Acer Predator 21 X Ialah Notebook Gaming Berlayar Curved yang Simpan Dua GTX 1080

Semakin canggih serta hematnya konsumsi listrik hardware-hardware baru mendorong inovasi besar-besaran di segmen notebook gaming. Kita telah menyaksikan sendiri kehadiran device tipis yang mampu menangani VR. Tapi tentu ada sejumlah pengecualian. Beberapa di antara nama terkenal juga tidak jarang bereksperimen dengan ide-ide dan konsep ‘menyimpang’.

Ketika umumnya produsen berupaya menyusutkan ukuran notebook demi mencapai titik paling seimbang antara mobilitas dan performa, produk baru Acer di keluarga Predator ini boleh dikatakan sudah di luar batas kewajaran. Di ajang IFA 2016, perusahaan PC asal Taiwan itu memperkenalkan Predator 21 X, laptop raksasa berlayar 2560×1080 melengkung seluas 21-inci yang menyimpan dua buah kartu grafis kelas antusias besutan Nvidia.

Acer Predator 21 X 1

Melalui pendekatan tersebut, Predator 21 X merebut gelar laptop dengan layar curved pertama, sekaligus menjadikannya sebagai notebook Predator paling canggih saat ini. Tak hanya itu, panel tersebut dibekali Nvidia Gsync dan Acer turut menanamkan teknologi eye-tracking Tobii. Kemampuan ini telah mulai diimplementasikan ke sejumlah software – membantu user mengidentifikasi musuh dalam game hingga memastikan penonton live stream mengetahui ke arah mana mata Anda melihat.

Tubuhnya yang cukup besar memberi keleluasaan bagi Acer buat mencantumkan komponen papan atas serta fitur-fitur pendukung gaming. Predator 21 X memiliki sistem audio SoundPound 4.2+ (terdapat empat speaker dan dua subwoofer), dilengkapi arsitektur pendingin mutakhir berisi lima kipas AeroBlade. Dibanding TV, monitor curved secara teori lebih efektif mendongkrak immersion dalam game karena jarak ke mata lebih dekat dan user tidak banyak bergerak.

Acer Predator 21 X 2

Lalu ada sebuah fitur lagi yang kemungkinan besar akan mengusik rival senegaranya. Predator 21 X turut menyajikan keyboard dengan switch mekanik Cherry MX Brown dipadu RGB backlight. Lalu bagian numpad di area kanan bisa diputar menjadi touchpad. Satu hal yang saya sadari ialah layout dari Predator 21 X ini sangat mirip seri MSI GT80: papan ketiknya berada lebih maju sehingga tersedia ruang lebih lapang buat hardware.

Predator 21 X tentu saja sudah ‘VR Ready’, mengusung sepasang GPU Nvidia Pascal GeForce GTX 1080 via SLI, dipadu prosesor Intel Generasi ke-7 Kaby Lake, RAM DDR4-2400 64GB dan penyimpanan berbasis SSD sebesar 4TB.

Acer juga menginformasikan kapan Predator 21 X akan tersedia dan berapa harganya. Dengan dua GTX 1080, Intel Kaby Lake, Tobii dan keyboard mekanik, jangan heran jika produk tersebut ditawarkan seharga mobil…

Sumber: Acer.

Laptop Gaming MSI Bertenaga GeForce GTX Seri 10 Siap Penuhi Kebutuhan Gamer Hardcore Indonesia

MSI ialah salah satu brand pertama yang menyingkap varian baru notebooknya begitu Nvidia resmi mengumumkan kehadiran kartu grafis GeForce GTX seri 10 di laptop. Dengan GPU anyar tersebut, performa perangkat ini pelan-pelan menyamai sepupu desktop-nya, apalagi kini tidak ada perbedaan menonjol antara kedua tipe – tak ada lagi kode ‘M’ buat melambangkan versi mobile.

MSI Notebook GTX 10 Series 9

Setelah diperkenalkan perdana melalui acara pers di Taipei pertengahan bulan Agustus, Micro-Star International tidak mau buang-buang waktu untuk mendatangkan notebook gaming bertenaga GTX seri 10 di negara-negara Asia lainnya, termasuk Indonesia. Produk-produk canggih ini tiba di tanah air tepat pada tanggal 25 Agustus, terdiri dari keluarga GE, GS dan GT.

MSI Notebook GTX 10 Series 16

MSI Notebook GTX 10 Series 15

Eksistensi GTX seri 10 mengubah konsep penyajian produk, membuat terobosan di segmen laptop. Berkatnya, kemampuan menjalankan konten VR kini tersedia di model ultrabook gaming serta GE yang awalnya disiapkan sebagai perangkat ‘kelas menengah’. Tentu selain itu, MSI juga membekali mereka dengan bermacam-macam pembaruan pada teknologi layar, pendingin serta fitur-fitur khas gaming.

GE72VR dan GE62VR Apache Pro

MSI Notebook GTX 10 Series 2

GE merupakan seri notebook gaming terlaris MSI, dan untuk pertama kalinya ia sanggup jalankan headset Rift ataupun Vive berkat GeForce GTX 1060. Perbedaan antara GE72VR dan GE62VR hanya terletak pada ukuran display, yaitu 17,3-inci dan 15,6-inci. Anda ditawarkan pilihan layar True Color (AdobeRGB 100 persen!) beresolusi full-HD dengan refresh  rate 120Hz dan waktu respons hanya 5-milidetik, diklaim pertama kali ada di laptop; atau panel IPS UHD.

MSI Notebook GTX 10 Series 11

Tidak ada kompromi pada hardware, MSI membubuhkan prosesor Intel Core i7 generasi ketujuh, RAM DDR4 dual slot maksimal 32GB, penyimpanan SSD M.2 Combo dan HDD, serta menyediakan koneksi USB 3.1 type-C. MSI turut menyempurnakan bagian keyboard SteelSeries ber-backlight LED-nya sehingga bukan cuma terlihat keren (Anda bisa memilih warna apapun dari palet RGB dan menerapkannya pada tiga zona di papan ketik), tapi juga nyaman digunakan.

MSI Notebook GTX 10 Series 21

Untuk menangani panas yang dikeluarkan komponen-komponen tersebut, MSI memanfaatkan Cooler Boost 4. Teknologi ini mendinginkan GPU dan CPU secara terpisah dengan dua kipas dan total enam pipa, mengurangi temperatur sebesar 10 persen dibanding versi Cooler Boost 3, baik pada interior maupun keyboard.

MSI Notebook GTX 10 Series 18

GS73VR dan GS63VR Stealth Pro, dan GS43VR Phantom Pro

MSI Notebook GTX 10 Series 10

Kehadiran GeForce GTX 1060 di tiga model GS ini menjawab pertanyaan saya di Computex 2016 kemarin mengenai mungkinkah ultrabook gaming mendukung headset VR high-end. Selain canggih, GS63VR serta GS73VR juga tampil sebagai notebook gaming yang anggun – mereka memenangkan penghargaan Best Choice Awards. Untuk chassis, MSI mengusung bahan aluminium berkepadatan tinggi dengan tekstur brushsed. Kedua device mempunyai ketebalan kurang dari dua sentimeter, masing-masing 17,7mm dan 19,6mm.

MSI Notebook GTX 10 Series 19

MSI Notebook GTX 10 Series 5

GS43VR Phantom Pro sendiri merupakan refresh dari GS40 Phantom, notebook gaming 14-inci dengan kinerja terbaik di kelasnya, namun wujudnya tetap serupa dan masih memakai sistem pendingin Cooler Boost 3. Saya penasaran bagaimana MSI mengatasi kendala panas seperti yang ada di GS40 Phantom.

MSI Notebook GTX 10 Series 1

Khusus di model GS73VR dan GS63VR, MSI mengimplentasikan Cooler Boost Trinity, berisi tiga buah kipas Whirlwind Blade: masing-masing memiliki 41 bilah berketebalan hanya 0,4mm, tapi mampu meniupkan angin ke CPU dan GPU 30 persen lebih banyak dari Cooler Boost 3. Udara panas dibuang lewat lima heat  pipe.

MSI Notebook GTX 10 Series 12

Fitur-fitur eksklusif familer sudah pasti bisa Anda temukan di sana, misalnya panel True Color 120Hz, chip Hi-Fi ESSS Sabre dan software Nahimic 2, app Dragon Center, SteelSeries Engine, sampai network Killer Doubleshot Pro.

GT73VR Titan SLI

Tak hanya VR, notebook 17-inci berspesifikasi monster ini tak akan kesulitan melahap permainan di resolusi 4K berkat dukungan sepasang GPU GeForce GTX 1080 atau GTX 1070. Sebagai salah satu produk paling high-end, MSI memampatkan semua fitur andalan mereka di sana, plus kapabilitas Turbo (menambah pilihan di fitur Shift) dan opsi prosesor Intel Core i7 6820HK serta RAM DDR4-2400 sampai 64GB.

Menariknya, GT73VR Titan SLI dirancang agar konsumsi daya lebih sedikit dari tipe terdahulu. Salah satu kuncinya adalah penggunaan Cooler Boost Titan, terdiri atas dua fan Whirlwind Blade serupa GS, kali ini menyimpan 29 bilah dan 12 pipa pembuangan panas. Walaupun tubuhnya tampak bulky, GT73VR cuma berbobot 3,9kg, sudah termasuk baterai.

GT83VR Titan SLI

MSI Notebook GTX 10 Series 14

GT73VR ialah pemegang hierarki tertinggi dalam deretan notebook  gaming MSI saat ini, juga merupakan penerus notebook ber-keyboard mekanik pertama mereka, GT80 Titan. Komposisi hardware-nya serupa GT73VR Titan SLI, menghidangkan pilihan antara dua buah GTX 1080 atau 1070. Perangkat tersebut menyuguhkan teknologi Matrix Display, mendukung mode surround view di tiga buah panel 4K dengan output 60Hz.

MSI Notebook GTX 10 Series 3

Seperti sebelumnya, GT83VR Titan SLI dibekali keyboard dengan switch mekanik Cherry Brown racikan SteelSeries. Seri ini dipilih karena tingkat fleksibilitas tinggi baik buat gaming hingga mengetik, menyajikan kenyamanan yang belum dapat ditandingi notebook premium lain. Jangan kaget, perangkat ini membutuhkan dua unit adaptor, dan dibanderol di harga fantastis.

MSI Notebook GTX 10 Series 17

MSI Notebook GTX 10 Series 4

Laptop-laptop gaming MSI bersenjata Nvidia GeForce GTX seri 10 sebentar lagi bisa Anda miliki, harganya berkisar mulai dari Rp 24 juta (GE62VR Apache Pro) sampai Rp 75 juta (GT83VR Titan SLI)

MSI Notebook GTX 10 Series 8

MSI Notebook GTX 10 Series 20

Menguak Rahasia di Balik Performa MSI Aegis

Diungkap pada bulan April silam, Aegis boleh dikatakan menjadi salah satu produk primadona MSI di Computex Taipei 2016. Penampilan Aegis sangat distingtif dibanding PC barebone sejenis ciptaan produsen, dan di booth MSI selama pameran, saya melihat perangkat tersebut dipakai buat menangani HTC Vive. Jadi sebenarnya, seberapa kuat performa Aegis?

MSI Aegis Computex 2016 6
HTC Vive, ditenagai MSI Aegis X.

Aegis didesain sebagai dekstop PC gamer profesional dengan memaksimalkan keseimbangan antara ruang hardware dan kinerja. Penampilannya yang terinspirasi dari pedang katana cukup ringkas dibawa-bawa di event LAN party, dan terlihat keren saat ditaruh di atas meja di ruang gaming Anda (berkat kehadiran Mystic Light). Untuk sekarang, ada dua tipe Aegis: varian standar serta Aegis X. Varian terakhir itu sengaja disiapkan buat mentenagai headset VR.

MSI Aegis Computex 2016 3
MSI Aegis X di booth MSI di Computex 2016.

Sebelum membahas jeroan, kita harus tahu dulu bagaimana MSI merancang case-nya. Produsen dari Taiwan itu memastikan bahwa tak ada kompromi terhadap performa terlepas dari wujud Aegis yang kecil. Ia mengusung form mini-ITX, tetapi tetap dapat dipasangkan kartu grafis Nvidia GeForce high-end. Seperti Nightblade X, MSI menyediakan handle untuk memudahkan kita mengangkatnya.

MSI Aegis Computex 2016 5
Sisi samping MSI Aegis.

Fitur-fitur baru tak lupa produsen mampatkan di dalam. Aegis mengusung PCI-E Gen3, memanfaatkan teknologi SSD M.2, di mana waktu load game dijanjikan lima kali lebih cepat dibanding SSD SATA3. Ia menyimpan posesor Intel generasi ke-6 (i7-6700 atau i5-6400 dan motherboard B150 di Aegis, dan i7-6700K atau i5-6400K dan motherboard Z170 di Aegis X), serta tentu saja dukungan modul memori DDR4 2133MHz sampai 32GB. Untuk motherboard-nya, Aegis dibekali tipe Military Class 4, buat menjamin kestabilan sistem serta efisiensi penggunaan listrik.

MSI Aegis Computex 2016 4
MSI Aegis dengan GTX 1080 Armor 8G.

Resiko PC bervolume kecil adalah temperatur yang tinggi karena jarak komponen lebih berdekatan. Sebagai solusinya, MSI memanfaatkan sistem pendingin Silent Storm Cooling 2, menggunakan ruang-ruang terpisah yang menangani suhu panas di hardware berbeda (contohnya PSU, CPU, serta GPU) dalam Aegis.

MSI Aegis Computex 2016 1
Anda bisa melihat sendiri fitur dan spesifikasi Aegis X.

Aegis X bisa kompatibel ke lebih banyak varian kartu grafis dibanding tipe standar, dari mulai GeForce GTX 960 sampai GTX 980Ti. Berdasarkan bincang-bincang bersama staf MSI, kemungkinan besar ia mendukung GTX 1080 meskipun saat itu produsen belum mengonfirmasi tipe spesifiknya. Rancangan Aegis dan Aegis X hampir serupa, hanya dibedakan oleh kehadiran port HDMI di area bawah.

MSI Aegis Computex 2016 7
MSI Aegis dan Nightblade MI yang sudah dimodifikasi.

Tak seperti Vortex, MSI berupaya mengemas kedua Aegis ini agar lebih bersahabat bagi kantong konsumen. Aegis dan Aegis X masing-masing dijajakan mulai harga US$ 400 dan dibanderol US$ 500. Tapi berdasarkan press release, harga tersebut belum termasuk komponen kartu grafis.

Jajaran Notebook VR Ready dan Gaming MSI Baru Jadi Primadona di Computex 2016

Jangankan untuk virtual reality, masih banyak orang ragu pada kemampuan notebook buat menangani gaming. Dan sudah cukup lama, MSI berupaya menyingkirkan anggapan tersebut dengan membuat terobosan dalam produk-produknya. Lalu ketika VR semakin naik daun, MSI ungkaplah laptop ‘VR Ready’ pertama di dunia buat ikut memeriahkan Computex 2016.

Namun tak hanya fokus pada virtual reality, MSI turut me-refresh sejumlah keluarga notebook lainnya. GT83 dan GT73 Titan memang jadi primadona, tapi update terhadap seri GS tak kalah menarik. Buat saya, GS merupakan tipe paling ideal untuk para gamer nomaden, berada di titik ekuilibrium antara performa dan mobilitas. Beberapa modelnya mungkin sudah Anda dengar: GS63 serta GS73. Dan jangan lupakan juga mobile workstation VR Ready MSI.

GT83 Titan

Sebagai pewaris desktop replacement kebanggaan MSI, produsen memberikan perhatian khusus terhadap GT83. Notebook berlayar full-HD 18,4-inci ini dibekali sepasang kartu grafis GeForce desktop melalui teknologi SLI, prosesor Intel i7 generasi keenam, RAM DDR4 sampai 64GB; sehingga VR bukanlah hal berat baginya. Tersedia penyimpanan berupa dua SSD M.2 plus hard drive 1TB dengan konfigurasi Super RAID 4.

Computex MSI notebook 7
MSI GT83 Titan.

Wujud GT83 hampir sama seperti GT80, tapi MSI menambahkan garis merah di belakang buat membingkai grille heat sink. Di dalam, GT83 memanfaatkan sistem pendingin Cooler Boost Titan ‘eksklusif’ rancangan MSI.

Computex MSI notebook 8
Desain GT83 hampir serupa tipe terdahulu.

Keyboard mekanik ber-switch Cherry MX Brown kembali hadir di sana. Dan di sisi audio, MSI membubuhkan chip DAC Hi-Fi ESS Sabre.

GT73 Titan

Titan pertama dari kelas GT7x, awalnya sedikit membingungkan karena dahulu titel Titan hanya diberikan pada GT80. Seperti GT83, GT73 adalah notebook VR ready dengan dua GPU. Konfigurasi hardware hampir menyerupai GT83, termasuk RAID 4, chip Intel Skylake, RAM DDR4 hingga 64GB, DAC ESS Sabre, serta thermal engineering Cooler Boost Titan.

Computex MSI notebook 15
GT73 Titan siap topang Rift dan Vive.

Perbedaannya terletak di ukuran layar, yaitu 17,3-inci (dan ketiadaan keyboard mekanik). Panel 1080p tersebut anti-glare serta menyuguhkan NTSC 94 persen, dan menariknya lagi, dirancang sebagai layar notebook gaming dengan refresh rate 120Hz – waktu responsnya hanya 5-milidetik.

Computex MSI notebook 9
MSI terapkan sejumlah face-lift pada GT73 tanpa mengubah desainnya terlalu drastis.

GS73 Stealth

Keberadaan GS73 Stealth (dan saudarinya GS63) sempat bocor di awal April silam, dan tim MSI cukup terkejut ketika saya memberitahukan hal ini. GS73 seharusnya menjadi kejutan di Computex 2016: salah satu notebook 17,3-inci tertipis dan teringan yang ada sekarang. MSI menerapkan sejumlah update pada desain luarnya, mencoba mengurangi kesan agresif (rancangan gaming laptop MSI terinspirasi dari mobil sport), dan meraciknya agar lebih elegan.

Computex MSI notebook 12
GS73 ialah salah satu notebook gaming 17-inci paling tipis.

Sepertinya produsen menggunakan tipe layar serupa GT73, dengan resolusi 1820×1080, lapisan anti-glare, display NTSC 84 persen, dan refresh rate 120Hz. Buat jeroannya, Anda bisa menemukan prosesor Intel Skylake, kartu grafis Nvidia GeForce, RAM DDR4 32GB, serta storage SSD M.2 512GB dan hard disk 1TB.

GS63 Ghost

Computex MSI notebook 10
GS63 ini sangat ideal buat para gamer nomaden.

Bagi saya, aspek terfavorit dari GS63 Ghost ada pada rasio desain dan ukuran layar, menjadikannya fleksibel dalam pemakaian. Ada banyak sekali notebook 15-inci di luar sana, dan MSI berupaya membuat GS63 agar tersaji spesial, diramu dengan prinsip serupa GS73: ringan dan tipis. Berdasarkan informasi yang disingkap produsen, komposisi hardware GS63 tak jauh berbeda dari GS73.

Computex MSI notebook 11
GS63 memiliki engsel dengan sudut gerakan paling luas di antara saudara-saudaranya.

WT72

Terdiri dari beberapa tipe – 6QJ, 6QK dan 6QM vPro – WT72 ialah mobile workstation yang ditujukan bagi desainer dan kalangan antusias, performanya dioptimalkan untuk penerapan profesional, menitikberatkan build quality serta kestabilan sistem (tersertifikasi ISV). Ia ditenagai prosesor Intel Skylake atau Xeon vPro, dan Anda dapat memilih kartu grafis Quadro M2000M sampai M5000M, dipadu RAM maksimal sebesar 64GB.

Computex MSI notebook 13
WT72 siap tangani software Adobe Stingray yang dijalankan melalui HTC Vive.

Varian inilah yang merupakan mobile workstation VR ready andalan MSI.

WS72

WS72 menyimpan kapabilitas olah data mumpuni dalam tubuhnya yang ramping (MSI mengklaimnya sebagai mobile workstation tertipis) berkat kehadiran prosesor Xeon, GPU Nvidia Quadro M2000M, RAM 32GB, SSD M.2 512GB dan HDD 1TB.

Computex MSI notebook 14
Ia adalah mobile workstation tertipis dari MSI.

Spesifikasi canggih kini memang bukan lagi hal baru, tetapi aspek paling istimewa dari WS72 terletak pada layar 4K berukuran 17,3-inci di sana. Panel tersebut mengusung teknologi True Color demi memastikan reproduksi warna yang akurat. Mutunya bahkan lebih baik lagi dari keluarga Prestige, menjanjikan AdobeRGB 100 persen.

Computex MSI notebook 5
WS60 (paling depan), WS72 (kedua) dan WT72 (baris ketiga).

WT72 sudah tersedia di pasar, dan WS72 baru saja diluncurkan; namun MSI tidak buru-buru merilis empat gaming notebook di atas, baru akan menyusul beberapa minggu lagi.

Computex MSI notebook 4
Beberapa notebook yang digunakan MSI untuk menjalankan game-game berbeda.

[Computex 2016] MSI Dukung Perkembangan Virtual Reality Lewat Berbagai Produk Unik

Seperti pengumuman minggu lalu, VR menjadi tema yang MSI angkat di Computex Taipei 2016. Sebelumnya, MSI sempat mengungkap notebook gaming pendukung VR pertama di dunia, disusul oleh mobile workstation VR ready. Di presentasinya, sang produsen ternyata telah mempersiapkan beragam pendekatan distingtif demi menopang perkembangan ekosistem VR.

Computex 2016 MSI 16
Booth MSI di Computex 2016.

Pada pameran ICT tahunan terbesar di dunia itu, perhatian besar terhadap VR MSI perlihatkan lewat tujuh booth yang mereka dedikasikan pada pengalaman virtual reality berbeda. Namun tidak hanya untuk hiburan, perusahaan gaming asal Taiwan tersebut sudah memikirkan berbagai kegunaan VR di ranah profesional serta bisnis, mereka ungkapkan dengan mendesain perangkat-perangkat unik.

Backpack PC

Kendala utama pada headset VR high-end yang ada sekarang adalah minimnya faktor mobilitas. Device seperti HTC Vive dan Oculus Rift harus selalu tertambat ke PC yang bertugas mentenagainya. Jalan keluar MSI adalah dengan mendesain sistem dalam wujud ransel. Teorinya, pengguna dapat menyambungkan headset ke PC, mengenakan device layaknya tas punggung, dan memperoleh satu set virtual reality portable.

Computex 2016 MSI 2
Backpack PC dirancang buat memperingkas penggunaan Vive dan Rift.

Konsumen biasa mungkin hanya mempunyai kesempatan kecil untuk memilikinya. Di sesi tanya jawab bersama tim MSI pusat, PC backpack tersebut diarahkan ke segmen enterprise. Buat sekarang, MSI masih belum berkenan mengungkap info tentangnya lebih rinci. Yang jelas ia mampu menampung GPU high-end (termasuk Nvidia GTX seri 1000), lalu hardware dikemas dalam desain casing yang padat, dan bobotnya tidak sampai 5-kilogram.

Computex 2016 MSI 1
Bobot backpack PC diklaim kurang dari 5kg.

Metode ini tidak serta-merta segera menyulap Vive dan Rift jadi seringkas Gear VR. Headset harus tersambung dengan kabel ke backpack PC, dan ia tetap mesti disertai baterai. MSI telah memikirkan skenario-skenario di mana backpack PC dapat dipakai: misalnya untuk mendukung pembuatan taman rekreasi seperti The Void.

Computex 2016 MSI 3
Seperti inilah contoh pemakaian backpack PC dan headset VR.

Backpack PC tampaknya bukanlah nama resmi device ini. Dari penjelasan mereka, ada kemungkinan MSI akan memberinya panggilan baru di waktu ke depan. Saat ditanya soal harga, MSI cuma bilang, mereka sama sekali belum memutuskannya.

Notebook VR Ready

Computex 2016 MSI 7
MSI GT83 Titan.

Di Computex 2016, MSI memamerkan dua notebook gaming ‘Titan’ anyar. Kini tak cuma GT80, Titan adalah titel yang produsen berikan pada sistem paling high-end; saat ini meliputi GT83 dan GT73. Kedua device masih mempunyai benang merah dengan versi terdahulu, tapi tentu saja MSI sudah menambahkan bermacam-macam upgrade, terutama di sisi solusi pendingin. Khusus buat GT73, ada pilihan layar 120Hz, sempurna untuk gamer profesional.

Computex 2016 MSI 6
MSI GT73 Titan.
Computex 2016 MSI 17
Regional marketing manager Green Lin sedang mendemokan pengalaman VR menggunakan gaming notebook MSI.

Vive dan Rift memerlukan spesifikasi yang tak jauh berbeda, menuntut setidaknya sebuah kartu grafis Nvidia GeForce GTX 970. Hardware di GT83 dan GT73 jauh melampaui standar minimal itu, ditenagai sepasang chip GeForce terbaru via teknologi SLI. Tak cuma VR, mereka siap sajikan 4K gaming tanpa kesulitan.

Computex 2016 MSI 13
Vive dan controller tersambung ke mobile workstation WT72.

Kehadiran WT72 juga merupakan pemandangan menarik. Ia boleh dibilang sebagai satu-satunya mobile workstation yang sanggup menopang VR. Tak hanya hiburan dan gaming, menurut MSI, VR juga akan berperan besar di ranah industri dan komersial, contohnya arsitektur, manufaktur, otomotif, kesehatan, edukasi dan lain-lain.

Computex 2016 MSI 14
MSI WT72.

MSI mendemonstrasikan salah satu kegunaannya di bidang desain interior dengan memanfaatkan Vive buat mengakses software Adobe Stingray. Di sana, Anda dapat mengustomisasi furnitur serta menjelajahi isi rumah secara virtual – bisa menjadi metode baru dalam mempresentasikan/mengiklankan tempat tinggal.

PC & hardware

Computex 2016 MSI 9
Aegis (depan) dan Aegis X (belakang).

HTC Vive tampak mendominasi booth MSI di Computex 2016. Dan untuk menopangnya, MSI mengandalkan Aegis X dan Vortex – menyimpan kartu grafis GTX 980 SLI serta GTX 1080. Aegis X adalah tipe Aegis yang dispesialisasikan ke fungsi VR, bisa Anda lihat dari port HDMI di area bawah-depan PC desktop berpenampilan pedang katana itu.

Computex 2016 MSI 15
MSI Aegis X.
Computex 2016 MSI 11
MSI Vortex.

Performanya dalam menangani Vive tidak perlu Anda ragukan. Saya berkesempatan menjajal Longbow di The Lab dan Audioshield; kedua aplikasi ini berjalan sangat mulus, gerakannya begitu responsif dan saya tidak merasakan sama sekali efek motion sickness. Kedua controller juga merespons gerakan real-time tanpa adanya keterlambatan, terasa ketika menarik tali busur virtual atau menangkis sinar di Audioshield.

Computex 2016 MSI 12
Seorang pengunjung sedang mencoba Audioshield.

Di segmen DIY, MSI turut menyiapkan X99A Godlike Gaming Carbon dan X99A Xpower Gaming Titanium, diklaim sebagai motherboard ‘VR ready’ serta ‘VR gaming‘. Khusus buat X99A Godlike Gaming Carbon, ia mendukung SLI empat-arah serta AMD Crossfire demi memaksimalkan kinerja olah grafis; dipadu DDR4 Boost dengan desain Steel Armor dan teknologi Killer DoubleShot-X3 Pro.

Computex 2016 MSI 8
Keluarga GeForce GTX 1080 MSI.
Computex 2016 MSI 20
Motherboard MSI X99A Gaming Pro Carbon.

Perlu diketahui, sejumlah produk di atas tidak bisa segera dimiliki, baru akan tersedia setelah Computex 2016 berakhir.

HP Omen X Ialah PC VR-ready yang Bisa Digotong Seperti Tas Ransel

Baru beberapa hari yang lalu kita sudah melihat upaya HP dalam menembus pasar gaming lebih dalam lagi lewat lini Omen. Sejauh ini Omen mencakup tiga perangkat, yaitu laptop, desktop dan monitor. Semuanya tentu didedikasikan untuk gaming, bahkan desktop-nya punya spesifikasi yang siap melahap berbagai game VR.

Akan tetapi kejutan dari HP rupanya tidak berhenti sampai di situ saja. Mereka juga memperkenalkan konsep perangkat yang amat menarik perhatian, yakni sebuah PC VR-ready yang bisa digotong ke mana-mana layaknya tas ransel. Namanya HP Omen X, dan ia kelihatan begitu menggoda.

Omen X pada dasarnya merupakan sebuah PC yang ditenagai oleh sepasang baterai eksternal. Wujudnya ringkas sekaligus keren, sedangkan bobotnya tidak sampai 4,5 kg. Ia secara spesifik dirancang untuk memberikan pengalaman VR gaming yang nyaman, dimana pengguna tidak perlu takut tersandung kabel, serta bisa dinikmati di mana saja.

Solusi ini tentunya jauh lebih efektif ketimbang menyambungkan VR headset ke gaming laptop yang disimpan di dalam tas ransel. Cara itu beresiko overheating, sedangkan Omen X sepertinya telah didesain dengan sistem pendingin yang efisien.

Sederet port esensial tertanam di bagian atas HP Omen X / Tom's Guide
Sederet port esensial tertanam di bagian atas HP Omen X / Tom’s Guide

HP belum merincikan spesifikasinya, namun bisa diprediksi mencakup prosesor dan kartu grafis kelas atas seandainya ia mau dianugerahi titel VR-ready. Sederet port tertanam di sisi atasnya, mulai dari HDMI, sepasang USB 3.0, jack audio, sampai colokan dan tombol power.

Baterainya sendiri diklaim bisa bertahan selama satu jam. Namun pengguna tak perlu khawatir, pasalnya mereka bisa mengganti baterai tanpa perlu mematikan perangkat terlebih dahulu; Omen X dilengkapi baterai cadangan yang akan aktif ketika pengguna mengganti baterai utamanya di tengah-tengah sesi VR gaming.

Mengingat ini baru konsep, HP pun sama sekali belum menyingkap banderol harganya. Rencananya HP akan memamerkan prototipe Omen X ke kalangan developer paling tidak dalam 30 hari ke depan. Pemilik Oculus Rift dan HTC Vive pastinya berharap perangkat ini bisa jadi kenyataan dalam waktu dekat.

Sumber: Tom’s Guide.

Di Computex 2016, MSI Akan Fokus Pada Virtual Reality dan Hardware Berperforma Tinggi

Computex Taipei akan kembali digelar pada tanggal 31 Mei minggu depan, dan bagi para tuan rumah seperti MSI dan kawan-kawan, mereka pasti tidak mau mengecewakan pengunjung. Berdasarkan informasi dari penyelenggara, event tahun ini difokuskan pada IoT dan solusi bisnis, tapi tentu Anda akan melihat pemandangan familier, khususnya di ranah gaming.

Melihat pertumbuhan eSport yang begitu pesat di seluruh dunia, buat pertama kalinya Computex turut mengangkat tema gaming. Di awal minggu ini, Micro-Star International menyingkap agenda mereka demi memeriahkan perhelatan besar tersebut dengan memamerkan beragam perangkat canggih, terbagi dalam beberapa kategori: notebook pendukung virtual reality, PC gaming desktop, serta kartu grafis dan motherboard canggih.

Notebook

Ada empat laptop gaming anyar MSI yang disiapkan sebagai primadona selama Computex 2016; mereka adalah GT83 dan GT73 Titan SLI, GS63 Stealth Pro, serta GS73.

GT83 dan GT73 terbilang menarik karena keduanya mengusung titel ‘Titan SLI’. Masing-masing model dipersenjatai sepasang kartu grafis Nvidia GeForce GTX 980 desktop, mampu tangani Rift ataupun Vive tanpa kesulitan serta menghidangkan 4K gaming.

MSI Computex 2016 3
MSI GS72 6QC Stealth.

GS63 Stealth Pro dan GS73 sendiri dibekali chip grafis serupa, yaitu GeForce GTX 970M. Dengan desain tubuh yang ramping, pada dasarnya mereka bukanlah device VR Ready, tetapi komponen bertenaga di dalam sanggup menyikat game-game blockbuster di setting maksimal.

System product

Aegis, Vortex dan Cubi 2 Plus memperkuat deretan device MSI dari lini system product. Mungkin Anda sudah tahu, Aegis ialah penjelmaan terkini PC desktop spesialis event LAN party yang desainnya terinspirasi dari pedang katana. Lalu jika Anda menginginkan perangkat super-canggih untuk penuhi seluruh kebutuhan gaming, sepertinya Computex 2016 akan jadi momentum penyingkapan ‘lebih resmi’ MSI Vortex.

MSI Computex 2016 2
MSI Aegis.

Cubi 2 Plus memang bukanlah device gaming, namun MSI tidak melupakannya karena mini PC serbaguna tersebut memenangkan Computex d&i award 2016.

Motherboard & graphics card

Tiga model motherboard dipersiapkan untuk tiga tingkatan user: X99A Xpower Gaming Titanium sang jawara overclokcing, X99A Gaming Pro Carbon yang turut dilengkapi Dynamic Mystic Light, serta motherboard terpopuler MSI, Z170A Mpower Gaming.

MSI Computex 2016 1
MSI X99A Godlike Gaming.

Lalu sebagai kelanjutan dari pengumuman kartu grafis GeForce GTX seri 1000 yang dilakukan Nvidia awal Mei silam, MSI turut menyingkap bundel GeForce GTX 1080 Founders Edition versi mereka. Dengan harga yang lebih ekonomis, GTX 1080 menyimpan performa dua kali lebih tinggi dari Titan X.

Sumber: MSI.com.

 

Siap Bersaing di Ranah Virtual Reality, Asus Umumkan Program Beyond VR Ready

Menyusul pelepasan dua headset high-end di era kelahiran virtual reality, produsen berlomba-lomba menyiapkan perangkat yang sanggup menopangnya. Daftar kebutuhan hardware telah tersedia, dan bermunculanlah sejumlah sertifikasi ‘VR ready’. Asus sendiri mengamankan nama mereka di ranah itu dengan menjadi salah satu penyedia Oculus Ready PC.

Tapi persaingan dari rival senegaranya memang cukup sengit. MSI lebih dulu meluncurkan notebook gaming dan workstation VR ready pertama di dunia, lalu disusul oleh Acer lewat Predator 17 X. Kali ini, Asus mencoba menyamai kedudukan dengan memprakarsai program baru. Saat kompetitor menetapkan virtual reality sebagai sebuah standar, produsen Taiwan itu mengumumkan Beyond VR Ready.

Asus menjelasan bahwa Beyond VR Ready adalah sebuah tanda kesanggupan dan rasa percaya diri mereka buat menyediakan perangkat-perangkat pendukung virtual reality. Untuk mencapai keinginannya, Asus berkolaborasi bersama perusahaan-perusahaan ternama di industri, sehingga produk seperti motherboard dan kartu grafis bekerja optimal dengan headset serta aksesori VR.

Asus Beyond VR Ready 0
Badge Beyond VR Ready.

Kehadiran Badge Beyond VR Ready mempermudah konsumen buat mengetahui hardware apa saja yang kompatibel ke Oculus Rift dan HTC Vive. Dengan mengusung lencana itu, Asus berjanji hardware-hardware tersebut sanggup menyuguhkan pengalaman virtual reality maksimal. Komponennya diuji demi memastikan semua beroperasi secara mulus begitu game atau aplikasi diluncurkan. Lalu selanjutnya, Asus berencana untuk memperbanyak varian produk.

“VR Ready memberi tahu kita spesifikasi dasar yang diperlukan buat memperoleh pengalaman VR memuaskan. Walaupun bagi konsumen hal tersebut mudah dipahami, mengonfirmasi kompatibilitas komponen merupakan pekerjaan sulit,” jelas Asus di website. “Program Asus Beyond VR Ready memastikan hardware telah dites dan menjamin semuanya tersambung.”

Beyond VR Ready meliputi dua tipe produk, terdapat 30 motherboard dan 17 GPU. Namun saya belum dapat memastikan apakah Asus turut memasukkan notebook Republic of Gamers serta PC desktop G11CD dan ROG G20CB yang mendapatkan titel Oculus Ready PC.

Sayangnya, deskripsi Asus mengenai apa yang dimaksud dengan ‘Beyond VR ready’ masih belum jelas. Pertanyaan saya adalah, kira-kira apa yang akan menjadi fokus utama Asus? Apakah produsen lebih menitikberatkan kemampuan produk mereka untuk menangani virtual reality, atau condong pada upaya kerjasama demi mengembangkan ekosistem VR?

Info lebih lengkap Beyond VR Ready bisa Anda peroleh di situs resmi.

Sumber: Asus.

Siap Bermain di Ranah VR, Acer Umumkan Gaming Notebook Predator 17 X

Acer Predator kembali menunjukkan taringnya di tahun ini. Tak cuma desktop, Predator kini diperkuat oleh notebook gaming, aksesori, serta tablet. Di Indonesia, Acer tampak bersungguh-sungguh untuk mengimbangi kompetitor senegaranya. Dan di era kelahiran kembali virtual reality, Acer sudah menyiapkan senjata andalan serta strategi buat menyongsongnya.

Beberapa produsen Taiwan menjadi brand pertama yang menyediakan sistem pendukung VR. Dua PC Asus masuk ke deretan Oculus Ready PC, dan MSI telah mengungkap gaming laptop ‘VR ready‘ pertama di dunia. Kali ini giliran Acer: mereka memperkenalkan varian lain dari Predator 17 dalam event di kota New York semalam. Acer menamainya Predator 17 X, sebuah notebook berperfoma desktop bersertifikasi Nvidia VR Ready.

Acer Predator 17X 01
Penampilan Predator 17 X dari sisi depan.

Di sisi penampilan, Predator 17 X tak berbeda jauh dari saudarinya. Perangkat sama-sama mengusung desain ala pesawat perang ruang angkasa, didominasi warna hitam dengan bumbu merah. LED warna-warni di keyboard full-size-nya bisa dikustomisasi, dan Anda juga mendapatkan tombol macro. Untuk layar 17,3-inci di sana, konsumen dapat memilih varian beresolusi full-HD atau panel 4K, semuanya ditopang Nvidia G-Sync.

Komponen yang memungkinkan Predator 17 X menangani game di ultra-HD serta headset virtual reality sekelas Rift adalah chip grafis Nvidia GeForce GTX 980 desktop serta prosesor Intel Core i7-6820HK. Hardware turut didukung memori DDR4-2133 serta penyimpanan SSD RAID 0. Buat memaksimalkan pembuangan panas saat ber-gaming maupun overclocking (via software PredatorSense), Predator 17 X dibekali sistem pendingin triple-fan.

Acer Predator 17X 02
Desainnya mirip pesawat perang ruang angkasa.

“Predator 17 X ditenagai satu-satunya GPU notebook yang sanggup mendukung virtual reality: GeForce GTX 980. Perangkat dapat dimanfaatkan baik oleh gamer maupun pencipta konten berkat tingginya performa serta mobilitas; memungkinkan VR diakses di manapun dan kapanpun,” kata GM Nvidia Kaustubh Sanghani di press release. Pernyataan itu mungkin sedikit kurang tepat karena 17 X sama sekali tidak ringan. Dengan bobot 4,5kg, ia lebih cocok dijadikan desktop replacement.

Membahas pengalaman VR di device gaming high-end, biasanya kita akan teringat pada Vive atau Rift. Meski 17 X tak akan kesulitan menghidangkan keduanya, Acer juga memutuskan untuk mendukung pengembangan platform Open Source Virtual Reality (OSVR) yang diujungtombaki Razer. Hacker Development Kit-nya memang belum serapi headset milik Oculus ataupun HTC, tetapi saat ini OSVR merupakan opsi paling terjangkau bagi gamer PC.

Kembali ke Predator 17 X, rencananya ia akan mulai dipasarkan pada bulan Juli di Amerika. Tertarik? Siapkan saja uang sebanyak US$ 2.800.

Sumber: Acer. Tambahan: Digital Trends.

MSI Hadirkan Mobile Workstation ‘VR Ready’ Pertama di Dunia

Perkembangan teknologi gaming sangat membantu evolusi virtual reality, dan kepopularitasannya mendorong berbagai nama di industri untuk turut berkecimpung. Sebagai produsen bereputasi, belakangan ini MSI juga tampak sibuk. Beberapa waktu lalu mereka memperkenalkan kartu grafis pendukung headset VR serta notebook gaming bersertifikasi ‘VR ready’.

Namun sepertinya perusahaan dari New Taipei City itu tak puas jika potensi virtual reality terbatas pada ekosistem gaming semata. Di minggu ini, MSI mengungkap varian terbaru produk notebook kelas profesional mereka, yaitu WT72 6QN ProVR. Ia adalah mobile workstation pertama di dunia yang sanggup menangani VR, dibekali chip grafis high-end Nvidia. Dengannya, MSI mencoba membawa VR ke ranah kreasi konten.

MSI WT72 03

“Ciptakan apa saja, dan bekerja di mana saja,” itulah moto yang diusung Micro-Star International dalam penyingkapan WT72 6QN. Jantung dari kapabilitas mobile workstation tersebut ialah GPU Quadro M5500 dan Nvidia DesignWorks VR – serangkaian API, fitur dan library – memungkinkan developer meracik karya berkualitas tinggi berbasis VR.

Lalu karena kartu grafis dioptimalkan oleh vendor software independen (ISV), desainer dipersilakan menjajal kontennya secara langsung dan memodifikasinya dengan software. Berkatnya, manfaat VR bisa segera mereka rasakan: teknologi ini memangkas waktu yang diperlukan buat menciptakan purwarupa dan mempersingkat proses pengembangan. WS72 6QN disiapkan baik untuk desain maupun visualisasi.

MSI WT72 01

Dari sisi penampilan, wujud WT72 6QN ProVR terlihat identik dengan mobile workstation di seri WT72 lain. Anda disuguhkan layar 17,3-inci, ada pilihan resolusi full-HD dan 4K (3840×2160), dan panelnya telah dikalibrasi berdasarkan teknologi True Color. Prosedur ini memastikan penyajian warnanya lebih akurat, mendekati sRGB 100 persen. Untuk sistem input, tersedia keyboard full-sized plus fitur Shortcut Manager untuk menyederhanakan perintah.

Selain kartu grafis Nvidia Quadro, WT72 6QN ProVR dipersenjatai prosesor Intel Xeon E3-1505M v5, RAM DDR4-2133MHz sampai 64-gigabyte, penyimpanan SuperRaid 4 dan hard drive 1TB; serta dapat disambungkan ke tiga monitor eksternal via teknologi Matrix Display demi mempermudah multi-tasking. Dan dengan sertifikasi ISV, perangkat kompatibel ke software buatan AutoDesk, Dassault Systems, PTC, Adobe, dan lain-lain.

MSI WT72 02

Untuk konektivitas, WT72 6QN ProVR dilengkapi enam port USB 3.0, sebuah USB 3.1 type-C (Thunderbolt 3), Mini DisplayPort, HDMI, Killer Gaming Network E2400, Wi-Fi dan Bluetooth 4.1.

Ada tiga varian WT72 6QN yang bisa dipilih, perbedaannya terletak pada jenis prosesor dan resolusi layar. Workstation ini dibanderol mulai dari harga US$ 5.500 sampai US$ 6.900.

Sumber: MSI.