Platform Jual-Beli Emas Tamasia Kini Jadi Bagian dari BPRS Attaqwa

Platform jual-beli emas Tamasia kini menjadi bagian dari PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Attaqwa atau BPRS Attaqwa, setelah tahun lalu sempat mengumumkan pivot menjadi pedagang emas fisik.

Dalam keterangan resminya, BPRS Attaqwa menyebut produk Tamasia akan menjadi Tabungan Emas Berencana Indonesia. Pengguna diminta untuk segera memperbarui aplikasinya dengan versi teranyar.

Dikatakan juga, BPRS Attaqwa berfokus pada inovasi lewat produk Tabungan Wadiah, Tabungan Mudharabah, Deposito Mudharabah, payment point online bank (PPOB), pembiayaan model kerja proyek, multiguna dan konsumtif.

“Menjadi bagian produk dari Bank Syariah Attaqwa merupakan komitmen Tamasia untuk berbenah menjadi lebih baik. Tujuannya agar semua pelanggan Tamasia dapat memperoleh kemudahan dalam bertransaksi dan kenyamanan ke berbagai macam layanan dan di masa mendatang,” tulisnya.

Sebagai informasi, BPRS Attaqwa adalah lembaga keuangan syariah yang berdiri sejak 1994, terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Tampilan pembaruan aplikasi Tamasia / Tamasia

Namun, tidak disebutkan lebih lanjut apakah penggabungan produk ini berarti PT. Tamasia Global Sharia, entitas yang menaungi Tamasia, turut diakuisisi atau tidak. DailySocial.id sempat mencoba mengonfirmasi hal ini ke CEO Tamasia Dendy Dwi Putra, tetapi belum ada respons hingga artikel ini dimuat.

Sempat umumkan pivot

Sekadar informasi, Tamasia dikenal sebagai platform jual-beli emas digital yang beroperasi sejak 2017. Namun, Tamasia sempat ramai dikeluhkan sejumlah pengguna, dan OJK menyebutkan tahun lalu bahwa kegiatan usahanya dihentikan sejak Oktober 2018.

Pada awal 2023, Tamasia mengumumkan pivot bisnis menjadi pedagang emas fisik dikarenakan tidak memiliki izin dari BAPPEBTI sebagai pedagang emas digital. Dengan model bisnis baru tersebut, Tamasia mengatakan akan melakukan pembelian logam mulia/tamagold/emas fisik secara online dan akan dikirimkan ke pelanggan usai transaksi pembelian.

Kegiatan usaha perdagangan fisik emas digital telah diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan No 119/2018 tentang Kebijakan Umum Perdagangan Pasar Fisik Emas Digital di Bursa Berjangka serta Peraturan BAPPEBTI No 4/2019 sebagaimana diubah dengan Peraturan BAPPEBTI No 13/2019 Tentang Ketentuan Teknis Penyelenggaraan Pasar Fisik Emas Digital di Bursa Berjangka.

Dalam aturan tersebut, BAPPEBTI memberikan persetujuan kepada pedagang fisik emas digital untuk melaksanakan kegiatan usaha selama memenuhi persyaratan terkait, seperti permodalan, penyimpanan emas, dan pencatatan. Berdasarkan data BAPPEBTI, saat ini hanya ada lima pedagang emas digital yang terdaftar antara lain Indogold, Treasury, LakuEmas, Pluang, dan Sakumas.

Application Information Will Show Up Here

Tamasia Pivot Bisnis Jadi Pedagang Emas Fisik

Platform jual beli emas Tamasia mengumumkan akan pivot bisnis. Melalui unggahan di akun Instagram, pihaknya menyampaikan keterangan resminya.

“Kami Tamasia Indonesia, sejak berdiri hingga kini selalu mengupayakan yang terbaik untuk Tamasian. Namun saat ini, Tamasia berada di kondisi yang harus mengikuti ketentuan regulator sehingga perlu bertransformasi business model. Oleh karena itu, kami memohon maaf kepada Tamasian jika ada beberapa perubahan yang terjadi.”

Perusahaan pun menutup, “Sekali lagi kami ucapkan permohonan maaf. Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada kami. Itu, sangatlah berharga dan kami tidak pernah bermaksud menyia-nyiakan kepercayaan itu.”

Sebelumnya, dalam surat pelanggan yang tersebar di media sosial, perusahaan menyampaikan, “Melalui email ini kami ingin menyampaikan bahwa Tamasia akan bertransformasi business model menjadi pembelian logam mulia/tamagold/emas fisik melalui media online yang akan sampai di tangan pelanggan setelah pembelian terjadi,” tulis perusahaan.

Atas dasar keputusan tersebut, perusahaan mengambil langkah dengan mendorong para pengguna yang masih memiliki saldo di akun Tamasia untuk menjual emas mereka sampai tanggal 15 Februari 2023.

“Kami menyampaikan permohonan maaf atas informasi ini. Sekali lagi, terima kasih sudah setia menjadi Tamasian,” tutup surat tersebut.

Sebagai catatan, Tamagold bukanlah barang baru di Tamasia. Menurut keterangan resmi perusahaan, Tamagold yang sudah diresmikan sejak April 2021 ini merupakan produk logam emas mulia yang dapat dibeli dengan ukuran terjangkau, mulai dari 0,1 gram, 0,2 gram, dan 0,5 gram. Produk ini menargetkan masyarakat kelas menengah agar dapat membeli emas mini dengan harga terjangkau dan kemasan yang menarik.

Akan tetapi dalam praktiknya, menurut cuitan akun Twitter pengguna Tamasia, dirinya mengaku kesulitan mengakses aplikasi Tamasia sejak awal tahun dan ketika ingin menjual saldo emasnya di aplikasi, ternyata harga jual kembali (buyback) dibanderol di harga Rp800 ribu per gram dan harga beli Rp880.088 untuk 16 Januari 2023.

Mengutip dari harga emas Antam per tanggal tersebut, dipaparkan harga jual emas sebesar Rp1,04 juta per gram dan harga buyback sebesar Rp950 ribu per gram.

Tak hanya harga jual yang selisih jauh dari harga Antam, Tamasia juga memberlakukan harga yang lebih mahal untuk cetak fisik emas sebesar Rp300 ribu untuk 1 gram. Harga ini terpaut jauh dari harga yang dibebankan oleh pemain sejenisnya. Ambil contoh, di Pegadaian harganya dipatok Rp120 ribu untuk ukuran yang sama.

Saat dimintai konfirmasi, Co-founder Tamasia Muhammad Assad mengaku sudah tidak menjabat sebagai CEO perusahaan. Melalui pesan singkat kepada DailySocial.id, ia menyampaikan, “Saya sudah setahun lebih bukan lagi CEO Tamasia,” ucapnya.

Posisi CEO Tamasia kini dipegang oleh Dendy Dwi Putra. Hingga berita ini diturunkan, Dendy tidak merespons seluruh pertanyaan yang dikirimkan DailySocial.id.

Tidak terdaftar di BAPPEBTI

Sebelumnya, perusahaan sejenis Orori juga dikabarkan tidak memenuhi kewajibannya. Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari manajemen terkait informasi tersebut. Baik situs dan kantor pusat Orori telah ditutup. Akun media sosialnya dihujani oleh keluhan konsumen yang tidak menarik dananya.

Baik Tamasia dan Orori, tidak terdaftar di BAPPEBTI sebagai pedagang emas digital. Menurut BAPPEBTI, sejauh ini hanya ada lima perusahaan yang sudah terdaftar. Mereka adalah IndoGold, Treasury, LakuEmas, Pluang, dan Sakumas. Kelima perusahaan ini membentuk asosiasi Perkumpulan Pedagang Emas Digital Indonesia (PPEDI) atau Indonesia Digital Gold Traders Society (IDGTS).

Sesuai amanat Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 119 Tahun 2018 tentang Kebijakan Umum Perdagangan Pasar Fisik Emas Digital di Bursa Berjangka serta Peraturan BAPPEBTI Nomor 4 Tahun 2019 sebagaimana diubah dengan Peraturan BAPPEBTI No 13 Tahun 2019 Tentang Ketentuan Teknis Penyelenggaraan Pasar Fisik Emas Digital di Bursa Berjangka, BAPPEBTI telah memberikan persetujuan kepada pedagang fisik emas digital yang telah memenuhi persyaratan,seperti aturan mengenai permodalan, penyimpanan emas, pencatatan, dan lainnya.

Sesuai regulasi, setiap perusahaan terdaftar wajib mencantumkan di mana mereka menyelenggarakan perdagangan emas fisik dan mencatatkan transaksi kliring dan penyelesaian transaksi. Sebagai contoh, Pluang dan Sakumas menyelenggarakan perdagangan emas fisiknya di PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) dan mencatatkan transaksi kliring dan penyelesaian transaksi di PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI).

Ketua PPEDI dan juga CEO Lakuemas Junior Sambyanto menuturkan, pemberian izin kepada pedagang fisik emas digital sudah lama ditunggu bukan hanya oleh pedagang, melainkan masyarakat yang ingin adanya kepastian keamanan investasi emas fisik. “Lakuemas bangga menjadi salah satu pedagang yang mendapat persetujuan dan berkomitmen untuk memajukan industri ini melalui IDGTS bersama dengan pedagang yang lain,” ucapnya dikutip dari CNBC Indonesia.

Popularitas emas digital juga sejalan dengan banyaknya platform aplikasi investasi ataupun e-commerce yang menyediakan pilihan tersebut. Keberadaan payung hukum serta berdirinya asosiasi dapat memberikan perlindungan dan jaminan keamanan kepada setiap investor emas digital, sekaligus sebagai bentuk kontrol dan landasan yang jelas bagi para penyedia jasa investasi.

Seperti diketahui, emas digital merupakan emas yang catatan kepemilikannya dilakukan secara digital atau elektronis. Emas digital telah menjadi salah satu instrumen investasi yang digemari oleh masyarakat dari semua kalangan karena performanya dianggap lebih stabil dibandingkan kelas aset lainnya.

IndoGold sebagai salah satu pedagang yang juga menjual emas melalui gerai offline dan online, menyampaikan sebelum pandemi kebiasaan masyarakat untuk aktivitas jual beli masih di dominasi oleh transaksi secara fisik atau kehadiran di tempat. Seiring berjalannya waktu, selama dan sesudah pandemi, kepercayaan masyarakat untuk bertransaksi melalui online sudah mulai menjadi bagian dari cara investasi yang dipercaya.

“Masyarakat juga sudah bisa menerima cara transaksi emas secara online. Tercatat transaksi online di 2022 mengalami peningkatan hampir 100% dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” terang Managing Director IndoGold Amri Ngadiman saat dihubungi DailySocial.id.

Kendati begitu, dalam data internal perusahaan per tahun lalu, kontribusi antara gerai offline masih mendominasi dengan persentase bisnis sebesar 65% dibandingkan dengan platform online sebesar 35%. IndoGold sendiri memiliki aplikasi tersendiri dan empat gerai offline berada di Tangerang. Perusahaan memiliki tiga produk: Rencana Emas, Gadai Cicil Emas, dan Gadai Emas.

Application Information Will Show Up Here

Bareksa Rencanakan Garap Kelas Investasi Saham dan Obligasi Korporasi

Bareksa mengumumkan sedang mempersiapkan kelas aset saham dan obligasi perusahaan sebagai upaya mewujudkan posisi perusahaan sebagai marketplace investasi. Sejak beroperasi di 2016, bisa dikatakan mereka tidak segencar pemain sejenisnya, sebut saja Pluang yang semakin kaya dalam menawarkan berbagai kelas aset investasi kepada para penggunanya.

Co-founder dan CEO Bareksa Karaniya Dharmasaputra menuturkan, penambahan kelas aset lainnya diharapkan dapat meningkatkan antusiasme investor ritel dan semakin aware dengan berbagai produk investasi. Ia menilai saat ini, momentum investor pemula dan mahir sedang sama-sama tumbuh, sehingga kesempatan ini perlu dimanfaatkan secara maksimal oleh para platform investasi.

“Nantinya kami akan tumbuh produk investasi di Bareksa untuk masuk ke bursa saham dan corporate bonds,” ucapnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (2/12).

Sebenarnya, rencana Bareksa untuk masuk ke obligasi korporasi sudah diumumkan sejak 2019 bersama FIFGroup. Namun, ditunda karena ada isu di bagian regulasi. Hingga kini, Bareksa menyediakan produk invetasi reksa dana, Surat Berharga (SBN) Ritel, dan emas. Terhitung telah memiliki 2,6 juta investor ritel dengan pertumbuhan 115% secara year on year.

Dalam kesempatan tersebut, perusahaan juga mengumumkan penambahan kemitraan dengan Pegadaian untuk BareksaEmas. Kerja sama serupa juga sebelumnya telah dilaksanakan perusahaan dengan IndoGold dan masih berlangsung hingga saat ini.

Menurut Karaniya, kehadiran Pegadaian tentunya menambah pilihan pengguna untuk berinvestasi emas dan memperoleh benefit yang ditawarkan Pegadaian. Pengguna dapat memperoleh produk tabungan emas Pegadaian yang merupakan layanan beli dan titip emas yang memudahkan investasi emas fisik secara mudah dan aman.

“Pegadaian sangat antusias membangun kerja sama dengan Bareksa yang merupakan platform finansial dan investasi pertama yang menggunakan Tabungan Emas Pegadaian. Kini seluruh masyarakat bisa menabung emas dengan mudah dan cepat melalui aplikasi Bareksa,”kata Direktur Teknologi Informasi dan Digital Pegadaian Teguh Wahyono yang turut hadir dalam kesempatan tersebut.

Pengguna dapat memiliki produk tersebut melalui aplikasi Bareksa tanpa perlu datang ke kantor cabang Pegadaian karena proses pendaftaran dilakukan sepenuhnya secara online. Tabungan emas ini memiliki beberapa manfaat sebagai nilai tambahnya, seperti dapat dijadikan pembiayaan syariah untuk memperoleh kuota haji, bisa menggadaikan tabungannya untuk memperoleh pembiayaan.

“Ke depan, fitur ini juga akan kami integrasikan dengan BareksaUmroh yang menyediakan fitur investasi reksa dana pasar uang syariah untuk tabungan perjalanan umrah dan haji di platform Bareksa,” tambah Karaniya.

Bareksa Emas Pegadaian
Peluncuran kemitraan Bareksa dan Pegadaian / Bareksa

BareksaEmas menawarkan berbagai fitur unggulan. Di antaranya, proses registrasi dan validasi KYC (Know Your Customer) sepenuhnya dilakukan secara online. Selain itu, Tabungan Emas Pegadaian di Bareksa menawarkan nominal transaksi mulai dari Rp50.000, baik untuk pembelian atau penjualan (buyback). Investor juga dapat membeli (top up) atau pun menjual emas di BareksaEmas hingga 100 gram per hari.

Pembayaran di BareksaEmas bisa dilakukan melalui transfer bank, internet banking, ATM, virtual account, hingga uang elektronik. Salah satu moda pembayaran yang sangat simpel dan seamless adalah OVO karena bisa terverifikasi otomatis secara real time dan tanpa ada biaya administrasi.

Bagi nasabah baru yang hendak membuka Tabungan Emas di aplikasi Bareksa caranya sangat mudah. Cukup buka aplikasi Bareksa, pilih mitra pengelola emas “PT Pegadaian”, lalu tentukan jumlah emas yang akan dibeli dalam bentuk satuan gram atau rupiah.

Pengguna aplikasi wajib melengkapi data secara benar. Pada tahap akhir nasabah diminta untuk melakukan proses pembayaran. Jika proses pembayaran sukses, maka secara otomatis emas yang dibeli akan tercatat di fitur Tabungan Emas pada akun pengguna Bareksa.

Karaniya melanjutkan, kehadiran BareksaEmas ini nantinya akan diintegrasikan dengan platform Grab, mengingat perusahaan ride hailing tersebut sudah menjadi salah satu pemegang saham di Bareksa dalam putaran Seri C yang diumumkan beberapa waktu lalu.

Gerbang awal memperkenalkan dunia investasi

Emas logam mulia terus menjadi pilihan investasi masyarakat luas karena bisa menjadi safe haven di saat market crash, serta dinilai berkesesuaian dengan syariah. Selama pandemi, gejolak pada aset berbasis saham mendorong naiknya permintaan atas aset safe haven seperti emas. Saat ini harga emas berada di level baru yakni rata-rata Rp820 ribu per gram, melonjak 41% dari rata-rata harga 2018 yakni Rp570 ribu per gram, sehingga emas dapat menjadi pilihan investasi jangka panjang bagi investor.

Alternatif investasi ini bisa dianggap sebagai pintu gerbang untuk memperkenalkan dunia investasi kepada lebih banyak investor baru, terlebih instrumen ini sudah begitu familiar di telinga orang Indonesia.

Hasil survei Jakpat pada awal tahun ini menunjukkan sebanyak 46% responden di Indonesia memiliki investasi emas. Angka tersebut menjadi tertinggi dibandingkan instrumen lainnya, seperti reksa dana (32%) dan deposito bank (30%). Berikutnya, saham (22%), properti (18%), valuta asing (10%), dan hanya 5%-7% yang memilih obligasi dan sukuk. Sementara itu, masih ada 29% yang tidak berinvestasi.

Application Information Will Show Up Here

Pandemi Mendorong Minat Investasi Emas, Dongkrak Jumlah Pengguna IndoGold

IndoGold selaku penyedia platform investasi emas berbasis aplikasi, menyebutkan saat pandemi telah mengalami pertumbuhan bisnis yang positif. Tercatat perusahaan mengalami peningkatan jumlah pengguna hingga 40%, sehingga awal tahun 2021 jumlah pengguna mencapai lebih dari 800 ribu orang.

Kepada DailySocial, Managing Director IndoGold Amri Ngadiman mengungkapkan, di tengah situasi yang tidak menentu seperti pandemi, banyak orang menjadikan emas sebagai investasi yang aman sebagai alat pelindung nilai. Hal ini berdampak positif bagi kinerja bisnis IndoGold.

Meskipun saat ini sudah banyak platform investasi online yang menawarkan produk dan layanan serupa, namun IndoGold mengklaim memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Di antaranya adalah, IndoGold terintegrasi secara online dan offline, mereka memiliki kantor cabang yang dapat melayani secara langsung dalam berinvestasi emas.

“Kami menyadari bahwa dalam menghadirkan produk keuangan yang inklusif, haruslah menjangkau semua kalangan. Kantor cabang kami tidak hanya melayani jual-beli emas, akan tetapi juga melayani gadai emas. Kantor cabang kami terletak di unit pasar Malabar Tangerang. Rencananya IndoGold akan berekspansi secara offline dengan menambah kantor cabang baru di tahun ini,” kata Amri.

Sebelumnya IndoGold juga telah memperluas kolaborasi dengan layanan dompet digital seperti GoPay dan payment gateway Doku untuk menambah pilihan pembayaran kepada pengguna.

Di Indonesia, emas memang menjadi salah satu katalisator platform investasi, mendorong minat masyarakat untuk berinvestasi secara online. Layanan investasi emas sekarang bisa ditemui di mana-mana, adapun aplikasi yang memberikan layanan serupa juga sudah banyak opsinya, seperti:

Platform Minimal Investasi
e-mas Rp100
Indogold Rp500
Lakuemas Rp50.000
Pegadaian Rp5.000
Pluang Rp10.000
Sehatigold Rp20.000
Tamasia Rp10.000
Tanamduit Rp10.000
Treasury Rp5.000

Luncurkan fitur auto-debet

Hingga saat ini fitur yang menjadi pilihan pengguna adalah fitur beli emas, sebagian besar pengguna menabung emas secara berkala. Harga beli emas yang ditampilkan IndoGold diperbarui secara real time mengikuti harga pasar. Untuk mempermudah pengguna mengelola investasi emas mereka, IndoGold meluncurkan fitur auto-debet. Melalui fitur ini para pengguna dapat menjadwalkan pembelian emas secara otomatis lewat pemotongan saldo KASPRO.

“Investasi emas secara berkala kami permudah dengan adanya fitur auto debet, sehingga memungkinkan para pengguna dapat menjadwalkan pembelian emas secara otomatis lewat pemotongan saldo KASPRO,” kata Amri.

Para pengguna dapat membeli emas secara berkala dengan fitur auto debet mulai dari Rp10 ribu. Hasil investasi emas yang telah dilakukan dapat dicairkan dalam bentuk uang tunai secara langsung ke rekening bank yang telah didaftarkan atau ditukarkan menjadi logam emas bersertifikat ANTAM atau UBS kadar 99,99% yang pengirimannya terasuransi kemana pun di seluruh Indonesia.

“Kami harap dengan fitur baru ini dapat menumbuhkan kebiasaan finansial yang sehat sehingga para pengguna dapat meraih tujuan finansial di masa depan. Dalam menghadirkan solusi investasi emas online yang aman dan terpercaya, IndoGold telah terdaftar dan diawasi oleh OJK serta memperoleh sertifikasi ISO 27001:2013 yang merupakan standar global dalam penerapan manajemen keamanan informasi,” ujar Amri.

Tahun ini IndoGold tengah mempersiapkan rencana penggalangan dana untuk ekspansi bisnis mereka. Harapannya IndoGold bisa menjangkau lebih banyak lagi masyarakat untuk berinvestasi emas.

Gambar Header: Depositphotos.com

Application Information Will Show Up Here

Pegadaian Gaet Shopee, Incar Transaksi Emas dari Kanal Digital

Pegadaian menggaet Shopee sebagai rekanan channeling penjualan emas lewat kanal digital. Kerja sama ini bertujuan untuk memperluas akses produk tabungan emas dan mempermudah masyarakat dalam investasi emas. Kerja sama serupa sebelumnya sudah dilaksanakan dengan Tokopedia pada Mei 2019.

Kepada DailySocial, Direktur TI dan Digital Pegadaian Teguh Wahyono mengatakan, menggaet mitra e-commerce merupakan strategi perseroan dalam memperluas akses masyarakat untuk mendapatkan produk dan layanan Pegadaian secara online.

Pengguna aplikasi e-commerce rata-rata memiliki demografi milenial yang digital savvy dan sebagian besar dari mereka adalah investor pemula yang masih belajar investasi. Dari situ, Pegadaian mendapat pangsa pasar yang besar dan transaksi yang besar pula.

“Sehingga cocok dengan Tabungan Emas Pegadaian yang dijual mulai dari small denominasi Rp500,” tuturnya.

Dipaparkan kemitraan dengan Shopee mendapat antusiasme yang baik. Sejak Oktober kemarin, saat kemitraan baru dimulai, pada minggu-minggu awal konsumen baru tembus 60 ribu orang dengan saldo emas hampir 2 kg. Sekarang sudah tembus 120 ribu konsumen dengan saldo emas 6 kg.

“Bulan November ini akan lebih banyak program kreatif di Shopee seperti 11.11, saya yakin akan semakin ramai.”

Adapun dengan Tokopedia, transaksi yang tercatat pada akhir September 2020 sudah mencapai 1,5 juta konsumen dengan saldo emas 137 kg. “Yang menarik, transaksi bulanan Tokopedia rata-rata 500 ribu transaksi per bulan, bahkan di puncak pandemi April-Mei transaksi di atas 1,2 juta transaksi/bulan.”

Menurutnya, investasi emas semakin diminati masyarakat karena secara fundamental, emas menguntungkan jika digunakan untuk investasi jangka panjang. Nilainya selalu naik di atas inflasi, melebih bunga tabungan atau deposito. Selain itu, secara badan hukum, Pegadaian menjamin fisik emas tersedia sebelum transaksi dan merupakan BUMN yang diawasi OJK.

“Transaksi bisa online maupun offline di lebih dari 4 ribu outlet, 13 ribu agen dan partner seperti BRILink, LinkAja, dan sebagainya. Selain itu, emas bisa dicetak, ditransfer ke seluruh Indonesia atau dijual belikan kapan saja, masih banyak benefit lainnya.”

Selain Tokopedia dan Shopee, sebenarnya Pegadaian juga telah bekerja sama dengan mitra dari perusahaan teknologi lainnya. Salah satunya dengan Bukalapak untuk aplikasi Mitra Bukalapak.

Di sana Bukalapak menyediakan fitur tabungan emas untuk permudah pelanggan warung Mitra Bukalapak untuk mulai menabung dan berinvestasi emas dengan harga mulai dari Rp10.000. “Yang di marketplace masih dalam proses, tapi di Mitra Bukalapak sudah jalan sekitar Juli 2020.”

Selain itu, Pegadaian menyediakan produk pinjaman seperti kredit motor dan multiguna di Blibli, OYO, OLX, Mobil123.com, dan LinkAja. “Ada beberapa lagi dalam pipeline yang menyasar nasabah mature, tapi belum bisa sebut nama [perusahaannya].”

Dengan semakin banyaknya mitra digital yang digaet Pegadaian, sambungnya, tidak membuat perseroan mengurangi ekspansi lokasi kantor cabangnya. Dia berencana untuk mengalihkan fungsinya, yang dulunya hanya menerima transaksi gadai saja, akan ditransformasi ke layanan mandiri (self service) dan layanan edukasi atau konsultasi produk yang butuh percakapan tatap muka.

“Saat ini kantor cabang terus ditambah dengan kerja sama dengan agen dari BRILink yang saat ini sudah mencapai 450 ribu agen itu,” pungkasnya.

Kerja sama dengan Shopee

Teguh menuturkan kerja sama dengan Shopee pada tahap awal ini untuk fitur Tabungan Emas Pegadaian. Ia adalah layanan beli dan titip emas yang memudahkan investasi emas secara aman, mudah, murah, dan terpercaya.

Produk ini dapat diakses secara konvensional maupun digital, salah satunya dengan aplikasi Shopee. Investasi mulai dari Rp500, selanjutnya nasabah bisa membeli emas mulai dari Rp5 ribu.

Lalu, terdapat fitur transfer emas ke sesama pengguna Shopee minimal 0,01 gram dan maksimal 100 gram; wajib memiliki saldo yang tidak bisa ditarik (mengendap) minimal 0,05 gram dan mendapat buku setelah nasabah ke cabang Pegadaian yang didaftarkan.

Direktur Shopee Indonesia Christin Djuarto mengatakan, kerja sama ini adalah bentuk komitmen perusahaan untuk terus berinovasi dalam menghadirkan kebutuhan pengguna yang selaras dengan perkembangan zaman. Selain itu, dapat menjadi perpanjangan tangan dari Pegadaian dalam menghadirkan akses mudah bagi masyarakat untuk membangun budaya menabung dan berinvestasi, khususnya dalam bentuk tabungan emas.

“Shopee berharap kolaborasi ini dapat menghadirkan solusi praktis dalam bertransaksi dengan aman dan terpercaya, serta mendukung perluasan jangkauan produk dan layanan produk investasi melalui platform e-commerce untuk seluruh lapisan masyarakat,” imbuh Christin dalam keterangan resmi.

Bagi nasabah baru yang hendak membuka Tabungan Emas di Shopee, cukup mengunjungi halaman Tabungan Emas pada aplikasi Shopee. Lalu menentukan jumlah emas yang akan dibeli dalam bentuk satuan gram atau Rupiah.

Pengguna aplikasi wajib melengkapi data agar verifikasi KTP dapat dilakukan. Pada tahap akhir, nasabah diminta untuk melakukan proses pembayaran. Jika proses pembayaran sukses, maka secara otomatis emas yang dibeli akan tercatat di fitur Tabungan Emas pada akun pengguna Shopee.

Selanjutnya, nasabah diberi waktu 6 (enam) bulan terhitung dari tanggal pembukaan rekening Tabungan Emas untuk melakukan registrasi ke Cabang Pegadaian. Pada tahun pertama, nasabah dibebaskan dari biaya penyimpanan, selanjutnya Pegadaian akan mengenakan biaya sebesar Rp 30.000 per tahun.

Application Information Will Show Up Here

Katalisator Tren Investasi di Platform Digital

Berdasarkan hasil survei nasional tentang literasi keuangan yang dilakukan OJK pada tahun 2019, indeks literasi keuangan dan inklusi keuangan semakin meningkat dibanding survei serupa tiga tahun yang lalu.

Diakui OJK, peningkatan tersebut disokong banyak faktor, termasuk hadirnya platform digital yang memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan keuangan.

Salah satu yang menarik perhatian adalah peningkatan awareness layanan investasi, sesuatu yang kurang membumi jika dibandingkan dengan layanan pembayaran dan pembiayaan. Di konsep ini, masyarakat harus menyisihkan sebagian pendapatan untuk tujuan-tujuan finansial di kemudian hari.

Emas digital sebagai katalisator

Platform investasi digital sendiri sebenarnya sudah ada sejak awal dekade. Layanan komunitas dan jual beli saham Stockbit, misalnya, sudah hadir sejak tahun 2013. Meski demikian, konsep investasi saham masih cukup asing dibanding konsep investasi tradisional yang lebih dikenal masyarakat, seperti properti dan emas batangan.

Memasuki tahun 2017, beberapa startup menghadirkan aplikasi investasi emas yang dihadirkan secara digital. Konsumen tidak harus memiliki emas secara fisik dan memungkinkan investasi dengan nominal yang sangat kecil, dari 0,0001 gram. Situs jual-beli perhiasan Orori memperkenalkan aplikasi e-mas pada September 2017. Enam bulan kemudian, Tokopedia mengintegrasikan layanan investasi emas di platformnya.

Hadir di lokapasar populer sontak meningkatkan traksi penjualan emas digital. Beberapa layanan lain pun bondong-bondong adopsi model serupa sampai saat ini. Misalnya Bukalapak dan Koinworks menggandeng Indogold, Gojek dan Dana menggandeng Pluang, Grab menggandeng Tamasia, dan Tokopedia yang kini memilih bermitra dengan Pegadaian. Di luar layanan tersebut ada juga aplikasi seperti Treasury, Tanamduit,  Sehatigold, dan Lakuemas.

Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange/JFX) kemudian meresmikan komite khusus pemain emas digital.

Para founder melihat adanya potensi pasar yang menjanjikan, termasuk dalam kondisi pandemi saat ini. CEO Dana Vincent Iswara mengatakan, “Kami melihat masyarakat mulai mengurangi pengeluaran yang tidak perlu dan memilih untuk berinvestasi jangka panjang dengan membeli emas. Melalui fitur DANA eMAS, pengguna dapat memulai investasi emas secara online dengan praktis [..]  Kehadiran fitur ini juga merupakan upaya berkelanjutan untuk ikut mengedukasi masyarakat mengenai investasi dan mempercepat inklusi keuangan.”

Platform Minimal Investasi
e-mas Rp100
Indogold Rp500
Lakuemas Rp50.000
Pegadaian Rp5.000
Pluang Rp10.000
Sehatigold Rp20.000
Tamasia Rp10.000
Tanamduit Rp10.000
Treasury Rp5.000

Potensi pangsa pasar

Menurut data proyeksi yang dihimpun Statista, tahun ini setidaknya akan ada 191,6 juta pengguna ponsel pintar di Indonesia. Jelas itu menjadi target penting para pengembang platform investasi emas digital.

Sepanjang tahun 2019, menurut data yang dihimpun Treasury.id dan China Gold Association, permintaan emas mencapai 54 ton, yang berarti 0,2 gram permintaan per kapita dengan nilai $3,5 miliar. Masih jauh jika dibandingkan India dan Tiongkok. Namun berdasarkan tren yang ada, pasar cukup optimis terjadi peningkatan hingga 0,72 gram per kapita di tahun mendatang dengan potensi nilai $12,6 miliar.

Terkait potensi pasar ke depan, Co-Founder Pluang Claudia Kolonas saat meresmikan kerja sama strategisnya dengan Gojek berujar, “Kami melihat bahwa ada kesadaran dan minat masyarakat untuk mulai berinvestasi demi masa depan; dan emas dengan profil risiko yang minim dan menguntungkan masih menjadi pilihan favorit investasi masyarakat. Melalui GoInvestasi kami memberikan solusi finansial untuk semua masyarakat Indonesia. Kemitraan dengan GoPay membuka peluang semua orang kini dapat berinvestasi.”

Sebagai raksasa digital di Indonesia, decacorn Gojek bersemangat turut memperebutkan kue pasar emas digital. September lalu, melalui unit venturanya Go-Ventures, Gojek memimpin pendanaan Seri A Pluang senilai 42 miliar Rupiah. Selain integrasi yang diperdalam, pendanaan tersebut diharapkan dapat melahirkan instrumen investasi lain lewat platform Pluang.

Terlepas dari aspek kultural, emas dipilih karena dipandang sebagai instrumen yang memiliki stabilitas dan relatif lebih kecil risikonya. Hal itu juga yang menjadi pertimbangan Managing Director GoPay Budi Gandasoebrata dalam meluncurkan GoInvestasi. Data internal perusahaan juga menunjukkan tren potensial di sektor ini.

“Berdasarkan data GoPay, investasi adalah salah satu tren penggunaan yang meningkat saat ini. Oleh karena itu, kami yakin fitur investasi yang transparan dapat dilakukan kapan saja, di mana saja akan memenuhi kebutuhan pengguna.”

Tampilan fitur GoInvestasi yang dirilis Gopay dan Pluang / Pluang
Tampilan fitur GoInvestasi yang dirilis Gopay dan Pluang / Pluang

Mendorong investasi lainnya

Literasi finansial yang terus meningkat mendorong minat investasi. Masyarakat pun makin antusias mengeksplorasi berbagai instrumen lain. Juli 2020 lalu, DailySocial dan Populix mengadakan sebuah survei dengan responden pengguna aplikasi investasi, sebagian besar kalangan muda (22-38 tahun). Hasilnya reksa dana (67%) menjadi instrumen yang saat ini paling diminati. Di bawahnya ada emas (62,7%) dan saham (44,5%). Sebanyak 43,5% responden mengalokasikan 1-10% pendapatannya untuk investasi dan 35,9% sebanyak 10-20%.

Tren di platform reksa dana juga bisa dikatakan mirip dengan emas. Banyak platform yang hadir secara standalone, seperti Ajaib, Bareksa, Bibit, Moduit, Tanamduit, dan Raiz Invest. Para unicorn juga menghadirkan layanan reksa dana di platformnya dengan menggandeng beberapa mitra. Awalnya Bukalapak menggunakan mekanisme yang sama, tapi awal Oktober 2020 ini mereka menunjukkan keseriusan dengan mendirikan PT Buka Investasi Bersama yang udah mengantongi lisensi APERD.

“BukaReksa merupakan platform awal kami untuk memahami pendekatan terbaik dalam menghadirkan solusi investasi mikro berbasis teknologi. Dalam perjalanannya, ada beberapa aspek penting yang menjadi prioritas kami untuk terus berinovasi dan memperluas akses, yaitu independensi, peningkatan dari segi operasional, keamanan dan pengawasan regulator yang menjadi sangat penting untuk meningkatkan kepuasan dan kenyamanan investor,” jelas AVP Investment Solution and Financing Bukalapak Dhinda Arisyiya.

Reksa dana juga cenderung bisa dimulai siapa saja, karena minimal investasi yang lebih terjangkau. Hampir semua produk bisa diperoleh dengan investasi minimum Rp10.000. Proses pencairannya juga mudah, seperti menjual emas. Secara lebih teknis, reksa dana yang terdiri dari kumpulan banyak investor memungkinkan diversifikasi portofolio secara efektif, sehingga menghasilkan risiko yang cenderung lebih minim. Ini menjadi cara penjajakan bagi investor pemula untuk mengenal pasar modal.

Perbandingan reksa dana dengan instrumen investasi perbankan / Tanamduit
Perbandingan reksa dana dengan instrumen investasi perbankan / Tanamduit

Gelombang berikutnya

Rata-rata platform investasi yang bermunculan akhir-akhir ini memang menargetkan kalangan investor muda (pemula). Hal tersebut diakui Co-Founder & CEO Ajaib Group Anderson Sumarli. Selain reksa dana, mereka baru saja mematangkan layanan investasi saham. “Pada dua bulan pertama sejak diluncurkannya layanan saham di Ajaib, kami sudah mencatatkan puluhan ribu pengguna baru, yang kebanyakan di antaranya merupakan generasi milenial.”

Geliat investasi yang makin menguat di kalangan itu juga mendorong pemain lain menyuguhkan produk-produk baru. Pluang tergolong cukup berani dengan meluncurkan produk investasi berjangka Micro E-mini S&P 500 Index Futures untuk memperluas akses kaum milenial dalam menjangkau produk investasi di indeks saham perusahaan publik Amerika Serikat dengan terjangkau, praktis, dan aman.

Claudia menjelaskan, perusahaan melirik instrumen investasi ini karena ingin memberikan perluas kesempatan investor Indonesia untuk mendiversifikasi portofolio investasinya, mengingat alternatif ini masih awam buat sebagian besar orang Indonesia. ia dia mengaku belum memiliki gambaran secara industri berapa banyak investor yang berminat berinvestasi secara offshore (di luar negeri).

Produk indeks berjangka yang ditawarkan Pluang ini ditransaksikan di bursa derivatif terbesar di dunia, Chicago Mercantile Exchange. Perusahaan tertarik memilih Indeks S&P 500 karena indeks ini memiliki kinerja yang unggul dengan pertumbuhan 325,54% dalam 10 tahun terakhir per 31 Desember 2019.


Gambar Header: Depositphotos.com

Gandeng Pluang, Dana Tambah Fitur Investasi Emas di Aplikasi

Dana menjadi pemain uang elektronik berikutnya yang merilis fitur investasi emas digital di dalam aplikasinya dengan fitur Dana eMas. Pluang menjadi mitra penyedia untuk fitur tersebut — sebelumnya juga bermitra dengan Gojek untuk merilis GoInvestasi.

Dituliskan dalam keterangan resminya, pandemi telah menciptakan ketidakpastian di pasar modal dan keuangan yang menyebabkan aset-aset investasi bereksiko tinggi berguguran. Para investor kemudian menata ulang portofolio investasinya dengan menempatkan uangnya pada instrumen safe-haven, salah satunya emas.

Secara historikal pun, harga emas dunia terus menanjak dan terus mencetak rekor baru. Di pasar lokal, harga emas Antam sepanjang tahun ini (year-to-date) naik lebih dari 30%.

“Di tengah kondisi ketidakpastian akibat pandemi Covid-19, kami melihat masyarakat mulai mengurangi pengeluaran yang tidak perlu dan memilih untuk berinvestasi jangka panjang dengan membeli emas. Melalui fitur Dana eMas yang ada di aplikasi Dana, pengguna kini dapat memulai investasi emas secara online dengan praktis,” kata Co-Founder dan CEO Dana Vincent Iswara, Jumat (7/8).

Fitur ini, lanjut Vincent, diperuntukkan bagi pemilik akun Dana Premium. Untuk mulai membeli emas, pengguna dapat memilih mulai dari 0,01 gram atau kurang dari Rp10 ribu secara langsung tanpa biaya. Selain transaksi emas jual dan beli, pengguna bisa membeli emas dengan program cicilan dari 3-24 bulan.

Co-Founder Pluang Claudia Kolonas mengatakan bahwa kedua perusahaan percaya bahwa kunci pemberdayaan adalah menciptakan produk yang tidak terlalu mengintimidasi dan membangun keyakinan bahwa produk keuangan yang baik dapat dinikmati oleh siapa pun, bukan hanya segelintir orang saja.

“[..] Semua orang berhak untuk mempunyai tabungan demi masa depan yang lebih cerah. Kerja sama Pluang dengan Dana meluncurkan Dana eMas bertujuan untuk membantu kami memenuhi visi dan misi tersebut,” ucap Claudia.

Perlu dicatat, fitur ini belum menyediakan emas fisik saat penarikan atau penjualan dari portofolio pengguna Dana. Namun, pihak Pluang memastikan bahwa investasi ini aman karena perusahaan ada di bawah PT PG Berjangka yang sudah terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Emas nasabah sepenuhnya disimpan dan dijamin oleh Kliring Berjangka Indonesia (KBI). “Dengan begitu, semua transaksi yang terjadi tidak hanya tercatat dalam aplikasi, tapi juga tercatat di badan pemerintah yang berwenang dan fisik emas disimpan dan dijamin oleh KBI yang statusnya BUMN,” tandas Vincent.

Paling banyak pemain

Emas merupakan salah satu komoditas tertua di dunia dan investasi safe haven. Sejumlah kelebihan ini akhirnya membuat pamor investasi emas tergolong tinggi dan familiar di telinga orang Indonesia. Oleh karenanya, investasi emas sering kali menjadi gerbang awal untuk menjaring investor baru terjun ke instrumen investasi lainnya.

Adapun, aplikasi yang sejauh ini hanya menyediakan investasi emas selain Pluang, ada Tamasia, E-mas, Lakuemas, IndoGold, Treasury, dan Pegadaian. Semua pemain ini menawarkan kemudahan membeli dan menjual emas secara digital. Pemain tersebut akhirnya digaet oleh pemain digital lainnya. Misalnya ada Bareksa, Tanamduit, Tokopedia, Bukalapak, dan Gojek.

Berkat kemitraan tersebut, total kontribusi pembelian emas secara online mencapai 10% dari transaksi secara nasional. Kontribusinya turut dipicu oleh dampak pandemi, menurut laporan dari The Ken.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Indonesia Kini Miliki Komite Khusus Pemain Emas Digital

Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange/JFX) meresmikan komite khusus menangani pemain emas digital melalui surat keputusan SK/193/DIR/BBJ/VI/20 tentang pembentukan komite pasar fisik emas digital.

Pembentukan komite ini merupakan mandatori yang dinyatakan oleh perundang-undangan Bappebti, sekaligus untuk mengawasi pemain emas digital yang jumlahnya semakin banyak di Indonesia.

Dalam salinan SK yang diterima DailySocial, terdapat sembilan orang yang duduk menempati posisi sebagai ketua, wakil ketua, dan anggota. CEO dan Founder Orori George Budi Sumantri diangkat menjadi ketua komite, sementara Komisari ABI Commodity Futures Budi Lestijawan Eka Saputra menjadi wakil ketua.

Sisanya adalah anggota yang diisi oleh beberapa pemain startup, seperti Co-Founder Pluang Claudia Kolonas, CEO dan Co-Founder Tamasia Muhammad Assad, dan CEO Indogold Amri Ngadiman. Terdapat perwakilan dari masing-masing institusi lainnya, seperti Pegadaian, Pos Indonesia, dan Kliring Berjangka dalam jajaran anggota.

Lebih lanjut di dalam salinan SK, dipaparkan komite bertugas untuk memfasilitasi keperluan dari anggota dan perantara dengan pemerintah. Komite memberikan pertimbangan dan/atau saran terhadap semua masalah yang berhubungan dengan perdagangan Pasar Fisik Emas Digital.

Di antaranya adalah meneliti dan memberikan pertimbangan secara tertulis kepada Direksi Bursa berkaitan dengan usulan perubahan Peraturan dan Tata Tertib Pasar Fisik Emas Digital; bertindak sebagai mediator jika terjadi perselisihan antar peserta emas digital; memberikan pertimbangan dan rekomendasi secara tertulis kepada Direksi Bursa, dan sebagainya.

Pasal 3 menyebutkan komite bertugas selama dua tahun sejak tanggal berlakunya SK tanggal 10 Juni 2020. Pasal berikutnya menyatakan anggota berhak mengundurkan diri, untuk pengangkatan, perubahan, dan/atau penambahan anggota akan dilakukan dengan Keputusan Direksi Bursa.

Kepada DailySocial, Ketua Komite Pasar Fisik Emas Digital George Budi Sumantri menjelaskan melalui amanat ini, pada tahap awal ia akan mendorong semua pemain emas digital di Indonesia untuk mengikuti undang-undang dan memiliki izin sebagai Pedagang Fisik Emas Digital.

Secara hitungan kasar, pemainnya masih hitungan di bawah 50. Tapi yang sudah berizin masih bisa dihitung dengan jari. Oleh karena itu, untuk sementara komite akan mendata semua pemain sejenis dan menyerahkan laporan tersebut ke Bappebti untuk ditindaklanjuti dan mengambil izin.

“Di luar anggota [komite] di sini, mereka artinya belum ada inisiatif mengambil izin,” ucap dia.

Perlu diketahui, Bappebti menyatakan penjualan emas fisik secara digital harus mendapatkan izin usaha. Pasalnya, lembaga di bawah Kementerian Perdagangan itu telah menerbitkan peraturan perdangan emas digital di Indonesia melalui bursa berjangka. Ketentuan ini tertulis dalam Peraturan Bappebti Nomor 4/2019 tentang Ketentuan Teknis Penyelenggaraan Pasar Fisik Emas Digital di Bursa Berjangka.

GoPay dan Pluang Buat Fitur GoInvestasi, Mudahkan Investasi Emas Online

GoPay dan Pluang meresmikan fitur GoInvestasi untuk memudahkan para pengguna mulai berinvestasi emas online melalui platform Gojek. Sejatinya fitur ini sudah diperkenalkan sejak Maret 2020.

Co-Founder Pluang Claudia Kolonas menjelaskan pihaknya melihat ada kesadaran dan minat masyarakat untuk mulai berinvestasi buat masa depannya. Emas tergolong punya profil risiko yang minim dan masih menjadi pilihan favorit investasi masyarakat.

“Melalui GoInvestasi, kami memberikan solusi finansial yang mudah, terpercaya, dan menguntungkan untuk semua masyarakat Indonesia [..] Kemitraan dengan GoPay membuka peluang semua orang dapat berinvestasi dan menabung,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (9/6).

Managing Director GoPay Budi Gandasoebrata menambahkan, dalam data perusahaan, investasi adalah salah satu tren penggunaan yang meningkat saat ini. “Oleh karena itu, kami yakin fitur investasi yang transparan dapat dilakukan kapan saja, di mana saja akan memenuhi kebutuhan pengguna,” tutur dia.

Dijelaskan lebih jauh, pengguna dapat membeli emas di Pluang mulai dari 0,01 gram atau setara Rp8 ribu saat ini, tanpa biaya tambahan. Kapan pun dibutuhkan, pengguna dapat mencairkan emas dalam bentuk uang tunai ditransfer ke akun GoPay mereka. Emas dapat dicetak menjadi logam emas bersertifikat ANTAM 99,99%.

Selain fitur beli, GoInvestasi juga menyediakan fitur jual dengan selisih harga jual dan beli 3% jika transaksi dilakukan pada hari yang sama.

Dari segi keamanan, kedua perusahaan berkomitmen memastikan semua transaksi di GoInvestasi diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) dan emas yang ditabung dijamin oleh PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI).

Pluang itu sendiri masuk sebagai salah satu portofolio dari GoVentures. Startup yang sebelumnya bernama EmasDigi ini disuntik dana Seri A senilai Rp42 miliar pada September 2019. Selain Gojek, Pluang juga bekerja sama dengan Bukalapak untuk fitur Cicil Emas.

Paling banyak pemain

Emas merupakan salah satu komoditas tertua di dunia dan investasi safe haven. Sejumlah kelebihan ini akhirnya membuat pamor investasi emas tergolong tinggi dan familiar di telinga orang Indonesia. Oleh karenanya, investasi emas sering kali menjadi gerbang awal untuk menjaring investor baru terjun ke instrument investasi lainnya.

Strategi ini akhirnya diimplementasikan oleh berbagai pemain di Tanah Air. Dalam rangkuman laporan DailySocialFintech Report 2019”, sejumlah pemain investasi online tersohor seperti Bareksa, Tanamduit, Tokopedia, Bukalapak, kini mendiversifikasi layanannya tidak hanya investasi reksa dana saja, dengan fitur jual beli emas di dalam aplikasinya.

Adapun, aplikasi yang sejauh ini hanya menyediakan investasi emas selain Pluang, ada Tamasia, E-mas, Lakuemas, IndoGold, Treasury, dan Pegadaian. Semua pemain ini menawarkan kemudahan membeli dan menjual emas secara digital.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Dampak Pandemi, Bisnis Orori Terdongkrak Penjualan Emas

Ketidakpastian kondisi ekonomi akibat pandemi, membuat pilihan investasi sebagian orang beralih ke emas yang merupakan salah satu jenis investasi “save haven”. Pun secara tren global, harga emas selalu menanjak naik. Momentum ini juga dirasakan oleh berbagai penjual emas, salah satunya adalah Orori, situs e-commerce khusus perhiasan.

Founder & CEO Orori George Budi Sumantri mengungkapkan, tren pembelian logam mulia selalu meningkat setiap tahun, seiring lebih banyaknya orang-orang yang mulai mengenal investasi emas secara online. Sayangnya, dia tidak merinci lebih lanjut dengan angka.

“Tren pembelian logam mulai selalu meningkat setiap tahunnya. Untuk transaksi di Orori, saat ini jumlah penjualan logam mulai lebih tinggi dibandingkan perhiasan,” ucapnya kepada DailySocial.

Untuk menjaga momentum tersebut, dia mengungkapkan perusahaan berencana untuk perluas kanal penjualan dengan menggandeng berbagai mitra dari lintas industri, seperti perbankan, e-commerce, dan e-money. Diharapkan pada tahun depan sudah bisa terlaksana.

“Tahun 2021 akan lebih banyak integrasinya dengan channel lain, yang mana tahun 2020 sedang dilakukan proses integrasinya.”

George berujar, sejauh ini kanal penjualan masih berasal dari platform sendiri. Pun untuk penjualan emas online baru tersedia melalui aplikasi e-mas, bisa diunduh versi Android dan iOS.

Sebelumnya, e-mas digandeng sebagai mitra Tokopedia Emas untuk transaksi jual beli emas penggunanya. Hampir satu tahun berjalan, produk ini telah menarik 327.330 pengguna dengan total 62,5 kg emas. Akan tetapi, kerja sama tersebut terputus sejak awal tahun lalu dan kini Tokopedia menggandeng Pegadaian.

“Sejauh ini transaksi e-mas bisa mencapai ribuan [transaksi] setiap bulannya.”

Selain Orori, di Indonesia sudah ada beberapa startup lokal yang tawarkan platform penjualan/pembelian logam mulia. Dua di antaranya Pluang (sebelumnya EmasDigi) dan Tamasia. Para pemain emas digital kini juga sudah dipayungi regulasi yang diterbitkan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Inovasi baru

Kerja sama Orori dengan Sampoerna untuk penjualan emas batangan WARIS pada tahun lalu / Orori
Kerja sama Orori dengan Sampoerna untuk penjualan emas batangan WARIS pada tahun lalu / Orori

George melanjutkan perusahaan melakukan sejumlah penyesuaian karena ikut terdampak pandemi. Dia memberi contoh, salah satunya adalah selama PSBB berlaku, proses produksi atau penyediaan perhiasan dan logam mulia tidak bisa dilakukan layaknya di masa normal.

Dengan demikian, pihaknya harus menyesuaikan kebijakan waktu produksi dan pengiriman perhiasan dan logam mulia. Di samping itu, perusahaan merilis fitur baru yang dirilis secara bersamaan, yakni jasa pengantaran gratis untuk pengguna yang ingin menjual (buyback) cincin pernikahan, berlian, perhiasan, dan logam mulia yang dibeli di Orori.

Hanya saja, fitur ini baru bisa dinikmati untuk konsumen yang berlokasi di area Jakarta dan Bekasi saja. “Jadi bisa jual emas dari rumah, barangnya kita pick-up dan free ongkos kirim. Fitur ini sudah live selama Covid-19.”

DailySocial juga menanyakan terkait pendanaan yang kemungkinan diraih Orori. Hanya saja, George menolak untuk menjawabnya. “Untuk pendanaan akan diumumkan pada saatnya,” tutupnya.

Terakhir, Orori mengumumkan pendanaan Seri B dengan nominal dirahasiakan dipimpin Amand Ventures pada 2018. Pada saat itu, pendanaan difokuskan untuk pengembangan bisnis dan produk.

Application Information Will Show Up Here