[Video] Mengenal Kejora – SBI Orbit Fund dan Perannya Menggairahkan Industri Startup Indonesia

DailySocial bersama Richie Wirjan dari Kejora – SBI Orbit Fund membahas tentang seperti apa perusahaannya dalam mengatur pilihan investasi untuk startup Indonesia dan bagaimana teknik pendekatan yang beradab dan efektif dalam upaya penggalangan dana oleh bisnis startup.

Untuk video menarik lainnya seputar startup dan teknologi, kunjungi kanal YouTube DailySocialTV.

Kejora-SBI Orbit Fund Invests on Bicycle Electric Motorcycle Battery Developer

In order to encourage the growth of electric motor users in the country, PT SWAP Energi Indonesia launched the “SWAP Battery System” innovation. Was founded in 2019, the SWAP Smart System intends to answer the needs of motorcyclists with high mobility who want to switch to electric motorbikes but are reluctant to spend hours charging their motorbike batteries.

In particular, the SWAP Battery System offers a 9-second battery-swapping innovation that has been distributed across hundreds of strategic points in Jakarta. Users no longer need to experience queuing processes such as filling up at gas stations; simply open the SWAP application (with a claimed savings of around 25% compared to gasoline) and immediately exchange batteries at the nearest SWAPPoin. This technology has been adapted by PT Smoot Motor Indonesia through the output of its newest smart electric motor called SMOOT Tempur.

“By switching to SMOOT motorcycles that are environmentally friendly and integrated with the SWAP Battery System, riders don’t have to worry when they have to travel long distances on electric motorcycles; they can enjoy savings in daily transportation costs while making a positive contribution through reducing air pollution,” PT Smooth Motor Indonesia’s Founder and CEO, Irwan Tjahaja said.

Claiming to have a significant difference with other similar service providers, SMOOT is referred to as a “smart” electric motor because it starts from a motor, battery, battery exchange place (SWAPPoin); everything is connected in a SWAP application. SMOOT users can always monitor the latest battery status and also the location of the motor. Nevertheless, for user’s convenience and security, SMOOT is equipped with an anti-theft system that can also be accessed through the application when the vehicle is lost or stolen.

Battery can be ordered through the application / SWAP

Investment from Kejora-SBI Orbit Fund

SWAP has received seed funding from Kejora-SBI Orbit Fund, which is a venture capital funding collaboration between Kejora Capital and SBI Holdings. In particular, since its initial launch, Kejora-SBI Orbit Fund intends to invest in startups that focus on the Indonesian market. In its debut, Kejora-SBI Orbit Fund committed to disburse $30 million.

Kejora-SBI Orbit’s Executive VP, Richie Wirjan revealed to DailySocial, in the future this SWAP will not only provide solutions for batteries, but also as an energy distribution company.

“We see that the electric vehicle currently used as one use case, then we will also look at logistics related to education and MSMEs. Therefore, we see that SWAP is more than just a battery for motorcycles. This will be the first trial for electric vehicles. In the future, we will see the use cases in several other logistics companies,” Richie said.

Electric vehicles is one of the SWAP use cases, which in the future will continue to develop into other sectors such as logistics, education and also support for MSME players,” Richie said.

His expectation on this innovation, two-wheeled EV players don’t have to create other infrastructure. They simply adopt the 9-second battery swap system from SWAP, therefore, a sharing economy can be achieved between fellow EV players in this ecosystem.

Currently, SWAP continues to communicate with several leading logistics companies in Indonesia, expecting to continue intensifying the adoption of SMOOT smart electric motors in the next 4th quarter.

Electric vehicle growth potential

Although there are still many Indonesian motorcycle users who choose gasoline based over electric ones, it is predicted that electric motorcycles will have positive growth in the future. According to BPS data in 2019, around 112,000,000 motorcycles have made Indonesia the world’s 3rd largest motorcycle market, and directly contributed to the high level of air pollution and its impact on public health.

Data statistik BPS pengguna sepda motor / Sumber : BPS
BPS statistics on motorcycle users / Source: BPS

With new electric motorcycle brands continue to emerge, the battery capacity is still relatively small and the performance is minimal, resulting in shorter mileage.

The 9-second battery swap concept offered by SWAP Energy allows drivers to always use the best performing battery without waiting for hours to charge like other electric batteries. PT Swap Energi Indonesia has conducted in-depth research for the development of battery and electric motor technology since 2019.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Kejora-SBI Orbit Fund Berinvestasi ke Pengembang Baterai Sepeda Motor Listrik

Bertujuan untuk mendorong pertumbuhan pengguna motor listrik di tanah air, PT SWAP Energi Indonesia meluncurkan inovasi “SWAP Battery System”. Didirikan tahun 2019 lalu, SWAP Smart System mencoba untuk menjawab kebutuhan para pengendara motor bermobilitas tinggi yang ingin beralih ke motor listrik namun enggan menghabiskan waktu berjam-jam untuk mencas baterai motornya.

Secara khusus SWAP Battery System menawarkan inovasi 9 detik tukar-baterai (battery-swapping) yang sudah tersebar di ratusan titik strategis di Jakarta. Para Pengguna tidak perlu lagi mengalami proses antre seperti pengisian bensin di SPBU; cukup membuka aplikasi SWAP (dengan klaim penghematan sekitar 25% daripada bensin) dan langsung melakukan tukar baterai di SWAPPoin terdekat. Adapun teknologi ini sudah diadaptasi oleh PT Smoot Motor Indonesia lewat keluaran motor listrik pintar terbarunya bernama SMOOT Tempur.

“Dengan beralih ke SMOOT motor yang ramah lingkungan dan terintegrasi dengan SWAP Battery System, para pengendara tidak perlu khawatir saat harus bepergian jauh dengan motor listrik; Mereka dapat menikmati penghematan biaya transportasi sehari-hari sekaligus memberikan kontribusi positif lewat pengurangan polusi udara,” kata pendiri dan CEO PT Smoot Motor Indonesia, Irwan Tjahaja.

Mengklaim memiliki perbedaan yang cukup signifikan dengan penyedia layanan serupa lainnya, SMOOT disebut sebagai motor listrik “pintar” karena mulai dari motor, baterai, tempat penukaran baterai (SWAPPoin); semuanya terkoneksi di dalam sebuah aplikasi SWAP. Para pengguna SMOOT dapat selalu memantau status baterai terakhir dan juga titik lokasi motornya. Tidak kalah penting, demi kenyamanan dan keamanan pengguna, SMOOT dilengkapi dengan sistem anti-pencurian yang juga dapat diakses melalui aplikasi ketika kendaraan hilang atau dicuri.

Pemesanan penukaran baterai dapat dilakukan melalui aplikasi / SWAP

Terima pendanaan dari Kejora-SBI Orbit Fund

SWAP telah menerima pendanaan awal dari Kejora-SBI Orbit Fund, yang merupakan kolaborasi pendanaan modal ventura antara Kejora Capital dan SBI Holdings. Secara khusus sejak awal diluncurkan, Kejora-SBI Orbit Fund hadir untuk berinvestasi kepada startup yang berfokus pada pasar Indonesia. Dalam debutnya Kejora-SBI Orbit Fund berkomitmen untuk menggelontorkan dana $30 juta.

Kepada DailySocial Executive VP of Kejora-SBI Orbit Richie Wirjan mengungkapkan, ke depannya SWAP ini bukan hanya meyediakan solusti untuk baterai, namun juga sebagai energy distribution company.

“Kita melihat electric vehicle yang digunakan saat ini baru salah satu use case saja, kemudian kita juga akan lihat logistic related hingga edukasi dan UMKM. Jadi kita lihat SWAP ini lebih dari sekedar baterai untuk motor. Ini akan menjadi percobaan pertama untuk electric vehicle, ke depannya kita akan lihat use case-nya di beberapa perusahaan logistik lainnya,” kata Richie.

Electric vehicle adalah salah satu use case SWAP, yang kedepannya akan terus berkembang ke sektor lain seperti logistik, pendidikan dan juga dukungan ke pelaku UMKM,” kata Richie.

Ekspektasinya dengan inovasi ini, pemain EV roda dua tidak harus menciptakan infrastruktur lain. Mereka cukup mengadopsi sistem 9 detik tukar baterai dari SWAP sehingga bisa tercapai sharing economy antar sesama pemain EV di dalam ekosistem ini.

Saat ini pun SWAP terus berkomunikasi dengan beberapa perusahaan logistik terkemuka di Indonesia, dengan harapan dapat terus menggencarkan adopsi motor listrik pintar SMOOT pada kuartal 4 mendatang.

Potensi pertumbuhan motor listrik

Meskipun masih banyak pengguna sepeda motor di Indonesia yang memilih motor bensin dibandingkan dengan motor listrik, namun diprediksi motor listrik memiliki pertumbuhan positif ke depannya. Tercatat menurut data BPS tahun 2019, sekitar 112,000,000 motor telah menjadikan Indonesia sebagai pasar motor terbesar ke-3 dunia, dan secara langsung menyumbang tingginya tingkat polusi udara serta dampaknya pada kesehatan masyarakat.

Data statistik BPS pengguna sepda motor / Sumber : BPS
Data statistik BPS pengguna sepda motor / Sumber : BPS

Walaupun terus bermunculan merek-merek motor listrik yang baru, namun dikarenakan kapasitas baterainya yang masih tergolong kecil dan minim performa sehingga mengakibatkan jarak tempuh yang lebih singkat.

Konsep tukar- baterai 9 detik yang ditawarkan oleh SWAP Energy menjadikan para pengendara selalu menggunakan baterai dengan performa terbaik tanpa perlu menunggu cas baterai berjam-jam seperti baterai listrik lainnya. PT Swap Energi Indonesia telah melakukan penelitian yang mendalam untuk pengembangan teknologi baterai dan motor listrik sejak tahun 2019.

Application Information Will Show Up Here

Kantongi Pendanaan Seri C 404 Miliar Rupiah, Induk Usaha CekAja Ekspansi ke Thailand

Induk usaha CekAja, C88 Fintech Technologies, mengumumkan perolehan dana segar Seri C senilai $28 juta (lebih dari 404 miliar Rupiah) dari konsorsium investor yang dipimpin layanan global informasi dan analitik fintech Experian. Salah satu langkah yang dilakukan untuk pemanfaatan dana tersebut adalah persiapan ekspansi ke Thailand. Sebelumnya mereka juga memiliki bisnis di Filipina bernama eCompareMo.

Investor lain yang terlibat di putaran pendanaan kali ini antara lain ResponAbility Investments AG, DEG, InterVest, FengHe Fund Management, Pelago Capital, dan Fuchsia Venture Capital. Turut berpartisipasi investor terdahulu, yaitu Monk’s Hill Ventures, Telstra Ventures, Kickstart Ventures, dan Kejora Ventures.

Kepada DailySocial saat acara penandatanganan kemitraan strategis dengan Experian, Co-Founder dan Group CEO C88 J.P. Ellis mengungkapkan, investasi yang dipimpin Experian ini telah berjalan selama 8 bulan terakhir, namun proses perkenalan sudah dilakukan jauh sebelum investasi disepakati.

Saat ini pihaknya telah menempatkan tim untuk melakukan pendekatan dan proses perizinan ke pemerintah Thailand. Jika tidak ada hambatan, proses finalisasi peluncuran layanan tersebut segera diselesaikan.

“Pada dasarnya CekAja dan Experian memiliki misi dan komitmen yang sama, yaitu mendukung inklusi finansial dan menyasar konsumen secara langsung,” kata Ellis.

Selain itu, dana baru ini akan dimanfaatkan C88 untuk mengembangkan teknologi, menerapkan digital onboarding hingga menambah talenta baru untuk mempercepat pertumbuhan bisnis.

“Di saat yang bersamaan layanan informasi dan perbandingan produk keuangan eCompareMo di Filipina, juga tengah bersiap mengembangkan bisnis. Selain fokus kepada layanan kepada konsumen dan revenue, kita juga berencana untuk mulai fokus kepada mobile. Kita juga terus melakukan pengembangan dari sisi operasional, back office hingga data center,” kata Ellis.

Kondisi fintech di Indonesia

Menurut Ellis, di Indonesia (dan Filipina) infrastruktur kredit belum dibangun dengan baik. Itu sebabnya model KTA dan rentenir menjadi bermunculan.

“Hal ini buruk bagi negara, bagi masyarakat, dan bagi institusi finansial. Fokus kami di putaran pendanaan kali ini adalah terus mencoba menyelesaikan masalah ini dengan meninggalkan sistem finansial eksklusif, tidak efisien, mahal, dan berbasis kertas menuju sistem finansial inklusif, personal, efektif secara biaya, efisien, dan digital.”

Ellis memastikan bahwa pihaknya terus bermitra dengan pihak perbankan dan regulator, bukan berkompetisi melawan mereka.

Ellis mengatakan, “[Ekspansi ke] Thailand adalah satu satu obyektif bisnis kami, tapi bukan satu-satunya. Untungnya kami memiliki investor dan mitra bisnis global yang terpercaya di Experian. Experian adalah ahli untuk sistem dan layanan ini [seperti Scoring and Decisioning Services], sehingga kami memiliki kepercayaan tinggi dalam kualitas, reliabilitas, dan dampak layanan kami untuk pasar.”

“Fokusnya harus ke jutaan konsumen yang merasa putus asa karena mereka tidak punya pilihan [sehingga datang ke rentenir]. Ini adalah bukti terbesar ada permasalahan dan sistem yang ada saat ini belum memadai. Kami memberikan penawaran sistem digital modern sehingga kami bisa membantu menyelesaikan masalah ini untuk kebaikan masyarakat,” ujar Ellis.

Experian dan rencana investasi

Mengedepankan pengalaman, jaringan bisnis, ragam produk dan layanan yang dimiliki, Experian ingin menerapkan teknologi hingga pengalaman secara global kepada pasar yang memiliki potensi seperti Indonesia.

Kepada DailySocial, CEO Experian Asia Pasifik Ben Elliott mengungkapkan, CekAja/C88 dipilih untuk investasi setelah melalui proses dialog yang cukup panjang.

“Kita sudah melakukan dialog sebelumnya dengan J.P. Ellis, namun dalam waktu 8 bulan terakhir perbincangan tersebut makin intensif dan mulai serius membicarakan hal apa yang bisa kita lakukan bersama, dalam hal ini memberikan investasi. [Selain itu] Juga kolaborasi komersial yang kuat seperti digital onboarding dan fase selanjutnya bagaimana kita bisa mengembangkan teknologi anti fraud di industri ini,” kata Ben.

Ben melanjutkan, “Jadi dari perspektif kenapa memilih CekAja karena kami percaya dengan visi mereka. Kami juga sudah melihat dengan baik bisnis mereka dan mengerti sepenuhnya teknologi mereka dan bagaimana teknologi milik Experian bisa dikontribusikan.”

Ellis menambahkan, “Selain menjadi salah satu layanan data kredit dan analitik terbesar di dunia, Experian juga merupakan pemimpin untuk digital onboarding, decisionn engines, fraud detection, electronic KYC, dan banyak fungsi critical lainnya. Experian memiliki fokus global dan telah banyak mendapatkan kesuksesan di berbagai pasar, seperti Brazil dan India.”

Setelah CekAja/C88, Experian memiliki rencana untuk memberikan investasi di startup lainnya. Tidak hanya layanan fintech, tetapi juga kategori lain yang dinilai relevan dan memiliki potensi.

“Bukan hanya startup di Indonesia. Bisa jadi kita nantinya akan memberikan investasi kepada startup di negara lain,” tutup Ben.

Perkembangan Andalin, Ayoslide, dan Stylecation Setelah Ikuti Program Ideabox Batch Keempat

Tiga startup yang terpilih ke dalam batch keempat program akselerator Ideabox merayakan kelulusannya, kemarin (22/8). Ketiga startup tersebut ialah Andalin, Ayoslide, dan Stylecation. Mereka berhasil melalui mentoring 120 hari dan konsultasi intensif dengan pakar bisnis dari berbagai industri baik lokal maupun internasional. Kelulusan sekaligus menandai berakhirnya program akselerasi yang telah dimulai sejak April 2017.

Dalam sambutannya, Chief of New Business and Innovation Indosat Ooredoo Prashant Gokarn mengungkapkan pihaknya bangga dengan ketiga startup tersebut karena telah menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam keterampilan berbisnis dan kepemimpinan.

“Program ini telah membantu mereka membukakan pintu untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan bereputasi besar di bidangnya. [..] Indosat Ooredoo memiliki komitmen jangka panjang untuk tetap mendukung lulusan Ideabox melalui dukungan komersial ke market untuk mengembangkan bisnis masing-masing,” kata dia.

Founding Partner Kejora dan Managing Director Ideabox Andy Zain menambahkan, “Ukuran batch yang kecil ini membantu kami untuk lebih fokus pada kebutuhan individu setiap startup. Kami bekerja sangat dekat dengan para founder dan bekerja melalui iterasi produk mereka.”

Melalui dukungan sehari-hari, workshop, dan sesi mentoring memberi pengaruh dan dampak yang penting dalam pengembangan ketiga bisnis startup tersebut. Berikut adalah rangkumannya:

Andalin

Sebelumnya, Andalin adalah layanan integrasi satu pintu yang fokus pada kepabean untuk membantu usaha kecil hingga menengah. Layanan yang ditawarkan awalnya adalah air cargo, pengiriman kontainer skala kecil, dan custom handling.

Namun kini Andalin mengubah fokus bisnisnya untuk segmen usaha menengah ke atas dengan layanan pengiriman lewat angkutan udara dan laut, lisensi ekspor impor, dan custom handling.

“Setelah lalui banyak seminar, kami putuskan untuk redefine bisnis model. Kami juga menambah orang dari awalnya tiga co-founder, kini menjadi tujuh orang,” terang Co-Founder dan CEO Andalin Rifki Pratomo.

Andalin juga telah bekerja sama dengan perusahaan logistik, seperti Agility Logistics, BDP, DexTrans, JNE, Samudera Indonesia, dan Yusen Logistics. Lewat kerja sama tersebut, layanan Andalin kini dapat mencakup pengiriman untuk lebih dari 50 rute internasional. Beberapa pengguna Andalin di antaranya NutriFood dan Wings.

Beberapa inisiatif antara Andalin dan Indosat termasuk penawaran produk B2B kepada klien Indosat, affiliate partnership, dan lainnya.

“Tahun depan kami berencana untuk mengajukan lisensi pengiriman barang, trade finance integration, keanggotaan WCA, dan data mining & AI integration.”

Ayoslide

Ayoslide adalah plaform iklan marketing yang memberi insentif bagi konsumen melalui lockscreen ponsel, berupa koin virtual untuk ditukarkan ke berbagai hadiah.

Aplikasi Ayoslide sendiri baru hadir pada Maret 2017. Perkembangan Ayoslide sejak berdiri hingga lulus dari Ideabox berhasil mengakuisisi 100 ribu pelanggan organik terdaftar dalam empat bulan, meski pada April 2017 baru mendapat 5 ribu pengguna terdaftar.

“Selain itu aplikasi Ayoslide sudah di-click lebih dari 600 ribu kali, 1 juta impresi, dan sudah diunduh 120 ribu kali. Tim Ayoslide juga bertambah dari awalnya tiga orang menjadi enam orang,” terang Founder dan CEO Ayoslide Rizki Fitriana Sari.

Bersama Indosat, Ayoslide menyediakan ruang iklan untuk mengunduh aplikasi Indosat kepada para penggunanya, juga mengirim SMS blast.

Stylecation

Stylecation atau dulu lebih dikenal dengan Sevva, kini berganti model bisnis sekaligus nama startup. Sebelumnya Sevva adalah platform rental marketplace, memudahkan pengguna untuk sewa menyewa online berbagai macam produk. Sevva resmi berdiri Juni 2016.

Perusahaan akhirnya mengubah strategi bisnisnya menjadi fokus soal sewa menyewa baju dan fesyen yang telah diseleksi dari butik dan desainer.

“Perubahan model bisnis kami dimulai sejak Juli 2017 lalu. Kami memutuskan untuk mengganti fokus bisnis setelah kami mendapat berbagai arahan dari mentor,” ujar Co-Founder dan CEO Stylecation Erik Hormein.

Meski baru mengganti bisnis, Stylecation kini sudah memiliki lebih dari 200 desain baju terseleksi dengan foto berkualitas tinggi. Ke depannya Stylecation akan fokus menambah inventori mereka dari desainer dan butik ternama. Lokasi yang disasar tahun ini adalah Jabodetabek, sementara tahun depan akan mulai berekspansi ke Surabaya, Bandung, dan Bali.

Dalam presentasinya, Erik mengungkapkan hal pertama yang ia lakukan saat menjadi peserta Ideabox adalah merekrut orang hebat. Saat ini tim Stylecation bertambah jadi sembilan orang, dari awalnya empat orang.

“Setelah itu, kami banyak belajar untuk test fast and iterate, sebab ide itu hanya akan percuma jika tidak segera diaplikasikan,” pungkas Erik.

Algoritma, Kejora HQ, dan AWS Akan Adakan Workshop “Data Science” bagi Pemula

Era digital melahirkan banyak hal baru, tidak hanya yang berdampak pada teknologi penopang proses bisnis di atasnya, akan tetapi keluaran dari proses bisnis itu sendiri yang dapat diolah lebih lanjut, yakni data. Dewasa ini juga muncul istilah “data is the new currency“, mengisyaratkan betapa bernilainya data untuk berbagai kebutuhan strategis, untuk beragam jenis kebutuhan.

Namun data hanya sebagai data tanpa melalui proses pengolahan. Data Science adalah orang yang bertugas mengumpulkan, memproses, mengompilasi, dan memvisualisasikan data yang dari berbagai sumber untuk menghasilkan sebuah pengetahuan yang berguna. Misalnya dalam bisnis e-commerce, data aktivitas pembeli dalam website dapat dijadikan rujukan untuk mendesain antar muka yang sesuai. Menu mana yang paling sering digunakan, atau produk apa yang pada akhirnya mudah ditemukan.

Contoh lain untuk dunia pendidikan misalnya, data yang terkumpul dapat dilakukan untuk pengambilan keputusan. Misalnya untuk menambah jam mata pelajaran apa untuk persiapan menyambut ujian akhir, atau membeli buku genre apa di perpustakaan sesuai yang paling banyak diminati pembaca, dan lain sebagainya. Data yang sudah diolah dapat menyimpulkan banyak hal, dari aktivitas-aktivitas yang pernah dilakukan dalam bisnis.

Untuk memberikan pemahaman lebih lanjut terkait Data Science dan proses di dalamnya, lembaga pelatihan khusus pengolahan data Algoritma, bekerja sama dengan Kejora HQ dan Amazon Web Services mengadakan workshop bertajuk “Kickstart Series: Building Machine Learning Applications“. Tiga hal yang menjadi bahasan utama dalam acara ini, yakni pemrograman dasar bahasa R, pengenalan visualisasi data, dan teknik machine learning.

Workshop ini akan dipandu oleh Samuel Chan dan Seon Young. Samuel Chan adalah co-founder dan course producer di Algoritma. Sementara itu, Seon Young adalah Developer/Startup Specialist Solutions Architect di Amazon Web Services. Di workshop ini, Seon Young juga akan mengenalkan Machine Learning Service di Amazon, visualization tools untuk menciptakan model machine learning tanpa harus belajar algoritma machine learning yang sulit. Salah satu hasil akhirnya, Seon akan mengajarkan bagaimana prediksi dapat ditemukan dari berbagai aplikasi menggunakan API sederhana.

Workshop ini akan diselenggarakan pada tanggal 5 September 2017 pada pukul 17:45 di Kejora HQ. Para peserta disarankan untuk membawa laptop serta memasang R dan RStudio untuk kebutuhan praktik. Workshop ini didesain untuk dihadiri oleh 100 orang, baik untuk kalangan mahasiswa, karyawan, sampai startup. Seusai dengan misinya Algoritma ingin menjadikan Data Science dapat dipelajari oleh siapa saja. Info lebih lanjut dan pendaftaran, kunjungi tautan berikut http://bit.ly/algoDS0905.

Kickstart Series: Building Machine Learning Applications


Disclosure: DailySocial merupakan media partner acara Kickstart Series – Building Machine Learning Applications

Melalui Road to GECommunity Summit 2017, MaGIC Paparkan Visinya pada Kewirausahaan

Pagelaran Road to Global Entrepreneurship Community Summit 2017 (GECommunity Summit 2017) Jakarta telah usah dilaksanakan pada 22 Juli lalu. Secara umum inti dari pembahasan di acara ini adalah tentang rancangan masa depan kewirausahaan yang akan ditawarkan sebagai misi dari GECommunity Summit 2017 akhir tahun mendatang. Acara dimulai oleh Chairman of GECommunity YBhg Tan Sri Dr. Mohd Irwan Serigar. Dalam keynote-nya ia menyampaikan tentang bagaimana Malaysian Global Innovation & Creativity Centre (MaGIC) mendukung pertumbuhan kewirausahaan berkelanjutan di wilayahnya.

Salah satu hal yang begitu ditekankan adalah tentang inovasi. Melalui inovasi Irwan mengatakan bahwa akan ada banyak kesempatan untuk terciptanya nilai dan dorongan ekonomi baru. Salah satu konsentrasi dari MaGIC ialah memberikan sumber daya untuk memberikan trigger pada pengembangan inovasi tersebut, selain menjadi sebuah hub bagi para pelakunya. Hal lain yang turut dilakukan oleh MaGIC ialah dengan menghubungkan antara wirausahawan dengan korporasi, akademisi, pusat inovasi hingga kalangan pemerintahan.

Terkait misi MaGIC untuk lingkungan kewirausahaan global, dalam sesi lanjutan yang disampaikan oleh CEO MaGIC Ashran Dato’ Ghazi pihaknya akan melakukan hal yang sama pada skala global, menghubungkan ekosistem kewirausahaan dengan para pemimpin industri. Adanya kolaborasi ini dinilai akan menyajikan diskusi mendalam seputar teknologi baru, tren dan perilaku konsumen, tantangan dan peluang masa depan industri yang spesifik. Selain itu agar terpetakan berbagai permasalahan nyata yang dapat menjadi landasan suatu pengembangan produk.

Di Jakarta, Road to GECommunity Summit 2017 diadakan bekerja sama dengan Bekraf dan Kejora. Dengan demikian, harapannya banyak pelaku kewirausahaan yang akan berpartisipasi pada GECommunity Summit. Tahun sebelumnya, GECommunity memfokuskan pada pembahasan “Reimagine the Future of Entrepreneurs” menghadirkan banyak pemateri dari ranah industri dan startup. Setidaknya 6000 peserta bergabung dari acara tersebut, menghasilkan 50 inisiatif yang diformulasikan untuk berbagai jenis industri.

Acara Road to GECommunity Summit 2017 sendiri masih akan diadakan di beberapa negara lain, dengan pembahasan yang spesifik sesuai dengan kebutuhan di masing-masing wilayah. Di Indonesia, kolaborasi antar berbagai komponen dalam meningkatkan kualitas industri kreatif digital dianggap menjadi salah satu urgensi.


Disclosure: DailySocial adalah media partner Road to GECommunity Summit 2017.

“The Road to GECommunity 2017” Digelar Besok di Jakarta

“Global Entrepreneurship Community Summit 2017”, sebuah konferensi dua hari yang menghubungkan pemimpin industri, komunitas kewirausahaan, dan para influencer bakal diadakan akhir tahun ini di Kuala Lumpur, Malaysia. Mendukung acara tersebut, MaGIC, Kejora, dan Bekraf bakal mengadakan acara Roadshow “The Road to GECommunity 2017” yang bertempat di Jakarta.

Acara Roadshow tersebut bakal digelar besok, 22 Juli 2017 di Hotel Mandarin Oriental mulai pukul 2 siang. Di dalam acara ini akan dibahas bagaimana korporasi dan startup memaksimalkan manfaat “gangguan” karena masuknya teknologi dan bagaimana startup berinovasi untuk mendorong terbentuknya ekosistem yang berkelanjutan.

Akan hadir perwakilan dari Pemerintah Malaysia, Mandiri Kapital, Ideosource, Kejora, MaGIC, dan pihak-pihak lain sebagai bagian pendukung ekosistem startup di Asia Tenggara, khususnya Indonesia.

Kami tunggu peran serta Anda, termasuk partisipasi di acara puncak GECommunity Desember mendatang.


Disclosure: DailySocial adalah media partner “Global Entrepreneurship Community Summit 2017”

Rambah Nasabah Baru, DBS Indonesia Siap Luncurkan Aplikasi Digibank

Bank DBS Indonesia, bagian dari kelompok usaha DBS Grup di Singapura, berencana untuk meluncurkan aplikasi perbankan digital Digibank pada pertengahan tahun ini. Langkah ini menjadi upaya perusahaan untuk menjangkau nasabah baru di luar nasabah prioritas yang selama ini menjadi konsumen utama Bank DBS Indonesia.

Digibank adalah mobile-only bank, sebuah aplikasi yang memungkinkan nasabah untuk pembukaan rekening secara online tanpa harus mendatangi kantor cabang, tidak membutuhkan dokumen fisik. Nasabah hanya memerlukan KTP elektronik untuk persyaratan membuka akun rekening.

Nilai investasi yang dikucurkan DBS Grup untuk pengembangan Digibank mencapai 200 juta dolar Singapura. Indonesia menjadi negara kedua yang menjajal layanan terbaru dari DBS setelah India pada awal tahun lalu. Negara berikutnya adalah Tiongkok, Taiwan, dan Hong Kong.

Untuk pengembangan teknologi Digibank, DBS telah merangkul mitra fintech dari Singapura dan Amerika Serikat menghadirkan kecerdasan buatan (AI) untuk layanan virtual assistant. Di India, Digibank diklaim telah terbukti dapat menjawab sekitar 80%-90% pertanyaan nasabah.

Tak menutup kemungkinan, DBS Indonesia memberi kesempatan untuk berkolaborasi dengan startup fintech dari lokal untuk pengembangan fitur berikutnya.

Pihak DBS Indonesia mengungkapkan Digibank bakal diluncurkan pada pertengahan tahun ini. Perusahaan sudah menyatakan memegang izin kerja sama dengan Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) untuk pemanfaatan teknologi KTP elektronik

“Sekarang ini momennya sudah pas karena masyarakat Indonesia sangat adaptif dengan teknologi, makanya kami rasa sudah bisa dimulai. Tengah tahun ini bakal diluncurkan,” ucap Head of Digital Banking Bank DBS Indonesia Leonardo Koesmanto, Senin (13/3).

Peluncuran Digibank di Indonesia menjadi jurus DBS Indonesia untuk memperbanyak cakupan nasabah baru ke segmen usia produktif yang kini jarang mendatangi kantor cabang. Selama ini nasabah Bank DBS Indonesia berasal dari kalangan prioritas, porsinya hampir 100% dari total nasabah perusahaan yang jumlahnya kini lebih dari 30 ribu orang.

Nasabah prioritas, menurut Leonardo, memiliki pelayanan yang berbeda. Misalnya, mereka didatangi langsung oleh relationship manager dari perusahaan atau mendatangi kantor cabang. Terhitung kini Bank DBS Indonesia telah memiliki 44 kantor cabang yang tersebar di 11 kota besar di Indonesia.

“Digibank dikhususkan untuk segmen yang tidak pernah datang ke kantor cabang. Mereka akan dilayani lewat fasilitas chat. Kami akan mengedepankan sisi experience yang membedakan kami dengan bank lainnya.”

Sebelumnya, dengan inisiatif yang sama, Bank BTPN menghadirkan produk terbarunya Jenius pada tahun lalu. Model bisnisnya tidak jauh berbeda dengan Digibank. Jenius berbentuk aplikasi perbankan yang memiliki fitur tabungan, transfer, transaksi, dan kartu debit. Jenius menyasar berbagai kalangan usia dengan mobilitas tinggi dan pengguna smartphone.

Kolaborasi dengan Founder Institute Jakarta

Dalam kesempatan yang sama, Bank DBS Indonesia berkolaborasi dengan Founder Institute Jakarta untuk memberangkatkan sembilan lulusan Founder Institute Jakarta Summer 2016 ke Silicon Valley yang telah berlangsung pada 19-25 Februarti 2017.

Di sana, para lulusan bertemu dengan beberapa startup yang kini telah menjadi bagian dari perusahaan terpenting di dunia, misalnya, Facebook, Google, dan Airbnb. Mereka berdiskusi langsung dengan beberapa individu terkemuka d ibalik beragam institusi, perusahaan riset teknologi, perusahaan modal ventura, hingga angel investor yang menghubungkan Amerika Serikat dengan Asia Tenggara.

Hasil semua pertemuan di Silicon Valley memberi bekal wawasan esensial bagi seluruh lulusan maupun tim DBS yang sedang berinovasi.

“Kami senang melihat adanya sinergi antara startup dengan perusahaan besar seperti DBS Indonesia. Pencetusan inovasi itu dibutuhkan saat menyatukan ketangguhan dan pemikiran baru para pengusaha muda dengan keahlian para eksekutif industri yang kaya dengan pengalaman,” terang Direktur Founder Institute Jakarta Andy Zain, yang juga merupakan Managing Director di Kejora Ventures.

Bagi DBS Indonesia, langkah awal ini jadi salah satu bentuk upaya mendukung ekosistem tech startup di Indonesia. Berikutnya, DBS Indonesia berencana untuk membuka program akselerator tersendiri untuk menyasar startup fintech guna mendukung bisnis perusahaan.

“Kami berencana ingin membuat program akselerator guna mencari solusi yang bisa memberi impact ke bisnis DBS. Belum ada rencana detilnya, tapi sudah ada arahnya ingin ke sana yang diawali lewat kerja sama dengan Founder Institute Jakarta,” pungkas Leo.

Kejora Umumkan Capaian Kejora Star Capital II Fund

Salah satu perusahaan venture capital yang aktif memberikan pendanaan ke startup Indonesia Kejora Ventures mengumumkan kesuksesannya dalam menggalang dana untuk Kejora Star Capital II Fund. Sepertiga dari total dana senilai $80 juta yang ditargetkan telah berhasil diraih dari beberapa investor ternama, seperti Barito Pacific Group, keluarga Charoen Pokphand Thailand, dan Hubert Burda Media.

Dana di Kejora Star Capital II Fund telah disuntikkan di 6 startup, masing-masing yakni C88Fintech Group, Qareer Group Asia, Etobee, Investree, Pawoon, dan MoneyTable.

Menanggapi capaian ini, Founding Partner Kejora Ventures Sebastian Togelang mengungkapkan kebanggaannya. Menurutnya selain bangga dengan pencapaian Kejora Star Capital II ia juga merasa bangga dengan kinerja pertumbuhan startup yang didanai. Sekitar 85% dari total yang diinvestasikan berada dalam kinerja yang cemerlang.

“Pendanaan ini memperkuat komitmen kami dalam membangun perusahaan berbasis digital. Kejora fokus pada identifikasi model bisnis yang sukses di negara maju dan menerapkannya di Asia Tenggara yang memiliki populasi lebih dari 600 juta. Kejora berupaya untuk menyatukan pengusaha dengan para pakar, teknologi mutakhir dan jaringan kerja yang kuat dari seluruh penjuru dunia sehingga membuka kesempatan dan memberikan akses bagi investor dan mitra kami,” imbuhnya.

Kejora Ventures didirikan pada tahun 2014 silam. Kejora Ventures memiliki salah satu ekosistem teknologi terbesar di Asia Tenggara. Perusahaan yang dipimpin oleh Sebastian Togelang, Andy Zain dan Eri Reksoprodjo ini tekah berinvestasi 29 startup. Nama-nama seperti Etobee, Pawoon, Jualo, dan Investree berada di dalam portofolio mereka. Saat ini juga Kejora disebut baru mendirikan kantornya di Thailand.