Qualcomm Berikan Kemampuan 5G pada Chipset Entry Level Snapdragon 480

Selama ini, perangkat yang memiliki kemampuan untuk terkoneksi dengan jaringan 5G masih pada kelas-kelas premium dan mainstream. Hal tersebut dikarenakan cip seperti Snapdragon 865 dan 765 sudah memiliki modem 5G. Hal tersebut tentu saja belum bisa dirasakan oleh para pengguna yang hanya mampu membeli perangkat entry level. Namun, Qualcomm sepertinya sudah memperhitungkan masalah tersebut.

Qualcomm baru sama memperbarui jajaran chipset seri 400 mereka. Qualcomm memperkenalkan Snapdragon 480 yang dilengkapi dengan kemampuan untuk terkoneksi pada jaringan 5G yang akan datang. Chipset ini dibangun pada proses pabrikasi 8nm yang sudah terpasang modem Snapdragon X51 5G yang terintegrasi dengan dukungan untuk jaringan mmWave dan Sub-6 GHz mode Standalone (SA) and Non-standalone (NSA); Time Division Duplexing (TDD), Frequency Division Duplexing (FDD), dan Dynamic Spectrum Sharing (DSS).

“Qualcomm Technologies terus mempercepat komersialisasi 5G secara global untuk menjadikan smartphone 5G lebih mudah diakses, terutama saat seluruh orang di dunia terus terhubung dari jarak jauh,” sebut Kedar Kondap, Vice President, Product Management, Qualcomm Technologies, Inc. “Snapdragon 480 5G Mobile Platform akan terus melampaui ekspektasi OEM serta konsumen dalam menghadirkan fitur kelas atas dan menengah dengan harga yang terjangkau.”

Snapdragon 480 5G Mobile Platform - Logo - Indoors

Snapdragon 480 juga menawarkan antena WiFi 2×2 dan mampu terkoneksi dengan jaringan WiFi 6. Selain itu, smartphone dengan kelas mainstream ke bawah juga bakal memiliki Bluetooth 5.1 yang bisa terkoneksi dengan kebanyakan perangkat audio nirkabel yang ada saat ini. Selain itu, SD 480 juga memiliki GPS Dual-frequency dan NavIC untuk menentukan lokasi dengan lebih akurat.

Pada sisi kinerja, Snapdragon 480 ternyata sudah mengadopsi CPU Cortex A76 yang kencang pada Kryo 460 Gold-nya. Pada sisi cluster hemat daya, diisi oleh Kryo 460 Silver. Berikut adalah spesifikasi dari Snapdragon 480

CPU 2x Kryo 460 Gold (Cortex A76) 2 GHz

6x Kryo 460 Silver (Cortex A55) 1,8 GHz

GPU Adreno 619
Modem Snapdragon X51 5G
Konektivitas mmWave + Sub-6 Ghz; Wi-Fi 6; Bluetooth 5.1
RAM 2x 16-bit @ 2133MHz LPDDR4x
ISP Spectra 345 hingga 64 MP
DSP Hexagon 686

Jika dilihat, Snapdragon 480 bisa menggunakan kamera hingga resolusi 64 MP dengan Spectra 345. Hal ini tentu saja bakal membuat perangkat-perangkat dengan harga murah mampu mengambil gambar dengan resolusi tinggi dengan metode quad bayer. ISP yang satu ini juga mampu menangkap gambar dari tiga kamera secara bersamaan. Selain itu, SD 480 juga mampu menangkap tidak video dengan resolusi 720p secara bersamaan.

Saat ini, smartphone gaming sudah dilengkapi dengan layar yang memiliki refresh rate tinggi. Snapdragon 480 juga mampu memberikan tampilan dengan refresh rate 120Hz pada resolusi FHD+. Jadi, kita bisa berharap bahwa tahun 2021 merupakan awal dari smartphone dengan harga rendah yang memiliki layar yang lebih baik.

Qualcomm Snapdragon 480 tentunya bakal menarik pada saat dibenamkan pada smartphone dengan harga yang terjangkau. Kabarnya, para produsen smartphone seperti vivo, Oppo, Xiaomi, Motorola, dan Nokia akan mengeluarkan perangkat dengan Snapdragon 480 ini pada kuartal pertama tahun 2021. Tentunya, kita juga berharap bahwa dengan hadirnya perangkat 5G dengan harga yang terjangkau membuat pemerintah bisa mempercepat hadirnya jaringan tersebut di Indonesia.

Qualcomm Ungkap Hasil Benchmark Chipset Flagship Snapdragon 888

Qualcomm mengumumkan 5G Mobile Platform Snapdragon 888 pada awal bulan Desember. Kini Qualcomm secara resmi mengungkap hasil benchmark dari chipset flagship tahun 2021 tersebut.

Sebagai pengingat, Snapdragon 888 dibangun pada teknologi proses 5nm dengan AI Engine generasi keenam. Serta, untuk pertama kalinya menggunakan core Kryo 680 berbasis Arm Cortex-X1 dengan kecepatan 2,84GHz, berpadu dengan GPU Adreno 660.

Pengujian dilakukan pada perangkat referensi Qualcomm khusus yang ditenagai oleh Snapdragon 888 dengan konfigurasi sebagai berikut. RAM 12GB LPDDR5, penyimpanan UFS 3.0 512GB, dan perangkat tersebut mengemas layar 6,65 inci beresolusi 1080p dengan refresh rate 120Hz.

Tiap benchmark dilakukan sebanyak tiga kali untuk memberikan nilai rata-rata dan perangkat tersebut menggunakan pengaturan default. Daftar benchark yang diuji oleh Qualcomm mencakup AnTuTu, GeekBench, GFXBench Aztec Normal dan Manhattan 3.0, Ludashi AiMark, AITuTu, MLPerf dan UL Procyon.

Dimulai dengan AnTuTu versi 8.3.4, Snapdragon 888 mencetak skor rata-rata 735.439 poin yang merupakan rekor baru untuk platform ini. Sebagai pembanding, di posisi top saat ini ada Huawei Mate 40 Pro+ dengan Kirin 9000 5G dengan nilai 698.654 poin. Sedangkan, pendahulunya (Snapdragon 865) meraih skor tertinggi 671.045 poin pada Xiaomi Mi 10 Ultra.

Sementara, Geekbench versi 5.0.2 menghasilkan 1.135 poin untuk single-core dan 3.794 poin untuk multi-core. Pada Snapdragon 865, single-core meraih 900 poin dan 3.400 untuk multi-core. Ini berarti, kinerja Snapdragon 888 naik sekitar 20% untuk single-core dan hampir 10% untuk multi-core dibanding pendahulunya.

Qualcomm 2

Kemudian untuk GFX Bench mengungkap GPU Adreno 660 baru pada Snapdragon 888 mendapat nilai rata-rata 86 fps pada uji Aztec Ruins Vulcan dan 169 fps pada Manhattan 3.0. Data selengkapnya, bisa dilihat pada tabel dan video di atas.

Sumber: GSMArena

Google dan Qualcomm Mengerjakan Project Treble, Perpanjang Umur Smartphone Android

Bagi pengguna smartphone Android, terutama kelas menengah ke bawah dan model lama, pembaruan sistem operasi ke versi terbaru merupakan hal yang tak pasti. Sangat berbeda dengan perangkat iOS, pengguna iPhone mendapat dukungan pembaruan OS hingga empat tahun terhitung sejak perangkat tersebut dirilis.

Kabar terbaru, Google dan Qualcomm telah menjalin kerja sama yang akan sangat menguntungkan bagi para pengguna Android. Mereka bersama-sama mengerjakan Project Treble yang bertujuan untuk menyederhanakan pembaruan OS Android sehingga produsen perangkat (OEM) lebih mudah meningkatkan smartphone dan tablet yang menggunakan chipset Qualcomm ke versi Android yang lebih baru.

Sebagai informasi, saat ini smartphone Google Pixel dan flagship Samsung mendapatkan dukungan pembaruan OS utama selama tiga tahun. Namun dengan Project Treble yang dikerjakan bersama Qualcomm, memungkinkan smartphone Android mendapatkan empat versi OS dan pembaruan keamanan empat tahun.

Project Treble yang lama
Project Treble yang baru

Bermula pada tahun 2017, Google merancang ulang Android menjadi lebih modular sehingga memungkinkan pembaruan menjadi lebih mudah dan lebih cepat untuk diterapkan. Dengan Project Treble, OEM dapat memperbarui framework OS tanpa harus mengubah implementasi vendor dan solusi baru Google akan mengurangi upaya yang diperlukan untuk menghadirkan pembaruan Android terbaru sehingga dapat mendukung perangkat mereka untuk jangka waktu yang lebih lama.

Namun mungkin perlu beberapa tahun sampai pengguna smartphone Android dapat merasakan manfaat yang diciptakan oleh program ini. Hal itu karena saat ini Qualcomm hanya membuat komitmen untuk perangkat masa depan, dimulai dengan Snapdragon 888 – chipset yang akan digunakan oleh smartphone flagship tahun 2021.

Google juga memberi gambaran dampak adanya Project Treble, saat Android 11 dirilis sudah ada sebanyak 667 juta perangkat yang sudah jalankan Android 10. Sekitar 10,82% di antaranya mendapatkan pembaruan secara over-the-air (OTA).

Sumber: The Verge

Qualcomm Umumkan Chipset Snapdragon 678 Mobile Platform

Chipset Snapdragon 6 series banyak ditemukan pada smartphone kelas menengah dengan harga terjangkau dan salah satu model SoC 4G LTE paling top ialah Snapdragon 675. Kini Qualcomm telah mengumumkan Snapdragon 678 Mobile Platform sebagai penerus Snapdragon 675 yang dirilis tahun 2018.

Snapdragon 678 ini bertujuan untuk menghadirkan peningkatan performa dengan kecepatan inti CPU Kryo 460 hingga 2,2GHz dan pengalaman hiburan yang imersif dengan peningkatan performa GPU Adreno 612. Serta, konektivitas lebih cepat dengan modem Snapdragon X12 LTE dan kemampuan fotografi yang lebih baik dengan Spectra 250L ISP.

Kami memiliki peran strategis untuk mendukung OEM dalam menghadirkan perangkat generasi berikutnya dengan fitur dan performa yang banyak dinantikan oleh konsumen. Snapdragon 678 menghadirkan kemampuan mobile yang banyak diminati untuk hiburan sehari-hari, dengan kecepatan luar biasa cepat melalui koneksi yang dapat diandalkan dan daya tahan baterai yang tahan lama untuk konsumen di seluruh dunia,” ungkap Kedar Kondap, Vice President, Product Management, Qualcomm Technologies, Inc.

Untuk spesifikasi lebih detail, SoC Snapdragon 678 ini masih dibangun pada teknologi proses 11nm. Dengan CPU octa-core Kryo 460 dan GPU Adreno 612, namun inti Cortex A76 meningkat dari 2,0GHz menjadi hingga 2,2GHz. Kombinasi tersebut mendorong proses rendering grafis yang lebih cepat, memungkinkan tampilan visual yang tajam dan nyata pada frame rate tinggi dengan frame drop minimum. Snapdragon 678 juga telah dioptimalkan untuk Unity, Messiah, NeoX, dan Unreal Engine 4.

Snapdragon 678 dirancang untuk menyediakan koneksi cepat bagi pengguna, bahkan di daerah padat, sehingga mereka dapat melakukan streaming video, serta menikmati navigasi dan lokasi yang akurat secara real-time. Berkat modem LTE Snapdragon X12 mendukung carrier aggregation yang mendorong kecepatan unggah dan unduh, masing-masing hingga 600 Mbps dan 150 Mbps ditambah waktu respons yang cepat. Koneksi ini juga mendukung semua mode seluler utama, ditambah dengan Licensed Assisted Access (LAA) untuk peningkatan kapasitas.

Kemampuan fotografi pada Snapdragon 678 juga meningkat berkat Spectra 250L ISP, yang mana mendukung tiga kamera sampai dengan 48MP dengan zero shutter lag dan mendukung kamera ganda hingga 16MP. Di samping itu, pengguna juga dapat merekam video 4K tanpa batas dengan fitur video seperti slo-mo, optical zoom 5x, dan portrait mode.

Fitur Utama Chipset Flagship Qualcomm Snapdragon 888

Pada acara tahunan Snapdragon Tech Summit Digital 2020, Qualcomm memperkenalkan chipset flagship terbarunya – Snapdragon 888 5G Mobile Platform. Platform terbaru ini membawa inovasi-inovasi mobile terdepan di industri, seperti konektivitas 5G, artificial intelligence (AI), gaming, dan kamera.

Bila kemarin masih sebatas preview, kali ini Qualcomm sepenuhnya mengungkap semua detail spesifikasinya. SoC ini dirancang dengan teknologi proses 5nm, yang menyuguhkan performa kencang dengan konsumsi daya efisien.

Snapdragon 888 merupakan CPU subsystem komersil pertama yang berbasis Arm Cortex-X1 dengan core Kryo 680 yang menjanjikan peningkatan hingga 25% dari pendahulunya dan menembus kecepatan 2,84GHz. Berpadu GPU Adreno 660 yang membawa peningkatan performa rendering grafis hingga 35%.

snapdragon-888-chip-case

Snapdragon 888 disenjatai dengan Snapdragon Elite Gaming yang lengkap. Pengguna dapat merasakan permainan yang sangat lancar pada kualitas grafis HDR tertinggi dengan kemampuan desktop-level. Snapdragon 888 membawa Variable Rate Shading (VRS) untuk pertama kalinya dalam perangkat mobile yang meningkatkan game rendering hingga 30% dan Game Quick Touch yang meningkatkan tingkat respon hingga 20%.

Untuk konektivitas, Snapdragon 888 mengandalkan Snapdragon X60 5G Modem-RF System generasi ketiga yang terintegrasi dengan dukungan 5G sub-6 carrier aggregation dan mmWave. Modem 5G ini menawarkan kecepatan downlink hingga 7,5 Gbps dan uplink hingga 3 Gbps.

Bersama Qualcomm FastConnect 6900 Mobile Connectivity System dengan Wi-Fi 6E berkapasitas 6 GHz yang dapat mencapai kecepatan hingga 3,6 Gbps dan memiliki latensi lebih rendah. FastConnect 6900 juga membawa kelas baru pada audio, dengan dukungan untuk Bluetooth 5.2, antena dual Bluetooth, Qualcomm aptX suite, penyiaran audio dan optimalisasi modulasi dan coding.

AI Engine generasi keenam pada Snapdragon 888 telah dirancang ulang sepenuhnya dengan prosesor Hexagon 780 yang menghasilkan performa 26 tera operations per second (TOPS). Platform ini ditingkatkan lebih jauh dengan Qualcomm Sensing Hub generasi kedua, yang mengintegrasikan prosesor AI rendah daya khusus untuk penggunaan seperti screen awake, deteksi pergerakan dan aktivitas lainnya.

Semua dimungkinkan dengan kesadaran kontekstual dan mengombinasikan aliran data baru, seperti konektivitas 5G, WiFi, dan Bluetooth. Software AI Engine Direct terbaru akan menyediakan fleksibilitas bagi pengembang untuk menjalankan aplikasi on device generasi selanjutnya yang ditenagai oleh AI pada kinerja maksimum.

Snapdragon 888 juga merupakan chipset pertama dengan Triple Image Signal Processor (ISP) menggunakan Spectra 580 ISP, yang mampu menangkap gambar dari tiga kamera bersamaan pada kecepatan processing hingga 2,7 gigapixel per second. Pengguna juga dapat menikmati penangkapan gambar burst 120fps untuk menangkap foto aksi dengan sangat cepat dan resolusi tinggi atau menangkap tiga video berkualitas 4K HDR dalam waktu bersamaan. Selain itu, juga terdapat penangkapan foto dengan kedalaman warna 10-bit pada format HEIF.

Qualcomm Umumkan Snapdragon 888, Chipset Smartphone Flagship Tahun 2021

Qualcomm telah mengumumkan 5G Mobile Platform Snapdragon 888 lewat acara virtual bertajuk ‘Snapdragon Tech Summit Digital’. Detail spesifikasi CPU dan GPU pada Snapdragon 888 masih belum diungkap semuanya, namun yang pasti membawa peningkatan signifikan pada AI, pengalaman gaming, kemampuan kamera, dan juga konektivitas 5G.

SoC Snapdragon 888 ini dilengkapi AI Engine generasi keenam, menggunakan prosesor Hexagon yang dirancang ulang sepenuhnya dan menghasilkan performa 26 tera operations per second (TOPS). Sebagai pembanding, Snapdragon 865 dinilai 15 TOPS dan 11 TOPS untuk chipset Apple M1.

Kemudian fitur Snapdragon Elite Gaming generasi ketiga membawa peningkatan paling signifikan dari chipset Qualcomm pada performa GPU Adreno. Termasuk updateable GPU driver, Desktop Forward Rendering, dan frame rates mencapai 144 frames per second (fps).

Selain itu, Spectra ISP juga meningkatkan komputasi fotografi. Sistem dapat menangkap foto dan video pada 2,7 gigapixel per detik atau sekitar 120 foto pada resolusi 12MP, yang mana 35% lebih cepat dibanding generasi sebelumnya.

Soal konektivitas, Snapdragon 888 dilengkapi 5G Modem-RF System generasi ketiga Snapdragon X60. Memungkinkan kompatibilitas global dengan menawarkan mmWave dan sub-6 pada seluruh pita-pita besar di dunia, serta mendukung 5G carrier aggregation, multi-SIM global, stand alone, non-stand alone, dan Dynamic Spectrum Sharing. Sementara untuk konektivitas lokal, mengandalkan WiFi 6E dan Bluetooth 5.2.

Smartphone flagship terbaru Xiaomi Mi 11 dipastikan akan menjadi salah satu yang pertama hadir dengan dukungan Snapdragon 888. Disusul smartphone flagship dari sederet OEM berikut yang akan dijumpai pada tahun 2021 mendatang. Meliputi ASUS, Black Shark, Lenovo, LG, MEIZU, Motorola, Nubia, realme, OnePlus, OPPO, Sharp, vivo, Xiaomi, dan ZTE.

Sumber: GSMArena

Microsoft Perkenalkan Pluton: Prosesor untuk Keamanan PC

Sistem operasi Windows memang tidak dipungkiri masih menjadi salah satu yang paling populer. Oleh karena itu, banyak sekali serangan dan malware terhadap komputer yang menggunakan sistem operasi tersebut. Oleh karena itu, Microsoft pun membangun sebuah sistem keamanan yang nantinya bakal dipasang pada prosesor AMD dan Intel.

Prosesor keamanan tersebut dinamakan Pluton. Pluton merupakan prosesor khusus yang digunakan pada konsol game XBOX. Pluton juga memanfaatkan fitur standar yang ditemukan pada prosesor EPYC dari AMD. Nantinya Intel juga bakal mengadopsi standar tersebut pada prosesor mereka untuk mengamankan sebuah komputer.

Tidak hanya dengan AMD dan Intel saja, Microsoft juga bekerja sama dengan Qualcomm untuk membuat keamanan yang lebih kuat dalam mencegah serangan sampai ke tingkat serangan pada firmware. Microsoft juga akan menggunakan teknologi ini untuk merampingkan pembaruan firmware melalui Pembaruan Windows.

Chip-to-cloud-security

Pluton secara tidak langsung hadir karena banyak serangan yang saat ini ditujukan pada TPM atau Trusted Platform Module. TPM menyimpan segala bentuk enkripsi pada Windows seperti Bitlocker dan Windows Hello. Namun, saat ini banyak sekali hacker yang ingin menembus enkripsi TPM sehingga cukup membahayakan sistem.

Teknologi ini pernah digunakan oleh AMD dengan ASP (AMD Security Processor) pada konsol XBOX di tahun 2013. AMD menggunakan prosesor ARM Cortex A5 sehingga dapat terlindungi dari serangan seperti Spectre. Prosesor ARM ini bertugas untuk menyediakan manajemen kunci enkripsi yang aman. Pendekatan ini juga dilakukan oleh AMD pada prosesor terbarunya seperti EPYC.

Intel juga berencana menghadirkan Pluton kepada para pelanggan mereka dalam skala yang besar. Akan tetapi, Intel belum memberitahukan kapan mereka bakal mengadopsi Pluton pada prosesor mereka. Namun untuk sementara itu, Intel akan terus menggunakan fitur vPro mereka yang sudah hadri pada SKU-SKU tertentu.

Pluton menggunakan teknologi Secure Hardware Cryptography Key (SHACK) yang bakal mencegah kemungkinan kunci kriptografi terpapar, bahkan ke firmware Pluton itu sendiri, yang pada akhirnya akan melindungi informasi pengguna dari serangan fisik. Prosesor Pluton akan meniru TPM untuk menjaga kompatibilitas luas dengan API seperti BitLocker dan System Guard. Prosesor Pluton mengamankan proses pembaruan firmware, merampingkan proses Pembaruan Windows untuk menyediakan metode yang lebih terpadu dan konsisten untuk memperbarui firmware sistem.

Sumber: MicrosoftTomshardware

[Hands-on] Samsung Galaxy Z Fold 2: Resmi Hadir di Indonesia untuk para Luxury Tech

Generasi ketiga smartphone lipat dari Samsung akhirnya tiba di Indonesia. Saat ini, Samsung sedang mengadakan pre-order untuk Samsung Galaxy Z Fold2. Perangkat yang satu ini ternyata membawa teknologi layar yang lebih baru lagi dibandingkan dengan Fold generasi pertama.

Smartphone baru ini ditujukan bagi mereka yang disebut Samsung sebagai luxury tech. Golongan Luxury Tech yaitu mereka yang mengapresiasi inovasi dan kerap menjadi yang pertama dalam mengadopsi teknologi mutakhir, serta memandangnya sebagai sebuah kemewahan untuk mendukung hidup yang lebih baik. Jadi memang pangsa pasar yang dituju sudah berbeda dari Galaxy S dan Note.

Galaxy Z Fold2 - Closed

Perubahan yang cukup bisa saya rasakan adalah pada saat membuka Samsung Galaxy Z Fold2 menjadi tablet. Layarnya tidak lagi kenyal seperti yang ada pada Samsung Galaxy Z Fold pertama. Layar ini bernama Samsung Ultra Thin Glass dengan teknologi DynamicAMOLED 2x, membuatnya menjadi lebih kokoh jika dibandingkan dengan pendahulunya. Di atas layar tersebut sudah ditambahkan sebuah lapisan tahan goresan yang melindungi lapisan utamanya.

Saat tertutup, Z Fold2 terlihat seperti sebuah smartphone dengan layar panjang. Layar Super AMOLED tersebut ternyata sudah menggunakan Gorilla Glass Victus terbaru yang diklaim lebih tahan terhadap benturan. Engsel yang ada pada Z Fold2 juga didesain tersembunyi dan telah diuji sampai 200.000 kali buka tutup.

Samsung Galaxy Z Fold2 juga membawa kemampuan untuk melakukan multi tasking. Dengan menggunakan menu yang ada pada sebelah kanan, membuat pengguna bisa membuka tiga aplikasi sekaligus. Saya beberapa kali mencoba menggunakan Chrome, Gmail, dan Gallery dan tanpa masalah sekalipun.

Galaxy Z Fold2 - Back

Kameranya juga membawa setting yang baru. Pada perangkat ini, Samsung tidak menyematkan kamera dengan resolusi 108MP. Namun, tiga buah kamera dengan resolusi 12 MP ada pada bagian belakangnya. Dua kamera selfie juga terpasang dengan resolusi 10 MP yang terdapat pada bagian depan dan bagian dalamnya.

Samsung Galaxy Z Fold2 memiliki spesifikasi sebagai berikut

SoC Qualcomm Snapdragon 865
CPU Kryo 585 Gold 3.09 GHz + 3x Kryo 585 Gold 2.40 GHz + Kryo 585 Silver 1.80 GHz
GPU Adreno 650
Layar Depan 6.2″ Super AMOLED 2260×816 Gorilla Glass Victus
Layar Dalam 7.6” QXGA+ Dynamic AMOLED 2X Display Infinity Flex Display 2208 x 1768 120 Hz
RAM 12 GB
Penyimpanan internal 256 GB UFS 3.1
Dimensi Tertutup 68.0 x 159.2 x 16.8mm
Dimensi Terbuka 128.2 x 159.2 x 6.9mm
Kamera Belakang 12 MP (utama) + 12 MP (Ultrawide) + 12 MP (Telephoto)
Kamera Depan 10 MP
Kamera Dalam 10 MP
Bobot 282 gram
Baterai 4500 mAh

Di Indonesia, Galaxy Z Fold2 dijual dengan harga Rp33.888.000, serta tersedia dalam 2 pilihan warna, Mystic Black dan Mystic Bronze.

Layar Lebih Baik: Tidak lagi was-was

Pada Samsung Galaxy Z Fold pertama, kita mendengar bahwa layar dari smartphone ini sangat mudah rusak. Apalagi, setelah salah satu kanal Youtube memperlihatkan lapisan yang ada pada layar Z Fold justru membuat rusak saat dicabut. Padahal, goresan pada layar kerap terjadi pada saat penggunaan.

Hal tersebut pun saya tanyakan langsung kepada Taufik Furqan selaku Product Marketing Manager Samsung Mobile, Samsung Electronics Indonesia. Hal tersebut dikarenakan pada layar dalamnya, sudah terpasang sebuah lapisan anti gores. Dan saat sudah banyak goresan, apakah aman untuk menggantinya sendiri dengan lapisan lain seperti hydrogel.

Galaxy Z Fold2 - Opened

Taufik mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada layar yang diproduksi dengan standar seperti Gorilla Glass untuk yang foldable. Namun, kekuatan layarnya sudah diuji hingga 200 ribu kali buka tutup dan lebih baik dari generasi pertamanya.

Untuk lapisan anti gores yang terpasang, ternyata memang khusus dibuat untuk Samsung UltraThin Glass tersebut. Jadi pada saat ingin menggantinya, Samsung menyarankan untuk menggantinya di service center. Taufik sendiri tidak menyarankan untuk mencabut lapisan tersebut sendiri karena memang sudah disesuaikan dengan ultra thin glass-nya.

Mengapa tidak menggunakan 108 MP?

Samsung memiliki sebuah kebanggaan tersendiri terhadap sensor kamera yang mereka ciptakan. Dengan resolusi sangat tinggi, yaitu 108 MP, kameranya dapat menangkap gambar dengan detail yang lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya. Namun ternyata, pada Samsung Galaxy Z Fold2 resolusi kameranya hanya 12 MP saja.

Taufik mengatakan bahwa Fold memang ditujukan kepada para luxury tech dimana yang paling utama adalah penggunaan layar yang lebar. Yang kedua adalah penggunaan multi windows experience yang mampu menampilkan tiga aplikasi sekaligus. Dua faktor ini merupakan yang utama Samsung kembangkan pada Fold.

Galaxy Z Fold2 - Buttons

Selanjutnya adalah hal-hal lain seperti kamera. Walaupun sama-sama menggunakan 12 MP, namun sensor dan hasil gambarnya sudah lebih baik dibandingkan dengan generasi pertamanya. Samsung pun juga membuat kamera ultra wideangle dan telephoto-nya memiliki resolusi yang sama, sehingga membuat kameranya memiliki kelas yang sama dengan lini Galaxy S20.

Hands-On

Saat menerima Samsung Galaxy Z Fold2, saya diberitahukan bahwa smartphone ini hanya untuk demo saja. Dengan aturan IMEI yang diberlakukan, membuat perangkat yang saya dapatkan tidak bisa dipakai untuk melakukan panggilan melalui jaringan seluler.

Sayang memang, waktu yang diberikan oleh Samsung untuk mencoba smartphone ini kurang lama karena pada akhir pekan saya harus mempersiapkan kebutuhan keluarga karena ada acara. Jadi, saya tidak bisa mencobanya dengan mendalam.

Galaxy Z Fold2 - Multitasking

Hal pertama yang saya coba tentu saja layar dalamnya yang sebesar tablet. Saat menyentuhnya, memang yang terasa bukanlah bahan seperti plastik yang ada pada Fold pertama. Kali ini layarnya sudah lebih keras sehingga tidak perlu berhati-hati saat menekannya. Selain itu, saya juga melihat lapisan anti gores pada layar dalamnya tersebut.

Seperti yang sudah dikatakan oleh Taufik, lapisan anti gores ini sudah dibuat khusus untuk Samsung Galaxy Z Fold2. Jika saya memiliki smartphone ini, tentu saja layar dalamnya tidak akan lepas dari lapisan hydrogel yang lebih baik dalam menahan goresan.

Lapisan anti gores yang terpasang di bagian dalamnya ternyata harus sering dilap. Pasalnya, lapisan anti goresnya sangat ramah terhadap sidik jari. Saya harus membersihkannya berkali-kali saat menggunakannya untuk memainkan beberapa game ringan.

Dengan resolusi layarnya yang 22,5:18, membuat tidak semua aplikasi dapat berjalan sesuai dengan dimensi layarnya. Contohnya Instagram, aplikasi ini akan menampilkan dua ruang kosong pada kiri dan kanannya. Jadi, gambar yang ditampilkan sama seperti sebuah smartphone pada posisi portrait.

Galaxy Z Fold2 - Camera fold

Hal kedua yang saya coba tentu saja kameranya. Saat mengambil beberapa gambar, saya melihat hasilnya cukup mengesankan pada layar Fold2. Warna serta ketajamannya cukup baik saat dilihat. Namun, saat gambarnya saya pindah ke laptop, lain lagi ceritanya.

Gambar yang ada terasa sedikit washed out saat di zoom 100%. Hasil seperti ini tentu saja cukup terasa jika dibandingkan dengan hasil dari Galaxy S20. Namun, hari ini (tanggal 29 September 2020) saya mendengar dari seorang rekan media bahwa ada system update yang sepertinya memperbaiki hasil kameranya. Sayang memang, saya tidak sempat mencobanya karena harus dikembalikan.

Mode pengambilan gambar pada Galaxy Z Fold2 juga beragam. Yang pasti, kamera terbaik pada smartphone ini terletak pada bagian belakangnya. Jadi, gunakanlah kamera pada bagian belakangnya untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Hal tersebut termasuk mengambil swafoto.

Galaxy Z Fold2 - Selfie with main cam

Jika mengambil gambar dengan posisi Z Fold2 ditutup, maka pengoperasiannya dilakukan pada layar luarnya. Saat dibuka, pengoperasian akan dilaksanakan pada layar bagian dalamnya. Dan jika layarnya ditekuk 90 derajat, maka bagian yang berdiri akan menjadi viewfinder dan bagian yang tertidur akan menjadi ruang untuk tombol dan galeri foto.

Satu hal yang menurut saya menarik adalah pengambilan gambar swafoto dengan kamera belakang. Yang saya lakukan adalah menekan tombol pada bagian kiri atas yang hanya bertuliskan off. Klik tombol tersebut dan baliklah Z Fold2 tersebut, maka layar depan akan menampilkan gambar dari kamera utamanya. Hasilnya? Sebuah foto selfie berukuran 12 MP terbaik yang bisa diberikan oleh Galaxy Z Fold2.

Hal ketiga adalah melakukan benchmarking. Pada Galaxy Z Fold2, saya sudah melakukan benchmark dengan dua aplikasi, yaitu Antutu dan GeekBench 5. Hasilnya pun menakjubkan dan bahkan lebih cepat dari seri Galaxy S dan Note yang dikeluarkan di Indonesia. Berikut adalah hasilnya

Galaxy Z Fold2 - Antutu Galaxy Z Fold2 - GeekBench 5

Sayang memang, waktu yang diberikan oleh Samsung cukup sempit sehingga saya tidak bisa melakukan pengujian lain seperti bermain game. Mungkin suatu saat nanti, Samsung bakal meminjamkan kembali Galaxy Z Fold2 untuk diuji secara mendalam. Overall, saya puas bisa menjadi sultan dalam waktu tiga hari.

Qualcomm Merilis Snapdragon 750G, Mendukung mmWave 5G dan AI Engine Generasi ke-5

Qualcomm telah mengumumkan mobile platfrom dengan konektivitas 5G terbarunya, Snapdragon 750G. Ia adalah penerus Snapdragon 730G dan menggunakan modem 5G X52 yang sama seperti yang digunakan oleh Snapdragon 765G dengan kecepatan download hingga 3,7 Gbps.

Modem 5G X52 ini membawa solusi global, mendukung teknologi mmWave dan sub-6 Ghz. Serta, mode standalone (SA) dan non-standalone (NSA), Time Division Duplex (TDD), Frequency Division Duplex (FDD), Dynamic Spectrum Sharing (DSS), serta roaming global dan multi-SIM.

Chipset Snapdragon 7 series anyar ini juga sudah dibekali AI Engine generasi ke-5 dengan operasi AI sampai 4.0 Trillion Operations Per Second (TOPS), meningkat sampai 20% dibandingkan dengan Snapdragon 730G. Serta, dilengkapi dengan Sensing Hub, Aqstic Echo Cancellation, dan Noise Suppression (ECNS) berbasis AI. Bahkan dengan satu mikrofon dapat mengurangi kebisingan latar atau background noise seperti suara konstruksi, anak-anak, anjing menggonggong, atau suara sirine.

Soal performa, SoC yang dibangun pada process technology 8nm ini mengemas CPU octa-core Kryo 570 berkecepatan 2,2 GHz dengan peningkatan kinerja 20% dan 10% render grafis dari GPU Adreno 619 dibanding Snapdragon 730G. Snapdragon 750G menawarkan beberapa fitur Snapdragon Elite Gaming seperti Game Color Plus dan Adreno HDR Fast Blend yang siap untuk rendering grafis HDR10 secara efisien. Berikut perbandingannya:

Snapdragon 690 Snapdragon 730G Snapdragon 750G Snapdragon 765G
Process 8 nm 8 nm 8 nm 7 nm
CPU octa-core Kryo 560 @ 2.0 GHz octa-core Kryo 470 @ 2.2 GHz octa-core Kryo 570 @ 2.2 GHz octa-core Kryo 475 @ 2.4 GHz
GPU Adreno 619L Adreno 618 Adreno 619 Adreno 620
RAM 2x 16-bit LPDDR4x, up to 8 GB 1866 MHz 2x 16-bit LPDDR4x, up to 8 GB 1866 MHz 2x 16-bit LPDDR4x, up to 12 GB 2133 MHz 2x 16-bit LPDDR4x, up to 12 GB 2133 MHz
Display 1080p+ @ 120 Hz 1440p+ @ 60 Hz 1080p+ @ 120 Hz 1440p+ @ 60 Hz
Modem X51, sub-6 only, up to 2.5 Gbps downlink (1.2 Gbps on 4G) X15, 4G only, up to 800 Mbps downlink X52, mmWave and sub-6, up to 3.7 Gbps downlink X52, mmWave and sub-6, up to 3.7 Gbps downlink (1.2 Gbps on 4G)
Wi-Fi/Bluetooth FastConnect 6200, Wi-Fi 6, Bluetooth 5.1 FastConnect 6200, Wi-Fi 6, Bluetooth 5.1 FastConnect 6200, Wi-Fi 6, Bluetooth 5.0 FastConnect 6200, Wi-Fi 6, Bluetooth 5.0
Charging QuickCharge 4+ QuickCharge 4+ QuickCharge 4+ QuickCharge 4+

Selain itu, chipset ini mendukung layar dengan refresh rate 120Hz hingga resolusi 1080p+ dan mendukung HDR10+. Untuk kamera, mengandalkan dual ISP Qualcomm Spectra 355L image signal processor 14-bit dengan dukungan single camera hingga 192MP. Serta, dapat merekam video 4K HDR10 (dengan HLG), 4K HDR dengan efek bokeh, dan slow motion 720p pada 240fps.

Smartphone berbasis Snapdragon 750G diharapkan akan hadir secara komersil pada akhir tahun 2020 dan Xiaomi mengatakan akan menjadi yang pertama mengadopsi chipset tersebut. Snapdragon 750G juga kompatibel secara pin dan software dengan Snapdragon 690 5G Mobile Platform.

Sumber: GSMArena

Qualcomm Indonesia Perkenalkan Snapdragon 732G: 730G Versi Lebih Kencang

Qualcomm kembali mengeluarkan sebuah chipset yang ditujukan untuk pasar hi end. Selama ini, kelas tersebut diisi oleh Snapdragon 720G dan 730G. Ternyata, kedua SoC tersebut sepertinya belum cukup bagi Qualcomm. Dan saat ini, Qualcomm mengeluarkan Snapdragon 732G.

Xiaomi dan Qualcomm mengadakan sebuah acara untuk memperkenalkan Snapdragon 732G. Walaupun tidak disebut pada acara yang diselenggarakan melalui aplikasi Zoom pada tanggal 16 September 2020 lalu, SoC ini bakal digunakan pada perangkat terbaru dari Poco. Yap, apa lagi kalau bukan Poco X3 NFC yang sudah diluncurkan di India beberapa waktu lalu.

qualcomm-umumkan-chipset-snapdragon-732g-mobile-platform

Snapdragon 732G sendiri sebenarnya versi overclocked dari Snapdragon 730G. Hal tersebut berarti perbedaan yang paling terlihat ada pada clock CPU dan GPU-nya. Pada sisi CPU, 732G memiliki clock 100 MHz lebih tinggi dibandingkan dengan 730G, yaitu 2,3 GHz pada Kryo 470 Gold. Sedangkan pada sisi GPU, perbedaan keduanya adalah 125 MHz.

Selain keduanya, tidak ada perbedaan mendasar yang dapat terlihat. Hal ini tentu saja membuat feature yang dimiliki oleh Snapdragon 730G sama dengan 732G.

Hal tersebut dapat dilihat dari proses pabrikasi 8 nm yang digunakan oleh keduanya. Lalu penggunaan modem Snapdragon X15 yang mendukung jaringan 4G LTE yang sama antara keduanya. Modem ini juga membawa teknologi WiFi 6 yang selama ini tidak dinyalakan pada beberapa smartphone yang menggunakannya, seperti Xiaomi Mi Note 10 Pro.

Kedua SoC ini sudah memiliki Snapdragon Elite Gaming yang diklaim mampu membuat game lebih lancar saat dimainkan. Dominikus Susanto selaku Senior Manager, Business Development mengatakan bahwa fitur yang ada pada Snapdragon Elite Gaming pada SoC 732G tidak akan selengkap Snapdragon seri 800. Namun, hal tersebut sudah membuat kinerjanya menjadi lebih tinggi.

Pada sisi kamera, Snapdragon 732G sudah menggunakan Spectra 350. Prosesor ini mampu mengambil gambar sampai dengan resolusi 192 MP. Selain itu, prosesor ini mampu menangkap beberapa gambar untuk membuat hasil fotonya lebih baik lagi. Dan pengambilan video dengan resolusi maksimal 4K HDR juga sudah didukung.

Hanya Upclocked saja?

Saya sempat menanyakan apakah sebenarnya Snapdragon 732G itu hanya versi overclocked dari Snapdragon 730G. Hal tersebut dengan jelas terlihat karena clock CPU dan GPU hanya menjadi pembeda antara kedua SoC. Lalu apakah ada hal lainnya yang menjadi pembeda?

Tahun ini, Pixel 5 tampaknya masih akan memakai chipset Snapdragon 865 / Qualcomm
Tahun ini, Pixel 5 tampaknya masih akan memakai chipset Snapdragon 865 / Qualcomm

Pak Susanto menjelaskan bahwa sebenarnya tidak hanya clock saja yang berbeda antara keduanya. Walaupun sebenarnya basis chipset-nya sama, namun masih ada peningkatan dari sisi software-nya. Hal tersebutlah yang membuat kinerja dari Snapdragon 732G lebih baik dari Snapdragon 730G.

Masih akan ada chipset 4 dari Qualcomm setelah 732G?

Dengan hadirnya Snapdragon 765G yang menggunakan modem 5G, membuat saya sempat berpikir apakah Qualcomm masih akan mengeluarkan chipset baru dengan modem 4G LTE. Sayangnya, pak Susanto tidak bisa menjawab mengenai road map mereka ke depannya seperti apa. Hal tersebut juga dikarenakan chipset Snapdragon 732G masih baru.

Namun, pak Susanto juga tidak menepis apakah bakal ada chipset baru di masa yang akan datang. Selama teknologi tersebut masih ada dan masih dibutuhkan, tentu saja akan disediakan oleh Qualcomm untuk para OEM.