Platform Proptech “Pintuitive” Hadirkan Layanan Berbasis Lokasi untuk Pencarian Properti

Bertujuan untuk memberikan pilihan baru kepada pencari properti, platform proptech yang berbasis lokasi Pintuitive telah resmi meluncur. Co-Founder & Co-CEO Pintuitive Irvan Ariesdhana menyebutkan, platform yang ada konsepnya kebanyakan adalah memberikan layanan kepada agen hingga broker saja. Pintuitive ingin memberikan lebih dari itu.

Irvan sendiri sebelumnya sempat menjabat sebagai Country Manager untuk 99.co di Indonesia, khususnya di awal debut platform tersebut di Indonesia.

“Jika dilihat di negara lain konsep ini sudah banyak diterapkan, hanya di Indonesia kebanyakan masih menerapkan cara lama yaitu menawarkan pilihan kepada agen dan broker untuk memasang listing mereka dengan cara berlangganan. Konsep ini dinilai kurang memberikan keuntungan dari sisi pencari properti,” kata Irvan.

Dengan Pintuitive, pencari properti bisa dengan mudah menemukan properti sesuai titik peta yang tersedia dalam platform. Untuk mendapatkan titik lokasi yang tepat, Pintuitive melakukan survei secara langsung yang dilakukan tim internal. Selain memberikan kesempatan pemilik properti dan agen untuk memasarkan properti mereka, mereka juga menyediakan layanan yang dikelola oleh tim dengan komisi. Dengan demikian semua proses mulai dari pemasangan listing hingga proses lainnya ditangani oleh tim Pintuitive.

“Untuk saat ini revenue stream kita baru dengan cara tersebut. Sejak meluncur kami cukup dikejutkan dengan antusiasme dari para agen dan pemilik properti untuk bergabung dengan kami. Untuk agen properti sendiri dulunya enggan untuk membagikan informasi listing properti yang mereka miliki,” kata Irvan.

Fitur unggulan

Di dalam platform disediakan pilihan untuk jual, beli, dan sewa berbagai jenis properti. Ketika mereka telah memberikan informasi seputar properti, nantinya tim Pintuitive akan melakukan proses kurasi secara ketat. Jika memang benar lokasi titik tersebut maka dinyatakan lolos. Namun jika titik properti tidak sesuai atau ternyata properti tersebut sudah terjual, maka tidak bisa masuk dalam daftar properti di Pintuitive.

“Harapannya pencari properti tidak menemukan adanya listing palsu. Secara teknologi Pintuitive bisa melayani di seluruh Indonesia. Namun karena proses verifikasi, kami saat ini masih fokus kepada Jabodetabek saja,” kata Irvan.

Untuk saat ini teknologi yang masih ingin dikembangkan oleh Pintiuitive adalah titik lokasi saja, namun tidak menutup kemungkinan ke depannya akan dikembangkan teknologi lainnya yang relevan. Seperti arah atau informasi how to get there hingga pilihan untuk mengunjungi titik terdekat dan yang relevan, jika adanya beberapa titik properti yang berdekatan.

“Bukan hanya dari agen dan pemilik properti yang menyambut baik Pintuitive, namun tentunya dari pencari properti yang baru merasakan pilihan seperti ini. Selain efektif, apa yang kami tawarkan kepada pencari properti bisa memudahkan mereka mencari properti yang akurat,” kata Irvan

Disinggung apakah konsep location based yang ditawarkan oleh Pintuitive akan diaplikasikan oleh pemain proptech lainnya, Irvan menyebutkan dengan konsep berlangganan yang dikenakan oleh platform proptech agregator dan marketplace lainnya, tampaknya belum bisa diterapkan oleh mereka. Kebanyakan agen yang sudah berlangganan keberatan untuk membagikan listing mereka kepada publik.

Saat ini Pintuitive masih menjalankan bisnis secara boostrap. Belum ada rencana bagi mereka untuk melakukan penggalangan dana dalam waktu dekat. Meskipun baru satu tahun berdiri, namun ada beberapa rencana yang ingin mereka lancarkan tahun ini. Di antaranya adalah terus menambah listing properti dan juga mengajak lebih banyak pencari properti menggunakan platform.

“Fokus kami saat ini adalah bagaimana Pintuitive bisa menjadi platform bukan sekedar sebagai pusat informasi properti berbasis lokasi, namun juga bisa menghasilkan transaksi penjualan properti dalam platform,” kata Irvan.

Platform listing properti di Indonesia

Di Indonesia, layanan proptech yang mengakomodasi listing properti sudah cukup beragam. Beberapa pemain juga memiliki dukungan kapital yang kuat dari induk perusahaan atau investornya. Didasarkan pada analisis trafik bulanannya, saat ini terdapat empat pemain yang mendominasi pasar lokal, meliputi:

 

Selain menyajikan listing, sejumlah platform hadir dengan model bisnis yang lebih luas. Misalnya yang dilakukan Travelio, mereka turut mengelola beberapa jenis properti dan membantu pemilik properti dalam melakukan tata kelola — fokus bisnis Travelio sendiri pada penyewaan, kendati juga melayani listing penjualan.

Adanya value added dari sisi fitur seperti yang disuguhkan Travelio atau Pintuitive bisa dijadikan alternatif bagi pengguna. Di sisi bisnis juga bisa menjadi strategi mereka untuk bisa bertahan di tengah kompetisi bisnis proptech yang ketat.

Maria Herawati Manik Jadi Country Manager Rumah123 yang Baru

Setelah menjabat sebagai Country Manager Rumah123 selama hampir empat tahun, Ignatius Untung mengumumkan pengunduran dirinya dari jajaran manajemen Rumah123 hari ini (22/02). Kepada DailySocial, Untung mengungkapkan, alasan dirinya keluar dari Rumah123 yaitu untuk merealisasikan rencana baru yang masih enggan dijelaskan lebih lanjut. Untung juga merupakan Ketua Umum idEA.

“Untuk waktu 2-3 bulan ini saya mau bantu teman membangun startup dulu sebelum bergabung ke tempat baru yang saya belum bisa sebutkan nama perusahaannya. Nanti saya update lagi kalau saya sudah bisa share nama perusahaannya.”

Selama menjabat sebagai Country Manager Rumah123, Untung bertanggung jawab untuk memperluas bisnis Rumah123 di Indonesia, termasuk mengembangkan teknologi dan mempercepat pertumbuhan bisnis.

Country Manager baru

Rumah123, yang merupakan anak perusahaan REA Group, langsung mengumumkan Maria Herawati Manik sebagai Country Manager Rumah123 yang baru. Maria telah bergabung dengan Rumah123 sejak 2017 sebagai GM Sales dan memiliki pengalaman lebih dari 18 tahun di bidang Sales dan Marketing.

Kepada DailySocial, Maria mengungkapkan beberapa fokus Rumah123 di bawah kepemimpinannya, termasuk tetap fokus meningkatkan consumer experience dalam pencarian properti dengan inovasi-inovasi baru yang juga akan membantu pelaku industri properti di Indonesia. Disinggung apakah ada perubahan di manajemen Rumah123, Maria menegaskan tidak ada perubahan yang signifikan.

“Saat ini fokus kami masih ingin menjadi situs properti nomor satu di Indonesia dengan memiliki lebih dari satu juta listing secondary maupun primary listing yang dihadirkan bagi para pencari rumah. Di tahun 2019 ini kami juga akan mengeluarkan inovasi terbaru di situs kami untuk mempermudah para konsumen dalam pencarian rumah,” kata Maria.

Maria akan menjadi bagian dari REA Group International Leadership Team yang bertanggung jawab langsung ke Henry Ruiz, CEO REA Group Asia.

“Maria memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai industri properti di Indonesia, dan juga memiliki hubungan yang kuat dengan customer kami. Sejak bergabung di tahun 2017, Maria memegang peranan penting dalam membesarkan Rumah123 sebagai portal pilihan terbaik dalam bisnis properti. Saya sangat senang dapat menunjuk seseorang yang memiliki kapabilitas yang tinggi untuk membawahi tim Rumah123,” kata CEO REA Group Asia Henry Ruiz.

Application Information Will Show Up Here

Lamudi Secures Funding from Ringier AG and Axel Springer SE

Lamudi, property listing provider startup, announces to secure funding from Swiss media company Ringier AG and German media company Axel Springer SE. There aren’t any numbers mentioned in it. Investment from both will be used by Lamudi to provide the best experience for users to search for property, such as bridging those looking for property from online to offline in Indonesia.

“We’re so glad to include investors with high experience in the media industry, digital technology, and enthusiasm to make a breakthrough in the property industry in Indonesia. Investment from global players to Lamudi Indonesia is a great news for the startup development in Indonesia,” Mart Polman, Lamudi Indonesia’s Managing Director, said.

Furthermore, he explained that currently, Lamudi has become a trusted platform for consumers and industry players to find and promote real estate. The fresh funding is said to help Lamudi expand the company’s effort significantly to help Indonesian people find their dream house.

Lamudi was first established at the end of 2013 by Rocket Internet. Supported by some investors with rapid growth, Lamudi is currently operating in Indonesia, the Philippines, Bangladesh, Sri Lanka, Mexico, Colombia, and Peru.

“Lamudi has a very similar vision and interest with us in terms of the local business model. We’re very impressed with the sophisticated operational, also the skill of local and global management team, and the will to create value. We’re optimistic Lamudi will make a significant change in Mexico and Southeast Asia’s real estate industry,” Robin Lingg, Ringier AG’s Head of Marketplace, said.

Moreover, Andreas Wiele, Axel Springer SE’s President Classified Media said that Lamudi has made a rapid development and happened to be in a great market. As one of the biggest company in the real estate industry, Axel Springer SE is confident to help Lamudi advanced development with the current insight and skills.

The two Lamudi investors will join the existing ones which have been supporting Lamudi, such as Asia Pacific Internet Group (APACIG), a joint venture of Rocket Internet and Ooredoo, and Holtzbrinck Ventures and Tengelmann Ventures.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Lamudi Terima Pendanaan dari Ringier AG dan Axel Springer SE

Startup penyedia properti listing Lamudi mengumumkan telah berhasil mendapatkan suntikan dana dari perusahaan media Swiss Ringier AG dan perusahan media Jerman Axel Springer SE. Tidak ada angka yang disebutkan dalam pengumumannya. Investasi dari keduanya akan dimanfaatkan oleh Lamudi untuk terus memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna untuk mencari properti, seperti menjembatani pencari properti dari online ke offline seperti yang ada di Indonesia.

“Kami sangat senang untuk menyertakan investor yang sangat berpengalaman di bidang media, teknologi digital dan antusias bersama-sama menciptakan gebrakan inovasi baru dalam industri properti di Indonesia. Investasi dari pemain global ke Lamudi Indonesia adalah sebuah berita bagus untuk perkembangan startup di Indonesia,” terang Managing Director Lamudi Indonesia Mart Polman.

Lebih lanjut Mart juga menjelaskan bahwa saat ini Lamudi telah menjadi platform terpercaya bagi konsumen dan pelaku industri untuk mencari dan memasarkan real estate. Pendanaan baru ini disebut akan membantu pihak Lamudi untuk bisa lebih signifikan memperluas upaya perusahaan untuk membantu masyarakat Indonesia menemukan rumah impian.

Lamudi sendiri pertama kali luncurkan pada akhir tahun 2013 oleh Rocket Internet. Dengan dukungan beberapa investor dan pertumbuhan yang cukup cepat, saat ini Lamudi sudah beroperasi di Indonesia, Filipina, Bangladesh, Sri Lanka, Meksiko, Kolombia, hingga Peru.

“Lamudi sangat sesuai dengan visi kami serta minat kami dalam hal model bisnis lokal. Kami sangat terkesan dengan kecanggihan operatif perusahaan, kemampuan tim manajemen global dan lokal, dan keinginan untuk menciptakan value. Kami percaya bahwa Lamudi akan mendorong perubahan signifikan dalam industri real estate di Asia Tenggara dan Meksiko,” terang Head of Marketplace Ringier AG Robin Lingg.

Sementara itu President Classifieds Media Axel Springer SE Andreas Wiele menyebutkan bahwa Lamudi memiliki perkembangan yang sangat cepat dan berada di pasar yang sangat menarik. Sebagai salah satu perusahaan yang terbesar di dalam industri pencarian real estate, pihak Axel Springer SE yakin bisa membantu pengembangan Lamudi lebih jauh dengan pengetahuan dan keahlian yang dimiliki selama ini.

Dua investor baru Lamudi ini akan bergabung dengan investor-investor Lamudi terdahulu yang telah mendukung perkembangan Lamudi sejauh ini, seperti Asia Pacific Internet Group (APACIG), sebuah perusahaan joint venture Rocket Internet dan Ooredoo, serta Holtzbrinck Ventures dan Tengelmann Ventures.

Application Information Will Show Up Here

Rumah.com Gaet BRI, Permudah Pengajuan KPR Secara Online

Portal properti Rumah.com mengumumkan kerja sama ekslusif dengan BRI untuk mempermudah penggunanya mendapatkan fasilitas KPR secara online. Fitur tersebut rencananya segera hadir pada Mei 2018 mendatang.

Dalam praktiknya, pengguna yang mengakses Rumah.com akan menemukan fasilitas KPR yang ditawarkan BRI beserta simulasinya dalam setiap listing. Ketika mereka tertarik, pengguna bisa memilih fasilitas kredit yang sesuai minat dan dalam waktu singkat akan dihubungi tim BRI untuk ditindaklanjuti.

“Selama ini PR-nya bank adalah follow up aplikasi dalam waktu cepat karena kalau follow up minggu depan, orang bisa jadi sudah berubah pikiran. Kita juga enggak mau kerja sama dengan terlalu banyak bank, biar konsumen bisa lebih fokus dan bagus juga untuk bank itu sendiri,” ucap Country Manager Rumah.com Marine Novita, Jumat (13/4).

Tak hanya mempermudah pengguna dan bank, strategi tersebut menjadi upaya perusahaan dalam menangkap jumlah transaksi yang terjadi dalam platform. Data tersebut dapat dimanfaatkan untuk membaca tren industri properti yang ditayangkan dalam hasil riset Rumah.com rutin terbit setiap kuartalnya.

Selama ini, perusahaan menggunakan asumsi penjualan lewat iklan yang diturunkan baik oleh agen ataupun pengembang. Sistem iklan yang berjalan di Rumah.com otomatis akan diperbarui setiap tiga bulan sekali. Dari situ, agen atau pengembang bisa memilih opsi apakah iklan yang sudah tayang ingin dinaikkan kembali atau menandainya sudah terjual.

“Nah, setiap iklan yang di-take down oleh pengembang biasanya kami asumsikan itu sudah terjual. Sekarang kami ingin bisa capture transaksinya.”

Iklan menjadi monetisasi utama dari Rumah.com. Tidak hanya beriklan di banner situs, perusahaan menyediakan berbagai model iklan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan agen atau pengembang. Salah satu model iklan yang tersedia, seperti tur vritual 360 derajat untuk permudah pengguna dalam memvisualisasikan rumah dalam bentuk sebenarnya.

“Iklan di Rumah.com bentuknya tidak melulu harus banner. Ada banyak model yang bisa dipilih tergantung dari kebutuhan masing-masing.”

Terhitung saat ini Rumah.com memiliki 300 ribu listing aktif, 5 juta pengunjung bulanan (MAU), 10 ribu agen, dan 400 pengembang, tersebar mayoritas di Jabodetabek dan sekitar Pulau Jawa. Sekitar 70% dari total listing tersebut adalah properti secondary, dan sisanya adalah properti baru.

Pangsa pasar Rumah.com diklaim mencapai 50%, dihitung berdasarkan lama durasi kunjungan para pengguna dibandingkan dengan seluruh pemain portal properti di seluruh Indonesia.

Dampak teknologi AI

Dalam kesempatan yang sama, CMO PropertyGuru Group Bjorn Sprengers menambahkan pemanfaatan teknologi AI dan sejumlah penyegaran lainnya dalam tubuh perusahaan secara global adalah komitmen untuk terus mengembangkan fitur-fitur agar pengguna semakin yakin dengan rumah pilihannya di Rumah.com.

AI secara langsung juga membuat kualitas listing Rumah.com semakin baik karena dapat mengetahui bagaimana kualitas foto yang diunggah oleh para agen/pengembang. Ketika kualitas foto kurang baik, secara otomatis akan terdeteksi dan memberikan rekomendasi untuk diperbaiki.

Bagi konsumen, adanya AI dalam algoritma website dan aplikasi mobile dari Rumah.com jadi lebih proses pencarian properti menjadi pengalaman yang hyper personal dan intuitif. Mereka bisa lebih mandiri saat melakukan riset dengan mendalam, mulai dari proses awal hingga memutuskan untuk beli rumah.

Mesin AI akan terus mempelajari kebutuhan dan preferensi setiap pengguna, sehingga solusi yang diberikan akan semakin akurat dan spesifik.

“Semakin sering pengguna mengakses Rumah.com, mesin AI akan semakin pintar memberikan rekomendasi rumah sesuai dengan minat mereka. AI membantu pengguna dalam memberikan keputusan yang tepat saat membeli rumah.”

Kendati sudah memakai AI, pihaknya masih membutuhkan peranan dari agen broker untuk bantu pengguna mendapatkan properti impian. Pasalnya, tidak semua pengguna memiliki keluwesan yang sama sehingga mampu membeli rumah secara mandiri.

“Tahun lalu secara grup bisnis kami tumbuh double digit, Indonesia jadi kontributor utamanya. Untuk itu sebenarnya ada beberapa fitur yang hanya kami sediakan di Indonesia, sebab pada dasarnya kami ingin menyediakan fitur terbaik. Salah satunya lewat AI, untuk bantu pengguna navigasi menuju properti impiannya,” tandas Sprengers.

Application Information Will Show Up Here

Fokus Portal Properti SewaKantorCBD Hadirkan Informasi Gedung Perkantoran di Jakarta

Minimnya informasi gedung perkantoran di Jakarta, menyulitkan perusahaan dan startup untuk menyewa ruangan kerja. Besarnya jumlah gedung perkantoran yang ada ternyata tidak diimbangi dengan informasi, foto, dan kisaran harga yang akurat. Berangkat dari alasan tersebut SewaKantorCBD didirikan.

Kepada DailySocial, CEO SewaKantorCBD Leonard Hartono mengungkapkan, 87% dari perusahaan yang disurvei pada tahun 2016, merasa kesulitan untuk menyewa di gedung perkantoran.

“Gedung perkantoran banyak yang tidak mempunyai situs sehingga untuk mencari tahu detail mengenai harga, jumlah ruangan yang tersedia, harga parkir di gedung, dan detail lainnya itu tidak mudah. Akibatnya, banyak perusahaan yang overpay dan settle untuk lokasi yang belum tentu terbaik untuk mereka karena informasi yang bisa didapatkan sangat terbatas.”

Mengklaim sebagai portal properti satu satunya yang fokus di gedung perkantoran, SewaKantorCBD ingin mempermudah perusahaan yang sedang mencari sewa gedung perkantoran. Pihaknya mengusung beragam fitur, termasuk pemanfaatan teknologi dan bagaimana menghemat pengeluaran.

“Kita satu-satunya portal properti untuk gedung perkantoran yang paling comprehensive dan lengkap datanya. Kita memiliki sekitar 530 gedung, yang kebanyakan di daerah Jakarta, terutama daerah pusat bisnis (Kuningan, Thamrin, Sudirman, Gatot Subroto) atau TB Simatupang. Seluruh gedung-gedung perkantoran yang disewakan, kita pasti sudah ada datanya,” kata Leonard.

Fitur integrasi Virtual Reality

Perusahaan yang ingin mencari gedung kantor khusus, tim Office Leasing Consultant disediakan untuk membantu perusahaan mendapatkan kesepakatan yang menguntungkan. Saat proses konsultasi tersebut, tim SewaKantorCBD akan mendengar dengan lebih detail keperluan perusahaan dan akan merekomendasikan gedung perkantoran yang cocok untuk ditindaklanjuti.

Bagi perusahaan asing yang berencana melakukan ekspansi bisnis ke Jakarta, disediakan pula fitur VR (virtual reality). Fitur ini memberi informasi ruangan secara seamless memanfaatkan teknologi VR.

“Sejauh ini kami cukup disukai oleh klien kami, karena kami telah membuktikan sudah membantu mereka mendapatkan gedung dengan perjanjian yang memuaskan,” kata Leonard.

Telah berdiri sejak tahun 2016, SewaKantorCBD mengklaim tahun 2018 ini adalah tahun pembuktian. Di sisi penjualan ditargetkan jumlahnya bisa bertambah hingga empat kali lipat.

“Kita sudah mempunyai road map yang menarik, dan kita berharap bisa membantu tenant menghemat uang mereka sekaligus mendapatkan lokasi terbaik,” tutupnya.

Usaha PetaRumah Jadi “Property Listing” Unggulan di Medan

Industri startup di tanah air mulai berkembang di kota-kota di Indoensia, salah satunya Medan. Sebagai salah satu kota besar, mulai banyak bermunculan startup di berbagai kategori di kota ini. Salah satu yang muncul adalah PetaRumah. Berbekal teknologi digital, PetaRumah ingin menjadi agensi properti unggulan di kota Medan.

PetaRumah sendiri menyebut diri sebagai agensi modern untuk properti dan real estate yang bekerja layaknya agensi properti lain namun memanfatkan teknologi, desain, dan transparansi informasi sehingga bisa mempermudah dan memberikan manfaat bagi penggunanya. Dengan menargetkan mereka yang ingin menjual / menyewakan dan membeli, PetaRumah berusaha dikenal luas di kota Medan.

Sejauh ini PetaRumah berhasil mengumpulkan 800 listing rumah dengan total unduhan aplikasi (Android & iOS) mencapai 8000 lebih. Sejak pertama dijalankan di bulan April 2017 sampai saat ini, mereka menyebutkan telah berhasil menyelesaikan transaksi untuk 60 unit.

Kuasai Medan dulu

“Ada rencana untuk ekspansi di luar Medan tapi hanya setelah kami menjadi agensi unggulan di kota Medan,” ujar Co-Founder PetaRumah Frendy Lee.

Meski berasal dari Medan, PetaRumah masih menemui beberapa kendala untuk bisa menguasai pasar dan menjadi agensi unggulan di Medan. Beberapa permasalahan yang dijabarkan Frendy antara lain adalah masalah data dan informasi yang terkadang harus divalidasi secara personal. Untuk mengatasi hal ini, PetaRumah melakukan survei ke setiap listing properti.

“Solusinya, kami dari Petarumah melakukan survei secara individual ke setiap listing properti, survei termasuk standarisasi informasi listing, foto yang profesional, dan validasi ke owner listing secara berkala Setelah semua sesuai dan profesional, baru kami tayangkan,” imbuhnya.

Di tahun kedua beroperasi, PetaRumah terus berbenah dan mencoba berinovasi di beberapa sektor. Beberapa di antaranya adalah meningkatkan jumlah listing dengan bekerja sama dengan agen freelance lain yang ada di Medan.

“Target utamanya itu lebih ke meningkatkan jumlah pengguna sistem, meningkatkan jumlah penjualan lebih besar dari tahun sebelumnya, dan untuk bisa ekspansi ke kota lain,” tutup Frendy.

Application Information Will Show Up Here

Singapore’s Property Site 99.co Acquires Urbanindo

Singapore’s property portal 99.co has acquired one of Indonesia’s local
property sites Urbanindo. By this means, 99.co will also take Urbanindo’s
staff to support team operational in Bandung, Surabaya, Jakarta and Singapore
region. The unity of product’s database into 99.co’s portal is included in
the post-acquisition plan. 99.co property portal just had an official
launching in Indonesia on the early 2017 by presenting sites and apps based
on agents.

“We are glad to welcome UrbanIndo team to join 99.co family, they have a
great team and created an essential leadership in product, listing and
consumer’s demand which going to lead us in targeting 10 times growth of
Indonesia’s population,” said Darius Cheung, 99.co’s CEO.

In Indonesia, 99.co is claimed to collect support from approximately 4000
property agents and strategic partners. This is an important marketplace,
because there is more than $150million transaction per year for property
business as predicted. The merger with UrbanIndo is expected to be a starting
point for dominating property business portal in Southeast Asia, hence
Indonesia and Singapore are the two biggest marketplace.

“By synergy of both team in two countries, we will create the finest product
to serve customer, agent and developer, with an objective to be a number one
property technology company in Southeast Asia,” said Petra Barus, UrbanIndo’s
CTO.

Seeing market segment for property sites in Indonesia, 99.co or UrbanIndo
surely not the only high levels. There are other platforms getting support
from the experts such as Rumah123 (supported by iProperty), Rumah.com and
RumahDijual (supported by PropertyGuru), Lamudi Indonesia (supported by
Lamudi) and some other players. UrbanIndo itself has planned a regional
expansion by creating new product variants.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Situs Properti Singapura 99.co Akuisisi Urbanindo

Portal properti asal Singapura 99.co telah berhasil mengakuisisi salah satu situs properti lokal Urbanindo. Dengan akuisisi ini, 99.co turut memboyong staf Urbanindo untuk memperkuat operasional tim di cakupan wilayah Singapura, Jakarta, Surabaya dan Bandung. Penyatuan basis data produk ke dalam portal 99.co termasuk yang direncanakan pasca akuisisi ini. Portal properti 99.co sendiri baru meresmikan kehadirannya di Indonesia pada awal 2017 silam, dengan menghadirkan situs dan aplikasi berbasis keagenan.

“Kami sangat senang menyambut tim UrbanIndo untuk bergabung dengan keluarga 99.co, mereka memiliki tim yang luar biasa dan telah membangun kepemimpinan penting dalam produk, daftar, dan permintaan konsumen yang akan membawa kita pada target pertumbuhan 10x lipat di Indonesia,” sambut CEO 99.co Darius Cheung.

Di Indonesia, 99.co mengklaim telah mengumpulkan dukungan dari sekitar 4000 agen properti dan mitra strategis. Pasar ini menjadi penting, karena ditaksirkan terdapat transaksi lebih dari $150 juta per tahun untuk bisnis properti. Penggabungan bisnis dengan Urbanindo diharapkan menjadi titik awal penguasaan bisnis portal properti di wilayah Asia Tenggara, mengingat Indonesia dan Singapura adalah pasar terbesar di wilayah tersebut.

“Dengan sinergi antara kedua tim di dua negara, kami akan memberikan produk baru yang menarik untuk melayani pembeli, agen dan pengembang, dan bertujuan untuk menjadi perusahaan teknologi properti terkemuka di Asia Tenggara,” sambut Petra Barus, CTO UrbanIndo.

Jika melihat pangsa pasar untuk situs properti di Indonesia, 99.co ataupun Urbanindo bukan satu-satunya pemain di tingkat atas. Ada juga platform lain yang turut mendapatkan dukungan dari pemain kawakan, seperti Rumah123 (didukung oleh iProperty), Rumah.com dan RumahDijual (didukung oleh PropertyGuru), Lamudi Indonesia (didukung oleh Lamudi), dan beberapa pemain lainnya. Urbanindo sendiri juga awalnya merencanakan ekspansi regional, termasuk dengan mengusung varian produk baru.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Sejumlah Inovasi Rumah.com Sebagai Bagian Ambisi Jadi Portal Properti Terdepan

Portal properti Rumah.com melakukan inovasi agar tetap sejalan dengan perkembangan industri properti di Indonesia. Inovasi yang dihadirkan Rumah.com di antaranya meluncurkan Rumah.com Property Index untuk panduan pelaku pasar properti, VR untuk fitur Virtual Tour, Kalkulator KPR, Tanya Properti, serta Review Properti.

“Rumah merupakan kata kunci yang sangat kuat digunakan oleh masyarakat ketika mencari sebuah hunian. Kekuatan di pasar lokal ketika digabungkan dengan keunggulan teknologi dan manajemen adalah kunci utama yang menyebabkan Rumah.com sejalan PropertyGuru Group untuk memperkuat posisi kami sebagai situs properti terdepan. Kami menjadi pemimpin pasar di seluruh negara di mana group ini beroperasi,” terang Head of Marketing Rumah.com Ike Noorhayati Hamdan kepada DailySocial.

Selama satu dekade hadir di Indonesia, Rumah.com berharap tidak hanya menjadi portal jual beli properti saja. Rumah.com mengambil peranan penting sebagai salah satu pemberi informasi dan advokasi bagi konsumen untuk mengetahui kondisi terkini pasar properti. Atas dasar inisiatif tersebut, Ike mengklaim saat ini Rumah.com memiliki pangsa pasar terbesar di Indonesia.

Menurutnya, perusahaan selalu berpikir untuk memberikan inovasi dalam berbagai bidang untuk memenangkan persaingan diantara pemain portal properti. Selain menerapkan teknologi Virtual Tour, juga meluncurkan Rumah.com Property Index yang dapat menjadi panduan untuk pelaku pasar karena data yang disusun itu akurat dan terpercaya dari 400 ribu data properti dijual dan disewa.

Ike melanjutkan, seluruh inovasi ini menjadi cara perusahaan dalam menjawab tantangan di tengah pasar portal properti di Indonesia. Menurutnya, Indonesia adalah negara dengan kekuatan pasar yang unik dan tidak diragukan lagi di seluruh industri digital.

Tantangan tersebut adalah karakter pasar yang mobile centric dan masyarakat yang dihadapkan pada keterbatasan akses terhadap reliable information. Hal ini menjadi bukti bahwa data adalah hal yang vital di dunia digital. Pihaknya merasa bertanggung jawab untuk memberikan kontribusi yang dapat membantu masyarakat mengambil keputusan properti secara percaya diri karena ditunjang dengan data.

“Kami ambil peran untuk bantu mereka mengambil confident property decision dengan selalu memberikan inovasi dan mengikuti perubahan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Bukan tugas yang ringan, namun kami percaya ini memungkinkan dengan kemajuan teknologi, pembangunan infrastruktur, dan perkembangan industri properti,” tutup Ike.

Rumah.com diklaim telah menyajikan lebih dari 400 ribu data properti dijual dan dibeli dari seluruh Indonesia. Pengunjung secara MAU mencapai lebih dari 17 juta kunjungan, dengan lebih dari 5,5 juta pencari properti. Rumah.com juga memiliki lebih dari 8 ribu agen aktif terdaftar sebagai mitra bisnis.

Tunjuk Country Manager baru

Country Manager Rumah.com Marine Novita
Country Manager Rumah.com Marine Novita

Dalam kesempatan yang sama, Rumah.com mengumumkan penunjukan Marine Novita sebagai Country Manager Rumah.com yang baru. Marine akan bertanggung jawab dalam mengatur operasional dan perkembangan bisnis di Indonesia.

Sebelum di Rumah.com, Marine memiliki pengalaman belasan tahun di berbagai perusahaan berbasis digital seperti JobsDB, JobStreet, dan Kompas. Dia juga memiliki portofolio sebagai Country Manager Storia dan General Manager for Commercial Team OLX Indonesia.

“Rumah.com akan menjadi personal advisor untuk mereka pencari properti. Kami juga akan terus berinovasi untuk jadi yang terdepan di bidang teknologi melalui fasilitas tur 3 Dimensi Matterport, sehingga konsumen dapat menjelajahi seluruh isi rumah maupun apartemen lewat smartphone atau komputer tanpa harus datang ke lokasi,” ujar Marine.

Application Information Will Show Up Here