MSI Rilis Alpha 15, Targetkan Gamer dengan Budget Terbatas

Gaet AMD, MSI meluncurkan laptop gaming baru, Alpha 15. Laptop tersebut memiliki layar beresolusi 1080p dan telah menggunakan Ryzen 7 3750H sebagai prosesor. Pihak MSI mengatakan, Alpha 15 memiliki bezel yang cukup tipis, sehingga walau laptop ini memiliki layar 15,6 inci, bodinya memiliki ukuran layaknya laptop 14 inci.

Alpha 15 tersedia dalam dua varian yang didasarkan pada kartu grafis yang digunakan. Varian pertama menggunakan AMD Radeon 5500M dan layar dengan refresh rate 144Hz. Varian ini dihargai Rp15,5 juta. Sementara varian kedua menggunakan kartu grafis Radeon 5300M dengan layar dengan refresh rate 120Hz. Versi ini dihargai Rp14 juta. Keduanya memiliki RAM DDR4 8GB dengan memori SSD 512GB NVMePCIe dan sudah dilengkapi dengan teknologi AMD FreeSync.

Alpha 15. | Sumber: Dokumentasi Hybrid/Ellavie I.A.
Alpha 15. | Sumber: Dokumentasi Hybrid/Ellavie I.A.

Selama ini, MSI memang dikenal sebagai perusahaan pembuat laptop gaming dengan logo naga. Namun, Alpha 15 memiliki logo baru yang disebut “thunder bird”. Digga Febriawan Putra, MSI Product Specialist mengatakan bahwa ke depan, logo thunder bird akan digunakan untuk semua laptop mereka yang menggunakan VGA buatan AMD.

Donnie Brahmandika, Product and Retail Enablement Manager, AMD Indonesia menyebutkan, Alpha 15 merupakan laptop gaming pertama yang menggunakan prosesor 7nm. Dia juga membanggakan, performa Radeon 5500M tak kalah dengan NVIDIA GTX 1650. Dia mengklaim, Alpha 15 dapat mencapai 60 fps ketika digunakan untuk memainkan game-game AAA seperti Borderlands 3, Assassin’s Creed: Odyssey, dan Far Cry 5. Sementara untuk game-game esports seperti Counter-Strike: Global Offensive, Overwatch, dan Dota 2, Alpha 15 dapat memberikan pengalaman bermain hingga 90 fps.

Alpha 15. | Sumber: Dokumentasi Hybrid/Ellavie I.A.
Alpha 15. | Sumber: Dokumentasi Hybrid/Ellavie I.A.

Digga menjelaskan, Alpha 15 ditujukan untuk para gamer yang memiliki dana terbatas. “Sekarang, pasar laptop gaming sedang booming,” katanya ketika ditemui di Century Park Hotel, Selasa, 10 Desember 2019. “AMD menjawab kebutuhan akan laptop dengan spesifikasi tinggi dan harga murah.” Dia mengatakan, peluncuran Alpha 15 merupakan usaha mereka untuk melengkapi portofolio perusahaan. Dengan begitu, mereka dapat menyediakan laptop gaming di berbagai rentang harga. Ketika ditanya apakah tidak ada kekhawatiran bahwa produk MSI akan saling menganibal satu sama lain, Digga menjawab, “Tidak. Masing-masing AMD dan Intel memiliki pasar sendiri.”

Tahun ini, MSI bekerja sama dengan ESL untuk mengadakan Master Gaming Arena (MGA). Melalui turnamen CS:GO ini, empat tim akan terpilih untuk bertanding di babak final yang diadakan di ESL One New York. Pemenang akan mendapatkan hadiah US$60 ribu. Sayangnya, Indonesia tidak masuk dalam MGA. “Sampai saat ini, kita belum mendapatkan informasi tentang esports,” ujar Digga, menjawab pertanyaan tentang rencana MSI terkait esports di masa depan. “Untuk turnamen esports, kemungkinan ada di 2020.”

Razer Blade 15 Advanced Unggulkan Keyboard dengan Switch Optis yang Lebih Presisi dan Responsif

Obsesi untuk menciptakan suatu gadget yang amat tipis sering kali berujung pada konsekuensi yang cukup fatal. Lihat saja MacBook Pro, yang dalam beberapa tahun terakhir ini selalu dikeluhkan oleh konsumen terkait keyboard-nya yang kerap bermasalah semenjak Apple memutuskan untuk mengganti jenis switch-nya dengan yang baru dan yang lebih tipis.

Bukan hanya itu, feel mengetiknya pun sangat berbeda dibandingkan dengan MacBook Pro generasi sebelumnya (pra-TouchBar). Kenyamanan yang ditawarkan suatu keyboard memang merupakan topik yang subjektif, tapi sebagian besar konsumen lebih suka dengan keyboard yang menawarkan key travel yang cukup dalam.

Bagi Razer, laptop berbodi tipis bukanlah alasan untuk tidak menyuguhkan pengalaman mengetik yang memuaskan. Sikap itu mereka tunjukkan lewat laptop terbaru mereka, varian anyar Razer Blade 15 Advanced yang datang mengusung switch keyboard tipe optis.

Razer Blade 15 Advanced (Late 2019)

Cara kerja switch optis sebelumnya sudah pernah saya jelaskan ketika teknologi tersebut diperkenalkan pertama kali lewat keyboard Razer Huntsman. Sederhananya, switch optis punya karakter yang lebih responsif dan presisi ketimbang switch mekanis. Kendati demikian, Razer bilang keyboard milik Blade 15 Advanced terbaru ini masih bisa memberikan sensasi taktil yang tak kalah memuaskan dari keyboard mekanis.

Namun yang terpenting, key travel-nya cukup dalam, bahkan separuh lebih dalam daripada sebelumnya. Di saat yang sama, tingkat aktuasinya cukup pendek di angka 1 mm, yang berarti pengguna tidak perlu menekan tombol terlalu keras supaya input-nya bisa terbaca. Ini sangat berguna untuk sesi gaming dengan aksi-aksi cepat.

Razer Blade 15 Advanced (Late 2019)

Itu semua dikemas dalam bodi yang tebalnya tidak lebih dari 18 mm, dan spesifikasinya pun tergolong sangat mumpuni, dengan prosesor 6-core Intel Core i7-9750H, GPU Nvidia GeForce RTX 2070, RAM 16 GB DDR4, dan SSD berkapasitas 512 GB.

Layar 15,6 incinya yang diapit oleh bezel amat tipis juga istimewa. Resolusinya memang cuma 1080p, tapi refresh rate-nya 240 Hz, memantapkan posisinya sebagai laptop yang diprioritaskan untuk gaming. Perangkat ini juga tidak pelit konektivitas terlepas dari rangkanya yang tipis; selain port HDMI dan Mini DisplayPort, ada juga dua port USB-C (satunya Thunderbolt 3) dan dua port USB-A.

Razer Blade 15 Advanced dengan keyboard optis ini sekarang sudah dipasarkan seharga $2.649. Razer juga berniat menghadirkan keyboard yang sama pada varian-varian lain Blade, tapi itu baru akan dijalankan tahun depan.

Sumber: Razer.

Lenovo Upgrade Legion Dengan Hardware Baru, Sediakan Pula Opsi yang Lebih Terjangkau

Perubahan karakter konsumen ialah faktor pendorong utama evolusi produk elektronik. Hal ini terjadi di hampir semua segmen, termasuk kategori yang dianggap niche seperti laptop gaming. Berbeda dari beberapa tahun lalu, sejumlah versi anyar dari perangkat berperforma tinggi itu kini punya penampilan lebih sederhana agar lebih mudah diterima pula oleh khalayak non-gamer.

Pandangan inilah yang mencetus konsep ‘Stylish on the outside, savage on the inside‘ di lini Lenovo Legion. Moto tersebut mungkin sudah sering Anda dengar dan terus dipegang oleh sang produsen hingga hari ini. Di tanggal 9 September 2019 kemarin, Lenovo mengumumkan update hardware dari perangkat Legion yang telah beredar sembari menyediakan varian mainstream jika Anda membutuhkan perangkat gaming di harga lebih terjangkau.

Legion 18

Lenovo menjelaskan bahwa banyak konsumennya yang menggunakan Legion tak hanya untuk bersenang-senang, tapi juga sebagai alat pendukung kegiatan produktif. Para gamer sekaligus profesional itu menyukai Legion karena menawarkan desain ramping dan elegan, tanpa mengorbankan faktor kinerja serta performa. Lenovo pun menyadari, Para ‘gamer Legion’ umumnya lebih mengutamakan kesederhanaan pemakaian. Mereka ingin bisa segera bermain tanpa perlu mengutak-atik setting terlebih dulu.

Legion 16

Ada empat model laptop ‘berkemampuan gaming‘ yang Lenovo presentasikan di acara pers kemarin, dan tiga menjadi primadonanya. Mereka adalah Legion Y740, Y540 dan IdeaPad L340 Gaming (serta Legion Y7000 edisi spesial). Selain itu beberapa periferal juga memeriahkan momen peluncuran notebook, yaitu monitor ultra-premium Legion Y44w dan Legion Y25f-10.

Legion 1

 

Legion Y740

Legion Y740 merupakan notebook gaming paling high-end yang Lenovo miliki di Indonesia. Produk ini telah dipasarkan sejak bulan Mei kemarin, dan kini perusahaan memutuskan untuk memperbaruinya dengan prosesor Intel Core i7 generasi kesembilan. Selain itu, Lenovo tak lupa menyematkan sejumlah fitur pendukung hiburan seperti Dolby Atmos dan Sound Radar. Dan menguliknya lebih jauh, saya juga menemukan kejutan menyenangkan yang uniknya tak banyak Lenovo bahas.

Legion 12

Versi refresh dari Y740 mempunyai wujud identik bertema industrial seperti model sebelumnya. Lenovo menempatkan engsel layar di atas chassis, memungkinkannya diretangkan sejauh 180 derajat, kemudian menaruh port-port fisik di sisi belakang laptop. Anda tetap dihidangkan sistem pencahayaan LED RGB baik pada keyboard, pada logo ‘Y’ Legion di punggung, serta di bagian dalam grille heat sink. Semuanya bisa dikustomisasi via software Corsair iCUE.

Legion 14

Selain Intel Core i7 9th-Gen, Lenovo membekali Y740 dengan kartu grafis Nvidia GeForce RTX 2060, RAM DDR4 2666MHz sampai 32GB, serta penyimpanan berbasis SSD PCIe NVMe sampai 1TB. Namun bagian paling menarik dari laptop terletak pada layar 15,6-inci 1080p berteknologi G-Sync 144Hz di sana. Akhirnya, Lenovo Indonesia tidak malu-malu lagi untuk bilang bahwa panel tersebut telah mengusung teknologi high dynamic range persembahan Dolby Vision.

 

Legion Y540

Meski sama-sama menyuguhkan layar berukuran 15,6-inci di resolusi full-HD, Legion Y540 disiapkan sebagai opsi yang lebih terjangkau dari Y740 – khususnya di Indonesia. Laptop mempunyai arahan desain serupa dari model high-end tersebut, termasuk pemanfaatan engsel di atas chassis dan penempatan port di sisi belakang. Bedanya, di sana tak ada pencahayaan RGB dan komposisi hardware-nya pun tak semutakhir Y740.

Legion 8

Walaupun begitu, tetap ada rentetan upgrade dan fitur anyar yang Lenovo implementasikan di sana. Dibanding tipe Y530, Y540 17 persen lebih ramping, 28 persen lebih ringan, dan 10 persen lebih hening. Lalu bagian keyboard-nya turut mendapat perhatian khusus: menyajikan key travel 1,7mm dengan sensasi tactile dan memiliki jarak antar keycap 4mm demi meminimalkan peluang salah ketik. Keyboard sanggup merespons input di kecepatan kurang dari 1-milidetik dan dibekali kapabilitas anti-ghosting.

Legion 5

Di dalam, kita akan menemukan prosesor Intel Core 9th-Gen, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1650, RAM 16GB dan penyimpanan SSD 512GB. Untuk mendinginkan komponen-komponen di dalam, Lenovo memanfaatkan solusi Legion Coldfront yang mengandalkan sistem kipas ganda.

 

IdeaPad L340 Gaming

Ketika Legion dirancang sebagai ‘notebook gaming pendukung produktivitas’, IdeaPad L340 Gaming punya konsep yang berkebalikan. Sejatinya, ia adalah laptop mainstream yang bisa pula menangani gaming jika Anda menginginkannya. IdeaPad L340 juga menghidangkan layar kelas IPS seluas 15,6-inci – tapi tidak secanggih Y540 apalagi Y740. Refresh rate-nya masih 60Hz dan color gamut-nya hanya 45 persen NTSC.

Legion 10

Spesifikasi hardware-nya pun berada di level menengah. Laptop diotaki prosesor Intel Core i5 generasi kesembilan, RAM 8GB, penyimpanan berupa SSD 512GB, serta kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1050 yang memperkenankannya menjalankan permainan-permainan esports populer di PC. Fitur-fitur seperti Dolby Audio tetap ada di sana, dan Lewat software Lenovo Vantage, Anda dipersilakan mengubah mode kipas: quick ketika ingin ber-gaming dan quiet saat mau kembali bekerja.

 

Harga dan ketersediaan

Ketiga model laptop anyar ini sudah hadir resmi di tanah air, bisa Anda beli di situs Lenovo.com atau lewat mitra resmi. PPerlu diketahui bahwa tipe Legion Y7000 cuma tersedia di Lenovo Exclusive Store. Ini dia harga dari masing-masing varian:

  • Legion Y740 – mulai Rp 28,25 juta
  • Legion Y540 – mulai Rp 14,5 juta
  • IdeaPad L340 Gaming – mulai Rp 11 juta
  • Legion Y7000 – mulai Rp 14,5 juta

Legion 17

HP Luncurkan 3 Laptop Gaming Baru, Ada Opsi Entry-Level Hingga Model High-End Berlayar Ganda

Bertambah besarnya industri gaming mendorong mereka yang berbisnis di industri PC berlomba-lomba untuk menyediakan perangkat ideal bagi gamer. Hampir semua perusahaan kini mempunyai sub-brand gaming, termasuk Hewlett-Packard. Secara personal, saya berkenalan dengan HP Omen saat menghadiri Computex 2014, namun baru tiga tahun setelahnya brand ini tiba di Indonesia.

Meski frekuensinya tidak sesering kompetitor, HP terus menghadirkan produk-produk baru ke pasar lokal. Tahun lalu, Omen 15 disasarkan ke ranah esports dan sengaja ditawarkan di harga kompetitif. Namun ada yang sedikit berbeda dari peluncuran laptop gaming HP di 2019. Kali ini, perusahaan asal Palo Alto itu mencoba menjangkau lebih banyak konsumen dengan menyediakan pilihan yang lebih bervariasi.

HPO 22

Tepat di tanggal 25 Juli kemarin, Hewlett-Packard melepas tiga laptop gaming di Indonesa. Mereka adalah Pavilion Gaming 15, Omen 15 versi 2019 serta Omen X 2S. Pavilion Gaming menjadi andalan produsen di segmen ‘pemula’, lalu Omen 15 merupakan refresh versi sebelumnya yang kini mengusung kartu grafis GeForce RTX. Omen X 2S sendiri disiapkan untuk memperkuat formasi laptop high-end HP, ia adalah notebook gaming berlayar ganda pertama di dunia.

HPO 23

Lewat ketiga model ini, HP mencoba mencuri hati 43 juta gamer yang ada di Indonesia…

 

Omen X 2S

Diungkap di Acara HP Gaming Festival di Beijing pada bulan Mei lalu, Omen X 2S ialah sebuah perangkat gaming portabel berkonsep unik. Ketika layarnya tertutup, perangkat berlayar 15,6-inci itu terlihat seperti notebook biasa. Namun saat lid dibuka, Anda disuguhkan bukan satu, tapi dua panel beresolusi full-HD. Display sekunder seluas 6-inci tersebut diposisikan di bagian chassis dekat keyboard.

HPO 8

Penyesuaian pada desain tentu perlu dilakukan. Karena ada layar sekunder, penempatan papan ketik dan touchpad Omen X 2S jadi menyerupai ROG Zephyrus S – yang menjorok ke depan. Eksistensi dari panel 6-inci tersebut dimaksudkan untuk menunjang kegiatan multi-tasking. Misalnya buat bermain game sambil menyimak video walkthrough dari YouTube, browsing lagu Spotify buat menemani grinding di MMORPG, serta bisa juga untuk mengawasi update chat Twitch.

HPO 1

Di sesi wawancara, Hansen Wijaya selaku consumer lead HP Indonesia mengonfirmasi pada saya bahwa Omen X 2S masih masuk dalam kategori laptop ultra-thin dan ditujukan pada kalangan antusias. Selain desain yang unik, Omen X 2S juga ditopang oleh susunan hardware papan atas. Kegiatan gaming Anda dimanjakan oleh kehadiran layar IPS full-HD 240Hz, prosesor Intel Core generasi kesembilan i9-9880H, kartu grafis Nvidia GeForce RTX 2080 Max-Q, RAM DDR4-3200 32GB dan penyimpanan berbasis dua buah SSD 1TB PCIe NVMe M.2 Raid 0.

 

Omen 15

Versi refresh dari Omen 15 ini menjadi andalan HP di kelas menengah. Penampilannya tak berbeda dari pendahulunya: ada layar full-HD 15,6-inci, keyboard full-size plus backlight RGB tiga zona, serta tubuh tipis ber-form factor 14-inci setebal 20mm. Tak mau ketinggalan dari rival-rivalnya, Hewlett-Packard turut meng-upgrade bagian display dengan refresh rate tinggi, ada opsi 144Hz sampai 240Hz.

HPO 10

Pembaruan internal tentu juga diterapkan di sana. Omen 15 kini dipersenjatai oleh prosesor Intel Core generasi kesembilan, tepatnya varian i7-9750H, lalu tersedia opsi GPU mulai dari GeForce RTX 2060. Selain itu terdapat pula RAM DDR4-2666 16GB yang bisa di-upgrade sampai 32GB, penyimpanan SSD M.2 512GB plus hard drive 1TB, serta sistem audio persembahan Bang & Olufsen.

HPO 11

Satu aspek di Omen 15 2019 yang saya ingin bahas sedikit ialah solusi penanganan panas. Laptop ini dibekali sistem pendingin anyar, terdiri dari dua kipas dengan motor 3-phase dan ‘fluid dynamic bearing‘. Sistem dijanjikan mampu menjinakkan panas yang dihasilkan oleh CPU dan GPU ketika Anda sedang menikmati video game dengan intens.

 

Pavilion Gaming 15

Mungkin Anda bisa melihat sebuah pola di momen peluncuran ini: semua notebook gaming baru yang HP hadirkan di Indonesia mengusung layar 15-inci, termasuk Pavilion Gaming 15. Sama seperti model yang lebih high-end, Pavilion Gaming 15 menghidangkan hardware terkini. Produsen kembali mempercayai prosesor Intel Core 9th-gen untuk mengotakinya (ada pilihan i5 dan i7) serta mengandalkan GPU Nvidia GeForce GTX 1650 Max-Q buat menangani olah grafis.

HPO 14

Hansen Wijaya menjelaskan bahwa Pavilion Gaming 15 sangat ideal bagi para gamer casual serta para pekerja yang memerlukan perangkat komputasi berperforma tinggi. Satu hal unik dari penampilan laptop ini adalah penggunaan papan ketik dengan LED hijau yang serasi dengan logo HP bulat di sisi punggungnya. Perlu Anda ketahui bahwa Pavilion Gaming 15 2019 belum memanfaatkan panel 144Hz, masih 60Hz.

 

Harga dan ketersediaan

Saat ini, Hewlett-Packard telah memperkenankan kita untuk membeli Omen 15 dan Pavilon Gaming 15. Masing-masing notebook dibanderol mulai dari Rp 24 juta serta Rp 15 juta. Harga ini relatif terjangkau dibanding penawaran dari merek lain. Omen X 2S sendiri rencananya baru akan hadir di bulan September 2019, dan Anda dipersilakan melakukan pre-order di bulan Agustus nanti. Harganya memang tidak murah, tapi cukup masuk akal melihat dari segala macam fitur yang ia tawarkan. Produk dipatok seharga Rp 65 juta.

HPO 21

Corsair Akuisisi Origin PC Demi Menghidangkan ‘Pengalaman Gaming Kelas Dunia’

Begitu lengkapnya deretan produk yang Corsair tawarkan, sebuah lelucon sering dilontarkan konsumen: jika perusahaan asal Fremont itu juga memproduksi kartu grafis dan motherboard-nya sendiri, mereka tak butuh brand lain dalam menghidangkan satu set PC. Sejak beberapa tahun silam, Corsair pelan-pelan bertransformasi menjadi salah satu pemain besar di ranah PC gaming setelah mengeksekusi sejumlah pengambilalihan strategis.

Tepat di tanggal 24 Juli kemarin, Corsair Components mengumumkan bahwa mereka resmi mengakuisisi Origin PC. Lewat langkah ini, Corsair berharap dapat ‘memperluas potensi kedua perusahaan’, salah satu contoh konkretnya yaitu dengan mengintegrasikan ekosistem iCUE ke produk-produk racikan Origin PC sehingga pengguna bisa lebih mudah melakukan pengawasan sistem serta kustomisasi.

Origin PC ialah perusahaan komputer personal kustom asal Miami, Florida yang didirikan oleh sejumlah mantan staf Alienware di tahun 2009. Sejak saat itu, Origin PC memfokuskan bisnisnya pada pembuatan perangkat desktop dan laptop gaming, berbekal komponen-komponen pihak ketiga. Agar lebih personal, perusahaan juga menyediakan layanan pembuatan logo serta ilustrasi atau cat kustom pada bagian luar produk.

Di rilis pers, CEO Corsair Andy Paul menjelaskan alasan mereka mengakusisi Origin PC. Melihat begitu banyaknya konsumen yang beralih dari home console ke PC, Corsair ingin menjangkau para gamer yang lebih memilih untuk membeli dibanding merakit sistem gaming-nya sendiri – terutama pengguna di kawasan Amerika Utara. Ia yakin, perpaduan anatara spesialisasi Origin PC di ranah komputer kustom dan ekosistem iCUE milik Corsair dapat menghadirkan ‘pengalaman gaming kelas dunia’.

Kevin Wasielewski selaku CEO Origin PC punya pandangan senada. Menurutnya, baik Origin PC dan Corsair punya visi yang sama, yaitu menciptakan sistem istimewa dan terpersonalisasi berbekal produk-produk berperforma tinggi yang memastikan pengalaman bermain jadi lebih baik.

Sebelum akuisisi, sebetulnya kedua perusahaan sudah pernah melangsungkan kemitraan. Software iCUE serta sistem pendingin Hydro X Series sempat diusung di beberapa model desktop Origin PC. Ke depannya, integrasi itu akan dibuat lebih ekspansif lagi, disajikan lewat perangkat-perangkat anyar yang hadir sebentar lagi.

Origin PC dipersilakan untuk terus berbisnis seperti biasa serta tetap menjajakan produk di bawah brand mereka sendiri. Arahan serupa diterapkan Corsair saat mereka mengambil alih Elgato. Semntara itu, Corsair akan terus menawarkan Vengeance PC, Corsair One dan One Pro. Hingga artikel ini ditulis, belum diketahui seberapa besar nilai dari akuisisi tersebut.

Sumber: Corsair.

Tiga Laptop Gaming Mutakhir Andalan MSI di Computex 2019 Tiba di Indonesia

Belum diketahui jelas brand apa yang memimpin pasar laptop gaming tahun ini, tapi berdasarkan informasi dari Nvidia di bulan Maret kemarin, kabarnya pertumbuhan notebook khusus gamer naik sepuluh kali lipat dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Di 2018, nilainya melampaui angka US$ 12 miliar. Tidak heran mengapa para produsen tanpa kenal lelah terus menggodok produk baru.

Sebagai pemain lama di sana, Micro-Star International tentu sudah menyiapkan sederet notebook gaming yang jadi andalan mereka di paruh kedua tahun 2019. Perangkat-perangkat ini melakukan debutnya di Computex 2019, dan diperkenalkan di Indonesia awal minggu ini. Yang paling menarik di sini adalah, ketika sejumlah kompetitor mencurahkan perhatian di kelas mainstream dan entry-level, MSI malah memutuskan untuk membawa varian-varian paling high-end ke tanah air.

msi 18

Ada tiga model notebook yang MSI presentasikan kemarin. Mereka adalah GT76 Titan, GE65 Raider, dan GS75 Stealth. Sebagai penerus perangkat unggulan, MSI tak mau hanya sekadar me-refresh hardware. Di sana, sang produsen mengimplementasikan rentetan upgrade, baik pada sisi desain maupun fitur-fitur penunjang gaming. Upaya mereka membuahkan hasil membanggakan. Beberapa model menyabet banyak sekali penghargaan.

msi 21

Di acara kemarin, MSI membahas tema esports cukup banyak, termasuk mengumumkan program baru yang digodok secara kolaboratif bersama Discovery Channel. Program itu mereka namai Esports: The Rise of the New King. Namun melihat dari kapabilitas dan potensi tiga laptop anyar ini, saya rasa esports hanyalah satu dari banyak hal yang bisa mereka tangani.

msi 19

 

GT76 Titan

MSI menyebutnya sebagai perangkat ‘untuk mendominasi menyeluruh’. Di model top-end ini, MSI mencantumkan komponen-komponen paling canggih yang dapat mereka temukan. Lalu semua itu dikemas dalam chassis stylish yang perancangannya terinspirasi dari McLaren F1 GTR ‘Longtail’. Konstruksinya mengusung kombinasi aluminium dan serat karbon (betulkah serat karbon atau sekadar plastik berpola anyaman?), dihias oleh lekukan-lekukan (plus LED merah) khas kendaraan eksotis legendaris itu.

msi 5

Selain menyajikan varian high-end dari kartu grafis Nvidia GeForce RTX 20, GT76 Titan juga dipersenjatai prosesor Intel Core i9 generasi kesembilan kelas desktop. Yang paling mengagumkan adalah, kedelapan core di CPU itu bisa di-overclock hingga melewati batasan 5GHz dan mampu berjalan stabil tanpa crash. Hal ini tercapai berkat dukungan sistem pendingin Cooler Boost Titan yang memanfaatkan empat kipas dan sebelas heat pipe.

msi 7

Sejatinya, GT76 Titan ialah desktop replacement. Notebook menghidangkan layar seluas 17,3-inci IPS-level beresolusi hingga 3840x2160p (ada pula opsi 1080p 144Hz). Menariknya, pemangkasan ukuran bingkai memungkinkan laptop monster ini menyuguhkan form factor 15-inci. Pencapaian di segmen desain serta performa membuat GT76 Titan sukses menyabet sejumlah penghargaan Best of Computex 2019 dan Best Choice Award.

 

GS75 Stealth

Ada banyak update MSI terapkan pada penjelmaan terkini dari laptop gaming berkonsep ultra-thin ini, namun yang paling signifikan terletak pada eksteriornya. Produsen akhirnya menemukan desain engsel aluminium baru yang lebih kuat dan mampu mencengkeram bagian layar lebih erat. GS75 Stealth menghidangkan display 17,3-inci full-HD 144H 3ms dengan rasio ke tubuh sebesar 85 persen berkat penggunaan bingkai tipis – berketebalan cuma 5,2mm.

msi 13

Seperti pada varian high-end 17-inci lain, GS75 Stealth turut dibekali papan ketik full-size dengan pencahayaan RGB Mystic Light per-key. Betul sekali, walaupun layout-nya sedikit rapat, MSI tidak menghilangkan bagian numerical pad. Bahkan ukuran tombol cursor-nya sama sekali tidak dikurangi. Selanjutnya, desainer menempatkan touchpad yang luas di tengah-tengah wrist rest. Touchpad tersebut dibuat dari kaca, punya permukaan yang halus dan mampu membaca 10 titik sentuhan.

msi 15

MSI menyediakan tiga konfigurasi GS75 Stealth, dengan perbedaan terletak pada GPU: GeForce RTX 2080 Max-Q, RTX 2070 Max-Q, atau RTX 2060. Semuaya diotaki oleh prosesor Intel Core generasi kesembilan dan ditopang memori RAM DDR4-2666 maksimal 32GB. Dan meski tubuhnya tipis (berketebalan cuma 18,95mm), GS75 siap menunjang tiga buah penyimpanan SSD M.2.

 

GE65 Raider

Seri GE, terutama ‘edisi spesial RGB’, boleh dibilang sebagai keluarga gaming notebook MSI yang paling meriah. Namun inkarnasi teranyarnya tampil lebih rendah hati. Pencahayaan warna-warni kini cuma bisa ditemukan pada keyboard backlight per-key-nya plus LED merah buat memudahkan kita menemukan port USB. Lihat bagian bawahnya, dan Anda akan menemukan lubang-lubang thermal intake berdesain ‘Dragon Armor’ asimetris.

msi 3

GE65 Raider bisa jadi pertimbangan jika Anda sedang mencari laptop gaming berperforma tinggi dengan layar 15,6-inci. Tapi ada hal istimewa di panel IPS-level full-HD tersebut, yakni tersedianya opsi refresh rate 240Hz – sempurna bagi para penikmat game-game bertempo cepat. MSI tak lupa membubuhkan prosesor Intel Core generasi kesembilan, RAM sampai 64GB, serta dua pilihan kartu grafis: Nvidia GeForce RTX 2070 atau 2060.

 

Harga dan ketersediaan

Ada sedikit kabar kurang menggembirakan bagi Anda yang menanti info soal kapan GT76 Titan, GE65 Raider, dan GS75 Stealth akan tersedia serta berapa harga rupiahnya. Representasi MSI masih belum bisa memastikannya. Ia cuma bilang bahwa harganya akan berbeda di tiap negara bergantung dari susunan hardware.

Buat sekarang, yang jadi prioritas MSI ialah menghadirkan varian Prestige 15 di Indonesia. Jika seluruh rencana mereka berjalan lancar, laptop untuk pekerja profesional itu secepat-cepatnya akan tiba di bulan September besok. Khusus untuk tiga notebook gaming ini sendiri, MSI menargetkan agar mereka semua dapat tersedia luas di kuartal tiga atau empat 2019.

msi 8

Sasar Kelas Mainstream, Laptop Gaming Dell ‘New’ G7 15 Andalkan Lengkapnya Fitur

Meski pilihan perangkat khusus gamer PC nomaden kian bertambah banyak, ada indikasi bahawa penjualan laptop gaming di periode akhir 2018 berada di bawah ekspektasi produsen. Memang ada indikasi konsumen menahan pembelian karena mereka menanti refresh hardware ke generasi baru. Itu sebabnya para pemain utama di ranah ini ingin menghadirkan perangkat anyar secepat-cepatnya ke pasar.

Namun Dell sepertinya mengambil strategi yang sedikit berbeda dalam berkiprah di Indonesia. Di segmen gaming, senjata andalan perusahaan PC asal Amerika itu ialah Alienware, sebuah brand lawas yang sangat disegani. Sayangnya, perjalanan Alienware di tanah air sudah lama terhenti. Dell baru masuk ke ranah gaming beberapa tahun silam, dan saat itu mereka malah mencoba menyasar kelas mainstream dan entry-level. Arahan itu terus berlanjut sampai sekarang.

G7 1

Setelah sempat bereksperimen lewat ‘Inspiron Gaming’, Dell mematangkan branding mereka dengan memperkenalkan G Series tahun lalu. Dan minggu kemarin, perusahaan resmi meluncurkan varian New G7 15 7590. Dell menjelaskan bahwa perangkat anyar ini merupakan cara mereka ‘memenuhi permintaan konsumen lokal berkat tumbuh pesatnya pasar gaming PC’. Laptop disiapkan bagi gamer yang menginginkan produk terjangkau berkinerja tinggi.

G7 15

 

Dell G7 15 7590 ialah laptop berlayar 15,6-inci yang dibekali kartu grafis Nvidia GeForce RTX 2060 dan prosesor Intel Core i7-8750H. Display-nya mengusung resolusi full-HD serta ditopang refresh rate 144Hz dan teknologi G-Sync yang berguna meminimalkan efek tearing dan stuttering. Di atas kertas, spesifikasi ini sama sekali tidak buruk. Kinerja laptop Dell tunjukkan langsung dengan menjalankan Devil May Cry 5, Resident Evil 2 remake dan Monster Hunter: World. Semuanya berjalan lancar.

G7 5

 

Upgrade yang Dell terapkan

Desain biasanya bukanlah aspek prioritas bagi sebuah perangkat yang ditujukan bagi konsumen entry-level, tapi tak berarti Dell G7 15 tampil mengecewakan. Ia memang bukan notebook gaming tertipis, teringan atau paling portable yang Dell miliki, namun New Dell G7 menyuguhkan satu paket lengkap buat kebutuhan gaming – baik dari sisi fitur, software maupun hardware.

G7 4

Di varian baru ini, tim desainer memangkas bingkai, membuat lebar bezel  berada di bawah satu sentimeter. Selanjutnya, engsel layar diposisikan di sisi atas chassis sehingga menyisakan bidang lapang di sisi belakang untuk menempatkan port-port fisik. Tombol power bisa Anda temukan di bagian tengah, dekat display. Selain buat menyalakan laptop, tombol tersebut berperan pula sebagai pemindai sidik jari.

G7 11

Konstruksi New Dell G7 15 berpedoman pada ‘desain side wall‘. Dilihat dari samping, tubuhnya menajam ala jajaran genjang. Penampilannya terlihat mirip seperti versi G7 15 5590, tapi Dell memang terus berupaya untuk menekan ketebalannya. Lewat model 7590, produsen berhasil mencetak rekor baru. Laptop gaming tersebut kini mempunyai tebal 19,9-milimeter – 4mm lebih tipis dari pendahulunya.

G7 6

Melengkapi aspek penampilan, Dell turut mencantumkan pencahayaan RGB pada papan ketik. Sistemnya mengusung tipe zona, terbagi jadi empat area yang bisa Anda kustomisasi. Sebelumnya, laptop gaming G7 15 hanya mengusung keyboard backlight LED satu warna.

G7 9

Pembaruan juga Dell terapkan pada sistem pendingin. New G7 15 memanfaatkan solusi thermal anyar dengan teknologi kipas ganda yang dipadu ventilasi berukuran raksasa ‘demi memastikan laptop tetap dingin saat dipakai untuk menjalankan permainan-permainan paling berat sekalipun’. Udara akan dihisap dari lubang-lubang di bagian bawah, dialirkan ke dalam, lalu dibuang melalui grille di sisi belakang serta samping.

G7 8

Satu fitur lain yang Dell coba sorot adalah Killer Networking. Berkat dukungannya, G7 15 mampu memprioritaskan arus pengiriman data saat Anda tengah menikmati multiplayer, baik via kabel maupun wireless. Untuk koneksi nirkabelnya sendiri, WLAN 2×2 dan Wi-Fi 802.11ac dijanjikan sanggup memastikan kelancaran bermain serta komunikasi yang bebas gangguan.

G7 12

 

‘Warisan’ Alienware

Belum diketahui pasti apakah Dell punya niatan untuk menghadirkan kembali Alienware ke Indonesia. Kabar baiknya, konsumen lokal diperkenankan mencicipi potongan kecil pengalaman menggunakan Alienware lewat Alienware Command Center. Ia adalah sebuah software buat mengakses segala macam fitur di laptop, menyajikan user interface yang intuitif dan mudah dipahami. Melaluinya, Anda bisa melakukan berbagai pengaturan, mengubah mode pemakaian hingga mengutak-atik setting power.

G7 10

 

Playing catch-up

Keseimbangan antara harga serta performa ialah pertimbangan penting bagi saya, dan Dell G7 15 7590 merupakan sebuah perangkat penuh potensi. Produk gaming mainstream dari brand Amerika ini menyajikan kombinasi antara susunan hardware memuaskan, lengkapnya fitur, serta harga yang kompetitif (dijajakan seharga mulai dari Rp 27,9 juta).

G7 7

Tapi perlu dimaklumi jika New G7 15 terasa tak menyuguhkan suatu terobosan signifikan. Saya bahkan mendapatkan kesan bahwa Dell masih mencoba menemukan pijakan di pasar gaming tanah air. Ada banyak hal yang harus perusahaan lakukan buat mengejar ketinggalannya dari brand-brand kompetitor, apalagi ketika nama-nama seperti Asus, Lenovo, Acer dan MSI punya penawaran yang lebih atraktif – dari mulai desktop replacement monster, model-model mainstream, hingga varian ultra-thin.

G7 2

ASUS Juga Merilis Laptop Gaming Tipis ROG Strix dan Zephyrus

Laptop gaming ROG dari ASUS awalnya memang diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan para hardcore gamer. Walaupun begitu, faktanya banyak juga yang menggunakan produk ROG untuk mengerjakan tugas yang berbeda, misalnya video editing.

ASUS tentunya menyadari hal tersebut, maka selain menyediakan laptop gaming ultra powerful yang dikategorikan sebagai desktop replacement, mereka juga memiliki lini laptop gaming ROG dengan desain tipis nan ringkas yakni ROG Strix dan ROG Zephyrus untuk hardcore dan esports gamer, serta kalangan profesional.

Mengusung tagline “Be Unstoppable”, baru-baru ini ASUS telah menghadirkan sejumlah lini produk ROG terbaru mereka ke Indonesia dan kini ditenagai prosesor Intel Core generasi ke-9. Meliputi lini ROG baru yang disebut Mothership, serta jajaran laptop gaming ROG Strix dan ROG Zephyrus.

ASUS ROG Strix

Para gamer esports memiliki kebutuhan yang berbeda dan ASUS merancang jajaran laptop gaming ROG Strix G531 terbaru untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Datang bersama prosesor Intel Core generasi ke-9 dan chip grafis NVIDIA GeForce RTX.

Daftar produknya sebagai berikut:

  • ROG Strix G G531 (Intel Core i5-9300H) mulai dari Rp14.299.000
  • ROG Strix G G531 (Intel Core i7-9750H) mulai dari Rp17.299.000
  • ROG Strix Hero III G531 (Intel Core i7-9750H) mulai dari Rp25.999.000
  • ROG Strix Scar III G531 (Intel Core i7-9750H) mulai dari Rp30.999.000
  • ROG Strix Scar III G531 (Intel Core i9-9880H) mulai dari Rp54.999.000

Nah yang paling menonjol ialah Hero III dan Scar III, karena dilengkapi opsi layar dengan refresh rate hingga 240Hz dan response time 3ms. Tampang mereka juga terlihat berbeda dibanding generasi sebelumnya.

ROG Strix mengadopsi desain ROG Face Off, sebuah laptop gaming konsep hasil kerjasama antara tim ASUS ROG dengan BMW Designworks Group. Beberapa elemen desain yang diadopsi ialah engsel layar yang terinspirasi oleh desain pada pintu mobil sport, elemen pendingin, bentuk body-nya juga sebagian besar mengadopsi desain ROG Face Off, dan beberapa port ditempatkan di bagian belakang.

Hero III dan Scar III juga dilengkapi fitur Keystone, perangkat khusus yang dapat dipasangkan yang memiliki banyak fungsi. Misalnya menyimpan profil dan pengaturan tampilan RGB backlit lewat aplikasi Armoury Crate. Keystone juga dapat digunakan untuk menampilkan shadow drivedrive penyimpanan tersembunyi yang hanya bisa diakses jika Keystone terpasang.

Khusus Scar III ada opsi dengan prosesor Intel Core i9-9980H generasi ke-9 dan chip grafis hingga NVIDIA GeForce RTX 2070. Memastikan dapat menjalankan semua jenis game esport dengan frame rate tinggi dan stabil.

Sementara, ROG Strix G series menjadi laptop gaming dengan harga paling terjangkau. Namun masih mengadopsi desain ROG Face Off seperti Hero III dan Scar III, tanpa fitur Keystone. Laptop ini tersedia dalam konfigurasi Intel Core i5 dan i7 generasi ke-9 dan panel yang digunakan memiliki refresh rate 120Hz.

ASUS ROG Zephyrus

DSC01336

Beralih ROG Zephyrus, jajaran laptop gaming tipis nan ringkas terbaru tersebut juga sudah menggunakan prosesor Intel Core generasi ke-9. Serta, opsi chip grafis NVIDIA GeForce RTX 2060 atau RTX 2070 yang powerful.

Daftar produknya sebagai berikut:

  • ROG Zephyrus M GU502 Rp25.999.000
  • ROG Zephyrus S GX502 mulai dari Rp35.999.000
  • ROG Zephyrus S GX701 mulai dari Rp48.999.000

ROG-Strix

Saya akan membahas mulai dari Zephyrus S GX502, laptop gaming 15 inci ini datang dengan form-factor super ringkas berkat penggunaan teknologi Super Narrow Bezel. Di mana bezel samping layar sangat tipis sehingga keselurahan dimensi body bisa dibuat lebih kecil.

Body-nya sendiri menggunakan material magnesium alloy dengan struktur honeycomb reinforcement untuk memastikan bahwa laptop ini kuat meski berbobot ringan. Tak ketinggalan, dilengkapi juga sistem pendigin Intelligent Cooling yang menggunakan teknologi Active Aerodynamic System (AAS) khas seri ROG Zephyrus.

Menariknya, ASUS juga menghadirkan layar dengan refresh rate hingga 240Hz dan response time 3ms. Serta, dukungan layar bersertifikasi Pantode Validated yang menghasilkan warna yang sangat akurat sehingga dapat digunakan oleh kalangan profesional.

Beralih ke ROG Zephyrus S GX701, laptop gaming memiliki ukuran layar 17 inci dengan ketebalan di bawah 2cm. Namun dengan opsi refresh rate 144Hz dan response time 3ms.

Sementara, ROG Zephyrus M GU502 mengusung layar 15 inci 144 Hz. Bedanya dengan suadara lainnya ialah laptop gaming tidak menggunakan sistem pendingin Active Aerocooling System (AAS). Sebagai gantinya, laptop ini mengusung desain baru dengan sistem pendingin khusus yang dilengkapi teknologi Anti-Dust Cooling.

Produk Lainnya

ROG-Desktop

Selain jajaran ROG Strix dan ROG Zephyrus terbaru, ASUS juga mengumumkan sejumlah akseori gaming baru dan jajaran ROG desktop terbaru. Kini ditenagai prosesor Intel Core generasi ke-9. Berikut daftarnya:

  • ROG Huracan G21CX Rp25.999.000
  • ROG Strix GL12CK Rp43.999.000
  • ROG Strix GL10CS Rp8.099.000
  • ROG Strix Flare PNK LTD Rp2.699.000
  • ROG Strix Gladius II Origin PNK LTD Rp1.299.000
  • ROG Sheath PNK LTE Rp599.000
  • ROG Strix Fusion 300 PNK LTE Rp2.099.000

ASUS juga mengumumkan kerjasama dengan produsen fashion olahraga Under Armour untuk menghadirkan jaket eksklusif dengan tema Republic of Gamers (ROG). Jaket eksklusif ROG X Under Armor ini hanya tersedia di Indonesia dan tersedia dalam jumlah terbatas. Kabar baiknya, setiap pembalian produk ROG terbaru akan mendapatkan jaket tersebut dengan stock terbatas. Berikut daftarnya:

  • ROG Strix III – G G531GV
  • ROG Strix III – Scar G531GV
  • ROG Strix III – G G531GW
  • ROG Strix III – Scar G531GW
  • ROG Zephyrus S GX502GV
  • ROG Zephyrus S GX502GW
  • ROG Zephyrus S GX701GWR
  • ROG Zephyrus S GX701GXR
  • ROG Monster G703GXR
  • ROG Mothership GZ700GXR

Asus Siap Luncurkan Formasi Laptop ROG Baru, dan Kami Berkesempatan Mencoba Salah Satunya

CES 2019 mungkin menjadi garis start dimulainya persaingan laptop-laptop berteknologi ray tracing, namun Computex 2019 merupakan momen pembuktian penting bagi para produsen asal Taiwan. Sejak acara ini dilangsungkan, mereka berlomba-lomba untuk membawa perangkat-perangkat barunya ke tiap market, termasuk Indonesia. Dan Asus ialah salah satu nama yang cukup agresif dalam melakukannya.

Pada hari Selasa kemarin, Asus mengundang sejumlah media lokal untuk menjajal secara langsung notebook-notebook gaming baru yang akan mereka luncurkan di tanah air, khususnya model ROG Scar dan Hero generasi ketiga. Tapi Asus tetaplah Asus, mereka tak pernah buang-buang kesempatan buat memperkenalkan lebih banyak produk, termasuk desktop dan varian ROG Mothership yang dinanti-nanti.

Strix Scar III 14

Di acara terbatas itu, Asus menyampaikan bahwa brand ROG berhasil mengamankan posisi pertama di sejumlah negara di Asia Pasifik, misalnya Indonesia (60%), Vietnam (39%), Filipina (34%), Malaysia (30%) dan Thailand (33%). Sang produsen juga mencoba kembali menyegarkan ingatan kita terkait tiga lini Republic of Gamers yang disiapkan untuk kebutuhan berbeda: Varian ROG standar buat gamer hardcore, tipe ROG Zephyrus mengedepankan rancangan ultra-thin, sedangkan ROG Strix disiapkan demi ‘mendukung esports‘.

Strix Scar III 2

Dalam presentasinya, Muhammad Firman selaku head of PR turut membahas teknologi-teknologi anyar yang Asus bubuhkan di produk-produk gaming nomaden tersebut demi melengkapi CPU dan GPU baru. Beberapa contohnya adalah sistem pendingin mutakhir berkemampuan pintar serta panel dengan refresh rate dan waktu respons super-tinggi, plus dukungan high dynamic range.

Strix Scar III 7

Di versi terkini laptop-laptop ROG, Asus mencantumkan prosesor Intel Core generasi kesembilan, dari mulai seri i5 H, i7 HK, hingga i9 HK. Dan tentu saja sang produsen juga kian percaya diri untuk mengadopsi teknologi AMD buat mempersenjatai keluarga ROG, memberikan opsi lebih luas bagi para konsumen.

Strix Scar III 3

Rencananya, Asus akan menggelar acara peluncuran produk ROG baru pada tanggal 11 Juli minggu depan, dilaksanakan di Hotel Pullman Jakarta Central Park.

Strix Scar III 4

 

ROG Strix Scar III

Sembari melangsungkan persentasi, tim Asus juga memperkenankan kami untuk menjajal langsung notebook-notebook tersebut. Kebetulan, saya dipinjamkan unit ROG Strix Scar III G531GW, sebuah laptop gaming 15-inci yang mengusung spesifikasi paling tinggi di kelasnya. Laptop ini dipersenjatai oleh prosesor Intel Core i9-9880H, kartu grafis Nvidia GeForce RTX 2070, dan dibekali RAM sebesar 32GB.

Strix Scar III 9

Kecanggihan ROG Strix Scar III tidak cuma terletak pada susunan hardware semata. Khusus di model ini, Asus mencantumkan layar IPS-level dengan refresh rate 240Hz dan waktu respons hanya 3-milidetik. Kemudian untuk menjinakkan panas yang dihasilkan GPU dan CPU, produsen memanfaatkan sepasang kipas berisi 83 bilah berukuran lebar, dimaksudkan buat memaksimalkan aliran udara serta jangkauan area pendinginan – plus fitur pembersihan debu otomatis.

Strix Scar III 10

Aspek desain tak lupa jadi perhatian Asus. ROG Strix Scar III meneruskan arahan asimetris dua pendahulunya, dengan sedikit modifikasi. Desainer kini menempatkan layar dan engselnya di bagian atas tubuh, sehingga ada lebih banyak ruang untuk menempatkan port fisik di area belakang dan membuat ventilasi pembuangan panas jadi lebih terbuka.

Strix Scar III 6

Di varian Strix Scar III, Asus kembali mencantumkan decal ala sulaman serat karbon. Selanjutnya, mereka meng-upgrade sistem pencahyaan RGB baik di papan ketik (curved dan berfitur N-key rollover), logo, serta LED strip di bawah sehingga lebih cerah. Backlight di keyboard mengusung RGB per-key, dan Anda dipersilakan untuk mengustomisasi warnanya satu per satu via software Aura Creator.

Strix Scar III 11

Satu hal unik di ROG Strix Scar dan Hero generasi ketiga ini adalah kehadiran Keystone. Mungkin terinspirasi dari Infinity Stones, Keystone ialah aksesori kecil yang dapat dipasang dan dilepas via slot yang tersedia di sebelah kanan laptop. Dengan memanfaatkan chip NFC, Keystone mampu menyimpan profile konfigurasi serta berperan sebagai kunci akses ke data-data personal di ‘Shadow Drive’. Tanpanya, seseorang tak bisa membuka data terenkripsi tersebut.

Strix Scar III 12

Hal yang saya sayangkan di sesi hands-on kemarin adalah belum adanya game yang diinstal Asus di ROG Strix Scar III. Di sana, mereka hanya memasang software benchmark 3DMark Time Spy, dan meski saya mencoba mengunduh Tom Clancy’s The Division 2, waktunya tidak cukup. Alhasil, saya belum berkesempatan menguji performa laptop secara langsung.

Strix Scar III 13

 

Meleburnya Scar dan Hero

Beberapa waktu silam, Asus mencoba mengarahkan Strix Scar dan Hero untuk kalangan gamer berbeda: Scar dispesialisasikan buat penggemar shooter, sedangkan Hero disuguhkan bagi pemain MOBA. Menariknya, Asus kini malah mencoba menghilangkan kesan tersebut di Strix generasi ketiga. Satu petunjuk unik yang saya temukan adalah penggunaan keycap berbeda pada tombol WASD. Di Strix generasi kedua, keycap putih di WASD dibubuhkan pada unit Scar (FPS), namun sekarang malah diimplementasikan pada Hero (MOBA).

Strix Scar III 15

Saat ini, detail mengenai harga dan waktu ketersediaan masing-masing perangkat ROG baru tersebut masih belum diketahui. Asus juga punya rencana buat menghidupkan lagi varian Strix G, kali ini sembari menggandeng desainer BMW. Pastinya, semuanya akan diungkap di acara peluncuran tanggal 11 Juli 2019 nanti.

Asus Percayakan Teknologi AMD Untuk Mempersenjatai 2 Lini Laptop Gaming Barunya

Hanya butuh waktu singkat bagi AMD untuk mengubah citra produk mereka dari yang berkesan ‘boros tenaga’ hingga jadi pendukung perangkat-perangkat berdesain tipis. Saat ini, Anda bisa menemukan prosesor Ryzen dan kartu grafis Radeon di beragam lini laptop dari berbagai vendor, dimanfaatkan oleh tipe-tipe terjangkau hingga varian premium – termasuk notebook khusus gaming.

Saya masih ingat keengganan Asus beberapa tahun silam untuk mencantumkan teknologi AMD di lini Republic of Gamers. Tapi hal itu sudah berubah. Ryzen dan Radeon tak hanya jadi pilihan, namun merupakan bagian esensial di ekosistem ROG. Dan di minggu terakhir bulan Juni ini, perusahaan hardware asal Taiwan itu meluncurkan rentetan produk bersenjata chip Advanced Micro Devices di Indonesia. Dua di antaranya didedikasikan buat gaming.

Asus AMD 15

Perangkat-perangkat gaming portable yang Asus perkenalkan di tanah air meliputi ROG Zephyrus GA502DU dan TUF Gaming FX505. Keduanya ditujukan pada jenis konsumen berbeda: TUF Gaming adalah sepupu ROG yang disiapkan sebagai laptop gaming entry-level. Ia mempersilakan Anda menikmati permainan-permainan populer tanpa menuntut Anda menghabiskan seluruh tabungan di bank. Zephyrus sendiri merupakan notebook gaming berdesain ultra-thin, menawarkan mobilitas maksimal tanpa mengorbankan performa.

 

ROG Zephyrus GA502DU

Produk ini Asus klaim sebagai ‘laptop berprosesor AMD Ryzen mobile generasi kedua seri 3000 paling tipis dan ringan di dunia’. Saya belum bisa memastikan kebenaran klaim ini, tapi seperti anggota keluarga Zephyrus lain, wujud GA502DU tetap mengesankan. Dari nama modelnya, mungkin Anda juga sudah mengetahui bahwa Zephyrus GA502DU mempunyai desain ‘lebih mainstream‘ seperti laptop pada umumnya.

Asus AMD 8

Zephyrus GA502DU menyuguhkan layar 15,6-inci full-HD 120Hz berteknologi AMD Freesync untuk meminimalkan efek tearing dan stuttering. Panel itu dibingkai oleh bezel tipis berketebalan 6,2mm, sehingga laptop 15-inci tersebut dapat disuguhkan di form factor 14-inci. Tak seperti Zephyrus GX, papan ketik dan serta touchpad diposisikan secara ‘normal’, dan semuanya dikemas dalam tubuh setipis 20-sentimeter dengan bobot cuma 2,1kg.

Asus AMD 9

Laptop mempunyai segala kelengkapan standar perangkat gaming, termasuk dukungan fitur anti-ghosting N-Key Rolloever, akses mudah ke software ROG Armoury Crate serta ke teknologi GameFirst V untuk mengustomisasi prioritas bandwidth, hingga sistem audio ‘Smart Amp’ yang dikombinasikan bersama dua speaker di depan buat menghasilkan suara dua kali lebih lantang serta bass 3,5 kali lebih menendang.

Asus AMD 10

Sisi penampilannya cukup rendah hati, dan sedikit berbeda dari laptop ROG lain. Identitas gaming di sana Asus tekankan lewat logo mata ROG dengan LED merah di bagian punggung. Namun uniknya, tak ada sistem RGB di papan ketiknya. Asus cuma memanfaatkan backlight LED berwarna putih. Tentu saja, hal-hal terpenting di laptop ini berada di dalam – bukan hanya di luar.

Untuk menangani berbagai macam game dan aplikasi, Asus mempercayakan duet unik antara prosesor AMD Ryzen 7 3750H dan kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1660 Ti yang juga diintegrasikan dengan Radeon Vega 10. Komponen-komponen ini turut dibantu oleh kehadiran RAM DDR4 8GB, penyimpanan berbasis SSD NVMe PCe seluas 512GB, baterai yang menjanjikan hingga 8 jam pemakaian, serta sistem pendingin berbasis sepasang kipas 83-bilah berteknologi pintar – mampu men-switch mode dan membersihkan debu secara otomatis.

 

 

TUF Gaming FX505

Di kelas entry-level, Asus tak hanya memasukkan satu, melainkan menyuguhkan lima opsi konfigurasi TUF Gaming FX505. Laptop ini kembali mengusung sertifikasi kelas militer yang dikemas dalam rancangan simpel. Seperti Zephyrus GA502DU, TUF Gaming FX505 lagi-lagi mengandalkan teknologi AMD, dan hal menarik darinya adalah, laptop juga mengadopsi fitur-fitur varian high-end.

Asus AMD 1

Contohnya bisa kita lihat dari bagian luar TUF Gaming FX505. Layar 15,6-inci FHD di sana turut dilengkapi teknologi AMD FreeSync 120Hz dan bingkai NanoEdge berketebalan 6,5mm. Asus tidak lupa mencantumkan sistem pencahayaan LED RGB pada keyboard dan memperkenankan Anda untuk mengustomisasinya. Dan melengkapi sertifikasi STD 810G, bagian papan ketiknya diklaim dapat tetap bekerja normal bahkan setelah ditekan sampai 20 juta kali.

Asus AMD 2

Dalam mengerjakan tugasnya, TUF Gaming FX505 bersandar pada prosesor AMD Ryzen. Asus menyediakan dua pilihan, yakni Ryzen 5 3550H dan Ryzen 7 3750H. Selain itu tersedia pula empat opsi GPU yang bisa Anda gunakan: AMD Radeon RX 560X, Nvidia GeForce GTX 1050, GTX 1650, serta GTX 1660 Ti. Di dalam, Anda juga dapat menemukan RAM DDR4 8GB dan penyimpanan berupa SSD atau HDD. SSD 512GB tersedia di tipe FX505DU, sedangkan model FX505DD, FX505DY dan FX505DT memanfaatkan storage berjenis hard disk 1TB.

Asus AMD 3

Lalu untuk mendinginkan hardware-hardware di dalam, Asus menggunakan solusi Hypercool. Sistem ini terdiri dari dua kipas yang mempunyai fitur anti-dust. Ketika diaktifkan, anti-dust segera membuang debu yang terkumpul di kipas lewat saluran khusus.

 

Harga dan ketersediaan

Asus kabarnya sudah mulai memasarkan ROG Zephyrus GA502DU dan TUF Gaming FX505 di Indonesia. Zephyrus versi AMD Ryzen bisa Anda miliki dengan mengeluarkan uang sebesar Rp 20,3 juta – sebuah harga yang relatif terjangkau buat produk kelas ROG. Sedangkan lima model TUF Gaming FX505 dijajakan di kisaran belasan juta rupiah. Berikut detailnya:

  • FX505DD: Rp 10,1 juta
  • FX505DY: Rp 11,3 juta
  • FX505DT Ryzen 5: Rp 12,3 juta
  • FX505DT Ryzen 7: Rp 14,3 juta
  • FX505DU: Rp 16,3 juta

Asus AMD 14