Transaksi Bisnis E-commerce Indonesia Diproyeksikan Capai 910 Triliun Rupiah di Tahun 2022

Sebagai lokomotif industri digital, bisnis e-commerce masih memegang peran penting di Indonesia. Salah satunya divalidasi oleh riset Google, Temasek, dan Bain & Company; dari capaian ekonomi internet $40 miliar di tahun 2019, e-commerce menyumbangkan angka $21 miliar sendiri.

Berbagai inovasi yang digulirkan nyatanya membuat konsumen digital semakin betah melakukan aktivitas berbelanja online. Sebut saja berkat dukungan platform pembayaran yang mudah dan dukungan logistik yang semakin membaik. Untuk memvalidasi hal tersebut, Sirclo baru-baru ini melakukan riset dan mempublikasikan hasilnya dalam laporan bertajuk “Navigating Market Opportunities in Indonesia’s E-Commerce”.

Salah satu temuan dalam laporan, rata-rata satu orang konsumen Indonesia dapat berbelanja di e-commerce sebanyak 3-5 kali dalam satu bulan dan menghabiskan hingga 15% dari pendapatan bulanan mereka. Riset juga mengungkapkan konsumen online di Jakarta berbelanja 2 kali lipat lebih banyak daripada kota-kota lain.

Tahun 2022 diproyeksikan sentuh 910 triliun Rupiah

Menurut data yang dirangkum dalam laporan, penjualan ritel e-commerce Indonesia diperkirakan mencapai US$15 miliar (Rp 210 triliun) pada 2018 dan akan meningkat lebih dari empat kali lipat pada tahun 2022, menyentuh angka US$65 miliar (Rp 910 triliun). Hal ini membuat ritel online yang tadinya hanya menyumbang 8% penjualan total pada tahun 2018, diprediksi akan menembus 24% di tahun 2022.

Riset E-commerce Sirclo

Selain itu Sirclo juga melakukan survei melibatkan 747 responden penikmat e-commerce. Salah satu pertanyaannya soal alasan mereka menggunakan layanan tersebut. Disebutkan ada tiga poin yang paling unggul, yakni harga yang murah, fleksibilitas transaksi, dan kemudahan dalam membandingkan produk. Untuk konsumen laki-laki, produk favoritnya meliputi perangkat elektronik, fesyen, dan alat olahraga. Sementara untuk perempuan yakni produk kesehatan/kecantikan, fesyen, dan makanan.

Sebagian besar konsumen menggunakan medium ponsel pintar untuk mengakses layanan e-commerce. Untuk metode pembayaran, menurut riset Sirclo, transfer bank masih menjadi yang paling diminati. Dilanjutkan penggunaan kartu kredit/debit dan digital wallet.

Riset E-commerce Sirclo

Tantangan ekosistem e-commerce Indonesia

Mendasarkan pada tren bisnis yang ada, riset turut menggarisbawahi beberapa tantangan dalam industri e-commerce di tanah air. Pertama mereka menyoroti tentang maraknya pemain di lanskap bisnis tersebut, membuat tiap perusahaan mencoba memenangkan pasar dengan beragam strategi berisiko, seperti “membakar uang” untuk memberikan iming-iming promo atau diskon.

Kedua tentang banyaknya masyarakat Indonesia yang masih belum memiliki rekening bank formal. Inisiatif pengembangan platform digital wallet atau fintech lainnya dinilai perlu terus digenjot, termasuk penetrasi penggunaannya. Model pembayaran menggunakan mekanisme COD –dibayar sembari menerima barang pengiriman—juga dinilai efektif untuk meningkatkan sekaligus meningkatkan keyakinan beberapa tipikal pengguna.

Isu selanjutnya mengenai layanan logistik yang dinilai belum bisa mengakomodasi kebutuhan pengiriman secara optimal. Memang, ditinjau secara geografis Indonesia memiliki tatanan wilayah yang unik, sehingga membutuhkan effort lebih untuk kegiatan pengiriman barang. Poin keempat, riset menyoroti kurangnya SDM yang relevan di bidang sains dan matematika untuk pengembangan teknologi berkelanjutan.

Sirclo Luncurkan Connexi, Mudahkan Brand Kelola Penjualan secara Terpusat

Bertujuan untuk membantu brand menjalankan operasional bisnis online, Sirclo meluncurkan produk terbarunya. Bernama Connexi, platform tersebut berbentuk SaaS dengan fitur manajemen e-commerce multi-channel.

Sirclo mengklaim Connexi sudah banyak digunakan oleh brand FMCG untuk mengelola penjualan online di Sirclo Commerce. Secara internal, platform tersebut diklaim berhasil membantu meningkatkan performa penjualan di e-commerce.

Menurut CEO Sirclo Brian Marshal, Connexi dapat memudahkan pemilik bisnis mengelola penjualan mereka di berbagai kanal e-commerce dalam satu dasbor. Platform telah diintegrasikan ke berbagai marketplace ternama seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Lazada, Blibli.com, Elevenia, Zalora dan Zilingo.

Connexi juga memungkinkan sinkronisasi penjualan terpadu ke seluruh marketplace melalui Sirclo Store.

“Melihat besarnya potensi Connexi dalam melayani lebih banyak brand dan pemilik bisnis, kami akhirnya memutuskan untuk meluncurkan ke publik. Kini siapa saja bisa menggunakan Connexi dan mengelola penjualan online dengan lebih efisien,” ungkap Brian.

Fitur pilihan Connexi

Connexi memiliki beberapa fitur. Mulai dari pengelolaan pesanan, integrasi ke kanal penjualan, hingga proses administrasi pengiriman. Brand juga bisa mengunggah produk dalam jumlah banyak ke marketplace, lalu informasi stok barang akan diperbarui secara otomatis.

Hingga kini, Sirclo Store telah membantu hampir 1000 pengguna aktif berbayar membangun brand dan mengembangkan bisnisnya secara online.

“Kini pihak brand tidak lagi kewalahan dan membatasi diri hanya pada marketplace tertentu saja karena limitasi sumber daya dan waktu, karena semuanya sudah bisa diurus melalui satu pintu,” kata Brian.

Brian menambahkan, nantinya brand juga dapat menerima dan mengatur semua pesanan yang masuk dari berbagai marketplace secara mendetail melalui fitur pesanan, tanpa perlu khawatir akan pesanan yang tertukar atau terlewat. Mengelola setiap penjualan marketplace secara manual umumnya bisa menyita waktu dan sumber daya yang banyak.

Proses pengiriman juga bisa dilakukan sekaligus menggunakan sistem nomor resi atau air waybill otomatis yang terintegrasi. Brand bisa memantau penjualan melalui laporan penjualan terkini tanpa perlu mengakses kanal penjualan online satu persatu.

“Kami melihat penjualan marketplace sebagai salah satu pilar utama perkembangan ekonomi digital. Hal tersebut yang selalu mendorong kami untuk terus berinovasi. Teknologi dari Sirclo dirancang untuk memfasilitasi lebih banyak pemilik bisnis dan brand berjualan online dengan mudah dan efisien,” jelas Brian.

DScussion #98: Sepak Terjang Brian Marshal Membangun Sirclo

Saat ini Sirclo sudah menjadi salah satu e-commerce enabler yang dikenal di Indonesia. Didirikan oleh Brian Marshal, ambisinya untuk membangun sebuah startup penuh dengan perjuangan dan cerita seru — mulai dari membangun bisnis dari kamar pribadi hingga meninggalkan pekerjaan yang sudah sangat nyaman di Price Waterhouse Cooper (PwC). Brian menyampaikannya di sesi DScussion Profile DailySocial berikut ini.

Memahami Urgensi Penggalangan Dana

Di artikel sebelumnya, DailySocial memberikan tips melakukan penggalangan dana untuk startup pemula. Penggalangan dana adalah hal yang krusial dalam proses pengembangan bisnis startup, meskipun bukan menjadi satu-satunya cara agar bisnis terus berjalan.

Salah satu cara konvensional yang bisa digunakan adalah memanfaatkan profit perusahaan untuk menutup biaya operasional dan biaya lain yang diperlukan. Hal ini tidak mudah, mengingat biasanya fokus startup adalah mengembangkan produk dan bisnis. Namun demikian kebanyakan startup memutuskan untuk melakukan penggalangan dana dengan tujuan yang beragam.

Satu hal yang pasti, fundraising bisa membantu startup bergerak lebih cepat, apapun model bisnis atau segmen yang disasar startup tersebut.

CEO Sribulancer Ryan Gondokusumo berpendapat:

“Akan menjadi sulit bagi startup untuk tidak melakukan penggalangan dana karena adanya kebutuhan capital itu sendiri untuk mempercepat pertumbuhan startup. Untuk itu pastikan fokus awal startup terlebih dahulu sejak awal, apakah mengejar growth atau sustainability.”

Fokus ke tujuan awal

Meskipun saat ini makin sulit menarik perhatian venture capital (VC) untuk berinvestasi di startup baru, hal ini tidak menyurutkan kegiatan penggalangan dana oleh berbagai startup.

Banyak startup yang mendapatkan pendanaan dengan jumlah yang besar. Meskipun demikian, perolehan funding bukan berarti otomatis startup tersebut akan mampu bertahan lama. Padahal aspek ini menjadi kunci utama agar startup bisa terus menjalankan bisnis.

Sangat penting bahwa founder tidak membiarkan proses penggalangan dana mengalihkan perhatian perusahaan menemukan product market fit yang diperlukan untuk menciptakan bisnis yang nyata.

“Menurut saya sebenarnya pada akhirnya orang membangun startup agar bisa menghasilkan uang. Jadi pasti memang harusnya profit dan sustain untuk bisnis yang baik. Pada akhirnya ada dua pilihan: apakah startup ingin bergerak secara organik atau kemudian mulai fokus kepada pertumbuhan bisnis dengan memanfaatkan fundraising,” kata CEO Sirclo Brian Marshal.

Brian menambahkan, agar bisa terus eksis dan relevan ke pengguna, stakeholder, dan investor, proses penggalangan dana memang sebaiknya dilakukan. Meskipun tidak terlalu sering, paling tidak bisa menjadi benchmark untuk startup itu sendiri.

Selain VC, Ryan melihat penggalangan dana dengan melakukan pendekatan kepada perusahaan bisa menjadi alternatif yang ideal. Selain mendapatkan modal, startup juga bisa menjalin kerja sama strategis dengan perusahaan itu sendiri.

“Pada akhirnya startup dibangun agar bisa menjadi bisnis yang menguntungkan. Jika tidak menguntungkan tentunya akan menjadi percuma. Untuk itu fundraising perlu dilakukan, menyesuaikan dengan prioritas dan target dari startup yang ingin dicapai,” ujar Ryan.

Profit dan skalabilitas

Mulai banyak startup yang kembali fokus memperoleh pendapatan demi menjalankan bisnis, terutama yang menyasar segmen bisnis atau B2B. Sifat B2B yang tergolong lebih rasional dibandingkan B2C atau C2C (yang biasanya lebih emosional), menjadikan segmen B2B makin banyak dilirik startup, seperti misalnya Sirclo, Ralali, Akseleran, atau Telunjuk untuk menjalankan bisnis.

“Kami memilih untuk tidak melakukan fundraising saat ini dan hanya fokus memanfaatkan profit dari perusahaan. Meskipun tidak terlalu besar namun paling tidak kami tidak tergantung dengan investasi dan ekuitas yang kerap diminta oleh venture capital,” kata CEO Telunjuk Hanindia Narendrata.

Penggalangan dana terakhir yang didapatkan Telunjuk adalah pada pertengahan tahun 2015 lalu. Telunjuk memperoleh pendanaan Seri A dari Venturra (sebelumnya Lippo Digital Ventures).

Untuk meraih profit, ada beberapa langkah yang wajib dilalui. Salah satunya adalah mengelola dan menekan biaya pengeluaran perusahaan. Perusahaan juga harus bisa mendapatkan repeat order dan memperoleh klien baru secara rutin.

Hal tersebut yang juga dilakukan Sribulancer, Mereka mencoba menggunakan funding dengan cara yang paling tepat dan menekan pengeluaran yang tidak diperlukan setelah tahu siapa target pasar yang ingin dicapai.

“Untuk startup yang menyasar bisnis B2B seperti Akseleran tentunya lebih menguntungkan karena kita berhubungan dengan pasar yang sudah mature. Namun tidak bisa dipungkiri penggalangan dana tetap kita butuhkan meskipun waktunya tidak harus terlalu sering,” kata Ivan.

Saham dan kontrol pendiri

Banyak alasan mengapa startup memutuskan untuk melakukan penggalangan dana, mulai dari mengakuisisi pengguna, melancarkan kegiatan pemasaran, hingga menambah jumlah tim.

Sabagai “imbalan” terhadap penggalangan dana, investor mendapatkan saham perusahaan. Menurut Hanindia, pembagian saham yang ideal tergantung dari kebutuhan masing-masing startup itu sendiri. Jumlah dan persentase saham bisa dinegosiasikan antara VC dan pendiri startup.

“Tergantung seberapa besar ekspektasi founder terhadap calon investor. Tergantung juga bagaimana ekspektasi investor terhadap founder. Apapun yang diinginkan founder dan investor, pastikan disepakati bersama secara tertulis dalam akta perusahaan.”

Hal senada disampaikan CEO Akseleran Ivan Tambunan. Ivan menambahkan, valuasi startup juga menjadi faktor pertimbangan.

“Kalau menurut saya, biasanya angel investor sampai 15%, kemudian tahapan seed dan Seri A investor masing-masing [mendapat] sekitar 20%-25%. Semakin advance pendanaan, dilusi biasanya juga makin besar.”

Setelah jumlah saham ditentukan antara founder dan VC, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah memastikan startup memiliki kontrol usai penggalangan dana dilakukan. Yang Ryan lakukan di Sribulancer adalah membuat cap table dan simulasi. Jika ada investor baru yang ingin masuk dengan memberikan sekitar X%, maka startup bisa mendapatkan sisanya–apakah kurang dari 51%.

“Jika pada akhirnya jumlah tersebut kurang dari 51% yang kemudian sisanya didapatkan oleh startup, bisa jadi startup sudah tidak lagi mendapatkan kontrol pada startup mereka,” kata Ryan.

Sementara menurut Ivan, ada dua cara yang bisa dilakukan agar startup masih bisa memiliki kontrol usai penggalangan dana dilakukan. Cara pertama adalah memastikan founders memegang tidak kurang dari 50,1% saham. Cara lainnya, dalam shareholders agreement diatur bahwa manajemen (direksi) diisi oleh orang-orang yang didominasi oleh founders sekalipun saham founders tidak sampai 50,1%.

Founders perlu berdiskusi dengan lawyer yang biasa memegang transaksi fundraising startup atau Mergers dan Acquisitions (M&A), agar tidak salah langkah dan mendapat perlindungan yang tepat,” kata Ivan.

Sirclo Siap Galang Dana Baru Pertengahan Tahun Ini

Jumat lalu DealStreetAsia mempublikasi tentang perolehan pendanaan hingga $5 juta (lebih dari 70 miliar Rupiah) untuk platform SaaS pendukung solusi e-commerce Sirclo yang dipimpin oleh Sinar Mas Land, East Ventures, dan sejumlah investor lain. Kami mendapatkan konfirmasi bahwa pendanaan tersebut telah diselesaikan pertengahan tahun lalu sebagai bagian pendanaan Seri B tahap pertama (mereka menyebutnya sebagai Seri B1).

Sirclo sendiri menyebutkan pihaknya bersiap untuk menggalang dana berikutnya, dalam tahapan Seri B berikutnya atau Seri C, tergantung kesepakatan dengan pihak investor, yang diharapkan bisa difinalisasi tahun ini.

“Sebelumnya kita sudah mendapatkan pendanaan Seri B1 [senilai] sekitar jutaan dolar AS. Venture capital yang terlibat di antaranya adalah East Ventures, Skystar Capital dan Sinar Mas Land. Penggalangan dana tersebut sudah sejak lama final dan uang pun sudah kita gunakan,” jelas CEO Sirclo Brian Marshal kepada DailySocial.

Meskipun tidak menyebutkan secara detail, pihak Sirclo mengaku kerap melakukan penggalangan dana secara rutin dengan jumlah yang tidak terlalu besar. Sirclo pertama kali menerima investasi tahap awal dari East Ventures di tahun 2014.

Sirclo saat ini mengklaim telah memiliki sekitar 1000 pelanggan berbayar dan 40 klien yang mewakili sekitar 150 brand. Pihaknya sudah mengklaim menjadi nomor satu di segmen ini dan berambisi menjadi pemain unggulan di pasar global.

“Tahun 2019 ini kita harapkan akan ada tambahan venture capital baru yang terlibat. Buat Sirclo sendiri it’s always nice untuk mendapatkan tambahan investor. Jika sudah final akan kita umumkan lebih lanjut,” kata Brian.

DStour #61: Menikmati Suasana “Homey” di Kantor Sirclo

Terletak di kawasan bisnis BSD, kantor Sirclo dikelilingi lingkungan yang asri sarat dengan pohon-pohon dan tanaman yang hijau. Konsep utama yang ditawarkan adalah unsur “homey” agar karyawan merasa nyaman. Di sore hari, kantor Sirclo juga memiliki pemandangan matahari terbenam. Dipandu CEO Sirclo Brian Marshal, berikut liputan #DStour selengkapnya.

Rencana Sirclo Luncurkan Produk Baru dan Tambah “Fulfilment Center”

Memasuki tahun 2019, perusahaan teknologi penyedia solusi e-commerce Sirclo berencana untuk meluncurkan produk terbarunya yang diklaim mampu menjembatani kebutuhan klien dari UKM dengan bisnis besar. Setelah sebelumnya merilis Sirclo Store dan Sirclo Commerce, diharapkan produk baru ini bisa meluncur sekitar kuartal kedua 2019.

Secara khusus CEO Sirclo Brian Marshal menyebutkan, saat ini banyak klien Sirclo dari kalangan UKM hanya terbatas menggunakan situs saja, sementara untuk klien yang berasal dari perusahaan besar sudah memanfaatkan layanan end-to-end terpadu dari Sirclo, di dalamnya memiliki teknologi yang mampu menghubungkan mereka dengan marketplace.

“Sebenarnya di dalam end-to-end service tersebut, kami memiliki teknologi yang mampu menghubungkan ke marketplace. Teknologi tersebut awalnya kami gunakan secara in-house. Targetnya dalam waktu dekat kita ingin meluncurkannya sebagai produk terpisah,” kata brian.

Masih dalam proses uji coba, Brian dan tim ingin memastikan produk tersebut sudah siap saat diluncurkan. Nantinya UKM pun bisa memanfaatkan teknologi tersebut dengan mengoperasikan secara independen dengan teknologi yang langsung menghubungkan ke marketplace.

Fokus ke lini bisnis baru

Sejak diluncurkan pertengahan tahun 2018 lalu, Sirclo Store yang merupakan layanan SaaS untuk pembuatan situs toko online yang menyasar bisnis lokal skala kecil dan menengah, telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Di tahun 2019 ini, Sirclo berencana untuk fokus untuk meningkatkan pengalaman pengguna dengan mempermudah tampilan UI/UX.

Selain itu Sirclo juga ingin fokus kepada penggunaan data dengan memaksimalkan penggunaan situs sendiri dari klien untuk bisa lebih mudah mempelajari dan mendapatkan data. Hal tersebut dinilai lebih memberikan manfaat dibandingkan jika memanfaatkan teknologi yang diberikan oleh marketplace yang kebanyakan data secara detail tidak bisa diperoleh oleh klien.

“Itulah yang kemudian menjadi tugas kami sebagai platform untuk bisa memfasilitasi banyak fitur yang bisa mengelola data tersebut untuk klien Sirclo,” kata Brian.

Terkait dengan Sirclo Commerce, di tahun 2019 ini Sirclo masih terus fokus kepada core strength mereka yaitu FMCG. Namun demikian untuk memperluas bisnis, Sirclo berencana untuk menambah lini baru yaitu fesyen. Saat ini Sirclo mengklaim telah memiliki brand fesyen besar seperti Eiger hingga Levi’s.

“Kami juga akan terus mengembangkan teknologi automation. Sesuai dengan latar belakang kami sebagai e-commerce enabler yang mulai dari teknologi bukan logistik seperti yang banyak dilakukan oleh e-commerce hingga e-commerce enabler lainnya,” kata Brian.

Secara keseluruhan Sirclo saat ini telah memiliki sekitar 1000 pelanggan berbayar dan 40 klien yang mewakili sekitar 150 brand. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat. Sirclo juga memiliki ambisi untuk menjadi pemain unggulan di pasar global. Di pasar lokal sendiri Sirclo mengklaim sudah menjadi nomor satu mengalahkan pesaing lainnya di Indonesia.

Melakukan ekspansi fulfilment center

Rencana lain yang juga tengah dijajaki oleh Sirclo adalah menambah jumlah fulfilment center di Indonesia. Saat ini selain di BSD, Sirclo juga telah memiliki gudang di Jakarta Pusat, Yogyakarta hingga Bandung. Selanjutnya Sirclo juga memiliki rencana untuk menambah fulfilment center di kota-kota besar lainnya.

Salah satu alasan mengapa Sirclo fokus untuk menambah jumlah gudang adalah demi memudahkan klien memberikan layanan dan pengiriman barang yang cepat dan tertata dengan baik prosesnya.

“Ke depannya saya melihat tren pengiriman bukan lagi lebih dari 1-2 hari delivery, namun sudah same day delivery memanfaatkan layanan on-demand seperti Go-Jek dan Grab. Di situlah Sirclo bisa membantu proses tersebut menjadi lebih lancar dengan memanfaatkan fulfilment center yang lebih tersebar. Bukan hanya di satu titik, namun titik lainnya yang dinilai memiliki potensi sebagai fulfilment center,” kata Brian.

Disinggung apakah Sirclo berencana untuk kembali melakukan penggalangan dana, Brian mengungkapkan memiliki rencana untuk melakukan fundraising tahun ini. Meskipun enggan untuk menyebutkan siapa investor yang nantinya akan terlibat dalam penggalangan dana tersebut, namun Brian menegaskan saat ini masih dalam proses penjajakan dengan beberapa investor. Sebelumnya Sirclo telah mendapatkan pendanaan Seri B.

“Kami selalu berupaya untuk membina hubungan yang long term dengan investor kami, di antaranya adalah dengan East Ventures dan juga Sinar Mas, mereka selalu mendukung kami di semua tahapan penggalangan dana Sirclo,” kata Brian.

Sirclo Pacu Kontribusi Bisnis Lewat Dua Produk Andalan

Perusahaan teknologi penyedia solusi e-commerce Sirclo mengandalkan dua produk andalannya untuk memacu kinerja bisnis, yakni Sirclo Store dan Sirclo Commerce. Kedua produk ini tercatat telah memfasilitasi transaksi senilai lebih dari Rp120 miliar pada paruh pertama di 2018, rinciannya sekitar Rp100 miliar (US$7 juta) dari Sirclo Store dan sisanya dari Sirclo Commerce.

“Rata-rata transaksi per hari yang direkam dari seluruh pengguna berbayar Sirclo Store mencapai Rp550 juta selama Januari hingga Juni 2018. Angka tersebut naik dua kali jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya,” terang Founder dan CEO Sirclo Brian Marshal, Senin (9/7).

Dia memprediksi, nilai transaksi dari Sirclo Store saja akan meningkat minimal dua kali lipat pada tahun ini jadi $14 juta, lantaran semakin pesatnya pertumbuhan e-commerce dan melihat perkembangan dari berbagai brand yang telah mempercayai layanan Sirclo. Bila dihitung dari lima tahun lalu hingga kini, transaksi yang telah difasilitasi secara akumulatif sebanyak US$25 juta.

“Proporsinya [Sirclo Store] tahun ini bakal [memfasilitasi transaksi] US$14 juta. Artinya dari tahun ke tahun pertumbuhan e-commerce makin cepat. Dari sisi brand lokal, mereka benar-benar merasakan hasilnya dari apa yang kami lakukan.”

Sirclo Store adalah layanan SaaS Sirclo untuk pembuatan situs toko online yang menyasar bisnis lokal skala kecil dan menengah. Produk ini didukung teknologi untuk membangun toko online secara instan berbasis template siap pakai dengan sistem berlangganan. Harga yang ditawarkan mulai dari gratis hingga yang termahal memakan biaya hampir Rp2 juta per bulannya.

Produk ini sekaligus produk perdana yang dirintis Sirclo sejak pertama kali berdiri di 2013 lalu. Awalnya produk ini bernama Sirclo Subscription, lalu berganti jadi Sirclo Premium.

Hingga kini, Sirclo memperoleh hampir 1.000 pengguna berbayar dan lebih dari 50 ribu pengguna starter (gratis). Lokasinya masih terpusat di Jabodetabek (67,8%), Jawa Barat (14,1%), Jawa Timur (5,7%), Yogyakarta (4,3%), dan lainnya (5,3%).

Beberapa brand lokal yang menggunakan solusi Sirclo Store di antaranya Luna Habit milik selebrita Luna Maya dan This Is April yang telah memiliki 40 toko fisik di Indonesia. Ada juga brand lokal seperti Ittaheri dan Wearing Klamby yang berjualan dengan metode webhunt, atau hunting produk secara online untuk periode tertentu.

Produk lainnya yang makin diseriusi Sirclo adalah Sirclo Commerce, solusi channel management solution bagi brand besar yang ingin mengembangkan jangkauannya ke ranah online. Produk ini menggunakan teknologi yang dapat mensinkronisasi penjualan di berbagai marketplace, seperti Lazada, Tokopedia, Blibli, Bukalapak, dan Shopee.

Sirclo Commerce sebenarnya sudah dirintis perusahaan sejak dua tahun lalu, saat itu namanya masih Connexi. Akhirnya fitur ini diseriusi perusahaan sejak setahun terakhir dengan mengoperasikan gudang di Taman Tekno, BSD City seluas 5 ribu meter persegi. Perusahaan telah dipercaya lebih dari 20 klien, yang mencakup 80 brand ternama seperti KAO, Kellogg’s, Minimal, Quaker Oats, Reckitt Benckiser, Stanley Black & Decker.

Rencana berikutnya

Brian menuturkan saat ini status pendanaan perusahaan telah menerima pendanaan Seri B. Tiap tahun perusahaan rutin menerima pendanaan segar dari para investornya, namun memilih untuk tidak mempublikasikannya. Pertama kali Sirclo menerima investasi tahap awal dari East Ventures dengan nilai yang tidak disebutkan pada 2014.

“Tiap tahunnya kami selalu mendapat investasi segar. Sekarang kami sudah di Seri B. East Ventures selalu berpartisipasi setiap pendanaan yang kami gelar.”

Menurutnya tiap tahun perusahaan memiliki fokus tersendiri setiap saat menerima pendanaan. Misalnya tahun lalu pendanaan difokuskan untuk menambah kapasitas gudang jadi lebih besar.

Untuk setahun ke depan, pihaknya sedang mempertimbangkan ekspansi gudang ke lokasi baru atau membesarkan yang sudah ada. Kemudian eksplorasi beberapa inisiasi baru yang bertujuan untuk mendorong brand lokal yang masih berskala kecil menjadi brand yang bisa dikenal di seluruh Indonesia.

“Dua produk kami masih akan kami genjot kinerjanya pada tahun ini. Namun yang pasti tahun ini kami tidak ada produk baru,” pungkasnya.

Saat ini tim Sirclo telah mencapai lebih 100 orang. Kantor pun sudah resmi pindah dari Cideng, Jakarta Pusat ke BSD Green Office Park 6, BSD City.

Daftar Startup Indonesia di Bidang SaaS (UPDATE)

Software as a Services (SaaS) menjadi varian produk teknologi yang kini banyak digandrungi, baik oleh pengguna personal ataupun bisnis. SaaS merupakan varian produk perangkat lunak yang dapat digunakan secara langsung oleh pengguna, tanpa perlu adanya instalasi secara rumit. Umumnya saat ini produk SaaS diakses secara online –baik langsung menggunakan peramban ataupun melalui medium aplikasi, dan dikemas dalam bentuk berlangganan.

Ada dua faktor utama yang menjadi pendukung akan melejitnya SaaS. Faktor pertama dari sudut pandang konsumen, penetrasi internet dan perangkat pendukung menjadi pendongkrak utama. Kemudian faktor kedua ialah dari sudut pandang pengembang, fleksibilitas layanan komputasi awan sangat mendukung penguatan berbagai unsur teknis.

Di Indonesia, startup digital yang mengembangkan produk berjenis SaaS tidak sedikit. Beragam kebutuhan –khususnya berkaitan dengan pengelolaan keuangan dan sumber daya manusia—mulai difasilitasi dengan teknologi berbasis aplikasi. DailySocial mencoba merangkum startup-startup tersebut dalam sebuah daftar startup Indonesia di bidang SaaS.

AkuntansiOnline

Sesuai namanya, layanan ini menawarkan sistem akuntansi virtual yang dapat diakses melalui aplikasi online. Startup yang digagas bersama PT Zahir Internasional ini tidak hanya menyediakan aplikasi perhitungan semata, namun di dalam layanannya juga disematkan dukungan konsultasi pendampingan. Tepatnya ada tiga bidang pekerjaan yang coba difasilitasi AkuntansiOnline. Pertama berkaitan dengan pembuatan SOP bisnis dan sistem akuntansi perkantoran. Kedua berkaitan dengan konsultasi bisnis. Dan yang ketiga berkaitan dengan jasa pembuatan laporan keuangan.

Amplifia

Startup ini menyajikan sebuah platform employee advocacy yang mencoba percaya bahwa suara karyawan sebuah perusahaan dapat menjadi alternatif periklanan yang lebih efisien. Hal ini didasari dengan tren –khususnya di wilayah Amerika Serikat—bahwa employee advocacy sudah menjadi model baru dari marketing automation. Advocacy marketing sebenarnya punya kekuatan yang mampu memperkuat brand melalui media sosial. Sistem Amplifia mendesain karyawan perusahaan berperan langsung di dalam proses tersebut.

Application Information Will Show Up Here

 

Eresto

Eresto merupakan solusi end-to-end untuk manajemen restoran. Untuk kebutuhan konsumen, Eresto menyediakan fitur self-order. Para pengunjung bisa melakukan pemesanan dan pembayaran dari meja masing-masing. Sedangkan di sisi pengelola restoran, Eresto disebutkan bisa digunakan mulai hulu hingga hilir, termasuk manajemen pemesanan, pengaturan inventaris barang, sampai sistem pencatatan keuangan. Sistem ini bisa dijalankan di cloud secara total maupun secara hybrid, sehingga kendala infrastruktur internet tidak menjadi masalah mendasar.

Exquisite Informatics

Startup yang berdiri sejak Oktober 2016 ini menyediakan layanan analisis data dan pengembangan platform data untuk korporasi. Saat ini telah menangani beberapa bidang bisnis, mulai dari perbankan, medis, ritel hingga perusahaan energi. Produk Exquisite Informatics memungkinkan data dari berbagai sumber untuk disatukan dan direstrukturisasi, sehingga memudahkan proses visual dan analisis terjadi dalam satu dasbor terpadu.

Selain produk berupa SaaS, Exquisite Informatics juga menyediakan layanan pengembangan dan konfigurasi infrastruktur server. Hal ini mengingat banyak perusahaan yang butuh comply dengan memiliki pusat data on-premise untuk server yang menampung data konsumen Indonesia.

Gadjian

Layanan yang disajikan ialah untuk pengelolaan sumber daya manusia (SDM). Berbagai dukungan dihadirkan dalam layanan berbasis web dan aplikasi mobile, yang paling anyar ialah kemampuan untuk mengelola presensi pegawai. Platform Gadjian juga memberikan fungsionalitas untuk perusahaan dalam memonitor karyawan yang bekerja di luar kantor. Fungsi dasarnya mengelola kebutuhan HRD secara menyeluruh, termasuk penggajian, lembur, cuti dan sebagainya. Diharapkan seluruh fitur tersebut dapat memudahkan pengelolaan karyawan di perusahaan yang memiliki banyak kantor cabang, karyawan dengan mobilitas tinggi, atau bekerja jarak jauh (remote).

Application Information Will Show Up Here

 

GDIAnalytics

Dikembangkan oleh GDILab, produk analitik GDIAnalytics mencoba membantu UMKM dengan sebuah sistem terpadu untuk memantau dan menganalisis performa pemasaran yang dilakukan melalui kanal Twitter, Facebook dan Instagram. Cara kerjanya platform ini mengelola unstructured data yang berpotensi menjadi digital market insight. GDIAnalytics merupakan perpaduan dua produk yang diciptakan sebelumnya yaitu Polaris dan Iris.

Handl (Tidak Aktif)

Handl merupakan platform manajemen acara. Menyediakan banyak fitur, mulai dari kanal pendaftaran, monetisasi hingga pengelolaan peserta. Proses kerjanya secara sederhana peserta dapat langsung melakukan registrasi secara online dan data akan terekap dalam basis data penyelenggara. Penyelenggara dapat mengawasi aliran pemasukan pembayaran tiket mulai dari pendaftaran hingga pencairannya setiap waktunya. Handl sudah mendukung alternatif pembayaran yang variatif mulai dari transfer bank, kartu kredit, dan offline melalui mini-market.

Jubelio

Jubelio adalah layanan omni-channel memungkinkan penjual online mengelola produk dan transaksi dari berbagai marketplace di satu dasbor. Selain layanan manajemen stok barang dan transaksi, Jubelio juga terintegrasi dengan sebuah layanan Point of Sale (POS), Accounting, dan Webstore. Yang saat ini juga tengah dikembangkan ialah integrasi layanan pelanggan secara terpusat.

Jurnal

Jurnal menjadi sebuah platform akuntansi berbasis komputasi awan dengan beragam fitur yang mampu mengakomodasi berbagai tugas. Beberapa tugas tersebut termasuk pengelolaan faktur, pengelolaan biaya, pengelolaan stok barang, hingga pelaporan dalam jurnal akuntansi bisnis. Ditambah fitur seperti manajemen aset otomatis, inventori & multi-gudang, serta beragam fitur lainnya untuk menunjang kinerja pebisnis agar lebih profesional sehingga relasi dan kepercayaan dengan pelanggan dan juga pemasok dapat dengan mudah dijalin.

Application Information Will Show Up Here

 

Jojonomic

Dari awal dikembangkan, Jojonomic telah berkembang dari layanan perencanaan keuangan individu ke platform reimburse karyawan. Reimbursement manual dapat sangat menyulitkan, tetapi Jojonomic membantu untuk digitalisasi proses tersebut sehingga pelaku bisnis dapat dengan cepat dan mudah menyetujui dan melakukan kontrol biaya yang dikeluarkan karyawan mereka. Startup ini mencoba membantu perusahaan untuk menyelesaikan tantangan tersebut menggunakan teknologi berbasis komputasi awan dan OCR (Optical Character Recognition).

Application Information Will Show Up Here

 

Kata.ai

Kata.ai merupakan sebuah conversational platform dikembangkan dengan teknologi Artificial Intelligence (AI) guna menghubungkan brand dengan konsumen secara lebih efektif. Kata.ai menawarkan Dialogue Engine dengan Natural Language Processing yang memungkinkan pelaku bisnis mewujudkan persona brand melalui chatbot yang dapat melakukan beragam aktivitas meliputi pemasaran produk, transaksi jual-beli, hingga pengumpulan data perilaku konsumen melalui media sosial dan messaging app yang populer digunakan.

Kofera

Kofera adalah platform otomasi pemasaran berbasis AI dan machine learning. Tujuannya untuk membantu perusahaan mengeluarkan biaya pemasaran yang efisien dan menjalankan kampanye pemasaran yang efektif. Pembuatan campaign, monitoring dan optimasi sudah terintegrasi dengan teknologi machine learning, sehingga pelaku usaha cukup memberikan data produk dan tujuan bisnis untuk beriklan secara online. Harapannya, dengan Kofera, pelaku bisnis yang awam sekalipun dapat beriklan secara online dengan mudah dan tepat sasaran.

Konektifa

Layanan ini menangani proses inventori secara digital, khususnya bagi UMKM yang belum mendalami betul tentang bagaimana mengaitkan proses inventori dengan manajemen bisnis guna memonitor seluruh kegiatan usaha sebelum melangkah ke keputusan selanjutnya. Menggunakan Konektifa pemilik bisnis bisa memonitor administrasi usahanya mulai dari rekap kegiatan bisnis dalam satu laporan terpadu, catatan transaksi penjualan dan pembelian, data konsumen dan penyuplai, dan lainnya.

MailTarget

MailTarget adalah aplikasi online yang didesain untuk membantu bisnis melakukan pemasaran melalui kanal email. Saat ini layanan otomasi email untuk pemasaran masih menjadi fokus MailTarget. Layanan ini juga dilengkapi dengan fitur Social Media Management. Untuk bersaing dengan produk-produk luar negeri ada sejumlah keunggulan yang coba dihadirkan dalam platform MailTarget.

Contact Management dan Email Automation dengan sistem labeling akan memudahkan pengguna MailTarget dalam melakukan segmentasi pengguna. Ditambah lagi dengan kapabilitas analisis dan fitur laporan kampanye yang mendalam. Dengan ragam fitur tersebut MailTarget percaya diri bisa menjadi salah satu layanan email marketing lokal yang terpercaya.

Moka

Startup ini menyediakan layanan kasir (atau POS – Point of Sale) berbasis aplikasi. Dengan produk andalannya mPOS, Moka memfokuskan diri untuk menyasar segmentasi bisnis UMKM. Melalui sistemnya Moka merampingkan proses bisnis, menambah efisiensi dan memberikan pemilik ritel tradisional visibilitas yang lebih baik untuk bisnis mereka. Layanan Moka juga memudahkan ritel UMKM dengan mudah mendapatkan akses pembayaran cashless melalui kartu kredit dan kartu debit.

Application Information Will Show Up Here

 

NadiPOS

Mengandalkan teknologi komputasi awan, platform manajemen untuk restoran, food-truck dan bisnis F&B lainnya, NadiPOS menyediakan layanan terpadu untuk memudahkan pengaturan sistem pembayaran dan keuangan. Prosesnya dengan menghubungkan beberapa perangkat, kemudian informasi dari perangkat dapat dikirim ke back-office untuk dilakukan analisis penjualan, inventaris, pelanggan, staf, dan keuangan secara langsung.

Application Information Will Show Up Here

 

NoLimit

Didirikan sejak tahun 2010, NoLimit merupakan layanan SaaS berplatform big data untuk monitor dan analisis media sosial. Saat ini startup asal Bandung tersebut memiliki tiga pilar produk utama, yakni: (1) NoLimit Dashboard, (2) NoLimit Care, dan (3) Online Loyalty. Sistem dasbor membantu pengguna memantau dan menganalisis informasi yang disajikan dari media sosial. Termasuk memahami konsumen internet (warganet) dan kampanye online yang dilakukan kompetitor.

NoLimit Care menyajikan aplikasi yang membantu bisnis memiliki kanal terpadu untuk mengadakan layanan pelanggan melalui media sosial, termasuk via Facebook, Twitter, Instagram dan aplikasi chatting. Sementara itu Online Loyality adalah platform yang membantu meningkatkan keterlibatan warganet terhadap kampanye online yang dilakukan oleh brand. Saat ini kliennya sudah hadir dari berbagai vertikal industri, mulai dari perusahaan telekomunikasi, logistik, finansial hingga pemerintahan.

 

Nusatalent

Nusatalent memiliki dua produk yang dikhususkan untuk mendukung kebutuhan tim SDM di perkantoran. Pertama adalah layanan head hunting yang dikembangkan untuk membantu tim HR melakukan pencarian kandidat, interview kandidat, dan akhirnya memberikan rekomendasi kepada tim HR kandidat yang cocok.

Produk kedua adalah sebuah perangkat lunak untuk membantu tim HR membuat rencana perekrutan dan menggunakan basis data NusaTalent untuk mencari kandidat yang cocok dengan filter-filter yang ada.

OnlinePajak

OnlinePajak diluncurkan untuk memudahkan kegiatan perpajakan untuk UKM dengan sistem yang dijalankan secara online. Kegiatan pencatatan perpajakan yang diakomodasi cukup lengkap, mulai dari perpajakan badan usaha hingga perpajakan pribadi/karyawan. Saat ini OnlinePajak juga telah memiliki API untuk memudahkan beragam transaksi online mengatur otomatis pajak yang harus ditanggung.

Paper.id

Paper.id adalah startup yang menyediakan layanan invoicing (penagihan), akuntansi, dan inventory. Memungkinkan pelaku usaha membuat laporan keuangan di berbagai perangkat dan menyediakan analisis sehingga mereka bisa mengetahui semua hal tentang keuangan perusahaan (arus kas, inventaris, dan lainnya) secara real time.

Application Information Will Show Up Here

 

Pawoon

Pawoon adalah sebuah aplikasi kasir berbasis komputasi awan yang dapat memantau penjualan yang terjadi dan bisa dilakukan di mana saja secara real-time. Saat ini platform Pawoon telah mendukung kebutuhan untuk berbagai jenis bisnis, mulai dari kedai kopi, ritel, butik, restoran, hingga pameran. Fitur di dalamnya termasuk manajemen inventori terpadu dan sistem pelaporan bisnis. Pawoon ditujukan untuk pasar bisnis kecil dan menengah, sembari memberikan alternatif perangkat lunak dengan harga terjangkau.

Application Information Will Show Up Here

 

Quintal

Layanan Quintal terdiri dari beberapa sistem yang dikembangkan untuk menunjang kebutuhan administratif sekolah, yakni berupa LMS (Learning Management System) dan Sistem Informasi Administratif Sekolah. Pangsa pasarnya cukup spesifik, yakni untuk sekolah berjenjang K-12 di Indonesia (atau setara SD-SMA). Gagasan pengembangan sistem ini muncul untuk mengatasi isu efisiensi pengajaran yang selama ini mengganggu kegiatan belajar. Quintal juga menyediakan layanan belajar online yang memungkinkan guru untuk mengunggah bahan ajar dan kegiatan ujian. Sistem juga mendesain agar orang tua siswa dapat memantau perkembangan anaknya di sekolah.

Application Information Will Show Up Here

 

Sales1CRM

Fokus di sektor korporasi, Sales1CRM menyajikan layanan berbasis komputasi awan untuk membantu perusahaan di Indonesia menjalankan tim penjualan mereka menjadi lebih efisien, kompetitif, dan produktif. Sejauh ini Sales1CRM telah menjalin kerja sama dengan perusahaan di Jakarta, Tegal, Semarang, Surabaya, dan Denpasar untuk menjadi mitra lokal. Secara head-to-head layanan Sales1CRM berhadapan langsung dengan sejumlah perusahaan ternama, seperti Salesforce dan ZohoCRM. Dengan pelokalan layanan, Sales1CRM menjadi berbeda untuk pasar Indonesia.

SIKAD

SIKAD (Sistem Akademik) merupakan sebuah produk berbasis SaaS yang dikembangkan untuk membantu manajemen pendidikan di sekolah. Layanan ini disuguhkan melalui paltform web, dengan harapan bisa diakses di mana pun dan melalui perangkat apa pun. Fungsi utama SIKAD ialah membantu proses administrasi di berbagai lini divisi di sekolah, mulai dari membantu guru dalam mengelola nilai, hingga membantu staf tata usaha untuk mengelola arus kas.

Saat ini sudah ada banyak fitur yang diakomodasi oleh SIKAD, di antaranya fitur rapor digital, sistem pendaftaran siswa baru, layanan bimbingan konseling, administrasi tata usaha, sistem perpustakaan, hingga yang terbaru sistem penilaian kinerja guru.

SIRCLO

SIRCLO membantu pemiliki bisnis berjualan online dengan menyediakan akses ke teknologi, seperti jasa pembuatan website e-commerce, integrasi ke berbagai marketplace, dan beragam jasa lainnya. Dikemas dalam bentuk SaaS, menjadikan pengguna tidak perlu lalu memusingkan bab teknis, pasalnya cukup memilih dan memasang fitur yang ada, maka semua akan dikonversi secara otomatis menjadi sebuah platform bisnis yang andal. Salah satu varian fitur yang menarik di SIRCLO adalah kalkulasi ongkos kirim dan sistem pembayaran, karena dua hal tersebut biasanya menjadi hal utama bagi bisnis untuk mulai berjualan online, khususnya bagi kalangan UMKM.

Sleekr

Mengawali debutnya sebagai aplikasi akuntansi, Sleekr kini menjadi sebuah solusi bisnis end-to-end dengan menawarkan berbagai keunggulan. Salah satunya ialah layanan pengurusan pajak secara online yang terintegrasi dengan sistem akuntansi perusahaan. Sejak awal Sleekr didesain untuk memudahkan UMKM dan korporasi untuk melakukan kegiatan akunting hingga HR. Saat ini Sleekr juga telah terintegrasi dengan berbagai layanan seperti Kartunama.net dan mPOS.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

 

Talenta (Diakuisisi Sleekr)

Talenta merupakan platform SaaS untuk manajemen sumber daya manusia. Saat ini fiturnya juga telah terintegrasi dengan layanan OnlinePajak. Selain itu terdapat beberapa layanan mendasar Talenta, seperti manajemen karyawan, pengelolaan cuti, lembur, reimburse, hingga sistem penggajian. Semenjak kemunculannya, Talenta memang memfokuskan diri untuk usaha kecil dan menengah seperti UKM dan startup.

Turboly

Turboly menyediakan sistem manajemen seperti POS (Point Of Sale), ERP (Enterprise Resource Planning), dan sistem manajemen lainnya untuk operasional bisnis secara digital. Ide awal Turboly berangkat dari masih banyaknya usaha kecil dan menengah masih banyak yang menggunakan manual dalam hal manajemennya. Hal ini tidak lepas dari sistem ERP yang ada di pasaran dinilai terlalu mahal. Karena tidak adanya sistem tersebut maka kontrol atas inventaris, keuangan dan pajak menjadi berantakan.

Trivio (Tidak Aktif)

Trivio dirancang untuk mengedepankan kontrol proses penjualan yang terukur dan transparan bagi para manajer, pemilik bisnis dan salesman sendiri. Ada pun fitur-fitur yang menjadi unggulan antara lain, Absensi Online melalui aplikasi yang terintegrasi, Pipeline yang digunakan untuk melihat proses, Check in – Check out untuk update penjualan dan lokasi pertemuan, Photo Geo-tagging untuk laporan keberadaan lokasi, Region Based Salesman, dan beberapa lainnya. Selain itu Trivio juga menyediakan fitur untuk memantau kondisi GPS, sehingga penggunaan GPS palsu akan terdeteksi. Demikian juga status baterai dari perangkat yang digunakan.

Ukirama

Ukirama adalah startup SaaS  ERP (Enterprise Resource Planning). Produknya menawarkan sistem aplikasi lengkap berbasis komputasi awan yang menyediakan kemampuan mengontrol dan mengatur data transaksi pembelian, penjualan, manajemen stok, akuntansi, keuangan, reparasi, manufaktur, proyek, dan HRD yang membantu mengelola kegiatan administrasi bisnis, khususnya di tingkat UKM.

SIRCLO Paparkan Pencapaian dan Rencana Bisnis di Tahun 2017

Makin besarnya minat masyarakat Indonesia untuk menjalakan bisnis secara online saat ini, telah membantu SIRCLO mengembangkan layanan sebagai perusahaan SaaS (software as a service). SIRCLO membantu pemiliki bisnis berjualan online dengan menyediakan akses ke teknologi, seperti jasa pembuatan website e-commerce, integrasi ke berbagai marketplace, dan beragam jasa lainnya.

Platform SIRCLO, yang mulai dibangun sejak 2013, telah mendukung transaksi di toko online para klien dengan nominal di atas USD 6 juta (Rp 79 miliar) selama satu tahun terakhir. Di antara lebih dari 600 pengguna berbayarnya, terdapat sekitar 150 bisnis lokal yang telah sukses meningkatkan penjualannya secara online. Hingga saat ini, SIRCLO telah membantu lebih dari 10 ribu bisnis lokal memasuki ranah digital untuk terhubung lebih baik dengan konsumen dengan mengembangkan situs toko online untuk mereka.

Kepada DailySocial  Founder dan CEO SIRCLO Brian Marshal mengungkapkan prestasi ini telah menjadikan SIRCLO sebagai salah satu platform terpercaya di Indonesia, terutama dari kalangan UKM hingga brand ternama. Sempat mendapatkan pendanaan dari East Ventures, fokus utama SIRCLO di tahun 2017 ini adalah terus menambah jumlah klien sekaligus membantu bisnis untuk berjualan online.

“Di samping menambah klien baru, kami juga berusaha menciptakan lingkungan yang saling menginspirasi. Jadi, mulai dari klien yang sudah sukses berbagi kepada yang sedang menuju sukses dan berlanjut terus hingga yang baru merintis. Pada akhirnya, semua akan bergerak menjadi lebih sukses bersama-sama. Dari sisi teknologi, kami terus mengembangkan produk untuk mendukung klien dapat jualan online dengan lebih nyaman dan mudah.”

Fitur andalan dan paling favorit dari SIRCLO

Dari beberapa layanan dan fitur yang dihadirkan, ada beberapa fitur favorit yang kerap dicari klien. Fitur yang paling diminati klien terkait kalkulasi ongkos kirim dan sistem pembayaran, karena dua hal tersebut biasanya menjadi hal utama bagi bisnis untuk mulai berjualan online.

“Ke depannya, kami ingin membantu bisnis menjadi lebih sukses dengan dapat melakukan integrasi ke berbagai marketplace. Selain itu, kami juga meningkatkan sistem pembelian di website untuk dapat lebih mengakomodasi klien yang jualan online dengan metode flash sale,” kata Brian.

Selain membantu kalangan UKM, saat ini SIRCLO juga telah memiliki klien sesuai dengan tiga produk utamanya. Yang pertama adalah Subscription, yaitu jasa pembuatan website toko online berbasis template yang langsung jadi. Kedua, Premium yang membantu klien membuat website custom design eksklusif. Terakhir, Connexi yang merupakan jasa pengelolaan jualan online di berbagai channel marketplace.

“Khususnya untuk Premium dan Connexi, kami telah bekerja sama dengan merk populer seperti Wacoal, Nissan, Kellogg’s, Minimal, dan masih banyak lagi. Di samping itu, kami juga bekerjasama dengan bisnis online para selebritis, seperti Luna Habit oleh Luna Maya dan RA Jeans oleh Raffi Ahmad,” kata Brian.

Terkait rencana eskpansi, hingga kini SIRCLO masih fokus untuk membantu bisnis online di Indonesia, walaupun tidak menutup kemungkinan bahwa nantinya SIRCLO akan memperluas jangkauan bisnis ke negara lainnya.

“Kebahagiaan terbesar kami di SIRCLO adalah ketika mendengar bahwa cerita sukses para klien. Bagi kami, kesuksesan mereka adalah kesuksesan kami juga sebagai penyedia platform dan suatu kebanggaan untuk melayani bisnis lokal Indonesia,” tutup Brian.