Cara Mudah Mengelola Franchise dengan Aplikasi Runchise

Waralaba atau franchise adalah salah satu ide bisnis yang cukup banyak digemari. Selain tidak membutuhkan modal besar, pengelolaan bisnis franchise juga mudah. Terlebih lagi kini ada cara mengelola franchise dengan aplikasi Runchise.

Runchise adalah aplikasi sistem manajemen terintegrasi khusus bisnis franchise dengan fitur-fitur yang akan memudahkan pengelolaan dan penjualan bisnis franchise Anda. Jika Anda penasaran bagaimana caranya mengelola franchise dengan Runchise, simak informasinya berikut ini.

Cara Mengelola Franchise dengan Runchise

Mengelola bisnis di era digital kini semakin mudah dengan adanya platform sistem manajemen terintegrasi seperti Runchise.

Bagi Anda yang tertarik namun masih bingung bagaimana Anda dapat mengelola bisnis franchise Anda lebih mudah dengan franchise, berikut ini adalah informasinya untuk Anda.

Registrasi Akun Runchise

Sebelum mulai mengelola franchise dengan Runchise, Anda perlu membuat akun terlebih dahulu di sini. Untuk membuat akun Runchise, Anda akan diminta untuk mencantumkan informasi seperti nama Anda sebagai pemilik, nama restoran, alamat email, dan nomor telepon aktif.

Unggah dan Update Menu Secara Berkala

Setelah berhasil membuat akun Runchise, selanjutnya upload dan update menu secara berkala. Rutin update menu adalah hal yang penting untuk dilakukan agar proses pengelolaan bisnis Anda lebih mudah. Anda dapat update dan unggah menu ini melalui fitur Integrated POS pada Runchise.

Update Stok Bahan Baku

Selanjutnya, Runchise memiliki fitur Outlet Management yang memungkinkan Anda untuk bisa selalu update stok bahan baku. Sehingga, Anda bisa tahu kapan harus membeli atau re-stock bahan baku. 

Tingkatkan Pelayanan dengan Table Management

Dalam fitur Integrated POS terdapat fungsi table management. Table Management ini dapat Anda gunakan untuk mengelola meja pelanggan dan meningkatkan efisiensi dan kecepatan pelayanan pelanggan.

Tingkatkan Penjualan Secara Online

Selain membantu Anda dalam mengelola bisnis franchise, Runchise juga dapat membantu Anda meningkatkan penjualan melalui fitur Branded Online Delivery App. Fitur tersebut memungkinkan Anda menerima pesanan secara online dan membantu melacak customer data dan engagement, sehingga memudahkan Anda dalam proses promosi.

Berikan Promo

Memberikan promo untuk pelanggan adalah salah satu strategi untuk menarik pelanggan yang wajib Anda coba. Runchise juga memiliki fitur yang memungkinkan Anda untuk memasang promo untuk pelanggan.

Pantau Kondisi Bisnis dari Laporan Keuangan dan Penjualan

Setiap bisnis pasti mengalami pasang surut, termasuk bisnis franchise sekalipun. Pastikan Anda selalu memantau kondisi bisnis Anda pada dashboard Runchise. Runchise juga bisa membantu mengontrol kualitas bisnis dan mencegah penipuan melalui fitur Franchise Solution.

Itu dia 7 cara mengelola franchise dengan Runchise. Dengan menggunakan sistem manajemen terintegrasi seperti Runchise, Anda bisa dengan mudah memasang promo, update menu, mengelola pesanan, hingga memantau bisnis dari satu platform. Tertarik mengelola franchise Anda dengan Runchise?

[Video] Misi Qasir Melayani “Market” Kota Tier 2 dan Tier 3

DailySocial bersama Co-Founder & President Qasir Rachmat Anggara membahas upaya perusahaannya mendigitalisasi usahawan mikro dan kecil di seluruh Indonesia, termasuk yang berada di kota-kota tier 2 dan 3.

Rachmat menjelaskan tantangan yang dihadapi usahawan mikro dan kecil agar mampu bersaing di era digital.

Untuk video menarik lainnya seputar strategi bisnis dan kontribusi sejumlah startup di Indonesia, kunjungi kanal YouTube DailySocialTV di sesi DScussion.

Fitur Aplikasi Kasir (POS) Pawoon dan Kegunaannya bagi UMKM

Dalam menjalankan bisnis, pencatatan administrasi penjualan menjadi hal krusial. Mulanya, pelaku bisnis masih menggunakan kertas untuk melakukan pencatatan tersebut. Berkat kemajuan teknologi, kini hadir berbagai platform aplikasi kasir yang mempermudahnya.

Platform aplikasi kasir atau POS (point of sales) menjadi solusi pencatatan administrasi penjualan menjadi lebih efektif dan efisien, bagi pelaku bisnis retail seperti di restoran, kafe maupun toko klontong.

Pada dasarnya, cara kerja platform ini serupa dengan mesin kasir. Bedanya, aplikasi kasir tak hanya terbatas untuk menyimpan uang, melainkan juga mencakup inventaris, laporan penjualan, hingga data pelanggan yang bisa diakes secara real-time.

Salah satu aplikasi kasir yang dapat digunakan oleh pelaku bisnis termasuk UMKM, yakni Pawoon. Ada pun informasi lebih jauh mengenai aplikasi tersebut, berikut dengan fitur, biaya hingga kegunaannya bagi UMKM, akan dijelaskan sebagaimana berikut ini.

Apa Itu Aplikasi Pawoon?

Pawoon adalah sebuah layanan penyedia jasa sistem kasir atau POS berbasis cloud/online, yang dapat diakses melalui smartphone atau tablet Android. Layanan POS ini fokus membantu berbagai pemilik usaha dalam menangani segala bentuk transaksi penjualannya.

Dengan menyasar sektor UKM khususnya ritel, waralaba, kafe dan resto sebagai targetnya, Pawoon menawarkan kemudahan bagi UKM, dalam mengetahui produk yang paling banyak terjual dan waktu tertentu dengan transaksi paling banyak.

Selain itu, pelaku bisnis juga dapat membuat katalog berdasarkan nama dan harga yang dapat disesuaikan, manajemen stok, laporan transaksi penjualan, hingga dapat mengetahui data konsumen atau pelanggan tetap, jika ingin mengadakan penawaran berbasis loyalitas.

Fitur Aplikasi POS Pawoon

Ada pun beberapa fitur utama yang ditawarkan oleh Pawoon, antara lain akan dijelaskan berikut ini.

  • Laporan Penjualan dan Manajemen Stok

Melalui layanannya yang berbasis cloud, Pawoon dapat menyimpan data bisnis berupa laporan, data trasnsaksi dan konsumen, serta manajemen stok. Laporan yang dapat disajikan mencakup laporan ringkas, analisa penjualan harian, data transaksi penjualan, rekapitulasi kas, laporan stok, penjualan produk, berbagai jenis laporan, laporan penerimaan pajak, laporan diskon, pembelian member, laba harian dan laba produk.

  • Multi Cabang

Bagi pelaku bisnis yang memiliki banyak cabang outlet di berbagai tempat dengan harga jual yang berbeda, aplikasi kasir satu ini dapat melakukan kustomisasi harga produk untuk masing-masing outlet tersebut, dengan sistem pemberian harga di dashboard pengguna Pawoon.

  • Manajemen Pelanggan (CRM)

Selain itu, Pawoon juga menyediakan fitur manajemen pelanggan. Pelaku bisnis dapat menyimpan informasi pelanggan saat melakukan transaksi. sehingga bisa digunakan untuk melakukan promosi dan penawaran lainnya di masa datang.

Fitur ini dapat menganalisis pelanggan setia dan produk terlaris pada bisnis. Pelaku bisnis dapat melihat tren penjualan produk, berdasarkan pelanggan. Selain itu, pelaku bisnis juga dapat menganalisis kebiasaan pelanggan, untuk menyusun strategi bisnis yang lebih baik.

  • Split Bill

Fitur satu ini dapat memudahkan pembayaran terpisah dalam satu pesanan. Cara kerjanya yakni, jika ada pelanggan yang datang berkelompok, namun ingin melakukan pembayaran secara terpisah, kasir dapat membagi tagihan tersebut dengan cepat. Struk yang diterima akan disesuaikan dengan produk yang dibayarkan.

  • Catatan Pesanan

Dengan fitur pencatatan pesanan, pramusaji atau waiter tidak perlu lagi menulis pesanan pelanggan menggunakan kertas. Pesanan pelanggan secara otomatis masuk ke aplikasi Pawoon, yang langsung terhubung ke kasir. Pesanan akan langsung tersimpan secara urut ke dalam sistem sehingga memudahkan dapur untuk memproses pesanan.

  • Program Loyalitas Konsumen

Bekerja sama dengan program membership Ponta, Pawoon dapat membantu pelaku bisnis memberikan berbagai keuntungan bagi pelanggannya. Dengan ribuan merchant yang tergabung dalam Ponta, pelanggan dapat memperoleh poin reward setiap melakukan transaksi.

Kegunaan Platform Kasir bagi Pelaku Bisnis

Dengan berbagai layanan dan fitur aplikasi POS Pawoon yang berbasis cloud itu, beberapa kegunaannya bagi pelaku bisnis, termasuk UMKM, antara lain sebagai berikut:

  • Pencatatan Transaksi

Kegunaan utama yang ditawarkan layanan sistem POS milik Pawoon adalah dalam segi pencatatan transaksi. Dengan bantuan sistem cash register yang terintegrasi secara online, transaksi bisnis akan tercatat secara sistematis, lengkap, dan detail. Selain itu, pelaku bisnis juga dapat Anda transksi penjualan setiap hari, serta beberapa bulan atau tahun sebelumnya. Dengan begitu, pelaku bisnis dapat  meninjau penjualannya.

  • Pengolaan Inventori

Dengan layanan Pawoon, pelaku bisnis dapat mengelola inventori produk secara lebih cepat ketimbang manual. Pelaku bisnis dapat mengelompokan persedian barang, berdasarkan kriteria tertentu. Selain itu, pelaku bisnis juga dapat melihat data jumlah ketersedian barang dan margin keuntungan bisnis.

  • Penggunaan Sistem Cloud

Penggunaan sistem cloud dalam kegiatan bisnis memungkinkan pelaku bisnis mengabungkan laporan bulanan atau tahunannya di setiap cabang outlet yang dimilikinya. Sistem ini juga dapat melacak persedian dan laporan penjualan di setiap lokasi outlet tersebut. Dengan kata lain, seluruh aktivitas penjualan bisnis saling terintegrasi dalam sistem cloud.

Biaya Pengunaan Aplikasi Kasir Pawoon

Untuk diketahui, model bisnis yang diterapkan Pawoon adalah berbasis langganan. Aplikasi kasir ini menyediakan berbagai pilihan paket mulai dari paket ‘Free Plan’ yang dapat dinikmati secara gratis, paket ‘Basic’ dengan biaya 149 ribu, hingga paket ‘Pro’ dengan biaya 250 ribu rupiah per bulan.

Ada pun biaya layanan tersebut, belum termasuk mesin kasir. Perangkat kasirnya sendiri, bisa dibeli dengan harga mulai dari 3 juta hingga 8 juta rupiah. Sejumlah biaya tersebut cenderung setara dengan biaya yang dipatok oleh beberapa kompetitor Pawoon.

Dengan fitur yang ditawarkan dan biaya yang dibandrol oleh platform POS satu ini, layanan Pawoon telah  benyak digunakan oleh berbagai pelaku bisnis, yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, seperti di Jakarta, Surabaya, Aceh, Bandung, dan kota-kota besar lainnya.

Dukung Pertumbuhan UMKM, Youtap Luncurkan Program “Mitra Usaha”

Untuk bisa mengakselerasi digitalisasi dan melahirkan pertumbuhan UMKM yang baru, di usianya yang kedua Youtap meluncurkan sebuah program bernama “Mitra Usaha Youtap”. Melalui program ini bagi mereka yang ingin memiliki usaha sendiri, bisa memanfaatkan berbagai produk dan layanan yang dihadirkan oleh Youtap. Di antaranya adalah program loyalitas, Youtap Academy, hingga paket layanan pemasaran.

Dengan teknologi yang sudah terintegrasi ke berbagai akses pembayaran dan proses rantai pasok yang sudah lengkap dalam platform, layanan ini diharapkan bisa merangkul lebih banyak lagi pelaku UMKM baru. Hingga saat ini layanan Youtap telah digunakan oleh lebih dari 264 ribu merchant yang tersebar di 520 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.

Melalui program ini Youtap juga memberikan edukasi kepada pelaku usaha yang ingin meluncurkan hingga membesarkan bisnis mereka. Didampingi oleh tim, akan diberikan masukan yang relevan mulai dari data hingga insight yang dimiliki oleh Youtap. Untuk melancarkan kegiatan pemasaran mereka, Youtap juga menyediakan paket marketing seperti pembuatan logo untuk media sosial, yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku usaha baru.

“Mitra Usaha Youtap adalah sebuah layanan agregator yang bisa membantu semua orang untuk mulai usaha. Dengan bergabung menjadi merchant Youtap, kami akan berikan akses luas yang diperlukan oleh pelaku usaha. Kami juga akan meluncurkan program loyalitas kepada merchant,” kata Herman.

Fokus ke layanan rantai pasok

Setelah sebelumnya fokus sebagai pengembang aplikasi pemrosesan e-money dan point-of-sales, tahun ini Youtap mulai serius menjajaki penyediaan layanan rantai pasok terpadu untuk bisa mempercepat adopsi digital para pelaku UMKM.

Sebelumnya Youtap telah meluncurkan fitur Belanja Stok. Melalui fitur ini pelaku usaha tidak perlu lagi keluar rumah maupun menutup tokonya dalam berbelanja kebutuhan barang usaha. Pelaku usaha dapat menghemat waktu belanja dan menyederhanakan proses pengelolaan usahanya secara efisien hanya melalui portal usaha.

Youtap juga telah menghadirkan produk Tablet Usaha dan platform loyalitas pelanggan. Inovasi tersebut diharapkan dapat mendongkrak merchant hingga 1 juta pada tahun ini.

Disinggung apa alasan utama Youtap mulai ,menyasar penyediaan rantai pasok, Herman menegaskan opsi tersebut sebenarnya sudah menjadi rencana bagi perusahaan, memanfaatkan koneksi yang telah mereka miliki dengan perbankan, institusi finansial, e-money dan masih banyak lagi.

“Yang membedakan Youtap dengan pemain lainnya yang juga menawarkan layanan rantai pasok adalah, koneksi kita yang luas. Berawal dari payment dan POS, ke depannya Youtap ingin menghadirkan solusi end-to-end untuk merchant enterprise hingga UMKM,” kata Herman.

Ditambahkan olehnya, salah satu tantangan dari rantai pasok di tanah air saat ini adalah mendigitalkan semua proses, sehingga memudahkan pelaku usaha seperti UMKM untuk mengadopsi teknologi. Untuk bisa menuju ke proses tersebut, diperlukan edukasi dan tentunya pemahaman lebih mendalam kepada pelaku UMKM untuk segera melakukan semua proses secara digital. Seperti pencatatan keuangan dan lainnya, yang nantinya bisa bermanfaat bagi mereka ketika akan menambah modal usaha.

“Memanfaatkan data yang kami miliki kemudian kami olah, bisa menjadi acuan bagi mereka untuk bisa mendapatkan pembiayaan dari institusi finansial hingga platform seperti Kredivo. Melalui kemitraan yang terjalin antara Youtap dengan platform terkait, diharapkan bisa membantu merchant UMKM yang sudah bergabung dalam komunitas Youtap,” kata Herman.

Pemanfaatan big data

Fitur Belanja Stok / Youtap

Salah satu faktor pendukung yang mempercepat inovasi Youtap adalah pemanfaatan tim riset internal yang mereka miliki. Melihat tren hingga data dan masukan dari merchant enterprise hingga UMKM, Youtap bisa melahirkan sebuah inovasi berupa produk hingga fitur yang relevan kepada pengguna mereka.

Big data dari merchant mereka juga menjadi sumber yang sangat relevan bagi Youtap, ketika sudah di olah dan dibuat menjadi sebuah informasi. Youtap mengklaim sudah mulai masuk sebagai entitas yang mengolah data, insight yang kemudian di bagikan kepada ekosistem mereka.

“Salah satu integrasi yang telah kami lakukan adalah dengan BreadLIfe yang merupakan merchant enterprise kita dan saat ini telah menjadi pemasok para merchant UMKM yang membutuhkan produk seperti roti dan lainnya. Kegiatan ini bisa dilakukan memanfaatkan data yang kemudian kami olah,” kata Herman.

Sebagai platform yang fokus kepada pelaku usaha, Youtap memiliki ambisi untuk bisa memberikan layanan kepada semua bisnis, mulai dari kecil, menengah hingga mikro. Saat ini teknologi yang dimiliki Youtap juga telah digunakan oleh perusahaan F&B besar seperti McDonald, Dominos Pizza hingga Burger King. Namun tidak menutup kemungkinan teknologi tersebut bisa diturunkan kepada pelaku usaha kecil menengah lainnya.

Merchant Youtap saat ini masih didominasi oleh perusahaan F&B. Namun kita juga melihat mulai ada pertumbuhan di groceries. Saat ini kita melihat adopsi penggunaan pembayaran non tunai pertumbuhannya sudah semakin baik. Kondisi ini menunjukkan UMKM sudah lebih mature dan lebih bisa beradaptasi dengan cepat. Secara organik ke depannya akan terlihat siapa dari mereka yang bisa bertahan,” kata Herman.

Application Information Will Show Up Here

4 Langkah Mudah Cara Daftar dan Menggunakan Aplikasi Cashlez

Cashlez adalah perusahaan financial technology (fintech) yang berfokus pada payment aggregator yang memberikan solusi bagi pelaku usaha untuk mengatur dan menumbuhkan bisnisnya dengan lebih baik.

Saat ini Cashlez memiliki sistem layanan mobile Point of sale (mPOS) yang memungkinkan Anda merekam penjualan secara otomatis langsung melalui smartphone.

Aplikasi kasir Cashlez juga bisa Anda unduh secara gratis di Appstore dan Google Play. Lalu bagaimana cara daftar dan menggunakan aplikasi Cashlez? Simak artikel berikut ini.

Cara Daftar Aplikasi Kasir Cashlez

Langkah awal untuk menggunakan aplikasi kasir online Cashlez adalah dengan mengunduh aplikasi melalui Google Playstore dan Appstore.

Setelah terinstall, buka aplikasi kasir online Cashlez dan kemudian muncul halaman log-in. Pada halaman tersebut, klik Sign Up.

cara daftar cashlez

Setelah melakukan Sign Up, kemudian akan muncul page Syarat dan Ketentuan. Di tahap ini, sebaiknya Anda perhatikan dan baca seluruh syarat dan ketentuan yang diberikan.

Screenshot com cashlez android garuda

Jika sudah dibaca dengan seksama dan menyetujui syarat-syarat yang diberikan, centang I have read and agree to the terms and condition. kemudian klik tombol NEXT.

Selanjutnya, Anda akan diminta mengisi data usaha. Mulai dari Nama lengkap, email, nomor telepon, jenis kelamin, username, nama usaha, alamat usaha, kota, dan referral code jika ada. Kemudian klik submit.

cashlez

Setelah itu akan muncul laman verification. Di sini Anda diminta untuk melakukan verifikasi akun melalui nomor telepon yang Anda cantumkan sebelumnya. Sistem nantinya akan mengirim kode OTP melalui Whatsapp maupun SMS.

Setelah Anda menerima kode OTP, masukkan 6 digit kode OTP yang Anda terima. Setelah berhasil, sistem akan mengirim informasi akun ke email terdaftar.

Di saat yang bersamaan akan muncul  pop up dialogue yang bertuliskanI have received my email with PIN”. Jika email diterima, klik tulisan I have received my email with PIN tersebut.

cara daftar cashlez

Selanjutnya, Anda diminta untuk mengganti PIN dengan PIN yang Anda tentukan sendiri. Selesai, Anda kini telah terdaftar untuk bisa menggunakan aplikasi kasir Cashlez.

cara daftar cashlez

Selain itu, Anda juga bisa mengganti password yang tertera pada email dengan password sendiri.

Cara Menggunakan Aplikasi Cashlez

Setelah terdaftar, saatnya Anda siap menggunakan aplikasi kasir Cashlez. Lantas, bagaimana cara menggunakan aplikasi Cashlez?

Cara Menambahkan Produk

Untuk menambahkan produk, Anda klik Management pada menu toolbar. Kemudian klik product apabila Anda ingin langsung menambahkan produk atau klik Category apabila Anda ingin membuat Category terlebih dahulu.

tutorial

Setelah itu, klik ikon (+) yang ada di pojok kanan bawah.

tutorial

Kemudian akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini. Di bagian ini, Anda diminta untuk mengunggah foto produk, Unique Production Code (UPC) jika ada, nama produk, kategori, harga, dan deskripsi, juka sudah klik Save.

cara daftar cashlez

Cara Merekam Transaksi pada Aplikasi Cashlez

Setelah Anda menambahkan produk, secara otomatis di dashboard Payment akan muncul beberapa produk tadi. 

Apabila terdapat transaksi, Anda tinggal klik produk yang dibeli dan secara otomatis akan terhitung  ke dalam perhitungan. Untuk produk yang dibeli dua kali, Anda tinggal klik dua kali. Dibeli tiga kali, klik tiga kali, dan seterusnya.

Anda juga bisa melakukannya dengan cara scan kode QR yang tertera pada produk apabila Anda menggunakan UPC kodebar atau kode QR.

Di sini Anda juga bisa menambahkan data konsumen yang membeli produk itu untuk merekam data-data konsumen.

tutorial
Dashboard Cashlez

Jika produk yang dibeli konsumen sudah dipilih, klik tombol biru yang berisi informasi item yang dibeli dan jumlah harga.

tutorial

Selanjutnya akan muncul, informasi pembelian atau checkout information. Di bagian ini, Anda bisa menambahkan potongan diskon dan catatan. Jika sudah dicek kesesuaian produk yang dibeli, klik PAY.

Sebagai catatan, untuk versi lite Anda hanya memiliki media pembayaran QRIS e-Wallet, Cashlez Link, dan cash.

cashlez payment

Sedangkan untuk fitur pembayaran lain seperti debit and credit card, OVO, Kredivo, Virtual Account, ShopeePay, Installment bank, Atome, Indodana, dan VOSPAY, Anda harus melakukan upgrade akun dengan cara melakukan verifikasi data melalui KTP, NPWP, dan selfie.

Daftar Fitur Lainnya dari Cashlez

Cashlez merupakan aplikasi kasir online freemium. itu artinya Anda bisa mengakses fungsi utama kasir secara gratis dan harus membayar untuk mengakses fitur tambahan.

Fitur tambahan dari Cashlez berupa inventory management untuk memantau stok barang yang masuk dan keluar. Kemudian ada fitur report  dan cash flow  untuk melihat laporan kinerja transaksi.

Selain itu, pada fitur berbayar, Anda bisa menggunakan metode pembayaran lain selain dari layanan yang disediakan oleh Cashlez.

Cashlez juga memiliki mesin pembayaran yaitu CashlezONE untuk menerima pembayaran dari kartu. Seperti kartu kredit atau debit atau e-Money. Lalu ada Cashlez Reader Printer yang berfungsi juga untuk mencetak struk.

Itulah cara mudah daftar aplikasi pembayaran Cashlez. Saatnya Anda kembangkan bisnis Anda saat ini dengan aplikasi kasir online yang kini sudah banyak tersedia di Indonesia.

Melalui Pendekatan “Venture Studio”, Pintar Ventura Group Kembangkan Rangkaian Aplikasi untuk UMKM

Banyak orang berlomba-lomba untuk menciptakan inovasi, namun untuk membangun perusahaan atau mengembangkan produk baru bukanlah tugas yang mudah. Sekitar 90% startup gagal mempertahankan bisnisnya. Sebuah fakta yang menimbulkan pertanyaan: di mana letak kesalahan yang menyebabkan mereka gagal dan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan peluang keberhasilan mereka?

Berbagai inisiatif sudah diluncurkan untuk mendukung pengembangan bisnis, seperti modal ventura dari sisi kapital, begitu pula program akselerator dan inkubator untuk dukungan yang lebih integral kepada calon pengusaha. Masih dalam lingkup dukungan terhadap pengembangan bisnis, Pintar Ventura Group menawarkan konsep yang terbilang baru di Indonesia, yaitu venture studio.

Konsep Venture Studio

Cukup berbeda dengan pendekatan modal ventura, venture studio terlibat erat dalam operasi sehari-hari dan keputusan strategis dalam upaya pengembangan bisnis baru. Setelah startup menunjukkan daya tarik, ia dapat mencari untuk meningkatkan modal dari investor luar, termasuk VC. Konsep ini cukup dekat dengan definisi venture builder.

Co-Founder & CEO Pintar Ventura Group Vlad Ayukaev mengatakan, “Venture Studio merupakan solusi yang tepat untuk membangun bisnis dengan risiko yang lebih kecil. Ini mungkin bukan konsep yang familiar di Asia Tenggara, namun konsep ini telah terbukti berhasil di Eropa, utamanya pasar di mana pengusaha masih mengalami kesulitan untuk mendapat dukungan kapital secara independen.”

Setelah lebih dari satu tahun beroperasi, Pintar Ventura Grup (PVG) sudah memulai inisiatif venture studio dan menetapkan fokus untuk produk fintech yang menyasar pasar UMKM. “Kami percaya bahwa kekuatan ekonomi utama Indonesia adalah UMKM. Negara ini memiliki sekitar 57 juta bisnis, di mana sekitar tiga per empatnya belum mengalami digitalisasi,” tambah Vlad.

Dalam agenda media visit secara virtual bersama tim DailySocial.id, Vlad mengakui perusahaan telah mengalami pertumbuhan cukup pesat dalam satu tahun belakangan. Dengan 16 tim developer yang kebanyakan offshore, perusahaan menargetkan untuk ekspansi dan membangun pusat R&D terpisah di Indonesia.

PVG didukung oleh perusahaan keluarga dari Eropa yang memiliki keyakinan besar akan pasar di Indonesia. Saat ini, PVG telah melancarkan dua proyek di ranah fintech yaitu Point of Sales dan Bill Payment. “Target kami adalah untuk bisa mengembangkan paling tidak 5 proyek di tahun ini. Untuk masing-masing proyek, kami akan berinvestasi dari sisi kapital dan pengembangan produk hingga BEP (Break Event Point),” lanjutnya.

Dalam hal ini, perusahaan menyadari bahwa inisiatif ini membutuhkan proses yang tidak singkat. Demi melancarkan potensi bisnis yang ada, PVG juga tengah mencari partner lokal yang memiliki kesamaan visi untuk bekerja sama untuk mengembangkan inisiatif ini.

Produk yang fokus pada UMKM

Dalam agenda membantu pengembangan bisnis yang fokus menyasar UMKM, PVG mengaku telah berinvestasi sebanyak $2,5 juta atau setara 35 miliar Rupiah. Selain itu juga memiliki 2 dua portfolio produk yaitu POS bernama Posy dan platform pembayaran Klikoo yang telah menjangkau lebih dari 20 ribu UMKM di Indonesia.

“Tidak ada satu solusi yang bisa menjawab semua pain point dalam industri ini. Maka dari itu, kami ingin menciptakan sebuah ekosistem produk yang sangat niche untuk UMKM. Berangkat dari satu pain point satu ke pain point yang lainnya,” ujar Chief Business Development PVG Januar Parlindungan.

Salah satu produk yang telah diluncurkan adalah Posy, sebuah platform Point of Sales yang didesain untuk UMKM di Indonesia. Platform ini menawarkan kemudahan bagi UMKM untuk mengatur inventaris, membuat laporan keuangan serta membantu analisis kinerja bisnis dan pegawai. Selain itu yang akan segera meluncur adalah Klikoo yang menawarkan kemudahan dalam melakukan transaksi PPOB.

Disinggung mengenai tantangan, perusahaan menyadari bahwa pemahaman pasar lokal sangat dibutuhkan untuk segmen ini. Perusahaan sendiri sudah yakin dengan teknologi mumpuni yang dimiliki. Sejauh ini, timnya melihat bahwa digitalisasi menjadi salah satu masalah yang paling mendasar, selain regulasi. “Saya tidak ingin menciptakan aturan sendiri, maka dari itu kami mencoba menarik partner lokal sebanyak mungkin selama itu bisa membantu peluncuran produk lebih cepat dan penetrasi yang lebih luas,” ujar Vlad.

Dari sisi pemerintah, pemulihan transformatif tahun 2022 di sektor UMKM dan koperasi ialah meningkatkan jumlah UMKM untuk masuk ke ekosistem digital sebesar 30%, sekitar 20 juta UMKM ditargetkan untuk go digital. Saat ini UMKM yang telah on boarding ke ekosistem digital sebesar 16,9 juta pelaku usaha.

Terkait produk untuk UMKM, lanjut Vlad, satu hal yang paling penting adalah mengetahui celah atau hook untuk menggaet merchant. Bukan hanya menjadi perantara, tapi juga bisa memberikan nilai atau value akhir bagi mereka. Dengan memberi harga yang cukup terjangkau, harapannya merchant akan bertahan lebih lama. Hal ini melibatkan loyalitas dari kedua belah pihak. “Kami mungkin akan kehilangan sedikit revenue, namun bisa menawarkan lebih banyak value. Penting sekali untuk mengetahui hook yang tepat untuk masing-masing segmen,” ujar Vlad.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Cashlez Aims for Business Growth Through Online Merchant and Company Acquisition

PT Cashlez Worldwide Tbk (IDX: CASH) plans to acquire a company to encourage inorganic business growth in 2022. To support this plan, Cashlez is to held a fundraising through the Pre-emptive Rights (HMETD) scheme or rights issue in the first quarter of 2022.

Cashlez brought up the news during a virtual media visit with DailySocial.id’s editorial team. The Chief Revenue Officer, Djayanto Suseno and Corporate Secretary Hendrik Adrianto also attended this session.

His team said that Cashlez is to hold the first phase of the rights issue with a value of $10 million or around Rp143.8 billion to be used as working capital and product development. Furthermore, Cashlez will conduct a second phase of rights issue for acquisition inquiry.

Djayanto mentioned, the company is currently preparing a five-year roadmap which includes an organic and inorganic business strategy. Regarding inorganic strategy, Cashlez to create option for company acquisition. However, Djayanto could not provide further details on the business categories and lists of companies.

“That is why we fundraise through a rights issue. We are currently looking for investors who are prepared to be standby buyers. There are foreign investors want to chip in, also the local investors. We have submitted everything to our financial advisor, Bahana [Sekuritas],” he said.

He said, the company will continue to empower existing resources to encourage organic business development. However, that is considered insufficient considering that Cashlez wants to develop a larger digital payment ecosystem.

“For us, what is more important now is not about what to acquire, but how much funds to be raised. That way, we’ll know what to buy,” he added.

Cashlez was founded by Teddy Setiawan Tee in 2015 which offers financial solutions, payment gateways, payment aggregators, and mPOS solutions. In 2017, Cashlez obtained investments from Mandiri Capital Indonesia (MCI), and Sumitomo Corporation in 2019.

Targeting online merchants

On the general note, Cashlez has proceed 18 billion total transactions from 436 merchants in 2016. By the end of 2021, the company had served 13,000 merchants in six cities connected to 7,000 EDC devices. In further details by merchant category, 30% of users come from the retail segment, 18% from restaurants, and 12% from fashion.

Cashlez recorded Rp5.9 trillion total Gross Transaction Value (GTV) in 2020. Djayanto said that there will be a decline in GTV in 2021 at Rp4.3 trillion to Rp4.4 trillion. It is occurred due to the mall shutdown in a number of areas. The situation makes it difficult for merchants to sell out.

In order to anticipate the decline, Djayanto added, Cashlez will continue to increase the number of merchants, but will focus on MSME merchants that serve online transactions. As a comparison, the composition of offline merchants at Cashlez is 90%, and the remaining 10% is online. This year, Cashlez will significantly increase the online [transactions from merchants].

“To date, there has been no fintech with the ability [to serve transactions] on an O2O basis. Usually, it is solely has strong online presence. Therefore, we are the only ones with the O2O capabilities todau,” he said.

Social commerce

The trend of buying and selling products through social media, aka social commerce, is growing significantly in Indonesia. Apart from the large population of social media users, the Covid-19 pandemic situation in Indonesia has actually triggered the emergence of small business players selling online.

A number of reports project that social commerce trends will continue to grow given the high potential in tier 2 and 3 cities that are starting to shift into online transactions. According to McKinsey research, social commerce transactions in Indonesia are estimated to account for $25 billion of the projected total GMV of e-commerce of $65 billion in 2022.

 

In reference to the Momentum Works report, social commerce is an attractive area for MSME players with cheaper cost for customer acquisition and more flexible users in exploring or finding the product they are looking for.

In the sampling, this trend is also predicted to provide a great opportunity for payment system considering that MSME players are yet to have access or the ability to provide it.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Cashlez Bidik Pertumbuhan Bisnis Lewat Akuisisi Perusahaan dan Tambah Merchant Online

PT Cashlez Worldwide Tbk (IDX: CASH) berencana melakukan akuisisi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan bisnis secara anorganik di 2022. Demi mendukung rencana ini, Cashlez akan menggalang dana lewat skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue di kuartal I 2022.

Hal ini disampaikan Cashlez saat sesi media visit ke tim editorial DailySocial.id secara virtual. Dalam sesi ini turut hadir Chief Revenue Officer Djayanto Suseno dan Corporate Secretary Hendrik Adrianto.

Pihaknya mengungkap bahwa Cashlez akan menggelar right issue tahap pertama dengan nilai $10 juta atau sekitar Rp143,8 miliar yang akan digunakan sebagai modal kerja dan pengembangan produk. Kemudian, Cashlez akan melakukan right issue tahap kedua untuk kebutuhan akuisisi.

Menurut Djayanto, saat ini perusahaan tengah menyusun roadmap selama lima tahun ke depan yang mencakup strategi bisnis secara organik dan anorganik. Mengenai strategi anorganik, Cashlez membuka opsi untuk mengakuisisi perusahaan. Namun, Djayanto belum dapat merincikan lebih lanjut tentang kategori bisnis dan perusahaan yang akan diakuisisi.

“Itulah mengapa kami mau fundraise lewat right issue. Kami sedang sedang mencari investor yang siap menjadi standby buyer. Ada investor luar tertarik, ada juga investor internal. Semua sudah kami serahkan ke financial advisor kami, yaitu Bahana [Sekuritas],” ungkapnya.

Menurutnya, perusahaan akan tetap memberdayakan sumber daya yang ada untuk mendorong pengembangan bisnis secara organik. Akan tetapi, itu saja dinilai tidak cukup mengingat Cashlez ingin mengembangkan ekosistem pembayaran digital yang lebih besar.

“Bagi kami saat ini yang lebih tepat bukanlah apa yang akan kami akuisisi, melainkan berapa jumlah dana yang terkumpul. Dengan begitu, kami bisa tahu apa yang dapat kami beli,” tambahnya.

Cashlez didirikan oleh Teddy Setiawan Tee pada 2015 yang menawarkan solusi keuangan, yakni payment gateway, payment aggregator, dan solusi mPOS. Di 2017, Cashlez memperoleh investasi dari Mandiri Capital Indonesia (MCI), dan Sumitomo Corporation di 2019.

Bidik merchant online

Sebagai informasi, Cashlez mengantongi 18 miliar transaksi total dari 436 merchant di 2016. Per akhir 2021, perusahaan telah melayani 13.000 merchant di enam kota yang terhubung ke 7.000 perangkat EDC. Dirinci berdasarkan kategori merchant, sebanyak 30% pengguna berasal dari segmen ritel, 18% restoran, dan fesyen 12%.

Cashlez mencatat total Gross Transaction Value (GTV) di 2020 sebesar Rp5,9 triliun. Djayanto menyebut ada penurunan GTV di 2021, yakni berkisar Rp4,3 triliun-Rp4,4 triliun. Penurunan ini terjadi karena penutupan mal di sejumlah area. Situasi ini membuat para merchant sulit untuk berjualan.

Untuk mengantisipasi penurunan, ucap Djayanto, Cashlez akan terus menambah jumlah merchant, tapi difokuskan pada merchant UMKM yang melayani transaksi online. Sebagai pembanding, komposisi merchant offline di Cashlez sebesar 90%, dan sisanya 10% online. Tahun ini, Cashlez akan meningkatkan porsi [transaksi dari merchant] online secara signifikan.

“Sampai saat ini belum ada fintech yang memiliki kemampuan untuk [melayani transaksi] secara O2O. Biasanya hanya kuat di online saja. Jadi kami satu-satunya yang memiliki kemampuan O2O saat ini,” tuturnya.

Social commerce

Tren jual-beli produk melalui media sosial alias social commerce berkembang signifikan di Indonesia. Selain karena populasi pengguna media sosial yang besar, situasi pandemi Covid-19 di Indonesia justru memicu kemunculan pelaku usaha kecil yang berjualan secara online.

Sejumlah laporan memproyeksi tren social commerce akan terus berlanjut mengingat ada potensi di kota tier 2 dan 3 yang mulai mencicipi transaksi online.  Menurut riset McKinsey, transaksi social commerce di Indonesia diestimasi menyumbang $25 miliar dari total proyeksi GMV e-commerce sebesar $65 miliar di 2022.

Sementara mengacu laporan Momentum Workssocial commerce menjadi salah satu opsi menarik bagi pelaku UMKM karena biaya akuisisi pelanggan lebih murah, dan pengguna lebih leluasa dalam mengeksplorasi atau menemukan produk yang dicari.

Di sampling itu, tren ini juga diprediksi memberikan peluang besar terhadap kebutuhan sistem pembayaran mengingat pelaku UMKM tidak punya akses maupun kemampuan untuk menyediakan hal tersebut.

Application Information Will Show Up Here

POS Startup Olsera Bags 35.8 Billion Rupiah Seed Funding from Kejora-SBI Orbit Fund

The Point-of-sales (POS) platform, Olsera, announced a seed funding today (1/7) worth of $2.5 million or equivalent to 35.8 billion Rupiah from Kejora-SBI Orbit Fund — a joint managed fund between Kejora Capital (Indonesia) and SBI Holdings (Japan).

Using this fresh fund, Olsera will continue to strengthen its technology infrastructure, recruit more talent, and help digitize the MSME business players in more than 200 other cities in Indonesia.

Founded in 2014, Olsera is said to have served more than 10,000 MSMEs in 300 cities in Indonesia to digitize their business. The Olser’s POS solution is not only limited to recording transactions, users are also assisted with ERP features which include inventory management, accounting, marketing, personnel, services, and other functions.

“As fellow entrepreneurs, we understand very well that building and maintaining a business in this current situation is not an easy matter. Since 2015, we ourselves have continued to learn and focus on one thing, how Olsera can help other entrepreneurs to grow bigger by implementing technology to simplify business management,” Olsera’s Co-founder & CEO, Novendy Chen said.

Product variants as value proposition

In terms of developing POS services, Olsera directly competes with many players. Some of those are Moka, Qasir, majoo, Pawoon, Youtap, iSeller, and several others. Therefore, it is important for each player to focus on emphasizing its value proposition.

For Olsera, product innovation is the key to providing added value to its users. In 2020, the company launched the Zenwel service to make it easier for business players in the service sector to manage online reservations. Recently, they introduced the Olsera Store e-commerce enabler to help MSMEs manage online sales.

“During the pandemic, we observe some MSMEs are negatively affected by sales as they’re doing offline businesses. We launched Olsera Store for offline businesses can shift into online, therefore, they can continue run the business,” Olsera’s Co-founder & CTO, Ali Tjin said.

Ali continued, “At the same time, business players in the service sector suffer losses related to the implementation of social distancing. We wanted to help them, in order for Zenwel to grow. Specifically designed for the service business, Zenwel is equipped with calendar scheduling features, online reservations, CRM and loyalty programs to support their customer acquisition and retention.”

Tight competition in POS market

The global POS market size has reached $10.39 billion in 2021, projected to grow 9.5% from 2021 to 2028. This is indeed a very large market. In Indonesia alone, MSME ecosystem channels quite a big potential and becomes an important component in the national economy.

Kemenkop UKM data shows that around 64.2 million MSMEs have contributed to the country’s economy by 61.07 percent or Rp. 8,573.89 trillion. The government has set an ambitious target to bring 30 million MSMEs into the digital economy by 2024. As of September 2021, the Indonesian E-Commerce Association (idEA) recorder around 16.4 million (25%) had entered the digital ecosystem; almost doubled during the pandemic.

This potential encourages innovators to present the most relevant POS services, especially in the MSME segment. In our observation, some POS players have also received support from investors, even two of them have exited through acquisitions and IPOs, below is the list:

Platform Latest Funding Details
Moka AcquiredA  Acquired by Gojek at $130 million
Qasir Series A Undisclosed
Majoo Seed Funding Collecting $8,5 juta in total from two seed round
Pawoon Series A 30% shares acquired by DIVA
Youtap It’s a joint ventures of Salim Group and Youtap Global
iSeller Pre-Series B $8 million
Cashlez IPO The market cap has reached Rp354,92 billion
Olsera Seed Funding $2,5 million

Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian
Application Information Will Show Up Here

Startup POS Olsera Terima Pendanaan Awal 35,8 Miliar Rupiah dari Kejora-SBI Orbit Fund

Startup pengembang platform point-of-sales (POS) Olsera hari ini (07/1) mengumumkan perolehan pendanaan awal $2,5 juta atau setara 35,8 miliar Rupiah dari Kejora-SBI Orbit Fund — dana kelolaan hasil kerja sama antara Kejora Capital (Indonesia) dan SBI Holdings (Jepang).

Dengan dana segar ini, Olsera akan terus memperkuat infrastruktur teknologi, merekrut lebih banyak talenta, dan membantu digitalisasi usaha para pelaku UMKM di lebih dari 200 kota lainnya di Indonesia.

Didirikan sejak 2014, Olsera mengklaim telah melayani lebih dari 10.000 UMKM di 300 kota di Indonesia untuk mendigitalkan bisnis mereka. Solusi yang dihadirkan POS Olsera bukan hanya sebatas pencatatan transaksi saja, pengguna juga dibantu dengan fitur ERP yang mencakup pengelolaan inventori, akuntansi, pemasaran, personalia, pelayanan, dan fungsi lainnya.

“Sebagai sesama pengusaha, kami sangat memahami bahwa membangun dan mempertahankan bisnis di masa seperti ini bukanlah hal yang mudah. Sejak 2015, kami sendiri terus belajar dan berfokus pada satu hal, bagaimana Olsera dapat membantu para pengusaha lainnya untuk semakin bertumbuh dengan menerapkan teknologi yang memudahkan pengelolaan usaha mereka,” ungkap Co-founder & CEO Olsera Novendy Chen.

Variasi produk jadi proposisi nilai

Tidak dimungkiri di ranah pengembangan layanan POS Olsera berhadapan langsung dengan banyak kompetitor. Sebut saja Moka, Qasir, majoo, Pawoon, Youtap, iSeller, dan masih banyak lainnya. Untuk itu, penting bagi masing-masing pemain untuk fokus menekankan proposisi nilai mereka.

Bagi Olsera, inovasi produk dijadikan kunci untuk memberikan nilai lebih kepada penggunaannya. Pada 2020 lalu, mereka meluncurkan layanan Zenwel untuk memudahkan pelaku usaha di bidang jasa untuk kelola reservasi secara online. Baru-baru ini, mereka perkenalkan layanan e-commerce enabler Olsera Store untuk membantu UMKM untuk bisa mengelola jualan secara online.

“Selama pandemi berlangsung, kami melihat cukup banyak UMKM yang terkena dampak di penjualan karena bisnis yang dimilikinya masih offline. Kami meluncurkan Olsera Store sehingga para pebisnis dapat mengubah toko offline mereka menjadi online agar dapat terus menjalankan bisnisnya,” ujar Co-founder & CTO Olsera Ali Tjin.

Ali melanjutkan, “Di saat yang sama, para pelaku usaha di bidang jasa menderita kerugian terkait penerapan social distancing. Kami ingin membantu mereka, dan dikembangkanlah Zenwel. Didesain khusus untuk lini usaha jasa, Zenwel dilengkapi dengan fitur penjadwalan kalender, reservasi online, CRM dan program loyalty untuk mendukung akuisisi dan retensi pelanggan mereka.”

Riuh kompetisi pemain POS

Secara global, ukuran pasar layanan POS secara global telah mencapai $10,39 miliar pada tahun 2021, diproyeksikan akan bertumbuh 9.5% dari 2021 sampai 2028 mendatang. Tentu ini pasar yang sangat besar, pun demikian di Indonesia, potensi datang dari ekosistem UMKM yang sangat besar dan menjadi komponen penting dalam perekonomian nasional.

Data KemenkopUKM menunjukkan sekitar 64,2 juta UMKM memiliki kontribusi terhadap perekonomian negara sebesar 61,07 persen atau senilai Rp8.573,89 triliun. Pemerintah sendiri memasang target ambisius, yakni membawa 30 juta UMKM untuk masuk ke dalam ekonomi digital di tahun 2024. Per September 2021, Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) mencatat sekitar 16,4 juta (25%) sudah masuk ke dalam ekosistem digital; bertumbuh hampir 2 kali lipat semasa pandemi.

Potensi tersebut mendorong para inovator untuk menghadirkan layanan POS paling relevan, khususnya di segmen UMKM. Dari catatan kami, sejumlah pemain POS juga telah mendapatkan dukungan dari investor, bahkan dua di antaranya sudah exit melalui akuisisi dan IPO, berikut daftarnya:

Platform Pendanaan Terakhir Keterangan
Moka Diakuisisi Diakuisisi Gojek senilai $130 juta
Qasir Seri A Tidak disebutkan
Majoo Pendanaan Awal Total dana yang dikumpulkan dalam 2 putaran seed $8,5 juta
Pawoon Seri A 30% saham diakuisisi DIVA
Youtap Merupakan hasil joint ventures Salim Group dan Youtap Global
iSeller Pra-Seri B $8 juta
Cashlez IPO Kapitalisasi pasarnya telah mencapai Rp354,92 miliar
Olsera Pendanaan Awal $2,5 juta
Application Information Will Show Up Here