iBuyPower Ramu Gaming PC Spesialis Esport, Revolt 2

Berbeda dari gamer hardcore, menyediakan perangkat yang tepat bagi atlet esport memerlukan sentuhan khusus. Mereka memang sangat menuntut produk berperforma tinggi, tapi tak seperti para antusias hardware, kebanyakan gamer profesional tak mau ambil pusing dalam menyiapkannya. Hal ini mendorong iBuyPower memperkenalkan generasi kedua PC small form factor mereka.

Dinamai Revolt 2, ia sudah mulai menampakkan diri di penghujung 2015. Sang produsen asal Amerika itu menghadirkannya sebagai solusi dari kendala umum pemakaian PC desktop: komponen-komponen penting tertutup dan sulit dijangkau. Revolt 2 didesain agar kompatibel dengan hardware berukuran penuh, tapi tetap berprinsip pada pengoptimalan penggunaan ruang.

iBuyPower Revolt 2 01

Lalu apa hubungannya hal tersebut dengan esport? Tyrone Wang selaku manager of esports development iBuyPower memberikan penjelasan pada Polygon, “Masalah besar [saat turnamen atau streaming] adalah para pemain menggunakan setting sendiri. Kadang mereka perlu membongkar-pasang SSD. Artinya, sekrup dan panel samping harus dilepas. Kami mendapatkan ide untuk menaruhnya di depan [via fitur SSD Swapping] supaya proses hanya memakan waktu 20 detik.”

Rancangan Revolt 2 sendiri fokus pada kartu grafis. Di website, iBuyPower menyatakan bahwa PC SFF tersebut memastikan GPU Anda jadi pusat perhatian. Sebagai bumbu penampilan, produsen turut membubuhkan fitur smart light RGB. Saat sistem aktif, kita bisa melihat komponen itu bekerja, dipadu efek-efek pencahayaan – warna-warni dapat berubah, berputar-putar atau mengeluarkan pola pulsing.

iBuyPower Revolt 2 03

Untuk panel penutup hardware, iBuyPower menggunakan jenis plastik non-transparan. Bagian ini dapat dijadikan wadah branding, memungkinkan kita untuk membubuhkan logo tim esport atau sekedar menyesuaikannya warna luar dengan jeroan di dalam. Lighting sendiri bisa dikonfigurasi melalui app. Di sana terdapat pilihan 16 juta warna.

Penempatan kartu grafis di sisi atas membuat ruang di dalamnya lapang. Revolt 2 mendukung motherboard jenis mini-ITX serta sistem pendingin ‘full-sized‘. Ia mempunyai dimensi 45,7×22,9×38,1cm, mampu menyimpan dua buah SSD di depan dan satu hard drive 3,5-inci di dalam, serta cocok ke hampir semua tipe GPU Nvidia maupun Radeon (kecuali PowerColor Devil 13).

iBuyPower Revolt 2 02

Tersedia tiga model Revolt 2, yaitu varian standard, Pro serta Extreme dalam dua opsi warna – hitam dan putih. Tentu saja konsumen dipersilakan mengkustomisasi susunan hardware-nya sesuai kebutuhan. Revolt 2 dijajakan seharga mulai dari US$ 900 sampai US$ 1.900.

Sumber: iBuyPower.com.

PINE 64, Perangkat Single Board Computer Nan-Canggih Seharga $15

Munculnya ide pembuatan perangkat komputasi berukuran mini seharga $35 yang dicetuskan Raspberry Pi beberapa tahun lalu mungkin terdengar nyeleneh namun hari ini sejumlah produk serupa hadir dengan harga yang jauh lebih murah lagi. Bahkan saking murahnya, model Raspberry Pi Zero yang baru saja dirilis seharga $5 per unitnya itu telah dijadikan bonus gratisan pada majalah The MagPi. Continue reading PINE 64, Perangkat Single Board Computer Nan-Canggih Seharga $15

[Review] Notebook Acer Aspire E5-552G

Signifikansi AMD di dunia gaming sangat unik. Teknologi APU mereka mentenagai puluhan juta console yang kini berada di tangan gamer. Dan baru beberapa bulan silam, mereka meluncurkan GPU R7 dan R9 demi menandingi rival besarnya. Namun jika kita masuk ke ranah gaming notebook, sang kompetitor tampak mendominasi produk kelas menengah sampai high-end.

Ruang bermanuver masih terbuka lebar, dan AMD melihat celah peluang di sana. Mereka memutuskan menggandeng Acer untuk meramu Aspire E5-552G, sebuah laptop bertenaga accelerated processing unit generasi keenam, diberi codename Carrizo. Ketika notebook ber-GPU GeForce kental dengan kesan mewah, E5-552G ditargetkan untuk khalayak pecinta esport populer, misalnya Dota 2, League of Legends dan CS:GO.

Selain gaming kompetitif mumpuni, AMD menjanjikan keunggulan dalam multitasking serta video 4K melalui High Efficiency Video Coding yang tertanam di Carrizo. Selama beberapa minggu, saya berkesempatan untuk menjajal Aspire E5-552G. Apakah laptop ini sesuai dengan klaim sang produsen, atau Acer dan AMD seharusnya bisa meraciknya lebih baik lagi? Ayo simak ulasannya.

Design & build quality

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 14

Meski tidak bisa dipukul rata, kebanyakan gamer cenderung menyukai perpaduan hitam dan merah saat memilih device gaming, dan unit review Aspire E5-552G ini turut mengusung komposisi tersebut. Hampir seluruh body mengunakan material plastik, perbedaan terletak pada warna serta tipe tekstur. Untuk punggung layar dan bagian bawah, produsen membalutnya dengan warna hitam. Pola bergaris mirip serat kain di sana menjaga notebook dari bekas sidik jari, dan tim desainer membubuhkan logo Acer di pinggir.

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 11

Ketika dibuka, warna merah tua tampak mengisi sisi dalam notebook; termasuk palm rest, touchpad, serta membingkai layar 15,6-incinya. Ia memang tidak kelihatan mewah, tetapi bahan plastik mempunyai kelebihan: tidak ada sengatan listrik statis, tidak panas dan membuat bobotnya tetap ringan. Dengan optical drive, berat E5-552G hanya 2,4-kilogram. Ukuran totalnya ialah 381,6x256x24,9mm (29,2mm di area paling tebal), memberi ilusi ultra-thin.

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 03

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 07

Jangan biarkan material plastik mengaburkan peniliaian Anda. Kualitas produksi Aspire E5-552G sangat baik untuk notebook sekelasnya. Layar dapat ditutup-buka dengan satu tangan, dan LCD baru terlihat bergelombang jika area panel diberi tekanan tinggi. Struktur plastik dan desain bertekstur tersebut meminimalisir baret dan penyok seandainya terjadi insiden dalam penggunaan.

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 06

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 10

Seluruh konektivitas ditaruh di sisi samping, dan heat sink berada di bagian kiri. Meskipun seharusnya tidak ada komponen yang menghalangi engsel, layar tidak bisa dibuka 180 derajat. Sayang sekali tidak ada akses langsung ke baterai, dan bagi saya, penampilan akan lebih baik seandainya pola tekstur di bawah berbeda dari atas. Dilihat lebih rinci, impresi ‘ekonomis’ dan ‘laptop budget‘ sulit dihilangkan dari Aspire E5-552G.

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 02

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 09

 

Connectivity

Konekvitas adalah salah satu aspek yang memastikan E5-552G berada di depan. Ia memang belum mengadopsi port ‘masa depan’ semisal USB Type-C, namun Acer fokus pada fungsionalitas saat ini. Ada port HDMI, VGA, Gigabit Ethernet dan sepasang USB 3.0 di kiri, SD card reader di depan, serta satu USB 2.0 di kanan. Ada pula sambungan Bluetooth 4.0 dan 802.11b/g/n wireless LAN.

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 27

Di Indonesia, banyak orang belum siap dengan sistem distribusi digital, dan masih mengandalkan kepingan CD/DVD. Di sanalah pentingnya keberadaan optical drive DVD-Super Multi. Pelajar, mahasiswa dan kalangan pekerja akan sangat berterimakasih karena Acer tidak melupakan faktor ini.

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 04

 

Display

Acer Aspire E5-552G menyajikan layar LCD TFT Active Matrix glossy berteknologi ComfyView dengan resolusi maksimal 1366×768-pixel. Di masa ini, mungkin Anda mengharapkan resolusi setidaknya 1080p, namun mungkin panel tersebut dipilih dan disesuaikan dengan hardware. Acer menyampaikan bahwa ia turut ditopang Blueshield Technology agar mata Anda tidak cepat lelah.

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 12

Kendalanya ialah mutu dari panel tersebut. Bahkan saat saya naikkan level brightness setinggi mungkin, kecerahannya mengecewakan, sangat redup seandainya dikomparasi dengan Asus BU201LA. Saya tidak merekomendasikan memakainya di bawah sinar matahari langsung.

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 20

Backgroud putih jadi kebiruan, dan rasio kontrasnya rendah, efeknya langsung dirasakan begitu Anda melihat objek dan ikon-ikon cerah – warna tampak sangat washout. Untungnya, teks masih bisa terbaca jika dilihat dari pinggir secara horisontal.

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 13

 

Keyboard & touchpad

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 15

Ruang selebar 381,6×256-milimeter dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Acer demi meracik periferal input. Keyboard chiclet E5-552G turut dilengkapi keypad. Tuts abjad berukuran kira-kira 1,5×1,5-sentimeter dan gap hampir 4-milimeter. Layout-nya familier, cukup nyaman, hanya saja jangan harap ia se-tactile keyboard produk profesional ataupun gaming high-end.

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 16

Acer menempatkan touchpad hampir sejajar dengan tombol spasi, luasnya adalah 100,6×77,5-milimeter. Posisi ini menyebabkannya terlalu condong ke kiri, hanya menyisakan ruang tidak sampai 9cm untuk telapak tangan kiri Anda. Setelah pemakaian lama, palm rest sebelah kanan akan terasa lebih hangat, dan boleh jadi membuat tangan berkeringat. Tapi sewaktu telapak tangan mulai lembab, palm rest plastik bertekstur itu terasa lebih nyaman dibanding jenis logam.

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 17

 

Hardware & performance

APU AMD memang terkenal cukup ampuh dalam menangani game tertentu contohnya judul-judul ber-engine Frostbite ciptaan DICE. Di unit review ini telah terinstal Battlefield 4 dan Need for Speed Rivals. Saya tidak ragu akan kesanggupan Aspire E5-552G menjalankan permainan-permainan online kompetitif, namun saya ingin mengajak notebook keluar dari zona nyaman.

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 18

Aspire E5-552G dipersenjatai chip AMD FX-880P berkecepatan hingga 3,4GHz dengan GPU Radeon R8 M365DX. Selain itu ia dibekali RAM DDR3 8GB dual channel, dan penyimpanan berbasis hard drive 1TB. Tanpa tersambung ke sumber listrik, baterainya diklaim sanggup bertahan hingga lima jam, tapi Anda harus kustomisasi power plan ke ‘power saver‘ terlebih dulu. Laptop ini beroperasi di platform Microsoft Windows 8.1 64-bit.

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 21

Buat uji coba performa, saya memanfaatkan software benchmark PCMark 8.0. Unigine Valley 1.0, dan Heaven 4.0, serta game Tomb Raider, Fallout 4, The Witcher 3.

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 22

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 23

Lewat tes PCMark 8 Professional Edition, E5-552G menghasilkan nilai 2103, dan casual gaming terpantau berada rata-rata di 28,3fps. Angka terbaik yang saya peroleh melalui software Valley 1.0 ialah 647, dengan rata-rata 15,5fps (maksimal 26,6fps, minimal 8,1fps). Di Heaven 4.0, E5-552G mendapatkan skor 501 dan rata-rata 19,9fps (maksimal 34,7fps, minimal 6,5fps).

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 24

Laptop sama sekali tidak bermasalah untuk menjalankan Tomb Raider, mengingat game tersebut sudah berusia dua tahun. Di adegan dengan efek grafis paling intens, frame rate tidak pernah turun dari angka 25 dan beberapa kali melampaui 40. Tapi bagaimana kemampuannya menghadapi judul-judul blockbuster terkini?

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 26

Di Fallout 4, prospek E5-552G kurang menjanjikan. Sebelum masuk ke permainan, opsi grafis telah saya konfigurasi agar tidak terlalu mencekik. Antialiasing di-set di FXAA, dan saya matikan anisotropic filtering. Sepertinya saya harus menurunkan setup lebih jauh lagi dan mengorbankan efek visual serta ketajaman tekstur karena di level ini, Fallout 4 cuma sanggup menyuguhkan 9-14fps.

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 28

Nasib The Witcher 3 juga hampir tidak berbeda. Walau slider kualitas air, tekstur, jarak pandang digeser ke tingkat terendah, lalu Nvidia Hairworks turut dimatikan; saya cuma memperoleh 11-14fps. Frame rate jadi anjlok ke 5 atau 7 begitu Geralt saya pandu ke daerah pedesaan. Saya khawatir, Anda harus setting seluruh slider ke kiri agar permainan dapat layak dimainkan.

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 25

 

DS verdict

Walaupun AMD dan Acer memasarkan notebook ini dengan bumbu gaming (termasuk melangsungkan program bundel permainan original gratis sampai tanggal 31 Desember 2015 nanti) dan premis kapabilitas mengoperasikan judul-judul esport, gaming bukanlah spesialisasi utama Aspire E5-552G. Perspektif tersebut harus digeser: ia adalah notebook multimedia berkemampuan gaming entry-level.

Seperti penjelasan saya sebelumnya, E5-552G sangat cocok buat pelajar, mahasiswa dan profesional yang dituntut untuk selalu mobile. Kata mobile perlu digarisbawahi karena dengan jumlah uang ini, Anda dapat merakit gaming PC dedicated berperforma jauh lebih tinggi.

Versi Acer Aspire E5-552G ini dibanderol seharga Rp 8 juta.

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 19

Inilah Perubahan yang Dibawa Intel Skylake Pada Ultrabook Gaming ‘Siluman’ MSI

Wajar jika produsen yang telah lama bermanuver di dunia hardware dan PC selalu berusaha mengadopsi teknologi terbaru. Belum lama MSI menghadirkan motherboard Z170A Gaming M ke Indonesia, serta meluncurkan jajaran notebook anyar bertenaga Intel Skylake. Namun buat beberapa produk, transisi ke mikroarsitektur terkini bisa membawa perubahan besar. Continue reading Inilah Perubahan yang Dibawa Intel Skylake Pada Ultrabook Gaming ‘Siluman’ MSI

[Review] Smartfren Andromax R

Era tersedianya 4G LTE di Indonesia merupakan sebuah lembaran baru bagi penyedia layanan seluler. Setelah diharap dan dinanti, ia akhirnya bisa kita nikmati.

Transisi ini juga memberi dampak unik terhadap nama familier yang bersandar pada servis CDMA, yaitu Smartfren. Buktinya, mereka turut melepas lima handset anyar demi menopang standar jaringan baru itu. Meski belum dirilis secara komersil, saat ini tahap uji coba terus disempurnakan, rencananya 4G LTE Smartfren akan dirilis secara umum dalam waktu dekat.

Formasi keluarga Smartfren Andromax 4G LTE diperkuat oleh Ec serta Es di lini entry-level, Q dan Qi di mid-range, kemudian Andromax R ditunjuk jadi ‘primadonanya’. Meski demikian, berdasarkan desain serta kinerja terpantau bahwa Andromax R bukanlah smartphone premium, lebih ditujukan sebagai alternatif terjangkau dari produk-produk budget yang membanjiri pasar nusantara plus paket internet berkecepatan tinggi.

Andromax Q & Qi sebelumnya telah diulas dalam review versus di Trenologi. Qi memenangkan komparasi tersebut secara tipis, tetapi mungkin masih belum mampu memenuhi kriteria sejumlah konsumen yang menjunjung tinggi falsafah ‘price versus performance‘. Kesempatan selanjutnya seri Andromax 4G LTE untuk mencuri hati konsumen berada di tangan Andromax R. Ini dia pembahasannya.

Andromax R 000

Design

Smartfren menunjuk OEM Hisense untuk memproduksi Andromax R, artinya ia masih sepupu Andromax Qi. Yang mengherankan, sensasi kualitas kedua device cukup berbeda. Dahulu saya memuji Qi karena presentasi memuaskan buat perangkat sekelasnya: simpel, padat dan kokoh. Sayangnya hal-hal tersebut tidak saya temukan di Andromax R.

Andromax R 03

Komposisi ukuran 141x70x9 milimeter dan bobot 128,2 gram menyebabkan R terasa lebih ringan dibanding Qi. Saya sempat mengira bahwa sisi samping handset terbuat dari bahan logam, ternyata tidak, hanya plastik dengan cat metalik perunggu. Di masing-masing ujung, Anda bisa melihat bekas sambungan. Kombinasi back cover matte rubbery, warna coklat semi-mengilap, dan frame hitam menyebabkan penampilannya terasa kurang konsisten. Namun kehadiran backlight LED pada tombol kapasitif adalah tambahan menarik.

Andromax R 08

Andromax R 11

Mirip Q dan Qi, akses ke baterai, port microSD, dan slot kartu SIM-nya cukup mudah. Cover belakang tidak merangkul ke bagian samping, serta ada celah buat mengangkatnya. Bahan penutup juga fleksibel, tidak merusak kuku (sedangkan Asus Zenfone 2 memerlukan perjuangan). Pastikan saja Anda menekannya secara merata ketika menutup.

Andromax R 05

Andromax R 04

Tombol fisik power dan volume berada di samping kanan, port micro USB di bawah-kanan, modul kamera ditambah dual LED flash di belakang-atas, dan port audio 3,5 milimeter di atas-kiri. Letak lubang audio agak terlalu dempet ke punggung.

Andromax R 0000

Display

Dengan menggeser slider brightness ke posisi maksimal, dibantu fungsi LCD Test di AnTuTu, layar 5-inci berseolusi HD 720p di Andromax R terbukti cemerlang. Berpatokan dari Andromax Qi, warna-warna di R lebih menonjol, hanya saja terdapat sedikit gradasi ke putih ketika display berubah hitam. Di luar ruangan saat siang hari, mata Anda harus berakomodasi lebih berat karena layar Andromax R tidak mempunyai kapabilitas khusus untuk menangani teriknya matahari.

Andromax R 16

Kabar baiknya, Anda tidak diwajibkan menambahkan screen protector. Layar Andromax R sudah dilapisi kaca Dragontrail. Tentu Anda tetap tidak disarankan menggunakannya semena-mena. Problem di layar sentuhnya adalah respons tap serta swipe yang lambat, berefek pada kecepatan mengetik dan banyaknya typo.

Info menarik: [Review] Smartfren Andromax Q versus Andromax Qi

Camera

Kualitas kamera Andromax R jauh lebih baik dari asumsi saya sebelumnya – apalagi melihat ukuran sensor serupa dengan Q dan Qi, sebesar 8-Mp (sekali lagi membuktikan bahwa jumlah megapixel tidak dapat dijadikan takaran kinerja kamera). Terlepas dari keluhan saya pada lambatnya waktu fokus, hasil fotonya tergolong jempolan untuk smartphone ekonomis. Beberapa skenario foto macro disanggupi oleh Andromax R asalkan cukup cahaya.

Andromax R 12

Detail tekstur tampak tajam, warna-warninya cukup kontras, cerah dan tidak flat. Lewat sedikit trik, saya bisa memperoleh efek bokeh. Kendalanya cuma fokus yang kerap berubah, sering beralih ke belakang objek utama. Di dalam kamar dengan pencahayaan lampu neon putih, hasil fotonya bersih. Sewaktu saya matikan lampu, gambar sedikit menguning dan noise mulai muncul.

Ada kejutan menanti dalam fungsi video Andromax R. Selain perekaman di resolusi full-HD 1080p, ia turut dibekali kapabilitas high-speed recording di 120 frame rate – walaupun di batasan VGA. Baik foto maupun video dibantu sepasang flash LED. Apa kabarnya kamera ‘selfie‘ 5-Mp di depan? Bagi saya ia lebih pas digunakan untuk video chat. Hasil selfie jadi lebih apik jika Anda memanfaatkan Bluetooth trigger terpisah plus kamera utama.

Ini dia beberapa sampel fotonya:

Andromax R 17

Andromax R 18

Andromax R 19

Andromax R 20

Andromax R 21

Info menarik: Rilis SiPINTER, Smartfren Ringankan Tugas Para Babinsa

Andromax R 25

 

Platfrom & User Interface

Andromax R memanfaatkan sistem operasi Android 5.0.2 Lollipop dipadu tampilan khas ala Smartfren dan ‘bingkisan’ software pre-installed. Tergantung perspektif Anda, app tersebut bisa membantu atau malah mengganggu. Saya sendiri tidak membutuhkan Bank Sinarmas, A+ Smart English, Games Anti Galau, Uangku, Zalora dan lain sebagainya (termasuk demo trial Real Football 2015 serta Modern Combat 4), jadi mereka ini yang pertama saya korbankan (uninstall atau disable) demi membebaskan sedikit ruang di penyimpanan internal.

Andromax R 15

 

Connectivity

Semua jenis konektivitas yang Anda butuhkan tersedia di sini: Wi-Fi, Bluetooth 4.0, USB 2.0, dan slot micro SD hingga 32GB. Melengkapi network LTE TDD dan FDD, Andromax R masih mendukung jaringan CDMA EVDO Rev A. Konektivitas bisa jadi keunggulan utama dari perangkat ini, sama seperti pembahasan akan perangkat Andromax yang mendukung 4G LTE maka perangkat ini bisa mendukung jaringan internet yang lebih cepat.

Hardware & Performance

Ternyata dalam meracik keluarga Andromax 4G LTE, Smartfren mengusung tipe system-on-chip yang sama, yakni Qualcomm Snapdragon 410. Ia dipersenjatai CPU quad-core Cortex A53 1,2GHz, GPU Adreno 306, RAM 1GB, flash memory 8GB, serta menyedot tenaga dari baterai Li-ion 2.200mAh. Untuk komponen terakhir tersebut, daya tahannya terbilang awet (diisi penuh pagi hari, 70 persen di jam 12 siang), walau dalam penggunaan sehari-hari Anda direkomendasikan men-charge-nya tiap malam.

Andromax R 13

Dari tes di software benchmark AnTuTu 5.7.1, Andromax R meraih skor tertinggi di 20913. Mungkin dengan menabung beberapa ratus ribu Rupiah lagi, Anda bisa mendapatkan handset berkinerja olah data lebih tinggi. Tapi ingat, Andromax dari Smartfren pada dasarnya tidak sekedar menyuguhkan device saja.

Andromax R 22

Game Asphalt 8: Airborn, Sonic Dash dan Real Racing 3 juga saya uji sebagai tolak ukur kemampuan Andromax R di segi hiburan. Kejutan kedua di sana ialah handset ekonomis ini sanggup menjalankan Real Racing 3 dengan lancar. Memang mutu grafisnya tidak secanggih OnePlus One ataupun Asus Zenfone 2 – efek partikelnya minim, beresolusi rendah, tidak ada pantulan di cermin spion, dan lain-lain – tapi setidaknya Real Racing 3 tersaji mulus tanpa masalah.

Andromax R 23

Situasi serupa muncul di Asphalt 8. Meskipun terdapat efek lens flare, bayangan objek di mobil terlihat pas-pasan, dan tekstur tampak low-res. Kualitas visual lebih dapat dimaklumi dalam permainan 3D bergaya kartun semisal Sonic Dash, namun penyakit malah disebabkan rendahnya responsivitas layar: si landak biru jadi sering jatuh ke jurang atau menghantam penghalang. Keterlambatan respons input bahkan bisa dirasakan di luar app.

Andromax R 26

Di segi suara, fitur Dolby Digital Plus memastikan loudspeaker-nya terdengar nyaring. Tapi menambahkan earphone atau headphone dapat membuat output lebih optimal.

Andromax R 24

 

TRL’s verdict

Sebelum keputusan diambil, sebaiknya jawab dulu pertanyaan ini: faktor apa yang paling Anda cari dari sebuah smartphone? Jika layanan dari operator dengan jaringan 4G LTE masuk dalam pertimbangan krusial, maka Andromax R tak cuma terjangkau, namun juga menyimpan berbagai aspek positif. Contoh kecilnya adalah kemera bermutu, ada video 120fps, dan bagi pemula, performa gaming casual-nya pun memuaskan.

Aspek negatifnya meliputi rancangan, build-quality, serta touch screen. Lalu selama memakai Smartfren Andromax R, tertutup kemungkinan bagi Anda buat menggunakan jaringan dari provider lain untuk jaringan utama, tetapi kabar baiknya Adromax R menyediakan dua slot SIM, jadi Anda bisa menambahkan satu kartu GSM.

Smartfren Andromax R dibanderol seharga Rp 1,6 juta. Ia dibundel bersama bonus My Smartplan berisi paket data 8GB, gratis panggilan 1000 menit dan SMS 100 kali ke sesama pengguna Smartfren.

Andromax R 14

Ganti Nama Jadi SMACH Zero, Spesifikasi Hardware ‘SteamBoy’ Diungkap

Steam Machines dan SteamVR boleh dibilang merupakan proyek ambisius ekspansi layanan Steam ke ranah berbeda. Tapi ada satu hal yang tidak boleh dilupakan: di E3 2014, Valve turut mengumumkan SteamBoy – hybrid canggih antara PC dan console handheld. Apa kabarnya ia sekarang? Bukankah dari info terakhir, Valve berniat merilisnya di tahun ini? Continue reading Ganti Nama Jadi SMACH Zero, Spesifikasi Hardware ‘SteamBoy’ Diungkap

[Computex 2015] MSI Benamkan Teknologi Unik dan Canggih Dalam Hardware Mereka

Tahun demi tahun MSI ingin nama mereka selalu membekas di ranah gaming, ajang Computex-pun dimanfaatkan sebaik-baiknya. Kita tahu sang produsen PC asal Taiwan tersebut mempunyai jajaran produk sangat banyak, dan di momentum pembukaan pameran ICT terbesar se-Asia itu, MSI mengajak Trenologi menilik beragam komponen canggih di booth mereka. Continue reading [Computex 2015] MSI Benamkan Teknologi Unik dan Canggih Dalam Hardware Mereka

Sambut Computex Taipei 2015, MSI Ungkap Produk Canggih Mereka

Tidak terasa, acara Computex Taipei 2015 akan segera dimulai beberapa hari lagi, dan nama-nama industri teknologi dari seluruh dunia bersiap-siap menyongsongnya. Tapi tekanan lebih besar mungkin dirasakan oleh produsen tuan rumah. Pasalnya, mereka tidak mau mengecewakan pengunjung, dan tidak rela kalah bersaing dengan vendor-vendor ‘tamu’. Continue reading Sambut Computex Taipei 2015, MSI Ungkap Produk Canggih Mereka

MSI Sediakan Mini PC Mungil Terpintar Bernama Cubi

Reputasi tinggi pada sebuah brand menyebabkan ekspektasi konsumen yang tinggi pula. Begitu nama MSI disebut, impresi tema gaming langsung terbayang. Tapi agar tetap unggul dari kompetitor, sudah tentu eksperimen harus selalu dilakukan untuk menghasilkan terobosan. Dan MSI belum lama mengungkap iterasi mereka terhadap konsep rancangan PC Intel NUC. Continue reading MSI Sediakan Mini PC Mungil Terpintar Bernama Cubi

Daftar Kartu Grafis Terbaik Buat Gamer Profesional

Esport dan virtual reality, dua hal ini disebut-sebut sanggup membuat kompetisi kartu grafis kembali bergengsi. Memang tidak berarti produsen semisal Nvidia atau AMD merugi, namun melihat kondisi saat ini, pasar butuh gebrakan baru. Ketika device VR menuntut kebutuhan hardware cukup tinggi, gaming kompetitif berada di tingkat yang lebih terjangkau. Continue reading Daftar Kartu Grafis Terbaik Buat Gamer Profesional