Startup Proptech Lamudi PHK Sejumlah Karyawan

Startup proptech Lamudi Indonesia mengumumkan efisiensi bisnis untuk mencapai keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang. Efisiensi ini mencakup pengurangan sejumlah karyawan (PHK) di beberapa divisi.

CEO Lamudi Indonesia Mart Polman mengungkap bahwa tidak mudah mengambil keputusan untuk melakukan restrukturisasi organisasi ini.

“Namun, penting bagi perusahaan untuk terus memberikan penawaran yang terbaik bagi pengembang [properti], bank, maupun 30.000 agen properti yang bekerja sama dengan kami. Dengan ini, Lamudi dapat terus menghadirkan layanan yang kompetitif sebagai perusahaan properti teknologi terdepan di Indonesia,” ujarnya.

Bagi karyawan yang terdampak dalam restrukturisasi ini, Lamudi berkomitmen untuk memberikan dukungan terbaik, berupa dukungan finansial, kesehatan sesuai peraturan yang berlaku, dan program outplacement untuk membantu karyawan terdampak menemukan pekerjaan berikutnya.

Terlepas dari keputusan PHK ini, Lamudi mengklaim telah mengalami pertumbuhan signifikan dalam dua tahun terakhir. Lamudi mencatat kenaikan jumlah pelanggan berbayar sebesar 185% serta pendapatan sebesar 88%.

Akhir 2022 lalu, perusahaan mengakuisisi bisnis properti OLX Indonesia di mana kedua platform kini bersama-sama melayani lebih dari 22 juta pengunjung dan menerima lebih dari 1,35 juta listing properti baru setiap bulannya.

Lamudi Indonesia didirikan pada Februari 2014, lalu diakuisisi oleh Dubizzle Group (semula EMPG) pada 2020 yang merupakan grup proptech global, menaungi lima brand terkemuka di Timur Tengah, Afrika Utara, Asia Selatan, dan Asia Tenggara.

Restrukturisasi startup

Restrukturisasi adalah proses yang cukup menantang, tetapi penting bagi startup yang sedang mengalami pertumbuhan. Meski dapat berujung pada PHK, restrukturisasi sering kali didorong oleh kebutuhan untuk beradaptasi, optimalisasi sumber daya, dan keberlanjutan bisnis jangka panjang.

Platform proptech saat ini menghadirkan solusi di luar bisnis inti demi mencapai bisnis yang berkelanjutan. Tidak lagi hanya bermain pada listing dan transaksi yang tradisional, platform layanan proptech di Indonesia menawarkan solusi inovatif yang mencakup berbagai aspek siklus properti.

Mulai dari Kabina yang fokus pada penyederhanaan proses konstruksi dengan memanfaatkan modularitas, pra-fabrikasi, dan bahan utama kayu. Lalu, ada Tanaku yang membangun platform untuk fasilitasi pembelian dan transaksi properti secara online; IDEAL dan Ringkas yang berambisi ingin mendemokratisasi proses pengajuan KPR dan memfasilitasi kredit untuk hunian.

Pinhome saat ini juga makin banyak menghadirkan opsi menarik kepada target pengguna, mulai dari program KPR berjenjang hingga solusi pencarian dan perawatan rumah.

Sementara itu Travelio mengklaim terus mengalami pertumbuhan yang positif dengan 600 staf, dan tidak pernah melakukan PHK sejak pandemi. Travelio membidik EBITDA disesuaikan dapat positif pada akhir 2023.

Strategi Lamudi Jaga Relevansi Platform “Proptech Listing” di Indonesia

Lamudi mempercayai prospek bisnis properti yang cerah di Indonesia, mengingat negara ini memiliki populasi masyarakat kelas menengah yang besar dan terus bertumbuh. Melalui pendanaan lanjutan sebesar $200 juta (sekitar 3,11 triliun Rupiah) yang diterima perusahaan induk mereka, Emerging Markets Property Group (EMPG), mayoritas akan diarahkan untuk pengembangan bisnisnya di Indonesia.

Pendanaan ini diperoleh dari perusahaan dana ekuitas asal Amerika Serikat, Affinity Partners. Pasca pengumuman ini, EMPG akan bersiap IPO dalam waktu dekat yang sudah direncanakan sejak lama.

Dalam wawancara bersama DailySocial.id, CEO Lamudi Indonesia Mart Polman menyampaikan, meski pihaknya tidak bisa merinci persentase investasi yang diarahkan untuk Indonesia, namun ia menekankan bahwa Indonesia adalah negara penting bagi EMPG dan ia melihat prospek yang positif bagi pertumbuhan bisnis di sini.

“Oleh karena itu, EMPG akan terus berupaya untuk berinvestasi di Indonesia dan turut membantu dalam pertumbuhan ekonomi nasional,” ucap Polman.

Ia melanjutkan, dana segar nantinya akan digunakan untuk memperkuat tim Lamudi Indonesia dengan merekrut talenta baru dengan fokus membantu semua pelaku industri properti. Tujuannya untuk membantu mereka agar bisa menjalankan bisnis secara efisien, serta berfokus terhadap inovasi teknologi yang akan mempermudah masyarakat Indonesia dalam mencari dan mendapatkan rumah impian mereka.

Dalam dua tahun terakhir, bisnis Lamudi Indonesia diklaim telah bertumbuh dari 200 hingga 900 karyawan di kuartal IV tahun ini. Sejauh ini, EMPG memiliki lebih dari 500 engineers yang tersebar di berbagai negara, seperti Romania, Pakistan, Uni Emirat Arab, dan Filipina.

Kemudian, pada awal tahun ini Lamudi mengakuisisi bisnis properti OLX Indonesia yang telah mendongkrak pengguna menjadi 22 juta orang dan jumlah listings properti tembus lebih dari 1,35 juta setiap bulannya. Pencapaian tersebut diklaim menjadikan Lamudi Indonesia sebagai proptech terbesar di Indonesia.

Sebagai bagian dari ekosistem properti digital, disebutkan Lamudi memiliki lebih dari 30 ribu jaringan agen, dipercaya lebih dari 400 pengembang, dan bermitra dengan 10 perbankan nasional.

Pendiri Lamudi Kiann Moini menyampaikan, “Lamudi.co.id di Indonesia merupakan salah satu bisnis utama kami, EMPG tetap optimis dengan potensi pasar Indonesia karena masyarakat kelas menengahnya yang terus bertumbuh dan populasinya yang besar. EMPG ingin terus berkomitmen untuk membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia.”

Berkaitan dengan itu, diharapkan kontribusi bisnis dari Indonesia akan mendongkrak pertumbuhan bisnis EMPG secara keseluruhan. CEO EMPG Imran Ali Khan menuturkan, pihaknya targetkan kenaikan laba sebesar dua kali lipat dan mempertahankan EBITDA positif selama dua tahun terakhir yang telah berjalan secara konsisten.

“Kami sangat optimis melanjutkan pertumbuhan yang telah berjalan dengan baik ini. Dengan pendanaan yang telah diraih ini, perusahaan [EMPG] akan berfokus dalam mempersiapkan IPO di waktu dekat, yang selalu menjadi bagian dari visi besar kami,” kata Khan.

Tren listings properti

Polman melanjutkan, semenjak pandemi perubahan terbesar yang perusahaan liat terkait tren di industri adalah adopsi teknologi yang semakin terakselerasi. Kehadiran proptech membantu fasilitasi kebutuhan pencarian properti yang dulu terkendala karena mobilitas yang dibatasi di saat pandemi. Data internal perusahaan mencatat kenaikan pada tren pencarian properti di dalam platform tumbuh 36,8% secara year-on-year pada Juni 2020 ke Juni 2021.

Memasuki masa pemulihan, pihaknya melihat pentingnya peran setiap pemangku kepentingan untuk bersama-sama membuka potensi dari pencari properti baru atau Next Generation Property Buyers yang berada di usia 25-44 tahun. Generasi ini merupakan 56,9% dari pengguna Lamudi Indonesia yang menuntut kemudahan dalam pencarian properti karena adanya perkembangan teknologi yang pesat saat ini.

“Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mengimbangi kebutuhan dari Next Generation Property Buyers dengan mempersiapkan seluruh tenaga kerja di sektor properti dengan literasi digital agar kedua belah pihak memahami bahwa perjalanan kepemilikan properti semakin terintegrasi karena adanya digitalisasi.”

Menurutnya, Lamudi akan terus memperkuat posisinya sebagai penyedia listing properti di ekosistem proptech Indonesia. Dalam rangka itu, pihaknya terus meningkatkan kemitraan dengan para pengembang, agen, dan bank untuk memastikan bahwa pengguna mendapatkan pilihan properti terlengkap sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang luas dan juga opsi pendanaan yang sesuai dengan kondisi finansial pengguna yang beragam.

“Kami memprioritaskan memberikan pengalaman termudah dan terpercaya bagi pencari properti Indonesia dalam pencarian properti impian,” pungkasnya.

Belakangan ini, mulai ramai pemain proptech yang menyediakan solusi di luar listings, seperti Kabina yang fokus pada penyederhanaan proses konstruksi dengan memanfaatkan modularitas, pra-fabrikasi, dan bahan utama kayu. Lalu, ada Tanaku yang membangun platform untuk fasilitasi pembelian dan transaksi properti secara online; IDEAL yang berambisi ingin mendemokratisasi proses pengajuan KPR, dan masih banyak lagi.

Para pemain di atas sudah didukung dengan pendanaan tahap awal dari sejumlah investor, sebut saja ada East Ventures, AC Ventures, dan Ciputra Group.

Mengutip dari SimilarWeb, posisi Lamudi per September 2022 dikunjungi hingga 1,5 juta kali dengan rata-rata durasi kunjungan 03:28 menit. Posisi Lamudi untuk situs listing properti di Indonesia berada di urutan ke-5. Dibandingkan kompetitor terdekatnya, yakni 99.co dan Rumah.com, peringkat Lamudi lebih rendah.

Keduanya secara berurutan berada di urutan pertama dan kedua. Untuk periode yang sama, pengunjung situs 99.co mencapai 20 juta kali kunjungan. Namun rata-rata durasi kunjungannya lebih singkat, yakni 01:27 menit. Adapun untuk Rumah.com, dikunjungi hingga 4,1 juta kali dengan rata-rata durasi kunjungan 02:47 menit.

Application Information Will Show Up Here

Lamudi.co.id to Acquire OLX Indonesia’s Property Business

Lamudi.co.id announced the acquisition of OLX Indonesia’s property business. Starting earlier this year, Lamudi.co.id has been fully operating the business line. This is part of Lamudi’s ambition to become the largest proptech in Indonesia.

For the record, Emerging Markets Property Group (EMPG), a property portal group from the Middle East, South Asia, and Southeast Asia announced the acquisition of Lamudi Global, a property group which operation covers Indonesia, the Philippines and Mexico in May 2020.

A month earlier, EMPG was fully acquired the OLX Group, which operates in MENA (Middle East and North Africa) and South Asia. This move successfully catapulted EMPG’s valuation into a unicorn due to a $150 million funding obtained from the OLX Group and other stakeholders.

Through the OLX Indonesia’s property business acquisition, currently Lamudi.co.id has more than 4.5 million unique visitors, 600 thousand new listings every month, and generates purchase interest of more than two million which will ensure high visibility from seller listings.

“This acquisition is a golden opportunity to continue improving our services for Indonesians, especially in providing the most complete property options to suit everyone’s demand. Lamudi.co.id is here for the Indonesian people to provide the easiest and most reliable experience in finding a dream property,” Lamudi.co.id’s CEO, Mart Polman said in an official statement, Wednesday (1/11).

Lamudi’s founder, Kian Moini said that Indonesia is EMPG’s priority market due to high confidence in Indonesia’s market, with positive prospects for Indonesia’s economic growth in the future and Lamudi’s potential in providing the best real estate solution services.

“This acquisition demonstrates our commitment through our vision for Indonesia, which is to provide the best real estate service experience and help Indonesians find a dream home,” he said.

OLX Group Indonesia’s CEO, Johnny Widodo said that the merger of OLX’s property business with Lamudi.co.id will strengthen access to property for all potential home buyers in Indonesia.

“We are proud of the OLX Indonesia’s property business growth which trusted by millions of users, and we are confident that this business will bloom. Lamudi.co.id will strengthen the property search experience for all Indonesian property seekers,” Johnny said.

He also mentioned that all interfaces and operations will not be changed, including other businesses under OLX Indonesia.

On the platform, the company will share user account data with Lamudi.co.id. Whether you’re uncomfortable or dislike the terms and conditions, all users can delete their account on January 18, 2022 at the latest.

Lamudi.co.id first appeared in Indonesia in February 2014 with more than 700 employees and continues to grow with expansion plans to the Indonesian property market. They provide online end-to-end services in property search and become a liaison platform between property seekers and developers up to the transaction process, facilitated by the best technology to have seamles search experience.

In July 2020, OLX also announced the acquisition of a similar local player, BeliMobilGue. This move changed the use of the brand to OLX Autos Indonesia (OLX Autos), as well as appointed the chairman of BeliMobilGue Johnny Widodo as part of OLX Indonesia.

The acquisition

Lamudi’s closest competitor, 99 Group, had previously make an acquisition act. Aside from being practical and automatically making it easier to become a player with the largest users, this is also capital intensive strategy. Moreover, property searches are rising due to increasing digital adoption. Therefore, the more property listed, the more visitors will find the property.

It is proven from the SimilarWeb data, 99.co has the highest visits in Indonesia for the last six months with an average visit of 19.97 million with an average of 1.26 minutes. Then, followed by Rumah123 which received an average of 3.78 million visits with an average of 2.05 minutes and Lamudi.co.id with 1.03 average visits and 3.30 minutes average duration.

99 Group operates in Indonesia and Singapore. 99.co previously acquired Urbanindo, forming a joint venture with Real Estate Australia (REA). REA has two property sites, including iproperty.com.sg and Rumah123.com. 99 Group also acquired the Singapore Real Estate Exchange (SRX) in November 2020.

SRX is a property platform and real estate data provider in Singapore. This acquisition act is to add a collection of listings, information, and various tools to support the parent in providing value added and competitive services to consumers and real estate professionals in the country.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Lamudi.co.id Akuisisi Bisnis Properti OLX Indonesia

Lamudi.co.id mengumumkan akuisisi bisnis properti OLX Indonesia. Mulai awal tahun ini lini bisnis tersebut dioperasikan sepenuhnya oleh Lamudi.co.id. Strategi ini merupakan bagian dari ambisi Lamudi untuk menjadi proptech terbesar di Indonesia.

Sebagai catatan, Emerging Markets Property Group (EMPG), grup portal properti dari Timur Tengah, Asia Selatan, dan Asia Tenggara mengumumkan akuisisinya terhadap Lamudi Global, grup portal properti yang beroperasi di Indonesia, Filipina, dan Meksiko pada Mei 2020.

Selang sebulan sebelumnya, EMPG juga mengakuisisi penuh OLX Group yang beroperasi di MENA (Middle East and North Africa) dan Asia Selatan. Langkah tersebut sukses melambungkan valuasi EMPG menjadi unicorn, berkat suntikan dana yang diperoleh dari OLX Group dan pemangku kepentingan lainnya sebesar $150 juta.

Lewat akuisisi bisnis properti OLX Indonesia, Lamudi.co.id kini memiliki lebih dari 4,5 juta unique visitors, 600 ribu listing baru setiap bulannya, dan menghasilkan minat pembelian lebih dari dua juta yang akan memastikan tingginya visibilitas dari listing para penjual.

“Akuisisi ini merupakan sebuah kesempatan emas untuk terus meningkatkan pelayanan kami terhadap masyarakat Indonesia, terutama dalam memberikan pilihan properti terlengkap sesuai dengan kebutuhan setiap orang. Lamudi.co.id senantiasa hadir untuk masyarakat Indonesia dalam memberikan pengalaman termudah dan terpercaya dalam pencarian properti impian,” terang CEO Lamudi.co.id Mart Polman dalam keterangan resmi, Rabu (11/1).

Founder Lamudi Kian Moini menyebutkan bahwa Indonesia merupakan pasar prioritas untuk EMPG dikarenakan tingginya kepercayaan terhadap potensi pasar properti di Indonesia, prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya dan juga potensi Lamudi dalam memberikan layanan solusi real estat terbaik.

“Akuisisi ini menunjukkan komitmen investasi kami dalam visi kami terhadap Indonesia, yakni memberikan pengalaman layanan real estat terbaik dan membantu rakyat Indonesia menemukan sebuah rumah impian,” ujarnya.

CEO OLX Group Indonesia Johnny Widodo menambahkan, bergabungnya bisnis properti OLX dengan Lamudi.co.id akan memperkuat akses terhadap properti untuk semua calon pembeli rumah di Indonesia.

“Kami bangga dengan pertumbuhan bisnis properti OLX Indonesia yang telah dipercaya oleh jutaan pengguna, dan kami yakin bahwa bisnis ini akan terus bertumbuh. Lamudi.co.id akan memperkuat perjalanan pencarian properti untuk semua pencari properti Indonesia,” tutur Johnny.

Johnny turut menyampaikan, semua interface dan operasi akan berjalan seperti biasanya tanpa adanya perubahan, termasuk bisnis lain yang masih berada di bawah OLX Indonesia.

Dalam situs OLX, perusahaan akan membagikan data akun pengguna ke Lamudi.co.id. Jika tidak berkenan dan tidak menyetujui syarat dan ketentuan, pengguna dapat menghapus akunnya paling lambat 18 Januari 2022.

Lamudi.co.id pertama hadir di Indonesia pada Februari 2014 dan telah mempekerjakan lebih dari 700 karyawan dan terus bertumbuh dengan rencana untuk melanjutkan ekspansinya di pasar properti Indonesia. Mereka memberikan layanan ujung ke ujung dalam pencarian properti untuk setiap penggunaannya dan menjadi sebuah platform penghubung antara pencari properti dan developer secara online hingga proses transaksinya yang difasilitasi teknologi terbaik untuk memudahkan perjalanan pencarian properti.

Pada Juli 2020, OLX juga mengumumkan langkah akuisisinya terhadap pemain lokal sejenisnya, BeliMobilGue. Langkah tersebut mengubah penggunaan merek menjadi OLX Autos Indonesia (OLX Autos), sekaligus mengangkat pimpinan BeliMobilGue Johnny Widodo sebagai bagian dari OLX Indonesia.

Pilih langkah akuisisi

Langkah akuisisi bisnis ini sebelumnya juga dilakukan oleh kompetitor terdekat Lamudi, yakni 99 Group. Selain praktis dan otomatis permudah langkah menjadi pemain dengan pengguna terbesar, pemilihan strategi ini juga padat modal. Terlebih, pencarian properti kian meningkat selaras dengan peningkatan adopsi digital. Oleh karenanya, semakin banyak listing, makin deras pula kunjungan para pencari properti ini.

Terbukti dari data yang diambil dari SimilarWeb, 99.co menjadi pemain dengan kunjungan tertinggi di Indonesia selama enam bulan terakhir dengan rerata kunjungan 19,97 juta kunjungan dengan rerata 1.26 menit. Kemudian, disusul Rumah123 mendapat rerata 3,78 juta kunjungan dengan rerata 2.05 menit dan Lamudi.co.id dengan rata-rata kunjungan mencapai 1,03 kali kunjungan dan durasi rerata 3.30 menit.

99 Group beroperasi di Indonesia dan Singapura. 99.co sebelumnya mengakuisisi Urbanindo, membentuk perusahaan patungan bersama Real Estate Australia (REA). REA memiliki dua situs properti, yakni iproperty.com.sg dan Rumah123.com. 99 Group juga mengakuisisi Singapore Real Estate Exchange (SRX) pada November 2020.

SRX merupakan platform properti dan penyedia data real estat di Singapura. Langkah akuisisi ini untuk menambah kumpulan listing, informasi, dan berbagai perangkat untuk mendukung induk dalam memberikan nilai tambah dan layanan kompetitif kepada konsumen dan profesional real estat di negara tersebut.

Application Information Will Show Up Here

EMPG Lanjutkan Akuisisinya Terhadap Lamudi, Termasuk Unit Bisnis di Indonesia

Grup portal properti Emerging Markets Property Group (EMPG) hari ini (12/5) mengumumkan secara resmi akuisisinya terhadap Lamudi Global, termasuk untuk Lamudi di Indonesia, Filipina, dan Meksiko. Sebelumnya di awal tahun 2019 lalu, Lamudi Bangladesh telah terlebih dulu diakuisisi melalui Bproperty, juga bagian dari unit bisnis EMPG.

CEO EMPG Imran Ali Khan mengatakan bahwa akuisisi ini menandakan niat perusahaan untuk mulai fokus menggarap pasar Asia Tenggara dan sekitarnya. Karena menurutnya wilayah tersebut memiliki potensi pasar yang luar biasa untuk bisnis properti.

Turut menambahkan Managing Director Lamudi.co.id Mart Polman, bahwa ekspansi EMPG ke wilayah ini diyakini akan meningkatkan standar bagi para pemain properti online di Indonesia. “EMPG telah membangun bisnis yang sangat sukses di banyak negara, mereka memiliki kemampuan yang baik untuk mengelola bisnis portal properti dan memiliki teknologi yang canggih yang diharapkan dapat membantu Lamudi.co.id agar dapat semakin berkembang.”

EMPG sendiri memiliki dan mengoperasikan Bayut di UEA, Arab Saudi dan Yordania, Zameen di Pakistan, Bproperty.com di Bangladesh, dan Mubawab di Maroko dan Tunisia, serta salah satu marketplace terbaik di Thailand, Kaidee, yang baru saja diakuisisi pada Februari.

Selain itu, EMPG juga memiliki dan mengoperasikan Dubizzle di UEA, OLX Pakistan, OLX Mesir, dan OLX Lebanon, di samping beberapa platform OLX lainnya di negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk (GCC).

April 2020 ini, EMPG baru menambah pundi-pundi modal melalui corporate round oleh OLX Group senilai US$150 juta. Sebelumnya putaran pendanaan seri D yang diusung sejak pertengahan 2018 hingga awal 2019 berhasil membawa valuasi perusahaan di status unicorn.

Lamudi.co.id sendiri didirikan pada 2014 sebagai platform properti online yang membantu menjembatani antara penjual, pembeli, dan penyewa.

Di Indonesia persaingan bisnis di sektor terkait cukup ketat. Beberapa perusahaan juga terus kuatkan konsolidasi. Awal tahun 2018, pengembang situs properti asal Singapura 99.co resmi mengumumkan akuisisinya terhadap platform lokal Urbanindo. Belum lama ini mereka juga bentuk joint venture dengan REA Group, perusahaan properti online asal Australia yang mengoperasikan iProperty dan Rumah123.

Online Properti di Indonesia

Selain dua grup perusahaan tersebut, di Indonesia juga beroperasi unit bisnis milik PropertyGuru. Mereka menjalankan dua situs, yakni Rumah.com dan Rumahdijual.com yang diakuisisi pada akhir 2015 lalu. Di Indonesia, operasionalnya turut didukung konglomerasi EMTEK Group sebagai investor di putaran pendanaan seri D.

Application Information Will Show Up Here

Lamudi Secures Funding from Ringier AG and Axel Springer SE

Lamudi, property listing provider startup, announces to secure funding from Swiss media company Ringier AG and German media company Axel Springer SE. There aren’t any numbers mentioned in it. Investment from both will be used by Lamudi to provide the best experience for users to search for property, such as bridging those looking for property from online to offline in Indonesia.

“We’re so glad to include investors with high experience in the media industry, digital technology, and enthusiasm to make a breakthrough in the property industry in Indonesia. Investment from global players to Lamudi Indonesia is a great news for the startup development in Indonesia,” Mart Polman, Lamudi Indonesia’s Managing Director, said.

Furthermore, he explained that currently, Lamudi has become a trusted platform for consumers and industry players to find and promote real estate. The fresh funding is said to help Lamudi expand the company’s effort significantly to help Indonesian people find their dream house.

Lamudi was first established at the end of 2013 by Rocket Internet. Supported by some investors with rapid growth, Lamudi is currently operating in Indonesia, the Philippines, Bangladesh, Sri Lanka, Mexico, Colombia, and Peru.

“Lamudi has a very similar vision and interest with us in terms of the local business model. We’re very impressed with the sophisticated operational, also the skill of local and global management team, and the will to create value. We’re optimistic Lamudi will make a significant change in Mexico and Southeast Asia’s real estate industry,” Robin Lingg, Ringier AG’s Head of Marketplace, said.

Moreover, Andreas Wiele, Axel Springer SE’s President Classified Media said that Lamudi has made a rapid development and happened to be in a great market. As one of the biggest company in the real estate industry, Axel Springer SE is confident to help Lamudi advanced development with the current insight and skills.

The two Lamudi investors will join the existing ones which have been supporting Lamudi, such as Asia Pacific Internet Group (APACIG), a joint venture of Rocket Internet and Ooredoo, and Holtzbrinck Ventures and Tengelmann Ventures.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Lamudi Terima Pendanaan dari Ringier AG dan Axel Springer SE

Startup penyedia properti listing Lamudi mengumumkan telah berhasil mendapatkan suntikan dana dari perusahaan media Swiss Ringier AG dan perusahan media Jerman Axel Springer SE. Tidak ada angka yang disebutkan dalam pengumumannya. Investasi dari keduanya akan dimanfaatkan oleh Lamudi untuk terus memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna untuk mencari properti, seperti menjembatani pencari properti dari online ke offline seperti yang ada di Indonesia.

“Kami sangat senang untuk menyertakan investor yang sangat berpengalaman di bidang media, teknologi digital dan antusias bersama-sama menciptakan gebrakan inovasi baru dalam industri properti di Indonesia. Investasi dari pemain global ke Lamudi Indonesia adalah sebuah berita bagus untuk perkembangan startup di Indonesia,” terang Managing Director Lamudi Indonesia Mart Polman.

Lebih lanjut Mart juga menjelaskan bahwa saat ini Lamudi telah menjadi platform terpercaya bagi konsumen dan pelaku industri untuk mencari dan memasarkan real estate. Pendanaan baru ini disebut akan membantu pihak Lamudi untuk bisa lebih signifikan memperluas upaya perusahaan untuk membantu masyarakat Indonesia menemukan rumah impian.

Lamudi sendiri pertama kali luncurkan pada akhir tahun 2013 oleh Rocket Internet. Dengan dukungan beberapa investor dan pertumbuhan yang cukup cepat, saat ini Lamudi sudah beroperasi di Indonesia, Filipina, Bangladesh, Sri Lanka, Meksiko, Kolombia, hingga Peru.

“Lamudi sangat sesuai dengan visi kami serta minat kami dalam hal model bisnis lokal. Kami sangat terkesan dengan kecanggihan operatif perusahaan, kemampuan tim manajemen global dan lokal, dan keinginan untuk menciptakan value. Kami percaya bahwa Lamudi akan mendorong perubahan signifikan dalam industri real estate di Asia Tenggara dan Meksiko,” terang Head of Marketplace Ringier AG Robin Lingg.

Sementara itu President Classifieds Media Axel Springer SE Andreas Wiele menyebutkan bahwa Lamudi memiliki perkembangan yang sangat cepat dan berada di pasar yang sangat menarik. Sebagai salah satu perusahaan yang terbesar di dalam industri pencarian real estate, pihak Axel Springer SE yakin bisa membantu pengembangan Lamudi lebih jauh dengan pengetahuan dan keahlian yang dimiliki selama ini.

Dua investor baru Lamudi ini akan bergabung dengan investor-investor Lamudi terdahulu yang telah mendukung perkembangan Lamudi sejauh ini, seperti Asia Pacific Internet Group (APACIG), sebuah perusahaan joint venture Rocket Internet dan Ooredoo, serta Holtzbrinck Ventures dan Tengelmann Ventures.

Application Information Will Show Up Here

Optimisme Penggiat Layanan Iklan Baris Online di Indonesia

Ken Research baru saja merilis sebuah laporan terkait perkembangan layanan iklan baris online di Indonesia. Kesimpulannya di tahun 2021 diperkirakan pendapatan para pemain di sektor ini akan melewati angka $80 juta (lebih dari 1 triliun Rupiah) di tahun 2021.

Ken Research menyebutkan peningkatan penggunaan iklan baris akan dipengaruhi beberapa segmen khusus, seperti iklan pencarian pekerja terampil, perumahan, dan mobil bekas.

Laporan ini juga memprediksikan pertumbuhan industri (CAGR) sepanjang periode tersebut akan mencapai angka 23%.

Tanggapan pemain industri

COO OLX Indonesia Doan Siscus Lingga kepada DailySocial menyampaikan dalam lima tahun ke depan akan banyak perubahan dalam industri e-commerce. Sinergi antara pertumbuhan ekonomi, pengembangan infrastruktur teknologi, dan kesediaan masyarakat mengadaptasi gaya hidup online menjadi bahan bakar industri untuk terus berkembang.

“OLX mendukung hal tersebut. Kami melihat semakin banyak masyarakat Indonesia yang mulai mengadaptasi gaya hidup berbelanja online, terutama dalam menjual barang-barang yang sudah tidak digunakan lagi. Hal ini akan terus menciptakan kondisi pasar e-commerce yang semakin matang dan stabil,” terang Doan.

Hal senada diungkapkan Country General Manager Rumah123 Ignatius Untung dan Managing Director Lamudi Indonesia Mart Polman.

Ignatius memaparkan bisnis iklan baris online untuk vertikal properti diprediksi akan terus tumbuh mengingat penetrasinya sekarang baru mencapai angka 4% di Indonesia. Disebutkan pertumbuhan di negara-negara lain di Asia Tenggara sudah menyentuh double digit.

“Dengan semakin banyak aplikasi dan jasa yang ditawarkan secara online, dalam kategori apa pun, secara langsung akan mengedukasi konsumen untuk semakin familiar melakukan banyak hal secara online, sehingga bisnis classified untuk properti pun akan tumbuh,” ungkap Ignatius.

Secara terpisah, Polman melihat potensi yang cukup besar untuk pasar Lamudi. Jumlah pengguna internet di Indonesia yang mencapai 132,7 juta orang (versi APJII tahun 2016) adalah salah satu faktornya.

“Angka pertumbuhan ini pun juga terjadi pada sasaran target pasar kami yaitu agen properti dan developer, yang berdasarkan data kami mengalami kenaikan sebesar 10 persen untuk menggunakan portal properti dalam membantu menjual produk mereka,” ungkap Polman.

Faktor penghambat

Meski diprediksikan mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, industri iklan baris tidak terlepas dari sejumlah hambatan.

Lamudi, disampaikan Polman, memandang kerja sama menjadi sesuatu yang sentral dalam bisnis iklan baris online. Untuk Lamudi, kerja sama itu dengan profesional di sektor real estate, seperti agen properti dan pengembang.

Menurut Polman, dibutuhkan waktu mendidik mereka tentang bagaimana merespon calon konsumen yang tertarik dengan iklan online. Sesuatu yang berbeda dibandingkan cara tradisional menjual properti.

“Jika semua bekerja sama untuk meningkatkan tingkat profesionalisme dalam berurusan dengan user yang menggunakan iklan baris online untuk menemukan rumah impian mereka, saya sangat percaya kita bisa dengan sangat cepat mengatasi hambatan ini demi keuntungan para pencari properti,” terang Polman.

Ignatius, di sisi lain, menilai yang menghambat industri iklan baris online adalah ide bisnis para pemain yang belum terbukti, tapi malah merusak atau mengganggu pasar yang yang ada.

“Pesaing yang mencoba disrupt namun malah merusak dengan business model baru yang belum terbukti jalan. Idenya ingin men-disrupt market dengan berbagai cara, namun kurang mempertimbangkan faktor scalability. sehingga merusak atau setidaknya men-distract market. Model bisnis baru yang sedang diuji coba pada akhirnya terbukti tidak scalable, namun keburu merusak dinamika pasar yang existing,” ujar Ignatius.

Untuk OLX, mereka menilai waktu adalah tantangan tersendiri. Banyak yang berubah dalam rentang waktu singkat, termasuk kebutuhan pengguna dan evolusi produk.

Inovasi selanjutnya

Inovasi adalah kunci untuk memastikan masa depan (tetap) baik-baik saja. Ketiga narasumber sepakat bahwa inovasi diperlukan untuk mengusahakan pertumbuhan di tahun-tahun mendatang. Rumah123 sejak beberapa tahun terakhir aktif dalam pengembangan VR, big data, dan penerapan-penerapan teknologi termutakhir lainnya dalam rangka meningkatkan kualitas sistem dan meningkatkan pengalaman pengguna.

Perhatian yang sama juga ditunjukkan Lamudi. Selain pengalaman pengguna, Lamudi juga berusaha meningkatkan kualitas agen dan mitra pengembang untuk memudahkan mereka merespon dan mengontrol kualitas properti yang dijual.

Sementara OLX masih berusaha meningkatkan kualitas dengan terus menganalisis kualitas produk yang dimiliki.

“Analisis tersebut menjadi basis bagi OLX untuk menciptakan pengembangan fitur-fitur baru pada produk yang relevan, serta mampu meningkatkan kualitas dan performa platform kami. (Sehingga) Aktivitas jual-beli barang bekas di Platform OLX menjadi lebih convenient dan fun bagi pengguna,” pungkas Doan.

Kerja Sama dengan BTN, Lamudi Indonesia Hadirkan Layanan KPR Online

Ada yang baru dari portal property marketplace besutan Rocket Internet yang beroperasi di Indonesia, Lamudi Indonesia. Melalui kerja sama yang terjalin dengan pihak BTN, kini para pengguna Lamudi Indonesia bisa mengajukan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) secara online. Hadirnya fitur ini untuk memudahkan masyarakat dalam mengajukan KPR.

Managing Director Lamudi Indonesia Mart Polman dalam keterangan medianya menyampaikan bahwa pengajuan KPR online ini mememang sengaja dilakukan pihaknya guna membantu masyarakat untuk mengajukan KPR dengan mudah.

“Dengan menggunakan KPR online ini masyarakat tidak perlu repot-repot [lagi] datang ke bank untuk mengajukan KPR. Anda tinggal duduk di depan laptop ataupun smartphone maka proses pengajuan pun bisa langsung terjadi,” ujar Mart.

Proses pengajuan KPR melalui portal Lamudi sendiri terbilang sederhana. Setelah memilih properti yang diinginkan, pengguna hanya perlu mengklik logo BTN atau menu dapatkan KPR untuk nantinya dapat menghitung rincian dana KPR melalui kalkulator pinjaman.

Jika pengguna sudah melengkapi data pribadi seperti nomor KTP, kota, nomor telepon, alamat surel, dan penghasilan perbulannya ketika mengajukaan KPR, satu hari kemudian pihak Lamudi akan menghubungi pengguna untuk proses verifikasi data. Baru selanjutnya pihak BTN akan menghubungi dan proses pengajuan KPR pun bisa langsung dilakukan dari sana.

Fitur pengajuan KPR online melalui portal property marketplace sendiri terbilang masih baru di Indonesia. Beberapa pemain yang sudah mengadopsinya yaitu, Lamudi dengan bank BTN, Urbanindo dengan bank DBS, dan Rumah123 dengan BNI, Mandiri, dan UOB. Di samping portal property marketplace, beberapa pemain di sektor fintech seperti CekAja juga memiliki layanan yang sama.

Sebagai informasi, di awal tahun ini Lamudi sendiri berhasil membukukan pendanaan sebesar 29 juta Euro (sekitar 440 miliar Rupiah) dari tiga investor. Dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan platform sehingga memungkinkan Lamudi untuk menggapai ambisinya sebagai pemimpin pasar, khususnya di negara-negara tempat Lamudi beroperasi.

Application Information Will Show Up Here