Kiat Menyiapkan Diri Menjadi Pemimpin Startup ala Hadi Wenas

#SelasaStartup edisi pertama tahun 2020 cukup spesial. Hadi Wenas hadir sebagai pemateri, menceritakan pengalamannya saat memimpin bisnis digital di Indonesia. Sejak Mei 2019 ia menjabat sebagai COO Amartha, dengan track record kepemimpinan di Zalora, aCommerce, hingga Mataharimall.

Dalam pemaparannya ada banyak aspek penting yang disorot Wenas, sebagai landasan dalam memimpin sebuah bisnis digital. Berikut ulasannya:

Menentukan prioritas

Menurut Wenas, salah satu pekerjaan krusial di kepemimpinan startup adalah menentukan prioritas pekerjaan. Di dalamnya termasuk proses memahami isu, mencarikan solusi dan melakukan kalkulasi untuk setiap pengarahan yang akan diberikan kepada timnya.

Bagi Wenas, cara cepat untuk menentukan prioritas adalah sesegera mungkin mengeksekusi pekerjaan yang telah dibebankan. Setelah dijalankan nantinya akan terlihat proses dan perkembangan.

“Intinya langsung saja mulai bekerja dan pada akhirnya prioritas atau urutan yang sesuai akan segera terlihat. Jangan terlalu lama memikirkan planning, langsung saja mulai bekerja,” kata Wenas.

Jangan takut gagal

Kegagalan tentunya kerap menghantui semua pendiri startup. Apakah itu saat mulai membangun startup hingga startup sudah berjalan selama 2-3 tahun. Ketika startup pada akhirnya mengalami kegagalan, ada baiknya untuk tidak menyalahkan diri sendiri.

Menurut Wenas, faktor keberuntungan terkadang menjadi kunci keberhasilan atau kegagalan sebuah bisnis. Jika bisnis berjalan dengan baik, menurutnya faktor mujur tadi bisa menjadi salah satu penyebabnya. Untuk itu ketika gagal lakukan introspeksi dan mulai mencari inspirasi hingga cara untuk mulai lagi dengan bisnis atau usaha yang baru.

Ketika Wenas dipercaya untuk menjabat sebagai CEO MatahariMall, terdapat tugas cukup berat yang wajib diselesaikan oleh timnya. Untuk itu penting bagi pimpinan untuk bisa mengenali terlebih dulu kepribadian diri dan timnya, sehingga ketika beban kerja mulai dirasakan, semua tantangan dan permasalahan yang dihadapi bisa diselesaikan secara tuntas.

Hadi Wenas saat menjabat sebagai Co-CEO aCommerce
Hadi Wenas saat menjabat sebagai Co-CEO aCommerce

Temukan jati diri

Poin penting lainnya yang kemudian disampaikan oleh Wenas adalah menemukan jati diri. Sebagai seorang introvert, ia terkadang merasa kesulitan untuk melakukan sosialisasi, namun di sisi lain sifat tersebut menjadikan dirinya menjadi lebih teratur dan haus akan detail. Sifat kurang sabar yang sebelumnya menjadi kendala ternyata saat ini justru dianggap sifat yang mendukung kinerja Wenas, karena semua pekerjaan bisa selesai dengan cepat dan membantu dirinya hingga tim untuk bekerja lebih baik lagi.

“Bagi saya yang seorang introvert justru menyukai segala hal serba teratur. Dengan demikian semua permasalahan dan bagaimana cara tepat untuk bisa mengatasinya bisa dengan mudah diselesaikan secara bertahap. Secara otomatis jika ritme kerja sudah ditemukan, pekerjaan tersebut akan selesai lebih cepat,” kata Wenas.

Meditasi mendukung produktivitas

Salah satu kebiasaan yang sudah dilakukan oleh Wenas sejak tahun 2008 lalu adalah secara rutin melakukan meditasi. Meskipun pada awalnya lebih kepada proses penyembuhan tubuh, namun meditasi yang dilakukan olehnya secara rutin justru kini mampu melatih kesabaran hingga meningkatkan produktivitas kerja. Intinya adalah temukan work-life balance, yang akan memberikan pengaruh positif untuk kesehatan tubuh dan karir.

“Meditasi mampu membantu saya melatih kesabaran dan menemukan keseimbangan tersebut. Apakah Anda seorang introvert, extrovert, gemar melakukan secara teratur atau peduli dengan detail. Jika sudah ditemukan jati diri tersebut, pada akhirnya semua pekerjaan akan bisa diselesaikan lebih santai dan tentunya lebih mudah,” tutup Wenas.

Matahari.com Sinergikan MatahariMall dan Matahari Department Store dalam Model O2O

Setelah melakukan pembaruan bulan Mei 2018 lalu dengan fokus di lini fesyen dan gaya hidup, MatahariMall kini menjajaki kerja sama strategis dengan Matahari Department Store (MDS) demi menghadirkan model bisnis online-to-offline (O2O) atau layanan omni-channel. Tidak ada tindakan khusus berupa penggabungan bisnis, juga tidak ada perubahan struktur manajerial di kedua perusahaan.

Sumber internal menyampaikan, menurut data yang dimiliki MatahariMall dalam setahun terakhir bidang fesyen makin mendominasi transaksi bisnis. Hal tersebut memutuskan perusahaan untuk memperdalam keterlibatannya — di bidang fesyen pangsa pasar tidak hanya bersaing dengan niche platform, melainkan horzontal platform (hampir semua e-commerce menyediakan produk fesyen).

Dengan sebaran MDS di berbagai kota ditambah basis pengguna online MatahariMall, keduanya mengklaim menjadi layanan omni-channel terbesar di bidang fesyen.

Namun jika melihat statistik kunjungan — misalnya dari SimilarWeb — dibandingkan layanan serupa seperti Zalora Indonesia dan SaleStock, peringkat Mataharimall masih berada di bawahnya. Saat tulisan ini dibuat, Zalora.co.id ada di peringkat 241 di Indonesia, Sale Stock di peringkat 391, sementara Mataharimall.com di peringkat 552.

Sebelumnya di tahun 2016 MatahariMall juga mengelola MatahariStore sebagai usaha online MDS. Pasca kerja sama ini, nantinya semua laman (Mataharimall.com dan Mataharistore.com) akan disatukan dalam Matahari.com.

“Ini merupakan sebuah perkembangan strategis untuk memaksimalkan pengalaman omni-channel konsumen dengan dukungan dari Matahari Department Store dengan satu merek, Matahari.com. Sekarang konsumen Indonesia memiliki lebih banyak pilihan untuk berbelanja barang-barang fesyen tanpa batasan apa pun baik di online maupun offline,” kata CEO MatahariMall Hadi Wenas kepada DailySocial.

Wenas juga menegaskan, kerja sama ini menggabungkan keahlian MatahariMall dengan teknologinya dan pengalaman yang dimiliki MDS dengan keahlian ritel fesyen offline. Dengan brand baru, Matahari.com akan membuka kesempatan bagi merchant untuk mendaftarkan diri bergabung dalam ekosistem omni-channel yang dikembangkan.

Di lain sisi model O2O tampak menjadi babak baru dalam industri ritel di Indonesia. Beberapa waktu lalu peritel Metroxgroup juga memulai strategi yang sama, mereka melahirkan Onmezzo sebagai platform online mereka. Skema O2O akan dilakukan bersama gerai ritel Mezzo yang sudah tersebar di banyak pusat perbelanjaan. Hal serupa juga dilakukan oleh Mitra Adi Perkasa (MAP) dengan lahirnya MAP EMALL.

Online retail yang ada sebelumnya seperti Zalora, Berrybenka, hingga HijUp pun turut memaksimalkan potensi O2O. Setelah sebelumnya hadir di platform online, mereka mulai memperluas jaringan dengan menghadirkan offline store di kota-kota strategis.

Application Information Will Show Up Here

DStour #50: Mengunjungi Kantor Baru MatahariMall

Setelah sebelumnya mengusung tema warna-warni cerah, kantor baru MatahariMall, yang kini fokus ke layanan fashion commerce, sarat dengan warna monokrom.

Masih bertempat di Lippo Building, kantor ini ideal untuk karyawan yang tidak terlalu banyak, dilengkapi dengan dining room dan play room untuk pegawai.

Dipandu CEO MatahariMall Hadi Wenas, simak sesi #DStour di kantor baru MatahariMall berikut ini.

MatahariMall Rambah Segmen B2C, Tonjolkan Lini Fesyen dan Gaya Hidup

Layanan e-commerce yang terafiliasi dengan jaringan Lippo Group, MatahariMall, mengumumkan fokus baru di segmen B2C dengan menonjolkan lini fesyen dan gaya hidup sebagai daya tariknya di tengah persaingan industri e-commerce yang ketat di Indonesia. Keputusan bisnis ini mulai efektif dilakukan sejak akhir tahun lalu, setelah riset mendalam kemudian membentuk unit bisnis baru khusus menangani ritel dan merchandising.

CEO MatahariMall Hadi Wenas menuturkan ada banyak faktor mengapa perusahaan memutuskan untuk mengedepankan lini fesyen dan gaya hidup. Pertama-tama, lewat riset kepada nasabah loyalnya, tentang relevansi terdekat yang ada di benak mereka tentang MatahariMall. Ternyata mayoritas responden menjawab fesyen dan gaya hidup.

Kemudian, dari fakta kontribusi transaksi yang dikontribusikan lini fesyen terhadap seluruh total bisnis MatahariMall terus meningkat tiap tahunnya. Dari awalnya 20% terus merangkak naik jadi 60%. Kendati tidak disebutkan lebih detail tentang angkanya.

“Untuk itu kita meluncurkan private label sendiri. Mavis untuk laki-laki dan Massilca untuk perempuan. Kita mau cater kebutuhan fesyen untuk sehari-hari dengan harga terjangkau,” terang Wenas dalam sesi wawancara khusus bersama sejumlah media, Rabu (2/5).

Untuk dukung lini barunya tersebut, MatahariMall memperkenalkan fitur Cocok Baru Bayar, di mana konsumen dapat mencoba pesanan yang datang, dapat ditunggu maksimal selama 15 menit oleh kurir. Ditambah kebijakan pengembalian barang selama 100 hari dengan persyaratan tertentu dan pengembalian uang 100%.

Fitur baru tersebut dimulai dengan koleksi ekslusif Mavis dan Massilca. MatahariMall menyediakan lebih dari 1.000 SKU untuk brand-nya tersebut dan memanfaatkan gudang untuk proses pengiriman barang langsung ke tempat tujuan.

“Ibaratnya, dulu kalau fokus lini fesyen itu level dua sekarang jadi level satu. Kami optimis bisa bermain di sini karena kami ini menyasar ke mass market, setahu kami belum ada [layanan] e-commerce yang fokus ke sana.”

Segarkan tampilan, “menganaktirikan” marketplace

Seiring dengan pergeseran fokus, perusahaan juga melakukan perubahan tampilan muka dan mengubah branding logo MatahariMall. Menurut pantuan DailySocial, tampilan muka situs desktop/mobile dan aplikasi MatahariMall kini lebih mengedepankan unsur mobile. Berbeda dengan MatahariStore yang tampilannya masih lebih fokus ke desktop.

Untuk mendorong transaksi di fesyen, perusahaan mendesain ulang UX agar semudah menggunakan Instagram. Bisa memilih opsi tampilan, bisa mencantumkan komentar, dan mencari referensi gaya. Perusahaan menyediakan referensi berdasarkan kurasi hashtag tertentu di Instagram.

Nantinya, ketika pengguna mengklik salah satu foto, akan diberikan referensi produk mirip “Get The Look” dan dapat dipilih. Apabila menyukai referensi yang diberikan, pengguna dapat langsung berbelanja.

“Kami sudah mengkurasi dua ribu hashtag yang bisa kami deteksi agar bisa masuk ke situs MatahariMall. Sebelumnya kami bekerja sama dengan para influencer, sekarang orang umum pun bisa masuk ke situs kami.”

MatahariMall saat awal berdiri mengusung pendekatan layanan marketplace dengan tagline “Semua Ada, Semua Belanja.” Kini, seiring pengumuman fokus barunya, perusahaan kini agak “menganaktirikan” layanan marketplace tersebut.

Hal tersebut terlihat dari visibilitasnya yang diletakkan di dalam kolom “Categories”, di bagian bawah browser. Tampilan muka hanya tonjolkan produk fesyen. Apabila pengguna ingin membeli produk non fesyen dan gaya hidup, harus membuka kolom “Categories” dan mencari bagian “Home & Lifestyle”.

Perusahaan juga menyediakan layanan digital untuk isi pulsa, token PLN, air PDAM, BPJS, beli tiket bioskop, dan zakat.

“Tampilan muka hanya kami tonjolkan bagian fesyen saja, untuk belanja non fesyen bisa dilihat di bagian “Categories”. Sengaja tidak kami tampilkan semuanya [produk] dalam tampilan muka, agar tidak terlalu penuh,” pungkas Wenas.

Fokus baru MatahariMall di segmen fesyen dan gaya hidup bakal meramaikan persaingan e-commerce niche khusus fesyen. Pemain lain di sektor ini antara lain Zalora, Berrybenka, Sale Stock, dan Zilingo.

Application Information Will Show Up Here

Sediakan Pinjaman Khusus Penjual, Crowdo Gaet MatahariMall Untuk Program “Super Loan”

Crowdo, platform penyedia p2p lending asal Singapura, mengumumkan kemitraan dengan pemain e-commerce MatahariMall untuk program “Super Loan”. Diharapkan kemitraan ini dapat memperluas akses pembiayaan modal kerja skala besar untuk para merchant yang telah tergabung dalam jaringan Lippo Group tersebut.

Diklaim saat ini MatahariMall telah memiliki 8 ribu merchant UKM dengan akses yang sangat terbatas untuk melakukan pinjaman ke bank. Lewat program “Super Loan”, merchant MatahariMall dapat mengajukan pinjaman untuk keperluan modal kerja dengan besaran antara Rp50 juta sampai Rp200 juta, dengan bunga 1%-3% per bulan dan tenor di mulai dari 1 sampai 12 bulan.

Untuk mengajukan aplikasi, merchant diharuskan sudah menjadi penjual aktif di MatahariMall minimum enam bulan dan sudah berbentuk badan usaha. Dokumen yang dibutuhkan, mulai dari data dan foto pribadi, serta data legalitas usaha.

“Kemitraan ini sejalan dengan misi kami untuk membantu UKM terbaik di Indonesia agar mereka bisa mengakses pembiayaan dari investor lokal tetapi juga global. [..] Sekaligus, memperkuat kehadiran Crowdo dengan menyediakan pinjaman bisnis di pelosok negeri mulai hari ini. [..],” ucap General Manager Crowdo Indonesia Cally Alexandra dalam keterangan resmi yang diterima DailySocial.

Head of Partnership & Communication Alvin Aulia Akbar menambahkan, “[..] Kami percaya dengan memaksimalkan penggunaan teknologi, UKM dapat mempercepat peningkatan kontribusi positif mereka termasuk penggunaan fintech untuk kemudahan akses kredit. [..] Lewat kerja sama ini, kami berharap dapat berkontribusi pada pertumbuhan UKM [..].”

Saat ini Crowdo telah membiayai lebih dari 2.500 proyek usaha dan diharapkan dapat tumbuh lebih pesat ke depannya. Cally menuturkan, pihaknya menargetkan Crowdo dapat menjadi platform bisnis terbaik dan terbesar di Indonesia untuk membantu UKM lokal dalam meningkatkan pembiayaan dari komunitas investor global. Pihaknya juga akan melakukan kemitraan lainnya demi terealisasinya target tersebut.

Application Information Will Show Up Here

Kemendag Gandeng MatahariMall untuk Program Pemberdayaan UKM

Langkah strategis diambil pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam upayanya meningkatkan pemberdayaan UKM. Hari ini Kemendag resmi menjalin kerja sama dengan MatahariMall dalam program pemberdayaan bagi pelaku UKM yang dinamai UKM Super. Kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan potensi bisnis yang dimiliki UKM ke ranah digital.

Di tahun 2016 silam diperkirakan jumlah UKM di Indonesia mencapai 55,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) mencapai 57,9 persen. Kerja sama antara Kemendag dan MatahariMall ini rencananya akan dikemas dalam sebuah pembekalan teknis dan pendampingan dalam rangka penguatan produk untuk meningkatkan daya saing dan optimalisasi penasaran.

“Selain berperan dalam pertumbuhan pembangunan dan ekonomi, UKM juga memiliki kontribusi yang penting dalam mengatasi permasalahan lapangan pekerjaan. Oleh karena itu, kami membuat sebuah program strategis untuk mengembangkan dan memperkuat seluruh potensi UKM. Kami melihat bahwa MatahariMall.com tak hanya berfokus pada penjualan online, namun juga berkontribusi mengadakan pendampingan dan edukasi kepada UKM yang telah bergabung,” ungkap Enggartiasto Lukita, Menteri Perdagangan Republik Indonesia.

Menanggapi kerja sama ini, CEO MatahariMall Hadi Wenas menjelaskan bahwa dari awal pihaknya sangat mengerti betapa pentingnya peran UKM di dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pihaknya juga percaya bahwa teknologi bisa mempercepat kontribusi positif tersebut.

“Semoga dengan diresmikannya perjanjian kerja sama hari ini, MatahariMall dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan UKM yang terlibat di dalam program pemberdayaan ini, dan kami juga berharap akan ada lebih banyak kerja sama dengan pemerintah untuk terus mengoptimalkan potensi UKM di Indonesia,” jelasnya.

Dari keterangan yang kami terima, salah satu alasan Kemendag menggandeng MatahariMall adalah keaktifan MatahariMall membimbing UKM. Disebutkan MatahariMall kerap aktif menggandeng para pelaku UKM di Indonesia dengan pelatihan bisnis online untuk meningkatkan daya saing. MatahariMall sendiri memiliki program Jual Online Aja yang menggandeng UKM.

Application Information Will Show Up Here

Mencari Keunikan Marketplace di Indonesia

Bisnis marketplace di Indonesia sudah semakin menjamur, baik itu marketplace yang berbasis di Indonesia atau pun marketplace asing yang mencoba peruntungannya dengan masuk ke pasar Indonesia. Dari segi konsep, kebanyakan marketplace terlihat serupa bahkan sama persis. DailySocial mencoba menggali informasi marketplace tanah air tentang keunikan mereka dan bagaimana mereka menghadapi persaingan saat ini.

Tokopedia

Tokopedia secara umum memang sejenis dengan kebanyakan marketplace, namun dari keterangan yang kami terima Tokopedia tengah mengusung misi untuk pemerataan ekonomi secara digital. Untuk mencapainya Tokopedia tidak hanya fokus mengembangkan marketplace tetapi juga mengembangkan fitur untuk kebutuhan sehari-hari, seperti isi ulang pulsa, paket data, air, listrik, membayar BPJS, hingga berdonasi.

Tokopedia seolah ingin menjadikan kedekatan mereka dengan masyarakat sebagai identitas mereka. Selain fitur pembayaran berbagai macam tagihan (yang kemungkinan juga akan ada di marketplace lain), Tokopedia juga fokus untuk membantu produk-produk UKM agar bisa menjangkau pasar yang lebih luas.

Bukalapak

Senada dengan Tokopedia, Bukalapak juga memiliki visi dan misi yang sama untuk membantu UKM-UKM di Indonesia. Dengan memandang kekuatan komunitas dan inovasi sebagai peranan penting dalam pengembangan bisnisnya Bukalapak aktif dalam berbagai kegiatan temu komunitas dan iklan-iklan bernada komunitas.

Untuk keunikan, pihak Bukalapak mengedepankan fitur BukaIklan dan Negosiasi sebagai keunikan mereka. Fitur BukaIklan dan Negosiasi merupakan fitur baru. BukaIklan memungkinkan pengguna Bukalapak dengan mudah mempromosikan barang dagangannya di Facebook Ads dengan lebih sederhana. Hal ini disebut membantu para pelapak yang memang tidak memiliki background teknologi untuk bisa mengoptimalkan promosi barang mereka.

Fitur lain yang disebut sebagai keunikan Bukalapak adalah fitur Negosiasi. Fitur ini memungkinkan pembeli menegosiasikan harga atau menawar barang yang ingin dibeli, tentu dengan batasan jumlah penawaran. Fitur ini sementara ini belum ada di kebanyakan marketplace di Indonesia.

MatahariMall

Sedikit berbeda dengan dua marketplace sebelumnya, Mataharimall memiliki konsep O2O (online-to-offline). MatahariMall mengandalkan mall konvensional dalam jaringannya yang sudah tersebar di beberapa kota besar di Indonesia sebagai channel untuk para pembelinya. Konsep O2O ini sebenarnya juga diusung Alfacart dengan jaringan Alfamart yang sudah tersebar luas di Indonesia. Sementara ini, konsep O2O ini tidak lantas membuat keduanya menjadi pemimpin pasar Indonesia.

Shopee

Sementara itu Shopee, yang lebih condong ke arah mobile marketplace, menyebutkan bahwa kecepatan dan mobilitas layanan menjadi salah satu fitur yang membedakan Shopee dengan yang lain. Di dalamnya disematkan fitur-fitur khas media sosial, seperti chat dan tagar, untuk menandai produk dan memudahkan pencarian produk.

Bisa disimpulkan ada beberapa jenis pendekatan yang dilakukan bisnis marketplace di Indonesia. Lazimnya jika mereka berangkat dari perusahaan digital, pendekatan ke pengguna dan penjual menjadi poin utama. Entah itu bekerja sama dengan komunitas, pemerintah, dan lembaga-lembaga lain. Selanjutnya untuk menarik minat pembeli, memperkaya fitur pembayaran adalah hal mutlak, termasuk pembayaran offline yang bermitra dengan gerai-gerai minimarket.

Sementara marketplace yang berangkat dari perusahaan konvensional cenderung berusaha mengoptimalkan keuntungan toko offline mereka. Meskipun demikian, inovasi pembayaran dan pengiriman tetap menjadi hal wajib untuk diperhatikan.

Hypermart Uji Coba Aplikasi Grocery Online

Hype aplikasi grocery online terus berlanjut. Setelah HappyFresh, Honestbee, dan KeSupermarket, kini hadir aplikasi mobile Hypermart yang mengandalkan jaringan pasar swalayan besar milik Lippo Group ini. Di masa uji coba ini, aplikasi Hypermart, yang sementara ini hanya tersedia di platform Android, memberikan layanan untuk mereka yang tinggal di radius 10 km dari 7 gerai Hypermart percontohan di Jabodetabek. Mereka akan menggelar layanan yang lebih besar di tahun 2017.

Spin off Hypermart dari MatahariMall menyusul “kakaknya” Matahari Store yang sudah resmi meluncurkan aplikasi mobile tersendiri. MatahariMall mengakomodasi operasional aplikasi ini, tapi kami belum memiliki informasi lebih lanjut apakah Hypermart sudah memiliki tim shopper dan jasa logistik yang terdedikasi untuk mengurusi layanan online-nya.

Tidak banyak yang membedakan aplikasi Hypermart ini dengan aplikasi grocery online lainnya. Mereka menjanjikan pengantaran ke rumah di hari yang sama (same day delivery), COD (cash on delivery), beli online dan ambil di store (O2O), dan pencarian produk yang diklaim lebih mudah.

Selain metode pembayaran dengan COD, aplikasi Hypermart juga mendukung pembayaran dengan menggunakan kartu kredit dan bank transfer.

Aplikasi yang baru diperbarui tanggal 20 Desember ini melayani konsumen yang bertempat tinggal di radius 10 km dari Hypermart Cyberpark Karawaci, Puri Indah,Kemang, WTC Serpong, Mega Glodok Kemayoran, Cibubur, dan Serang.

Pihak MatahariMall sendiri menjanjikan update yang lebih intensif tentang operasional online Hypermart awal tahun depan.

Kehadiran aplikasi Hypermart dan KeSupermarket — yang terakhir ini dikelola oleh pemilik Ranch Market dan Farmer’s Market — membuat pasar segmen ini semakin kompetitif. Dua pemain yang berasal dari sektor teknologi, HappyFresh dan Honestbee harus terus memperkuat kemitraannya dengan berbagai layanan untuk membuatnya tetap relevan.


Disclosure: Amir Karimuddin berkontribusi untuk penulisan artikel ini

Application Information Will Show Up Here

Strategi Omnichannel Matahari Department Store Hadirkan MatahariStore

Hari ini Matahari Department Store (MDS) dan MatahariMall resmi men-spin off MatahariStore sebagai suatu situs e-commerce tersendiri yang fokus di segmen fashion. Langkah ini merupakan bagian dari strategi omnichannel menjangkau seluruh lapisan masyarakat di seluruh daerah Indonesia. Dalam pelaksanaannya, operasional MatahariStore akan menggunakan infrastruktur MatahariMall yang sudah ada.

Direktur Merchandising and Marketing MDS Christian Kurnia dalam acara peresmian hari ini mengungkapkan saat ini ada 148 gerai Matahari di 68 kota di Indonesia. Meskipun demikian, sesungguhnya mereka bisa membangun 400 gerai jika tidak karena keterbatasan infrastruktur dan sumberdaya. Untuk menjangkau lebih banyak lapisan inilah Matahari Store dihadirkan.

“MatahariStore.com hadir sebagai sebuah kesempatan bagi MDS untuk menjangkau mereka yang sebelumnya belum terjangkau oleh toko fisik,” ujar Christian.

Matahari Store tidak berdiri sendiri. Dengan strategi omnichannel, MDS tetap terus membangun gerai fisik, setidaknya 6-8 gerai baru per tahunnya.

Berdasarkan informasi keterbukaan, selama 9 bulan pertama tahun ini MDS telah membukukan pendapatan sekitar 13 triliun Rupiah. Meskipun demikian, tidak ada informasi berapa persen yang telah disumbangkan melalui MatahariMall (sektor online). Sektor fashion adalah salah satu primadona layanan berbasis online.

“Kala MatahariMall.com menawarkan lebih dari berbagai jenis pilihan barang dan melayani pasar dengan cakupan yang sangat luas, MatahariStore.com lebih terfokus kepada fashion, mengandalkan kepercayaan dari pasar yang telah dibangun selama ini,” ujar CEO MatahariMall Hadi Wenas.

Christian menganalogikan MatahariMall sebagai sebuah mall, sedangkan gerai MDS di MatahariMall sebagai tenant. Sebagai salah satu tenant, kans MDS untuk mendapatkan pembeli lebih kecil. MatahariStore meng-highlight produk-produk MDS dengan look-and-feel yang diserupakan dengan gerai fisiknya. MatahariStore dijanjikan memberikan harga yang lebih murah dari gerai fisik karena berkurangnya biaya operasional, seperti biaya tempat dan pramuniaga.

Dengan menggunakan infrastruktur MatahariMall, pembelian melalui MatahariStore akan dilayani oleh sistem pembayaran MatahariMall. Pun demikian untuk pengiriman dan pengembalian produk. Proses ini juga bisa berlangsung di 649 titik Pickup & Pay MatahariMall di seluruh Indonesia.

Menurut informasi yang kami terima, konsumen MatahariMall tidak perlu membuat login baru jika ingin mengakses MatahariStore. Selain via web, MatahariStore juga tersedia dalam bentuk aplikasi di platform Android dan iOS.

Persaingan di sektor fashion commerce

Hadirnya MatahariStore menambah marak persaingan di sektor fashion commerce. Sebelumnya sudah ada Zalora, BerryBenka, Orami, dan sejumlah layanan e-commerce lainnya yang memperebutkan kue di segmen ini.

Melihat tren yang mendorong penjualan lebih banyak private label demi mengoptimalkan perolehan margin, MatahariStore memiliki keunggulan dengan banyaknya private label miliknya yang dikenal masyarakat. Strategi O2O yang dimiliki MatahariMall bisa menjadi senjata MatahariStore untuk mempertahankan posisinya.

“Saat ini, pasar digital di Indonesia masih menyimpan peluang yang luar biasa. Kolaborasi antara MatahariMall.com dan MatahariStore.com menjadi sinergi strategis antara kedua perusahaan di bawah naungan Lippo Group untuk memaksimalkan potensi pasar Indonesia,” tutup Hadi.

Application Information Will Show Up Here

MatahariMall Umumkan Perolehan Dana 1,3 Triliun Rupiah

Layanan marketplace MatahariMall mengumumkan perolehan pendanaan senilai $100 juta atau sekitar 1,3 triliun Rupiah dari grup investor yang dipimpin konglomerat Jepang Mitsui & Co. Juga berpartisipasi sejumlah investor terdahulu. Tidak disebutkan berapa valuasi MatahariMall pasca perolehan pendanaan ini.

Pendanaan ini merupakan hasil pencarian MatahariMall untuk perolehan dana tambahan yang diajukan sejak April 2015 lalu. Waktu itu MatahariMall berharap bisa memperoleh pendanaan $200 juta sebagai tambahan modal. Sepanjang setahun terakhir, PT Matahari Putra Prima juga berangsur-angsur menggandakan kepemilikan sahamnya di MatahariMall menjadi 10%.

MatahariMall sendiri diinisiasi dengan klaim dana awal yang diinjeksi Lippo Group senilai $500 juta. Pendanaan ini diharapkan memvalidasi langkah MatahariMall untuk menguasai pasar Indonesia. Di ranah ini, MatahariMall bersaing ketat dengan Lazada, Tokopedia, Bukalapak, dan sejumlah pemain berdana besar lainnya. Diferensiasi MatahariMall adalah pemanfaatan skema O2O yang memanfaatkan jaringan ritel Matahari di seluruh Indonesia.

“Kerja sama ini adalah validasi kuat terhadap visi kami, dan kami berharap bisa terus bertumbuh ke tahap selanjutnya. Visi kami adalah menjadi perusahaan teknologi terkemuka di Indonesia dan menjadi mesin penggerak pertumbuhan industri e-commerce di kawasan ini,” kata Hadi Wenas, CEO MatahariMall.

Nobuaki Kitamori, COO ITC Mitsui & Co, dalam rilis pers yang kami terima menyebutkan, “Kami memiliki keyakinan pada Indonesia, terutama dalam peluang e-commerce di Indonesia. Kami telah mengikuti perkembangan MatahariMall.com yang begitu pesat sejak berdiri, dan sangat senang dapat berinvestasi di perusahaan ini. Mitsui berkomitmen terhadap visi jangka panjang MatahariMall.com dan berharap dapat membantu tim MatahariMall.com dalam merealisasikan rencana itu.”

Ini bukan pertama kalinya Mitsui berinvestasi dalam proyek-proyek teknologi informasi Lippo. Angka yang diinvestasikan dalam pendanaan kali ini bisa dibilang sangat kecil dibanding komitmen jangka panjang Mitsui dengan proyek Lippo yang lain. Secara total, menurut The Jakarta Globe, komitmen kerja sama Mitsui dan Lippo mencapai $5 miliar atau sebesar 65 triliun Rupiah dalam beberapa tahun ke depan. Mitsui juga memiliki investasi sebesar $550 juta untuk mengembangkan jaringan Bolt 4G.

Application Information Will Show Up Here