Sejumlah Inovasi Rumah.com Sebagai Bagian Ambisi Jadi Portal Properti Terdepan

Portal properti Rumah.com melakukan inovasi agar tetap sejalan dengan perkembangan industri properti di Indonesia. Inovasi yang dihadirkan Rumah.com di antaranya meluncurkan Rumah.com Property Index untuk panduan pelaku pasar properti, VR untuk fitur Virtual Tour, Kalkulator KPR, Tanya Properti, serta Review Properti.

“Rumah merupakan kata kunci yang sangat kuat digunakan oleh masyarakat ketika mencari sebuah hunian. Kekuatan di pasar lokal ketika digabungkan dengan keunggulan teknologi dan manajemen adalah kunci utama yang menyebabkan Rumah.com sejalan PropertyGuru Group untuk memperkuat posisi kami sebagai situs properti terdepan. Kami menjadi pemimpin pasar di seluruh negara di mana group ini beroperasi,” terang Head of Marketing Rumah.com Ike Noorhayati Hamdan kepada DailySocial.

Selama satu dekade hadir di Indonesia, Rumah.com berharap tidak hanya menjadi portal jual beli properti saja. Rumah.com mengambil peranan penting sebagai salah satu pemberi informasi dan advokasi bagi konsumen untuk mengetahui kondisi terkini pasar properti. Atas dasar inisiatif tersebut, Ike mengklaim saat ini Rumah.com memiliki pangsa pasar terbesar di Indonesia.

Menurutnya, perusahaan selalu berpikir untuk memberikan inovasi dalam berbagai bidang untuk memenangkan persaingan diantara pemain portal properti. Selain menerapkan teknologi Virtual Tour, juga meluncurkan Rumah.com Property Index yang dapat menjadi panduan untuk pelaku pasar karena data yang disusun itu akurat dan terpercaya dari 400 ribu data properti dijual dan disewa.

Ike melanjutkan, seluruh inovasi ini menjadi cara perusahaan dalam menjawab tantangan di tengah pasar portal properti di Indonesia. Menurutnya, Indonesia adalah negara dengan kekuatan pasar yang unik dan tidak diragukan lagi di seluruh industri digital.

Tantangan tersebut adalah karakter pasar yang mobile centric dan masyarakat yang dihadapkan pada keterbatasan akses terhadap reliable information. Hal ini menjadi bukti bahwa data adalah hal yang vital di dunia digital. Pihaknya merasa bertanggung jawab untuk memberikan kontribusi yang dapat membantu masyarakat mengambil keputusan properti secara percaya diri karena ditunjang dengan data.

“Kami ambil peran untuk bantu mereka mengambil confident property decision dengan selalu memberikan inovasi dan mengikuti perubahan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Bukan tugas yang ringan, namun kami percaya ini memungkinkan dengan kemajuan teknologi, pembangunan infrastruktur, dan perkembangan industri properti,” tutup Ike.

Rumah.com diklaim telah menyajikan lebih dari 400 ribu data properti dijual dan dibeli dari seluruh Indonesia. Pengunjung secara MAU mencapai lebih dari 17 juta kunjungan, dengan lebih dari 5,5 juta pencari properti. Rumah.com juga memiliki lebih dari 8 ribu agen aktif terdaftar sebagai mitra bisnis.

Tunjuk Country Manager baru

Country Manager Rumah.com Marine Novita
Country Manager Rumah.com Marine Novita

Dalam kesempatan yang sama, Rumah.com mengumumkan penunjukan Marine Novita sebagai Country Manager Rumah.com yang baru. Marine akan bertanggung jawab dalam mengatur operasional dan perkembangan bisnis di Indonesia.

Sebelum di Rumah.com, Marine memiliki pengalaman belasan tahun di berbagai perusahaan berbasis digital seperti JobsDB, JobStreet, dan Kompas. Dia juga memiliki portofolio sebagai Country Manager Storia dan General Manager for Commercial Team OLX Indonesia.

“Rumah.com akan menjadi personal advisor untuk mereka pencari properti. Kami juga akan terus berinovasi untuk jadi yang terdepan di bidang teknologi melalui fasilitas tur 3 Dimensi Matterport, sehingga konsumen dapat menjelajahi seluruh isi rumah maupun apartemen lewat smartphone atau komputer tanpa harus datang ke lokasi,” ujar Marine.

Application Information Will Show Up Here

Andalkan Konten “Virtual Tour”, Situs Penyewaan Apartemen Jendela360 Matangkan Debutnya

Sebagai pusat utama bisnis di Indonesia, ibukota Jakarta menjadi salah satu area yang banyak disinggahi oleh pendatang untuk bekerja. Keadaan tersebut memunculkan salah satu tren sewa hunian yang meningkat setiap tahunnya, salah satunya untuk penyewaan apartemen.

Untuk menjembatani kebutuhan tersebut, antara penyewa dan pemberi sewaan apartemen, portal Jendela360 hadir. Secara sekilas, tampilan pada portal tersebut mirip dengan situs sewa apartemen yang telah ada sebelumnya. Salah satu yang menjadi andalan, Jendela360 memberikan gambaran visual yang lebih detail dengan virtual tour.

“Di Jendela360 ada ribuan listing apartemen yang siap dikunjungi tanpa perlu hadir, karna sudah tersedia virtual tour-nya. Yang pasti ini akan sangat menghemat waktu customer yang mau sewa apartemen,” ujar Founder Jendela360 Kiki Guzali.

Selain gambaran apartemen yang dapat dilihat dalam model 360 derajat, informasi yang disajikan juga cukup lengkap, mulai dari biaya bulanan, kelengkapan unit, hingga detail ruangan tersebut di gedung yang disewakan. Melalui layanan ini, calon penyewa juga bisa mengusulkan jadwal kunjungan ke apartemen yang akan disewa tersebut kepada orang yang menyewakannya.

“Dan umumnya persewaan apartemen di Jakarta bayar untuk 1 tahun, tapi di kita menyediakan juga 0% installment payment 12 kali,” lanjut Kiki.

Untuk saat ini jangkauan Jendela360 baru di wilayah Jakarta, baik di Jakarta Selatan, Pusat, Utara, Barat dan Timur. Untuk melakukan pencarian berdasarkan lokasi, Jendela 360 menyediakan tampilan atraktif dengan peta, harapannya dapat memudahkan pengguna menemukan lokasi ideal yang dibutuhkan.

Laman Jendela360 untuk pencarian apartemen
Laman Jendela360 untuk pencarian apartemen

Saat ini pihaknya berjalan secara bootstrapping, namun pihaknya juga sedang melakukan fundraising saat ini. Untuk tahun pertamanya, Jendela360 menargetkan setidaknya terdapat 6.000 active listing dengan target pengunjung mencapai 90.000 per bulan dan diharapkan mampu melakukan 300 closing (tersewa) per bulan. Selain itu rencana untuk pengembangan mobile apps juga telah masuk dalam pipeline, namun belum dipastikan kapan aplikasi tersebut akan terbit.

Ada satu hal menarik, bahwa di Jendela360 tidak terdapat sistem keanggotaan seperti layanan web pada umumnya. Kiki menjelaskan:

“Karena kita tidak melihat point-nya ada sistem login untuk saat ini, justru kita mau fokus ke easiness dan user oriented. Jadi lebih berfokus apa diperlukan customer dan tailor best user experience daripada bikin mereka ribet dengan fitur-fitur yang tidak memberikan value.”

Dari sisi konsumen, proses bisnis yang diterapkan ketika hendak melakukan sewa apartemen, setelah memilih opsi yang sesuai, tim Jendela360 akan mengonfirmasi seputar ketersediaan dan detail unit tersebut. Selanjutnya pengguna dapat mengunjungi apartemen yang dipilih didampingi tim Jendela360. Jika setelah kunjungan cocok dengan unit tersebut, maka konsumen dapat melakukan down payment hingga serah terima unit dan dokumen pendukungnya.

Dari sisi pemilik apartemen, setelah melakukan registrasi, tim Jendela360 akan melakukan pendataan dan penjadwalan foto. Proses fotografi dilakukan secara gratis. Listing apartemen tersebut akan dimasukkan ke website Jendela360 dan semua marketplace properti berbayar. Tim Jendela360 secara khusus juga melakukan pemasaran. Untuk setiap deal yang datang dari Jendela360, ada biaya profit sharing sebesar 5% untuk tiap unitnya.

Resmikan Kehadiran di Indonesia, 99.co Luncurkan Situs dan Aplikasi untuk Agen Properti

Situs listing properti asal Singapura 99.co akhirnya meresmikan kehadirannya di Indonesia dengan meluncurkan situs konsumen dan aplikasi untuk agen properti. 99.co sebenarnya sudah mulai menginjakkan kakinya di Indonesia sejak 2015, namun pada saat itu perusahaan masih dalam tahap penetrasi pasar sehingga lebih banyak melakukan riset dan analisis.

Indonesia merupakan negara pertama yang disambangi 99.co setelah resmi berdiri di Singapuran pada 2014 silam. Indonesia diklaim sebagai pasar yang penting bagi 99.co, mengingat jumlah populasinya yang cukup besar, ada permintaan yang cukup tinggi dari kalangan millennial yang mulai hidup berkeluarga.

99.co juga menunjuk Country Manager Indonesia baru, Irvan Ariesdhana, menggantikan Rizki Indrawan.

“Saat pertama kali di Indonesia, kami juga testing business model dengan masuk ke segmen properti baru (primary property). Hasilnya memuaskan, dari kuartal IV tahun lalu, kami berhasil menyerap 400 unit properti. Untuk menandakan peresmian kami di Indonesia, kami meluncurkan dua produk baru yaitu situs konsumen dan aplikasi Android khusus untuk agen properti,” terang CEO 99.co Darius Cheung, Senin (23/1).

Situs konsumen yang dihadirkan oleh perusahaan mengadaptasi fitur-fitur yang dimiliki situs 99.co Singapura. Misalnya fitur pencarian berdasarkan peta, perbandingan antara produk sejenis, dan live chat dengan concierge officer.

Aplikasi 99.co sebenarnya bisa diunduh oleh siapapun, hanya saja ada pembatasan fitur untuk non agen/konsumen. Untuk agen, informasi yang dihadirkan lebih lengkap, misal ada pemberitahuan mengenai komisi yang akan didapat dan fitur broadcast message ke berbagai platform, serta juga dilengkapi fitur live chat dengan concierge officer.

“Karena kami masih fokus pada primary property, informasi yang ditampilkan di situs jadi lebih akurat karena sumber informasinya langsung dari pihak developer. Beda dengan listing secondary property yang biasanya tidak mencantumkan koordinat alamat lengkap di peta. Fitur pencarian dengan peta jadi keunggulan dari 99.co,” ucap Country Manager 99.co Indonesia Irvan Ariesdhana.

Irvan menjelaskan untuk lebih memahami kebutuhan semua pihak yang terkait dalam transaksi properti, 99.co tidak menjalankan model business to consumer (B2C). Melainkan lebih ke business to business to consumer (B2B2C). Menurut dia, konsumen kini semakin selektif dalam menentukan pilihan, apalagi sesuatu yang menyangkut keputusan besar seperti pembelian properti.

Kemudahan akses informasi ke produk properti jadi faktor penentu dalam proses transaksi. Maka dari itu, developer dan agen properti harus siap beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Dengan memanfaatkan teknologi dan model bisnis B2B2C, 99.co menghubungkan semua pihak dalam industri properti dengan tujuan yang sama, yakni transaksi.

Pencapaian bisnis 99.co Indonesia

Hingga kuartal IV 2016, pihak 99.co mengklaim pencapaian bisnis perusahaan cukup memuaskan berhasil menyerap 400 unit properti. Pasalnya pada tahap awal penetrasi bisnis, 99.co baru memfokuskan pada pasar primary properti yang diklaim informasi peta yang dihadirkan cukup detil.

Saat ini 99.co Indonesia menggarap 40 proyek dari beberapa pengembang nasional yang sudah bekerja sama dengan perusahaan. Adapun lokasinya masih terpatok di Jabodetabek saja.

Irvan menerangkan dari penyerapan 400 unit properti itu, diantaranya terdiri dari rumah sebesar 60% dan apartemen 40%. Pembelinya mayoritas berasal dari kalangan menengah ke bawah, di mana sekitar 80%-90% dari mereka yang memanfaatkan layanan Kredit Tanpa Agunan (KTA) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA).

Dalam tahun ini, perusahaan juga akan menambah dua lokasi proyek baru dan tidak menutup kemungkinan untuk merambah pasar secondary property. Dengan berbagai strategi tersebut, perusahaan memasang target yang cukup ambisius sepanjang tahun ini. 99.co Indonesia ingin tumbuh 20 kali lipat dari pencapaian di bandingkan kuartal lalu.

“Kami masih pelajari sebelum masuk ke sana [secondary property]. Kami juga sangat optimis target bisa tercapai, sebab tumbuh 20 kali lipat itu masih belum achieve dari total pasar properti yang ingin kami raih di Indonesia.”

Untuk mendorong penjualan, 99.co juga menyediakan program loyalitas untuk agen properti. Salah satunya bonus dana tunai untuk agen yang berhasil mencetak penjualan perdana lewat platform 99.co. Selain itu, agen juga akan dapat menukar poin yang berhasil dikumpulkan ke berbagai merchant untuk dibelanjakan.

“Saat ini program loyalitasnya masih berupa bonus cash, nanti kami akan ajak kerja sama dengan merchant agar agen bisa redeem poin yang sudah dikumpulkan sebelumnya,” pungkas Irvan.

Application Information Will Show Up Here

Langkah Rumah123 Tahun Depan dan Potensi Bisnis Teknologi di Bidang Properti yang Belum Banyak Dilirik

Sepanjang tahun 2016 ini, kita menyaksikan geliat pertumbuhan dan pergerakan yang luar biasa dari bisnis startup teknologi  di Indonesia. Pendanaan, akuisisi, draft regulasi, inovasi, hingga meledaknya pertumbuhan salah satu sektornya, yakni fintech. Namun, di tengah hingar bingar itu rupanya ada satu sektor yang menyimpan ‘kecantikannya’ sendiri dan masih belum banyak dilirik, yaitu bidang properti. Kami berkesempatan berbincang dengan Country General Manager Rumah123 Ignatius Untung terkait dengan potensi bisnis properti dan langkah apa yang akan diambil Rumah123 untuk 2017 nanti.

Bisnis teknologi di bidang properti belum mendapat lirikan dalam beberapa tahun belakangan ini bukan tanpa sebab. Sektor properti sendiri secara umum memang sedang dalam fase perlambabatan. Contohnya di sektor perkantoran.

Menurut pemberitaan Marketeers, penyerapan ruang kantor di kawasan Central Business District (CFD) dalam semester pertama hanya mencapai 29.000 m2, atau melorot 30 persen dari penyerapan sepanjang 2015 lalu. Hal yang sama terjadi di luar kawasan CFD yang mencapai 84.000 m2, atau hanya 65 persen dari yang dicapai tahun lalu.

Meski demikian, tidak sedikit pula yang optimis bahwa tahun depan akan menjadi siklus baru bagi bisnis properti. Alasannya sederhana, karena pembangunan infrastruktur di daerah urban yang semakin marak, insentif dan kebijakan pemerintah yang semakin probisnis, dan juga suksesnya program tax amnesty dinilai dapat menjadi pendorong dalam mempercepat pemulihan di sektor ini. Pendapat tak jauh berbeda pun datang dari Untung.

“Potensi startup teknologi bidang properti di tahun 2017 itu menarik sekali karena market properti yang mengalami perlambatan dari tahun 2014 sudah menunjukkan sinyal rebound di akhir 2016 ini. Perlambatan itu sendiri adalh siklus 8 tahunan yang selalu terjadi ketika market sudah over heat. Setelah dua tahun melambat, sudah saatnya untuk mulai berakselerasi lagi, lebih banyak transaksi, artinya volume bisnis yang makin besar,” ujar Untung.

Sayangnya, bisnis properti masih dianggap sebagai sesuatu yang serius sehingga kecantikan yang dimiliki pun seolah-olah menjadi tidak seksi lagi. Tidak seseksi ketika membicarakan makanan, mode, gawai, atau bahkan mobil. Apalagi bila melihat bisnis e-commerce dengan subjek mode, gawai, makanan, atau transportasi yang selalu didukung biaya promosi yang besar sehingga magnitude brand exposure pun lebih besar.

Untung menjelaskan, “Padahal, properti adalah salah satu dari sedikit bisnis yang situsnya sudah bisa dimonetisasi, bahkan [memiliki] belanja iklan yang jauh lebih kecil dari kategori lain. Market-nya pun challenging, penuh strategi. Tidak hanya online, tetapi juga offline karena properti masih termasuk high involvement product yang proses transaksinya masih harus melibatkan offline engagement.”

“Tidak heran raksasa e-commerce yang hebat di bidang marketplace sekalipun ternyata tidak bisa memimpin di pasar properti ketika masuk ke bisnis portal properti. Selain itu, salah satu pemain classified horizontal yang gelontoran uang promosinya bisa mencapai ratusan milyar per tahun pun sampai rela masuk ke bisnis ini yang masuk kategori classified vertical. Ini membuktikan bahwa bisnis portal properti amatlah seksi, menantang, dan menuntut kemampuan bisnis yang tinggi, bukan sekedar adu kuat budget pemasaran,” lanjutnya.

Langkah Rumah123 di tahun 2017

Di tahun 2017, Rumah123 akan berupaya tetap menjadi market leader dengan menempatkan produk dan marketing sebagai tool untuk mencapainya / Pixabay
Di tahun 2017, Rumah123 akan berupaya tetap menjadi market leader dengan menempatkan produk dan marketing sebagai tool untuk mencapainya / Pixabay

Dengan potensi yang masih terbuka lebar untuk digali, adalah hal yang wajar bila persaingan akan semakin ketat ke depannya. Untung juga menyebutkan bahwa tahun depan jumlah pendatang baru pemain bisnis teknologi di bidang properti akan semakin bertambah, terutama dari luar Indonesia. Pun begitu, Untung lebih senang menyambut mereka sebagai rekan untuk membesarkan pasar ketimbang sebagai pesaing.

Kalaupun ada ancaman, menurut Untung, pemain-pemain yang lebih kecil dulu yang akan merasakan dampaknya. Lain ceritanya dengan Rumah123 yang sudah menjadi bagian dari REA Group. Untung pun menegaskan bahwa pihaknya sudah IPO dan sebagai grup sudah memiliki positive cash flow.

“Kami punya financial back-up yang cukup untuk menghadapi persaingan. Kami [juga] merekrut talenta-talenta terbaik di industri. […] Secara teknologi, kami sudah melakukan banyak inovasi jauh lebih awal dari pemain lainnya, bukan hanya sebagai portal properti, tetapi juga e-commerce player secara keseluruhan. Contohnya, VR/AR, big data, machine learning, bot, dan lainnya,” ucap Untung.

Untung melanjutkan, “Di Indonesia sendiri, dalam hal revenue, kami punya 85% market share di kategori property developer dan 90% market share di kategori nonproperty [termasuk mortgage product]. Kami juga menerapkan mental inovasi, termasuk dengan menyelenggarakan 4X hack-day competition per tahunnya dan puluhan training per tahunnya. Sebagai bagian perusahaan media terbesar di dunia, News Corp, kami juga bisa memanfaatkan teknologi dan resource dari sister company kami.”

Rumah123 sendiri sudah sejak tiga tahun silam menawarkan  bisnis mediasi KPR yang dijalankan sendiri dan diklaim Untung market share-nya mencapai 90% in term of revenue di kategori yang sama. Di tahun 2016 juga, Untung mengklaim telah memiliki lebih dari 520 ribu listing di portalnya, terbesar untuk portal berbayar. Sementara jumlah transaksi yang tercatat di website diperkirakan mencapai 700 triliun per tahunnya.

Di samping itu, menurut Untung pihaknya telah berhasil meng-capture lebih dari 1,5 juta dataset dari pencarian, listing, inquiry, hingga transaksi. Semua data tersebut nantinya diolah untuk meningkatkan personalisais dan relevansi yang lebih tepat untuk menjangkau audience yang lebih tepat.

Untung mengatakan, “Dari situ kami memiliki market leadership yang telak dalam hal revenue, karena kami bisa mendorong performance para pengiklan dengan lebih baik dibanding pesaing. Ketika pemain lain masih sibuk adu banyak traffic kami sudah berbicara mengenai relevansi yang artinya performa yang lebih baik.”

“Tahun 2017 diyakini sebagai tahun kebangkitan properti. Dari sisi bisnis, kami ingin setidaknya mempertahankan kepemimpinan kami di pasar dan ini hanya bisa dilakukan dengan inovasi produk yang fit market, strategi marketing yang tepat sasaran, dan sales mentality yang berorientasi pada helping instead of selling. Kami memastikan betul concern consumer dan customer kami menjadi prioritas dengan produk dan marketing ditempatkan sebagai tools untuk mencapainya, bukan sebaliknya yang menempatkan produk menjadi center dari segalanya,” tandasnya.

Kerja Sama dengan BTN, Lamudi Indonesia Hadirkan Layanan KPR Online

Ada yang baru dari portal property marketplace besutan Rocket Internet yang beroperasi di Indonesia, Lamudi Indonesia. Melalui kerja sama yang terjalin dengan pihak BTN, kini para pengguna Lamudi Indonesia bisa mengajukan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) secara online. Hadirnya fitur ini untuk memudahkan masyarakat dalam mengajukan KPR.

Managing Director Lamudi Indonesia Mart Polman dalam keterangan medianya menyampaikan bahwa pengajuan KPR online ini mememang sengaja dilakukan pihaknya guna membantu masyarakat untuk mengajukan KPR dengan mudah.

“Dengan menggunakan KPR online ini masyarakat tidak perlu repot-repot [lagi] datang ke bank untuk mengajukan KPR. Anda tinggal duduk di depan laptop ataupun smartphone maka proses pengajuan pun bisa langsung terjadi,” ujar Mart.

Proses pengajuan KPR melalui portal Lamudi sendiri terbilang sederhana. Setelah memilih properti yang diinginkan, pengguna hanya perlu mengklik logo BTN atau menu dapatkan KPR untuk nantinya dapat menghitung rincian dana KPR melalui kalkulator pinjaman.

Jika pengguna sudah melengkapi data pribadi seperti nomor KTP, kota, nomor telepon, alamat surel, dan penghasilan perbulannya ketika mengajukaan KPR, satu hari kemudian pihak Lamudi akan menghubungi pengguna untuk proses verifikasi data. Baru selanjutnya pihak BTN akan menghubungi dan proses pengajuan KPR pun bisa langsung dilakukan dari sana.

Fitur pengajuan KPR online melalui portal property marketplace sendiri terbilang masih baru di Indonesia. Beberapa pemain yang sudah mengadopsinya yaitu, Lamudi dengan bank BTN, Urbanindo dengan bank DBS, dan Rumah123 dengan BNI, Mandiri, dan UOB. Di samping portal property marketplace, beberapa pemain di sektor fintech seperti CekAja juga memiliki layanan yang sama.

Sebagai informasi, di awal tahun ini Lamudi sendiri berhasil membukukan pendanaan sebesar 29 juta Euro (sekitar 440 miliar Rupiah) dari tiga investor. Dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan platform sehingga memungkinkan Lamudi untuk menggapai ambisinya sebagai pemimpin pasar, khususnya di negara-negara tempat Lamudi beroperasi.

Application Information Will Show Up Here

UrbanIndo Luncurkan Unit Bisnis Baru, Targetkan Layanan Properti Menyeluruh di Satu Platform

Portal online jual beli properti UrbanIndo sedang gencar meluncurkan fitur-fitur baru yang memanjakan penggunanya. Salah satu yang saat ini sudah bisa dinikmati adalah Laporan Evaluasi Harga. Fitur ini didesain untuk memudahkan calon pembeli melihat hasil analisis harga properti yang menarik untuk dibeli. Sering kali calon pembeli bingung dalam memahami harga, apakah yang ditawarkan tersebut harga yang wajar atau terlalu tinggi.

Faktanya membeli rumah bukan persoalan mudah. Perlu banyak pertimbangan. Laporan Evaluasi Harga memberikan penjelasan kepada penggunanya, apakah properti yang akan dibeli harganya wajar. Sistem membandingkan dengan harga rata-rata yang ada di pasaran. Melalui layanan tersebut akan ditampilkan harga yang diberikan saat ini apakah di bawah atau di atas rata-rata. Tak hanya itu, Laporan Evaluasi Harga juga memberikan analisis terkait dengan prospek harga di tahun mendatang beserta detail pergerakan harga dari bulan ke bulan.

Dipaparkan oleh CTO UrbanIndo Petra Novandi Barus, terkait dengan akurasi data yang ditampilkan oleh Laporan Evaluasi Harga, pihaknya menggunakan data internal dan eksternal untuk sebuah Sistem Pendukung Keputusan (SPK). Ratusan data diolah secara sistematis hingga menghasilkan harga dan persentase yang representatif kepada pengguna. Algoritma dirancang untuk menghubungkan antara dinamika harga pasar dibantu dengan data makro ekonomi Indonesia.

“Karena laporan ini dibuat untuk listing spesifik, kami dapat menggunakan data di sekitarnya untuk membuat insight yang relevan. Dengan ini, pengguna tidak perlu menanyakan masyarakat yang tinggal di sekitar daerah situ dan juga tidak perlu bergantung hanya pada informasi agen tentang harga pasaran. Mereka juga dapat mengetahui transaksi yang terjadi di daerah sekitar untuk properti yang mirip dengan prediksi harga untuk properti yang menarik bagi mereka,” ujar Petra.

Semua pemilik akun UrbanIndo dapat menikmati layanan ini, hanya saja layanan digunakan secara berbayar. Pengguna dikenakan biaya 2 koin UrbanIndo untuk mengakses layanan premium tersebut. Saat ini harga satu koin UrbanIndo senilai Rp 10.000.

Insiatif layanan properti lengkap di platform tunggal

Selain layanan tadi, UrbanIndo kini juga tengah mematangkan tiga inisiatif terbarunya, yakni UrbanIndo Data, UrbanIndo Finance dan UrbanIndo Commercial. UrbanIndo data dikembangkan untuk memfasilitasi kebutuhan data para stakeholder properti di Indonesia, mulai dari pembeli rumah, investor, developer hingga pemerintah. Data ini akan bersifat dinamis, mengikuti perkembangan pasar yang ada. Sedangkan UrbanIndo Finance akan memberikan pelayanan seputar pendanaan terkait dengan properti, termasuk untuk membantu dalam pembelian atau pengadaan properti.

Dan terkait UrbanIndo Commercial akan menjadi layanan baru yang memfokuskan pada pangsa pasar bisnis. Layanan ini menyajikan listing properti komersial seperti gedung-gedung perkantoran. Untuk memastikan kesiapan tiga layanan baru tersebut, Petra memaparkan saat ini tim internal UrbanIndo pun telah membagi tim produk untuk konsentrasi di unit-unit bisnis baru ini.

“Kami telah membuat one-stop-shop platform untuk semua kebutuhan terkait real-estate di Indonesia. Kami akan terus melanjutkan produk kami dan mengembangkan pasar kami. Banyak sekali produk yang akan terkait dengan platform Koin UrbanIndo dan kami berharap ini akan menjadi revenue stream utama tapi dari banyak sekali produk,” ungkap Petra.

Sejak awal pendirian UrbanIndo, pihaknya terus meyakinkan kepada para penggunanya bahwa akan memberikan pendampingan pintar untuk memilih properti. Membeli rumah contohnya, merupakan salah satu keputusan terbesar yang harus ditentukan seseorang dalam hidupnya. Banyak orang yang harus mendapatkan kredit pembelian rumah yang menghabiskan puluhan tahun. Artinya sejak awal orang tersebut harus memastikan bahwa keputusan yang diambil adalah benar dan tidak merugikan.

Mematangkan proses bisnis dengan strategi baru

UrbanIndo Data dinilai akan menjadi ujung tombak berbagai inisiatif penyediaan bagi pengguna produk atau fitur UrbanIndo yang data-driven mulai dari rekomendasi berdasarkan aksi pengguna, laporan yang dipersonalisasi, hingga penargetan produk terhadap pangsa pasar yang tepat.

“Dengan UrbanIndo Data, pengguna kami dapat dengan mudah mendapatkan insight secara 360 derajat untuk sebuah properti mulai dari properti yang mirip, harga pasar, tren harga, KPR bulanan, hingga fasilitas di sekitar seperti transportasi publik, akses sekolah, dan sebagainya” ujar Petra.

Dari aspek finansial, UrbanIndo Finance akan menyokong kebutuhan tersebut, saat ini masih terkait dengan pembelian real-estate. Bentuknya masih seputar KPR (Kredit Pembelian Rumah) yang dimaksimalkan dengan kekuatan jaringan UrbanIndo, antara calon pembeli, agen dan juga perbankan. Fitur ini berkomitmen untuk dapat memangkas waktu mendapatkan persetujuan kredit. Selain itu kepada bank mitranya, UrbanIndo akan memastikan kredit yang dilanggan oleh pengguna adalah yang paling proporsional.

“Kami terus berusaha untuk berinovasi dan mengubah pasar real-estate dengan memperkenalkan produk-produk baru ke pasar. Saya tidak kaget jika suatu saat kita akan merilis produk berupa investasi real-estate dan/atau crowdsourcing di bawah UrbanIndo Finance,” ujar Petra.

Sedangkan untuk target pasar bisnis dan korporasi, UrbanIndo memandang sebagai unit bisnis yang sangat natural. Melalui UrbanIndo Commercial pihaknya ingin menawarkan solusi end-to-end untuk kebutuhan real-estate. Meskipun pangsa pasarnya cukup berbeda, namun produk ini sangat terkait dengan real-estate hunian.

“Kami sangat beruntuk mempunyai tim yang berpengalaman di industri ini dan berencana mengubah pasar komersial di Indonesia. Saat ini kami melihat pain point besar untuk mendapatkan data di pasar real-estate komersial, melakukan manajemen bangunan komersial, dan mencari perkantoran yang tepat untuk disewa secara mudah di Indonesia. Kami ingin menghancurkan status quo di pasar ini,” pungkas Petra.

Application Information Will Show Up Here

Storia Menjadi Usaha OLX Indonesia Menguasai Pasar Marketplace Properti

Melihat potensi listing properti yang terus menjamur, OLX Indonesia, yang sesungguhnya sudah memiliki layanan iklan baris di segmen ini, berusaha merangkul konsumen yang agak berbeda, dalam hal ini agen properti, dengan menghadirkan marketplace properti Storia sebagai anak perusahaan. Storia akan beradu secara langsung dengan Lamudi, Urbanindo, Rumah, dan Rumah123 yang lebih dulu hadir.

“Sesuai dengan namanya, Storia diharapkan bisa menjadi platform terlengkap pencarian iklan properti untuk semua konsumen berawal dari cerita,” kata CEO OLX Indonesia Daniel Tumiwa.

Aplikasi Storia sudah dapat diunduh di Google Play dan di App Store. Selain itu, Storia juga dapat diakses melalui desktop dan mobile site.

Storia mengedepankan konsep mempertemukan antara kebutuhan pencari properti (buyer) dengan agen properti sebagai penjual. Baru tersedia untuk kawasan Jabodetabek, Storia yang belum secara resmi meluncur kini telah memiliki lebih dari 20 ribu listing.

Ragam pilihan properti yang tersedia di Storia

Saat ini Storia telah memiliki lebih dari 1.000 agen properti sudah bergabung menjadi anggota hanya dalam waktu dua bulan. Di Storia sendiri terdapat beberapa kategori properti, mulai dari rumah, apartemen, hall dan gudang, tanah, properti komersial, dan kamar.

Terkait dengan sistem yang digunakan, Storia menggunakan sistem Atlastock. Dengan sistem ini, data properti yang sudah siap untuk dipasarkan dapat ditayangkan di dua portal sekaligus, yaitu Storia dan OLX Indonesia, hanya dengan satu kali proses sehingga akan lebih mempermudah dan mempercepat agen properti untuk melakukan penjualan.

“Agen properti akan mendapatkan premium service berupa tools yang dapat digunakan untuk melakukan pencatatan data properti secara lengkap dan mudah serta iklan propertinya dapat ditayangkan di dua website sekaligus, yaitu Storia dan OLX,” kata GM Storia Indonesia Marine Novita.

Sistem ini diklaim tidak hanya digunakan untuk menayangkan iklan properti, juga dapat digunakan untuk mengelola data properti secara lebih lengkap. Marine menyebutkan monetisasi yang akan dilakukan ke depannya adalah memberlakukan sistem membership dan pembelian feature untuk agen properti yang beriklan di Storia.

“Storia sudah dapat diakses di seluruh Indonesia, baik bagi pencari properti maupun agen properti yang akan mempromosikan propertinya melalui Storia. Untuk saat ini listing iklan properti yang ada di Storia masih berfokus di area Jabodetabek,” kata Marine.

Application Information Will Show Up Here

Mengenal NataProperty, Pemenang Top 100 Qualifier Echelon Indonesia 2016

Situs yang mempertemukan pengembang properti, agen-agen pemasaran, dan calon pembeli NataProperty, terpilih sebagai juara pertama dalam ajang Top 100 Qualifier Echelon Indonesia dan nantinya akan bertarung dengan startup lainnya di Echelon Asia Summit Juni 2016 mendatang.

Layanan yang didirikan oleh COO Sandra Vandhi, CEO Benny Saputro dan CMO Happy Murdianto, menawarkan smart selling tool untuk agen properti dan merupakan management property system yang dikembangkan Nata Solusindo sejak tahun 2015.

Situs NataPoperty bisa diakses secara gratis oleh pengembang properti dan agen-agen pejualannya. Kehadiran NataProperty mencoba menjawab kesulitan para agen dan developer terkait terbatasnya ketersediaan informasi dari developer ke agen, seperti ketersediaan unit ataupun harga serta ilustrasi pembayaran.

“Latar belakangnya kurang lebih kami melihat kesulitan developer-developer dalam mengimplementasikan system property management yang harganya mahal dan juga kesulitan mereka dalam mengatur agent-agen penjualan mereka, terutama untuk developer menengah bawah atau developer baru,” kata Sandra.

Lantas apa yan membedakan NataProperty dengan situs properti lainnya? Seperti ditegaskan Sandra, NataProperty secara khusus menargetkan pengguna dari perusahaan yang baru terjun ke dunia properti dan masih memerlukan panduan seputar SOP yang perlu diterapkan terkait dengan penjualan properti.

“Kami totally berbeda karena kami bukan listing property, namun property commerce marketplace, di mana real data stock ada di sistem kami,” kata Sandra.

Dengan mengedepankan sistem yang diperkirakan bernilai Rp 2 hingga 3 miliar, NataProperty mengklaim saat ini telah memiliki sekitar 20.000 agen yang tersebar di Jabodetabek dan telah menandatangani MOU dengan 10 pengembang. Dalam hal monetisasi, setiap unit yang terjual di NataProperty akan dikenakan biaya kepada developer sebesar 0,25 hingga 0,5%.

NataProperty rencananya akan meluncurkan aplikasi Android Mei mendatang dan mimpi besarnya adalah IPO di tahun 2020.

Bersaing di ajang Echelon Asia Summit 2016

NataProperty merupakan startup Indonesia yang dinilai memiliki potensi yang cukup besar untuk berkembang sebagai startup Indonesia, dan nantinya akan bersaing secara regional dengan startup lainnya di ajang Echelon Asia Summit 2016. Terkait kompetisi tersebut, NataProperty menegaskan kesiapannya.

“Kami yakin bisa juara karena konsep ini sangat fresh dan satu-satunya di Indonesia, bahkan mungkin di Asia. Kami memiliki passion dan latar belakang yang kuat di bidang property dan IT, para Founder kami mayoritas berpengalaman di bidang properti dan IT,” tuntas Sandra.

Infokost Mulai Layanan Pemesanan

Infokost memperluas layanannya dari sekedar informasi menjadi layanan perantara pemesanan. Dengan fitur Booking yang baru saja dibuka, Infokost kini memiliki sekitar 17.500 properti yang bisa dipesan di Jabodetabek, Pulau Bali, dan beberapa kota lain yang menjadi kota tujuan wisata. Infokost berharap layanan tambahan ini bisa memantapkan posisinya sebagai pemimpin pasar di segmen informasi tempat kos di Indonesia.

Kepada DailySocial, CEO Infokost Frandy Wirajaya mengemukakan latar belakang hadirnya layanan pemesanan ini adalah banyak permintaan konsumen untuk fitur ini. Mereka juga melihat potensi hunian sewa lainnya, di luar kos, seperti vila di daerah wisata. Dengan fokus Jabodetabek, Pulau Bali, dan sejumlah properti di kota tujuan wisata, Frandy menyebutkan 50% basisdata properti Infokost sudah menggunakan fitur Booking untuk kemudahan pemesanan. Saat ini mereka secara total memiliki 35 ribu properti yang terdaftar.

Sejauh ini Frandy memastikan pihaknya belum akan mengenakan biaya untuk layanan pemesanan ini. Ia mengatakan, “Saat ini Infokost belum memungut biaya atau fee untuk proses booking ini, baik untuk pemilik hunian atau pencari hunian sewa. Namun jika di kemudian hari akan mengenakan fee, maka fee yang dikenakan sangat kompetitif, karena ini merupakan service tambahan kami untuk para pemilik kost/hunian sewa.”

Terhadap persaingan secara head-to-head dengan layanan global Airbnb yang juga memiliki pasar di segmen ini, Frandy memastikan pihaknya yakin mampu bersaing karena mengklaim memiliki basisdata terbesar di Indonesia untuk jenis hunian sewa. Indokost disebutkan memiliki jaringan yang luas di kota-kota target sasaran.

Dibandingkan situs informasi penjualan atau penyewaan properti yang memiliki cukup banyak pemain, termasuk yang didukung oleh mereka yang bermodal besar, segmen penyewaan kamar kos memang memiliki target pasar tersendiri dan biasanya pengumpulan informasinya tidak mudah karena tidak menggandeng agen properti dalam pemasarannya.

Tanpa menyebutkan angka, Frandy menginginkan kehadiran fitur Booking bakal memantapkan posisi Infokost di segmen layanan hunian sewa di Indonesia. Selain mengandalkan situsnya, Infokost memiliki kelompok komunitas Kosmoklub dan kanal khusus di Kaskus untuk memperkuat positioning-nya.


Disclosure: DailySocial dan Infokost berada di bawah naungan induk perusahaan yang sama

Application Information Will Show Up Here

Induk Perusahaan Rumah123 Resmi Diakuisisi Secara Penuh oleh Real Estate Australia Group

Kemarin (18/2) Real Estate Australia (REA) Group, perusahaan media digital multinasional yang bergerak di bidang properti, mengumumkan secara resmi telah selesai mengakuisisi iProperty Group. iProperty Group adalah pemilik dari salah satu portal jaringan properti terkemuka di Asia, yaitu Rumah123. Akuisisi oleh REA ini resmi terjadi pada bulan November 2015 dengan total saham yang dibeli setara dengan AUD 578 juta, atau sekitar Rp 5,5 triliun.

Sebelum mengakuisisi secara penuh, REA telah mengakuisisi 17,22 persen saham iProperty pada tahun 2014. Setelah itu di bulan Juli 2015 REA meningkatkan kepemilikan saham menjadi 22,7 persen. Ini berujung pada pembelian sisa saham dengan harga empat dollar Amerika Serikat per lembar pada bulan November 2015.

Total saham yang dibeli setara dengan 578 juta dollar Australia, atau sekitar Rp 5,5 triliun. Keseluruhan nilai saham iProperty Group sendiri berada di kisaran 750,8 juta dollar Australia. Lewat akuisisi ini juga REA Group ingin mengukuhkan diri sebagai pemimpin pasar industri properti online di wilayah Asia Pasifik.

COO International and Developer REA Group Limited Arthur Charlaftis mengatakan, “Langkah ini merupakan game-changer untuk industri kami dan merupakan refleksi dari visi yang dimiliki oleh REA Group. Ekspansi internasional menjadi bagian besar dari strategi pertumbuhan REA Group. Dengan populasi lebih dari 500 juta orang, Asia Tenggara adalah pasar properti yang memiliki pertumbuhan tercepat di dunia dengan kaum menengah yang tumbuh cepat dan memiliki ketertarikan memasuki pasar properti.”

Sementara itu CEO iProperty Group Georg Chmiel mengatakan, “Ini adalah akselerator utama [bagi kami] karena secara signifikan akan meningkatkan profil pertumbuhan kedua perusahaan. Di sisi lain akuisisi ini memberikan konsumen, […] para pembeli properti, dan investor kesempatan untuk memasuki pasar yang lebih luas.”

Georg juga menekankan bahwa iProperty Group akan tetap menjadi iProperty Group meski telah diakuisisi dan akan tetap menjalankan bisnis serta operasional seperti biasanya.

Saat ini iProperty sendiri telah beroperasi di enam negara Asia sebagai portal properti online. Keenam negara yang dimaksud adalah Hong Kong, Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina.

Rumah123 dan operasionalnya di Indonesia setelah akuisisi induk perusahaan

Setelah lama tak terdengar kabaranya, nama Rumah123 kini kembali bersamaan dengan berita akuisisi iProperty yang merupakan induk perusahaannya. Melalui akuisisi ini ada beberapa hal baru yang diadopsi Rumah123 dalam menyambut tahun 2016. Mulai dari tampilan antarmuka yang baru hingga kerja sama strategis.

Berdasarkan keterangan yang kami terima, pihak Rumah 123 telah merilis tampilan terbaru untuk homepage mereka yang lebih clean dan responsive. Langkah ini diambil untuk memudahkan pengunjung dalam mencari kebutuhan properti mereka dan juga demi memperkuat brand awareness dari Rumah123.

Poin berikutnya yaitu mengenai fitur-fitur baru. Awal tahun ini Rumah123 menyebutkan telah meluncurkan dua fitur baru, yaitu editorial dan Global Search. Fitur Global Search adalah mesin pencari terbaru Rumah123 dengan konsep auto detect yang diklaim dapat memudahkan pengunjung dengan memberikan lebih banyak pilihan pencarian Rumah, Apartemen, Ruko, Tanah, dan Komersial.

Satu hal yang menarik dari sisi teknologi adalah peluncuran iProperti IQ yang berbasis teknologi Big Data. Nantinya, seluruh data seluruh data yang dimiliki oleh Rumah123.com akan diolah kembali oleh divisi business intelligence untuk menjadi rangkaian data yang komprehensif. Bahkan dalam pemberitaan Okezone, Rumah123 disebutkan berambisi untuk jadi Google-nya Indonesia di bidang properti dengan memberdayakan iProperti IQ.

Data olahan dari iProperti IQ nantinya bisa berupa karakter, tren, dan analisis konsumen yang berguna bagi pengguna Rumah123.com maupun rekan agen properti, pengembang, penyedia jasa KPR dan produk terkait dengan properti untuk bantu mengambil keputusan dalam memasuki pasar yang paling tepat untuk produk mereka.

Di sisi offline, Rumah123 juga akan menerbitkan majalah Rumah123 yang disiapkan sebagai majalah tahunan. Majalah ini diharapkan dapat menjadi panduan pembaca untuk memilih properti yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.

Terakhir, Rumah123.com juga telah meresmikan kerja sama eksklusif dengan Qlue yang telah berperan aktif dalam mendukung program smart city yang diusung Pemprov DKI. Lewat kerja sama ini Rumah123 diharapkan dapat menyiapkan dan mengintegrasikan berbagai data terkait properti yang dapat digunakan oleh masyarakat.

Application Information Will Show Up Here