Rice Bowl Startup Awards Kembali Digelar, Tahun Ini dengan Skala ASEAN

Setelah tahun lalu sukses diadakan di Malaysia, tahun ini Rice Bowl Startup Awards (RBSA) akan kembali digelar dengan skala ASEAN. Ajang penghargaan startup ini akan memberikan penghargaan untuk para pemenang di setiap negara untuk selanjutnya akan bersaing lagi di tingkat yang lebih tinggi untuk selanjutnya dinobatkan sebagai pemenang tingkat ASEAN.  Ada 10 kategori nominasi, meliputi Startup of The Year, Founder of The Year, Social Entreprise of The Year, Disruptor of The Year, Founder of The Year dan lainnya.

Acara penghargaan untuk startup ini diklaim akan menjadi penghargaan pertama dan terbesar yang menggunakan konsep nominasi per kategori, public voting dan juga penilaian dewan juri. Di Indonesia proses seleksi oleh 6 ambassador yang terdiri dari kalangan startup, venture capital, media dan komunitas startup. Sejauh ini sudah ada 5 startup terpilih di setiap kategorinya.

Bukalapak, GoJek, Hijup, Kudo dan Kurio masuk dalam nominasi Startup of The Year. Sedangkan IDNtimes, YesBoss, Fabelio, Qontak, dan TaniHub masuk dalam nominasi pendatang baru terbaik. Untuk kategori “pengganggu” terbaik atau Best Distruptor nama-nama seperti eFishery, UangTeman, Kudo dan GoBox masuk dalam daftar nominasi.

Saat ini public voting telah dibuka. Bagi masyarakat yang ingin mengetahui daftar nominasi maupun memberikan suaranya bisa langsung mengunjungi laman resmi RBSA. Di fase selanjutnya 3 dewan juri akan turut memberikan pilihan terhadap siapa yang akan menjadi pemenang di masing-masing kategori.

Pemenang Ricebowl Startup Awards (RBSA) untuk tingkat nasional akan diumumkan pada 2 Agustus 2016 dalam sebuah awarding night di Jakarta. Para pemenang akan dilombakan lagi ke skala regional untuk bersaing lagi dengan para pemenang dari negara lain di ASEAN.

Gelaran penghargaan ini bertujuan untuk mengapresiasi para pelaku startup atas inovasi, dedikasi, dan solusi yang mereka hasilkan dengan startup mereka. Kemudian lewat penghargaan ini juga penyelenggara mengharapkan lahirnya kolaborasi antar startup, komunitas dan investor di negara-negara ASEAN.

Sumber: Amazon Bakal Head-to-Head dengan Lazada di Asia Tenggara, Investasi $600 Juta Khusus untuk Pasar Indonesia di Tahun Pertama

Akhir pekan ini kita disuguhkan oleh berita sensasional kemungkinan hadirnya Amazon di kawasan Asia Tenggara. Seperti dikutip dari Kontan, Chairman idEA Daniel Tumiwa menyebutkan kemungkinan hadirnya raksasa e-commerce Amazon di pasar Indonesia. Berdasarkan informasi yang kami peroleh, tidak cuma Indonesia, Amazon tampaknya berencana melangkah lebih jauh untuk berekspansi di pasar Asia Tenggara.

Setelah merambah pasar Jepang, India, dan Tiongkok (meskipun di Tiongkok bisa dibilang gagal), adalah hal wajar ketika Amazon melanjutkan petualangannya di negara-negara Asia Tenggara yang saat ini memiliki kombinasi GDP sekitar $2,4 triliun.

Akuisisi Alibaba terhadap pemimpin pasar Asia Tenggara Lazada bulan April lalu telah menyadarkan Amazon akan potensi kawasan ini yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Menurut informasi yang kami peroleh, disebutkan proses Amazon memasuki Asia Tenggara akan dilakukan secara berangsur-angsur selama 1-2 tahun mendatang. Awalnya Amazon akan membuka layanan di Singapura, kemudian meluas ke negara-negara lain di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam.

Meskipun belum aktif, kami memastikan bahwa domain Amazon.co.id dan Amazon.id memang sudah dimiliki perusahaan yang didirikan Jeff Bezos dan berbasis di Seattle ini.

Secara total, diklaim modal awal Amazon untuk berekspansi di kawasan ini senilai $2 miliar, dengan $600 juta akan dipusatkan untuk membuka pasar Indonesia, setidaknya untuk tahun pertama. Sekitar $85-160 juta akan dipusatkan di Filipina yang mulai menggeliat, sementara dana sisanya dibagi-bagi di 4 negara lainnya.

Sebelum benar-benar memasuki pasar Asia Tenggara, satu hal yang harus dipahami Amazon adalah pentingnya pemahaman selera lokal. Mereka tidak bisa mentah-mentah mengekspor nilai-nilai yang mereka miliki ke pasar ini.

Rakuten, Groupon, LivingSocial sudah merasakan sulitnya menjadi pemimpin pasar dan mulai berangsur-angsur mundur dari Asia Tenggara. Rakuten telah menutup operasionalnya di kawasan ini, LivingSocial menjual anak-anak perusahaannya ke Ensogo, sementara Groupon mulai beranjak mundur ditandai dengan penjualan entitasnya di Indonesia ke layanan akses kesehatan dan kebugaran KFit.

Harus diakui salah satu kesuksesan Rocket Internet, yang banyak diremehkan orang, adalah bagaimana mereka dengan cepat mendirikan perusahaan di berbagai negara Asia Tenggara sambil beradaptasi dan memahami selera dan cara berbisnis di kawasan ini.

Kehadiran Amazon, jika benar terjadi, bakal membuat persaingan di ranah e-commerce Asia Tenggara semakin menarik. Semoga konsumen menjadi pihak yang paling diuntungkan atas ekspansi ini.

Who Exactly is in Indonesia’s Startup Community?

As many locals know, Indonesia has a fast growing startup scene with many interesting people. In partnership with the EV Hive we wanted to learn more about the people that are apart of the community and its periphery, so we launched a survey.

There were 124 responses, which is just the right sample size we would need if the total tech population in Indonesia is 500,000 and we needed an 80 percent confidence level with a margin of error of 8%. In truth, we don’t actually need an accurate sample size since for many of the responses the data was significant.

The results were fascinating and all the data is available for anyone to peruse. Here are the most important insights we discovered.

  • 75% of respondents have run their own business but only 56% are still running it.
  • On the question of whether entrepreneurship is a good career choice 94% said yes
  • The biggest motivation for starting a new company is to help others while “flexibility” was only the 4th most popular reason. This is most surprising since when asked why people thought entrepreneurship was a good career choice, freedom was the most commonly stated reason as free form comment.
Benefit that mostly motivating startup founder
Benefit that mostly motivating startup founder

 

  • On the opposite side, the biggest discouragement from launching a startup is “unstable income” with “fear of failure” a close second. 35% chose not having a co-founder which means there’s a need to help people find co-founders to start businesses.
Factors that may discourage a founder
Factors that may discourage a founder
  • Another big surprise was how many people said they were going to start a new company in the next 12 months with 96% choosing some degree of likelihood.
  • As a non-Indonesian, the most surprising answer to me was how many stated that eCommerce was the hottest category for a startup. With so many existing ecommerce companies, I would think that this space would be quite crowded already. I would propose a service business like Seekmi as the kind of business that achieves the objective of helping people while also catering to a strong business need; however, only 2% chose service business as an interesting startup space.

In addition, to these key insights there are also notable datapoints on who actually is a part of the startup scene in Indonesia.

  • Only 84% of the survey respondents considered themselves to be entrepreneurs
  • According to our survey, the community is 80% male in the 18-29 age group, with college degrees
Most respondents on startup survey in Indonesia are male
Most respondents on startup survey in Indonesia are male
  • The current employment status of respondents was also unexpected since only 51% actually work for a startup.

Key takeaways

Surveys are always great tools for learning about a target audience, but they are only truly useful if there is something you can learn from the data to improve your life or business.

  • There appears to be a very high percentage of males which means that there is a female population that is significantly underrepresented in the startup space
  • The startup community consists of many people that want to be involved in startups, but have not yet taken the plunge to either join a startup or create their own. Help with finding co-founders and addressing fears of income (lessons on budgeting, maybe?) could go a long way to supporting people in their startup journey
  • Respondents want to be a part of startups to help people, but they think e-commerce is the best way to do that. Meetups and events to brainstorm ways to help people across the economy might spawn ideas that are not just e-commerce companies
  • On a question about whether it was easy or difficult to create a startup in Indonesia, respondents were neutral. On a question about whether the government is supportive of startups, more stated that the government was supportive than unsupportive. This indicates that the government support may not be making it truly easy to create a startup and the support can possibly be redirected.

Here’s a link to all the survey results, so feel free to come up with your own insights and share them in the comments below! You can even take this one step further by launching your own survey by copying and/or modifying our questions. Good luck researching!


Disclosure: This article is written by Eli Schwartz, Director of Marketing APAC at SurveyMonkey, the world’s largest online survey platform, in collaboration with EV Hive, East Ventures’ co-working space

Jangan Lewatkan Indonesia IoT Expo 2016 di Bandung, 11 – 12 Juni 2016

Era internet of things sudah tiba dan ia berkembang begitu pesat. Biasa disingkat IoT, istilah ini mengacu pada perangkat atau objek yang memiliki kemampuan untuk mengumpulkan dan berbagi data. Diperkirakan akan ada 50 miliar objek terkoneksi ke internet di tahun 2020 nanti, dan dengan jumlah penduduk yang tinggi, Indonesia berpotensi mengambil cukup banyak porsi dari angka itu.

Bermaksud mempersiapkan masyarakat menghadapi ‘invasi’ internet of things, DycodeEDU dan DOKU mengungkap agenda pelaksanaan Indonesia IoT Expo 2016 yang merupakan acara puncah dari Indonesia IoT Developer Day. Tujuan mereka adalah mewadahi sharing ide mengenai IoT serta saling berbagi inspirasi. Mungkin Anda sudah memahami apa itu internet of things, bahkan telah merampungkan sejumlah proyek besar, namun menurut penyelenggara, ruang buat berkreasi masih sangat luas.

Indonesia IoT Expo 2016 akan dilangsungkan di kota Bandung, tepatnya di Atrium BEC 2 jalan Purnawarman No. 13-15 pada tanggal 11 sampai 12 Juni 2016. Acara dikelola sepenuhnya oleh komunitas, memamerkan perangkat-perangkat IoT karya dalam negeri, mencoba mempertemukan para kreator, investor serta khalayak umum. Agar lebih mudah diikuti, Indonesia IoT Expo 2016 dibagi dalam lima agenda event.

Dengan mengusung tajuk ‘expo‘ tentu saja akan ada pameran device-device internet of things, termasuk milik para peserta IoT Challenge 2016. Dan tak cuma ‘diperlihatkan’ pada pengunjung, komunitas berniat untuk mendemonstrasikan bermacam-macam teknologi unik di sana. Tentu saja telah disiapkan pula seminar, menghadirkan para praktisi dan veteran di industri sampai perwakilan dari pemerintah.

Jika Anda masih haus terhadap ilmu internet of things dan ingin mempelajarinya lebih jauh, Dycode menyediakan sesi tutorial dan coaching khusus. Tak kalah penting, para pemenang IoT Challenge with DOKU dan Indonesia IoT Blogging Competition 2016 juga turut diumumkan di sana.

Di bawah ini ialah daftar sepuluh proyek IoT yang akan dipamerkan di Indonesia IoT Expo 2016 Bandung beserta kreatornya. Jangan lewatkan acara seru ini dan sampai bertemu weekend di Bandung.

Indonesia IoT Expo 2016 1

Disclosure: DailySocial adalah media partner acara ini. 

Bermain Sambil Bertukar Budaya Dalam Game Next Door Land

Belakangan sempat marak berita mengenai game yang kerap dikonotasikan secara negatif. Game dianggap sebagai media yang berbahaya untuk anak-anak dan dapat memberikan efek buruk. Namun pernyataan tersebut dipatahkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, yang mengatakan bahwa game juga bisa memberikan efek positif. Next Door Land merupakan salah satu jawaban yang menunjukan game yang bermanfaat.

Next Door Land merupakan game yang diluncurkan oleh Kementerian Luar Negeri Australia dan bekerja sama dengan Agate Studio untuk proses pengembangannya. Game ini merupakan sebuah proyek besar untuk meningkatkan kekerabatan dan keeratan antar dua negara melalui pertukaran budaya. Memanfaatkan media game, kedua negara bisa saling mengenal kebudayaannya dengan mudah dan menyenangkan.

Next Door Land
Tampilan game Next Door Land

Dengan membawa semangat positif, game Next Door Land pun didukung oleh banyak pihak. Game ini juga didukung penuh oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Badan Ekonomi Kreatif, Rumah Belajar, Australia Indonesia Youth Association, dan Asia Education Foundation.

Game Next Door Land sendiri merupakan kumpulan mini game dengan tema berbagai kebudayaan unik di Indonesia dan Australia. Selain mini game, terdapat juga konten pendidikan yang informatif mengenai kebudayaan kedua negara dalam bentuk cerita di dalam game.

Pemain bisa mengunjungi berbagai kota yang populer di Indonesia ataupun Australia. Di tiap kota, Anda bisa mempelari kota tersebut dari sisi sejarah, budaya, pemerintahaan, hingga gaya hidup di kota tersebut.

Proses pembelajaran ini memanfaatkan permainan sederhana dan juga cerita-cerita yang menarik. Pemain bisa menjelajahi keramainan kota Jakarta menggunakan bajaj, bermain gamelan, memasak makanan khas Indonesia, berlomba di jembatan Syndey Harbour, berselancar di dekat Perth, dan lain-lain.

unnamed-3
Tampilan game Next Door Land

Dengan berbagai metode yang menarik untuk menyampaikan konten budaya tersebut, Game Next Door Land sukses menjadi salah satu contoh game yang memberikan efek positif. Ada banyak konten edukasi di dalam game ini yang disajikan dengan baik.

Di sisi lain, ada kekurangan dari sisi teknis, dengan konten yang sangat banyak, installer game ini juga menjadi cukup besar. Jadi pastikan Anda memiliki kuota internet yang cukup.

Jika ingin mengenal lebih jauh tentang budaya Indonesa dan Australia, Next Door Land merupakan game wajib yang harus Anda mainkan. Next Door Land sudah tersedia di Google Play, Apple App Store, dan Windows Store.

Application Information Will Show Up Here

CEO Netflix Isyaratkan Tidak Peduli Pemblokiran oleh Telkom

Akhir Januari lalu, Telkom Group melakukan langkah kontroversial dengan memblokir akses internet ke Netflix. Di bulan April ini, pihak Telkom menggandeng layanan video on-demand Iflix dan mempertegas bahwa Netflix bisa tidak diblokir lagi jika menjalin kerja sama. CEO Netflix Reed Hastings, ditanyai soal hal ini, mengisyaratkan tidak peduli terhadap isu blokir ini dan menyebutkan Telkom Group adalah satu-satunya ISP yang memblok layanannya di Asia.

Di sela-sela acara konferensi Asia Pacific Pay-TV Operators (APOS) 2016 di Bali, Hastings diwawancarai CNBC soal kompetisi di sektor video on-demand, ekspansi globalnya, konten lokal, usahanya memasuki pasar Tiongkok, dan tanggapannya terkait pemblokiran di Indonesia.

Secara umum Hastings menyebutkan bahwa dalam ekspansi global ini, salah satu kuncinya adalah soal konten lokal. Hastings mencontohkan Netflix saat ini sedang memproduksi serial televisi Perancis “Marseilles” dan film Korea Selatan “Okja”.

Ketika disinggung soal kebijakan Netflix di Indonesia, dengan Telkom Group, yang bisa dibilang penyedia layanan Internet dengan pengguna terbanyak di Indonesia, memblok layanannya, Hastings dengan santai mengatakan:

“Kami berharap permasalahan ini akan hilang seiring sejalannya waktu. Konsumen ingin kebebasan untuk memilih jika mereka ingin bergabung [berlangganan Netflix]. Di manapun di Asia, tidak ada pemblokiran, hanya satu ISP di Indonesia.”

Telkom Group, ketika mengumumkan pemblokiran, berkilah bahwa di negara lain Netflix menjalin kerja sama dengan mitra lokal, sehingga di Indonesia seharusnya melakukan hal yang sama. Sejauh ini tidak ada layanan ISP lain yang terang-terangan mengikuti langkah Telkom Group. Pun pemerintah hingga kini tidak secara tegas menjatuhkan “talak” terhadap layanan video on-demand paling populer ini, seperti halnya ketika pemerintah memblok Vimeo karena isu konten pornografi.

Berikut ini adalah tautan video wawancara CNBC dan CEO Netflix Reed Hastings http://video.cnbc.com/gallery/?video=3000512926.

 

Laporan FireEye Ungkap Indonesia Jadi Sasaran Ancaman Keamanan Siber

FireEye sebagai perusahaan keamanan, baru-baru ini mengeluarkan hasil risetnya mengenai serangana siber yang ada di Indonesia. Dalam laporan tersebut ditemukan bahwa 36 persen perusahaan yang disurvei di Indonesia menjadi target serangan di semester kedua tahun 2015. Bahkan hasil observasi FireEye menyebutkan setidaknya ada empat kelompok penyerang profesional yang terus menargetkan perusahaan-perusahaan di Indonesia.

Chief Technology Office FireEye Asia Pasifik Bryce Bolan dalam keterangan tertulisnya mengatakan bahwa ada kesenjangan keamanan siber di Indonesia yang patut menjadi perhatian dan harus segera ditangani, terutama yang terkait dengan perekonomian dan keamanan nasional.

“Di tengah ketegangan geopolitik yang terus meningkat di seluruh kawasan ini, penting untuk menyadari bahwa ketegangan ini juga tercermin di dunia cyber,” kata Bryce.

Laporan FireEye serangan siber
Laporan FireEye serangan siber

Ia juga menjelaskan bahwa serangan siber tingkat tinggi atau yang dilakukan kelompok profesional bisa menimbulkan banyak dampak negatif, seperti gangguan operasi, kerugian finansial, rusaknya reputasi dan tuntutan hukum. Menurutnya, penting bagi perusahaan di sektor yang krusial untuk memadukan kemampuan ahli keamanan yang dimiliki perusahaan dan dari luar perusahaan dan juga membangun intelejensi serangan.

Dari data observasi yang dilakukan FireEye, di wilayah Asia Pasifik, sektor industri yang paling banyak mendapatkan serangan APT (Advance Persistent Threat) di enam bulan terakhir tahun 2015. Selain industri, berbagai sektor tercatat juga mendapatkan ancaman, sektor lain tersebut meliputi pemerintahan federal (45 persen), hiburan/media/rumah sakit (38 persen), high-tech (33 persen), manufaktur (29 persen), energi (29 persen), pemerintahan negara bagian dan lokal (28 persen), jasa/konsultasi (25 persen) dan jasa keuangan (20 persen).

Khusus Indonesia, FireEye mengungkap pada bulan April 2015 ada kampanye cyber espionage atau kegiatan spionase siber selama satu dekade terakhir oleh pelaku cyber threat yang berasal dari Tiongkok. Fokus mereka antara lain pemerintahan, bisnis, dan jurnalis – yang memegang kunci politik, ekonomi, dan informasi militer tentang Asia Tenggara dan Asia Selatan. Analisis FireEye terhadap kelompok malware ini menghasilkan petunjuk bahwa kelompok tersebut menyasar Indonesia.

Sony Umumkan Tanggal Peluncuran Shadow of the Beast di Indonesia

Nama Shadow of the Beast tertimbun oleh game-game populer baru meskipun faktanya ia merupakan salah satu franchise klasik. Awalnya dirilis buat Commodore Amiga di tahun 1989, Shadow of the Beast turut di-port ke platform lain. Permainan diikuti oleh dua sekuel, dirilis tahun 1990 dan 1992. Dan kabarnya, versi barunya akan tersedia eksklusif di console current-gen Sony.

Sony Interactive Entertainment menyingkap sebuah kejutan untuk pemilik PlayStation 4 di Indonesia. Mereka mengumumkan agenda peluncuran remake Shadow of the Beast, yang ternyata akan dilangsungkan tidak lama lagi. Bulan Mei memang dipenuhi pelepasan judul-judul menarik (Battleborn, Uncharted 4, Doom), tapi Shadow of the Beast dijajakan di harga yang bersahabat bagi isi dompet.

Shadow of the Beast 02
Parallax scrolling kembali hadir di versi baru ini.

Sebagai remake, Shadow of the Beast versi baru akan menceritakan kembali petualangan Aarbron. Sewaktu kecil, ia diculik, tubuhnya dirusak oleh sihir dan dijadikan pelayan oleh penguasa jahat bernama Maletoth. Hingga hari ini, belum ada detail lain mengenai sang tokoh antagonis, dan apakah Shadow of the Beast mengusung narasi yang sama seperti sebelumnya.

Developer Heavy Spectrum Entertainment Labs bertanggung jawab dalam pengembangannya, menggantikan Reflections Interactive. Gameplay mengombinasikan formula action dan platforming. Sejumlah komponen klasik yang ada di pendahulunya turut dihadirkan lagi di varian anyar itu; misalnya health bar tradisional, sistem combo, dikombinasi quick-time event.

Shadow of the Beast 03
Gameplay Shadow of the Beast baru tampak familier.

Di E3 2015, Matt Birch selaku CEO Heavy Spectrum Entertainment sempat bilang bahwa Shadow of the Beast akan menyuguhkan pertempuran ‘brutal’. Komponen-komponen esensial lain contohnya art direction dan musik tak lupa dibubuhkan di sana. Developer menggaet komposer asli Shadow of the Beast David Whittaker dan kembali menyajikan parallax scrolling. Upaya itu katanya dilakukan ‘demi memastikan gamer tidak kecewa’.

“Jelajahi Karamoon, sebuah dunia yang cantik, brutal dan penuh dengan misteri, dalam perjalanan tunggal menggulingkan Maletoth sang tiran jahat,” tulis Sony Sony Computer Entertainment Hong Kong Limited di press release. “Rasakan pertempuran epik melawan bos dan hadapi gerombolan lawan dalam aksi penuh adrenalin. Kembangkan kemampuan lewat skill point, dan buka gerakan-gerakan brutal baru.”

Shadow of the Beast edisi standar rencananya akan dirilis pada hari tanggal 17 Mei 2016. Sony menyediakan versi digital serta Blu-ray, keduanya dijajakan seharga Rp 300 ribu.

YouTube Gaming Resmi Tiba di Indonesia

Kiprah YouTube di bidang gaming dimulai Agustus 2015 silam, saat mereka meluncurkan platform video khusus untuk para antusias video game demi menyaingi Twitch.tv. Dibanding rival besarnya itu, YouTube Gaming sudah memiliki keunggulan: platform menyimpan banyak sekali koleksi video, dan ia mengarahkan konten pada konsumen yang tepat.

Dan ada kabar baik bagi para penikmat video-video gaming di Indonesia. Pada tanggal 7 April 2016, YouTube Gaming akhirnya tiba di sini, dan ia tidak sendiri. Menemani platform video versi desktop, Google juga resmi merilis aplikasi YouTube Gaming di perangkat bergerak, dioptimalkan buat Android. Kata Google, YouTube Gaming ialah sebuah dedikasi bagi para gamer sehingga mereka mudah mengeksplorasi koten, dibekali live streaming dan live chat.

YouTube Gaming Indonesia 10

Google menyampaikan bahwa komunitas gaming di YouTube sangat besar. 144 juta gamer menyaksikan video  melalui YouTube setiap bulan. Peningkatannya-pun sangat besar, naik 60 persen dari tahun lalu. Angka ini menunjukkan tingginya interaksi, bahkan dibanding platform gaming populer lain. Alasan YouTube Gaming diracik adalah demi mempermudah gamer mencari apapun yang mereka inginkan.

YouTube Gaming Indonesia 03

Lewat YouTube Gaming, YouTube mencoba menyajikan segala konten yang gamer sukai, mendekatkan mereka dengan permainan favorit serta komunitas. Platform ini diramu agar pengalaman jadi lebih terpersonalisasi. Komponen live juga diperkaya, lalu Google berupaya mengimpun komunitas agar lebih luas dan beragam.

YouTube Gaming Indonesia 05

YouTube Gaming Indonesia 06

YouTube Gaming Indonesia 07

Itulah tiga aspek yang ditawarkan YouTube Gaming. User interface difokuskan pada konten permainan, sehingga pengguna mudah menjelajahi judul game berdasarkan developer dan channel. Buat sekarang, ada lebih dari 25 ribu page permainan tersdia di YouTube Gaming, ditambah lagi tiap creator mempunyai channel sendiri.

Dari penjelasan Google, YouTube Gaming sengaja didesain untuk menjadi rumah segala video yang berkaitan dengan ranah gaming: trailer sinematik, berita, esport, podcast dan talk show, review, serta event global.

YouTube Gaming Indonesia 11

YouTube tak lupa menyampaikan esensialnya fitur live, baik bagi pembuat maupun penonton. Ditakar dari UI, Anda bisa melihat sejumlah kesamaan antara YouTube Gaming dan Twitch. Kolom chat berada di sebelah kanan, dan ada dashboard di sisi kiri (terbuka dengan mengklik tombol ber-icon garis di pojok kiri atas). Bedanya, jika scroll ke bawah, Anda disuguhkan link ke live stream game berjudul sama serta kumpulan video dari creator.

Buat memantapkan ekosistem komunitas, sejak diperkenalkan, YouTube Gaming telah hadir di event-event seperti Electronic Entertainment Expo, Gamescom serta PAX (Penny Arcade Expo). Mereka berjanji, di waktu ke depan akan ada lebih banyak acara disiarkan langsung dari platform tersebut.

Momen ini juga menandai ketersedian aplikasi YouTube Gaming untuk para pemilik handset Android dan iOS di Indonesia. User versi desktop memang memperoleh fitur-fitur lengkap, namun YouTube turut memastikan supaya gamer mobile tidak ketinggalan. App tersebut memungkinkan Anda memanfaatkan fasilitas Mobile Capture, mempermudah proses penyiaran permainan langsung dari smartphone atau tablet.

YouTube Gaming Indonesia 02

Anda sama sekali tidak memerlukan hardware atau software tambahan. Tinggal men-tap tombol Go Live, kamera depan dan microphone akan segera menyala serta merekam. Seperti versi desktop, tampilan app YouTube Gaming dedesain khusus buat gamer, mampu mengingat judul permainan serta channel kesukaan Anda. Saat live stream, aplikasi mungkin sedikit memberatkan handset, jadi Anda disarankan menggunakan perangkat yang cukup bertenaga.

YouTube Gaming Indonesia 08

Versi terbaru YouTube Gaming dirilis tanggal 6 April kemarin. Update terdiri dari navigasi homepage empat tab (Home, Games, Channels, dan Live), page browser baru, dan perbaikan pada bagian chat. Khusus buat Android, mutu playback turut ditingkatkan (ada fitur 60fps, opsi kualitas, dan DVR), terdapat kapabilitas pause dan resume saat Mobile Capture, serta dukungan Info Card.

YouTube Gaming Indonesia 09

“YouTube Gaming menghubungkan para gamer di seluruh dunia dengan konten, komunitas, dan kultur yang dekat dengan mereka,” tutur head of YouTube Gaming Content & Partnerships Asia Pacific Ines Cha via rilis pers. “Layanan ini akan memudahkan Anda menemukan dan menonton video, live stream, dan berinteraksi bersama komunitas gamer terbesar di internet ━ semua dari satu tempat.

Silakan segera nikmati YouTube Gaming melalui Gaming.YouTube.com.

Pengguna Aktif Instagram di Indonesia Capai 22 Juta

Dalam perbincangan WSJ dengan VP Facebook untuk Asia Pasifik Dan Neary, terungkap bahwa platform media sosial ini terus menambah jumlah pengguna di kawasan ini, meskipun program Free Basics (yang dahulu bernama Internet.org) mendapatkan tentangan di sejumlah negara. Selain menginformasikan jumlah angka soal pengguna Facebook di Asia Pasifik, Neary juga secara spesifik memberikan apresiasi terhadap jumlah pengguna aktif Instagram di Indonesia yang menurut data MAU (Monthly Active Users) mencapai 22 juta.

Neary mengatakan bahwa jumlah pengguna Facebook di Asia Pasifik mencapai 540 juta per akhir Desember 2015, atau sepertiga dari total pengguna aktif Facebook di seluruh dunia. Angka tersebut naik hampir 100 juta, dari 449 juta di periode yang sama tahun sebelumnya.

Untuk urusan periklanan, Neary menyebutkan kawasan Asia Tenggara memiliki pertumbuhan pengiklan terbesar, dengan secara global Facebook memiliki 3 juta pengiklan. Meskipun demikian, perolehan pendapatan Facebook rata-rata per orang di Asia Pasifik sejauh ini hanya $1,59, jauh lebih kecil dibanding di kawasan Amerika Utara yang mencapai $13,54.

Untuk jumlah pengguna, Indonesia saat ini disebutkan memiliki sekitar 82 juta pengguna aktif di Facebook, sama jumlahnya dengan gabungan pengguna aktif Facebook di Thailand, Filipina, dan Vietnam.

Khusus untuk Instagram, yang baru saja merayakan milestone 400 juta pengguna bulan September lalu, Indonesia menjadi salah satu pasar kunci dengan Neary menyebutkan 22 juta pengguna aktif di Nusantara mengakses layanan ini setiap bulannya. Ini pertama kalinya Instagram (dalam hal ini Facebook sebagai induk perusahaannya) menginformasikan jumlah pengguna layanannya di suatu negara.

Tren ini sejalan dengan survei JakPat yang menyimpulkan bahwa Instagram kini lebih populer ketimbang Twitter di Indonesia, apalagi di kalangan anak muda. Menurut survei JakPat, pengguna Instagram di Indonesia menggunakan layanan ini untuk mencari informasi produk online shop, meme, dan mengunggah foto-foto liburan dan wisata.

Melihat begitu aktifnya pengiklan Indonesia berpromosi di Instagram, tak ada yang bisa menampik Instagram sebagai platform media sosial yang bakal semakin berpengaruh di masa mendatang.