Mengoptimalkan Penggunaan Platform Media Sosial dalam Bisnis

Melihat generasi millenials yang sangat intens menggunakan media sosial menjadikan banyak perusahaan dan startup memfokuskan pada strategi pemasaran digital. Salah satu yang bisa dimanfaatkan dari besarnya konten yang ada di media sosial ialah menggunakan pendekatan digital analytics, untuk memastikan pelaku usaha mendapatkan manfaat yang maksimal karena tepat sasaran dalam memasarkan produknya.

Melalui diskusi #SelasaStartup yang diselenggarakan DailySocial, hadir Co-Founder GDILab Jefri Dinomo (atau akrab dipanggil Uje) untuk berbagi pemahamannya tentang menghindari kesalahan pemasaran menggunakan media sosial. GDILab sendiri melahirkan sebuah platform analitik berbasis media sosial yang dinamakan GDI Analytics yang ditargetkan untuk para UKM atau korporasi di Indonesia.

Berikut beberapa hal yang menjadi catatan kami dalam #SelasaStartup kali ini berkaitan dengan pemanfaatan media sosial.

Memiliki strategi media sosial yang terarah

Menurut Uje, ketika menggunakan media sosial, harapan konsumen adalah mendapatkan kebutuhan melalui platform. Melalui kampanye media sosial inilah yang harusnya menjadi pemasaran terbesar pada media sosial saat ini.

Dengan model strategi yang hanya menjual teks melalui media sosial terkesan biasa saja untuk pembaca. Namun, dengan menambahkan beberapa animasi dapat mewakili apa pun sampai kepada target penjualan. Apalagi di Twitter dan Facebook memiliki chatbot yang bisa berhubungan langsung dengan banyak konsumen.

“Ketika menjual mobil di Twitter dengan banyak target, pastikan mengatur tim kreatif pastikan bahwa itu ada gambar atau animasi, dan video selain membahas kontennya. Karena itu akan mendukung strategi penjualan melalui platform media sosial,” ujar Uje.

Memilih platform yang sesuai

Semakin banyaknya pengguna yang memasarkan barang/jasa jauh dari model pemasarannya menyebabkan menurunnya intensitas nilai dari platform marketing tersebut. Menurut Uje, Twitter dan Facebook masih menjadi platform media sosial yang tepat untuk melakukan postingan berupa teks, foto, animasi maupun video, salah satunya karena bisa menambahkan tautan. Hal ini akan sangat berguna bila dijadikan acuan bisnis dalam mengembangkan pemasaran di kedua media sosial itu.

Sehingga, banyaknya kompetitor yang bersaing dalam platform penyedia kebutuhan pengguna saat ini, tidak hanya investasi yang diutamakan, namun waktu yang panjang untuk sebuah platform yang dibutuhkan.

“Seperti online shop ada yang memasarkan barang melalui Instagram selalu di bill-nya ada akun lain, seperti LINE, WhatsApp, Twitter. Karena mereka (Instagram) belum dapat memecahkan transaksi penjualan berhasil langsung dari platform-nya,” tutur Uje.

Meningkatkan brand produk di media sosial

Media sosial tempat yang tepat memasarkan melalui aktivitas online dan melakukan perbandingan brand dengan platform lain. Pengguna berlomba-lomba melakukan promosi, memperkenalkan produk, membangun jaringan dengan pelanggan demi tercapainya brand yang lebih baik. Kegiatan inilah yang meningkatkan brand pada pengguna media sosial.

Perhatian konsumen terhadap produk pun tidak terlepas pada isi konten yang di branding. Jangan lupa untuk selalu kreatif dalam mencari ide, demi membungkus konten iklan yang dengan mudah konsumen tertarik pada brand yang dipasarkan.

Social Media Week Jakarta 2017 Resmi Dibuka

Gelaran Social Media Week Jakarta (SMW Jakarta) 2017 resmi dibuka mulai hari ini, 11 September, sampai 15 September 2017 berlokasi di The Hall Senayan City, Jakarta. Ajang ini merupakan kali ketiga Social Media Week Jakarta digelar pada 2015, bersamaan dengan SMW London dan Sao Paulo.

Pembukaan SMW Jakarta 2017 menghadirkan Antonny Liem (Chairman Social Media Week Jakarta dan CEO PT Merah Cipta Media), Norisa Saifuddin (Senior Vice President BCA), dan Jaclyn Halim (Marketing & Promotion GM Senayan City).

[Baca juga: Alasan Mengapa Harus Hadir ke Social Media Week Jakarta 2017]

“Saya senang SMW Jakarta dapat kembali hadir untuk ketiga kalinya. Saya harap ajang seperti SMW Jakarta dapat menjadi barometer industri, sekaligus platform yang mendorong wawasan para praktisi dan penggiat, demi mendorong pertumbuhan industri digital di tanah air,” kata Antonny, Senin (11/9).

BCA, perbankan swasta terbesar di Indonesia, juga turut hadir sebagai pemateri di ajang SMW Jakarta 2017. BCA menyadari bahwa komunikasi, interaksi, dan layanan terbaik kepada nasabah adalah prioritas utama. Maka dari itu, perusahaan merangkul dan memanfaatkan kemajuan teknologi terkini.

Salah satu contoh penerapan yang dilakukan adalah meluncurkan fitur VIRA (Virtual Assistant Chat Banking BCA) pada Februari 2017. Fitur ini memanfaatkan teknologi artificial intelligence yang memungkinkan nasabah dan masyarakat dapat berinteraksi langsung dengan VIRA melalui platform messanging di Line, Kaskus, dan Messenger.

“Ajang ini bisa menjadi kesempatan bagi kami untuk mengembangkan diri dan menambah inspirasi baru apa yang bisa diberikan kepada nasabah. Lewat fitur VIRA jadi langkah kami untuk terus mengembangkan tren teknologi saat ini, terhitung pengguna VIRA sudah mencapai 400 ribu orang sejak pertama kali diluncurkan,” terang Norisa.

Dalam gelaran SMW Jakarta, ada empat jenis kelas yang bisa diikuti mulai dari Satellite Event, Workshop, Conference, dan Meet Up. Akan tetapi dari seluruh kelas tersebut, hanya Satellite Event khusus diadakan luar venue utama.

Di panggung utama, yakni Conference, peserta dapat mendengar dan belajar langsung dari para ahli. Lebih dari 30 nama akan tampil, antara lain Google, Facebook, LinkedIn, LINE, Najwa Shihab, Adidas, Disney, dan lainnya.

Selain mengikuti kelas Conference, peserta dapat mengikuti lebih dari 12 sesi Community Meet Up, digelar mulai dari 13 – 15 September 2017. Sesi ini akan berbagi seputar cerita sukses, strategi digital, dan tips menarik yang dapat menambah wawasan peserta yang ingin memanfaatkan platform media sosial sebagai bagian dari upaya promosi.

Adapun untuk kelas Workshop diadakan selama empat hari terdapat lebih dari 10 sesi. Menyediakan pelatihan lebih intensif dan mendalam, dengan first-hand experience, yang dibawakan oleh praktisi industri digital dari dalam dan luar negeri.


Disclosure: DailySocial merupakan media partner Social Media Week Jakarta 2017. Dapatkan diskon 30% untuk pembelian tiket melalui laman Deals DailySocial.

Alasan Mengapa Harus Hadir ke Social Media Week Jakarta 2017

Tahun ini Social Media Week (SMW) Jakarta akan kembali digelar untuk ketiga kalinya. Tepatnya pada tanggal 11-15 September 2017 mendatang di The Hall, Senayan City. Bagi yang pernah datang ke SMW Jakarta 2016 mungkin sudah tahu tentang keseruan acara ini dan berbagai informasi penting terkait tren dunia digital sekarang ini.

SMW adalah rangkaian acara yang digelar untuk saling berbagi pengetahuan tentang dunia digital dan sosial media saat ini. SMW sendiri merupakan acara global yang digelar di kota-kota besar di dunia seperti London, Los Angeles, Chicago, New York, Sao Paulo, Milan dan masih banyak lagi.

Social Media Week Jakarta 2017 kali ini hadir dengan tema “Language and Machine: The Future of Communication”, yang akan menampilkan para ahli, tokoh dan pemimpin industri dari dalam dan luar negeri selama 5 hari.

Bagi yang masih ragu untuk mengikuti acara ini, inilah beberapa alasan kenapa kalian wajib datang dan menjadi bagian dari keseruan Social Media Week Jakarta 2017:

(1) Satu-satunya Social Media Week di Asia

Ya, itu benar! Jakarta adalah satu-satunya kota di Asia yang mengadakan Social Media Week, jadi jangan sampai ketinggalan.

(2) Facebook, Salesforce, LinkedIn, Google, LINE, hingga Disney akan berbagi ilmu di SMW 2017

Siapa yang tidak kenal dengan brand yang baru saja disebutkan? SMW Jakarta 2017 menghadirkan pembicara dari Facebook, Salesforce, LinkedIn, Google, LINE, Disney dan masih banyak lagi di sesi Conference. Melalui sesi ini, peserta bisa mendapatkan insight dan best-practice mengenai content, messaging, big data¸ dan social media langsung dari ahli strategi dan penggerak brand tersebut.

(3) Bertemu dengan beragam komunitas

SMW Jakarta juga memiliki 36 sesi Community Meet Up, peserta dapat bertemu dengan komunitas-komunitas dari berbagai industri, contohnya Tastemade, Young on Top (YOT), Indovidgram, Go-Jek, UXID, dan Girls in Tech. Di sini peserta juga berkesempatan untuk berbagi ilmu dan pengalaman bersama mereka.

(4) Kelas Workshop untuk meningkatkan kompetensi

Social Media Week 2017 kali ini bekerja sama dengan MauBelajarApa.com menghadirkan 12 kelas Workshop yang dibawakan oleh praktisi industri digital dari dalam maupun luar negeri. Tiap kelas diperuntukkan bagi para peserta yang ingin  mendalami dunia media sosial, dari membuat personal branding yang baik, teknik-teknik yang diperlukan untuk menghasilkan konten yang berkualitas, hingga mengukur keberhasilan strategi media sosial.

(5) Up-to-date akan teknologi dan tren masa depan komunikasi

Bukan hanya menyajikan pembicara, komunitas dan workshop menarik saja, di SMW Jakarta 2017 ini para pengunjung juga dapat melihat, merasakan, mencoba sendiri berbagai teknologi dan tren dunia digital terbaru.

(6) Berkenalan dengan para ahli dan profesional

Tiap gelaran Social Media Week dipenuhi oleh para tokoh inspiratif dan bertalenta di bidangnya, termasuk idola-idola kamu yang suka muncul di timeline . Bukan cuma itu, dengan ikut sesi dan berdiskusi dengan mereka yang sudah sukses, kamu juga sebenarnya sudah mulai menjalani jalan kamu sendiri untuk sukses.

Untuk informasi lebih lanjut seputar SMW Jakarta 2017 secara keseluruhan dapat dilihat melalui laman https://socialmediaweek.org/jakarta.


Disclosure: DailySocial merupakan media partner untuk Social Media Week Jakarta.

Social Media Week Jakarta 2017 Akan Hadirkan Pemateri dari Perusahaan Unggulan

Pada tanggal 11-15 September 2017 mendatang, pagelaran akbar Social Media Week Jakarta 2017 akan digelar. Hari ini panitia telah mengumumkan jajaran pembicara utama yang akan tampil pada sesi Conference. Pemateri dihadirkan dari perusahaan besar, mulai dari Facebook, Google, Mashable, Line, LinkedIn hingga Kantar Millward Brown.

Social Media Week sendiri merupakan sebuah konferensi internasional yang mengumpulkan dan berbagi ide, inovasi, dan wawasan terbaik seputar bagaimana media sosial dan teknologi mengubah bisnis, masyarakat, dan budaya di seluruh dunia.

Beberapa pembicara Keynote untuk sesi Conference yang diumumkan hari ini termasuk Reynold DSilva (Head of Vertical Marketing Asia Pacific Facebook), Gwendolyn Regina (Director of Strategy and Business Development, Asia Pacific Mashable), Frank Koo (Head of Southeast Asia Talent Solutions LinkedIn).

Selain itu ada juga Pankaj Khushani (Head of Media Technology Solutions Southeast Asia, India & Korea Google), Henry Manampiring (Client Partner CPG dari Facebook, Revie Sylviana, Business Deveopment Director LINE Indonesia), Charles Tidswell (VP Japan, Asia Pacific untuk Socialbakers), dan Olivier Girard (Customer Success Director Asia Pacific untuk Digimind).

Sebagai ajang perhelatan media sosial terbesar di Indonesia, Social Media Week Jakarta telah menjadi platform bagi praktisi industri media sosial dan digital marketing untuk mengumpulkan dan berbagi ide, inovasi, dan wawasan terbaik untuk kemajuan industri media sosial dan digital di Indonesia.

“Saya sangat gembira dengan susunan pembicara utama di ajang Social Media Jakarta tahun ini. Saya yakin wawasan yang dibagikan nanti akan membantu para praktisi industri mewujudkan potensi media sosial dan teknologi digital di Indonesia. Kami tidak sabar untuk menyambut nama-nama besar ini di panggung Conference kita,” ujar CEO Merah Cipta Media Group sekaligus Chairman Social Media Week Jakarta Antonny Liem.

Rangkaian sesi Conference dari ajang Social Media Week Jakarta tahun ini akan dibuka dengan keynote dari Facebook dengan topik Your Brand on Mobile – The Future of Communication for Marketers. Topik pembuka ini sekaligus menggaris bawahi tema global yang diusung oleh Social media Week tahun ini, Language and the Machine The Future of Communication.

Selain Facebook, LINE dan LinkedIn yang juga akan turut berbagi wawasan tentang topik-topik menarik seputar masa depan komunikasi untuk para pelaku industri pemasaran, kapitalisasi media sosial untuk mengembangkan kesempatan, potensi aplikasi messaging, memaksimalkan potensi social commerce di berbagai channel media sosial, optimalisasi konten, dan masih banyak lagi.

Selain tema di atas, tentu masih banyak hal menarik yang dapat dipetik dari acara ini. Karena berbagai topik yang disajikan dipastikan sangat relevan dengan kondisi yang ada saat ini di lanskap digital di Indonesia dan dunia. Bagi yang tertarik hadir, informasi mengenai jadwal konferensi, pembelian tiket, serta selengkapnya dapat dilihat di situs resmi Social Media Week Jakarta 2017 https://socialmediaweek.org/jakarta.

––

Disclosure: DailySocial merupakan media partner Social Media Week Jakarta 2017

Facebook Perkenalkan Watch, Layanan Video Orisinil dan Berseri ala TV

Dalam waktu yang terbilang singkat, YouTube sudah berhasil mengusik saluran TV tradisional. Layanan lain seperti Netflix tentunya juga berkontribusi terhadap pergeseran tren ini, dan kini Facebook pun berniat untuk semakin mempercepat perkembangannya melalui layanan barunya yang dinamai Watch.

Facebook Watch pada dasarnya merupakan kelanjutan dari tab Video terpisah yang Facebook luncurkan tahun lalu untuk pasar AS. Watch dideskripsikan sebagai platform untuk berbagai macam tayangan episodik – termasuk yang disiarkan secara live – yang mengemas tema atau jalan cerita tertentu.

Facebook Watch

Watch nantinya akan muncul sebagai tab tersendiri di aplikasi mobile, web maupun smart TV. Koleksi video orisinilnya akan disuguhkan dalam sejumlah kategori macam “Most Talked About”, “What Friends Are Watching”, atau “What’s Making People Laugh” yang mencakup video-video yang paling banyak mendulang reaksi “Haha” dari para penontonnya.

Pengguna bebas mengikuti tayangan-tayangan yang disukai, dan setelahnya episode-episode baru nanti akan muncul di bawah menu Watchlist, bersamaan dengan episode-episode yang disimpan untuk ditonton di lain waktu. Dengan demikian, pengguna tak akan ketinggalan episode terbaru dari sebuah tayangan.

Facebook Watch

Facebook melihat Watch sebagai tempat yang ideal untuk macam-macam genre, mulai dari reality show, komedi sampai tayangan olahraga live. Kreator independen juga dipersilakan membuat tayangan untuk Watch, dan di awal peluncurannya ini Facebook telah mendanai sejumlah kreator untuk menciptakan konten berseri maupun yang mengedepankan keterlibatan komunitas, yang pada akhirnya bisa dijadikan contoh ke depannya.

Dalam waktu dekat, Watch akan tersedia tapi baru untuk kalangan terbatas di Amerika Serikat, namun Facebook sudah punya niatan untuk menghadirkannya ke kalangan yang lebih luas – meski sejauh ini belum ada singgungan terkait ketersediannya di negara-negara lain. Akses oleh para kreator pun juga masih terbatas, tapi Facebook berencana untuk segera membukanya ke semua.

Sumber: Facebook.

LinkedIn Lite Masuk Pasar Indonesia

Jejaring profesional LinkedIn merilis versi teranyar dari layanannya berjuluk LinkedIn Lite. Saat ini layanan tersebut sudah diluncurkan di lebih dari 60 negara dan kini Indonesia dijadikan salah satu tempat singgahnya. Versi Lite dari LinkedIn memungkinkan pengguna mendapatkan akses yang lebih ringan, untuk menyediakan pengalaman pengguna termasuk dengan konektivitas yang kurang baik (misalnya 2G).

LinkedIn Lite saat ini mendukung untuk akses di versi web dan Android. Meskipun ini merupakan versi ringan, namun tetap menawarkan fitur-fitur utama seperti news feed, profil, jaringan, pesan, dan notifikasi.

“Kami juga menyadari bahwa sebesar apa pun manfaat yang ditawarkan oleh suatu produk, akan percuma jika tidak dapat diakses dan digunakan. Atas dasar inilah kami mengembangkan LinkedIn Lite. Kami berusaha menyediakan akses ke berbagai peluang ekonomi dan karier yang lebih luas bagi para anggota kami, mulai dari mendapatkan informasi terbaru seputar industri hingga pekerjaan baru,” sambut Country Manager and Head of Product LinkedIn India Akshay Kothari dalam peluncuran di Indonesia.

Di Indonesia sendiri, populasi pengguna LinkedIn sudah mencapai angka 8 juta, dari total 22 juta pengguna di Asia Tenggara. Angka ini jauh lebih besar dari negara lainnya, misalnya Filipina 4 juta dan Malaysia 3 juta. Peluncuran di Indonesia menjadi debut lanjutan di wilayah Asia Pasifik pasca peluncurannya di India.

Application Information Will Show Up Here

Indonesia Kini Miliki 45 Juta Pengguna Aktif Bulanan di Instagram

Instagram salah satu media sosial yang memiliki ciri khas sebagai tempat berbagi foto dan video pendek merilis data pengguna Indonesia. Dari data internal mereka Indonesia termasuk pasar terbesar Instagram di Asia. Tercatat total per kuartal pertama 2017 di Indonesia terdapat kurang lebih 45 juta pelanggan aktif setiap bulannya.

Angka tersebut naik dua kali lipat dari pengguna bulanan tahun lalu yang mencapai 22 juta. Capaian ini memposisikan Indonesia sebagai komunitas terbesar Instagram di Asia Pasifik dan salah satu pasar terbesar di dunia dari total 700 juta pengguna aktif Instagram setiap bulannya

Dua fitur baru Instagram, Instagram Story dan Instagram Live mendapat sambutan cukup positif di Indonesia. Sejauh ini Indonesia menjadi negara pembuat konten Instagram Story terbanyak dengan catatan jumlah mencapai dua kali unggahan konten Instagram Story dibandingkan rata-rata global.

“Di Indonesia, saat ini ada lebih dari 45 juta pengguna aktif Instagram setiap bulan, sehingga Indonesia menjadi komunitas Instagram terbesar di Asia Pasifik. Bagi masyarakat Indonesia, berbagi momen penting merupakan bagian dari budaya, sehingga tak heran Indonesia menjadi salah satu penghasil konten Instagram Story terbanyak, di mana penggguna di Indonesia mengunggah hampir dua kali lebih banyak konten Instagram Story dari jumlah rata-rata secara global,” ujar Country Director Facebook untuk Indonesia Sri Widowati.

Tingginya jumlah pengguna dan berlipatnya konten yang diproduksi masyarakat Indonesia di Instagram juga tak lepas dari kekuatan komunitas Instagram di Indonesia. Komunitas Instagram di Indonesia disebut terbentuk karena kesamaan minat sehingga membawa dampak positif pada hubungan antar individu dan bisnis.

Dalam rilisnya, Instagram menyebutkan saat ini 80% pengguna Instagram tercatat setidaknya mengikuti satu akun bisnis, dan sepertiga konten Instagram Story yang paling banyak dilihat berasal dari akun-akun bisnis. Di Indonesia Blibli merupakan perusahaan pertama yang menggunakan format iklan Instagram Story.

Application Information Will Show Up Here

Mencermati Peranan Media Sosial untuk Startup

Sejak pertengahan tahun 90-an, diawali dengan situs jejaring sosial, blog dan mikroblog, media sosial saat ini sudah mengalami pertumbuhan yang cepat. Bukan hanya untuk berbagi cerita, tulisan hingga aktivitas, media sosial sudah sarat dengan fitur terkini seperti gambar, video hinga GIF. Melihat tren dan kebiasaan dari pengguna, media sosial saat ini juga sudah menjadi platform promosi dan publikasi secara gratis hingga berbayar yang paling efektif untuk startup hingga korporasi. Menargetkan kalangan tertentu atau orang banyak dalam waktu yang diinginkan, semua informasi, perkembangan terkini hingga tanggapan dari perusahaan, bisa di sampaikan melalui media sosial.

Kontribusi besar media sosial untuk startup

Di dunia startup sendiri media sosial sudah menjadi platform “wajib” untuk melakukan engagement hingga penyebaran informasi kepada pelanggan. Sudah banyak keberhasilan yang diraih oleh startup memanfaatkan akun media sosial, dalam hal penambahan jumlah pengguna, branding, awareness, hingga edukasi produk.

Brilio sendiri sebagai media teknologi yang sepenuhnya mengandalkan media sosial untuk penyebaran informasi hingga artikel yang viral, sudah sangat membantu kegiatan tersebut sekaligus menargetkan pengguna yang diincar yaitu kalangan millennial.

“Media sosial memiliki peran yang cukup penting bagi kami di Brilio, terutama ketika saat ini sebagian besar pengguna media sosial di Indonesia adalah mereka yang masuk dalam kategori millenial,” kata CEO & Co-Founder Brilio Joe Wadakethalakal.

Menurut Joe, meskipun masih didominasi oleh startup berbasis teknologi, pemanfaatan media sosial secara perlahan namun pasti juga mulai diterapkan oleh perusahaan besar yang masih menjalankan bisnisnya secara konvensional.

“Penyebaran informasi melalui media sosial saat ini tidak bisa dihiraukan lagi, ketika kegiatan pemasaran banyak yang berhasil melalui channel media sosial.”

Hal senada juga diutarakan CEO Picmix Calvin Kizana. Menurut Calvin, keberhasilan Picmix saat ini sebagian besar dipengaruhi oleh eksistensi akun media sosial yang ada. Hal tersebut memiliki efek yang cukup positif, terutama bagi startup yang berupaya untuk mendapatkan pertumbuhan pengguna.

“Namun demikian ketika semua startup memanfaatkan channel yang sama yaitu media sosial akan menjadi crowded dan sarat dengan kompetisi memanfaatkan media sosial untuk berpromosi.”

Pada akhirnya, menurut Calvin, selama startup bisa menjaga kepuasan dan loyalitas dari pengguna melalui engagement atau program loyalitas yang dilakukan, hubungan baik dengan target pengguna akan menuai hasil yang positif.

“Kami cukup rajin melakukan kegiatan kompetisi, pemberian hadiah atau permainan lainnya kepada pengguna melalui media sosial, kegiatan tersebut cukup mampu untuk mempertahankan hingga menambah jumlah pengguna.”

Media sosial sebagai sumber komunitas startup

Menurut Head Marketing Blanja Faiz Fashridjal, saat ini media sosial sudah memberikan kontribusi terbesar untuk mendapatkan pengguna baru sekaligus penjualan di Blanja. Untuk bisa terus mempertahankan jumlah yang ada, Blanja kemudian mengumpulkan jumlah pengguna yang ada dalam sebuah komunitas yang merupakan channel organik sebagai media penyebaran informasi, promosi online dan offline.

“Kebanyakan orang di Indonesia memanfaatkan media sosial terlebih dahulu sebelum berbelanja untuk mendapatkan informasi dan rekomendasi, dari situlah akun media sosial memiliki fungsi yang penting untuk menarik perhatian calon pelanggan,” kata Faiz.

Selain memanfaatkan media sosial seperti Twitter, Facebook, Instagram, Youtube dan channel publisher lainnya, Blanja juga rajin memperluas kemitraan dengan operator telekomunikasi, bank dan perusahaan terkait lainnya demi menyebarkan informasi dan menambah jumlah pengguna. Hal tersebut cukup membantu Blanja memanfaatkan celah baru untuk mempercepat pertumbuhan jumlah pengguna.

Sementara itu bagi Tribe yang sepenuhnya mengandalkan aplikasi, media sosial merupakan satu-satunya cara yang paling efektif untuk penyebaran informasi hingga promosi sekaligus akuisisi pelanggan. Kegiatan tersebut dilakukan secara agresif setiap harinya.

“Saat ini kami melihat hanya media sosial platform yang bisa memberikan target segmen yang tajam untuk ke calon pengguna yang memang kami tuju. Platform lain selain media sosial audience-nya terlalu luas,” kata Country Head Tribe Indonesia Rasyefki Sultani.

Efektif Menggunakan Media Sosial untuk Tingkatkan Loyalitas Pengguna

Media sosial merupakan salah satu kanal terbaik untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Bagi bisnis, media sosial merupakan media paling mudah untuk menjangkau pelanggan. Berkomunikasi dengan mereka dan membagikan konten-konten yang bisa mereka nikmati, semua itu termasuk dalam rencana dan strategi pengelolaan loyalitas pengguna.

Berikut beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan loyalitas pengguna melalui media sosial.

Detil dalam menjawab

Sebagai media komunikasi masa kini media sosial menjelma sebagai ruang komunikasi bagi pengguna berkonsultasi mengenai layanan. Baik itu pertanyaan mengenai penawaran, promo hingga pertanyaan teknis. Media sosial memberikan kesempatan bisnis terhubung langsung dengan mereka.

Untuk tidak merusak ekspektasi dan tetap menjaga kepercayaan pengguna, usahakan setiap orang yang memegang akun resmi mengetahui dengan persis pertanyaan dan permasalahan yang dihadapi. Minimal ada koordinasi di sana. Jawab pertanyaan pengguna dengan sejelas mungkin. Selain waktu tunggu, kejelasan soal pertanyaan akan berpengaruh pada kepuasan pengguna.

Ucapkan terima kasih

Mengucapkan terima kasih adalah salah satu adab dalam berkomunikasi atau saat seseorang meminta tolong. Dalam prakteknya, mengucapkan terima kasih berperan penting untuk memberikan penghargaan kepada pengguna yang memberikan komentar atau berinteraksi dengan bisnis melalui media sosial. Harus ada standar yang ditetapkan bagi mereka pemegang akun resmi untuk selalu mengucapkan terima kasih dalam rangka menjaga interaksi positif dan membangun loyalitas yang lebih.

Terlibat dalam percakapan dan membagikan konten dari pengguna

Menjalin komunikasi atau percakapan melalui media sosial memang sering terjadi. Komplain atau sekedar menanyakan masalah yang dialami misalnya. Interaksi ini penting bagi bisnis karena bisa mengetahui dengan langsung pain point dari sumbernya. Selain itu mencari tahu percakapan di media sosial dan berinteraksi dengan mereka yang terlibat juga tidak ada salahnya. Keterlibatan bisnis dengan percakapan seputar layanan yang ditawarkan memberikan kesan kedekatan bagi masyarakat.

Uuntuk menghargai pengguna, bisnis juga bisa membagikan konten-konten yang dibuat oleh fans atau pengguna, baik review atau jenis konten positif lainnya. Interaksi ini akan memberikan dampak positif bagi loyalitas pengguna.

 

Social Media Week Jakarta 2017 Siap Digelar September Mendatang

Ajang tahunan Social Media Week Jakarta 2017 kembali digelar untuk ketiga kalinya, berlokasi di The Hall Senayan, Jakarta. Tahun ini acara akan mengusung tema “Language and The Machine: The Future of Communication” dengan empat topik utama yakni content creation, big data, social media, dan aplikasi messaging.

Social Media Week (SMW) sendiri adalah platform berita terkemuka dan konferensi internasional yang mengumpulkan dan berbagi ide, inovasi, dan wawasan terbaik seputar bagaimana sosial media dan teknologi merubah bisnis, masyarakat, dan budaya di seluruh dunia.

Ajang berskala global yang sudah memasuki tahun ke delapan ini, telah rutin diselenggarakan di lebih dari 20 kota di seluruh dunia setiap tahunnya. Nantinya, SMW Jakarta dihari yang sama juga diselenggarakan bersamaan dengan SMW di Sao Paolo, Miami dan London.

Diharapkan SMW Jakarta 2017 dapat menjadi platform bagi praktisi industri media sosial, agensi, brand, dan media dapat saling berbagi dan memperdalam wawasan terhadap tren terbaru dan yang akan mendatang di dunia teknologi. Serta, bagaimana mereka dapat memanfaatkan dan membentuk era media sosial berikutnya.

“Kami ingin mengajak para peserta untuk melihat lebih jauh bagaimana tren di media sosial dapat memicu pergeseran komunikasi manusia dari pakarnya. Perubahan tren konsumen yang dinamis harus senantiasa diikuti oleh brand dan media,” terang Chairman Social Media Week Jakarta sekaligus CEO Merah Cipta Media Group Antonny Liem, Selasa (6/6).

SMW kali ini membagi beberapa sesi yang bisa diikuti peserta. Sesi konferensi akan berlangsung selama tiga hari, tanggal 13-15 September 2017, akan diisi oleh lebih dari 50 pembicara, tokoh, dan pemimpin industri baik dari dalam maupun luar negeri.

Ada juga 12 sesi workshop yang digelar mulai dari tanggal 11-15 September 2017. Lalu, ada sesi meet up & sharing bersama lebih dari 30 komunitas pada tanggal 13-15 September 2017. Sejumlah komunitas yang bakal dihadirkan antara lain Young on Top, Gushcloud, Sociabuzz, Girls in Tech, Makedonia, UXID, dan lainnya.

“Di luar sesi konferensi, kami ingin memberikan ilmu yang bisa diserap peserta sehingga bisa di bawa pulang untuk segera diaplikasikan. Ini bisa diikuti dalam sesi workshop, berbagai topik dengan bahasan yang menarik kami siapkan,” pungkas Antonny.