Cara Membuat Kode QRIS Sebagai Metode Pembayaran di Aplikasi Halokas

Tren digitalisasi bisnis saat ini membawa pelaku usaha termasuk UMKM beradaptasi dengan dunia digital. Dengan segala teknologi yang ada saat ini, pelaku UMKM dapat menjalankan kegiatan bisnisnya secara digital, termasuk dalam menyediakan metode pembayaran bisnis.

Kode QR Standar Indonesia atau Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) menjadi salah satu sistem pembayaran yang dapat membantu pelaku usaha menyediakan metode pembayaran non-tunai bagi pelanggannya.

Sistem pembayaran yang dikembangkan oleh Bank Indonesia (BI) dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia ini mengintegrasikan seluruh metode pembayaran non-tunai yang ada di Indonesia. QRIS memungkinkan penggunanya dapat melakukan transaksi secara gratis tanpa biaya admin, dengan cara scan kode QR.

Kemudahan yang berikan sistem pembayaran QRIS menjadi hal yang perlu dimanfaatkan oleh pelaku usaha untuk membantu kegiatan bisnisnya. Lantas, bagaimana cara pelaku usaha bisa menggunakan QRIS? Berikut ini cara membuat QRIS di aplikasi Halokas, simak ulasannya.

Langkah Membuat Kode Qris di Aplikasi Halokas

Halokas merupakan platform business to business (B2B) yang menyasar UMKM sebagai target marketnya. Platform ini hadir sebagai solusi bagi pelaku usaha untuk mengatasi permasalahan bisnis digital yang dihadapi, seperti terkait dengan penyediaan metode pembayaran non-tunai.

Cukup dengan menjadi pengguna aplikasi Halokas, pelaku usaha dapat langsung memanfaatkan fitur ‘Terima Pembayaran dengan QRIS’, tanpa perlu melakukan pendaftaran lain. Berikut langkah-langkah penggunaannya:

  • Unduh aplikasi Halokas di Google Play Store/App Store.

  • Jika belum memiliki akun, silakan daftarkan usaha Anda.
  • Setelah itu, ada tiga opsi yang dapat Anda pilih untuk mulai menggunakan QRIS di aplikasi Halokas. Pertama, silakan masuk ke halaman utama aplikasi dan klik ‘Pelajari tentang Qris’. Kedua, Anda juga bisa masuk ke fitur ‘Terima Pembayaran’ di halaman awal. Ketiga, Anda bisa langsung mengklik logo QRIS pada bagian tengah menu bar di bawah layar Anda.

  • Selanjutnya, silakan masukkan nominal yang harus dibayar oleh pelanggan Anda.

  • Pilih kategori transaksi dan masukkan catatan jika diperlukan.

  • Klik tombol ‘BUAT KODE QRIS’.

  • Minta pelanggan Anda untuk scan QRIS dengan aplikasi e-wallet atau mobile banking yang dimilikinya untuk mulai melakukan pembayaran.

  • Setelah pelanggan berhasil membayar, Anda akan menerima notifikasi di aplikasi Halokas Anda.

  • Transaksi akan otomatis tercatat di menu ‘Riwayat Transaksi’ milik usaha Anda.

Sebagai informasi, QRIS yang didapatkan oleh pelaku usaha memiliki masa kedaluwarsa. QRIS yang dibuat untuk menerima pembayaran pelanggan akan berlaku selama satu jam. Jika dalam satu jam kode QRIS belum juga di-scan oleh pelanggan, maka pelaku usaha perlu membuat kode QRIS baru.

Selain itu, Halokas juga menanggung biaya MDR (Merchant Discount Rate) sebesar 0.7% dari total pembayaran dan akan mengembalikannya dalam bentuk bonus.

Manfaat Metode Pembayaran Kode Qris bagi Bisnis

Dari layanan pembayaran QRIS yang dimilikinya, Halokas menawarkan keuntungan bagi pelaku UMKM sebagai pengguna aplikasi. Apa saja keuntungan yang dijanjikan? Berikut beberapa di antaranya:

  • Memudahkan pelanggan dan pelaku usaha dalam melakukan dan menerima pembayaran secara non-tunai melalui QRIS, dari semua platform pembayaran baik bank dan non-bank yang digunakan masyarakat.
  • Halokas menanggung biaya MDR (Merchant Discount Rate) sebesar 0.7% dari total pembayaran dan akan mengembalikannya dalam bentuk bonus.
  • Semua jenis transaksi yang dilakukan akan dibebaskan dari biaya yang berlaku.
  • Pencairan dana QRIS akan ditransfer ke rekening Anda dalam satu hari kerja.
  • Jika nilai di setiap pembayaran QRIS sudah mencapai nilai tertentu, Halokas menawarkan pinjaman modal usaha dengan cepat.

Demikian penjelasan terkait cara pembuatan dan penggunaan metode pembayaran QRIS di aplikasi Halokas.

CT Bidik 10 Juta Pengguna Allo Bank di Tahun Pertama

PT Allo Bank Indonesia Tbk (IDX: BBHI) akan meluncurkan aplikasi mobile banking secara komersial pada Maret 2022. Untuk tahap awal, perusahaan membidik satu juta pengguna di minggu pertama peluncurannya.

Disampaikan pemilik CT Corp Chairul Tanjung, aplikasi Allo Bank baru tersedia untuk uji coba bagi kalangan karyawan di seluruh anak usahanya. Saat ini, Allo Bank telah dipakai sebanyak 43.000 pengguna.

“Di tahun pertama, kami membidik sebesar sepuluh juta pengguna, tetapi target ultimate kami sebesar 50 juta pengguna,” ungkap pria yang karib disapa CT ini dalam Jumpa Pers Allo Bank, Selasa (1/11).

CT juga menjelaskan bahwa pihaknya masih berupaya membentuk manajemen Allo Bank secara bertahap. Diketahui saat ini jajaran direksi Allo Bank baru terdiri dari Harry Abbas dan Yohanes.

“Kami masih dalam tahap pembentukan manajemen yang solid, kuat, dan menggabungkan talenta Indonesia dan global. Kami harap sudah dapat memiliki manajemen yang utuh pada Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS Allo Bank berikutnya. Mitra strategis kami dapat memberikan usulan terkait kemungkinan [menempatkan] orangnya di manajemen Allo Bank,” tambahnya.

Lebih lanjut, CT mengungkap bahwa Allo Bank ditopang oleh kekuatan teknologi dan ekosistem yang menjadi elemen kunci dalam mendirikan bank digital. Dari aspek teknologi, CT menyebut telah bekerja sama strategis selama dua tahun terakhir dengan bank digital terbesar di dunia untuk mengembangkan sistem teknologi, baik software dan hardware di Allo Bank.

Ia enggan menyebut nama bank ini, tetapi diketahui mitra strategis tersebut adalah WeBank, bank digital milik raksasa teknologi Tencent asal Tiongkok. WeBank memanfaatkan teknologi AI, blockchain, cloud, hingga big data untuk menawarkan berbagai produk keuangan ke segmen UMKM. Saat ini, WeBank telah memiliki lebih dari 200 juta pengguna.

“Demikian juga ekosistem. Meski merasa ekosistem kami sudah kuat, kolaborasi tetap diperlukan di era digitalisasi. Ekosistem digital punya kelemahan, begitu juga ekosistem fisik. Dengan menggabungkan keduanya, kami bisa ciptakan ekosistem solid. Maka itu, kami mengajak ekosistem lain berkolaborasi. Kami yakin platform kami dapat menjawab tantangan dan dapat besar, baik secara transaksi, nasabah, maupun profitability,” ungkapnya.

Ekosistem raksasa Allo Bank

Menurut CT, Allo Bank akan diperkuat dengan ekosistem raksasa yang dimilikinya. Tak hanya dari ekosistem dari anak usahanya saja, Allo Bank akan didukung oleh ekosistem dari sejumlah mitra strategis, seperti Bukalapak, Carro, dan Traveloka.

Sebagai informasi, CT Corp memiliki tiga unit bisnis besar yang terdiri dari Mega Corp (keuangan), Trans Media (media), dan Trans Corp (fashion, ritel, F&B, hospitality, dll).

Pihaknya tengah mempersiapkan sejumlah produk/layanan Allo Bank yang terintegrasi dengan seluruh ekosistem di CT Corp. Sebagai contoh, pengguna Allo Bank dapat bertransaksi secara O2O di Transmart atau membuka rekening melalui media digital.

Ekosistem produk yang dimiliki oleh CT Corp / Sumber: CT Corp

“Kami mengusung konsep one-for-all yang memungkinkan pengguna Allo Bank terhubung dan terintegrasi ke seluruh ekosistem kami. Harapan kami [semua ekosistem] dapat terhubung karena [integrasinya] bertahap dan pasti ada yang diprioritaskan,” paparnya.

Lebih lanjut, CT juga menambahkan bahwa seluruh mitra strategisnya, termasuk Mega Corp dan CT Corp, telah terikat locked up agreement selama tiga tahun terhitung dari tanggal pencatatan. Artinya, selama tiga tahun ini mereka tidak boleh menjual sahamnya demi melindungi kepentingan dari investor retail.

Di sisi lain, CT juga menegaskan bahwa tidak ada upaya untuk menggabungkan Allo Bank dengan anak usaha di bidang perbankan Bank Mega. Menurutnya, Allo Bank dapat berperan sebagai perpanjangan tangan digital dan inovasi bagi anak usaha Mega Corp, seperti Bank Mega, Bank Mega Syariah, serta kepemilikan saham minoritas CT di Bank Pembangunan Daerah.

Baru-baru ini Allo Bank juga mengumumkan aksi penawaran umum terbatas (right issue) senilai Rp4,8 triliun dengan melepas 10,04 miliar saham atau setara 86% dari total modal BBHI seharga Rp478 per saham. Terdapat enam perusahaan yang terlibat sebagai investor, termasuk Bukalapak, Traveloka melalui Abadi Investments, dan Carro melalui Trusty Cars.

Dalam pernyataan sebelumnya, Komisioner Allo Bank Ali Gunawan mengungkap antusiasmenya untuk meluncurkan layanan pinjaman ke masyarakat Indonesia yang kurang dan tidak terlayani oleh produk keuangan, seperti pinjaman, investasi, dan asuransi.

BCA Digital Perkenalkan Aplikasi Mobile Banking “blu”, Perluas Pangsa Pasar Induk Usaha

PT Bank Digital BCA (BCA Digital) resmi memperkenalkan aplikasi mobile banking “blu” yang mengusung konsep branchless banking dan merangkul ekosistem digital. Di tahap awal, blu baru akan hadir pada 2 Juli 2021 untuk pengguna Android, dan menyusul dalam waktu dekat untuk perangkat iOS.

CEO BCA Digital Lanny Budiati mengatakan, BCA Digital memiliki tiga fokus utama, yakni menjadi customer base generator bagi BCA Group, nurturing nasabah baru dan memperluas ekosistem yang sudah dimiliki induk usaha, serta menjadi tech incubator dengan mencoba cara kerja baru yang dapat dimanfaatkan induk usaha dalam dalam skala besar.

“Segmen pengguna, strategi, dan model bisnis blu berbeda dengan BCA Group. blu diharapkan dapat menjaring nasabah baru yang belum terlayani sebelumnya sehingga dapat memperbesar pangsa pasar secara grup,” ungkapnya dalam Media Gathering BCA Digital yang digelar secara virtual (30/6).

BCA Digital melalui blu akan membidik kalangan anak muda serta kalangan berbagai usia yang tech savvy. Lanny mengungkap, blu diposisikan sebagai “the next generation bank” yang dapat memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mengatur dan mengelola keuangannya.

“Target utama kami adalah memberikan pengalaman bertransaksi yang nyaman dan aman kepada pengguna. Salah satu benchmark kami, sebagai contoh, adalah memberikan kenyamanan transaksi, seperti tanda hijau pada aplikasi mBCA. Kami harap tahun ini bisa mengantongi ratusan ribu pengguna blu,” tambahnya.

Fitur blu

Sesuai konsep branchless banking yang diusungnya, BCA Digital hanya memiliki satu kantor pusat tanpa kantor cabang. Pembukaan rekening blu juga sepenuhnya dilakukan secara online dengan dukungan call center “haloblu” yang beroperasi selama 24 jam setiap hari.

Ada beberapa fitur dan produk unggulan blu yang ditawarkan. Pertama, blu Account atau rekening untuk bertransaksi. Kedua, blu Saving atau rekening tabungan yang dapat dibuka hingga sepuluh tabungan dalam satu rekening tanpa nomor.

“Mengapa nasabah tidak cukup punya satu rekening saja? Dari hasil riset kami, ternyata mereka membagi rekening untuk tujuan masing-masing. Misal, rekening untuk pendidikan dan kebutuhan belanja sehari-hari,” tutur Lanny.

Selanjutnya, ada fitur blu-gether yang memungkinkan pengguna untuk membuka satu rekening bersama. Pemegang rekening dapat mengundang hingga sepuluh pengguna lain ke dalam rekening ini, di mana mereka dapat melihat mutasi dan saldo. Sebagai contoh, apabila ada penarikan uang, seluruh anggota yang tergabung di rekening tersebut akan mendapatkan notifikasi.

Terakhir, blu Deposito yang diklaim perusahaan sebagai satu-satunya deposito yang dapat ditambahkan saldonya (top up). Dengan catatan, top ini hanya dapat dilakukan hingga H+6 pasca-pembukaan rekening. Lanny menambahkan, deposito ini dapat dicairkan sebelum jatuh tempo

Jaringan BCA Group dan ekosistem digital

Pengguna blu dapat melakukan tarik tunai tanpa kartu di seluruh jaringan ATM BCA di Indonesia. Maksimal penarikan sebesar Rp1.250.000 per transaksi dan Rp7.000.000 per harinya. Menurut Lanny, proses penarikan uang tunai dari aplikasi blu akan serupa dengan cara penarikan lewat aplikasi mBCA.

“Kami juga akan siapkan penarikan tunai di jaringan convenience store. Untuk saat ini, kami sedang eksplorasi apakah blu butuh kartu fisik atau virtual card saja. Kami mau lihat respons dari customer dulu, tapi semua kemungkinan bisa terjadi,” ujarnya.

Sementara itu, CTO & COO BCA Digital Iman Sentosa mengatakan bahwa pihaknya tengah menyiapkan pengembangan infrastruktur sekaligus ekosistem digital bagi BCA Digital. Salah satunya adalah ekosistem e-commerce. Dengan kolaborasi ini, BCA Digital diharapkan dapat berfungsi seperti Bank-as-a-Service (BaaS) di mana blu bisa terintegrasi di dalam platform digital ini.

Aplikasi “Digital Banking” BRImo, Cara BRI Gaet Nasabah Milenial

BRI merilis aplikasi digital banking BRImo untuk menggaet nasabah baru dari kalangan milennial. Produk ini ditargetkan dapat mengantarkan perseroan sebagai consumer banking terdepan di Indonesia.

Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BRI Indra Utoyo menjelaskan selama ini perseroan memang dikenal sebagai bank yang fokus ke segmen UKM. Namun seiring pesatnya perkembangan teknologi, membuat perseroan harus terus berinovasi untuk melayani konsumen lebih baik.

“Tahun ini BRI fokus untuk menjadi the leading consumer banking di Indonesia. BRImo menjadi salah satu strategi penting di dalamnya,” terang Indra kepada DailySocial.

Dia melanjutkan, BRImo disiapkan untuk menyasar pasar milenial dengan memberikan kemudahan dalam bertransaksi secara digital. Termasuk di dalamnya kemudahan dalam pembukaan rekening BRI Britama Muda, login dengan finger print/face recognition, dan akses info promo.

“Nasabah dapat merasakan layanan perbankan yang semakin cepat, semakin baik, dan juga mengedepankan user experience yang fokus ke pelanggan.”

BRImo merupakan pengembangan terbaru dari aplikasi BRI Mobile yang telah ada sebelumnya. Disebutkan terdapat lebih dari 11 juta pengguna BRI Mobile dengan jumlah transaksi mencapai 575 juta sepanjang tahun lalu.

Aplikasi ini menggabungkan fungsi mobile banking, internet banking, dan uang elektronik (Tbank) dalam satu aplikasi dengan menu transaksi yang lebih lengkap dan menarik.

Indra menyebut, secara perlahan perseroan akan mengalihkan seluruh transaksi perbankan digital dari BRI Mobile ke BRImo. Di saat yang sama, perseroan akan terus menambah fitur BRImo untuk menjadikannya sebagai one-stop mobile banking solution di Indonesia.

“Saat ini kami masih buka akses untuk BRI Mobile yang lama karena masih banyak nasabah yang bertransaksi di sana. Tetapi, secara perlahan, akan kami pindahkan ke BRImo.”

Fitur BRImo

Indra menjelaskan BRImo memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan aplikasi BRI Mobile terdahulu. Diantaranya kemudahan dalam pembukaan rekening tabungan secara online, login aplikasi dengan finger print atau face ID recognition, penggunaan alias rekening serta akses promo bank.

Untuk menggunakan produk ini, nasabah BRI tidak perlu datang ke kantor cabang BRI. Cukup login menggunakan user ID dan password internet banking nasabah. Buat non nasabah, dapat melakukan registrasi melalui aplikasi untuk mendapatkan user ID dan password dengan sumber dana Tbank agar dapat bertransaksi dengan BRImo.

Apabila ingin menjadi nasabah BRI, BRImo dapat mengakomodasinya tanpa nasabah harus mendatangi kantor cabang BRI. Proses KYC-nya dapat dilakukan secara online, nasabah perlu mengunggah foto KTP, NPWP, tanda tangan digital. Lalu, nasabah diminta untuk merekam video wajah tampak depan, samping kiri, dan samping kanan selama tiga detik.

Pihak BRI akan memverifikasinya dalam kurun waktu lima jam setelah semua data diterima. Setelah selesai, nasabah akan diberi nomor virtual untuk melakukan setoran awal ke rekening tabungan. Apabila sudah melakukan setoran, secara otomatis nomor rekening tabungan bisa dipakai.

Agar bisa mendapatkan kartu fisik, nasabah cukup memilih desain yang tersedia di aplikasi dan memilih kantor cabang BRI terdekat untuk pengambilan kartu.

BRImo juga mengakomodasi nasabah yang ingin tarik tunai di ATM tanpa kartu. Nasabah cukup memilih sumber rekening dan nominal yang ingin ditarik, lalu memasukkan password BRImo. Nantinya dalam aplikasi akan tertera kode unik yang harus dimasukkan ke ATM.

Indra menambahkan, untuk sementara ini Tbank masih tersedia di BRImo. Apabila nantinya integrasi LinkAja kelar, Tbank akan segera disintegrasi dari BRImo.

Dikutip dari Kontan, BRI menyiapkan belanja modal pengembangan TI sebesar Rp3,7 triliun dan digital banking Rp500 miliar pada tahun ini. Dana tersebut digunakan untuk modernisasi infrastruktur, cloud, big data, core banking, dan terkait pengembangan digital banking.

Kehadiran BRImo, menjadi jawaban atas bank terhadap pesatnya perkembangan teknologi. Sebelumnya, BTPN bisa hadir dengan solusi Jenius, DBS dengan Digibank untuk solusi perbankan digital. Bank lainnya, dinilai oleh OJK belum benar-benar sepenuhnya digital, artinya nasabah masih perlu datang ke kantor cabang.

Dalam mendorong inovasi perbankan digital, OJK merilis aturan mengenai hal tersebut tertuang di POJK Nomo 12 Tahun 2018. POJK tersebut mengantur beberapa layanan digital banking seperti video banking dan layanan pengajuan kredit rumah kepada nasabah.

Dijelaskan pula bahwa bank bisa membuka layanan pembukaan rekening secara mandiri melalui ATM atau aplikasi dalam smartphone. Juga ditambahkan fitur pemindai sidik jari, pemindai kartu identitas, dan video banking.

Application Information Will Show Up Here

Jenius Launches Keyboard to Allow Access Without App

Jenius, BTPN’s digital banking product, releases Jenius Keyboard, the latest feature that facilitates customers to make transaction without opening the app. The feature has been distributed to all Jenius users at the end of January 2019, but currently available only on Android.

They’re yet to give an official release regarding the feature. However, Jenius Keyboard was intended to make transaction easier for customer without having to log in and out of an app. Especially when in a rush and involving such numbers.

Most of the features in Jenius app are accessible through Jenius Keyboard, including active balance, Send it, Pay Me, and In & Out without having to open the app; using $Cashtag, account number, and e-mail/phone number in the contact list to send and collect money.

Then, duplicate the account number on the chatting app and use it to send money; with SKN or RTGS mode; send the profile including $Cashtag and account number; and download the receipt to be sent through chatting apps.

To activate this feature, customers only have to open Jenius app and click the menu on the left-up, show profile, setting, and activate Jenius Keyboard. Customers must click the Jenius Keyboard button on your smartphone’s setting menu and select Change to Jenius Keyboard.

The pop up disclaimer will appear to notify that Jenius will collect all customer’s text, profile, password, and credit card number. It’s guaranteed to be secured by Jenius.

Based on its service network, Jenius is not only available in Jabodetabek, but also in other big cities, such as Bandung, Yogyakarta, Malang, and Surabaya.

Quoted from Bisnis, until October 2018, Jenius user has reached 700 thousand to 800 thousand. About 60%-70% are millennials.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Jenius Rilis Fitur Keyboard, Permudah Akses Tanpa Buka Aplikasi

Jenius, produk perbankan digital dari BTPN, merilis fitur teranyar Jenius Keyboard yang memungkinkan nasabah tidak perlu membuka aplikasi saat bertransaksi. Fitur ini sudah digulirkan ke seluruh pengguna Jenius sejak akhir Januari 2019, namun baru tersedia untuk versi Android.

Belum ada keterangan resmi yang diberikan pihak Jenius terhadap fitur tersebut. Namun di dalam blog-nya, Jenius Keyboard sengaja dihadirkan untuk memudahkan nasabah yang kerap kali keluar masuk aplikasi saat harus melakukan pembayaran. Apalagi dalam keadaan terburu-buru dan harus mengingat banyak angka.

Hampir semua fasilitas dalam aplikasi Jenius bisa dilakukan lewat Jenius Keyboard, termasuk melihat saldo aktif, Send It, Pay Me, dan In & Out tanpa harus membuka aplikasi Jenius; menggunakan fasilitas $Cashtag, nomor rekening, dan alamat e-mail/nomor handphone di daftar kontak untuk mengirim dan menagih uang.

Lalu menyalin nomor rekening dari perbincangan di aplikasi chatting dan langsung menggunakannya untuk mengirim uang; mengirim uang dengan metode SKN atau RTGS; mengirim data pribadi yang berisi informasi $Cashtag dan nomor rekening; dan mengunduh bukti transaksi dan mengirimnya ke aplikasi chatting.

Untuk mengaktifkan fitur ini, nasabah cukup membuka aplikasi Jenius dan mengklik menu di kiri atas layar, pilih Tampilkan Profil, Pengaturan, dan Aktifkan Jenius Keyboard. Nasabah perlu menekan tombol Jenius Keyboard pada menu pengaturan di smartphone dan memilih Ubah ke Jenius Keyboard.

Berikutnya, akan muncul pop up disclaimer yang memberitahukan Jenius mengumpulkan semua teks yang diketik pengguna, termasuk data pribadi seperti kata sandi dan nomor kartu kredit. Seluruh data tersebut diklaim dijamin penuh kerahasiaannya oleh Jenius.

Berdasarkan cakupan layanannya, Jenius tidak hanya tersebar di Jabodetabek saja tapi telah merambah ke kota besar lainnya seperti Bandung, Yogyakarta, Malang, dan Surabaya.

Dikutip dari Bisnis, hingga Oktober 2018 pengguna Jenius telah tembus ke angka 700 ribu sampai 800 ribu orang. Sekitar 60%-70% di antaranya berasal dari kalangan milenial.

 

Danamon Rilis “D-Bank Registration”, Mungkinkan Nasabah Buka Rekening Secara Online

Bank Danamon hari ini (30/1) meresmikan aplikasi D-Bank Registration untuk melengkapi versi D-Bank yang sudah dirilis sebelumnya. Sederhananya fitur aplikasi baru ini memungkinkan calon nasabah membuka rekening secara online. Proses verifikasinya pun dilakukan secara virtual, yakni melalui video call di dalam aplikasi yang sudah terintegrasi.

Saat ini aplikasi D-Bank Registration sudah bisa digunakan untuk pengguna perangkat Android maupun iOS. Ketika melakukan pendaftaran secara online, calon nasabah hanya diminta untuk mengunggah foto e-KTP dan foto diri bersama e-KTP –tentunya selain melengkapi data diri. Selanjutnya kartu debit akan dikirimkan ke alamat domisili yang telah dimasukkan.

Menurut pemaparan Wakil Direktur Utama Bank Danamon Michellina Triwardhany, layanan D-Bank dan D-Bank Registration dihadirkan untuk menjawab kebutuhan gaya hidup masyarakat saat ini. Inisiatif ini juga mendukung gerakan non-tunai serta inklusi keuangan yang ditetapkan Pemerintah untuk menambah akses layanan perbankan bagi yang belum mendapatkannya.

Melalui aplikasi baru tersebut, nasabah juga bisa melakukan berbagai hal, seperti mengelola deposito online, tarik tunai tanpa kartu, hingga pembukaan produk perbankan lain yang dimiliki Bank Danamon.

Kendati sudah mengarah ke model pelayanan digital, namun belum ada upaya khusus Bank Danamon untuk membuat layanan pembayarannya sendiri di aplikasinya (e-money) mengikuti tren yang tengah ada di pasar. Hal tersebut tervalidasi hingga saat ini Bank Danamon belum memiliki lisensi uang elektronik dari Bank Indonesia. Beberapa perbankan yang sudah mulai mengikuti “tren fintech” adalah BCA dan Mandiri, mereka mulai menginisiasi aplikasi untuk mengakomodasi pembayaran melalui QR code.

Di sisi lain, Danamon tidak mau berdiam diri. Belum lama ini mereka membuka API untuk memudahkan pengembang aplikasi memanfaatkan berbagai fitur perbankan yang dimiliki.

Application Information Will Show Up Here

Aplikasi Mobile Banking Telkomsel Hadir, Gaet 24 Mitra Bank

Telkomsel resmi memperkenalkan aplikasi mobile banking (mBanking) untuk 168 juta penggunanya di Indonesia. Aplikasi ini merupakan bentuk baru dari layanan mBanking Telkomsel yang sudah hadir sejak 2008.

Vice President Digital Advertising and Banking Telkomsel Harris Wijaya mengungkapan, layanan ini bertransformasi menjadi aplikasi mengikuti perkembangan pasar, seiring dengan penetrasi smartphone yang semakin tinggi serta gaya hidup digital masyarakat. 

“Maka itu, kami mengubah model layanan dan tampilannya dalam bentuk aplikasi. User interface juga dibuat kekinian sesuai kebutuhan pengguna,” ungkap Harris ditemui di acara peluncurannya, di Jakarta.

Untuk menggunakan aplikasi ini, pengguna Telkomsel wajib melakukan registrasi ke bank sesuai dengan rekening yang dimilikinya.

Saat ini, Telkomsel telah bermitra dengan 24 bank untuk aplikasi versi Android, sedangkan versi iOS baru ada 18 bank. Aplikasi iOS baru akan hadir di akhir bulan ini.

Adapun, aplikasi ini menggunakan basis menu USSD dan SMS untuk bertransaksi, baik transaksi perbankan maupun transaksi dengan mitra merchant. Misalnya transaksi pembayaran, pembelian pulsa, atau listrik. 

GM Digital Banking Telkomsel Rudy Anto Herlambang menyebutkan, transaksi berbasis SMS dan USSD dipilih karena dinilai lebih unggul dari sisi keamanan. Terlebih, penggunaan SMS dan USSD dapat digunakan di kondisi jaringan apapun.

“Ini tantangan buat kami [saat memilih SMS dan menu USSD]. Buat yang tinggal di area yang jaringan broadband-nya baik, tentu [akses internet] tidak jadi masalah,” ujar Rudy.

“Justru dengan menu USSD, kami ingin tangkap segmen anak muda dan sekaligus membantu lokal yang tidak mengembangkan aplikasi, lebih helpful. Menurut saya, saat ini belum ada aplikasi multi-bank, atau yang menyediakan layanan untuk semua bank,” tambahnya.

Telkomsel mencatat ada 18 juta pengguna yang mendaftar layanan mBanking (sebelum aplikasi), tetapi hanya 10 juta pengguna yang aktif. Rudy menargetkan ada tambahan satu juta pengguna baru yang memakai aplikasi mBanking di 2019. Telkomsel juga berencana menambah enam mitra bank di tahun depan.

Application Information Will Show Up Here

Bank OCBC NISP Cari Peluang Sinergi Bisnis dengan Lima Vertikal Startup

Bank OCBC NISP kini membuka diri untuk sinergi bisnis dengan lima vertikal startup sebagai bagian dari strategi transformasi digital. Mereka bergerak di bidang fintech, pendidikan, perumahan, kesehatan, dan layanan B2B. Inisiasi ini dibawa ke Indonesia sebagai hasil pembelajaran OCBC Group Singapura untuk program The Open Vault yang sudah dilakukan sejak tiga tahun belakangan

“Kami menganggap digital itu sebagai enabler. Banyak opportunity yang bisa di-leverage untuk memberikan solusi nasabah. Pada akhirnya proses ini memaksa kita untuk jauh lebih sensitif ke konsumen, apa yang mereka butuhkan agar bank tetap relevan dan bisa tetap berkompetisi. Untuk itu butuh partner yang fokus di bidangnya dan bisa dikolaborasikan dengan apa yang kita punya,” ujar Head of Individual Customer Solutions Bank OCBC NISP Ka Jit, Rabu (26/9).

The Open Vault adalah program yang fokus pada business engagement, edukasi, data sandbox (experiment), dan budaya.

Skala startup yang dicari adalah minimal sudah menerima investasi Pra Seri A atau baru mendapat tahap Seri A. Bank OCBC NISP akan lebih tajam dalam memilih startup. Kriterianya berdasarkan produk, tim, dan rencana bisnis mereka.

“Nanti akan tambah vertikal startup yang akan kita sinergikan. Ini masih tahap awal,” tambah Head of New Digital Ventures Bank OCBC NISP Altona Widjaja.

Altona mengungkapkan, saat di Singapura, Bank OCBC hanya membuka kesempatan untuk startup skala global yang bergerak di fintech dan lebih ke arah b2b enablement. Setelah tiga tahun berjalan, pihaknya telah menemui sekitar 1000 startup lalu disaring menjadi 30 startup yang siap melakukan eksperimen. Sekitar 30% dari 30 eksperimen tersebut (sekitar 9 eksperimen), menurut Altona, siap dikomersialkan.

“Jadi kami tidak menargetkan ada berapa startup yang mau kita sinergikan karena tergantung sifat-sifat dari produk mereka. Fokusnya bukan mau berlomba dengan bank lain, tapi hal apa saja yang bisa jadi solusi untuk nasabah dan partner kami.”

Dalam proses memilih startup ini, perusahaan membentuk tim khusus dinamai Digital Transformation Team sejak Juli 2018 yang berisi 30 talenta muda, termasuk diantaranya Ka Jit dan Altona. Selain bertugas di bidang tersebut, tim ini juga akan membantu transformasi digital perbankan, di antaranya aplikasi mobile banking ONe Mobile.

Aplikasi ONe Mobile

Aplikasi ini adalah salah satu inovasi dari transformasi digital yang sudah diluncurkan sejak April 2018. Tak hanya untuk bertransaksi, aplikasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk pengelolaan keuangan dengan membuka deposito secara online, memantau kinerja reksa dana yang mereka beli.

Menurut Ka Jit, adaptasi teknologi dan kenyamanan nasabah mulai terlihat dari peningkatan transaksi di aplikasi sebesar 40% year-on-year dan mendorong pertumbuhan fee sebesar 46% year-on-year. Pembelian deposito berjangka di channel online tumbuh 8 kali lebih cepat atau naik 62,75% dibanding pembukaan di channel konvensional.

Ke depannya aplikasi dapat menampung sekitar 90 persen dari aktivitas perbankan yang biasa dilakukan di kantor cabang.

“Jadi ONe Mobile ini akan kami jadikan untuk business generator, bukan sebagai main transaction bank. Nasabah kami dipermudah untuk mengelola kekayaan mereka.”

Aplikasi ONe Mobile sudah diunduh 218 ribu nasabah terdaftar. Terjadi kenaikan hingga dua kali lipat secara year-on-year untuk penambahan nasabah baru yang mendaftar lewat aplikasi. Aplikasi tersedia di Android dan iOS.

Kendati menargetkan aktivitas perbankan dapat sepenuhnya pindah ke aplikasi, Ka Jit tidak ingin menghapus kehadiran kantor cabang. Menurutnya ada peran kantor cabang yang tidak bisa digantikan oleh aplikasi, terutama dari sisi pendampingan nasabah.

Kantor cabang bakal dialihfungsikan sebagai tempat nasabah berkonsultasi seputar produk keuangan, memberikan rekomendasi untuk produk KPR, mengelola keuangan, dan sebagainya. Oleh karena itu, karyawan cabang akan diberi tambahan kemampuan sebagai konsultan keuangan.

“Bukan full ke digital karena ada fungsi cabang yang tidak bisa dihapus. Di masa depan untuk transaksi yang bersifat langsung itu bisa diakomodasi dengan aplikasi, namun untuk nasabah yang ingin berdiskusi bisa ke kantor cabang.”

Application Information Will Show Up Here

Bank Permata Rilis Aplikasi Mobile Banking Terbaru “PermataMobile X”

Bank Permata merilis aplikasi mobile banking baru “PermataMobile X” demi merespon perkembangan teknologi yang pesat dan gaya hidup masyarakat yang serba mobile. Nasabah secara perlahan akan didorong untuk migrasi dari aplikasi Permata Mobile versi lama yang akan ditutup seiring berjalannya waktu.

Direktur Utama Bank Permata Ridha DM Wirakusumah mengatakan, PermataMobile X bukan hanya sekadar persembahan teknologi digital tetapi merupakan solusi utama dalam melayani nasabah. Aplikasi ini didesain kurang lebih selama 1,5 tahun berdasarkan masukan nasabah bagaimana pengalaman ber-banking dan memberikan customer experience yang optimal.

“Kami senantiasa berinvestasi di platform ini secara berkelanjutan dengan menempatkan teknologi yang tepat dan sesuai untuk mewujudkan aspirasi kami menjadi bank yang simple, fast, dan reliable,” terangnya, Rabu (1/8).

Chief Information Officer & Direktur Technology & Operation Bank Permata Abdy D Salimin menambahkan, PermataMobile X selain menjadi ajang perbankan untuk mengakuisisi nasabah baru, pihaknya dapat menambah channel penjualan berbagai produk keuangan. Nilai investasi IT yang disiapkan Bank Permata akan dikencangkan seiring hadirnya aplikasi terbaru tersebut. Sayang Abdy enggan menyebutkan detail angkanya.

“Sekarang kita tidak hanya fokus ke service atau payment saja, tapi sudah merambah ke sales. Misalnya bisa buat rekening secara online, beli produk reksa dana, mengajukan pinjaman, dengan demikian penjualan bisa bertambah,” kata Abdy.

Terkait rencana penutupan aplikasi versi lama, menurut Abdy, perbankan akan mulai secara bertahap migrasi nasabah. Diklaim dari total dua juta nasabah Bank Permata, lebih dari 600 ribu di antaranya adalah pengguna Permata Mobile. Oleh karena itu, perbankan tidak bisa langsung memaksa mereka semua untuk beralih.

“Kalau langsung ditutup [Permata Mobile], nanti nasabah bisa marah-marah. Makanya kita kasih masa transisi, akan terus monitor dulu sampai nasabah sudah siap. Nanti baru dihapus aplikasi yang lamanya.”

Perjalanan teknologi digital Bank Permata

Sebelum akhirnya meresmikan aplikasi baru, dalam presentasinya Abdy menerangkan Bank Permata konsisten melakukan pengembangan teknologi digital tak hanya untuk nasabah tapi juga dalam operasional internal bank itu sendiri selama 1,5 tahun belakangan.

Beberapa di antaranya adalah Touch id, Face id, Voice id, buka rekening secara online, beli/jual SBN, obligasi, dan reksa dana. Kemudian untuk nasabah SME dan wholesale, ada inovasi API banking, digital value chain, dan digital loan processing. Beberapa inovasi tersebut diklaim pertama kalinya dilakukan oleh bank di Indonesia.

“Kami juga memiliki data lake, sebuah big data yang berisi masukan dari konsumen. Kami bisa mendapatkan masukan untuk pengembangan produk berikutnya. Big data ini masih baru, kami akan investasi lebih banyak di sana.”

Sejak meluncurkan aplikasi Permata Mobile, layanan ini diklaim telah diakses hingga 56 juta kali untuk login saja, atau naik 77% secara year-on-year (yoy). Sebanyak 165 juta kali transaksi (naik 87%) dengan nominal dana Rp1.224 triliun (naik 11%), dilakukan secara digital. Bila dirinci lebih jauh, nominal tersebut berasal dari pembelian deposito berjangka (36%), tabungan (25%), reksa dana (18%), dan obligasi (11%).

Tampilan UI/UX PermataMobile X

PermataMobile X diklaim memiliki lebih dari 200 fitur dalam aplikasi, beberapa di antaranya sudah hadir dalam Permata Mobile. Ada juga pengembangan baru, termasuk melihat akun dalam satu layar (Single Customer View), mutasi transaksi hingga 12 bulan untuk semua akun, transfer dana ke nomor ponsel, dan sebagainya.

“PermataMobile X tidak hanya untuk nasabah, sebab ke depannya yang non nasabah pun bisa mengajukan KTA dan kartu kredit secara online lewat aplikasi ini,” tutup Abdy.

Bank Permata rencananya akan meluncurkan inovasi pembukaan rekening baru, kartu kredit, dan QR code untuk alternatif metode pembayaran. Aplikasi ini sudah bisa diunduh, baik untuk versi Android maupun iOS.

Application Information Will Show Up Here