layanan premium dengan biaya sebesar Rp 30 ribu/bulan.

Bagi pengguna aplikasi mobile iOS sistem pembayaran secara otomatis akan dialihkan ke iTunes, sementara untuk aplikasi mobile platform Android bisa melakukan pembayaran melalui Play Store, kartu kredit dan voucher.

“Saat ini Viu belum melakukan kemitraan dengan bank bank di Indonesia atau sistem pembayaran online lainnya, namun demikian ke depannya akan kita tambahkan sistem pembayaran yang ada,” kata Nickhil.

Viu juga memiliki fitur mengunduh yang memungkinkan pengguna untuk menikmati tayangan secara offline. Dibangun di atas teknologi Dynamic Adaptive Transcoding yang dipatenkan oleh Vuclip, Viu menawarkan pengalaman menyaksikan video-on-demand yang berkualitas dengan pendekatan terbaik untuk editoriaal dan kurasi konten.

“Viu memastikan pengguna bisa memberikan pengalaman terbaik untuk pengguna menikmati tayangan di aplikasi mobile dan desktop. Namun demikian saat ini Viu belum bisa dinikmati melalui Chromecast, kedepannya tentunya teknologi tersebut akan ditambahkan demikian juga dengan konten film dan serial televisi,” kata Nickhil.

Kemitraan strategis dengan Telkomsel, IndiHome dan Samsung

Untuk menjangkau lebih banyak masyarakat di Indonesia, saat ini Viu telah menjalin kemitraan strategis dengan Telkomsel, IndiHome dan Samsung. Bagi pelanggan IndiHome Fiber-to-the-Home (FTTH), konten Viu bisa dinikmati melalui paket bundle dari Telkom dengan jaringan FTTH. Sementara itu untuk operator Telkomsel, nantinya juga akan diberikan paket khusus untuk pelaggan pra bayar dan pasca bayar Telkomsel di seluruh Indonesia.

“Untuk semua pengguna operator Telkomsel nantinya akan diberikan paket data khusus (bundling), dan mengedepankan teknologi 4G LTE Telkomsel, sehingga menyaksikan tayangan Viu di smartphone menjadi lebih cepat dan tentunya nyaman” kata VP Prepaid & Broadband Marketing Telkomsel Ririn Widaryani.

Sementara itu melalui kemitraan dengan Samsung, para pengguna samsung Galaxy yang memiliki smartphone atau tablet dapat mengakses seluruh konten Viu saat mengaktivasi layanan “penawaran kemitraan Viu” yaitu gratis selama 12 bulan.

Viu nantinya akan berkompetisi langsung dengan layanan video-on-demand dan streaming lainnya yang telah hadir di Indonesia seperti Netflix, Hooq, Tribe dan iFlix.

Go-Jek Kini Hadir di Malang, Solo dan Samarinda

Go-Jek yang saat ini menjadi salah satu layanan ride-sharing dengan jangkauan terluas di Indonesia kembali hadir di beberapa kota baru. Malang, Solo dan Samarinda akan menyusul 10 kota lain yang sudah dilayani Go-Jek selama ini.

CEO Go-Jek Nadiem Makarim dalam rilisnya menyampaikan dalam rilisnya bahwa Go-Jek akan terus memberikan solusi berbasis teknologi untuk membantu masyarakat di seluruh Indonesia.

“Salah satu misi GO-JEK adalah memberikan solusi berbasis teknologi untuk membantu kehidupan sehari-hari masyarakat di seluruh Indonesia. Kami ingin masyarakat di Malang, Solo dan Samarinda juga dapat merasakan kemudahan dan kenyamanan layanan Go-Jek,” ungkap Nadiem.

Nadiem juga mengungkapkan selain memberikan kemudahan bagi penggunanya, kehadiran Go-Jek juga bertujuan untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan sektor informal termasuk para pengemudi ojek. Dengan bergabung bersama Go-Jek, para pekerja sektor informal tersebut dapat menambah pendapatan dan meningkatkan kesejahteraannya.

Di awal kehadirannya di Malang, Solo, dan Samarinda Go-Jek juga akan menghadirkan layanan-layanan yang selama ini melengkapi paket Go-Jek. Yakni, Go-Ride (layanan transportasi), Go-Send (layanan kurir atau pengiriman) dan Go-Shop (layanan belanja).

Ketiga layanan tersebut menurut pihak Go-Jek selain membantu memudahkan para pelanggan di kota Malang, Solo dan Samarinda juga membantu para mitra pengemudi mereka untuk mendapatkan penghasilan lebih, karena selain mengantar penumpang mereka juga bisa layani jenis layanan lain seperti Go-Shop dan Go-Send.

“Dengan menggunakan aplikasi Go-Jek, waktu para mitra driver kami tidak akan terbuang dengan menunggu berjam-jam. Mereka akan mempunyai jam kerja yang lebih fleksibel dan bisa memanfaatkan waktunya untuk hal produktif lain. Para mitra driver juga dapat menambah penghasilan dari layanan kami lainnya dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraannya,” tutup Nadiem.

aCommerce Melakukan Ekspansi ke Bandung dan Surabaya

Bersamaan dengan makin dibutuhkannya layanan logistik bagi para pemegang brand dan industri e-commerce di Indonesia, pada kuartal pertama tahun ini aCommerce Indonesia mencoba mendorong percepatan bisnis dengan melakukan ekspansi. Bandung dan Surabaya menjadi dua kota yang kini mulai dijajaki. Di dua kota tersebut aCommerce telah menyiapkan warehouse seluas 150 meter persegi. Warehouse aCommerce Bandung berlokasi di Ujung Berung, sedangkan di Surabaya berlokasi di Kabupaten Sidoarjo.

Kedua warehouse aCommerce tersebut akan berperan sebagai cross docking atau in-transit distribution hub. Dengan kapasitas hingga 1.500 meter persegi kehadiran dua ruang logistik ini akan memberikan dampak berarti bagi operasional aCommerce. Ke depan kedua hub ini akan dipersiapkan menjadi fulfillment center yang dapat mendukung kebutuhan transaksi e-commerce yang lebih efisien.

Sebagai salah satu landasan penentu, pembukaan hub di kedua kota dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan pengiriman terintegrasi aCommerce dengan metode pembayaran Cash on Delivery (COD). Metode ini saat ini dinilai efektif, di saat masyarakat secara umum baru beradaptasi dengan jual-beli online. CEO aCommerce Indonesia Hadi Kuncoro meyakini bahwa COD masih akan terus meluas pemanfaatannya dalam beberapa tahun mendatang.

“Sistem COD akan tetap menjadi pilihan metode pembayaran yang utama dalam beberapa tahun ke depan, selain terkait dengan penetrasi kartu kredit yang masih rendah, hal ini juga sebagai salah satu upaya mengeliminasi permasalahan kepercayaan konsumen di Indonesia. Alasan lain COD akan masih berkembang dan digunakan secara luas adalah dengan beralihnya target market yang akan lebih banyak ke c-class customer,” ujar Hadi.

Ebenezer Bonatua selaku Head of Transportation and Distribution aCommerce Indonesia menyampaikan bahwa kehadiran hub di dua kota besar ini diharapkan bisa sepenuhnya melakukan kontrol atas proses COD, sehingga meningkatkan load time delivery, service reability dan mempercepat proses rekonsiliasi.

Bandung dan Surabaya dikatakan akan menjadi batu loncatan pertama, karena ke depan secara bertahap aCommerce telah berkomitmen untuk mengembangkan jangkauan di beberapa kota tier-2 di antaranya Yogyakarta, Medan, Makassar, Semarang, Tangerang, Denpasar, Manado, Lampung dan Palembang. Di sisi lain peningkatan infrastruktur dan platform teknologi juga akan masih menjadi fokus aCommerce.

Startup Fintech Hello Soda Siap Ekspansi ke Asia Tenggara

Startup fintech berbasis di kota Manchester, Inggris, Hello Soda dikabarkan segera ekspansi ke pasar Asia Tenggara, terutama di Indonesia. CEO Hello Soda Group James Blake merujuk pada data Indonesia memiliki 60 juta penduduk yang belum memiliki riwayat pinjaman. Teknologi dan pemahaman Hello Soda dalam sektor finansial diharapkan mampu memberikan lebih banyak kesempatan bisnis pada berbagai industri yang terlibat.

“Ada kesempatan besar di Asia untuk kami. Contohnya di Indonesia ada sekitar 60 juta orang tidak memiliki riwayat pinjaman. Peminjam maupun perantara [sumber finansial] seperti broker, penjamin asuransi, dan manajer aset membutuhkan proses validasi, verifikasi, menaksir nilai transaksi. Di situ lah kami akan berperan,” kata James, menurut pemberitaan Crowdfund Insider (9/2).

Dalam satu entitas yakni Hello Soda Asia yang merupakan joint venture antara Hello Soda UK dan tim analisis, dan implementasi di Asia, pihaknya akan menyediakan insight eksklusif perihal perilaku konsumen, preferensi, aspirasi dan risiko, serta mendorong klien untuk memberikan pengalaman nyata pada konsumennya. Solusi ini akan beroperasi di Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, Singapura, dan yang pasti Indonesia.

“Kami hadir untuk merintis revolusi pemanfaatan analisis data untuk membantu bisnis kami berinovasi dan maju di tiap sektornya dalam pasar Asia Tenggara,” tambah James. Ia yakin pengadopsian teknologi mobile mengubah perilaku masyarakat yang dipengaruhi oleh jejaring sosial, riset online, dan mengulas produk secara langsung.

Teknologi ‘PROFILE’ milik Hello Soda menawarkan kapabilitas analisis data yang sangat unik, mampu mengukur dan mengambil nilai data yang melekat pada media sosial, pengguna, dan data tak terstruktur dengan cepat. Solusi ini mendukung tren metode pembayaran digital yang semakin akrab di tengah gangguan digital dalam beberapa industri. Sehingga nantinya kemampuan yang telah dimiliki Hello Soda untuk memprediksi perilaku konsumen, pereferensi, penipuan dan risiko kredit, memiliki potensi untuk memberikan banyak kesempatan bisnis pada pasar ini.

Hello Soda Asia sendiri akan fokus pada jasa keuangan (termasuk perbankan, asuransi, konsumen dan keuangan UKM), telekomunikasi, ritel, game, dan jasa vetting. Keseluruhan operasi di wilayah ini harapannya mampu mengantungi pundi-pundi pendapatan mayoritas Hello Soda Group.

Uber Resmi Hadir di Kota Surabaya

Hari ini Uber secara resmi mengumumkan ketersediaan layanannya di kota Surabaya. Di fase awal ekspansi, untuk lebih bisa menggaet banyak pengguna, Uber di Surabaya menawarkan opsi pembayaran secara tunai. Surabaya sendiri merupakan kota ke empat setelah sebelumnya Uber hadir di Jakarta, Bandung dan Bali.

Disampaikan oleh juru bicara Uber untuk Asia Tenggara dan India Karun Arya, hadirnya Uber di Indonesia terus diapresiasi oleh masyarakat. Pasalnya sejak pertama kali memasuki pasar Indonesia, Uber mengalami peningkatan jumlah pengendara atau mitra pengemudi yang cukup tinggi.

“Sejak pertama kali kami memasuki pasar Indonesia, kecintaan yang ditunjukkan lewat peningkatan jumlah basis pengendara maupun mitra pengemudi sangat luar biasa. Kami gembira dapat mengembangkan cakupan operasi kami di Surabaya hari ini, sebuah kota yang telah lama masuk ke dalam rencana kami sejak tiba di Indonesia,” ujar Arya.

Arya juga menabahkan bahwa jaminan keamanan dan keandalan aplikasi Uber turut berperan serta dalam memikat pengguna. Uber menurutnya juga memiliki komitmen mendalam terhadap keamanan para pengguna maupun mitra pengemudi yang terus tumbuh di Indonesia.

Itulah mengapa Uber akan secara terus menerus mengembangkan teknologi terbaru untuk dapat memastikan keamanan sebelum, saat, serta setelah perjalanan dengan cara yang sebelumnya tidak memungkinkan, seperti tidak ada perjalanan yang tidak jelas, informasi tersebut terekam dalam sistem, menginformasikan waktu tiba dan penelusuran melalui GPS.

Selain itu adanya sistem penilain dan layanan konsumen Uber memungkinkan pihak perusahaan menyelidiki dan merespon setiap isu atau permasalahan yang dihadapi para penggunanya.

Hadirnya Uber di Indonesia sendiri sebelumnya tidak berjalan mulus. Beroperasi di Jakarta, Uber sempat dipermasalahkan karena dianggap belum memenuhi regulasi yang berlaku. Dengan keputusan untuk ekspansi ke Surabaya semoga Uber benar-benar sudah merampungkan permasalahan regulasi yang menimpanya. Sehingga kejadian diuber-uber aparat tidak  terjadi juga di Surabaya.

Bridestory Resmikan Kehadirannya di Filipina dan Australia

Situs lokal Bridestory untuk pasar Filipina / Shutterstock

Setelah sebelumnya meresmikan kehadirannya di Singapura, portal informasi vendor pernikahan Bridestory baru-baru ini juga mersemikan kehadirannya di Filipina. Sama seperti saat di Singapura, kehadirannya di Filipina ditandai dengan hadirnya website lokal, www.bridestrory.com.ph. Bridestory mengaku bahwa di Filipina kini sudah terdapat lebih dari 200 vendor lokal di direktori situsnya. Bridestory juga baru meresmikan kehadirannya di Australia. Continue reading Bridestory Resmikan Kehadirannya di Filipina dan Australia