TrueMoney Perlebar Cakupan Layanan Remitansi ke Luar Negeri

TrueMoney memperlebar cakupan layanan remitansi ke luar negeri dengan menyasar lima negara, yakni Malaysia, Singapura, Filipina, Nigeria, dan Pantai Gading. Dalam waktu dekat layanan ini akan diresmikan.

Direktur True Money Indonesia Rio da Cunha menjelaskan, pengiriman uang lintas negara ini baru diluncurkan pekan lalu, sehingga belum ada data yang bisa dipaparkan. Perusahaan bekerja sama dengan mitra remitansi yang memiliki izin dan jaringan di luar negeri.

Bicara potensi pasar, menurut Bank Indonesia, pengiriman uang dari luar ke Indonesia (inbound) masih dominan. Namun, untuk pengiriman sebaliknya dari Indonesia ke luar baru 10% dari total inbound. Artinya, di segmen ini masih banyak pasar yang belum dilayani oleh perbankan.

Perusahaan memilih lima negara ini karena secara potensi pasar banyak orang dari kelima negara tersebut yang datang ke Indonesia. Berikutnya setelah momen Lebaran, perusahaan siap membidik layanan remitansi ke negara selanjutnya yakni Tiongkok, Australia, dan Timur Tengah.

Value proposition yang kita tawarkan adalah kemudahannya karena alternatif pengiriman uang ke luar negeri itu biasanya repot dan harus antre. Sedangkan lewat TrueMoney cukup unduh aplikasi dan daftar, selama ada saldo bisa kirim uang lewat aplikasi, tunai, atau langsung ke rekening bank di negara tujuan,” terang Rio, kemarin (26/3).

Setelah pengguna selesai mengirim uang lewat aplikasi, maka akan keluar pemberitahuan mengenai transaksi mulai dari identitas penerima, jumlah transfer dana, hingga nilai tukar mata uangnya. Setiap pengiriman uang akan dikenakan biaya administrasi yang besarannya tergantung negara tujuan. Angkanya ada di rentang Rp50 ribu per transaksi.

Sebelumnya, TrueMoney merilis remitansi khusus untuk Indonesia saja bekerja sama dengan Alfamart tanpa rekening bank. Pengirim hanya perlu membawa identitas diri dan mengisi formulir untuk pengiriman atau pencairan uang. Biaya pengirimannya mulai dari Rp15 ribu sampai Rp25 ribu untuk nominal dana maksimal Rp5 juta.

Rio menyatakan pelebaran layanan remitansi ini dapat mendorong kinerja perusahaan dari segi transaksi. Perusahaan menargetkan ada 50 juta volume transaksi pada tahun ini dengan nominal Rp5 triliun. Diklaim hinggga Februari 2019, target bulanan volume transaksi sudah tercapai. Penopangnya didominasi dari pengiriman uang antar pengguna TrueMoney dan ke bank.

Menurutnya, perusahaan memiliki 16 ribu agen di seluruh Indonesia yang memiliki toko fisik, 70% diantaranya adalah toko kelontong. Terdapat pula 27 ribu agen individu seperti dari kalangan ibu rumah tangga. Adapun jumlah pengguna aktif TrueMoney ada lebih dari 500 ribu orang.

TrueMoney memiliki dua izin lisensi dari Bank Indonesia yakni lisensi e-money dan remitansi. Dua bisnis ini akan menjadi fokus pengembangan produk perusahaan lainnya sepanjang tahun lewat kemitraan bersama berbagai pihak. Yang terbaru adalah kemitraan dengan EmasDigi untuk melayani pembelian emas online mulai dari 0,1 gram.

Application Information Will Show Up Here

Layanan Fintech Salim Group “OttoPay” Percepat Usaha Mikro Adopsi Pembayaran Digital

Tersedianya opsi pembayaran digital di merchant besar sudah jadi hal wajib saat ini. Namun opsi ini belum tentu ada di merchant kecil, terutama skala mikro. OttoPay mencoba menghadirkan solusi lewat stiker kode QR dan bisa digunakan berbagai penerbit layanan pembayaran yang sudah bergabung ke layanannya.

OttoPay (PT Reksa Transaksi Sukses Makmur) adalah layanan terafiliasi Salim Group yang resmi beroperasi di Januari 2018. Selain OttoPay, Layanan fintech yang berada di bawah grup adalah OttoCash, iSaku, dan Pede (hasil JV dengan Allianz SE).

CTO OttoPay Budi Hartono menjelaskan OttoPay memosisikan diri sebagai payment aggregator via kode QR dari berbagai penyedia e-money yang sudah bekerja sama. Konsep ini masih cukup baru di Indonesia.

“Kami coba bangun jaringan merchant yang sifatnya open loop atau agnostik, sehingga siapapun pemain [e-money] bisa bergabung dengan kami sehingga mereka bisa fokus ke penambahan user saja,” terangnya, kemarin (26/3).

Perusahaan juga menyasar usaha mikro dan level di atasnya untuk bergabung sebagai mitra. Bila ditotal kini telah mencapai sekitar 600 ribu merchant tersebar di Sumatera dan Jawa. Persentasenya 95% adalah pengusaha UMKM dan toko ritel.

Gerai ritel besar pun juga ada, termasuk KFC, Warunk Upnormal, Yogya Dept Store, Popolamama, dan platform e-commerce Elevenia. Seluruh merchant ini bisa menerima pembayaran dari JakOne, BNI Yap (kini LinkAja), OCBC NISP, BRI Syariah, iSaku, Pede, dan OttoCash. Kemitraan terbaru adalah dengan adalah True Money.

“Visi kami adalah bangun transaksi digital di merchant, regardless apapun aplikasi e-money atau e-wallet yang dipakai konsumen.”

Proses akuisisi yang dilakukan OttoPay di setiap merchant diklaim hanya memakan waktu sampai 15 menit. Penjual hanya perlu mengunduh aplikasi dan memindai stiker QR yang sudah diberikan tim sales OttoPay.

Setelah memasukkan nomor ponsel dan sejumlah syarat keamanan, setiap pembayaran dari konsumen akan ditampung ke rekening sementara OttoCash. Penjual dapat langsung mencairkannya dari rekening tersebut dalam bentuk tarik tunai atau transfer ke rekening yang dimilikinya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur True Money Indonesia Rio da Cunha menambahkan bergabungnya TrueMoney sebagai mitra terbaru OttoPay adalah bentuk nilai tambah untuk para anggota dan agennya. Dana yang tersimpan di aplikasi True Money bisa dimanfaatkan buat pembayaran di merchant OttoPay, selain untuk bayar PPOB dan kirim uang.

“Target kita dari awal adalah menjangkau orang-orang yang belum terjangkau oleh institusi keuangan. Ini sejalan dengan apa yang dilakukan OttoPay, makanya kami tertarik untuk kerja sama,” kata Rio.

Rencana OttoPay

Tampilan aplikasi OttoPay / OttoPay
Tampilan aplikasi OttoPay / OttoPay

Memasuki tahun kedua beroperasi, Budi menyebut perusahaan memasang target ambisius untuk menggaet dua juta merchant mitra tahun ini. Lokasinya akan diperluas sampai ke Kalimantan dan Sulawesi. Kemitraan dengan pemain e-money lainnya juga bakal terus ditambah, meski dia enggan menyebut detailnya.

Jumlah transaksi yang sudah diproses OttoPay pun juga enggan disebut. Budi beralasan ini bergantung pada pihak pemain itu sendiri, sehingga butuh proses edukasi yang lebih intensif agar orang-orang semakin paham.

“Dari kita menyarankan ke pihak issuer untuk tidak ikut-ikutan pakai promo diskon karena itu buat short term saja. Juga enggak begitu edukatif buat masyarakat.”

Budi mengaku saat ini OttoPay belum melakukan monetisasi bisnis. Perusahaan masih menunggu aturan standarisasi kode QR disahkan Bank Indonesia sebagai otoritas sistem pembayaran. Di samping itu, aturan mengenai merchant discount rate (MDR) juga belum rampung.

OttoPay tidak tergabung sebagai peserta uji coba kode QR yang diselenggarakan BI, namun Budi mengaku perusahaan terus melakukan komunikasi yang intensif dengan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) bersama para peserta uji coba demi mendapat kabar terbaru.

Pihaknya tidak ingin buru-buru melakukan monetisasi karena bisa jadi penghalang dalam adopsi penetrasi pembayaran digital di merchant. Saat ini merchant yang bergabung hanya dikenakan biaya 500 Rupiah setiap bulan sebagai ongkos untuk pemeliharaan sistem.

“Yang penting kita kenalkan dulu konsep OttoPay sembari menunggu uji cobanya selesai,” pungkasnya.

Application Information Will Show Up Here

TrueMoney Bidik Penambahan 20 Ribu Agen Toko Tahun Ini

TrueMoney bidik penambahan hingga 20 ribu agen toko pada tahun ini dengan mulai mengembangkan perluasan area layanan di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Disebutkan saat ini TrueMoney memiliki sekitar 16 ribu agen toko, sebanyak 60% di antaranya masih terpusat di Jabodetabek. Bila ditotal TrueMoney melayani 100 kota di seluruh Indonesia

“Untuk Sulawesi kami baru hadir di Makassar, rencananya mau tambah ke Palu. Ekspansi ke luar Jawa ini sudah jadi awal rencana kami di tahun ini sesuai dengan misi kami yang ingin memberikan akses finansial ke semua pihak,” terang Business Development Senior Manager TrueMoney Restianto, Selasa (15/1).

Sebenarnya, TrueMoney tidak hanya mengincar penambahan di agen toko, tapi juga agen individu. Agen toko memiliki tempat berjualan, seperti toko kelontong atau konter HP untuk melayani pembeli. Sementara agen individu tidak memiliki toko, namun secara aktif berkeliling menawarkan layanan TrueMoney.

“Jadi kami targetkan agen toko bisa bertambah sampai 20 ribu agen, sementara agen individu sebanyak 30 ribu orang.”

Kendati secara angka target agen individu lebih banyak dari agen toko, namun secara kontribusi bisnis ke perusahaan berasal dari agen toko. Adapun agen individu di TrueMoney sekitar 24 ribu orang.

Tanpa menyebut perbandingan antara keduanya, Restianto menyebut transaksi harian dari agen toko sekitar 5-10 transaksi. Mayoritas transaksi yang paling laku adalah pembelian token listrik, namun bila dilihat berdasarkan nominal yang terbesar justru pengiriman uang atau remitansi.

TrueMoney kini lebih memfokuskan diri sebagai penyedia layanan remitansi dan pengembangan produk finansial dalam program keagenan untuk menyasar kalangan UMKM sebagai pengguna utama. Konsentrasi bisnis ini yang menjadikan perusahaan berbeda dengan pemain e-money kebanyakan di Indonesia.

Kemitraan strategis dengan Pergiumroh

Dalam rangka meningkatan pendapatan para agen TrueMoney, perusahaan mengumumkan kemitraan strategis dengan Pergiumroh, marketplace khusus layanan umroh. Konsumen dapat lebih mudah mendaftar paket umroh yang sudah terkurasi oleh Pergiumroh.

“Ini adalah layanan tambahan bagi konsumen yang di mana saat ini dapat mengajukan umroh dengan skema pembayaran melalui angsuran. Konsumen cukup mendatangi agen toko TrueMoney dan mengisi data yang dibutuhkan,” tambah Direktur TrueMoney Rio Da Cunha.

Model bisnisnya, konsumen mendatangi agen toko TrueMoney, lalu mengisi data secara lengkap. Nanti proses verifikasi akan ditindaklanjuti oleh pihak Pergiumroh. Berikutnya, Pergiumroh akan menginformasikan paket umroh yang bisa konsumen pilih berdasarkan preferensi yang mereka masukkan dan pilihan angsuran yang tersedia.

Seluruh prosesnya akan memakan waktu hingga 7 hari sampai 14 hari. TrueMoney akan menerima notifikasi dari Pergiumroh perihal disetujui atau tidaknya pengajuan dari para konsumen.

“TrueMoney akan terima notifikasi di akhir saja karena seluruh proses verifikasinya ada di Pergiumroh.”

Pergiumroh telah bekerja sama dengan 21 penyedia jasa umroh yang sudah tersertifikasi dari Kementerian Agama dan memiliki reputasi baik. Tersedia berbagai pilihan paket umroh mulai dari 9 hari sampai 12 hari dan pilihan pembayaran dari tunai hingga mengangsur.

Saat ini Pergiumroh menjadi mitra TrueMoney ke-75 yang sudah melakukan kerja sama. Perusahaan melakukan kerja sama dengan mitra yang bergerak di berbagai bisnis, mulai dari PPOB, distribusi non tunai, disbursement, dan sebagainya.

“Tambahan layanan ini memang diperlukan buat agen kami karena agen TrueMoney itu berbeda dengan agen pulsa. Ke depannya akan ada banyak pengumuman kemitraan yang segera kami umumkan untuk meningkatkan pendapatan agen,” tambah Restianto.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Gandeng Truemoney Indonesia, Grab Fokus Akuisisi Mitra Pengemudi

Bertujuan untuk menambah channel akuisisi mitra pengemudi (mobil dan motor), Grab meresmikan kerjasama strategis dengan perusahaan penyedia layanan uang elektronik Truemoney Indonesia. Dalam acara temu media hari ini, Executive Director Grab Indonesia Ongki Kurniawan menyebutkan, saat ini mitra pengemudi Grab di Indonesia sudah berjumlah 5 juta orang dan tersebar di lebih dari 137 kota di seluruh Indonesia. Makin bertambahnya layanan yang tersedia di aplikasi Grab saat ini, menjadi salah satu alasan, mengapa penambahan mitra pengemudi penting untuk dilakukan.

“Setelah merubah tampilan kami menjadi lebih user friendly, Grab Indonesia saat ini mulai memfokuskan peningkatan layanan di luar ride hailing. Seperti GrabFood, GrabFresh hingga GrabExpress, yang membutuhkan tenaga mitra pengemudi dalam jumlah yang besar,” kata Ongki.

Melalui aplikasi Truemoney Indonesia, masyarakat umum yang tertarik menjadi mitra pengemudi bisa melakukan proses pendaftaran langsung melalui aplikasi, juga melalui agen Truemoney Indonesia, yang saat ini sudah berjumlah 16 ribu (toko fisik) dan 25 ribu (digital). Setelah proses pendaftaran melalui aplikasi Truemoney, pihak Grab akan melakukan proses penerimaan lanjutan, memanfaatkan data yang sudah masuk melalui aplikasi Truemoney Indonesia.

“Tentunya kerja sama ini merupakan langkah awal kami di Truemoney Indonesia, yang selama ini fokus kepada layanan remittance di Indonesia,” kata Direktur Operasional Truemoney Indonesia Rio da Cunha.

Kerja sama dengan Ping An Good Doctor

Saat ini Grab Indonesia mengklaimterus meningkatkan layanan lain di luar ride hailing. Yang mula-mula dikejar adalah kolaborasi GrabFresh bersama dengan HappyFresh dan GrabFood yang saat ini mulai agresif ditawarkan kepada pengguna.

“Intinya adalah kami ingin mitra Grab bisa menerima pesanan yang diminta oleh pengguna hingga barang tersebut diantarkan ke rumah pengguna,” kata Ongki.

Salah satu peluang lainnya yang tengah dijajaki adalah kemitraan strategis yang sudah diumumkan bersama dengan Ping An Good Doctor. Disinggung apakah nantinya Grab Indonesia akan menghadirkan layanan kesehatan dalam aplikasi, Ongki menyebutkan saat ini masih dalam proses pengembangan. Meskipun demikian, bisa dipastikan Indonesia akan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang bisa menikmati layanan ini.

Ping An Good Doctor yang berasal dari Tiongkok merupakan salah satu layanan kesehatan populer yang telah memiliki 200 juta pengguna dan menerapkan teknologi seperti artificial-intelligence (AI) assisted online medical consultations, medicine delivery, dan appointment bookings secara online dalam platform.

“Bentuknya seperti apa masih kita diskusikan tentunya. Bisa jadi kami akan menggandeng mitra lokal hingga asing untuk memenuhi layanan kesehatan ini. Fungsi Grab Indonesia di sini nantinya bisa sebagai alat pembayaran atau logistik memanfaatkan teknologi dan layanan yang dimiliki mitra,” kata Ongki.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Gandeng Alfamart, Truemoney Hadirkan Layanan Pengiriman Uang Tunai

Truemoney mengumumkan peluncuran layanan terbarunya yang dijuluki “Truemoney Pengiriman Uang”. Solusi ini baru mengakomodasi pengiriman dan penerimaan uang di dalam negeri. Peluncuran ini turut dibarengi dengan jalinan kemitraan bersama Alfamart, yang akan berperan sebagai titik penyedia layanan.

[Baca juga: Pengusung TrueMoney Jalin Kemitraan dengan Ant Finansial]

Menariknya layanan baru ini bersifat cash-to-cash, yakni kirim tunai dan terima tunai. Hal ini berbeda dengan layanan sebelumnya yang dimiliki Truemoney yang memfokuskan pada transaksi cashless. Perusahaan pengusung Truemoney, PT Witami Tunai Mandiri, sudah mengantongi lisensi resmi e-money dari BI.

Layanan pengiriman yang memang bukan hal yang baru, namun menurut Direktur Operasional Truemoney Indonesia Rio da Cunha kerja samanya dengan Alfamart yang menjadi nilai plus, mengingat jangkauan minimarket tersebut juga sudah cukup luas.

 [Baca juga: Persaingan Indomaret dan Alfamart Merembet ke Kancah Digital]

Meskipun demikian, solusi ini tidak unik. Persaing Alfamart, yakni Indomaret, juga sudah menjalin kerja sama dengan beberapa pihak untuk layanan keuangan. Untuk layanan cash-to-cash sendiri, Western Union juga sudah bermitra lama dengan jaringan minimarket milik Salim Group tersebut.

Application Information Will Show Up Here

Mencari “Pemenang” Layanan E-Commerce di Indonesia

Tahun 90-an menjadi titik awal mulai berdirinya bisnis memanfaatkan teknologi terkini yaitu internet. Mulai dari kehadiran e-mail, mesin pencari, browser hingga layanan e-commerce yang terbilang masih baru namun menunjukkan potensi yang cukup besar.

Pertengahan tahun 90-an hingga awal tahun 2000 mulai muncul layanan e-commerce baru yang menawarkan kemudahan proses pembelian hingga pengantaran kepada masyarakat. Di antaranya adalah Amazon yang diluncurkan pada tahun 1995 oleh pendirinya Jeff Bezos. Amazon awalnya adalah toko buku yang dijual secara online. Saat ini Amazon sudah memiliki layanan yang luas, bukan lagi menjual buku secara online, namun juga produk busana, kebutuhan sehari-hari, hingga komputasi awan.

Menurut data Statista, total penjualan Amazon per kuartal saat ini sudah lebih dari $30 miliar.

Layanan e-commerce lainnya yang muncul dan terbilang sukses saat dotcom bubble di tahun 90-an adalah eBay, yang pada tahun 1995 muncul sebagai situs lelang online. Saat ini eBay telah menjadi marketplace global untuk menjual beragam produk dengan daftar barang sebanyak 103,6 juta di seluruh dunia dan penambahan daftar barang sebanyak 6,1 juta setiap hari, eBay menawarkan kesempatan kepada semua orang untuk membeli dan menjual barang.

Masing-masing layanan e-commerce ini telah melakukan ekspansi hampir di seluruh dunia. eBay sendiri sudah memiliki kantor perwakilan di Indonesia dan diperkirakan Amazon, yang bakal hadir di Singapura, juga bakal merambah ke Indonesia.

Pelajaran yang bisa diambil dari Amazon dan eBay adalah dibutuhkan waktu yang cukup lama, inovasi terkini, dan produk yang bervariasi untuk bisa menjadi nomor satu.

Prediksi layanan e-commerce unggulan di tanah air

Di Indonesia sendiri layanan e-commerce mulai menjadi bermunculan sejak akhir tahun 90-an dengan kehadiran Bhinneka yang berawal sebagai offline store kemudian mulai membangun online store dengan produk yang terbatas pada tahun 1999. Hingga kini Bhinneka masih tetap eksis dengan ragam produk elektronik terkini dan terlengkap di Indonesia.

Pada tahun 2006 Tokobagus diluncurkan dan kini telah berubah menjadi OLX. Tahun 2009 Tokopedia hadir, disusul Bukalapak pada tahun 2010 dan Blibli pada tahun 2011. Semua adalah layanan e-commerce lokal yang masih tetap eksis bahkan menunjukkan peningkatan yang cukup besar dari sisi pelanggan, produk, hingga transaksi.

“Dibanding tahun sebelumnya, perkembangan e-commerce di Indonesia bertumbuh dengan pesat pada tahun 2016. Apalagi dengan adanya akuisisi dari perusahaan Cina baru-baru ini. Kami rasa peluang investasi yang masuk ke Indonesia akan semakin maju. Pasar Indonesia juga masih memiliki banyak ruang untuk berkembang, terlebih dengan penetrasi internet saat ini yang berada di angka 35% yang masih terus meningkat,” kata Senior Manager Regional Deliveree Nattapak Atichartakarn.

Menurut Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), yang sekaligus CEO Blanja, Aulia E Marinto, menjadi nomor satu untuk bisnis e-commerce adalah impian seluruh pelaku usaha. Semua pihak pasti mengejar untuk mengarah ke arah situ. Hanya saja, saat ini masih dalam tahap proses, belum sampai tahap final.

Dia bilang, tanda-tanda yang sudah final bakal terlihat dari volume bisnisnya yang sangat besar dan digunakan oleh hampir seluruh orang Indonesia. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke titik itu, Aulia memperkirakan, sekitar 5-10 tahun lagi. Aulia berharap, dalam kurun waktu tersebut, yang menjadi pemain nomor satu berasal dari pemain lokal bukan dari asing.

“Saat ini peluangnya masih terbuka, jadi belum ada yang bisa bilang dia adalah pemain nomor satu atau bukan. Kami juga berharap pemenangnya berasal dari lokal, makanya mereka harus didorong untuk berlomba dan inovasi, jangan mau kalah karena ini kan bagian dari kompetisi,” ucapnya.

Joedi Wisuda, Country Director True Money Indonesia, mengatakan sebaiknya jangan hanya ada satu pemenang, sebab pada dasarnya semua pemain harus jadi pemenang di bisnisnya masing-masing. Yang terpenting adalah bagaimana memenangkan hati pelanggannya masing-masing.

“Agar industri ini tetap maju dalam melayani pelanggan sebaik-baiknya, sehingga pemenangnya adalah semua, tidak satu saja. Dengan demikian, kompetisi akan jadi lebih sehat, tidak saling menjegal. Semua harus bergandengan tangan untuk melayani lebih banyak pelanggan,” katanya.

Tokopedia, Bukalapak, dan beragam inovasi baru yang dihadirkan

Di tahun 2016 ini masih terlalu dini untuk menyimpulkan siapa layanan e-commerce yang terdepan, seperti yang telah terjadi secara alami di AS dengan Amazon dan eBay. Menurut survei yang dilakukan Google Indonesia beberapa waktu yang lalu, telah muncul lima layanan e-commerce favorit di Indonesia. Yang benar-benar lokal adalah Tokopedia di peringkat kedua dan Bukalapak di peringkat ketiga. Peringkat pertamanya adalah Lazada yang notabene sementara ini adalah layanan e-commerce terbesar di Asia Tenggara dan telah diakuisisi Alibaba.

Tokopedia dan Bukalapak saling mengejar dengan beragam pilihan produk, promo hingga channel-channel baru yang ditawarkan. Di sisi lain, untuk menekan ‘burn rate‘, mereka juga dituntut untuk bisa menghasilkan profit yang stabil dan berkelanjutan.

Dalam sebuah kesempatan terpisah DailySocial berbincang dengan CEO Tokopedia William Tanuwijaya. William menyadari sepenuhnya agar bisnis bisa berjalan dengan baik dan tahan lama, diperlukan inovasi baru yang diharapkan bisa menjadi celah baru untuk mendatangkan profit. Di antaranya adalah channel pembayaran secara digital, kampanye offline, hingga mengedepankan promo harga transparan kepada masyarakat.

“Kami akan terus menghadirkan inovasi baru, mulai dari ragam pilihan produk, strategi penjualan hingga pilihan channel pembayaran. Untuk ke depannya Tokopedia juga berencana bisa menjadi platform baru untuk pembayaran tilang lalu lintas untuk motor dan mobil untuk masyarakat yang membutuhkan,” kata William.

Tentang “posisi” Tokopedia saat ini, William cukup bangga dan memberikan apresiasi kepada pihak-pihak terkait hingga pelanggan setia yang telah memilih Tokopedia sebagai layanan e-commerce favorit di Indonesia. Untuk bisa memberikan layanan lebih kepada pengguna, Tokopedia pun berusaha untuk mengakali semua tantangan dan kendala yang ada, mulai dari infrastruktur hingga logistik.

“Fokus kami saat ini adalah memberikan pelayanan lebih kepada masyarakat yang tinggal di luar pulau Jawa dengan menerapkan strategi lokalisasi, yaitu menempatkan merchant-merchant terbaik di spot strategis yang bisa dijangkau oleh masyarakat Indonesia yang tinggal di kawasan terpencil dan memiliki akses terbatas untuk mencapai kota besar dan sulit untuk dilalui oleh logistik,” kata William.

Berbeda dengan Tokopedia, Bukalapak sendiri mengedepankan strategi growth hacking, terutama sejak kehadiran COO baru Willix Halim. Disinggung soal posisi Bukalapak saat ini yang menjadi favorit namun masih harus berbagi popularitas dengan Tokopedia, Willix mengungkapkan tidak heran ketika pada akhirnya tidak hanya Bukalapak yang unggul, tetapi juga dua bahkan tiga layanan e-commerce lainnya.

“Di Bukalapak sendiri saat ini sudah cukup ‘happy‘ dengan posisi yang ada, yaitu menjadi salah satu layanan favorit masyarakat di seluruh Indonesia. Kerja keras selama ini tentunya tidak akan berhenti dengan beragam inovasi, pilihan produk hingga strategi pemasaran yang akan terus kami berikan,” kata Willix.

Selain itu Willix juga melihat untuk ke depannya bakal muncul layanan e-commerce “niche market” yang hadir dan diperkirakan bisa tampil lebih baik di antara layanan e-commerce yang sudah ada.

“Saya melihat ke depannya akan bermunculan layanan e-commerce baru yang lebih ‘niche‘ hal tersebut tentunya bisa menjadi kompetitor yang baru dan menarik untuk diamati,” kata Willix.

Apakah Tokopedia dan Bukalapak masih mampu mempertahankan posisinya sebagai layanan e-commerce favorit di Indonesia hingga tahun 2017 mendatang? Atau akan muncul layanan e-commerce “niche market” seiring dengan tren dan demand masyarakat saat ini?.

Pada akhirnya, siapa pun pemenangnya, diharapkan layanan-layanan e-commerce lokal tersebut bisa memberikan kontribusi lebih untuk masyarakat Indonesia dan mampu bersaing secara global.


Disclosure: Marsya Nabila berkontribusi dalam pembuatan artikel ini

Pengusung TrueMoney Jalin Kemitraan dengan Ant Financial, Targetkan Pasar Asia Tenggara

Ant Financial Group perusahaan digital payment pengusung Alipay hari ini umumkan cetak biru global untuk inklusi keuangan digital bebarengan dengan kerja sama strategis dengan Ascend Money yang berbasis di Thailand. Nama Ascend Money mungkin jarang didengar, di Indonesia TrueMoney Witami adalah perusahaan yang diusung oleh grup tersebut. Bergabungnya dua pemain digital finance global tersebut memiliki visi untuk mempercepat pertumbuhan mobile lifestyle dan digital financial pltform di Asia Tenggara.

Ant Financial dan Ascend Money akan bermanuver pada penumbuhan sistem pembayaran, baik online ataupun offline, memanfaatkan tren bertumbuhnya ekosistem e-commerce di kawasan Asia Tenggara. Menariknya keduanya memiliki pengalaman yang tidak diragukan lagi. Alipay menjadi salah satu yang melandasi sistem pembayaran raksasa e-commerce Alibaba yang mengakomodir lebih dari 450 juta pengguna. Sedangkan kiprah Ascend Money di Asia Tenggara saat ini juga mulai memuncak.

Apakah ini menjadi strategi Alibaba bawa sistem pembayaran digital ke Indonesia?

Kekuatan Ant Financial seringkali ditunjukkan pada kapabilitas teknologi yang dimiliki, mencakup digital payment, big data analytics, risk control management dan cloud computing (Alibaba Cloud). Kemitraannya bersama Ascend Money bukan kali ini saja, sebelumnya keduanya telah menanamkan investasi $680 juta di startup pengembang mobile payments dan commerce platform asal India, Paytm.

Di Indonesia sendiri layanan TrueMoney tengah menunjukkan taringnya. Baru-baru ini pihaknya mengumumkan rencana ekspansinya ke beberapa negara di seputaran Indonesia. Potensi yang besar untuk pasar uang elektronik di Indonesia juga tengah memberikan banyak dampak di sektor digital-commerce. Artinya menjadi “lahan hijau” bagi kedua perusahaan besar tersebut, Ant Financial dan Ascend Money, untuk menggarap potensi tersebut.

Alibaba sendiri menjadi salah satu kiblat perkembangan e-commerce di tanah air. Sempat santer diberitakan bahwa pemerintah berencana menunjuk pendiri Alibaba Jack Ma sebagai penasihat ekonomi pemerintah, khususnya untuk urusan e-commerce. Kepercayaan tersebut tentu saja bisa menjadi sebuah pintu masuk berbagai layanan Alibaba untuk masuk.

“Imajinasi, inovasi dan informasi merupakan kunci untuk mewujudkan visi Ant Financial untuk mempromosikan akses yang sama ke layanan keuangan pada platform global […] Pasar pembayaran (digital) di Asia Tenggara memiliki potensi yang belum banyak dimanfaatkan dan kami berdedikasi untuk memberikan kontribusi,” sambut CEO Ant Financial Eric Jing.

Sejak tahun 2014, Alipay telah menjalin kerja sama dengan beberapa pemain e-commerce di luar Tiongkok. Per tahun 2016 tercatat lebih dari 80 ribu merchant di 70 negara telah memanfaatkan layanan tersebut. Di Asia Tenggara, layanan Alipay telah singgah di Thailand, Singapura, Malaysia, dan Vietnam. Kuartal ketiga tahun ini pihaknya menerangkan adanya kenaikan hingga empat kali lipat dibanding tahun lalu.

TrueMoney Bidik Tiga Negara Baru Tahun Depan

Langkah TrueMoney kian gencar untuk terus memasuki negara berkembang lainnya agar pemasaran layanan uang elektroniknya makin meluas. Rencananya, tahun depan ada tiga negara yang akan dimasuki. Malaysia di kuartal pertama, kemudian menyusul Laos, dan Bangladesh.

TrueMoney pertama kali beroperasi di Thailand sejak 2007 dan merupakan unit bisnis dari Charoen Pokphand (CP) Group. Kini perusahaan disebut sebagai salah satu dari tiga besar uang elektronik yang paling banyak di gunakan di negara tersebut.

Negara berikutnya yang disambangi oleh TrueMoney setelah sukses di Thailand adalah Vietnam, Kamboja, Myanmar, dan Filipina. True Money masuk ke Indonesia pada September 2015 di bawah payung Ascend Group melalui PT Witami Tunai Mandiri.

[Baca juga: Mengenal Layanan E-Money TrueMoney Witami dan Rencana-Rencananya di Tahun 2017]

Punnamas Vichitkulwongsa, CEO Ascend Corporation, menerangkan dari segi volume transaksi negara yang paling banyak berkontribusi ke pendapatan secara berurutan adalah Kamboja, Indonesia, dan Vietnam. Dari segi jumlah agen, Indonesia adalah negara dengan urutan pertama.

Dia menjelaskan, potensi Indonesia untuk pasar uang elektronik sangat besar. Hal inilah yang menjadikannya ambisius untuk menjadikan Indonesia sebagai fokus utama TrueMoney. Pihaknya pun siap mengucurkan dana investasi untuk merealisasikan target tersebut.

“Dalam lima tahun mendatang, kami yakin TrueMoney di Indonesia bisa menjadi kontributor utama dalam perusahaan sebab negara ini memiliki jumlah populasi terbesar dan jumlah orang yang unbanked masih besar,” ujarnya, Rabu (26/10).

Untuk itu, pihaknya kini gencar menggaet agen dari berbagai channel. Sebab, agen memiliki peran yang penting dalam proses edukasi. Ada proses tatap muka untuk menciptakan unsur kepercayaan satu sama lain.

Menurutnya, ada dua pendekatan yang akan dilakukan untuk menarik perhatian masyarakat Indonesia. Untuk orang yang masih unbanked dan masih menggunakan feature phone, ada agen yang siap melayani mereka. Sementara untuk konsumen yang sudah well educated akan dilakukan pendekatan melalui aplikasi smartphone.

“Memang ada pemain yang fokus pendekatan melalui aplikasi untuk layanan uang elektronik. Tapi menurut kami yang lebih tepat adalah agen. Jumlah agen yang banyak dan tersebar dapat membantu proses edukasi masyarakat jadi lebih masif.”

Perluasan agen jadi langkah utama TrueMoney di Indonesia

Mendukung penjelasan Vichitkulwongsa, Calindra Da Cunha selaku Head of Product Management TrueMoney Indonesia menjelaskan agen memegang peranan penting bagi perluasan transaksi uang elektronik di Indonesia. Tak hanya agen secara individu saja yang bakal digaet perusahaan, tetapi juga dengan mengakuisisi agen dari perusahaan ritel sebagai perpanjangan tangan perusahaan.

Hari ini (26/10) TrueMoney menambah kemitraan strategis dengan Alfamart, Animal Defender, Xtrans, Bebek Kaleyo, SAP Express, dan ATM Alto Network sebagai agen perpanjangan tangan perusahaan.

“Mengakuisisi mitra seperti Alfamart merupakan langkah yang tepat mengingat mereka sudah memiliki 11 ribu gerai dan 65 toko binaan di seluruh Indonesia. Lokasi gerai yang tersebar ini dapat membantu masyarakat yang berada di pedalaman dan jauh dari kantor cabang bank untuk bisa menggunakan layanan finansial.”

TrueMoney mengklaim saat ini total 20 ribu agen di sekitar 10 kota besar di Indonesia, diantaranya Bandung, Surabaya, Jakarta, Balikpapan, Makassar, Denpasar, Medan, Yogyakarta dan Palembang. Adapun total membernya mencapai 200 ribu orang.

Diharapkan sampai akhir tahun ini jumlah member bisa menyentuh angka 500 ribu orang dan jumlah agen bisa menembus 23 ribu orang. Sedangkan, dari segi transaksi kini sudah mencapai 150 ribu hingga 160 ribu per harinya.

Untuk menyiapkan kapasitas transaksi lebih besar lagi, pihak TrueMoney kini sedang mempersiapkan diri untuk migrasi ke sistem yang mampu menampung hingga 2,5 juta transaksi dalam seharinya.

Mengenal Layanan E-Money TrueMoney Witami dan Rencana-Rencananya di Tahun 2017

Saat ini masih ada sekitar 82% masyarakat Indonesia yang belum ‘unbankable‘ dan masih memanfaatkan cara-cara informal untuk melakukan pembayaran hingga pengiriman uang. Rendahnya keinginan dan kemampuan kalangan tersebut untuk memiliki tabungan merupakan target pasar yang kemudian disasar PT Wutami Tunai Mandiri, pemilik layanan uang elektronik TrueMoney Witami. Layanan ini bernaung di bawah Ascend yang merupakan bagian True Corporation Thailand.

Indonesia sendiri merupakan negara keenam yang disambangi TrueMoney setelah Thailand, Vietnam, Kamboja, Myanmar, dan Filipina, untuk memberikan layanan alat pembayaran.

“Fokus kami sejak awal berdiri hingga bulan Oktober 2016 ini adalah melakukan distribusi, brand awareness di seluruh Indonesia. Kami ingin memberikan kesan bahwa e-money produk andalan TrueMoney telah tersedia di seluruh pelosok Indonesia,” kata CEO TrueMoney Witami Joedi Wisoeda kepada DailySocial.

Joedi, yang sebelumnya pernah bekerja di XL Axiata dan Samsung, ingin membawa TrueMoney Witami sebagai pilihan alat pembayaran yang saat ini masih kurang populer di kalangan ‘unbankable’ di seluruh Indonesia. Dengan mengedepankan keagenan yang ada, TrueMoney Witami mengklaim bisa menjangkau lebih banyak pengguna untuk kemudian menggunakan layanan e-money.

“E-money merupakan cara menyimpan uang yang bisa dimanfaatkan untuk ragam pembayaran hingga transfer uang atau remittance. Di antaranya adalah layanan top-up, pembayaran tagihan seperti BPJS, PAM hingga TV cable, dan remittance,” kata Joedi.

Layanan yang terakhir, remittance, diharapkan bisa menjadi layanan andalan dan favorit dari pengguna. Layanan TrueMoney Witami juga dapat digunakan untuk tarik tunai dan transfer ke sesama pengguna, pemilik rekening bank, maupun ke Kantor Pos di seluruh Indonesia.

“Kami melihat skema dari e-money di TrueMoney, sender atau pengirim terbanyak berada di pulau Jawa yang memanfaatkan e-money untuk mengirimkan uang ke keluarga hingga pembayaran kepada supplier dari anggota hingga agen yang kebanyakan adalah toko kelontong di seluruh Indonesia,” kata Joedi.

Sistem keagenan dan pemberian fee

Suasana kantor pusat TrueMoney Witami di Jakarta

Saat ini TrueMoney mengklaim telah memiliki lebih dari 20 ribu agen di sekitar 10 kota besar di Indonesia, di antaranya adalah Bandung, Surabaya, Jakarta, Balikpapan, Makassar, Denpasar, Medan, Yogyakarta dan Palembang. Sistem perekrutan yang ada sepenuhnya mengandalkan pemilik toko kelontong yang masih banyak beredar di pelosok daerah di Indonesia.

“Kebanyakan orang-orang di daerah yang terbilang unbankable masih kerap menghutang kepada toko kelontong langganan. Faktor trust tersebut yang kemudian dimanfaatkan oleh pemilik toko kelontong untuk memperkenalkan e-money dan kemudian menjadi anggota TrueMoney,” kata Joedi.

Selain merekrut toko kelontong sebagai agen, TrueMoney juga memanfaatkan kemitraan dengan Alfamart di seluruh Indonesia, untuk menyediakan semua layanan yang tersedia di e-money.

“Selain dengan Alfamart dalam waktu dekat kami juga akan meresmikan kemitraan dengan Alfamidi Group, Lawson, juga Dan+Dan, sehingga memberikan pilihan lebih kepada anggota TrueMoney menikmati layanan e-money,” kata Joedi.

TrueMoney memberikan layanan uang elektronik dengan mengaplikasikan teknologi EDC berbasis NFC (Near Field Communication), situs, dan aplikasi Android. Setiap transaksi yang dipilih pengguna TrueMoney akan dikenakan uang sebesar Rp. 8 ribu.

“Kami memanfaatkan sepenuhnya agen kami untuk melancarkan layanan, komisi yang kami terima hanya 30% saja dan 70% untuk agen,” kata Joedi.

E-money syariah TrueMoney Witami

Untuk bisa menjangkau komunitas hingga kalangan tertentu, TrueMoney Witami menginisiasi e-money syariah yang telah diresmikan Dewan Syariah Nasional MUI. Diluncurkannya e-money syariah ini adalah untuk menyasar kalangan pesantren dan boarding school di seluruh Indonesia

“Kami juga ingin memperluas target pasar, seperti kalangan ibu rumah tangga yang bisa menjadi influencer efektif untuk menarik lebih banyak anggota,” kata Joedi.

Kalangan millennial diakui juga merupakan target pasar yang dilirik  TrueMoney Witami.

Kendala peraturan Bank Indonesia

Saat ini Bank Indonesia masih membatasi perusahaan keuangan seperti TrueMoney untuk melakukan perekrutan agen. Berdasarkan peraturan yang ada, agen yang ideal untuk direkrut harus berupa PT, telah menjalankan usaha selama 2 tahun dan harus mendapatkan ijin Layanan Keuangan Digital (LKD) dari BI. Hal tersebut membatasi fungsi agen TrueMoney Witami untuk melancarkan layanan finansial kepada pengguna.

“Untuk itu kami hanya membolehkan agen kami membuka menu pada sistem. Semua otorisasi dan verifikasi dilakukan langsung oleh anggota. Fungsi dari agen hanyalah sebagai perantara antar anggota yang satu dan yang lainnya,” kata Joedi.

Keterbatasan tersebut tidak membuat TrueMoney Witami kesulitan menjalankan bisnisnya. Setiap harinya TrueMoney mengklaim bisa mendapatkan lebih dari 100 ribu transaksi. Sementara jumlah anggota TrueMoney saat ini sudah mencapai 200 ribu orang lebih.

“Selain mendapatkan transaksi dari anggota, TrueMoney juga kerap digunakan oleh masyarakat yang belum menjadi anggota untuk melakukan pembayaran hingga transfer uang. Karena alasan itulah transaksi bisa lebih banyak dari jumlah anggota yang ada,” kata Joedi.

Saat ini posisi e-money dari TrueMoney Witami disebutkan sudah berhasil menduduki posisi ketiga di bawah Bank Mandiri dan BCA sebagai layanan uang elektronik terbaik di Indonesia. Peringkat tersebut diberikan langsung oleh Bank Indonesia (BI) setelah melihat perputaran Gross Present Value (GPV).

Target dan rencana TrueMoney di tahun 2017

Selain melancarkan kemitraan dengan 11 ribu gerai Alfamart di Indonesia, Alfamidi, Lawson juga Dan+Dan, tahun 2017 nanti TrueMoney Indonesia juga akan melancarkan integrasi layanan di negara lainnya. Anggota TrueMoney Witami yang sedang berada di negara lain yang menyediakan layanan TrueMoney nantinya bisa tetap menggunakan layanan tersebut. Anggota yang menggunakan kartu TrueMoney bisa mengunduh aplikasi dengan nama Super Apps yang bisa digunakan antar negara.

“Kami juga berencana untuk akan memasukkan layanan microfinance, merchant payment untuk tiket, pinjaman syariah, pegadaian dan lainnya [ke dalam sistem TrueMoney Witami] dalam waktu dekat,” tutup Joedi.