Grab Ikut Uji Coba Layanan Ojek Online di Malaysia

Grab dikabarkan ikut uji coba layanan ojek online “GrabBike” di Malaysia, sebulan setelah kompetitornya, Gojek, mendapat lampu hijau untuk memulai operasi terbatas.

Mengutip dari Reuters, pihak Grab mengatakan layanan pilot ini akan dimulai di Lembah Klang -wilayah paling maju di Malaysia, di mana ibu kota Kuala Lumpur berada. Tidak hanya ojek online, Grab akan rambah pengiriman makanan “GrabFood.”

Perusahaan segera membuka perekrutan mitra baru pada Senin (2/12) mendatang melalui situs resminya. Persyaratannya, mitra memiliki sepeda motor yang berusia tidak lebih dari lima tahun sejak tanggal pendaftaran, lisensi sepeda motor yang valid, dan ketentuan lainnya sebagaimana diberlakukan oleh Kementerian Transportasi Malaysia.

Mitra yang diterima dalam program uji coba akan diberikan jaket Grab dan dua helm secara gratis. Grab akan memberitahu pelamar yang berhasil lolos pada 9 Desember 2019 untuk mengikuti proses orientasi dan pelatihan.

Pemerintah Malaysia memperbolehkan pemain ride hailing roda dua seperti Gojek untuk uji coba terbatas selama enam bulan, mulai dari Januari 2020 sebagai skema percontohan untuk mengukur tingkat permintaan layanan tersebut.

Dalam kurun waktu tersebut, memungkinkan pemerintah dan perusahaan yang berpartisipasi untuk mengumpulkan data dan mengevaluasi tingkat permintaan. Sementara, para pejabat menyusun rancangan undang-undang perihal ojek online.

Diboyongnya GrabBike ke Malaysia, membuat dinamika persaingan Grab dan Gojek akan semakin seru di Malaysia. Selama ini Grab cukup nyaman dengan monopolinya bermain di taksi online.

Layanan GrabBike saat ini tersedia di Indonesia, Thailand, dan Vietnam.

Application Information Will Show Up Here

[Panduan Pemula] Cara Pesan GrabBike di Smartphone Android

Grab adalah layanan ride-sharing atau istilah umumnya layanan ojek online seperti halnya Go-Jek. Meski bergerak di jasa yang sama, Grab punya aplikasi sendiri, dan cara pesannya tentu berbeda dengan Go-jek. Nah, kali ini saya akan bahas langkah-langkah memesan GrabBike menggunakan smartphone berbasis Android.

  • Jika Anda pengguna baru, pertama-tama tentu Anda harus memasang aplikasi Grab dari Play Store terlebih dahulu.
  • Setelah terpasang, jalankan dan buatlah akun di sana.
  • Selanjutnya, setelah akun Anda jadi, baru Anda bisa memesan baik kendaraan, makanan atau jasa ekspedisi.
  • Jika Anda ingin memesan GrabBike atau GrabCar, maka tap opsi Transport.

Cara Pesan GrabBike di Smartphone Android_1

  • Kemudian di bagian titik penjemputan (1), ketikkan dengan alamat Anda atau tunjuk lokasi yang muncul di peta.
  • Selanjutnya, tentukan pula tempat tujuan (2) Anda.
  • Apabila Anda berencana untuk berhenti di tempat ketiga atau di tempat baru sebelum ke tujuan akhir, Anda bisa menambahkan tujuan lainnya dengan men-tap tombol plus (+) (lihat panah nomor 3).

Cara Pesan GrabBike di Smartphone Android_2

  • Saya berikan gambar yang lebih lengkap sesuai dengan urutannya.
  • Titik kedua dan ketiga bisa Anda ubah sesuai dengan kebutuhan, tentu logikanya yang terdekat adalah yang lebih dahulu dituju. Untuk mengubah urutan, tap saja tombol panah berlawanan arah (lihat panah nomor 4).

Cara Pesan GrabBike di Smartphone Android_3

  • Berikutnya, tentukan jenis layanan yang ingin Anda pesan, pilih GrabBike atau GrabCar jika berubah pikiran.

Cara Pesan GrabBike di Smartphone Android_5

  • Pilih juga jenis pembayaran, apakah menggunakan Ovo atau tunai.

Cara Pesan GrabBike di Smartphone Android_6

  • Terakhir, tap tombol Book dan tunggu sampai ada pemberitahuan bahwa sistem telah menemukan driver untuk Anda.

Catatan:

  • Seperti halnya Go-jek, Grab juga membutuhkan informasi lokasi dengan meminta Anda mengaktifkan fitur GPS.
  • Tarif Grab juga bisa berubah tergantung kondisi jalan raya dan jarak.
  • Pastikan nomor yang Anda gunakan saat mendaftar grab dalam kondisi aktif, karena driver biasanya akan menelpon Anda ke nomor tersebut.
  • Pembayaran Ovo hanya bisa dilakukan jika Anda sudah melakukan aktivasi dan mempunyai saldo di dalamnya.

Sumber gambar header Grab.

Grab Nonaktifkan Fitur GrabHitch Bike (UPDATED)

Grab mengeluarkan pengumuman resmi mengenai penghentian layanan GrabHitch Bike. Layanan tersebut dinonaktifkan mulai tanggal 20 April 2018. Mereka yang aktif menggunakan layanan tersebut diminta untuk segera menarik dana atau cash out karena pihak Grab menentukan batas akhir sampai tanggal 9 April 2018.

GrabHitch Bike adalah satu dari banyak pilihan jenis layanan transportasi yang disuguhkan Grab, memungkinkan pengguna untuk nebeng motor mereka yang ingin pergi ke tujuan yang sama. Dengan layanan nebeng ini diharapkan pengguna bisa mendapatkan tarif yang lebih murah.

Layanan nebeng yang ditawarkan Grab tidak hanya untuk sepeda motor saja, tetapi juga nebeng mobil. Dalam pengumuman Grab, yang dinonaktifkan hanya GrabHitch Bike, tidak untuk GrabHitch Car.

Sampai berita ini ditulis kami masih belum mendapatkan konfirmasi dari pihak Grab mengenai alasan penonaktifkan layanan GrabHitch Bike. Besar kemungkinan karena layanan ini sudah sepi peminat, GrabHitch Bike masih kalah pamor dengan Grab Bike maupun Grab Car.

GrabHitch adalah salah satu inovasi yang dibawa Grab ke Indonesia untuk membantu mereka bersaing di industri transportasi online tanah air. Pesaing mereka satu-satunya, Go-Jek, tidak memiliki bentuk layanan nebeng, sehingga itu bisa menjadi pembeda.

Update : Pihak Grab mengkonfirmasi bahwa layanan GrabHitch Bike dihentikan karena masuk dalam tahan evaluasi.

“Saat ini, layanan GrabHitch Bike tengah dalam tahap evaluasi guna menambahkan serangkaian pembaruan teknologi sehingga tidak dapat dinikmati oleh pengguna di Jakarta dan Bandung selama proses tersebut berlangsung. Layanan Grab lainnya tetap berfungsi seperti biasa. Kami berterima kasih atas dukungan dan kesetiaan para pengguna dan ingin kembali menekankan kepada para mitra pengemudi dan penumpang kami bahwa Grab berkomitmen untuk senantiasa berinovasi guna memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat Indonesia, serta menyediakan serangkaian produk dan layanan untuk membantu upaya pemerintah menyelesaikan berbagai permasalahan dan tantangan lokal,” kata Marketing Director Grab Indonesia Mediko Azwar.

Application Information Will Show Up Here

Grab Resmikan GrabNow di Indonesia

Setelah merilis GrabNow dalam versi beta awal Juni lalu, hari ini Grab secara resmi meluncurkan fitur terbaru yang memanfaatkan teknologi “nearby” GrabNow. Menggunakan GrabNow, penumpang bisa langsung memilih pengemudi GrabBike yang sedang berada di posisi terdekat.

Layanan GrabNow disebutkan mengutilisasi teknologi proksimitas atau kedekatan milik Google yang menggunakan gelombang ultrasound untuk memasangkan ponsel penumpang dengan mitra pengemudi. Seluruh proses ini diklaim terjadi secara aman melalui teknologi enkripsi.

“Waktu sangatlah berharga bagi masyarakat yang tinggal di wilayah Jabodetabek, terlepas dari apa yang mereka lakukan dan di mana mereka bekerja, setiap orang ingin menjadi lebih produktif. GrabNow merupakan cara mulus berkendara dengan GrabBike yang dirancang khusus untuk mempersingkat waktu tunggu penumpang. Kami percaya GrabNow merupakan faktor pembeda utama kami dengan para kompetitor,” kata Marketing Director Grab Indonesia Mediko Azwar.

Ditambahkan Mediko, GrabNow diklaim mampu memberikan layanan lebih kepada pengguna untuk menikmati alokasi perjalanan hingga tiga kali lebih cepat berkat solusi pemesanan berbasis proksimitas atau kedekatan perangkat bergerak. Sehingga mampu menghemat waktu para pengguna baik mitra pengemudi maupun penumpang.

“Proses auto-pairing antara penumpang dan mitra pengemudi yang rampung dalam 15 – 30 detik memberikan pengalaman pemesanan yang cepat. Hal ini memungkinkan setiap pengguna tiba di lokasi tujuannya dengan lebih cepat, sehingga memberikan pengalaman perjalanan dengan GrabBike yang lebih baik bagi semua pihak.”

Perjalanan dengan GrabNow bisa dipesan dengan tarif regular GrabBike dan menerima pembayaran baik tunai maupun non-tunai dengan GrabPay.

Perkembangan Grab di Indonesia

Sebagai salah satu layanan ride-sharing, Grab memiliki komitmen untuk berinvestasi kepada teknologi. Setelah sebelumnya mendirikan pusat R&D di Indonesia, Grab juga bakal meluncurkan inovasi terkini lainnya memanfaatkan teknologi.

Beberapa statistik menarik yang disampaikan Grab adalah selama tahun 2017 ini mereka telah melayani 45 juta penumpang di seluruh negara Asia Tenggara, hampir 3 kali lipat jika dibandingkan 16 juta penumpang sepanjang tahun 2016.

Application Information Will Show Up Here

Grab Luncurkan Layanan Multi-stop Ride, Ekspansi GrabBike ke Yogyakarta dan Semarang

Setelah sebelumnya baru menghadirkan layanan transportasi on-demand untuk kendaraan roda empat di Yogyakarta, kini Grab juga meluncurkan layanan moda transportasi sepeda motor, yakni GrabBike (untuk berkendara) dan GrabExpress (untuk pengiriman barang). Selain di Kota Yogyakarta, dalam waktu yang sama layanan GrabBike juga berekspansi ke Kota Semarang.

Ekspansi layanan tersebut makin memperkuat manuver Grab di sebelas kota di Indonesia. Sebelumnya layanan ojek online dari kedua pesaingnya, Go-Jek dan Uber, telah terlebih dulu masuk ke wilayah tersebut.

Dalam kesempatan yang sama Grab juga meluncurkan fitur terbarunya untuk pengguna di Indonesia, yakni Multi-stop Rides. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menambahkan jalur rute tujuan saat menggunakan GrabCar, GrabBike dan GrabTaxi tanpa harus memesan ulang layanan. Sebagai catatan, penumpang hanya diperbolehkan berhenti selama maksimal 5 menit saat transit. Jika waktu transitnya lebih lama, disarankan untuk memesan trip yang terpisah.

 

Cara penggunaan fitur Multi-stop Rides / Grab
Cara penggunaan fitur Multi-stop Rides / Grab
Application Information Will Show Up Here

Informasi Pendanaan dari Honda Pertegas Fokus Grab

Grab mengumumkan bahwa produsen otomotif Honda adalah salah satu investor yang bergabung dalam putaran pendanaan Seri F senilai total 9.8 triliun Rupiah yang dipimpin Softbank Jepang. Setelah investasi dari layanan finansial penyewaan kendaraan Tokyo Century, masuknya Honda adalah langkah strategis perusahaan Jepang lain untuk melengkapi lingkaran kebutuhan mitra pengemudi Grab di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia.

Di Indonesia, Grab masih bersaing dengan perusahaan transportasi on demand lain, yaitu Grab dan Go-Jek. Selain untuk transportasi, ketiga layanan motor tersebut juga bisa diintegrasikan dengan beberapa layanan lain seperti pesan antar makanan, kurir dan lain sebagainya. Masuknya Honda bakal memudahkan mitra pengemudi GrabBike untuk memperoleh kemudahan kepemilikan kendaraan.

“Kami sedang menjajaki bagaimana sepeda motor kita dapat digunakan dalam cara yang lebih dari hanya penjualan langsung kepada pelanggan,” ungkap salah seorang juru bicara perusahaan Honda seperti dikutip dari WSJ.

Untuk pasar Indonesia sendiri, startup dengan mengandalkan moda transportasi sepeda motor memang tengah naik daun. Persebarannya pun mulai merambah ke beberapa kota, tidak hanya kota-kota seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya tetapi juga kota-kota lain seperti Yogyakarta, Malang, Bali, dan Makassar.

Potensi pasar ride sharing di Indonesia pun juga diprediksikan akan terus tumbuh. Berdasarkan laporan dari Google dan Temasek, pasar ride sharing di Indonesia bisa mencapai $7,5 miliar di tahun 2025. Investasi strategis Honda dan Tokyo Century mempertegas pentingnya pasar Indonesia bagi kelangsungan bisnis Grab.

Grab Luncurkan GrabRewards untuk Pengguna Setianya, Poin Akumulatif yang Dapat Ditukar

Hari ini Grab resmi mengumumkan versi beta fitur GrabRewards, sebuah program loyalitas yang ditujukan untuk konsumen. Program ini akan memberikan apresiasi kepada penumpang Grab berupa poin di setiap perjalanannya, baik menggunakan GrabBike, GrabCar dan GrabTaxi di seluruh area jangkauan Grab. Poin yang didapat tersebut nantinya dapat ditukar dengan potongan tarif, tumpangan gratis hingga penawaran dari rekanan yang telah ditunjuk oleh Grab.

GrabRewards hadir sejalan dengan bertumbuhnya pengguna Grab secara keseluruhan, dari angka 10 juta di akhir tahun lalu menjadi 27 juta pengguna per Desember tahun ini. Pengguna di Indonesia dan Singapura menjadi yang pertama mencicipi layanan ini. Beberapa minggu mendatang pengguna di negara lain baru akan menyusul. GrabRewards terdiri dari empat tingkatan loyalitas didasarkan jumlah perjalanan, mulai dari Platinum (1% dari penumpang teratas), Gold (5% dari penumpang teratas), Silver (15% dari penumpang teratas) dan selebihnya masuk dalam kategori member.

Poin reward sendiri secara matematis dihitung berdasarkan jenis kendaraan, tipe layanan, jarak tempuh dan total tarif yang dibayarkan, baik secara tunai maupun menggunakan GrabPay. Reward platinum bagi pengguna akan memberikan akses kepada alokasi prioritas, pemesanan tumpangan akan diutamakan. Selain itu penumpang platinum juga akan diberikan nomor hotline eksklusif yang dapat diakses untuk bantuan langsung dari pihak Grab.

“Peluncuran GrabRewards secara beta menjadi bukti keseriusan kami dalam memberikan pengalaman perjalanan yang aman dan menyenangkan untuk para penumpang. Kami akan terus meningkatkan GrabRewards untuk memastikan bahwa kami menerapkan pendekatan hyperlocal dan program loyalty yang dipersonalisasi dan menyenangkan bagi para pengguna kami. Kami akan terus menambah Rewards eksklusif dan Rewards Partners di seluruh wilayah operasional kami,” ungkap Group Vice President of Marketing Grab Cheryl Goh.

Untuk pengguna di Indonesia, saat ini telah ada beberapa rekanan untuk penukaran poin. Termasuk di dalamnya Agoda, Alfamart, Althea, Flexiroam, Fraser Hospitality, HappyFresh, KeSuperMarket, Lippo Malls, Mall Alam Sutera, Trade Mall, Timezone hingga Tokopedia. Pengguna dapat melihat dan menukar Rewards dari dalam katalog Rewards yang tersedia dalam aplikasi Grab.

“Pada akhirnya kami menyadari bahwa Grab memiliki hubungan personal yang berkesinambungan dengan para penumpang kami. Kami berharap GrabRewards merupakan awal dari komunikasi yang lebih aktif untuk merealisasikan visi bersama kami untuk menjadi platform layanan pemesanan kendaraan terbaik. Seiring dengan dimulainya babak baru bagi Grab, kami juga ingin melibatkan usaha dan merchant yang sejalan untuk mendorong Asia Tenggara maju bersama-sama,” pungkas Cheryl.

Application Information Will Show Up Here

GrabBike dan GrabExpress Resmi Hadir di Bali

Grab Indonesia kini mulai banyak melebarkan sayapnya untuk terus bersaing di pasar Indonesia. Terbaru, Grab Indonesia resmi menghadirkan dua layanan mereka, GrabBike dan GrabExpress di Bali. Tepatnya di Badung dan Denpasar. GrabBike, layanan ojek on-demand dan GrabExpress yang merupakan layanan kurir instan hadir menyusul layanan GrabCar yang telah lebih dulu mengaspal di Bali beberapa bulan lalu.

Kehadiran di Bali ini melengkapi kota beroperasi GrabBike dan GrabExpress yang selama ini baru menjangkau kawasan Jadetabek (Jakarta, Depok, Tangerang Selatan, dan Kota Bekasi). Menggunakan armada motor atau ojek kedua layanan ini diklaim bisa menjadi salah satu pilihan utama bagi masyarakat untuk menembus kemacetan.

Untuk GrabExpress, Grab Indonesia menjanjikan penjemputan dan pengantaran dokumen atau bingkisan kecil yang aman. Disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, baik untuk personal maupun bisnis. Untuk keamanan pihak Grab Indonesia menjaminnya dengan kepemilikan SIM yang valid, kemampuan berkendara yang aman dan memungkinkan penumpang mendapatkan akses informasi nomor plat motor di aplikasi Grab. Sehingga identitas driver bisa diketahui lebih jelas. Selain itu baik pengendara dan penumpang dilindungi oleh asuransi yang diberikan secara gratis oleh Grab.

“Bali mendominasi pertumbuhan dan potensi pariwisata, sehingga kami melihat adanya peluang untuk meningkatkan kualitas perjalanan sehari-hari di kota Denpasar dan Badung yang padat. Peluncuran layanan roda dua di Bali ini akan melengkapi layanan GrabCar yang telah diluncurkan sebelumnya di Bali pada 2015. GrabBike beroperasi dalam platform yang sama dengan GrabCar, memberikan pengalaman mulus bagi siapa pun yang ingin memilih antara penyewaan mobil pribadi atau ojek, dan memenuhi seluruh kebutuhan transportasi dengan satu aplikasi,” ungkap Marketing Director Grab Indonesia Mediko Azwar.

Hadirnya GrabBike dan GrabExpress di Bali mengukuhkan posisi Grab sebagai pesaing utama Go-Jek. Go-Jek sendiri sudah tersedia di 10 kota besar Indonesia.

Application Information Will Show Up Here

Grab Indonesia Targetkan Miliki 50% Pasar Transportasi Roda Dua

Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata kemarin (3/2) secara resmi memperkenalkan Grab Indonesia sebagai entitas baru. Mempersatukan seluruh layanan transportasi di bawah satu bendera, Grab ingin menjaga momentum dari serangkaian pencapainnya di Indonesia.

Dengan wajah yang direpresentasikan oleh logo baru Grab sebagai filosofi kebebasan yang diusungnya. Dua garis pada logo baru tersebut terinspirasi dari jalan raya, dan mewakili jalan dengan segala kemungkinan yang tak berujung. Logo tersebut merupakan simbolisasi dari perjalanan baru Grab bersama dengan para mitranya, baik penumpang, pengemudi, karyawan, dan masyarakat pada umumnya.

“Kami merasa rebranding ini datang pada waktu yang tepat, dan merupakan hasil dari komitmen kami untuk menyediakan pelayanan serta pengalaman yang terbaik bagi seluruh pengguna di tanah air, dengan penekanan pada kecepatan, keamanan dan kehandalan,” ujar Ridzki dalam keterangannya.

Ridzki turut mengungkapkan ambisi Grab di Indonesia untuk meraih market share sebesar 50% di pasar transportasi roda dua. Mereka berharap meraih 50%-50% pasar antara GrabBike dan Go-Jek.

“Di Indonesia Grab telah menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa. Grab menjadi satu-satunya aplikasi transportasi yang dapat memberikan kebebasan kepada penumpang dalam memilih jenis transportasi yang mereka inginkan, mulai dari taksi, kendaraan pribadi hingga ojek, mengokohkan posisi nya sebagai aplikasi transportasi darat terkemuka di Indonesia. Kami juga menargetkan dan berada di jalur untuk memiliki 50 persen transportasi darat, kategori ojek,” papar Ridzki.

Sejak diluncurkan pertama kali pada tahun 2012, Grab telah berevolusi dari aplikasi sederhana untuk pemesanan taksi menjadi perusahaan penyedia layanan transportasi darat terbesar di Asia Tenggara, dengan lebih dari 200.000 pengemudi aktif, diunduh di lebih dari 11 juta perangkat dengan 1,5 juta pemesanan di kawasan ini.

Sejak pertengahan tahun 2015, Grab mencatat rata-rata pertumbuhan jumlah tumpangan sebesar 35% per bulannya untuk layanan GrabCar dan 75% untuk layanan GrabBike di seluruh Asia Tenggara.

 

Lima Hal Yang Perlu Diperhatikan Ketika Mengembangkan Layanan On-Demand

Layanan on-demand yang ditawarkan oleh Go-Jek, Uber, Grab Taxi dan beberapa pemain lainnya terbukti diminati oleh pasar karena mampu memberikan proses yang cepat, mudah dan tentunya terjangkau. Dari semua keberhasilan yang telah dilakukan oleh perusahaan tersebut, ada beberapa hal yang sejatinya bisa dipetik jika Anda berencana untuk menawarkan atau mendirikan startup dengan fitur layanan on-demand.

Berikut ini adalah lima poin penting yang bisa Anda terapkan, seperti yang dirangkum oleh Early Stage Investor di Index Ventures Martin Mignot dalam tulisan yang diterbitkan di blog pribadinya.

1. Seberapa cepat layanan ditawarkan?

Tidak bisa dipungkiri saat ini kecepatan merupakan potensi yang bisa menjadi peluang lebih untuk usaha apa pun. Ketika Anda memutuskan untuk mengembangkan layanan on-demand, hal ini harus menjadi prioritas dan pemikiran utama. Contoh sederhana adalah, berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh pengguna memesan taksi? Berapa lama waktu yang dibutuhkan pada saat memesan makanan? Seberapa cepat dokumen yang bisa diantarkan? Jasa pembantu rumah tangga dalam membersihkan kantor atau rumah Anda berapa lama? Buatlah pilihan serta eksekusi yang tepat saat membuat produk on-demand.

2. Seberapa sering kebutuhan di perlukan?

Salah satu kunci keberhasilan Go-Jek, Grabbike, Uber dan startup sejenis lainnya adalah semua layanan yang ditawarkan diperlukan oleh sebagian besar orang, dan setiap hari. Untuk menciptakan produk yang diminati oleh konsumen, harus dipastikan terlebih dahulu produk tersebut dibutuhkan setiap harinya.

Saat ini sudah ada lebih dari 1,5 juta aplikasi yang beredar, menurut data yang dihimpun Martin 80% dari pengguna hanya menggunakan empat aplikasi secara reguler setiap harinya. Artinya jika tidak ada alasan yang tepat untuk menggunakan aplikasi setiap hari, bisa jadi produk atau aplikasi yang Anda tawarkan akan dilupakan bahkan akan dihapus.

Salah satu cara untuk membuat konsumen secara rutin menggunakan aplikasi Anda adalah menambahkan fitur-fitur baru serta inovasi yang sifatnya memudahkan serta memfasilitasi pengguna. Ciptakan pula user experience yang sederhana dan tentunya user-friendly.

3. Seberapa sulit proses yang ada?

Idealnya adalah semua fitur yang ada tawarkan harus memiliki direct approach atau pendekatan langsung, dan hindari proses yang membutuhkan waktu serta runtutan yang cukup lama. Proses yang terlalu kompleks menyulitkan. Buat antarmuka yang sederhana, jika perlu hanya dengan satu tombol saja.

Hal lainnya yang patut untuk dicatat adalah proses yang terlalu sulit cenderung membutuhkan banyak interaksi langsung antara konsumen dan penyedia layanan, yang dapat menyebabkan berbagai isu dalam pelayanan aplikasi.

4. Teknologi mobile membantu percepatan usaha?

Saat ini sebagian besar konsumen melakukan aktivitas langsung dari perangkat mobile mereka. Untuk itu penting bagi pengembang memprioritaskan aplikasi mobile guna mendukung kebutuhan tersebut. Selain membuat pengalaman antarmuka menjadi lebih mudah, teknologi mobile juga mampu menciptakan inovasi yang sebelumnya sulit untuk dihadirkan.

5. Apakah produk Anda menghasilkan pendapatan?

Kendala terbesar yang dihadapi oleh startup penyedia layanan on-demand adalah bagaimana bisa menghadirkan teknologi terkini yang dapat merangkul semua target pasar yang ada sekaligus menghasilkan pendapatan? Untuk dapat mengakomodir tujuan tersebut sebagian besar startup masih mengandalkan uang yang didapatkan oleh investor dan VC, dan mensubsidi semua layanan dengan memberikan harga yang murah.

Cara ini terbukti ampuh untuk meraih lebih banyak konsumen, mempopulerkan layanan dan pastinya menarik lebih banyak investor. Namun demikian efek samping yang harus Anda jalani tentunya adalah tingginya jumlah dana yang akan Anda habiskan dengan menawarkan harga yang rendah kepada pengguna dengan kenyamanan lebih yang Anda tawarkan.

Namun startup juga harus memiliki visi, ketika komunitas pengguna sudah terbentuk, layanan sudah kuat dari sisi teknologi dan fitur. Sehingga ketika subsidi dihentikan, pengguna masih tetap setia menggunakan layanan tersebut karena kenyamanan yang diberikan.