William Tanuwijaya Sebut Tokopedia Berencana Gelar Pre-IPO

Founder & CEO Tokopedia William Tanuwijaya mulai menyinggung pengumpulan dana terbaru dan rencana go public. Ia mengaku belum bisa memastikan waktunya, namun disebutkan sudah punya rencana untuk pre-IPO.

“Jika semua berjalan seperti yang direncanakan, tahun depan EBITDA kami pasti akan positif. Jadi kami berencana untuk pre-IPO dan go public,” ujar William menanggapi pertanyaan moderator di Tech in Asia Conference 2019 di Jakarta.

Pre-IPO sendiri adalah fase perusahaan melakukan penawaran saham kepada ke sejumlah investor individu sebelum benar-benar melantai di bursa saham. Nilai saham yang ditawarkan dalam pre-IPO lebih rendah ketimbang yang ada di IPO. Fase ini diambil salah satunya karena antusiasme yang tinggi terhadap IPO perusahaan tersebut.

Langkah pre-IPO ini sebelumnya pernah dilakukan oleh Alibaba pada 2014 silam. Alibaba yang melantai ke bursa pada September tahun itu melakukan pre-IPO beberapa bulan sebelumnya.

Seperti diketahui bersama, semua raksasa digital di Indonesia termasuk Tokopedia belum ada yang melantai ke bursa saham. Meskipun sudah berencana pre-IPO, William tampak tak begitu memikirkan untuk go public.

“Itu tidak begitu perlu. Kami beruntung punya shareholders yang mapan seperti Alibaba, Softbank, Sequoia Capital. Jadi kami tidak memiliki tekanan untuk melakukan exit. Kami akan lakukan apa yang benar untuk perusahaan kami dan untuk pasar,” imbuh William.

William percaya diri dengan kondisi keuangan Tokopedia. Dukungan investor besar ditambah keyakinan segera mendapat EBITDA positif membuat William siap berkompetisi dengan pemain internasional.

“Pada dasarnya kami punya modal yang bisa bertahan selamanya. Lalu untuk apa pendanaan yang kita raih itu? Yakni untuk investasi ke ekosistem. Kalau kita menemukan sesuatu seperti Bridestory atau apa pun yang sejalan dengan visi-misi perusahaan, kami bisa pakai kapital itu,” pungkas William.

Sebelumnya Tokopedia kerap menyatakan 1,5 persen ekonomi Indonesia bergerak lewat Tokopedia. Satu persen itu disebut berasal dari penjualan per bulan yang menembus Rp19 triliun dengan pengguna bulanan lebih dari 90 juta orang. Mereka pun menargetkan transaksi tahun ini mencapai US$15 miliar.

Application Information Will Show Up Here

Tokopedia Kembangkan Layanan Publik dan Ekonomi Digital di Jawa Barat

Tokopedia bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mengembangkan pelayanan publik dan ekonomi digital di Jawa Barat, sebagai upaya mengakselerasi pemerataan ekonomi secara digital dengan melibatkan UMKM dan BUMDes.

Inisiasi ini adalah salah satu bentuk komitmen perusahaan sebagai ‘Super Ecosystem’ dalam melakukan pemerataan ekonomi secara digital. Caranya dengan berkolaborasi bersama para mitra strategis, termasuk pemerintah.

Co-Founder dan CEO Tokopedia William Tanuwijaya mengharapkan kolaborasi ini dapat mewujudkan pelayanan publik yang mudah, cepat, dan murah. Dia menjelaskan kerja sama ini terdiri dari tiga program kerja, yakni Desa Digital, Jabar Digital Province, dan pemberdayaan petani sayur dan buah.

Desa Digital ini meliputi promosi potensi unggulan daerah, pemasaran produk hasil program ‘One Village One Company’, penguatan kelembagaan BUMDes dan perluasan akses pemberdayaan masyarakat desa melalui Tokopedia Center.

Sementara, Jabar Digital Province merupakan kolaborasi dalam digitalisasi layanan publik. Hal ini mencakup bidang pelayanan penerbitan perizinan dan non perizinan secara online, termasuk pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) lewat Tokopedia E-Samsat, serta kemudahan mengakses tiket pariwisata.

Di sisi lain, Tokopedia dan Pemprov Jabar juga berkolaborasi dengan Sayurbox untuk lebih memberdayakan petani sayur dan buah di sana. Untuk pembangunan Tokopedia Center, akan tersedia di Desa Sukanagara dan Bobojong, Kabupaten Cianjur. William menyebut, di sana masyarakat dapat melakukan transaksi O2O, membayar tagihan dan pembelian tiket.

“Tokopedia Center adalah wujud komitmen kami untuk investasi lebih dalam ke seluruh pelosok tanah air dalam bentuk ruang edukasi sehingga peluang dan kesempatan dunia digital menjadi terjangkau bagi semua masyarakat Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Tokopedia Center pertama kali dirilis pada September 2018, kini telah hadir di 20 lokasi. Di antaranya Medan, Padang, Bogor, Bandung, Cirebon, Kuningan, Tasikmalaya, Jogjakarta, Surakarta, Boyolali, Malang, Belitung, Makassar, Pontianak, hingga Desa Prabumulih (Palembang).

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menambahkan, sebagai perusahaan teknologi Tokopedia memiliki semangat untuk merevolusi desa sehingga kemudahan digital tidak hanya dapat diakses oleh masyarakat kota besar tetapi juga dapat menjangkau desa.

“Kami berharap para pelaku UMKM dan BUMDes setempat bisa lebih melek teknologi karena kita punya potensi yang luar biasa; apalagi kalau disentuh teknologi, masyarakat Jabar dapat mencapai kemandirian ekonomi sekaligus berkontribusi lebih aktif dalam memajukan ekonomi negara,” tutupnya.

Application Information Will Show Up Here

Softbank to Invest More on Grab and Tokopedia

Softbank Group stated to add up $2 billion (more than Rp28 trillion) for Grab. The fresh money will be allocated to develop the next generation of city transport, also the essential service transformation, such as the health industry.

The Japanese conglomerate is said to invest more on another portfolio in Indonesia, Tokopedia.

The announcement is made by Softbank’s Chairman and CEO, Masayoshi Son after meeting Indonesia’s President, Joko Widodo (7/29) at Istana Merdeka, Jakarta. Accompanied by Grab’s CEO, Anthony Tan, Grab Indonesia’s President, Ridzki Kramadibrata, and Tokopedia’s CEO, William Tanuwidjaya. Also participated in the event Coordinating Minister for Maritime Affairs, Luhut Binsar Pandjaitan and Head of the Investment Coordinating Board, Thomas Lembong.

“We’re to invest $2 billion through Grab. Tokopedia is indeed very important for us to make it grow even bigger,“ he said as quoted from Bloomberg, Monday (7/29).

Son officially revealed on a different occasion that the Grab investment is to accelerate digitization on some essential services and infrastructure projects. Grab and Softbank will create the next generation of the transportation network for Indonesia with the environment-friendly electric vehicles.

Both companies are to build a geo-mapping solution in Indonesia to accelerate local development and future technology adoption.

In addition, as part of the long-term commitment, Grab is to build the second HQ in Indonesia. It’ll be a home for the R&D Center and headquarter for GrabFood.

Thus, Grab can serve better for Indonesia’s unique demand and focus on creating solutions that support SMEs and Grab-Kudo agents.

[Le-Ri] Grab's CEO Anthony Tan, Softbank's Chairman and CEO Masayoshi SSon, Coordinating Minister of Maritime Affairs Luhut Binsar Pandjaitan, and President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata / Grab
[Le-Ri] Grab’s CEO Anthony Tan, Softbank’s Chairman and CEO Masayoshi SSon, Coordinating Minister of Maritime Affairs Luhut Binsar Pandjaitan, and President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata / Grab
The HQ should provide career opportunities for dozens of talents and improve their skills in terms of technology through partnerships with Indonesia’s top lists of universities.

Grab’s CEO, Anthony Tan represented his team to make a long-term commitment in this country’s development. He believes through investment for the essential services and infrastructure projects digitization, Indonesia is on its way to being the biggest economy digital in Southeast Asia.

Moreover, Luhut Binsar Pandjaitan added to the development of electric vehicles, there will be trials in Jakarta. It should be finished in three years, along with Softbank investment.

He also said Softbank investment in Indonesia for the next three years could reach $5 billion (over Rp70 trillion), it includes the latest $2 billion for Grab.

The investment, he thought, is to be placed in small startups, such as Aruna in the maritime sector. “We’re on a discussion, it might be for SMEs, not only Grab and Tokopedia,“ he said, quoted from Katadata.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Kembangkan “Infrastructure as a Service”, Tokopedia Dikabarkan Berinvestasi ke Tiga Startup

Dalam wawancara dengan Reuters, Co-Founder dan CEO Tokopedia William Tanuwijaya menyebutkan pihaknya tengah dalam proses investasi terhadap dua startup logistik dan satu startup agritech. Untuk startup pertanian tersebut, SayurBox menjadi kandidat terkuat. Sebelumnya, sumber kami mengatakan keterlibatan Tokopedia dalam putaran investasi ke startup tersebut.

Sementara keterlibatannya dengan startup logistik, khususnya smart logistics, sangat berkaitan dengan visi Infrastructure as a Service (IaaS) yang menjadi fokus Tokopedia saat ini.

William yang kami coba hubungi belum memberikan informasi lebih detail terkait hal ini, termasuk nama-nama startup-nya. Sebelumnya Tokopedia baru saja menyelesaikan akuisisi terhadap platform layanan terkait pernikahan Bridestory.

Bangun IaaS di ekosistem e-commerce

“Lebih dari 1% ekonomi Indonesia sudah terjadi di Tokopedia. Kami ingin membuatnya jadi 5%,” ujar William.

IaaS yang dimaksud merupakan layanan infrastruktur terpadu berupa teknologi logistik, fulfillment, pembayaran, dan layanan keuangan untuk menjembatani transaksi e-commerce. Inisiatif ini diserukan pasca perolehan putaran pendanaan $1,1 miliar yang dipimpin SoftBank Vision Fund dan Alibaba Group.

Untuk merealisasikan misi tersebut, tentu banyak hal yang harus dikerjakan Tokopedia. Mulai dari pengembangan platform, model bisnis, sampai melakukan serangkaian integrasi. Berbagai strategi dilakukan, baik berupa inisiatif internal maupun yang berbentuk kerja sama eksternal.

William mengatakan, perusahaan juga akan mengoptimalkan sistem berbasis kecerdasan buatan untuk mendukung IaaS tersebut. Salah satunya untuk memprediksi perilaku pembeli, sebagai upaya mempercepat dan memangkas biaya pengiriman. Model ini penting diterapkan, pasalnya sebagai negara kepulauan Indonesia memiliki tantangan tersendiri untuk bisnis logistik.

Ia juga menegaskan, bahwa saat ini Tokopedia akan terus fokus pada pertumbuhan pengguna dan bisnis. Tak mengherankan jika sampai saat ini perusahaan masih terus menggenjot penambahan nilai investasi, termasuk dari Softbank pasca pertemuan dengan Presiden Joko Widodo kemarin.

Application Information Will Show Up Here

Softbank Akan Kembali Suntik Dana Segar untuk Grab dan Tokopedia

Softbank Group mengungkapkan segera menambah investasi sebesar $2 miliar (lebih dari Rp28 triliun) untuk Grab. Rencananya dana tersebut akan dipakai untuk pengembangan jaringan transportasi perkotaan generasi selanjutnya, serta transformasi layanan penting seperti industri kesehatan.

Konglomerat asal Jepang ini juga siap tambah investasi untuk portofolionya yang lain di Indonesia, yakni Tokopedia.

Pengumuman ini disampaikan Chairman dan CEO Softbank Masayoshi Son setelah menemui Presiden Joko Widodo tadi pagi (29/7) di Istana Merdeka, Jakarta. Ditemani CEO Grab Anthony Tan, President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, dan CEO Tokopedia William Tanuwidjaya. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong juga turut hadir dalam pertemuan tersebut.

“Kami akan berinvestasi $2 miliar melalui Grab. Tokopedia juga sangat, sangat penting untuk itu kami akan tambah investasi ke sana agar tumbuh lebih pesat,” terang Son seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (29/7).

Secara terpisah, dalam keterangan resmi, Son mendetailkan suntikan untuk Grab ini bakal digunakan untuk mendorong digitalisasi di beberapa layanan penting dan proyek infrastruktur. Grab dan Softbank akan menciptakan jaringan transportasi generasi berikutnya untuk Indonesia dengan ekosistem kendaraan elektrik yang ramah lingkungan.

Kedua perusahaan juga akan mengembangkan solusi geo-mapping bagi Indonesia untuk mendorong pengembangan dalam negeri, serta adopsi teknologi masa depan.

Tak hanya itu, sebagai komitmen jangka panjang, Grab akan mendirikan headquarter kedua di Indonesia. Nantinya kantor pusat ini akan menjadi rumah bagi R&D Center dan kantor pusat untuk bisnis GrabFood.

Dengan demikian, memungkinkan Grab melayani kebutuhan konsumen di Indonesia yang unik serta fokus menciptakan solusi yang mendukung pemberdayaan wirausahawan kecil dan agen Grab-Kudo.

[Ki-ka] CEO Grab Anthony Tan, Chairman dan CEO Softbank Masayoshi Son, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, dan President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata / Grab
[Ki-ka] CEO Grab Anthony Tan, Chairman dan CEO Softbank Masayoshi Son, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, dan President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata / Grab
Kantor pusat ini akan memberikan kesempatan berkarier bagi ribuan sumber daya manusia Indonesia dan meningkatkan keahlian talenta di bidang teknologi melalui kemitraan dengan universitas terkemuka di Indonesia.

CEO Grab Anthony Tan menerangkan, pihaknya memiliki komitmen jangka panjang dalam pembangunan negeri secara berkelanjutan. Dia percaya melalui investasi untuk digitalisasi layanan penting dan proyek infrastruktur, dapat mewujudkan ambisi Indonesia sebagai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.

Sementara itu, Luhut Binsar Pandjaitan menambahkan pengembangan kendaraan elektrik akan menjadi proyek percobaan di Jakarta. Dia menargetkan persiapan pengembangan ini akan selesai dalam waktu tiga tahun, sejalan dengan investasi Softbank.

Luhut juga mengungkapkan komitmen investasi Softbank untuk Indonesia pada tiga tahun mendatang bisa mencapai sebesar $5 miliar (lebih dari Rp70 triliun), termasuk suntikan modal baru untuk Grab sebesar $2 miliar.

Investasi ini, menurutnya, bakal disalurkan Softbank untuk perusahaan startup kecil seperti Aruna yang juga bergerak di sektor maritim. “Kami sedang dalam diskusi, mungkin pelaku usaha kecil juga, tidak hanya Grab dan Tokopedia,” terang Luhut dikutip dari Katadata.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Sumber: Tokopedia Memang Terlibat Pendanaan untuk Sayurbox

Mulai berseliweran di media dalam tiga bulan terakhir, kami mendapat konfirmasi dari sumber terpercaya bahwa Tokopedia memang terlibat dalam pendanaan untuk layanan e-commerce produk segar Sayurbox. Kabar ini meningkatkan peta persaingan para unicorn untuk mendominasi pasar. Sebelumnya Tokopedia telah mengonfirmasi akuisisi terhadap Bridestory.

Sayurbox adalah startup agritech yang fokus pada pemberdayaan petani lokal, menjualnya hasil taninya di dalam platform, dan mengantarnya ke lokasi pengiriman. Startup ini mendapat pendanaan tahap awal dari Patamar Capital pada awal 2018.

Saat ini Sayurbox bergabung sebagai peserta dalam program Grab Ventures Velocity angkatan kedua.

Kompetitor terdekatnya, Limakilo, telah diakuisisi Warung Pintar dengan nilai tidak disebutkan pada awal tahun ini. Lewat akuisisi tersebut, mitra Warung Pintar dapat memperluas pasokan produk dengan harga terbaik dari petani Limakilo. Produk yang mereka jual akan semakin bervariasi.

Bermain di segmen grocery memiliki tantangan yang cukup besar, karena menuntut perlakuan barang secara khusus saat pengiriman dan penyimpanan untuk memastikan barang masih segar ketika sampai ke konsumen.

Pasar online grocery sendiri semakin ketat, dengan layanan seperti JD.id dan Blibli menggandeng sejumlah mitra demi fokus ke bisnis ini, sementara HappyFresh bermitra dengan Grab untuk kemudahan logistik.

Sebelumnya William menyebut transaksi bulanan di Tokopedia sudah menembus angka $1 miliar per bulan, bahkan di momen Ramadan bulan Mei lalu mencapai $1,3 miliar. Tahun ini salah satu fokus Tokopedia adalah mengembangkan layanan Infrastructure-as-a-Service untuk mendukung target pertumbuhan ini.

“Kami selalu menargetkan pertumbuhan transaksi minimal dua kali lipat dibandingkan sebelumnya,” terangnya.


Amir Karimuddin berkontribusi untuk penulisan artikel ini

Bridestory and Parentstory Stay Independent After Being Acquired by Tokopedia

According to the CEO speech, William Tanuwijaya, today (6/20), Tokopedia officially announced its acquisition over Bridestory and Parentstory platforms. Through this action, the biggest online marketplace in Indonesia has acquired full assets of both platforms; including physical, digital, intellectual property, and human resources. Although, Bridestory and Parentstory will keep running the business and creating products independently.

Kevin Mintaraga, Bridestory’s Founder & CEO is said to be a part of Tokopedia’s management as Vice President. While Doni Hanafi, as the Co-Founder is to become the COO of Bridestory.

In terms of integration, it was mentioned in the release that Bridestory and Parentstory will have service synergy and to make use of the platform within Tokopedia’s ecosystem to expand.

Tokopedia’s platform will be available for Bridestory partners to market their products and services. It applies to the Parentstory’s partner and users as well, they can offer, search for inspiration, and purchase any kind of children activities through Tokopedia’s platform.

“We’re glad Tokopedia can have a synergy with Bridestory and Parentstory. We believe the synergy could amplify and accelerate the mission of both sides” Mintaraga said.

Tanuwijaya added, “Through this acquisition, Tokopedia took a commitment to keep being a partner for these service providers in order to keep transforming with technology onward, therefore, all bride & groom to be will have the best experience of once in a lifetime moment. Also, the Parentstory in providing the best solutions and activities for parents and their children.”

Since it was founded in 2014, Bridestory has helped and connected more than 3,5 million couples every year, with more than 20 thousand curated wedding vendors. The annual event, Bridestory Market has also become the biggest exhibition in the Southeast Asia.

On the other side, Parentstory is a new initiative from Bridestory, first introduced in October 2018. They’re targeting parents by providing subscription-based marketplace platform to give inspiration and options for children activities for parents.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

William Tanuwijaya Confirms Tokopedia Acquisition Over Bridestory

In the middle of Tokopedia’s event on Wednesday (6/19), the Founder & CEO, William Tanuwijaya confirmed to the media regarding the recent rumor.

“Bridestory and Parentstory have fully acquired by Tokopedia,” he said.

The corporate action was due to strengthening the company’s ecosystem. He said, Tokopedia can’t improve by itself, they have to collaborate with others – including to make acquisitions.

There might be similar actions made on some related startups to support Tokopedia’s business, in the form of full acquisition, strategic partnership, or investment.

Bridestory acquisition was to tighten its position in empowering offline business to optimize potential through technology. The wedding vendors in Bridestory and children vendors in Parentstory are considered significant to elaborate with Tokopedia.

Post the acquisition, Bridestory’s Co-Founder & CEO, Kevin Mintaraga is to occupy Tokopedia’s BOD as a Vice President (VP). Regarding integration service mechanism, it is to be designed to fully connect with Tokopedia’s platform.

The acquisition rumor didn’t stop here. Previously, the company is said to be involved in Laku6 startup acquisition to provide “Tukar Tambah” platform in some product categories. Meanwhile, both companies agree to form a strategic partnership, by attaching Laku6 feature in Tokopedia’s system.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Pasca Diakuisisi Tokopedia, Bridestory dan Parentstory Tetap Berjalan Secara Independen

Mendukung pernyataan CEO William Tanuwijaya, hari ini (20/6) Tokopedia secara resmi mengumumkan akuisisinya terhadap platform Bridestory dan Parentstory. Melalui aksi perusahaan ini, online marketplace terbesar di Indonesia tersebut memboyong penuh seluruh aset kedua platform; termasuk aset fisik, digital, kekayaan intelektual, dan sumber daya manusia. Kendati demikian, Bridestory dan Parentstory akan tetap beroperasi dan menghadirkan produk secara independen.

Kevin Mintaraga, yang merupakan Founder & CEO dari Bridestory, dipastikan akan memasuki jajaran manajemen Tokopedia sebagai Vice President. Sementara Doni Hanafi, selaku Co-Founder Bridestory, akan menempati posisi sebagai COO Bridestory.

Untuk rencana integrasi, dalam rilis dikatakan bahwa Bridestory dan Parentstory akan mensinergikan layanan mereka dan memanfaatkan platform di ekosistem Tokopedia guna memperluas jangkauan.

Para mitra Bridestory nantinya dapat memanfaatkan platform Tokopedia dalam menghadirkan produk dan layanan mereka. Begitu juga dengan pengguna dan mitra Parentstory, mereka dapat menawarkan, mendapatkan inspirasi dan membeli berbagai kegiatan anak-anak melalui platform Tokopedia.

“Kami sangat menyambut baik sinergi antara Bridestory dan Parentstory dengan Tokopedia. Kami percaya sinergi ini akan dapat saling mengamplifikasi dan mengakselerasi terwujudnya misi kedua belah pihak,” ujar Kevin.

Sementara itu William menambahkan, “Melalui akuisisi ini, Tokopedia berkomitmen untuk terus menjadi mitra bagi para penyedia layanan ini agar mereka dapat terus bertransformasi sesuai dengan perkembangan teknologi, sehingga setiap calon mempelai mendapatkan pengalaman terbaik untuk salah satu momen terindah dalam hidup mereka. Demikian juga halnya dengan Parentstory dalam menyediakan solusi dan aktivitas terbaik bagi orang tua untuk anak-anak mereka.”

Sejak didirikan pada tahun 2014, Bridestory telah membantu dan menghubungkan lebih dari 3,5 juta calon pengantin setiap tahunnya, dengan lebih dari 20 ribu penyedia produk dan layanan keperluan pernikahan yang telah terkurasi. Ajang tahunan Bridestory Market pun telah menjadi ajang eksibisi pernikahan terbesar di Asia Tenggara.

Di sisi lain, Parentstory merupakan inisiatif baru dari Bridestory yang diperkenalkan pada bulan Oktober tahun lalu. Parentstory menyasar segmen orang tua dengan menghadirkan platform marketplace berbasis keanggotaan yang memberikan inspirasi dan pilihan aktivitas anak-anak bagi para orang tua.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

William Tanuwijaya Mengonfirmasi Tokopedia Telah Akuisisi Bridestory

Di sela-sela acara konferensi yang diselenggarakan Tokopedia pada Rabu (19/6), Founder & CEO William Tanuwijaya mengonfirmasi kepada awak media mengenai rumor akuisisi yang sempat beredar beberapa waktu terakhir.

“Bridestory dan Parentstory telah diakuisisi penuh oleh Tokopedia,” ujar William.

Aksi korporasi ini dilakukan untuk terus memperkuat ekosistem perusahaan. William menjelaskan, untuk meningkatkan fitur dan layanan Tokopedia, tidak bisa dilakukan jika perusahaannya berdiri sendiri, harus berkolaborasi dengan startup lain — termasuk jika perlu melakukan akuisisi.

Langkah serupa masih akan terus dilakukan ke startup yang dianggap dapat mendukung bisnis Tokopedia, baik dalam bentuk akuisisi penuh, kemitraan strategis, atau investasi.

Akuisisi Bridestory dilakukan untuk memperkuat kehadiran Tokopedia dalam merangkul bisnis offline mengoptimalkan potensinya dengan teknologi. Vendor acara pernikahan yang terdapat di Bridestory dan vendor acara hiburan anak yang ada di Parentstory dinilai signifikan untuk dielaborasikan dengan bisnis Tokopedia.

Pasca akuisisi ini, Co-Founder & CEO Bridestory Kevin Mintaraga akan segera merapat di jajaran BOD Tokopedia sebagai salah satu Vice President (VP). Termasuk mekanisme integrasi layanan, ke depan akan didesain agar dapat terhubung penuh dengan platform Tokopedia.

Rumor akuisisi oleh Tokopedia tidak berhenti di sini. Sebelumnya perusahaan juga dikatakan dalam proses akuisisi startup Laku6, untuk menghadirkan fitur “Tukar Tambah” pada beberapa kategori produk yang dijual. Sementara ini yang telah diumumkan, kedua perusahaan sepakat untuk menjalin kemitraan strategis, dengan membubuhkan fitur Laku6 di sistem Tokopedia.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here