Gandeng Truemoney Indonesia, Grab Fokus Akuisisi Mitra Pengemudi

Bertujuan untuk menambah channel akuisisi mitra pengemudi (mobil dan motor), Grab meresmikan kerjasama strategis dengan perusahaan penyedia layanan uang elektronik Truemoney Indonesia. Dalam acara temu media hari ini, Executive Director Grab Indonesia Ongki Kurniawan menyebutkan, saat ini mitra pengemudi Grab di Indonesia sudah berjumlah 5 juta orang dan tersebar di lebih dari 137 kota di seluruh Indonesia. Makin bertambahnya layanan yang tersedia di aplikasi Grab saat ini, menjadi salah satu alasan, mengapa penambahan mitra pengemudi penting untuk dilakukan.

“Setelah merubah tampilan kami menjadi lebih user friendly, Grab Indonesia saat ini mulai memfokuskan peningkatan layanan di luar ride hailing. Seperti GrabFood, GrabFresh hingga GrabExpress, yang membutuhkan tenaga mitra pengemudi dalam jumlah yang besar,” kata Ongki.

Melalui aplikasi Truemoney Indonesia, masyarakat umum yang tertarik menjadi mitra pengemudi bisa melakukan proses pendaftaran langsung melalui aplikasi, juga melalui agen Truemoney Indonesia, yang saat ini sudah berjumlah 16 ribu (toko fisik) dan 25 ribu (digital). Setelah proses pendaftaran melalui aplikasi Truemoney, pihak Grab akan melakukan proses penerimaan lanjutan, memanfaatkan data yang sudah masuk melalui aplikasi Truemoney Indonesia.

“Tentunya kerja sama ini merupakan langkah awal kami di Truemoney Indonesia, yang selama ini fokus kepada layanan remittance di Indonesia,” kata Direktur Operasional Truemoney Indonesia Rio da Cunha.

Kerja sama dengan Ping An Good Doctor

Saat ini Grab Indonesia mengklaimterus meningkatkan layanan lain di luar ride hailing. Yang mula-mula dikejar adalah kolaborasi GrabFresh bersama dengan HappyFresh dan GrabFood yang saat ini mulai agresif ditawarkan kepada pengguna.

“Intinya adalah kami ingin mitra Grab bisa menerima pesanan yang diminta oleh pengguna hingga barang tersebut diantarkan ke rumah pengguna,” kata Ongki.

Salah satu peluang lainnya yang tengah dijajaki adalah kemitraan strategis yang sudah diumumkan bersama dengan Ping An Good Doctor. Disinggung apakah nantinya Grab Indonesia akan menghadirkan layanan kesehatan dalam aplikasi, Ongki menyebutkan saat ini masih dalam proses pengembangan. Meskipun demikian, bisa dipastikan Indonesia akan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang bisa menikmati layanan ini.

Ping An Good Doctor yang berasal dari Tiongkok merupakan salah satu layanan kesehatan populer yang telah memiliki 200 juta pengguna dan menerapkan teknologi seperti artificial-intelligence (AI) assisted online medical consultations, medicine delivery, dan appointment bookings secara online dalam platform.

“Bentuknya seperti apa masih kita diskusikan tentunya. Bisa jadi kami akan menggandeng mitra lokal hingga asing untuk memenuhi layanan kesehatan ini. Fungsi Grab Indonesia di sini nantinya bisa sebagai alat pembayaran atau logistik memanfaatkan teknologi dan layanan yang dimiliki mitra,” kata Ongki.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Cara Grab dan Go-Jek Mendapatkan Talenta Engineer Terbaik

Grab dan Go-Jek saat ini tengah dalam upaya untuk menjadi super app. Keduanya mulai melengkapi aplikasi dengan berbagai layanan untuk keperluan sehari-hari. Di balik itu semua, tentu ada tim engineer solid dan berkualitas. Lebih jelasnya, kami telah merangkum kiat mereka dalam menemukan talenta engineer berkualitas untuk mendukung pengembangan produk.

Kemampuan teknis

Go-Jek dan Grab sama-sama tergolong sebagai startup ternama. Keduanya bisa menghasilkan jutaan permintaan per harinya. Dibutuhkan tim dengan kemampuan teknis mumpuni untuk menangani hal tersebut. Demikian pula para kandidat yang ingin bergabung dengan Grab dan Go-Jek. Sama-sama harus memiliki kualitas teknis yang baik.

Dalam sebuah tulisan di sebuah blog resmi Grab disebutkan bahwa mereka mencari talenta yang sesuai dengan standar teknis yang cukup tinggi. Beberapa standar yang mereka terapkan antara lain: kemampuan untuk menghasilkan kode yang berkualitas, bersih, mudah di baca dan debuggable.

Selain itu untuk tim engineer Grab juga fokus mencari talenta tidak terlalu over analysis dan mudah terjebak sebuah permasalahan. Termasuk juga kemampuan untuk membuat kode bisa dikembangkan dari waktu ke waktu dengan mudah dan terukur.

Sementara Go-Jek menempatkan tiga buah “seleksi teknikal” dalam prosesnya, yakni assignment review, code pairing, dan technical interview. Ketiganya dilakukan bertahap secara runut untuk mengetahui dengan pasti kemampuan teknis setiap kandidat dan kemampuan mereka bisa menyatu dalam tim.

Tahapan code pairing adalah tahapan yang menghasilkan banyak insight. Selain melihat bagaimana kandidat menyelesaikan masalah, melalui tahapan ini kandidat juga akan dilihat mengenai cara mereka menulis kode (coding style) dan pendekatan kandidat dan sebuah masalah (problem solving). Kemudian semuanya akan diperjelas di tahapan technical interview.

Menyesuaikan kultur

Kemampuan kandidat untuk bisa menyesuaikan dengan kultur perusahaan sangat penting. Hal tersebut wajib dimiliki oleh semua kandidat, Grab dan Go-Jek memiliki pertimbangan spesial bagi mereka yang sesuai dengan kultur perusahaan.

Di Go-Jek misalnya, mereka menyebutkan setiap kandidat engineer harus berbicara dengan jajaran petinggi Go-Jek, salah satunya Ajey Gore.

“Percakapan akan berkisar pada aspirasi dan harapan Anda dari Go-Jek, serta harapan kami [Go-Jek] dari Anda,” tulis Go-Jek.

Hal senada juga dilakukan oleh Grab. Bahkan Grab membagikan pola dasar mereka dalam merekrut engineer terbaik. Pertama soal technical fit dan cultural fit, yang kedua pencarian engineer “paling cerdas” (mengacu pada kemampuan belajar dan menyelesaikan masalah) dan “Knowing-Asking-Learning” engineer.

Dengan penjelasan-penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Go-Jek dan Grab sama-sama tidak hanya mencari mereka yang mampu secara teknis, tetapi mereka yang bisa menyesuaikan dengan budaya bisnis dan yang paling penting, keduanya mencari engineer yang bisa berkembang dan menyelesaikan masalah rumit dengan cara yang sederhana.

Sumber : Engineering Grab dan Engineering Go-Jek

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Grab Hadirkan “Kitchen by GrabFood”, Konsep Food Court Khusus Pengantaran

Grab mengumumkan konsep terbaru untuk mendorong transaksi GrabFood dengan menghadirkan “Kitchen by GrabFood”. Konsep ini seperti layaknya food court yang sengaja dibangun Grab untuk merchant terpilih namun tidak menerima makan di tempat (dine in) maupun take away, tetapi khusus melalui GrabFood.

“Sekarang Grab sudah lebih dari sekadar layanan mengantarkan orang dengan mengedepankan safety, tapi sudah sampai ke layanan yang mendekatkan kami dengan para pengguna. Kitchen by GrabFood ini adalah konsep baru yang memudahkan baik dari sisi merchant, pengguna, dan mitra pengemudi,” terang Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, Selasa (18/9).

Ridzki melanjutkan, konsep baru ini hadir karena berdasarkan riset Grab, terjadi kekosongan untuk sisi demand yang tinggi dibandingkan sisi suplai, terutama beberapa kategori makanan di beberapa wilayah. Kekosongan ini akhirnya yang diambil sebagai peluang menjadi Kitchen by GrabFood.

Dari sekian wilayah yang dianalisis Grab, yang mengalami kekosongan suplai yang tertinggi adalah Jakarta Barat. Wilayah ini diambil untuk pilot project untuk dianalisis lebih jauh sebelum akhirnya ekspansi ke kota lainnya. Lokasi tepatnya berada di Jalan Panjang No 77, Kedoya Selatan.

Pengiriman hanya bisa dilakukan sampai radius 7 km dari lokasi dapur. Tujuannya agar durasi pengiriman bisa lebih singkat, juga efisien bagi mitra. Pada akhirnya menguntungkan merchant, pelanggan, dan mitra pengemudi itu sendiri. Waktu operasionalnya setiap hari dari jam 10 pagi sampai jam 10 malam.

“Biasanya merchant suka kesulitan saat harus ekspansi ke wilayah baru. Banyak yang harus dipertimbangkan. Ini logis terjadi. Kami mau meminimalisir risiko tersebut dengan menyediakan tempat khusus mereka, enggak butuh tempat fisik karena hanya melayani order dari GrabFood sehingga produktivitas bisa tinggi.”

Bagi mitra pengemudim langkah ini memudahkan pengantaran karena lebih dekat dan prosesnya yang tidak terlalu panjang. Sementara bagi pelanggan, mereka bisa memilih berbagai menu favorit di dalam satu lokasi dengan tanpa harus dibebani dengan tambahan ongkos kirim.

Merchant yang dihadirkan dalam Kitchen by GrabFood itu disaring berdasarkan demand dari konsumen di lokasi tersebut. Karena masih berbentuk pilot project, Grab memilih merchant unggulan yang sama sekali tidak memiliki gerai di Jakarta dan sudah memiliki gerai.

Mereka adalah Gudeg Yu Djum (Yogyakarta), Warung Anugrah Bawakaraeng (Makassar), Pondok Sate Pak Heri (Jakarta), Sop Buntut Ibu Samino (Jakarta), Calais Bubble Tea (gerai sudah tersebar di seluruh Indonesia), dan Warung Bhakti (Jakarta). Grab akan terus menambah jumlah merchant untuk menempati lokasi perdana tersebut.

“Untuk lokasi sekarang bisa ditempati lebih dari enam merchant. Namun sekarang baru ada enam merchant yang bergabung. Kami sediakan tempat, peralatan memasak standar bisa langsung dipakai tanpa harus sewa dan platform Grab. Nanti merchant yang sediakan sendiri karyawan dan tambahan lainnya.”

Sebelum ekspansi ke lokasi lainnya, Ridzki mengaku pihaknya akan melihat perkembangan Kitchen by GrabFood terlebih dahulu.

Perkembangan GrabFood sendiri sepanjang kuartal pertama 2018 diklaim telah tumbuh empat kali lipat secara GMV sejak pertama kali hadir di Jakarta pada 2017. Kini GrabFood telah tersedia di 30 kota dan direncanakan bakal menyebar ke seluruh kota di mana layanan GrabBike beroperasi.

Application Information Will Show Up Here

Grab Ventures Kini Miliki Saham Minoritas di HappyFresh

Grab Ventures mengonfirmasi telah memberikan pendanaan untuk HappyFresh dengan nominal yang tidak disebutkan. Dikutip dari DealStreetAsia, Head of Grab Ventures Chris Yeo menuturkan investasi tersebut membuat mereka kini memiliki saham minoritas di HappyFresh.

Grab dan HappyFresh telah meresmikan kehadiran GrabFresh di Indonesia untuk memudahkan berbelanja kebutuhan sehari-hari di dalam aplikasi Grab.

Grab Ventures merupakan lembaga investasi yang diluncurkan Grab sebagai jalur untuk masuk ke startup yang berpotensi. Menurut Yeo, Grab Ventures mengincar penempatan saham minoritas dengan pendanaan senilai US$5-15 juta untuk startup seri A ke atas.

“Berbicara tentang startup di tahap seri A dan B, yang terbaik bagi kami dan mereka adalah pendanaan untuk saham minoritas terlebih dahulu. Lalu kami akan support mereka melalui platform kami baik dari sisi jaringan dan kapital. Seiring berjalannya waktu, apabila berjalan baik, maka kami bisa mengambil lebih banyak saham,” ujar Yeo.

Sebelumnya CEO HappyFresh Guillem Segarra dalam wawancara terdahulu mengatakan, perusahaan tengah mempersiapkan penggalangan dana segar untuk pendanaan Seri C akhir tahun ini. Saat itu dia tidak mengiyakan ataupun membantah mengenai kemungkinan Grab akan turut berpartisipasi dalam pendanaan ini.

Dia menyebut dana segar tersebut akan dipakai untuk ekspansi ke negara baru dan perluasan layanan ke kota-kota baru di Indonesia pada tahun depan. Di samping itu, HappyFresh akan memperbaiki tampilan UI/UX dalam aplikasi agar lebih personal bagi pengguna.

Bukan untuk diakuisisi

Selain HappyFresh, Grab telah mengambil saham minoritas untuk perusahaan fintech di Vietnam Moca. Grab juga telah menjalin beberapa kemitraan lain dengan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan, berita, dan pembayaran.

Dalam kesempatan yang sama, President Grab Ming Maa mengatakan tujuan akhir berinvestasi lewat Grab Ventures itu bukan untuk diakuisisi. Grab ingin menjadikan Grab Ventures sebagai jembatan startup untuk terus berkembang, bukan dengan mengontrol mereka. Apalagi biaya yang harus dikeluarkan untuk akuisisi saat ini relatif tinggi.

“Apa yang ingin kita lakukan adalah menemukan cara untuk menurunkan biaya seminim mungkin untuk terus tumbuh.”

Yeo mengklaim, sejak pertama kali Grab Ventures diresmikan, mereka telah menerima aplikasi dari lebih dari 300 startup. Rencananya angka tersebut akan direalisasi menjadi 8-10 investasi dalam dua tahun ke depan.

Di Indonesia, MDI Ventures menjadi mitra lokal Grab Ventures.

Application Information Will Show Up Here

Grab Luncurkan Fitur “Selfie Authentication”, Cegah Peminjaman dan Jual Beli Akun Mitra

Grab masih terus melakukan inovasi untuk melawan kecurangan yang kerap dilakukan oleh oknum pengemudi. Setelah meluncurkan fitur Anti Tuyul pada awal Agustus 2018 lalu, hari ini (13/9) Grab meluncurkan fitur Selfie Authentication.

Fitur teranyar di aplikasi pengemudi itu dibubuhkan untuk memberantas pihak-pihak yang melakukan peminjaman akun, bahkan melakukan jual beli akun secara ilegal. Foto selfie yang diunggah akan menjadi verifikasi keabsahan pemilik akun.

Pihak Grab juga menekankan prinsip KYC (Know Your Customer) secara ketat dalam pendaftaran mitra pengemudi GrabCar. Tujuannya untuk meningkatkan aspek keselamatan penumpang. Caranya dilakukan dengan menemui langsung mitra pengemudi dan melakukan pengecekan dokumen-dokumen identitas (SIM, KTP, STNK dan SKCK).

“Kami juga berkomunikasi secara reguler dengan komunitas mitra pengemudi, termasuk melalui media sosial untuk memastikan bahwa aspirasi mereka kami dengar dan kebijakan perusahaan dimengerti dengan baik oleh seluruh mitra pengemudi,” ujar Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata.

Dalam rilisnya Grab turut menyinggung soal aksi unjuk rasa yang diadakan mitranya beberapa waktu lalu. Pihaknya menegaskan bahwa aksi tersebut hanya dilakukan sekelompok kecil pengemudi, tidak mewakili komunitas mitra secara umum. Bahkan banyak yang terindikasi sebagai mitra yang sering melakukan kecurangan.

Saat ini Grab telah beroperasi di 137 kota di Indonesia. Penanganan terkait keluhan dan aspirasi mitra memang menjadi poin penting. Termasuk memastikan mitra dapat menjalankan tugasnya sesuai standar dan bertanggung jawab.

Application Information Will Show Up Here

Grab dan HappyFresh Resmikan Kehadiran “Online Grocery” GrabFresh di Indonesia

Grab meresmikan kehadiran layanan online grocery GrabFresh, hasil kolaborasinya dengan HappyFresh. Layanan ini memberikan pengalaman berbelanja tanpa repot, dan pengiriman langsung ke depan pintu rumah. Di samping itu, menambahkan penghasilan untuk para mitra GrabExpres yang menjadi kurir pengirim barang.

Layanan ini sudah diumumkan secara pilot sejak Agustus 2018, namun baru diresmikan Grab pada hari ini, Kamis (6/9).

“GrabFresh yang didukung oleh HappyFresh adalah contoh terbaik dari perwujudan konsep GrabPlatform dan merupakan yang pertama dari lebih banyak kemitraan yang tengah dikembangkan. Tujuan utama kami adalah melayani lebih banyak kebutuhan harian yang paling relevan, seraya meningkatkan taraf hidup untuk mitra GrabExpress, mitra pengiriman, dan personal shoppers,” ujar Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata.

Co-Founder dan CTO HappyFresh Fajar Budiprasetyo menambahkan, banyaknya mitra Grab yang dimiliki memungkinkan perusahaan untuk menambah lebih banyak slot pengiriman dan meningkatkan waktu pengiriman. Basis pengguna Grab yang luas di Asia Tenggara jadi nilai tambah bagi HappyFresh untuk tumbuh dan berkembang.

GrabFresh untuk sementara tersedia di Jadetabek, kemudian akan hadir di kota-kota tempat HappyFresh beroperasi, termasuk Bandung dan Surabaya dalam beberapa bulan ke depan. Langkah ini diikuti ketersediaan di Thailand dan Malaysia pada akhir tahun ini.

Pengguna Grab bisa memilih lebih dari 30 supermarket besar jaringan yang luas dengan pusat perbelanjaan khusus, seperti Ranch Market, Farmers Market, Lotte Mart, Transmart Carrefour, Super Indo, Grand Lucky, The FoodHall, dan lainnya. GrabFresh memiliki pilihan lebih dari 20 ribu SKU dan akan terus bertambah ke depannya.

Opsi pembayaran yang tersedia, untuk sementara, baru tersedia tunai dan non tunai (kartu kredit dan debit). Ridzki menyampaikan integrasi dengan OVO untuk GrabFresh akan tersedia dalam waktu dekat.

Secara bisnis HappyFresh sudah hadir sejak 2015, menjangkau lebih dari 1 juta keluarga di 10 kota. Pengguna HappyFresh didominasi oleh kaum perempuan berusia 25-35 tahun. Mereka rata-rata sudah bekerja dan berkeluarga. Konsumsi belanja di HappyFresh kebanyakan diperuntukkan buat belanja mingguan.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Grab Tambah Investasi Tiga Triliun Rupiah untuk Startup Lokal

Grab menambah alokasi investasi sebesar Rp3 triliun (US$250 juta) untuk mengembangkan startup Indonesia dalam tiga tahun ke depan melalui program pengembangan Grab Ventures Velocity. Pengumuman ini adalah tahap ketiga dari program Master Plan 2020 “Grab 4 Indonesia” yang sudah diumumkan pada Februari 2017.

“Pengumuman ini adalah tahap ketiga dari bagian program Master Plan 2020. Tahap pertama kami sudah umumkan investasi khusus Indonesia sebesar US$700 juta, yang sekarang tambahan dana baru,” ujar Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, Rabu (29/8).

Dalam kesempatan yang sama, Grab juga meresmikan unit bisnis di bidang investasi di startup Grab Ventures. PMV ini bertujuan untuk membantu startup Indonesia pilihan untuk tumbuh lebih cepat di tingkat nasional dan Asia Tenggara dengan menyediakan dukungan menyeluruh termasuk akses terhadap pasar, mentorship, keahlian teknologi, dan investasi strategis.

Grab Ventures sebenarnya sudah lebih dahulu diumumkan di kantor pusat Grab di Singapura pada Juni 2018. Kehadirannya di Indonesia baru diumumkan pada hari ini. Grab Ventures dipimpin Chris Yeo.

Program perdana yang digelar Grab Ventures adalah Grab Ventures Velocity. Ini semacam program inkubator skala global mencari bibit startup berkualitas untuk masuk ke dalam ekosistem Grab. Vertikal industri yang diincar meliputi mobilitas, makanan, logistik, fintech, dan tantangan lainnya di bidang O2O.

Grab mencari startup yang sedang berkembang lebih lanjut (mature), siap menerima pendanaan seri A hingga ke atas, bukan masih berada di tahap pra seri A. Program pelatihan dilakukan selama 16 minggu bertujuan untuk membantu perusahaan terpilih untuk berkembang lebih cepat dengan dukungan akses terhadap aset, sumber daya, keahlian, termasuk jaringan Grab.

“Sehingga nanti pemain startup tidak hanya jadi juara di lokal di kotanya sendiri saja, tapi bisa ke tahap regional bahkan sampai global.”

Ridzki melanjutkan, pendaftaran peserta startup mulai dibuka pada 10 September 2-18 mendatang. Mereka akan menjalani program pelatihan selama 16 minggu dimulai dari kuartal IV 2018. Lalu akan disaring hingga 3-5 startup yang paling menjanjikan untuk diajak kolaborasi. Menurutnya, sejauh ini sudah lebih dari 200 startup dari regional yang menunjukkan minatnya atas program tersebut.

“Kami membutuhkan kesamaan sinergi dan nilai tambah yang sejalan dengan visi misi Grab.”

Grab dibantu beberapa mitra untuk melancarkan program ini, di antaranya AWS (Amazon Web Service) dan MDI Ventures. AWS menyediakan beragam manfaat bagi startup melalui paket AWS dan technical mentoring terkait keamanan platform, pengembangan startup, dan best practice.

Sementara MDI Ventures memberikan keahlian lokal dan akses kepada jaringan mentor mereka. CVC yang dikelola Telkom Group ini memiliki jaringan di Singapura dan Silicon Valley.

Perkembangan Grab setahun terakhir

Setahun setelah Master Plan 2020 “Grab 4 Indonesia” diumumkan ke publik, dalam perjalanannya Grab aktif berinovasi demi mewujudkan misinya sebagai everyday app.

Ada tiga fokus utama yang disasar dari program ini, penciptaan lapangan pekerjaan teknologi, investasi di technopreneurship, dan meningkatkan inklusi keuangan.

Pada tahap pertama, Grab menyiapkan dana sebesar Rp10 triliun (US$ 700 juta) untuk pemberdayaan talenta teknologi lokal melalui pembentukan pusat R&D di Jakarta. Kantor tersebut telah mempekerjakan lebih dari 150 engineer lokal.

Grab juga merealisasikan investasi ke perusahaan teknologi yang mendorong inklusi keuangan dan memperluas akses terhadap pembayaran mobile dan layanan keuangan. Akuisisi Kudo dan kemitraan dengan OVO adalah hasil nyata komitmen tersebut.

Diklaim kini jaringan Kudo telah berkembang tiga kali lipat. Saat ini ada lebih dari 1,4 juta agen di 500 kota. Mereka disebut berhasil merekrut lebih dari 700 ribu mitra pengemudi, sementara pendapatan agen naik di atas 60%.

Adapun dengan OVO, kedua perusahaan dapat membawa manfaat dari pembayaran non kas kepada lebih dari 60 juta pengguna. OVO diharapkan dapat perluas layanannya ke 100 ribu UKM pada akhir tahun ini.

Berikutnya adalah langkah tahap kedua yang diumumkan pada Mei 2017. Grab mengumumkan komitmen untuk meningkatkan pendapatan 5 juta pengusaha mikro melalui teknologi pada akhir 2018. Langkah tersebut dilakukan bersama dengan para mitra pengemudi, jaringan agen, mitra pengiriman makanan dan kurir ekspres.

Kerja sama yang dilakukan Grab dengan berbagai mitra diklaim mendongkrak kinerja perusahaan. Layanan GrabFood disebut tumbuh 4 kali lipat secara GMV pada kuartal I 2018

Layanan ini sudah hadir di 30 kota di seluruh Indonesia, padahal sebelumnya baru ada di Jakarta pada Januari 2017. Ridzki menargetkan GrabFood dapat hadir di seluruh kota yang memiliki operasional GrabBike sampai akhir tahun ini.

Lebih lanjut, GrabExpress diklaim tumbuh 3 kali lipat di periode yang sama. Grab telah hadir 137 kota, merata dari Sabang sampai Merauke.

Grab menyatakan akan terus berinvestasi dan bermitra dengan beberapa startup di Indonesia, termasuk OVO, Happy Fresh, dan Madhang (yang salah satu pengusungnya adalah Kaesang Pangarep).

Application Information Will Show Up Here

Grab Introduces GrabAds, Enabling Brands to Advertise through Drivers

Grab announces new business unit called GrabAds. As its name indicates,
GrabAds will focus on advertising, giving opportunity for brands to
increase engagement through online-to-offline platform. The form consists of
three types; (1) Mobile Billboards, (2) In-Car Engagement, and (3) In-App
Engagement.

First, for Mobile Billboard, the concept is similar to other car advertising many have applied, such as Sticar, Ubiklan, and others. In this model, Indonesia’s GrabAds will be partnered with StickEarn and Karta in attaching ad/sticker contents in driver’s vehicles. StickEarn will focus on four-wheelers, while Karta is for two-wheelers.

The second is In-Car Engagement. Formed as a digital and non-digital content which will be presented through tables or product information on the Grab Car drivers. The concept is to change a car into a mini mobile pop-up store for consumers to learn, test, and buy products on the way. In Indonesia, the implementation will be with Interads as a digital car top platform provider.

Third, there’s In-App Engagement. Ads are displayed in an interactive widget (game, quiz, digital content, etc) in Grab app. Brands can display exclusive promos through the customer’s app. This feature has been launched in the app since November. With the newsfeed approach, the information is expected to be more relevant.

“Along with the increasing connection between online and offline segment, various brands are now focused on delivering an integrated experience. GrabAds will help brands making use of our drivers to reach a broader audience in Southeast Asia. Its objective is to increase awareness and delivering a more personal experience,” Nasheet Islam, Head of GrabAds, explained.

GrabAds also applies Grab’s big data, indulging brands with insights regarding the local market and O2O existence to create a more intense customer service with brands. The right customer segmentation can produce a more personal experience to increase traction in business.

GrabAds is a great way for driver and delivery partners to increase revenue. Grab is committed to consistently helping partners every month via GrabAds while supporting brands to gain exposure with customers,” he concluded.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

GO-JEK Introduces “In-App News” with Kumparan to Enrich The Contents

GO-JEK’s latest update has revealed new in-app news, integrating Kumparan’s content channels. Kumparan is a media startup created by Detik founders and former employees.

The most popular news will be displayed on GO-JEK newsfeed. When the app is open, there will be a special channel with various news from Kumparan, along with the categories.

Aside from news channel, there are other content approaches for entertainment. For example, the MamaAnabel prophecy feature, by having the answer options provided, the app will give the “fun” prediction as user’s preference. There’s also a form-shaped feature to show support and congratulation for Asian Games athletes.

GO-JEK in-app content features
GO-JEK in-app content features

All contents are combined with the reviews about GO-JEK services. It includes inspirational stories from drivers, food recommendations, and GO-JEK services reviews. A complete newsfeed is expected to make users comfortable in the app. For GO-JEK, it’ll certainly increase user traction with some raised offers.

Grab with its GrabDaily

Previously, Grab’s update also introduced the same feature. It just didn’t blend natively in newsfeed but being put in GrabDaily. There are various types of content, both from Grab and information news. Grab curates the news from diverse online sources, including Viva, Liputan6, and Bola.com.

Grab in-app content feature
Grab in-app content feature

Interactive content such as quizzes and score updates from the hottest event (Asian Games) are added to GrabDaily. There’s also native ads on recommending places to visit by Grab and food that can be ordered through the app.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Bukalapak dan Grab Kolaborasi Hadirkan Pengiriman Instan “Rush Delivery”

Bukalapak bekerja sama secara eksklusif dengan Grab menghadirkan layanan pengiriman instan Rush Delivery, menjamin barang sampai di tangan konsumen dalam kurun waktu dua jam. Layanan ini sudah bisa dipilih di kolom jasa pengiriman di laman pembelian. Setelah itu pelapak akan langsung memproses transaksi dan mengirim dengan Grab.

Pengguna Bukalapak dapat memanfaatkan layanan ini hingga jam 12 malam, sehingga tidak perlu khawatir saat membeli barang mendesak pada waktu tersebut. Diklaim layanan ini belum ada di marketplace manapun, lebih cepat dari layanan instan lainnya.

“Kami bekerja sama dengan Grab meluncurkan layanan Rush Delivery untuk membantu pelanggan mendapatkan kebutuhannya dengan cepat, praktis, dan aman. Harapannya ini semakin memudahkan pengguna dalam mendapatkan kebutuhan apapun hingga kebutuhan yang mendesak sekalipun,” ucap Logistic Lead Bukalapak Gahayu Handari dalam keterangan resmi.

Dia melanjutkan, tidak hanya menjadi solusi bagi pelanggan yang memiliki kebutuhan mendesak, bisa juga solusi untuk pelapak yang menjual barang dengan pengiriman cepat. Misalnya mengirim bunga atau makanan segar yang mesti tetap terjaga kualitasnya.

Marketing Director Grab Indonesia Mediko Azwar menuturkan kerja sama ini merupakan langkah besar Grab melalui GrabExpress dengan Bukalapak. Sejalan dengan visi Grab sebagai everyday super app.

“Layanan Rush Delivery ini kami memanfaatkan teknologi dan menggabungkan kecepatan, kemudahan, serta keamanan yang dimiliki dalam satu aplikasi. Kami harap kerja sama eksklusif ini dapat meningkatkan pertumbuhan UKM di Indonesia,” ujarnya.

Layanan GrabExpress sebelumnya baru mengakomodasi pengiriman instan maksimal 3 jam. Sedangkan untuk pengiriman di hari yang sama maksimal 6-8 jam sejak pesanan dikirim.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here