Engineer: Tugas, Skill, Jenis dan Gajinya

Engineer adalah bagian penting dari kehidupan kita sehari-hari, dan itu bukan hanya tentang jembatan dan bangunan. Faktanya, teknik digunakan dalam segala hal mulai dari mobil hingga komputer hingga perangkat medis.

Engineer bisa menjadi konsep yang rumit, tetapi penting untuk diingat bahwa ini semua tentang pemecahan masalah. Dan entah kamu menyadarinya atau tidak, kamu berinteraksi dengan para Engineer setiap hari.

Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya mengenai Engineer.

Definisi Engineer

Engineer adalah seorang profesional yang merancang dan merencanakan pembangunan berbagai struktur dan sistem. Mereka bertanggung jawab untuk menyusun rencana, memastikan desainnya aman dan efisien, dan memastikan konstruksi selesai sesuai anggaran.

Engineer bekerja di berbagai bidang, termasuk sipil, mekanik, listrik, ilmu komputer, teknik lingkungan, dan lainnya. Mereka biasanya membutuhkan setidaknya gelar sarjana di bidang terkait sebelum mereka dapat sepenuhnya memenuhi syarat sebagai Engineer.

Pendidikan yang diperlukan untuk menjadi seorang Engineer tergantung pada bidang spesialisasi mereka yang dapat berupa apa saja mulai dari teknik mesin, ilmu komputer, teknik elektro, dan lainnya.

Teknik bukan hanya tentang membuat sesuatu; ini tentang membuat mereka bekerja lebih baik. Engineer adalah pemecah masalah yang mengubah ide menjadi kenyataan.

Mereka berpikir kreatif dan bekerja keras untuk memperbaiki dunia di sekitar mereka dengan menciptakan produk dan proses yang membantu orang melakukan pekerjaannya dengan lebih efisien atau membuat hidup mereka lebih mudah di rumah.

Skill Engineer

Beberapa orang berpikir bahwa teknik hanya tentang matematika dan sains, tetapi itu tidak benar sama sekali. Engineer tidak hanya menggunakan matematika dan sains tetapi juga kreativitas saat mengerjakan proyek atau penemuan mereka.

Berikut ini adalah skill dan keterampilan yang harus dimiliki Engineer:

Skill Komunikasi

Engineer harus dapat berkomunikasi secara efektif baik secara lisan maupun tulisan. Mereka harus dapat menjelaskan konsep yang kompleks kepada orang yang tidak memiliki latar belakang teknik, dan mereka harus dapat mengkomunikasikan ide mereka dengan jelas kepada Engineer lain.

Skill Kepemimpinan

Engineer harus dapat memimpin tim Engineer lain, serta non-engineer dalam proses desain dan implementasi. Mereka juga harus dapat memimpin proyek dari awal sampai akhir, memastikan bahwa semua anggota tim mengetahui apa peran mereka dan bagaimana mereka berkontribusi pada keberhasilan atau kegagalan proyek.

Skill Problem-Solving

Engineer perlu mengetahui cara memecahkan masalah secara kreatif, efisien, dan cepat sambil menekan biaya dan mempertahankan standar kontrol kualitas. Engineer membutuhkan keterampilan ini karena mereka sering menghadapi tantangan tak terduga secara rutin (seperti tenggat waktu atau tuntutan klien).

Belajar Dengan Cepat

Engineer harus dapat belajar dengan cepat, karena mereka terus mempelajari keterampilan baru dan memperoleh pengetahuan baru. Mereka harus beradaptasi dengan kebutuhan proyek mereka saat ini, dan mereka sering diminta untuk bekerja dalam tim dalam proyek berskala besar.

Jenis Engineer dan Gajinya

Engineer memiliki banyak jenisnya dengan tugas dan kualifikasi yang berbeda-beda. Mereka juga dibayar dengan baik karena diminati oleh banyak perusahaan dan institusi.

Berikut ini adalah beberapa jenis Engineer beserta gajinya:

Petroleum Engineering

Petroleum Engineering adalah jenis teknik yang berhubungan dengan ekstraksi minyak, gas, dan jenis bahan bakar fosil lainnya dari bumi.

Mereka menggunakan pengetahuan tentang kimia, fisika, geologi, matematika, ilmu komputer, dan ilmu lainnya untuk membantu perusahaan menemukan sumber minyak baru dan mengembangkan cara untuk mengekstraknya dari tanah.

Gaji yang diperoleh adalah sekitar Rp228.000.000 per tahun.

Industrial Engineering

Industrial Engineering adalah jenis teknik yang berfokus untuk memastikan bahwa pabrik, jalur perakitan, dan proses industri lainnya berjalan seefisien mungkin.

Bidang ini memiliki banyak sub-bidang, antara lain desain, optimisasi, riset operasi, kontrol kualitas, perencanaan dan penjadwalan produksi, dan ergonomi.

Gaji yang diperoleh adalah sekitar Rp175.000.000 per tahun.

Aerospace Engineering

Aerospace Engineering merancang, mengembangkan, membangun, dan menguji pesawat terbang dan pesawat ruang angkasa.

Mereka juga merancang peralatan terkait seperti sistem kontrol penerbangan, sistem propulsi, sistem instrumentasi, dan peralatan pendukung darat untuk digunakan di pesawat terbang dan pesawat ruang angkasa.

Gaji yang diperoleh adalah sekitar Rp120.000.000 per tahun.

Mechanical Engineering

Mechanical Engineering adalah pekerjaan tentang desain, pembuatan, dan pengoperasian mesin.

Mereka menggunakan prinsip fisika untuk memecahkan masalah di berbagai bidang seperti mekanika fluida (hidrolik dan pneumatik), mekanika padat, perpindahan panas, dan teori kontrol.

Gaji yang diperoleh adalah sekitar Rp115.000.000 per tahun.

Computer Engineering

Computer Engineering adalah jenis teknik yang melibatkan desain dan konstruksi komputer, serta software dan hardware-nya.

Computer Engineering menggunakan prinsip-prinsip dari teknik elektro, fisika, dan matematika untuk merancang komponen untuk komputer dan sistem komputer.

Gaji yang diperoleh adalah sekitar Rp96.000.000 per tahun.

Electrical Engineering

Electrical Engineering adalah pekerjaan tentang listrik, elektronik, dan elektromagnetisme.

Hal ini juga melibatkan desain dan pembuatan mesin listrik, seperti motor, generator, relay, dan semua komponen listrik lainnya.

Gaji yang diperoleh adalah sekitar Rp82.000.000 per tahun.

Demikianlah penjelasan lengkap mengenai Engineering, semoga bermanfaat.

Amartha Accelerates Product Innovation, Acqui-hiring Surabaya Based Software House

P2p lending startup Amartha announced an acquisition of a Surabaya based software company, Twiscode (PT Dapur Rumah Sejahtera) with an undisclosed value. Twiscode talents will join Amartha’s engineer team to accelerate product and technology development plans.

Amartha‘s Chief Commercial Officer, Hadi Wenas explained to DailySocial, the company is currently in need for engineer talent to proceed with innovation and expansion plans after securing the latest fund. Twiscode is considered a perfect fit for the business’ demand.

Moreover, both companies maintain adequate relationship through several collaborations, therefore, Twiscode’s talents have proven reputation and quality. “As we’ve already work together, the chemistry is there, they also want to be part of Amartha to realize the mission,” Wenas said.

Amartha’s Senior Vice President of Engineering, William Notowidagdo added, the pandemic and the work from home (WFH) policy have proven the fact that digital talent demand can be fulfilled without having to rely only to Jakarta’s supply.

“Today’s local talents throughout Indonesia have the same opportunity to contribute to startups like Amartha,” he said. After the acquisition, the entire Twiscode team of 47 people became part of Amartha’s R&D office, named “Amartha Development Center Surabaya”.

Technology development plans

Wenas also mentioned a lot of technological scope at Amartha that could be improved. They are currently focusing on three segments from lender, internal and borrower.

For example, in terms of lender, every one lender will be possible to fund each project in Amartha starting from Rp100 thousand from the previous minimum rate of Rp5 million. “Furthermore, there are some things can be accelerated from the lender registration and verification in the future.”

Moreover, in the internal side, as 1/3 of the borrowers do not have a smartphone, Amartha requires a field officer for the verification process and fund disbursement through a separate application. The company is to launch the latest technology for cashless loan disbursement.

“We want to increase our coverage field officers, therefore, increase their productivity.”

William mentioned another technology to assist borrower verification and attendance is to provide a face recognition feature, enough with the manual process using signature. This solution is to overcome the field conditions, where most of these borrowers are illiterate and whose fingerprints unrecognized using a biometric machine.

To comply with TKB, aside from field officers and absenteeism, Amartha applies four groups with 92 parameters for credit scoring, including business parameters, demographics, ability to pay, and willingness to pay. All of these parameters are made specifically for the underserved segment, it will be different from most p2p players.

“Our survey is not whether he can pay or not, but a survey based by looking at the house condition, for example whether they’re using LPG or kerosene, the presence of refrigerator, dirt or tile based floor, and so on. In the future, we will definitely evolve.”

One of the popular scoring parameters is borrowers’ awareness towards smartphone. The one supporting factor is for the children to study. This should gradually made the increase of social media awarness to borrowers.

“When social media usage increases, we will attit with 92 parameters considering that digital adoption in the village will increase in the future,” Wenas said.

The company released Amartha Plus with three features, Warung Loan Non Mitra, Warung Loan Mitra, and Amartha Pulsa/PPOB. In the first feature, the company becomes a financial partner for paylater products for stall partners registered in the Sampoerna Retail Community (SRC) network. This collaboration allows SRC’s stall partners to pay the due date for each stock purchase.

Next, for the Warung Loan Mitra, it allows stall partners in the Amartha network to purchase FMCG product stocks wholesale through Tanihub, company’s agritech partner. Currently, it has available at 11 points in East Java, there are more than 100 partners shop regularly, and offering more than 4 thousand SKUs .

Last, Amartha Pulsa, whose service is more straight forward for balance top-up and PPOB. This service has been used in 93 points out of 497 Amartha network points.

The growth of fintech lending

Indonesia’s fintech lending statistic per May 2021 / OJK

Throughout 2021, the fintech lending industry continues to growth rapidly. Based on OJK’s statistics as of May 2021, there are 118 conventional and 9 sharia fintech lending providers. The total assets owned reach 4.1 trillion Rupiah. The platforms also managed to accommodate around 8.7 million lender accounts (p2p) channeling 13.8 trillion Rupiah of funds.

In order to maximize this momentum, the company has taken a number of strategic actions. Most recently, they appointed former Minister of Communication and Information Rudiantara as Commissioner. In June 2021, they received 107 billion Rupiah investment from Norfund which is an institution owned by the Norwegian government. It follows the previous round of IDR 405 billion led by WWB Capital Partners II and MDI Ventures.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Percepat Inovasi Produk, Amartha “Acquihire” Perusahaan Piranti Lunak Asal Surabaya

Startup p2p lending Amartha mengumumkan acquihire terhadap perusahaan piranti lunak asal Surabaya Twiscode (PT Dapur Rumah Sejahtera) dengan nilai dirahasiakan. Talenta Twiscode sepenuhnya akan bergabung sebagai tim engineer Amartha untuk mempercepat rencana pengembangan produk dan teknologi.

Kepada DailySocial, Chief Commercial Officer Amartha Hadi Wenas menjelaskan, perusahaan membutuhkan talenta engineer dalam waktu cepat untuk merealisasikan seluruh rencana inovasi dan ekspansi Amartha pasca-mengantongi pendanaan. Pihaknya melihat Twiscode memenuhi seluruh kriteria yang dibutuhkan perusahaan.

Terlebih itu, keduanya memiliki relasi bisnis yang cukup baik lewat sejumlah kerja sama yang pernah dijalin sebelumnya, sehingga reputasi dan kualitas talenta Twiscode telah terbukti. “Karena kami sudah saling kenal jadi ada chemistry, mereka pun ingin jadi bagian dari Amartha untuk mewujudkan misi itu,” ucap Wenas.

Senior Vice President of Engineering Amartha William Notowidagdo menambahkan, pandemi dan tren work from home (WFH) menjadi pembuktian bahwa pemenuhan talenta digital dapat dilakukan tidak harus bergantung lagi pada suplai di Jakarta saja.

“Sekarang talenta di daerah juga punya kesempatan yang sama untuk berkontribusi di startup seperti Amartha,” ucapnya. Setelah acquihire, seluruh tim Twiscode yang berjumlah 47 orang menjadi bagian dari kantor R&D Amartha, dinamai “Amartha Development Center Surabaya”.

Rencana pengembangan teknologi

Wenas melanjutkan masih banyak ruang lingkup teknologi di Amartha yang bisa ditingkatkan jadi lebih baik. Di Amartha sendiri ada tiga segmen teknologi yang difokuskan, yakni dari sisi lender, internal, dan borrower.

Misalnya, untuk segmen lender, nantinya memungkinkan per lender dapat mendanai setiap proyek di Amartha mulai dari Rp100 ribu dari sebelumnya minimal Rp5 juta. “Lalu dari registrasi lender dan verifikasinya ada yang bisa lebih dipercepat lagi ke depannya.”

Kemudian, dari sisi internal, karena 1/3 borrower belum memiliki smartphone, maka Amartha membutuhkan kehadiran field officer untuk proses verifikasi dan pencairan dana yang dibantu lewat aplikasi tersendiri. Teknologi teranyar yang tengah disiapkan adalah proses pencairan dana pinjaman secara cashless.

“Kami ingin meningkatkan coverage field officer kami sehingga produktivitas mereka jadi lebih tinggi.”

William menyebutkan teknologi lainnya untuk membantu verifikasi dan absensi borrower adalah menghadirkan fitur face recognition, tidak lagi harus proses manual dengan tanda tangan. Solusi ini untuk mengatasi kondisi di lapangan, yang mana para borrower ini mayoritas buta aksara dan sidik jari yang tidak bisa terbaca bila memakai mesin biometrik.

Dalam menjaga TKB, selain memanfaatkan kehadiran field officer dan absensi, Amartha menerapkan empat grup dengan 92 parameter untuk skoring kredit, di antaranya parameter bisnis, demografis, kemampuan untuk bayar, dan kemauan untuk bayar. Seluruh parameter ini dibuat khusus untuk segmen underserved, sehingga berbeda dengan pemain p2p kebanyakan.

“Jadi survei kita itu bukan dia bisa bayar atau enggak, tapi dari survei dengan melihat kondisi rumahnya, misalnya pakai LPG atau minyak tanah, ada kulkas atau tidak, lantai rumahnya masih tanah atau ubin, dan sebagainya. Ke depannya pasti akan kita evolve.”

Salah satu parameter skoring yang tengah melonjak adalah awareness borrower terhadap kebutuhan smartphone. Faktor penunjangnya tak lain untuk anak-anak para peminjam untuk sekolah. Kebutuhan tersebut lambat laun membuat kesadaran borrower terhadap media sosial meningkat.

“Ketika usage media sosial naik, akan kita kawinkan dengan 92 parameter mengingat adopsi digital di desa bakal meningkat ke depannya,” pungkas Wenas.

Perusahaan merilis Amartha Plus dengan tiga fitur, yakni Warung Loan Non Mitra, Warung Loan Mitra, dan Amartha Pulsa/PPOB. Pada fitur pertama, perusahaan menjadi mitra finansial produk paylater untuk mitra warung yang masuk dalam jaringan Sampoerna Retail Community (SRC). Kerja sama ini memungkinkan mitra warung SRC dapat membayar tempo untuk setiap belanja stok.

Berikutnya untuk fitur Warung Loan Mitra, memungkinkan mitra warung di jaringan Amartha dapat melakukan pembelian stok produk FMCG secara grosir melalui Tanihub, mitra agritech yang digandeng perusahaan. Terhitung saat ini telah beroperasi di 11 poin di Jawa Timur, ada lebih dari 100 mitra yang belanja secara rutin, dan tersedia lebih dari 4 ribu SKU.

Terakhir adalah Amartha Pulsa yang layanannya lebih straight forward untuk pembelian pulsa dan PPOB. Layanan ini sudah dipakai di 93 poin dari 497 poin jaringan Amartha.

Perkembangan fintech lending

Statistik Fintech Lending Indonesia Mei 2021 / OJK

Sepanjang tahun 2021 ini, industri fintech lending masih terus memperlihatkan geliat pertumbuhan. Menurut data statistik OJK per Mei 2021, ada 118 penyelenggara fintech lending konvensional dan 9 syariah. Secara total, total aset yang dimiliki mencapai 4,1 triliun Rupiah. Para platform juga berhasil mengakomodasi sekitar 8,7 juta rekening pemberi pinjam (p2p) menyalurkan dana 13,8 triliun Rupiah.

Untuk memaksimalkan momentum tersebut, sejumlah aksi strategis telah dilakukan. Teranyar mereka menunjuk mantan Menkominfo Rudiantara sebagai Komisaris. Pada Juni 2021 lalu mereka juga baru mendapatkan investasi 107 miliar Rupiah dari Norfund yang merupakan lembaga milik pemerintah Norwegia. Ini melanjutkan perolehan sebelumnya senilai 405 miliar Rupiah dari putaran yang dipimpin WWB Capital Partners II dan MDI Ventures.

Application Information Will Show Up Here

Fokus dan Rencana AngelHack untuk Komunitas Pengembang

Pandemi yang terjadi secara global ternyata tidak menurunkan rencana AngelHack untuk melakukan semua kegiatannya. Platform yang telah berdiri selama 9 tahun ini mengklaim telah menjadi pemimpin untuk penyelenggara kegiatan hackathon, kompetisi, program akselerator, dan meetup. Beragam pengembang yang telah bergabung berasal dari 100 kota di seluruh dunia.

Kepada DailySocial, President & CEO AngelHack Corporation Iwan Suhardjo mengungkapkan, selama pandemi mereka menyelenggarakan sebagian besar kegiatan hackathon dan program inovasinya secara virtual. Dengan demikian memungkinkan lebih banyak pengembang untuk berkumpul dan mencari solusi dari setiap tantangan.

“Selain itu, kami memiliki beberapa perusahaan besar yang terlibat untuk pengembangan komunitas. Salah satu contohnya adalah kolaborasi kami dengan IBM, kami telah meluncurkan kompetisi virtual bagi siswa untuk mempelajari lebih lanjut tentang enterprise computing, yang benar-benar relevan dan dapat menjadi kesempatan bagi siswa untuk bekerja di perusahaan ternama,” kata Iwan.

Lebih lanjut Iwan menambahkan, AngelHack mendorong komunitas yang beragam yang saat ini berjumlah lebih dari 225 ribu lebih. Termasuk di dalamnya para pengembang, desainer, dan entrepreneur untuk menjadi peretas yang menyeluruh. Dengan memperkenalkan teknologi baru dan mentor yang terbaik, AngelHack berharap dapat melahirkan penciptaan teknologi tanpa batas, baik di dalam maupun di luar Silicon Valley.

Fokus AngelHack tahun 2021

Tahun ini AngelHack akan menggelar kegiatan AngelHack’s Global Hackathon Series 2021 secara virtual. Kegiatan ini akan memfokuskan kepada disrupsi yang positif, menantang status quo untuk bisa mengubah dunia menjadi lebih baik lagi. Program pra-akselerator 12 minggu AngelHack, HACKcelerator menghubungkan para peretas yang ambisius dengan pemimpin yang berpengalaman untuk membantu mereka mengembangkan talenta lebih luas lagi.

“Kami akan memulai kembali virtual Seri Global 2021 andalan kami di 9 region tertentu dengan tema positive disruption. Kegiatan ini akan memungkinkan semua orang termasuk korporasi dan pengembang menyesuaikan diri dengan the new normal pasca pandemi,” kata Iwan.

Disinggung seperti apa skill dari talenta digital di Indonesia saat ini, Iwan menyebutkan secara regional di Asia Tenggara dan APAC, Indonesia belum menjadi sumber insource atau outsource untuk software engineer.

Namun diprediksi fenomena ini akan berubah, dengan makin maraknya upaya berkelanjutan di dalam negeri untuk memajukan kota pintar dan inovasi inisiatif dalam beberapa tahun terakhir, dinilai telah membantu memacu minat para software engineer di Indonesia. AngelHack juga ingin memperkuat keberadaan mereka dengan Indonesia dan mengakselerasi kemitraan hingga kolaborasi dengan perusahaan lokal dan startup, agar bisa memberikan kontribusi berdasarkan praktik terbaik dari Silicon Valley.

“Fokus tahun ini sebenarnya adalah untuk mendefinisikan ulang dan melokalkan komitmen kami untuk perusahaan dan komunitas kami, sambil melanjutkan perspektif global. Selain itu kami juga ingin melibatkan duta besar kami serta anggota komunitas kami untuk generasi muda yaitu siswa, agar AngelHack dapat mendukung tumbuhnya lulusan universitas dan sekolah agar berhasil dalam bidangnya menuju perjalanan mereka selanjutnya sebagai entrepreneur,” kata Iwan.

Mengenal Lebih Jauh Pekerjaan Teknis Populer di Startup

Makin maraknya kehadiran startup digital saat ini membuka lapangan pekerjaan yang makin besar di bidang teknik (teknologi), meliputi developer, programmer, hingga pekerjaan terkait lainnya. Diprediksi tahun 2020 mendatang penawaran pekerjaan berbasis teknologi tersebut makin masif jumlah seiring dengan pertumbuhan startup dan kehadiran perusahaan teknologi lokal hingga asing di Indonesia.

Untuk mengetahui lebih lanjut apa saja pekerjaan yang makin banyak dicari oleh perusahaan dan startup, berikut lima pekerjaan berbasis teknologi paling dicari dan menjadi favorit secara global.

Developer

Pekerjaan yang satu ini masih menjadi pekerjaan yang paling banyak dicari oleh perusahaan dan startup. Developer atau yang juga dikenal sebagai programmer merupakan posisi kunci dalam pengembangan produk aplikasi. Banyak variannya, termasuk didasarkan pada jenis bahasa pemrograman yang digunakan.

Selain itu, ditinjau dari cakupan tugasnya juga ada beberapa kategori developer, di antaranya adalah software developer, application developer, mobile developer, dan web developer. Meskipun peran pekerjaan utama mereka adalah menulis kode, namun pengembang juga akan mengumpulkan persyaratan lain untuk perangkat lunak, seperti desain atau arsitektur. Termasuk di dalamnya dokumentasi perangkat lunak dan tugas-tugas lain yang terkait dengan proses pengembangan.

Data Scientist

Tugas utama data scientist adalah mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data yang masuk; dengan tujuan untuk membantu bisnis mendapatkan pengetahuan berharga dari hasil kerja sistemnya. Peran mereka juga mencakup penggunaan teknologi analisis canggih, termasuk machine learning dan pemodelan prediktif, untuk menyajikan wawasan di luar analisis statistik.

Permintaan untuk posisi ini makin meningkatnya jumlah dalam beberapa tahun terakhir. Mulai banyak perusahaan yang ingin mengelola data mereka untuk bisa digunakan dengan tepat untuk kebutuhan internal perusahaan.

Cyber-security Analyst

Tugas utama mereka adalah merancang dan melaksanakan standar keamanan untuk melindungi jaringan dan sistem komputer perusahaan. Fokus pekerjaannya adalah mempertahankan integritas keamanan sistem dan jaringan siber, melakukan inisiatif keamanan siber dengan analisis prediktif dan reaktif, mengatur sumber daya selama respons insiden, dan mendorong penyelesaian yang tepat waktu dan lengkap.

Untuk bisa menjadi seorang cyber-security analyst, harus mampu memahami adanya tanda-tanda terjadinya serangan dan berbagai prosedur terkait dari ancaman dengan mengembangkan produk yang memadukan intelijen perusahaan.

UI/UX Designer

Meskipun memiliki keterkaitan satu dan lainnya, namun dua pekerjaan tersebut bisa dipelajari secara terpisah. Secara khusus desain UX (user experience) mengacu pada pengalaman pengguna, terutama bagaimana pengguna berinteraksi dengan beberapa teknologi. Desain UI (user interface) berhubungan dengan antarmuka pengguna yang terkait dengan tata letak. Meskipun memiliki peran yang berbeda, tetapi saling melengkapi satu sama lain, dan keduanya sangat penting untuk produk teknologi informasi.

Tanggung jawab desainer UI / UX termasuk mengumpulkan persyaratan pengguna, merancang elemen grafis, dan membangun komponen navigasi. Intinya UX bertanggung jawab untuk membuat antarmuka berguna, dan UI bertanggung jawab untuk membuat antarmuka menjadi indah dilihat. Secara teknis, UX hadir lebih dulu dan kemudian diikuti oleh UI. Namun, dapat di eksekusi oleh tim atau kelompok orang yang sama.

Network Engineer

Posisi yang satu ini juga kerap dikenal sebagai arsitek jaringan. Pada khususnya seorang network engineer adalah mereka yang bertugas untuk merancang dan mengimplementasikan jaringan komputer. Network engineer fokus kepada desain dan perencanaan tingkat tinggi, memilih komponen komunikasi data yang sesuai, dan melakukan konfigurasi untuk memenuhi kebutuhan pengguna dan perusahaan.

Pembangunan jaringan yang bisa bekerja dengan baik, harus terintegrasi dengan komponen LAN, WAN, internet, dan komponen intranet dengan model analisis jaringan.

Mengatasi Krisis Talenta “Engineering” dan Manajemen Tim di Kredivo

Sebagai tindak lanjut dari artikel DailySocial sebelumnya, Indonesia mengalami krisis talenta digital karena lulusan yang tersedia tidak sepadan dengan permintaan yang ada di industri. Kali ini kami berkesempatan untuk menggali lebih jauh dari sisi praktisnya, bersama Co-Founder & CTO Kredivo Alie Tan.

Kesehariannya, Alie bertugas menentukan teknologi apa saja yang dipakai Kredivo mengikuti kebutuhannya. Memastikan ketika perusahaan berencana ekspansi dan akuisisi pengguna dalam jumlah besar; apakah teknologi yang ada sudah mumpuni untuk melakukan hal tersebut.

Begitu pula dari sisi inovasi produk, bagaimana eksekusinya apakah benar-benar berasal dari masalah di lapangan. Di samping itu, Alie juga bertanggung jawab untuk perekrutan talenta khususnya di engineer, sebagai backbone dari startup fintech.

“Karena cari talenta engineer itu susah-susah gampang, untuk itu saya terjun ke sana. Cari mana yang cocok dengan culture kita,” terangnya.

Bagaimana cerita lebih detailnya? Berikut rangkumannya.

Memadukan teknik rekomendasi dan rekrut eksternal

Alie menceritakan saat ini tim engineer di Kredivo berjumlah 40 orang, dari keseluruhan karyawan mencapai 400 orang. Sebanyak 99% tim engineer di Kredivo berasal dari dalam negeri.

Dalam merekrut timnya, dia sangat mengandalkan rekomendasi dari lingkungan karyawan dan komunitas. Rasio diterimanya talenta lewat cara ini lebih tinggi daripada metode yang lain, meski semuanya tetap melalui proses seleksi lebih lanjut.

Alasannya karena secara psikologis orang yang merekomendasikan calon talenta itu cenderung punya kemiripan satu sama lain, entah dalam cara bekerja dan sebagainya. Kecil kemungkinan rekomendasi tersebut menghasilkan talenta yang suka bermalas-malasan.

“Buat kami, mayoritas talenta di sini masuk karena referensi dari karyawan kami, entah satu komunitas atau sekantor dulunya di sini,” kata Alie.

Namun karena referensi itu sifatnya terbatas, perusahaan juga mencari talenta dengan cara eksternal. Misalnya buka booth atau menjadi pembicara di kampus-kampus untuk menarik minat mereka.

Bicara kualitas lulusan, menurutnya justru tidak kalah dengan lulusan luar negeri. Hanya saja jumlah suplainya yang tidak banyak, menyebabkan ketimpangan yang tajam dari sisi permintaannya.

Merebaknya istilah startup di Indonesia sebenarnya baru dimulai beberapa tahun belakangan. Karenanya, tiba-tiba talenta di bidang engineer dibutuhkan dalam waktu cepat, sementara kondisi di lapangan belum bisa memenuhinya.

“Jadi bukan karena skill isunya, tapi lebih ke culture shock. Beda dengan di luar negeri, startup itu sudah ada lebih dulu daripada Indonesia.”

Tahun ini perusahaan berencana untuk melipatgandakan jumlah talenta engineer hingga 80 orang.

Kerja di startup bukan karena gaji, tapi karena ilmunya

Alie juga menekankan bahwa startup itu adalah fase awal sebuah perusahaan. Fase ini memang cukup menantang dan menjadi ajang untuk menggenjot kemampuan, karena di sinilah banyak ilmu yang bisa diambil.

Segala “kemewahan” yang disediakan manajemen untuk karyawan, seperti area bermain, kasur tidur, bean bag, dan sebagainya adalah cara untuk menekankan bahwa work life balance itu sangat penting dalam keseharian.

“Masih banyak orang salah paham startup itu apa, kerjanya senang-senang, gaji besar. Aslinya startup itu kerja mati-matian. Ada hiburan dalam kantor itu hanya tools di rekrutmen, agar mereka merasa dihargai oleh kantornya.”

Seseorang akan digenjot sampai tingkat maksimal, mengerjakan berbagai pekerjaan di luar tugas utamanya, sebenarnya punya maksud yang baik, yakni ingin menanamkan jiwa kewirausahaan dan mental yang kuat apabila punya ambisi ingin jadi CEO.

Begitupula ketika ingin jadi CTO, caranya bukan dengan menguasai di bidang engineer saja. CTO harus paham bisnis juga karena tidak bisa selalu mengandalkan orang lain.

“Tujuan gabung ke startup itu, sebaiknya bukan karena uang tapi ilmunya. Makanya masuk ke startup yang masih awal banget, harus dimanfaatin jangan disia-siain.”

OKR untuk manajemen kerja dan transparansi

Kredivo sudah menerapkan cara bekerja dengan OKR sejak dua tahun lalu, seiring semakin bertambahnya jumlah karyawannya. DailySocial pernah menuliskan apa itu OKR dan tujuannya untuk dukung startup berinovasi.

Alie menjelaskan seluruh divisi dalam Kredivo sudah menerapkan OKR dan merasakan dampaknya dalam percepatan jalannya inovasi. OKR juga mendukung semangat perusahaan untuk transparan kepada seluruh karyawannya.

Contoh singkatnya, setiap bulan selalu ada rapat besar seluruh divisi. Semua orang akan diperlihatkan target perusahaan (objective) dan cara-cara untuk menembusnya (key results).

Perusahaan juga memperlihatkan status pencapaian saat ini secara lengkap untuk memberikan gambaran besar, agar mereka bisa kerja lebih mudah. Tim engineer diberi akses seluruh data tersebut.

“Biar mereka tahu sebenarnya perusahaannya itu seperti apa, ada tujuan kerja buat apa. Akses data kami berikan, tapi berharap ada kedewasaan bahwa data ini rahasia tidak bisa disebar. Kalau kinerja perusahaan turun kami kasih tahu sebabnya, lalu mengajak tim untuk kejar lagi dan bahas bareng-bareng, dari situ mereka bisa dapat ilmu.”

Setiap kuartal perusahaan menyusun OKR, bila ada target yang cukup berat maka akan di-set untuk per enam bulan.

Berangkat dari OKR, perusahaan jadi lebih mendorong adanya komunikasi antar tim, tidak hanya membicarakan soal pekerjaan juga soal pribadi. Apabila ini dibatasi, tentunya akan berdampak tidak baik, yang terburuknya sampai karyawan tiba-tiba resign.

“Kami mendorong kemampuan berkomunikasi itu harus selalu ditingkatkan karena ini adalah salah satu kunci kesuksesan. Tanpa itu kita semua tidak bisa seperti sekarang, kalau ada masalah dan diam saja itu bisa jadi masalah. Karena ini juga kami berhasil menekan turn over di tim engineer.”

Alie menutup, “Lalu dari komunikasi ini, kami berharap mereka bisa bawa budaya ini ke luar ketika resign dari Kredivo. Kami tidak berharap mereka kerja selamanya di sini, kalau mau coba di tempat lain silakan. Kalau mau buka startup kita sangat dukung, ada beberapa dari sini yang buka startup.”

Application Information Will Show Up Here

Cara Grab dan Go-Jek Mendapatkan Talenta Engineer Terbaik

Grab dan Go-Jek saat ini tengah dalam upaya untuk menjadi super app. Keduanya mulai melengkapi aplikasi dengan berbagai layanan untuk keperluan sehari-hari. Di balik itu semua, tentu ada tim engineer solid dan berkualitas. Lebih jelasnya, kami telah merangkum kiat mereka dalam menemukan talenta engineer berkualitas untuk mendukung pengembangan produk.

Kemampuan teknis

Go-Jek dan Grab sama-sama tergolong sebagai startup ternama. Keduanya bisa menghasilkan jutaan permintaan per harinya. Dibutuhkan tim dengan kemampuan teknis mumpuni untuk menangani hal tersebut. Demikian pula para kandidat yang ingin bergabung dengan Grab dan Go-Jek. Sama-sama harus memiliki kualitas teknis yang baik.

Dalam sebuah tulisan di sebuah blog resmi Grab disebutkan bahwa mereka mencari talenta yang sesuai dengan standar teknis yang cukup tinggi. Beberapa standar yang mereka terapkan antara lain: kemampuan untuk menghasilkan kode yang berkualitas, bersih, mudah di baca dan debuggable.

Selain itu untuk tim engineer Grab juga fokus mencari talenta tidak terlalu over analysis dan mudah terjebak sebuah permasalahan. Termasuk juga kemampuan untuk membuat kode bisa dikembangkan dari waktu ke waktu dengan mudah dan terukur.

Sementara Go-Jek menempatkan tiga buah “seleksi teknikal” dalam prosesnya, yakni assignment review, code pairing, dan technical interview. Ketiganya dilakukan bertahap secara runut untuk mengetahui dengan pasti kemampuan teknis setiap kandidat dan kemampuan mereka bisa menyatu dalam tim.

Tahapan code pairing adalah tahapan yang menghasilkan banyak insight. Selain melihat bagaimana kandidat menyelesaikan masalah, melalui tahapan ini kandidat juga akan dilihat mengenai cara mereka menulis kode (coding style) dan pendekatan kandidat dan sebuah masalah (problem solving). Kemudian semuanya akan diperjelas di tahapan technical interview.

Menyesuaikan kultur

Kemampuan kandidat untuk bisa menyesuaikan dengan kultur perusahaan sangat penting. Hal tersebut wajib dimiliki oleh semua kandidat, Grab dan Go-Jek memiliki pertimbangan spesial bagi mereka yang sesuai dengan kultur perusahaan.

Di Go-Jek misalnya, mereka menyebutkan setiap kandidat engineer harus berbicara dengan jajaran petinggi Go-Jek, salah satunya Ajey Gore.

“Percakapan akan berkisar pada aspirasi dan harapan Anda dari Go-Jek, serta harapan kami [Go-Jek] dari Anda,” tulis Go-Jek.

Hal senada juga dilakukan oleh Grab. Bahkan Grab membagikan pola dasar mereka dalam merekrut engineer terbaik. Pertama soal technical fit dan cultural fit, yang kedua pencarian engineer “paling cerdas” (mengacu pada kemampuan belajar dan menyelesaikan masalah) dan “Knowing-Asking-Learning” engineer.

Dengan penjelasan-penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Go-Jek dan Grab sama-sama tidak hanya mencari mereka yang mampu secara teknis, tetapi mereka yang bisa menyesuaikan dengan budaya bisnis dan yang paling penting, keduanya mencari engineer yang bisa berkembang dan menyelesaikan masalah rumit dengan cara yang sederhana.

Sumber : Engineering Grab dan Engineering Go-Jek

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

KodeKiddo Hadirkan Program Belajar Coding untuk Anak

Persoalan minimnya talenta saat ini masih menjadi tantangan yang kerap ditemui oleh startup dan perusahaan teknologi, bukan hanya di Indonesia namun juga secara global. Masih rendahnya jumlah lulusan berkualitas dari jurusan pemrograman dan teknologi, menjadi masalah yang berkepanjangan. Salah satu alasan mengapa talenta untuk posisi engineer masih minim jumlahnya adalah, kurangnya minat serta edukasi terkait pemrograman atau coding sejak usia dini.

Program belajar coding pilihan untuk anak

Melihat permasalahan yang ada, KodeKiddo kemudian didirikan oleh dua bersaudara yaitu Meilani Hendrawidjaja dan Benny Haryanto pada bulan Oktober 2016 lalu. KodeKiddo adalah tempat belajar coding yang interaktif dan menarik untuk anak-anak.

KodeKiddo menawarkan afterschool enrichment courses dan aktivitas untuk liburan sekolah dengan menggunakan teknologi dan metodologi yang dikembangkan khusus untuk anak. Cara mengajar KodeKiddo berfokus kepada perkembangan tiap anak sambil mengikuti kurikulum yang seimbang antara ketrampilan teknik dan sosial.

Kurikulum KodeKiddo mendukung konsep matematika dan computational thinking. KodeKiddo mempunyai misi untuk memberi peluang dan akses bagi anak-anak Indonesia untuk belajar coding dan konsep computer science dengan material pelajaran dan sumber daya berkualitas tinggi, menggunakan cloud-based platforms yang didukung dengan interaksi dalam kelas. Selain di Jakarta dan Bandung, Kodekiddo juga berlokasi di Palo Alto, Amerika Serikat.

“Tahun 2017 ini KodeKiddo memiliki target untuk memperluas wilayah operasi ke kota-kota lainnya di Indonesia, agar pelajaran untuk coding lebih mudah di akses untuk anak-anak dari semua kalangan,” kata Co-founder KodeKiddo Meilani Hendrawidjaja kepada DailySocial.

Saat ini KodeKiddo telah memiliki lebih dari 150 siswa di 4 cabang yang ada. Untuk pilihan kelas dan pelajaran, KodeKiddo memiliki dua pilihan program untuk anak-anak umur 7-11 tahun dan 11 tahun ke atas. Di antaranya adalah Coding for SD dan Coding for SMP.  Untuk pilihan waktu belajar pun tersedia dua kali seminggu selama 90 menit. Untuk biaya yang dikenakan kepada siswa adalah mulai dari Rp 350 ribu hingga Rp 1 juta per bulan.

“Selain program secara rutin, Kodekiddo juga kerap mengadakan beragam kampanye yang bertujuan untuk mengedukasi anak-anak sekaligus orang tua tentang manfaat belajar coding melalui kegiatan serta kompetisi seperti KiddoHack dan Hour of Code,” kata Meilani.

Acara hackathon untuk anak pertama di Jakarta

Untuk pertama kalinya KodeKiddo akan menggelar kegiatan KiddoHack di Jakarta. Acara yang diikuti oleh siswa KodeKiddo dan kalangan umum, merupakan salah satu kegiatan yang dilancarkan oleh KodeKiddo, sebagai platform untuk edukasi sekaligus memperkenalkan KodeKiddo kepada publik.

Terinspirasi dari kegiatan hackathon, KiddoHack yang berupa mini hackathon dalam waktu 5 jam, diperuntukkan bagi anak umur 9-15 tahun. Dalam acara ini nantinya anak akan membuat tim dan belajar bekerja sama untuk memikirkan ide, membuat desainnya, dan memprogram dengan software platform Scratch. Setelah proyek selesai, anak akan mempresentasikan hasil ke para juri/mentor. Anak juga akan mengerjakan beberapa soal yang berhubungan dengan konsep computational thinking dan programming.

Para juri dan mentor berasal dari dunia startup, teknologi, dan pendidikan di Indonesia. Mereka akan berinteraksi dengan anak-anak untuk memberi input, membagi pengalaman, dan menilai hasil karya mereka dalam KiddoHack. Acara KiddoHack akan berlangsung besok (04/07) di Senayan City Jakarta, mulai jam 12 hingga selesai.

“Untuk kegiatan KiddoHack ini kami membatasi jumlah peserta sebanyak 30 anak dengan biaya pendaftaran Rp 100 ribu untuk 5 jam acara berlangsung. Kami juga memberikan hadiah menarik untuk tim yang berhasil menjadi pemenang diakhir acara,” kata Meilani.

Dengan hadirnya KodeKiddo dan kegiatan positif hackathon untuk anak, diharapkan bakal lebih banyak lagi anak-anak yang tertarik untuk mempelajari coding, dengan sistem dan pengajaran pilihan dari KodeKiddo.

Mengoptimalkan Performa Tim Pengembang di Startup

Setiap perusahaan rintisan berbasis teknologi atau yang dikenal sebagai startup sangat tergantung perangkat lunak. Baik perangkat lunak sebagai produk atau perangkat lunak sebagai platform. Keduanya memegang peranan penting dalam bisnis. Untuk memaksimalkan penggunaannya, kemampuan merancang jadwal pengembangan dan perbaikannya menjadi kemampuan yang wajib dimiliki startup untuk tetap menjaga kestabilan bisnis dan layanannya, termasuk juga perbaikan atau penambahan yang dibutuhkan. Berikut beberapa tips yang bisa digunakan untuk membuat pengembangan perangkat lunak lebih efektif.

Siapkan pengaturan sprint pengembangan

Untuk memulai menata dan membuat pengembangan menjadi lebih efektif, proses-proses ringan seperti mengidentifikasi fungsi dan keperluan membangun sebuah fitur wajib untuk tidak tertinggal, termasuk prioritasnya. Sprint dimulai dengan melakukan perencanaan untuk apa membangun fitur tersebut. Dilanjutkan dengan membagi menjadi dua bagian berdasarkan prioritas. Apa yang bisa dikerjakan dalam sprint periode ini dan fitur apa yang bisa dikerjakan dalam sprint selanjutnya.

Setelah menentukan fitur mana yang menjadi prioritas, pilihan tersebut harus dikunci dan secara konsekuen akan dikerjakan. Tidak ada yang boleh menambahkan fitur-fitur lain selain disepakati, karena hal tersebut bisa mengganggu timeline kerja. Selain dua daftar fitur yang dipisahkan berdasarkan prioritas, wajib juga memiliki dua buah daftar untuk bug yang juga dipisah berdasarkan prioritas.

Prioritas dan penanganan darurat.

Seperti dijelaskan di poin pertama baik fitur maupun bug harus dipisah dengan menentukan prioritas. Tapi perlu diingat ada pengecualian khusus untuk kasus-kasus yang menyebabkan kestabilan bisnis terganggu. Untuk bug semacam ini mau tidak mau tim harus sesegera mungkin menyelesaikan bug yang ada, karena ini berkaitan dengan pelanggan dan juga tanggal rilis. Pengerjaannya bisa dengan membagi tim atau semacamnya.

Pair programming dan testing

Pair programming dan testing merupakan bagian dari metode agile development yang bisa menghasilkan kualitas kode yang tinggi. Banyak yang melihat pair programming sebagai salah satu metode yang buang-buang waktu dan efektif. Padahal pair programming bisa meningkatkan kualitas kode yang ditulis sekaligus membangun kebersamaan tim yang tinggi. Termasuk juga proses testing, diperlukan untuk menjaga bug yang ada keluar dari zona produksi.

Melakukan refactor

Diakui atau tidak perangkat lunak lama kelamaan akan mengalami penurunan performa. Untuk itu untuk membuat kode menjadi optimal dan kualitas perangkat lunak tetap terjaga melakukan refactor secara berkala perlu dilakukan, bahkan kalau perlu dijadwalkan. Refactor adalah proses memperbaiki struktur internal sebuah sistem perangkat lunak tanpa mengubah fungsionalitas dari sistem. Dalam proses refactor, dilakukan modifikasi perangkat lunak untuk memperbaiki struktur, mengurangi kompleksitas atau untuk membuatnya lebih mudah dimengerti. Tanpa refactor, sebuah program akan semakin rumit dan memerlukan biaya yang mahal jika dilakukan perubahan di tengah jalan.

Membangun tim yang bersemangat dan produktif

Selain masalah teknis masalah psikologis juga berpengaruh. Tim yang akan bersama-sama melakukan sprint pengembangan harus dalam suasana yang kondusif, yang bahagia. Dengan demikian hambatan-hambatan yang ditemui bisa dikerjakan dengan mudah dan tepat waktu karena pikiran anggota tim semua berfokus pada sprint. Diakui atau tidak kondisi dalam tim bisa berpengaruh pada tingkat produktivitas.

The Engineers in UX

User Experience (UX) is a term that is misunderstood too many times. It’s okay, because UX is a new term, easily turned into a hype. However, UX is not new. It has already existed since the earliest of human civilization. For instance, the UX of cooking our food 2000 years ago is different from the UX of cooking our food today. Consequently, the way we look at UX should be independent of technology. Compare firewood and microwave oven, for instance. They are actually the same products, but they are different because of the underlying technology. The users are the same (people who cook) and have the same goal (getting their food cooked).

Continue reading The Engineers in UX