Lenovo Sediakan Legion Y530 Untuk Memenuhi Kebutuhan ‘Avid Gamer’ di Indonesia

Gamer bukanlah istilah yang asing lagi di telinga kita, tapi jika digali lebih jauh, kalangan ini terpecah ke dalam banyak kategori – terbagi berdasarkan intensitas mereka menikmati hobi itu, pilihan platform, genre permainan, hingga apakah mereka menyeriusi gaming sebagai karier atau tidak. Dan masing-masing golongan ini punya kriteria perangkat yang ideal buat mereka.

Kepopuleran esports mendorong banyak produsen menyediakan perangkat pendukungnya: Asus punya ROG Strix, lalu HP baru meluncurkan Omen 15 di Indonesia. Tapi sebuah pendekatan berbeda diambil oleh Lenovo dalam memperkenalkan produk anyarnya, Legion Y530. Laptop gaming yang menjanjikan ‘desain stylish dan jeroan bertenaga’ itu disasarkan pada golongan avid gamer.

Legion 17

Berdasarkan data Lenovo, 80 persen gamer saat ini berusia lebih dari 18 tahun. Mayoritas dari mereka adalah para profesional dan pelajar, yang menggunakan waktu luangnya (biasanya di malam hari) untuk bermain. Satu data yang cukup menarik adalah perbedaan gender di komunitas ini semakin menipis. Di seluruh dunia, 41 persen gamer adalah wanita.

Legion 15

Kondisi ini tampaknya memberikan Lenovo acuan dalam merancang laptop gaming anyarnya. Perangkat tersebut harus ringan dan ringkas, punya penampilan menarik namun tidak terlalu berlebihan, didukung konektivitas fisik yang lengkap, serta tetap andal untuk melaksanakan tugasnya – baik saat menangani game atau ketika digunakan sebagai alat penunjang kegiatan produktif.

 

Desain

Lenovo Legion Y530 punya arahan desain yang cukup berbeda dari notebook gaming umumnya. Tanpa keberadaan brand Legion di sisi punggung dan bawah layar, Anda mungkin tidak akan menyangka perangkat ini dirancang untuk gaming. Penampilannya rendah hati, namun saya menyukai kesan industrial yang dimunculkan oleh tubuh balok persegi dengan ujung membundarnya. Wujudnya ini segera mengingatkan saya pada varian ThinkPad.

Legion 13

Legion 8

Lenovo tentu telah menyempurnakan aspek desain Legion Y530 dengan ‘standar modern’. Pertama-tama, produsen memangkas bagian bingkai layar, kini hanya menyuguhkan ketebalan 6,7mm sebagai cara untuk meminimalkan ‘gangguan visual’. Lenovo juga memanfaatkan material yang lebih premium dalam menyusun chassis-nya. Saat digunakan atau ditenteng, Y530 terasa mantap dan kokoh, dengan bobot 15 persen lebih ringan dari Y520.

Legion 6

Legion 7

Hal unik lain pada aspek desain Legion Y530 adalah penggunaan sepasang engsel layar di atas tubuh laptop. Berkat penempatan seperti ini, layar bisa dibuka sejauh 180 derajat, serta memungkinkan Lenovo menembatkan port dan lubang pembuangan panas di sisi belakang tanpa terhalang lid. Di sana Anda bisa menemukan USB 3.1 type-C, USB 3.1 type-A, Mini DisplayPort 1.4, HDMI 2.0, dan port LAN. Menariknya, hanya ada masing-masing satu slot USB di sisi kiri dan kanan.

Legion 9

Legion 11

Legion Y530 adalah laptop 15-inci dengan tubuh berdimensi 365x260x24,2mm dan mempunyai berat 2,3kg. Tapi ada efek samping dari pemakaian bingkai panel minimalisnya: Lenovo mau tak mau harus menaruh webcam HD-nya di bagian bawah display. Tak semua orang nyaman dengan penempatan webcam seperti ini.

 

Papan ketik

Bagian keyboard laptop memang belum ditunjang oleh sistem pencahayaan RGB, dan masih menyajikan LED putih. Namun sepertinya, Lenovo lebih memfokuskan perhatian pada faktor kinerja. Papan ketik tersebut menyuguhkan key travel sejauh 1,5mm dan sudah disertai kapabilitas anti-ghosting N-key rollover sehingga mampu membaca input sebanyak apapun tombol yang Anda tekan. Selain itu, keyboard turut didukung lapisan anti-air.

Legion 4

 

Legion 3

 

Layar

Panel 15,6-inci full-HD yang ada di notebook ini mengusung jenis IPS. Layar menghidangkan tingkat refresh tinggi di 144Hz, serta ditunjang oleh level keterangan 300-nit dan teknologi Nvidia G-Sync. Refresh rate 144Hz memungkinkan pengguna melihat detail di objek yang bergerak di kecepatan tinggi, lalu G-Sync memastikan sesi gaming Anda bebas tearing dan stuttering.

Legion 14

 

Hardware

Lenovo menawarkan tiga konfigurasi hardware di Legion Y530, dengan opsi kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1050 atau 1050 Ti serta memori RAM DDR4 2666MHz 8GB atau 16GB. Ketiganya diotaki prosesor serupa, yaitu Intel Core i7-8750H, dan menyimpan storage berbasis hard disk 1TB. Buat mendongkrak performanya, Lenovo turut membubuhkan memori Intel Optane 16GB yang menjanjikan waktu boot ‘hampir’ sesingkat pemakaian SSD M.2 NVMe.

Legion 2

Legion 1

Legion Y530 dibekali sistem pendingin yang lebih baik dari pendahulunya. Laptop memanfaatkan dua buah kipas dengan jumlah bilah yang lebih banyak. Panjang bilah di masing-masing fan dan arah putarannya dibuat berbeda, sebagai cara agar sistem tersebut bekerja lebih efektif baik dalam mengalirkan panas ke empat lubang ventilasi serta mencegah temperatur tinggi naik ke bagian keyboard.

Legion 14

Laptop menyimpan baterai built-in 52,5WHr yang bisa menjaganya tetap menyala selama 5 jam tanpa tersambung ke colokan listrik. Produk ini juga telah dibundel bersama sistem operasi Microsoft Windows 10 Home.

Legion 5

 

Harga dan ketersediaan

Lenovo sepertinya berupaya menekan harga Legion Y530 di Indonesia agar tidak melampaui batasan Rp 20 juta, dan hal tersebut merupakan kabar gembira bagi gamer nomaden yang sedang berhemat. Itu mungkin alasannya produsen tidak menawarkan varian ber-SSD di sini.

Produk sudah tersedia di tanah air mulai bulan September ini, dijajakan seharga Rp 17 juta (RAM 8GB, GTX 1050), Rp 18,5 juta (RAM 8GB, GTX 1050 Ti), dan Rp 19,5 juta (RAM 16GB, GTX 1050 Ti, 144Hz).

Legion 20

High School League 2018 Digelar Untuk Saring Talenta Esports di Bangku SMA

Ada banyak sekali turnamen gaming profesional dilangsungkan di Indonesia belakangan ini. Animo publik terhadap beberapa perhelatan itu sangat positif, mendorong penyelenggara mengadakan acara lanjutan secara berkala. Namun baru di bulan Agustus lalu sebuah agenda ambisius dicetus oleh IESPL. Dan kabar gembiranya, akan ada lebih banyak acara esport bertema liga dilaksanakan di tanah air.

Tepat di tanggal 6 September 2018 kemarin, diresmikanlah Indonesia High School League 2018, yaitu liga esports yang dikhususkan untuk kalangan pelajar dengan tujuan buatmenyaring bibit-bibit berpotensi baru di ranah gaming profesional. Sesuai judulnya, hal paling menarik dari HSL 2018 adalah upaya penyelenggara menggapai institusi pendidikan di Indonesia secara resmi untuk berkolaborasi dalam program mereka.

HSL 3

High School League 2018 akan mempertandingkan dua permainan, yaitu Dota 2 (liga) dan Mobile Legends (sebagai ekshibisi). Dua judul ini dipilih penyelenggara karena diyakini dapat meningkatkan kemampuan kerja sama, kekompakan tim, pengambilan keputusan, kecerdasan berstrategi, serta mendorong sifat disiplin serta sportif. Dari pengamatan saya, kedua game MOBA ini mendapatkan lampu hijau karena mereka tidak terlalu mengekspos aspek kekerasan dan juga cukup populer di kalangan gamer.

HSL 4

Gerbang pendaftaran HSL 2018 telah dibuka, dan panitia akan terus menerima registrasi hingga tanggal 12 Oktober 2018 nanti. Tiap tim akan mewakili nama sekolah mereka, dan harus mendapatkan izin resmi. Itu berarti, siswa tidak bisa serta-merta mendaftar tanpa dukungan sekolah. High School League juga didesain agar tidak menggangu kegiatan belajar mengajar. Turnamen-turnamennya diadakan tiap hari Sabtu dan Minggu.

HSL 5

Setelah periode registrasi berakhir, tim HSL 2018 akan menggelar babak penyisihan di sepuluh game center bersertifikasi GeForce yang berlokasi di delapan kota di Indonesia pada tanggal 20 Oktober sampai 12 November. iCafe-iCafe terpilih itu di antaranya adalah BarracX (Jakarta), Redfox (Bogor), Immortal (Bandung), Poseidon (Solo), Three Kingdoms (Surabaya), Hardcore (Malang), Noblenation dan iCafe Medan (Medan), GIX (Makassar), lalu final akan dilangsungkan pada bulan Desember di High Grounds Pantai Indah Kapuk.

HSL 6

Presiden HSL, Stevanus, menjelaskan bahwa esports ialah jenis olahraga yang masih tergolong baru di kalangan masyarakat, terutama di sekolah. Meski begitu, ada banyak hal positif yang bisa ditumbuhkan olehnya, misalnya mengajarkan sportivitas, membangun mental, sebagai cara aktualisasi diri, dan berpotensi meningkatkan prestasi akademis. Dan bagi mereka, sekolah menengah atas merupakan mitra terbaik buat mencari bibit-bibit berbakat.

HSL 78

Dalam presentasinya, Anna Surti Ariani selaku pakar kejiwaan anak dan keluarga dari Universitas Indonesia menekankan bahwa ada batasan nyata antara aktivitas esports dengan sindrom ketergantungan game. Faktor nomor satunya adalah, esports menuntut disiplin, lalu mereka yang berpartisipasi di sana harus memiliki target yang jelas – bukan bermain buat sekadar menghilangkan rasa bosan atau bergantung mood.

HSL 9

HSL mengajak pihak pengajar untuk melihat esports sebagai ekstrakulikuler, sehingga kegiatan ini tetap punya kaitan erat dengan aktivitas belajar formal di sekolah. Jadi jika nilai akademis siswa menunjukkan penurunan, guru dapat mengurangi jatah waktu mereka buat berlatih esport. Melalui cara ini, interaksi anak-anak dan konten digital lebih terkontrol. Selain itu, panitia juga sudah menentukan umur termuda para peserta liga, yaitu 15 tahun – tidak bisa kurang dari itu.

HSL 2

Penyelenggaraan High School League 2018 didukung oleh JD.id dan Lenovo. Bagi JD.id, menopang ranah gaming profesional ialah salah satu wujud dari misi mereka dalam ‘advancing Indonesia’. Sedangkan Lenovo sendiri sudah lama berkecimpung di bidang esports lewat sub-brand Legion. Mereka terus melakukan kemitraan dengan tim Evos, bahkan mengadakan turnamennya sendiri.

Jumlah hadiah yang disediakan panitia HSL 2018 juga tidak mengecewakan, namun mereka memutuskan buat mengambil arahan yang bersifat edukatif. Para pemenang kompetisi ini akan memperoleh beasiswa, bantuan penyediaan kurikulum esports, ada pula biaya untuk guru pembimbing kegiatan ekstrakulikuler esports, sampai perlengkapan lab. Total nilainya mencapai Rp 1,2 miliar.

Silakan kunjungi situs resmi Indonesia High School League untuk melakukan pendaftaran serta mendapatkan informasi lebih jauh mengenai HSL 2018.

Lenovo ThinkPad Baru Hidangkan Panel 4K HDR dan GPU Nvidia GeForce

Prakarsa Ultrabook dicetus Intel sebagai respons dari melambungnya kepopuleran MacBook Air, dan sekarang, produk jenis ini hadir dalam beragam merek. Konsep laptop ultra-thin memang tak lagi baru, namun varian itu belakangan kembali jadi perhatian karena upaya meminimalkan desain terbantu oleh penggunaan bezel layar yang kian tipis.

Di IFA Berlin 2018, kita bisa melihat bagaimana kompetisi ultrabook kembali memanas: Asus lewat ZenBook baru, Acer menyingkap Swift 5 dan 7, bahkan MSI pun ikut bermain di kelas produktivitas lewat P65 Creator. Mereka semua mempunyai bingkai panel minimalis. Namun sejumlah pendekatan berbeda sengaja Lenovo ambil dalam meramu ThinkPad ultra-thin yang mereka namai X1 Extreme.

Lenovo ThinkPad X1 Extreme 1

ThinkPad X1 Extreme merupakan laptop dengan form-factor 15-inci pertama di keluarga ini yang dipersenjatai kartu grafis discrete Nvidia. Produk dirancang baik untuk konsumen biasa maupun kalangan profesional yang membutuhkan laptop Windows 10 berpenampilan ramping tanpa ada kompromi pada performa. Melihat penyajiannya, produk disiapkan buat berkompetisi dengan Dell XPS 15 dan Apple MacBook Pro.

Lenovo ThinkPad X1 Extreme 3

Dalam tubuh berkonstruksi serat karbon berketebalan 18,7-milimete-nya, ThinkPad X1 Extreme mengusung GPU GeForce GTX 1050 Ti Max-Q. Komposisi hardware lainnya juga tidak mengecewakan. Di sana ada prosesor Intel Core  i7 generasi kedelapan, RAM DDR4 hingga 64GB, serta penyimpanan berbasis SSD sampai 1TB. Dan jika Anda masih belum puas, Lenovo sedang menyiapkan varian berotak Intel Core i9.

Lenovo ThinkPad X1 Extreme 2

Lenovo yakin, konfigurasi hardware ini memungkinkan ThinkPad X1 Extreme mampu mengerjakan beragam jenis tugas intensif, dari mulai edit foto, rendering, hingga menopang pemakaian perangkat virtual ataupun mixed reality. Melalui cross reality, tentu saja laptop dapat membantu bidang beragam bidang, misalnya edukasi, pelatihan, kesehatan dan perancangan model. Dan berkat kehadiran GTX 1050Ti Max-Q, Anda dipersilakan menikmati game-game baru untuk melepas kepenatan.

Lenovo ThinkPad X1 Extreme 4

Aspek andalan lain di ThinkPad X1 Extreme terletak pada layar berukuran 15,6-incinya. Laptop menghidangkan panel 4K yang ditunjang teknologi HDR dan Dolby Vision. High-dynamic range memungkinkan display menampilkan detail lebih tinggi baik pada area gelap maupun terang – sangat ideal untuk menonton video. Sebagai alternatif, produsen tetap menyediakan pilihan layar FHD jika Anda merasa belum memerlukan resolusi UHD.

ThinkPad X1 Extreme tak lupa disertai sensor sidik jari serta kamera Windows Hello sebagai cara alternatif untuk membuka laptop. Kamera juga dilengkapi ThinkShutter buat menutup bagian lensanya.

Produk rencananya akan dipasarkan di bulan September ini, dibanderol seharga mulai dari US$ 1.860. ThinkPad X1 Extreme berprosesor Intel Core i9 baru akan menyusul di bulan Desember nanti.

Sumber: Lenovo.

Lenovo Rilis Sederet Perangkat Smart Home Baru

Selain memperkenalkan beberapa seri laptop, Lenovo juga memanfaatkan pagelaran IFA 2018 di Berlin untuk menjadi ajang debut bagi perangkat smart home terbarunya yang tergabung dalam jajaran Smart home Essential.

Lenovo Smart home Essentials sendiri merupakan keluarga baru perangkat terhubung yang diharapkan bakal berfungsi sebagai toko serba ada sederhana untuk pengguna smart home dan arsitek sistem rumah DIY. Sementara aplikasi Lenovo Link berfungsi sebagai pusat kontrol terpusat untuk mengatur dan mengelola semua perangkat yang terhubung. Dengan demikian, pengguna tidak harus repot menggunakan aplikasi individu untuk tiap-tiap perangkat smart home yang diluncurkan ke pasaran.

Lenovo Smart Plug

perangkat rumah pintar Lenovo

Lenovo Smart Plug memiliki ukuran yang terbilang ringkas dan mudah dipergunakan. Alat ini dapat dicolokkan ke stopkontak dan memungkinkan pengguna untuk mengontrol outlet itu dengan smartphone-nya melalui aplikasi Lenovo yang baru. Dengan alat ini, pengguna dapat mematikan atau menyambungkan kembali arus perangkat yang terhubung melalui smartphone. Kendali utamanya tidak hanya melalui remote tapi juga bisa menerima perintah suara.

Lenovo Smart Bulb

perangkat rumah pintar Lenovo

Cara kerja Smart Bulb hampir sama, ia memungkinkan pengguna untuk mengatur pencahayaan dengan cara yang jenius. Tapi tak sebatas menghidupkan atau mematikan, pengguna juga dapat menyesuaikan suhu warna dan juga kecerahan bohlam. Lampu pintar ini dapat menghasilkan cahaya yang menyerupai cahaya di siang hari dan mampu hidup selama 15.000 jam.

Lenovo Smart Camera

Sesuai namanya, perangkat ini berfungsi layaknya kamera konvensional. Bedanya, karena ia juga diharapkan mampu merekam di malam hari, Lenovo menyematkan kemampuan merekam di kegelapan. Resolusi rekamannya di 1080 piksel pada 30fps dan memiliki sudut pandang 355 derajat secara horizontal dan 120 derajat secara vertikal.

perangkat rumah pintar Lenovo

Ketiga perangkat ini dapat diperoleh secara terpisah dalam waktu dekat. Smart Plug dijual seharga $29, begitu juga dengan Smart Bulb. Sedangkan Smart Camera dijual seharga $99 dan akan mulai dijual pada kuartal pertama tahun depan.

Sumber berita Lenovo.

Lenovo Perkenalkan Chromebook Murah Baru, C330 dan S330

Seperti yang sudah diperkirakan, Lenovo hadir di ajang IFA 2018 bersama sejumlah produk baru di kategori berbeda. Di ranah laptop khususnya Chromebook, Lenovo memperkenalkan dua seri baru C330 dan S330 yang sama-sama berstatuskan laptop Chromebook terjangkau.

Chromebook C330 menonjolkan sisi fleksibilitas berkat adanya engsel 360 derajat yang memungkinkan body-nya ditekuk dalam beberapa sudut berbeda. Saat pengguna membutuhkan perangkat yang mudah dipegang, mereka bisa melipat layar 11,6 incinya secar penuh sehingga jadilah tablet. Atau sebaliknya, dibuka secara penuh saat membutuhkan keyboard fisik untuk mengetik.

lenovo_chromebook_c330_2

Jeroan Lenovo Chromebook C330 dihuni beberapa komponen penting, seperti chipset MediaTek 8173C, RAM 4GB dan penyimpanan internal 32GB atau 64GB, tergantung pilihan pengguna. Pengalaman mobile-nya juga tak kalah dari tablet yang lebih ringkas dengan adanya dukungan Google Play dan aplikasi Android. Tersedia di bulan Oktober, Chromebook C330 ditawarkan seharga $279 per unitnya.

Chromebook S330 punya penampang layar yang lebih lega dari seri C330, selebar 14 inci namun dengan dapur pacu yang sama, MediaTek 8173C. Kapasitas RAM yang diboyong masih sebesar 4GB dengan ruang simpan juga terdiri dari dua pilihan 32GB atau 64GB.

chromebook-s330-1

Pembeda paling ketara, Lenovo Chromebook S330 tidak mendukung sentuhan di bagian layar dan body-nya juga tidak sefleksibel C330 alias tidak bisa ditekuk menjadi tablet. Tapi, S330 sudah memiliki dukungan USB tipe C dan aplikasi Android.

chromebook-s330-2

Harga jual Lenovo Chromebook S330 sedikit lebih terjangkau, hanya $249 dan bakal tersedia untuk dilamar pada bulan November mendatang.

Sumber berita Ubergizmo dan Lenovo.

Lenovo Bombardir Pasar dengan Lima Tablet Terjangkau

Pasar tablet tak semegah dua atau tiga tahun yang lalu, terlihat dari pergerakan brand-brand ternama yang makin ke sini makin lesu. Meriahnya segmen smartphone yang fungsinya juga kian luas, membuat banyak pabrikan memilih fokus ke sektor ini ketimbang menghabiskan energi di ceruk yang mulai ditinggalkan. Tapi, Lenovo menolak untuk terbawa arus. Yang terbaru, pabrikan asal Korea Selatan itu membombardir pasar dengan meluncurkan lima model tablet murah secara bersamaan, antara lain Lenovo Tab E7, Tab E8, Tab E10, Tab M10 dan terakhir Tab P10.

Membidik orang-orang yang tak mampu membeli iPad yang mahal, Lenovo tak hanya menawarkan opsi yang luas tapi juga berani menawarkan produk dengan harga sangat terjangkau. Lenovo Tab E7 misalnya, ini adalah tablet yang didukung oleh chipset MediaTek, harganya hanya $70. RAM yang dibawa hanya 1GB RAM, dengan penyimpanan sebesar 16GB yang dapat diperluas dengan tambahan microSD.

Lenovo Tab E7
Lenovo Tab E7

 

Layar E7, sesuai namanya memiliki luas 7 inci dengan resolusi 1024 × 600 piksel. Di belakang ada kamera 2MP dan di depan hanya 0.3MP. Perangkat didukung oleh baterai 2,750mAh dan kabar baiknya ada Android Oreo Go yang akan menyapa pengguna setiap harinya.

Lenovo Tab E8
Lenovo Tab E8

 

Model Lenovo Tab E8 menawarkan layar lebih luas, yakni 8 inci dengan resolusi 1280 x 800 piksel. Jeroannya hampir sama, ada prosesor MediaTek, RAM 1GB, memori 16GB dan baterai lebih besar 4.850mAh. Hanya saja, model ini masih menggunakan Android 7.0 Nougat.

Lenovo Tab E10
Lenovo Tab E10

Pilihan ketiga, ada Tab E10 yang punya layar paling lega, yakni 10 inci. Menariknya, tablet justru menggunakan Android Oreo Go dan ditenagai chipset Snapdragon 210, RAM 2GB, penyimpanan sama 16GB dan dilengkapi kamera lebih baik, 5MP di belakang dan 2MP di depan.

Lenovo Tab M10
Lenovo Tab M10

Dua opsi tersisa, Tab M10 dan Tab P10 memiliki komponen yang hampir sama. Di bagian paling penting, yakni prosesor misalnya sama-sama menggunakan Snapdragon 410 dan juga dibalut layar 10 inci yang sama. Tapi, kapasitas RAM dan memorinya menjadi titik pembeda. Tab M10 datang dengan RAM 3GB dan penyimpanan 32GB, sedangkan Tab P10 dibungkus dengan RAM 4GB dan penyimpanan 64GB. Kamera di kedua tablet juga berbeda, M10 menggunakan kombinasi 5MP di belakang dan 2MP di depan. Sementara P10 mengemas kamera belakang 8MP dan kamera depan 5MP.

Lenovo Tab P10
Lenovo Tab P10

 

Belum ada informasi harga resmi untuk sebagian besar perangkat di atas, selain E7 yang diketahui ditawarkan mulai $70.

Sumber berita Lenovo.

Lenovo ThinkPad P1 Adalah Workstation yang Menyamar Sebagai Ultrabook

Laptop kelas workstation identik dengan perangkat berdimensi bongsor dan tebal, tapi menawarkan performa di atas rata-rata. Namun zaman jelas sudah berubah, sebab deretan workstation terkini yang ada di pasaran tidak kalah ringkas jika dibandingkan dengan ultrabook.

Salah satu contoh terbarunya adalah Lenovo ThinkPad P1. Desainnya sepintas mengingatkan kita akan ThinkPad X1 Carbon, dan rupanya sasis P1 juga sudah dibalut perpaduan material serat karbon dan magnesium. Tebalnya berkisar 18,4 mm, sedangkan bobotnya 1,7 kg; sedikit lebih tebal tapi juga lebih ringan dibanding MacBook Pro.

Lenovo ThinkPad P1

Kendati demikian, Lenovo berhasil membenamkan spesifikasi kelas workstation pada bodi seringkas itu. Utamanya ada pilihan prosesor berinti enam Core i7, Core i9, atau Xeon generasi kedelapan, plus GPU Nvidia Quadro P1000 atau P2000. RAM DDR4-nya bisa dikonfigurasikan sampai 64 GB, sedangkan kapasitas SSD tipe PCIe-nya mencapai 4 TB.

Layarnya pun tidak kalah istimewa. Opsi yang tersedia mencakup panel 1080p, atau panel sentuh 4K dengan tingkat kecerahan 400 nit dan coverage 100% spektrum warna AdobeRGB. Lenovo membekali P1 dengan baterai berkapasitas 80 Wh, serta sebuah power supply yang diklaim 35 persen lebih ringkas dari biasanya.

Lenovo ThinkPad P1

Perihal konektivitas, P1 juga tidak pelit. Selain dua port USB-C (Thunderbolt 3), ada dua port USB standar, HDMI 2.0, slot card reader, dan Bluetooth 5.0. Kamera infra-merah dan sensor sidik jari untuk Windows Hello juga datang sebagai fitur standar.

Di Amerika Serikat, laptop ini akan dipasarkan mulai akhir Agustus mendatang dengan harga $1.949 untuk konfigurasi terendahnya. Sayang belum ada informasi terkait ketersediaannya di kawasan lain.

Sumber: 1, 2, 3.

Lenovo Luncurkan Yoga 530: Berbasis AMD Ryzen 2

Selama ini, perangkat 2 in 1 yang dikeluarkan oleh Lenovo dengan nama Yoga selalu menggunakan prosesor buatan Intel. Hal tersebut dikarenakan prosesor dari Intel memiliki sebuah lini yang memang memakan daya yang cukup kecil. Namun kali ini hal tersebut berubah.

Yoga 530 Ryzen - Launch

AMD selaku pemilik APU AMD Ryzen saat ini memiliki sebuah chipset yang memiliki Thermal Design Power (TDP) sebesar hanya 15 watt saja. Dengan arus sekecil itu, AMD sudah menyematkan prosesor Zen dengan graphics terintegrasi VEGA 8. APU tersebut adalah AMD Ryzen R5 2500U.

Yoga 530 Ryzen

Laptop 2 in 1 dengan APU AMD Ryzen R5 2500U tersebut diperkenalkan oleh Lenovo pada tanggal 7 Agustus 2018 bertempat di Jia Resto Shangri La – Jakarta. Lenovo memberi nama Yoga 530 pada laptop yang satu ini.

Yoga 530 Ryzen Stand Mode

Sama seperti laptop 2 in 1 pada lini Yoga lainnya, Yoga 530 mampu dibuka hingga 360 derajat sampai belakang. Hal ini berarti bahwa Yoga 530 dapat digunakan dengan mode laptop biasa, mode stand dimana sisi keyboard menjadi penyangga laptop, mode tent yang berbentuk seperti tenda untuk digunakan saat menonton video, dan mode tablet yang memutar sisi keyboard sampai 360 derajat.

Yoga 530 Ryzen Tent Mode

Engsel yang digunakan pada Lenovo diklaim mampu bertahan lama. Pihak Lenovo pun mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada engsel/hinge yang rusak pada pusat servis Lenovo.

Yoga 530 memiliki spesifikasi lengkap sebagai berikut:

Platform AMD
Prosesor AMD Ryzen R5 2500U 4 core 8 Thread 2,0 GHz Turbo 3,6 GHz
GPU IGP AMD VEGA 8
RAM / Storage 8 GB DDR4 Dual Channel / 256 GB SSD NVMe
Layar 14″ FullHD IPS
Bobot / Dimensi 1,6 kg / 328 x 229 x 17,6 mm
Baterai 46,8 Whrs Fast Charging
Harga Rp. 11,799,000

Yoga 530 Ryzen - Stylus

Lenovo Yoga 530 juga memiliki sebuah stylus dengan nama Lenovo Active Pen. Sayangnya, pena ini dijual secara terpisah. Pena ini mampu mengemulasi sebuah pulpen dan bisa menggambar pada layar dengan menggunakan fasilitas dari Windows 10 yaitu Windows Ink.

Yoga 530 Ryzen Tablet Mode

Gaming Laptop?

Saat di wawancara, Deddie Sionader, 4P Manager & T1 Tablet Lenovo Indonesia mengatakan bahwa Lenovo Yoga 530 bukanlah gaming laptop. Hal itu dikarenakan dengan nama Yoga, sebuah laptop tidak diciptakan untuk khusus bermain game, tetapi merupakan sebuah 2 in 1 saja.

Jika sebuah laptop dipasarkan untuk bermain game, maka nama dari perangkat tersebut akan disebut Legion. Namun, Deddie mengatakan bahwa Lenovo Yoga 530 merupakan sebuah 2 in 1 yang dapat digunakan untuk bermain game.

Yoga 530 Ryzen Game Frame Rate

Saat dicoba menggunakan Yoga 530 untuk bermain game League of Legend, laptop yang satu ini ternyata mampu menjalankannya pada frame rate yang cukup tinggi. Saat bermain, frame rate berada pada 70-99 FPS. Hal tersebut cukup baik mengingat laptop yang satu ini didesain bukan untuk bermain game.

Laptop tersebut juga tidak terasa panas saat bermain game League of Legend. Saat bermain pun, laptop tidak ditancapkan ke adaptor sehingga permainan berjalan saat menggunakan baterai. Dengan klaim baterai yang panjang serta bobot yang cukup ringan, tentu saja membuat penggunanya bisa bermain di mana saja.

Lenovo Smart Display Mulai Dipasarkan, Disusul oleh JBL Link View

Perangkat smart display bertenaga Google Assistant akhirnya resmi meluncur ke pasaran, meski baru di Amerika Serikat saja. Kita tahu sejauh ini sudah ada empat pabrikan berbeda yang menyiapkan smart display-nya masing-masing, yakni Lenovo, JBL, LG dan Sony. Namun yang paling cepat membawanya ke publik rupanya adalah Lenovo.

Lenovo Smart Display, demikian nama resminya, terbilang unik karena datang dalam dua ukuran: 8 inci beresolusi HD dan 10 inci beresolusi full-HD. Keduanya sama-sama dibekali speaker 10 watt yang diposisikan di sebelah kiri layar (varian 10 inci punya speaker yang sedikit lebih besar), dan desainnya secara keseluruhan tampak sangat elegan.

Bersamaan dengan peluncuran ini, Google juga menjelaskan lebih detail mengenai apa saja yang bisa konsumen lakukan bersama perangkat smart display. Kita tahu bahwa sistem operasinya, Android Things, tidak bisa diisi aplikasi semudah perangkat Android biasa, akan tetapi Google telah membekalinya dengan cukup banyak aplikasi sekaligus; termasuk layanan-layanan dari mereka seperti Calendar, Duo, Photos, Maps, News dan YouTube.

Bicara soal YouTube, semua konsumen Smart Display bakal mendapat akses ke layanan berlangganan YouTube Premium secara cuma-cuma selama tiga bulan. Untuk konten audio, pilihannya malah lebih banyak lagi: YouTube Music, Spotify, Pandora, iHeartRadio, TuneIn, Google Podcast, bahkan juga Google Play Books.

Fitur Routines milik Google Assistant pun turut tersedia di sini. Cukup dengan mengucapkan “Hey Google, good morning”, perangkat bakal langsung menyajikan ringkasan prakiraan cuaca, informasi lalu lintas, reminder, agenda, beserta video berita terkini. Mengendalikan perangkat smart home pun juga bisa dilakukan via Smart Display.

JBL Link View / JBL
JBL Link View / JBL

Di AS, Lenovo Smart Display dibanderol seharga $200 untuk varian 8 inci dan $250 untuk varian 10 inci. Setelahnya, smart display besutan JBL, yaitu JBL Link View yang akan menyusul di awal bulan September. Layarnya cuma 8 inci, namun harganya dipatok $250, padahal desainnya menurut saya lebih jelek ketimbang milik Lenovo.

Mengapa bisa demikian? Karena JBL Link View semestinya punya kualitas suara yang lebih baik daripada milik Lenovo. Pertama, kita tahu pengalaman panjang JBL di dunia audio. Kedua, di dalamnya bukan cuma satu driver berdaya 10 watt, tapi sepasang driver dengan diameter masing-masing 51 mm.

Secara fungsi keduanya semestinya sama. Sekarang kita tinggal menunggu seperti apa buatan LG dan Sony nanti, dan ada aspek unik apa yang ditawarkannya dibanding besutan Lenovo dan JBL ini.

Sumber: Google dan 9to5Google.

Lenovo Klaim Akan Jadi yang Pertama Meluncurkan Smartphone 5G

Meskipun teknologi jaringan 4G sudah diadopsi di banyak negara, tapi kesiapan berbagai pihak untuk menyambut kedatangan generasi berikutnya (5G) masih diragukan. Di sisi lain, kedatangan 5G mustahil dihentikan.

Sejumlah pabrikan perangkat mobile sudah mengklaim kesiapannya untuk menjadi yang pertama meluncurkan smartphone 5G ke publik. Pertanyaannya, siapakah yang benar-benar siap?

Lenovo menyatakan siap. Konfirmasi ini datang dari Wakil Presiden perusahaan, Chang Cheng yang memposting pernyataannya di Weibo. Dalam tulisannya, Cheng mengatakan bahwa smartphone 5G pertama di dunia akan berasal dari Lenovo dan didukung oleh chipset Qualcomm Snapdragon 855.

ezgif-2-9b773e2465

Cheng belum memberikan bocoran waktu peluncuran perangkat yang ia maksudkan. Chipset andalan Qualcomm itu sendiri diperkirakan baru akan diluncurkan dalam bentuk smartphone pada akhir tahun ini atau awal 2019. Tapi produksi massalnya dilaporkan baru bisa dimulai pada bulan Juni 2018. Artinya, kemungkinan terbaik kita akan melihat realisasi dari janji Lenovo atau perusahaan manapun itu akan smartphone 5G pertama paling cepat di akhir tahun 2018.

Pacuan untuk menghadirkan smartphone 5G pertama di dunia tidak hanya diikuti oleh Lenovo. Ada beberapa nama yang tentu tak mau jadi pengekor, sebut saja OPPO, Huawei dan OnePlus juga dikabarkan menggenjot pengembangan perangkat serupa. Rumor lain juga menyebutkan bahwa Samsung Galaxy S10 akan menawarkan konektivitas 5G. Jadi, pekerjaan Lenovo untuk jadi yang pertama tidak akan mudah.

Sayangnya, Cheng punya reputasi yang tak begitu bagus dalam hal bocoran. Terakhir kali, publik dibuat kecewa setelah teaser Lenovo Z5 yang ia bocorkan ternyata meleset dari produk akhirnya. Ia membeberkan bocoran bahwa Lenovo Z5 bakal hadir tanpa bezel, rasio layar ke body mencapai 95%, tanpa notch, dan baterai super besar. Tapi kenyataannya, smartphone hadir dengan notch, bezel yang tak setipis yang diharapkan, dan baterai hanya 3.300mAh.

Apa itu 5G?

5G sendiri merupakan singkatan dari fifth generation atau generasi kelima dari standar jaringan seluler yang sudah ada (1G, 2G, 3G dan 4G). 5G membawa tiga aspek baru, yaitu kecepatan yang lebih besar untuk memindahkan lebih banyak data, latensi yang lebih rendah sehingga lebih responsif, dan kemampuan untuk menghubungkan lebih banyak perangkat sekaligus untuk sensor dan perangkat pintar.

Sistem radio 5G yang dikenal sebagai 5G-NR tidak akan kompatibel dengan 4G. Tetapi semua perangkat 5G, pada awalnya membutuhkan jaringan 4G karena perangkat bergantung pada jaringan itu untuk membuat koneksi awal sebelum sepenuhnya terhubung ke jaringan 5G yang tersedia.

Dikutip dari Wikipedia, teknologi 5G diprediksi memiliki kecepatan di kisaran 800Gbps, atau seratus kali lebih cepat dari kecepatan yang ditawarkan oleh 4G. Dengan kecapatan seperti itu, teknologi 5G bisa memungkinkan untuk mengunduh 33 film High Definition hanya dalam beberapa detik.

Sumber berita PhoneArena, Techworld, dan gambar header ilustrasi 5G Pixabay.