Berdesain Compact, Gaming PC MSI Vortex Sanggup Tangani 4K

Dua bulan lalu, MSI membuat sebuah pengumuman di website mereka. Isinya adalah berita tentang tiga produk yang memperoleh penghargaan CES 2016 Innovation Awards. Dua model mempunyai penyuguhan cukup familier, tapi satu tipe terbilang unik dan misterius. Saat itu MSI hanya memperkenalkannya dengan nama Vortex, meski detail mengenainya masih sangat minim.

Tentu saja, MSI Vortex melakukan debut perdana di ajang Consumer Electronics Show 2016. Ia adalah PC compact dengan spesialisasi gaming, mungkin sedikit mengingatkan kita pada Apple Mac Pro, namun dilengkapi pernak-pernik khas sang produsen asal Taiwan itu. Tak cuma penampilannya yang unik, kapabilitas hardware Vortex hanya bisa ditemui di PC-PC tower rakasa atau notebook gaming premium.

Wujud keseluruhan Vortex sangat mengesankan. Ia mengusung wujud silinder dipadu desain futuristik, dengan kombinasi warna hitam serta perak di tubuhnya, dibumbui garis LED merah (bisa dikustomisasi) sebagai ciri khas Gaming G-Series. Buat saya pribadi, ia mirip versi masa depan helm kesatria abad Pertengahan. Vortex sanggup menjadi rumah bagi hardware-hardware high-end walaupun cuma memiliki volume 6,5-liter.

MSI Vortex 03

Casing mini Vortex mampu menyimpan dua kartu grafis Nvidia GeForce GTX 980Ti dalam formasi SLI, menopang prosesor Intel Skylake i7-6700K, menyediakan dua slot PCI-e 3.0 x4 M.2 SSD, dan dapat dibubuhkan RAM DDR4 sampai 64GB. Sebelum Anda heboh bagaimana GTX 980Ti bisa dimampatkan di sana, MSI memanfaatkan varian mobile dari tipe desktop. Secara teori, hampir tidak ada gap performa antara kedua versi.

Kendala pada rancangan padat adalah temperatur yang tinggi. Solusi MSI ialah sistem pendingin 360 derajat Silent Storm. Ia menghisap udara dari sisi atas, mengalirkannya ke bagian dalam pola memutar, kemudian mengeluarkannya dari bawah. Metode ini menjaga semua komponen interior tetap berada di suhu normal. Saat full-load, fan hanya mengeluarkan suara 37-desibel.

MSI Vortex 02

Menariknya lagi, desain Vortex memungkinkan kita mengakses hardware untuk melakukan upgrade. Lalu seperti biasa, Anda turut disajikan fitur-fitur fimilier contohnya networking Killer (DoubleShot-X3 Pro, Shield), Nahimic Audio Enhancer, bundel XSplit Broadcaster, serta konektivitas Thunderbolt 3.0.

Vortex disiapkan untuk menangani output video 4K, didemonstrasikan di CES 2016 buat menjalankan The Witcher 3. PC gaming berukuran mungil ini juga memperoleh ‘sertfikasi’ VR Ready dari Nvidia.

MSI belum mengumumkan harganya, tapi dapat dipastikan Vortex dijajakan sebagai produk premium. Kabarnya, Vortex akan diluncurkan di tahun ini juga.

Sumber: Tom’s Hardware, Tom’s Guide & MSI.

Pre-Order Dimulai, Ini Dia Detail Mengenai Versi Retail Oculus Rift, Termasuk Harga

Penantian akhirnya usai. Periode pemesanan Oculus Rift dibuka semalam, dan sesuai kabar dari tim pimpinan Palmer Luckey itu, Oculus VR mengungkap segala informasi krusial terkait head-mounted display virtual reality mereka: dari mulai isi paket pembelian, harga, waktu ketersediaan, negara-negara pertama yang akan mendapatkannya, sampai daftar kebutuhan sistem.

Kita akan mulai dari bundel pembelian. Unit Oculus Rift versi retail sudah terintegrasi ke headphone. Kemudian di dalam boks, ia ditemani oleh sensor, microphone, controller Xbox One, serta Oculus Remote. Gamepad home console Microsoft itu diklaim sangat cocok untuk menikmati bermacam-macam game VR, termasuk Lucky’s Tale dan EVE: Valkyrie yang bisa segera dimainkan. Namun Oculus Remote sendiri merupakan kejutan menarik.

Oculus Rift Detail 03

Oculus Remote adalah perangkat input yang dedesain sebagai sarana intuitif dalam navigasi konten VR. Dengannya kita bisa mudah menjelajahi Oculus store, mengeksplorasi Oculus Video, serta dijadikan controller game.

Oculus Rift Detail 04

Oculus VR menjanjikan akan ada lebih dari 100 game blockbuster hadir untuk Rift di akhir 2016, termasuk Minecraft. Beberapa di antara mereka ialah judul eksklusif VR, misalnya Rockband VR (Harmonix), Edge of Nowhere (Imsoniac), dan The Climb (Crytek).

Tentu supaya Rift berjalan optimal, PC Anda harus sanggup menanganinya. Developer tak lupa memublikasikan daftar rekomendasi hardware versi final:

  • Prosesor Intel i5-4590
  • Kartu grafis Nvidia GTX 970 / AMD R9 290
  • Memori RAM 8GB
  • Output video HDMI 1.3
  • Input tiga buah port USB 3.0 dan satu USB 2.0
  • Sistem operasi Windows 7 atau yang terbaru

Jika Anda membutuhkan sistem baru buat menangani Rift, Oculus VR telah berkolaborasi bersama produsen-produsen PC dan hardware ternama untuk menyajikan Oculus Ready PC. Nama-nama yang sudah dikonfirmasi meliputi Alienware, Asus dan Dell.

Anda ingat saat Palmer Luckey bilang bahwa Rift akan dijajakan ‘lebih dari US$ 350’? Ternyata varian retail dibanderol seharga US$ 600, jauh lebih mahal dibandingkan asumsi banyak orang – terutama jika dikomparasi dengan tipe Development Kit 2. Bundel Oculus Ready PC dan Rift juga disiapkan, bisa dipesan mulai Februari, ditawarkan seharga US$ 1.500.

Proses pengiriman gelombang pertama rencananya akan mulai dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2016 untuk 20 negara. Indonesia belum ada di sana, tapi Oculus VR mempunyai agenda buat ‘menambahkan lebih banyak negara’ di daftar tersebut.

Oculus Rift Detail 01

Sumber: Oculus.

Berlayar Curved, Origin PC Omni Ialah Gaming All-in-One Customizable Terkuat di Bumi

Beberapa produsen telah mencobanya, namun konsumen tampaknya tak begitu antusias pada konsep PC all-in-one spesialis gaming. Tingkat harga umumnya semahal notebook gaming, minus mobilitas. Upgrade dan bongkar-pasang di varian AiO juga tidak seleluasa di PC desktop tower biasa. Tapi hal ini malah jadi alasan bagi Origin PC untuk meracik satu produk canggih baru.

Di momentum CES 2016, tim pencipta perangkat gaming khusus kalangan antusias asal Miami itu memperkenalkan Origin Omni. Di website, mereka mendeskripsikannya sebagai PC all-in-one customizable berperforma paling kuat di dunia. Ia merupakan ‘rumah’ bagi hardware-hardware top-end, namun menariknya, Omni tampil jauh lebih ramping dari asumsi kita – apalagi jika dibandingkan komputer sekelasnya.

Origin PC Omni

Keunikan di sisi penampilan dapat langsung dilihat. Omni mengusung layar wide 21:9 melengkung berukuran 34-inci dengan resolusi QHD 3440×1440. Komponen-komponen diletakkan di sisi belakang panel, disusun sedemikian rupa agar meminimalisir ketebalan. Origin PC memanfaatkan chassis off-the-shelf third-party, kemudian meng-kustomisasinya. Hasilnya adalah produk yang sangat unik.

Ketika PC all-in-one gaming umumnya dipersenjatai kartu grafis level GTX 960 atau tipe mobile, Anda dipersilakan mencantumkan GPU Nvidia GeForce GTX 980 Ti, GTX Titan X atau kartu grafis Quadro di Omni. Buat menyamai kinerja di segi visual, Origin Omni turut mendukung prosesor Intel Core i7 5960X atau XEON E5-2699 v3. RAM bisa ditambahkan sampai 32GB.

Origin PC Omni 03

Omni menggunakan platform jenis Mini-ITX yang dapat mudah di-upgrade. Lalu untuk menjaga jeroan-jeroan berharga ini tetap sejuk, produsen tak lupa menyiapkan sistem pendingin berbasis cairan Origin Frostbyte.

Dihadirkan pertama kali buat konsumen umum lewat TV, display curved awalnya dimaksudkan untuk mendongkrak tingkat immersion dan sensasi kedalaman. Dengannya, kontras jadi lebih baik dan field of view lebih lebar. Tapi menariknya, aspek-aspek unggulan tersebut bisa lebih dirasakan di layar berukuran kecil – apalagi posisi Anda ke panel lebih dekat dan tak banyak berubah.

Origin PC Omni 02

Omni tidak dipamerkan sendirian. Origin PC juga mengungkap PC desktop berukuran kecil bernama Chronos. Komputer berdimensi 292x349x101mm itu dapat menampung komposisi hardware yang menyerupai Omni, termasuk sistem liquid cooling dan empat SSD.

Origin PC belum memberi tahu rincian harga kedua tipe, tapi untuk Omni, CNET memperkirakan berada di kisaran US$ 2.000 ke atas.

Via Engadget. Sumber: Origin PC.

[Review] Asus ZenFone Selfie ZD551KL

Meski istilah selfie baru dimahkotai Oxford English Dictionary sebagai Word of the Year di 2013 silam, sejarah mencatat bahwa kegiatan self-portrait telah dilakukan sejak 1800-an. Berabad-abad kemudian, selfie bisa diakses melalui sebuah device serbaguna bernama smartphone. Begitu kuatnya tren selfie, produsen sadar bahwa kapabilitas kamera depan ternyata sama esensialnya dengan kamera belakang.

Melihat peluang ini, nama-nama raksasa di industri perangkat bergerak berlomba-lomba menyediakan medium optimal buat ber-selfie. Setelah Sony, HTC, Microsoft dan Oppo, satu brand Taiwan yang sedang naik daun di ranah mobile memutuskan untuk turut serta bermain di sana. Memanfaatkan momentum Computex 2015 lalu, Asus resmi memamerkan Zenfone Selfie.

ZenFone Selfie merupakan anggota dari keluarga besar ZenFone generasi kedua, hadir sebagai alternatif lebih terjangkau dari produk spesialis foto diri kompetitor. Meski demikian, Asus menjamin mereka tidak mengambil jalan pintas. Sang produsen menjanjikan kombinasi optimal antara hardware dan desain, sembari ‘mempionirkan’ teknologi camera fusion di smartphone. Benarkah demikian? Silakan simak ulasannya di bawah.

Design, feel & build quality

Dari sisi desain, Zenfone Selfie ZD551KL benar-benar berkiblat pada ZenFone 2, dan kedua device terlihat hampir identik. Jika dikomparasi, Zenfone Selfie sedikit lebih tinggi karena kehadiran modul lensa berukuran cukup besar di sisi depan (menggantikan logo Asus), serta sedikit lebih lebar dan tipis. Artinya, segala hal yang Anda sukai (atau tidak sukai) dari ZenFone 2 muncul kembali di Selfie.

Review Asus Zenfone Selfie 08

ZenFone Selfie mempunyai dimensi 156,5×77,2×10,8 mm dengan layar 5,5-inci serta bobot 170g. Cover baterainya dibuat melengkung untuk memberi kesan tipis di area pinggir – mencapai 3,9mm saja. Konsekuensinya, tombol-tombol fisik tidak bisa diletakkan di sisi kiri dan kanan. Seperti ZenFone 2, tombol volume berada di punggung, tepat di bawah lensa. Dari aspek penampilan, saya tidak menemukan kekurangan, tetapi jika Anda biasa menggunakan tombol fisik buat menjepret foto, posisi tombol terasa canggung.

Review Asus Zenfone Selfie 13

Review Asus Zenfone Selfie 16

Review Asus Zenfone Selfie 09

Penampakan depannya juga mengadopsi sejumlah ciri khas ZenFone – dari mulai area hitam yang membatasi layar, tiga tombol kapasitif berwarna keperakan, zone logam brushed melingkar di bawah, serta frame glossy pembatas antara display berlapis Corning Gorilla Glass 4 dengan back cover. Ada ketimpangan di sini: Gorilla Glass 4 memang tangguh, namun bingkai glossy tersebut sangat rentan terhadap baret dan penyok.

Review Asus Zenfone Selfie 15

Unit review ini memiliki bagian punggung berwarna abu-abu dengan pola garis-garis horisontal ala brushed metal. Tapi sebetulnya, back cover terbuat dari plastik.

Seperti biasa, membuka panel tersebut (buat mengakses slot SIM card, microSD card dan baterai) memerlukan perjuangan. Berbeda dari ZenFone 2, unit baterai dapat dilepas. Problem yang saya temukan ialah ketiadaan mekanisme per atau celah di slot kartu SIM, menyebabkan kartu sangat sulit sekali dikeluarkan.

Review Asus Zenfone Selfie 01

Review Asus Zenfone Selfie 03

Display

Untuk device sekelasnya, Asus boleh berbangga dengan kinerja dari layar ZenFone Selfie. Panel IPS 5,5-inci tersebut menghidangkan resolusi 1920×1080-pixel berkepadatan 403ppi, yang ditopang teknik full-screen lamination di mana layer kaca serta lapisan touch digabung jadi satu buat menghilangkan gap. Hasilnya, teks dan gambar seolah-olah melayang tepat di bawah display.

Review Asus Zenfone Selfie 05

Review Asus Zenfone Selfie 12

Viewing angle layarnya memuaskan, mampu menyuguhkan output warna yang kaya dan akurat, cerah, serta tajam. Ia bahkan sanggup melawan terpaan sinar matahari.

Pengguna notebook Asus mungkin cukup familier dengan Splendid, dan fitur ini turut mereka bawa ke ZenFone Selfie. Melaluinya, kita dipersilakan mengkustomisasi temperatur warna, atau mengaktifkan mode filter bluelight untuk mengurangi rasa lelah pada mata.

Camera

Sebagai smartphone spesialis selfie, tidak mengherankan jika Asus mencantumkan segala macam teknologi imaging yang dapat mereka temukan ke dalam ZenFone Selfie. Teknologi PixelMaster mereka usung baik buat kamera depan maupun kamera belakang. Ketika brand lain berupaya menyederhanakan UI app kamera, Asus malah menjabarkannya secara lengkap untuk Anda. Setidaknya terdapat 17 mode bisa kita gunakan untuk kedua kamera.

Review Asus Zenfone Selfie 10

Review Asus Zenfone Selfie 06

Lihat spesifikasi lengkapnya di bawah ini:

  • Kamera depan: Sensor 13-megapixel, aperture f/2.2, lensa 5-element wide-angle 88-derajat, filter blue glass, flash real tone LED.
  • Kamera belakang: Sensor 13-megapixel , aperture f/2.0, lensa 5-element, autofocus laser 0.2 detik, filter blue glass , flash dual LED.

Mengesampingkan faktor teknis yang rumit, hasil jepretan melalui mode auto tampak tajam dan cerah. Reproduksi warna terbilang presisi, lalu kinerja di low-light cukup handal. Buat mendukung hobi self-portrait, Asus telah menyiapkan mode Selfie Panorama. Namun tantangannya, tangan Anda harus stabil karena jika tidak, sulaman malah tak bagus. Bagi saya metode tradisional – selfie bersama-sama dengan posisi handset melintang – masih jadi teknik terbaik.

Review Asus Zenfone Selfie 02

Di kondisi terang, saya tidak kesulitan mengambil foto-foto macro dengan kamera belakang. Sistem autofocus-nya mampu bekerja gesit serta akurat, menjaga mutu jepretan tetap tajam dan prima. Menakar dari kualitas, hasil kamera depan dan belakang hampir serupa. Itu berarti kekurangan kedua kamera tak jauh berbeda. Kadang saturasi warnanya berlebihan, grainy di zona-zona gelap, dan gambar juga wash-out di pencahayaan terik. Kemudian ketika di-zoom, foto mempunyai efek seperti cat air.

Ini sampel foto dengan kamera depan:

Review Asus Zenfone Selfie 18

Dan ini hasil jepretan kamera belakang:

Review Asus Zenfone Selfie 19

Review Asus Zenfone Selfie 20

Review Asus Zenfone Selfie 25

Hardware, performance & user experience

Di ZenFone Selfie ZD551KL, Asus berpaling dari Intel Atom dan memilih untuk menggunakan Qualcomm MSM8939 Snapdragon 615. System-on-chip ini menyimpan sepasang prosesor quad-core Cortex-A53, GPU Adreno 405, RAM 3GB, penyimpanan internal 32GB (bisa diperluas sampai 128GB via microSD), dan ditenagai baterai 3.000mAh yang sanggup menjaga smartphone selalu aktif untuk menjalankan video loop lebih dari 9,5 jam.

Baterai tersebut terbantu berkat hematnya konsumsi daya smartphone (1,21-watt). Skor benchmark ZenFone Selfie juga tergolong lebih tinggi dibanding handset ber-SoC sejenis, namun masih belum sanggup menyusul ZenFone 2. Di AnTuTu versi 5.7.1, handset berhasil mendapatkan nilai tertinggi di 37253; lalu di AnTuTu 6.0, ia cuma mencetak 31823. Lewat PCMark, Selfie memperoleh angka work performance 3267.

Review Asus Zenfone Selfie 27

Review Asus Zenfone Selfie 22

Bermain game Real Racing 3 berjalan lancar, lalu pantulan di spion turut muncul, walaupun tidak semulus ketika dimainkan dari smartphone premium dan sejumlah efek visual semisal partikel debu serta lens flare tidak begitu detail. ZenFone Selfie malah mampu menangani Need For Speed: No Limits lebih lancar, dan grafisnya pun tampil lebih meyakinkan. Pastinya, handset tidak akan kesulitan mengoperasikan game-game puzzle maupun strategi 2D.

Review Asus Zenfone Selfie 23

Review Asus Zenfone Selfie 24

Di video serta game, output suara ZenFone Selfie terdengar utuh dan lantang, tapi alangkah baiknya jika speaker tidak diposisikan terlalu menjorok ke bawah. Saat tertutup jari, suaranya jadi teredam.

Review Asus Zenfone Selfie 11

ZenFone Selfie beroperasi di platform Android 5.0 Lollipop dengan overlay ZenUI. Asus menjejalkan banyak fitur dan app, hingga mungkin hampir terasa seperti bloatware. Namun beberapa dari mereka terbukti membantu, contohnya auto-start manager, power saver, one hand mode, opsi kustomisasi font, sampai bundel theme dan icon.

Konektivitas ZenFone Selfie meliputi Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, Bluetooth 4.0, GPS, radio FM, port microUSB 2.0, dua slot SIM card, minus NFC.

Review Asus Zenfone Selfie 14

Verdict

Terlepas dari ketiadaan cita rasa premium, Asus ZenFone Selfie merupakan smartphone handal, dilihat dari perspektif performa dan fitur. Penampilannya tampak serasi dengan layar cemerlang yang berperan sebagai jendela Anda menjelajahi konten mobile. Saya beropini, ZenFone Selfie merupakan produk berkonsep paling kuat di antara keluarga ZenFone berkat spesialisasi pada self-portrait. Ia tidak sekedar menjadi medium adu harga dan spesifikasi hardware.

Terlebih lagi, smartphone kelas ‘menengah’ Asus ini masih tergolong entry-level seandainya kita melihat dari sudut pandang brand-brand kelas atas semisal Sony, Samsung atau HTC. Di Indonesia, ZenFone Selfie terbagi dalam dua tipe, yaitu versi ber-flash memory 16GB seharga Rp 2,8 juta dan varian 32GB, dibanderol Rp 3 juta.

Asus Zenbook UX303UB Sajikan Performa Tinggi Dalam Desain Elegan

Perjalanan Asus Zenbook dimulai di tahun 2011, dan sesuai namanya, tim desainer betul-betul berkiblat pada filosofi zen. Zenbook terkenal akan perpaduan rancangan ultra-thin dengan spesifikasi papan atas, sengaja dipresentasikan sebagai device premium. Dan di momen penutupan tahun 2015, Asus memutuskan untuk memperkuat jajaran produk Zenbook di nusantara.

Asus berpendapat, agar mampu bersaing, sebuah produk harus mempunyai ciri khas dan keunggulan, serta menyuguhkan gebrakan baru. Dan bagi sang produsen PC dan barang elektronik asal Taiwan itu, Zenbook UX303UM merupakan perwakilan dari visi mereka. Tepatnya di tanggal 28 Desember kemarin, Asus resmi menghadirkan ultrabook premium berlayar 13,3-inci tersebut ke Indonesia.

Asus Zenbook UX303UB 05

Dilihat dari perspektif desain, Zenbook UX303UM tidak menawarkan lompatan jauh dibanding tipe sebelumnya. Bagi Asus, ultrabook ini adalah upaya penyempurnaan. Sekali lagi, Anda disajikan konstruksi logam aluminium, dikemas dalam tubuh yang lebih ramping. Dimensinya ialah 323x223x20mm, dan di bagian tertipis, tebalnya cuma 3mm.

Meskipun sebetulnya display 13,3-inci tidak memerlukan level resolusi terlalu tinggi, Asus ingin panel tersebut sanggup memberikan output visual prima. Mereka memilih monitor QHD+ 3200×1800-pixel 275ppi dengan tingkat kecerahan 300cd/m2. Asus menjamin, konten selalu nyaman untuk dilihat, kemudian gambar serta teks juga tampil tajam dan detail.

Asus Zenbook UX303UB 02

UX303 memanfaatkan panel IPS, tingkat color gamut-nya berada di 72% NTSC sehingga warna lebih akurat. Fitur Splendid juga hadir di sana, dan melalui mode eye care, mata Anda tetap terjaga dari kerusakan saat harus mengoperasikan PC di waktu yang lama.

Menilik hardware-nya, Zenbook UX303UM mungkin tidak dioptimalkan buat menangani software olah grafis berat ataupun permainan-permainan 3D terbaru, tetapi lebih dari cukup untuk menemani kita dalam beraktivitas sehari-hari. Asus membenamkan prosesor Intel Core i7-6500U, kartu grafis Nvidia GeForce GT 940M, memori RAM DDR3L 1600MHz 8GB, penyimpanan berbasis hard drive 1TB dan baterai polimer 3-cell 50Whrs.

Asus Zenbook UX303UB 04

Baterai tersebut dijanjikan sanggup aktif selama tujuh jam, namun sepertinya baru bisa tercapai berkat penggunaan SSD. Namun di daftar spesifikasi lembar rilis pers, Asus sama sekali tidak menyebutkannya. Kelengkapan lainnya meliputi tiga port USB 3.0, Wi-Fi 802.11ac, webcam bermodul CMOS 720p, serta fitur layar sentuh.

Asus Zenbook UX303UM ditawarkan di harga Rp 15,3 juta dalam tiga opsi warna: coklat muda, emas dan rose gold. Bundel pembelian sudah termasuk OS Windows 10 Home, sleeve, dan garansi global dua tahun.

Meskipun Mungil, Drone OnagoFly Simpan Beragam Fitur Canggih

International Civil Aviaton Organization membagi drone dalam dua kategori: dikendalikan dari jauh atau perangkat bersistem otomatis. Di mata konsumen awam, drone umumnya digunakan untuk merekam video atau mengambil gambar dari udara. Memang tersedia banyak pilihan drone ekonomis atau yang berukuran mungil, tapi mayoritas tidak secanggih produk-produk ternama.

Tapi tidak selamanya drone kecil (istilahnya nano drone) tak bisa menyaingi sepupunya yang lebih besar. Seorang inventor bernama Sam Tsu berusaha menghilangkan anggapan tersebut dengan memperkenalkan OnagoFly. Deskripsinya simpel, OnagoFly ialah drone sebesar telapak tangan, dibekali kapabilitas mutakhir serta fitur pintar. Layaknya UAV videography, ranah foto serta video merupakan spesialisasinya.

OnagoFly 03

Walaupun wujudnya kecil, OnagoFly sanggup mengejutkan Anda, dan developer yakin kreasi mereka bisa merevolusi pasar. Drone mempunyai ukuran 125x125x46-milimeter dan berat 140 gram. Ia memanfaatkan struktur quad-copter, ditenagai motor BLDC dan baterai 1000mAh. OnagoFly dapat disimpan dalam tas, dan tidak memerlukan platform peluncuran khusus – lepas landas dan mendarat bisa dilakukan menggunakan telapak tangan Anda.

Pengembang menanamkan kamera beresolusi tinggi garapan Sony, ‘setara’ iPhone 6S, dengan sensor 15-Mp dan kemampuan rekam video HD serta full-HD di 30fps. OnagoFly diklaim sebagai nano drone pertama yang sanggup melacak keberadaan pengguna berdasarkan lokasi perangkat bergerak. Ia juga mampu menghindari penghalang (misalnya tembok atau pohon) berkat teknologi inframerah build-in.

OnagoFly 01

Sebagai sistem kendali, developer menyediakan aplikasi companion khusus yang dikombinasikan bersama UI intuitif. Begitu sederhananya, proses kontrol dibilang semudah bermain game Need For Speed, melalui mode Tilt Control. Mode ini memadukan sensitivitas dan tingkat presisi tinggi sehingga pengendalian OnagoFly terasa alami. Tak mau repot? Tinggal aktifkan auto-follow, dan nano drone akan mengikuti dan merekam aksi Anda selama 12 menit.

OnagoFly turut ditopang smile recognition: menjepret foto saat mendeteksi senyuman. Dan seandainya kampanye penggalangan dana berjalan lancar, developer berniat untuk membubuhkan fitur boardcast live stream P2P. Ia tidak memiliki gimbal, tim OnagoFly menggunakan metode elektronik buat mengurangi getaran. File disimpan dalam format JPG serta MOV, dan kapasitas dapat diperluas hingga 32GB dengan durasi video maksimal 280 menit. App kompatibel ke device iOS (minimal 6.0) dan Android (setidaknya 4.0).

Nano drone OnagoFly dapat Anda pesan sekarang di Indie Gogo. Terlepas dari segala kecanggihannya, harga ONAGOfly tergolong murah, hanya US$ 200 khusus bagi para backer.

Butuh Notebook Untuk Olah Data Sehari-Hari? Asus Tawarkan K401LB

Berdasarkan penjelasan dari country product group leader Asus Juliana Chen, produk laptop maupun device mobile pada umumnya harus memiliki keistimewaan agar ia mampu bersaing. Dan aspek esensial lain ialah pada siapa produk tersebut ditujukan. Buat laptop anyarnya, Asus kembali menargetkan khalayak umum dengan fungsi utama penggunaan sehari-hari.

Di awal minggu ini, sang produsen PC dan barang elektronik dari Taiwan itu resmi membawa notebook tipe K401LB ke Indonesia. Melihat bundelnya secara umum, K401LB tampaknya tidak dikhususkan untuk kegunaan spesifik. Meski demikian, faktor mobilitas dan desain menjadi perhatian utama Asus. Jika Anda sedang mencari laptop berlayar 14-inci dengan kinerja cukup mumpuni, K401LB bisa jadi pertimbangan.

Asus K401LB 02

Notebook mengusung konstruksi ultra-thin, berketebalan 2,1cm sampai hanya 9mm di bagian tertipis, dan bobot totalnya cuma 1,65-kilogram. Asus memanfaatkan rancangan minimalis dipadu finishing brushed metal di punggung layar. Selain itu, ciri khas dari laptop di seri K ialah sisi yang membundar. Buat periferal input, produsen menyiapkan keyboard chiclet dengan jarak key travel 1,6mm.

Layar full-HD 16:9 seluas 14-inci dibubuhkan sebagai jendela Anda mengakses konten digital. Display ditopang teknologi Asus Splendid, menawarkan opsi mode berbeda seperti vivid, manual, normal serta eye care. Khususnya di mode terakhir ini, sistem diperintahkan untuk meminimalisir pengeluaran cahaya biru, mengalihkan konfigurasi ke setting yang tepat demi mengurangi rasa lelah dan kerusakan jangka panjang pada mata. Konsekuensinya, gambar terlihat lebih kuning.

Asus K401LB 03

Kendala notebook berdimensi tipis adalah temperatur tinggi, dan Asus mengatasinya dengan membubuhkan teknologi IceCool. Seperti EeeBook E402, bagian permukaan palm rest dijanjikan akan selalu sejuk. Suhunya berada di kisaran 28゚C dan 35゚C, lebih rendah dari temperatur tubuh manusia, memastikannya tetap nyaman digunakan dalam waktu lama.

Varian Asus K401LB yang masuk ke Indonesia dibekali prosesor Intel i5-5200U berkecepatan 2.2GHz, kartu grafis GeForce GT940M, RAM DDR3L 1600MHz 4GB (dapat diperluas sampai 12GB), penyimpanan berbasis hard drive 1TB, dan ditenagai unit baterai Li-Ion prismatic 48 Whrs – diklaim sanggup aktif selama 440 menit buat memutar video 1080p, dan 990 menit untuk browsing web.

Asus K401LB 04

Asus K401LB dipasarkan di harga Rp 8,4 juta plus garansi internasional penuh selama dua tahun. Perlu diketahui, paket ini belum termasuk sistem operasi.

Dengan Intel Sebagai Partnernya, Beragam Produk Teclast Tiba di Indonesia

Indonesia sempat menempati posisi pertama di daftar negara dengan penduduk yang begitu gemar melihat layar perangkat elektronik. Jadi jangan heran jika belakangan kita menyaksikan bermacam-macam brand baru menginvasi pasar lokal. Dan di periode penutupan tahun 2015, satu nama lagi dari Negeri Tirai Bambu mencoba berkompetisi di sini. Mereka adalah Teclast.

Teclast mungkin bukanlah merek familier di telinga kita, meskipun faktanya mereka telah berkiprah di bidang consumer electronics semenjak didirikan belasan tahun silam. Teclast sadar nama mereka tidak sepopuler kompetitor, terutama di luar Tiongkok. Strategi sang produsen ialah melakukan kolaborasi bersama Intel mulai tahun 2013, hingga akhirnya ia resmi mendarat di Indonesia pada bulan Desember 2015.

Teclast 08

Dalam presentasi perkenalannya, general manager Su Wu An menjelaskan misi utama Teclast, yaitu memastikan lebih banyak orang dapat menikmati aktivitas digital. Dan pada acara pers itu, mereka mengangkat tema ‘born to redefine‘. Ada cukup banyak model produk yang Teclast umumkan – meliputi tablet, PC 2-in-1, power bank, sampai thumb drive; namun event peluncuran ini fokus pada empat tipe: X98 Pro, X16 Pro, X98 Plus dan X80 Plus. Semuanya dipersenjatai chip Intel Cherry Trail.

Teclast 10

Seperti apa device yang Teclast hadirkan ke Indonesia? Ini dia:

X80 Plus

Teclast 04

Teclast menyebutnya sebagai ‘bintang baru tablet delapan-inci’ mereka. Ia menyajikan panel IPS 1280×800-pixel, dengan sudut pandang 178 derajat. Produsen berupaya meminimalisir bingkai samping, lebarnya hanya 5,5mm sehingga mudah dioperasikan menggunakan satu tangan. Menakar dari spesifikasi hardware, X80 Plus tampaknya merupakan salah satu device entry-level. Menariknya, ia ditopang ruang penyimpanan luas buat perangkat di kelas tersebut.

Teclast 05

System-on-chip Intel Atom x5-Z8300 berprosesor quad-core 1,44GHz dan GPU Intel Gen 8 dibenamkan di tablet, dipadu RAM DDR3L 2GB. Sepertinya ada beberapa varian X80, dan X80 Plus mengusung sistem operasi Windows 10. Kinerjanya boleh jadi standard, namun memori internal 32GB eMMC dapat Anda jadikan medium penyimpanan koleksi video.

 

X98 Plus

Teclast 02

Juga merupakan produk anyar Teclast, keunikan X98 Plus terletak pada layarnya. Produsen tak ragu mengklaim bahwa tablet 9,7-inci itu dibekali teknologi Air Retina ‘orisinil’ Samsung LG-IGZO, menyuguhkan resolusi 2048×1536-pixel berkepadatan 264ppi dan dengan kecerahan 400-Lumen. Dibanding rata-rata tablet last-gen, panel 50 persen lebih terang, saturasi 14 persen lebih tinggi, lalu pemakaian daya 57 persen lebih efisien.

Teclast 12

Mirip X80 Plus, tablet menggunakan SoC Intel Cherry Trail x5-Z8300 dan berjalan di sistem operasi Microsoft Windows 10. Ia turut didukung RAM 4GB, plus storage internal eMMC 64GB Samsung dengan kecepatan akses mencapai 120MB per detik. Penyimpanan bisa ditambah 128GB lagi.

 

X16 Pro

Teclast 06

Kata pro pada nama memberi pentunjuk bahwa device ditujukan pada konsumen profesional. X16 Pro adalah tablet 2-in-1, diracik khusus buat para pebisnis. Memiliki display seluas 11,6-inci full-HD. Boleh jadi, X16 Pro juga menawarkan modul 4G opsional. Kapabilitas andalan di perangkat ini ialah fitur dual OS, bisa berpindah dari Android ke Windows 10 atau sebaliknya cukup dengan menekan satu tombol.

Transisi dari mode tablet ke PC sangat simpel, kita cukup menarik layar dari keyboard. Jika Anda merasa navigasi dengan ujung jari kurang akurat, Teclast tak lupa mengemas X16 Pro bersama stylus aktif. Tipe chip Intel Atom yang mentenagai device lebih canggih dari X80 maupun X98 Plus, yaitu x5-Z8500 – berprosesor quad-core, kecepatan mencapai 2,24GHz, plus RAM LPDDR3 4GB, dan ROM eMMC 64GB.

Teclast 07

 

X98 Pro

Teclast 01

Menurut penuturan Teclast, X98 Pro ialah tablet Windows 10 berprosesor Intel Atom x5 pertama di dunia. Terlepas dari betul atau tidaknya klaim tersebut, bundel produk memang menjanjikan. Di sisi penampilan, ia didesain supaya tampil ramping. Ketebalannya hanya 7,8mm, memanfaatkan material logam ringan, dikombinasi frame setipis 9,5mm. Komponen-komponen dan sirkuit X98 Pro juga sudah lulus sertifikasi standard internasional.

Teclast 03

Target konsumen X98 Pro cukup berbeda dari varian Plus, tablet sengaja diperuntukkan bagi khalayak high-end. Chip Intel Atom x5-Z8500, RAM 4GB, storage eMMC 64GB, dan layar 9,7-inci Air Retina ditanamkan dalam perangkat ini. Kata Teclast, ia sanggup memberikan performa gaming sekelas komputer personal. (Mereka sempat mencantumkan screenshot Battlefield 3 dan Arkham Knight di satu slide presentasi, tapi saya ragu sampai melihat langsung performanya.)

 

Teclast 11

Mengenai harga dan waktu ketersediaan, Teclast masih bersikap misterius. Mereka hanya bilang, “Dengan spesifikasi hampir serupa, produk tablet kami cuma sepertiga harga tablet Samsung. Kemampuannya tidak 100 persen sama, tapi kami yakin bisa menjangkau 90 sampai 95 persen.”

Salah satu dari empat produk di atas kabarnya akan segera dijual sebelum 2015 berakhir.

Teclast 09

Cocok Untuk Pelajar, Notebook Asus E402MA Tak Melupakan Aspek Penampilan

Kadang memilih tipe notebook yang tepat bisa jadi lebih sulit dibanding merakit komputer sendiri. Tersedia banyak jasa perakitan, tapi menentukan satu dari puluhan model laptop bukanlah perkara mudah. Apalagi tiap produk menawarkan beragam fitur serta komposisi hardware. Jika kebetulan sedang mencari tipe kelas budget, solusi dari Asus ini mungkin cocok untuk Anda.

Produsen asal Taipei itu belum lama menghadirkan Asus E402MA ke Indonesia. Dari press release, Asus mendeskripsikannya sebagai notebook portable nan elegan buat para pelajar dan profesional muda. Ia diklaim menyajikan desain ringkas dan portable, ditopang kinerja handal serta masa aktif baterai yang awet – sanggup menjadi medium beraktivitas dan platform produktif sehari-hari.

Asus E402MA 02

Asus menyampaikan bahwa E402MA (juga dinamai EeeBook E402) ialah sebuah laptop ekonomis dengan cita rasa premium. Wujudnya padat, berdesain minimalis. Asus membubuhkan layar 1366×768-pixel 14-inci di tubuh berdimensi 339x235x21,9-milimeter. Terlepas dari rampingnya wujud E402MA, Asus tidak lupa membubuhkan segala macam konektivitas fisik yang kita butuhkan.

Di sisi samping, Anda dapat segera menemukan port USB (3.0 dan 2.0), VGA, LAN, HDMI, hingga card reader 3-in-i. Produsen juga mengadopsi teknologi touchscreen di smartphone ke bagian touchpad, dimaksudkan buat memberikan konsumen respons serta keakuratan optimal dalam navigasi konten. Biasanya kendala notebook bertubuh tipis adalah temperatur yang tinggi. Solusi Asus pada E402MA ialah membubuhkan fitur IceCool, demi menjaga suhu palm rest tetap berada di kisaran 28 sampai 35 derajat Celcius.

Asus E402MA 03

Untuk bagian dalam, Asus membekali E402MA dengan system-on-chip Intel Bay Trail-M berprosesor dual-core Celeron N2840. Ada RAM DDR3L sebesar 2GB, penyimpanan berbasis hard drive 500GB ditambah Asus WebStorage 500GB, serta baterai 2-cells 32Whrs; dilengkapi pernak-pernik berupa kamera web VGA, speaker dan microphone SonicMaster build-in. Baterai dijanjikan sanggup menjaga notebook tetap aktif selama delapan jam.

Komposisi komponen di atas memastikan EeeBook E402 dapat menangani kebutuhan olah data standard, menyuguhkan kapabilitas multitasking cukup memuaskan saat Anda sedang mengoprek dokumen Microsoft Office, sembari menonton film serta menjelajahi internet. Tapi saya kurang yakin dengan pernyataan ‘playing the latest games‘, ragu laptop bisa menjalankan judul-judul yang menuntut grafis tinggi.

Harga jual Asus E402MA sangat terjangkau, hanya Rp 3,55 juta. Namun penawaran tersebut belum termasuk sistem operasi.

Asus E402MA 04

A2010 Dijadikan Ujung Tombak Lenovo Dalam Menyerbu Lini Smartphone 4G Budget

Di presentasinya, tim Lenovo bilang setidaknya ada dua kesalahpahaman terkait handset 4G. Pertama, tidak sedikit orang masih mengira bahwa konektivitas anyar tersebut menuntut produk high-end. Lalu konon katanya, 4G turut menyebabkan jumlah konsumsi data jadi lebih boros. Sebuah acara khusus pers Lenovo langsungkan untuk menampik dugaan-dugaan keliru itu.

Pada tanggal 8 Desemper 2015 lalu, sang perusahaan teknologi dari Beijing itu menggelar acara Lenovo 4G Parade. Pada dasarnya ia merupakan event informal, memamerkan sederetan smartphone ekonomis berkonektivitas 4G LTE, di mana kapabilitas serta rentang harganya sangat cocok buat pengguna di Indonesia. Ada empat model yang Lenovo tampilkan di sini, yaitu A7000, A6010, A6000, dan tipe A2010 berperan sebagai primadonanya.

Lenovo 4G Parade 01

Lenovo memberi deskripsi unik buat A2010: smartphone 4G bermerek global paling terjangkau di nusantara. Mereka mengklaim, meskipun A2010 ditujukan bagi level dasar, Lenovo tidak kompromi soal kualitas produksi serta performa. Sebelum mendarat di Tanah Air, mungkin Anda sudah mengetahui bahwa A2010 tiba di India kira-kira empat bulan silam dan banyak orang menyebutnya sebagai handset 4G termurah di negara itu.

Lenovo 4G Parade 05

“Kami bangga menjadi vendor utama di segmen smartphone 4G dan masuk ke pasar ini sejak akhir 2014 ketika banyak kompetitor lain sampai sekarang masih berkutat di ranah handset 3G.” ujar tim Lenovo Indonesia, “Berpedoman dari data IDC, Lenovo ialah pemimpin pasar smartphone 4G LTE dalam tiga kwartal berturut-turut. Lalu di triwulan ketiga 2015, kami berhasil meraih 19,6 persen market share.”

Lenovo 4G Parade 04

Menurut Lenovo, peralihan ke 4G sudah di depan mata, dan tugas mereka adalah meresponsnya dengan cepat. Produsen yakin, karena mereka masuk ke sana lebih dahulu, handset-handset Lenovo jauh lebih teruji – apalagi prosesnya tidak gampang dan memakan waktu. Sejak peluncuran layanan 4G periode uji coba oleh operator-operator telekomunikasi lokal pada akhir 2014, Lenovo mempunyai jajaran produk terlengkap, baik di segmen high-end, menengah, sampai enty-level.

Lenovo 4G Parade 10

Penasarankah Anda seperti apa handset A2010? Di rentang harga itu, tentu saja Lenovo lebih memfokuskan fungsi-fungsi primer ketimbang penampilan, tapi tak berarti produsen mengesampingkan faktor desain. Tubuh smartphone tersusun atas material plastik, dengan frame atas dan bawah melengkung landai. Bagian cover baterai memanfaatkan jenis cat non-glossy, juga melengkung supaya mengikuti bentuk telapak tangan ketika Anda menggenggamnya.

Lenovo 4G Parade 02

Tubuh berukuran 131,5×66,5×9,9mm A2010 dipadu bersama layar 854×480-inci 281ppi seluas 4,5-inci (atau 11,43cm). Lenovo bilang, perpaduan antara display dan body memastikan A2010 nyaman sewaktu dioperasikan satu tangan, entah buat bermain game, berkirim pesan, menonton video, atau untuk sekedar berjelajah internet. Dengan lebar tak sampai 7cm, smartphone cukup mudah diselipkan ke kantong celana.

Lenovo 4G Parade 03

Lenovo A2010 telah berjalan di OS mobile Google teranyar, Android 5.1 Lollipop. Lalu konsumen juga akan terbantu berkat fitur dual SIM. Baterai 2.000mAh di dalam dijanjikan sanggup menyuguhkan talk time selama 8,5 jam (di network 3G maupun 4G) dan durasi standby di jaringan 4G mencapai 11,5 hari. Lenovo membubuhkan sepasang kamera, bersensor 5-Mp plus flash LED di belakang dan 2-Mp di depan demi menopang keperluan fotografi dadakan serta video chat.

Lenovo 4G Parade 08

Handset ditenagai system-on-chip Mediatek MT6735M dengan prosesor quad-core 64-bit 1GHz dan GPU Mali-T720. Komponen tersebut didukung oleh RAM sebesar 1GB dan penyimpanan internal 8GB yang bisa Anda perluas sampai 32GB via kartu microSD. Pernak-pernik lainnya cukup lengkap, meliputi sensor accelerometer, GPS, Wi-Fi 802.11 b/g/n, serta Bluetooth 4.0.

Lenovo 4G Parade 09

Keempat smartphone, termasuk A2010, telah mulai dijual di pasar lokal dan tersedia di channel retail di kota-kota utama Indonesia. Di lini model low-end tersebut, A2010 menempati urutan paling ‘merakyat’, dibanderol seharga cuma Rp 1,3 juta. Di atasnya ada A6000 (Rp 1,8 juta), A6010 (Rp 2 juta), dan A7000 (Rp 2,2 juta).

Lenovo 4G Parade 06

Lewat event ini, Lenovo turut menyambut peluncuran resmi layanan 4G LTE para operator, menyusul tuntasnya proses refarming frekuensi yang mereka laksanakan bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Oh satu lagi mengenai asumsi bahwa 4G membuat pemakaian data jadi boros: tentu saja semakin tinggi kecepatan akses, maka konsumen cenderung mengonsumsi koten lebih banyak.