Total Pemasukan Pokemon Go Capai US$5 Miliar, The Witcher III: Wild Hunt Bakal Rilis di PS5 Tahun Ini

Pada minggu lalu, Sensor Tower merilis laporan terbaru terkait total pemasukan Pokemon Go selama lima tahun terakhir. Sementara Sony mengungkap, game-game terpopuler di PlayStation 4, PlayStation 5, dan PSVR pada Juni 2021. Dan CD Projekt Red mengumumkan bahwa versi next-gen dari The Witcher III: Wild Hunt akan dirilis pada tahun ini.

Total Pemasukan Pokemon Go Mencapai US$5 Miliar

Sejak diluncurkan pada lima tahun lalu, total pemasukan Pokemon Go telah mencapai US$5 miliar. Menurut laporan terbaru dari Sensor Tower, game buatan Niantic tersebut memiliki pendapatan rata-rata sebesar US$1 miliar per tahun. Tahun 2020 merupakan tahun terbaik untuk Pokemon Go. Ketika itu, total pemasukan Pokemon Go mencapai US$1,3 miliar, naik 41% dari tahun sebelumnya, lapor GamesIndustry.

Pemasukan Pokemon Go pada semester pertama dari tahun ke tahun. | Sumber: Sensor Tower

Sementara itu, pada semester pertama 2021, Pokemon Go berhasil mendapatkan pemasukan sebesar US$641,6 juta, naik 34% jika dibandingkan dengan semester pertama 2020 dan naik 130% dari semester pertama 2017. Amerika Serikat masih menjadi negara dengan jumlah spending terbesar. Selama lima tahun, gamers di AS mengeluarkan US$1,9 miliar untuk Pokemon Go atau sekitar 36,6% dari total pemasukan game AR tersebut. Negara dengan kontribusi terbesar kedua pada pemasukan Pokemon Go adalah Jepang, dengan kontribusi sebesar 32% dan Jerman ada di posisi ketiga dengan kontribusi sebesar 5,4%.

The Witcher III: Wild Hunt Bakal Dirilis untuk PS5 dan Xbox Series X/S Tahun Ini

CD Projekt Red mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan The Witcher III: Wild Hunt untuk PlayStation 5 dan Xbox Series X/S pada tahun ini. The Witcher III pertama kali dirilis pada 2015. Meskipun begitu, sampai saat ini, masih banyak fans dan kritikus game yang menganggap The Witcher III sebagai menjadi RPG terbaik. Pasalnya, game tersebut memang punya lore yang menarik dan karakter yang unik. Versi Complete Edition dari The Witcher III untuk konsol next-gen akan menyertakan semua DLC yang ada, termasuk konten baru yang terinspirasi dari seri TV Netflix, menurut laporan VentureBeat.

Buku Resep Berdasar Final Fantasy 14 Bakal Rilis Tahun Ini

Buku resep yang didasarkan pada masakan di Final Fantasy 14 akan diluncurkan pada 9 November 2021. Memang, Square Enix belum angkat bicara soal peluncuran buku tersebut. Namun, Wario64 telah menemukan buku berjudul The Ultimate Final Fantasy 14 Cookbook di situs Simon & Schuster. Dia juga memastikan bahwa buku itu tersedia di Amazon. The Ultimate Final Fantasy 14 Cookbook berisi cara membuat sejumlah makanan khas di Final Fantasy 14, lengkap beserta foto makanan itu. Buku setebal 192 halaman ini akan memuat 70 resep, lapor EuroGamer.

Cyberpunk 2077 Jadi Game Terpopuler di PS4 Pada Juni 2021

Minggu lalu, PlayStation mengungkap game-game yang paling banyak diunduh di PS4, PS5, PSVR sepanjang bulan Juni 2021. Ratchet & Clank: Rift Apart menjadi game terpopuler di PS5. Sementara itu, game paling populer di PS4 pada Juni 2021 adalah Cyberpunk 2077. Lucunya, Sony secara gamblang memberikan peringatan bahwa mereka tidak merekomendasikan game tersebut untuk pemilik PS4. Alasannya, ketika diluncurkan pada Desember 2020, game tersebut penuh dengan bugs. Game itu bahkan sempat ditarik dari PlayStation Store.

Pada 21 Juni 2021, CD Projekt Red kembali meluncurkan Cyberpunk 2077 di PlayStation Store. Hal itu berarti, Cyberpunk 2077 sukses menjadi game yang paling banyak diunduh di PS4 dalam waktu yang sangat singkat, seperti  yang disebutkan oleh Kotaku. Fakta bahwa ada banyak pemilik PS4 yang mengunduh Cyberpunk 2077 juga menjadi bukti bahwa ketertarikan pemilik PS4 akan game itu tetap tinggi, walau game tersebut sempat bermasalah.

Tencent Rilis Teknologi Pengenalan Wajah untuk Cegah Anak-Anak Main Game di Malam Hari

Game Tencent kini dilengkapi dengan teknologi pengenalan wajah. Teknologi tersebut Tencent pasang dengan tujuan untuk mencegah gamers di bawah umur di Tiongkok bermain game pada malam hari, yaitu sejak 10 malam hingga 8 pagi, menurut laporan BBC. Di Tiongkok, pemerintah memang menetapkan larangan bagi anak di bawah umur untuk bermain hingga larut malam. Salah satu hal yang Tencent lakukan untuk mencegah pemain di bawah umur bermain di luar jam malam adalah menghubungkan ID pemain dengan database nasional. Hanya saja, selama ini, para pemain di bawah umur sering mengakali peraturan tersebut dengan menggunakan ID orang dewasa. Dengan menanamkan fitur yang dinamai Midnight Paatrol ini, Tencent akan bisa memastikan bahwa pemain yang bermain di malam hari memang bukan anak di bawah umur.

“Semua orang yang menolak atau gagal melakukan verifikasi wajah akan diperlakukan layaknya anak di bawah umur,” kata Tencent, dikutip dari Games Industry. “Sesuai dengan peraturan yang tertulis dalam regulasi anti-kecanduan dalam sistem game health milik Tencent, para pemain di bawah umur akan secara otomatis dikeluarkan dari game.”

Toge Production Buat Program Pendanaan untuk Developer ASEAN, Data Internal CD Projekt Red yang Dicuri Tersebar Online

Toge Productions mengumumkan program baru mereka untuk mendukung developer asal Asia Tenggara. Sementara itu, Retrogade Arena buatan developer Indonesia diluncurkan untuk Nintendo Switch. Dan dua mantan developer Call of Duty membuat studio game baru yang akan mengembangkan game eksklusif untuk PlayStation.

Toge Production Luncurkan Program Pendanaan untuk Developer Asia Tenggara

Minggu lalu, Toge Productions memperkenalkan Toge Game Fund Initiative. Program tersebut ditujukan untuk membantu developer asal Asia Tenggara. Melalui program ini, developer bisa mengajukan proposal untuk membuat sebuah game pada Toge. Jika game itu dianggap menarik, maka Toge akan memberikan dana hingga US$10 ribu untuk pengembangan game tersebut. Tak hanya uang, Toge juga akan memberikan akses pada mentor, konsultasi, dan manajemen proyek pada sang developer.

Toge adakan program pendanaan untuk developer Asia Tenggara. | Sumber: Toge Productions

Menariknya, hak atas Intellectual Property (IP) dari game yang dibuat tetap dipegang oleh developer sepenuhnya. Sebagai ganti dari semua yang Toge berikan, mereka hanya meminta Right of First Refusal. Jadi, Toge mendapatkan hak untuk menjadi pihak pertama yang menawarkan diri untuk menjadi publisher dari game yang developer sudah buat, menurut laporan GamesIndustry.

Mantan Developer Call of Duty Buat Studio Game, Deviation Games

Dua mantan developer Call of Duty, Dave Anthony dan Jason Blundell, membuat studio baru, bernama Deviation Games. Studio tersebut diperkenalkan dalam Summer Game Fest Kickoff. Dalam proyek pertama mereka, Deviation Games akan bekerja sama dengan Sony. Walau Deviation tidak memberikan informasi detail tentang game yang akan mereka buat, kemungkinan besar, game pertama mereka akan diluncurkan secara eksklusif untuk PlayStation. Bermarkas di Los Angeles, Amerika Serikat, Deviation memiliki tim yang berisi lebih dari 100 orang, lapor GamesRadar.

Retrograde Arena Buatan Studio Indonesia Diluncurkan untuk Nintendo Switch

Retrogade Arena kini bisa dimainkan di Nintendo Switch secara gratis. Game top-down twin-stick shooter tersebut dibuat oleh developer Indonesia, Freemergency dan dirilis oleh Neon Doctrine. Pada awalnya, game itu diluncurkan di Steam pada tahun lalu, menurut laporan IGN. Dalam game ini, Anda bisa menggunakan berbagai senjata — mulai dari sniper sampai machine gun — untuk mendorong musuh ke tembok dan membunuhnya. Retrogade Arena bisa dimainkan oleh hingga enam orang. Di Twitter, CEO Neon Doctrine, Iain Garner mengatakan bahwa game ini telah diunduh sebanyak 32 ribu kali pada hari peluncuran.

 

CD Projekt Red Akui Data Internal Mereka Telah Disebar Online

CD Projekt Red menjadi korban dari serangan ransomware pada Februari 2021. Minggu lalu, mereka mengaku bahwa data internal mereka yang tercuri telah diunggah ke internet. Mereka percaya, informasi internal yang bocor mencakup data akan pekerja dan mantan karyawan mereka. Selain itu, para hackers juga berhasil mendapatkan source code dari beberapa game CD Projekt Red, termasuk Cyberpunk 2077 dan versi The Witcher 3 yang tidak pernah dirilis. Para hackers juga mengancam, mereka akan membocorkan data CD Projekt Red terkait HR, investor, keuangan, dan lain sebagainya, lapor Engadget.

Selain mengakui bahwa data internal mereka telah bocor, CD Projekt Red juga menjelaskan langkah yang mereka ambil untuk meningkatkan keamanan perusahaan. Mereka menyebutkan, mereka telah mendesain ulang infrastruktur IT mereka dan menggunakan firewall baru yang dilengkapi dengan fitur anti-malware. Mereka juga menggunakan solusi remote-access baru dan membatasi jumlah akun yang bisa mengakses data perusahaan. Mereka menambahkan, mereka kini bekerja sama dengan perusahaan keamanan siber dan badan penegak hukum, termasuk kepolisian Polandia dan badan regulasi data nasional.

Developer Singapura, Cyomo, Kembangkan Game 2D Action RPG

Studio game asal Singapura, Cyomo, tengah mengembangkan game 2D Action RPG berjudul StoryArcana. Dalam game ini, pemain akan menjadi Clay Quilt, remaja yang masuk ke sekolah sihir berkat program pertukaran pelajar. Pada Senin sampai Jumat, Quilt akan fokus untuk belajar magic spell baru dari para pengajar di Azufelt, Academy of the Arcane. Dan pada akhir pekan, dia akan bisa mengunjungi Noxrose City untuk bertemu dengan orang-orang yang tinggal di sana. Di kota tersebut, para pemain bisa menyelesaikan berbagai quest yang ada untuk mendapatkan komponen sihir dan tongkat serta uang untuk membeli magic item baru, seperti sapu terbang.

Proses pembuatan StoryArcana dimulai pada awal 2019. Ketika itu, Rory Mitchell merupakan satu-satunya developer. Dalam waktu satu tahun, dia berhasil mengumpulkan tim kecil untuk mengembangkan game tersebut. Mereka berhasil membuat demo gratis yang akan diluncurkan pada Steam Next Fest yang digelar pada 16 Juni 2021, seperti yang disebutkan oleh IGN.

Seri Kingdom Hearts Bakal Rilis di EGS, Lunar New Year Sale di Steam Telah Dimulai

Minggu lalu, muncul berbagai berita di dunia game, baik berita baik maupun berita buruk. Salah satu kabar baik yang beredar adalah Square Enix mengumumkan, game-game Kingdom Hearts akan bisa dimainkan di PC melalui Epic Games Store pada Maret 2021. Sementara kabar buruk yang muncul adalah grup hackers yang menyerang CD Projekt Red mengklaim, mereka telah menjual source code dari Cyberpunk 2077 dan The Witcher 3.

Seri Kingdom Hearts Bakal Tersedia di Epic Games Store

Square Enix mengumumkan bahwa gamer PC akan bisa memainkan seri Kingdom Hearts dalam waktu dekat. Game-game dari franchise ini akan tersedia secara eksklusif di Epic Games Store mulai 30 Maret 2021. Seri Kingdom Hearts yang akan tersedia di EGS mencakup Kingdom Hearts I.5 + II.5, II.8, III, dan Melody of Memory. Memang, seperti yang disebutkan oleh VentureBeat, beberapa tahun belakangan, Square Enix tengah berusaha untuk membawa beberapa game dari franchise terpopulernya — seperti Final Fantasy dan Dragon Quest — ke PC.

Januari 2021, Total Belanja Game di AS Tembus US$4,71 Miliar

Pada Januari 2021, para gamer di Amerika Serikat menghabiskan US$4,71 miliar untuk membeli segala sesuatu terkait game, menurut laporan NPD Group. Hal ini berarti, total belanja gamer AS pada Januari 2021 naik 42% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Total belanja hardware mengalami kenaikan paling tinggi. Pada bulan lalu, jumlah belanja hardware di AS naik 144% menjadi US$319 juta. Menurut laporan GamesIndustry, hal ini terjadi berkat peluncuran konsol-konsol baru. Popularitas Nintendo Switch juga mendukung tren ini. Pada bulan lalu, Switch menjadi konsol dengan angka penjualan terbaik. Namun, dari segi nilai penjualan, PlayStation 5 tetap lebih tinggi. Sementara itu, total belanja untuk konten game naik 36% menjadi US$4,17 miliar. Selama tiga bulan belakangan, Call of Duty: Black Ops Cold War masih menjadi game terpopuler.

Hackers CD Projeck Red Klaim Telah Jual Source Code Cyberpunk 2077

Grup hackers yang menyerang CD Projekt Red mengklaim bahwa mereka telah menjual data yang mereka curi dari developer tersebut. Mereka melelang source code dari game-game buatan CD Projekt Red melalui forum. Di forum tersebut, mereka mengklaim telah menemukan pembeli. Hal ini diketahui dari gambar yang dirilis oleh perusahaan cyberintelligence, Kela, lapor GamesIndustry.

Grup hacker CD Projekt Red mengklaim telah menjual source code dari The Witcher 3.
Grup hacker CD Projekt Red mengklaim telah menjual source code dari The Witcher 3.

Sebelum ini, vx-underground — yang mengumpulkan source code, sampel, dan jurnal dari malware — menyebutkan bahwa grup hackers yang menyerang CD Projekt Red telah mendapatkan source code dari Cyberpunk 2077, THronebreaker, dan The Witcher 3, termasuk versi dengan Ray Tracing yang belum dirilis. Grup hacker itu membuka lelang dengan harga US$1 juta. Mereka juga bersedia menjual semua source code yang mereka curi seharga US$7 juta.

Steam Adakan Lunar New Year Sale

Untuk menyambut Tahun Baru Imlek, Steam memulai Lunar New Year Sale pada 11 Februari 2021 lalu. Biasanya, Steam sale akan berlangsung selama dua minggu. Namun, Lunar New Year Sale hanya berlangsung selama beberapa hari. Steam Sale kali ini akan berakhir pada 15 Februari 2021 pukul 10 pagi PT atau 16 Februari 2021, pukul 1 pagi WIB. Selain diskon game, selama Steam Lunar New Year Sale, Ada juga bisa mendapatkan stiker kerbau gratis, menurut laporan GameSpot.

Jumlah Pemain Terdaftar Rainbow Six: Siege Tembus 70 Juta

Dalam satu tahun terakhir, jumlah pemain terdaftar dari Rainbow Six: Siege bertambah 15 juta orang. Dengan begitu, total pemain terdaftar dari game buatan Ubisoft itu mencapai 70 juta orang. Ubisoft mengungkapkan hal ini saat mereka mengumumkan laporan keuangan mereka. Ketika itu, mereka juga mengaku optimistis akan pertumbuhan Rainbow Six: Siege di masa depan, walau game itu dirilis pada 2015.

Rainbow Six: Quarantine akan jadi spin-off dari Siege. | Sumber: Gamers Grade
Rainbow Six: Quarantine akan jadi spin-off dari Siege. | Sumber: Gamers Grade

Ubisoft juga menyebutkan bahwa mereka sedang mempersiapkan game spinoff dari Siege, yaitu Rainbow Six: Quarantine. Saat ini, game itu tengah dikembangkan oleh Ubisoft Montreal, lapor VentureBeat. Sayangnya, masih belum diketahui kapan game itu akan diluncurkan. Ubisoft berharap, Quarantine akan membuat semakin banyak orang tertarik mencoba Siege.

Tesla Ungkap Versi Baru Model S dan Model X dengan Interior yang Dirombak Total

Tesla Model S memang bukan mobil listrik pertama bikinan Tesla, akan tetapi sedan premium itulah yang berhasil melambungkan nama Tesla sampai ke titik ini. Meski sudah dipasarkan sejak tahun 2012, wujud luar dan dalamnya tidak begitu banyak berubah. Namun Tesla rupanya sudah menyiapkan kejutan secara diam-diam.

Mereka baru saja menyingkap versi anyar Model S yang siap mengaspal mulai bulan Maret, dengan sejumlah perombakan di eksterior, dapur pacu, sekaligus interiornya. Perubahan di tampilan luarnya memang tidak terlalu kentara jika tidak benar-benar diamati dan dibandingkan langsung dengan versi sebelumnya. Yang mungkin agak mencuri perhatian adalah klaim bahwa Model S merupakan mobil produksi yang paling aerodinamis yang ada sekarang.

Untuk dapur pacunya, Model S kini hadir dalam varian “Plaid” yang dibekali tiga buah motor elektrik dengan sistem penggerak empat roda. Total output daya yang dihasilkan bisa mencapai angka 1.020 tenaga kuda, dan akselerasi 0 – 100 km/jam mampu dicatatkan dalam waktu 1,99 detik saja. Kalau Anda menilai Model S sudah sangat kencang, maka varian barunya ini bakal lebih ngebut lagi.

Cepat sekaligus efisien sudah menjadi pegangan Tesla selama ini, dan varian anyar Model S ini pun tidak luput dari arahan tersebut. Varian termahalnya, “Plaid+” yang dihargai mulai $139.000, bisa menempuh jarak sejauh 836 km sebelum baterainya perlu diisi ulang. Bahkan varian termurahnya yang dibanderol mulai $79.990 pun sudah bisa menempuh jarak 663 km dalam sekali charge.

Interior baru dan kapabilitas gaming yang lebih mumpuni

Namun semua itu kalah menarik jika dibandingkan dengan perubahan yang Tesla terapkan pada interiornya. Nuansa kabin Model S versi anyar ini jauh lebih minimalis ketimbang sebelumnya. Memang tidak sampai sesimpel interior milik Model 3, tapi kita bisa melihat filosofi desain yang sama di sini.

Perubahan yang paling mencolok bisa dilihat pada layar dashboard-nya, yang kini diposisikan dalam orientasi landscape ketimbang portrait. Layar ini jauh lebih besar daripada iPad Pro sekalipun, dengan bentang diagonal 17 inci dan resolusi 2200 x 1330 pixel. Tidak seperti Model 3, Model S masih mempunyai satu layar ekstra di depan lingkar kemudinya.

Seperti yang bisa kita lihat, setirnya pun juga sudah diperbarui dengan bentuk yang menyerupai setir milik KITT, mobil canggih dari serial TV lawas Knight Rider. Tidak ada lagi tuas di sebelah kiri maupun kanannya, dan semua kontrolnya kini mengandalkan tombol-tombol pada setir.

Juga sangat menarik adalah penambahan layar 8 inci di kabin belakangnya. Mengingat Tesla memang menyediakan sejumlah video game pada sistem infotainment-nya, keputusan ini jelas tidak terdengar mengejutkan. Lalu, supaya penumpang di belakang bisa bermain dengan nyaman, Tesla pun memastikan bahwa sistemnya kompatibel dengan controller nirkabel.

Tesla Model S

Bicara soal game, ada satu pemandangan yang sangat menarik menurut saya. Coba Anda lihat baik-baik layar dashboard-nya, di situ terpampang jelas ada The Witcher 3 yang ditawarkan sebagai salah satu game-nya. Kedengarannya mungkin konyol, tapi apakah ini berarti penumpang Model S nantinya bisa memainkan salah satu RPG terbaik karya CD Projekt Red tersebut?

Baik Tesla maupun CD Projekt Red belum mau berkomentar soal ini, tapi saya yakin Tesla tidak sembarangan mencantumkan detail seperti ini kalau memang maksudnya hanya bercanda. Satu informasi penting yang Tesla beberkan adalah, sistem infotainment yang terintegrasi di kabin Model S ini punya daya komputasi sebesar 10 teraflop, setara dengan yang ditawarkan oleh console next-gen.

Sebagai referensi, PlayStation 5 tercatat mempunyai daya sebesar 10,28 teraflop, sedangkan Xbox Series sebesar 12 teraflop. Meski memang ini tidak bisa dijadikan satu-satunya acuan, setidaknya ini bisa memberikan sedikit gambaran bahwa sistem bawaannya memang cukup kuat untuk menjalankan game sekelas The Witcher 3, yang bisa dibilang tidak terlalu berat jika dibandingkan dengan game AAA yang dirilis dalam satu atau dua tahun terakhir.

Apakah gaming di dalam mobil merupakan masa depan industri otomotif, terutama jika melihat visi akan mobil yang bisa menyetir sendiri sepenuhnya (sehingga kita sebagai penumpang bisa memanfaatkan waktu selama perjalanan untuk bermain game)? Bisa jadi begitu. Kalau perlu bukti lain, coba lihat Sony: salah satu tujuan mereka menciptakan prototipe mobil elektrik adalah untuk bereksperimen dengan konsep “PlayStation untuk mobil”.

Demi menyuguhkan pengalaman hiburan yang terbaik, Tesla pun tidak lupa soal audio. Total ada 22 speaker yang tertanam di kabin Model S yang membentuk sebuah sistem audio berdaya 960 watt, dan Tesla juga melengkapi semuanya dengan teknologi active noise cancellation.

Buat yang lebih suka dengan model SUV ketimbang sedan, tentu mereka bisa memilih Model X yang dibangun di atas platform yang identik, dan yang kebetulan juga sudah diperbarui interiornya dengan arahan yang sama.

Mungkin bakal lucu kedengarannya jika ada yang mengulas kedua mobil ini, lalu menyebutnya sebagai mobil terbaik buat para gamer. Lucu untuk sekarang, tapi bisa saja bakal terdengar biasa di masa yang akan datang.

Sumber: Electrek.

Cyberpunk 2077 Bakal Disertai DLC yang Tak Kalah Banyaknya dari The Witcher 3

September 2020 adalah bulan yang ditunggu-tunggu banyak gamer. RPG terbaru CD Projekt Red (CDPR), Cyberpunk 2077, bakal dirilis di bulan itu, dan CDPR juga sudah memastikan kalau jadwal peluncurannya tak akan terpengaruh pandemi COVID-19.

Sebagian dari kita mungkin bertanya-tanya mengapa hype atas game ini bisa sedemikian besar. Well, game ini digarap oleh developer yang sama yang mengerjakan seri The Witcher, dan fakta itu setidaknya bisa menjamin bahwa Cyberpunk 2077 bakal menyuguhkan pengalaman single-player yang tak terlupakan.

Sebelum ini, CDPR sudah menyatakan bahwa mereka tidak akan menahan-nahan konten untuk dirilis di lain waktu dalam bentuk DLC (downloadable content) berbayar demi mendapat untung lebih besar. Praktik seperti ini cukup umum kita jumpai pada sejumlah developer dan publisher besar, akan tetapi CDPR telah membuktikan bahwa mereka punya filosofi yang berbeda melalui The Witcher 3.

Cyberpunk 2077

Dalam sesi tanya-jawab dengan investor belum lama ini, CDPR menegaskan bahwa jumlah konten DLC untuk Cyberpunk 2077 tidak akan lebih sedikit dari yang The Witcher 3 miliki. Buat yang tidak tahu, The Witcher 3 mempunyai 16 DLC yang semuanya dirilis secara cuma-cuma (quest baru, senjata baru, kostum baru, dan lain sebagainya), serta 2 expansion pack berbayar yang begitu masif.

Beragam konten tambahan itu bakal dirilis secara bertahap dengan jadwal yang mirip seperti ketika The Witcher 3 dirilis di bulan Mei 2015: pasca perilisan, setiap minggunya selama dua bulan, pemain akan mendapatkan dua konten DLC gratis. Kemudian beberapa bulan setelahnya, giliran expansion pack yang menyusul.

Dalam kasus The Witcher 3, expansion pack keduanya yang berjudul Blood and Wine merupakan yang paling istimewa. Expansion ini datang sekitar satu tahun setelah The Witcher 3 dirilis, dan konten baru yang disajikan luar biasa besar sampai-sampai terasa seperti sekuel.

Penasaran seperti apa expansion buat Cyberpunk 2077 nanti? Sabar sedikit, sebab CDPR bakal membeberkan detailnya menjelang perilisan Cyberpunk 2077 itu sendiri. Lagi-lagi skenarionya sama seperti ketika mereka menyingkap detail mengenai expansion pack The Witcher 3 beberapa minggu sebelum game-nya diluncurkan.

Sumber: Video Games Chronicle via PC Gamer.

THQ Nordic Garap Remake Gothic, RPG Legendaris yang Menginspirasi Seri The Witcher

Jauh sebelum The Witcher 3 mencuri hati para penggemar RPG, manusia lebih dulu mengenal game berjudul Gothic. Sama seperti seri The Witcher, Gothic merupakan action RPG dengan konsep open-world dan tampilan third-person. Pada kenyataannya, Gothic adalah salah satu inspirasi terbesar tim CD Projekt Red selama mengerjakan seri The Witcher.

Gothic dibuat oleh developer asal Jerman, Piranha Bytes. Dirilis pada tahun 2001, Gothic pada akhirnya melahirkan dua sekuel dan sejumlah spin-off. Piranha Bytes sendiri sekarang sudah menjadi bagian dari THQ Nordic, dan mereka juga sibuk mengembangkan franchise RPG lain, yakni ELEX.

Namun THQ Nordic rupanya menilai franchise Gothic terlalu ikonik untuk dilepas begitu saja. Mereka memutuskan untuk menggarap remake-nya, dan pada bulan Desember lalu, merilis versi demo-nya ke publik. Lewat demo tersebut, THQ berharap ada respon positif yang cukup sehingga mereka bisa lanjut mengerjakan Gothic Remake sepenuhnya.

Dan harapan mereka pun terkabul. Lebih dari 180.000 orang memainkan versi demo-nya, dan berdasarkan hasil survei mereka, 94,8 persen setuju THQ lanjut mengerjakan Gothic Remake hingga rampung. Seperti yang bisa kita lihat pada trailer versi demo-nya di atas, Gothic Remake digarap menggunakan engine baru yang sesuai dengan standar gaming terkini.

Meski tampak mengesankan, sebagian besar pemain yang menjajal versi demo-nya menuntut setting yang lebih kelam (lebih gothic) pada remake-nya. Kalau melihat video komparasi Gothic dan Gothic Remake di bawah ini, perbedaan atmosfer game-nya memang kelihatan cukup drastis.

Kabar baiknya, THQ berkomitmen untuk mempertimbangkan masukan dari mereka yang sempat menguji versi demo-nya. Gothic Remake masih jauh dari perilisan; THQ belum menentukan jadwal tetap, tapi yang pasti tidak di tahun 2020 ini. THQ juga bilang bahwa Gothic Remake bakal dikembangkan untuk platform PC dan console next-gen (PS5 dan Xbox).

Gothic memang menginspirasi seri The Witcher, namun tidak bisa dipungkiri bahwa versi remake-nya ini punya banyak kemiripan dengan The Witcher 3. Lokasi-lokasinya langsung mengingatkan saya pada kawasan Skellige di The Witcher 3, yang sendirinya banyak mengadopsi budaya Viking. Viking sendiri umumnya dianggap sebagai sepupu kaum Goth, meski keduanya berasal dari negara yang berbeda.

Sumber: Eurogamer dan THQ Nordic.

Via Update Terkini, Petualangan Anda di The Witcher 3 PC Bisa Dilanjutkan di Switch

Seiring bertambahnya usia, bertambah banyak pula tanggung jawab seseorang. Untuk sebagian gamer, itu berarti waktu bermain jadi semakin berkurang, dan ini alasannya mengapa banyak orang beralih ke Switch. Console berkonsep hybrid ini memberikan kita keleluasaan dalam bermain. Dan tak seperti produk Nintendo sebelumnya, Switch mendapatkan dukungan penuh dari developer third-party ternama.

Ada sejumlah permainan multi-platform baru yang akan mendarat di Switch, misalnya Doom Eternal, The Outer Worlds dan Gods & Monsters. Di antara judul-judul besar itu, The Witcher 3: Wild Hunt sudah tersedia sejak bulan Oktober 2019. Meski visualnya tak sebaik di PC, PS4 atau Xbox One, kehadirannya di Switch dianggap sebagai pencapaian teknis mengesankan. Dibantu tim Saber Interactive, CD Projekt Red berhasil mengemas game berskala raksasa itu sehingga dapat dimainkan secara portable.

Kemarin, CD Projekt Red mengumumkan kabar gembira bagi Anda yang menikmati The Witcher 3 di PC dan Switch. Melalui update terbaru ke versi 3.6, petualangan Anda bersama Geralt of Rivia di komputer bisa dilanjutkan di Switch berkat integrasi file save. Itu berarti, mereka yang baru membeli game versi Switch tak perlu mengulang dari awal (dan tak perlu lagi mati-matian bertempur melawan griffin dan The Toad Prince).

Kini The Witcher 3 Switch mempunyai menu Cloud Save. Menariknya lagi, file save di Switch kabarnya juga bisa diunggah ke Steam cloud, memungkinkan game dinikmati secara bergantian di dua platform itu. Tapi ada beberapa syarat agar fitur ini bekerja optimal: Agar save dapat dibaca, kita tidak boleh mengubah nama file-nya; kemudian pastikan The Witcher 3 yang Anda miliki di PC merupakan versi Complete Edition seperti di Switch. CD Projekt Red turut mengingatkan bahwa pemakaian mod di PC berpeluang memicu eror dan menimbulkan bug.

Selain integrasi file save, update juga menghadirkan dukungan input touch, memperluas opsi bahasa serta setting grafis, memungkinkan kita mengutak-atik aspek visual lebih jauh. Saber Interactive tak lupa memoles performa game lebih jauh, menumpas sejumlah bug serta crash. Transfer file penyimpanan berlaku bagi The Witcher 3 PC yang Anda beli di Steam maupun GOG.

Lewat forum resmi, gamer Switch menyambut antusias kehadiran integrasi file save tersebut. Namun hal ini juga membuat pemain penasaran, mungkinkah kemampuan transfer file penyimpanan berlaku antar-console, misalnya dari PlayStation 4 ke Switch? Melihat dari perspektif pengguna, peluangnya mungkin sangat kecil karena baik Sony dan Microsoft tidak memberikan kesempatan bagi gamer untuk mengunduh ataupun mengunggah data save.

The Witcher 3: Wild Hunt – Complete Edition di Switch telah beredar di Indonesia (walaupun seperti console-nya, belum secara resmi), dijajakan di kisaran harga Rp 720 ribuan. Game bisa Anda temukan di situs eCommerce lokal.

Via PC Gamer.

Berkat The Witcher dan Cyberpunk 2077, Nilai Saham CD Projekt Naik 86 Persen

Seri TV The Witcher baru saja tersedia di Netflix. Film tersebut mendapat sambutan hangat, yang membuat banyak orang kembali memainkan game trilogi The Witcher. Menurut SteamDB, pada puncaknya, jumlah pemain The Witcher 3 mencapai 49.466 orang pada akhir pekan lalu. Ini merupakan jumlah pemain tertinggi sejak DLC Blood and Wine diluncurkan pada Mei 2016 dan merupakan jumlah pemain tertinggi kedua sejak The Witcher 3 diluncurkan pada Mei 2015.

PlayTracker memperkirakan, satu juta gamer kembali memainkan game RPG tersebut pada bulan ini. Tak hanya itu, Anda juga bisa menemukan mod yang memungkinkan Anda untuk memainkan The Witcher 3 dengan Henry Cavill sebagai Geralt. Selain The Witcher 3, game pertama dan kedua dari The Witcher juga kembali menarik perhatian gamer. Pada puncaknya, game Witcher pertama memiliki total pemain 5.623 orang, yang merupakan angka tertinggi sejak 2015. Sementara Witcher 2 dimainkan oleh 3.302 orang, angka tertinggi sejak 2017, lapor PCGamesN.

Seri The Witcher terbukti populer. | Sumber: Netflix
Seri The Witcher terbukti populer. | Sumber: Netflix

Kembali populernya trilogi The Witcher juga memberikan dampak baik pada CD Projekt sebagai developer. Nilai saham perusahaan tersebut naik 21.000 persen jika dibandingkan dengan nilai saham mereka pada akhir 2009. Menurut Bloomberg, ini adalah lonjakan nilai saham tertinggi yang pernah terjadi di Stoxx Europe Index. Sementara pada tahun 2019, nilai saham CD Projekt naik 86 persen, lapor PCGamesN. Dengan valuasi perusahaan sebesar US$6,8 miliar, CD Projekt kini bisa disandingkan dengan developer besar lain seperti Ubisoft dari segi kapitalisasi pasar.

Satu hal yang menarik, nilai saham CD Projekt melonjak naik meski pada tahun ini, mereka tidak mengadakan peluncuran game besar-besaran. Selain trilogi The Witcher yang kembali populer, alasan lain mengapa nilai saham CD Projekt melonjak adalah karena para investor memiliki harapan besar atas Cyberpunk 2077. Game yang akan diluncurkan pada tahun depan itu merupakan proyek terbesar CD Projekt sejauh ini. CD Projekt memiliki strategi yang berbeda dari perusahaan game besar lain seperti Activision Blizzard dan Electronic Arts. Biasanya, perusahaan asal Polandia ini fokus pada satu game dan bukannya meluncurkan beberapa game sekaligus. Meskipun begitu, para analis memperkirakan, pendapatan perusahaan akan naik menjadi US$845 juta, empat kali lipat dari pendapatan mereka pada 2015.

Segala Hal yang Sudah Diketahui Mengenai Cyberpunk 2077, Mahakarya Baru dari Pencipta The Witcher

Meskipun terbilang sangat muda jika dibandingkan dengan nama-nama seperti Blizzard dan Bethesda, CD Projekt merupakan salah satu tim developer paling sukses. Komitmen dan kesungguhan mereka dalam mengarap karya membuat CD Projekt begitu disayang para gamer. Dan kini setelah trilogi The Witcher usai, pandangan fans tertuju pada Cyberpunk 2077.

Namun walaupun eksistensi dari Cyberpunk 2077 sudah tersingkap sejak enam tahun silam, informasi terkait permainan role-playing anyar ini masih belum banyak diketahui. Itu sebabnya para gamer begitu gembira saat mendengar bahwa CD Projekt Red akan berpartisipasi di E3 2018, karena kemungkinan developer akan memamerkan aspek gameplay dari Cyberpunk 2077 untuk pertama kalinya.

Dan dalam event streaming laporan finansial perusahaan di tanggal 22 Maret 2018 kemarin, CD Projekt kembali mengungkap sejumlah detail mengenai Cyberpunk 2017. Di sana, joint-CEO Adam Kiciński membahas arahan desain yang mereka ambil serta memberikan respons soal praktek microtransaction negatif yang menjadi sorotan belakangan ini.

Pertama-tama, Kiciński menanggapi keingintahuan khalayak soal eksistensi dari mode multiplayer di Cyberpunk 2077. Di tahun 2013, head of studio Adam Badowski pernah mengatakan bahwa kreasi baru mereka itu didesain sebagai RPG berbasis cerita dengan fokus pada single-player. Namun ia juga mengungkapkan rencana buat membubuhkan fitur-fitur multiplayer di sana. Menariknya, ada kemungkinan keputusan mereka telah berubah.

Kiciński lagi-lagi menegaskan bahwa proyek anyar tersebut dititikberatkan untuk menyuguhkan pengalaman role-playing single-player, tapi kali ini sang CEO turut mengomparasi Cyberpunk 2077 dengan The Witcher 3 yang murni merupakan game single-player. Ia sendiri tak mau mengatakan timnya sudah menghilangkan elemen multiplayer sepenuhnya. Kiciński kembali mengingatkan, CD Projekt Red tetap punya rencana untuk ‘membubuhkan komponen online‘ di permainan.

Dan menjawab pertanyaan soal apa tanggapan developer melihat begitu populernya genre battle royale, Kiciński bilang timnya ‘sudah mempertimbangkan segala hal’, dan tampak tetap berpegang pada konsep yang sejak awal jadi acuan pengembangan game. Ia juga menjamin, seperti The Witcher 3, Cyberpunk 2077 tidak akan mengusung microtransaction serta sistem in-app purchase tersembunyi.

Pertanyaan terbesarnya kini ialah: kapan kira-kira Cyberpunk 2077 akan meluncur? Jika benar permainan tersebut diumumkan di E3 2018, maka perkiraan waktu rilis paling optimisnya adalah di akhir tahun ini. Namun besar probabilitas Cyberpunk baru dilepas di ‘musim semi’ 2019 atau bahkan lebih terlambat lagi. Sebagai perbandingan, The Witcher 3 diluncurkan pada bulan Mei (tahun 2015).

Buat saya, tidak masalah kapan Cyberpunk 2077 akan dirilis, asalkan game tidak dibatalkan dan memiliki standar kualitas The Witcher 3 atau lebih baik lagi.

Via Eurogamer & Gamespot.

CD Projekt Red Konfirmasi Partisipasinya di E3 2018, Kemungkinan Akan Memamerkan Cyberpunk 2077

Satu fakta menarik mengenai Cyberpunk 2077 ialah teaser trailer permainan ini dipublikasikan sebelum The Witcher 3: Wild Hunt resmi diumumkan. Tapi enam tahun setelah keberadaannya diketahui, proses penggarapan game masih belum kunjung usai. Periode pengembangan yang lama itu membuat banyak orang merasa skeptis Cyberpunk 2077 akan betul-betul dirilis.

Namun rasa ragu tersebut tersingkir berkat sebuah update di minggu lalu. Di situs Electronic Entertainment Expo, nama CD Projekt Red muncul dalam daftar perusahaan yang akan berpartisipasi di E3 2018. Indikasi lebih jauh bahwa pengerjaan Cyberpunk 2077 ‘masih dilakukan’ adalah kembali aktifnya akun Twitter game di bulan Januari kemarin. Waktu itu, sang admin hanya menuliskan kata ‘beep‘.


Dan di tanggal 11 Februari kemarin, CD Projekt Red akhirnya memberikan respons resmi, dan membenarkan mereka akan ikut serta di pameran gaming tahunan terbesar di dunia itu. Kepada Gamespot, Direktur PR dan Komunikasi Global studio memberi keterangan singkat, “Betul, kami masuk di daftar tersebut. Tapi kami tidak bisa berkomentar lebih jauh lagi.”

Cyberpunk 2077 1

Konfirmasi dari developer ini membenarkan rumor bulan lalu yang menyatakan Cyberpunk 2077 akan memeriahkan E3 2018. Ada kemungkinan, CD Projekt Red akan menggunakan strategi serupa sewaktu mereka mengumumkan The Witcher 3 di E3 2013: memublikasikan trailer untuk publik, serta mempersilakan para jurnalis mencicipi potongan permainan Cyberpunk 2077.

Di masa pre-production, Cyberpunk 2077 kabarnya cuma dikerjakan oleh 50 orang. Namun jumlah anggota tim bertambah banyak sesudah proyek The Witcher 3 rampung. Tak lama, developer juga meng-upgrade engine Redengine 3 ke versi keempat. Cyberpunk 2077 merupakan adaptasi dari permainan tabletop Cyberpunk kreasi Mike Pondsmith yang diperkenalkan di tahun 80-an. Di proyek ini, Pondsmith berperan sebagai konsultan.

Cyberpunk 2077 mengadopsi sejumlah elemen The Witcher 3, terutama pada formula role-playing serta open world. Permainan mengambil latar belakang kota raksasa di masa depan, bernama Night City. Tempat ini dihuni oleh penduduk dari berbagai budaya dan latar belakang, dan aspek tersebut memengaruhi gameplay.

Contohnya seperti ini: banyak penduduk Night City yang berbicara dalam bahasa non-Inggris. Untuk memahami ucapan mereka, pemain perlu memasang implant penerjemah. Namun keakuratan terjemahan juga dipengaruhi oleh kualitas implant. Selain itu, Anda juga bisa ‘men-stream‘ memori orang lain langsung ke otak, memungkinkan kita merasakan emosi dan pengalaman individu tersebut.

Belum diketahui kapan Cyberpunk 2077 akan meluncur, tapi kita boleh berasumsi 2019 adalah waktu perilisan tercepatnya. Dan seperti yang sempat terjadi pada The Witcher 3, jangan terlalu kecewa jika pelepasannya lebih lambat dari prediksi ini. Saya hanya berharap agar game tidak baru dirilis di tahun 2077…