[Review] ASUS Zenfone 5Q: Smartphone Android untuk Selfie dengan NFC

Pada saat ASUS mengeluarkan smartphone Android Zenfone 4 Max Pro, beberapa wartawan diajak untuk melakukan wawancara eksklusif. Di sana, DailySocial menanyakan kenapa pada saat itu ASUS tidak melakukan integrasi Near Field Communication (NFC) di perangkatnya yang dijual di Indonesia.

Pertanyaan ini menjadi cukup valid karenakan gerakan pembayaran non tunai di Indonesia mulai digalakkan. Dengan begitu, menggunakan kartu uang elektronik sudah harus menjadi kebutuhan sehari-hari. NFC dapat membantu orang untuk melakukan isi ulang kartu tersebut.

ASUS Zenfone 5Q

NFC terakhir ada pada perangkat Zenfone 2. Dan ASUS pun menjawab pertanyaan ini dengan mengeluarkan Zenfone 5Q, yang merupakan perangkat mereka di tahun 2018 yang paling murah yang memiliki NFC. Di Indonesia, Zenfone 5Q merupakan smartphone pertama yang menggunakan Snapdragon 630, sang penerus Snapdragon 625.

Zenfone 5Q pertama kali diperkenalkan di Barcelona pada MWC 2018 dengan nama Zenfone 5 Lite. Kabarnya, 5Q sendiri sempat dicanangkan sebagai penerus Zenfone 4 Selfie dengan nama Zenfone 5 Selfie. Kehadiran smartphone ini juga sempat telat hadir di pasaran Indonesia terkait dengan penamaannya.

ASUS Zenfone 5Q merupakan smartphone pertama dari ASUS yang menggunakan empat buah kamera. Dua pada bagian depan untuk melakukan selfie dan wefie dan dua pada bagian belakang sebagai kamera utama. Kamera kedua pada setiap sisi bisa digunakan untuk mengambil dengan angle lebih lebar.

Berikut adalah spesifikasi lengkap dari Zenfone 5Q:

SoC Qualcomm Snapdragon 630
CPU 8x Cortex A53 2,2 GHz
GPU Adreno 508
RAM/Storage Internal 4 GB / 64 GB
Layar IPS 6” 18:9 2160 x 1080
Kamera utama / depan Dual 16 MP f/2.2 / Dual 20 MP f/2.0
Baterai 3300 mAh
Sistem Operasi Android Nougat 7.1 ZenUI 5
Dimensi 160.6 x 76.2 x 7.8 mm
Bobot 168 gram

Untuk hasil pindaian CPU-Z dan Sensor Box adalah sebagai berikut:

Jika dilihat dari spesifikasi di atas, penggunaan Android Nougat 7.1 memang merupakan sebuah kekurangan pada smartphone ini. ASUS memang berencana untuk melakukan upgrade ke Android Oreo, namun hal tersebut mungkin dianggap terlambat.

Paket Penjualan

Paket penjualan yang kami terima memiliki warna putih. Di dalam paket penjualan itu ditemukan:

 

ASUS Zenfone 5Q - Paket penjualan

Charger, kabel microUSB, earphone, earbud, rubber back case, dan quick guide.

Desain

Menyandang nama Zenfone 5Q, membuatnya memiliki desain yang kurang lebih mirip dengan Zenfone 5. ASUS menggunakan bahan aluminium untuk rangka pada bagian sampingnya. Smartphone ini menggunakan kaca pada bagian belakangnya. Sayang memang, kaca seringkali menangkap banyak sidik jari sehingga akan terlihat kotor.

Untuk kaca layarnya sendiri sudah menggunakan desain 2,5D, sehingga akan cukup sulit menggunakan tempered glass tanpa terangkat dibagian pinggirnya. Dimensi layarnya sendiri adalah 6 inci dengan rasio 18:9, sehingga tidak semua aplikasi bisa dihadirkan dengan layar penuh. ASUS tidak memberikan informasi apakah layar depannya menggunakan kaca keras atau tidak, sehingga sebaiknya gunakan lapisan pelindung layar saat menggunakan.

Untuk bagian belakangnya, dapat ditemukan sensor sidik jari, dua kamera, dan sebuah lampu led flash. Kameranya sendiri sedikit menonjol sehingga cukup mengganggu saat ditaruh di atas meja. Untungnya, soft case bawaan dari paket penjualannya membuat kamera menjadi sama rata, sehingga dapat terhindar dari baretnya kaca kamera tersebut.

Pada bagian atas, ditemukan sebuah port audio 3.5 mm. Sedangkan tombol power dan volume berada di sebelah kanan. SIM Tray yang berisi dua slot nano SIM dan satu untuk microSD ini berada pada sisi sebelah kiri. Bagian bawahnya terdapat sebuah microphone, port microUSB, dan speaker.

ZenUI 5.0

ASUS Zenfone 5Q menggunakan sistem operasi Android Nougat 7.1.1 dengan antarmuka buatan ASUS bernama ZenUI yang memiliki versi 5.0. ZenUI 5.0 sendiri memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan pure Android seperti sistem penghematan baterai, gesture, dan lain sebagainya. ZenUI 5.0 juga sudah mengakomodir Z-RAM sebesar 1 GB sehingga cache akan langsung ditaruh pada RAM dengan sistem kompresi.

Jaringan 4G LTE

Tidak semua smartphone memiliki pilihan kanal 4G yang sama. Akan tetapi, Zenfone 5Q sepertinya sudah dikondisikan untuk menerima semua operator di Indonesia. Smartphone ini mendukung Band 1(2100 MHz), 3(1800 MHz), 5(850 MHz), 7(2600 MHz), 8(900 MHz), 20(800 MHz), dan 40(2300 MHz). Akan tetapi sayangnya, Zenfone 5Q belum mendukung VoLTE secara native.

Kamera: Megapiksel Besar dan Banyaknya Kamera Bukan Jaminan

ASUS Zenfone 5Q membawa kamera depan dengan resolusi 20 MP. Hal ini membuat 5Q secara otomatis menjadi smartphone selfie dalam lini produk ASUS. Dengan menggunakan sensor Sony IMX 376, seharusnya membuat hasil kameranya menjadi prima. Nyatanya? Tidak.

Hasil kamera depan lebih sering menangkap gambar dengan kurang tajam. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menggunakan self timer dengan menggeser tombol shutter ke tengah. Hasil gambarnya juga masih terlihat noise. Sepertinya ASUS masih harus melakukan tuning terhadap kamera smartphone ini.

Kamera belakang dari smartphone ini mungkin mirip dengan ASUS Zenfone Max Pro M1. Hasilnya memang terlihat cukup banyak noise pada gambar, namun gambar yang dihasilkan masih cukup tajam. Akan tetapi sayang memang, hasilnya masih belum bisa menyamai Zenfone 3.

Untuk hasil dari kamera wide, mending tidak usah ditanya, karena gambarnya tidak tajam dan banyak noise. Oleh karena itu, gunakan saja kamera ini hanya untuk bokeh.

Pengujian

ASUS Zenfone 5Q menggunakan SoC baru dari Qualcomm, Snapdragon 630. SoC ini menggantikan Snapdragon 625 yang sebelumnya banyak dipakai oleh para vendor smartphone. Snapdragon 630 saat ini memiliki clock CPU 2,2 GHz pada delapan inti prosesornya. GPU yang tertanam pun ternyata lebih baik dari sebelumnya dengan Adreno 508.

ASUS sendiri tidak menggunakan AI Boost pada Zenfone 5Q. Mereka beralasan bahwa desain Zenfone 5Q tidak dibuat untuk menahan panas saat AI Boost diaktifkan. Selain itu, ASUS memiliki beberapa pertimbangan lain mengapa AI Boost tidak diimplementasikan pada smartphone yang satu ini. Padahal, jika AI Boost dipasang pada smartphone ini, tentu saja kinerjanya akan menjadi lebih baik.

Game

Smartphone ASUS Zenfone 5Q kami uji dengan game yang sedang terkenal saat ini, PUBG. PUBG sendiri memang dikenal butuh GPU processing yang cukup kuat untuk mendapatkan grafis yang bagus. Secara default, smartphone ini hanya akan terpasang pada mode Smooth saja. Namun, saat dipakai dengan setting Balanced, game dapat berjalan dengan baik walaupun ada sedikit lag saat bertemu banyak musuh.

Sintetis

Pengujian kami lakukan dengan menggunakan beberapa benchmark sintetis. Untuk membandingkan, kami hadirkan sebuah smartphone yang memiliki SoC Snapdragon 625, yaitu Zenfone 4 Selfie Pro. Hal tersebut hanya untuk membandingkan seberapa besar kenaikan kinerja antar kedua SoC. Selfie Pro sendiri memiliki AI Boost yang meningkatkan kinerja CPU.

Uji dengan BatteryXPRT

Kali ini DailySocial melakukan pengujian dengan menggunakan aplikasi BatteryXPRT. Mengapa BatteryXPRT? Karena aplikasi yang satu ini dapat menguji baterai smartphone mirip dengan penggunaan sehari-hari. Kami tidak melakukan pengujian saat smartphone berada dalam kondisi menyala tanpa henti atau yang sering disebut dengan Screen On Time.

Zenfone 5Q - BatteryXPRT.a76ef047d8d24c03823acdf41c4ee7c8

 

BatteryXPRT sendiri mengatakan bahwa smartphone dengan baterai 3300 mAh ini dapat bertahan sampai dengan 22.2 jam. Hal ini tentu membuat ASUS Zenfone 5Q juga cocok untuk mereka yang ingin memiliki smartphone yang dapat bertahan lebih dari satu hari. Tentunya saat digunakan untuk memainkan game, bisa saja smartphone ini tidak bertahan sehari.

Verdict

Smartphone dengan NFC pada harga terjangkau saat ini mungkin bisa dihitung dengan jari. Akan tetapi, smartphone dengan NFC, kinerja yang baik serta  memiliki harga yang cukup terjangkau, mungkin hanya ASUS yang baru punya. Perangkat smartphone dengan NFC sendiri bisa ikut mendukung program pemerintah yang sedang menggalakkan penggunaan uang non tunai, seperti kartu uang elektronik.

Kinerja yang ditawarkan oleh smartphone ini berada di atas rata-rata smartphone tiga jutaan yang menggunakan SoC Snapdragon 625 ke bawah. Oleh karenanya, smartphone ini juga cocok digunakan untuk bermain game walaupun pengaturannya tidak yang paling tinggi. Untuk bekerja dan melakukan editing, smartphone ini juga cukup baik.

Kamera mungkin menjadi nilai jual dan sekaligus kekurangan pada smartphone ini. Menduduki kelas Zenfone 5, seharusnya kameranya lebih baik dari para pendahulunya yang memiliki rentang harga yang sama, yaitu Rp. 3.499.000. ASUS masih bisa memperbaiki hasil kameranya, seperti yang mereka lakukan pada Max Pro M1. Namun, hal tersebut harus menunggu beberapa lama lagi.

ASUS saat ini memang harus membentuk divisi khusus yang dapat menilai hasil kamera yang mereka buat. Jika ingin bersaing pada pasar yang sama yang diisi oleh Huawei, OPPO, Vivo, dan Xiaomi, kamera adalah hal pertama yang harus diperbaiki.

Sparks

  • Daya tahan baterai cukup baik
  • Kinerja cukup kencang
  • Feature lengkap
  • Harga tidak terlalu mahal
  • NFC!!
  • Desain apik

Slacks

  • Hasil kamera kurang baik
  • Tidak ada AI Boost

Kesan Mencicipi Smartphone Selfie Xiaomi, Redmi S2

Kemudahan akses sosial media dan kehadiran kamera depan di smartphone ialah beberapa faktor yang melambungkan tren selfie. Kegemaran ini terus mendorong para produsen untuk meracik smartphone selfie, bahkan membentuk brand image salah satu perusahaan. Xiaomi pun tidak tinggal diam melihat tingginya minat konsumen Indonesia terhadap self-portrait.

Dalam acara live stream pada tanggal 22 Mei kemarin, produsen perangkat elektronik asal Beijing itu memperkenalkan Redmi S2 secara luas. Menurut penjelasan country manager Steven Shi, huruf S pada nama produk merepresentasikan spesialisasi smartphone ini pada selfie. Khusus untuk fungsi tersebut, Redmi S2 sudah dibekali satu fitur yang belakangan populer di kalangan produsen: artificial intelligence.

Redmi S2 1

Merupakan seri baru khusus swafoto, Redmi S2 memang sedikit punya kesamaan dengan Redmi 1S atau 3S di sisi penamaan. Dalam acara media gathering yang dilangsungkan beberapa jam setelah live stream Redmi S2 usai, Steven Shi menyampaikan bahwa smartphone ini ialah bentuk dari langkah mengekspansi lineup Xiaomi, dan terpisah dari perangkat ‘S’ yang sebelumnya diperkenalkan.

Redmi S2 6

 

Alasan Xiaomi mendatangkan Redmi S2

Menurut sang produsen, selfie sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia. Berdasarkan survei JakPat di tahun 2017, hampir 96 persen partisipan berusia 20 sampai 25 tahun setidaknya pernah melakukan satu kali selfie. 71 persen dari peserta juga memilih untuk menggunakan smartphone buat berswafoto.

Redmi S2 17

Penjelasan Xiaomi ini mengindikasikan kalangan konsumen yang mereka jadikan target utama Redmi S2. Namun tak berarti produk tidak akan digemari oleh khalayak di luar segmen tersebut.

 

Kesan pertama

Xiaomi Redmi S2 adalah smartphone berlayar 6-inci dan Xiaomi memberikannya sejumlah sentuhan ‘modern’, termasuk pemakaian rasio 18:9 dipadu bagian pojok membundar. Arahan desainnya punya kesamaan dengan Redmi Note 5, tetapi seperti yang sempat dikomentari seorang rekan jurnalis, dua garis antena di sisi atas dan bawah Redmi S2 memberikannya kesan art deco, ditambah lagi penggunaan warna emas unit ini.

Redmi S2 16

Redmi S2 15

Smartphone mempunyai dimensi 160,7×77,3×8,1mm dengan bobot 170g. Saya masih belum bisa memastikan apakah tubuh Redmi S2 terbuat dari aluminium atau plastik, namun body tersebut terasa kokoh dan tidak gampang melengkung. Perangkat juga tergolong ramping sehingga tetap mendukung pemakaian satu tangan. Saat digenggam, jempol dan jari tengah saya segera siap menekan tombol fisik di kiri dan kanan smartphone, lalu sensor sidik jari berada dalam jangkauan jari telunjuk.

Redmi S2 10

Redmi S2 12

Layar 6-inci Redmi S2 menyajikan resolusi HD+ 1440x720p dengan kepadatan pixel 296ppi, tingkat kecerahan 450-nit, rasio kontras 1000:1 dan bentang warna NTSC 70,8 persen. Mungkin Anda mengharapkan ukuran resolusi yang lebih tinggi, tapi setidaknya layar tersebut telah dilengkapi sejumlah mode berbeda; misalnya night display, sunlight, serta mode baca. Panel juga mendukung tampilan rasio ‘standar’, lalu kita dipersilakan mengatur temperatur warnanya.

Redmi S2 7

Redmi S2 8

 

Kamera

Seperti Redmi Note 5, Xiaomi memposisikan kamera belakang Redmi S2 di modul yang menonjol di pojok kiri atas. Di sana produsen menaruh dua sensor dan lensa, yakni 1,25μm 12Mp f/2.2 dan 5Mp gyro-EIS, beserta flash LED. Setup ini menjanjikan kemampuan kamera menangkap cahaya lebih banyak untuk menghasilkan foto memuaskan di kondisi temaram. Dan tentu saja, kamera Redmi S2 siap mendukung efek bokeh.

Redmi S2 14

Untuk kebutuhan selfie, Xiaomi mengandalkan kombinasi dari beberapa elemen. Di sisi hardware, mereka membenamkan sensor 2µm 16Mp yang dibantu LED ‘selfie-light‘. Kabarnya unit flash ini mampu mensimulasikan cahaya putih alami dengan temperatur 4.500k. Selain itu, kamera selfie mempunyai lensa bersudut lebar seluas 79,8 derajat. Di sana terdapat fitur ‘super pixel‘ yang bekerja menggabungkan empat pixel menjadi satu pixel besar untuk membantu mengurangi noise.

Redmi S2 3

Seperti yang saya singgung sedikit, Xiaomi membekali fungsi fotografi Redmi S2 dengan AI. Algoritma pintar di sana kabarnya mampu mempelajari kebiasaan dan preferensi masing-masing pengguna sehingga proses pengambilan swafoto jadi semakin simpel seiring pemakaian. Kecerdasan buatan juga diterapkan di AI Beautify 4.0 – ia bisa me-makeover wajah melalui contouring dan menghaluskan kulit secara digital.

Redmi S2 5

Sejauh ini, saya juga belum dapat mengonfirmasi apakah AI di Redmi S2 memungkinkan kamera mengetahui skenario foto berbeda; misalnya dapat membedakan ketika pengguna sedang memotret orang, makanan, hewan atau pemandangan.

 

Kapabilitas dan hardware

Penggunaan Qualcomm Snapdragon 625 menandai bahwa AI di Redmi S2 hadir sepenuhnya dalam bentuk software karena baru SoC-SoC menengah ke atas seperti Snapdragon 845, Kirin 970 dan Helio P60 yang memiliki unit proses AI khusus. Pemilihan chip ini sangat menarik mengingat di harga yang hampir setara, Redmi Note 5 sudah mengusung Snapdragon 636. Berdasarkan keterangan Xiaomi, SD 625 mereka tunjuk karena kinerjanya sudah terbukti, dan juga hemat dalam konsumsi daya.

Redmi S2 4

Menyertai Snapdragon 625, sang produsen mencantumkan RAM sebesar 3GB dan ROM 32GB yang bisa Anda tambahkan lagi dengan memori eksternal maksimal 256GB. Sebagai sumber tenaganya, Redmi S2 memanfaatkan baterai Li-Po non-removable 3.080mAh. Kemudian selain sensor sidik jari, Xiaomi menyediakan satu metode mudah buat membuka smartphone: face unlock.

Redmi S2 13

Lalu di aspek konektivitas, smartphone ditopang dua slot nanoSIM plus satu slot microSD. Perlu diketahui bahwa Redmi S2 tidak mendukung dual 4G, hanya salah satu kartu dapat mengakses 4G ketika Anda memasukkan dua nomor di sana.

Redmi S2 11

 

Ketersediaan dan harga

Xiaomi berencana untuk melangsungkan flash sale Redmi S2 pada tanggal 25 Mei pukul 12 via official store mereka di Shopee. Produk nantinya juga akan tersedia secara offline di seluruh Authorized Mi Store di tanggal yang sama. Di Indonesia, Redmi S2 dibanderol seharga Rp 2,4 juta.

Oppo A83 Didesain Untuk Menghidangkan Teknologi AI Beauty ke Lebih Banyak Orang

Dibawa oleh F5, teknologi AI Beauty punya sasaran berbeda dari fitur ‘beautification’ yang diusung smartphone lain untuk menyempurnakan fungsi swafoto di sana. AI Beauty dirancang untuk mempersonalisasi prosesnya agar seperti apapun wajah Anda, hasil selfie tampak natural. Tentu saja Oppo juga ingin agar teknologi ini bisa dinikmati lebih banyak orang.

Salah satu realisasi dari visi tersebut adalah melalui pelepasan Oppo A83. Smartphone ini telah tersedia secara offline sejak tanggal 6 Februari kemarin, disiapkan sebagai alternatif lebih terjangkau dari seri F, sehingga ‘selfie berkualitas’ bisa disuguhkan secara merata ke lebih banyak daerah di Indonesia. Target utama A83 ialah para generasi muda yang aktif di sosial media.

Oppo A83 15

Menjelaskan segmen pasar A83 secara lebih spesifik, Aryo Meidianto selaku PR Manager Oppo Indonesia bilang bahwa produk ini diprioritaskan bagi wanita dengan rentang usia 17 sampai 25 tahun, namun tidak menutup kemungkinan A83 bisa memberikan manfaat untuk konsumen di luar kelompok itu. Di Indonesia, Oppo A83 ditawarkan dalam dua pilihan warna, yaitu hitam dan emas.

Oppo A83 16

 

AI untuk selfie

Perusahaan elektronik asal Guangdong itu kabarnya mengembangkan kecerdasan buatan spesialis swafoto selama bertahun-tahun. Berkat teknologi ini, smartphone mampu mengidentifikasi bentuk serta struktur wajah pengguna, menggunakan informasi dari database global. Beberapa aspek yang dapat segera diketahui saat selfie dilakukan meliputi usia, jenis kulit, dan jenis kelamin.

Oppo A83 10

Data-data ini akan dimanfaatkan untuk menjadi basis dalam menangani selfie. Aryo menerangkan, proses beautification yang benar tak hanya boleh sekadar memoles wajah, memutihkan kulit, dan memberikan rona merah di pipi. Jika hal ini diimplementasikan pada individu-individu dengan tone kulit gelap, hasilnya akan aneh. Apalagi kita tahu, standar kecantikan tak cuma ditentukan oleh warna kulit.

Oppo A83 17

Agar artificial intelligence memahami lebih banyak lagi parameter kecantikan, pengembangan AI Beauty dilakukan Oppo secara kolaboratif bersama ahli make-up dan fotografer. Selanjutnya, sistem ini diramu agar dapat mensimulasikan kemahiran para profesional tersebut demi memastikan wajah terlihat alami.

Oppo A83 12

Kecerdasan buatan itu diklaim mampu mendeteksi tidak kurang dari 254 titik demi mendeteksi fitur-fitur unik dan struktur wajah; serta posisi mata, hidung dan bibir. Kemudian sistem akan membandingkannya dengan database global sebagai referensi, memungkinkan AI Beauty membedakan karakteristik muka masing-masing orang. Setelah itu, barulah AI akan mengeksekusi fungsi beautification.

Oppo A83 3

Contoh sederhana yang bisa dilakukan AI Beauty misalnya ialah ketika memoles wajah pria: ia tidak membuatnya jadi feminin. Lalu sewaktu diterapkan pada bayi atau anak-anak, beautification tidak menyebabkan mereka tampak seperti orang dewasa.

 

AI saat ini versus AI versi ‘2.0’

Menilik AI Beauty lebih jauh, Aryo menyampaikan bahwa kemampuan tersebut bekerja sebagai algoritma pintar, yang hanya dengan didukung oleh komponen prosesor dan GPU yang ada di smartphone. AI Beauty sama sekali tidak menggunakan neural processing unit. Berdasarkan pengakuan sang PR Manager, tim Mediatek bahkan tidak menutupi kekaguman mereka pada keberhasilan Oppo meramu AI Beauty tanpa NPU.

Oppo A83 13

Oppo punya rencana untuk meng-upgrade ‘fitur selfie pintar’ melalui produk barunya. Jika saya tidak salah dengar, produsen memiliki agenda untuk melepas produk anyar di kuartal dua tahun ini. Namun saya belum bisa memastikan apakah perangkat itu akan membawa AI Beauty versi selanjutnya atau tidak. Yang jelas, AI Beauty ‘2.0’ itu kemungkinan tidak bisa dinikmati pengguna smartphone terdahulu.

 

Oppo A83

A83 merupakan smartphone spesialis selfie berlayar ‘penuh’ seluas 5,7-inci dengan resolusi 1440x720p, menjanjikan pengalaman menonton video serta bermain game yang lebih nyaman. Penggunaan kaca 2.5D membuat panel tersebut terlihat menyatu dengan lengkungan di sisi tubuhnya. Tiga tombol fisik (power di kanan dan volume di kiri) ditemani oleh tiga tombol navigasi kapasitif yang jadi bagian dari layar.

Oppo A83 11

Oppo A83 6

Untuk kebutuhan fotografi, Oppo A83 dibekali kamera belakang 13-megapixel serta kamera selfie 8-megapixel. Kecerdasan buatan yang ada di sana tak cuma berfungsi buat swafoto saja, tapi juga dapat dimanfaatkan untuk meng-unlock cukup dengan mengarahkannya ke wajah pemilik smartphone.

Oppo A83 8

Oppo A83 9

Sebagai otaknya, Oppo memilih SoC Mediatek MT6763T Helio P23 berisi prosesor octa-core Cortex-A53 2,5GHz dan GPU Mali-G71 MP2 yang dipadu bersama RAM 2GB dan ROM 32GB. Smartphone ditenagai oleh unit baterai non-removable 3.180mAh, dan berjalan di atas platform Android 7.1 dengan overlay ColorOS 3.2. Salah satu fitur andalan UI tersebut adalah split screen, yang memperkenankan Anda membuka dua aplikasi secara bersamaan.

Oppo A83 sudah bisa Anda miliki sekarang. Produk dijajakan seharga Rp 3 juta.

Oppo A83 5

Oppo A83 2

 

7 Smartphone Kelas Menengah Harga Bersahabat dengan Performa Andal

Smartphone sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan. Beragam fiturnya kian mempermudah aktivitas kita sehari-hari. Namun perkembangan teknologi smartphone yang begitu cepat membuat memilih smartphone idaman menjadi cukup sulit karena terlalu banyak pilihan.

Setiap bulan, ada saja smartphone baru yang hadir dengan fitur unggulan yang memikat. Bagi Anda yang membutuhkan smartphone berperforma andal dengan harga bersahabat, berikut kami sajikan daftar smartphone Android kelas menengah yang sudah tersedia di Indonesia.

1. Xiaomi Redmi Note 4 – Rp 2.199.000

Xiaomi-Redmi-Note-4

Strategi jualan Xiaomi adalah menawarkan smartphone dengan harga terjangkau tapi dengan spesifikasi yang cukup tinggi, sebut saja Xiaomi Redmi Note 4. Smartphone ini punya dua varian, harga Rp 2.199.000 untuk versi RAM 3GB dan memori internal 32GB, serta harga Rp 2.599.000 untuk versi RAM 4GB dan memori internal 64GB.

Smartphone Android 6.0 Marshmallow ini mengusung layar IPS 5,5 inci dengan resolusi 1080×1920 piksel. Dalamannya mengandalkan chipset Snapdragon 625 dan baterai 4.100 mAh. Lalu ada kamera belakang 13MP dan kamera depan 5MP.

2. Motorola Moto G5S Plus – Rp 2.999.000

Motorola-Moto-G5S-Plus

Berikutnya Motorola Moto G5S Plus dengan keutamaan fitur teknologi kamera ganda 13MP yang mampu menghasilkan foto dengan efek bokeh. Smartphone ini sudah menjalankan Android 7.1 Nougat dan dipastikan mendapatkan update Android 8.0 Oreo.

Untuk spesifikasi, Moto G5S menyajikan layar IPS 5,5 inci dengan resolusi 1080×1920 piksel. Chipset Snapdragon 625 ditunjang RAM 4GB, memori internal 64GB, dan baterai 3.000 mAh, siap memberikan pengalaman penggunaan smartphone yang nyaman.

3. Xiaomi Mi A1 – Rp 3.099.000

Xiaomi-Mi-A1

Merupakan smartphone yang masuk program Android One, Mi A1 bukan hanya dijanjikan bisa menikmati Android 8.0 Oreo, bahkan dipastikan oleh Xiaomi akan mendapatkan Android P. Selain itu, kamera ganda 12MP Mi A1 yang mampu memotret foto dengan efek bokeh, juga menjadi kelebihannya.

Spesifikasi kunci Xiaomi Mi A1 diantaranya layar IPS 5,5 inci resolusi 1080×1920 piksel, didukung chipset Snapdragon 625, RAM 4GB, memori internal 64GB, dan baterai 3.080 mAh.

4. Vivo V7 – Rp 3.799.000

Vivo-v7

Melenggang pada 16 November di Indonesia, Vivo V7 adalah versi terjangkau dari Vivo V7+ yang lebih dulu hadir dengan harga Rp 4.699.000. Perbedaan utama keduanya terletak pada bagian layar dan memori internalnya. Vivo V7+ punya layar 5,99 inci dengan memori internal 64GB, sedangkan Vivo V7 berlayar 5,7 inci dan memori internal 32GB.

Vivo V7 juga mengunggulkan desain ‘kekinian layar penuh’ yang disebut FullView 5,7 inci dan aspek rasio baru 18:9. Selain itu, Vivo V7 juga tetap menjagokan selfie dengan kamera depan 24MP, lengkap dengan fitur Face Beauty 7.0 dan Smart Beauty.

5. Wiko View Prime – Rp 3.799.000

Wiko-View-Prime

Smartphone baru Wiko View Prime ini juga hadir dengan layar FullView Display 5,7 inci 1440×720 piksel dan aspek rasio 18:9. Untuk spesifikasi, Wiko View Prime ditenagai chipset Snapdragon 430, RAM 4GB, memori internal 64GB, dan baterai 3.000 mAh. Selain itu, kamera utamanya 16MP dan kamera depan ganda 20MP + 8MP.

6. Huawei Nova 2i – Rp 3.999.000

Huawei-nova-2i

Membawa standar baru di industri smartphone, smartphone Android kelas menengah ini menyuguhkan desain bezel-less dengan layar aspek rasio 18:9 dan empat kamera sekaligus.

Huawei Nova 2i membawa layar IPS dengan teknologi FullView Display 5,9 inci resolusi 2160×1080 piksel, dan dibekali teknologi dual camera depan (13MP+2MP) dan belakang (16MP+2MP) yang mampu memotret foto dengan efek bokeh. Jeroannya menggunakan chipset Kirin 659 15nm yang dipadukan dengan RAM 4GB, penyimpanan internal 64GB, dan baterai 3.340 mAh.

7. ASUS Zenfone 4 Selfie Pro – Rp 4.999.000

asus-zenfone-4-selfie-pro

Terakhir ada smartphone selfie dari ASUS yakni Zenfone 4 Selfie Pro yang punya layar 5,5 inci full HD dengan kamera ganda di bagian depan beresolusi masing-masing 12MP. Sedangkan, kamera utamanya hanya satu, yakni 16MP. Dapur pacunya mengandalkan Snapdragon 625, RAM 4GB, memori internal 64GB, dan baterai 3.000 mAh.

Demikian tujuh smartphone Android kelas menengah harga bersahabat dengan kantong dan punya performa andal. Selain kamera ganda, beberapa smartphone di atas sudah mengusung tren ‘layar lebar’ yang tampil apik dan terlihat futuristik.

[Review] Vivo V7, Mengakomodasi Kebutuhan Smartphone Berlayar Lebar Dengan Desain Ringkas

Hampir setiap orang menginginkan ‘lebih’, begitu pula dalam memilih ukuran layar smartphone. Pengguna kini cenderung memilih layar lebih lebar, namun tak mau dibuat repot oleh ukuran body-nya. Satu solusi yang diajukan produsen adalah dengan memangkas bezel, tak cuma bagian sisi kiri dan kanannya tapi juga atas dan bawah, serta menggunakan rasio layar 18:9 yang memanjang, sehingga ukuran smartphone tetap nyaman digenggam satu tangan.

review-vivo-v7-4

Hal tersebut juga diterapkan oleh Vivo di perangkat selfie anyar mereka yang diberi nama V7. Dan kebetulan, pihak Vivo Indonesia memberikan saya kesempatan untuk mengulik secara detail Vivo V7 yang dijual  seharga Rp 3,8 juta. Angka ini tidak terlalu tinggi, tapi tidak bisa juga dikatakan murah. Pertanyaannya, layakkah Vivo V7 Anda miliki? Simak review Vivo V7 berikut.

 

Desain compact

Smartphone Vivo V7 memiliki rasio layar ke body sebesar 77,1 persen. Itu artinya, handset hanya menyisakan area non-display seluas 22,9 persen. Dengan layar 5,7-inci dan dimensi 149,3×72,8×7,9mm, bagi saya rancangan Vivo tak berbeda jauh dari  smartphone 16:9 dengan luas panel yang lebih kecil. Sebagai komparasi, saya adalah pengguna Asus Zenfone 3 ZE520KL. Perangkat ini berukuran 146,9×74 x7,7mm dan memiliki layar 5,2-inci

review-vivo-v7-5

Dalam komparasi itu, Vivo V7 tidak lebih lebar dari Asus Zenfone 3, tapi sedikit lebih tinggi. Untuk menggambarkan betapa compact ukuran Vivo V7, saya juga membandingkannya dengan Huawei Nova 2i dan biarlah foto berikut yang berbicara.

review-vivo-v7-6

Pada bagian depan Vivo V7 terbentang layar seluas 5,7-inci berlapis kaca 2,5D. Di atasnya, bercokol kamera depan 24-megapixel, sensor proximity dan ambient light, dan LED flash. Kemudian di sisi belakang ada kamera 16Mp, ditemani sebuah LED flash, sensor pemindai sidik jari, dan logo Vivo.

Selanjutnya, tombol fisik volume dan power ada di sisi kanan, sedangkan tray kartu SIM diletakkan di sebelah kiri. Bagian bawahnya terlihat sangat ramai, ada jack audio 3,5 mm, mic, port micro USB, dan speaker. Sementara itu, bagian atasnya terlihat ‘sepi’, hanya ada lubang mic kecil.

review-vivo-v7-7

 

Ada empat hal yang perlu dicatat terkait desain Vivo V7:

  • Pertama, penggunaan material aluminum dan konstruksi unibody menonjolkan kesan premium di smartphone ini.
  • Kedua, unit review ini mempunyai warna hitam matte dengan lapisan nano coating, dan dua garis perak yang melintang mendekati bagian sisi atas dan bawah bodi pada bagian belakang Vivo V7 turut menegaskan citra premium yang sudah ada.

review-vivo-v7-12

  • Ketiga, ada tiga buah slot kartu SIM: dua bertugas menampung kartu nano SIM dan satu lagi untuk microSD. Itu artinya, Anda tidak lagi harus mengorbankan salah satu SIM demi memperluas penyimpanan.
  • Lalu yang keempat adalah bagian sudut-sudut bodinya yang agak membulat,  dan lengkungannya ini memastikan Vivo V7 nyaman dikuasai satu tangan.

 

Layar FullView

review-vivo-v7-13

Layar ‘FullView di Vivo V7 inci hanya menyuguhkan resolusi HD+ 720x1440p dan kepadatan 282ppi. Menurut saya, resolusi HD+ adalah standar minimal spesifikasi layar smartphone mid -nd, sudah memadai untuk memenuhi kebutuhan seperti menonton video dan bermain game, walaupun resolusi full-HD pastinya lebih optimal untuk menikmati berbagai konten multimedia.

Aspek resolusi layar inilah kekurangan utama di Vivo V7. Namun ada dampak positif dari hal ini: daya baterai smartphone menjadi lebih awet karena panel HD+ mengonsumsi lebih sedikit energi ketimbang full-HD. Di sana juga ada fitur Eye Protection agar mata  tidak cepat lelah. Saya menyarankan Anda untuk mengaktifkan fitur ini ketika menggunakan smartphone pada malam hari atau di tempat yang gelap.

 

Antarmuka Funtouch OS 3.2

review-vivo-v7-14

Berkat sentuhan Funtouch OS 3.2 di sistem operasi Android 7.1.2 Nougat, tampilan antarmuka Vivo V7 terlihat sangat minimalis. User interface-nya hanya berisi satu lapis menu, lalu ada opsi untuk menambahkan widget dan pengaturan efek transisi slide. Untuk mengganti tema, wallpaper, dan font, Anda hanya tinggal mengunjungi Settings > Wallpapers and Fonts.

review-vivo-v7-15

Bagi saya, ada sejumlah hal menarik di Funtouch OS 3.2. Pertama, tombol navigasi dapat disesuaikan dengan urutan dan pola icon-nya. Kerennya lagi, tombol navigasi juga bisa dihilangkan sepenuhnya, lalu sebagai gantinya Anda diberikan fungsi gesture baru untuk mengoperasikannya.

Kedua adalah fitur pengenalan wajah Face Access untuk membuka kunci smartphone secara singkat. Namun menariknya, pihak Vivo sendiri dengan jelas memperingatkan bahwa Face Access ini kurang aman dibandingkan dengan pemindai sidik jari, pola, PIN, dan password.

review-vivo-v7-16

Anda dipersilakan mencobanya, tapi saya tidak merekomendasikan jika digunakan sebagai metode autentikasi utama pengaman smartphone. Untuk mempercepat pengoperasian, jangan lupa mampir ke Settings > Smart Motion.

Ketiga adalah Game Mode yang memperkenankan Anda dapat menikmati bermain game tanpa gangguan. Fitur ini tidak hanya mencegah panggilan dan notifikasi masuk, tapi juga memungkinkan pengguna menerima panggilan penting dan bahkan membalas chat tanpa perlu menghentikan permainan.

Contohnya dapat Anda lihat di atas. Saya sedang menikmati game Mobile Legends, selanjutnya tinggal buka Control Center seperti pada gambar, pilih ‘Multitugas’ dan tap aplikasi chatting yang didukung – salah satunya WhatsApp.

 

Kamera Depan 24MP

review-vivo-v7-21

Predikat smartphone kamera selfie melekat pada Vivo V7 berkat kamera depan 24Mp dan bukaan lensa f/2.0. Ada empat mode penggunaan utama, yakni Take Photo, Video, Group Selfie, dan Face Beauty.

Pada mode Take Photo, kita bisa mengambil selfie dengan efek bokeh lewat fitur Portrait Mode. Lalu, fitur Live Photo berguna untuk menangkap gambar 1,5 detik sebelum dan 1,5 detik setelah mengambil foto, sehingga hasilnya terlihat lebih ‘hidup’. Beralih ke Video, Anda bisa merekam gambar bergerak di resolusi maksimal 1080p. Dan selanjutnya, Group Selfie disiapkan untuk melakukan selfie bersama-sama.

Vivo telah memperbarui fitur Face Beauty di sana ke versi 7.0 dengan dukungan Smart Beauty yang mampu mengidentifikasi jenis kelamin sehingga efek wajah yang dibubuhkan pada foto pria dan wanita akan berbeda. Uniknya lagi, fitur Face Beauty 7.0 dapat digunakan saat sedang melakukan panggilan video melalui aplikasi WhatsApp, Line, BBM, dan Facebook Messenger.

Berikut ini hasil tangkapan kamera depan Vivo V7.

 

Kamera belakang 16Mp

Di belakang, Vivo menaruh kepercayaan kepada sistem kamera tunggal dengan resolusi 16MP, bukaan lensa f/2.0, sensor 1/3-inci, ukuran piksel 1,0 µm, serta turut mencantumkanphase detection autofocus, touch focus, face detection, HDR, dan sebuah LED flash.

review-vivo-v7-26

Baiklah, sekarang langsung ke fitur unggulannya. Fitur pada kamera depan seperti Face Beauty, Portrait Mode, Live Photo juga tetap tersedia di kamera belakang; ditambah mode Panorama, Ultra HD, dan Professional.

review-vivo-v7-27
Ultra HD

Fitur Ultra HD akan menggabungkan empat gambar 16Mp menjadi satu gambar yang hasilnya setara dengan 64-megapixel. Hasil foto pun jadi semakin detail, cocok untuk foto pemandangan luas atau gedung perkotaan yang menjulang tinggi.

review-vivo-v7-28

Di mode Professional, Anda diberikan kebebasan mengutak-atik exposure, ISO, shutter speed, white balance, dan menentukan fokus secara manual. Sayang, hasil foto belum bisa disimpan dalam format RAW. Soal perekaman video, hanya tersedia sebatas 1080p di 30fps. Anda juga dapat merekam video time-lapse danslow-mo.  Berikut adalah beberapa hasil tangkapan Vivo V7:

 

Skin limited Eudora Mobile Legends, Vivo ‘selfie goddess’

review-vivo-v7-39

Smartphone ini sebetulnya sudah ada di tangan saya sejak acara V7 product review di tanggal 9 November. Peluncuran resmi Vivo V7 sendiri baru diadakan pada 16 November. Namun saya harus bersabar hingga tanggal 22 November untuk bisa menebus skin limited Eudora Mobile Legends, ‘Vivo Selfie Goddess’.

Ya, paket penjualan Vivo V7 dibundel bersama kartu redeem eksklusif skin Vivo V7. Penawaran ini terbatas, hanya untuk Anda yang melakukan pembelian Vivo V7 melalui official online store pada periode 16 sampai 30 November 2017. Waktu redeem-nya dimulai 22 November 2017 dan berakhir pada 28 Februari 2018.

Cara melakukan redeem skin eksklusif Vivo V7 adalah sebagai berikut.

review-vivo-v7-38

  • Kunjungi situs resmi Mobile Legends: Bang Bang dan isi formulirnya.
  • Dalam kolom Redemption Code, isi dengan kode redeem yang Anda dapatkan.
  • Berikutnya, isi Game ID akun Mobile Legends Anda. Jika Anda tidak tahu, buka game Mobile Legends, klik foto profil, lalu akan muncul ‘Personal Information’. Di sana Anda akan menemukan Game ID.
  • Kembali ke situs resmi Mobile Legends, klik ‘Send’, lalu buka lagi game Mobile Legends dan Anda akan mendapatkan pesan di System Mail yang berisi kode verifikasi.
  • Sekarang salin kode verifikasi tersebut ke website Mobile Legends dan klik ‘Redeem’.
  • Cek kembali System Mail, dan selamat, Anda sudah memperoleh skin limited Eudora Mobile Legends, dengan animasi dan efek skill baru.

Saya adalah pemain Mobile Legends dengan rank Epic. Jujur saja, menggunakan Hero ber-skin ialah suatu kebanggaan tersendiri. Apalagi, jika skin tersebut berlabel Limited, Spesial, Star, dan Epic.

 

Hardware dan performa

Urusan tenaga, Vivo menaruh keyakinan pada chipset Qualcomm terbaru di kelas menengah ke bawah, Qualcomm Snapdragon 450. Kabar gembiranya, Vivo mengombinasikan RAM yang lumayan besar, yaitu 4GB. Berikut susunan hardware perangkat yang menjalankan OS Android 7.1.2 Nougat ini.

  • Sytem-on-chip Qualcomm Snapdragon 450
  • CPU octa-core 1,8GHz Cortex-A53
  • GPU Adreno 506
  • RAM 4GB
  • ROM 32GB
  • Baterai non-removable Li-ion 3.000 mAh

review-vivo-v7-35

Dari hasil benchmark AnTuTu, Vivo V7 mencetak nilai terbaik di 55.035 poin. Menurut AnTuTu, performa gaming smartphone ini berada di mid-level. Saya tidak ragu untuk menjajal berbagai game, mulai dari Mobile Legends, Shadow Fight 3, dan Batman The Enemy Within; sedangkan untuk pemakaian sehari-hari, Vivo V7 berada di level mid to high-End, mendukung penggunaan aplikasi berat dan multitasking.

Selama penggunaan beberapa hari, Vivo V7 mampu berakselerasi dengan cukup baik. Hampir seluruh kegiatan ber-smartphone mampu dilibasnya, namun saat membuka lebih dari satu aplikasi, kadang respon peralihan antar aplikasi cukup berat, tapi tidak sampai lag dan mengganggu. Setidaknya bagi saya, sisi harga smartphone ini masih sebanding dengan performa yang ditawarkan.

Sementara itu, Vivo V7 meraih skor 4.720 poin di PCMark Work 2.0. Kemudian di 3DMark Sling Shot 1.0 (standar), ia mencetak nilai 805. Anda bisa melihat rincian dan kurvanya di bawah ini:

review-vivo-v7-37

review-vivo-v7-36

 

Kesimpulan

Dilego tak terlampau mahal – Rp 3,9 juta – Vivo V7 cukup menarik untuk dilirik, apalagi ia dibekali desain premium yang tampil futuristis dan kamera depan yang apik untuk berfoto selfie. Merujuk kembali ke pertanyaan di awal, apakah  produk ini layak dimiliki? Bagi Anda yang sedang mencari smartphone  berlayar besar dengan desain compact, Vivo V7 sangatlah layak dibeli.

Beberapa kelemahan Vivo V7 yang perlu dicatat: resolusi layar di yang hanya berada kelas di kelas HD+, belum bisa merekam video 4K, kemudian perangkat ini masih menggunakan port micro USB standar. Menakar aspek-aspek ini, Vivo V7 sepertinya disiapkan untuk berduel dengan Oppo F5 (versi RAM 4GB/ROM 32GB) yang dipatok di harga hampir serupa.

Jago Selfie dan Gaming, Vivo V7 Meluncur dengan Skin Eksklusif Mobile Legends

Vivo, salah satu dari jajaran lima besar produsen smartphone terbesar di dunia, hari ini secara resmi meluncurkan smartphone V-Series teranyar, Vivo V7, di Indonesia.

Smartphone ini punya keunggulan utama seperti desain minim bezel, layar penuh 5,7 inci FullView, rasio layar 18:9, kamera depan 24MP, Game Mode dan masih banyak lagi.

Dengan harga Vivo V7 yang dibanderol Rp 3.799.000, lalu fitur dan benefit apa lagi yang akan Anda dapatkan pada Vivo V7? Simak detail selengkapnya di sini.

Desain dan Rasio Layar yang Kekinian

Desain-dan-Rasio-Layar-yang-Kekinian

Vivo V7 mengusung layar 5,7 inci FullView Display dengan resolusi HD+ 1440×720 piksel. Berkat bezel tipis dan rasio layar 18:9, Vivo V7 lebih terasa seperti smartphone dengan layar 5,2 inci. Body metal dengan lekukan di setiap sudutnya juga membuat Vivo V7 lebih nyaman dalam genggaman tangan.

Kamera Depan 24MP

Kamera-Depan-24MP

Vivo V7 juga masih menjagokan selfie. Kamera depannya 24MP dan dilengkapi fitur Face Beauty 7.0 dengan Smart Beauty yang mampu mengidentifikasi jenis kelamin untuk menyesuaikan efek wajah pada pria dan wanita agar terlihat lebih natural.

Sementara, sensor kamera belakangnya beresolusi 16MP dengan aperture f/2.0. Vivo juga sudah membenamkan fitur Portrait Mode, yang tersedia di kamera depan ataupun belakang. Dengan fitur ini, Anda dapat menghasilkan foto dengan efek bokeh.

Eksklusif Skin Eudora 

Eksklusif-Skin-Eudora

Bersamaan dengan peluncuran V7, Vivo juga mengumumkan kerja sama dengan developer dan publisher game MOBA Mobile Legends: Bang Bang, yakni Montoon sebagai “Official Game Partner“.

Anda yang melakukan pembelian Vivo V7 melalui official online store pada periode 16-30 November 2017, akan mendapatkan skin eksklusif hero Eudora “Vivo Selfie Goddes” secara gratis. Selain skin, nantinya juga bakal ada edisi terbatas Vivo V7 Mobile Legends: Bang Bang yang akan diluncurkan dalam waktu dekat.

Selain bekerja sama dengan Montoon, Vivo juga turut menggandeng Telkomsel sebagai official mobile partner. Di mana pengguna Vivo nantinya dapat membeli paket internet kuota besar dengan harga spesial.

Gaming Mode

Game-mode

Rasio layar 18:9 pada Vivo V7 ini diklaim dapat menampilkan konten 12,5 persen lebih banyak. Untuk pemain Mobile Legends, tentu ini cukup berguna karena Anda bisa melihat area pertarungan lebih luas.

Untuk mendukung pengalaman gaming yang lebih baik, Vivo juga menghadirkan Game Mode dengan Customized Optimization. Fitur ini memungkinkan Anda tetap dapat menerima panggilan masuk, dan bahkan dapat membalas pesan tanpa menghentikan permainan.

Spesifikasi dan Ketersediaan

ketersediaan-vivo-v7

Smartphone Android 7.1 Nougat dengan sentuhan UI Funtouch 3.2 ini masih mengandalkan chipset Snapdragon 450, ditunjang RAM 4GB, memori internal 32GB, dan baterai 3.000 mAh.

spesifikasi-vivo-v7

Setelah mempertimbangkan fitur, spesifikasi, dan harga Vivo V7 yang dibanderol Rp 3.799.000, menurut saya Vivo V7 adalah smartphone yang cukup menarik karena hadir dengan desain compact minim bezel dan menyuguhkan bonus skin eksklusif Mobile Legends.

Anda tertarik? Vivo V7 hadir dalam pilihan warna Black Matte dan Gold, dan akan tersedia di gerai Vivo di seluruh Indonesia per 18 November.

Dua Smartphone ZenFone Baru Ini Tawarkan Solusi ‘Lebih Profesional’ Dalam Ber-selfie

Selfie ialah salah satu tema terpanas di kalangan produsen smartphone, bahkan menjadi senjata andalan beberapa brand terkenal. Anda mungkin berpikir bahwa saat ini, pasar handset spesialis selfie sudah sangat sesak. Tapi Asus masih melihat adanya peluang besar menanti di sana. Dari data mereka, sebanyak 71 persen orang Indonesia setidaknya mengambil selfie atau wefie setiap minggu.

ZenFone Selfie 25

Setelah mulai menyelami ranah swafoto dua tahun silam lewat ZanFone Selfie, sang produsen hardware asal Taiwan itu akhirnya membawa sepasang pewarisnya ke tanah air. Handset-handset ini merupakan anggota keluarga ZenFone generasi keempat dan keduanya sama-sama dibekali setup kamera ganda di depan. Mereka adalah Asus ZenFone 4 Selfie Pro ZD552KL dan ZenFone 4 Selfie ZD553KL.

ZenFone Selfie 26

CEO Asus Jerry Shen menjelaskan bahwa sudah waktunya bagi Asus untuk memberikan penawaran baru buat penggemar self-portrait demi menunjukkan keseriusan mereka di segmen itu. Walaupun telah tersedia banyak pilihan, Asus berpendapat bahwa konsumen di Indonesia membutuhkan solusi yang ‘lebih profesional’. Dua ZenFone Selfie anyar ini kabarnya diracik sedemikian rupa sebagai jawaban atas kekurangan yang ada di perangkat-perangkat kompetitor, khususnya pada aspek jangkauan lensa dan performa di kondisi low-light.

ZenFone Selfie 27

 

ZenFone 4 Selfie Pro ZD552KL

ZenFone 4 Selfie Pro merupakan produk swafoto pamungkas Asus. Tubuh berbahan aluminiumnya dibuat melalui teknik nano molding dan tiap lekukannya dibentuk secara presisi. Dipadu layar berlapis Corning Gorilla Glass 5 2.5D, saya akui penampilan handset ini sangat menawan, terutama untuk varian berwarna merahnya. Sebagai jendela akses konten, smartphone  menghidangkan layar AMOLED 1080p berkepadatan 401ppi seluas 5,5-inci.

ZenFone Selfie 50

ZenFone Selfie 11

Atraksi utama dari ZenFone 4 Selfie Pro tentu saja adalah kamera depannya. Di sana, Asus mencantumkan sistem DuoPixel 24Mp, berisi kombinasi sepasang sensor Sony Exmor RS IMX362 1,4µm 12-megapixel dengan aperture f/1.8, ditambah sensor Omnivision 5670 1,12µm f/2.2 yang memiliki lensa wide-angle 120 derajat, sehingga kamera bisa merangkul objek dua kali lebih banyak – memungkinkan Anda ber-selfie bersama kawan ataupun keluarga tanpa bantuan monopod.

ZenFone Selfie 4

ZenFone Selfie 1

Selain itu, Asus melengkapi ZenFone 4 Selfie Pro dengan bundel perkakas khusus swafoto bernama SelfieMaster. Tool ini berisi fitur-fitur krusial semisal beautify (buat foto maupun video), serta kolase dan BeautyLive. Produsen juga tak lupa menyiapkan flash LED softlight untuk membantu pengambilan foto di kondisi temaram.

ZenFone Selfie 13

ZenFone Selfie 10

Kamera belakangnya sendiri mengandalkan sensor Sony Exmor IMX351 1µm 16-megapixel berlensa 26mm f/2.2. Ia dibantu sistem electronic image stabilization, phase detection autofocus, serta LED dual-tone flash.

ZenFone Selfie 9

Di dalam, Asus mempersenjatai ZD552KL dengan chip Qualcomm Snapdragon 625 (ada prosesor octa-core Cortex-A53 2GHz dan GPU Adreno 506), RAM sebesar 4GB, ROM 64GB, dan baterai 3.000mAh. Smartphone berjalan di sistem operasi Android 7.1.1 Nougat plus interface ZenUI 4.0.

ZenFone Selfie 28

 

ZenFone 4 Selfie ZD553KL

ZD553KL ialah alternatif lebih terjangkau dari saudarinya di atas. Handset mengusung arahan desain serupa ZenFone 4 Selfie Pro, namun konstruksi tubuhnya terbuat dari plastik, dan layar IPS 5,5-incinya menyajikan resolusi 720p. Tapi jangan cemas soal penampilannya, smartphone tetap memanfaatkan kaca 2.5D sehingga memberi kesan menyambung pada lekukan di sisi samping.

ZenFone Selfie 24

ZenFone Selfie 21

Kapabilitas swafoto ZenFone 4 Selfie bersandar pada sensor Omnivision 20880 1µm 20-megapixel f/2.0 dan sensor Omnivision 8856 1,12µm f/2.4 dengan lensa wide-angle 120 derajat. Sudut jangkauan jepretan dan sejumlah kelengkapannya tak berbeda dari Selfie 4 Pro. Anda kembali dihindangkan SelfieMaster, flash LED softlight, mode panorama, serta HDR.

ZenFone Selfie 17

ZenFone Selfie 23

Ukuran megapixel kamera belakangnya setara ZenFone 4 Selfie Pro, namun jenis sensornya berbeda. Smartphone tersebut menggunakan Omnivision 16880 1µm 16Mp dengan aperture lensa f/2.2. Meski demikian, fitur-fitur penunjang fotografi seperti PDAF, EIS, dan flash LED juga tetap ada di sana.

ZenFone Selfie 20

ZenFone Selfie 15

ZenFone 4 Selfie diotaki system-on-chip Qualcomm Snapdragon 430, berisi CPU octa-core Cortex-A53 1,4GHz dan GPU Adreno 505. Handset menyimpan RAM 4GB, memori internal 64GB, lalu tenaganya dipasok oleh baterai 3.000mAh non-removable di dalam. Satu keunikan yang membuat ZD553KL lebih ‘unggul’ dari ZenFone 4 Selfie Pro adalah dukungan tiga slot kartu: dua untuk SIM, dan satu lagi buat microSD (storage dapat diekspansi sampai 2TB). Smartphone juga beroperasi di platform Android 7.1.1 Nougat dengan ZenUI 4.0.

ZenFone Selfie 19

 

Harga

ZenFone 4 Selfie Pro ZD552KL dibanderol seharga Rp 5 juta, sedangkan ZenFone 4 Selfie ZD553KL dipatok di harga Rp 3,5 juta. Kedua perangkat sudah mulai dipasarkan mulai tanggal 25 November, dan sampai tanggal 10 November nanti, paket penjualan turut dibundel bersama ‘Gong Yoo Special Gift Box’ serta speaker Bluetooth khusus ZenFone 4 Selfie Pro – selama persediaan masih ada.

ZenFone Selfie 5

ZenFone Selfie 6

ZenFone Selfie 2

Balas Instagram Story Kini Bisa Pakai Foto atau Video

Instagram tidak henti-hentinya meng-update fitur Story. Hal ini wajar mengingat Story merupakan salah satu pendongkrak popularitas dan engagement pengguna Instagram yang paling efektif. Berdasarkan pengalaman, Story pun juga memicu interaksi antar sesama pengguna.

Mulai hari ini, interaksi tersebut bisa lebih ekspresif berkat kemampuan membalas suatu Story menggunakan foto atau video. Sebelumnya, respon Anda terhadap selfie pose duck face teman Anda yang terjebak macet hanya bisa dalam bentuk teks, tapi kini Anda bisa membalasnya dengan selfie lain atau bahkan video Boomerang.

Instagram Story video reply

Untuk membalas menggunakan foto atau video, Anda tinggal sentuh icon kamera baru yang muncul di bagian bawah ketika Anda sedang menyimak suatu Story. Dari situ Anda bebas memanfaatkan beragam tool yang ada, mulai dari filter wajah, sticker sampai efek Rewind. Setiap balasan juga akan dilengkapi thumbnail dari Story yang bersangkutan yang bisa dipindah-pindah posisinya sekaligus di-resize.

Instagram Story video reply

Semua balasan berupa foto atau video tersebut akan masuk ke inbox Direct Message, sama seperti balasan dalam wujud teks. Saya pun bisa membayangkan inbox saya jadi penuh dengan reaksi wajah teman-teman yang menyimak Story unggahan saya.

Fitur ini sekarang sudah tersedia melalui Instagram versi 10.28, baik di Android maupun iOS. Ke depannya, Instagram berencana untuk mengeksplorasi cara-cara lain guna menjadikan Direct sebagai tempat bercakap-cakap yang visual.

Sumber: Instagram.

Smartphone Spesialis Wefie Berlensa 135 Derajat Infinix Tiba di Indonesia, Seperti Apa Kemampuannya?

Ide kamera ganda yang dipionirkan oleh HTC lewat M8 belakangan kembali menjadi tren di kalangan produsen smartphone. Anda mungkin sudah menyaksikan sendiri rentetan  pendaratan  handset dual camera di Indonesia belum lama ini, dan kali ini giliran Infinix yang melakukannya lewat smartphone spesialis selfie ‘berjamaah’ dengan konsep avant-garde.

Infinix S2 Pro 15

Di tanggal 3 Mei kemarin, perusahaan asal Hong Kong itu resmi meluncurkan Infinix S2 Pro di tanah air, sebuah smartphone yang didesain buat menyaingi produk selfie populer dari Vivo dan Oppo. Kamera depan S2 Pro dibekali dua sensor terpisah, namun kemahirannya bukan untuk menciptakan foto bokeh ataupun monokromatis, S2 Pro malah menjagokan lensa wide-angle-nya.

Infinix S2 Pro 17

Berdasarkan penjelasan tim Infinix, S2 Pro dihadirkan ke Indonesia untuk memenuhi permintaan konsumen terhadap device penunjang swafoto yang memadai. Potensi pasarnya memang sangat besar, kabarnya ada 93 juta foto selfie diambil dan diunggah ke internet tiap hari. Kendalanya, kebanyakan dari hasil jepretan tersebut kurang memuaskan – latar belakang atau bahkan wajah teman Anda jadi terpotong. Solusi Infinix ialah melalui pemakaian lensa 135 derajat, yaitu lensa terluas di kamera smartphone yang tersedia saat ini.

Infinix S2 Pro 16

Seperti smartphone berkamera ganda lain, Infinix S2 Pro mencoba mensimulasi cara manusia melihat. Mata kita mampu mendeteksi ruang yang luas dan selalu berupaya buat menangkap objek sebanyak mungkin (field of view horisontal 114 derajat, 60-70 derjat vertikal). Berkat lensa wide-angle di kamera depan, Anda tak perlu repot-repot lagi menggunakan monopod ataupun remote shutter Bluetooth demi mendapatkan jepretan terbaik.

Infinix S2 Pro 24

Untuk menyajikan selfie dan wefie, Infinix S2 Pro mengusung perpaduan dari sensor 13-megapixel dan 8-megapixel 135 derajat fixed focus. Misi dari setting ini adalah buat merangkul objek foto sebanyak-banyaknya, baik Anda, kawan-kawan dan juga background. Menurut Infinix, detail background sangatlah penting karena biasanya pengguna melakukan self portrait di lokasi-lokasi yang sebetulnya ingin mereka pamerkan.

Infinix S2 Pro 20

Infinix S2 Pro 21

Masing-masing sensor di kamera depan mampu mengabadikan momen di resolusi 4160x3120p dan 3264x2448p. Saya belum mendapatkan info lengkap mengenai identitas sensor, namun ada probabilitas salah satu sensor yang dipakai di kamera depan bukanlah Sony CMOS. Infinix juga tampaknya tidak menggunakan kombinasi dari sensor RGB dan monokromatis.

Infinix S2 Pro 19

Di sesi hands-on, saya tidak melihat keberadaan flash di sisi depan, tapi penggunaan dua sensor sangat membantu pemotretan di ruang temaram. Dan karena penggunaan lensa wide-angle, Anda harus memaklumi jika hasil gambar sedikit terdistorsi, di mana garis-garis lurus jadi terlihat melengkung. Untuk sementara, tim Infinix belum bisa memberi keterangan mengenai apakah mereka telah membekali S2 Pro dengan algoritma khusus buat meminimalisir efek distorsi.

Infinix S2 Pro 12

Untuk kamera belakang, Infnix mengandalkan setup standar kategori mid-range: sensor 13-megapixel yang dibantu flash dual tone. Jika didukung pencahayaan memadai, kamera tersebut mampu menyuguhkan detail tinggi dan mereproduksi warna secara optimal, sangat pas jika Anda hobi meng-upload foto ke sosial media. Dan dengan sedikit utak-atik, Anda bahkan bisa menciptakan foto close-up dan bokeh menawan.

Infinix S2 Pro 3

Infinix S2 Pro 11

Infinix S2 Pro menghidangkan layar TFT 2.5D seluas 5,2-inci dengan resolusi 1280x720p. Device mengusung tubuh berkonstruksi unibody, dan uniknya, rancangan S2 Pro mengingatkan saya pada Xiaomi Redmi Note 4. Di sisi punggung, produsen menjejerkan modul lensa, LED dan sensor sidik jari yang bisa mudah dicapai oleh jari tengah dan telunjuk. Area pinggir sisi punggung sengaja dibuat melengkung untuk memberikan kesan ramping.

Infinix S2 Pro 14

Infinix S2 Pro 6

S2 Pro mempunyai dimensi 148,9×72,1x8mm dan berat 147-gram. Tubuhnya tersusun atas perpaduan material logam (sekitar 80 persen bagian punggung) dan plastik.

Infinix S2 Pro 5

Infinix S2 Pro 4

Di bagian muka, Anda dapat segera melihat rangkaian lensa kamera depan dan tiga tombol navigasi kapasitif yang diwakilkan oleh tiga titik di bawah layar. Selanjutnya, tombol volume diposisikan di kiri dan tombol power di kanan, di dekat di dekat tray kartu SIM. Port USB berada di bawah, di tengah rangkaian lubang speaker dan mic.

Infinix S2 Pro

Infinix S2 Pro 1

Smartphone diotaki oleh chip MediaTek MT6735, berisi prosesor octa-core Corex A53 1,3GHz dan GPU Mali T720 MP3, dibantu RAM 3GB dan ROM 32GB. Memori internal bisa diekspansi dengan membubuhkan kartu microSD, maksimal 128GB. Sebagai sumber tenaga S2 Pro, Infinix memanfaatkan unit baterai 3.000mAh. Device beroperasi di platform Android 6.0 Marshmallow.

Infinix S2 Pro 2

Infinix S2 Pro 10

Infinix berencana untuk menjual S2 Pro secara eksklusif di Lazada. Gerbang pre-order akan dibuka pada tanggal 8 hingga 16 Mei 2017, dan Anda bisa memilikinya cukup dengan mengeluarkan uang sebesar Rp 2,45 juta saja. Tersedia pilihan warna hitam, biru ‘topaz’, emas ‘champagne‘, dan pink.

Infinix S2 Pro 25

Infinix S2 Pro 18

Infinix S2 Pro 8

Adobe Pamerkan Aplikasi Mobile yang Bisa Memperbaiki Foto Selfie

Machine learning atau mesin pembelajaran merupakan salah satu ide cemerlang yang bakal membuat piranti lunak makin berdaya guna dan pintar. Walhasil, aplikasi-aplikasi tersebut secara otomatis memberikan lebih banyak opsi dan kemudahan kepada para pengguna. Facebook, Google, Microsoft dan sejumlah perusahaan teknologi papan atas dunia sudah mulai serius dan fokus mengembangkan teknologi ini. Dan Adobe rupanya tak ingin duduk di kursi belakang sebagai penonton.

Baru-baru ini Adobe merilis video demonstrasi cara kerja sebuah aplikasi mobile yang mempunyai kemampuan memperbaiki jepretan foto selfie menggunakan teknologi kecerdasan buatan dan machine learning. Aplikasi tersebut menggunakan platform AI bernama Adobe Sensei yang pertama kali diumumkan pada bulan November 2016 lalu. Platform yang sama digunakan di tool Creative Cloud dan layanan Marketing and Document Cloud.

Dalam video berdurasi 1 menit-an tersebut Adobe menunjukkan potensi kapabilitas yang dipunyai Sensei sebagai aplikasi edit foto pintar di perangkat smartphone. Video tersebut mempertontonkan bagaimana aplikasi yang belum punya nama itu memperbaiki foto selfie yang diabadikan melalui kamera.Video demo menayangkan bagaimana pengguna dapat menambahkan background blur dengan tingkatan yang diinginkan, menyesuaikan sudut pandang dengan menggeserkan kepala di dalam foto dan bahkan memperbaiki distorsi lensa sehingga membuat foto terlihat lebih akurat.

Bukan hanya itu, pemeran dalam video tersebut juga memperlihatkan bagaimana ia mengaplikasikan Style yang dapat ditemukan di dalam platform dengan hanya sekali sentuh. Hebatnya lagi, pengguna bahkan dapat mereplikasi sebuah foto dan menerapkannya ke foto selfie dirinya. Fitur ini disebut dengan Style Transfer. Foto sampel bahkan dapat dicari di platform yang berbeda, misalnya Google Image. Pengguna cukup menyentuh foto yang ia sukai, kemudian aplikasi Adobe akan menyalin dan menerapkannya ke foto selfie pengguna. Mengesankan, bukan?

Hampir sebagian besar fitur yang ada di video teaser ini sebenarnya sudah diperkenalkan oleh Adobe. Tetapi, kala itu diterapkan dengan menggunakan perangkat komputer desktop. Ini adalah kali pertama Adobe mendemonstrasikan kemampuan tersebut di sebuah perangkat smartphone.

Kendati terlihat matang dan siap pakai, namun belum jelas kapan dan apakah Adobe berencana merilis aplikasi inovatifnya tersebut ke publik dalam waktu dekat.

Sumber berita Techcrunch, Gizmodo dan gambar header Adobe.